• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

3. Pendidikan Lingkungan

Lingkungan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena lingkungan tidak saja sebagai tempat manusia beraktivitas, tetapi lingkungan juga mendukung berbagai aktivitas manusia. Di lingkungan, semua kebutuhan manusia telah tersedia sehingga manusia berupaya untuk mengekploitasinya. Dengan adanya interaksi tersebut, maka kondisi lingkungan akan dipengaruhi oleh perilaku manusia (Hamzah, 2013:1). Menurut Gustavo (dalam Hamzah, 2013:5), lingkungan adalah jumlah total dari semua kondisi yang mempengaruhi eksistensi, pertumbuhan, dan kesejahteraan dari suatu organisme yang ada di bumi. Setiap unsur yang ada di sekitar kita merupakan bagian dari sebuah lingkungan hidup yang terus mendukung keberlangsungan hidup.

Chiras (dalam Hamzah, 2013:5) mengemukakan bahwa lingkungan hidup adalah semua faktor yang secara biologi mempengaruhi organisme. Shingh (dalam Hamzah, 2013:5). Mengatakan bahwa lingkungan merupakan interaksi sistem fisik, biologi, dan unsur budaya yang saling berhubungan dengan berbagai cara, baik secara individual atau bersama-sama. Menurut Undang-undang RI Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, lingkungan hidup dinyatakan sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.

b. Permasalahan Lingkungan Hidup

Menurut Hamzah (2013:7-19), terdapat beberapa masalah dan tantangan yang harus diperhatikan secara serius, antara lain adalah:

1) Penduduk

Permasalahan utama adalah meningkatnya jumlah penduduk yang berarti kebutuhan yang harus dipenuhi juga semakin bertambah, seperti kebutuhan pangan dan sandang. Kondisi seperti ini sudah pasti akan memberikan tekanan terhadap keberadaan sumber daya alam.

2) Teknologi

Keinginan untuk melakuakan sesuatu dengan mudah dan nyaman telah mengantarkan manusia pada upaya-upaya kreatif menciptakan berbagai teknologi. Berkaitan dengan perkembangan teknologi yang terjadi akan ada banyak konsekuensi berupa dampak, baik itu positif maupun negatif. Dampak negatif sering kali dilupakan oleh manusia, karena manusia umumnya lebih tertuju kepada dampak positif yang secara langsung dapat dirasakan.

3) Keterbelakangan dan kemiskinan

Keterbelakangan dan kemiskinan sangat berkaitan dengan lingkungan. Apabila sesorang kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya dan tidak punya kesadaran, maka dengan terpaksa mengambil manfaat dari sumber daya alam secara berlebihan agar bisa bertahan hidup, dan pengabaian terhadap lingkungan mereka pada akhirnya mengabaikan mereka, hingga akhirnya kemampuan mereka untuk bertahan hidup menjadi semakin sulit dan tidak pasti.

4) Pendidikan

Pengelolaan lingkungan yang efektif bergantung pada upaya kita dalam mengadopsi etika lingkungan secara baik dalam perilaku kita. Perilaku yang ditunjukan adalah perilaku yang mencerminkan sikap ramah lingkungan serta kemampuan mempertahankan keragaman hayati yang dapat mendukung kehidupan. Dengan demikian, pendidikan harus dapat dimanfaatkan sebagai sarana pembentukan sikap dan kepedulian

terhadap lingkungan secara efektif. 5) Informasi

Informasi tentang lingkungan kepada masyarakat dan peserta didik baik di lingkungan formal maupun nonformal sangatlah dibutuhkan. Hal ini akan mengantarkan pengetahuan baru tentang aturan-aturan dan program pemeliharaan lingkungan. Informasi menjadi penting karena tidak semua masyarakat mempunyai pengetahuan dan tingkat pendidikan yang memadai, disamping sikap pedulinya. Pendidikan formal, nonformal, dan pemanfaatan media massa elektronik maupun cetak, merupakan salah satu alternatif yang dapat dimanfaatkan untuk menginformasikan hal-hal yang berkaitan dengan masalah lingkungan tersebut.

6) Kearifan lokal

Menurut keraf (dalam Hamzah, 2013: 15) kearifan lokal adalah sebuah bentuk pengetahuan, keyakinan, pemahaman atau wawasan, serta adat kebiasaan atau etika yang menuntun perilaku manusia dalam kehidupan komunitas ekologis. Kearifan sudah dimiliki masyarakat dan diturunkan setiap generasinya. Kearifan tersebut terwujud dalam perilaku masyarakat lokal ketika berinteraksi dengan lingkungan hidupnya. Sudah banyak kearifan-kearifan warisan nenek moyang kita yang telah terlupakan, terutama oleh generasi muda kita saat ini karena dianggap kuno dan lebih menjunjung tingga kemajuan jaman dan teknologi.

7) Penegakan hukum

Penegakan hukum juga dapat berpotensi menjadi salah satu sumber munculnya permasalahan lingkungan seperti pemberian izin usaha, izin mendirikan bangunan, dan izin mengeksploitasi sumber daya alam di suatu lokasi. Komitmen pemerintah terhadap keterlaksanaanya aturan-aturan yang ada berkaitan dengan masalah tersebut akan sangat berperan bagi muncul

tidaknya permasalahan lingkungan. 8) Kebijakan pembangunan

Kebijakan pembangunan yang dilaksanakan pemerintah akan turut menambah faktor kondisi lingkungan. Pemerintah yang terlalu fokus mengejar pertumbuhan ekonomi dan melakukan pembangunan di mana- mana cenderung mengabaikan lingkungan. Oleh karena itu pembangunan hendaknya juga memperhatikan keasrian dan kelestarian lingkungan hidup. 9) Perubahan iklim global

Berbagai dampak negatif yang berkaitan dengan perubahan iklim global secara perlahan terus menerus mempengaruhi kehidupan manusia dan lingkungan hidupnya. Seperti musim yang tidak teratur, suhu yang cukup tinggi, naikya permukaan laut, dan lain-lain.

c. Pendidikan Lingkungan Hidup untuk Siswa SD

Pendidikan lingkungan hidup yang dimulai sejak kecil akan menjadikan anak sebagai manusia yang peduli terhadap lingkungannya. Adanya kepedulian yang terus tumbuh dalam diri anak akan memunculkan tindakan-tindakan sebagai bentuk kepedulian tersebut dan berdampak hingga dewasa. Schmieder (dalam Hamzah, 2013:37), menyatakan bahwa proses pembelajaran atau pendidikan lingkungan hidup hendaknya merupakan suatu proses mereorganisasi nilai dan memperjelas konsep-konsep untuk membina keterampilan dan sikap yang diperlukan untuk memahami dan menghargai antar hubungan manusia, kebudayaan, dan lingkungan fisiknya.

Berdasarkan konferensi antar pemerintah tentang pendidikan lingkungan yang dilaksanakan di Tbilisi, ibukota Georgia, menyatakan bahwa pendidikan lingkungan, perlu dipahami dengan baik, merupakan pendidikan sepanjang hayat yang komperehensif, satu tanggapan terhadap perubahan dunia yang sangat cepat. Pendidikan lingkungan akan menyiapkan setiap

individu seumur hidup melalui suatu pemahaman terhadap masalah utama dunia pada saat ini dan membekali setiap individu dengan kepedulian dan nilai-nilai etika. (Tbilisi declaration: 1977).

Menurut Hamzah (2013: 40), pendidikan lingkungan hidup bukanlah studi atau ilmu lingkungan seperti yang banyak disangkakan banyak orang selama ini. Pendidikan lingkungan adalah sebuah proses di mana individu-individu memperoleh kesadaran lingkungan dan pengetahuan, keterampilan, nilai, pengalaman, serta tekat yang akan memungkinkan mereka untuk bertindak secara individu maupun kolektif untuk memecahkan masalah lingkungan hidup sekarang dan masa depan.

4. Karakteristik Perkembangan Anak

Dokumen terkait