PENGEMBANGAN E- MODUL PADA PEMBELAJARAN
EKONOMI KELAS XSMA SWASTA AL-ULUM
MEDANTAHUN PELAJARAN 2014/2015
TESIS
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan
Oleh :
AFRINA SARI DEWI
NIM: 8116 121 001
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
i
ABSTRACT
Afrina Sari Dewi, 8116121001. The development ofElectronic Module in Economics Instructional at Grade X of SMA Swasta AL-Ulum Medan. Thesis:Educational technology study program Post Graduate school of State University of Medan, 2016.
This research is aimed to : (1) develop a good the instructional electronic module, easy to learn, and can be used for individual learning, (2) examine the effectiveness of the instructional electronic module in Economics Instructional.
This Development Research used Borg & Gall’s model combined with Dick & Carey’s. The instructional design development is a model that being programmed systematically and considering the students characteristics as well. Theinstructional productdevelopment systematically proceeded in six steps; study literature, planning, developing preliminary product, validating, trying out, revising, and producing final product. The electronic module has been validated by two experts in Economics, two experts in instructional design, two experts in computer software, three students for one-to-one try out, nine students for small group try out, and sixty students for large group try out. Information about the quality of the product of instructional electronic modulecollected by questionnaire and analyzed by using descriptive statistics.
The findings of the study are: (1) the quality of instructional module by the Economics experts is excellent (88.12%), (2) the quality of instructional electronic module by the instructional design experts is excellent (83.5%), (3) the quality of electronic module by the computer sofware experts is excellent (86.07%), (4) in one-to-one try out by three students indicated that the electronic module is excellent (88.57%), in the small group try-out by nine students indicated that the electronic module is excellent (96.27%), and in the large group try out by fifty one students indicated that the electronic module is excellent (98.46%).
The product of the electronic module is continued with effectiveness test. The study takes place in SMA Swasta AL-Ulum Medan at Grade X in 2014/2015 academic year. The research method is quasi experiment. The samples are 100 students consist of 50 students as experiment class which is given the electronic modulewhile the others 50 students using the text book as the class control.
The result of hypothesis test proof that the students achievement showed a significant difference between using interactive instructional media and the power point media ( Fcount = 4.25 > Ftable = 1.67). The effectiveness of the interactive
ii
ABSTRAK
Afrina Sari Dewi, 8116121001. Pengembangan Elektronik Modul Pembelajaran Pada Pembelajaran EkonomiSiswa Kelas X SMA Swasta AL-Ulum MedanTesis: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan e-modul pembelajaran yang layakdigunakan, mudah dipelajari pebelajar dan dapat dipakai untuk pembelajaran individual, (2) untukmengetahui keefektifan e-modul pembelajaran yang dikembangkan pada pembelajaran Ekonomi.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang menggunakanmodel pengembangan produk Borg danGall yang dipadu dengan model pengembangan pembelajaran Dick dan Carey. Model pengembangan produkpembelajaran ini merupakan model yang disusun secara terprogram dengan urutan yang sistematis dan memenuhi karakteristik siswa dalam belajar. Model inimeliputi enam tahapan, yakni: studi literatur, perencanaan /desain pengembangan, pengembangan produk, validasi ahli, uji coba, revisi, produk akhir.Subyek uji coba terdiri dari dua ahli materi pelajaran Ekonomi, dua ahli desain pembelajaran, dua ahli rekayasa perangkat lunak, tiga siswa untuk uji perorangan, sembilansiswa untuk uji kelompok kecil, dan empat puluh enam siswa untuk uji lapangan. Data tentang kualitas produk pengembanganini dikumpulkan dengan angket. Data-data yang dikumpulkandianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan; (1) uji ahli materi pelajaran Ekonomi berada pada kualifikasi sangat baik (88,12%), (2) uji ahli desain pembelajaran berada pada kualifikasi sangat baik (83,5%), (3) uji ahli rekayasa perangkat lunak berada pada kualifikasi sangat baik (86,07%), (4) uji coba perorangan berada pada kualifikasi sangat baik (88,57%), uji coba kelompok kecil berada pada kualifikasi sangat baik (96,27%), uji coba lapangan berada pada kualifikasi sangat baik (98,46%).
Produk akhir dari pengembangan e-modul pembelajaran ini dilanjutkan dengan uji keefektifan produk. Penelitian dilakukan pada siswa kelas X semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015 di SMA Swasta AL-Ulum Medan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Sampel penelitian sebanyak 96 siswa yang terdiri dari 50 siswa sebagai kelas eksperimen yang diberi perlakuan menggunakan media pembelajaran interaktif dan 46 siswa sebagai kelas kontrol pembelajaran yang menggunakanBuku Teks Pelajaran sebagaimana yang berlangsung selama ini dalam proses pembelajaran.
Hasil pengujian hipotesis membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan e-modul pembelajaran ekonomi dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan buku teks ekonomi. Hal ini ditunjukkan dengan hasil pengolahan data diperoleh thitung = 4,25 pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan dk
96 diperoleh ttabel = 1,67 sehingga thitung > ttabel. Disimpulkan bahwa hasil belajar
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul “Pengembangan
Elektronik Modul Pada pembelajaran Ekonomi Di Kelas X SMA Swasta AL-ULUM
Medan”. Tesis ini adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan di Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Dalam proses penulisan tesis ini penulis dengan segala keterbatasan menghadapi
berbagai kendala dan tantangan, namun berkat arahan, dan motivasi dari berbagai pihak
akhirnya penulis dapat menyelesaikan tesis ini.
Secara khusus penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd dan Prof. Dr.
Efendi Napitupulu, M.Pd selaku Pembimbing I dan Pembimbing II atas kesediaan beliau
untuk meluangkan waktu yang sangat berharga dalam memberikan bimbingan, komentar,
dan wawasan pengetahuan yang luas untuk kesempurnaan tesis ini.
Penulis ingin mengucapkan terimakasih bahwa telah memberi kesempatan untuk
mengikuti studi di program Pascasarjana Universitas Negeri Medan adalah sesuatu yang
sangat berharga. Untuk ini penulis ucapkan terimakasih kepada direktur Pascasarjana
Unimed : Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd, Asisten Direktur I : Prof. Dr. Sahyar, MS, M.N,
Asisten Direktur II : Prof. Dr. Busmin Gurning, M.Pd, Ketua Program Studi Teknologi
Pendidikan : Dr. R. Mursid, M.Pd, sekretaris Program studi teknologi pendidikan : Dr.
Samsidar, M.Pd, Seluruh dosen, staf administrasi, teman-teman seangkatan XX dan
iv
Universitas Negeri Medan yang telah memberikan ilmu dan bimbingan selama penulis
menuntut ilmu di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Proses pengumpulan data tesis ini,penulis mendapat izin dan dukungan dari Kepala
Sekolah SMA Swasta AL-ULUM Medan yaitu Bapak Sofyan Siregar, S.Ag dan semua
guru yang membantu terutama guru bidang studi ekonomi yang telah memberi informasi
data dari hasil pelaksanaan penelitian.
Teristimewa untuk Orangtua Ayahanda Zuhdi Sambas dan Ibunda Uni Kalsum
serta yang tercinta suami tersayang Syaifuddin Sefa, S.EI dan yang tercinta ananda Hanan
Nafisah Syafri yang telah memberikan doa, motivasi, semangat, dan pengorbanan baik
moril maupun materil dalam mendukung selama mengikuti pendidikan sampai selesai.
Semoga segala bantuan dan budi baik dari berbagai pihak tersebut menjadi amal kebaikan
dan mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa
Penulis juga menyadari bahwa tesis yang telah penulis susun dengan usaha dan
kerja keras ini masih terdapat kekurangan dan ketidaksempurnaan, oleh sebab itu kritik dan
saran yang bersifat membangun akan penulis perhatikan sebagai bahan masukan demi
kesempurnaan tesis ini.
Akhirnya penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi ilmu
pengetahuan baik dimasa sekarang maupun masa akan datang.
Medan, Maret 2016 Penulis
v
BAB II. KAJIAN TEORITIS DAN KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS... 17
A. Kajian Teoritis ... 17
1. HakikatPembelajaran Ekonomi ... 17
a. Deskripsi Pembelajaran ekonomi ... 22
b..Perangkat Pembelajaran Ekonomi ... 27
2. Modul Pembelajaran...29
a. Pengertian Modul ... ...31
b. Karakteristik Modul ... 36
c. Modul Elektronik... 38
d. Model Pengembangan Modul ... 40
e. Komponen-komponen Modul ... 45
3. Pengembangan E Modul Pembelajaran ekonomi ... 50
vi
D.Kerangka Berpikir...66
E. Hipotesis ... 71
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 72
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 72
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 72
C. Model Pengembangan ... 72
D. Pengontrolan Perlakuan ... 76
E. Prosedur Pengembangan ... 77
F. Teknik Pengumpulan Data ... 79
G. Tahap Uji Coba Produk ... 80
H. Definisi Operasional ... 98
I. Teknik Analisa Data ... 98
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 101
A. Hasil Penelitian pengembangan produk ... 101
1. Deskripsi Produk Awal ... 101
2. Deskripsi Data Hasil Uji coba... 106
3. Analisis Data ... 111
4. Revisi Produk ... 123
B. Hasil Penelitian Uji Efektifitas... 125
1. Deskripsi Data Penelitian ... 125
2. Pengajuan Persyaratan Analisis ... 128
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 130
1. Pembahasan Hasil Penelitian Pengembangan produk... 130
2. Pembahasan Hasil Penelitian Uji keefektifan Produk ... 131
D. Keterbatasan Penelitian ... 134
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SASARAN ... 151
A. Simpulan ... 151
B. Implikasi ... 153
C. Sasaran ... 154
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Nilai rata-rata hasil belajar ekonomi siswa ... 5
Tabel 3.1 Kisi-kisi Hasil Belajar Ekonomi ... 80
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian tentang Kelayakan Materi ... 85
Untuk Ahli Materi Pembelajaran Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Kualitas Desain Pembelajaran ... 88
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Penelitian tentang Perangkat Lunak ... 90
Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Tentang Kualitas Materi ... 91
Tabel 3.6 Kriteria Penilaian ... 99
Tabel 4.1 Data Analisis Kebutuhan... 102
Tabel 4.2 Skor Penelitian E-Modul Pembelajaran Oleh Ahli materi tentang kualitas materi pembelajaran ... 107
Tabel 4.3 Skor Penelitian E-Modul Pembelajaran Oleh Ahli materi tentang kualitas Strategi pembelajaran... 109
Tabel 4.4 Tingkat Kecenderungan penilaian Ahli materi terhadap kualitas materi pembelajaran... 111
Tabel 4.5 Tingkat Kecenderungan penilaian Ahli materi terhadap kualitas materi pembelajaran... 112
Tabel 4.6 Ikhtisar Data Hasil Kajian Terhadap E Modul Pembelajaran Mata Pelajaran Ekonomi Oleh Ahli Materi ... 112
Tabel 4.7 Skor Penelitian E-Modul Pembelajaran Oleh Ahli desain tentang aspek kualitas Desain pembelajaran ... 113
Tabel 4.8 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Desain Pembelajaran Terhadap Kualitas Pembelajaran... 115
Tabel 4.9 Ikhtisar Data Hasil KAjian Terhadap E Modul Pembelajaran Pada Pembelajaran Ekonomi Oleh Ahli Desain... 116
viii
Tabel 4.11 Skor Penelitian E-Modul Pembelajaran Oleh Ahli desain
tentang aspek kualitas Desain Interaksi ... 117
Tabel 4.12 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Rekayasa Perangkat
Lunak Terhadap Pemrograman ... 118
Tabel 4.13 Tingkat Kecenderungan penilaian Ahli Desain pembelajaran
terhadap kualitas Desain pembelajaran ... 119
Tabel 4.14 Ikhtisar Data Hasil Kajian Terhadap E Modul Pembelajaran
Oleh Perangkat Lunak ... 119
Tabel 4.15 Skor Penilaian E Modul Pada Pembelajaran Ekonomi Uji
Coba Perorangan Tentang Kualitas Materi Pembelajaran ... 120
Tabel 4.16 Tingkat Kecenderungan penilaian Terhadap Aspek Kualitas
MAteri Pembelajaran E Modul Ekonomi Pada Uji Coba
Perorangan... 122
Tabel 4.17 Skor Penilaian e-modul pembelajaran pembelajaran
Ekonomi Uji Coba Kelompok Kecil Pada Aspek Kualitas
Materi Pembelajaran ... 123
Tabel 4.18 Tingkat Kecenderungan Penilaian Terhadap Aspek Kualitas
Materi Pembelajaran E Modul Uji Coba Kelompok Kecil ... 124
Tabel 4.19 Ikhtisar Data Hasil Kajian Terhadap E Modul Pembelajaran
Uji Coba Kelompok Kecil ... 125
Tabel 4.20 Skor Penilaian E Modul Pembelajaran Pada Pembelajaran
Ekonomi Uji Coba Lapangan Terhadap Aspek Kualitas
Materi Pembelajaran ... 125
Tabel 4.21 Tingkat Kecenderungan penilaian Terhadap Aspek Kualitas
Materi Pembelajaran Pada Pembelajaran Ekonomi ... 127
Tabel 4.22 Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Oleh Ahli Materi ... 128
Tabel 4.23 Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Oleh Ahli Desain
Pembelajaran ... 130
Tabel 4.24 Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Oleh Ahli Perangkat
Lunak... 132
Tabel 4.25 Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Oleh uji coba
ix
Tabel 4.26 Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Oleh uji coba
Kelompok Kecil ... 135
Tabel 4.27 Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Terhadap Uji Coba
Lapangan ... 137
Tabel 4.28 Deskripsi Data Hasil Belajar Ekonomi ... 140
Tabel 4.29 Rangkuman Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Terhadap
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Prosedur Pengembangan Borg & Gall (1983:775) ... 51
Gambar 2.2 Model Pengembangan Desain Instructional Dick & Carey ... 54
Gambar 2.3 Bagan Prosedur Pengembangan E-Modul Pembelajaran
perpaduan model Borg & Galldan Dick & Carey ... 78
Gambar 4.1 Tahap-tahap Uji coba Produk pengembangan E-Modul
pembelajaran pada pembelajaran Ekonomi ... 105
Gambar 4.2 Diagram Batang Perolehan Skor Empiris E-Modul
Pembelajaran pada pembelajaran Ekonomi oleh ahli materi ... 129
Gambar 4.3 Diagram Batang Perolehan Skor Empiris E-Modul
Pembelajaran pada pembelajaran Ekonomi oleh ahli desain
pembelajaran ... 131
Gambar 4.4 Diagram Batang Perolehan Skor Empiris E-Modul
Pembelajaran pada pembelajaran Ekonomi oleh ahli
Rekayasa Perangkat Lunak ... 133
Gambar 4.5 Diagram Batang Perolehan Skor Empiris E-Modul pada
pembelajaran Ekonomi terhadap Uji coba Perorangan ... 135
Gambar 4.6 Diagram Batang Perolehan Skor Empiris E-Modul pada
pembelajaran Ekonomi terhadap Uji coba kelompok kecil ... 136
Gambar 4.7 Diagram Batang Perolehan Skor Empiris E-Modul pada
pembelajaran Ekonomi terhadap Uji coba lapangan ... 137
Gambar 4.8 Histogram Hasil Belajar Ekonomi siswa yang dibelajarkan
dengan menggunakan E-Modul Pembelajaran... 141
Gambar 4.9 Histogram Hasil Belajar Ekonomi siswa yang dibelajarkan
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus ... 157
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 162
Lampiran 3 Instrument analisis kebutuhan untuk guru dan siswa ... 178
Lampiran 4 Instrument Penilaian Para Ahli ... 181
Lampiran 5 Instrument Uji coba perorangan, Kelompok Kecil dan Uji coba Lapangan ... 196
Lampiran 6 Hasil Revisi Validasi Ahli dan Uji coba perorangan, kelompok kecil dan Uji coba Lapangan ... 203
Lampiran 7 Soal test hasil belajar dan kunci jawaban ... 241
Lampiran 8 Hasil uji coba test hasil Belajar ... 253
Lampiran 9 Hasil Analisis Data Penelitian ... 260
Lampiran 10 Tabel Statistik ... 281
Lampiran 11 Pedoman Produk Pembelajaran... 289
Lampiran 12 Pedoman Penggunaan Produk Pembelajaran ... 316
Lampiran 13 Flowchart Produk Pembelajaran ... 317
Lampiran 14 Storyboard Produk Pembelajaran ... 318
Lampiran 15 Foto Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran ... 321
Lampiran 16 Surat Keputusan Pembimbing Tesis Program Studi
Tenologi Pendidikan
Lampiran 17 Surat Undangan Seminar Proposal Tesis
Lampiran 18 Surat Izin melakukan Penelitian Lapangan dari
Pascasarjana UNIMED
Lampiran 19 Surat Izin Melakukan Penelitian ke tempat yang dituju
Lampiran 20 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
Lampiran 21 Surat Undangan Ujian Tesis
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan, bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan merupakan unsur terpenting dalam usaha mencerdaskan
kehidupan bangsa. Negara akan maju dan berkembang apabila diikuti dengan
peningkatan pendidikan yang lebih baik. Kemajuan daya pendidikan akan
memberikan dampak positif dalam upaya peningkatan sumber daya manusia.
Dunia pendidikan saat ini sedang memasuki era yang ditandai dengan gencarnya
inovasi teknologi, pemakaian dan pemanfaatan teknologi di dunia kerja semakin
berkembang sehingga menuntut adanya penyesuain sistem pendidikan yang
selaras dengan tuntutan dunia kerja.
Pendidikan dalam era modern sekarang ini semakin tergantung pada
tingkat kualitas, antisipasi dari para guru untuk menggunakan berbagai sumber
yang tersedia, dalam upaya mengatasi permasalahan yang dihadapi siswa untuk
mempersiapkan pembelajaran yang dapat menumbuhkan cara berfikir siswa
2
perkembangan pendidikan menghadapi kenyataan yang sangat memprihatinkan
bahwa minat dan motivasi belajar siswa sangat kurang.
Proses pembelajaran adalah proses interaksi atau hubungan timbal balik
antar guru dalam satuan pembelajaran. Guru sebagai salah satu komponen dalam
proses pembelajaran merupakan pemegang peran yang sangat penting. Guru
bukan hanya sekedar menyampaikan materi saja, tetapi lebih dari itu guru dapat
dikatakan sebagai sentral pembelajaran. Sebagai pengatur sekaligus pelaku dalam
proses pembelajaran, gurulah yang mengarahkan proses pembelajaran itu
dilaksanakan.
Salah satu keberhasilan dalam peningkatan mutu pendidikan adalah
melalui perbaikan sumberdaya manusia, yakni kemampuan pendidik dalam
mendesain kegiatan pembelajaran. Mengajar merupakan segala upaya yang
dilakukan dengan sengaja dalam menyampaikan pengetahuan dan pandangannya
serta memberikan peserta didik dalam mengapresiasikan apa yang ada pada diri
peserta didik.
Karena itu, guru harus dapat merancang pembelajaran menjadi lebih
menarik dan efektif sehingga bahan pelajaran yang disampaikan akan membuat
siswa senang dan mudah menerima apa yang disampaikan oleh guru serta merasa
perlu untuk mempelajari bahan pelajaran tersebut.
Kenyataan menunjukkan bahwa pendidik dalam mengajar masih belum
maksimal dalam mengembangkan bahan ajar yang diajarkan pada siswa, dan
hanya sebatas mengajar yang dipandu buku teks saja. Pendidik masih sangat
3
penggunaan bahan ajar yang menarik dan keterbatasan bahan ajar dan
pemanfaatnnya.
Selain guru, berhasilnya pencapaian tujuan pembelajaran ditentukan oleh
beberapa faktor, di antaranya adalah faktor perangkat pembelajaran atau bahan
ajar yang tersedia. Perangkat pembelajaran sangat membantu guru dan siswa
dalam upaya memahami konsep materi yang akan mereka pelajari. Dengan
perangkat pembelajaran, proses belajar mengajar di dalam kelas akan berjalan
dengan aktif, kreatif dan menyenangkan sehingga apa yang menjadi tujuan
pembelajaran itu dapat tercapai.
Salah satu kompetensi yang perlu dimiliki seorang guru dalam
melaksanakan tugasnya adalah mengembangkan bahan ajar. Pengembangan bahan
ajar penting dilakukan guru agar pembelajaran lebih efektif , efisien , dan tidak
melenceng dari kompetensi yang ingin dicapainya. Kompetensi mengembangkan
bahan ajar idealnya telah dikuasai guru secara baik, pada kenyataannya masih
banyak guru yang belum menguasainya, sehingga dalam melakukan proses
pembejaran masih banyak yang bersifat konvensional.
Dampak dari pembelajaran konvensional ini antara lain aktivitas guru
lebih dominan dan sebaliknya siswa kurang aktif karena lebih cenderung menjadi
pendengar. Kemudian pembelajaran yang dilakukannya juga kurang menarik
karena pembeajaran kurang variatif. Kesan negatif ini timbul karena pada
kenyataannya di lapangan juga guru dalam mengajar masih menerapkan model
pembelajaran konvensional, pada prosesnya guru menerangkan materi dengan
metode ceramah, siswa mendengarkan dan kemudian mencatat hal-hal yang
4
hanya pasif mendengarkan uraian materi, meneima, dan menelan begitu saja ilmu
atau informasi dari guru. Hal ini tentu berakibat informasi yang didapat kurang
begitu melekat dan membekas pada diri siswa.
Dengan langkah seperti ini siswa cepat merasa bosan , jika perasaan ini
terus bertambah tentu akan berdampak buruk bagi siswa misalnya minat siswa
untuk belajar ekonomi akan turun, penggunaan buku paket yang tidak efektif
dimana guru hanya melihat contoh-contoh soal saja tanpa mengembangkan buku
paket itu sendiri pada saat pembelajaran. Faktor-faktor tersebut mempengaruhi
rendahya kompetensi siswa khususnya pada pelajaran ekonomi.
Pembelajaran ekonomi adalah bagian dari pembelajaran di sekolah yang
membahas bagaimana prilaku individu dan masyarakat dalam usaha memenuhi
kebutuhannya. Salah satu tujuan pembelajaran ekonomi adalah agar peserta didik
memahami dan mampu membuat keputusan yang bertanggung jawab mengenai
nilai-nilai sosial dalam masyarakat yang majemuk baik dalam skala nasional
maupun internasional. Berdasarkan tujuan pembelajaran ekonomi, belajar
ekonomi bukan hanya sekedar mengetahui konsep materi yang diajarkan saja,
akan tetapi juga belajar mendeskripsikan, belajar tentang permasalahan dan
memahami konsep ekonomi.
Berdasarkan obsevasi yang dilakukan oleh peneliti bahwa hasil belajar
siswa mengalami penurunan dikarenakan, kurangnya minat siswa dan penggunaan
bahan ajar yang kurang tepat, sehingga guru perlu menciptakan dan menyususun
bahan ajar yang lebih efektif dan tepat sasaran sehingga menciptakan suasana
5
Menurut hasil pengamatan yang dilakukan peneliti melalui observasi kelas
dan wawancara dengan guru mata pelajaran ekonomi SMA Swasta AL-ULUM
Medan, menunjukkan bahwa kebanyakan siswa hanya menunggu instruksi dari
guru, hal ini disebabkan : (1) siswa tidak memiliki budaya belajar mandiri, selalu
bergantung pada guru, tanpa diterangkan guru siswa tidak mau belajar sendiri, (2)
siswa cenderung kurang aktif dalam proses pembelajaran, (3) kurangnya sumber
belajar sehingga tidak memiliki kesempatan untuk mengetahui lebih dahulu materi
yang akan dibahas, (4) sebagian besar siswa belum mampu menghubungkan
materi yang dipalajari dengan pengetahuan yang digunakan atau dimanfaatkan,
(5) berdasarkan nilai UTS mata pelajaran Ekonomi tahun ajaran 2014/2015,
sekitar 45 % siswa kelas X belum mencapai nilai KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal) sebesar 7.
Kegiatan pembelajaran di SMA Swasta AL-ULUM Medan masih dikatakan
belum maksimal hal ini dapat terlihat dari data Tabel 1.1 yang mengambarkan
nilai rata-rata hasil belajara ekonomi sebagai berikut :
Tabel 1.1 Nilai Rata-rata hasil belajar ekonomi siswa Kelas X SMA Swasta AL-ULUM Medan
Tahun Pelajaran Nilai rata-rata Sem I Sem II
TP.2007/2008 68 70
TP.2008/2009 70 75
TP.2009/2010 62 65
TP.2010/2011 69 73
TP.2011/2012 68 75
Data DKN kelas X SMA Swasta AL-ULUM Medan
Di pihak lain secara empiris rendahnya hasil belajar siswa, juga
dipengaruhi oleh beberapa faktor baik itu faktor internal maupun eksternal. Faktor
internal antara lain : bakat, minat, kemauan, kesiapan, inteligensi, effikasi diri,
6
Fasilitas, Media, dan proses belajar baik di sekolah maupun di lingkungan luar
sekolah.
Salah Satu prioritas kebijakan umum pembangunan pendidikan di
Indonesia adalah peningkatan mutu pendidikan. Dalam usaha peningkatan mutu
pendidikan tersebut, banyak faktor atau strategi yang bisa digunakan untuk
mengimplementasikan. Salah satu faktor yang mempengaruhi peningkatan mutu
pendidikan adalah peningkatan kualitas pembelajaran. Peningkatan kualitas
pembelajaran bisa dilakukan dari berbagai aspek variable pembelajaran. Variabel
pembelajaran yang terkait langsung dengan kualitas pembelajaran adalah
tersedianya buku teks yang berkualitas.
Pada satu sisi tersedianya buku teks yang berkualitas masih sangat kurang.
Hal ini kelihatan dari buku teks yang dipergunakan dirancang hanya lebih
ditekankan pada misi penyampaian/fakta belaka. Para pengarang buku teks kurang
memikirkan bagaimana buku tersebut agar mudah dipahami oleh siswa.
Kaidah-kaidah psikologi pembelajaran dan teori-teori desain suatu buku teks sama sekali
tidak diaplikasikan dalam penyusunan buku teks. Akibatnya, siswa sulit
memahami buku yang dibacanya dan sering buku-buku tersebut membosankan.
Gejala tidak efektif dan tidak efisien dan tidak relevan tersebut tampak dari
beberapa indikator seperti, kurangnya motivasi belajar siswa, dan hasil tes siswa
menunjukkan nilai yang rendah. Dengan kondisi pembelajaran yang demikian
maka sulit diharapkan pencapaian tujuan pembelajaran secara optimal.
Ketersediaan media yang biasa digunakan di sekolah seperti buku teks,
majalah, surat kabar dan papan tulis yang menimbulkan kebosanan dalam
7
seperti : Televisi, Radio, dan Video serta media elektronik seperti komputer.
Semua media yang digunakan tersebut belum dimanfaatkan dengan maksimal
bahkan komputer hanya sebagai “penghias sekolah saja” karena tidak
dipergunakan dengan maksimal. Oleh sebab itu, perlu adanya kreativitas pendidik
dalam memanfaatkan media yang ada. Para guru kurang mampu menciptakan
bahan ajar yang menarik perhatian siswa dalam menyimak materi pelajaran.
Seiring berkembangnya zaman, lembaga pendidikan dituntut untuk lebih
meningkatkan kualitas untuk mengimbangi pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan global. Pendidikan itu sendiri merupakan suatu usaha yang dilakukan
dengan sengaja dan terencana dengan maksud untuk mengubah tingkah laku
kearah yang lebih baik. Pendidikan diharapkan dapat memegang peranan penting
terhadap kemajuan suatu Negara dan bangsa.
Kemajuan Teknologi Informasi sudah banyak dimanfaatkan dalam
mendukung kegiatan pembelajaran. Salah satunya adalah pemanfaatan program
e-learning sebagai suplemen (bagi kegiatan pembelajaran reguler) maupun sebagai komplemen bagi kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Perkembangan teknologi komputer yang semakin pesat telah mampu
mendorong percepatan penggunaan komputer dalam pembelajaran sebagai bagian
dalam perkembangan teknologi informasi. Seirama dengan perkembangan
teknologi tersebut, maka penggunaan teknologi informasi sebagai bagian dalam
media pembelajaran diyakini dapat mempengaruhi pencapaian kompetensi peserta
didik dalam mengikuti proses pembelajaran.
8
lebih mendasar, yaitu pengembangan sumber daya manusia di bidang Teknologi
Informasi (TI). Jika e-module dapat dikembangkan dan digunakan sebagai fasilitas belajar siswa di sekolah, akan ada suatu nilai tambah yang signifikan,
tidak hanya terhadap peningkatan kualitas proses dan produk belajar bidang studi,
tetapi juga peningkatan kompetensi siswa di bidang TI.
Untuk mengatasi masalah yang ada, maka salah satu hal yang dapat
diterapkan dalam menyampaikan materi mata ajar pendidikan dan latihan
ekonomi adalah menyusun bahan ajar yang tepat dan menyesuaikan dengan
metode pembelajaran yang tepat dalam proses pembelajaran dengan
memperhatikan kompentensi yang ada. Untuk itu perbaikan proses pembelajaran
di kelas dapat dititik beratkan pada aspek kegiatan pembelajaran. Aspek ini terkait
langsung dengan tanggung jawab guru dalam membina peserta didik menjadi
lebih termotivasi untuk belajar.
Sebuah pelajaran akan menarik perhatian siswa jika ada keterpaduan
antara pemilihan strategi atau metode pembelajaran dengan bahan ajar yang sesuai
dengan materi pelajaran yang disajikan. Strategi pembelajaran harus dikemas
sedemikian rupa sehingga bahan ajar yang disajikan tidak hilang begitu saja
seiring dengan bertambahnya pengetahuan yang baru dari kegiatan pembelajaran
yang dilakukan. Materi pembelajaran sering kali bersifat abstrak atau di luar
pengalaman siswa dalam kehidupannya sehingga materi pelajaran akan sulit
diajarkan dan dipahami oleh siswa. Visualisasi materi pelajaran yang abstrak
dapat dilakukan dengan menggunakan modul elektronik.
Oleh karena itu, pengembangan e-modul merupakan salah satu media yang
9
mempermudah siswa dalam mempelajari materi. E-modul merupakan bahan ajar
berbentuk media yang menggunakan piranti komputer yang dirancang untuk
dipelajari siswa baik secara mandiri maupun di dalam kelas. Modul disebut juga
media untuk belajar mandiri karena di dalamnya dilengkapi petunjuk untuk
belajar mandiri.
Guna peningkatan mutu pembelajaran tersebut bisa dilakukan dari
berbagai aspek variabel pembelajaran. Salah satu aspek yang dianggap cocok dan
relevan dengan permasalahan di atas adalah penerapan pembelajaran dengan
menggunakan modul elektronik. Sistem pembelajaran yang menggunakan modul
elektronik akan menjadikan pembelajaran lebih efektif, efisien dan relevan,
dibandingkan pembelajaran konvensional yang cenderung bersifat klasikal dan
dilaksanakan dengan mengandalkan buku teks saja.
Modul merupakan suatu cara pengorganisasian materi pelajaran yang
memperhatikan fungsi pendidikan . Artinya, melalui modul suatu pembelajaran
diharapkan mampu membawa peserta didik pada kompetensi dasar yang
diharapkan. Modul memiliki karakteristik yang berbeda dengan buku teks, modul
sendiri dirancang agar para siswa dapat belajar secara mandiri.
Adapun karakteristik modul secara garis besar yaitu dalam kegiatan
pembelajarannya modul memiliki komunikasi dua arah, metode yang dilakukan
adalah metode dialog struktur materi jelas pada dasarnya modul memiliki umpan
balik dan adanya tes di setiap akhir materi. Hal yang sangat menarik dari modul
sendiri menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang baru. Sedangkan
10
Sedangkan Modul elektronik memiliki pengertian media pembelajaran
yang menggabungkan antara aspek ICT dalam satu wadah sehingga
menumbuhkan proses pembelajaran. Modul elektronik memiliki tujuan untuk
meningkatkan pembelajaran, meningkatkan kualitas pembelajaran, mengubah
budaya mengajar pengajar, mengubah belajar pembelajar yang pasif kepada
budaya belajar aktif, memperluas basis dan kesempatan belajar untuk masyarakat,
mengembangkan dan memperluas produk dan layanan baru.
Pembelajaran dengan menggunakan modul elektronik memberikan
kesempatan bagi pendidik untuk mengembangkan bahan pelajaran sehingga
menghasilkan hasil yang maksimal. Pembelajaran menggunakan modul elektronik
dapat dikatakan pembelajaran yang cukup menarik dan tidak membosankan.
Selain itu, modul pembelajaran elektronik dapat dimaknai sebagai bahan ajar
modul yang menggunakan piranti elektronik dan menggunakan komputer
dianggap dapat meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik serta mampu
menyerap informasi secara cepat. Pembelajaran dengan menggunakan modul
elektronik akan menciptakan kondisi belajar yang berbeda dan tidak menoton
dapat dikreassikan dengan menapilkan tayangan, slide, teks, suara dan gambar
serta video.
Perkembangan teknologi harus dilengkapi dengan kemampuan dalam
penggunaan komputer, khususnya dalam bidang pendidikan. Modul elektronik
dapat menggambarkan berbagi macam tujuan pembelajaran yang telah
direncanakan pembelajaran berbasis modul elektronik meliputi teks, gambar,
11
Dapat disimpulkan bahwa kehadiran modul elektronik sangat berguna
dalam menegembangkan bahan pembelajaran yang kurang menarik sehingga
menimbulkan motivasi dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Dengan begitu,
diharapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar dapat tercapai. Berdasarkan
hal tersebut maka, penelitian ini disusun sebuah modul elektronik untuk
pembelajaran ekonomi yang digunakan untuk meningkatkan minat siswa dalam
proses pembelajaran.
Kondisi psikologi yang tidak menyenangkan juga menyebakan
keoptimalan daya serap siswa berkurang, disebabkan karena bahan ajar yang
kurang relevan dengan apa yang diajarkan. Para siswa harus diberi pemahaman
atau pengertian bahwa mereka sesungguhnya memiliki kemampuan untuk belajar
dan dapat berhasil dengan baik. Untuk para guru di sekolah sebagai penanggung
jawab pembelajaran dalam institusi sekolah, harus mendesain pengajaran untuk
membantu memecahkan problematika belajar para siswa. Kemudian mendesain
bahan ajar dengan menggunakan metode yang sesuai dengan karakteristik
pelajaran yang akan diajarkan kepada siswa.
Mengingat terlalu luasnya materi pada pembelajaran ekonomi tingkat
SMA di kelas X , peneliti membatasi pada materi bank dan lembaga keuangan
bukan bank sebagai materi yang akan disampaikan dan dirancang pada e-modul
guna mencapai kompetensi- kompetensi dasar. Bank dan lembaga keuangan
bukan bank merupakan salah satu materi pokok pada pelajaran ekonomi yang
wajib diajarkan pendidik dan wajib dipelajari peserta didik. Materi ini memiliki
12
bukan bank serta mampu mendeskripsikannya dan membedakannya secara
langsung.
Guru, murid, dan bahan ajar merupakan unsur yang dominan dalam proses
pembelajaran di kelas. Ketiga unsur ini saling berkaitan, saling mempengaruhi
serta saling menunjang antara satu dengan yang lainnya. Jika salah satu unsur
tidak ada, kedua unsur yang lain tidak dapat berhubungan secara wajar dan proses
pembelajaran tidak akan berlangsung dengan baik. Jika proses belajar mengajar
ditinjau dari segi kegiatan guru, maka akan terlihat bahwa guru memegang peran
strategis.
Elektronik modul (e-modul) dapat digunakan sebagai alternatif media
belajar yang mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu belajar. Akan tetapi,
guru di SMA Swasta AL-ULUM Medan belum pernah mengembangkan e-modul
ekonomi .
Tinjaun materi, fasilitas serta sarana dan prasarana di SMA Swasta
AL-ULUM Medan mendapatkan kesimpulan, bank dan lembaga keuangan bukan
bank merupakan materi ekonomi yang sangat potensial jika dikembangkan ke
dalam e-modul. Hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor terkait dengan
karakteristik materi dan minat siswa terhadap materi. Bank dan lembaga keuangan
bukan bank meupakan materi yang menarik untuk dipelajari karena ada
persamaan dana perbedaan yang wajib diketahui siswa. Bank dan lembaga
keuangan bukan bank tidak membutuhkan hitungan dan penjabaran yang rumit
untuk disampaikan, sehingga penyampaian materi dapat dilaksanakan secara
seimbang, sitematis dan analisis. Banyak apilikasi dalam kehidupan sehari-hari
13
dan membentuk pengetahuan dari peristiwa dan pemahaman yang dipelajari dari
materi bank dan lembaga keuangan bukan bank.
Kesimpulan yang dapat diambil dari uraian di atas adalah perlu
dikembangkan e-modul pembelajaran ekonomi pada materi pokok bank dan
lembaga keuangan bukan bank. Pengembangan e-modul ini dimaksudkan untuk
membantu guru dalam menerapkan pada kegiatan pembelajaran, mengatasi
keterbatasan ruang dan waktu belajar, serta membantu siswa belajar secara
mandiri tidak hanya bergantung pada guru.
Berdasarkan hal yang dikemukakan tersebut penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang pengembangan modul Penelitian yang berjudul
“PENGEMBANGAN E-MODUL PADA PEMBELAJARAN EKONOMI DI
KELAS X SMA AL ULUM MEDAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, identifikasi masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Siswa belum memiliki budaya belajar mandiri, selalu bergantung pada
guru, tanpa diterangkan oleh guru siswa tidak mau belajar mandiri.
2. Kurangnya sumber belajar sehingga siswa tidak memilki kesempatan
untuk mengetahui lebih dahulu materi yang akan dibahas.
3. Pembelajaran di kelas masih dilakukan secara konvensional, guru kurang
memahami variasi model pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran.
4. Belum adanya pengembangan bahan ajar dan hanya berpedoman pada
14
5. Guru dituntut agar mampu membawa semua siswa mencapai target
ketuntasan materi ekonomi, sedangkan waktu/ kegiatan tatap muka di
dalam kelas terbatas sehingga diperlukan media pembelajaran mandiri
agar materi ekonomi dapat mencapai target ketuntasan.
6. Belum ada penggunaan modul elektronik pada pembelajaran ekonomi.
7. Hasil Belajar Ekonomi masih rendah.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan masalah-masalah yang telaha identifikasi masalah yang telah
diuraikan menunjukkan perlunya modul elektronik pada pembelajaran ekonomi
untuk mengatasi masalah-masalah yang terjadi. Mengingat keterbatasan yang ada
pada peneliti, maka pengembangan modul elektronik pada pembelajaran ekonomi
ini akan dibatasi pada ruang lingkup yang dapat dijangkau oleh peneliti. Adapun
yang akan menjadi ruang lingkup dari pengembangan ini adalah materi pelajaran
yang akan dikembangkan meliputi: kompetensi dasar, mendeskripsikan dan
menyajikan produk bank dan lembaga keuangan bukan bank. Modul
pembelajaran yang akan dikembangkan dalam bentuk modul elektronik yang
menarik yang disusun sesuai dengan kebutuhan dan disesuaikan dengan
kurikulum, analisis kebutuhannya dilakukan pada siswa kelas X SMA Swasta
15
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah kelayakan materi bank dan lembaga keuangan bukan bank
dalam e-modul yang dikembangkan di SMA Al Ulum Medan?
2. Bagaimanakah keefektifan e-modul ekonomi efektif digunakan sebagai
media pembelajaran kelas X SMA pada materi pokok bank dan lembaga
keuangan bukan bank ?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan penelitian yang akan diteliti, maka penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Kelayakan materi bank dan lembaga keuangan bukan bank dalam e-modul
yang dikembangkan di SMA Al Ulum Medan.
2. Keefektifan penggunaan e-modul pembelajaran ekonomi yang
dibelajarkan dengan menggunakan modul di SMA Al Ulum Medan.
F. Manfaat Pengembangan
Secara teoretis penelitian ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu dan
pengetahuan khususnya pembelajaran ekonomi di Sekolah. Selain itu, hasil
penelitian diharapkan juga bermanfaat dan memperkaya sumber kepustakaan dan
dapat disajikan sebagai bahan dan acuan dan penelitian lebih lanjut di masa yang
16
Secara praktis hasil penelitian ini adalah: 1) sebagai bahan masukan bagi
guru bid.studi ekonomi untuk menggunakan modul elektronik pada pembelajaran
ekonomi agar lebih efektif dan efisien guna meningkatkan hasil belajar siswa, 2)
dapat membantu peserta didik dalam memahami pembelajaran yang interaktif,
menarik dan menyenangkan bagi setiap peserta didik yang pada akhirnya dapat
meningkatkan hasil belajar, dan 3) bagi pengelola pendidikan yaitu sebagai
masukan berupa hal-hal yang dapat menjadi pertimbangan dalam pembuatan
150
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan rumusan, tujuan, hasil dan pembahasan penelitian
pengembangan e-modul pembelajaran yang dikemukakan sebelumnya maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Hasil validasi dari ahli materi terhadap e-modul pembelajaran pada
pembelajaran ekonomi yang telah dikembangkan menunjukkan bahwa; (1)
kelayakan materi pembelajaran dinilai sangat baik dengan persentase rata-rata
sebesar 88,24%, (2) kelayakan penyajian pembelajaran dinilai sangat baik
dengan persentase rata-rata sebesar 91,7%. Dengan demikian e-modul
pembelajaran yang dikembangkan dengan menggunakan program flash dengan
program xamp secara keseluruhan termasuk dalam kategori “Sangat Baik”.
2. Hasil validasi dari ahli desain pembelajaran terhadap e-modul pembelajaran
pada pembelajaran yang dikembangkan menunjukkan bahwa; (1) kualitas
desain pembelajaran dinilai sangat baik dengan persentase rata-rata 96%.
Berdasarkan hasil validasi tersebut disimpulkan bahwa e-modul pembelajaran
pada pembelajaran ekonomi yang dikembangkan termasuk dalam kriteria
sangat baik sehingga dapat diterima dan layak digunakan dalam proses
pembelajaran,.
3. Hasil validasi dari ahli rekayasa perangkat lunak terhadap e-modul
pembelajaran pada pembelajaran ekonomi yang dikembangkan dinyatakan
152
sebesar 87,5%, (2) desain isi e-modul dinilai sangat baik dengan persentase
rata-rata sebesar 82,3%. Dengan demikian e-modul pembelajaran yang
dikembangkan secara keseluruhan termasuk dalam kriteria sangat baik.
4. Menurut tanggapan siswa SMA Swasta AL-ULUM Medan pada uji coba
perorangan dinyatakan bahwa e-modul pembelajaran yang dikembangkan
termasuk kategori sangat baik dimana aspek kualitas materi pembelajaran
dinilai dengan persentase rata-rata sebesar 93,9%.
5. Menurut tanggapan siswa SMA Swasta AL-ULUM Medan pada uji coba
kelompok kecil dinyatakan bahwa e-modul pembelajaran yang dikembangkan
termasuk kategori sangat baik dimana aspek kualitas materi pembelajaran
dinilai dengan persentase rata-rata sebesar 87,6%.
6. Menurut tanggapan siswa SMA Swasta AL-ULUM Medan pada uji coba
lapangan dinyatakan bahwa e-modul pembelajaran yang dikembangkan
termasuk kategori sangat baik dimana aspek kualitas materi pembelajaran
dinilai dengan persentase rata-rata sebesar 88,8%.
7. E-modul pembelajaran yang dikembangkan peneliti layak untuk digunakan
sebagai media pembelajaran Ekonomi untuk SMA Kelas X, karena memiliki
nilai rata-rata yang lebih tinggi dari nilai median skala Likert.
8. E-modul pembelajaran memiliki keefektifan sebesar 84,83% lebih tinggi dari
keefektifan dengan menggunakan buku teks sebesar 75,2%,.
9. Terhadap penggunaan e-modul pembelajaran ekonomi pada tes hasil belajar
siswa menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan e-modul pembelajaran ekonomi (kelas eksperimen) lebih tinggi
152
teks ekonomi (kelas kontrol) = 31,11. Dengan demikian disimpulkan bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang dibelajarkan
dengan menggunakan e-modul ekonomi dengan hasil belajar siswa yang
dibelajarkan dengan buku teks ekonomi, dimana diperoleh thitung sebesar 54,25
sedangkan ttabel pada α = 0,05 dengan derajat kebebasan 94 adalah: 1,95
sehingga thitung (4,25) lebih besar dari ttabel (1,67).
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan dan temuan pada penelitian pengembangan
e-modul pembelajaran yang telah teruji memiliki implikasi yang tinggi
dibandingkan dengan media pembelajaran Power point yang selama ini digunakan
guru dalam proses pembelajaran. Adapun implikasi yang dimaksud adalah sebagai
berikut:
1. E-Modul pembelajaran akan memberi sumbangan praktis terutama dalam
pelaksanaan proses pembelajaran bagi guru dimana e-modul pembelajaran
ini memberikan kemudahan dalam menyelenggarakan pembelajaran
sehingga berdampak pada efektifitas proses pembelajaran dan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian e-modul pembelajaran
interaktif dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi guru dalam
penyampaian materi pelajaran Ekonomi dan bidang ilmu lain dengan
pertimbangan dimana siswa memiliki ketertarikan dalam proses
pembelajaran akan meningkatkan hasil belajarnya pula.
2. Penerapan e-modul pembelajaran memerlukan kesiapan siswa untuk
152
siswa akan dapat memperoleh hasil belajar yang maksimal, bila
menerapkan e-modul pembelajaran secara maksimal pula, 3) Dengan
menggunakan e-modul pembelajaran siswa diberi kesempatan untuk
mengembangkan kreatifitasnya sebagai usaha mendalami pada
pembelajaran Ekonomi yang diberikan. Pada saat siswa mengalami
masalah dalam pendalaman materi, siswa dapat menggali informasi dari
file disediakan dan jika menemukan masalah dalam pengerjaan soal-soal
latihan siswa dapat melihat pembahasan yang disediakan dalam media
pembelajaran, sehingga siswa dapat belajar dengan lebih efektif.
C. Saran
Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada Simpulan serta
implikasi hasil penelitian, berikut ini diajukan beberapa saran yaitu:
1) Penggunaan e-modul pembelajaran perlu diadakan pengontrolan terhadap guru
yang menggunakan e-modul pembelajaran. Guru harus memiliki
profesionalitas yang sama , latar belakang pendidikan yang sama serta
penampilan yang hampir sama dalam menggunakan media pembelajaran. Jika
digunakan me-modul pembelajaran yang baru perlu adanya pelatihan terhadap
guru atas penggunaan e-modul pembelajaran sehingga mempermudah guru
dalam menyampaian tahapan-tahapan dalam pembelajaran.
2) Perlu diadakannya kesiapan fasilitas pendukung dalam menggunakan media
pembelajaran interaktif, misalnya komputer. Dalam hal kelengkapan fasilitas
seperti komputer tidak semua semua sekolah pasti memilikinya sehingga perlu
152
3) Kepada peneliti selanjutya diharapkan pembelajaran dengan menggunakan
e-modul pembelajaran mengharuskan guru menyesuaikan isi materi dan
penggunaan waktu jam pelajaran, sehingga dapat mempengaruhi hasil belajar
siswa khususnya pada hasil belajar ekonomi.
4) Bahan/ materi yang digunakan dalam penelitian ini hanya terbatas beberapa
materi. Kepada peneliti selanjutnya disarankan agar kiranya diadakan
penelitian lebih lanjut, yaitu pada materi yang lain atau dapat melanjutkan
penelitian ini. Sehingga dapat bermanfaat sebagai penyeimbang teori maupun
reformasi dalam dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran di
sekolah
5. Uji coba tidak secara luas dilakukan sehingga kemungkinan faktor bias masih
mempengaruhi hasil pebelitian
6. Siswa yang menjadi subjek penelitian tidak dapat terkontrol secara ketat di luar
sekolah, sehingga kemungkinan adanya waktu belajar dan pengalaman belajar
yang berbeda dari masing-masing subjek di luar perlakuan yang diberikan pada
saat proses pembelajaran di sekolah, dan hal ini tentu dapat mempengaruhi
kemampuan siswa. Oleh sebab itu, penelitian berikutnya lebih memperhatikan
pengontrolan terhadap siswa
7. Penggunaan waktu pelaksanaan pembelajaran sebaiknya sama. Misalnya
pembelajaran dengan menggunakan e-modul hal yang sama juga dilakukan
pada penggunaan buku teks.
8. Pembelajaran interaktif sangat penting dalam kegiatan pembelajaran. Untuk
menambah variasi media pembelajaran sebaiknya menggunakan software yang
154
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2011). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Ed. Revisi) Cet. Ke-10. Jakarta. Bumi Aksara
Borg, W & Gall, M. D. (2005). Educational Research an Introduction(4nd ed). New York & London: Longman
Case & Fair. (2002). Prinsip-prinsip Ekonomi Jilid I. Jakarta: Erlangga
Dick, W, Lou Carey & James O.Carey. (2009). The Sytematic Design ofInstruction. United States of America: Scott Foresman and Company Effendi, Hartono. (2005). E-learning Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta : Andi
Emzir. (2012). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Hartanto, Aditya. (2002). Teknologi e-learning. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Kemp. Jerrold E. (1978). Instructional Design: A Plan for Unit and Course Development (2nd ed). California: Fearon Publishers
Mankiw, dkk. (2013). Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta: Salemba Empat
Miarso, Yusufhadi. (2009). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan (Ed. 1) Cet. Ke-4. Jakarta: Kencana
Munawwaroh, Isniatun. (2012). Urgensi Penelitian Pengembangan, Jurnal: Pendidikan Matematika. 3 (1): 1
Nasution, S. (2008). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar Cet. Ke-15. Jakarta: Bumi Aksara
Nurohman, Sabar. (2011). Pengembangan Modul Elektronik Berbahasa Inggris Menggunakan ADDIE Model sebagai alat bantu Pembelajaran Berbasis Student Center Learning Pada Kelas Bertaraf Internasional. Jurnal : Pendidikan MIPA. Universitas Negeri Yogyakarta
Purwanto, Ngalim. (2009). Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran Cet. Ke-15. Bandung: Remaja Rosdakarya
155
Richey, Rita C. (1986). The Theoretical and Conceptual Bases of Instructional Design. New York: Nichols Publishing Company
Rusman, Deni Kurniawan & Cepi Riyana. (2012). Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi: Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Sagala, S. (2011). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Saifuddin Zuhri, Wijayanto. (2014). Pengembangan E-Modul Berbasis FLIP Book Maker dengan model Project Based Learning Untuk Mengembangkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika. Jurnal: Mathematics and Sciences. Universitas PGRI Semarang
Samuelson, P. (1992). Mikro Ekonomi. Jakarta: Erlangga
Soeharno. (2006). Teori Ekonomi.Yogyakarta: Andi offset
Suarsana, Mahayukti G.A. (2013). Pengembangan E-Modul Berorientasi Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir kritis Mahasiswa. Jurnal: Pendidikan FMIPA Universitas Ganesha.Vol 2.No. 2
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D Cet. Ke-4. Bandung. Alfabeta
Sudjana. (2005). Metoda Statistika (Ed. Ke-6) Cet. Ke-3. Bandung: Tarsito
Suparman, Atwi. (2001). Desain Instruksional (Ed. Revisi) Cet.Ke-1. Jakarta: Universitas Terbuka
Surya, Mohammad. (2003)Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Jakarta: Pusataka Bani Quraisy
Tirta. I Made. (2014). Pengembangan E-Modul Statistika Terintegrasi Dan Dinamik dengan R. Shiny Dan Mathjax. Jurnal: Matematika FMIPA Universitas Jember