• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Jatihandap Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Jatihandap Bandung"

Copied!
158
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk penyusunan Skripsi pada Program Studi Sistem Informasi

Oleh :

Arti Intansari Prashinta 10507388

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

Sistem Informasi merupakan aspek yang paling penting dalam sebuah lembaga ataupun perusahaan, salah satunya adalah sistem informasi pelayanan kesehatan di Puskesmas Jatihandap. Pengolahan data pasien, data rekam medik, dan data obat merupakan suatu kegiatan utama yang dilakukan oleh Puskesmas Jatihandap. Sistem informasi pelayanan kesehatan di Puskesmas Jatihandap masih bersifat manual, petugas mengalami kesulitan dalam pembuatan laporan karena masih melihat catatan-catatan arsip yang ada, untuk itu diperlukan suatu sistem yang tepat, akurat dan efisien dalam menyelesaikan masalah yang ada dalam perusahaan yaitu penginputan, penyimpanan data. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk merancang sebuah sistem informasi di Puskesmas Jatihandap, merancang database, dan untuk mengetahui tanggapan user terhadap sistem informasi yang diimplementasikan, dan diharapkan mampu memberikan kemudahan bagi pihak yang ada di Puskesmas dalam pengolahan data dan penyusunan laporan.

Desain penelitian yang digunakan yaitu menggunakan metode deskriptif. Metode pengembangan sistem yang digunakan yaitu metode prototype. Sedangkan metode pendekatan sistemnya yang digunakan berupa metode terstruktur yaitu flowmap, diagram konteks, DFD, relasi tabel, dan ERD. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, obervasi, dokumentasi. Perangkat lunak yang digunakan untuk pembuatan sistem informasi ini yaitu Visual Basic 6.0 dan Microsoft SQL Server 2000.

Sistem informasi ini dibangun dengan harapan agar dapat mempermudah pekerjaan petugas dalam pencatatan dan pencarian data pasien, serta dalam pengolahan data obat dan rekam medik pasien karena disimpan dalam bentuk database. Untuk kedepannya diharapkan agar dibuatkan sistem informasi yang dapat terkoneksi dengan pusat.

(3)

ABSTRACT

Information system is aspect most importantly in an institute and or company, of them is management information system is health and services in Puskesmas Jatihandap. Patient data processing , medical record data processing and drug data processing is a main activity done by health in Puskesmas Jatihandap. Health care information system in Puskesmas Jatihandap which still having the character of manual, officers had difficulty in preparing the report because they have to look at the record of existing archives, for the purpose is required a correct system, efficient and accurate in finalizing the problem is intracorporate that is input, storage of data. The purpose of this study was to design an information system in Puskesmas Jatihandap, designing databases, and to determine the user response to information systems are implemented on Jatihandap Health Center.

The study design used is using descriptive method. System development method used is prototype method.While the systems approach method which used a structured method that is flowmap that is flowmap, context diagram, DFD, table’s relationship, and ERD. Data collecting method applied is interview, observation, documentation. Software applied for making of this information system that is Visual Basic 60 and Microsoft SQL Server 2000.

This information system is made in order to make not only easy in record keeping and looking for patients data’s, but also medicine data process and patient medical records because it can keep in database. For the future is expected to be made of information systems that can be connected with the center.

(4)

Assalamu”alaikum Wr, Wb.

Puji syukur kita panjatkan kepada pemilik alam raya, yang Maha Pemberi

dan Pelindung, yang tidak ada kekuatan lain melebihi kekuatan-Nya, Allah SWT.

karena atas berkat dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada keluargaku terutama Orang Tuaku tercinta, yang telah

memberikan dukungan baik moril maupun materil, terima kasih atas do’a restu,

cinta dan kasih sayang yang senantiasa di berikan kepada penulis. Terima kasih

untuk kakak dan adikku tercinta yang telah memberikan spirit kepada penulis dan

kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, semangat, dan motivasi

dalam penyusunan laporan ini. oleh kerenanya perkenankanlah penulis dalam

kesempatan ini mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto M.Sc Selaku Rektor Universitas

Komputer Indonesia.

2. Dr. Arry Akhmad Arman selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu

Komputer Universitas Komputer Indonesia.

3. Dadang Munandar, SE, M. Si. Selaku Ketua Jurusan Manajemen

Informatika di Universitas Komputer Indonesia.

4. Tono Hartono S.Si., MT Selaku pembimbing, terima kasih atas bimbingan

(5)

6. Drs. H. Suhaya, MM.,M.Sc terimaksih atas dukungan moriil maupun

materil.

7. Tante Tuti dan keluarga terimakasih atas bantuannya.

8. Sahabatku Ade Kurniadi, Antania Hanjany K, Fitrie Handayani, Hendra

Prasetyo, Riza Alfajri, Desi Riyanti, terima kasih atas kebersamaan kalian

yang selalu memberikan dorongan dan motivasi kepada penulis.

9. A’bud terima kasih atas motivasi, dorongan dan bantuannya, sehingga

laporan skripsi dapat terselesaikan

10.Teman – teman HIMA’07 Ade Suretno, Esson Sihombing, Rani Puspita,

Novi Fitri, Hafid Yunus, Finarsih, Iqbal Adi P, Dede Mulyana, Harli

Mukti, Jemmy Sandi, Anggi Ahmad, Dony, Rizky W, Aulia, Suryalaga

dan anak kelas MI-9 angkatan 2007, terimakasih atas kebersamaannya.

11.Keluarga besar Adjoen Syamsudin dan Keluarga besar Mardjiono

terimakasih atas motivasi dan dukungannya.

Selaku manusia yang tiada luput dari kesalahan dan kekhilafan Penulis

menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam pembuatan laporan ini

baik dalam penulis, tata bahasa maupun sistematika penyajian yang masih jauh

(6)

khususnya serta pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr,Wb.

Bandung, Juni 2011

(7)

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Semakin meningkatnya perkembangan teknologi informasi sekarang ini serta tuntutan manusia yang menginginkan efektifitas dalam pekerjaannya semakin memperluas penggunaan komputer sebagai alat pengolahan data. Kebutuhan akan komputer dan perangkat teknologi informasi lainnya juga membuat kebutuhan software yang sesuai dengan sistem yang diinginkan semakin

meningkat. Kombinasi dari piranti keras ( hardware ) dengan piranti lunak ( software ) serta pengguna ( brainware ) membentuk sebuah sistem informasi

yang handal dan diharapkan dapat menjawab harapan akan efektifitas dan efisiensi pekerjaan. Adanya Sistem Informasi yang terkomputerisasi dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja dan meningkatkan daya saing perusahaan dan selain itu juga dapat memberi kemudahan dalam pengumpulan, pengolahan, penyimpanan data hingga akhirnya diperoleh sebuah informasi yang akurat.

(8)

penyakit di wilayah kerjanya, secara terpadu dan terkoordinasi. Sistem pelayanan kesehatan yang di selenggarakan di puskesmas jatihandap terdiri dari upaya kesehatan wajib, promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan anak (KIA) & keluarga berencana (KB), perbaikkan gizi masyarakat dan pemberantasan penyakit menular serta pengobatan, sedangkan upaya kesehatan pengembangan tersendiri dari : upaya kesehatan sekolah (UKS), upaya kesehatan usia lanjut (Usila), kesehatan mata & pencegahaan kebutaan, kesehatan jiwa, pelayanan dan penyediaan obat.

(9)

mengalami kesulitan untuk melihat data obat keluar yang tersedia karena masih dilakukan dengan melihat catatan obat setiap harinya. Hal ini meyebabkan terhambatnya kinerja petugas puskesmas jatihandap. Sehingga pasien harus menunggu lama dalam proses registrasi, dan menghambat petugas dalam pembuatan laporan obat dan laporan data pasien di Puskesmas Jatihandap.

Secara spesifik tujuan diadakannya penelitian terhadap Puskesmas Jatihandap adalah agar dapat menghindari dan meminimalkan terjadinya kesalahan yang timbul akibat pencatatan aktivitas dan memberikan kemudahan dalam pelayanan terhadap pasien. Dengan penelitian ini diharapkan dapat mewujudkan sistem informasi pelayanan kesehatan yang mampu memberikan

peningkatan kualitas puskesmas. Untuk menunjang kelancaran sistem pelayanan kesehatan maka diperlukannya teknologi informasi guna memperlancar dan

mempermudah jalanya informasi. Agar proses yang dilakukan dapat lebih efektif dan efisien.

Berlatar belakang dari permasalahan di atas penulis berharap bahwa hasil akhir dari kegiatan penelitian ini yakni pembangunan Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan, dapat memberikan solusi yang terbaik terhadap permasalahan -permasalahan yang ada pada puskesmas Jatihandap. Dari uraian di atas, maka dalam rangka kegiatan penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis menetapkan judul SISTEM INFORMASI PELAYANAN KESEHATAN DI

(10)

1.2 Identifikasi dan rumusan masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah merupakan langkah awal dari suatu kegiatan penelitian. Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah yang kerap kali terjadi dalam puskesmas jatihandap adalah sebagai berikut:

1. Proses pengolahan data pasien di Puskesmas Jatihandap masih manual, yaitu meliputi proses pendaftaran, pelayanan KIA&KB masih dilakukan dengan pencatatan dalam dokumen, dan lamanya proses pencarian rekam medic pasien pada saat pendaftaran karena rekam medic pasien masih disimpan dalam tumpukan-tumpukan rak. Hal ini mengakibatkan antrian yang cukup panjang.

(11)

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah dan identifikasi masalah

yang telah diajukan, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana mengetahui sistem pengelolaan data pasien yang sedang berjalan di Puskesmas Jatihandap.

2. Bagaimana perancangan sistem informasi pengelolaan data pasien Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Jatihandap.

3. Bagaimana implementasi sistem informasi pengelolaan data pasien Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Jatihandap.

4. Bagaimana pengujian sistem informasi pengolahan data pasien di Puskesmas Jatihandap.

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk merancang dan membuat sebuah sistem informasi pelayanan kesehatan pada puskesmas jatihandap.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang dapat diperoleh dengan dilakukannya penelitian ini ialah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui sistem yang berjalan di Puskesmas Jatihandap.

(12)

3. Untuk mengetahui implementasi Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Jatihandap.

4. Untuk menguji sistem informasi di Puskesmas Jatihandap.

I.4 Kegunaan Penelitian

Dengan melakukan penelitian ini, penulis mengharapkan adanya manfaat baik secara teoritis maupun manfaat praktis yang dapat dirasakan oleh semua pihak. Adapun menfaat yang penulis harapkan, yaitu :

1.4.1 Kegunaan Praktis.

1. Bagi Pihak Puskesmas

Mempermudah kinerja pegawai yang ada di Puskesmas Jatihandap, dalam proses pencatatan data pasien dan pelayanannya pun dapat lebih efektif dan efisien, begitu juga dalam hal pembuatan laporannya.

2. Bagi Pengguna Sistem

Dengan adanya sistem informasi pelayanan kesehatan di puskesmas jatihandap ini diharapkan proses interaksi antara pasien dan pegawai

pukesmas yang bersangkutan menjadi semakin mudah dan fleksibel.

1.4.2 Kegunaan Akademis

1. Bagi Pengembangan Ilmu

Untuk merealisasikan ilmu yang didapat dan dipelajari di kampus dengan penelitian dan diharapkan penelitian yang dilakukan dapat memperluas

(13)

2. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat dalam

meningkatkan pemahaman/ pemikiran kepada peneliti lain yang akan mengambil skripsi atau tugas akhir dalam kajian yang sama sekalius sebagai referensi di dalam penulisan.

3. Bagi Penulis

Hasil penelitian diharapkan dapat diaplikasikan dalam dunia kerja atau

pada kehidupan sehari – hari.

I.5 Batasan masalah

Batasan masalah diperlukan agar penelitian yang dilakukan tidak berubah arah dari tujuan yang ditetapkan. Pelayanan kesehatan di Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis kesehatan di bawah supervisi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Berdasarkan uraian dari identifikasi masalah diatas telah dijelaskan mengenai sistem yang akan diteliti di Puskesmas Jatihandap ini merupakan sistem yang melayani kesehatan masyarakat. Adapun batasan masalah yang disajikan oleh penulis pada penelitian ini mencakup beberapa hal yaitu :

1. Sistem informasi yang dibangun hanya membahas hal yang berkaitan dengan proses pelayanan seperti pendaftaran pasien , rekam medic pasien, dan pengelolaan data obat.

(14)

3. Sistem informasi yang di bangun pada bagian KIA/KB hanya melakukan proses kunjungan pasien saja.

I.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi Penelitian ini dilakukan pada Puskesmas Jatihandap yang beralamat di Jl.Jatihandap No.6 Kel. Mandala Jati Kec.Cicadas Kota Bandung. Adapun jadwal penelitian yang akan dilaksanakan mulai Bulan Februari 2011 - Juni 2011. Untuk rencana waktu penelitian yang dilakukan di Puskesmas Jatihandap ini yaitu sebagai berikut :

(15)

LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem

Dalam mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan sistem,

yaitu sistem yang lebih menekankan pada prosedur dan elemennya. Pendekatan

sistem yang lebih menekankan pada prosedur, menurut Jogiyanto (2005:1)

mendefinisikan sistem sebagai berikut :

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.

Sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada komponen dan elemennya, menurut jogiyanto (2005:2) mendefinisikan:

“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Dari pengertian di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa suatu sistem merupakan elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam

melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.1.1 Karakteristik Sistem

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 3), Suatu sistem mempunyai

(16)

a. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi. Komponen

atau elemen sistem dapat berupa suatu subsistem (bagian-bagian sistem). Subsistem mempunyai karakteristik dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

Batas Sistem (boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang

lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan dan menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

b. Lingkungan Luar sistem

Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari

sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

c. Penghubung Sistem

Penghubung (interface) merupakan media penghubung, yang memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem dengan subsistem lainnya.

Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung

d. Masukan Sistem

Masukan (input ) adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan keperawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal

(17)

dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

e. Keluaran Sistem

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan

masukan untuk subsistem yang lain. f. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran

g. Sasaran Sistem

Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, kalau sistem tidak mempunyai

sasaran maka sistem tidak akan ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila

mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan

keluaran yang dihasilkan.

2.1.2 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan kedalam beberapa sudut pandang. Berikut

akan dipaparkan mengenai klasifikasi sistem menurut Al-Bahra (2005:6) :

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

a. Sistem abstrak : Sistem yang berupa pemikiran atau atau ide-ide yang

tidak tampak secara fisik.

(18)

2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan

a. Sistem alamiah : Sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat oleh

manusia (ditentukan dan tunduk kepada kehendak sang pencipta alam).

b. Sistem buatan manusia : Sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem

buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut

dengan human-machine sistem atau ada yang menyebut dengan

man-machine sistem.

3. Sistem Tertentu dan Sistem Tak tentu

a. Sistem tertentu : beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat

diprediksi.

b. Sistem tak tentu : sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat

diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka.

a. Sistem tertutup : Sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh

dengan lingkungan luarnya.

b. Sistem terbuka : sistem yang berhubungan dan terpengruh dengan

lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan

(19)

2.2 Konsep Dasar Informasi

Suatu informasi dapat ditransformasikan pada saat informasi itu mengalir

dalam sebuah sistem baik itu manual maupun berbasis komputerisasi. Sistem

tersebut menerima input dalam berbagai cara mengaplikasikan perngakat keras

dan elemen manusia untuk mentransformasikan input menjadi output dalam

berbagai bentuk.

Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam

suatu bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi penerimanya, yang

menggambarkan suatu kejadian nyata dan digunakan untuk pengambilan

keputusan.

Menurut jogiyanto (2005 : 8) mendefinisikan informasi sebagai berikut :

“ Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan

lebih berarti bagi yang menerimannya”.

2.2.1 Pengertian Data

Data merupakan bentuk yang masih mentah yang mendeskripsikan dari

sesuatu dan kejadian yang kita hadapi. Menurut Abdul Kadir (2003 : 29)

mendefinisikan data sebagai berikut :

(20)

2.2.2 Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan untuk menghasilkan suatu informasi. Menurut

Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 9) mendefinisikan data sebagai berikut :

“Pengolahan data adalah masa atau waktu yang digunakan untuk

mendeskripsikan perubahan bentuk data menjadi informasi yang memiliki kegunaan”.

Ada beberapa operasi yang dilakukan dalam pengolahan data, antara lain

sebagai berikut :

a. Data masukan

Kumpulan data transaksi ke sebuah pengaolahan data medium (contoh, punching number ke dalam kalkulator), merupakan data masukan.

b. Data transformasi

Beberapa bentuk data transformasi di antaranya adalah sebagai berikut:

− Kalkulasi operasi aritmatik terhadap data field

− Menyimpulkan proses akumulasi beberapa data

− Melakukan klasifikasi terhadap data group-group tertentu seperti

categorizing (mengelompokkan) data ke dalam group besar

(21)

c. Informasi keluaran

Menampilkan hasil merupakan kegiatan untuk menampilkan

informasi yang dibutuhkan pemakai melalui monitor atau cetakan, sedangkan reproducing (memproduksi ulang) merupakan kegiatan penyimpanan data yang digunakan untuk pemakai lain yang

membutuhkan.

2.2.3 Siklus Informasi

Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, maka

perlu dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam

menghasilkan informasi. Siklus informasi atau siklus pengolahan data adalah

sebagai berikut. Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:11) :

Gambar 2.1. Siklus Informasi

Sumber : Al Bahra Bin Ladjamudin, 2005, Analisis dan Desain Sistem

Informasi, Graha Ilmu, Yogyakarta.

2.2.4 Kualitas Informasi

Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh hal-hal sebagai

berikut. Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:11) :

a. Relevan (relevancy), yaitu sejauh mana tingkat relevansi informasi

tersebut terhadap kenyataan kejadian masa lalu, masa sekarang dan

(22)

b. Akurat (accuracy), yaitu suatu informasi dikatakan berkualitas jika seluruh

kebutuhan informasi telah tersampaiakan serta pesan yang disampaiakan

sudah lengkap sesuai dengan yang diinginkan oleh user.

c. Tepat Waktu (timelines), informasi yang datang pada penerima tidak boleh

terlambat. Suatu informasi harus sesuai dengan keadaan saat itu.

d. Ekonomis (economy), informasi yang dihasilkan harus mempunyai daya

jual yang tinggi dan biaya operasional untuk menghasilkan informasi

tersebut harus minimal, informasi tersebut juga mampu memberikan

dampak yang luas terhadap laju pertumbuhan ekonomi dan teknologi

informasi.

e. Efisien (efficiency), informasi yang berkualitas harus memiliki kalimat

yang sederhana dan mudah dimengerti, tapi bisa memberikan makna yang

mendalam.

f. Dapat dipercaya (reliability), informasi yang didapat harus dari sumber

yang bisa dipercaya. Sumber tersebut juga harus sudah teruji tingkat

kejujurannya.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi dibuat atau dirancang untuk mencapai suatu tujuan yaitu

menyajikan informasi.

Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam buku analisis dan desain

karangan Jogiyanto (2005 : 11 ) mendefinisikan sistem informasi sebagai berikut:

(23)

2.3.1 Komponen Sistem Informasi

Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen- komponen. Menurut

Abdul Kadir (2003 : 70) komponen-komponen itu sebagai berikut :

a. Perangkat keras (hardware) : Mencakup peranti-peranti fisik seperti

komputer dan printer.

b. Perangkat lunak (software) atau program : Sekumpulan instruksi yang

memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.

c. Prosedur : Sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan

pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

d. Orang : Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan

sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.

e. Basis data (database) : Sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang

berkaitan dengan penyimpanan data.

f. Jaringan komputer dan komunikasi data : Sistem penghubung yang

memungkinkan sesumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses

oleh sejumlah pemakai.

2.4 Pengertian Client-Server

Menurut abdul kadir (2003:80) mengenai client-server. Client adalah sembarang sistem atau proses yang melakukan suatu permintaan data atau layanan ke server. Client mempunyai kemampuan untuk melakukan proses sendiri. Ketika

sebuah client meminta suatu data ke server, server akan segera menanggapinnya dengan memberikan data yang diminta ke client bersangkutan. Setelah data

(24)

Server adalah sistem atau proses yang menyediakan data atau layanan

yang diminta oleh client. Secara fisik, sebuah server dapat berupa komputer

(mainframe, mini-computer, workstation, ataupun pc) atau peranti yang lain

(misalnya printer). Yang disebut server tidak harus berupa sistem fisik, tetapi juga bisa berupa suatu proses. Sebagai contoh, yang disebut sebagai database server

adalah sebuah proses di dalam komputer untuk menangani permintaan akses terhadap basis data.

2.5 Jaringan Komputer

Menurut Dede Sopandi dalam buku instalasi dan konfigurasi jaringan komputer (2008:2) jaringan komputer merupakan gabungan antara teknologi

komputer dan teknologi telekomunikasi. Gabungan teknologi ini melahirkan pengolahan data yang dapat didistribusikan , mencakup pemakaian database,

software aplikasi dan peralatan hardware secara bersamaan, sehingga penggunaan

komputer yang sebelumnya hanya berdiri sendiri, kini telah diganti dengan sekumpulan komputer yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam

melaksanakan tugasnya, sistem inilah yang disebut jaringan komputer. Jadi apabila kita punya komputer dan komputer kita dapa berinteraksi atau komunikasi

dengan komputer lain maka dikatakan komputer kita sudah terkoneksi dalam sebuah jaringan komputer. Agar jaringan dapat berfungsi, dibutuhkan layanan-layanan yang dapat mengatur pembagian sumber daya, dan juga dibutuhkan

(25)

2.5.1 Jenis – Jenis Jaringan Komputer

Dilhat dari skop dan luas jaringan jaringan komputer secara geografis

dibedakan menjadi 3 kelompok :

1. Local Area Network (LAN)

Menghubungkan komputer-komputer pribadi dalam kantor perusahaan,

pabrik atau kampus: LAN dapat dibedakan dari jenis jaringan lainnya berdasarkan 3 karakteristik: ukuran, teknologi transmisi dan topologi

jaringan.

2. Metropolitan Area Network (MAN)

Merupakan versi LAN ukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi

yang sama dengan LAN. MAN mampu menunjang data dan suara, dan bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.

3. Wide Area Network (WAN)

WAN jangakauanya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup negara atau benua. WAN terdiri dari kumpulan LAN, MAN dan

mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai. Terdapat sejumlah perangkat yang melewatkan aliran informasi data

dalam sebuah WAN. Perangkat-perangkat tersebut adalah:

a. Router : peningkatan kemampuan dari bridge. Router mampu menunjukan rute/jalur dan memfilter informasi pada jaringan yang berbeda.

(26)

c. Modem : modem mengkonversi sinyal digital ke dalam bentuk yang sesuai dengan teknologi transmisi untuk dilewatkan melalui fasilitas komunikasi

(analog).

d. CSU/DSU ( Channel Service Unit/Data Service Unit) : sama seperti modem,

mengirim data dalam format digital melalui jaringan telephone digital.

e. Communication Server : adalah server khusus “dial in/out” bagi pengguna untuk melakukan dial dari lokasi remote sehingga dapat terhubung ke LAN.

f. Multiplexer : Mentransmisikan gabungan beberapa sinyal melaui sebuah sirkuit.

g. X.25/Frame Relay Switches : menghubungkan data local / private melalui

jaringan data, menggunakan sinyal digital. 2.5.2 Topologi Jaringan

Menurut Dede Sopandi dalam buku instalasi dan konfigurasi jaringan komputer (2008 : 27) Topologi Jaringan adalah susunan atau pemetaan interkoneksi antara node, dari suatu jaringan, baik secara fisik (riil) dan logis

(virtual). Topologi Fisik adalah cara yang digunakan untuk menghubungkan

workstation - workstation di dalam LAN tersebut. Macam –macam teknologi fisik

antara lain :

a. Topologi Bus atau Linier

Topologi bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa

(27)

paling prevevalent karena sederhana dalam instalasi, signal melewati kabel 2 arah dan mungkin terjadi collision.

Gambar 2.2 Topologi Bus

Sumber : Dede Sopandi, 2008, Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer, Informatika, Bandung.

b. Topologi Ring

Topologi ini memanfaatkan kurva tertutup, artinya informasi dan data serta traffic disalurkan sedemikian rupa sehingga masing-masing node. Fasilitas ini

memanfaatkan fiber optic sebagai sarananya.

(28)

Sumber : Dede Sopandi, 2008, Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer, Informatika, Bandung.

c. Topologi Star

Topologi jaringan ini banyak digunakan diberbagai tempat, karena kemudahan untuk menambah, mengurangi atau mendeteksi kerusakan

jaringan yang ada.

Gambar 2.4 Topologi Star

Sumber : Dede Sopandi, 2008, Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer, Informatika, Bandung.

d. Topologi Hybrid atau Topologi Tree

(29)

Gambar 2.5 Topologi Tree

Sumber : Dede Sopandi, 2008, Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer, Informatika, Bandung.

2.6 Definisi Kasus Yang di Analisis 2.6.1 Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan (health care services) adalah setiap upaya yang

diselenggarakan sendiri atau bersama-sama dalam satu organisasi untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan, mencegah dan mengobati penyakit serta

memulihkan kesehatan perorangan, kelmpok dan atau masyarakat (Azwar,1996). Menurut Kotler (1997) Mutu atau kualitas pada umumnya dapat diukur (tangible) namun mutu jasa pelayanan agak sulit diukur, karena umumnya bersifat subyektif,

(30)

Terdapat lima determinan kualitas jasa/pelayanan yang dapat dirinci sebagai berikut :

a. Kehandalan (reliability)

Kemampuan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan tepat terpercaya, dapat dilihat dari:

1). Proses penerimaan pasien yang cepat dan tepat.

2). Pelayanan pemeriksaan, pengobatan yang cepat dan tepat.

3). Jadwal pelayanan dijalankan dengan tepat. 4). Prosedur pelayanan yang tidak berbelitbelit. b. Ketanggapan (responsiveness)

Kemampuan untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa cepat dapat dilihat dari :

1). Kemauan petugas untuk cepat tanggap menyelesaikan keluhan pasien 2). Petugas memberikan informasi yang jelas, mudah dimengerti.

3). Tindakan cepat pada saat pasien membutuhkan.

c. Keyakinan (assurance)

Pengetahuan, kemampuan dan kesopanan pemberi jasa untuk menimbulkan

kepercayaan dan keyakinan terlihat dari :

1). Pengetahuan dan kemampuan petugas menetapkan problematic pasien 2). Ketrampilan petugas dalam bekerja

3). Pelayanan yang sopan dan ramah.

(31)

c. Perhatian (empathy)

Perhatian pribadi yang diberikan pada pelanggan terlihat dari:

1). Memberikan perhatian secara khusus kepada setiap pasien 2). Perhatian terhadap keluhan pasien dan keluarga.

3). Pelayanan pada semua pasien tanpa memandang status social.

d. Penampilan (Tangible).

Penampilan fisik, peralatan serta personil.

1). Kebersihan, kerapian dan kenyamanan ruangan. 2). Penataan eksterior dan interior.

3). Kelengkapan, kesiapan dan kebersihan alatalat yang dipakai.

4). Kerapian dan kebersihan penampilan petugas. 2.6.2 Pengertian Pasien

Menurut DepKes 2008 Pasien adalah sebagai berikut “pasien adalah orang sakit yang dirawat oleh seorang dokter”

Hak pasien adalah mendapatkan ganti rugi apabila pelayanan yang

diterima tidak sebagaimana mestinya. Masyarakat sebagai konsumen dapat menyampaikan keluhannya keluhannya kepada pihak rumah sakit atau institusi

layanan kesehatan lainnya sebagai upaya perbaikan interen dalam pelayanannya atau kepada lembaga yang memberi perhatian kepada konsumen kesehatan. Sebagai dasar hukum dari gugatan pasien atau konsumen/penerima jasa pelayanan

(32)

2.6.3 Pengertian Puskesmas

Puskesmas atau Pusat Kesehatan Masyarakat adalah Organisasi fungsional yang

menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat ( wikipedia ). Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan

menitikberatkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajad kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan.

2.7 Perangkat Lunak pendukung

Penulis menggunakan beberapa perangkat lunak pendukung yang untuk pengembangan sistem, dibawah ini akan dijelaskan perangkat-perangkat lunak

yang penulis gunakan.

2.7.1 Visual Basic 6.0

Visual basic menyediakan tool untuk membuat aplikasi yang sederhana

sampai aplikasi kompleks atau rumit baik untuk keperluan pribadi maupun untuk keperluan perusahaan/instansi dengan sistem yang lebih besar. Kita akan segera

membahas dan menggunakan MS VB 6.0. Kita akan membatasi dan menghindari dulu pembahasan secara rinci dan teknis, agar kita mendapat gambaran secara umum tentang kecanggihan dan kemudahan menggunakan MS VB 6.0.

(33)

VB sebenarnya adalah pengembangan bahasa pemorgaman terdahulu yaitu BASIC (Beginners All-Purpose Symbolic Intruction Code) yang merupakan salah

satu bahasa pemograman under DOS.

Pengenalan antar muka visual basic yaitu sebagai berikut :

Gambar 2.6 Tampilan Form Visual Basic

Sumber : Bella Hardiayana, S.kom., 2010, Modul Visual Basic, Unikom,

Bandung.

Keterangan :

(34)

b. Main Toolbar (standar bar) yaitu Merupakan sebuah window yang berisi ikon-ikon yang fungsinya sama dengan menu, tetapi dapat digunakan

dengan lebih cepat karena sebuah ikon mewakili satu perintah tertentu. c. Toolbox yaitu Merupakan kotak perangkat yang terdiri atas beberapa class

objek yang digunakan dalam proses pembuatan aplikasi.

d. Project Window (project explore) yaitu Merupakan jendela yang

digunakan untuk menampilkan file-file yang terlibah didalam suatu

project, berisi form, modul, class modul, user control, report, dsb.

e. Properties Window yaitu Merupakan jendela yang digunakan untuk

menampilkan dan mengubah properti/ atribut/ sifat dari sebuah objek,

misal name, width, height, caption, dsb.

f. From yaitu Merupakan objek yang digunakan untuk merancang aplikasi

dengan menempatkan objek-objek lain dari toolbox. Form di VB ada 2 jenis yaitu normal form dan MDI form.

2.7.2 Database

Database adalah sekumpulan data yang terdiri atas satu atau lebih tabel yang saling berhubungan. Dalam buku Analisis dan Desain Sistem Informasi

karangan Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 129) mendefinisikan basis data dari beberapa orang ahli basis data adalah sebagai berikut :

“Database adalah sekumpulan data store (bisa dalam jumlah yang sangat

(35)

Database adalah sekumpulan program-program aplikasi umum yang bersifat “batch” yang mengeksekusi dan memproses data secara umum (seperti pencarian,

peremajaan, penambahan, dan penghapusan terhadap data.

Database yang sudah tesedia dalam suatu media penyimpanan tidak akan pernah bisa diakses tanpa adanya suatu perangkat lunak aplikasi yang familiar

dengannya, misalkan saja perangkat lunak aplikasi yang berbasis database dinamakan Database Management System (DBMS). DBMS merupakan koleksi

terpadu dari database dan program-program komputer (utilitas) yang digunakan untuk mengakses dan memilihara database. Tujuan Utama dari DBMS adalah untuk menyediakan suatu lingkungan yang mudah dan efisien untuk penggunaan,

penarikan, dan penyimpanan data dan informasi. Pengelolaan manajemen basis data meliputi hal-hal sebagai berikut :

a. Pendefinisian struktur penyimpanan.

b. Penyediaan mekanisme untuk manipulasi informasi.

c. Penyediaan keamanan dalam penarikan dan penyimpanan data data dan

informasi.

2.7.3 SQL Server

SQL Server adalah sistem manajemen database relasional (RDBMS) yang dirancang untuk aplikasi dengan arsitektur client/server. Istilah client, server, dan

client/server dapat digunakan untuk merujuk kepada konsep yang sangat umum atau hal yang spesifik dari perangkat keras atau perangkat lunak. Pada level yang sangat umum, sebuah client adalah setiap komponen dari sebuah sistem yang

(36)

Sedangkan sebuah server adaah setiap komponen sistem yang menyediakan layanan atau sumber daya ke komponen sistem lainnya.

Gambar 2.7 Sistem Client /Server (Marcus Teddy cs 2004)\

Sumber : Http : //www.andrifaesal.wordpress.com/2009/02/17/sqlserver2000/ (27 – Maret – 2011 )

Sistem client/server adalah dirancang untuk memisah layanan basisdata dari client, dengan penghubungnya menggunakan jalur komunikasi data. Layanan basisdata diimplementasikan pada sebuah komputer yang berdaya guna, yang

memungkinkan manajeman tersentralisasi, keamanan, dan berbagai sumber daya. Oleh karena itu, server dalam client/server adalah basisdata dan layanannya.

(37)

Gambar 2.8 Tampilan Microsoft SQL Server 2000

Sumber : Http : //www.andrifaesal.wordpress.com/2009/02/17/sqlserver2000/ (27 – Maret – 2011 )

SQL Server adalah server basisdata yang secara fungsional adalah proses atau aplikasi yang menyediakan layanan basisdata. Client berinteraksi dengan layanan basisdata melalui antar muka komunikasi tertentu yang bertujuan untuk

pengendalian dan keamanan. Client tidak mempunya akses langsung kedata, tetapi selalu berkomunikasi dengan server basisdata. (Marcus Teddy.2004).

SQL Server menggunakan tipe dari database yang disebut database relasional. Database relasional adalah database yang digunakan sebuah data untuk mengatur atau mengorganisasikan kedalam tabel. Tabel-tabel adalah alat bantu untuk

mengatur atau mengelompokan data mengenai subyek yang sama dan mengandung informasi dan kolom dan baris. Tabel-tabel saling berhubungan

(38)

SQL Server mendukung beberapa tipe data yang berbeda, termasuk untuk karakter, angga, tanggal (datetime) dan uang (money), SQL Server digunakan

untuk menggambarkan model dan implementasi pada database.

Keuntungan menggunakan SQL Server dapat didefinisikan menjadi dua bagian yaitu satu bagian untuk menjalankan pada server dan bagian lain untuk client.

Keuntungan Client 1. Mudah digunakan.

2. Mendukung berbagai perangka keras.

3. Mendukung berbagai aplikasi perangkat lunak. 4. Biasa untuk digunakan

Keuntungan Server:

1. Dapat diandalkan (Reliable).

2. Toleransi kesalahan (Fault Tolerant). 3. Konkurensi (Concurrent)

4. Performa tingggi dalam perangkat keras (High-performance Hardware).

5. Pengendalian terpusat (Centralized Control). 6. Penguncian yang canggih (Sophisticated Locking).

(39)

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1Objek Penelitian

Objek penelitian adalah wilayah penelitian yang dilakukan oleh Peneliti.

Penulis melakukan penelitian pada Puskesmas Jatihandap yang beralamat di Jalan

Jl.Jatihandap No.6 Kel.Mandala Jati Kec.Cicadas Kota Bandung.

3.1.1 Sejarah Puskesmas

UPT Puskesmas Sindangjaya sebelumnya bernama Puskesmas Cicadas

yang pada saat itu masih masuk wilayah Kabupaten Bandung yang kemudian

masuk wilayah Kotamadya Bandung. UPT Puskesmas Sindangjaya saat ini

beralamat di Jalan Arcamanik RT 01 RW 01 No 30 Kelurahan Sindangjaya

Kecamatan Mandalajati. UPT Puskesmas Sindangjaya terletak di wilayah

Kecamatan Mandalajati yang merupakan pemekaran Kecamatan pada tahun 2007,

yang terdiri dari 4 Kelurahan yaitu Kelurahan Sindangjaya, Kelurahan Pasir

Impun, Kelurahan Karang Pamulang, dan Kelurahan Jatihandap serta dengan

jumlah penduduk sebanyak 57306 jiwa. Pada bulan Mei tahun 2008 maka

secara organisasi terjadi perubahan dari Puskesmas Cicadas menjadi UPT

Puskesmas Sindangjaya yang bertanggung jawab dibidang kesehatan diwilayah

Kecamatan Mandalajati Kota Bandung, serta UPT Puskesmas Sindangjaya

mempunyai 4 Puskesmas pembantu yaitu:

1. Puskesmas Jatihandap dengan wilayah kerjanya setengah Kelurahan

(40)

2. Puskesmas Mandalamekar dengan wilayah kerjanya setengah Kelurahan

Jatihandap.

3. Puskesmas Pamulang dengan wilayah kerjanya setengah Kelurahan Karang

Pamulang.

Pusekesmas Jatihandap adalah salah satu puskesmas yang terdapat di Kota

Bandung, yang telah melakukan kegiatan dalam rangka pembangunan kesehatan

Kota Bandung. Kegiatan pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan harapan

terwujudnya “ Bandung Sehat 2010” yang ditandai dengan penduduknya

berperilaku sehat serta hidup dilingkungan yang sehat.

Peran puskesmas : menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan

kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar

memperoleh derajat kesehatan yang optimal.

Fungsi puskesmas : sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan

kesehatan. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan

kesehatan strata pertama.

Upaya kesehatan di selenggarakan di puskesmas Jatihandap terdiri dari upaya

kesehatan wajib, yaitu promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu

dan anak & keluarga berencana, perbaikkan gizi masyarakat dan pemberantasan

penyakit menular serta pengobatan, sedangkan upaya kesehatan pengembangan

tersendiri dari : upaya kesehatan sekolah (UKS), upaya kesehatan usia lanjut

(Usila), kesehatan mata & pencegahaan kebutaan, kesehatan jiwa, pelayanan dan

penyediaan obat. Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan wajib & upaya

(41)

terpadu yaitu azas pertanggungjawaban wilayah, pemberdayaan masyarakat,

keterpaduan dan rujukan supaya upaya kesehatan terselenggara secara optimal.

3.1.2 Visi dan Misi

Visi Puskesmas Jatihandap adalah terbentuknya pusat kesehatan

masyarakat yang berkualitas, terjangkau, dan mampu memberikan manfaat

terhadap masyarakat.

Sedangkan Misi Puskesmas Jatihandap adalah sebagai berikut :

a. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas, mencakup

perlengkapan dan perbaikkan sarana dan prasarana sesuai dengan

teknologi yang telah ada.

b. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, mencakup

perilaku dan gaya hidup masyarakat dan lingkungan tempat tinggal.

c. Mendorong masyarakat untuk dapat memanfaatkan sarana kesehatan yang

telah ada dimasyarakat.

d. Mengembangkan sifat empati dan responsive, mencakup pengadaan dan

(42)

3.1.3 Struktur Organisasi Puskesmas Jatihandap

Berikut ini adalah bagan Struktur Organisasi pada Puskesmas Jatihandap :

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Puskesmas Jatihandap

Sumber : (Standar Operasional Prosedur Puskesmas Jatihandap 2011)

3.1.4 Deskripsi tugas

Berikut adalah dekskripsi tugas dari bagian-bagian yang terlibat dalam

sistem sebagai berikut :

A. Penanggung Jawab

Tugas penanggung jawab adalah :

1. Bertanggung jawab terhadap kelancaran aktivitas Puskesmas.

(43)

3. Melakukan pemeriksaan terhadap pasien karena merangkap sebagai dokter

umum.

B. Tata Usaha

Tugas tata usaha adalah :

1. Pencarian dan penyimpanan laporan.

2. Menerima dan mengarsipkan laporan.

3. Bertanggung jawab terhadap keuangan (bendahara kas).

4. Bertanggung jawab atas barang-barang inventaris.

5. Menangani pendaftaran dan informasi pasien.

6. Menangani hal-hal tentang surat menyurat.

7. Bertanggung jawab mengenai masalah kearsipan.

C. Dokter Umum

Tugas dokter umum adalah:

1. Melakukan pemeriksaan dan pengobatan jalan penderita umum.

2. Menerima rujukan kasus dari unit fungsional yang lain.

3. Memeriksa dan menangani kasus gawat darurat akibat kecelakaan dan

merujuk kerumah sakit bila diperlukan, dan melakukan perbaikan keadaan

umum penderita sebelum dikirim.

4. Penyuluhan kesehatan masyarakat.

D. Bagian Obat

Tugas bagian obat adalah :

1. Penerimaan dan perbekalan kesehatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

(44)

3. Penyimpanan dan pengaturan obat dan perbekalan kesehatan.

4. Meracik obat sesuai dengan resep dokter untuk diberikan kapada pasien.

5. Memberikan penyuluhan cara memakan obat kepada pasien.

6. Membuat laporan pemakaian obat sesuai dengan pedoman/petunjuk .

E. Promkes (Promosi Kesehatan)

Tugas promkes adalah:

1. Melatih dan membina kader PKK dalam membina dasar wisma, lingkungan

pemungkiman yang sehat, mencatat dan memotivasi ibu hamil untuk periksa

kehamilan dan bersalin pada bidan, dan bayi untuk diimunisasi.

2. Menggerakan masyarakat menanam taman obat keluarga, memelihara kolam

ikan, memelihara ternak dan ungas dalam rangka memperbaiki gizi keluarga

dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.

3. Melatih Saka bakti Husada dalam P3K, dan dalam penyuluhan kesehatan

kepada masyarakat, serta memelihara kebersihan lingkungan tempat- tempat

umum dan pemungkinan.

F. Gizi

Tugas bagian gizi adalah:

1. Memberi pelayanan konseling diet kepada ibu hamil dan

menyusui/pengunjung Puskesmas.

2. Membina kader posyandu dalam pengetahuan tentang gizi secara umum dan

(45)

3. Mengunjungi polindes dan posyandu dalam rangka mengamati keadaan gizi

masyarakat dan memberi bimbingan teknis pada kader dan dukun bayi dalam

penyuluhan serta monitoring gizi ibu hamil dan bayi.

4. Pembinaan dan pemantauan usaha perbaikan gizi keluarga (UPGK).

G. Kebidanan

Tugas kebidanan adalah :

(1) Di dalam Gedung

1. Melaksanakan pelayanan KIA/KB sesuai standar yang ditetapkan.

2. Mencatat kegiatan kartu ibu, KMS ibu hamil, kartu anak, KMS Balita dan

kartu KB.

3. Mencatat pada register kunjungan dan kohort KIA/KB.

4. Memberikan Imunisasi TT pada ibu hamil.

5. Memasang IUD dan memberikan pil dan kontrasepsi lain.

6. Memasang dan melepas implant dibawah pengawasan dokter Puskesmas.

(2) Di luar Gedung

1. Melakukan Bimbingan teknis pelayan KIA/KB yang diselenggarakan bidan

didesa agar sesuai dengan standar pelayanan.

2. Mengkoordinir dan membimbing pelaksanaan pembinaan dukun paraji.

H. Kesling (Kesehatan Lingkungan)

Tugas kesehatan lingkungan adalah :

1. Membina kader dan dasa wisma untuk memelihara kesling pemukiman dan

(46)

2. Membina masyarakat untuk berperan serta menyediakan air minum yang

bersih dan memanfaatkan jamban keluarga.

3. Mengawasi dan memberi bimbingan teknis kepada masyarakat dalam

pembuatan jamban keluarga dan cara-cara menyediakan air bersih.

4. Mengawasi hygiene dan sanitasi penjual makanan, baik yang edarkan

maupun yang dijual direstoran dan pabrik pembuatan makanan yang dikemas.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan prosedur atau cara-cara tertentu yang

digunakan untuk memperoleh pengetahuan.

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam penyusunan ini penulis menggunakan metode deskriptif, yaitu

suatu metode dengan tujuan untuk membuat gambaran secara sistematis, faktual

dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat pada suatu objek penelitian

tertentu. Pada tahap pertama penulis melakukan pengumpulan data dan bahan

yang diperlukan terlebih dahulu, dan pada tahap berikutnya penulis mengoah dan

membahas sampai pada suatu kesimpulan yang akhirnya dapat dibuat suatu

laporan.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Dalam pengembangan sistem informasi tentunya diperlukan jenis data

yang akurat sesuai dengan sistem yang akan dikembangkan, oleh karena itu

(47)

penulis dalam tahap analisa dan tahap perancangan terbagi 2 yaitu sumber data

sekunder dan sumber data primer.

3.2.2.1 Sumber Data Primer

Sumber data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya,

diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Data diperoleh dengan ikut serta

secara langsung dalam kegiatan yang berlangsung pada Puskesmas Jatihandap.

Metode pengumpulan data dalam rangka pengumpulan informasi mengenai objek

penelitian ini, yaitu:

1. Observasi

Observasi adalah suatu cara untuk mengumpulkan data dengan melakukan

penelitan secara langsung pada Puskesmas Jatihandap. Observasi dilakukan

sebelum pelaksanaan pengumpulan data, dimana penulis melakukan pengenalan

objek baik lingkungan kerja, aktifitas kerja, bahan kajian dan objek yang diteliti.

Mengamati secara langsung dan ikut serta kedalam kegiatan yang berlangsung

pada sub bagian pelayanan kesehatan Puskesmas Jatihandap yaitu pada bagian

tata usaha, bagian KIA & KB, serta bagian obat.

2. Wawancara

Dalam hal ini penulis melakukan tanya jawab secara langsung mengenai

permasalahan yang akan diteliti kepada pihak yang bersangkutan di bagian

pelayanan kesehatan. Wawancara ini bertujuan untuk memperjelas dan

meyakinkan atas fakta atau informasi yang diperoleh melalui observasi. Penulis

(48)

Jatihandap pada bagian tata usaha mengenai pendataan pasien, bagian KIA dan

KB mengenai kesehatan ibu dan anak dan keluarga berencana, serta bagian.

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber lain seperti

catatan perusahaan, arsip-arsip, dokumen-dokumen, publikasi pemerintah dan

situs web di internet. Penulis mengumpulkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan

dalam proses analisis dan desain pengembangan sistem yang akan dibuat.

Metode Pengumpulan data sekunder yaitu :

1. Dokumentasi

Melakukan pengumpulan data yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan

dari dokumen yang diberikan oleh pihak puskesmas mengenai dokumen kartu

berobat, rekam medik, daftar kunjungan pasien umum, daftar klaim pemeriksaan

rawat jalan peserta jamkesmas, daftar klaim kolektif pemeriksaan rawat jalan/

lanjutan peserta PT Askes, resep, laporan pemakaian dan lembar permintaan obat,

kartu stok, kartu pemeriksaan ibu hamil, kartu peserta KB, kartu status peserta

KB, kartu kesehatan dan tumbuh kembang bayi, kartu menuju sehat. Dilakukan

untuk mendokumenkan sebagaimana artinya, dokumen artinya barang-barang

tertulis. Untuk mendasari pemikiran dari bahan yang diperoleh dengan membaca

dan mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan penyusunan program maupun

laporan.

2. Studi Pustaka

Melakukan pengumpulan data baik dari buku maupun dari sumber internet

(49)

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Pendekatan sistem yang digunakan dalam perancangan sistem informasi

ini adalah pendekatan terstruktur. Pendekatan ini dimaksudkan untuk

memperhatikan sistem informasi sebagai satu kesatuan terintegrasi untuk

masing-masing kegiatan atau aplikasinya. Pendekatan terstruktur mengenalkan

penggunaan alat-alat dan teknik-teknik untuk mengembangkan sistem yang

terstruktur. Pada pendekatan sistem ini terdapat alat bantu juga seperti Flowmap,

Diagram Kontek, Data Flow Diagram (DFD), kamus data, normalisasi, tabel relasi

dan Entiti Relationship Diagram (ERD).

3.2.3.2Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah menggunakan

metode prototipe. Menurut Abdul Kadir (2002:416) Prototipe merupakan suatu

metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk

membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat

dievaluasi oleh pemakai. Mengingat kebanyakan pemakai mengalami kesulitan

dalam memahami spesifikasi sistem berakibat bahwa pemakai tidak begitu paham

sampai pengujian dilakukan. Selain itu, prototipe membuat proses pengembangan

informasi menjadi lebih cepat dan lebih mudah, terutama pada keadaan kebutuhan

pemakai sulit untuk diidentifikasi. Secara garis besar, tujuan prototipe adalah

(50)

1. Mengurangi waktu sebelum pemakai melihat sesuatu yang konkret dari

usaha pengembangan sistem.

2. Menyediakan umpan balik yang cepat dari pemakai kepada pengembang.

3. Membantu menggambarkan kebutuhan pemakai dengan kesalahan yang

lebih sedikit.

4. Meningkatkan pemahaman pengembang dan pemakai terhadap sasaran yang

seharusnya dicapai oleh sistem.

5. Menjadikan keterlibatan pemakai sangat berarti dalam analisis dan desain

sistem.

Gambar 3.2 Mekanisme pengembangan sistem dan prototype.

(51)

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Pada tahap analisis dan perancangan alat bantu yang digunakan adalah

pemrograman terstruktur. Pemrograman terstruktur adalah proses yang

berorientasi kepada teknik yang digunakan untuk merancang dan menulis program

secara jelas dan konsisten. Digambarkan dalam bentuk bagan alir dokumen

(flowmap) , diagram konteks, diagram alir data (data flow diagram), kamus data,

dan perancangan basis data.

1. Flowmap

Flowmap adalah campuran peta dan flow chart, yang menunjukkan

pergerakan benda dari satu lokasi ke lokasi lain, seperti jumlah orang dalam

migrasi, jumlah barang yang diperdagangkan, atau jumlah paket dalam

jaringan. Flowmap menolong analis dan programmer untuk memecahkan

masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam

menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian.

2. Diagram Konteks

Diagram Konteks merupakan arus data yang berfungsi untuk

menggambarkan keterkaitan aliran–aliran data antar sistem dengan bagian-

bagian luar (kesatuan luar). Kesatuan luar ini merupakan sumber arus data

atau tujuan data yang berhubungan dengan sistem informasi tersebut.

3. Data Flow Diagram

Data flow diagram adalah suatu pemodelan proses dalam suatu perancangan

sistem informasi. Data flow diagram merupakan model dari sistem untuk

(52)

menggunakan diagram aliran data adalah memudahkan pemakai (user) yang

kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan

dikerjakan.

4. Kamus Data

Kamus data menurut Al Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 70) berfungsi

membantu pelaku sistem untuk mengartikan aplikasi secara detail dan

mengorganisasi semua elemen data yang digunakan secara detail dan

mengorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara persis

sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai dasar pengertian yang

sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses. Kamus data sering

disebut juga dengan sistem data dictionary adalah katalog fakta tentang data

dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan

menggunakan kamus data, analisis sistem adapat mendefinisikan data yang

mengalir di sistem dengan lengkap. Pada tahap analisis, kamus data digunakan

sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang

data yang mengalir dari sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan

tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahap

perancangan sistem, kamus data digunakan untuk merancang input, merancang

(53)

a. Nama arus data

Nama arus data harus dicatat pada kamus data, untuk mempermudah dalam

membaca arus DAD.

b. Alias

Alias dapat ditulis bila ada. Untuk menyatakan nama lain dari suatu data store

yang sebenarnya sama dengan data store yang telah ada.

c. Bentuk data

Dapat dipergunakan untuk mengelompokkan kamus data ke dalam

kegunaannya sewaktu perancangan sistem.

d. Arus data

Arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan kemana data menuju

untuk memudahkan mencari arus data di DAD.

e. Penjelasan

Untuk memperjelas tentang makna dari arus data yang dicatat dikamus data,

maka sebagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan tentang

(54)

5. Perancangan Basis Data

Database terdiri dari data yang akan digunakan atau diperuntukkan terhadap

banyak ‘user’, dimana masing-masing ‘user’(baik menggunakan teknik

pemrosesan yang bersifat batch atau on-line) akan menggunakan data tersebut

sesuai dengan tugas dan fungsi, ‘user’ lain juga dapat menggunakan data

tersebut dalam waktu yang bersamaan. Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:129).

A) Normalisasi

Database terdiri dari data yang akan digunakan atau diperuntukkan terhadap

banyak ‘user’, dimana masing-masing ‘user’(baik menggunakan teknik

pemrosesan yang bersifat batch atau on-line) akan menggunakan data tersebut

sesuai dengan tugas dan fungsi, ‘user’ lain juga dapat menggunakan data

tersebut dalam waktu yang bersamaan. Langkah-langkah pembentukan

normalisasi :

1) Bentuk Tidak Normal (Unnormalized form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada

keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau

terduplikasi.

(55)

2) Bentuk Normal ke Satu

Penghilangan group elemen yang berulang agar menjadi satu harga

tunggal, setiap atributnya harus mempunyai nilai data yang atomic, artinya

tidak bernilai ganda.

3) Bentuk Normal Kedua

Bentuk normal dua, yaitu bila semua atribut non-key memiliki

ketergantungan fungsional terhadap primary key.

4) Bentuk Normal Ketiga

Bentuk normal ketiga, yaitu bila semua atribut non-key memiliki

ketergantungan fungsional terhadap primary key dan salih independent /

saling tidak bergantung terhadap sesama atribut non-key.

5) Boyce-Codd Normal Form (BCNF)

BCNF, yaitu tidak memiliki ketergantungan sebagian, maupun

ketergantungan transitif yang didasari ketergantungan fungsional dan

memiliki suatu candidate key.

B) Tabel Relasi

Relasi tabel menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang

(56)

terdapat kardinalitas relasi yang menunjukkan jumlah maksimum entitas yang

dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain.

C) ERD

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah menyediakan cara untuk

mendeskripsikan perancangan basis data pada peringkat logika. ERD merupakan

suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan

objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi.ERD untuk

memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya

digunakan beberapa notasi dan simbol. Pada dasarnya ada tiga simbol yang

digunakan, yaitu :

1. Entiti

Entiti merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat

dibedakan dari sesuatu yang lain. Simbol dari entiti ini biasanya digambarkan

dengan persegi panjang.

2. Atribut

Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi

untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut

mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan

(57)

3. Hubungan / Relasi

Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang

berbeda. Relasi dapat digambarkan sebagai berikut :

Relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dalam

satu basis data yaitu:

1) Satu ke satu (One to one)

Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A

berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B.

2) Satu ke banyak (One to many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak

entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada entitas B dapat

berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

3) Banyak ke banyak (Many to many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak

entitas pada himpunan entitas B.

3.2.4 Pengujian Software

Pengujian perangkat lunak adalah elemen kritis dari jaminan kualitas

(58)

pengkodean. Pada dasarnya, pengujian merupakan satu langkah dalam proses

rekayasa perangkat lunak yang dapat dianggap sebagai hal yang merusak daripada

membangun.

a. Black box (functionality) testing

Mengidentifikasi kesalahan yang berhubungan dengan kesalahan fungsionalitas

PL yang tampak dalam kesalahan output. Pengujian yang mengabaikan

mekanisme internal sistem atau komponen dan fokus semata-mata pada output

yang dihasilkan yang merespon input yang dipilih dan kondisi eksekusi.

Pengujian yang dilakukan untuk mengevaluasi pemenuhan sistem atau komponen

dengan kebutuhan fungsional tertentu. Pengujian yang dilakukan untuk antar

muka perangkat lunak,pengujian ini dilakukan untuk memperlihatkan bahwa

fungsi-fungsi bekerja dengan baik dalam arti masukan yang diterima dengan

benar dan keluaran yang dihasilkan benar-benar tepat, pengintegrasian dari

eksternal data berjalan dengan baik(file/data). Pengujian Black Box digunakan

untuk menguji fungsi-fungsi khusus dari perangkat lunak yang dirancang.

Kebenaran perangkat lunak yang diuji hanya dilihat berdasarkan keluaran yang

dihasilkan dari data atau kondisi masukan yang diberikan untuk fungsi yang ada

tanpa melihat bagaimana proses untuk mendapatkan keluaran tersebut. Dari

keluaran yang dihasilkan, kemampuan program dalam memenuhi kebutuhan

pemakai dapat diukur sekaligus dapat diiketahui kesalahan-kesalahannya.

Beberapa jenis kesalahan yang dapat diidentifikasi :

(59)

2) Kesalahan antar muka.

3) Kesalahan pada struktur data (pengaksesan basis data).

4) Kesalahan inisialisasi dan akhir program.

5) Kesalahan performasi

Dalam hal pengujian software ini penulis akan menggunakan black box testing.

Karena dengan metode ini penulis dapat mengetahui dengan jelas fungsi-fungsi

program dan kesalahan program selain itu juga dapat mengetahui apakah program

(60)

4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan

Maksud dari analisis sitem yaitu untuk mengidentifikasikan dan

mengevalusi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dari kebutuhan

yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Analisis sistem yang sedang berjalan di Puskesmas Jatihandap dilakukan

dengan tujuan untuk mengetahui proses kerja yang sedang dikerjakan/berjalan.

Dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan

oleh analisis sistem yaitu, mengidentifikasi masalah dalam ruang lingkup studi.

Tahap analisis sistem ini dilakukan pada saat melakukan observasi dan

wawancara yang bertujuan untuk memahami dan mempelajari secara rinci

bagaimana cara kerja sistem yang ada, sistem yang sedanng berjalan yang ada di

Puskes mas Jatihandap.

4.1.1 Analisis Dokumen

Analisis dokumen terdiri dari nama, fungsi, sumber, item data, jumlah.

Adapun analisis dokumen yang ada pada Puskesmas Jatihandap adalah sebagai

(61)

1. Nama Dokumen : Data Pasien (id pasien)

Fungsi : Untuk membuat kartu berobat

Sumber : dari pasien diberikan kebagian tata usaha untuk

dibuatkan kartu berobat.

Item Data : no_ktp, nama_pasien, jenis_kelamin, alamat, no_telp,

umur, gol_darah.

Jumlah : 1 lembar

2. Nama Dokumen : Kartu Berobat

Fungsi : Untuk pendaftaran ketika berobat

Sumber : Dari bagian tata usaha

Item Data :No_registrasi, Nama KK, Nama, umur/tgl lahir,

hub.keluarga, pekerjaan alamat lengkap, Jenis Kelamin.

Jumlah : 1 lembar

3. Nama Dokumen : Status Penderita (rekam medic)

Fungsi : Catatan data rekam medic pasien

Sumber : Dari bagian tata usaha

Item Data : no.registrasi, no.status, no.ktp, nama penderita,

Jenis kelamin, tgl lahir / umur, Hub. Keluarga, pekerjaan,

alamat, kota,tgl, keluhan, diagnosa, kode penyakit,terapi,

rj/trj, kode pemeriksa.

Jumlah :1 lembar

4. Nama Dokumen : Daftar kunjungan pasien umum

(62)

Sumber : Dari Tata Usaha

Item Data : No, tanggal, no medrek, nama, umur,

Jenis kelamin, alamat, ttd.

Jumlah : 1 Lembar

5. Nama Dokumen : Daftar Klaim Pemiraksaan Rawat Jalan

Peserta JAMKESMAS

Fungsi : Catatan kunjungan pasien Jamkesmas

Sumber : Dari Tata Usaha

Item Data : No, tgl, nama, umur, alamat, no.ks, tanda tangan

Jumlah : 1 lembar

6. Nama Dokumen : Daftar Klaim Kolektif Pemeriksaan Rawat Jalan/

Lanjutan Peserta PT Askes

Fungsi : Catatan kunjungan pasien Askes

Sumber : Dari Tata Usaha

Item Data : No, tgl, nama pasien, nomor peserta PT Askes,

Umur, Hub.kel, golongan pemegang KTP,

Diagnose, kode penyakit, rujukan rawat, L/B,

Tanda tangan penderita.

Jumlah : 1 lembar

7. Nama Dokumen : Resep

Fungsi : untuk mengetahui obat setelah diperiksa

Sumber : Dokter

Gambar

Gambar 2.6 Tampilan Form Visual Basic
Gambar 2.8 Tampilan Microsoft SQL Server 2000
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Puskesmas Jatihandap
Gambar 4.2 Flowmap Pelayanan Pasien Umum Yang Sedang Berjalan.
+7

Referensi

Dokumen terkait

maintenance masih terdapat pengelolaan data yang kurang efisien misalnya saja pada saat akan melaksanakan survei, petugas lebih sering mengalami kesulitan dalam memberikan

(3) Kendala yang dihadapi dan Solusi yang dilakukan Puskesmas Dalam Pelayanan Kesehatan Keluarga Miskin, Puskesmas masih mengalami kesulitan pada penanganan

System informasi monitoring penggunaan obat diPuskesmas Ngadirojo pengolahan data masih manual sehingga kesulitan petugas dalam penghitungan data obat untuk mengatasi hal

Pada sistem informasi pelayanan puskesmas berbasis multiuser ini mempunyai dua jalur yang dapat di akses oleh pengguna (pasien dan petugas puskesmas/server), jalur

Tetapi di beberapa Puskesmas termasuk di Puskesmas Kiarapedes, pendataan pendaftaran pasien baru, pasien lama masih dalam bentuk tertulis pada kertas sehingga

Dalam sistem informasi administrasi pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas Nambo Banjaran seperti pada pendaftaran pasien, rekam medis, pengambilan obat, dan

Pada proses pencarian data pasien, rekam medis, proses pengolahan data administrasi pasien dan pembuatan laporan masih dilakukan secara manual atau konvensional dimana pada

Namun melihat kondisi dari puskesmas Minas saat ini masih belum adanya sistem terkomputerisasi serta terintegrasi dalam satu penyimpanan data yang berfungsi untuk pengolahan data,