• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemaknaan Kosmetik Di Kalangan Mahasiswa (Studi Fenomenologi Pemaknaan Kosmetik Di Kalangan Mahasiswi FISIP UNIKOM)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemaknaan Kosmetik Di Kalangan Mahasiswa (Studi Fenomenologi Pemaknaan Kosmetik Di Kalangan Mahasiswi FISIP UNIKOM)"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

iii ABSTRAK

PEMAKNAAN PENGGUNAAN KOSMETIK DI KALANGAN MAHASISWI

(Studi Kualitatif Fenomenologi Pemaknaan Penggunaan Kosmetik di Kalangan Mahasiswi FISIP UNIKOM)

Oleh : Sarah Kartika Putri

NIM. 41810034

Skripsi ini dibawah bimbingan Olih Solihin. S. Sos., M. I., Kom

Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui Pemaknaan Penggunaan Kosmetik di Kalangan Mahasiswi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui motif mahasiswa menggunakan kosmetik, dan pengalaman komunikasi interpersonal mahasiswa.

Penelitian ini menggunakan Metode Fenomenologi dengan pendekatan kualitatif, peneliti memperoleh 5 (lima) informan. Data Penelitian ini terdapat berbagai konstruksi makna pengalaman penggunaan kosmetik dari kalangan mahasiswi FISIP UNIKOM. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui motif mahasiswa menggunakan kosmetik, dan pengalaman komunikasi mahasiswi. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara mendalam kepada subyek penelitian serta melakukan observasi partisipatif di berbagai kegiatan mahasiswi tersebut.

Hasil yang didapat menunjukkan motif mahasiswa menggunakan kosmetik adalah motif kegunaan yaitu kesukaan, motif internal untuk menutupi kekurangan. Pemaknaan mahasiswa terhadap penggunaan kosmetik dijabarkan berdasarkan pengalaman mereka dalam menggunakan dan tidak menggunakan alat kosmetik. Dan pengalaman komunikasi interpersonal mereka berdasarkan pesan nonverbal , feedback dari orang lain yaitu berupa pujian dan efek yang mahasiswa rasakan yaitu rasa percaya diri yang meningkat.

Kesimpulan dari penelitian ini yaitu Motif Internal adalah motif yang didasari keinginan untuk menutupi kekurangan yang mereka anggap ada di wajah mereka dan dapat diatasi dengan penggunaan kosmetik. Dan saran yang dapat peneliti berikan, Percaya diri itu sangat penting dan merupakan kebutuhna. Kita perlu memberikan penghargaan terhdapa diri sendiri sebelum mendapat penghargaan diri dari orang lain.

(2)

iv ABSTRACT

COSMETIC USE AMONG THE STUDENT

(Study Qualitative Phenomenology Cosmetic Among the Making Use of Social and Political Science student UNIKOM)

By :

Sarah Kartika Putri NIM. 41810034 This thesis is supervised by Olih Solihin. S., M.I., Kom

This study intends to determine the Making Use of Cosmetic in student circles. The purpose of this study is to determine the motive of student use of cosmetics, and interpersonal communication experience students.

This study used a qualitative approach Phenomenology method, researchers obtained 5 (five) informants. The data of this study there are various cosmetic use of the experience of meaning construction of te Faculty of Social UNIKOM student. UPS’s goal of this study to determine the motive of the students using cosmetics, from the experience of student communications. The collection of data used in this research is the subject of in – depth interview technique research and participatory observation in the student activities.

The results obtained showed motifs students using cosmetics is motive purposes, preferences, internal motive to cover the shortfall. A meaning of students to the use of cosmetics is described based on their experience in using and not using cosmetics. And their interpersonal communication experience based on nonverbal messages, feedback from others in the form of praise and effects students feel namely confidence increased.

The conclusion from this research that the Internal Motive is motive based desire to cover up flaws they perceive in their face and can be overcome with the use of cosmetics. And suggestions that can give researchers. Self – confidence is very important and is a requirement. We need to pray tribute to you before getting self – esteem of others.

(3)

PEMAKNAAN KOSMETIK DI KALANGAN MAHASISWI (Studi Fenomenologi Mengenai Pemaknaan Kosmetik di Kalangan Mahasiswi

FISIP UNIKOM)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Menempuh Gelar Strata 1 (S1) Pada Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas

Oleh :

SARAH KARTIKA PUTRI NIM. 41810034

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(4)

ABSTRAK

PEMAKNAAN PENGGUNAAN KOSMETIK DI KALANGAN MAHASISWI

(Studi Kualitatif Fenomenologi Pemaknaan Penggunaan Kosmetik di Kalangan Mahasiswi FISIP UNIKOM)

Oleh : Sarah Kartika Putri

NIM. 41810034

Skripsi ini dibawah bimbingan Olih Solihin. S. Sos., M. I., Kom

Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui Pemaknaan Penggunaan Kosmetik di Kalangan Mahasiswi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui motif mahasiswa menggunakan kosmetik, dan pengalaman komunikasi interpersonal mahasiswa.

Penelitian ini menggunakan Metode Fenomenologi dengan pendekatan kualitatif, peneliti memperoleh 5 (lima) informan. Data Penelitian ini terdapat berbagai konstruksi makna pengalaman penggunaan kosmetik dari kalangan mahasiswi FISIP UNIKOM. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui motif mahasiswa menggunakan kosmetik, dan pengalaman komunikasi mahasiswi. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara mendalam kepada subyek penelitian serta melakukan observasi partisipatif di berbagai kegiatan mahasiswi tersebut.

Hasil yang didapat menunjukkan motif mahasiswa menggunakan kosmetik adalah motif kegunaan yaitu kesukaan, motif internal untuk menutupi kekurangan. Pemaknaan mahasiswa terhadap penggunaan kosmetik dijabarkan berdasarkan pengalaman mereka dalam menggunakan dan tidak menggunakan alat kosmetik. Dan pengalaman komunikasi interpersonal mereka berdasarkan pesan nonverbal , feedback dari orang lain yaitu berupa pujian dan efek yang mahasiswa rasakan yaitu rasa percaya diri yang meningkat.

Kesimpulan dari penelitian ini yaitu Motif Internal adalah motif yang didasari keinginan untuk menutupi kekurangan yang mereka anggap ada di wajah mereka dan dapat diatasi dengan penggunaan kosmetik. Dan saran yang dapat peneliti berikan, Percaya diri itu sangat penting dan merupakan kebutuhna. Kita perlu memberikan penghargaan terhdapa diri sendiri sebelum mendapat penghargaan diri dari orang lain.

(5)

ABSTRACT

COSMETIC USE AMONG THE STUDENT

(Study Qualitative Phenomenology Cosmetic Among the Making Use of Social and Political Science student UNIKOM)

By :

Sarah Kartika Putri NIM. 41810034 This thesis is supervised by Olih Solihin. S., M.I., Kom

This study intends to determine the Making Use of Cosmetic in student circles. The purpose of this study is to determine the motive of student use of cosmetics, and interpersonal communication experience students.

This study used a qualitative approach Phenomenology method, researchers obtained 5 (five) informants. The data of this study there are various cosmetic use of the experience of meaning construction of te Faculty of Social UNIKOM student. UPS’s goal of this study to determine the motive of the students using cosmetics, from the experience of student communications. The collection of data used in this research is the subject of in – depth interview technique research and participatory observation in the student activities.

The results obtained showed motifs students using cosmetics is motive purposes, preferences, internal motive to cover the shortfall. A meaning of students to the use of cosmetics is described based on their experience in using and not using cosmetics. And their interpersonal communication experience based on nonverbal messages, feedback from others in the form of praise and effects students feel namely confidence increased.

The conclusion from this research that the Internal Motive is motive based desire to cover up flaws they perceive in their face and can be overcome with the use of cosmetics. And suggestions that can give researchers. Self – confidence is very important and is a requirement. We need to pray tribute to you before getting self – esteem of others.

(6)

I.PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Kecantikan adalah suatu hal yang didambakan setiap perempuan. Semenjak usia dini, perempuan diajarkan untuk menganggap penampilan fisiknya sebagai salah satu faktor penting dalam menumbuhkan kebanggan dan rasa percaya diri. Kecantikan itu anggapan suatu objek yang molek dan lainnya tampak serasi. Kecantikan juga sudah menjadi gaya hidup yang tidak bisa ditinggalkan oleh wanita.

Kecantikan terdiri dari 2 kategori yaitu kecantikan luar, kecantikan yang direfleksikan dengan bentuk wajah yang ayu, cantik, dan enak di lihat. Dan berikutnya kecantikan dalam (inner beauty), yaitu kepribadian seseorang, bagaimana sikapnya terhadap apa saja, bagaimana keanggunan atau juga sisi feminim yang terlihat dari perempuan tersebut. Tampil cantik secara fisik menjadi bagian penting dari perempuan. Bagi perempuan, kecantikan merupakan anugrah terindah yang bisa dipercaya menambah keyakinan, dan kepercayaa diri.

(7)

yang namanya kosmetik. Kosmetik adalah bahan – bahan yang digunakan untuk memberikan dampak cantik dan kesehatan bagi tubuh. Kosmetik memiliki pengertian bahan atau material yang dimanfaatkan pada luat tubuh bagian manusia seperti rambut, kuku, bibir dan organ genital bagian luar manusia.

Kosmetik cenderung digunakan oleh kaum wanita meski tak sedikit kaum pria juga menggunakan kosmetik untuk merawat kesehatan tubuh dan kulit mereka. Industri kosmetik semakin meningkat dan industri kimia semakin banyak memberi bahan dasar dan bahan aktif kosmetik. Semakin banyak industri kosmetik bermunculan di pasaran semakin banyak kaum perempuan tertarik dengan berbagai kosmetik yang banyak menjanjikan kulit mereka tampak cantik.

Kehadiran kosmetik yang memberikan janji pada akhirnya membuat perempuan menjadi tidak berdaya dan selalu ingin mengkonsumsi benda atau jasa demi sebuah kecantikan. Berbagai jenis kosmetik, mulai dari harga yang paling murah sampai dengan yang termahal, semuanya menjanjikan pembentukan dan perawatan tubuh dan wajah perempuan. Hingga kalangan mahasiswi pun tidak ketinggalan dengan pemakain kosmetik ini.

(8)

Orang yang punya kepercayaan diri bagus bukanlah orang yang hanya merasa mampu (tetapi sebetulnya tidak mampu) melainkan adalah orang yang hanya mengetahui bahwa dirinya mampu berdasarkan pengalaman dan perhitungannya. Dalam psikologi Humanistik, Abraham Maslow mengungkapkan bahwa percaya diri merupakan kebutuhan bertingkat manusi akan asa harga dirinya, baik dari sendiri ataupun dari orang lain (Kuswara, 1991 : 124).

Rias wajah atau kosmetik atau make up telah menjadi sebuah sarana hidup yang sedemikian rupa bagi wanita dan menjadi teman kemanapun mereka pergi dan berada. Ketika seorang wanita sedang berias, maka sebenarnya pada saat itu dia sedang membangun sebuah identitas atas dirinya. Mereka ingin tampil secara khusus dengan kondisi yang khusus pula. Make up memang memiliki kemampuan untuk merubah sosok wanita menjadi sosok lainnya dan menjadi alat sosialisasi diri.

2. Rumusan Masalah Makro

Berdasarkan pada latar belakang yang sudah diuraikan diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti mengenai Bagaimana Pemaknaan Penggunaan Kosmetik di Kalangan Mahasiswi FISIP UNIKOM?”.

3. Rumusan Masalah Mikro

Rumusan masalah mikro yang telah dirumuskan oleh peneliti secara lebih spesifik :

1. Bagaimana motif dalam penggunaaan kosmetik dikalangan Mahasiswi FISIP UNIKOM?

(9)

3. Bagaimana pengalaman dalam menggunakan kosmetik dikalangan Mahasiswi FISIP UNIKOM?

II. METODE PENELITIAN

Metode penelitian ini adalah prosedur yang dilakukan dalam upaya mendapatkan data ataupun informasi untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Tahapan penelitian yang digunakan harus mencerminkan dengan fenomena penelitian. Peneliti berpijak dari realitas yang terjadi dilapangan, yaitu Pemaknaan Penggunaan Kosmetik di Kalangan FISIP UNIKOM.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi fenomenologi, yang diungkapkan Deddy Mulyana dalam bukunya „Metodologi Penelitian Kualitatif‟.

“Metode penelitian kualitatif dalam arti penelitian kualitatif tidak mengandalkan bukti berdasarkan logika matematis, prinsip angka, atau metode statistik. Penelitian kualitatif bertujuan mempertahankan bentuk dan isi perilaku manusia dan menganalisis kualitas-kualitasnya, alih-alih mengubah menjadi entitas-entitas kuantitatif”. (Dalam Mulyana, 2003:150).

III. PEMBAHASAN 1. Motif

Motif merupakan dorongan bertindak untuk memenuhi suatu kebutuhan, dirasakan sebagai kemauan, keinginan, yang kemudian terwujud dalam bentuk perilaku nyata. Manusia sebagai makhluk sosial memiliki kebutuhan untuk bersosialisasi dengan orang lain dalam hidupnya.

(10)

melalui pertanyaan – pertanyaam yang diajukan. Pada awalnya mereka kurang begitu memahami pertanyaan – pertanyaan yang diajukan, namun setelah mendapatkan beberapa penjelasan baru mereka mulai mengerti maksud dari pertanyaan – pertanyaan tersebut.

Motif yang pertama adalah kegunaan. Yang dimaksud dengan motif kegunaan adalah informan mengenakan alat kosmetik pada wajahnya. Diantara dari efek yang ditimbulkan setelah menggunakan alat kosmetik adalah kesenangan.

Kannya dan Risa mulai mengenakan alat kosmetik sejak duduk di bangku SMA, merasakan ketertarikan untuk mengenakan kosmetik ketika melihat ibunya memiliki usaha merias pengantin. Dari situ ia mencoba mengenakan kosmetik seperti ia yang lihat di majalah kosmetik.

Kannya dan Risa memang suka bersentuhan dengan hal – hal kosmetik. Kannya mengaku bahwa dirinya memamng memiliki pribadi yang ceria. Dan kosmetik adalah sesuatu yang sangat suka.

Kannya dan Risa juga mengakui motif mengenakan kosmetik adalah suka. Suka disini penulis artikan sebagai sebuah kegemaran atau hobi dimana seseorang tidak perlu memiliki alasan yang banyak untuk menyukai sesuatu hal.

(11)

Klasifikasi motif penggunaan alat kosmetik berikutnya ada Motif Internal. Motif Internal yang dimaksudkan pada kelompok ini adalah motif yang berasal dari diri narasumber tersebut. Motif yang timbul dari mereka untuk menutupi kekurangan (yang dianggap oleh mereka) yang terdapat pada wajah.

Pada wawancara yang penulis lakukan dengan Agnes, ia memaparkan bahwa ia merasa kekurangan pada bagian bibir dan wajah. Dengan menggunakan alat kosmetik seperti lipstick untuk menutupi bibir yang pucat menjadi lebih cerah. Begitu juga dengan bedak yang ia pakai dapat menutupi wajahnya yang sedikit gelap.

[image:11.595.164.456.476.727.2]

Motif internal juga dialami oleh Yanifer yang merasa dirinya tidak pede kalau tidak menggunakan eye liner. Dengan menggunakan kosmetik di bagian atas matanya ia merasa dirinya lebih kelihatan sempurna.

Gambar 1.1

Motif Penggunaan Alat kosmetik

Motif Penggunaan Kosmetik

Motif Kegunaan Motif Internal

(12)

2. Pemaknaan

Klasifikasi dalam pemaknaan mahasiswi terhadap alat kosmetik memiliki kesamaan hampir menyeluruh. Kehadiran kosmetik di tangan mereka dimaknai sebagai sesuatu yang mampu menutupi kekurangan yang ada pada wajah pada mahasiswi dan menimbulkan rasa percaya diri untuk berkomunikasi dengan orang lain.

Dalam wawancara dengan Risa mengakui kosmetik bukan hanya sebagai alat untuk mempercantik diri. Penggunaan kosmetik dalam kesehariaannya mampu mempengaruhi moodnya.

Begitu juga dengan Agnes. Ia mengawali penggunaa kosmetik karena ingin dilihat lebih indah, tidak merasa kucel. Hal ini juga sama dirasakan oleh Nunik dan Yannifer yang kurang percaya diri karna di bagian wajah mereka terlihat kurang sempurna jika belum di sentuh dengan alat – alat kosmetik.

Risa dan Agnes mengakui jika ia bertemu dengan orang di luar yang belum terlalu dekat ia tidak pede untuk berbicara.

(13)
[image:13.595.254.410.199.409.2]

Gambar 1.2

Pemaknaan Penggunaan Alat kosmetik

3. Pengalaman

Dalam buku Prof. Deddy Mulyana juga disampaikan yang menjadi narasumber penelitian ini ternyata memiliki pesan yang ingin ia sampaikan kepda orang – orang sekitarnya. Pesan tersebut disampaikan secara nonverbal melalui kosmteik – kosmetik yang mereka gunakan.

Feedback atau tanggapan pun diterima dari teman – teman atau orang lain kepada komunikan (mahasiswi) dalam bentuk verbal dan nonverbal. Feedback yang datang dari orang lain ini kemudian menjadi sebuah pesan untuk mahasiswi dan menciptakan sebuah efek pada diri mahasiswi.

Dalam komunikasi feedback atau tanggapan yang diterima dari komunikator merupakan sebuah pesan yang diterima untuk komunikan. Tanggapan dari teman

Pemaknaan Penggunaan Kosmetik

Menimbulkan Percaya diri

(14)

– teman narasumber hampir seluruhnya adalah tanggapan yang positif. Tanggapan

positif disini berupa pujian untuk para narasumber.

Tak jarang teman – teman dari para narasumber menanggapi penggunaan kosmetik dengan memuji secara langsung, verbal diman mengatakan “eh cantik deh pake ini lo, pake merk apa?” dan sebagainya. Hal tersebut terjadi karena

pengggunaan kosmetik yang tidak sesuai dengan tempat dan acara. Contohnya pengalaman Risa yang diberikan kritikan ketika menggunakan kosmetik berlebihan.

Feedback yang berubah menjadi pesan untuk komunikan menghasilkan efek pada komunikan, mahasiswi tersebut. Efek yang berbeda terjadi karena feedback positif dan negatif. Feedback atau tanggapan positif menimbulkan rasa percaya diri yang bertambah serta keinginan untuk menggunakan kosmetik yang semakin besar.

(15)
[image:15.595.105.514.211.485.2]

Gambar 1.3

Pengalaman Penggunaan Alat kosmetik

Pengalaman Komunikasi Mahasiswi

Efek Komunikasi Feedback

Pesan

Percaya diri yang bertambah Negatif (Sindiran)

Positif (Pujian) Menarik, Enak

dipandang, Segar, Fresh

(16)

IV. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis mengenai Penggunaan Kosmetik di Kalangan Mahasisiwi FISIP UNIKOM, didapatkan beberapa fakta yang telah dipaparkan di bab 4. Penelitian skripsi ini dilakukan dengan informan dan data akurat mengenai pemaknaan penggunaan kosmetik yang dilakukan oleh Mahasiswi FISIP UNIKOM yang menjadi informan penulis. Penulis melakukan pengamatan dan penelitian kurang lebih 5 bulan sampai akhirnya mendapatkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Motif penggunaan Kosmetik Para Mahasiswi meliputi motif kegunaan, tujuan internal. Motif Kegunaan lebih bersifat kepada kesukaan narasumber dengan kosmetik tersebut. tanpa memiliki alasan lebih, hanya kesukaan kegemaran dalam menggunakan alat – alat kosmetik. motif yang kedua adalah motif internal. Motif Internal adalah motif yang didasari keinginan untuk menutupi kekurangan yang mereka anggap ada di wajah mereka dan dapat diatasi dengan penggunaan kosmetik.

2. Pemaknaan mahasiswa terhadap penggunaan kosmetik dijabarkan berdasarkan pengalaman mereka dalam menggunakan dan tidak menggunakan alat kosmetik.

(17)

A. Sebagian besar dari narasumber menggunakan kosmetik bertujuan untuk menyampaikan pesan kepada orang lain bahwa dirinya menarik, segar dan semangat.

B. Feedback atau tanggapan yang diterima pun berbentuk nonverbal dan verbal. Tanggapan positif dari orang lain berupa pujian, sedangkan tanggapan negatif berupa sindiran .

(18)

108 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis mengenai Penggunaan Kosmetik di Kalangan Mahasisiwi FISIP UNIKOM, didapatkan beberapa fakta yang telah dipaparkan di bab 4. Penelitian skripsi ini dilakukan dengan informan dan data akurat mengenai pemaknaan penggunaan kosmetik yang dilakukan oleh Mahasiswi FISIP UNIKOM yang menjadi informan penulis. Penulis melakukan pengamatan dan penelitian kurang lebih 5 bulan sampai akhirnya mendapatkan kesimpulan sebagai berikut :

(19)

109

2. Pemaknaan mahasiswa terhadap penggunaan kosmetik dijabarkan berdasarkan pengalaman mereka dalam menggunakan dan tidak menggunakan alat kosmetik.

3. Pengalaman komunikasi mereka berdasarkan pesan nonverbal , feedback dari orang lain yaitu berupa pujian dan efek yang mahasiswa rasakan yaitu rasa percaya diri yang meningkat. Pengalaman komunikasi interpersonal mahasiswi terhadap penggunaan kosmetik.

A. Sebagian besar dari narasumber menggunakan kosmetik bertujuan untuk menyampaikan pesan kepada orang lain bahwa dirinya menarik, segar dan semangat.

B. Feedback atau tanggapan yang diterima pun berbentuk nonverbal dan verbal. Tanggapan positif dari orang lain berupa pujian, sedangkan tanggapan negatif berupa sindiran .

(20)

110

5.2 Saran

Dari hasil ini, penulis memberi saran sebagai berikut :

1. Cara kita berpenampilan akan mempengaruhi penilaian orang terhadap kepribadian dan karakter kita. Hal ini yang disebut proses pengelolaan kesan. Penggunaan kosmetik yang tepat dan sesuai mampu membentuk kesan yang baik, begitupun sebaliknya. Pemilihan warna dan bentuk juga menentukan kesan apa yang akan terlihat dari diri kita. Menjaga penampilan merupakan suatu keharusan bagi setiap perempuan sebagai bentuk rasa syukur apa yang sudah diberikan Tuhan kepada kita. Tingkah laku tidak luput dari penilaian orang lain. Jadilah pribadi yang tidak pernah puas menjadi lebih baik. Jadi diri sendiri itu baik, selama perilaku apa adanya lebih banyak positifnya dan bisa bermanfaat bagi orang banyak. Bila kita ingin membentuk kesan yang baik, maka kita harus berusaha menciptakan citra yang baik, penampilan yang menarik, serta diimbangi tingkah laku yang berbudi pekerti luhur.

(21)

111

(22)

PEMAKNAAN KOSMETIK DI KALANGAN MAHASISWI (Studi Fenomenologi Mengenai Pemaknaan Kosmetik di Kalangan Mahasiswi

FISIP UNIKOM)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Menempuh Gelar Strata 1 (S1) Pada Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas

Oleh :

SARAH KARTIKA PUTRI NIM. 41810034

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(23)

ix DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ...i

LEMBAR PERNYATAAN ...ii

KATA PENGANTAR ...v

DAFTAR ISI ...ix

DAFTAR TABEL ...xiii

DAFTAR GAMBAR ...xiv

DAFTAR LAMPIRAN ...xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ...1

1.2Rumusan Masalah ...13

1.2.1 Rumusan Masalah Makro ...13

1.2.2 Rumusan Masalah Mikro ...13

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ...14

1.3.1 Maksud Penelitian ...14

1.3.2 Tujuan Penelitian ...14

(24)

x

1.4.1 Kegunaan Teoritis ...15

1.4.2 Kegunaan Praktis ...15

1.4.3 Kegunaan Bagi Peneliti ...16

1.4.4 Kegunaan Bagi Universitas ...17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1Tinjauan Penelitian terdahulu ...18

2.1.1 Tentang Penelitian terdahulu ...19

2.2Tinjauan Pustaka ...20

2.2.1 Tinjauan Tentang Ilmu Komunikasi ...20

2.2.1.1Defenisi Komunikasi...21

2.2.1.2Tujuan Komunikasi ...22

2.2.1.3Fungsi Komunikasi ...22

2.2.1.4Jenis Komunikasi ...24

2.2.1.5Konteks Komunikasi...27

2.2.2 Tinjauan Tentang Komunikasi Antar Pribadi ...29

2.2.2.1Fungsi Komunikasi Antar Pribadi ...31

2.2.2.2Bentuk Hubungan dalam Komunikasi Pribadi ...31

2.2.3 Tinjauan Tentang Konsep Konstruksi Makna ...32

2.2.4 Tinjauan Tentang Komunikasi Nonverbal ...34

2.2.4.1Penampilan Komunikasi ...35

2.2.4.2Karakteristik Pesan Nonverbal ...36

2.2.4.3Konsep Diri ...38

(25)

xi

2.2.5 Tinjauan Kosmetik dan Make – up ...41

2.2.6 Sejarah Make – up ...43

2.3Kerangka Pemikiran ...46

2.3.1 Kerangka Teoritis ...48

2.3.2 Kerangka Konseptual ...51

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1Objek Penelitian ...58

3.1.1 Sejarah Make – up ...58

3.1.2 Sekilas Tentang Make – up di FISIP UNIKOM ...61

3.2Metode Penelitian ...63

3.2.1 Desain Penelitian ...64

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data ...68

3.2.2.1Studi Pustaka ...69

3.2.2.2Studi Lapangan ...71

3.2.3 Teknik Penentuan Informan ...72

3.2.3.1Informan Penelitian ...73

3.2.4 Teknik Analisa Data ...74

3.2.5 Uji Keabsahan Data ...78

3.2.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ...79

3.2.6.1Lokasi Penelitian ...80

(26)

xii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Identitas ...85

4.2 Hasil Penelitian ...90

4.2.1 Motif Mahasiswi Menggunakan Kosmetik ...91

4.2.2 Pemaknaan Mahasiswi Terhadap Alat Kosmetik ...92

4.2.3 Pengalaman Komunikasi Interpersonal Mahasiswi ...95

4.3 Pembahasan ...102

4.3.1 Motif Mahasiswi Menggunakan Kosmetik ...102

4.3.2 Pemaknaan Mahasiswi Terhadap Kosmetik ...107

4.3.3 Pengalaman Mahasiswi Terhadap Kosmetik ...110

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ...114

5.2 Saran ...116

DAFTAR PUSTAKA ...118

LAMPIRAN ...122

(27)

112 DAFTAR PUSTAKA

A. Buku :

Ibrahim, Idi S. 2009. Fashion sebagai Komunikasi, Yogyakarta, Jalasutra.

Kusrawa, E. 1991. Teori-teori kepribadian, edisi ke-2, Bandung, PT. Eresco.

Lloyd, Martin. Elliot. 2006. Rahasia Bahasa Tubuh, Jakarta, Erlangga.

Meleong, Lexy J. 1998. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung, Remaja Rosdakarya.

Mulyana,Deddy.2001. metodologi penelitian kualitatif, Bandung, Remaja, Rosdakarya.

Mulyana, Deddy.2005. Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar, Bandung, Remaja Rosdakarya.

Mulyana, Deddy.2001. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung, Remaja Rosdakarya.

Navarro, Joe. 2010. What Every Body is Sating, Yogyakarta, KATAKITA.

(28)

113

Sugimurwati, Wawa.2010. lets make up, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka.

Sugiyono. 2010. Metoda Penelitian Bisnis, edisi ke-15, Bandung, Alfabeta CV.

B. Sumber Lain :

AURA TABLOID. 2011. Beauty, Jakarta.

ESTETICA MAGAZINE. 2011. Your Beauty Guide, Jakarta.

In Style Magazine. 2011. Make up, Jakarta.

SALON PRO. 2011. Make up dan make up Artist, Jakarta.

C. Internet Searching :

http://adiprakosa.blogspot.com/2008/10/komunikasi-verbal-dan-non-verbal.html diakses Tanggal 17 - 10 – 2014 jam 09.10 WIB

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/01/komunikasi-interpersonal-definisi.html Tanggal 17 - 10 – 2014 jam 09.10 WIB

(29)

114

http://id.wikipedia.org/wiki/konsep_diri Tanggal 17 - 10 – 2014 jam 09.10 WIB

Http://jalancerdas.wordpress.com/2007/08/16/konsep-diri-remaja/ Tanggal 17 - 10 – 2014 jam 09.10 WIB

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23720/5/Chapter%201.pdf

http://www.anneahira.com/paket-make-up.htm diakses Tanggal 19 - 10 – 2014 jam 09.20 WIB

http://www.masbow.com/2009/08/percaya-diri-dalam-psikologi.html diakses Tanggal 19 - 10 – 2014 jam 09.20 WIB

http://charleeta-tzu.blogspot.com/2010/02/mempelajari-teori-konsep-diri.html

http://www.psikomedia.com/article/article/Psikologi-Kepribadian/1052/aspek-aspek-konsep-Diri/ diakses Tanggal 19 - 10 – 2014 jam 09.20 WIB.

http://ojs.unud.ac.id/index.php/piramida/article/viewFile/3003/2161

(30)

158

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

PERSONAL

Nama Lengkap : Sarah Kartika Putri

Nama Panggilan : Sarah

Jenis Kelamin : Perempuan

Status Pernikahan : Belum Menikah

Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 21 Juli 1991

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Kristen

Alamat : Jl. Kubang Selatan No. 55

Ponsel : 081802215091

E-mail : putrisarah48@yahoo.com

(31)

159

PENDIDIKAN

Sekolah Tahun Kelulusan

1. TK Katolik Budi Murni 2 Medan 1996 - 1997 2. SD Katolik Budi Murni 2 Medan 1997 - 2003 3. SMP Katolik Putri Cahaya Medan 2003 - 2006 4. SMA Swasta Kristen Immanuel Medan 2006 -2009 5. Pendidikan Telkom Jurusan Akuntansi 2009 - 2010 6. Sedang menjalani Pendidikan Sarjana 2010 - Sekarang

Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu

(32)

160

PENGALAMAN ORGANISASI

1. Tahun 2003 – 2005 : Pramuka SMP Putri Cahaya Medan 2. Tahun 2004 – 2005 : Anggota Osis SMP Putri Cahaya Medan 3. Tahun 2003 – 2005 : Anggota Pramuka SMP Putri Cahaya

Medan

4. Tahun 2006 – 2007 : Anggota Paduan Suara SMA Swasta Kristen Immanuel Medan

5. Tahun 2006 – 2009 : Anggota Cheerleaders SMA Swasta Kristen Immanuel Medan

6. Tahun 2006 – 2007 : Anggota Paduan Suara SMA Swasta Kristen Immanuel Medan

SEMINAR & PELATIHAN

1. Tanggal 03 Maret 2010 , sebagai peserta Table Manner yang diselenggarakan oleh Universitas Komputer Indonesia Bandung, di Hotel Amaroossa Bandung ; Bersertifikat.

2. Tanggal 23 Oktober 2012, sebagai peserta seminar Workshop Sinematografi Communication yang di selenggarakan oleh UNIKOM Bandung ; Bersertifikat.

3. Tanggal 30 November 2012, mengikuti Study Tour Mass Media tahun akademik 2012 yang diselenggarakan oleh Program Studi Ilmu Komunikasi UNIKOM Bandung ; Bersertifikat.

4. Tanggal 2 Desember 2011, mengikuti seminar Technopreneur for Better Future yang diselenggarakan oleh ITB Bandung ; Bersertifikat.

(33)

161

6. Tanggal 6 Mei 2010, mengikuti pelatihan Microsoft Certified Application Specialist yang diselenggarakan oleh Telkom Professional Deveploment Center Bandung ; Bersertifikat.

7. Tanggal 20 September 2010, mengikuti pelatihan Accounting Profesional yang diselenggarakan oleh Telkom Professional Deveploment Center Bandung ; Bersertifikat.

8. Tanggal 6 Mei 2010, mengikuti Pelatihan Microsoft Office Spesialist yang di selenggarakan oleh Telkom Professional Deveploment Center Bandung ; Bersertifikat.

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

Bandung Februari 2015 Hormat saya,

(34)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala rahmat serta kelancaran dan kemudahan sehingga dapat terselesaikan penelitian skripsi ini. Penyusunan skripsi ini berjudul PEMAKNAAN PENGGUNAAN KOSMETIK DI KALANGAN MAHASISWI (Studi Kualitatif Pendekatan Fenomenologi Pemaknaan Penggunaan Kosmetik di Kalangan FISIP UNIKOM) dirasakan masih jauh dari sempurna, hal ini disebabkan karna keterbatasan dan kemampuan peneliti. Oleh karena itu peneliti mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun, agar lebih baik lagi pada kesempatan mendatang.

Peneliti juga mengucapkan terima kasih sedalam – dalamnya kepada Keluarga yang penulis sayangi, dan yang senantiasa memberikan doa dan dukungan baik moril dan materil kepada peneliti dari awal hingga pada saat ini dan sampai proses penyelesaian skripsi ini selesai.

Skripsi ini dapat berjalan lancar atas bantuan banyak pihak yang membantu dalam penyusunan penelitian Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala ketulusan dan kerendahan hati peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada, Yang terhormat :

(35)

vi

2. Melly Maulin P. S. Sos.,M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia Bandung yang telah memberikan dukungan.

3. Sangra Julino P., M. I. Kom selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia Bandung yang memberi motivasi.

4. Inggar Prayoga M. I. Kom selaku Dosen Wali IK -1 2010 yang banyak memberikan motivasi, dorongan serta semangat kepada peneliti dari awal perkuliahan hingga sampai saat ini.

5. Olih Solihin, S.Sos., M.I., Kom selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran, kesempatan dan kesabaran dalam membimbing peneliti.

6. Khususnya kepada seluruh Dosen di lingkungan Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP yakni, Rismawaty S. Sos. M.Si, Adiyana Slamet., S.IP.,M.Si ,Tine Agustine Wulandari S.I.Kom dan kepada seluruh dosen Ilmu Komunikasi yang telah mengajarkan peneliti selama ini, yang tidak dapat peneliti satu persatu. Yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya kepada peneliti selama perkuliahan berlangsung.

(36)

vii

8. Astri Ikawati A.md. Kom selaku Staf Sekretariat Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia Bandung yang telah membantu dan sabar memenuhi keperluan penulis untuk menyusun usulan penelitian skripsi ini.

9. Untuk orang tua Penulis dan adik ku Kaleb Kaliaga Sebayang yang di Kota Medan terima kasih banyak untuk segala doa, motivasi, materi dan dukungan yang memperlancar dalam usulan penelitian skripsi ini.

10.Untuk Bapak Pdt. Nelson Edward Purba Dip, Sowi dan Ibu Pdt. Drg. Gracia Uti Sembiring selaku orang tua Rohani peneliti di Kota Bandung sebagai Orang Tua Rohani saya yang selalu mendoakan saya dan memberikan motivasi yang tidak henti – hentinya dalam menyelesaikan usulan penelitian skripsi ini.

11.Teman – teman dan sahabatku. Nazar, Theo, Maria, Aglien, Ratna, Anggi, Pratica Maharani, Yohana Clara, Caroline, Resty, Anggiat Jonathan, Andrew Jonathan, Edy, Juan, Michael yang banyak membantu dalam segala hal serta dukungan, semangat, dan doa yang kalian berikan dalam peneliti menyusun skripsi. Peneliti banyak mengucapkan terima kasih.

(37)

viii

13.Semua Pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung, atas kontribusi dan kerjasamanya terhadap penyusunan usulan penelitian skripsi ini.

Akhir kata peneliti ucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang membantu peneliti dalam proses penelitian skripsi ini. Untuk kesempurnaan ini, peneliti mengharapkan masukan. Terima kasih.

Bandung, Februari 2015 Peneliti

Gambar

Gambar 1.1 Motif Penggunaan Alat kosmetik
Gambar 1.2
Gambar 1.3

Referensi

Dokumen terkait

Demikian surat permintaan ini diisi/ dibuat dengan sebenarnya dan apabila dikemudian hari ternyata keterangan-keterangan tersebut tidak benar, kami bertanggung jawab sepenuhnya atas

[r]

Apabila terdapat daerah yang belum siap menjalankan pengalihan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) pada akhir tahun 2013, maka daerah tersebut akan

2 Struktur Neuron Jaringan Syaraf Tiruan (Kusumadewi, 2010) Informasi yang disebut dengan masukkan dikirim ke neuron dengan bobot. kedatangan

Untuk memberikan gambaran yang jelas terhadap pembahasan, serta agar analisis menjadi terarah dan sesuai dengan masalah yang ada, maka penulis membatasi ruang lingkup

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi atau langkah yang dilkukan untuk pengembangan pariwisata di Kabupaten samosir.. Adapun metode penelitian ini

Pendapat ini terutama didukung oleh kenyataan, bahwa suara (bunyi) mempunyai sifat sekilas atau sementara sehingga kadang-kadang meskipun telah dikerahkan kemampuan ekspresi

Speaking to hybrid area 3, main buildings of BND headquarters have been accomplished after the break period given that clear building like patterns composed of dense EBC points