• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan buku cerita bergambar Berbasis Pendidikan Lingkungan Hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas II SDN 3 Panggang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan buku cerita bergambar Berbasis Pendidikan Lingkungan Hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas II SDN 3 Panggang"

Copied!
152
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS II SDN 3 PANGGANG. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: Annas Imam Mustaqim 131134079. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. iii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN. Kupersembahkan Karya ini untuk : 1. Kedua orang tua penulis, yang selalu memberi semangat, doa, dukungan, serta biaya kuliah. 2. Seseorang yang spesial, Handin Aminati yang selalu direpotkan penulis dalam bentuk perasaan, pikiran, tenaga, maupun materi. 3. Almamater Universitas Sanata Dharma. Terimakasih atas ilmu dan pencapaian yang luar biasa ini. Semoga Allah memberikan yang terbaik untuk kita semua.. iv.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO. “Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain), dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap” (QS. Al-Insyirah 6-8). v.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya ulis ini tidak memuat karya atau bagian orang lain, kecuali yang sudah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.. Bantul, 4 Maret 2020. Annas Imam Mustaqim. vi.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama. : Annas Imam Mustaqim. Nomor Induk Mahasiswa. : 131134079. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS II SDN 3 PANGGANG Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Bantul, 4 Maret 2020 Yang Menyatakan. Annas Imam Mustaqim. vii.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS II SDN 3 PANGGANG. SKRIPSI. YOGYAKARTA: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS SANATA DHARMA. Annas Imam Mustaqim Universitas Sanata Dharma 2020 Membaca merupakan keterampilan berbahasa yang penting untuk dioptimalkan di bangku Sekolah Dasar. Penelitian ini merupakan penelitian yang difokuskan pada pendidikan lingkungan hidup untuk menambah kepedulian siswa terhadap lingkungan disekitarnya. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa SD kelas II. Produk berupa cerita buku bergambar ini menggunakan prosedur modifikasi Sugiyono. Dari sepuluh tahap, peneliti hanya menggunakan enam tahap yaitu (1) tahap analisis masalah, (2) tahap pengumpulan data, (3) tahap desain produk, (4) tahap validasi desain, (5) tahap revisi desain, (6) tahap uji coba produk. Instrumen dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara dan lembar kuisioner. Wawancara dilakukan kepada guru kelas II, tujuan sebagai analisis kebutuhan dan mengumpulkan data. Kuisioner digunakan untuk validasi desain kepada satu ahli seni rupa dan satu guru kelas II, serta uji coba produk kepada delapan siswa kelas II SDN 3 Panggang. Berdasarkan hasil validasi, didapat skor rata-rata oleh ahli seni rupa sejumlah 4,18, dan guru kelas II memperoleh skor rata-rata 4,90. Rata-rata skor validasi yaitu 4,54 dengan kategori “sangat baik”. Sedangkan uji coba produk pada delapan siswa kelas II memperoleh skor rata-rata 4,12 dengan kategori “baik”. Penilaian buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup ini ditinjau dari dua aspek, yaitu (1) sampul buku, (2) isi buku cerita. Kata Kunci: penelitian pengembangan, pendidikan lingkungan hidup, membaca. viii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT THE DEVELOPMENT OF AN ILLUSTRATED STORY BOOK BASED ON ENVIRONMENTAL EDUCATION FOR THE READING LEARNING IN SECOND GRADE OF SDN 3 PANGGANG . SKRIPSI. YOGYAKARTA: ELEMENTARY SCHOOL TEACHER EDUCATION STUDY PROGRAM, SANATA DHARMA UNIVERSITY. Annas Imam Mustaqim Sanata Dharma University 2020 Reading is an important language skill to be optimized in elementary school. This research is a research focused on environmental education to increase student’s concern for the environment around them. Therefore, researcher conducted research on the development of illustrated story books based on environmental education for the reading learning of elementary school students in second grade. The product is in the form of an illustrated story book, which is using Sugiyono's modification procedure. Out of the ten stages, the researcher only used six stages, namely (1) the problem analysis stage, (2) the data collection stage, (3) the product design stage, (4) the design validation stage, (5) the design revision stage, (6) the test phase on trying the product . The instrument in this study was a list of interview questions and questionnaire sheets. Interviews were conducted with second grade teachers, and the purpose was to analyze needs and collect data. The questionnaire was used for design validation to one art expert and one second grade teacher , as well as the product trial on the eight students of second grade of SDN 3 Panggang. Based on the results of the validation, the average score obtained by art experts is 4.18, and second grade teacher got an average score of 4.90. The average validation score is 4.54 which is in the "very good" category. While the product trials on eight of second grade students received an average score of 4.12 which is in the "good" category. The assessment of this illustrated story book is viewed from two aspects, namely (1) the cover of the book, (2) the content of story book. Keywords: development research, environmental education, reading. ix.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan. berkah. dan. rahmat-Nya,. sehingga. skripsi. yang. berjudul. Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis Pendidikan Lingkungan Hidup untuk Pembelajaran Membaca Siswa Kelas II SDN 3 Panggang dapat terselesaikan. Tujuan dibuatnya skripsi ini untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Menyadari penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1.. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.. 2.. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., Kaprodi PGSD. 3.. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., Dosen pembimbing I yang telah memberikan arahan dan bimbingan selama skripsi.. 4.. Brigitta Erlita Tri Anggadewi, S.Psi.,M.Psi., Dosen pembimbing II yang telah memberikan arahan dan bimbingan selama skripsi.. 5.. Muchammad Bayu Tejo Sampurno, S.Pd., M.A., Ahli Seni Rupa selaku validator yang telah membantu memaksimalkan produk penelitian.. 6.. Guru kelas II SDN 3 Panggang selaku validator dan narasumber. 7.. Siswa-siswi kelas II SDN 3 Panggang selaku subjek uji coba produk.. 8.. Para dosen PGSD Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan banyak ilmunya selama kegiatan perkuliahan.. 9.. Kepala sekolah dan guru SDN 3 Panggang yang telah memberikan waktu, izin, dan tempat untuk melaksanakan penelitian.. 10. Orang tua penulis, yang selalu membeikan doa, dan semangat untuk segera menyelesaikan tanggung jawab sebagai mahasiswa. 11. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang turut membantu dalam penyelesaian skripsi.. x.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan berkah dan rahmat-Nya serta membalas segala kebaikan pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak.. Penulis. Annas Imam Mustaqim. xi.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv HALAMAN MOTTO ....................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK ....................................................................... vii ABSTRAK ....................................................................................................... viii ABSTRACT ....................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ..................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xvii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xviii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xix BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1 A. Latar Belakang .................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................... 6 C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 6 D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 7 E. Definisi Operasional ........................................................................... 8 F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ............................................ 8 BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 9 A. Kajian Pustaka ................................................................................... 9 1. Pembelajaran Membaca ................................................................ 9 a.. Pengertian Membaca .............................................................. 9 xii.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. b.. Tujuan Membaca.................................................................... 10. c.. Manfaat Membaca .................................................................. 11. d.. Jenis-Jenis Membaca.............................................................. 11. e.. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kegiatan Membaca........ 12. 2. Media Buku Cerita Bergambar ..................................................... 16 a.. Pengertian Media ................................................................... 16. b.. Jenis Media Pembelajaran ...................................................... 17. c.. Pengertian Buku Cerita Bergambar ....................................... 19. d.. Kriteria Buku Cerita yang Baik.............................................. 21. e.. Unsur-Unsur Cerita ................................................................ 23. f.. Jenis dan Karakteristik Buku Cerita Beragmbar .................... 24. g.. Fungsi Buku Cerita Bergambar .............................................. 25. h.. Manfaat Buku cerita Bergambar ............................................ 26. 3. Pendidikan Lingkungan................................................................. 28 a. Lingkungan Hidup................................................................... 28 b. Permasalahan Lingkungan Hidup ........................................... 28 c. Pendidikan Lingkungan Hidup untuk Siswa SD ..................... 31 4. Karakteristik Perkembangan Anak................................................ 32 a.. Tahap Perkembangan Anak ................................................... 32. 5. Gerakan Literasi Sekolah .............................................................. 35 6. Penelitian yang Relevan ............................................................... 36 7. Kerangka Berpikir ........................................................................ 39 8. Pertanyaan Peneliti ....................................................................... 40 BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 41 A. Jenis Penelitian.................................................................................... 41 B. Prosedur Pengembangan ..................................................................... 42. xiii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. C. Setting Penelitian ................................................................................ 44 1. Lokasi Penelitian ........................................................................... 44 2. Subjek Penelitian........................................................................... 44 3. Waktu Pelaksanaan ....................................................................... 45 D. Uji Coba Terbatas ............................................................................... 45 1. Desain Uji Coba Terbatas ............................................................ 45 2. Subjek Uji Coba Terbatas ............................................................ 45 3. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 45 a. Wawancara .............................................................................. 45 b. Kuisioner................................................................................. 46 E. Instrumen Penelitian ........................................................................... 47 1.. Wawancara.................................................................................. 47. 2.. Kuisioner ..................................................................................... 48. F. Teknik Analisis Data ........................................................................... 54 1.. Teknik Analisis Data Kuantitatif ................................................ 54. 2.. Teknik Analisis Data Kuantitatif ................................................ 55. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 56 A. Hasil Penelitian Pengembangan ........................................................... 56 B. Proses Pengembangan Buku Cerita Bergambar ................................... 56 1. Analisa Masalah .............................................................................. 56 2. Pengumpulan Data ........................................................................... 57 3. Desain Produk Awal ........................................................................ 60 4. Validasi Desain ................................................................................ 64 5. Revisi Desain ................................................................................... 65 6. Uji Coba Produk .............................................................................. 69 C. Kualitas Buku Cerita Bergambar ......................................................... 70. xiv.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. D. Pembahasan ......................................................................................... 70 1. Buku Cerita Menggunakan ilustrasi yang menarik ......................... 73 2. Buku Cerita Mudah Dipahami Oleh Anak ...................................... 73 3. Judul Buku Cerita dan Sampul Menarik Minat Siswa Untuk Membaca ......................................................................................... 74 4. Pemahaman Siswa Pada Pendidikan Lingkungan Hidup ................ 74 BAB V PENUTUP .......................................................................................... 78 A. Kesimpulan.......................................................................................... 78 B. Keterbatasan Pengembangan ............................................................... 78 C. Saran .................................................................................................... 79 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 80 LAMPIRAN ..................................................................................................... 83. xv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Kisi-Kisi Daftar Wawancara Guru Kelas II ..................................... 47 Tabel 3.2 Acuan Skor Kuisioner Validasi Produk Dan Uji Coba Produk ....... 49 Tabel 3.3 Kisi-Kisi Uji Validasi Prosuk Untuk Ahli Dan Guru ...................... 49 Tabel 3.4 Instrumen Kuisioner Uji Validasi Produk Untuk Ahli Dan Guru .... 50 Tabel 3.5 Kisi-Kisi Uji Validasi Produk Untuk Siswa .................................... 52 Tabel 3.6 Instrumen Kuisioner Validasi Dan Uji Coba Produk Untuk Siswa . 52 Tabel 3.7 Rumus Presentase Kelayakan Produk .............................................. 55 Tabel 3.8 Kriteria Skala Lima Menurut Sukarjo.............................................. 55 Tabel 3.9 Rangkuman Hasil Wawancara Guru Sd Kelas II ............................. 57 Tabel 4.1 Masukan Ahli Dan Revisi Produk ................................................... 65 Tabel 4.2 Data Rekapitulasi Hasil Uji Coba Produk Terbatas Siswa .............. 69 Tabel 4.3 Hasil Rekapitulasi Validator ............................................................ 70 Tabel 4.4 Hasil Rekapitulasi Validator Dan Uji Coba Lapangan .................... 72 Tabel 4.5 Hasil Rangkuman Lembar Kuisioner Uji Coba Pada Siswa ............ 74. xvi.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR BAGAN. Bagan 2.1 Jenis-Jenis Membaca Menurut Tarigan .......................................... 12 Bagan 2.2 Penelitian Yang Relevan ................................................................. 38 Bagan 3.1 Prosedur Pengembangan Menurut Sugiono .................................... 41 Bagan 3.2 Modifikasi Prosedur Pengembangan Menurut Sugiono ................. 42. xvii.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR. Gambar 4.1 Sampul Buku ................................................................................ 61 Gambar 4.2 Foto Obyek Yang Akan Dijadikan Sketsa Gambar Digital ......... 62 Gambar 4.3 Hasil Skesta Digital ...................................................................... 62 Gambar 4.4 Hasil Pewarnaan Menggunakan Skesta Digital ........................... 63 Gambar 4.5 Revisi Nama Tokoh ...................................................................... 66 Gambar 4.6 Revisi Jarak Panah Balon ............................................................. 66 Gambar 4.7 Revisi Ukuran Font Halaman ....................................................... 67 Gambar 4.8 Revisi Menambahkan Nomor Pada Balon ................................... 67 Gambar 4.9 Ekpresi Anak ................................................................................ 68 Gambar 4.10 Menambahkan Gambar Pada Sungai ......................................... 68. xviii.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1 Hasil Wawancara Dengan Guru Kelas II SDN 3 Panggang ......... 84 Lampiran 2 Data Hasil Validasi Ahli Seni Rupa ............................................. 86 Lampiran 3 Data Hasil Validasi Guru Kelas II SDN 3 Panggang ................... 89 Lampiran 4 Data Hasil Uji Coba Produk Terbatas Siswa Kelas II SDN 3 Panggang ........................................................................... 93 Lampiran 5 Rekapitulasi Data Hasil Validasi .................................................. 125 Lampiran 6 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Produk Terbatas .............................. 126 Lampiran 7 Surat Izin Penelitian...................................................................... 127 Lampiran 8 Surat Keterangan Melakukan Penelitian ...................................... 128 Lampiran 9 Dokumentasi ................................................................................. 129 Lampiran 10 Buku Cerita Bergambar (Terpisah) ............................................ 132 Lampiran 11 Biodata Peneliti .......................................................................... 133. xix.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pendidikan lingkungan hidup berperan penting dalam pelestarian dan perbaikan lingkungan di dunia. Utamanya dalam mewujudkan lingkungan hidup berkelanjutan. Tujuan dasar dari pendidikan lingkungan hidup adalah membuat individu dan masyarakat memahami sifat kompleks alam dan lingkungan. Menurut direktur PPLH Mangkubumi, Muhammad Ichwan, pentingnya pendidikan lingkungan hidup yakni untuk hidup berkelanjutan, sehingga pendidikan lingkungan hidup harus diterapkan di masyarakat sejak usia dini. Setiap sekolah harus bisa mengajak dan memperkenalkan serta memahami kondisi alam dan masalahnya saat ini. Dalam mengajak anak sadar lingkungan, bisa menerapkan contoh kecil. Misalnya. membuang. sampah. pada. tempatnya,. memperkenalkan. permasalahan lingkungan saat ini dan pencegahannya demi masa depan. Tantangan saat ini dalam mengedukasi masyarakat dan anak-anak untuk lebih peka terhadap lingkungan hidup diantaranya, minim edukasi lingkungan dari orang tua, masyarakat masih belum sadar terhadap masalah lingkungan sehingga edukasi lingkungan harus intensif dilakukan melalui sekolah dan lembaga lainnya. Ketika anak dan masyarakat mengerti. tentang. lingkungan,. dipastikan. mereka. ikut. menjaga. kelestariannya. Jika itu terwujud tidak menutup kemungkinan kerusakan alam atau lingkungan bisa terhindarkan.(radartulungagung.jawapos.com). Sebagai contoh, peneliti telah mengumpulkan dua berita yang tentang kerusakan lingkungan yang terjadi di Indonesia. Yang pertama merupakan pencemaran limbah pabrik yang ada di daerah Bantul, Yogyakarta pada tahun 2019. “Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi,” Bantul – sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran. 1.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Akibat pencemaran limbah ini membuat Dusun Tegalkrapyak, Karangnongko, Kweni, dan Pelemsewu terkena imbas bau menyengat yang berasal dari saluran irigasi. Tak hanya itu, pencemaran itu membuat air milik salah seorang warga RT 9, Dusun Karangnongko menjadi bau dan berwarna putih.(www.detik.com) Kedua merupakan berita tentang pembalakan hutan yang terjadi di Taman Nasional Gunung Rinjani pada tahun 2015. Sebanyak 300 hektar hutan di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani dalam kondisi rusak parah akibat penebangan liar. Hutan yang telah digunduli tersebut kini berubah menjadi ladang dan kebun yang dikelola oleh warga sekitar, terutama yang mendiami kawasan sekitar hutan. Sedangkan kayu hasil penebangan tidak dijual, melainkan dipakai sendiri untuk membuat rumah dan pembatas wilayah ladang. Penggundulan dikawasan Taman Nasional Gunung Rinjani sudah terjadi sejak lama. Pelakunya adalah masyarakat yang mendiami kawasan hutan tersebut. Mereka menganggap bahwa lahan tersebut adalah tanah adat yang dapat dimanfaatkan sebebasnya untuk keperluan mereka.(www.news.okezone.com) Di era globalisasi ini banyak tuntutan yang harus dipenuhi salah satunya adalah menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan kreatif. Peningkatan kualitas sumber daya manusia mempunyai posisi yang strategis bagi keberhasilan dan kelanjutan pembangunan nasional. Wadah yang tepat sebagai upaya peningkatan sumber daya manusia adalah pendidikan. Pendidikan yaitu sebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan sebagai suatu pendidikan yang sistematis dan sismetik. terarah. kepada. terbentuknya. kepribadian. peserta. didik. (Tirtarahardja, 2008: 34)Menurut UU No. 20 Tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi. dirinya. untuk. memiliki. kekuatan. spiritual. keagamaan,.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. pengendalian. diri,. kepribadian,. kecerdasan,. akhlak. mulia,. serta. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan terdiri dari berbagai jenjang, jenjang pendidikan paling dasar untuk meningkatkan kualitas SDM adalah pendidikan sekolah dasar. Sekolah adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan (Triwiyanto, 2014: 75). Guru dalam pembelajaran menggunakan metode, pendekatan, teknik mengajar dan alat peraga serta media pembelajaran sebagai penunjang dalam proses belajar mengajar khususnya siswa SD. Agar guru dapat kreatif, aktif dan inovatif untuk menciptakan perkembangan baru di dunia. pendidikan.. Pendidikan. sebagai. wadah. masyarakat. untuk. meningkatkan kualitas bangsa ini. Adanya pendidikan diharapkan masyarakat mampu mengubah pola pikirnya untuk dapat peduli dengan lingkungan yang ada disekitarnya demi kelangsungan hidupnya. Salah satu pendidikan yang dapat digunakan untuk meningkatkan rasa peduli masyarakat terhadap lingkungan adalah pendidikan lingkungan hidup. Lingkungan sangat penting bagi keberlangsungan hidup manusia dan segala aktivitas yang dilakukan di dalamnya. Menurut Wuryandari (2015: 244) lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia, yang mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia, baik langsung maupun tidak langsung. Kondisi lingkungan tergantung dengan manusia dan bagaimana manusia tersebut mengelola lingkungan dengan semaksimal mungkin. Sehingga terdapat dampak positif dan dampak negatif yang dilakukan oleh manusia terhadap lingkungan. Perubahan lingkungan sering terjadi akibat ulah dari manusia yang tidak disadarinya, salah satu dampak negatif sikap manusia adalah membuang sampah di sembarang tempat dan menebang pohon secara liar. Salah satu cara mencapai sumber daya manusia yang berkualitas yaitu dengan pendidikan. Pendidikan sangat berperan dalam mendukung terciptanya sumber daya yang berkualitas yaitu pendidikan yang dapat.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. mengembangkan bakat dan potensi siswa. Pendidikan dasar merupakan kunci membentuk karakter siswa dalam sikap maupun penanaman konsep materi pelajaran. Sekolah dasar adalah salah satu lembaga formal yang memfasilitasi siswa dalam membentuk karakter dan menanamkan konsep pelajaran. Proses penanaman konsep materi pelajaran tidak lepas dari buku bacaan. Siswa juga harus lancar dalam membaca untuk kelangsungan proses pembelajaran. Menurut Tarigan (dalam Muchlisoh, 1993: 119) menegaskan bahwa membaca adalah proses pemerolehan pesan yang disampaikan oleh penulis melalui tulisan. Dengan membaca kita dapat mendapatkan ilmu atau pandangan dari penulis mengenai hal/konsep yang bersangkutan. Budaya membaca di Indonesia masih sangat lemah, hal ini dibuktikan dengan hasil survey sebuah perguruan tinggi di Amerika Serikat yang menempatkan Indonesia di urutan ke-60 dari 61 negara yang disurvey. Hasil survey tersebut tidak jauh berbeda dengan hasil sensus Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2006 yang menunjukkan sebesar 86,9 persen masyarakat Indonesia memilih menonton televisi daripada mendengar radio (40,3%) dan membaca koran (23,5%). Data tersebut diperkuat oleh statistic UNESCO yang dilansir pada tahun 2012, data tersebut menyebutkan bahwa indeks minat baca di Indonesia baru mencapai 0,001. Artinya setiap 1000 penduduk hanya satu orang yang memiliki minat baca. (www.paud-dikmas.kemendikbud.go.id) Perkembangan intelektual pada usia sekolah dasar menurut Piaget adalah tahap operasional konkret. Tahap operasional konkret tersebut, anak. sudah. menuju. kepemikiran. yang. lebih. logis.. Sedangkan. perkembangan siswa sekolah dasar kelas rendah menurut Agustina (2014: 93) adalah realistis, ingin tahu, ingin belajar, dan memiliki minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret. Didalam perkembangan usia anak tersebut salah satu media pembelajaran membaca yang tepat adalah media buku cerita bergambar. Media buku cerita bergambar dapat menumbuhkan minat siswa untuk membaca karena didalamnya terdapat.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. cerita yang menarik serta didukung dengan gambar-gambar yang imajinatif. Isi buku cerita bergambar yang baik ialah cerita yang memberikan dampak positif untuk pembaca atau siswa itu sendiri. Cerita-cerita yang dapat diambil dari isu-isu saat ini. Salah satunya adalah kerusakan lingkungan. Kerusakan lingkungan merupakan suatu akibat yang dilakukan oleh tindakan-tindakan manusia seperti membuang sampah sembarangan dan pembalakan hutan. Upaya untuk mencegah kasus seperti diatas, maka pendidikan lingkungan hidup harus diterapkan sejak usia dini yaitu pada usia sekolah dasar. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti literasi tentang pentingnya menjaga lingkungan atau kegiatan rutin untuk membersihkan lingkungan sekolah. Selain itu siswa dapat diajarkan mendaur ulang sampah dan menanam pohon di sekitar sekolah. Untuk mewujudkan agar pendidikan lingkungan hidup bisa diterapkan pada anak sekolah dasar, maka penulis mewawancarai guru kelas untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan siswa untuk menunjang kegiatan tersebut. Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti pada tanggal 5 Agustus 2018 dengan guru kelas II SDN 3 Panggang, menyatakan bahwa untuk saat ini materi lingkungan hidup yang diberikan pada tema tingkah laku dan penerapannya tentang kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan. Guru berusaha menerapkan kebersihan lingkungan melalui kegiatan siswa seperti jadwal piket kelas dan kerja bakti setiap akhir pekan. Guru kelas menegaskan bahwa kesulitan membaca yang dihadapi siswa adalah karena kurangnya kepedulian dan waktu belajar terbimbing dari orang tua berkaitan dengan perkembangan belajar siswa. Sedangkan kesulitan yang dialami guru kelas sendiri adalah ketika menjelaskan atau membacakan materi siswa kurang fokus karena model pembelajaran kurang menarik, sehingga siswa ada yang sibuk dengan kegiatannya sendiri . Berkaitan dengan ketertarikan siswa kelas II.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. tertarik dengan buku cerita bergambar karena buku cerita bergambar dapat membantu siswa untuk memahami materi. Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan sebelumnya serta hasil wawancara tersebut, peneliti melihat pentingnya kegiatan membaca dan pendidikan tentang lingkungan hidup. Oleh karena itu, peneliti akan melakukan pengembangan buku cerita bergambar yang mencakup kebutuhan siswa dan guru dengan judul “Pengembangan Buku Cerita Bergambar. Berbasis. Pendidikan. Lingkungan. Hidup. untuk. Pembelajaran Membaca Siswa Sd Kelas II SDN 3 Pangang”.. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengembangan buku cerita bergambar berbasis Pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas II SDN 3 Panggang? 2. Bagaimana kualitas buku cerita bergambar berbasis Pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas II SDN 3 Panggang?. C. Tujuan Penelitian 1. Mengembangkan. buku. cerita. bergambar. berbasis. Pendidikan. lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas II SDN 3 Panggang. 2. Mendeskripsikan kualitas buku cerita bergambar berbasis Pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas II SDN 3 Panggang..

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Siswa Produk akhir penelitian ini berupa buku cerita bergambar berbasis lingkungan hidup. Produk ini diharapkan dapat membantu siswa dalam belajar membaca agar dapat meningkatkan kemampuan membaca khususnya untuk siswa yang belum lancar membaca karena produk ditunjang dengan gambar-gambar yang menarik imajinasi siswa, dengan membaca buku cerita bergambar berbasis lingkungan hidup ini, siswa diharapkan dapat mengenal kondisi alam sekitarnya. 2. Bagi Guru Buku cerita bergambar berbasis lingkungan hidup ini dapat menjadi salah satu alternatif guru berhubungan dengan pembelajaran membaca dan khususnya tentang lingkungan hidup. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan guru sebagai salah satu variasi media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar. 3. Bagi Sekolah Sekolah dapat menggunakan. buku cerita bergambar berbasis. pendidikan lingkungan hidup ini sebagai referensi buku cerita bergambar dalam pembelajaran membaca kelas rendah. 4. Bagi Prodi PGSD Penelitian ini dapat menambah pustaka prodi PGSD. Universitas. Sanata Dharma terkait dengan pengembangan buku cerita bergambar berbasis lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca kelas rendah. 5. Bagi Peneliti Memberikan pengalaman dan pengetahuan serta wawasan baru terkait dengan pengembangan buku cerita bergambar berbasis lingkungan hidup dan terkait juga pembelajaran membaca, penelitian ini diharapkan dapat membantu mahasiswa lebih mengerti pentingnya manfaat buku cerita bergambar, khususnya dalam pembelajaran membaca..

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. E. Definisi Operasional 1. Buku cerita bergambar adalah buku yang didalamnya didesain dengan menarik dan mengandung ilustrasi yang menghubungkan antara cerita dan gambar serta dapat merangsang daya imajinasi pembacanya. 2. Buku ceita bergambar berbasis lingkungan hidup adalah proses usaha dalam mencegah perbuatan-perbuatan yang dapat merusak lingkungan alam. 3. Membaca adalah kegiatan yang dilakukan oleh pembaca untuk mendapatkan informasi atau pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media tulisan.. F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan 1. Bersifat kontekstual (mengaitkan dengan lingkungan sekitar). 2. Merangsang daya imajinasi anak. 3. Buku cerita dibuat full color untuk menarik minat baca siswa. 4. Kesesuaian isi dengan bahasa dan pendekatan yang mudah dipahami oleh siswa. Kalimat yang digunakan singkat dan jelas, dengan gambar menarik yang sesuai dengan alur cerita. 5. Buku cerita bergambar ini dilengkapi dengan desain yang menarik serta cerita yang menanamkan nilai-nilai mengenai pentingnya menjaga lingkungan, kepedulian, dan tanggung jawab..

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI. A. Kajian Pustaka 1. Pembelajaran Membaca a. Pengertian Membaca Membaca sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Setiap waktu manusia menggunakan kemampuan membaca koran, membaca buku, membaca majalah, dan kegiatan membaca lainnya. Kegiatan membaca juga tidak terlepas dari bagian pembelajaran di sekolah. Setiap pembelajaran mempunyai bagian sendiri untuk dibaca oleh siswa, umumnya berupa materi pelajaran dan soal. Membaca merupakan suatu kesatuan kegiatan yang mencakup beberapa kegiatan seperti mengenali huruf dan kata-kata, menghubungkan bunyi serta maknanya, serta menarik kesimpulan mengenai maksud bacaan (Akhaidah dkk, 1992:22). Hodgson (dalam Tarigan, 1987:7), mengemukakan bahwa membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Sedangkan menurut Soedarso (2004:4), membaca adalah aktivitas yang kompleks dengan mengerahkan sejumlah besar tindakan yang terpisahpisah, meliputi: orang harus menggunakan pengertian dan khayalan, mengamati, dan mengingat-ingat. Menurut Rahim (2007: 2), membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekadar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas. visual,. berpikir,. psikolinguistik,. dan. metakognitif.. Tampubolon (1990: 227) juga menyampaikan bahwa membaca adalah kegiatan fisik dan mental yang dapat berkembang menjadi suatu kebiasaan. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulakan bahwa membaca merupakan suatu kegiatan yang kompleks, yang bertujuan untuk menafsirkan atau mengartikan lambang tertulis sehingga. 9.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. diperoleh makna atau pesan yang terkandung dalam bahasa tulis tersebut.. b. Tujuan Membaca Seperti yang dikemukakan oleh Tarigan (1987: 9), tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Akhadiah dkk. (1992: 33) juga mengemukakan bahwa dengan kemampuan membaca yang memadai, pembaca akan lebih mudah menggali informasi dari berbagai sumber tertulis. Siswa yang mempunyai kemampuan membaca yang baik mampu memahami materi yang disajikan secara tertulis dengan baik pula. Blanton, dkk. dan Irwin (dalam Rahim, 2007: 11-12) juga menyebutkan beberapa tujuan dari membaca. Tujuan membaca itu adalah sebagai berikut: 1). Kesenangan.. 2). Menyempurnakan membaca nyaring.. 3). Menggunakan strategi tertentu.. 4). Memperbarui pengetahuannya tentang suatu topik.. 5). Mengaitkan informasi baru dengan informasi yang telah diketahuinya.. 6). Memperoleh informasi untuk laporan lisan atau tertulis.. 7). Mengkonfirmasikan atau menolak prediksi.. 8). Menampilkan suatu eksperimen atau mengaplikasikan informasi yang diperoleh dari suatu teks dalam beberapa cara lain dan mempelajari tentang struktur teks.. 9). Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang spesifik.. 10) Tujuan membaca untuk setiap orang bisa berbeda, namun mempunyai kesamaan yaitu untuk memperoleh informasi dari sebuah bacaan..

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. c. Manfaat Membaca Somadayo. (2011:. 2). menyatakan. bahwa. membaca. merupakan salah satu diantara empat keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca, menulis) yang penting untuk dipelajari dan dikuasai oleh setiap individu. Dengan membaca, seseorang dapat bersantai, berinteraksi dengan perasaan dan pikiran,. memperoleh. pengetahuan.. Syafi’ie. informasi, (dalam. dan. meningkatkan. Somadayo,. 2011:. 3). ilmu juga. menyatakan bahwa sebagai bagian dari keterampilan berbahasa, keterampilan membaca mempunyai kedudukan yang sangat penting dan strategis karena melalui membaca, orang dapat memahami kata yang diutarakan seseorang. Menurut Burns, dkk., (dalam Rahim, 2007: 1), kemampuan membaca merupakan sesuatu yang vital dalam suatu masyarakat terpelajar. Namun, siswa yang tidak memahami pentingnya belajar membaca tidak akan termotivasi untuk belajar. Membaca merupakan kemampuan yang sangat penting bagi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Selain sebagai pengantar dari materi menuju siswa, membaca juga bisa menjadi rangsangan siswa untuk mengetahui hal baru.. d. Jenis-jenis Membaca Membaca dibagi menjadi dua jenis, yaitu: 1) membaca nyaring, dan 2) membaca dalam hati. Membaca dalam hati terdiri atas: (a) membaca ekstensif, yang dibagi lagi menjadi: membaca survey, membaca sekilas, dan membaca dangkal, dan (b) membaca intensif, yang terdiri dari: membaca telaah isi dan membaca telaah bahasa. Membaca telaah isi terdiri dari: membaca teliti, pemahaman, kritis, dan membaca ide-ide. Berikut ini adalah skema jenis-jenis membaca menurut Tarigan (1987:12-13):.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. Bagan 2.1 Jenis-jenis membaca menurut Tarigan. Membaca Membaca nyaring. Membaca dalam hati. Membaca ekstensif. Membaca intensif Membaca telaah. Membaca telaah. Membaca teliti, membaca pemahaman,. Kridalaksana (dalam Haryadi dan Zamzani, 1996: 32) berpendapat bahwa membaca adalah keterampilan mengenal dan memahami tulisan dalam bentuk urutan lambang-lambang grafis dan perubahannya menjadi wicara bermakna dalam bentuk pemahaman diam-diam atau pengujaran keras-keras. Yang dimaksud dengan diamdiam adalah membaca dalam hati, sedangakan pengujaran keras-keras adalah membaca nyaring. e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kegiatan Membaca Faktor-faktor. yang. mempengaruhi. membaca. permulaan. menurut Lamb dan Arnold (dalam Rahim, 2007: 16) adalah faktor fisiologis, intelektual, lingkungan, dan psikologis. 1) Faktor Fisiologis Menurut Rahim (2007: 16), faktor fisiologis mencakup kesehatan fisik, pertimbangan neurologis, dan jenis kelamin. Kelelahan juga merupakan kondisi yang tidak menguntungkan bagi.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. siswa untuk belajar, khususnya belajar membaca. Dalyono (2009: 55) mengatakan bahwa kesehatan jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya terhadap kemampuan belajar. Berdasarkan pendapat tersebut, faktor fisiologis sangatlah berpengaruh dalam kegiatan membaca dan kegiatan belajar anak. 2) Faktor Intelektual Faktor metode mengajar guru, prosedur, dan kemampuan guru juga turut mempengaruhi kemampuan membaca permulaan siswa (Rahim, 2007: 17). Dalyono (2009: 56), siswa yang memiliki inteligensi baik (IQ-nya tinggi). umumnya mudah. belajar dan hasilnya pun cenderung baik. Sebaliknya siswa yang inteligensinya rendah, cenderung mengalami kesukaran dalam belajar, lambat berpikir sehingga prestasi belajarnya pun rendah. Jadi, tingkat intelegensi siswa umumnya berpengaruh terhadap kemampuan membacanya. Apabila siswa mempunyai intelegensi tinggi umumnya akan mempunyai kemampuan membaca yang baik, sedangkan siswa yang mempunyai intelegensi rendah umumnya akan mempunyai kemampuan membaca yang rendah pula. 3) Faktor Lingkungan a) Latar Belakang dan Pengalaman Rahim (2007: 18) menjelaskan bahwa faktor lingkungan akan mempengaruhi kemampuan membaca siswa. Lingkungan dapat membentuk pribadi, sikap, nilai, dan kemampuan bahasa siswa. Kondisi di rumah mempengaruhi pribadi dan penyesuaian diri siswa dalam masyarakat. Kondisi itu pada gilirannya dapat membantu siswa, dan dapat juga menghalangi siswa belajar membaca. Siswa yang tinggal di dalam rumah tangga yang harmonis, rumah yang penuh dengan cinta kasih, yang orang tuanya memahami anak-anaknya, dan mempersiapkan mereka dengan rasa harga diri yang tinggi, tidak akan menemukan kendala yang berarti dalam membaca. Menurut pendapat.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. tersebut, kondisi keluarga dan lingkungan sekitar sangat berpengaruh dalam perkembangan anak dan juga kemampuan membaca anak. Apabila keluarga dan lingkungan sekitar bisa mendukung, maka anak-anak akan berkembang ke arah yang baik dan meiliki kemampuan membaca yang baik. b) Faktor sosial ekonomi Akhadiah, dkk., (1992: 26) mengemukakan bahwa orang tua yang memiliki kesadaran akan pentingnya kemampuan membaca akan berusaha agar anak-anaknya memiliki kesempatan untuk belajar membaca. Crawley dan Mountain (dalam Rahim, 2007: 19) juga mengemukakan bahwa faktor sosial ekonomi berpengaruh terhadap kemampuan membaca siswa. Terdapat beberapa bagian yang bisa membentuk lingkungan siswa, antara lain adalah orang tua dan lingkungan tetangga. Apabila orang tua dan lingkungan tetangga mempunyai sosial ekonomi yang baik, maka akan memberikan. dampak. yang. baik.. Beberapa. penelitian. memperlihatkan bahwa status sosial ekonomi siswa mempengaruhi kemampuan verbal siswa. Semakin tinggi status sosial ekonomi siswa semakin tinggi kemampuan verbal siswa. Keadaan sosial ekonomi yang baik akan mendorong siswa untuk lebih berkembang karena adanya sumber daya yang beragam. Dari pendapat di atas, jelaslah bahwa faktor sosial ekonomi siswa mempengaruhi kemampuan membacanya. 4) Faktor Psikologis a) Motivasi Crawley dan. Mountain. (dalam. Rahim,. 2007:. 20). mengemukakan bahwa motivasi ialah sesuatu yang mendorong seseorang belajar atau melakukan suatu kegiatan. Motivasi belajar mempengaruhi minat dan hasil belajar siswa. Usman (2006:. 29). menyatakan. bahwa. tugas. guru. adalah. membangkitkan motivasi siswa sehingga ia mau melakukan belajar. Motivasi dapat timbul dari dalam diri individu dan dapat.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. pula timbul akibat pengaruh dari luar dirinya. Dalyono (2009: 57) juga menjelaskan bahwa seseorang yang belajar dengan motivasi kuat, akan melaksanakan semua kegiatan belajarnya dengan. sungguh-sungguh,. penuh. gairah. atau. semangat.. Sebaliknya, belajar dengan motivasi yang lemah, akan malas bahkan tidak mau mengerjakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pelajaran. Menurut Akhadiah, dkk. (1992: 26), motivasi merupakan faktor yang cukup besar pengaruhnya terhadap kemampuan membaca. Siswa yang memiliki motivasi tinggi atau kuat, tanpa didorong atau disuruh membaca akan giat belajar membaca. Sedangkan yang tidak bermotivasi atau motivasinya rendah, tentunya enggan membaca. Dari beberapa pendapat di atas, jelaslah bahwa motivasi sangat penting dalam meningkatkan kemampuan membaca siswa. b) Minat Jame (dalam Usman, 2006: 27) melihat bahwa minat siswa merupakan faktor utama yang menentukan derajat keaktifan belajar siswa. Rahim (2007: 28) menjelaskan bahwa minat baca ialah keinginan yang kuat disertai usaha-usaha seseorang untuk membaca. Orang yang mempunyai minat membaca yang kuat akan diwujudkannya dalam kesediaannya. untuk mendapat. bahan bacaan dan kemudian membacanya atas kesadarannya sendiri. Sementara itu, Dalyono (2009: 57) mengemukakan bahwa minat belajar yang besar cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar kurang akan menghasilkan prestasi yang rendah. Minat akan mempengaruhi kemampuan membaca siswa karena tanpa adanya minat, siswa cenderung enggan membaca. Hal ini tentunya akan berdampak pada kemampuan membaca yang rendah c) Kematangan Emosi dan Sosial serta Penyesuaian Diri Ada tiga aspek kematangan emosi dan sosial, yaitu: a) stabilitas emosi, b) kepercayaan diri, dan c) kemampuan.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. berpartisipasi dalam kelompok (Rahim, 2007: 29). Ketiga aspek tersebut berpengaruh terhadap kemampuan membaca siswa.. 2. Media Buku Cerita Bergambar a. Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Dengan demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan (Djamarah, 2010: 120). Menurut Sadiman (1986: 7) media adalah bentuk komunikasi baim tercetak maupun audiovisual seta peralatannya. Sedangkan Djamarah (2010: 121) mengungkapkan bahwa media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran. Dengan demikian, media dapat diartikan sebagai alat bantu dalam bentuk apapun yang dapat dijadikan sebagai penyampai pesan kepada penerima pesan. Media dapat digunakan untuk alat bantu belajar. Media yang digunakan untuk mendukung kegiatan belajar mengajar merupakan media pembelajaran. Dengan bantuan media pembelajaran diharapkan siswa dapat lebih memahami maksud dan tujuan yang akan dicapai. Bebrapa manfaat media pembelajaran yang diutarakan oleh Sudjana (1990: 2) adalah sebagai berikut: 1) Pegajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga menumbuhkan motivasi belajar. 2) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan siswa menguasai pelajaran dengan baik. 3) Metode pengajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tudak kehabisan tenaga. 4) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lainlain. Pengembangan media pembelajaran diharapkan mampu menunjang dalam kegiatan belajar-mengajar dan memberikan dampak positif serta manfaat bagi guru maupun siswa.. b. Jenis Media Pembelajaran Djamarah (2010: 124) membagi media menjadi tiga yaitu, media auditif, media visual, dan media audiovisual. Pengelompokan media tersebut diatas diuraikan sebagai berikut: 1) Media auditif Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, piriongan hitam, cassette recorder (Djamarah 2010: 14). Pengertian media audio untuk pengajaran, dimaksudkan sebagai bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (pita suara atau piringan suara), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa, sehingga terjadi proses belajar mengajar (Sudjana, 1990: 129). Pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam lambang-lambang auditif, baik verbal (ke dalam kata-kata/bahasa lisan) maupun non verbal (Sadiman, 19986: 49). Media audio memiliki karakteristik. yang. berkaitan. dengan. keterampilan. mendengarkan. Adapun pencapaian keterampilan atau kecakapan-kecakapan yang diperoleh dari media audio menurut Sudjana (1990: 130), antara lain: a) Pemusatan perhatian dan mempertahankan pemusatan pehatian. b) Mengikuti pengarahan. c) Digunakan untuk melatih daya analisis siswa dari apa yang mereka dengar..

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. d) Perolehan arti dari suatu konteks. e) Memisahkan kata atau informasi yang relevan dan yang tidak relevan. f) Mengingat dan mengemukakan kembali ide atau bagianbagian dari cerita yang mereka dengar. Namun dalam kenyataannya media audio memiliki kekurangan. Sudjana (1990: 131) mengungkapkan kekurangan dari media audio, antara lain: 1) Memerlukan suatu pemusatan pengertian pada suatu pengalaman yang tetap dan tertentu, sehingga pengertiannya harus didapat dengan cara belajar yang khusus. 2) Media audio yang menampilkan simbol digit dan analog dalam bentuk auditif adalah abstrak, sehingga pada hal-hal tertentu memerlukan bantuan pengalaman visual 3) Karena abstrak, tingkatan pengertiannya hanya bisa dikontrol melalui tingkatan penguasaan perbendaharaan kata-kata atau bahasa, serta susunan kalimat. 4) Media ini hanya akan mampu melayani secara baik bagi mereka yang sudah mempunyai kemampuan berpikir abstrak, dan 5) Penampilan melalui ungkapan perasaan atau simbol analog lainnya dalam bentuk suara harus disertai dengan perbendaharaan pengalaman analog tersebut pada si penerima. Penggunaan media audio bermanfaat bagi siswa yang belum memiliki kemampuan membaca. Media audio sebagai perantara pengalaman bahasa permulaan. Dalam penggunaannya media audio memiliki beberapa kekurangan dan media ini kurang cocok jika digunakan oleh orang yang memiliki gangguan pendengaran. 2) Media visual Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indera penglihatan (Djamarah, 2010: 124). Media grafis termasuk media visual, dalam penyampaiannya menggunakan indera penglihatan. dan. pesan-pesan. yang. akan. disampaikan.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. dituangkan dalam simbol-simbol komunikasi visual (Sadiman, 1986:. 28).. Media. visual. dapat. mempermudah. dalam. menyampaikan pesan kepada penerima. Unsur penting dalam media ini adalah indera penglihatan. Seringkali media visual ini digunakan dalam kegiatan belajar-megajar. Media ini sangat membantu guru dalam menyampaikan pesan atau informasi pembelajaran. kepada. siswa.. Sadiman. (1986,. 29-49). mengungkapkan ada banyak jenis media visual. Beberapa jenis diantaranya adalah, (1) gambar/foto, (2) sketsa, (3) diagram, (4) bagan, (5) grafik, (6) kartun, (7) poster, (8) peta dan globe, (9) ppan flannel (10) papan bulletin. Jenis-jenis media visual ini tidak lain untuk membantu guru saat pembelajaran berlangsung agar lebih efektif dan menarik minat siswa. 3) Media audiovisual Media audiovisual ini merupakan penggabungan dari dua media yaitu media audio dan media visual. Penggunaan media menggabungkan antara indera pendengaran dan indera penglihatan. Media audiovisual sendiri adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gerak. (Djamarah, 2010: 124). (Djamarah, 2010: 125) membagi audiovisual kedalam beberapa jenis yaitu, (1) audiovisual diam, (2) audiovisual gerak, (3) audiovisual murni, (4) audio visual tidak murni. Dari ketiga jenis media ini, media audiovisual yang paling efektif digunakan dalam belajar mengajar oleh guru karena merupakan metode yang lebih afektif dan ada unsur hiburan didalamnya. Namun dalam penggunaannya guru harus emiliki keterampilan dalam bidang ini. c. Pengertian Buku Cerita Bergambar Buku cerita bergambar adalah buku bacaan cerita yang menampilkan teks narasi secara verbal dan disertai gambar – gambar ilustrasi (Nurgiyantoro, 2005: 152). Lukens (2003: 38).

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. mengatakan ilustrasi cerita dan gambar merupakan dua media yang berbeda, tetapi dalam buku cerita keduanya secara bersama. membentuk. perpaduan.. Micthel. (2003:. 87). mengatakan buku cerita bergambar adalah buku yang menyampaikan cerita bergambar dan teks dan keduanya saling menjalin. Dari definisi – definisi yang tertera di atas buku cerita bergambar adalah buku yang di dalamnya terdapat gambar dan teks yang keduanya saling menyambung sehingga keduanya dapat menjadi sebuah cerita. Buku cerita bergambar pada dasarnya adalah buku yang menampilkan unsur gambar. Salah satu kegunaan gambar adalah untuk menarik minat pembaca. Buku bergambar pada umumnya penuh dengan warna. Menurut Huck (dalam Nurgiyantoro, 2005: 153) buku bergambar adalah buku yang menyampaikan pesan melalui dua cara, yaitu melalui ilustrasi dan tulisan. Gambar dan tulisan didalam buku tidak berdiri sendiri, melainkan saling berkaitan. Keduanya saling berperan penting dalam menyampaikan pesan kepada para pembacanya. Mitchell (dalam Nurgiyantoro, 2005: 153) mengungkapkan hal yang serupa namun lebih suka memilih istilah picture storybooks yaitu bahwa buku cerita bergambar adalah buku yang menampilkan gambar dan teks dan keduanya saling menjalin. Mitchell juga mengungkapkan beberapa fungsi dan pentingnya dari buku cerita bergambar bagi anak, sebagai berikut: 1) Buku cerita bergambar dapat membantu anak terhadap pengembangan dan perkembangan emosi. 2) Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk belajar tentang dunia, menyadarkan anak tentang keberadaan di dunia di tengah masyarakat dan alam..

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. 3) Buku cerita bergambar dapat membantu anak belajar tentang orang lain, hubungan yang terjadi, dan pengembangan perasaan. 4) Buku. cerita. bergambar. dapat. membantu. anak. untuk. dapat. membantu. anak. untuk. dapat. membantu. anak. untuk. memperoleh kesenangan. 5) Buku. cerita. bergambar. mengekspresikan keindahan 6) Buku. cerita. bergambar. menstimulasi imajinasi. Berdasarkan teori diatas, dapat disimpulkan bahwa buku cerita bergambar adalah buku yang menampilkan cerita, dengan bahasa yang sederhana dan selalu berkaitan dengan gambar atau ilustrasi serta dikemas dengan sampul yang menarik. Buku cerita bergambar dibuat untuk menumbuhkan minat membaca anak. Buku cerita bergambar juga memiliki fungsi yang penting dalam pengembangan dan perkembangan anak.. d. Kriteria Buku Cerita yang Baik Guru sebagai pendidik formal dan orang tua sebagai pendidik. informal. perlu. memperhatikan. dan. membimbing. kebutuhan bacaan bagi siswa atau anaknya dengan menuntun agar memilih bacaan yang sesuai dengan perkembangan kebutuhan dan kematangan berpikir. Menurut Cristantiowati (dalam Santosa, 2008: 8) buku bacaan yang baik adalah buku bacaan yang (1) dapat memberikan nilai tambah positif bagi pembacanya, misalnya memberikan kegembiraan, membantu memecahkan persoalan, dan mampu membuka pikiran untuk suatu hal, (2) disampaikan dalam bahasa yang sederhana, enak dibaca dan penulisnya seakan ingin berbagi dengan pembaca, bukan menggurui, (3) gaya penulisannya tidak meledak-ledak, (4) menggunakan kaidah bahasa Indonesia yang berlaku, tidak banyak menggunakan istilah asing yang sebenarnya ada dalam bahasa indonesia..

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. Effendi, Bangsa, dan Yudani (2013) mengungkapkan hal yang serupa yaitu buku cerita yang baik meliputi, (1) tampilan visual buku dirancang menggunakan full colour, (2) tampilan visual buku lebih dominan gambar dibandingkan teks, (3) jenis huruf pada cerita memiliki tingkat keterbacaan yang baik bagi anak, (4) judul buku cerita mewakili keseluruhan isi cerita dan menarik minat anak untuk membaca lebih lanjut, (5) tampilan warna mampu memberikan kesan dan mudah ditangkap oleh indera penglihatan anak. Menurut pendapat Mansoor (dalam Santosa, 2008: 8) buku yang memenuhi persyaratan sebagai berikut, (1) isinya mudah dipahami pembaca, (2) mengajak pembaca mudah mengenal kehidupan nyata, (3) pilihan kata yang tepat, (4) untuk buku fiksi, buku dikatakan menarik apabila pengarang berhasil memikat pembaca untuk terus mengikuti jalan pikirannya, puncak atau klimaks cerita harus berada di akhir cerita, sementara berbagai konflik harus terjalin di sepanjang buku, (5) pengarang menguaai teknik bercerita sehingga tulisannya tidak berkesan bertele-tele dan membosankan, (6) rancangan halamannya tertata baik, artinya pemilihan jenis huruf, jarak antar baris, tata letak halaman, luas cetak,. luas. margin,. dan. sebagainya. sangat. menentukan. kenyamanan pembaca, (7) sampul buku yang artistik dan reprensentatif, dimana judul, gambar, dan warna memegang peranan penting. Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa kriteria buku cerita bergambar yang baik adalah, (1) judul buku yang mewakili seluruh isi cerita dan menarik minat anak untuk membaca lebih lanjut, (2) warna sampul buku membawa pesan yang akan disampaikan, (3) isi cerita mudah dipahami oleh pembaca, (4) isi buku cerita memberikan pembelajaran nilai-nilai moral yang berkaitan dengan kegiatan sehari-hari, (5) buku cerita menggunakan bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. pembacanya, (6) buku cerita mampu mengembangkan daya imajinasi dan kreativitas pembaca, (7) tampilan visual buku lebih dominan gambar dibandingkan teks, (8) gambar buku cerita jelas dan mudah dibedakan, (9) ilustrasi buku cerita memperjelas latar, rangkaian cerita, penjiwaan dan karakter, (10) gaya dan ketepatan bahasa cocok untuk pembaca, (11) isi buku berhasl memikat pembaca untuk terus mengikuti jalan cerita, (12) rancangan halaman buku tertata dengan baik, (13) pemilihan jenis huruf menarik bagi pembaca, (14) jenis huruf pada buku cerita memiliki tingkat keterbacaan yang baik bagi pembaca dan, (15) tata letak atau. sistematika. penulisan. tidak. terlalu. sempit. sehingga. memudahkan pembaca atau anak untuk membaca.. e. Unsur-Unsur Cerita Salah satu cara yang efektif untuk mendorong anak berpikir kritis adalah menggunakan buku sastra sebagai bahan bacaan dalam pembelajaran membaca yang memungkinka mereka menjadi pemikir kritis (Rahim, 2007: 90). Cerita anak hendaknya berisi tentang pengalaman dari anak-anak itu sendiri. Isi cerita anak tidak harus yang baik-baik saja, seperti kisah anak rajin, suka membantu ibu, dan lain-lain namun anak juga dapat menerima cerita yang “tidak baik” seperti anak malas, anak pembohong, kucing pemalas (Nurgiyantoro, 2005: 7). Didalam cerita sebaiknya ada unsur-unsur yang mendukung seperti unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur cerita fiksi yang secara langsung berada didalam, menjadi bagian, dan ikut membentuk eksistensi cerita yang bersangkutan. Unsur intrinsik meliputi tokoh dan penokohan, alur, pengaluran, dan berbagai peristiwa yang membentuknya, latar, sudut pandang, dan lain-lain. Sedangkan untuk unsur ekstrinsik adalah unsur yang berada diluar teks fiksi yang bersangkutan, tetapi mempunyai pengaruh terhadap bangun cerita.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. yang dikisahkan, langsung atau tidak langsung (Nurgiyantoro, 2005: 221). Pendapat tokoh diatas mendasari peneliti dalam menyusun kerangka buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup. Buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup yang dikembangkan mengambil tema yaitu kerusakan hutan dan pencemaran sungai. Isi cerita digambarkan dengan tokoh yang menarik, dengan latar cerita yang dekat dengan anak, dan cerita mudah dipahami. Buku cerita didesain dengan menarik yaitu menggabungkan unsur gambar dan tulisan. Penelitian ini dilakukan untuk menumbuhkan minat anak untuk belajar membaca f.. Jenis dan Karakteristik Buku Cerita Bergambar. Buku cerita bergambar mempunyai beberapa jenis dan karakteristik. Menurut McElmeel (2002), buku cerita bergambar memiliki 6 jenis, yaitu sebagai berikut: 1) Fiksi Buku fiksi adalah buku yang menceritakan cerita khayal, rekaan, atau sesuatu yang tidak terjadi sungguh – sungguh. Kategori yang termasuk dalam fiksi adalah cerita hewan, misteri, humor, dan cerita fantasi yang dibuat sesuai imajinasi penulis. 2) Historis Buku historis adalah buku yang mendasarkan diri pada suatu fakta atau kenyataan di masa lalu. Buku ini meliputi kejadian sebenarnya, tempat, atau karakter yang merupakan bagian dari sejarah. 3) Informasi Buku informasi adalah buku – buku yang memberikan informasi faktual. Buku informasi menyampaikan fakta dan data apa adanya, yang berguna untuk menambah keterampilan,.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. wawasan, dan juga bekal teoritis dalam batas tertentu bagi anak. 4) Biografi Biografi adalah kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang mulai kelahiranya hingga kematianya jika sudah meninggal. 5) Cerita rakyat Cerita rakyat merupakan cerita atau kisah yang asal mulanya bersumber dari masyarakat serta tumbuh dan berkembang dalam masyarakat di masa lampau. 6) Kisah nyata Kisah nyata berfokus pada peristiwa yang sebenarnya dari sebuah situasi atau peristiwa. Ada beberapa karakteristik buku cerita bergambar. Menurut Sutherland (dalam Faizah, 2009: 252) karakteristik buku cerita adalah sebagai berikut: a) Buku cerita bersifat ringkas dan langsung. b) Buku cerita bergambar berisi konsep – konsep yang berseri. c) Konsep yang ditulis dapat dipahami oleh anak – anak. d) Gaya. penulisannya. sederhana.. Terdapat. ilustrasi. yang. melengkapi teks.. g. Fungsi Buku Cerita Bergambar Mitchell (dalam Nurgiantoro, 2005: 159) mengungkapkan beberapa fungsi dan pentingnya buku cerita bergambar sebagai berikut: 1) Buku cerita bergambar dapat membantu anak terhadap pengembangan dan perkembangan emosi. Perkembangan emosi anak perlu dikembangkan dan salah satunya adalah lewat buku cerita bergambar. 2) Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk belajar tentang dunia, menyadarkan anak tentang keberadaan di dunia.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. di tengah masyarakat dan awal. Lewat buku cerita bergambar ini, anak juga dapat belajar tentang keberadaan dia di dunia, di masyarakat serta di alam. 3) Buku cerita bergambar dapat membantu anak belajar tentang orang lain, hubungan yang terjadi, dan pengembangan perasaan. Jadi lewat buku cerita bergambar anak dapat belajar tentang kehidupan yang disajikan di buku cerita bergambar melalui teks dan gambar yang ada pada buku cerita bergambar. 4) Buku cerita bergambar dapat membantu anak memperoleh kesenangan. Hal itu dapat diperoleh lewat cerita dan gambar – gambar yang menarik, bagus dan cenderung realistik, dan hal – hal lucu yang merangsang anak menjadi senang. 5) Buku. cerita. bergambar. dapat. membantu. anak. untuk. mengapresiasi keindahan. Objek yang menawarkan keindahan perlu diapresiasi, dihargai, dan dinikmati dan kegiatan tersebut juga dapat diperoleh lewat pembelajaran dalam diri anak. 6) Buku bergambar dapat membantu anak untuk menstimulasi imajinasi. Buku cerita dan gambar – gambar pada buku cerita bergambar memiliki fungsi untuk mendorong tumbuh dan berkembangnya imajinasi anak. h. Manfaat Buku Cerita Bergambar Menurut Nurgiyantoro (2005: 152), dengan gambar-gambar cerita menarik yang dihadirkan, siswa akan membaca dengan penuh kesungguhan mengikuti dan mencoba memahami alur gambar aksi yang dilihatnya, dan itu mungkin sekali dilakukan berkali-kali. Gambar-gambar cerita itu menjadi salah satu daya gerak mengembangkan fantasi lewat imajinasi dan logika. Menurut Prasetyono (2008: 89), bahan bacaan yang bergambar (komik) mempunyai efek yang lebih kuat daripada yang tidak bergambar. Hal ini karena bahan bacaan yang disertai dengan gambar (cerita bergambar) memiliki banyak manfaat..

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. Prasetyono (2008: 82-83) mengemukakan maksud dari buku-buku yang bergambar ini adalah sebagai berikut: 1) Menarik perhatian siswa. 2) Menimbulkan motivasi atau merangsang siswa. 3) Merangsang percakapan (ekspresi dan diskusi). 4) Mendidik sifat kritis pada siswa. 5) Memperkenalkan kata-kata baru. 6) Menyajikan pola-pola kalimat. Mitchell (dalam Nurgiyantoro, 2005: 159-161) menunjukkan beberapa hal tentang fungsi dan pentingnya buku cerita bergambar bagi siswa adalah sebagai berikut. a) Buku cerita bergambar dapat membantu siswa terhadap pengembangan dan perkembangan emosi. b) Buku cerita bergambar dapat membantu siswa untuk belajar tentang dunia, menyadarkan siswa tentang keberadaan di dunia di tengah masyarakat dan alam. c) Buku cerita bergambar dapat membantu siswa belajar tentang orang lain, hubungan yang ada terjadi, dan pengembangan perasaan. d) Buku cerita bergambar dapat membantu siswa untuk memperoleh kesenangan. e) Buku. cerita. bergambar. dapat. membantu. siswa. untuk. dapat. membantu. siswa. untuk. mengapresiasi keindahan. f) Buku. cerita. bergambar. menstimulasi imajinasi. Dengan mengetahui berbagai manfaat tersebut, maka cerita bergambar dapat digunakan sebagai media saat proses pembelajaran berlangsung..

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. 3. Pendidikan Lingkungan Hidup a. Lingkungan Hidup Lingkungan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena lingkungan tidak saja sebagai tempat manusia beraktivitas, tetapi lingkungan juga mendukung berbagai aktivitas manusia. Di lingkungan, semua kebutuhan manusia telah tersedia sehingga manusia berupaya untuk mengekploitasinya. Dengan adanya interaksi tersebut, maka kondisi lingkungan akan dipengaruhi oleh perilaku manusia (Hamzah, 2013:1). Menurut Gustavo (dalam Hamzah, 2013:5), lingkungan adalah jumlah total dari semua kondisi yang mempengaruhi eksistensi, pertumbuhan, dan kesejahteraan dari suatu organisme yang ada di bumi. Setiap unsur yang ada di sekitar kita merupakan bagian dari sebuah lingkungan hidup yang terus mendukung keberlangsungan hidup. Chiras (dalam Hamzah, 2013:5) mengemukakan bahwa lingkungan hidup adalah semua faktor yang secara biologi mempengaruhi organisme. Shingh (dalam Hamzah, 2013:5). Mengatakan bahwa lingkungan merupakan interaksi sistem fisik, biologi, dan unsur budaya yang saling berhubungan dengan berbagai cara, baik secara individual atau bersama-sama. Menurut Undangundang RI Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, lingkungan hidup dinyatakan sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.. b. Permasalahan Lingkungan Hidup Menurut Hamzah (2013:7-19), terdapat beberapa masalah dan tantangan yang harus diperhatikan secara serius, antara lain adalah:.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. 1) Penduduk Permasalahan utama adalah meningkatnya jumlah penduduk yang berarti kebutuhan yang harus dipenuhi juga semakin bertambah, seperti kebutuhan pangan dan sandang. Kondisi seperti ini sudah pasti akan memberikan tekanan terhadap keberadaan sumber daya alam. 2) Teknologi Keinginan untuk melakuakan sesuatu dengan mudah dan nyaman telah. mengantarkan. menciptakan. manusia. berbagai. pada. teknologi.. perkembangan teknologi. upaya-upaya. kreatif. Berkaitan. dengan. yang terjadi akan ada. banyak. konsekuensi berupa dampak, baik itu positif maupun negatif. Dampak negatif sering kali dilupakan oleh manusia, karena manusia umumnya lebih tertuju kepada dampak positif yang secara langsung dapat dirasakan. 3) Keterbelakangan dan kemiskinan Keterbelakangan dan kemiskinan sangat berkaitan dengan lingkungan. Apabila sesorang kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya dan tidak punya kesadaran, maka dengan terpaksa mengambil manfaat dari sumber daya alam secara berlebihan agar bisa bertahan hidup, dan pengabaian terhadap lingkungan mereka pada akhirnya mengabaikan mereka, hingga akhirnya kemampuan mereka untuk bertahan hidup menjadi semakin sulit dan tidak pasti. 4) Pendidikan Pengelolaan lingkungan yang efektif bergantung pada upaya kita dalam mengadopsi etika lingkungan secara baik dalam perilaku kita.. Perilaku. yang. ditunjukan. adalah. perilaku. yang. mencerminkan sikap ramah lingkungan serta kemampuan mempertahankan keragaman hayati yang dapat mendukung kehidupan.. Dengan. demikian,. pendidikan. harus. dapat. dimanfaatkan sebagai sarana pembentukan sikap dan kepedulian.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. terhadap lingkungan secara efektif. 5) Informasi Informasi tentang lingkungan kepada masyarakat dan peserta didik baik di lingkungan formal maupun nonformal sangatlah dibutuhkan. Hal ini akan mengantarkan pengetahuan baru tentang aturan-aturan dan program pemeliharaan lingkungan. Informasi menjadi penting karena tidak semua masyarakat mempunyai pengetahuan dan tingkat pendidikan yang memadai, disamping sikap pedulinya. Pendidikan formal, nonformal, dan pemanfaatan media massa elektronik maupun cetak, merupakan salah. satu. alternatif. yang. dapat. dimanfaatkan. untuk. menginformasikan hal-hal yang berkaitan dengan masalah lingkungan tersebut. 6) Kearifan lokal Menurut keraf (dalam Hamzah, 2013: 15) kearifan lokal adalah sebuah bentuk pengetahuan, keyakinan, pemahaman atau wawasan, serta adat kebiasaan atau etika yang menuntun perilaku manusia dalam kehidupan komunitas ekologis. Kearifan sudah dimiliki masyarakat dan diturunkan setiap generasinya. Kearifan tersebut terwujud dalam perilaku masyarakat lokal ketika berinteraksi dengan lingkungan hidupnya. Sudah banyak kearifan-kearifan warisan nenek moyang kita yang telah terlupakan, terutama oleh generasi muda kita saat ini karena dianggap kuno dan lebih menjunjung tingga kemajuan jaman dan teknologi. 7) Penegakan hukum Penegakan hukum juga dapat berpotensi menjadi salah satu sumber munculnya permasalahan lingkungan seperti pemberian izin usaha, izin mendirikan bangunan, dan izin mengeksploitasi sumber daya alam di suatu lokasi. Komitmen pemerintah terhadap keterlaksanaanya aturan-aturan yang ada berkaitan dengan masalah tersebut akan sangat berperan bagi muncul.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. tidaknya permasalahan lingkungan. 8) Kebijakan pembangunan Kebijakan pembangunan yang dilaksanakan pemerintah akan turut menambah faktor kondisi lingkungan. Pemerintah yang terlalu fokus mengejar pertumbuhan ekonomi dan melakukan pembangunan. di. mana-. mana. cenderung. mengabaikan. lingkungan. Oleh karena itu pembangunan hendaknya juga memperhatikan keasrian dan kelestarian lingkungan hidup. 9) Perubahan iklim global Berbagai dampak negatif yang berkaitan dengan perubahan iklim global secara perlahan terus menerus mempengaruhi kehidupan manusia dan lingkungan hidupnya. Seperti musim yang tidak teratur, suhu yang cukup tinggi, naikya permukaan laut, dan lainlain. c. Pendidikan Lingkungan Hidup untuk Siswa SD Pendidikan lingkungan hidup yang dimulai sejak kecil akan menjadikan. anak. sebagai. manusia. yang. peduli. terhadap. lingkungannya. Adanya kepedulian yang terus tumbuh dalam diri anak akan memunculkan tindakan-tindakan sebagai bentuk kepedulian tersebut dan berdampak hingga dewasa. Schmieder (dalam. Hamzah,. 2013:37),. menyatakan. bahwa. proses. pembelajaran atau pendidikan lingkungan hidup hendaknya merupakan suatu proses mereorganisasi nilai dan memperjelas konsep-konsep untuk membina keterampilan dan sikap yang diperlukan untuk memahami dan menghargai antar hubungan manusia, kebudayaan, dan lingkungan fisiknya. Berdasarkan. konferensi. antar. pemerintah. tentang. pendidikan lingkungan yang dilaksanakan di Tbilisi, ibukota Georgia, menyatakan bahwa pendidikan lingkungan, perlu dipahami dengan baik, merupakan pendidikan sepanjang hayat yang komperehensif, satu tanggapan terhadap perubahan dunia yang sangat cepat. Pendidikan lingkungan akan menyiapkan setiap.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. individu seumur hidup melalui suatu pemahaman terhadap masalah utama dunia pada saat ini dan membekali setiap individu dengan kepedulian dan nilai-nilai etika. (Tbilisi declaration: 1977). Menurut Hamzah (2013: 40), pendidikan lingkungan hidup bukanlah studi atau ilmu lingkungan seperti yang banyak disangkakan banyak orang selama ini. Pendidikan lingkungan adalah sebuah proses di mana individu-individu memperoleh kesadaran lingkungan dan pengetahuan, keterampilan, nilai, pengalaman, serta tekat yang akan memungkinkan mereka untuk bertindak secara individu maupun kolektif untuk memecahkan masalah lingkungan hidup sekarang dan masa depan.. 4. Karakteristik Perkembangan Anak a. Tahap Perkembangan Anak Manusia pada hakikatnya mengalami perubahan, baik perubahan dalam bentuk fisik maupun psikologis. Perkembangan itu terjadi secara terus menerus dan bertahap. Menurut Piaget (dalam Salkind, 2009: 311) perkembangan adalah proses spontan dengan cakupan luas yang berakibat pada gejala pertambahan secara. terus-menerus,. modifikasi,. dan. penyusunan. ulang. (reorganisasi) struktur-struktur psikologis. Jean Piaget membagi perkembangan intelektual menjadi empat tahap, yaitu (1) tahapan sensorimotor yang berlangsung sejak lahir sampai usia dua tahun, (2) tahapan praoperasional yang berlangsung dari usia dua sampai usia tujuh tahun, (3) tahapan operasional konkret yang berlangsung dari usia tujuh tahun sampai 12 tahun, dan (4) tahapan operasional formal yang berlangsung dari usia 12 tahun sampai usia masa dewasa (Salkind, 2009: 326). Tahap perkembangan pertama disebut dengan tahapan sensorimotor, dimulai sejak lahir sampai dengan berakhir pada usia dua tahun. Tahapan ini ditandai dengan adanya refleks-refleks sederhana pada bayi yang baru lahir dengan dimulainya pikira.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. simbolis pada bayi yang menggambarkan bahasa anak usia dini (Salkin, 2009: 327). Dalam tahapan ini Piaget mengungkapakan subtahapan yaitu, (1) refleksif pada usia 0-3 bulan, (2) reaksi-reaksi siklus primer pada usia 1-4 bulan, (3) reaksi-reaksi siklus sekunder pada usia 4-8 bulan, (4) koordinasi skemata skuder pada usia 8-12 bilan, (5) reaksi-reaksi siklus tersier pada usia 12-18 bulan, dan (6) representasi simbolik pada usia 8-24 bulan (Salkind, 2009: 328). Karakteristik utama dalam tahap ini adalah bahwa anak belajar lewat koordinasi persepsi indera dan aktivitas motor serta mengembangkan. pemahaman. sebab-akibat. atau. hubungan-. hubungan berdasarkan sesuatu yang dapat diraih atau dapat berkontak langsung (Nurgiyantoro, 2005: 50). Tahap kedua adalah tahapan pra operasional. Ciri khas dalam tahapan ini adalah intelegensi simbolik. Pada tahap ini anak belajar. merekayasa. simbol-simbol. yang. merepresentasikan. lingkungan termasuk bahasa. Permulaan dan perkembangan bahasa merupakan kejadian yang paling berarti dalam tahapan ini. (Salkind, 2009: 335). Tahap praoperasional memiliki karakteristik antara lain bahwa (1) anak mulai belajar mengaktualisasikan dirinya lewat bahasa, bermain, corat-coret atau menggambar, (2) jalan pikiran anak masih bersifat egosentris, menempatkan dirinya sebagai pusat dunia, yang didasarkan persepsi segera dan pengalaman langsung karena masih kesulitan menempatkan dirinya diantara orang lain. (3) anak menggunakan simbol dengan cara elementer yang pada awalnya lewat gerakan tertentu dan kemudian lewat bahasa dalam pembicaraan, dan (4) pada masa ini anak mengalami proses asimilasi dimana anak mengasimilasikan sesuatu yang didengar, dilihat, dan dirasakan dengan cara menerima ide-ide tersebut kedalam suatu bentuk skema didalam kognisinya (Nurgiyantoo, 2005: 51). Tahap ketiga adalah tahapan operasional konkret. Pada tahap ini anak sudah menuju ke pemikiran yang berbasis logis atau.

Gambar

Tabel diatas memaparkan daftar pertanyaan wawancata yang telah  di  susun  oleh  peneliti
Tabel 3.3 kisi-kisi uji validasi produk untuk ahli dan guru
Tabel 3.4 instrumen kuisioner uji validasi produk untuk ahli dan guru
ilustrasi  yang  dapat  membantu  siswa  dalam  memahami  materi  4  Mengangkat  permasalahan  dalam  dunia nyata  TOTAL
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil uji coba yang telah dilakukan peneliti bahwa semua siswa tertarik dengan buku cerita bergambar yang telah dibacanya, karena produk yang dihasilkan

Dari hasil uji coba yang telah dilakukan peneliti bahwa semua siswa tertarik dengan buku cerita bergambar yang telah dibacanya, karena produk yang dihasilkan peneliti mudah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada. Fakultas Pendidikan Ilmu

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Kurikulum dan.

Skripsi ini disusun dalam rangka memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Sekolah Dasar pada program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Skripsi ini telah memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Fakultas

Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah pada Fakultas Keguruan dan Ilmu

Penyusunan skripsi ini merupakan syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Maritim Raja