• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

Bagan 3.2 Modifikasi Prosedur Pengembangan Menurut Sugiono

Langkah 1 Analisa Masalah Langkah 2 Pengumpulan Data Langkah 4 Validasi Desain Langkah 3 Desain Produk Langkah 5 Revisi Desain Langkah 6 Uji Coba Produk

Langkah penelitian pengembangan tersebut adalah sebagai berikut: a. Analisa masalah

Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah (Sugiyono, 2012: 298). Masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi (Sugiyono, 2012: 299). Potensi dan masalah pada penelitian ini bersumber dari hasil wawancara yang dilakukan kepada salah satu guru kelas SDN 3 Panggang yang dilakukan pada tanggal 5 Agustus. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui masalah yang terjadi dan kemungkinan yang akan terjadi berhubungan dengan pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa SD kelas II.

b. Mengumpulkan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan belajar siswa tentang pembelajaran membaca dan pendidikan lingkungan hidup di kelas bawah

c. Desain Produk

Pada tahap ini, peneliti menyusun buku cerita bergambar mengenai pendidikan lingkungan hidup. Peneliti mencari Kompetensi Dasar yang tepat agar buku cerita bergambar bisa dimasukan ke dalam pembelajaran. Gambar-gambar yang terdapat dalam buku cerita tersebut dibuat agar bisa menguatkan pikiran anak saat membaca ceritanya. Cerita pada buku tersebut juga dibuat dengan sederhana dan mudah dipahami. Buku cerita bergambar tersebut berisi tentang pendidikan lingkungan, di dalamnya dibahas apa saja bahaya yang diakibatkan oleh kerusakan lingkungan.

d. Validasi Desain

Validasi desain bertujuan untuk mengetahui dan menilai apakah produk yang sudah dirancang efektif atau tidak, namun hanya sebatas pendapat para ahli bukan uji coba langsung di lapangan.

Melalui validasi desain peneliti dapat menemukan kelebihan dan kekurangan dari produk yang dikembangkan. Validasi produk dilakukan oleh ahli pendidikan, yaitu guru kelas II SDN 3 Panggang dan dosen seni rupa PGSD Universitas Sanata Dharma.

e. Revisi Desain

Perbaikan desain dilakukan setelah mendapatkan kritik dan saran dari validator. Dengan kritik dan saran yang sudah diberikan, peneliti dapat mengetahui bagian mana saja yang harus diperbaiki dan ditingkatkan lagi agar produk yang dikembangkan lebih efektif.

f. Uji Coba Produk

Uji coba produk dilakukan setelah dilakukan validasi produk dan perbaikan desain. Uji coba produk dilakukan untuk mengetahui kualitas dari produk yang sudah dibuat. Hasilnya diperoleh dari refleksi yang diberikan oleh siswa yang melakukan uju coba. Dari hasil uji coba produk, dapat diketahui layak tidaknya produk apabila digunakan untuk membantu siswa dalam pembelajaran membaca.

C. Setting Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SDN 3 Panggang kepada delapan siswa kelas II. SDN 3 Panggang beralamatkan di Ngampelan, Sidomulyo, Bambanglipuro, Bantul, Yogyakarta.

2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas II SDN 3 Panggang tahun ajaran 2018/2019. Analisis kebutuhan dilakukan kepada guru kelas II SDN 3 Panggang. Uji coba produk yang sudah direvisi akan dilakukan kepada delapan siswa kelas II SDN 3 Panggang tahun ajaran 2018/2019.

3. Waktu Pelaksanaan

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2018 sampai dengan Oktober 2018. Analisis kebutuhan dilakukan kepada guru kelas II pada tanggal 5 Agustus 2018, dan uji coba produk dilakukan pada 13 Oktober 2018.

D. Uji Coba Terbatas

1. Desain Uji Coba Terbatas

Desain uji coba terbatas dilakukan untuk mengetahui kelayakan pemakaian produk. Desain uji coba ini akan di validasi oleh guru kelas II SD dan dosen di bidang seni rupa. Setelah dilakukan validasi oleh ahli, maka dilakukan revisi produk sebelum diuji cobakan.

2. Subjek Uji Coba Terbatas

Subjek uji coba terbatas dalam penelitian ini adalah 8 siswa SDN 3 Panggang. Semua siswa tersebut berasal dari kelas II yang diambil secara acak tanpa ada kriteria tertentu.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam peelitian. Teknik yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara dan kuisioner.

a) Wawancara

Wawancara adalah teknik penelitian yang dilaksanakan dengan cara dialog baik secara langsung maupun melalui saluran media tertentu antara pewawancara dengan yang diwawancarai sebagai sumber data (Sanjaya, 2013: 263). Selanjutnya Buke Johnson: Larry Christensen (dalam Sugiyono, 2014: 224) menyatakan bahwa wawancara merupakan teknik pengumpulan data dimana pewawancara dalam mengumpulkan data mengajukan

suatu pertanyaan kepada yang diwawancarai.

Wawancara yang dilakukan peneliti sebagai narasumber yang bersifat terstruktur, peneliti sudah menyediakan beberapa pertanyaan yang akan dijawab oleh narasumber. Wawancara ditujukan kepada guru kelas II SDN 3 Panggang. Wawancara yang dilakukan peneliti bertujuan untuk memperoleh fakta-fakta yang ada di lapangan. Wawancara dilakukan utuk menganalisis kebutuhan penelitian pengembangan yaitu buku cerita bergambar berbasis lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca.

b) Kuisioner

Menurut Sugiyono (dalam Sugiyono 2014: 230) kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Sugiyono menambahkan kuisioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos, atau internet. Sedangkan menurut pendapat Sanjaya (2013: 255) angket atau kuisioner adalah instrumen penelitian berupa daftar pertanyaan atau pernyataan secara tertulis yang harus dijawab atau diisi oleh responden sesuai dengan petunjuk pengisiannya.

Kuisioner ditujukan kepada satu ahli bahasa Indonesia yaitu guru kelas II. Kuisioner diberikan saat melakukan iji validasi produk sebelum melakukan uji coba terbatas. Selanjutnya kuisioner juga diberikan kepada 8 siswa setelah melakukan uji coba terbatas. Kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan produk sebagai masukan untuk perbaikan produk yang dikembangkan. Kuisioner dalam penelitian ini adalah kuisioner yang berupa pernyataan dengan skala lima, yang mewakili karakteristik produk. Jumlah pernyataan untuk ahli dan guru sebanyak 11 butir sedangkan untuk siswa sebanyak 11 butir.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian (Sanjaya, 2013: 247). Sedangkan menurut Sugiyono (2014, 178) instrumen penelitian adalah suatau alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku cerita bergambar berbasis lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa SD kelas rendah. Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian wawancara dan kuisioner. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data awal dan analisis kebutuhan. Kuisioner yang dibuat oleh peneliti digunakan sebagai bahan validasi produk berupa buku cerita bergambar yang dikembangkan. Berikut gambaran umum instrumen yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian melalui tabel kisi-kisi dibawah ini.

1) Wawancara

Wawancara dalam penelitian ini ditujukan kepada arasumber yaitu guru kelas II SDN 3 Panggang. Wawancara dilakukan oleh peneliti ini menggunakan wawancara terstruktur. Wawancara dilakukan oleh peneliti dengan terlebih dahulu menyiapkan daftar perntanyaan yang akan dilakukan oleh peneliti kepada narasumber sebagai acauan untuk mendapatkan data pada analisis kebutuhan. Berikut kisi-kisi daftar pertanyaan wawancara yang disusun oleh peneliti.

Tabel 3.1 Kisi-kisi daftar pertanyaan wawancara guru kelas II Daftar Pertanyaan Wawancara NomorAitem Apakah Ibu mengetahui siswa kelas II yang

mengalami kesulitan membaca?

1

Kesulitan apa yang dihadapi siswa tersebut dalam kegiatan membaca?

Sejauh mana kesulitan yang Ibu temui saat mengajar siswa dalam kegiatan pembelajaran membaca?

3

Apakah siswa tertarik dengan buku ceita bergambar?

4

Apakah sekolah menyediakan buku bacaan untuk siswa seperti buku bergambar?

5

Apakah siswa kelas II menyadari pentingnya menjaga lingkungan?

6

Apakah Ibu sudah pernah melakukan kegiatan tentang nilai-nilai untuk menjaga lingkungan hidup agar tetap bersih? Seperti mengajak siswa membersihkan halaman sekolah.

7

Menurut Ibu apakah sekolah membutuhkan buku cerita bergambar untuk kebituhan membaca siswa dalam bentuk cerita tentang lingkungan hidup?

8

Saran apa yang dapat Ibu berikan terkait dengan buku cerita bergambar yang sedang beredar untuk kebituhan pembelajaran membaca.

9

Tabel diatas memaparkan daftar pertanyaan wawancata yang telah di susun oleh peneliti. Pertanyaan disusun sebanyak sembilan butir pertanyaan.

2) Kuisioner

Kuisioner dalam penelitian ini merupakan kuisioner yang berupa pernyataan. Kuisioner penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan produk dan sebagai masukan untuk perbaikan produk yang dikembangkan. Kuisioner ini menggunakan skala Likert pilihan respon skala lima (Widoyoko, 2012: 124), dengan acuan skor sebagai beikut:

Tabel 3.2 Acuan skor kuisioner validasi produk dan uji coba produk Skor Deskripsi 5 Sangat Baik 4 Baik 3 Cukup 2 Kurang 1 Sangat Kurang

Sebelum menyusun instrumen kuisioner, peneliti membuat kisi-kisi terlebih dahulu. Berikut kisi-kisi kuisioner yang digunakan untuk menilai produk buku cerita bergambar untuk ahli dan guru:

Tabel 3.3 kisi-kisi uji validasi produk untuk ahli dan guru

No Indikator Nomor

Aitem Cover/Sampul buku

1 Komponen dalam buku 1

2 Desain cover buku 2

3 Tentang buku 3

4 Susunan isi buku 4

5 Jalan cerita isi buku 5

6 Tampilan fisik 6

7 Bahasa 7

ISI

1 Isi buku 1, 2

2 Ilustrasi gambar 3

3 Keterkaitan isi dengan dunia nyata 4

Tabel diatas merupakan kisi-kisi kuisioner validasi untuk ahli dan guru. Setelah kisi-kisi dibentuk peneliti menyusun instrumen kuisioner

yang akan digunakan sebagai penilaian terhadap produk buku cerita bergambar. Berikut instrumen yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini untuk ahli dan guru.

Tabel 3.4 instrumen kuisioner uji validasi produk untuk ahli dan guru

No PERNYATAAN 1 2 3 4 5 KOMENTAR

DESAIN DAN PENGORGANISASIAN 1 Komponen dalam buku cerita bergambar “Sungaiku Bukan Tempat Sampahmu” lengkap. (cover, kata pengantar, tentang buku, daftar isi, isi cerita, biodata penulis)

2 Desain cover buku menarik

3 Tentang buku lengkap dan jelas 4 Urutan isi buku

disusun secara sistematis

5 Isi buku mudah di pahami

6 Tampilan fisik (warna, huruf, gambar) dalam buku menarik

7 Buku cerita bergambar

“Sungaiku Bukan Tempat Sampahmu” menggunakan bahasa yang menarik ISI 1 Memuat tentang kepedulian lingkungan untuk sekolah dasar

2 Memuat tiga tahap belajar sesuai dengan

perkembangan siswa sekolah dasar (konkret, semi konkret, abstrak) 3 Menggunakan

ilustrasi yang dapat membantu siswa dalam memahami materi 4 Mengangkat permasalahan dalam dunia nyata TOTAL

Berikut ini akan dijelaskan kisi-kisi kuisioner yang digunakan untuk menilai produk buku cerita bergambar untuk siswa:

Tabel 3.5 kisi-kisi uji validasi produk untuk siswa

No Idikator Nomor Aitem

Cover Buku

1 Judul buku 1

2 Warna 2

Isi buku cerita

3 Bahasa yang digunakan 3

4 Isi cerita 4

5 Keterkaitan isi buku cerita 5 6 Tampilan gambar dan tulisan 6, 7 Anatomi buku

7 Rancangan halaman 8

8 Jenis huruf 9, 10

9 Tata letak 11

Tabel diatas merupakan kisi-kisi dari kuisioner validasi dan uji coba produk untuk siswa. Setelah kisi-kisi dibentuk, peneliti menyusun instrumen kuisioner yang akan digunakan untuk melakukan penilaian terhadap produk buku cerita bergambar. Berikut instrumen yang digunakan dalam Penelitian ini untuk siswa:

Tabel 3.6 Instrumen kuisioner validasi dan uji coba produk untuk siswa No Aspek yang Dinilai Skor Komentar 1 2 3 4 5 A. Cover Buku 1 Judul buku cerita menarik bagi siswa untuk membaca 2 Warna cover/sampul

menarik bagi siswa untuk membaca

B. Isi Buku Cerita 3 Penggunaan bahasa mudah dipahami oleh siswa 4 Isi buku menarik bagi siswa untuk terus mengikuti jalan cerita 5 Isi buku cerita

memiliki

gambar dan teks yang sesuai 6 Isi buku cerita

lebih banyak gambar dibanding tulisan 7 Gambar buku cerita terlihat jelas C. Anatomi Buku 8 Halaman buku tertata dengan baik 9 Jenis huruf menarik perhatian siswa

10 Jenis huruf mudah dibaca bagi siswa 11 Penilisan tidak terlalu sempit, memudahkan siswa untuk membaca Total Skor Rata-rata Skor

F. Teknik Analisis Data

Analisis data menurut Sugiyono (2014: 89) adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Data penelitian ini dianalisis menggunakan dua teknik yaitu kualitatif dan kuantitatif.

1) Teknik Analisis Data Kualitatif

Teknik analisis data kualitatif diperoleh dari hasil kuisioner berupa komentar yang dikemukakan oleh validator ahli, guru kelas II SDN 3 Panggang yang melakukan validasi terhadap produk yang sudah dikembangkan. Teknik analisa data kualitatif ini dipergunakan untuk mengetahui kelayakan produk dan perbaikan desain yang dikembangkan.

2) Teknik Analisis Data Kuantitatif

Data kuantitatif dalam penelitian ini berupa skor dari hasil penilaian ahli, guru kelas II dalam proses validasi yang dilakukan dalam bentuk angka.

Presentase kelayakan dihitung dengan rumus:

Tabel 3.7 Rumus presentase kelayakan produk

Validasi produk dan uji coba produk dalam penelitian ini menggunakan skala lima (Sukardjo, 2008: 101)

Tabel 3.8 Kriteria skala lima (Sukardjo 2008: 101)

Kategori Interval Skor

Sangat Baik 4,21

Baik 3,40 4,21

Cukup Baik 2,60 3,40 Kurang Baik 1,79 2,60 Sangat Kurang Baik 1,79

Berdasarkan skor skala lima tersebut, setelah dihitung rerata hasil validasi kemudian mencari reratanya selanjutnya dikonversikan hasil data kuantitatif ke data kualitatif berdasarkan skor rata-rata yang didapat dari kategori diatas.

Presentase kelayakan (%) = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟

56 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian Pengembangan

Didalam penelitian pengembangan ini ada dua masalah yang dipaparkan. Pertama proses pengembangan buku cerita bergambar berbasis lingkungan hidup. Kedua, kualitas buku ceita bergambar berbasis lngkungan hidup yang dihasilkan. Kedua masalah tersebut akan djelaskan sebagai berikut:

B. Proses Pengembangan Buku Cerita Bergambar

Berdasarkan langkah-langkah pengembangan yang telah dijelaskan pada bab III, proses langkah-langkah pengembangan buku cerita bergambar ini mengikuti enam tahapan sebagai berikut:

1. Analisa Masalah

Sesuai dengan langkah-langkah yang sudah dijelaskan pada bab III, langkah awal dalam penelitian pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas II adalah dengan melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan ini dilaksanakan dengan melakukan wawancara guru. Analisis kebutuhan dilaksanakan di SDN 3 Panggang yang berlamat di Ngampelan, Sidomulyo, Bambanglipuro, Bantul, Yogyakarta.

Wawancara ditujukan kepada guru kelas II, pada tanggal 5 Agustus 2018. Wawancara dilakukan oleh peneliti dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan membaca siswa kelas II. Wawancara ini juga untuk mengetahui sejauh mana siswa kelas II dapat membaca dan memahami isi buku bacaan. Selain itu wawanara juga dilakukan untuk memperoleh saran dalam pengembangan buku cerita bergambar berbasis lingkungan hidup. Hal ini bertujuan gar buku cerita bergambar yang dikembangkan oleh peneliti dapat

membantu dan memudahkan siswa dalam pembelajaran membaca.

2. Pengumpulan Data

Langkah selanjutnya adalah pengumpulan data. Cara yang dilakukan peneliti dalam pengupulan data adalah dengan melaksanakan wawancara guru kelas II SDN 3 Panggang. Wawancara dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus 2018 Wawancara berpedoman pada kisi-kisi yang telah dibuat. Terdapat sembilan butir pertanyaan analisis kebutuhan pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas II.

Butir pertama tentang kesulitan membaca siswa, yang kedua tentang kesulitan yang dihadapi siswa dalam kegiatan membaca, yang ketiga tentang sejauh mana kesulitan yang dialami guru saat mengajar, yang keempat tentang ketertarikan siswa terhadap buku bergambar, yang ke lima tentang ketersediaan buku cerita di sekolah, yang keenam tentang kesadaran siswa tentang lingkungan, yang ketujuh tentang kegiatan yang pernah dilakukan untuk menanamkan nilai pendidikan lingkungan, yang kedelapan tentang kebutuhan sekolah tentang buku cerita bergambar untuk kebutuhan literasi siswa, yang kesembilan tentang saran yang dapat diberikan terkait cerita buku bergambar yang ditulis.

Rangkuman hasil wawancara yang dilakukan kepada guru kelas II SDN 3 Panggang dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.1 Rangkuman hasil wawancara guru SD kelas II No Daftar Pertanyaan

Wawancara

Rangkuman Hasil Wawancara

1 Apakah Ibu mengetahui siswa kelas II yang mengalami kesulitan membaca?

Ya, saya mengetahui dari 23 siswa kelas II ada 4 siswa yang kesulitan membaca.

2 Kesulitan apa yang dihadapi siswa tersebut dalam kegiatan membaca?

Kesulitan yang dialami siswa tersebut adalah kurangnya konsentrasi saat membaca dan kurang ada kepedulian dari orang tua berkaitan dengan perkembangan belajar siswa.

3 Sejauh mana kesulitan yang Ibu temui saat mengajar siswa dalam kegiatan pembelajaran membaca?

Kesulitan yang saya temui berkaitan pembelajaran membaca yaitu dalam pembelajaran berlangsung siswa kurang bisa berkonsentrasi pada materi dan terfokus pada hal lain. 4 Apakah siswa tertarik

dengan buku ceita bergambar?

Siswa tertarik dengan buku cerita bergambar, karena siswa lebih semangat dalam membaca dan dapat mengimajinasikan materi buku dengan gambarnya.

5 Apakah sekolah menyediakan buku bacaan untuk siswa seperti buku bergambar?

Sekolah telah menyediakan buku bergambar di perpustakaan.

6 Apakah siswa kelas II menyadari pentingnya menjaga lingkungan?

Beberapa siswa telah menyadari pentingnya menjaga lingkungan hidup, dengan membuang sampah makanan ke tempat sampah. Tetapi masih terdapat beberapa siswa yang cuek tentang itu.

7 Apakah Ibu sudah pernah melakukan kegiatan tentang nilai-nilai untuk menjaga lingkungan hidup agar

Sudah, setiap hari sudah ada jadwal piket kelas untuk membuang sampah yang ada di tempat sampah ke tampungan sampah yang lebih besar. Dan setiap akhir pekan diadakan

tetap bersih? Seperti mengajak siswa membersihkan halaman sekolah.

kerja bakti untuk membersihkan lingkungan sekolah.

8 Menurut Ibu apakah sekolah membutuhkan buku cerita bergambar untuk kebutuhan membaca siswa dalam bentuk cerita tentang lingkungan hidup?

Sangat membutuhkan, karena buku cerita bergambar sangat digemari oleh siswa dibanding buku biasa, sehingga diharapkan dengan adanya buku cerita bergambar dapat menarik siswa untuk lebih giat belajar membaca.

9 Saran apa yang dapat Ibu berikan terkait dengan buku cerita bergambar yang sedang beredar untuk kebutuhan

pembelajaran membaca.

Dengan memperbanyak buku cerita bergambar yang edukatif dan disediakan di setiap kelas agar saat waktu luang siswa dapat membaca buku tersebut.

Berdasarkan wawancara tersebut, narasumber menyatakan bahwa membutuhkan buku bacaan seperti buku cerita bergambar berbasis lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa. Menurut narasumber, buku bacaan tersebut sangat membantu untuk meningkatkan minat membaca siswa dan membuat siswa lebih tertarik untuk meminjam buku. Jadi selain menjadikan siswa agar gemar membaca siswa juga diberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga dan merawat lingkungan.

3. Desain Produk Awal

Langkah berikunya adalah merancang buku cerita sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Ada beberapa komponen yang dikembangkan oleh peneliti dalam penyusunan buku cerita bergambar. Berikut adalah komponen-komponen dalam penyusunan buku cerita bergambar.

a) Konsep Buku

Konsep buku cerita ini adalah buku cerita bergambar dengan menggunakan tokoh hewan. Peneliti menggunakan tokoh hewan diharapkan agar siswa dapat mengingat dan mudah memahami jalannya cerita yang akan disampaikan. Dengan adanya buku cerita bergambar berbasis lingkungan hidup ini diharapkan dapat membantu siswa terkait pentingnya menjaga lingkungan agar tetap sehat dan bersih. Sehingga ekosistem yang ada akan tetap lestari.

b) Tokoh

Tokoh yang ada dalam buku cerita ini adalah jenis-jenis hewan. Tokoh ini dipilih oleh peneliti karena berkaitan dengan isi cerita buku yang akan ditulis. Peneliti mencoba membahas pentingnya menjaga lingkungan hidup melalui sudut pandang yang berbeda yaitu dari hewan-hewan yang hidup di sungai.

c) Format dan Ukuran Buku

Buku cerita bergambar ini memiliki 40 halaman termasuk sampul depan dan belakang. Buku cerita bergambar ini berukuran A5 (15 cm x 21 cm). Buku cerita bergambar ini terdiri dari sampul depan, kata pengantar, tentang buku, daftar isi, nama tokoh, isi cerita, puisi, dan biografi penulis.

d) Isi dan Tema Buku

Isi dari buku cerita bergambar ini meupakan hasil karya dari peneliti. Cerita dan gambar dikemas secara menarik dan sudah disesuaikan dengan bacaan anak kelas II SD. Didalamnya terdapat nilai-nilai pendidikan untuk menjaga lingkungan. Tema dari buku cerita bergambar ini adalah lingkungan hidup.

e) Judul Buku

Judul buku cerita bergambar ini adalah “Sungaiku Bukan Tempat Sampahmu”. Menceritakan tentang kegiatan seorang anak dan ayah ketika sedang memancing dan melihat banyak sampah di sungai, dan kehidupan satwa air yang resah karena sungai mereka tercemar limbah. Berikut ini adalah gambar sampul depan judul buku cerita bergambar

Gambar 4.1 Sampul buku

f) Desain Gambar

Gambar yang dibuat dalam buku ini menggunakan teknik fotografi dan sketsa digital. Software yang digunakan dalam pembuatan sketsa buku ini adalah CorelDRAW X7. Berikut adalah langkah-langkah membuat sketsa gambar buku:

4.2 Foto objek yang akan dijadikan sketsa gambar digital

Langkah kedua, peneliti membuat sketsa gambar dari foto objek yang telah disiapkan menggunakan software CorelDRAW X7.

Gambar 4.3 Hasil sketsa digital

Langkah ketiga, gambar hasil sketsa digital diwarnai menggunakan software CorelDRAW X7.

Gambar 4.4 Hasil pewarnaan menggunakan sketsa digital g) Warna

Warna yang digunakan adalah warna-warna yang mendukung ilustrasi cerita. Buku dibuat dengan bermacam-macam jenis warna agar lebih terlihat menarik. Sebagian besar dari buku bergambar ini menggunakan warna-warna terang yang menarik serta serasi dengan cerita yang di tulis.

h) Jenis Huruf

Jenis huruf yang digunakan peneliti dalam buku cerita bergambar berbasis lingkungan hidup ini ada tiga jenis yaitu Freestyle Script, Comic Sans MS, dan Times New Roman. Ketiga jenis uruf itu dipilih peneliti karena mudah di baca dan menarik

Dokumen terkait