SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan program Strata 1 pada Program Studi Sistem Informasi
Oleh :
FETTI HERAWATI 1.05.07.255
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
i
ABSTRAK
UPT Puskesmas Garuda adalah salah satu UPT Puskesmas yang ada di Kota Bandung dan memiliki 1 puskesmas jejaring (PKM Babatan) yang merupakan lembaga kesehatan yang memerlukan informasi yang akurat, lengkap dan relevan. Akan tetapi pada kenyataannya data yang ada belum akurat dan terintegrasi. Hal ini dikarenakan pada bagian pendaftaran, bagian pemeriksaan dan bagian apotek masih melakukan pencatatan pada buku besar dan menggunakan aplikasi MS.excel. Sehingga untuk proses pendaftaran maupun pencarian data serta pembuatan laporan membutuhkan waktu yang lama. Tujuan dari penelitian ini membuat perancangan sistem informasi pelayanan kesehatan di Puskesmas Garuda Bandung dan kegunaan dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan menjadi upaya perbaikan sistem pelayanan kesehatan terhadap masyarakat pada Puskesmas Garuda Bandung.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian secara terstruktur untuk mencari pemecahan masalah pada Puskesmas Garuda Bandung berdasarkan data-data yang diperoleh dengan cara observasi dan wawancara. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah Prototype dengan menggunakan alat pemodelan Flowmap, Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD), Kamus Data, Normalisasi, Tabel Relasi dan Entity Relationship Diagram (ERD). Perangkat lunak yang digunakan yaitu Visual Basic 6.0 dan Microsoft SQL Server 2000.
Adanya sistem informasi pelayanan kesehatan yang dihasilkan ini diharapkan dapat membantu mempermudah pekerjaan pada bagian pendaftaran, pemeriksaan dan apotek untuk mencatat maupun mencari data pasien dan memudahkan dalam pembuatan laporan yang diperlukan pimpinan. Dengan demikian pelayanan kesehatan pada Puskesmas Garuda Bandung dapat berjalan secara efektif dan efisien.
ii
ABSTRACK
UPT PUSKESMAS GARUDA is one of the UPT Puskesmas in Bandung city and has 1 puskesmas network ( PKM BABATAN) which is instituting health required accurate information, relevant and complete. However practically the data has not is accurate and integrated. This thing is because of at part of registration, part of inspection and part of chemist still doing record keeping at general ledger and applies the application of MS excel. So process registration and also seeking of data and making of report requires old time. Intention of this research makes scheme of health service information system in Puskesmas Garuda Bandung and usefulness from this research expected earns is useful and becomes repair effort of health service system to public at Puskesmas Garuda Bandung.
This research applies research method in structure to look for trouble-shooting at Puskesmas Garuda Bandung based on data obtained by the way of observation and interview. System development method applied is Prototype by using equipment of modelling Flowmap, Diagram Konteks, Data Flow Diagram ( DFD), Data dictionary, Normalization, Relationship Tables and Entity Relationship Diagram ( ERD). Software applied that is Visual Basic 6.0 and Microsoft SQL Server 2000.
Existence of health service information system yielded by this expected able to assist waters down work at part of registration, inspection and apotek to note and also looks for patient data and facilitates in making of report required by leader. Thereby health service at Puskesmas Garuda Bandung can run effectively and efficient.
iii
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan Skripsi
yang berjudul “ Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Pada Puskesmas
Garuda Bandung”. Skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat dalam
menyelesaikan program studi pendidikan Stara I Universitas Komputer Indonesia
Jurusan Manajemen Informatika.
Penulis menyadari kehadiran Skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang
telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada
kesempatan ini, dengan tulus penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia.
telah banyak memberikan bimbingan dan masukannya dalam penyusunan
iv
6. Ibu dr. Hj. Utus Indrawati, selaku Kepala UPT Puskesmas Garuda Bandung.
7. Bapak Ahmad Toifur Sya’ban, SKM., selaku Kepala Tata Usaha Puskesmas
Garuda Bandung yang telah mengijinkan dan membimbing penulis dalam
melakukan penelitian di lapangan.
8. Bapak dan Ibu petugas kesehatan dan staf Puskesmas Garuda Bandung.
9. Ibu Citra Noviyasari, S.Si, MT., selaku Dosen Wali yang telah memberikan
banyak arahan dan bimbingan kepada penulis.
10. Dani Hamdani, S.Kom, yang telah banyak membantu dan membimbing dalam
pengerjaan Skripsi ini.
11. Seluruh dosen beserta civitas Universitas Komputer Indonesia Jurusan
Manajemen Informatika yang telah banyak membekali ilmu kepada penulis.
12. Bapak ibu tercinta serta kakak-kakak dan keponakan-keponakanku tersayang
yang selalu memberikan doa, semangat dan kasih sayang yang tak terkira
kepada penulis.
13. Ricko Rickmansyah, yang selalu sabar dan memberi semangat dan perhatian
yang besar kepada penulis.
14. Sahabat-sahabatku, MYGIFT, Ika, Gina, Yuli, Mia, Icha, atas persahabatan
dan kebersamaan selama ini, serta teman-teman seperjuangan AMI6OS untuk
v
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, segala teguran, saran dan kritik yang bersifat membangun akan senantiasa
penulis sambut dengan kelapangan hati.
Akhir kata dengan segala kekurangan, penulis minta maaf apabila ada
kata-kata yang kurang berkenan. Akhirnya hanya kepada Allah SWT jualah segala
kebaikan diserahkan dan semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin
Bandung, Juli 2011
1
1.1. Latar Belakang Penelitian
Peran Teknologi Informasi dalam suatu perusahaan telah mengalami
perubahan secara dramastis. Saat ini, teknologi informasi tidak hanya diharapkan
sebagai perangkat pembantu kegiatan berorganisasi tetapi sudah merupakan bagian
strategi dari suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. Di era teknologi sekarang
ini, kompetitif merupakan trend yang sedang marak dalam perkembangan dunia
bisnis dan usaha. Salah satu hal yang menunjang peningkatan kualitas dalam
organisasi atau perusahaan adalah informasi dan data. Informasi dan data merupakan
aset yang sangat berharga bagi organisasi maupun perusahaan. Demikian halnya pada
Puskesmas yang merupakan salah satu unit organisasi dilingkungan Dinas Kesehatan
yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dinas dibidang
pelayanan kesehatan kepada masyarakat sesuai jenis dan kewenangannya.
Puskesmas Garuda adalah salah satu dari organisasi tersebut yang
memberikan banyak pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Informasi dan data
mengenai perkembangan pelayanan terhadap masyarakat misalnya, merupakan hal
yang penting bagi puskesmas tersebut untuk menentukan langkah apa yang harus
diambil dalam proses bisnisnya. Dalam menjalankan proses bisnis, puskesmas
melakukan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat diantaranya pemeriksaan
bentuk rekam medis pasien. Rekam medis merupakan salah satu sarana yang sangat
penting dalam pelayanan kesehatan seperti pada rumah sakit dan puskesmas. Rekam
medis dapat dijadikan sumber informasi baik data medis maupun data sosial pasien
ataupun segala bentuk kegiatan pelayanan yang diberikan pada pasien oleh dokter,
perawat dan petugas kesehatan lain. Banyaknya kegunaan dari rekam medis ini,
menjadikan rekam medis memerlukan suatu manajemen yang baik dalam
pengelolaannya. Beberapa kendala pengelolaan informasi yang terjadi pada
puskesmas garuda adalah belum efektifnya pengelolaan informasi pasien, dimana
petugas kesehatan masih melakukan pencatatan dalam bentuk buku terlebih dahulu,
kemudian menginputkan informasi dan data tersebut kedalam komputer sehingga
kurang efektif dalam pengerjaannya serta belum terintegrasinya bagian-bagian terkait
pada pelayanan kesehatan yang menyebabkan pasien harus menunggu lama untuk
mendaftar, memeriksa dan mendapatkan resep obat. Untuk mengatasi kendala atau
masalah tersebut, puskesmas garuda perlu memaksimalkan pengelolaan informasi dan
data. Untuk itu dibutuhkan sebuah sistem informasi yang tepat untuk memelihara dan
mengatur aliran kerja data atau informasi yang dapat mendukung puskesmas dalam
menjalankan proses bisnisnya. Dengan adanya sistem informasi yang tepat dan baik
dalam puskesmas, pengolahan data dan informasi akan menjadi semakin mudah. Hal
ini akan membuat aktivitas pada puskesmas menjadi semakin lancar, dan pada
akhirnya akan memberikan konstribusi yang cukup signifikan yakni peningkatan
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis ingin
mengetahui bagaimana sistem yang berjalan dan merancang kebutuhan sistem
informasi pelayanan kesehatan pada puskesmas garuda. Dengan demikian, penulis
melakukan suatu penelitian mengenai :
“PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN KESEHATAN
PADA PUSKESMAS GARUDA BANDUNG”
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
a. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, penulis dapat
mengidentifikasi beberapa permasalahan yang ada, antara lain :
1. Belum efektifnya proses pendaftaran dan rekam medis pasien karena
masih dilakukan pencatatan pada buku.
2. Belum terintegrasinya antar bagian kerja yang saling terkait, yaitu pada
bagian pendaftaran, pemeriksaan dan pengelolaan obat-obatan.
b. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan penulis bahas antara lain :
1. Bagaimana sistem pelayanan kesehatan yang berjalan pada puskesmas
garuda.
2. Bagaimana perancangan sistem informasi pelayanan kesehatan ini
dibangun agar proses pendaftaran dan rekam medis pada pasien berjalan
3. Membangun aplikasi perangkat lunak sistem informasi pelayanan
kesehatan ini agar dapat mengintegrasikan antar bagian kerja yang
terkait.
4. Bagaimana implementasi dan pengujian sistem informasi pelayanan
kesehatan pada Puskesmas Garuda Bandung.
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah membangun sistem informasi pelayanan
kesehatan pada Puskesmas Garuda, guna membantu pekerjaan petugas dalam
menginput, menyimpan rekam medis pasien dan mengelola pengeluaran obat untuk
pasien.Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan penulis antara lain untuk:
1. Membuat perancangan sistem informasi pelayanan kesehatan pada Puskesmas
Garuda Bandung.
2. Menghasilkan aplikasi perangkat lunak sistem informasi pelayanan kesehatan
pada Puskesmas Garuda Bandung.
1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1 Kegunaan Praktis
a. Bagi Puskesmas Garuda
Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat dan dijadikan bahan
pertimbangan dalam upaya perbaikan sistem pelayanan kesehatan
a. Bagi Pasien
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pasien
untuk memperoleh informasi mengenai pelayanan kesehatan
khususnya catatan kesehatan/rekam medis pasien.
1.4.2 Kegunaan Akademis
a. Bagi pengembang
Hasil penelitian diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan
tentang membangun sistem informasi pelayanan kesehatan yang
nantinya bisa digunakan sebagai bahan referensi untuk
mengembangkan sistem dengan menambahkan kekurangan pada
sistem sebelumnya.
b. Bagi penulis
Hasil penelitian diharapkan dapat berguna dalam menambah atau
memperkaya wawasan pengetahuan baik teori maupun praktek, belajar
menganalisa dan melatih daya fikir dalam mengambil kesimpulan atas
permasalahan yang ada didalam perusahaan, khususnya di Puskesmas
1.5 Batasan Masalah
Agar pengamatan terhadap sistem dapat berjalan secara efektif dan terarah,
maka perlu dilakukan pembatasan masalah. Batasan masalah yang akan dibahas
antara lain :
1. Sistem yang dibuat meliputi pendaftaran pasien, pemeriksaan dan pengolahan
obat.
2. Sistem yang dibuat dapat melayani pasien umum, Askes (asuransi kesehatan)
dan Jamkesmas (jaminan kesehatan masyarakat).
3. Sistem yang dibuat dapat melayani pasien umum dan pasien anak.
4. Sistem yang dibuat tidak membahas mengenai rujukan pasien, pengelolaan
pemintaan pemasokan obat
5. Sistem yang diterapkan menggunakan jaringan komputer dengan client server.
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi tempat penelitian dilakukan di Puskesmas Garuda yang beralamat di
Jalan Dadali No 31 Bandung. Adapun waktu penelitian dapat dilihat pada tabel
8
2.1 Konsep Dasar Sistem
Menurut Andri Kristanto, suatu sistem adalah jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul, bersama untuk melakukan suatu
kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu (2008 : 1). Sistem informasi
merupakan suatu sistem yang tujuannya menghasilkan informasi. Untuk mengetahui
sistem informasi, maka diperlukan pengetahuan mengenai sistem dan informasi
terlebih dahulu.
2.1.1 Pengertian Sistem
Menurut Jogiyanto (2007:34) sistem dapat didefinisikan melalui
pendekatan prosedur dan pendekatan komponen. Dalam pendekatan prosedur,
sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang
mempunyai tujuan tertentu. Dalam pendekatan komponen, sistem dapat
didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan
tertentu. Pengertian lain sistem menurut Jack Febrian (2007: 398) adalah
suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk
2.1.2 Klasifikasi Sistem
Suatu sistem dapat diklasifikasikan menjadi :
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak adalah suatu sistem yang berupa pemikiran atau
ide-ide yang tidak tampak secara fisik, sedangkan sistem fisik adalah
sistem yang tampak secara fisik.
2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam,
sedangkan sistem buatan adalah sistem yang dirancang oleh manusia.
3. Sistem Tertentu (deterministic) dan Sistem Tak Tentu
(probabilistic)
Sistem tertentu adalah suatu sistem yang operasinya dapat
diprediksi secara tepat, sedangkan sistem tak tentu adalah sistem
dengan perilaku kedepan yang tidak dapat diprediksi.
4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka.
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh oleh
lingkungan luar atau otomatis, sedangkan sistem terbuka adalah sistem
2.1.3 Karakteristik Sistem
Menurut Kusrini dan Andri Kuniyo (2007:6) Suatu sistem mempunyai
beberapa karakteristik atau sifat-sifat tertentu. Karakteristik sistem adalah
sebagai berikut :
1. Suatu sistem mempunyai komponen sistem
2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,
yang saling bekerja sama membentuk suatu komponen sistem atau
bagian-bagian sistem.
3. Suatu sistem mempunyai batas sistem (boundary). Boundary merupakan
daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan
lingkungan kerjanya.
4. Suatu sistem mempunyai sub sistem. Yaitu bagian-bagian dari sistem
yang beraktifitas dan berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan
dan sasarannya masing-masing.
5. Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment). Yaitu suatu
sistem yang ada diluar batas sistem yang dipengaruhi oleh operasi sistem.
6. Suatu sistem mempunyai penghubung (interface). Media penghubung
antara sub sistem dengan sub sistem lain. Adanya penghubung ini
memungkinkan berbagai sumber daya yang mengalir dari suatu sub
7. Suatu sistem memiliki masukan sistem (input). Energi yang masuk
kedalam sistem berupa perawatan dan sinyal. Masukan perawatan adalah
energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat berinteraksi.
8. Suatu sistem memiliki keluaran sistem (output). Hasil energi yang diolah
dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa
pembuangan.
9. Suatu sistem memiliki pengolahan sistem (proccess). Suatu sistem dapat
mempunyai suatu bagian pengolah yang akan mengubah masukan
menjadi keluaran.
10. Suatu sistem memiliki sasaran sistem (object). Tujuan yang ingin dicapai
oleh sistem, akan berhasil apabila mengenai tujuan atau sasaran.
2.2 Konsep dasar informasi.
Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain
sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan langkah
atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam
mendesain sistem baru.
2.2.1 Pengertian Informasi
Informasi (information) adalah data yang diolah menjadi bentuk yang
Jack Febrian (2007: 238), Informasi adalah keterangan, penerangan, data
yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si
penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu atau
keputusan mendatang, susunan hirarki informasi mulai dari data atau fakta,
kemudian diseleksi dan diolah menjadi sesuatu yang berguna. Andri
Kristanto menyimpulkan bahwa informasi merupakan kumpulan data yang
diolah menjadi benruk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerima. Dengan kata lain sumber informasi adalah data. Data
menggambarkan suatu kejadian yang sedang terjadi, dimana data tersebut
akan diolah dan diterapkan dalam system menjadi input yang berguna dalam
suatu system.
2.2.2 Kualitas Informasi
Untuk dapat berguna informasi harus didukung oleh pilar sebagai
berikut :
1. Tepat kepada orangnya (relevance), yaitu informasi yang disampaikan
harus mempunyai keterkaitan dengan masalah yang akan dibahas dengan
informasi tersebut.
2. Tepat waktu (timelines), yaitu informasi yang datang pada penerima tidak
boleh terlambat.
3. Tepat nilai (accurate), yaitu informasi harus bebas dari kesalahan, tidak
2.3Konsep dasar sistem informasi
Sebuah sistem informasi merupakan kumpulan dari perangkat keras dan
perangkat lunak komputer serta perangkat manusia yang akan mengolah data
menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak tersebut(Andri Kristanto(2008
:13)).
2.3.1 Pengertian Sistem Informasi
Menurut Jack Febrian (2007:238) Sistem Informasi adalah sistem yang
dapat menghasilkan informasi yang berguna. Suatu sistem yang didalam suatu
organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian,
mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu
organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan. Jika berhubungan dengan teknologinya, maka istilah information
system bisa digantikan dengan information system technologi, dimana
maknanya adalah sama dengan information system itu sendiri.
Tugas dari sistem informasi adalah untuk melakukan siklus
pengolahan data (Jogiyanto (2007:40)). Untuk melakukan siklus pengolahan
data atau yang disebut juga siklus sistem informasi diperlukan 3 buah
komponen utama, yaitu komponen input, komponen model dan komponen
Gambar 2.1
Siklus Sistem Informasi (sumber: Jogiyanto (2007:40) dalam buku Sistem Teknologi Informasi)
Data yang masih belum diolah perlu disimpan untuk pengolahan lebih
lanjut. Data ini disimpan dalam simpanan (storage) dalam bentuk basis data
(database). Data yang ada dalam basis data ini nantinya digunakan untuk
menghasilkan informasi.
2.3.2 Komponen Sistem Informasi
Komponen sistem informasi menurut Jogiyanto (2007:42) antara lain :
1. Komponen input/masukan.
Input merupakan data yang masuk kedalam sistem informasi. Komponen
ini merupakan bahan dasar dalam pengolahan informasi. Data untuk sistem
informasi perlu ditangkap dan dicatat dalam dokumen dasar. Dokumen dasar
merupakan formulir yang digunakan untuk menangkap (capture) dari data
yang terjadi, yang selanjutnya data tersebut dimasukan kedalam sistem
informasi (data entry).
2. Komponen model
Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi berasal dari data yang
diambil dari basis data yang diolah melalui model-model tertentu. Model yang
menunjukan suatu proses perbandingan logika dan model matematika yang
menunjukan proses perhitungan matematika.
3. Komponen output/keluaran
Output adalah produk yang dihasilkan dari sistem informasi yang berguna
bagi para pemakainya. Output dari sistem informasi dibuat dengan
menggunakan data yang ada dalam basis data dan diproses menggunakan
model tertentu.
4. Komponen teknologi
Komponen teknologi merupakan komponen penting dalam sistem
informasi. Tanpa ada teknologi yang mendukung, maka sistem informasi
tidak akan dapat menghasilkan informasi yang tepat waktu. Komponen
teknologi mempercepat sistem informasi dalam pengolahan datanya.
Komponen ini dapat dikelompokkan kedalam 2 kategori, yaitu teknologi
sistem komputer (perangkat lunak dan perangkat keras) dan teknologi sistem
telekomunikasi.
5. Komponen basis data
Basis data (database) adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan
satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan
digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Terdapat 3 hal yang
berhubungan dengan basis data, yaitu :
b. Simpanan permanen (storage) untuk menyimpan basis data tersebut.
Simpanan permanen yang umumnya digunakan adalah harddisk.
c. Perangkat lunak untuk memanipulasi basis data. Paket perangkat lunak ini
disebut DBMS (Data Base Management system), seperti Microsoft access,
oracle dan lainnya.
6. Komponen control/pengendalian
Komponen control digunakan untuk menjamin bahwa informasi yang
dihasilkan sistem informasi merupakan informasi yang akurat. Dalam sistem
informasi, sistem ini dapat diklasifikasikan sebagai sistem pengendalian
umum (general control system) dan sistem pengendalian aplikasi (application
control system). Pengendalian secara umum terdiri dari pengendalian
organisasi, pengendalian dokumentasi, pengendalian perangkat keras,
pengendalian keamanan fisik, pengendalian keamanan data dan pengendalian
komunikasi. Sedangkan pengendalian aplikasi dapat diklasifikasikan menjadi
pengendalian input, pengendalian proses dan pengendalian output.
Sedangkan komponen/elemen sistem informasi menurut Kusrini dan andri
koniyo (2007:9), antara lain :
1. Perangkat Keras, mencakup berbagai piranti fisik seperti komputer dan
printer.
2. Perangkat Lunak, yaitu sekumpulan intruksi yang memungkinkan
3. Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan
pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
4. Orang, yaitu semua pihak yang bertangungjawab dalam pengembangan
sistem informasi, pemprosesan dan penggunaan keluaran sistem
informasi.
5. Basis Data, yaitu sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang
berkaitan dengan penyimpanan data.
6. Jaringan Komputer dan Komunikasi Data, yaitu system penghubung yang
memungkinkan sumber (resource) pakai bersama atau diakses sejumlah
pemakai.
2.4Rekam Medis
2.4.1 Definisi Rekam Medis
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan no. 749a/1989, rekam medis
adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada
sarana pelayanan kesehatan. Pengertian tersebut dijelaskan lagi oleh Dirjen
Pelayanan Medis (1997), yaitu keterangan baik yang tertulis maupun yang
terekam tentang identitas, anamnesa, penentuan fisik laboratorium, diagnosa
segala pelayanan dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien dan
pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan, maupun yang mendapatkan
adalah siapa, apa, mengapa, dimana, harapan dan bagaimana pelayanan yang
diperoleh seorang pasien selama dirawat dan diobati. Dari pengertian menurut
permenkes dan dirjen yanmed, menurut Shofari(2002) dalam buku yang ditulis
oleh Akasah yang berjudul Pengelolaan Sistem Rekam Medis 1 dapat
dijelaskan yang dimaksud dengan :
1. Catatan, yaitu hasil tulisan tentang sesuatu untuk diingat yang dilakukan
pada media pencatatan yaitu formulir.
2. Rekaman, yaitu segala sesuatu yang direkam (cetakan, gambar, foto, suara)
untuk dapat dibaca, dilihat, didengar kembali dalam suatu media rekaman.
3. Identitas pasien, adalah data yang khas yang membedakan antara individu
diantaranya yaitu, nama, tanggal lahir/umur, jenis kelamin, alamat, status
perkawinan.
4. Data sosial, yaitu data yang menjelaskan tentang sosial, ekonomi, dan
budaya dari pasien, seperti agama, pendidikan, pekerjaan, identitas orang
tua, identitas penanggung jawab pembayaran.
5. Anamnesa, adalah suatu kegiatan wawancara antara pasien/keluarga pasien
dan dokter atau tenaga kesehatan lainnya yang berwenang untuk
memperoleh keterangan tentang keluhan dan penyakit yang diderita pasien.
6. Pemeriksaan fisik, yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan
pemeriksaan kondisi fisik dari pasien.
7. Pemeriksaan penunjang, yaitu suatu pemeriksaan medis yang dilakukan
8. Diagnosis, yaitu penetapan jenis penyakit tertentu berdasarkan analisis
hasil anamnesa dan pemeriksaan yang teliti. Penetapan ini penting sekali
artinya untuk menentukan pengobatan atau tindakan berikutnya.
9. Prognosis, yaitu ramalan medis dan hasil pemeriksaan dan diagnosis
berdasarkan teori-teori atau hasil penelitian pada penyakit yang
bersangkutan.
10. Terapi, yaitu pengobatan yang diberikan kepada pasien atas dasar indikasi
medis atau diagnosis yang ditemukan dokter.
11. Tindakan medis, yaitu suatu intervensi medis yang dilakukan pada
seseorang berdasar atas indikasi medis tertentu yang dapat mengakibatkan
integritas jaringan atau organ terganggu.
Rekam medis berdasarkan Pedoman Akreditasi RS tahun 2002 yaitu :
1. Penerimaan pasien (Pencatatan data sosial pasien)
2. Pencatatan data – data pelayanan
3. Pengelolaan data (coding, indexing)
4. Pelaporan
5. Penyimpanan/pengambilan kembali
Dari penjelasan diatas maka secara garis besar kegiatan rekam medis
terdiri dari 3 kegiatan, yaitu :
1. Pencatatan, yaitu pencatatan identitas pasien dilakukan ditempat
pendaftaran atau tempat penerimaan pasien (TPP) baik rawat jalan, UGD
anamnesa, pemeriksaan fisik, diagnosis, pemeriksaan penunjang, terapi
dan tindakan medis dilakukan ditempat pelayanan kesehatan rawat jalan,
UGD dan rawat inap serta ruang pemeriksaan penunjang.
2. Pengelolaan berkas/dokumen atau pengarsipan, yaitu upaya mengelola
rekam medis agar isinya lengkap, mudah disimpan dan mudah diambil
kembali jika dibutuhkan. Pengelolaan ini berkaitan dengan tempat
penyimpanan rekam medis, sistem penomoran, alat-alat yang digunakan,
assembling, analisa kuantitatif dan analisa kualitatif.
3. Pengelolaan data, yaitu kegiatan mengumpulkan, menghitung, dan
menganalisa data-data dari kegiatan maupun data-data medis dan non
medis yang ada direkam medis sehingga menjadi sebuah laporan atau
informasi yang dibutuhkan baik oleh pihak intern maupun pihak ekstern.
Pengelolaan data meliputi pengumpulan data dari buku register
dipindahkan ke sensus harian dari tiap tempat penerimaan
pasien/pendaftaran dan tempat pelayanan, kemudian dari rekam medis
apabila sudah lengkap dapat dilakukan pengelolaan data dengan kegiatan
koding yaitu pemberian kode pada diagnosa kemudian dilakukan kegiatan
indeks atau pengelompokan berdasarkan identitas pasien, alamat,
penyakit, dokter yang merawat, dll. Kemudian direkapitulasi.
Penghitungan dan analisa direkam medis untuk menjadi laporan intern
2.4.2 Tujuan Rekam Medis
Tujuan rekam medis adalah menunjang tertib administrasi dalam
rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan dirumah sakit (Dirjen
Yanmed, 1997).
2.4.3 Manfaat Rekam Medis
Kegunaan rekam medis menurut Dirjen Yanmed dapat dilihat dari
beberapa aspek, antara lain :
1. Aspek administrasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi, karena isinya
menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai
tenaga medis dan paramedis dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan.
2. Aspek medis
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai medik, karena catatan tersebut
dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan/perawatan yang
harus diberikan kepada seorang pasien.
3. Aspek hukum
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum, karena isinya
menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan,
dalam rangka usaha menegakkan hukum serta penyediaan bahan tanda bukti
untuk menegakkan hukum serta penyediaan bahan tanda bukti untuk
4. Aspek keuangan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai uang, karena isinya
mengandung data/informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek
keuangan.
5. Aspek penelitian
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian, karena isinya
menyangkut data/ informasi dapat dipergunakan sebagai aspek penelitian dan
pengembangan ilmu pengetahuan dibidang kesehatan.
6. Aspek pendidikan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan, karena isinya
menyangkut data/informasi tentang perkembangan kronologis dan kegiatan
pelayanan medik yang diberikan kepada pasien. Informasi tersebut dapat
digunakan sebagai bahan/referensi pengajaran dibidang profesi pemakai.
7. Aspek dokumentasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai dokumentasi, karena isinya
menyangkut sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan dipakai
sebagai bahan pertanggungjawaban dan laporan rumah sakit.
2.4.4 Nilai Rekam Medis
”Medical Record are witnesses memories never die” (Guwandi,
2005:54). Penting dan bernilainya rekam medis tersebut bisa bagi beberapa
1. Bagi pasien
Bagi pasien mempunyai nilai tinggi karena direkam medis berisi data
mengenai kesehatan masa lalu dan masa kini, dan berisi catatan dokter,
perawat dan tenaga kesehatan mengenai keadaan pasien saat ini dalam bentuk
penemuan pemeriksaan fisik, hasil prosedur dan diagnosa dan terapi dan
respon pasien.
2. Bagi institusi pelayanan kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, dll)
Rekam medis memiliki data yang dapat dipakai untuk mengevaluasi
kinerja tenaga kesehatan yang bekerja di fasilitas tersebut, untuk
mengevaluasi penggunaan sumber daya seperti peralatan dan pelayanan
diagnostik khusus yang disediakan, rekam medis digunakan pada survey oleh
badan-badan penerbit lisensi sertifikasi dan akreditasi dalam mengevaluasi
asuhan yang disediakan RS dan dalam menentukan keputusan RS pada
standar pelayanan yang ditentukan oleh badan akreditasi tersebut, untuk
melaporkan diagnosa atau alasan pengobatan dan tindakan supaya tagihan
dapat diajukan dengan benar dan dapat digunakan untuk melindungi institusi
pelayanan kesehatan dari tuntutan hukum, karena semua bukti ada direkam
medis.
3. Bagi penyedia layanan kesehatan (Tenaga Kesehatan)
Rekam menyediakan informasi untuk membantu seluruh tenaga
kesehatan dalam merawat pasien selama dirawat dan pada kunjungan
pelayanan yang diberikan oleh masing-masing tenaga kesehatan, sehingga
melindungi kepentingan hukumnya, terutama membantu dokter dalam
menyediakan perawatan berkesinambungan pada berbagai tingkat pelayanan
kesehatan.
4. Bagi pendidik, peneliti dan petugas kesehatan masyarakat
Rekam medis berisi data yang membantu tenaga kesehatan dan
mahasiswa dibidang kesehatan mempelajari perawatan pasien dan proses
penyakit. Rekam medis memiliki nilai yang tinggi dalam memajukan riset
kedokteran karena memberikan suatu database untuk mengevaluasi
keefektifan pengobatan penyakit-penyakit tertentu.
5. Bagi organisasi pembayar klaim pelayanan kesehatan.
a. Perusahaan asuransi dan pe review program disetiap negara meneliti
rekam medis untuk memastikan adanya dokumentasi yang
mendukung klaim intitusi untuk pembayaran dari asuransi. Untuk
kesinambungan partisipasi dalam program-program disetiap negara
meneliti rekam medis untuk memastikan adanya dokumentasi yang
mendukung klaim intitusi untuk pembayaran dari asuransi. Untuk
2.5Puskesmas
Menurut Depkes RI (2007:3) Puskesmas atau pusat kesehatan masyarakat adalah
unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.
2.6Arsitektur Aplikasi
2.6.1 Definisi Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah suatu himpunan interkoneksi sejumlah
komputer autonomous (Iwan Sofana (2008:3)). Dalam bahasa populer,
jaringan komputer adalah kumpulan beberapa komputer (dan perangkat lain
seperti printer, hub dan lainnya) yang salin terhubung satu sama lainnya
melalui media perantara berupa kabel dan nirkabel. Jaringan komputer dibagi
menjadi beberapa klasifikasi antara lain :
a. Berdasarkan area atau skala
Berdasarkan area atau skala, jaringan komputer terbagi menjadi beberapa
jenis, yaitu :
1. Local Area Network (LAN)
Local area network adalah jaringan lokal yang dibuat pada area tertutup.
LAN sering kali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer
pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik
untuk pemakaian sumber daya bersama (resource, baik software maupun
2. Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan area network menggunakan metode yang sama dengan
LAN namun area cakupannya lebih luas.
3. Wide Area Network (WAN)
Wide area network, cakupan areanya lebih luas lagi, meliputi satu
kawasan, satu negara, satu pulau bahkan satu benua. WAN terdiri dari
kumpulan LAN, MAN dan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan
program aplikasi pemakai.
4. Internet
Internet adalah interkoneksi jaringan-jaringan komputer yang ada di
dunia. Koneksi antar jaringan komputer dapat dilakukan dengan dukungan
internet protocol (IP).
b. Berdasarkan media penghantar
Berdasarkan media penghantar, jaringan komputer dapat dibagi menjadi
2, yaitu :
1. Wire Network
Wire network adalah jaringan komputer yang menggunakan kabel
sebagai media penghantar. Kabel yang umum digunakan pada jaringan
komputer berbahan dasar tembaga, yang biasanya digunakan pada jaringan
LAN. Ada juga jenis kabel lain yang digunakan dengan bahan fiber atau serat
2. Wireless network
Wireless network adalah jaringan tanpa kabel yang menggunakan media
penghantar gelombang radio atau cahaya infra red.
c. Berdasarkan fungsinya
Berdasarkan fungsinya, jaringan komputer terbagi menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Client Server
Client server adalah jaringan komputer yang salah satu (boleh lebih)
komputer difungsikan sebagai server atau induk bagi komputer yang lain.
Server melayani komputer lain yang disebut dengan client. Layanan yang
diberikan bisa berupa akses web, email, file, atau lainnya. Client server
banyak digunakan pada internet, namun jaringan LAN atau jaringan lain dapat
mengimplementasikan client server tergantung pada kebutuhannya.
2. Peer to Peer
Peer to peer adalah jaringan komputer, dimana setiap komputer bisa
menjadi server sekaligus client. Peer to peer banyak diimplementasikan pada
LAN, walaupun dapat juga diimplementasikan pada jaringan lainnya, namun
hal ini kurang lazim, disebabkan masalah manajemen dan sulit menjaga
sekuriti pada jaringan peer to peer manakala pengguna komputer sudah
2.6.2 Topologi Jaringan
Topologi adalah aturan/rules bagaimana menghubungkan komputer
(node) satu sama lain secara fisik dan pola hubungan antara
komponen-komponen yang berkomunikasi melalui media/perantara jaringan seperti server,
workstation, hub/switch, dan pengkabelan (media transmisi data). Menurut
Dede Sopandi (2010:27), topologi jaringan adalah susunan atau pemetaan
interkoneksi antara node, dari suatu jaringan, baik secara fisik (riil) dan logis
(virtual). Berdasarkan fungsinya ada dua macam topologi jaringan :
a. Topologi Fisik
Topologi fisik jaringan adalah cara yang digunakan untuk
menghubungkan workstation-workstation didalam LAN. Pada umumnya
topologi fisik terbagi menjadi 3 bentuk jaringan komputer, yaitu :
1. Topologi Bus atau Linier
Topologi linear bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada
penggunaan kabel coaxial menjamur. Dengan menggunakan T-konektor
(dengan terminator 500 hm pada ujung network), maka komputer atau
perangkat jaringan lainnya bisa dengan dengan mudah dihubungkan satu sama
lain. Karakteristik topologi bus antara lain :
a. Merupakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel
terdapat node-node.
b. Paling prevevalent karena sederhana dalam instalasi
d. Masalah terbesar jika salah satu segmen kabel putus, maka seluruh jaringan
akan berhenti.
e. Topologi bus adalah jalur transmisi dimana sinyal diterima dan dikirimkan
pada setiap alat/device yang tersambung pada satu garis lurus (kabel), signal
hanya akan ditangkap oleh alat yang dituju, sedangkan alat lainnya yang
bukan tujuan akan mengabaikan signal tersebut hanya akan dilewati signal.
2. Topologi Ring
Topologi ring ini memanfaatkan kurva tertutup, artinya informasi dan data
serta traffic disalurkan sedemikian rupa, sehingga masing-masing node.
Umumnya fasilitas ini memanfaatkan fiber optic sebagai sarananya (walaupun
ada juga yang menggunakan twisted pair). Karakteristik topologi ini antara lain
:
a. Lingkaran tertutup yang berisi node-node
b. Sederhana dalam layout
c. Signal mengalir dalam satu arah sehingga menghindarkan terjadinya
collision, sehingga memungkinkan pergerakkan data yang lebih cepat dan
collision detection yang lebih sederhana.
3. Topologi Star
Topologi jaringan ini banyak digunakan diberbagai tempat karena
kemudahan untuk menambah, mengurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan
a. Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data
mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.
b. Mudah dikembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel yang
langsung terhubung ke central node.
c. Keunggulan jika satu kabel node terputus yang lainnya tidak terganggu.
d. Dapat digunakan kabel lower grade karena hanya menghandle satu traffic
node dan biasanya menggunakan kabel UTP.
b. Topologi Logik
Topologi jaringan ini terdiri dari :
1. Ethernet
Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa
pemrograman adalah perintah-perintah yang dimengerti oleh komputer untuk
melakukan tugas-tugas tertentu. Bahasa pemrograman Visual Basic, yang
dikembangkan oleh Microsoft sejak tahun 1991, merupakan pengembangan
dari pendahulunya yaitu bahasa pemrograman BASIC (Beginner’s
Visual Basic merupakan salah satu Development Tool yaitu alat bantu untuk
membuat berbagai macam program komputer, khususnya yang menggunakan
sistem operasi Windows. Visual Basic merupakan salah satu bahasa
pemrograman komputer yang mendukung object (Object Oriented
Programming = OOP).
2.7.2 Cystal Report
Crystal report merupakan program dapat digunakan untuk membuat,
menganalisis dan menerjemahkan informasi yang terkandung dalam database
atau program ke dalam berbagai jenis laporan yang sangat fleksibel. Beberapa
kelebihan dari crystal report antara lain:
1. pembuatan laporannya tidak terlalu rumit sehingga memungkinkan
pemrogram pemula sekalipun untuk membuat laporan tanpa harus
melibatkan banyak kode pemrograman.
2. Terintegrasi dengan berbagai bahasa pemrograman sehingga
memungkinkan pemrogram memanfaatkannya dengan keahliannya
sendiri-sendiri.
2.7.3 SQL Server 2000
Menurut Kusrini dan Andri Koniyo (2007:144), Microsoft SQL Server
2000 adalah perangkat lunak relational database management system (RDBMS)
dengan berbagai fasilitas. Microsoft SQL server 2000 merupakan produk andalan
Microsoft untuk database server. Kemampuannya dalam manajemen data dan
kemudahan dalam pengoperasiannya membuat RDBMS ini menjadi pilihan para
33
3.1. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah UPT Puskesmas Garuda yang beralamat di Jalan
Dadali No 31 Bandung.
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
a. Peta Wilayah Kerja Puskesmas
UPT Puskesmas Garuda adalah salah satu UPT Puskesmas yang ada di
Kota Bandung dan memiliki 1 puskesmas jejaring (PKM Babatan). Secara
administrasi UPT Puskesmas Garuda terletak di kelurahan Garuda,
Kecamatan Andir. Wilayah kerja UPT Puskesmas Garuda meliputi 4
Kelurahan yaitu : Kelurahan Maleber, Garuda, Dungus Cariang dan Campaka
ditambah 2 kelurahan yang berada di wilayah Puskesmas Babatan yang
merupakan Puskesmas Jejaring yaitu Kelurahan Ciroyom dan Kebon Jeruk.
UPT Puskesmas Garuda disebelah utara berbatasan dengan Kecamatan
Cicendo, sebelah timur dengan Kecamatan Sumur Bandung, sebelah selatan
berbatasan dengan Kecamatan Bandung Kulon, dan sebelah barat dengan
b. Kondisi Geografis
Letak UPT Puskesmas Garuda cukup strategis karena dekat dengan jalan
Rajawali dan Garuda yang memiliki akses transportasi umum dari berbagai
jurusan. Oleh karenanya masyarakat pengunjung Puskesmas Garuda hampir
setengahnya berasal dari luar wilayah terutama yang berbatasan dengan
Kecamatan Andir. Wilayah terdekat adalah Kelurahan Garuda, Kelurahan
Dungus Cariang dan Kelurahan Maleber. Dari ketiga kelurahan tersebut UPT
Puskesmas Garuda dapat dijangkau dengan berjalan kaki.
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan
a. Visi Puskesmas Garuda :
” Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara mandiri.”
b. Misi Puskesmas Garuda antara lain :
1. Meningkatkan kualitas dan optimalisasi sumber daya manusia.
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas cakupan program
3. Membangun kemandirian kesehatan masyarakat melalui peningkatan
PHBS
4. Merencanakan dan melaksanakan setiap kegiatan berdasarkan data
yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
5. Mengembangkan peran dan fungsi puskesmas dalam melaksanakan
kemitraan dengan berbagai pihak terkait dalam upaya peningkatan
6. Mengembangkan kemampuan puskesmas sebagai unit kesehatan
mandiri dalam pemberian pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.
7. Melaksanakan pelayanan kesehatan dengan pelayanan prima.
3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Puskesmas Garuda (sumber : Dokumentasi
3.1.4. Deskripsi Tugas
Deskripsi tugas merupakan suatu rincian yang menunjukkan posisi,
tanggung jawab, wewenang, fungsi, dan tugas-tugas yang harus dikerjakan
oleh seorang personil didalam suatu organisasi. Adapun uraian tugas pada
Puskesmas Garuda Bandung adalah :
1. Kepala UPT :
a. Melakukan pembinaan teknis kepada pelaksana program kesehatan di
UPT/ puskesmas.
b. Membuat rencana kerja tahunan ( P2KT ) pendamping masing-masing
pemegang program.
c. Monitoring dan evaluasi tiap program setiap bulan.
d. Melakukan koordinasi lintas program dan sektoral ( rakor kecamatan ).
e. Melaksanakan manajemen puskesmas
f. Menghadiri pembinaan program di DKK
g. Menghadiri rapat dinas kepala puskesmas
h. Diseminasi informasi hasil rapat dinas pelatihan
i. Memimpin lokakarya bulanan
j. Mengikuti lokakarya mini tribulanan
k. Melakukan supervisi program di lapangan
l. Menjadi narasumber di berbagai pelatihan / penyuluhan yang
dilaksanakan oleh puskesmas berdasarkan kebutuhan program
n. Melakukan tugas di luar program rutin
2. Kepala Sub Bag Tata Usaha :
a. Umum
1. Membuat konsep surat dan pengetikan
2. Pengadaan surat
3. Mengagendakan surat masuk dan surat keluar
4. Mengirimkan surat
5. Mengatur rumah tangga puskesmas
6. Melakukan kegiatan pengarsipan
3. Merencanakan kenaikan pangkat /KGB
4. Menyusun berkas pegawai
5. Membuat data kepegawaian
6. Membuat surat tugas karyawan
7. Membuat daftar piket hari raya
8. Mengatur cuti pegawai
10. Menyiapkan data dan informasi sebagai dasar pengambilan
keputusan
11. Koordinasi keuangan puskesmas
12. Pengelolaan administrasi kepegawaian dan evaluasi kinerja
pegawai
13. Menyusun rencana keuangan puskesmas
14. Melakukan monev kegiatan program puskesmas dan TU
15. Melakukan kord.linsek/program
16. Koordinasi penyusunan format dan rencana suvervisi program
17. Koordinasi pelaksanaan lokmin
18. Menyusun rencana program puskesmas.
c. Keuangan :
1. Menerima dan mencatat setoran harian restribusi
2. Membuat laporan setoran retribusi mingguan
3. Menyetorkan hasil penerimaan retribusi
4. Membuat laporan setoran retribusi bulanan
5. Membuat laporan retribusi tahunan
6. Mencatat penerimaan dan pengeluaran uang
7. Merekap dan menutup buku kas umum / bantu
8. Mengetik laporan keuangan untuk dinkes
10. Membuat SPJ atas realisasi penggunaan dana operasional
puskesmas
11. Mendokumentasikan arsip kwitansi pembelian
12. Membuat laporan keuangan bulanan
13. Membuat laporan keuangan tri bulanan
14. Membuat laporan keuangan tahunan
3. Farmasi
a. Pengadaan obat (penerimaan sediaan obat farmasi, pemeriksaan obat
sesuai LPLPO
b. Penyimpanan obat
c. Pengarsipan obat dan barang yang dikirim dari DKK
d. Distribusi obat
e. Memberikan informasi pada pasien sehubungan dengan obat yang
diterima
f. Monitaring efek samping obat
g. Melakukan pemusnahan obat-obatan kadaluarsa
h. Pelaporan dan pencatatan bulanan dan tahunan
3.2. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mengumpulkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. Penulis menggunakan metode penelitian secara
Bandung. Sehingga didapatkan solusi dan pemecahannya sesuai dengan data-data
yang ada.
Sumber:
(http://www.google.co.id/search?q=metode+penilitian+merupakan&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a)31 Mei 2011.
3.2.1.Desain Penelitian
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
yaitu menggambarkan adanya permasalahan yang ada dengan menggunakan
pendekatan kasus pada Puskesmas Garuda Bandung. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah terdiri dari metode pengumpulan data, metode
pendekatan dan pengembangan system serta metode analisis dengan memakai
alat bantu analisis.
3.2.2.Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dan digunakan dalam penelitian ini adalah :
3.2.2.1.Sumber Data Primer
Sumber data primer adalah data yang dapat secara langsung dari
sumber-sumber pertama baik dari individu maupun sekelompok bagian
dari objek penelitian, yaitu dengan mengadakan observasi penelitian
secara langsung ke Puskesmas Garuda Bandung dan mengadakan
wawancara dengan pihak yang berwenang memberikan data dan
3.2.2.2.Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder merupakan data primer yang telah diolah
lebih lanjut dan disajikan antara lain dalam bentuk table atau diagram.
Atau segala informasi yang berasal dari literature yang ada hubungannya
dengan teori-teori mengenai topik penelitian. Teknik pengumpulan data
ini menggunakan studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data dari
buku-buku, dan literature yang ada hubungannya dengan masalah yang
penulis teliti. Sumber data sekunder yang penulis dapatkan adalah
melalui dokumentasi yang telah ada mengenai kartu berobat pasien dan
kartu rekam medis.
3.2.3.Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
3.2.3.1.Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan sistem yang digunakan adalah pendekatan
secara terstruktur dengan menggunakan alat bantu seperti flowmap,
diagram konteks dan Data Flow Diagram (DFD), kamus data,
3.2.3.2.Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan system yang digunakan adalah dengan
menggunakan metode Prototipe. Menurut Roger S Pressman, secara
ideal prototype berfungsi sebagai sebuah mekanisme untuk
mengidentifikasi kebutuhan perangkat lunak. Prototyping paradigm
dimulai dengan pengumpulan kebutuhan. Pengembang dan pelanggan
bertemu dan mengidentifikasikan obyektif keseluruhan perangkat lunak,
mengidentifikasikan segala kebutuhan yang diketahui dan area garis
besar dimana definisi lebih jauh merupakan keharusan kemudian
dilakukan perancangan kilat. Perancangan kilat membawa kepada
kontruksi sebuah prototype. Prototype tersebut di evaluasi oleh
pelanggan/pemakai dan dipakai untuk menyaring kebutuhan
pengembangan perangkat lunak.
Gambar 3.2. Prototipe Paradigma (Sumber : Roger S Pressman (2002 :
3.2.3.3.Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Alat bantu analisis dan perancangan merupakan alat bantu atau
tools yang digunakan pada perancangan sistem informasi. Beberapa alat
bantú yang akan dijelaskan pada perancangan sistem informasi
pelayanan kesehatan pada Puskesmas Garuda ini antara lain :
1. Flowmap
Flowmap adalah campuran peta dan flowchart, yang menunjukkan
pergerakan benda dari satu lokasi ke lokasi lain, seperti jumlah orang
dalam migrasi. Flowmap membantu analis dan programmer untuk
memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan
membantu dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam
pengoperasian. Flowmap mempunyai fungsi mendefinisikan hubungan
antara bagian (pelaku proses),proses (manual/berbasis komputer) dan
aliran data (dalam bentuk dokumen keluaran dan masukan).
Symbol-simbol yang digunakan dalam flowmap antara lain :
2. Diagram Konteks
Menurut Andri Kristanto, diagram konteks adalah sebuah diagram
sederhana yang menggambarkan hubungan antara entity luar, masukan
dan keluaran dari sistem (2008 : 70). Diagram konteks dipresentasikan
dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem. Dalam
diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam
besar) sistem yang akan dibuat. Dapat dikatakan bahwa diagram
konteks ini berisi “siapa saja yang memberi data (dan data apa saja) ke
sistem, serta kepada siapa saja informasi (dan informasi apa saja) yang
harus dihasilkan sistem.”
3. Data Flow Diagram
Diagram flow diagram (DFD) adalah suatu model logika data atau
proses yang dibuat untuk menggambarkan darimana asal data dan
kemana tujuan data yang keluar dari system, dimana data disimpan,
proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data
yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada system (Andri
Kristanto (2008: 61)). Ada beberapa symbol yang dipakai untuk
menggambarkan data beserta proses transformasi data, antara lain :
a. Entity Luar : merupakan sumber atau tujuan dari aliran data dari
atau ke sistem.
b. Aliran data : menggambarkan aliran data dari satu proses ke proses
lainnya.
c. Proses : proses atau fungsi yang mentransformasikan data secara
umum digambarkan dengan segi empat tumpul.
d. Berkas atau tempat penyimpanan : merupakan komponen yang
4. Kamus Data
Menurut Andri Kristanto (2008 : 72), kamus data adalah kumpulan
elemen-elemen atau simbol-simbol yang digunakan untuk membantu
dalam penggambaran atau pengidentifikasian setiap field atau file
didalam sistem. Menurut Roger S Pressman (2002 : 338), kamus data
hampir selalu diimplementasikan sebagai bagian dari sebuah peranti
desain dan analisis terstruktur. Format kamus data bervariasi dari satu
peranti ke piranti yang lainnya, sebagian besar berisi informasi berikut
ini :
a. Name : nama sebenarnya dari data atau item control, penyimpanan
data atau entitas eksternal.
b. Aliansi : nama lain yang digunakan untuk entri pertama.
c. Where used : yaitu suatu daftar dari proses yang menggunakan data
atau item control dan bagaimana dia digunakan.
d. Content description : yaitu suatu notasi untuk merepresentasikan
a. Normalisasi
Proses normalisasi adalah suatu proses dimana elemen-elemen data
dikelompokkan menjadi tabel-tabel, dimana tabel tersebut terdapat
entiti-entiti dan relasi antar entiti tersebut. Dalam proses normalisasi,
field kunci memegang peranan yang penting dalam pembuatan tabel
yang berisi entiti dan relasinya. Field kunci merupakan satu field atau
satu set field yang terdapat dalam satu file yang merupakan kunci dan
mewakili record. Dalam proses normalisasi terdapat beberapa tahap,
yaitu :
1. Bentuk Tidak Normal, yaitu suatu bentuk dimana semua data
dikumpulkan apa adanya tanpa mengikuti aturan-aturan tertentu.
2. Bentuk Normal Pertama, yaitu suatu bentuk dimana data yang
dikumpulkan menjadi satu field yang sifatnya tidak akan berulang
dan tiap field hanya mempunyai satu pengertian.
3. Bentuk Normal Kedua, yaitu suatu bentuk yang memenuhi
syarat-syarat yaitu :
- sudah memenuhi kriteria sebagai bentuk normal pertama
- field yang bukan kunci tergantung secara fungsi pada kunci
primer.
4. Bentuk Normal Ketiga, yaitu suatu bentuk yang mempunyai
syarat-syarat yaitu :
- Field yang bukan kunci tergantung secara fungsi pada kunci
primer.
b. Tabel Relasi
Tabel relasi merupakan hubungan relasi antar tabel untuk
merancang basis data. Relasi ini dilakukan untuk memastikan isi file
atau tabel berhubungan dengan tabel lainnya. Bila tidak ada relasi antar
table maka dapat dikatakan perancangan basis data mengalami
kegagalan.
6. Entity Relationship Diagram (ERD)
Teknik entity relationship biasa digunakan untuk mengembangkan
inisial dari desain basis data. Teknik ini menyediakan suatu konsep
yang bermanfaat yang dapat mengubah deskripsi informal dari apa
yang diinginkan oleh user menjadi hal yang lebih detail, presisi dan
deskripsi detail kedalam database. Dalam ERD menggunakan entiti dan
atribut. Entity adalah obyek yang mempunyai eksistensi dan terdefinisi
dengan baik. Atribut adalah cerminan property dari entity set atau
relationship berbentuk data yang mempunyai domain tertentu. Dalam
entity relationship, relasi yang bisa terjadi antara 2 file adalah sebagai
berikut :
a. One to one relationship
Adalah hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu
b. One to many relationship
Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah adalah satu
banding banyak.
c. Many to many relationship
Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah banyak
banding banyak.
3.2.4Pengujian Software
Pada penelitian ini software yang akan dibangun di uji dengan pengujian
black box. Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsional
perangkat lunak. Pengujian black box memungkinkan perekayasa perangkat
lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan
semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian ini berusaha
menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut :
1. Fungsi yang tidak benar atau hilang
2. Kesalahan interface
3. Kesulitan dalam strukur data atau akses database eksternal
4. Kesalahan kinerja
49
4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan
Dalam analisis sistem yang berjalan, akan dibahas prosedur, flowmap, diagram
konteks data flow diagram dan kamus data sistem informasi pelayanan kesehatan
pada puskesmas Garuda Bandung yang meliputi bagian pendaftaran, pemeriksaan dan
pengobatan. Analisis sistem merupakan kegiatan menguraikan suatu sistem informasi
kedalam bagian-bagiannya, yang bertujuan untuk melakukan identifikasi dan evaluasi
semua permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi serta kebutuhan-kebutuhan
yang diharapkan, sehingga dapat dilakukan usulan perbaikan terhadap sistem
informasi tersebut.
4.1.1.Analisis Dokumen
Analisis dokumen, yaitu penjelasan secara rinci mengenai
dokumen-dokumen yang ada pada puskesmas garuda. Berikut dokumen-dokumen-dokumen-dokumen yang
Tabel 4.1
Dokumen yang digunakan
No Nama Dokumen Keterangan
1 Kartu Berobat Deskripsi Merupakan formulir isian mengenai
data pasien
Fungsi Sebagai identitas pasien pada saat
berobat / melakukan pemeriksaan.
Rangkap 1
Aliran Data
Dari pasien diserahkan kepada
petugas bagian pendaftaran.
Atribut No_kk, Nama_kk, Nama, Tgl_lahir,
hub_keluarga, jenis_kelamin,
pekerjaan, alamat
2 Kartu Status
Pasien
Deskripsi Merupakan formulir isian mengenai
data dan riwayat penyakit pasien.
Fungsi Sebagai catatan riwayat penyakit
pasien bagi dokter yang memeriksa.
Rangkap 1
Aliran Data
Dari petugas bagian pendaftaran kepada petugas bagian pemeriksaan.
Atribut Nomor, nama, tgl_lahir,
jenis_kelamin, nama_KK, alamat, no_askes, tgl_periksa, tensi, nadi, kode_penyakit, jenis_pemeriksaan.
3 Laporan Obat Deskripsi Merupakan laporan persediaan stok obat
yang ada di Puskesmas Garuda
Fungsi Sebagai informasi persediaan obat yang ada pada Puskesmas Garuda
Rangkap 1
Aliran Data Dari petugas bagian obat ke pimpinan Atribut No, nama_obat, stok_awal, persediaan,
pemakaian, sisa_akhir
4
Laporan Penyakit Deskripsi Merupakan laporan penyakit pasien yang berkunjung ke Puskesmas Garuda
Fungsi Untuk mengetahui penyakit yang banyak
di derita pasien
Rangkap 1
Aliran Data Bagian pemeriksaan ke pimpinan
Atribut Nama_penyakit, Nama_pasien, umur,
kasus_penyakit, jenis_kelamin, total
5 Laporan
Kunjungan Pasien
Deskripsi Merupakan laporan kunjungan pasien yang datang ke Puskesmas Garuda
datang ke Puskesmas Garuda
Rangkap 1
Aliran Data Bagian pendaftaran ke pimpinan Atribut tgl, jumlah, no_seri, uraian, baru, lama
4.1.2.Analisis Prosedur yang sedang berjalan
Analisis prosedur menguraikan secara sistematis aktifitas yang
berjalan yang terdapat pada puskesmas garuda, prosedur yang sedang berjalan
antara lain :
1. Pasien datang ke puskesmas, mengambil no antrian dan mendatangi bagian
pendaftaran serta menyerahkan kartu identitas diri berupa KTP, Kartu
Keluarga, Kartu Askes atau Kartu Jamkesmas maupun kartu berobat.
2. Bagian pendaftaran mengecek data pasien, apabila pasien baru petugas
pendaftaran mencatat identitas pasien dan dibuatkan nomor register pada
buku data pasien.
3. Bagian pendaftaran membuat kartu berobat. Kemudian bagian pendaftaran
membuat kartu rekam medis, sesuai dengan data pasien.
4. Untuk pasien yang sudah memiliki kartu berobat, bagian pendaftaran cukup
mencatat nomor kunjungannya pada buku kunjungan dan menentukan
apakah pasien tersebut pasien bayar atau pasien gratis.
5. Untuk pasien umum dikenakan biaya retribusi pendaftaran sebesar Rp.
3000
6. Bagian pendaftaran menyiapkan kartu rekam medis pasien dan diserahkan
7. Bagian pendaftaran mengembalikan kartu berobat kepada pasien.
8. Bagian pemeriksaan menerima kartu rekam medis pasien dari petugas
bagian pemeriksaan.
9. Setelah selesai pemeriksaan, dokter mencatat diagnosa penyakit pada kartu
rekam medik pasien dan resep obat untuk pasien.
10. Kartu rekam medis diserahkan kembali ke bagian pendaftaran untuk
kemudian dilakukan pencatatan pada buku laporan rekam medik pasien dan
resep obat diserahkan kepada pasien untuk diambil pada bagian obat.
11. Pasien mendatangi bagian obat puskesmas dan memberikan resep obat
yang diberikan dari bagian pemeriksaan.
12. Bagian obat menyiapkan obat sesuai yang tertera dalam resep, dan
menyerahkan obat tersebut kepada pasien.
13. Bagian Obat mencatat data pemakaian obat, sesuai dengan data yang
diperoleh dari prosedur pengambilan obat pasien dan datanya disimpan
dalam arsip pemakaian obat.
14. Bagian Obat membuat Laporan Obat
4.1.2.1.Flow Map
Berdasarkan prosedur diatas, maka berikut ini adalah flowmap yang
Ket : A = Arsip Buku Pendaftaran B = Arsip Rekam Medik Pasien
C = Arsip Kunjungan Pasien D = Arsip Obat
4.1.2.2.Diagram konteks
Diagram konteks menggambarkan hubungan sistem dengan
lingkungan luarnya. Berikut diagram konteks yang berjalan:
Gambar 4.2. Diagram Konteks yang Berjalan pada Puskesmas Garuda
Bandung
4.1.2.3.Data Flow Diagram
Berikut ini adalah data flow diagram yang berjalan pada puskesmas
Gambar 4.3 Data Flow Diagram yang Berjalan pada puskesmas Garuda
Bandung
4.1.3. Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis sistem yang berjalan, maka
penulis dapat mengemukakan beberapa kekurangan dari sistem tersebut,