SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk penyusunan Skripsi pada Program Studi Sistem Informasi
Oleh :
Arti Intansari Prashinta 10507388
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
Sistem Informasi merupakan aspek yang paling penting dalam sebuah lembaga ataupun perusahaan, salah satunya adalah sistem informasi pelayanan kesehatan di Puskesmas Jatihandap. Pengolahan data pasien, data rekam medik, dan data obat merupakan suatu kegiatan utama yang dilakukan oleh Puskesmas Jatihandap. Sistem informasi pelayanan kesehatan di Puskesmas Jatihandap masih bersifat manual, petugas mengalami kesulitan dalam pembuatan laporan karena masih melihat catatan-catatan arsip yang ada, untuk itu diperlukan suatu sistem yang tepat, akurat dan efisien dalam menyelesaikan masalah yang ada dalam perusahaan yaitu penginputan, penyimpanan data. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk merancang sebuah sistem informasi di Puskesmas Jatihandap, merancang database, dan untuk mengetahui tanggapan user terhadap sistem informasi yang diimplementasikan, dan diharapkan mampu memberikan kemudahan bagi pihak yang ada di Puskesmas dalam pengolahan data dan penyusunan laporan.
Desain penelitian yang digunakan yaitu menggunakan metode deskriptif. Metode pengembangan sistem yang digunakan yaitu metode prototype. Sedangkan metode pendekatan sistemnya yang digunakan berupa metode terstruktur yaitu flowmap, diagram konteks, DFD, relasi tabel, dan ERD. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, obervasi, dokumentasi. Perangkat lunak yang digunakan untuk pembuatan sistem informasi ini yaitu Visual Basic 6.0 dan Microsoft SQL Server 2000.
Sistem informasi ini dibangun dengan harapan agar dapat mempermudah pekerjaan petugas dalam pencatatan dan pencarian data pasien, serta dalam pengolahan data obat dan rekam medik pasien karena disimpan dalam bentuk database. Untuk kedepannya diharapkan agar dibuatkan sistem informasi yang dapat terkoneksi dengan pusat.
ABSTRACT
Information system is aspect most importantly in an institute and or company, of them is management information system is health and services in Puskesmas Jatihandap. Patient data processing , medical record data processing and drug data processing is a main activity done by health in Puskesmas Jatihandap. Health care information system in Puskesmas Jatihandap which still having the character of manual, officers had difficulty in preparing the report because they have to look at the record of existing archives, for the purpose is required a correct system, efficient and accurate in finalizing the problem is intracorporate that is input, storage of data. The purpose of this study was to design an information system in Puskesmas Jatihandap, designing databases, and to determine the user response to information systems are implemented on Jatihandap Health Center.
The study design used is using descriptive method. System development method used is prototype method.While the systems approach method which used a structured method that is flowmap that is flowmap, context diagram, DFD, table’s relationship, and ERD. Data collecting method applied is interview, observation, documentation. Software applied for making of this information system that is Visual Basic 60 and Microsoft SQL Server 2000.
This information system is made in order to make not only easy in record keeping and looking for patients data’s, but also medicine data process and patient medical records because it can keep in database. For the future is expected to be made of information systems that can be connected with the center.
Assalamu”alaikum Wr, Wb.
Puji syukur kita panjatkan kepada pemilik alam raya, yang Maha Pemberi
dan Pelindung, yang tidak ada kekuatan lain melebihi kekuatan-Nya, Allah SWT.
karena atas berkat dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada keluargaku terutama Orang Tuaku tercinta, yang telah
memberikan dukungan baik moril maupun materil, terima kasih atas do’a restu,
cinta dan kasih sayang yang senantiasa di berikan kepada penulis. Terima kasih
untuk kakak dan adikku tercinta yang telah memberikan spirit kepada penulis dan
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, semangat, dan motivasi
dalam penyusunan laporan ini. oleh kerenanya perkenankanlah penulis dalam
kesempatan ini mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto M.Sc Selaku Rektor Universitas
Komputer Indonesia.
2. Dr. Arry Akhmad Arman selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu
Komputer Universitas Komputer Indonesia.
3. Dadang Munandar, SE, M. Si. Selaku Ketua Jurusan Manajemen
Informatika di Universitas Komputer Indonesia.
4. Tono Hartono S.Si., MT Selaku pembimbing, terima kasih atas bimbingan
6. Drs. H. Suhaya, MM.,M.Sc terimaksih atas dukungan moriil maupun
materil.
7. Tante Tuti dan keluarga terimakasih atas bantuannya.
8. Sahabatku Ade Kurniadi, Antania Hanjany K, Fitrie Handayani, Hendra
Prasetyo, Riza Alfajri, Desi Riyanti, terima kasih atas kebersamaan kalian
yang selalu memberikan dorongan dan motivasi kepada penulis.
9. A’bud terima kasih atas motivasi, dorongan dan bantuannya, sehingga
laporan skripsi dapat terselesaikan
10.Teman – teman HIMA’07 Ade Suretno, Esson Sihombing, Rani Puspita,
Novi Fitri, Hafid Yunus, Finarsih, Iqbal Adi P, Dede Mulyana, Harli
Mukti, Jemmy Sandi, Anggi Ahmad, Dony, Rizky W, Aulia, Suryalaga
dan anak kelas MI-9 angkatan 2007, terimakasih atas kebersamaannya.
11.Keluarga besar Adjoen Syamsudin dan Keluarga besar Mardjiono
terimakasih atas motivasi dan dukungannya.
Selaku manusia yang tiada luput dari kesalahan dan kekhilafan Penulis
menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam pembuatan laporan ini
baik dalam penulis, tata bahasa maupun sistematika penyajian yang masih jauh
khususnya serta pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr,Wb.
Bandung, Juni 2011
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Semakin meningkatnya perkembangan teknologi informasi sekarang ini serta tuntutan manusia yang menginginkan efektifitas dalam pekerjaannya semakin memperluas penggunaan komputer sebagai alat pengolahan data. Kebutuhan akan komputer dan perangkat teknologi informasi lainnya juga membuat kebutuhan software yang sesuai dengan sistem yang diinginkan semakin
meningkat. Kombinasi dari piranti keras ( hardware ) dengan piranti lunak ( software ) serta pengguna ( brainware ) membentuk sebuah sistem informasi
yang handal dan diharapkan dapat menjawab harapan akan efektifitas dan efisiensi pekerjaan. Adanya Sistem Informasi yang terkomputerisasi dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja dan meningkatkan daya saing perusahaan dan selain itu juga dapat memberi kemudahan dalam pengumpulan, pengolahan, penyimpanan data hingga akhirnya diperoleh sebuah informasi yang akurat.
penyakit di wilayah kerjanya, secara terpadu dan terkoordinasi. Sistem pelayanan kesehatan yang di selenggarakan di puskesmas jatihandap terdiri dari upaya kesehatan wajib, promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan anak (KIA) & keluarga berencana (KB), perbaikkan gizi masyarakat dan pemberantasan penyakit menular serta pengobatan, sedangkan upaya kesehatan pengembangan tersendiri dari : upaya kesehatan sekolah (UKS), upaya kesehatan usia lanjut (Usila), kesehatan mata & pencegahaan kebutaan, kesehatan jiwa, pelayanan dan penyediaan obat.
mengalami kesulitan untuk melihat data obat keluar yang tersedia karena masih dilakukan dengan melihat catatan obat setiap harinya. Hal ini meyebabkan terhambatnya kinerja petugas puskesmas jatihandap. Sehingga pasien harus menunggu lama dalam proses registrasi, dan menghambat petugas dalam pembuatan laporan obat dan laporan data pasien di Puskesmas Jatihandap.
Secara spesifik tujuan diadakannya penelitian terhadap Puskesmas Jatihandap adalah agar dapat menghindari dan meminimalkan terjadinya kesalahan yang timbul akibat pencatatan aktivitas dan memberikan kemudahan dalam pelayanan terhadap pasien. Dengan penelitian ini diharapkan dapat mewujudkan sistem informasi pelayanan kesehatan yang mampu memberikan
peningkatan kualitas puskesmas. Untuk menunjang kelancaran sistem pelayanan kesehatan maka diperlukannya teknologi informasi guna memperlancar dan
mempermudah jalanya informasi. Agar proses yang dilakukan dapat lebih efektif dan efisien.
Berlatar belakang dari permasalahan di atas penulis berharap bahwa hasil akhir dari kegiatan penelitian ini yakni pembangunan Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan, dapat memberikan solusi yang terbaik terhadap permasalahan -permasalahan yang ada pada puskesmas Jatihandap. Dari uraian di atas, maka dalam rangka kegiatan penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis menetapkan judul ” SISTEM INFORMASI PELAYANAN KESEHATAN DI
1.2 Identifikasi dan rumusan masalah
1.2.1 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan langkah awal dari suatu kegiatan penelitian. Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah yang kerap kali terjadi dalam puskesmas jatihandap adalah sebagai berikut:
1. Proses pengolahan data pasien di Puskesmas Jatihandap masih manual, yaitu meliputi proses pendaftaran, pelayanan KIA&KB masih dilakukan dengan pencatatan dalam dokumen, dan lamanya proses pencarian rekam medic pasien pada saat pendaftaran karena rekam medic pasien masih disimpan dalam tumpukan-tumpukan rak. Hal ini mengakibatkan antrian yang cukup panjang.
1.2.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah dan identifikasi masalah
yang telah diajukan, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana mengetahui sistem pengelolaan data pasien yang sedang berjalan di Puskesmas Jatihandap.
2. Bagaimana perancangan sistem informasi pengelolaan data pasien Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Jatihandap.
3. Bagaimana implementasi sistem informasi pengelolaan data pasien Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Jatihandap.
4. Bagaimana pengujian sistem informasi pengolahan data pasien di Puskesmas Jatihandap.
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk merancang dan membuat sebuah sistem informasi pelayanan kesehatan pada puskesmas jatihandap.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang dapat diperoleh dengan dilakukannya penelitian ini ialah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui sistem yang berjalan di Puskesmas Jatihandap.
3. Untuk mengetahui implementasi Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Jatihandap.
4. Untuk menguji sistem informasi di Puskesmas Jatihandap.
I.4 Kegunaan Penelitian
Dengan melakukan penelitian ini, penulis mengharapkan adanya manfaat baik secara teoritis maupun manfaat praktis yang dapat dirasakan oleh semua pihak. Adapun menfaat yang penulis harapkan, yaitu :
1.4.1 Kegunaan Praktis.
1. Bagi Pihak Puskesmas
Mempermudah kinerja pegawai yang ada di Puskesmas Jatihandap, dalam proses pencatatan data pasien dan pelayanannya pun dapat lebih efektif dan efisien, begitu juga dalam hal pembuatan laporannya.
2. Bagi Pengguna Sistem
Dengan adanya sistem informasi pelayanan kesehatan di puskesmas jatihandap ini diharapkan proses interaksi antara pasien dan pegawai
pukesmas yang bersangkutan menjadi semakin mudah dan fleksibel.
1.4.2 Kegunaan Akademis
1. Bagi Pengembangan Ilmu
Untuk merealisasikan ilmu yang didapat dan dipelajari di kampus dengan penelitian dan diharapkan penelitian yang dilakukan dapat memperluas
2. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat dalam
meningkatkan pemahaman/ pemikiran kepada peneliti lain yang akan mengambil skripsi atau tugas akhir dalam kajian yang sama sekalius sebagai referensi di dalam penulisan.
3. Bagi Penulis
Hasil penelitian diharapkan dapat diaplikasikan dalam dunia kerja atau
pada kehidupan sehari – hari.
I.5 Batasan masalah
Batasan masalah diperlukan agar penelitian yang dilakukan tidak berubah arah dari tujuan yang ditetapkan. Pelayanan kesehatan di Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis kesehatan di bawah supervisi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Berdasarkan uraian dari identifikasi masalah diatas telah dijelaskan mengenai sistem yang akan diteliti di Puskesmas Jatihandap ini merupakan sistem yang melayani kesehatan masyarakat. Adapun batasan masalah yang disajikan oleh penulis pada penelitian ini mencakup beberapa hal yaitu :
1. Sistem informasi yang dibangun hanya membahas hal yang berkaitan dengan proses pelayanan seperti pendaftaran pasien , rekam medic pasien, dan pengelolaan data obat.
3. Sistem informasi yang di bangun pada bagian KIA/KB hanya melakukan proses kunjungan pasien saja.
I.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi Penelitian ini dilakukan pada Puskesmas Jatihandap yang beralamat di Jl.Jatihandap No.6 Kel. Mandala Jati Kec.Cicadas Kota Bandung. Adapun jadwal penelitian yang akan dilaksanakan mulai Bulan Februari 2011 - Juni 2011. Untuk rencana waktu penelitian yang dilakukan di Puskesmas Jatihandap ini yaitu sebagai berikut :
LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem
Dalam mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan sistem,
yaitu sistem yang lebih menekankan pada prosedur dan elemennya. Pendekatan
sistem yang lebih menekankan pada prosedur, menurut Jogiyanto (2005:1)
mendefinisikan sistem sebagai berikut :
“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.
Sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada komponen dan elemennya, menurut jogiyanto (2005:2) mendefinisikan:
“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.
Dari pengertian di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa suatu sistem merupakan elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam
melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
2.1.1 Karakteristik Sistem
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 3), Suatu sistem mempunyai
a. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi. Komponen
atau elemen sistem dapat berupa suatu subsistem (bagian-bagian sistem). Subsistem mempunyai karakteristik dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
Batas Sistem (boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang
lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan dan menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
b. Lingkungan Luar sistem
Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari
sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
c. Penghubung Sistem
Penghubung (interface) merupakan media penghubung, yang memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem dengan subsistem lainnya.
Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung
d. Masukan Sistem
Masukan (input ) adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan keperawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal
dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
e. Keluaran Sistem
Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan
masukan untuk subsistem yang lain. f. Pengolah Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran
g. Sasaran Sistem
Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, kalau sistem tidak mempunyai
sasaran maka sistem tidak akan ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila
mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan
keluaran yang dihasilkan.
2.1.2 Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan kedalam beberapa sudut pandang. Berikut
akan dipaparkan mengenai klasifikasi sistem menurut Al-Bahra (2005:6) :
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
a. Sistem abstrak : Sistem yang berupa pemikiran atau atau ide-ide yang
tidak tampak secara fisik.
2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan
a. Sistem alamiah : Sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat oleh
manusia (ditentukan dan tunduk kepada kehendak sang pencipta alam).
b. Sistem buatan manusia : Sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem
buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut
dengan human-machine sistem atau ada yang menyebut dengan
man-machine sistem.
3. Sistem Tertentu dan Sistem Tak tentu
a. Sistem tertentu : beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat
diprediksi.
b. Sistem tak tentu : sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat
diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka.
a. Sistem tertutup : Sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh
dengan lingkungan luarnya.
b. Sistem terbuka : sistem yang berhubungan dan terpengruh dengan
lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan
2.2 Konsep Dasar Informasi
Suatu informasi dapat ditransformasikan pada saat informasi itu mengalir
dalam sebuah sistem baik itu manual maupun berbasis komputerisasi. Sistem
tersebut menerima input dalam berbagai cara mengaplikasikan perngakat keras
dan elemen manusia untuk mentransformasikan input menjadi output dalam
berbagai bentuk.
Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam
suatu bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi penerimanya, yang
menggambarkan suatu kejadian nyata dan digunakan untuk pengambilan
keputusan.
Menurut jogiyanto (2005 : 8) mendefinisikan informasi sebagai berikut :
“ Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan
lebih berarti bagi yang menerimannya”.
2.2.1 Pengertian Data
Data merupakan bentuk yang masih mentah yang mendeskripsikan dari
sesuatu dan kejadian yang kita hadapi. Menurut Abdul Kadir (2003 : 29)
mendefinisikan data sebagai berikut :
2.2.2 Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan untuk menghasilkan suatu informasi. Menurut
Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 9) mendefinisikan data sebagai berikut :
“Pengolahan data adalah masa atau waktu yang digunakan untuk
mendeskripsikan perubahan bentuk data menjadi informasi yang memiliki kegunaan”.
Ada beberapa operasi yang dilakukan dalam pengolahan data, antara lain
sebagai berikut :
a. Data masukan
Kumpulan data transaksi ke sebuah pengaolahan data medium (contoh, punching number ke dalam kalkulator), merupakan data masukan.
b. Data transformasi
Beberapa bentuk data transformasi di antaranya adalah sebagai berikut:
− Kalkulasi operasi aritmatik terhadap data field
− Menyimpulkan proses akumulasi beberapa data
− Melakukan klasifikasi terhadap data group-group tertentu seperti
categorizing (mengelompokkan) data ke dalam group besar
c. Informasi keluaran
Menampilkan hasil merupakan kegiatan untuk menampilkan
informasi yang dibutuhkan pemakai melalui monitor atau cetakan, sedangkan reproducing (memproduksi ulang) merupakan kegiatan penyimpanan data yang digunakan untuk pemakai lain yang
membutuhkan.
2.2.3 Siklus Informasi
Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, maka
perlu dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam
menghasilkan informasi. Siklus informasi atau siklus pengolahan data adalah
sebagai berikut. Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:11) :
Gambar 2.1. Siklus Informasi
Sumber : Al Bahra Bin Ladjamudin, 2005, Analisis dan Desain Sistem
Informasi, Graha Ilmu, Yogyakarta.
2.2.4 Kualitas Informasi
Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh hal-hal sebagai
berikut. Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:11) :
a. Relevan (relevancy), yaitu sejauh mana tingkat relevansi informasi
tersebut terhadap kenyataan kejadian masa lalu, masa sekarang dan
b. Akurat (accuracy), yaitu suatu informasi dikatakan berkualitas jika seluruh
kebutuhan informasi telah tersampaiakan serta pesan yang disampaiakan
sudah lengkap sesuai dengan yang diinginkan oleh user.
c. Tepat Waktu (timelines), informasi yang datang pada penerima tidak boleh
terlambat. Suatu informasi harus sesuai dengan keadaan saat itu.
d. Ekonomis (economy), informasi yang dihasilkan harus mempunyai daya
jual yang tinggi dan biaya operasional untuk menghasilkan informasi
tersebut harus minimal, informasi tersebut juga mampu memberikan
dampak yang luas terhadap laju pertumbuhan ekonomi dan teknologi
informasi.
e. Efisien (efficiency), informasi yang berkualitas harus memiliki kalimat
yang sederhana dan mudah dimengerti, tapi bisa memberikan makna yang
mendalam.
f. Dapat dipercaya (reliability), informasi yang didapat harus dari sumber
yang bisa dipercaya. Sumber tersebut juga harus sudah teruji tingkat
kejujurannya.
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem informasi dibuat atau dirancang untuk mencapai suatu tujuan yaitu
menyajikan informasi.
Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam buku analisis dan desain
karangan Jogiyanto (2005 : 11 ) mendefinisikan sistem informasi sebagai berikut:
2.3.1 Komponen Sistem Informasi
Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen- komponen. Menurut
Abdul Kadir (2003 : 70) komponen-komponen itu sebagai berikut :
a. Perangkat keras (hardware) : Mencakup peranti-peranti fisik seperti
komputer dan printer.
b. Perangkat lunak (software) atau program : Sekumpulan instruksi yang
memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.
c. Prosedur : Sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan
pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
d. Orang : Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan
sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.
e. Basis data (database) : Sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang
berkaitan dengan penyimpanan data.
f. Jaringan komputer dan komunikasi data : Sistem penghubung yang
memungkinkan sesumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses
oleh sejumlah pemakai.
2.4 Pengertian Client-Server
Menurut abdul kadir (2003:80) mengenai client-server. Client adalah sembarang sistem atau proses yang melakukan suatu permintaan data atau layanan ke server. Client mempunyai kemampuan untuk melakukan proses sendiri. Ketika
sebuah client meminta suatu data ke server, server akan segera menanggapinnya dengan memberikan data yang diminta ke client bersangkutan. Setelah data
Server adalah sistem atau proses yang menyediakan data atau layanan
yang diminta oleh client. Secara fisik, sebuah server dapat berupa komputer
(mainframe, mini-computer, workstation, ataupun pc) atau peranti yang lain
(misalnya printer). Yang disebut server tidak harus berupa sistem fisik, tetapi juga bisa berupa suatu proses. Sebagai contoh, yang disebut sebagai database server
adalah sebuah proses di dalam komputer untuk menangani permintaan akses terhadap basis data.
2.5 Jaringan Komputer
Menurut Dede Sopandi dalam buku instalasi dan konfigurasi jaringan komputer (2008:2) jaringan komputer merupakan gabungan antara teknologi
komputer dan teknologi telekomunikasi. Gabungan teknologi ini melahirkan pengolahan data yang dapat didistribusikan , mencakup pemakaian database,
software aplikasi dan peralatan hardware secara bersamaan, sehingga penggunaan
komputer yang sebelumnya hanya berdiri sendiri, kini telah diganti dengan sekumpulan komputer yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam
melaksanakan tugasnya, sistem inilah yang disebut jaringan komputer. Jadi apabila kita punya komputer dan komputer kita dapa berinteraksi atau komunikasi
dengan komputer lain maka dikatakan komputer kita sudah terkoneksi dalam sebuah jaringan komputer. Agar jaringan dapat berfungsi, dibutuhkan layanan-layanan yang dapat mengatur pembagian sumber daya, dan juga dibutuhkan
2.5.1 Jenis – Jenis Jaringan Komputer
Dilhat dari skop dan luas jaringan jaringan komputer secara geografis
dibedakan menjadi 3 kelompok :
1. Local Area Network (LAN)
Menghubungkan komputer-komputer pribadi dalam kantor perusahaan,
pabrik atau kampus: LAN dapat dibedakan dari jenis jaringan lainnya berdasarkan 3 karakteristik: ukuran, teknologi transmisi dan topologi
jaringan.
2. Metropolitan Area Network (MAN)
Merupakan versi LAN ukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi
yang sama dengan LAN. MAN mampu menunjang data dan suara, dan bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.
3. Wide Area Network (WAN)
WAN jangakauanya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup negara atau benua. WAN terdiri dari kumpulan LAN, MAN dan
mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai. Terdapat sejumlah perangkat yang melewatkan aliran informasi data
dalam sebuah WAN. Perangkat-perangkat tersebut adalah:
a. Router : peningkatan kemampuan dari bridge. Router mampu menunjukan rute/jalur dan memfilter informasi pada jaringan yang berbeda.
c. Modem : modem mengkonversi sinyal digital ke dalam bentuk yang sesuai dengan teknologi transmisi untuk dilewatkan melalui fasilitas komunikasi
(analog).
d. CSU/DSU ( Channel Service Unit/Data Service Unit) : sama seperti modem,
mengirim data dalam format digital melalui jaringan telephone digital.
e. Communication Server : adalah server khusus “dial in/out” bagi pengguna untuk melakukan dial dari lokasi remote sehingga dapat terhubung ke LAN.
f. Multiplexer : Mentransmisikan gabungan beberapa sinyal melaui sebuah sirkuit.
g. X.25/Frame Relay Switches : menghubungkan data local / private melalui
jaringan data, menggunakan sinyal digital. 2.5.2 Topologi Jaringan
Menurut Dede Sopandi dalam buku instalasi dan konfigurasi jaringan komputer (2008 : 27) Topologi Jaringan adalah susunan atau pemetaan interkoneksi antara node, dari suatu jaringan, baik secara fisik (riil) dan logis
(virtual). Topologi Fisik adalah cara yang digunakan untuk menghubungkan
workstation - workstation di dalam LAN tersebut. Macam –macam teknologi fisik
antara lain :
a. Topologi Bus atau Linier
Topologi bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa
paling prevevalent karena sederhana dalam instalasi, signal melewati kabel 2 arah dan mungkin terjadi collision.
Gambar 2.2 Topologi Bus
Sumber : Dede Sopandi, 2008, Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer, Informatika, Bandung.
b. Topologi Ring
Topologi ini memanfaatkan kurva tertutup, artinya informasi dan data serta traffic disalurkan sedemikian rupa sehingga masing-masing node. Fasilitas ini
memanfaatkan fiber optic sebagai sarananya.
Sumber : Dede Sopandi, 2008, Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer, Informatika, Bandung.
c. Topologi Star
Topologi jaringan ini banyak digunakan diberbagai tempat, karena kemudahan untuk menambah, mengurangi atau mendeteksi kerusakan
jaringan yang ada.
Gambar 2.4 Topologi Star
Sumber : Dede Sopandi, 2008, Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer, Informatika, Bandung.
d. Topologi Hybrid atau Topologi Tree
Gambar 2.5 Topologi Tree
Sumber : Dede Sopandi, 2008, Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer, Informatika, Bandung.
2.6 Definisi Kasus Yang di Analisis 2.6.1 Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan (health care services) adalah setiap upaya yang
diselenggarakan sendiri atau bersama-sama dalam satu organisasi untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan, mencegah dan mengobati penyakit serta
memulihkan kesehatan perorangan, kelmpok dan atau masyarakat (Azwar,1996). Menurut Kotler (1997) Mutu atau kualitas pada umumnya dapat diukur (tangible) namun mutu jasa pelayanan agak sulit diukur, karena umumnya bersifat subyektif,
Terdapat lima determinan kualitas jasa/pelayanan yang dapat dirinci sebagai berikut :
a. Kehandalan (reliability)
Kemampuan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan tepat terpercaya, dapat dilihat dari:
1). Proses penerimaan pasien yang cepat dan tepat.
2). Pelayanan pemeriksaan, pengobatan yang cepat dan tepat.
3). Jadwal pelayanan dijalankan dengan tepat. 4). Prosedur pelayanan yang tidak berbelitbelit. b. Ketanggapan (responsiveness)
Kemampuan untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa cepat dapat dilihat dari :
1). Kemauan petugas untuk cepat tanggap menyelesaikan keluhan pasien 2). Petugas memberikan informasi yang jelas, mudah dimengerti.
3). Tindakan cepat pada saat pasien membutuhkan.
c. Keyakinan (assurance)
Pengetahuan, kemampuan dan kesopanan pemberi jasa untuk menimbulkan
kepercayaan dan keyakinan terlihat dari :
1). Pengetahuan dan kemampuan petugas menetapkan problematic pasien 2). Ketrampilan petugas dalam bekerja
3). Pelayanan yang sopan dan ramah.
c. Perhatian (empathy)
Perhatian pribadi yang diberikan pada pelanggan terlihat dari:
1). Memberikan perhatian secara khusus kepada setiap pasien 2). Perhatian terhadap keluhan pasien dan keluarga.
3). Pelayanan pada semua pasien tanpa memandang status social.
d. Penampilan (Tangible).
Penampilan fisik, peralatan serta personil.
1). Kebersihan, kerapian dan kenyamanan ruangan. 2). Penataan eksterior dan interior.
3). Kelengkapan, kesiapan dan kebersihan alatalat yang dipakai.
4). Kerapian dan kebersihan penampilan petugas. 2.6.2 Pengertian Pasien
Menurut DepKes 2008 Pasien adalah sebagai berikut “pasien adalah orang sakit yang dirawat oleh seorang dokter”
Hak pasien adalah mendapatkan ganti rugi apabila pelayanan yang
diterima tidak sebagaimana mestinya. Masyarakat sebagai konsumen dapat menyampaikan keluhannya keluhannya kepada pihak rumah sakit atau institusi
layanan kesehatan lainnya sebagai upaya perbaikan interen dalam pelayanannya atau kepada lembaga yang memberi perhatian kepada konsumen kesehatan. Sebagai dasar hukum dari gugatan pasien atau konsumen/penerima jasa pelayanan
2.6.3 Pengertian Puskesmas
Puskesmas atau Pusat Kesehatan Masyarakat adalah Organisasi fungsional yang
menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat ( wikipedia ). Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan
menitikberatkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajad kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan.
2.7 Perangkat Lunak pendukung
Penulis menggunakan beberapa perangkat lunak pendukung yang untuk pengembangan sistem, dibawah ini akan dijelaskan perangkat-perangkat lunak
yang penulis gunakan.
2.7.1 Visual Basic 6.0
Visual basic menyediakan tool untuk membuat aplikasi yang sederhana
sampai aplikasi kompleks atau rumit baik untuk keperluan pribadi maupun untuk keperluan perusahaan/instansi dengan sistem yang lebih besar. Kita akan segera
membahas dan menggunakan MS VB 6.0. Kita akan membatasi dan menghindari dulu pembahasan secara rinci dan teknis, agar kita mendapat gambaran secara umum tentang kecanggihan dan kemudahan menggunakan MS VB 6.0.
VB sebenarnya adalah pengembangan bahasa pemorgaman terdahulu yaitu BASIC (Beginners All-Purpose Symbolic Intruction Code) yang merupakan salah
satu bahasa pemograman under DOS.
Pengenalan antar muka visual basic yaitu sebagai berikut :
Gambar 2.6 Tampilan Form Visual Basic
Sumber : Bella Hardiayana, S.kom., 2010, Modul Visual Basic, Unikom,
Bandung.
Keterangan :
b. Main Toolbar (standar bar) yaitu Merupakan sebuah window yang berisi ikon-ikon yang fungsinya sama dengan menu, tetapi dapat digunakan
dengan lebih cepat karena sebuah ikon mewakili satu perintah tertentu. c. Toolbox yaitu Merupakan kotak perangkat yang terdiri atas beberapa class
objek yang digunakan dalam proses pembuatan aplikasi.
d. Project Window (project explore) yaitu Merupakan jendela yang
digunakan untuk menampilkan file-file yang terlibah didalam suatu
project, berisi form, modul, class modul, user control, report, dsb.
e. Properties Window yaitu Merupakan jendela yang digunakan untuk
menampilkan dan mengubah properti/ atribut/ sifat dari sebuah objek,
misal name, width, height, caption, dsb.
f. From yaitu Merupakan objek yang digunakan untuk merancang aplikasi
dengan menempatkan objek-objek lain dari toolbox. Form di VB ada 2 jenis yaitu normal form dan MDI form.
2.7.2 Database
Database adalah sekumpulan data yang terdiri atas satu atau lebih tabel yang saling berhubungan. Dalam buku Analisis dan Desain Sistem Informasi
karangan Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 129) mendefinisikan basis data dari beberapa orang ahli basis data adalah sebagai berikut :
“Database adalah sekumpulan data store (bisa dalam jumlah yang sangat
Database adalah sekumpulan program-program aplikasi umum yang bersifat “batch” yang mengeksekusi dan memproses data secara umum (seperti pencarian,
peremajaan, penambahan, dan penghapusan terhadap data.
Database yang sudah tesedia dalam suatu media penyimpanan tidak akan pernah bisa diakses tanpa adanya suatu perangkat lunak aplikasi yang familiar
dengannya, misalkan saja perangkat lunak aplikasi yang berbasis database dinamakan Database Management System (DBMS). DBMS merupakan koleksi
terpadu dari database dan program-program komputer (utilitas) yang digunakan untuk mengakses dan memilihara database. Tujuan Utama dari DBMS adalah untuk menyediakan suatu lingkungan yang mudah dan efisien untuk penggunaan,
penarikan, dan penyimpanan data dan informasi. Pengelolaan manajemen basis data meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Pendefinisian struktur penyimpanan.
b. Penyediaan mekanisme untuk manipulasi informasi.
c. Penyediaan keamanan dalam penarikan dan penyimpanan data data dan
informasi.
2.7.3 SQL Server
SQL Server adalah sistem manajemen database relasional (RDBMS) yang dirancang untuk aplikasi dengan arsitektur client/server. Istilah client, server, dan
client/server dapat digunakan untuk merujuk kepada konsep yang sangat umum atau hal yang spesifik dari perangkat keras atau perangkat lunak. Pada level yang sangat umum, sebuah client adalah setiap komponen dari sebuah sistem yang
Sedangkan sebuah server adaah setiap komponen sistem yang menyediakan layanan atau sumber daya ke komponen sistem lainnya.
Gambar 2.7 Sistem Client /Server (Marcus Teddy cs 2004)\
Sumber : Http : //www.andrifaesal.wordpress.com/2009/02/17/sqlserver2000/ (27 – Maret – 2011 )
Sistem client/server adalah dirancang untuk memisah layanan basisdata dari client, dengan penghubungnya menggunakan jalur komunikasi data. Layanan basisdata diimplementasikan pada sebuah komputer yang berdaya guna, yang
memungkinkan manajeman tersentralisasi, keamanan, dan berbagai sumber daya. Oleh karena itu, server dalam client/server adalah basisdata dan layanannya.
Gambar 2.8 Tampilan Microsoft SQL Server 2000
Sumber : Http : //www.andrifaesal.wordpress.com/2009/02/17/sqlserver2000/ (27 – Maret – 2011 )
SQL Server adalah server basisdata yang secara fungsional adalah proses atau aplikasi yang menyediakan layanan basisdata. Client berinteraksi dengan layanan basisdata melalui antar muka komunikasi tertentu yang bertujuan untuk
pengendalian dan keamanan. Client tidak mempunya akses langsung kedata, tetapi selalu berkomunikasi dengan server basisdata. (Marcus Teddy.2004).
SQL Server menggunakan tipe dari database yang disebut database relasional. Database relasional adalah database yang digunakan sebuah data untuk mengatur atau mengorganisasikan kedalam tabel. Tabel-tabel adalah alat bantu untuk
mengatur atau mengelompokan data mengenai subyek yang sama dan mengandung informasi dan kolom dan baris. Tabel-tabel saling berhubungan
SQL Server mendukung beberapa tipe data yang berbeda, termasuk untuk karakter, angga, tanggal (datetime) dan uang (money), SQL Server digunakan
untuk menggambarkan model dan implementasi pada database.
Keuntungan menggunakan SQL Server dapat didefinisikan menjadi dua bagian yaitu satu bagian untuk menjalankan pada server dan bagian lain untuk client.
Keuntungan Client 1. Mudah digunakan.
2. Mendukung berbagai perangka keras.
3. Mendukung berbagai aplikasi perangkat lunak. 4. Biasa untuk digunakan
Keuntungan Server:
1. Dapat diandalkan (Reliable).
2. Toleransi kesalahan (Fault Tolerant). 3. Konkurensi (Concurrent)
4. Performa tingggi dalam perangkat keras (High-performance Hardware).
5. Pengendalian terpusat (Centralized Control). 6. Penguncian yang canggih (Sophisticated Locking).
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1Objek Penelitian
Objek penelitian adalah wilayah penelitian yang dilakukan oleh Peneliti.
Penulis melakukan penelitian pada Puskesmas Jatihandap yang beralamat di Jalan
Jl.Jatihandap No.6 Kel.Mandala Jati Kec.Cicadas Kota Bandung.
3.1.1 Sejarah Puskesmas
UPT Puskesmas Sindangjaya sebelumnya bernama Puskesmas Cicadas
yang pada saat itu masih masuk wilayah Kabupaten Bandung yang kemudian
masuk wilayah Kotamadya Bandung. UPT Puskesmas Sindangjaya saat ini
beralamat di Jalan Arcamanik RT 01 RW 01 No 30 Kelurahan Sindangjaya
Kecamatan Mandalajati. UPT Puskesmas Sindangjaya terletak di wilayah
Kecamatan Mandalajati yang merupakan pemekaran Kecamatan pada tahun 2007,
yang terdiri dari 4 Kelurahan yaitu Kelurahan Sindangjaya, Kelurahan Pasir
Impun, Kelurahan Karang Pamulang, dan Kelurahan Jatihandap serta dengan
jumlah penduduk sebanyak 57306 jiwa. Pada bulan Mei tahun 2008 maka
secara organisasi terjadi perubahan dari Puskesmas Cicadas menjadi UPT
Puskesmas Sindangjaya yang bertanggung jawab dibidang kesehatan diwilayah
Kecamatan Mandalajati Kota Bandung, serta UPT Puskesmas Sindangjaya
mempunyai 4 Puskesmas pembantu yaitu:
1. Puskesmas Jatihandap dengan wilayah kerjanya setengah Kelurahan
2. Puskesmas Mandalamekar dengan wilayah kerjanya setengah Kelurahan
Jatihandap.
3. Puskesmas Pamulang dengan wilayah kerjanya setengah Kelurahan Karang
Pamulang.
Pusekesmas Jatihandap adalah salah satu puskesmas yang terdapat di Kota
Bandung, yang telah melakukan kegiatan dalam rangka pembangunan kesehatan
Kota Bandung. Kegiatan pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan harapan
terwujudnya “ Bandung Sehat 2010” yang ditandai dengan penduduknya
berperilaku sehat serta hidup dilingkungan yang sehat.
Peran puskesmas : menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar
memperoleh derajat kesehatan yang optimal.
Fungsi puskesmas : sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan
kesehatan strata pertama.
Upaya kesehatan di selenggarakan di puskesmas Jatihandap terdiri dari upaya
kesehatan wajib, yaitu promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu
dan anak & keluarga berencana, perbaikkan gizi masyarakat dan pemberantasan
penyakit menular serta pengobatan, sedangkan upaya kesehatan pengembangan
tersendiri dari : upaya kesehatan sekolah (UKS), upaya kesehatan usia lanjut
(Usila), kesehatan mata & pencegahaan kebutaan, kesehatan jiwa, pelayanan dan
penyediaan obat. Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan wajib & upaya
terpadu yaitu azas pertanggungjawaban wilayah, pemberdayaan masyarakat,
keterpaduan dan rujukan supaya upaya kesehatan terselenggara secara optimal.
3.1.2 Visi dan Misi
Visi Puskesmas Jatihandap adalah terbentuknya pusat kesehatan
masyarakat yang berkualitas, terjangkau, dan mampu memberikan manfaat
terhadap masyarakat.
Sedangkan Misi Puskesmas Jatihandap adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas, mencakup
perlengkapan dan perbaikkan sarana dan prasarana sesuai dengan
teknologi yang telah ada.
b. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, mencakup
perilaku dan gaya hidup masyarakat dan lingkungan tempat tinggal.
c. Mendorong masyarakat untuk dapat memanfaatkan sarana kesehatan yang
telah ada dimasyarakat.
d. Mengembangkan sifat empati dan responsive, mencakup pengadaan dan
3.1.3 Struktur Organisasi Puskesmas Jatihandap
Berikut ini adalah bagan Struktur Organisasi pada Puskesmas Jatihandap :
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Puskesmas Jatihandap
Sumber : (Standar Operasional Prosedur Puskesmas Jatihandap 2011)
3.1.4 Deskripsi tugas
Berikut adalah dekskripsi tugas dari bagian-bagian yang terlibat dalam
sistem sebagai berikut :
A. Penanggung Jawab
Tugas penanggung jawab adalah :
1. Bertanggung jawab terhadap kelancaran aktivitas Puskesmas.
3. Melakukan pemeriksaan terhadap pasien karena merangkap sebagai dokter
umum.
B. Tata Usaha
Tugas tata usaha adalah :
1. Pencarian dan penyimpanan laporan.
2. Menerima dan mengarsipkan laporan.
3. Bertanggung jawab terhadap keuangan (bendahara kas).
4. Bertanggung jawab atas barang-barang inventaris.
5. Menangani pendaftaran dan informasi pasien.
6. Menangani hal-hal tentang surat menyurat.
7. Bertanggung jawab mengenai masalah kearsipan.
C. Dokter Umum
Tugas dokter umum adalah:
1. Melakukan pemeriksaan dan pengobatan jalan penderita umum.
2. Menerima rujukan kasus dari unit fungsional yang lain.
3. Memeriksa dan menangani kasus gawat darurat akibat kecelakaan dan
merujuk kerumah sakit bila diperlukan, dan melakukan perbaikan keadaan
umum penderita sebelum dikirim.
4. Penyuluhan kesehatan masyarakat.
D. Bagian Obat
Tugas bagian obat adalah :
1. Penerimaan dan perbekalan kesehatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
3. Penyimpanan dan pengaturan obat dan perbekalan kesehatan.
4. Meracik obat sesuai dengan resep dokter untuk diberikan kapada pasien.
5. Memberikan penyuluhan cara memakan obat kepada pasien.
6. Membuat laporan pemakaian obat sesuai dengan pedoman/petunjuk .
E. Promkes (Promosi Kesehatan)
Tugas promkes adalah:
1. Melatih dan membina kader PKK dalam membina dasar wisma, lingkungan
pemungkiman yang sehat, mencatat dan memotivasi ibu hamil untuk periksa
kehamilan dan bersalin pada bidan, dan bayi untuk diimunisasi.
2. Menggerakan masyarakat menanam taman obat keluarga, memelihara kolam
ikan, memelihara ternak dan ungas dalam rangka memperbaiki gizi keluarga
dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
3. Melatih Saka bakti Husada dalam P3K, dan dalam penyuluhan kesehatan
kepada masyarakat, serta memelihara kebersihan lingkungan tempat- tempat
umum dan pemungkinan.
F. Gizi
Tugas bagian gizi adalah:
1. Memberi pelayanan konseling diet kepada ibu hamil dan
menyusui/pengunjung Puskesmas.
2. Membina kader posyandu dalam pengetahuan tentang gizi secara umum dan
3. Mengunjungi polindes dan posyandu dalam rangka mengamati keadaan gizi
masyarakat dan memberi bimbingan teknis pada kader dan dukun bayi dalam
penyuluhan serta monitoring gizi ibu hamil dan bayi.
4. Pembinaan dan pemantauan usaha perbaikan gizi keluarga (UPGK).
G. Kebidanan
Tugas kebidanan adalah :
(1) Di dalam Gedung
1. Melaksanakan pelayanan KIA/KB sesuai standar yang ditetapkan.
2. Mencatat kegiatan kartu ibu, KMS ibu hamil, kartu anak, KMS Balita dan
kartu KB.
3. Mencatat pada register kunjungan dan kohort KIA/KB.
4. Memberikan Imunisasi TT pada ibu hamil.
5. Memasang IUD dan memberikan pil dan kontrasepsi lain.
6. Memasang dan melepas implant dibawah pengawasan dokter Puskesmas.
(2) Di luar Gedung
1. Melakukan Bimbingan teknis pelayan KIA/KB yang diselenggarakan bidan
didesa agar sesuai dengan standar pelayanan.
2. Mengkoordinir dan membimbing pelaksanaan pembinaan dukun paraji.
H. Kesling (Kesehatan Lingkungan)
Tugas kesehatan lingkungan adalah :
1. Membina kader dan dasa wisma untuk memelihara kesling pemukiman dan
2. Membina masyarakat untuk berperan serta menyediakan air minum yang
bersih dan memanfaatkan jamban keluarga.
3. Mengawasi dan memberi bimbingan teknis kepada masyarakat dalam
pembuatan jamban keluarga dan cara-cara menyediakan air bersih.
4. Mengawasi hygiene dan sanitasi penjual makanan, baik yang edarkan
maupun yang dijual direstoran dan pabrik pembuatan makanan yang dikemas.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan prosedur atau cara-cara tertentu yang
digunakan untuk memperoleh pengetahuan.
3.2.1 Desain Penelitian
Dalam penyusunan ini penulis menggunakan metode deskriptif, yaitu
suatu metode dengan tujuan untuk membuat gambaran secara sistematis, faktual
dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat pada suatu objek penelitian
tertentu. Pada tahap pertama penulis melakukan pengumpulan data dan bahan
yang diperlukan terlebih dahulu, dan pada tahap berikutnya penulis mengoah dan
membahas sampai pada suatu kesimpulan yang akhirnya dapat dibuat suatu
laporan.
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Dalam pengembangan sistem informasi tentunya diperlukan jenis data
yang akurat sesuai dengan sistem yang akan dikembangkan, oleh karena itu
penulis dalam tahap analisa dan tahap perancangan terbagi 2 yaitu sumber data
sekunder dan sumber data primer.
3.2.2.1 Sumber Data Primer
Sumber data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya,
diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Data diperoleh dengan ikut serta
secara langsung dalam kegiatan yang berlangsung pada Puskesmas Jatihandap.
Metode pengumpulan data dalam rangka pengumpulan informasi mengenai objek
penelitian ini, yaitu:
1. Observasi
Observasi adalah suatu cara untuk mengumpulkan data dengan melakukan
penelitan secara langsung pada Puskesmas Jatihandap. Observasi dilakukan
sebelum pelaksanaan pengumpulan data, dimana penulis melakukan pengenalan
objek baik lingkungan kerja, aktifitas kerja, bahan kajian dan objek yang diteliti.
Mengamati secara langsung dan ikut serta kedalam kegiatan yang berlangsung
pada sub bagian pelayanan kesehatan Puskesmas Jatihandap yaitu pada bagian
tata usaha, bagian KIA & KB, serta bagian obat.
2. Wawancara
Dalam hal ini penulis melakukan tanya jawab secara langsung mengenai
permasalahan yang akan diteliti kepada pihak yang bersangkutan di bagian
pelayanan kesehatan. Wawancara ini bertujuan untuk memperjelas dan
meyakinkan atas fakta atau informasi yang diperoleh melalui observasi. Penulis
Jatihandap pada bagian tata usaha mengenai pendataan pasien, bagian KIA dan
KB mengenai kesehatan ibu dan anak dan keluarga berencana, serta bagian.
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber lain seperti
catatan perusahaan, arsip-arsip, dokumen-dokumen, publikasi pemerintah dan
situs web di internet. Penulis mengumpulkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan
dalam proses analisis dan desain pengembangan sistem yang akan dibuat.
Metode Pengumpulan data sekunder yaitu :
1. Dokumentasi
Melakukan pengumpulan data yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan
dari dokumen yang diberikan oleh pihak puskesmas mengenai dokumen kartu
berobat, rekam medik, daftar kunjungan pasien umum, daftar klaim pemeriksaan
rawat jalan peserta jamkesmas, daftar klaim kolektif pemeriksaan rawat jalan/
lanjutan peserta PT Askes, resep, laporan pemakaian dan lembar permintaan obat,
kartu stok, kartu pemeriksaan ibu hamil, kartu peserta KB, kartu status peserta
KB, kartu kesehatan dan tumbuh kembang bayi, kartu menuju sehat. Dilakukan
untuk mendokumenkan sebagaimana artinya, dokumen artinya barang-barang
tertulis. Untuk mendasari pemikiran dari bahan yang diperoleh dengan membaca
dan mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan penyusunan program maupun
laporan.
2. Studi Pustaka
Melakukan pengumpulan data baik dari buku maupun dari sumber internet
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem
Pendekatan sistem yang digunakan dalam perancangan sistem informasi
ini adalah pendekatan terstruktur. Pendekatan ini dimaksudkan untuk
memperhatikan sistem informasi sebagai satu kesatuan terintegrasi untuk
masing-masing kegiatan atau aplikasinya. Pendekatan terstruktur mengenalkan
penggunaan alat-alat dan teknik-teknik untuk mengembangkan sistem yang
terstruktur. Pada pendekatan sistem ini terdapat alat bantu juga seperti Flowmap,
Diagram Kontek, Data Flow Diagram (DFD), kamus data, normalisasi, tabel relasi
dan Entiti Relationship Diagram (ERD).
3.2.3.2Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah menggunakan
metode prototipe. Menurut Abdul Kadir (2002:416) Prototipe merupakan suatu
metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk
membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat
dievaluasi oleh pemakai. Mengingat kebanyakan pemakai mengalami kesulitan
dalam memahami spesifikasi sistem berakibat bahwa pemakai tidak begitu paham
sampai pengujian dilakukan. Selain itu, prototipe membuat proses pengembangan
informasi menjadi lebih cepat dan lebih mudah, terutama pada keadaan kebutuhan
pemakai sulit untuk diidentifikasi. Secara garis besar, tujuan prototipe adalah
1. Mengurangi waktu sebelum pemakai melihat sesuatu yang konkret dari
usaha pengembangan sistem.
2. Menyediakan umpan balik yang cepat dari pemakai kepada pengembang.
3. Membantu menggambarkan kebutuhan pemakai dengan kesalahan yang
lebih sedikit.
4. Meningkatkan pemahaman pengembang dan pemakai terhadap sasaran yang
seharusnya dicapai oleh sistem.
5. Menjadikan keterlibatan pemakai sangat berarti dalam analisis dan desain
sistem.
Gambar 3.2 Mekanisme pengembangan sistem dan prototype.
3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Pada tahap analisis dan perancangan alat bantu yang digunakan adalah
pemrograman terstruktur. Pemrograman terstruktur adalah proses yang
berorientasi kepada teknik yang digunakan untuk merancang dan menulis program
secara jelas dan konsisten. Digambarkan dalam bentuk bagan alir dokumen
(flowmap) , diagram konteks, diagram alir data (data flow diagram), kamus data,
dan perancangan basis data.
1. Flowmap
Flowmap adalah campuran peta dan flow chart, yang menunjukkan
pergerakan benda dari satu lokasi ke lokasi lain, seperti jumlah orang dalam
migrasi, jumlah barang yang diperdagangkan, atau jumlah paket dalam
jaringan. Flowmap menolong analis dan programmer untuk memecahkan
masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam
menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian.
2. Diagram Konteks
Diagram Konteks merupakan arus data yang berfungsi untuk
menggambarkan keterkaitan aliran–aliran data antar sistem dengan bagian-
bagian luar (kesatuan luar). Kesatuan luar ini merupakan sumber arus data
atau tujuan data yang berhubungan dengan sistem informasi tersebut.
3. Data Flow Diagram
Data flow diagram adalah suatu pemodelan proses dalam suatu perancangan
sistem informasi. Data flow diagram merupakan model dari sistem untuk
menggunakan diagram aliran data adalah memudahkan pemakai (user) yang
kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan
dikerjakan.
4. Kamus Data
Kamus data menurut Al Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 70) berfungsi
membantu pelaku sistem untuk mengartikan aplikasi secara detail dan
mengorganisasi semua elemen data yang digunakan secara detail dan
mengorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara persis
sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai dasar pengertian yang
sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses. Kamus data sering
disebut juga dengan sistem data dictionary adalah katalog fakta tentang data
dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan
menggunakan kamus data, analisis sistem adapat mendefinisikan data yang
mengalir di sistem dengan lengkap. Pada tahap analisis, kamus data digunakan
sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang
data yang mengalir dari sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan
tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahap
perancangan sistem, kamus data digunakan untuk merancang input, merancang
a. Nama arus data
Nama arus data harus dicatat pada kamus data, untuk mempermudah dalam
membaca arus DAD.
b. Alias
Alias dapat ditulis bila ada. Untuk menyatakan nama lain dari suatu data store
yang sebenarnya sama dengan data store yang telah ada.
c. Bentuk data
Dapat dipergunakan untuk mengelompokkan kamus data ke dalam
kegunaannya sewaktu perancangan sistem.
d. Arus data
Arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan kemana data menuju
untuk memudahkan mencari arus data di DAD.
e. Penjelasan
Untuk memperjelas tentang makna dari arus data yang dicatat dikamus data,
maka sebagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan tentang
5. Perancangan Basis Data
Database terdiri dari data yang akan digunakan atau diperuntukkan terhadap
banyak ‘user’, dimana masing-masing ‘user’(baik menggunakan teknik
pemrosesan yang bersifat batch atau on-line) akan menggunakan data tersebut
sesuai dengan tugas dan fungsi, ‘user’ lain juga dapat menggunakan data
tersebut dalam waktu yang bersamaan. Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:129).
A) Normalisasi
Database terdiri dari data yang akan digunakan atau diperuntukkan terhadap
banyak ‘user’, dimana masing-masing ‘user’(baik menggunakan teknik
pemrosesan yang bersifat batch atau on-line) akan menggunakan data tersebut
sesuai dengan tugas dan fungsi, ‘user’ lain juga dapat menggunakan data
tersebut dalam waktu yang bersamaan. Langkah-langkah pembentukan
normalisasi :
1) Bentuk Tidak Normal (Unnormalized form)
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada
keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau
terduplikasi.
2) Bentuk Normal ke Satu
Penghilangan group elemen yang berulang agar menjadi satu harga
tunggal, setiap atributnya harus mempunyai nilai data yang atomic, artinya
tidak bernilai ganda.
3) Bentuk Normal Kedua
Bentuk normal dua, yaitu bila semua atribut non-key memiliki
ketergantungan fungsional terhadap primary key.
4) Bentuk Normal Ketiga
Bentuk normal ketiga, yaitu bila semua atribut non-key memiliki
ketergantungan fungsional terhadap primary key dan salih independent /
saling tidak bergantung terhadap sesama atribut non-key.
5) Boyce-Codd Normal Form (BCNF)
BCNF, yaitu tidak memiliki ketergantungan sebagian, maupun
ketergantungan transitif yang didasari ketergantungan fungsional dan
memiliki suatu candidate key.
B) Tabel Relasi
Relasi tabel menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang
terdapat kardinalitas relasi yang menunjukkan jumlah maksimum entitas yang
dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain.
C) ERD
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah menyediakan cara untuk
mendeskripsikan perancangan basis data pada peringkat logika. ERD merupakan
suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan
objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi.ERD untuk
memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya
digunakan beberapa notasi dan simbol. Pada dasarnya ada tiga simbol yang
digunakan, yaitu :
1. Entiti
Entiti merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat
dibedakan dari sesuatu yang lain. Simbol dari entiti ini biasanya digambarkan
dengan persegi panjang.
2. Atribut
Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi
untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut
mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan
3. Hubungan / Relasi
Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang
berbeda. Relasi dapat digambarkan sebagai berikut :
Relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dalam
satu basis data yaitu:
1) Satu ke satu (One to one)
Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A
berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B.
2) Satu ke banyak (One to many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak
entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada entitas B dapat
berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
3) Banyak ke banyak (Many to many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak
entitas pada himpunan entitas B.
3.2.4 Pengujian Software
Pengujian perangkat lunak adalah elemen kritis dari jaminan kualitas
pengkodean. Pada dasarnya, pengujian merupakan satu langkah dalam proses
rekayasa perangkat lunak yang dapat dianggap sebagai hal yang merusak daripada
membangun.
a. Black box (functionality) testing
Mengidentifikasi kesalahan yang berhubungan dengan kesalahan fungsionalitas
PL yang tampak dalam kesalahan output. Pengujian yang mengabaikan
mekanisme internal sistem atau komponen dan fokus semata-mata pada output
yang dihasilkan yang merespon input yang dipilih dan kondisi eksekusi.
Pengujian yang dilakukan untuk mengevaluasi pemenuhan sistem atau komponen
dengan kebutuhan fungsional tertentu. Pengujian yang dilakukan untuk antar
muka perangkat lunak,pengujian ini dilakukan untuk memperlihatkan bahwa
fungsi-fungsi bekerja dengan baik dalam arti masukan yang diterima dengan
benar dan keluaran yang dihasilkan benar-benar tepat, pengintegrasian dari
eksternal data berjalan dengan baik(file/data). Pengujian Black Box digunakan
untuk menguji fungsi-fungsi khusus dari perangkat lunak yang dirancang.
Kebenaran perangkat lunak yang diuji hanya dilihat berdasarkan keluaran yang
dihasilkan dari data atau kondisi masukan yang diberikan untuk fungsi yang ada
tanpa melihat bagaimana proses untuk mendapatkan keluaran tersebut. Dari
keluaran yang dihasilkan, kemampuan program dalam memenuhi kebutuhan
pemakai dapat diukur sekaligus dapat diiketahui kesalahan-kesalahannya.
Beberapa jenis kesalahan yang dapat diidentifikasi :
2) Kesalahan antar muka.
3) Kesalahan pada struktur data (pengaksesan basis data).
4) Kesalahan inisialisasi dan akhir program.
5) Kesalahan performasi
Dalam hal pengujian software ini penulis akan menggunakan black box testing.
Karena dengan metode ini penulis dapat mengetahui dengan jelas fungsi-fungsi
program dan kesalahan program selain itu juga dapat mengetahui apakah program
4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan
Maksud dari analisis sitem yaitu untuk mengidentifikasikan dan
mengevalusi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dari kebutuhan
yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
Analisis sistem yang sedang berjalan di Puskesmas Jatihandap dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui proses kerja yang sedang dikerjakan/berjalan.
Dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan
oleh analisis sistem yaitu, mengidentifikasi masalah dalam ruang lingkup studi.
Tahap analisis sistem ini dilakukan pada saat melakukan observasi dan
wawancara yang bertujuan untuk memahami dan mempelajari secara rinci
bagaimana cara kerja sistem yang ada, sistem yang sedanng berjalan yang ada di
Puskes mas Jatihandap.
4.1.1 Analisis Dokumen
Analisis dokumen terdiri dari nama, fungsi, sumber, item data, jumlah.
Adapun analisis dokumen yang ada pada Puskesmas Jatihandap adalah sebagai
1. Nama Dokumen : Data Pasien (id pasien)
Fungsi : Untuk membuat kartu berobat
Sumber : dari pasien diberikan kebagian tata usaha untuk
dibuatkan kartu berobat.
Item Data : no_ktp, nama_pasien, jenis_kelamin, alamat, no_telp,
umur, gol_darah.
Jumlah : 1 lembar
2. Nama Dokumen : Kartu Berobat
Fungsi : Untuk pendaftaran ketika berobat
Sumber : Dari bagian tata usaha
Item Data :No_registrasi, Nama KK, Nama, umur/tgl lahir,
hub.keluarga, pekerjaan alamat lengkap, Jenis Kelamin.
Jumlah : 1 lembar
3. Nama Dokumen : Status Penderita (rekam medic)
Fungsi : Catatan data rekam medic pasien
Sumber : Dari bagian tata usaha
Item Data : no.registrasi, no.status, no.ktp, nama penderita,
Jenis kelamin, tgl lahir / umur, Hub. Keluarga, pekerjaan,
alamat, kota,tgl, keluhan, diagnosa, kode penyakit,terapi,
rj/trj, kode pemeriksa.
Jumlah :1 lembar
4. Nama Dokumen : Daftar kunjungan pasien umum
Sumber : Dari Tata Usaha
Item Data : No, tanggal, no medrek, nama, umur,
Jenis kelamin, alamat, ttd.
Jumlah : 1 Lembar
5. Nama Dokumen : Daftar Klaim Pemiraksaan Rawat Jalan
Peserta JAMKESMAS
Fungsi : Catatan kunjungan pasien Jamkesmas
Sumber : Dari Tata Usaha
Item Data : No, tgl, nama, umur, alamat, no.ks, tanda tangan
Jumlah : 1 lembar
6. Nama Dokumen : Daftar Klaim Kolektif Pemeriksaan Rawat Jalan/
Lanjutan Peserta PT Askes
Fungsi : Catatan kunjungan pasien Askes
Sumber : Dari Tata Usaha
Item Data : No, tgl, nama pasien, nomor peserta PT Askes,
Umur, Hub.kel, golongan pemegang KTP,
Diagnose, kode penyakit, rujukan rawat, L/B,
Tanda tangan penderita.
Jumlah : 1 lembar
7. Nama Dokumen : Resep
Fungsi : untuk mengetahui obat setelah diperiksa
Sumber : Dokter