• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Pada Puskesmas Garuda Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Pada Puskesmas Garuda Bandung"

Copied!
130
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan program Strata 1 pada Program Studi Sistem Informasi

Oleh :

FETTI HERAWATI 1.05.07.255

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

i

ABSTRAK

UPT Puskesmas Garuda adalah salah satu UPT Puskesmas yang ada di Kota Bandung dan memiliki 1 puskesmas jejaring (PKM Babatan) yang merupakan lembaga kesehatan yang memerlukan informasi yang akurat, lengkap dan relevan. Akan tetapi pada kenyataannya data yang ada belum akurat dan terintegrasi. Hal ini dikarenakan pada bagian pendaftaran, bagian pemeriksaan dan bagian apotek masih melakukan pencatatan pada buku besar dan menggunakan aplikasi MS.excel. Sehingga untuk proses pendaftaran maupun pencarian data serta pembuatan laporan membutuhkan waktu yang lama. Tujuan dari penelitian ini membuat perancangan sistem informasi pelayanan kesehatan di Puskesmas Garuda Bandung dan kegunaan dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan menjadi upaya perbaikan sistem pelayanan kesehatan terhadap masyarakat pada Puskesmas Garuda Bandung.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian secara terstruktur untuk mencari pemecahan masalah pada Puskesmas Garuda Bandung berdasarkan data-data yang diperoleh dengan cara observasi dan wawancara. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah Prototype dengan menggunakan alat pemodelan Flowmap, Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD), Kamus Data, Normalisasi, Tabel Relasi dan Entity Relationship Diagram (ERD). Perangkat lunak yang digunakan yaitu Visual Basic 6.0 dan Microsoft SQL Server 2000.

Adanya sistem informasi pelayanan kesehatan yang dihasilkan ini diharapkan dapat membantu mempermudah pekerjaan pada bagian pendaftaran, pemeriksaan dan apotek untuk mencatat maupun mencari data pasien dan memudahkan dalam pembuatan laporan yang diperlukan pimpinan. Dengan demikian pelayanan kesehatan pada Puskesmas Garuda Bandung dapat berjalan secara efektif dan efisien.

(3)

ii

ABSTRACK

UPT PUSKESMAS GARUDA is one of the UPT Puskesmas in Bandung city and has 1 puskesmas network ( PKM BABATAN) which is instituting health required accurate information, relevant and complete. However practically the data has not is accurate and integrated. This thing is because of at part of registration, part of inspection and part of chemist still doing record keeping at general ledger and applies the application of MS excel. So process registration and also seeking of data and making of report requires old time. Intention of this research makes scheme of health service information system in Puskesmas Garuda Bandung and usefulness from this research expected earns is useful and becomes repair effort of health service system to public at Puskesmas Garuda Bandung.

This research applies research method in structure to look for trouble-shooting at Puskesmas Garuda Bandung based on data obtained by the way of observation and interview. System development method applied is Prototype by using equipment of modelling Flowmap, Diagram Konteks, Data Flow Diagram ( DFD), Data dictionary, Normalization, Relationship Tables and Entity Relationship Diagram ( ERD). Software applied that is Visual Basic 6.0 and Microsoft SQL Server 2000.

Existence of health service information system yielded by this expected able to assist waters down work at part of registration, inspection and apotek to note and also looks for patient data and facilitates in making of report required by leader. Thereby health service at Puskesmas Garuda Bandung can run effectively and efficient.

(4)

iii

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan Skripsi

yang berjudul “ Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Pada Puskesmas

Garuda Bandung”. Skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat dalam

menyelesaikan program studi pendidikan Stara I Universitas Komputer Indonesia

Jurusan Manajemen Informatika.

Penulis menyadari kehadiran Skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang

telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada

kesempatan ini, dengan tulus penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia.

telah banyak memberikan bimbingan dan masukannya dalam penyusunan

(5)

iv

6. Ibu dr. Hj. Utus Indrawati, selaku Kepala UPT Puskesmas Garuda Bandung.

7. Bapak Ahmad Toifur Sya’ban, SKM., selaku Kepala Tata Usaha Puskesmas

Garuda Bandung yang telah mengijinkan dan membimbing penulis dalam

melakukan penelitian di lapangan.

8. Bapak dan Ibu petugas kesehatan dan staf Puskesmas Garuda Bandung.

9. Ibu Citra Noviyasari, S.Si, MT., selaku Dosen Wali yang telah memberikan

banyak arahan dan bimbingan kepada penulis.

10. Dani Hamdani, S.Kom, yang telah banyak membantu dan membimbing dalam

pengerjaan Skripsi ini.

11. Seluruh dosen beserta civitas Universitas Komputer Indonesia Jurusan

Manajemen Informatika yang telah banyak membekali ilmu kepada penulis.

12. Bapak ibu tercinta serta kakak-kakak dan keponakan-keponakanku tersayang

yang selalu memberikan doa, semangat dan kasih sayang yang tak terkira

kepada penulis.

13. Ricko Rickmansyah, yang selalu sabar dan memberi semangat dan perhatian

yang besar kepada penulis.

14. Sahabat-sahabatku, MYGIFT, Ika, Gina, Yuli, Mia, Icha, atas persahabatan

dan kebersamaan selama ini, serta teman-teman seperjuangan AMI6OS untuk

(6)

v

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena

itu, segala teguran, saran dan kritik yang bersifat membangun akan senantiasa

penulis sambut dengan kelapangan hati.

Akhir kata dengan segala kekurangan, penulis minta maaf apabila ada

kata-kata yang kurang berkenan. Akhirnya hanya kepada Allah SWT jualah segala

kebaikan diserahkan dan semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin

Bandung, Juli 2011

(7)

1

1.1. Latar Belakang Penelitian

Peran Teknologi Informasi dalam suatu perusahaan telah mengalami

perubahan secara dramastis. Saat ini, teknologi informasi tidak hanya diharapkan

sebagai perangkat pembantu kegiatan berorganisasi tetapi sudah merupakan bagian

strategi dari suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. Di era teknologi sekarang

ini, kompetitif merupakan trend yang sedang marak dalam perkembangan dunia

bisnis dan usaha. Salah satu hal yang menunjang peningkatan kualitas dalam

organisasi atau perusahaan adalah informasi dan data. Informasi dan data merupakan

aset yang sangat berharga bagi organisasi maupun perusahaan. Demikian halnya pada

Puskesmas yang merupakan salah satu unit organisasi dilingkungan Dinas Kesehatan

yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dinas dibidang

pelayanan kesehatan kepada masyarakat sesuai jenis dan kewenangannya.

Puskesmas Garuda adalah salah satu dari organisasi tersebut yang

memberikan banyak pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Informasi dan data

mengenai perkembangan pelayanan terhadap masyarakat misalnya, merupakan hal

yang penting bagi puskesmas tersebut untuk menentukan langkah apa yang harus

diambil dalam proses bisnisnya. Dalam menjalankan proses bisnis, puskesmas

melakukan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat diantaranya pemeriksaan

(8)

bentuk rekam medis pasien. Rekam medis merupakan salah satu sarana yang sangat

penting dalam pelayanan kesehatan seperti pada rumah sakit dan puskesmas. Rekam

medis dapat dijadikan sumber informasi baik data medis maupun data sosial pasien

ataupun segala bentuk kegiatan pelayanan yang diberikan pada pasien oleh dokter,

perawat dan petugas kesehatan lain. Banyaknya kegunaan dari rekam medis ini,

menjadikan rekam medis memerlukan suatu manajemen yang baik dalam

pengelolaannya. Beberapa kendala pengelolaan informasi yang terjadi pada

puskesmas garuda adalah belum efektifnya pengelolaan informasi pasien, dimana

petugas kesehatan masih melakukan pencatatan dalam bentuk buku terlebih dahulu,

kemudian menginputkan informasi dan data tersebut kedalam komputer sehingga

kurang efektif dalam pengerjaannya serta belum terintegrasinya bagian-bagian terkait

pada pelayanan kesehatan yang menyebabkan pasien harus menunggu lama untuk

mendaftar, memeriksa dan mendapatkan resep obat. Untuk mengatasi kendala atau

masalah tersebut, puskesmas garuda perlu memaksimalkan pengelolaan informasi dan

data. Untuk itu dibutuhkan sebuah sistem informasi yang tepat untuk memelihara dan

mengatur aliran kerja data atau informasi yang dapat mendukung puskesmas dalam

menjalankan proses bisnisnya. Dengan adanya sistem informasi yang tepat dan baik

dalam puskesmas, pengolahan data dan informasi akan menjadi semakin mudah. Hal

ini akan membuat aktivitas pada puskesmas menjadi semakin lancar, dan pada

akhirnya akan memberikan konstribusi yang cukup signifikan yakni peningkatan

(9)

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis ingin

mengetahui bagaimana sistem yang berjalan dan merancang kebutuhan sistem

informasi pelayanan kesehatan pada puskesmas garuda. Dengan demikian, penulis

melakukan suatu penelitian mengenai :

“PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN KESEHATAN

PADA PUSKESMAS GARUDA BANDUNG”

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

a. Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, penulis dapat

mengidentifikasi beberapa permasalahan yang ada, antara lain :

1. Belum efektifnya proses pendaftaran dan rekam medis pasien karena

masih dilakukan pencatatan pada buku.

2. Belum terintegrasinya antar bagian kerja yang saling terkait, yaitu pada

bagian pendaftaran, pemeriksaan dan pengelolaan obat-obatan.

b. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan penulis bahas antara lain :

1. Bagaimana sistem pelayanan kesehatan yang berjalan pada puskesmas

garuda.

2. Bagaimana perancangan sistem informasi pelayanan kesehatan ini

dibangun agar proses pendaftaran dan rekam medis pada pasien berjalan

(10)

3. Membangun aplikasi perangkat lunak sistem informasi pelayanan

kesehatan ini agar dapat mengintegrasikan antar bagian kerja yang

terkait.

4. Bagaimana implementasi dan pengujian sistem informasi pelayanan

kesehatan pada Puskesmas Garuda Bandung.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah membangun sistem informasi pelayanan

kesehatan pada Puskesmas Garuda, guna membantu pekerjaan petugas dalam

menginput, menyimpan rekam medis pasien dan mengelola pengeluaran obat untuk

pasien.Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan penulis antara lain untuk:

1. Membuat perancangan sistem informasi pelayanan kesehatan pada Puskesmas

Garuda Bandung.

2. Menghasilkan aplikasi perangkat lunak sistem informasi pelayanan kesehatan

pada Puskesmas Garuda Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Praktis

a. Bagi Puskesmas Garuda

Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat dan dijadikan bahan

pertimbangan dalam upaya perbaikan sistem pelayanan kesehatan

(11)

a. Bagi Pasien

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pasien

untuk memperoleh informasi mengenai pelayanan kesehatan

khususnya catatan kesehatan/rekam medis pasien.

1.4.2 Kegunaan Akademis

a. Bagi pengembang

Hasil penelitian diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan

tentang membangun sistem informasi pelayanan kesehatan yang

nantinya bisa digunakan sebagai bahan referensi untuk

mengembangkan sistem dengan menambahkan kekurangan pada

sistem sebelumnya.

b. Bagi penulis

Hasil penelitian diharapkan dapat berguna dalam menambah atau

memperkaya wawasan pengetahuan baik teori maupun praktek, belajar

menganalisa dan melatih daya fikir dalam mengambil kesimpulan atas

permasalahan yang ada didalam perusahaan, khususnya di Puskesmas

(12)

1.5 Batasan Masalah

Agar pengamatan terhadap sistem dapat berjalan secara efektif dan terarah,

maka perlu dilakukan pembatasan masalah. Batasan masalah yang akan dibahas

antara lain :

1. Sistem yang dibuat meliputi pendaftaran pasien, pemeriksaan dan pengolahan

obat.

2. Sistem yang dibuat dapat melayani pasien umum, Askes (asuransi kesehatan)

dan Jamkesmas (jaminan kesehatan masyarakat).

3. Sistem yang dibuat dapat melayani pasien umum dan pasien anak.

4. Sistem yang dibuat tidak membahas mengenai rujukan pasien, pengelolaan

pemintaan pemasokan obat

5. Sistem yang diterapkan menggunakan jaringan komputer dengan client server.

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi tempat penelitian dilakukan di Puskesmas Garuda yang beralamat di

Jalan Dadali No 31 Bandung. Adapun waktu penelitian dapat dilihat pada tabel

(13)
(14)

8

2.1 Konsep Dasar Sistem

Menurut Andri Kristanto, suatu sistem adalah jaringan kerja dari

prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul, bersama untuk melakukan suatu

kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu (2008 : 1). Sistem informasi

merupakan suatu sistem yang tujuannya menghasilkan informasi. Untuk mengetahui

sistem informasi, maka diperlukan pengetahuan mengenai sistem dan informasi

terlebih dahulu.

2.1.1 Pengertian Sistem

Menurut Jogiyanto (2007:34) sistem dapat didefinisikan melalui

pendekatan prosedur dan pendekatan komponen. Dalam pendekatan prosedur,

sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang

mempunyai tujuan tertentu. Dalam pendekatan komponen, sistem dapat

didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu

dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan

tertentu. Pengertian lain sistem menurut Jack Febrian (2007: 398) adalah

suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,

berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk

(15)

2.1.2 Klasifikasi Sistem

Suatu sistem dapat diklasifikasikan menjadi :

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak adalah suatu sistem yang berupa pemikiran atau

ide-ide yang tidak tampak secara fisik, sedangkan sistem fisik adalah

sistem yang tampak secara fisik.

2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam,

sedangkan sistem buatan adalah sistem yang dirancang oleh manusia.

3. Sistem Tertentu (deterministic) dan Sistem Tak Tentu

(probabilistic)

Sistem tertentu adalah suatu sistem yang operasinya dapat

diprediksi secara tepat, sedangkan sistem tak tentu adalah sistem

dengan perilaku kedepan yang tidak dapat diprediksi.

4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka.

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh oleh

lingkungan luar atau otomatis, sedangkan sistem terbuka adalah sistem

(16)

2.1.3 Karakteristik Sistem

Menurut Kusrini dan Andri Kuniyo (2007:6) Suatu sistem mempunyai

beberapa karakteristik atau sifat-sifat tertentu. Karakteristik sistem adalah

sebagai berikut :

1. Suatu sistem mempunyai komponen sistem

2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,

yang saling bekerja sama membentuk suatu komponen sistem atau

bagian-bagian sistem.

3. Suatu sistem mempunyai batas sistem (boundary). Boundary merupakan

daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan

lingkungan kerjanya.

4. Suatu sistem mempunyai sub sistem. Yaitu bagian-bagian dari sistem

yang beraktifitas dan berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan

dan sasarannya masing-masing.

5. Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment). Yaitu suatu

sistem yang ada diluar batas sistem yang dipengaruhi oleh operasi sistem.

6. Suatu sistem mempunyai penghubung (interface). Media penghubung

antara sub sistem dengan sub sistem lain. Adanya penghubung ini

memungkinkan berbagai sumber daya yang mengalir dari suatu sub

(17)

7. Suatu sistem memiliki masukan sistem (input). Energi yang masuk

kedalam sistem berupa perawatan dan sinyal. Masukan perawatan adalah

energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat berinteraksi.

8. Suatu sistem memiliki keluaran sistem (output). Hasil energi yang diolah

dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa

pembuangan.

9. Suatu sistem memiliki pengolahan sistem (proccess). Suatu sistem dapat

mempunyai suatu bagian pengolah yang akan mengubah masukan

menjadi keluaran.

10. Suatu sistem memiliki sasaran sistem (object). Tujuan yang ingin dicapai

oleh sistem, akan berhasil apabila mengenai tujuan atau sasaran.

2.2 Konsep dasar informasi.

Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain

sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan langkah

atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam

mendesain sistem baru.

2.2.1 Pengertian Informasi

Informasi (information) adalah data yang diolah menjadi bentuk yang

(18)

Jack Febrian (2007: 238), Informasi adalah keterangan, penerangan, data

yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si

penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu atau

keputusan mendatang, susunan hirarki informasi mulai dari data atau fakta,

kemudian diseleksi dan diolah menjadi sesuatu yang berguna. Andri

Kristanto menyimpulkan bahwa informasi merupakan kumpulan data yang

diolah menjadi benruk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang

menerima. Dengan kata lain sumber informasi adalah data. Data

menggambarkan suatu kejadian yang sedang terjadi, dimana data tersebut

akan diolah dan diterapkan dalam system menjadi input yang berguna dalam

suatu system.

2.2.2 Kualitas Informasi

Untuk dapat berguna informasi harus didukung oleh pilar sebagai

berikut :

1. Tepat kepada orangnya (relevance), yaitu informasi yang disampaikan

harus mempunyai keterkaitan dengan masalah yang akan dibahas dengan

informasi tersebut.

2. Tepat waktu (timelines), yaitu informasi yang datang pada penerima tidak

boleh terlambat.

3. Tepat nilai (accurate), yaitu informasi harus bebas dari kesalahan, tidak

(19)

2.3Konsep dasar sistem informasi

Sebuah sistem informasi merupakan kumpulan dari perangkat keras dan

perangkat lunak komputer serta perangkat manusia yang akan mengolah data

menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak tersebut(Andri Kristanto(2008

:13)).

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Jack Febrian (2007:238) Sistem Informasi adalah sistem yang

dapat menghasilkan informasi yang berguna. Suatu sistem yang didalam suatu

organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian,

mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu

organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang

diperlukan. Jika berhubungan dengan teknologinya, maka istilah information

system bisa digantikan dengan information system technologi, dimana

maknanya adalah sama dengan information system itu sendiri.

Tugas dari sistem informasi adalah untuk melakukan siklus

pengolahan data (Jogiyanto (2007:40)). Untuk melakukan siklus pengolahan

data atau yang disebut juga siklus sistem informasi diperlukan 3 buah

komponen utama, yaitu komponen input, komponen model dan komponen

(20)

Gambar 2.1

Siklus Sistem Informasi (sumber: Jogiyanto (2007:40) dalam buku Sistem Teknologi Informasi)

Data yang masih belum diolah perlu disimpan untuk pengolahan lebih

lanjut. Data ini disimpan dalam simpanan (storage) dalam bentuk basis data

(database). Data yang ada dalam basis data ini nantinya digunakan untuk

menghasilkan informasi.

2.3.2 Komponen Sistem Informasi

Komponen sistem informasi menurut Jogiyanto (2007:42) antara lain :

1. Komponen input/masukan.

Input merupakan data yang masuk kedalam sistem informasi. Komponen

ini merupakan bahan dasar dalam pengolahan informasi. Data untuk sistem

informasi perlu ditangkap dan dicatat dalam dokumen dasar. Dokumen dasar

merupakan formulir yang digunakan untuk menangkap (capture) dari data

yang terjadi, yang selanjutnya data tersebut dimasukan kedalam sistem

informasi (data entry).

2. Komponen model

Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi berasal dari data yang

diambil dari basis data yang diolah melalui model-model tertentu. Model yang

(21)

menunjukan suatu proses perbandingan logika dan model matematika yang

menunjukan proses perhitungan matematika.

3. Komponen output/keluaran

Output adalah produk yang dihasilkan dari sistem informasi yang berguna

bagi para pemakainya. Output dari sistem informasi dibuat dengan

menggunakan data yang ada dalam basis data dan diproses menggunakan

model tertentu.

4. Komponen teknologi

Komponen teknologi merupakan komponen penting dalam sistem

informasi. Tanpa ada teknologi yang mendukung, maka sistem informasi

tidak akan dapat menghasilkan informasi yang tepat waktu. Komponen

teknologi mempercepat sistem informasi dalam pengolahan datanya.

Komponen ini dapat dikelompokkan kedalam 2 kategori, yaitu teknologi

sistem komputer (perangkat lunak dan perangkat keras) dan teknologi sistem

telekomunikasi.

5. Komponen basis data

Basis data (database) adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan

satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan

digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Terdapat 3 hal yang

berhubungan dengan basis data, yaitu :

(22)

b. Simpanan permanen (storage) untuk menyimpan basis data tersebut.

Simpanan permanen yang umumnya digunakan adalah harddisk.

c. Perangkat lunak untuk memanipulasi basis data. Paket perangkat lunak ini

disebut DBMS (Data Base Management system), seperti Microsoft access,

oracle dan lainnya.

6. Komponen control/pengendalian

Komponen control digunakan untuk menjamin bahwa informasi yang

dihasilkan sistem informasi merupakan informasi yang akurat. Dalam sistem

informasi, sistem ini dapat diklasifikasikan sebagai sistem pengendalian

umum (general control system) dan sistem pengendalian aplikasi (application

control system). Pengendalian secara umum terdiri dari pengendalian

organisasi, pengendalian dokumentasi, pengendalian perangkat keras,

pengendalian keamanan fisik, pengendalian keamanan data dan pengendalian

komunikasi. Sedangkan pengendalian aplikasi dapat diklasifikasikan menjadi

pengendalian input, pengendalian proses dan pengendalian output.

Sedangkan komponen/elemen sistem informasi menurut Kusrini dan andri

koniyo (2007:9), antara lain :

1. Perangkat Keras, mencakup berbagai piranti fisik seperti komputer dan

printer.

2. Perangkat Lunak, yaitu sekumpulan intruksi yang memungkinkan

(23)

3. Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan

pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

4. Orang, yaitu semua pihak yang bertangungjawab dalam pengembangan

sistem informasi, pemprosesan dan penggunaan keluaran sistem

informasi.

5. Basis Data, yaitu sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang

berkaitan dengan penyimpanan data.

6. Jaringan Komputer dan Komunikasi Data, yaitu system penghubung yang

memungkinkan sumber (resource) pakai bersama atau diakses sejumlah

pemakai.

2.4Rekam Medis

2.4.1 Definisi Rekam Medis

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan no. 749a/1989, rekam medis

adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,

pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada

sarana pelayanan kesehatan. Pengertian tersebut dijelaskan lagi oleh Dirjen

Pelayanan Medis (1997), yaitu keterangan baik yang tertulis maupun yang

terekam tentang identitas, anamnesa, penentuan fisik laboratorium, diagnosa

segala pelayanan dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien dan

pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan, maupun yang mendapatkan

(24)

adalah siapa, apa, mengapa, dimana, harapan dan bagaimana pelayanan yang

diperoleh seorang pasien selama dirawat dan diobati. Dari pengertian menurut

permenkes dan dirjen yanmed, menurut Shofari(2002) dalam buku yang ditulis

oleh Akasah yang berjudul Pengelolaan Sistem Rekam Medis 1 dapat

dijelaskan yang dimaksud dengan :

1. Catatan, yaitu hasil tulisan tentang sesuatu untuk diingat yang dilakukan

pada media pencatatan yaitu formulir.

2. Rekaman, yaitu segala sesuatu yang direkam (cetakan, gambar, foto, suara)

untuk dapat dibaca, dilihat, didengar kembali dalam suatu media rekaman.

3. Identitas pasien, adalah data yang khas yang membedakan antara individu

diantaranya yaitu, nama, tanggal lahir/umur, jenis kelamin, alamat, status

perkawinan.

4. Data sosial, yaitu data yang menjelaskan tentang sosial, ekonomi, dan

budaya dari pasien, seperti agama, pendidikan, pekerjaan, identitas orang

tua, identitas penanggung jawab pembayaran.

5. Anamnesa, adalah suatu kegiatan wawancara antara pasien/keluarga pasien

dan dokter atau tenaga kesehatan lainnya yang berwenang untuk

memperoleh keterangan tentang keluhan dan penyakit yang diderita pasien.

6. Pemeriksaan fisik, yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan

pemeriksaan kondisi fisik dari pasien.

7. Pemeriksaan penunjang, yaitu suatu pemeriksaan medis yang dilakukan

(25)

8. Diagnosis, yaitu penetapan jenis penyakit tertentu berdasarkan analisis

hasil anamnesa dan pemeriksaan yang teliti. Penetapan ini penting sekali

artinya untuk menentukan pengobatan atau tindakan berikutnya.

9. Prognosis, yaitu ramalan medis dan hasil pemeriksaan dan diagnosis

berdasarkan teori-teori atau hasil penelitian pada penyakit yang

bersangkutan.

10. Terapi, yaitu pengobatan yang diberikan kepada pasien atas dasar indikasi

medis atau diagnosis yang ditemukan dokter.

11. Tindakan medis, yaitu suatu intervensi medis yang dilakukan pada

seseorang berdasar atas indikasi medis tertentu yang dapat mengakibatkan

integritas jaringan atau organ terganggu.

Rekam medis berdasarkan Pedoman Akreditasi RS tahun 2002 yaitu :

1. Penerimaan pasien (Pencatatan data sosial pasien)

2. Pencatatan data – data pelayanan

3. Pengelolaan data (coding, indexing)

4. Pelaporan

5. Penyimpanan/pengambilan kembali

Dari penjelasan diatas maka secara garis besar kegiatan rekam medis

terdiri dari 3 kegiatan, yaitu :

1. Pencatatan, yaitu pencatatan identitas pasien dilakukan ditempat

pendaftaran atau tempat penerimaan pasien (TPP) baik rawat jalan, UGD

(26)

anamnesa, pemeriksaan fisik, diagnosis, pemeriksaan penunjang, terapi

dan tindakan medis dilakukan ditempat pelayanan kesehatan rawat jalan,

UGD dan rawat inap serta ruang pemeriksaan penunjang.

2. Pengelolaan berkas/dokumen atau pengarsipan, yaitu upaya mengelola

rekam medis agar isinya lengkap, mudah disimpan dan mudah diambil

kembali jika dibutuhkan. Pengelolaan ini berkaitan dengan tempat

penyimpanan rekam medis, sistem penomoran, alat-alat yang digunakan,

assembling, analisa kuantitatif dan analisa kualitatif.

3. Pengelolaan data, yaitu kegiatan mengumpulkan, menghitung, dan

menganalisa data-data dari kegiatan maupun data-data medis dan non

medis yang ada direkam medis sehingga menjadi sebuah laporan atau

informasi yang dibutuhkan baik oleh pihak intern maupun pihak ekstern.

Pengelolaan data meliputi pengumpulan data dari buku register

dipindahkan ke sensus harian dari tiap tempat penerimaan

pasien/pendaftaran dan tempat pelayanan, kemudian dari rekam medis

apabila sudah lengkap dapat dilakukan pengelolaan data dengan kegiatan

koding yaitu pemberian kode pada diagnosa kemudian dilakukan kegiatan

indeks atau pengelompokan berdasarkan identitas pasien, alamat,

penyakit, dokter yang merawat, dll. Kemudian direkapitulasi.

Penghitungan dan analisa direkam medis untuk menjadi laporan intern

(27)

2.4.2 Tujuan Rekam Medis

Tujuan rekam medis adalah menunjang tertib administrasi dalam

rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan dirumah sakit (Dirjen

Yanmed, 1997).

2.4.3 Manfaat Rekam Medis

Kegunaan rekam medis menurut Dirjen Yanmed dapat dilihat dari

beberapa aspek, antara lain :

1. Aspek administrasi

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi, karena isinya

menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai

tenaga medis dan paramedis dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan.

2. Aspek medis

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai medik, karena catatan tersebut

dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan/perawatan yang

harus diberikan kepada seorang pasien.

3. Aspek hukum

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum, karena isinya

menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan,

dalam rangka usaha menegakkan hukum serta penyediaan bahan tanda bukti

untuk menegakkan hukum serta penyediaan bahan tanda bukti untuk

(28)

4. Aspek keuangan

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai uang, karena isinya

mengandung data/informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek

keuangan.

5. Aspek penelitian

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian, karena isinya

menyangkut data/ informasi dapat dipergunakan sebagai aspek penelitian dan

pengembangan ilmu pengetahuan dibidang kesehatan.

6. Aspek pendidikan

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan, karena isinya

menyangkut data/informasi tentang perkembangan kronologis dan kegiatan

pelayanan medik yang diberikan kepada pasien. Informasi tersebut dapat

digunakan sebagai bahan/referensi pengajaran dibidang profesi pemakai.

7. Aspek dokumentasi

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai dokumentasi, karena isinya

menyangkut sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan dipakai

sebagai bahan pertanggungjawaban dan laporan rumah sakit.

2.4.4 Nilai Rekam Medis

Medical Record are witnesses memories never die” (Guwandi,

2005:54). Penting dan bernilainya rekam medis tersebut bisa bagi beberapa

(29)

1. Bagi pasien

Bagi pasien mempunyai nilai tinggi karena direkam medis berisi data

mengenai kesehatan masa lalu dan masa kini, dan berisi catatan dokter,

perawat dan tenaga kesehatan mengenai keadaan pasien saat ini dalam bentuk

penemuan pemeriksaan fisik, hasil prosedur dan diagnosa dan terapi dan

respon pasien.

2. Bagi institusi pelayanan kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, dll)

Rekam medis memiliki data yang dapat dipakai untuk mengevaluasi

kinerja tenaga kesehatan yang bekerja di fasilitas tersebut, untuk

mengevaluasi penggunaan sumber daya seperti peralatan dan pelayanan

diagnostik khusus yang disediakan, rekam medis digunakan pada survey oleh

badan-badan penerbit lisensi sertifikasi dan akreditasi dalam mengevaluasi

asuhan yang disediakan RS dan dalam menentukan keputusan RS pada

standar pelayanan yang ditentukan oleh badan akreditasi tersebut, untuk

melaporkan diagnosa atau alasan pengobatan dan tindakan supaya tagihan

dapat diajukan dengan benar dan dapat digunakan untuk melindungi institusi

pelayanan kesehatan dari tuntutan hukum, karena semua bukti ada direkam

medis.

3. Bagi penyedia layanan kesehatan (Tenaga Kesehatan)

Rekam menyediakan informasi untuk membantu seluruh tenaga

kesehatan dalam merawat pasien selama dirawat dan pada kunjungan

(30)

pelayanan yang diberikan oleh masing-masing tenaga kesehatan, sehingga

melindungi kepentingan hukumnya, terutama membantu dokter dalam

menyediakan perawatan berkesinambungan pada berbagai tingkat pelayanan

kesehatan.

4. Bagi pendidik, peneliti dan petugas kesehatan masyarakat

Rekam medis berisi data yang membantu tenaga kesehatan dan

mahasiswa dibidang kesehatan mempelajari perawatan pasien dan proses

penyakit. Rekam medis memiliki nilai yang tinggi dalam memajukan riset

kedokteran karena memberikan suatu database untuk mengevaluasi

keefektifan pengobatan penyakit-penyakit tertentu.

5. Bagi organisasi pembayar klaim pelayanan kesehatan.

a. Perusahaan asuransi dan pe review program disetiap negara meneliti

rekam medis untuk memastikan adanya dokumentasi yang

mendukung klaim intitusi untuk pembayaran dari asuransi. Untuk

kesinambungan partisipasi dalam program-program disetiap negara

meneliti rekam medis untuk memastikan adanya dokumentasi yang

mendukung klaim intitusi untuk pembayaran dari asuransi. Untuk

(31)

2.5Puskesmas

Menurut Depkes RI (2007:3) Puskesmas atau pusat kesehatan masyarakat adalah

unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab

menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.

2.6Arsitektur Aplikasi

2.6.1 Definisi Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah suatu himpunan interkoneksi sejumlah

komputer autonomous (Iwan Sofana (2008:3)). Dalam bahasa populer,

jaringan komputer adalah kumpulan beberapa komputer (dan perangkat lain

seperti printer, hub dan lainnya) yang salin terhubung satu sama lainnya

melalui media perantara berupa kabel dan nirkabel. Jaringan komputer dibagi

menjadi beberapa klasifikasi antara lain :

a. Berdasarkan area atau skala

Berdasarkan area atau skala, jaringan komputer terbagi menjadi beberapa

jenis, yaitu :

1. Local Area Network (LAN)

Local area network adalah jaringan lokal yang dibuat pada area tertutup.

LAN sering kali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer

pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik

untuk pemakaian sumber daya bersama (resource, baik software maupun

(32)

2. Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan area network menggunakan metode yang sama dengan

LAN namun area cakupannya lebih luas.

3. Wide Area Network (WAN)

Wide area network, cakupan areanya lebih luas lagi, meliputi satu

kawasan, satu negara, satu pulau bahkan satu benua. WAN terdiri dari

kumpulan LAN, MAN dan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan

program aplikasi pemakai.

4. Internet

Internet adalah interkoneksi jaringan-jaringan komputer yang ada di

dunia. Koneksi antar jaringan komputer dapat dilakukan dengan dukungan

internet protocol (IP).

b. Berdasarkan media penghantar

Berdasarkan media penghantar, jaringan komputer dapat dibagi menjadi

2, yaitu :

1. Wire Network

Wire network adalah jaringan komputer yang menggunakan kabel

sebagai media penghantar. Kabel yang umum digunakan pada jaringan

komputer berbahan dasar tembaga, yang biasanya digunakan pada jaringan

LAN. Ada juga jenis kabel lain yang digunakan dengan bahan fiber atau serat

(33)

2. Wireless network

Wireless network adalah jaringan tanpa kabel yang menggunakan media

penghantar gelombang radio atau cahaya infra red.

c. Berdasarkan fungsinya

Berdasarkan fungsinya, jaringan komputer terbagi menjadi 2 jenis, yaitu :

1. Client Server

Client server adalah jaringan komputer yang salah satu (boleh lebih)

komputer difungsikan sebagai server atau induk bagi komputer yang lain.

Server melayani komputer lain yang disebut dengan client. Layanan yang

diberikan bisa berupa akses web, email, file, atau lainnya. Client server

banyak digunakan pada internet, namun jaringan LAN atau jaringan lain dapat

mengimplementasikan client server tergantung pada kebutuhannya.

2. Peer to Peer

Peer to peer adalah jaringan komputer, dimana setiap komputer bisa

menjadi server sekaligus client. Peer to peer banyak diimplementasikan pada

LAN, walaupun dapat juga diimplementasikan pada jaringan lainnya, namun

hal ini kurang lazim, disebabkan masalah manajemen dan sulit menjaga

sekuriti pada jaringan peer to peer manakala pengguna komputer sudah

(34)

2.6.2 Topologi Jaringan

Topologi adalah aturan/rules bagaimana menghubungkan komputer

(node) satu sama lain secara fisik dan pola hubungan antara

komponen-komponen yang berkomunikasi melalui media/perantara jaringan seperti server,

workstation, hub/switch, dan pengkabelan (media transmisi data). Menurut

Dede Sopandi (2010:27), topologi jaringan adalah susunan atau pemetaan

interkoneksi antara node, dari suatu jaringan, baik secara fisik (riil) dan logis

(virtual). Berdasarkan fungsinya ada dua macam topologi jaringan :

a. Topologi Fisik

Topologi fisik jaringan adalah cara yang digunakan untuk

menghubungkan workstation-workstation didalam LAN. Pada umumnya

topologi fisik terbagi menjadi 3 bentuk jaringan komputer, yaitu :

1. Topologi Bus atau Linier

Topologi linear bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada

penggunaan kabel coaxial menjamur. Dengan menggunakan T-konektor

(dengan terminator 500 hm pada ujung network), maka komputer atau

perangkat jaringan lainnya bisa dengan dengan mudah dihubungkan satu sama

lain. Karakteristik topologi bus antara lain :

a. Merupakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel

terdapat node-node.

b. Paling prevevalent karena sederhana dalam instalasi

(35)

d. Masalah terbesar jika salah satu segmen kabel putus, maka seluruh jaringan

akan berhenti.

e. Topologi bus adalah jalur transmisi dimana sinyal diterima dan dikirimkan

pada setiap alat/device yang tersambung pada satu garis lurus (kabel), signal

hanya akan ditangkap oleh alat yang dituju, sedangkan alat lainnya yang

bukan tujuan akan mengabaikan signal tersebut hanya akan dilewati signal.

2. Topologi Ring

Topologi ring ini memanfaatkan kurva tertutup, artinya informasi dan data

serta traffic disalurkan sedemikian rupa, sehingga masing-masing node.

Umumnya fasilitas ini memanfaatkan fiber optic sebagai sarananya (walaupun

ada juga yang menggunakan twisted pair). Karakteristik topologi ini antara lain

:

a. Lingkaran tertutup yang berisi node-node

b. Sederhana dalam layout

c. Signal mengalir dalam satu arah sehingga menghindarkan terjadinya

collision, sehingga memungkinkan pergerakkan data yang lebih cepat dan

collision detection yang lebih sederhana.

3. Topologi Star

Topologi jaringan ini banyak digunakan diberbagai tempat karena

kemudahan untuk menambah, mengurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan

(36)

a. Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data

mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.

b. Mudah dikembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel yang

langsung terhubung ke central node.

c. Keunggulan jika satu kabel node terputus yang lainnya tidak terganggu.

d. Dapat digunakan kabel lower grade karena hanya menghandle satu traffic

node dan biasanya menggunakan kabel UTP.

b. Topologi Logik

Topologi jaringan ini terdiri dari :

1. Ethernet

Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa

pemrograman adalah perintah-perintah yang dimengerti oleh komputer untuk

melakukan tugas-tugas tertentu. Bahasa pemrograman Visual Basic, yang

dikembangkan oleh Microsoft sejak tahun 1991, merupakan pengembangan

dari pendahulunya yaitu bahasa pemrograman BASIC (Beginner’s

(37)

Visual Basic merupakan salah satu Development Tool yaitu alat bantu untuk

membuat berbagai macam program komputer, khususnya yang menggunakan

sistem operasi Windows. Visual Basic merupakan salah satu bahasa

pemrograman komputer yang mendukung object (Object Oriented

Programming = OOP).

2.7.2 Cystal Report

Crystal report merupakan program dapat digunakan untuk membuat,

menganalisis dan menerjemahkan informasi yang terkandung dalam database

atau program ke dalam berbagai jenis laporan yang sangat fleksibel. Beberapa

kelebihan dari crystal report antara lain:

1. pembuatan laporannya tidak terlalu rumit sehingga memungkinkan

pemrogram pemula sekalipun untuk membuat laporan tanpa harus

melibatkan banyak kode pemrograman.

2. Terintegrasi dengan berbagai bahasa pemrograman sehingga

memungkinkan pemrogram memanfaatkannya dengan keahliannya

sendiri-sendiri.

2.7.3 SQL Server 2000

Menurut Kusrini dan Andri Koniyo (2007:144), Microsoft SQL Server

2000 adalah perangkat lunak relational database management system (RDBMS)

(38)

dengan berbagai fasilitas. Microsoft SQL server 2000 merupakan produk andalan

Microsoft untuk database server. Kemampuannya dalam manajemen data dan

kemudahan dalam pengoperasiannya membuat RDBMS ini menjadi pilihan para

(39)

33

3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah UPT Puskesmas Garuda yang beralamat di Jalan

Dadali No 31 Bandung.

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

a. Peta Wilayah Kerja Puskesmas

UPT Puskesmas Garuda adalah salah satu UPT Puskesmas yang ada di

Kota Bandung dan memiliki 1 puskesmas jejaring (PKM Babatan). Secara

administrasi UPT Puskesmas Garuda terletak di kelurahan Garuda,

Kecamatan Andir. Wilayah kerja UPT Puskesmas Garuda meliputi 4

Kelurahan yaitu : Kelurahan Maleber, Garuda, Dungus Cariang dan Campaka

ditambah 2 kelurahan yang berada di wilayah Puskesmas Babatan yang

merupakan Puskesmas Jejaring yaitu Kelurahan Ciroyom dan Kebon Jeruk.

UPT Puskesmas Garuda disebelah utara berbatasan dengan Kecamatan

Cicendo, sebelah timur dengan Kecamatan Sumur Bandung, sebelah selatan

berbatasan dengan Kecamatan Bandung Kulon, dan sebelah barat dengan

(40)

b. Kondisi Geografis

Letak UPT Puskesmas Garuda cukup strategis karena dekat dengan jalan

Rajawali dan Garuda yang memiliki akses transportasi umum dari berbagai

jurusan. Oleh karenanya masyarakat pengunjung Puskesmas Garuda hampir

setengahnya berasal dari luar wilayah terutama yang berbatasan dengan

Kecamatan Andir. Wilayah terdekat adalah Kelurahan Garuda, Kelurahan

Dungus Cariang dan Kelurahan Maleber. Dari ketiga kelurahan tersebut UPT

Puskesmas Garuda dapat dijangkau dengan berjalan kaki.

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

a. Visi Puskesmas Garuda :

” Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara mandiri.”

b. Misi Puskesmas Garuda antara lain :

1. Meningkatkan kualitas dan optimalisasi sumber daya manusia.

2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas cakupan program

3. Membangun kemandirian kesehatan masyarakat melalui peningkatan

PHBS

4. Merencanakan dan melaksanakan setiap kegiatan berdasarkan data

yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

5. Mengembangkan peran dan fungsi puskesmas dalam melaksanakan

kemitraan dengan berbagai pihak terkait dalam upaya peningkatan

(41)

6. Mengembangkan kemampuan puskesmas sebagai unit kesehatan

mandiri dalam pemberian pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.

7. Melaksanakan pelayanan kesehatan dengan pelayanan prima.

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Puskesmas Garuda (sumber : Dokumentasi

(42)

3.1.4. Deskripsi Tugas

Deskripsi tugas merupakan suatu rincian yang menunjukkan posisi,

tanggung jawab, wewenang, fungsi, dan tugas-tugas yang harus dikerjakan

oleh seorang personil didalam suatu organisasi. Adapun uraian tugas pada

Puskesmas Garuda Bandung adalah :

1. Kepala UPT :

a. Melakukan pembinaan teknis kepada pelaksana program kesehatan di

UPT/ puskesmas.

b. Membuat rencana kerja tahunan ( P2KT ) pendamping masing-masing

pemegang program.

c. Monitoring dan evaluasi tiap program setiap bulan.

d. Melakukan koordinasi lintas program dan sektoral ( rakor kecamatan ).

e. Melaksanakan manajemen puskesmas

f. Menghadiri pembinaan program di DKK

g. Menghadiri rapat dinas kepala puskesmas

h. Diseminasi informasi hasil rapat dinas pelatihan

i. Memimpin lokakarya bulanan

j. Mengikuti lokakarya mini tribulanan

k. Melakukan supervisi program di lapangan

l. Menjadi narasumber di berbagai pelatihan / penyuluhan yang

dilaksanakan oleh puskesmas berdasarkan kebutuhan program

(43)

n. Melakukan tugas di luar program rutin

2. Kepala Sub Bag Tata Usaha :

a. Umum

1. Membuat konsep surat dan pengetikan

2. Pengadaan surat

3. Mengagendakan surat masuk dan surat keluar

4. Mengirimkan surat

5. Mengatur rumah tangga puskesmas

6. Melakukan kegiatan pengarsipan

3. Merencanakan kenaikan pangkat /KGB

4. Menyusun berkas pegawai

5. Membuat data kepegawaian

6. Membuat surat tugas karyawan

7. Membuat daftar piket hari raya

8. Mengatur cuti pegawai

(44)

10. Menyiapkan data dan informasi sebagai dasar pengambilan

keputusan

11. Koordinasi keuangan puskesmas

12. Pengelolaan administrasi kepegawaian dan evaluasi kinerja

pegawai

13. Menyusun rencana keuangan puskesmas

14. Melakukan monev kegiatan program puskesmas dan TU

15. Melakukan kord.linsek/program

16. Koordinasi penyusunan format dan rencana suvervisi program

17. Koordinasi pelaksanaan lokmin

18. Menyusun rencana program puskesmas.

c. Keuangan :

1. Menerima dan mencatat setoran harian restribusi

2. Membuat laporan setoran retribusi mingguan

3. Menyetorkan hasil penerimaan retribusi

4. Membuat laporan setoran retribusi bulanan

5. Membuat laporan retribusi tahunan

6. Mencatat penerimaan dan pengeluaran uang

7. Merekap dan menutup buku kas umum / bantu

8. Mengetik laporan keuangan untuk dinkes

(45)

10. Membuat SPJ atas realisasi penggunaan dana operasional

puskesmas

11. Mendokumentasikan arsip kwitansi pembelian

12. Membuat laporan keuangan bulanan

13. Membuat laporan keuangan tri bulanan

14. Membuat laporan keuangan tahunan

3. Farmasi

a. Pengadaan obat (penerimaan sediaan obat farmasi, pemeriksaan obat

sesuai LPLPO

b. Penyimpanan obat

c. Pengarsipan obat dan barang yang dikirim dari DKK

d. Distribusi obat

e. Memberikan informasi pada pasien sehubungan dengan obat yang

diterima

f. Monitaring efek samping obat

g. Melakukan pemusnahan obat-obatan kadaluarsa

h. Pelaporan dan pencatatan bulanan dan tahunan

3.2. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mengumpulkan data dengan

tujuan dan kegunaan tertentu. Penulis menggunakan metode penelitian secara

(46)

Bandung. Sehingga didapatkan solusi dan pemecahannya sesuai dengan data-data

yang ada.

Sumber:

(http://www.google.co.id/search?q=metode+penilitian+merupakan&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a)31 Mei 2011.

3.2.1.Desain Penelitian

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

yaitu menggambarkan adanya permasalahan yang ada dengan menggunakan

pendekatan kasus pada Puskesmas Garuda Bandung. Metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah terdiri dari metode pengumpulan data, metode

pendekatan dan pengembangan system serta metode analisis dengan memakai

alat bantu analisis.

3.2.2.Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dan digunakan dalam penelitian ini adalah :

3.2.2.1.Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah data yang dapat secara langsung dari

sumber-sumber pertama baik dari individu maupun sekelompok bagian

dari objek penelitian, yaitu dengan mengadakan observasi penelitian

secara langsung ke Puskesmas Garuda Bandung dan mengadakan

wawancara dengan pihak yang berwenang memberikan data dan

(47)

3.2.2.2.Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder merupakan data primer yang telah diolah

lebih lanjut dan disajikan antara lain dalam bentuk table atau diagram.

Atau segala informasi yang berasal dari literature yang ada hubungannya

dengan teori-teori mengenai topik penelitian. Teknik pengumpulan data

ini menggunakan studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data dari

buku-buku, dan literature yang ada hubungannya dengan masalah yang

penulis teliti. Sumber data sekunder yang penulis dapatkan adalah

melalui dokumentasi yang telah ada mengenai kartu berobat pasien dan

kartu rekam medis.

3.2.3.Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

3.2.3.1.Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang digunakan adalah pendekatan

secara terstruktur dengan menggunakan alat bantu seperti flowmap,

diagram konteks dan Data Flow Diagram (DFD), kamus data,

(48)

3.2.3.2.Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan system yang digunakan adalah dengan

menggunakan metode Prototipe. Menurut Roger S Pressman, secara

ideal prototype berfungsi sebagai sebuah mekanisme untuk

mengidentifikasi kebutuhan perangkat lunak. Prototyping paradigm

dimulai dengan pengumpulan kebutuhan. Pengembang dan pelanggan

bertemu dan mengidentifikasikan obyektif keseluruhan perangkat lunak,

mengidentifikasikan segala kebutuhan yang diketahui dan area garis

besar dimana definisi lebih jauh merupakan keharusan kemudian

dilakukan perancangan kilat. Perancangan kilat membawa kepada

kontruksi sebuah prototype. Prototype tersebut di evaluasi oleh

pelanggan/pemakai dan dipakai untuk menyaring kebutuhan

pengembangan perangkat lunak.

Gambar 3.2. Prototipe Paradigma (Sumber : Roger S Pressman (2002 :

(49)

3.2.3.3.Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Alat bantu analisis dan perancangan merupakan alat bantu atau

tools yang digunakan pada perancangan sistem informasi. Beberapa alat

bantú yang akan dijelaskan pada perancangan sistem informasi

pelayanan kesehatan pada Puskesmas Garuda ini antara lain :

1. Flowmap

Flowmap adalah campuran peta dan flowchart, yang menunjukkan

pergerakan benda dari satu lokasi ke lokasi lain, seperti jumlah orang

dalam migrasi. Flowmap membantu analis dan programmer untuk

memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan

membantu dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam

pengoperasian. Flowmap mempunyai fungsi mendefinisikan hubungan

antara bagian (pelaku proses),proses (manual/berbasis komputer) dan

aliran data (dalam bentuk dokumen keluaran dan masukan).

Symbol-simbol yang digunakan dalam flowmap antara lain :

2. Diagram Konteks

Menurut Andri Kristanto, diagram konteks adalah sebuah diagram

sederhana yang menggambarkan hubungan antara entity luar, masukan

dan keluaran dari sistem (2008 : 70). Diagram konteks dipresentasikan

dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem. Dalam

diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam

(50)

besar) sistem yang akan dibuat. Dapat dikatakan bahwa diagram

konteks ini berisi “siapa saja yang memberi data (dan data apa saja) ke

sistem, serta kepada siapa saja informasi (dan informasi apa saja) yang

harus dihasilkan sistem.”

3. Data Flow Diagram

Diagram flow diagram (DFD) adalah suatu model logika data atau

proses yang dibuat untuk menggambarkan darimana asal data dan

kemana tujuan data yang keluar dari system, dimana data disimpan,

proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data

yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada system (Andri

Kristanto (2008: 61)). Ada beberapa symbol yang dipakai untuk

menggambarkan data beserta proses transformasi data, antara lain :

a. Entity Luar : merupakan sumber atau tujuan dari aliran data dari

atau ke sistem.

b. Aliran data : menggambarkan aliran data dari satu proses ke proses

lainnya.

c. Proses : proses atau fungsi yang mentransformasikan data secara

umum digambarkan dengan segi empat tumpul.

d. Berkas atau tempat penyimpanan : merupakan komponen yang

(51)

4. Kamus Data

Menurut Andri Kristanto (2008 : 72), kamus data adalah kumpulan

elemen-elemen atau simbol-simbol yang digunakan untuk membantu

dalam penggambaran atau pengidentifikasian setiap field atau file

didalam sistem. Menurut Roger S Pressman (2002 : 338), kamus data

hampir selalu diimplementasikan sebagai bagian dari sebuah peranti

desain dan analisis terstruktur. Format kamus data bervariasi dari satu

peranti ke piranti yang lainnya, sebagian besar berisi informasi berikut

ini :

a. Name : nama sebenarnya dari data atau item control, penyimpanan

data atau entitas eksternal.

b. Aliansi : nama lain yang digunakan untuk entri pertama.

c. Where used : yaitu suatu daftar dari proses yang menggunakan data

atau item control dan bagaimana dia digunakan.

d. Content description : yaitu suatu notasi untuk merepresentasikan

(52)

a. Normalisasi

Proses normalisasi adalah suatu proses dimana elemen-elemen data

dikelompokkan menjadi tabel-tabel, dimana tabel tersebut terdapat

entiti-entiti dan relasi antar entiti tersebut. Dalam proses normalisasi,

field kunci memegang peranan yang penting dalam pembuatan tabel

yang berisi entiti dan relasinya. Field kunci merupakan satu field atau

satu set field yang terdapat dalam satu file yang merupakan kunci dan

mewakili record. Dalam proses normalisasi terdapat beberapa tahap,

yaitu :

1. Bentuk Tidak Normal, yaitu suatu bentuk dimana semua data

dikumpulkan apa adanya tanpa mengikuti aturan-aturan tertentu.

2. Bentuk Normal Pertama, yaitu suatu bentuk dimana data yang

dikumpulkan menjadi satu field yang sifatnya tidak akan berulang

dan tiap field hanya mempunyai satu pengertian.

3. Bentuk Normal Kedua, yaitu suatu bentuk yang memenuhi

syarat-syarat yaitu :

- sudah memenuhi kriteria sebagai bentuk normal pertama

- field yang bukan kunci tergantung secara fungsi pada kunci

primer.

4. Bentuk Normal Ketiga, yaitu suatu bentuk yang mempunyai

syarat-syarat yaitu :

(53)

- Field yang bukan kunci tergantung secara fungsi pada kunci

primer.

b. Tabel Relasi

Tabel relasi merupakan hubungan relasi antar tabel untuk

merancang basis data. Relasi ini dilakukan untuk memastikan isi file

atau tabel berhubungan dengan tabel lainnya. Bila tidak ada relasi antar

table maka dapat dikatakan perancangan basis data mengalami

kegagalan.

6. Entity Relationship Diagram (ERD)

Teknik entity relationship biasa digunakan untuk mengembangkan

inisial dari desain basis data. Teknik ini menyediakan suatu konsep

yang bermanfaat yang dapat mengubah deskripsi informal dari apa

yang diinginkan oleh user menjadi hal yang lebih detail, presisi dan

deskripsi detail kedalam database. Dalam ERD menggunakan entiti dan

atribut. Entity adalah obyek yang mempunyai eksistensi dan terdefinisi

dengan baik. Atribut adalah cerminan property dari entity set atau

relationship berbentuk data yang mempunyai domain tertentu. Dalam

entity relationship, relasi yang bisa terjadi antara 2 file adalah sebagai

berikut :

a. One to one relationship

Adalah hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu

(54)

b. One to many relationship

Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah adalah satu

banding banyak.

c. Many to many relationship

Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah banyak

banding banyak.

3.2.4Pengujian Software

Pada penelitian ini software yang akan dibangun di uji dengan pengujian

black box. Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsional

perangkat lunak. Pengujian black box memungkinkan perekayasa perangkat

lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan

semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian ini berusaha

menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut :

1. Fungsi yang tidak benar atau hilang

2. Kesalahan interface

3. Kesulitan dalam strukur data atau akses database eksternal

4. Kesalahan kinerja

(55)

49

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

Dalam analisis sistem yang berjalan, akan dibahas prosedur, flowmap, diagram

konteks data flow diagram dan kamus data sistem informasi pelayanan kesehatan

pada puskesmas Garuda Bandung yang meliputi bagian pendaftaran, pemeriksaan dan

pengobatan. Analisis sistem merupakan kegiatan menguraikan suatu sistem informasi

kedalam bagian-bagiannya, yang bertujuan untuk melakukan identifikasi dan evaluasi

semua permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi serta kebutuhan-kebutuhan

yang diharapkan, sehingga dapat dilakukan usulan perbaikan terhadap sistem

informasi tersebut.

4.1.1.Analisis Dokumen

Analisis dokumen, yaitu penjelasan secara rinci mengenai

dokumen-dokumen yang ada pada puskesmas garuda. Berikut dokumen-dokumen-dokumen-dokumen yang

(56)

Tabel 4.1

Dokumen yang digunakan

No Nama Dokumen Keterangan

1 Kartu Berobat Deskripsi Merupakan formulir isian mengenai

data pasien

Fungsi Sebagai identitas pasien pada saat

berobat / melakukan pemeriksaan.

Rangkap 1

Aliran Data

Dari pasien diserahkan kepada

petugas bagian pendaftaran.

Atribut No_kk, Nama_kk, Nama, Tgl_lahir,

hub_keluarga, jenis_kelamin,

pekerjaan, alamat

2 Kartu Status

Pasien

Deskripsi Merupakan formulir isian mengenai

data dan riwayat penyakit pasien.

Fungsi Sebagai catatan riwayat penyakit

pasien bagi dokter yang memeriksa.

Rangkap 1

Aliran Data

Dari petugas bagian pendaftaran kepada petugas bagian pemeriksaan.

Atribut Nomor, nama, tgl_lahir,

jenis_kelamin, nama_KK, alamat, no_askes, tgl_periksa, tensi, nadi, kode_penyakit, jenis_pemeriksaan.

3 Laporan Obat Deskripsi Merupakan laporan persediaan stok obat

yang ada di Puskesmas Garuda

Fungsi Sebagai informasi persediaan obat yang ada pada Puskesmas Garuda

Rangkap 1

Aliran Data Dari petugas bagian obat ke pimpinan Atribut No, nama_obat, stok_awal, persediaan,

pemakaian, sisa_akhir

4

Laporan Penyakit Deskripsi Merupakan laporan penyakit pasien yang berkunjung ke Puskesmas Garuda

Fungsi Untuk mengetahui penyakit yang banyak

di derita pasien

Rangkap 1

Aliran Data Bagian pemeriksaan ke pimpinan

Atribut Nama_penyakit, Nama_pasien, umur,

kasus_penyakit, jenis_kelamin, total

5 Laporan

Kunjungan Pasien

Deskripsi Merupakan laporan kunjungan pasien yang datang ke Puskesmas Garuda

(57)

datang ke Puskesmas Garuda

Rangkap 1

Aliran Data Bagian pendaftaran ke pimpinan Atribut tgl, jumlah, no_seri, uraian, baru, lama

4.1.2.Analisis Prosedur yang sedang berjalan

Analisis prosedur menguraikan secara sistematis aktifitas yang

berjalan yang terdapat pada puskesmas garuda, prosedur yang sedang berjalan

antara lain :

1. Pasien datang ke puskesmas, mengambil no antrian dan mendatangi bagian

pendaftaran serta menyerahkan kartu identitas diri berupa KTP, Kartu

Keluarga, Kartu Askes atau Kartu Jamkesmas maupun kartu berobat.

2. Bagian pendaftaran mengecek data pasien, apabila pasien baru petugas

pendaftaran mencatat identitas pasien dan dibuatkan nomor register pada

buku data pasien.

3. Bagian pendaftaran membuat kartu berobat. Kemudian bagian pendaftaran

membuat kartu rekam medis, sesuai dengan data pasien.

4. Untuk pasien yang sudah memiliki kartu berobat, bagian pendaftaran cukup

mencatat nomor kunjungannya pada buku kunjungan dan menentukan

apakah pasien tersebut pasien bayar atau pasien gratis.

5. Untuk pasien umum dikenakan biaya retribusi pendaftaran sebesar Rp.

3000

6. Bagian pendaftaran menyiapkan kartu rekam medis pasien dan diserahkan

(58)

7. Bagian pendaftaran mengembalikan kartu berobat kepada pasien.

8. Bagian pemeriksaan menerima kartu rekam medis pasien dari petugas

bagian pemeriksaan.

9. Setelah selesai pemeriksaan, dokter mencatat diagnosa penyakit pada kartu

rekam medik pasien dan resep obat untuk pasien.

10. Kartu rekam medis diserahkan kembali ke bagian pendaftaran untuk

kemudian dilakukan pencatatan pada buku laporan rekam medik pasien dan

resep obat diserahkan kepada pasien untuk diambil pada bagian obat.

11. Pasien mendatangi bagian obat puskesmas dan memberikan resep obat

yang diberikan dari bagian pemeriksaan.

12. Bagian obat menyiapkan obat sesuai yang tertera dalam resep, dan

menyerahkan obat tersebut kepada pasien.

13. Bagian Obat mencatat data pemakaian obat, sesuai dengan data yang

diperoleh dari prosedur pengambilan obat pasien dan datanya disimpan

dalam arsip pemakaian obat.

14. Bagian Obat membuat Laporan Obat

4.1.2.1.Flow Map

Berdasarkan prosedur diatas, maka berikut ini adalah flowmap yang

(59)

Ket : A = Arsip Buku Pendaftaran B = Arsip Rekam Medik Pasien

C = Arsip Kunjungan Pasien D = Arsip Obat

(60)

4.1.2.2.Diagram konteks

Diagram konteks menggambarkan hubungan sistem dengan

lingkungan luarnya. Berikut diagram konteks yang berjalan:

Gambar 4.2. Diagram Konteks yang Berjalan pada Puskesmas Garuda

Bandung

4.1.2.3.Data Flow Diagram

Berikut ini adalah data flow diagram yang berjalan pada puskesmas

(61)

Gambar 4.3 Data Flow Diagram yang Berjalan pada puskesmas Garuda

Bandung

4.1.3. Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis sistem yang berjalan, maka

penulis dapat mengemukakan beberapa kekurangan dari sistem tersebut,

Gambar

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Puskesmas Garuda (sumber : Dokumentasi
Gambar 3.2. Prototipe Paradigma (Sumber : Roger S Pressman (2002 :
Tabel 4.1 Dokumen yang digunakan
Gambar 4.1 Flowmap Sistem yang Berjalan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sistem yang dibahas hanya berhubungan dengan pengolahan data meliputi pasien rawat jalan mulai dari pendaftaran pasien, pencatatan rekam medis pasien, dan pengelolaan data

Kualitas pelayanan kesehatan yang terdiri dari pelayanan: pendaftaran, pemeriksaan awal, medis, dan obat masih belum optimal, karena masih terdapat pasien rawat

Rancang Bangun Sistem Informasi Pos Pelayanan Terpadu Pada Dinas Kes ehatan Kota Surabaya yang dirancang diharapkan dapat mempermudah pekerjaan petugas Posyandu dan

Tujuan dari pembuatan sistem informasi pelayanan kesehatan ini untuk membantu kinerja petugas dan dokter pada puskesmas, seperti pencarian data pasien, menambahkan

Tujuan dari pembuatan sistem informasi pelayanan kesehatan ini untuk membantu kinerja petugas dan dokter pada puskesmas, seperti pencarian data pasien, menambahkan

Dengan adanya sistem pelayanan kesehatan pada Klinik BKM Ali Maksum berbasis website diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam proses memberikan informasi

Sistem yang dibangun dapat menangani proses pelayanan pasien mulai dari pendaftaran pasien, pendaftaran antrian pada poli umum dan gigi, pemanggilan antrian sampai pada

Untuk membantu dan mempermudah dalam mendapatkan fasilitas pelayanan kesehatan , Buku Panduan ini kami berikan yang berisikan tatacara pelayanan kesehatan ,