• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN ELEKTRONIK MODUL PEMBELAJARAN PADA PEMBELAJARAN EKONOMISISWA KELAS X SMA SWASTA AL-ULUM MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN ELEKTRONIK MODUL PEMBELAJARAN PADA PEMBELAJARAN EKONOMISISWA KELAS X SMA SWASTA AL-ULUM MEDAN."

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN E- MODUL PADA PEMBELAJARAN

EKONOMI KELAS XSMA SWASTA AL-ULUM

MEDANTAHUN PELAJARAN 2014/2015

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh :

AFRINA SARI DEWI

NIM: 8116 121 001

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i

ABSTRACT

Afrina Sari Dewi, 8116121001. The development ofElectronic Module in Economics Instructional at Grade X of SMA Swasta AL-Ulum Medan. Thesis:Educational technology study program Post Graduate school of State University of Medan, 2016.

This research is aimed to : (1) develop a good the instructional electronic module, easy to learn, and can be used for individual learning, (2) examine the effectiveness of the instructional electronic module in Economics Instructional.

This Development Research used Borg & Gall’s model combined with Dick & Carey’s. The instructional design development is a model that being programmed systematically and considering the students characteristics as well. Theinstructional productdevelopment systematically proceeded in six steps; study literature, planning, developing preliminary product, validating, trying out, revising, and producing final product. The electronic module has been validated by two experts in Economics, two experts in instructional design, two experts in computer software, three students for one-to-one try out, nine students for small group try out, and sixty students for large group try out. Information about the quality of the product of instructional electronic modulecollected by questionnaire and analyzed by using descriptive statistics.

The findings of the study are: (1) the quality of instructional module by the Economics experts is excellent (88.12%), (2) the quality of instructional electronic module by the instructional design experts is excellent (83.5%), (3) the quality of electronic module by the computer sofware experts is excellent (86.07%), (4) in one-to-one try out by three students indicated that the electronic module is excellent (88.57%), in the small group try-out by nine students indicated that the electronic module is excellent (96.27%), and in the large group try out by fifty one students indicated that the electronic module is excellent (98.46%).

The product of the electronic module is continued with effectiveness test. The study takes place in SMA Swasta AL-Ulum Medan at Grade X in 2014/2015 academic year. The research method is quasi experiment. The samples are 100 students consist of 50 students as experiment class which is given the electronic modulewhile the others 50 students using the text book as the class control.

The result of hypothesis test proof that the students achievement showed a significant difference between using interactive instructional media and the power point media ( Fcount = 4.25 > Ftable = 1.67). The effectiveness of the interactive

(6)

ii

ABSTRAK

Afrina Sari Dewi, 8116121001. Pengembangan Elektronik Modul Pembelajaran Pada Pembelajaran EkonomiSiswa Kelas X SMA Swasta AL-Ulum MedanTesis: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan e-modul pembelajaran yang layakdigunakan, mudah dipelajari pebelajar dan dapat dipakai untuk pembelajaran individual, (2) untukmengetahui keefektifan e-modul pembelajaran yang dikembangkan pada pembelajaran Ekonomi.

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang menggunakanmodel pengembangan produk Borg danGall yang dipadu dengan model pengembangan pembelajaran Dick dan Carey. Model pengembangan produkpembelajaran ini merupakan model yang disusun secara terprogram dengan urutan yang sistematis dan memenuhi karakteristik siswa dalam belajar. Model inimeliputi enam tahapan, yakni: studi literatur, perencanaan /desain pengembangan, pengembangan produk, validasi ahli, uji coba, revisi, produk akhir.Subyek uji coba terdiri dari dua ahli materi pelajaran Ekonomi, dua ahli desain pembelajaran, dua ahli rekayasa perangkat lunak, tiga siswa untuk uji perorangan, sembilansiswa untuk uji kelompok kecil, dan empat puluh enam siswa untuk uji lapangan. Data tentang kualitas produk pengembanganini dikumpulkan dengan angket. Data-data yang dikumpulkandianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan; (1) uji ahli materi pelajaran Ekonomi berada pada kualifikasi sangat baik (88,12%), (2) uji ahli desain pembelajaran berada pada kualifikasi sangat baik (83,5%), (3) uji ahli rekayasa perangkat lunak berada pada kualifikasi sangat baik (86,07%), (4) uji coba perorangan berada pada kualifikasi sangat baik (88,57%), uji coba kelompok kecil berada pada kualifikasi sangat baik (96,27%), uji coba lapangan berada pada kualifikasi sangat baik (98,46%).

Produk akhir dari pengembangan e-modul pembelajaran ini dilanjutkan dengan uji keefektifan produk. Penelitian dilakukan pada siswa kelas X semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015 di SMA Swasta AL-Ulum Medan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Sampel penelitian sebanyak 96 siswa yang terdiri dari 50 siswa sebagai kelas eksperimen yang diberi perlakuan menggunakan media pembelajaran interaktif dan 46 siswa sebagai kelas kontrol pembelajaran yang menggunakanBuku Teks Pelajaran sebagaimana yang berlangsung selama ini dalam proses pembelajaran.

Hasil pengujian hipotesis membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan e-modul pembelajaran ekonomi dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan buku teks ekonomi. Hal ini ditunjukkan dengan hasil pengolahan data diperoleh thitung = 4,25 pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan dk

96 diperoleh ttabel = 1,67 sehingga thitung > ttabel. Disimpulkan bahwa hasil belajar

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan

karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul “Pengembangan

Elektronik Modul Pada pembelajaran Ekonomi Di Kelas X SMA Swasta AL-ULUM

Medan”. Tesis ini adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan di Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Dalam proses penulisan tesis ini penulis dengan segala keterbatasan menghadapi

berbagai kendala dan tantangan, namun berkat arahan, dan motivasi dari berbagai pihak

akhirnya penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

Secara khusus penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya dan

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd dan Prof. Dr.

Efendi Napitupulu, M.Pd selaku Pembimbing I dan Pembimbing II atas kesediaan beliau

untuk meluangkan waktu yang sangat berharga dalam memberikan bimbingan, komentar,

dan wawasan pengetahuan yang luas untuk kesempurnaan tesis ini.

Penulis ingin mengucapkan terimakasih bahwa telah memberi kesempatan untuk

mengikuti studi di program Pascasarjana Universitas Negeri Medan adalah sesuatu yang

sangat berharga. Untuk ini penulis ucapkan terimakasih kepada direktur Pascasarjana

Unimed : Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd, Asisten Direktur I : Prof. Dr. Sahyar, MS, M.N,

Asisten Direktur II : Prof. Dr. Busmin Gurning, M.Pd, Ketua Program Studi Teknologi

Pendidikan : Dr. R. Mursid, M.Pd, sekretaris Program studi teknologi pendidikan : Dr.

Samsidar, M.Pd, Seluruh dosen, staf administrasi, teman-teman seangkatan XX dan

(8)

iv

Universitas Negeri Medan yang telah memberikan ilmu dan bimbingan selama penulis

menuntut ilmu di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Proses pengumpulan data tesis ini,penulis mendapat izin dan dukungan dari Kepala

Sekolah SMA Swasta AL-ULUM Medan yaitu Bapak Sofyan Siregar, S.Ag dan semua

guru yang membantu terutama guru bidang studi ekonomi yang telah memberi informasi

data dari hasil pelaksanaan penelitian.

Teristimewa untuk Orangtua Ayahanda Zuhdi Sambas dan Ibunda Uni Kalsum

serta yang tercinta suami tersayang Syaifuddin Sefa, S.EI dan yang tercinta ananda Hanan

Nafisah Syafri yang telah memberikan doa, motivasi, semangat, dan pengorbanan baik

moril maupun materil dalam mendukung selama mengikuti pendidikan sampai selesai.

Semoga segala bantuan dan budi baik dari berbagai pihak tersebut menjadi amal kebaikan

dan mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa

Penulis juga menyadari bahwa tesis yang telah penulis susun dengan usaha dan

kerja keras ini masih terdapat kekurangan dan ketidaksempurnaan, oleh sebab itu kritik dan

saran yang bersifat membangun akan penulis perhatikan sebagai bahan masukan demi

kesempurnaan tesis ini.

Akhirnya penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi ilmu

pengetahuan baik dimasa sekarang maupun masa akan datang.

Medan, Maret 2016 Penulis

(9)

v

BAB II. KAJIAN TEORITIS DAN KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS... 17

A. Kajian Teoritis ... 17

1. HakikatPembelajaran Ekonomi ... 17

a. Deskripsi Pembelajaran ekonomi ... 22

b..Perangkat Pembelajaran Ekonomi ... 27

2. Modul Pembelajaran...29

a. Pengertian Modul ... ...31

b. Karakteristik Modul ... 36

c. Modul Elektronik... 38

d. Model Pengembangan Modul ... 40

e. Komponen-komponen Modul ... 45

3. Pengembangan E Modul Pembelajaran ekonomi ... 50

(10)

vi

D.Kerangka Berpikir...66

E. Hipotesis ... 71

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 72

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 72

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 72

C. Model Pengembangan ... 72

D. Pengontrolan Perlakuan ... 76

E. Prosedur Pengembangan ... 77

F. Teknik Pengumpulan Data ... 79

G. Tahap Uji Coba Produk ... 80

H. Definisi Operasional ... 98

I. Teknik Analisa Data ... 98

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 101

A. Hasil Penelitian pengembangan produk ... 101

1. Deskripsi Produk Awal ... 101

2. Deskripsi Data Hasil Uji coba... 106

3. Analisis Data ... 111

4. Revisi Produk ... 123

B. Hasil Penelitian Uji Efektifitas... 125

1. Deskripsi Data Penelitian ... 125

2. Pengajuan Persyaratan Analisis ... 128

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 130

1. Pembahasan Hasil Penelitian Pengembangan produk... 130

2. Pembahasan Hasil Penelitian Uji keefektifan Produk ... 131

D. Keterbatasan Penelitian ... 134

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SASARAN ... 151

A. Simpulan ... 151

B. Implikasi ... 153

C. Sasaran ... 154

(11)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Nilai rata-rata hasil belajar ekonomi siswa ... 5

Tabel 3.1 Kisi-kisi Hasil Belajar Ekonomi ... 80

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian tentang Kelayakan Materi ... 85

Untuk Ahli Materi Pembelajaran Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Kualitas Desain Pembelajaran ... 88

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Penelitian tentang Perangkat Lunak ... 90

Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Tentang Kualitas Materi ... 91

Tabel 3.6 Kriteria Penilaian ... 99

Tabel 4.1 Data Analisis Kebutuhan... 102

Tabel 4.2 Skor Penelitian E-Modul Pembelajaran Oleh Ahli materi tentang kualitas materi pembelajaran ... 107

Tabel 4.3 Skor Penelitian E-Modul Pembelajaran Oleh Ahli materi tentang kualitas Strategi pembelajaran... 109

Tabel 4.4 Tingkat Kecenderungan penilaian Ahli materi terhadap kualitas materi pembelajaran... 111

Tabel 4.5 Tingkat Kecenderungan penilaian Ahli materi terhadap kualitas materi pembelajaran... 112

Tabel 4.6 Ikhtisar Data Hasil Kajian Terhadap E Modul Pembelajaran Mata Pelajaran Ekonomi Oleh Ahli Materi ... 112

Tabel 4.7 Skor Penelitian E-Modul Pembelajaran Oleh Ahli desain tentang aspek kualitas Desain pembelajaran ... 113

Tabel 4.8 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Desain Pembelajaran Terhadap Kualitas Pembelajaran... 115

Tabel 4.9 Ikhtisar Data Hasil KAjian Terhadap E Modul Pembelajaran Pada Pembelajaran Ekonomi Oleh Ahli Desain... 116

(12)

viii

Tabel 4.11 Skor Penelitian E-Modul Pembelajaran Oleh Ahli desain

tentang aspek kualitas Desain Interaksi ... 117

Tabel 4.12 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Rekayasa Perangkat

Lunak Terhadap Pemrograman ... 118

Tabel 4.13 Tingkat Kecenderungan penilaian Ahli Desain pembelajaran

terhadap kualitas Desain pembelajaran ... 119

Tabel 4.14 Ikhtisar Data Hasil Kajian Terhadap E Modul Pembelajaran

Oleh Perangkat Lunak ... 119

Tabel 4.15 Skor Penilaian E Modul Pada Pembelajaran Ekonomi Uji

Coba Perorangan Tentang Kualitas Materi Pembelajaran ... 120

Tabel 4.16 Tingkat Kecenderungan penilaian Terhadap Aspek Kualitas

MAteri Pembelajaran E Modul Ekonomi Pada Uji Coba

Perorangan... 122

Tabel 4.17 Skor Penilaian e-modul pembelajaran pembelajaran

Ekonomi Uji Coba Kelompok Kecil Pada Aspek Kualitas

Materi Pembelajaran ... 123

Tabel 4.18 Tingkat Kecenderungan Penilaian Terhadap Aspek Kualitas

Materi Pembelajaran E Modul Uji Coba Kelompok Kecil ... 124

Tabel 4.19 Ikhtisar Data Hasil Kajian Terhadap E Modul Pembelajaran

Uji Coba Kelompok Kecil ... 125

Tabel 4.20 Skor Penilaian E Modul Pembelajaran Pada Pembelajaran

Ekonomi Uji Coba Lapangan Terhadap Aspek Kualitas

Materi Pembelajaran ... 125

Tabel 4.21 Tingkat Kecenderungan penilaian Terhadap Aspek Kualitas

Materi Pembelajaran Pada Pembelajaran Ekonomi ... 127

Tabel 4.22 Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Oleh Ahli Materi ... 128

Tabel 4.23 Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Oleh Ahli Desain

Pembelajaran ... 130

Tabel 4.24 Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Oleh Ahli Perangkat

Lunak... 132

Tabel 4.25 Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Oleh uji coba

(13)

ix

Tabel 4.26 Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Oleh uji coba

Kelompok Kecil ... 135

Tabel 4.27 Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Terhadap Uji Coba

Lapangan ... 137

Tabel 4.28 Deskripsi Data Hasil Belajar Ekonomi ... 140

Tabel 4.29 Rangkuman Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Terhadap

(14)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Prosedur Pengembangan Borg & Gall (1983:775) ... 51

Gambar 2.2 Model Pengembangan Desain Instructional Dick & Carey ... 54

Gambar 2.3 Bagan Prosedur Pengembangan E-Modul Pembelajaran

perpaduan model Borg & Galldan Dick & Carey ... 78

Gambar 4.1 Tahap-tahap Uji coba Produk pengembangan E-Modul

pembelajaran pada pembelajaran Ekonomi ... 105

Gambar 4.2 Diagram Batang Perolehan Skor Empiris E-Modul

Pembelajaran pada pembelajaran Ekonomi oleh ahli materi ... 129

Gambar 4.3 Diagram Batang Perolehan Skor Empiris E-Modul

Pembelajaran pada pembelajaran Ekonomi oleh ahli desain

pembelajaran ... 131

Gambar 4.4 Diagram Batang Perolehan Skor Empiris E-Modul

Pembelajaran pada pembelajaran Ekonomi oleh ahli

Rekayasa Perangkat Lunak ... 133

Gambar 4.5 Diagram Batang Perolehan Skor Empiris E-Modul pada

pembelajaran Ekonomi terhadap Uji coba Perorangan ... 135

Gambar 4.6 Diagram Batang Perolehan Skor Empiris E-Modul pada

pembelajaran Ekonomi terhadap Uji coba kelompok kecil ... 136

Gambar 4.7 Diagram Batang Perolehan Skor Empiris E-Modul pada

pembelajaran Ekonomi terhadap Uji coba lapangan ... 137

Gambar 4.8 Histogram Hasil Belajar Ekonomi siswa yang dibelajarkan

dengan menggunakan E-Modul Pembelajaran... 141

Gambar 4.9 Histogram Hasil Belajar Ekonomi siswa yang dibelajarkan

(15)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus ... 157

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 162

Lampiran 3 Instrument analisis kebutuhan untuk guru dan siswa ... 178

Lampiran 4 Instrument Penilaian Para Ahli ... 181

Lampiran 5 Instrument Uji coba perorangan, Kelompok Kecil dan Uji coba Lapangan ... 196

Lampiran 6 Hasil Revisi Validasi Ahli dan Uji coba perorangan, kelompok kecil dan Uji coba Lapangan ... 203

Lampiran 7 Soal test hasil belajar dan kunci jawaban ... 241

Lampiran 8 Hasil uji coba test hasil Belajar ... 253

Lampiran 9 Hasil Analisis Data Penelitian ... 260

Lampiran 10 Tabel Statistik ... 281

Lampiran 11 Pedoman Produk Pembelajaran... 289

Lampiran 12 Pedoman Penggunaan Produk Pembelajaran ... 316

Lampiran 13 Flowchart Produk Pembelajaran ... 317

Lampiran 14 Storyboard Produk Pembelajaran ... 318

Lampiran 15 Foto Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran ... 321

Lampiran 16 Surat Keputusan Pembimbing Tesis Program Studi

Tenologi Pendidikan

Lampiran 17 Surat Undangan Seminar Proposal Tesis

Lampiran 18 Surat Izin melakukan Penelitian Lapangan dari

Pascasarjana UNIMED

Lampiran 19 Surat Izin Melakukan Penelitian ke tempat yang dituju

Lampiran 20 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran 21 Surat Undangan Ujian Tesis

(16)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

menyebutkan, bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan

dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pendidikan merupakan unsur terpenting dalam usaha mencerdaskan

kehidupan bangsa. Negara akan maju dan berkembang apabila diikuti dengan

peningkatan pendidikan yang lebih baik. Kemajuan daya pendidikan akan

memberikan dampak positif dalam upaya peningkatan sumber daya manusia.

Dunia pendidikan saat ini sedang memasuki era yang ditandai dengan gencarnya

inovasi teknologi, pemakaian dan pemanfaatan teknologi di dunia kerja semakin

berkembang sehingga menuntut adanya penyesuain sistem pendidikan yang

selaras dengan tuntutan dunia kerja.

Pendidikan dalam era modern sekarang ini semakin tergantung pada

tingkat kualitas, antisipasi dari para guru untuk menggunakan berbagai sumber

yang tersedia, dalam upaya mengatasi permasalahan yang dihadapi siswa untuk

mempersiapkan pembelajaran yang dapat menumbuhkan cara berfikir siswa

(17)

2

perkembangan pendidikan menghadapi kenyataan yang sangat memprihatinkan

bahwa minat dan motivasi belajar siswa sangat kurang.

Proses pembelajaran adalah proses interaksi atau hubungan timbal balik

antar guru dalam satuan pembelajaran. Guru sebagai salah satu komponen dalam

proses pembelajaran merupakan pemegang peran yang sangat penting. Guru

bukan hanya sekedar menyampaikan materi saja, tetapi lebih dari itu guru dapat

dikatakan sebagai sentral pembelajaran. Sebagai pengatur sekaligus pelaku dalam

proses pembelajaran, gurulah yang mengarahkan proses pembelajaran itu

dilaksanakan.

Salah satu keberhasilan dalam peningkatan mutu pendidikan adalah

melalui perbaikan sumberdaya manusia, yakni kemampuan pendidik dalam

mendesain kegiatan pembelajaran. Mengajar merupakan segala upaya yang

dilakukan dengan sengaja dalam menyampaikan pengetahuan dan pandangannya

serta memberikan peserta didik dalam mengapresiasikan apa yang ada pada diri

peserta didik.

Karena itu, guru harus dapat merancang pembelajaran menjadi lebih

menarik dan efektif sehingga bahan pelajaran yang disampaikan akan membuat

siswa senang dan mudah menerima apa yang disampaikan oleh guru serta merasa

perlu untuk mempelajari bahan pelajaran tersebut.

Kenyataan menunjukkan bahwa pendidik dalam mengajar masih belum

maksimal dalam mengembangkan bahan ajar yang diajarkan pada siswa, dan

hanya sebatas mengajar yang dipandu buku teks saja. Pendidik masih sangat

(18)

3

penggunaan bahan ajar yang menarik dan keterbatasan bahan ajar dan

pemanfaatnnya.

Selain guru, berhasilnya pencapaian tujuan pembelajaran ditentukan oleh

beberapa faktor, di antaranya adalah faktor perangkat pembelajaran atau bahan

ajar yang tersedia. Perangkat pembelajaran sangat membantu guru dan siswa

dalam upaya memahami konsep materi yang akan mereka pelajari. Dengan

perangkat pembelajaran, proses belajar mengajar di dalam kelas akan berjalan

dengan aktif, kreatif dan menyenangkan sehingga apa yang menjadi tujuan

pembelajaran itu dapat tercapai.

Salah satu kompetensi yang perlu dimiliki seorang guru dalam

melaksanakan tugasnya adalah mengembangkan bahan ajar. Pengembangan bahan

ajar penting dilakukan guru agar pembelajaran lebih efektif , efisien , dan tidak

melenceng dari kompetensi yang ingin dicapainya. Kompetensi mengembangkan

bahan ajar idealnya telah dikuasai guru secara baik, pada kenyataannya masih

banyak guru yang belum menguasainya, sehingga dalam melakukan proses

pembejaran masih banyak yang bersifat konvensional.

Dampak dari pembelajaran konvensional ini antara lain aktivitas guru

lebih dominan dan sebaliknya siswa kurang aktif karena lebih cenderung menjadi

pendengar. Kemudian pembelajaran yang dilakukannya juga kurang menarik

karena pembeajaran kurang variatif. Kesan negatif ini timbul karena pada

kenyataannya di lapangan juga guru dalam mengajar masih menerapkan model

pembelajaran konvensional, pada prosesnya guru menerangkan materi dengan

metode ceramah, siswa mendengarkan dan kemudian mencatat hal-hal yang

(19)

4

hanya pasif mendengarkan uraian materi, meneima, dan menelan begitu saja ilmu

atau informasi dari guru. Hal ini tentu berakibat informasi yang didapat kurang

begitu melekat dan membekas pada diri siswa.

Dengan langkah seperti ini siswa cepat merasa bosan , jika perasaan ini

terus bertambah tentu akan berdampak buruk bagi siswa misalnya minat siswa

untuk belajar ekonomi akan turun, penggunaan buku paket yang tidak efektif

dimana guru hanya melihat contoh-contoh soal saja tanpa mengembangkan buku

paket itu sendiri pada saat pembelajaran. Faktor-faktor tersebut mempengaruhi

rendahya kompetensi siswa khususnya pada pelajaran ekonomi.

Pembelajaran ekonomi adalah bagian dari pembelajaran di sekolah yang

membahas bagaimana prilaku individu dan masyarakat dalam usaha memenuhi

kebutuhannya. Salah satu tujuan pembelajaran ekonomi adalah agar peserta didik

memahami dan mampu membuat keputusan yang bertanggung jawab mengenai

nilai-nilai sosial dalam masyarakat yang majemuk baik dalam skala nasional

maupun internasional. Berdasarkan tujuan pembelajaran ekonomi, belajar

ekonomi bukan hanya sekedar mengetahui konsep materi yang diajarkan saja,

akan tetapi juga belajar mendeskripsikan, belajar tentang permasalahan dan

memahami konsep ekonomi.

Berdasarkan obsevasi yang dilakukan oleh peneliti bahwa hasil belajar

siswa mengalami penurunan dikarenakan, kurangnya minat siswa dan penggunaan

bahan ajar yang kurang tepat, sehingga guru perlu menciptakan dan menyususun

bahan ajar yang lebih efektif dan tepat sasaran sehingga menciptakan suasana

(20)

5

Menurut hasil pengamatan yang dilakukan peneliti melalui observasi kelas

dan wawancara dengan guru mata pelajaran ekonomi SMA Swasta AL-ULUM

Medan, menunjukkan bahwa kebanyakan siswa hanya menunggu instruksi dari

guru, hal ini disebabkan : (1) siswa tidak memiliki budaya belajar mandiri, selalu

bergantung pada guru, tanpa diterangkan guru siswa tidak mau belajar sendiri, (2)

siswa cenderung kurang aktif dalam proses pembelajaran, (3) kurangnya sumber

belajar sehingga tidak memiliki kesempatan untuk mengetahui lebih dahulu materi

yang akan dibahas, (4) sebagian besar siswa belum mampu menghubungkan

materi yang dipalajari dengan pengetahuan yang digunakan atau dimanfaatkan,

(5) berdasarkan nilai UTS mata pelajaran Ekonomi tahun ajaran 2014/2015,

sekitar 45 % siswa kelas X belum mencapai nilai KKM (Kriteria Ketuntasan

Minimal) sebesar 7.

Kegiatan pembelajaran di SMA Swasta AL-ULUM Medan masih dikatakan

belum maksimal hal ini dapat terlihat dari data Tabel 1.1 yang mengambarkan

nilai rata-rata hasil belajara ekonomi sebagai berikut :

Tabel 1.1 Nilai Rata-rata hasil belajar ekonomi siswa Kelas X SMA Swasta AL-ULUM Medan

Tahun Pelajaran Nilai rata-rata Sem I Sem II

TP.2007/2008 68 70

TP.2008/2009 70 75

TP.2009/2010 62 65

TP.2010/2011 69 73

TP.2011/2012 68 75

Data DKN kelas X SMA Swasta AL-ULUM Medan

Di pihak lain secara empiris rendahnya hasil belajar siswa, juga

dipengaruhi oleh beberapa faktor baik itu faktor internal maupun eksternal. Faktor

internal antara lain : bakat, minat, kemauan, kesiapan, inteligensi, effikasi diri,

(21)

6

Fasilitas, Media, dan proses belajar baik di sekolah maupun di lingkungan luar

sekolah.

Salah Satu prioritas kebijakan umum pembangunan pendidikan di

Indonesia adalah peningkatan mutu pendidikan. Dalam usaha peningkatan mutu

pendidikan tersebut, banyak faktor atau strategi yang bisa digunakan untuk

mengimplementasikan. Salah satu faktor yang mempengaruhi peningkatan mutu

pendidikan adalah peningkatan kualitas pembelajaran. Peningkatan kualitas

pembelajaran bisa dilakukan dari berbagai aspek variable pembelajaran. Variabel

pembelajaran yang terkait langsung dengan kualitas pembelajaran adalah

tersedianya buku teks yang berkualitas.

Pada satu sisi tersedianya buku teks yang berkualitas masih sangat kurang.

Hal ini kelihatan dari buku teks yang dipergunakan dirancang hanya lebih

ditekankan pada misi penyampaian/fakta belaka. Para pengarang buku teks kurang

memikirkan bagaimana buku tersebut agar mudah dipahami oleh siswa.

Kaidah-kaidah psikologi pembelajaran dan teori-teori desain suatu buku teks sama sekali

tidak diaplikasikan dalam penyusunan buku teks. Akibatnya, siswa sulit

memahami buku yang dibacanya dan sering buku-buku tersebut membosankan.

Gejala tidak efektif dan tidak efisien dan tidak relevan tersebut tampak dari

beberapa indikator seperti, kurangnya motivasi belajar siswa, dan hasil tes siswa

menunjukkan nilai yang rendah. Dengan kondisi pembelajaran yang demikian

maka sulit diharapkan pencapaian tujuan pembelajaran secara optimal.

Ketersediaan media yang biasa digunakan di sekolah seperti buku teks,

majalah, surat kabar dan papan tulis yang menimbulkan kebosanan dalam

(22)

7

seperti : Televisi, Radio, dan Video serta media elektronik seperti komputer.

Semua media yang digunakan tersebut belum dimanfaatkan dengan maksimal

bahkan komputer hanya sebagai “penghias sekolah saja” karena tidak

dipergunakan dengan maksimal. Oleh sebab itu, perlu adanya kreativitas pendidik

dalam memanfaatkan media yang ada. Para guru kurang mampu menciptakan

bahan ajar yang menarik perhatian siswa dalam menyimak materi pelajaran.

Seiring berkembangnya zaman, lembaga pendidikan dituntut untuk lebih

meningkatkan kualitas untuk mengimbangi pesatnya perkembangan ilmu

pengetahuan global. Pendidikan itu sendiri merupakan suatu usaha yang dilakukan

dengan sengaja dan terencana dengan maksud untuk mengubah tingkah laku

kearah yang lebih baik. Pendidikan diharapkan dapat memegang peranan penting

terhadap kemajuan suatu Negara dan bangsa.

Kemajuan Teknologi Informasi sudah banyak dimanfaatkan dalam

mendukung kegiatan pembelajaran. Salah satunya adalah pemanfaatan program

e-learning sebagai suplemen (bagi kegiatan pembelajaran reguler) maupun sebagai komplemen bagi kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Perkembangan teknologi komputer yang semakin pesat telah mampu

mendorong percepatan penggunaan komputer dalam pembelajaran sebagai bagian

dalam perkembangan teknologi informasi. Seirama dengan perkembangan

teknologi tersebut, maka penggunaan teknologi informasi sebagai bagian dalam

media pembelajaran diyakini dapat mempengaruhi pencapaian kompetensi peserta

didik dalam mengikuti proses pembelajaran.

(23)

8

lebih mendasar, yaitu pengembangan sumber daya manusia di bidang Teknologi

Informasi (TI). Jika e-module dapat dikembangkan dan digunakan sebagai fasilitas belajar siswa di sekolah, akan ada suatu nilai tambah yang signifikan,

tidak hanya terhadap peningkatan kualitas proses dan produk belajar bidang studi,

tetapi juga peningkatan kompetensi siswa di bidang TI.

Untuk mengatasi masalah yang ada, maka salah satu hal yang dapat

diterapkan dalam menyampaikan materi mata ajar pendidikan dan latihan

ekonomi adalah menyusun bahan ajar yang tepat dan menyesuaikan dengan

metode pembelajaran yang tepat dalam proses pembelajaran dengan

memperhatikan kompentensi yang ada. Untuk itu perbaikan proses pembelajaran

di kelas dapat dititik beratkan pada aspek kegiatan pembelajaran. Aspek ini terkait

langsung dengan tanggung jawab guru dalam membina peserta didik menjadi

lebih termotivasi untuk belajar.

Sebuah pelajaran akan menarik perhatian siswa jika ada keterpaduan

antara pemilihan strategi atau metode pembelajaran dengan bahan ajar yang sesuai

dengan materi pelajaran yang disajikan. Strategi pembelajaran harus dikemas

sedemikian rupa sehingga bahan ajar yang disajikan tidak hilang begitu saja

seiring dengan bertambahnya pengetahuan yang baru dari kegiatan pembelajaran

yang dilakukan. Materi pembelajaran sering kali bersifat abstrak atau di luar

pengalaman siswa dalam kehidupannya sehingga materi pelajaran akan sulit

diajarkan dan dipahami oleh siswa. Visualisasi materi pelajaran yang abstrak

dapat dilakukan dengan menggunakan modul elektronik.

Oleh karena itu, pengembangan e-modul merupakan salah satu media yang

(24)

9

mempermudah siswa dalam mempelajari materi. E-modul merupakan bahan ajar

berbentuk media yang menggunakan piranti komputer yang dirancang untuk

dipelajari siswa baik secara mandiri maupun di dalam kelas. Modul disebut juga

media untuk belajar mandiri karena di dalamnya dilengkapi petunjuk untuk

belajar mandiri.

Guna peningkatan mutu pembelajaran tersebut bisa dilakukan dari

berbagai aspek variabel pembelajaran. Salah satu aspek yang dianggap cocok dan

relevan dengan permasalahan di atas adalah penerapan pembelajaran dengan

menggunakan modul elektronik. Sistem pembelajaran yang menggunakan modul

elektronik akan menjadikan pembelajaran lebih efektif, efisien dan relevan,

dibandingkan pembelajaran konvensional yang cenderung bersifat klasikal dan

dilaksanakan dengan mengandalkan buku teks saja.

Modul merupakan suatu cara pengorganisasian materi pelajaran yang

memperhatikan fungsi pendidikan . Artinya, melalui modul suatu pembelajaran

diharapkan mampu membawa peserta didik pada kompetensi dasar yang

diharapkan. Modul memiliki karakteristik yang berbeda dengan buku teks, modul

sendiri dirancang agar para siswa dapat belajar secara mandiri.

Adapun karakteristik modul secara garis besar yaitu dalam kegiatan

pembelajarannya modul memiliki komunikasi dua arah, metode yang dilakukan

adalah metode dialog struktur materi jelas pada dasarnya modul memiliki umpan

balik dan adanya tes di setiap akhir materi. Hal yang sangat menarik dari modul

sendiri menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang baru. Sedangkan

(25)

10

Sedangkan Modul elektronik memiliki pengertian media pembelajaran

yang menggabungkan antara aspek ICT dalam satu wadah sehingga

menumbuhkan proses pembelajaran. Modul elektronik memiliki tujuan untuk

meningkatkan pembelajaran, meningkatkan kualitas pembelajaran, mengubah

budaya mengajar pengajar, mengubah belajar pembelajar yang pasif kepada

budaya belajar aktif, memperluas basis dan kesempatan belajar untuk masyarakat,

mengembangkan dan memperluas produk dan layanan baru.

Pembelajaran dengan menggunakan modul elektronik memberikan

kesempatan bagi pendidik untuk mengembangkan bahan pelajaran sehingga

menghasilkan hasil yang maksimal. Pembelajaran menggunakan modul elektronik

dapat dikatakan pembelajaran yang cukup menarik dan tidak membosankan.

Selain itu, modul pembelajaran elektronik dapat dimaknai sebagai bahan ajar

modul yang menggunakan piranti elektronik dan menggunakan komputer

dianggap dapat meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik serta mampu

menyerap informasi secara cepat. Pembelajaran dengan menggunakan modul

elektronik akan menciptakan kondisi belajar yang berbeda dan tidak menoton

dapat dikreassikan dengan menapilkan tayangan, slide, teks, suara dan gambar

serta video.

Perkembangan teknologi harus dilengkapi dengan kemampuan dalam

penggunaan komputer, khususnya dalam bidang pendidikan. Modul elektronik

dapat menggambarkan berbagi macam tujuan pembelajaran yang telah

direncanakan pembelajaran berbasis modul elektronik meliputi teks, gambar,

(26)

11

Dapat disimpulkan bahwa kehadiran modul elektronik sangat berguna

dalam menegembangkan bahan pembelajaran yang kurang menarik sehingga

menimbulkan motivasi dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Dengan begitu,

diharapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar dapat tercapai. Berdasarkan

hal tersebut maka, penelitian ini disusun sebuah modul elektronik untuk

pembelajaran ekonomi yang digunakan untuk meningkatkan minat siswa dalam

proses pembelajaran.

Kondisi psikologi yang tidak menyenangkan juga menyebakan

keoptimalan daya serap siswa berkurang, disebabkan karena bahan ajar yang

kurang relevan dengan apa yang diajarkan. Para siswa harus diberi pemahaman

atau pengertian bahwa mereka sesungguhnya memiliki kemampuan untuk belajar

dan dapat berhasil dengan baik. Untuk para guru di sekolah sebagai penanggung

jawab pembelajaran dalam institusi sekolah, harus mendesain pengajaran untuk

membantu memecahkan problematika belajar para siswa. Kemudian mendesain

bahan ajar dengan menggunakan metode yang sesuai dengan karakteristik

pelajaran yang akan diajarkan kepada siswa.

Mengingat terlalu luasnya materi pada pembelajaran ekonomi tingkat

SMA di kelas X , peneliti membatasi pada materi bank dan lembaga keuangan

bukan bank sebagai materi yang akan disampaikan dan dirancang pada e-modul

guna mencapai kompetensi- kompetensi dasar. Bank dan lembaga keuangan

bukan bank merupakan salah satu materi pokok pada pelajaran ekonomi yang

wajib diajarkan pendidik dan wajib dipelajari peserta didik. Materi ini memiliki

(27)

12

bukan bank serta mampu mendeskripsikannya dan membedakannya secara

langsung.

Guru, murid, dan bahan ajar merupakan unsur yang dominan dalam proses

pembelajaran di kelas. Ketiga unsur ini saling berkaitan, saling mempengaruhi

serta saling menunjang antara satu dengan yang lainnya. Jika salah satu unsur

tidak ada, kedua unsur yang lain tidak dapat berhubungan secara wajar dan proses

pembelajaran tidak akan berlangsung dengan baik. Jika proses belajar mengajar

ditinjau dari segi kegiatan guru, maka akan terlihat bahwa guru memegang peran

strategis.

Elektronik modul (e-modul) dapat digunakan sebagai alternatif media

belajar yang mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu belajar. Akan tetapi,

guru di SMA Swasta AL-ULUM Medan belum pernah mengembangkan e-modul

ekonomi .

Tinjaun materi, fasilitas serta sarana dan prasarana di SMA Swasta

AL-ULUM Medan mendapatkan kesimpulan, bank dan lembaga keuangan bukan

bank merupakan materi ekonomi yang sangat potensial jika dikembangkan ke

dalam e-modul. Hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor terkait dengan

karakteristik materi dan minat siswa terhadap materi. Bank dan lembaga keuangan

bukan bank meupakan materi yang menarik untuk dipelajari karena ada

persamaan dana perbedaan yang wajib diketahui siswa. Bank dan lembaga

keuangan bukan bank tidak membutuhkan hitungan dan penjabaran yang rumit

untuk disampaikan, sehingga penyampaian materi dapat dilaksanakan secara

seimbang, sitematis dan analisis. Banyak apilikasi dalam kehidupan sehari-hari

(28)

13

dan membentuk pengetahuan dari peristiwa dan pemahaman yang dipelajari dari

materi bank dan lembaga keuangan bukan bank.

Kesimpulan yang dapat diambil dari uraian di atas adalah perlu

dikembangkan e-modul pembelajaran ekonomi pada materi pokok bank dan

lembaga keuangan bukan bank. Pengembangan e-modul ini dimaksudkan untuk

membantu guru dalam menerapkan pada kegiatan pembelajaran, mengatasi

keterbatasan ruang dan waktu belajar, serta membantu siswa belajar secara

mandiri tidak hanya bergantung pada guru.

Berdasarkan hal yang dikemukakan tersebut penulis tertarik untuk melakukan

penelitian tentang pengembangan modul Penelitian yang berjudul

PENGEMBANGAN E-MODUL PADA PEMBELAJARAN EKONOMI DI

KELAS X SMA AL ULUM MEDAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, identifikasi masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Siswa belum memiliki budaya belajar mandiri, selalu bergantung pada

guru, tanpa diterangkan oleh guru siswa tidak mau belajar mandiri.

2. Kurangnya sumber belajar sehingga siswa tidak memilki kesempatan

untuk mengetahui lebih dahulu materi yang akan dibahas.

3. Pembelajaran di kelas masih dilakukan secara konvensional, guru kurang

memahami variasi model pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran.

4. Belum adanya pengembangan bahan ajar dan hanya berpedoman pada

(29)

14

5. Guru dituntut agar mampu membawa semua siswa mencapai target

ketuntasan materi ekonomi, sedangkan waktu/ kegiatan tatap muka di

dalam kelas terbatas sehingga diperlukan media pembelajaran mandiri

agar materi ekonomi dapat mencapai target ketuntasan.

6. Belum ada penggunaan modul elektronik pada pembelajaran ekonomi.

7. Hasil Belajar Ekonomi masih rendah.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan masalah-masalah yang telaha identifikasi masalah yang telah

diuraikan menunjukkan perlunya modul elektronik pada pembelajaran ekonomi

untuk mengatasi masalah-masalah yang terjadi. Mengingat keterbatasan yang ada

pada peneliti, maka pengembangan modul elektronik pada pembelajaran ekonomi

ini akan dibatasi pada ruang lingkup yang dapat dijangkau oleh peneliti. Adapun

yang akan menjadi ruang lingkup dari pengembangan ini adalah materi pelajaran

yang akan dikembangkan meliputi: kompetensi dasar, mendeskripsikan dan

menyajikan produk bank dan lembaga keuangan bukan bank. Modul

pembelajaran yang akan dikembangkan dalam bentuk modul elektronik yang

menarik yang disusun sesuai dengan kebutuhan dan disesuaikan dengan

kurikulum, analisis kebutuhannya dilakukan pada siswa kelas X SMA Swasta

(30)

15

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah kelayakan materi bank dan lembaga keuangan bukan bank

dalam e-modul yang dikembangkan di SMA Al Ulum Medan?

2. Bagaimanakah keefektifan e-modul ekonomi efektif digunakan sebagai

media pembelajaran kelas X SMA pada materi pokok bank dan lembaga

keuangan bukan bank ?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan penelitian yang akan diteliti, maka penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Kelayakan materi bank dan lembaga keuangan bukan bank dalam e-modul

yang dikembangkan di SMA Al Ulum Medan.

2. Keefektifan penggunaan e-modul pembelajaran ekonomi yang

dibelajarkan dengan menggunakan modul di SMA Al Ulum Medan.

F. Manfaat Pengembangan

Secara teoretis penelitian ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu dan

pengetahuan khususnya pembelajaran ekonomi di Sekolah. Selain itu, hasil

penelitian diharapkan juga bermanfaat dan memperkaya sumber kepustakaan dan

dapat disajikan sebagai bahan dan acuan dan penelitian lebih lanjut di masa yang

(31)

16

Secara praktis hasil penelitian ini adalah: 1) sebagai bahan masukan bagi

guru bid.studi ekonomi untuk menggunakan modul elektronik pada pembelajaran

ekonomi agar lebih efektif dan efisien guna meningkatkan hasil belajar siswa, 2)

dapat membantu peserta didik dalam memahami pembelajaran yang interaktif,

menarik dan menyenangkan bagi setiap peserta didik yang pada akhirnya dapat

meningkatkan hasil belajar, dan 3) bagi pengelola pendidikan yaitu sebagai

masukan berupa hal-hal yang dapat menjadi pertimbangan dalam pembuatan

(32)

150

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan rumusan, tujuan, hasil dan pembahasan penelitian

pengembangan e-modul pembelajaran yang dikemukakan sebelumnya maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil validasi dari ahli materi terhadap e-modul pembelajaran pada

pembelajaran ekonomi yang telah dikembangkan menunjukkan bahwa; (1)

kelayakan materi pembelajaran dinilai sangat baik dengan persentase rata-rata

sebesar 88,24%, (2) kelayakan penyajian pembelajaran dinilai sangat baik

dengan persentase rata-rata sebesar 91,7%. Dengan demikian e-modul

pembelajaran yang dikembangkan dengan menggunakan program flash dengan

program xamp secara keseluruhan termasuk dalam kategori “Sangat Baik”.

2. Hasil validasi dari ahli desain pembelajaran terhadap e-modul pembelajaran

pada pembelajaran yang dikembangkan menunjukkan bahwa; (1) kualitas

desain pembelajaran dinilai sangat baik dengan persentase rata-rata 96%.

Berdasarkan hasil validasi tersebut disimpulkan bahwa e-modul pembelajaran

pada pembelajaran ekonomi yang dikembangkan termasuk dalam kriteria

sangat baik sehingga dapat diterima dan layak digunakan dalam proses

pembelajaran,.

3. Hasil validasi dari ahli rekayasa perangkat lunak terhadap e-modul

pembelajaran pada pembelajaran ekonomi yang dikembangkan dinyatakan

(33)

152

sebesar 87,5%, (2) desain isi e-modul dinilai sangat baik dengan persentase

rata-rata sebesar 82,3%. Dengan demikian e-modul pembelajaran yang

dikembangkan secara keseluruhan termasuk dalam kriteria sangat baik.

4. Menurut tanggapan siswa SMA Swasta AL-ULUM Medan pada uji coba

perorangan dinyatakan bahwa e-modul pembelajaran yang dikembangkan

termasuk kategori sangat baik dimana aspek kualitas materi pembelajaran

dinilai dengan persentase rata-rata sebesar 93,9%.

5. Menurut tanggapan siswa SMA Swasta AL-ULUM Medan pada uji coba

kelompok kecil dinyatakan bahwa e-modul pembelajaran yang dikembangkan

termasuk kategori sangat baik dimana aspek kualitas materi pembelajaran

dinilai dengan persentase rata-rata sebesar 87,6%.

6. Menurut tanggapan siswa SMA Swasta AL-ULUM Medan pada uji coba

lapangan dinyatakan bahwa e-modul pembelajaran yang dikembangkan

termasuk kategori sangat baik dimana aspek kualitas materi pembelajaran

dinilai dengan persentase rata-rata sebesar 88,8%.

7. E-modul pembelajaran yang dikembangkan peneliti layak untuk digunakan

sebagai media pembelajaran Ekonomi untuk SMA Kelas X, karena memiliki

nilai rata-rata yang lebih tinggi dari nilai median skala Likert.

8. E-modul pembelajaran memiliki keefektifan sebesar 84,83% lebih tinggi dari

keefektifan dengan menggunakan buku teks sebesar 75,2%,.

9. Terhadap penggunaan e-modul pembelajaran ekonomi pada tes hasil belajar

siswa menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan

menggunakan e-modul pembelajaran ekonomi (kelas eksperimen) lebih tinggi

(34)

152

teks ekonomi (kelas kontrol) = 31,11. Dengan demikian disimpulkan bahwa

terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang dibelajarkan

dengan menggunakan e-modul ekonomi dengan hasil belajar siswa yang

dibelajarkan dengan buku teks ekonomi, dimana diperoleh thitung sebesar 54,25

sedangkan ttabel pada α = 0,05 dengan derajat kebebasan 94 adalah: 1,95

sehingga thitung (4,25) lebih besar dari ttabel (1,67).

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan dan temuan pada penelitian pengembangan

e-modul pembelajaran yang telah teruji memiliki implikasi yang tinggi

dibandingkan dengan media pembelajaran Power point yang selama ini digunakan

guru dalam proses pembelajaran. Adapun implikasi yang dimaksud adalah sebagai

berikut:

1. E-Modul pembelajaran akan memberi sumbangan praktis terutama dalam

pelaksanaan proses pembelajaran bagi guru dimana e-modul pembelajaran

ini memberikan kemudahan dalam menyelenggarakan pembelajaran

sehingga berdampak pada efektifitas proses pembelajaran dan dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian e-modul pembelajaran

interaktif dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi guru dalam

penyampaian materi pelajaran Ekonomi dan bidang ilmu lain dengan

pertimbangan dimana siswa memiliki ketertarikan dalam proses

pembelajaran akan meningkatkan hasil belajarnya pula.

2. Penerapan e-modul pembelajaran memerlukan kesiapan siswa untuk

(35)

152

siswa akan dapat memperoleh hasil belajar yang maksimal, bila

menerapkan e-modul pembelajaran secara maksimal pula, 3) Dengan

menggunakan e-modul pembelajaran siswa diberi kesempatan untuk

mengembangkan kreatifitasnya sebagai usaha mendalami pada

pembelajaran Ekonomi yang diberikan. Pada saat siswa mengalami

masalah dalam pendalaman materi, siswa dapat menggali informasi dari

file disediakan dan jika menemukan masalah dalam pengerjaan soal-soal

latihan siswa dapat melihat pembahasan yang disediakan dalam media

pembelajaran, sehingga siswa dapat belajar dengan lebih efektif.

C. Saran

Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada Simpulan serta

implikasi hasil penelitian, berikut ini diajukan beberapa saran yaitu:

1) Penggunaan e-modul pembelajaran perlu diadakan pengontrolan terhadap guru

yang menggunakan e-modul pembelajaran. Guru harus memiliki

profesionalitas yang sama , latar belakang pendidikan yang sama serta

penampilan yang hampir sama dalam menggunakan media pembelajaran. Jika

digunakan me-modul pembelajaran yang baru perlu adanya pelatihan terhadap

guru atas penggunaan e-modul pembelajaran sehingga mempermudah guru

dalam menyampaian tahapan-tahapan dalam pembelajaran.

2) Perlu diadakannya kesiapan fasilitas pendukung dalam menggunakan media

pembelajaran interaktif, misalnya komputer. Dalam hal kelengkapan fasilitas

seperti komputer tidak semua semua sekolah pasti memilikinya sehingga perlu

(36)

152

3) Kepada peneliti selanjutya diharapkan pembelajaran dengan menggunakan

e-modul pembelajaran mengharuskan guru menyesuaikan isi materi dan

penggunaan waktu jam pelajaran, sehingga dapat mempengaruhi hasil belajar

siswa khususnya pada hasil belajar ekonomi.

4) Bahan/ materi yang digunakan dalam penelitian ini hanya terbatas beberapa

materi. Kepada peneliti selanjutnya disarankan agar kiranya diadakan

penelitian lebih lanjut, yaitu pada materi yang lain atau dapat melanjutkan

penelitian ini. Sehingga dapat bermanfaat sebagai penyeimbang teori maupun

reformasi dalam dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran di

sekolah

5. Uji coba tidak secara luas dilakukan sehingga kemungkinan faktor bias masih

mempengaruhi hasil pebelitian

6. Siswa yang menjadi subjek penelitian tidak dapat terkontrol secara ketat di luar

sekolah, sehingga kemungkinan adanya waktu belajar dan pengalaman belajar

yang berbeda dari masing-masing subjek di luar perlakuan yang diberikan pada

saat proses pembelajaran di sekolah, dan hal ini tentu dapat mempengaruhi

kemampuan siswa. Oleh sebab itu, penelitian berikutnya lebih memperhatikan

pengontrolan terhadap siswa

7. Penggunaan waktu pelaksanaan pembelajaran sebaiknya sama. Misalnya

pembelajaran dengan menggunakan e-modul hal yang sama juga dilakukan

pada penggunaan buku teks.

8. Pembelajaran interaktif sangat penting dalam kegiatan pembelajaran. Untuk

menambah variasi media pembelajaran sebaiknya menggunakan software yang

(37)

154

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2011). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Ed. Revisi) Cet. Ke-10. Jakarta. Bumi Aksara

Borg, W & Gall, M. D. (2005). Educational Research an Introduction(4nd ed). New York & London: Longman

Case & Fair. (2002). Prinsip-prinsip Ekonomi Jilid I. Jakarta: Erlangga

Dick, W, Lou Carey & James O.Carey. (2009). The Sytematic Design ofInstruction. United States of America: Scott Foresman and Company Effendi, Hartono. (2005). E-learning Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta : Andi

Emzir. (2012). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Hartanto, Aditya. (2002). Teknologi e-learning. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Kemp. Jerrold E. (1978). Instructional Design: A Plan for Unit and Course Development (2nd ed). California: Fearon Publishers

Mankiw, dkk. (2013). Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta: Salemba Empat

Miarso, Yusufhadi. (2009). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan (Ed. 1) Cet. Ke-4. Jakarta: Kencana

Munawwaroh, Isniatun. (2012). Urgensi Penelitian Pengembangan, Jurnal: Pendidikan Matematika. 3 (1): 1

Nasution, S. (2008). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar Cet. Ke-15. Jakarta: Bumi Aksara

Nurohman, Sabar. (2011). Pengembangan Modul Elektronik Berbahasa Inggris Menggunakan ADDIE Model sebagai alat bantu Pembelajaran Berbasis Student Center Learning Pada Kelas Bertaraf Internasional. Jurnal : Pendidikan MIPA. Universitas Negeri Yogyakarta

Purwanto, Ngalim. (2009). Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran Cet. Ke-15. Bandung: Remaja Rosdakarya

(38)

155

Richey, Rita C. (1986). The Theoretical and Conceptual Bases of Instructional Design. New York: Nichols Publishing Company

Rusman, Deni Kurniawan & Cepi Riyana. (2012). Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi: Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Sagala, S. (2011). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Saifuddin Zuhri, Wijayanto. (2014). Pengembangan E-Modul Berbasis FLIP Book Maker dengan model Project Based Learning Untuk Mengembangkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika. Jurnal: Mathematics and Sciences. Universitas PGRI Semarang

Samuelson, P. (1992). Mikro Ekonomi. Jakarta: Erlangga

Soeharno. (2006). Teori Ekonomi.Yogyakarta: Andi offset

Suarsana, Mahayukti G.A. (2013). Pengembangan E-Modul Berorientasi Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir kritis Mahasiswa. Jurnal: Pendidikan FMIPA Universitas Ganesha.Vol 2.No. 2

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D Cet. Ke-4. Bandung. Alfabeta

Sudjana. (2005). Metoda Statistika (Ed. Ke-6) Cet. Ke-3. Bandung: Tarsito

Suparman, Atwi. (2001). Desain Instruksional (Ed. Revisi) Cet.Ke-1. Jakarta: Universitas Terbuka

Surya, Mohammad. (2003)Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Jakarta: Pusataka Bani Quraisy

Tirta. I Made. (2014). Pengembangan E-Modul Statistika Terintegrasi Dan Dinamik dengan R. Shiny Dan Mathjax. Jurnal: Matematika FMIPA Universitas Jember

Gambar

Tabel 4.26
Tabel Statistik ...........................................................................
Tabel 1.1 Nilai Rata-rata hasil belajar ekonomi  siswa  Kelas X SMA Swasta AL-ULUM Medan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian tentang “Gambaran Pengetahuan Lansia Tentang Hipertensi di RW 05 Desa Dayeuhkolot Kabupaten Bandung” dapat di simpulkan.. bahwa pengetahuan lansia di

1) Kriteria dan tata cara evaluasi harus ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan dan dijelaskan pada waktu pemberian penjelasan. Perubahan kriteria dan tata cara evaluasi

Dalam hubungan ini pengintegrasian dapat berupa pemaduan kegiatan kelas, luar kelas di sekolah, dan luar sekolah (masyarakat/komunitas); pemaduan kegiatan

4.18 Hasil Observasi Kinerja Guru pada Tahap Perencanaan Siklus

Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC berbasis Android..

oleh Lembaga Penjamin Simpanan ke dalam Bank, dengan. ataupun tanpa mengikutsertakan pemegang

Menyatakan bahwa ”Skripsi” yang saya buat untuk memenuhi persyaratan kelulusan pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana

Buah adalah komponen penting bagi pemenuhan kebutuhan gizi, sehingga sangat penting untuk menginformasikan manfaat yang terdapat di dalamnya, khususnya pada