• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Pelayanan Pasien Di UPT Puskesmas Ibrahin Adji Kota Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Pelayanan Pasien Di UPT Puskesmas Ibrahin Adji Kota Bandung"

Copied!
137
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada Program Studi Jenjang Sarjana Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer

Oleh : Suyani 1.05.07.562

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

i

tetapi faktanya data yang ada belum terintegrasi. Hal ini karena pencatatan masih dilakukan bentuk dokumen dan arsip. Sehingga hal tersebut menyebabkan pembuatan laporan memerlukan waktu yang relatif lama dan kinerja karyawan menjadi kurang efektif, hal itu juga yang memperlambat dalam proses penyampaian data.

Dalam penelitian ini metode pengembangan sistem yang digunakan yaitu prototype model dengan perangkat lunak pendukung yang digunakan adalah Visual Basic 6.0 dan Sql Server 2000. Adapun hasil akhir dari penelitian ini yakni berupa sistem informasi Pelayanan Pasien Puskesmas yang dibuat berdasarkan prosedur yang digunakaan di Puskesmas Ibrahim Adji Kota Bandung.

Melalui penelitian ini diharapkan dapat membangun sebuah sistem informasi Pelayanan Pasien Puskesmas yang berbasis komputer yang dapat menutupi kekurangan-kekurangan tersebut dan dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak-pihak Puskesmas.

(3)

ii

accurate, fast, relevant and complete. But the fact that existing data are not yet integrated. This is because the recording is still done the form of documents and archives. So that it causes the report takes a relatively long time and become less effective employee performance, it also slows down the process of delivering data.

In this research, system development method used is a prototype model with the support software used is Visual Basic 6.0 and Sql Server 2000. The end result of this research in the form of information systems Health Center Patient Service made under the procedures in the health center digunakaan Ibrahim Adji Bandung.

Through this research is expected to build an information system services, computer-based health center patients who can cover the deficiencies are and can meet the information needs of the parties Puskesmas.

(4)

iii Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmatt, hidayah serta taufiq-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini yang berjudul ”SISTEM INFORMASI PELAYANAN PASIEN PUSKESMAS IBRAHIM ADJI KOTA BANDUNG (Studi Kasus : Puskesmas Ibrahim Adji Kota Bandung)”.

Pada penyusunan Skripsi ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Hal ini dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan dan kemampuan penulis. Oleh sebab itu dengan hati terbuka penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun sehingga penulis dapat mengembangkan pengetahuan dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada dikemudian hari.

(5)

iv

2. Bapak Dr. Arry Achmad Arman, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer UNIKOM.

3. Bapak Dadang Munandar, SE, M.Si, selaku ketua jurusan Manajemen Informatika sekaligus sebagai Dosen Wali yang memberikan motivasi dan semangat.

4. Ibu Sintya Sukarta, ST., MT., selaku Dosen Pembimbing yang banyak membantu dengan membimbing dan memberikan saran kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

5. Para Dosen Manajemen Informatika UNIKOM Bandung yang telah menjadi jalan ilmu bagi penulis selama ini.

6. Seluruh Staff dan Karyawan UNIKOM Bandung

7. Bapak, ibu dan kakak-kakak yang tercinta, yang selalu memberikan dukungan dan doa.

8. Ibu Ana dan Ibu Susi selaku pembimbing di Puskesmas Ibrahim Adji yang banyak membantu dan memberikan kemudahan dalam kegiatan penelitian. 9. Seluruh Karyawan Puskesmas Ibrahim Adji yang telah membantu dalam

memberikan informasi.

(6)

v

12. Semua keluarga yang selalu memberikan motivasi selama menyelesaikan skripsi ini.

Semoga semua bantuan, akan mendapatkan balasan yang jauh lebih baik dari Allah SWT..Amin…. Penulis berharap semoga hasil dari Skripsi ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi penulis, umumnya bagi pembaca.

Wassalamu'alaikum Wr.Wb.

Bandung, Juni 2011

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pada saat ini bidang teknologi informasi berkembang sangat cepat. Kebutuhan akan penyajian informasi yang cepat dan akurat semakin dibutuhkan oleh berbagai pihak, baik kalangan pemerintah, swasta maupun perorangan. Penggunaan teknologi informasi tidak hanya sebagai proses otomatisasi terhadap akses informasi, tetapi juga menciptakan akurasi, kecepatan, dan kelengkapan sebuah sistem yang terintegrasi, sehingga proses organisasi akan menjadi lebih efisien dan terukur.

(8)

anak, sampai pemberian obat kepada pasien. Sistem pelayanan pasien pada Puskesmas Ibrahim Adji Kota Bandung masih bersifat manual dimana proses input data pasien dan media penyimpanan data-data Puskesmas hanya menggunakan buku tulis biasa, antara lain dalam pendaftaran pasien, pencatatan rekam medis dan pencatatan data obat yang digunakan pasien. Hal itu menyebabkan sulitnya dalam pembuatan laporan dan dalam penyimpanan data memakan banyak tempat. Disamping itu tidak terintegrasinya data menyebabkan lambatnya proses dalam penyampaian data.

Melihat situasi tersebut, sudah sangatlah tepat Upt Puskesmas Ibrahim Adji menggunakan dukungan komputer, untuk mempermudah proses penyimpanan, serta pembuatan laporan, dan dalam upaya membantu pelayanan pasien yang sebelumnya dilakukan secara manual. Masalah-masalah di atas merupakan latar belakang dibuatnya sebuah “SISTEM INFORMASI PELAYANAN PASIEN DI UPT

PUSKESMAS IBRAHIM ADJI KOTA BANDUNG

1.2Identifikasi Dan Rumusan masalah

(9)

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan kajian latar belakang diatas ditemukan beberapa aspek permasalahan yang muncul, maka dari itu penulis mengidentifikasikan permasalahan yang ada pada Upt puskesmas Ibrahim Adji kota Bandung diantaranya sebagai berikut :

1. Sistem Pelayanan pasien yang masih disimpan dalam bentuk dokumen tertulis, sehingga membutuhkan banyak tempat untuk menyimpan data. 2. Lambatnya proses penyampaian data, karena system informasi pelayanan

pasien yang belum terintegrasi

3. Lambatnya dalam pembuatan laporan karena system pelayanan pasien yang belum terkomputersasi.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah dan identifikasi diatas, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem informasi pelayanan pasien yang berjalan di UPT Puskesmas Ibrahim Adji Kota Bandung

2. Bagaimana perancangan sistem informasi pelayanan pasien di UPT Puskesmas Ibrahim Adji Kota Bandung

(10)

4. Bagaimana implementasi sistem informasi pelayanan pasien di UPT Puskesmas Ibrahim Adji Kota Bandung

1.3Maksud dan Tujuan Maksud

Maksud dari penelitian yang dilakukan adalah untuk membangun sistem informasi pelayanan pasien di UPT puskesmas Ibrahim Adji Kota Bandung guna mempermudah dalam pemrosesan kinerja Puskesmas tersebut.

Tujuan

Sedangkan tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui sistem informasi pelayanan pasien yang sedang berjalan di UPT Puskesmas Ibrahim Adji Kota Bandung.

2. Untuk membuat perancangan sistem informasi pelayanan pasien di UPT Puskesmas Ibrahim Adji Kota Bandung .

3. Untuk mengevaluasi sistem informasi pelayanan pasien di UPT Puskesmas Ibrahim Adji Kota Bandung

(11)

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun penelitian ini diharapakan dapat berguna bagi pihak-pihak atau hal sebagai berikut :

1. Bagi Puskesmas Ibrahim Adji, membantu proses pelayanan kepada pasien dan dapat mengembangkan system informasi pelayanan pendaftaran, pemeriksaan dan pengambilan obat secara cepat dan lengkap.

2. Bagi pengembangan ilmu, dapat memberikan suatu karya penelitian baru yang dapat mendukung dalam pengembangan sistem informasi.dan bagi peneliti lain, Sebagai referensi bagi peneliti lain yang ingin meneliti pada kajian yang sama. 3. Bagi penulis, berguna dalam menambah wawasan teori maupun praktek, belajar

menganalisa serta mengambil kesimpulan atas permasalahan yang ada pada Upt Puskesmas Ibrahim Adji Kota Bandung

1.5 Batasan Masalah

Pembatasan ini dilakukan agar tidak timbul penafsiran yang berbeda dan tidak menyimpang dari ruang lingkup permasalahan. Dengan adanya pembatasan masalah dan ruang lingkup yang cukup luas maka penulis membatasi permasalahan sebagai berikut:

(12)

2. Pembuatan laporan meliputi laporan pendaftaran, laporan rekam medis, dan laporan obat.

3. Sistem tidak membahas pasien yang menggunakan ASKES Dan JAMKESMAS.

4. Apabila dokter tidak mampu menangani pasien, sistem ini tidak menangani

rujukan berobat ke rumah sakit. 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi Penelitian ini dilaksanakan disalah satu perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan masyarakat yaitu Upt puskesmas Ibrahim Adji Kota Bandung Jln. Ibrahim Adji No 88 Telpon 022720355 dan ditempatkan di bagian pelayanan pasien.

Tabel 1.1.

Jadwal Kegiatan Penelitian

NO Waktu Kegiatan

Tahun 2011

Februari Maret April Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Identifikasi kebutuhan pemakai

2 Membuat prototipe 3 Menguji prototipe

4 Memperbaiki

prototipe

5 Mengembangkan versi

(13)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem

(14)

2.1.1 Karakteristik Sistem

Menurut Al-Bahra (2005:4) , suatu system mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu :

a. Komponen-komponen (Components)

Komponen atau elemen – elemen system dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari system untuk menjalankan suati fungsi tertentu dan mempengaruhi proses secara keseluruhan.

b. Batas Sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu system dengan system yang lain atau dengan lingkungan luar system dan memungkinkan suatu system dipandang sebagai suatu kesatuan, juga menunjukan ruang lingkup dari system tersebut.

c. Lingkungan luar system (environtments)

Lingkungan luar system (envitontments) dari suatu system adalah apapun diluar batas dari system yang mempengaruhi operasi system.Penghunbung (interface)

(15)

d. Masukan (input)

Masukan (input) adalah energy yang dimasukkan ke dalam system, dapat berupa masukkan perawatan (maintenance input) dan masukkan siunyal (signal output).

e. Keluaran (output)

Keluaran (output) adalah hasil dari energy yang diolah dan diklasiikasikan menjadi keluaran yang berguna.

f. Pengolahan (process)

Pengolahan (process) adalah suatu kegiatan sesuai dengan prosedur yang dimasukkan, untuk mengubah suatu masukkan menjadi keluaran yang bermanfaat.

g. Sasaran (objectives) atau tujuan (goals)

Sasaran (objectives) atau tujuan (goals) adalah suatu keadaan yang diharapkan dan ingin dicapai dari suatu system

2.1.2 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut ini :

(16)

manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, system akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan system buatan manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi merupakan contoh man-machine system, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

2.2 Definisi Informasi

Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Terdapat beberapa definisi informasi, antara lain :

a. Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

(17)

Menurut Raymond Mcleod dalam kutipan buku karya Al Bahra bin Ladjamudin (2005:9) mendefinisikan, informasi yang diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya. Alat pengolah informasi dapat meliputi elemen komputer, elemen non komputer atau kombinasinya. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan keterangan tertulis mengenai suatu fakta yang masih berdiri sendiri-sendiri, belum mempunyai pengertian sebagai kelompok, belum terkoordinasi satu sama lain dan belum diolah sesuai dengan keperluan. Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu dan relevan.

1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau merubah data-data asli tersebut.

2. Tepat Waktu, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak mempunyai nilai lagi. sehingga kalau digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal atau kesalahan dalam keputusan dan tindakan. Kondisi demikian menyebabkan mahalnya nilai suatu informasi, sehingga kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya memerlukan teknologi-teknologi terbaru.

(18)

2.2.1 Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat pada waktunya dan relevan. [McLeod, 2001].

a. Akurat

Akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

b. Tepat Pada Waktunya

Tepat pada waktunya berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.

c. Relevan

Relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan orang lainnya berbeda. 2.3 Definisi Sistem Informasi

Menurut Dr. Ir. Herry Purnomo, M.com dan Theo Zacharias, ST (2005:252) mendefinisikan sistem informasi :

“Sistem informasi adalah sebuah organisasi informasi yang terdiri atas

bagian-bagian yang terkoneksi untuk mencapai tujuan tertentu.” Adapun terdapat beberapa pengertian sistem informasi :

(19)

b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan/atau untuk mengendalikan organisasi.

Dari beberapa definisi yang dikemukakan maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luat tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Komponen-komponen sistem informasi terdiri dari : 1. Hardware

Kumpulan dari pernagkat keras yang terlihat memungkinkan dapat membentuk sistem seperti komputer, printer dan jaringan.

2. Software

Kumpulan dari perintah-perintah/fungsi yang ditulis dengan aturan tertentu, memerintahkan komputer agar melaksanakan fungsi tertentu.

3. Data

Bahan dasar dari suatu informasi berupa fakta yang mengangkat kejadian-kejadian nyata dan dituangkan kedalam suatu symbol.

4. Prosedur

(20)

5. Manusia

Merupakan pelaksana dari suatu sistem informasi seperti : Operator, programmer, Analyst, designer dan sebagainya

2.3.1 Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi dapat terdiri dari komponen-komponen yang disebut: a. Blok bangunan (building block)

b. Blok masukan (input block) c. Blok model (model block) d. Blok keluaran (output block) e. Blok kendali (control block) f. Blok dasar data (database block)

Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu sama lainnya membentuk satu keatuan untuk mencapai sasarannya.

2.4Definisi dari kasus yang dianalisis 2.4.1 Definisi Pasien

(21)

2.4.2 Pelayanan Pasien

Pelayanan pasien merupakan suatu hal yang sangat penting untuk suatu instansi atau lembaga dalam melaksanakan kegiatannya. Suatu instansi atau lemabaga yang bergerak dalam bidang pelayanan pasien harus dapat memberikan pelayanan yang optimal agar pasien merasa puas. Pelayanan adalah suatu usaha untuk memenuhi kebutuhan pasiennya baik secara prosedur atau permintaan pasien itu sendiri, pelayanan tersebut dapat berbentuk media informasi maupun jasa seseorang.Sedangkan pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan

(Sumber : indrasufian.wordpress.com/definisi_pelayanan.html/11/mei/2011) . 2.4.3 Definisi Kesehatan

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

(Sumber : http: //id.wikipedia.org/wiki/kesehatan/11/mei 2011). 2.4.4 Pengertian Rekam Medis

(22)

meliputi penyelenggaraan penyimpanan serta pengeluaran berkas dari tempat penyimpanan untuk melayani permintaan/peminjaman apabila dari pasien atau untuk keperluan lainnya.

(sumber:http://resources.unpad.ac.id/unpadcontent/uploads/publikasi_dosen/Reka m%20Medis%20dan%20SIK.PDF/18/Maret/2011)

2.4.5 Puskesmas

Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan yang mutlak dibutuhkan dalam upaya peningkatan derajat kesehatan, baik individu maupun masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka Puskesmas dituntut untuk memberikan pelayanan yang memadai dan memuaskan. Oleh karena itu Puskesmas harus meningkatkan kualitas pelayanannya terutama di bidang pelayanan pasien (Shofari, 1998). Puskesmas adalah unit pelaksana tekhnis Dinas kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. puskesmas adalah instansi pemerintah yang wajib bertanggung jawab atas kesejahteraan kesehatan masyarakat terutama ibu dan anak di setiap kecamatannya, terlebih lagi pada daerah-daerah pedalaman yang sulit untuk menjangkau rumah sakit dikarenakan akses terhadap infrastruktur desa yang masih sangat kurang. Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) adalah unit fungsional pelayanan kesehatan terdepan sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan kota atau kabupaten yang melaksanakan upaya penyuluhan, pencegahan dan penanganan kasus-kasus penyakit di wilayah kerjanya, secara terpadu dan terkoordinasi.

(23)

2.5 Basis Data

Menurut Abdul Khadir (2003:254) yang dimaksud dengan basis data

(database) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi.

Basis data dimaksudkan untuk mengatasi problem pada sistem yang memakai pendekatan berbasis berkas.

Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi pada para pengguna. Penyusunan basis data meliputi proses memasukkan data kedalam media penyimpanan data, dan diatur dengan menggunakan perangkat basis data DBMS (Database Management Sytem). Manipulasi basis data meliputi pembuatan pernyataan (query) untuk mendapatkan informasi tertentu, melakukan pembaharuan atau penggantian (update) data, serta pembuatan report dari data.

(24)

Basis data menjadi penting karena munculnya beberapa masalah bila tidak menggunakan data yang terpusat, seperti adaya duplikasi data, hubungan antar data tidak jelas, organisasi data dan update data menjadi rumit.

Jadi tujuan dari pengaturan data dengan menggunakan basis data adalah :

1. Menyediakan penyimpanan data untuk dapat digunakan oleh organisasi /perusahaan saat sekarang dan masa yang akan datang. 2. Cara pemasukkan data sehingga memudahkan tugas operator dan

menyangkut pula waktu yang diperlukan oleh pemakai untuk mendapatkan data serta hak-hak yang dimiliki terhadap data yang ditangani.

3. Pengendalian data untuk setiap siklus agara data selalu up-to-date dan dapat mencerminkan perubahan spesifik yang terjadi disetiap sistem. 4. Pengamanan data tehadap kemungkinan penambahan, modifikasi,

pencurian dan gangguan-gangguan lain. 2.6 Microsoft Visual Basic 6.0

Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman yang paling banyak digunakan saat ini karena sangat mudah untuk dipelajari dan handal untuk membangun berbagai bentuk aplikasi. Visual Basic lebih banyak digunakan sebagai developer dibanding bahasa pemrograman lain.

(25)

Basic mampu menambahkan sendiri sebagian kode program secara otomatis kedalam program sehingga pekerjaan programmer menjadi semakin mudah.

Visual Basic adalah bahasa pemrograman event-driven yang berasal dari bahasa pemrograman BASIC (Beginners All-purpose Symbolic Instruction Code). Karena bahasa BASIC cukup mudah dipelajari dan popular maka hampir setiap programmer menguasai bahasa ini. Event-driven artinya program menunggu sampai adanya respon dari pemakai berupa kejadian tertentu, misalnya tombol diklik, atau menu dipilih. Ketika event terdeteksi, event yang berhubungan akan melakukan aksi sesuai dengan kode yang di berikan.

Tahun 1980-an sistem operasi DOS cukup popular dikalangan pemakai PC karena di dalamnya disertakan bahasa BASIC yang dikenal dengan QBASIC (Quick BASIC). Sistem tersebut sekarang sudah jarang digunakan. Di era Windows, Microsoft menciptakan Visual Basic yang terus mengalami penyempurnaan hingga Visual Basic 6.0.

Microsoft, perusahaan pencipta Visual Basic, mengeluarkan tiga edisi Visual Basic 6.0 yang diantaranya adalah :

a. Standard Edition

Standard edition sangat direkomendasikan bagi pemula yang ingin mempelajari Visual Basic 6.0, mempunyai fasilitas sebagai berikut :

(26)

2. Terdiri atas kontrol-kontrol, seperti grid, tab dan data bound. 3. Termasuk Learn Visual Basic Now dan Online Help

b. Professional Edition

Professional Edition umumnya digunakan oleh para profesional yang sudah cukup mendalami Visual Basic 6.0. Tidak terlalu banyak perbedaan dengan standard edition, hanya ada beberapa tambahan, diantaranya :

1. Activex Control. Termasuk Internet Control. 2. IIS (Internet Information Server)

3. Dynamic HTML Page Designer c. Enterprise Edition

Lebih ditekankan untuk membuat aplikasi yang bersifat server based, tapi program-program aplikasi standar dapat berjalan dengan baik jika menggunakan versi ini, fasilitas tambahannya ialah :

1. Application Performance Explorer 2. IIS (Internet Information Server)

3. Support for Microsoft Tansaction Server 2.0 4. SQL Debugging

(27)

2.7 Microsoft SQL Server 2000

Microsoft SQL Server 2000 adalah salah satu nama database yang paling populer di kalangan pengembang perangkat lunak. SQL server memiliki sistem berarsitektur terbuka yang memungkinkan para pengembang program memperluas dan menambahkan fungsi – fungsi ke dalam databse tersebut.

SQL Server adalah sistem manajemen database relasional (RDBMS) yang dirancang untuk aplikasi dengan arsitektur client server. Istilah client, server, dan client/server dapat digunakan untuk merujuk kepada konsep yang sangat umum atau hal spesifik dari perangkat keras atu perangkat lunak. Pada level yang sangat umum, sebuah client adalah setiap komponen dari sebuah sistem yang meminta layanan atau sumber daya (resources) dari komponen sistem lainnya. Sedangkan sebuah server adalah setiap komponen sistem yang menyediakan layanan sumber daya ke komponen sistem lainnya.

2.7.1 Fasilitas-fasilitas penting SQL Server 2000

Menurut Vicky Angga (2007) SQL Server lengkap dengan fasilitas- fasilitas yang mempermudah pengguna menangani database, diantaranya adalah:

1. Web Assistant Wizard

(28)

Assistant Wizard membuat file html dari query SQL Server, sehingga membuat kita mudah untuk mempublikasikan data SQL Server di Internet.

2. SQL Server Profiler

SQL Profiler adalah utility grafis yang mengijinkan administrator database dan pengembang aplikasi untuk memonitor dan merekam aktivitas database. SQL Profiler ialah perangkat yang penting untuk menyesuaikan (tuning) dan melacak kesalahan aplikasi, mengaudit dan memprofil penggunaan SQL Server.

3. SQL Server Manager

SQL Server Service Manager mengatur seluruh objek dari SQL Server, SQL Server Agent dan MS DTC. SQL Server Service Manager menyediakan cara yang mudah untuk memulai, berhenti atau mencek keadaan dari layanan yang ada.

4. SQL Query Analyzer

SQL Query Analyzer berfungsi untuk memasukan perintah query untuk melihat data.

2.8 Jaringan Komputer

Menurut Abdul Khadir (2003:346) yang dimaksud dengan Jaringan Komputer adalah:

“hubungan dua buah simpul (umumnya berupa komputer) atau lebih yang

(29)

Jaringan komputer memungkinkan suatu organisasi untuk menggunakan sistem pengolahan data yang terdistribusi yang menggunakan PC dan dapat saling mengakses satu dengan yang lainnya. Jaringan komputer juga mendukung adanya resource sharing, information sharing dan network access.

Resource sharing, berarti penggunaan sumber data dan daya secara bersama-sama oleh sejumlah stasiun komputer yang terhubung. Sumber data dan sumber daya tersebut antara lain adalah harddisk, memory, printer, plotter, scanner, CD ROM, dan lain sebagainya.

Information sharing, berarti dalam suatu jaringan berlaku pemakaian program-program aplikasi secara bersama-sama. Misalnya jika pada komputer A tidak memiliki program Autocad, maka dapat mengambil dan menjalankan program Autocad tersebut pada komputer lain yang terhubung dan telah diisi dengan program tersebut.

Network Access, merupakan kondisi dimana para pengguna dalam suatu

jaringan dapat pula mengakses jaringan komputer lain yang terhubung. Seperti misalnya kita mengakses Internet melalui komputer server, dan lain sebagainya.

2.8.1 Jenis-Jenis Jaringan Komputer

Berdasarkan luasnya jangkauan, jaringan komputer terdiri dari: 1. Work Group

(30)

2. Local Area Network (LAN)

Yaitu jaringan komunikasi data yang luas jangkauannya meliputi suatu area lokal tertentu.

Keuntungan LAN :

a. Memungkinkan pemakaian sumber daya secara bersama-sama. b. Meningkatkan produktifitas serta melindungi investasi yang ada. c. Memungkinkan pengiriman data yang lebih banyak dan kompleks

serta pertukaran informasi yang lebih baik. Kerugian LAN :

a. Pembuatan instalasi jaringan tidak sederhana.

b. Perlunya software khusus yang dirncang untuk multi user.

c. Perlunya pengaturan dan keamanan data di dalam jaringan/network.

d. Virus dapat menyebar ke seluruh jaringan. 3. Metropolitan Area Network (MAN)

Yaitu jaringan komunikasi data yang luas jangkauannya meliputi area dalam satu kota.

4. Wide Area Network (WAN)

(31)

2.8.2 Topologi Jaringan Komputer 1. Topologi Bus

Topologi bus merupakan jenis arsitektur yang paling sederhana. Dalam penerapannya, topologi ini sering digunakan untuk membangun jaringan yang hanya terdiri dari beberapa unit komputer, misalnya 2 sampai 4 unit komputer. Topologi ini disebut topologi bus karena jenis arsitekturnya menyerupai bus (kendaraan umum). Hal tersebut didasarkan pada setiap

node (workstation) yang diibaratkan seperti kursi yang ada pada bus kota. Beberapa kelebihan dari topologi bus :

a.Topologi bus merupakan arsitektur jaringan yang paling sederhana dibanding jenis arsitektur lainnya.

b. Dikatakan sangat sederhana karena hanya memiliki anggota workstation yang sedikit.

c.Biaya yang dikeluarkan sangat murah karena media transmisi yang digunakan adalah kabel coaxial.

d. Karena menggunakan satu kabel yang menjadi pusat, pengiriman data pun lebih cepat.

Sedangkan kekurangan pada topologi bus, yaitu :

a.Karena menggunakan satu kabel yang dijadikan pusat, akibatnya sering terjadi tabrakan data.

b. Apabila ada salah satu workstation error, maka akan mengakibatkan kerusakan pengiriman data dari komputer lain.

(32)

Gambar 2.1

(Sumber : http:www.google.com/topologi jaringan/ 07 April 2011) 2. Topologi Cincin (Ring)

Topologi cincin merupakan desain jaringan yang dapat dikatakan cukup sederhana dibandingkan dengan bintang. Dalam pemasangan jaringan, arsitektur ini akan menggunakan kabel yang dipasang melingkar dengan sistem tertutup. Kabel yang sering digunakan pada jenis topologi ini adalah kabel coaxial. Keuntungan yang didapat dari topologi cincin :

a.Implementasinya sangat sederhana karena arsitektur ini merupakan bentuk pengembangan dari topologi bus.

b. Peralatan yang digunakan sama seperti topologi bus, yaitu menggunakan media transmisi kabel coaxial.

c.Pada jenis ini anda tidak lagi memerlukan terminator karena kedua ujung kabel akan disambungkan dengan ujung kabel yang lain.

(33)

Kerugian yang mungkin akan didapat adalah kegagalan pengiriman data karena topologi jenis ini sangat dipengaruhi oleh node (workstation) yang lain. Pengiriman data dilakukan dalam satu arah. Apabila ada salah satu workstation yang rusak, proses pengiriman data akan terputus atau gagal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 2.2

(Sumber : http:www.google.com/topologi jaringan/ 07 April 2011) 3. Topologi Star (Bintang)

(34)

switch. Banyak keuntungan yang akan didapat dari topologi star, diantaranya :

a.Sanggup memuat banyak workstation dalam satu jaringan LAN. b. Sangat jarang terjadi tabrakan data.

c.Karena jarang terjadi tabrakan data, transfer data akan lebih cepat.

d. Apabila salah satu workstation terputus atau rusak, workstation lain tidak akan mengalami gangguan.

e.Kerusakan kabel, misalnya putusnya transmisi kabel pada salah satu workstation, tidak akan mengakibatkan kerusakan jaringan secara menyeluruh.

f.Memiliki teknik kerja yang terpusat, maksudnya semua workstation yang melakukan pengiriman data akan dikirimkan melalui media transmisi menuju terminal. Selanjutnya data tersebut akan diforward oleh terminal ke alamat tujuan pengiriman.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut

Gambar 2.3

(35)

2.8.3 Manfaat Jaringan komputer

Manfaat yang diperoleh dari penerapan teknologi jaringan komputer adalah :

1. Resource sharing

Yaitu dapat berbagi sumber daya. 2. File sharing

Antar komputer dapat melakukan pertukaran data atau file. 3. Reliabilitas tinggi

Dengan menggunakan jaringan komputer maka akan memiliki sumber-sumber alternatif.

4. Menghemat biaya

Penghematan biaya terjadi karena komputer berukuran kecil. 5. Kemudahan komunikasi

Komunikasi antar komputer dalam suatu lingkungan kerja dapat dilakukan dengan mudah.

6. Apabila salah satu unit komputer terhubung ke internet melalui modem atau LAN, maka semua atau sebagian unit komputer pada jaringan juga dapat mengakses internet dengan metode sharing connection.

7. Fasilitas mapping

(36)

2.9 Sistem Client Server

Sistem Client Server mempunyai dua komponen utama yaitu computer client dan komputer server. Server merupakan komputer induk yang berfungsi sebagai penyedia layanan untuk seluruh pemakai yang melakukan pemrosesan terbanyak untuk memenuhi permintaan-permintaan dari komputer client. Komputer server juga bertindak sebagai server database yang menyimpan data. Client yaitu Komputer atau workstation dalam suatu jaringan yang mengakses data, file, program, atau aplikasi dari komputer server, kemudian menampilkan data pada interface aplikasi visual pengakses database yang dimiliki computer client. Selain itu client juga memiliki kemampuan untuk mengubah dan menghapus data tersebut.

Sistem Client Server merupakan suatu sistem komputer yang melibatkan proses client yang meminta sesuatu pelayanan data kepada komputer server yang menyediakan layanan data tersebut. Sehingga baik client maupun server sama– sama melakukan pekerjaan. Keberadaan kombinasi client dan server ini membuat kumpulan dari program tidak dieksekusi dalam memori yang sama namun terbagi dalam komputer client dan server.

(37)

2.9.1 Cara Kerja Client Server

(38)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Tempat perusahaan yang Penulis lakukan untuk Penelitian yaitu Upt Puskesmas Ibrahim Adji Kelurahan Kebun Waru Kecamatan Batununggal Kota Bandung yang beralamat di Jln. Ibrahim Adji No 88 Telpon 022720355

3.1.1 Sejarah Perusahaan

(39)

3.1.2 Visi & Misi Perusahaan

Visi MIsi dari Upt Puskesmas Ibrahim Adji Kota Bandung adalah

3.1.2.1 Visi

Visi Upt Puskesmas Ibrahim Adji Kota Bandung adalah terciptanya Upt Puskesmas Ibrahim adji Kota Bandung sebagai garda terdepan masyarakat dalam pembangunan kesehatan masyarakat perkotaan yang bermutu dan terjangkau.

3.1.2.2 Misi

Misi Upt puskesmas Ibrahim Adji Kota Bandung adalah:

1. menggalan persepsi dan komitmen internal anggota organisasi secara berkesinambungan.

2. Meningkatkan mutu dan aksebilitas pelayanan kesehatan dasar dan persalinan

3.1.3 Stuktur Organisasi

(40)

menunjukkan tanggung jawab terhadap perausahaan. Bentuk organisasi yang dilaksanakan di Upt Puskesmas Ibrahim Adji Kota Bandung adalah organisasi garis, dengan pendistribusian wewenang dari atas ke bawah, dan koordinasi pada masing – masing bagian. Penerapan struktur ini dapat memudahkan setiap bagian berdasarkan fungsi yang telah ditetapkan dan juga untuk memudahkan dalam melaksanakan perencanaan, pengendalian dan pengontrolan dalam perkembangan masing-masing tugas. Gambar di bawah ini merupakan struktur orgasnisasi di Upt puskesmas Ibrahim adji kecamatan Batununggal Kota bandung.

.

Gambar 3.1

Struktur Organisasi Upt Puskesmas Ibrahim Adji

3.1.4Deskripsi Kerja

1.Kepala Upt Puskesmas Ibrahim Adji

Bertanggung jawab kepada kepala dinas Kesehatan Kota Bandung provinsi jawa barat. Dalam menjalankan tugasnya, kepala Upt Puskesmas Ibrahim Adji di bantu oleh berbagai seksi diantaranya ialah Kasubag TU,Kelompok

Kepata Upt Ibrahim ADJI

Kasub Tata Usaha Kelompok Jabatan

Fungsional

(41)

Jabatan Fungsional dan Puskesmas Jejaring . 2. Kasubag TU

Kasubag TU mempunyai tugas pokok yaitu dalam hal penyusunan rencana kerja , pelaporan , administrasi kepegawaian , administrasi keuangan serta berkaitan dengan penanganan perlengkapan di Upt Puskesmas Ibrahim Adji Kecamatan Batununggal kota Bandung

3. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas pemerintah daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang- undangan. Rincian tugas kelompok jabatan fungsional ditetapkan berdasarkan ketentuan perundang – undangan .

3.2 Metode Penelitian

Dalam hal ini penulis akan menggambarkan tahapan – tahapan dalam proses penelitian guna memecahkan masalah – masalah penelitian dari awal perencanaan hingga tercapainya tujuan penelitian.

3.2.1Desain Penelitian

(42)

pendekatan kualitatif deskriptif, yaitu mengumpulkan data kemudian menganalisanya serta memaparkan hasil pengamatan di lapangan. Serta menggunakan metoda action and implementation, yaitu mengembangkan dan memperbaiki sistem yang sudah ada dan lalu mencoba menerapkan sistem yang sudah dikembangkan tersebut.

3.2.2 Jenis danMetode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data mengenai objek yang akan diteliti maka jenis data tersebut dikelompokan kedalam 2 jenis, yaitu primer dan sekunder sedangkan metode pengumpulan data yang penulis lakukan dengan cara deskriptif.

3.2.2.1 Sumber data primer

Menurut Jonathan Sarwono (2006 : 209) Data Primer adalah data yang diperoleh melalui pertanyaan tertulis dengan menggunakan kuesioner atau lisan dengan menggunakan metode wawancara. Data primer yang penulis dapat atau diperoleh adalah dari objek langsung atau dari hasil unit pengamatan penelitian atau responden dilapangan.

Adapun Metode pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut:

1. Observasi

(43)

yang sudah ada yang telah digunakan oleh bagian pelayanan pasien tersebut,.

2. Wawancara

Wawancara adalah proses tanya jawab dengan pihak-pihak yang terlibat. Wawancara yang saya lakukan yaitu kepada bagian pelayanan pasien yang bertindak langsung sebagai user, meliputi : system yang sudah ada, serta kendala-kendala yang dihadapi pada saat penginputan dan proses pelayanan pasien

3.2.2.2 Sumber data sekunder

Menurut Jonathan Sarwono (2006 : 209) Data Sekunder adalah data yang bukan dari sumber pertama sebagai sarana untuk memperoleh data atau informasi untuk menjawab masalah yang diteliti.

Adapun sumber data sekunder yang penulis dapatkan adalah dengan menggunakan teknik dokumentasi. Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari dokumen-dokumen yang ada untuk memperoleh data dan informasi dalam peneltian ini. Dokumen tersebut meliputi laporan artikel dan jurnal-jurnal yang berkaitan dengan topik penelitian ini. dokumen-dokumen tersebut digunakan untuk mendapatkan data sekunder.

(44)

berobat,kartu rekam medis dan permintaan obat kemudian dianalisis sehingga diperoleh data-data yang sesuai untuk kegiatan pengembangan sistem.

3.2.3 Metode pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode yang digunakan penulis untuk menyelesaikan usulan laporan penelitian ini adalah

3.2.3.1 Metode pendekatan system

Metode Pendekatan Sistem adalah upaya untuk melakukan pemecahan masalah yang dilakukan dengan melihat masalah yang ada secara menyeluruh dan melakukan analisis secara sistem dan terstruktur. Pendekatan sistem diperlukan apabila kita menghadapi suatu masalah yang kompleks sehingga diperlukan analisa terhadap permasalahan tadi, untuk memahami hubungan bagian dengan bagian lain dalam masalah tersebut, serta kaitan antara masalah tersebut dengan masalah lainnya. Metode pendekatan sistem yang digunakan adalah pendekatan terstruktur. Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat dan teknik-teknik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan adalah sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas. Metodologi ini mengendalikan penggunaan alat-alat dan teknik-teknik untuk mengembangkan sistem terstruktur. Alat – alat yang digunakan dalam pendekatan analisis dan pemograman terstruktur adalah Flow Map, Diagram Konteks, Data

Flow Diagram (DFD), Kamus Data, Normalisasi, Entity Relation Diagram

(ERD) dan Rancangan Input/ Output.

(45)

3.2.3.2 Metode Pengembangan system

Menurut Abdul kadir (2003 : 416) prototype merupakan suatu metode dalam sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat suatu program dengan cepat dan bertahap sehinnga dapat dievaluasi oleh pemakai. Dalam pembuatan aplikasi ini digunakan teknik prototype yaitu diantaranya berupa tahap:

Identifikasi kebutuhan pemakai

Menguji prototipe

Memperbaiki prototipe Membuat prototipe

Mengembangkan versi produksi

Gambar 3.2 prototipe

(Sumber:Abdul kadir, “pengenalan sistem informasi”2003:416)

1. identifikasi kebutuhan pemakai

pengembang dan pemakai bertemu,pemakai menjelaskan kebutuhan sistem.

2. membuat prototype

pengembang mulai membuat prototype 3. menguji prototype

(46)

4. memperbaiki prototype

pengembang melakukan modifikasi atau pebaikan sesuai dengan masukan pemakai

5. mengembangkan versi produksi

pengembang merampungkan sistem sesuai dengan masukan terakhir dari pemakai.

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Pada tahap ini akan dirancang (software) dengan memanfaatkan alat bantu seperti berikut :

a) Flow Map

Flow map merupakan gambaran hubungan antara entity yang terlihat berupa aliran-aliran dokumen yang ada. Bagan alir dokumen merupakan bagan alir yang menujukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusannya.

b)Digram Konteks

(47)

c) DFD (Data Flow Diagram)

Data Flow Diagram adalah suatu gambaran secara logika tanpa

mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan., data flow diagram biasa digunakan untuk membuat sebuah model sistem informasi dalam bentuk proses-proses yang saling berhubungan dan terstruktur yang disebut dengan aliran data. Fatansyah,Ir. (1999:20)

d) Kamus Data

Kamus data atau disebut juga system data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data ini analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Kamus data dapat mencerminkan keterangan yang jelas tentang data yang dicatatnya. Fatansyah,Ir. (1999:15)

e) Perancangan Basis Data

(48)

1. Normalisasi

Normalisasi adalah suatu teknik yang menstrukturkan data dalam cara-cara tertentu untuk mengurangi atau mencetak timbulnya masalah yang berhubungan dalam pengolahan data dalam database. Normalisasi juga dapat diartikan sebagai

“Proses pengelompokan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukan entitas

dan relasinya”.

Konsep-konsep pada normalisasi :

1. Key Field/key atribut/kunci atribut yaitu suatu kunci field yang dapat mewakili record/tuple.

2. Candidat key/kunci kandidat yaitu satu atau lebih kolom yang akan digunakan sebagai primary key.

3. Primary key/kunci utama yaitu sebuah kolom yang dapat digunakan sebagai identitas satu-satunya dari sebuah tabel.

4. Alternate key/kunci alternatif yaitu kunci kandidat yang dipakai sebagai kunci primer.

(49)

2. Tabel Relasi

Tabel relasi adalah tabel yang digunakan untuk mengelompokan data menjadi tabel-tabel yang akan dibuat agar menunjukan entitas dan relasi yang berfungsi untuk mengakses data.

3. Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram berisikan komponen-komponen himpunan entitas

dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang mempresentasikan seluruh fakta dari dunia nyata yang kita tinjau.

3.2.4 Pengujian Software

Menurut Roger S. Pressman (2007 : 552) dalam buku rekayasa perangkat lunak yang menyatakan pengujian black-box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, pengujian black-blox

memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian black-box bukan merupakan alternative dari teknik white-box, tetapi merupakan pendekatan komplementer yang kemungkinan besar mampu mengungkap kelas kesalahan daripada metode white-box. Pengujian black-box

berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut : a. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang

b. Kesalahan interface

c. Kesalahan dalam struktur data atau askes database eksternal

(50)

e. Inisialisasi dan kesalahan terminasi

Tidak seperti pengujian white-box, yang dilakukan pada saat awal proses pegujian, pengujian black-box cenderung diaplikasikan selama tahap akhir pengujian. Karena pengujian black-box memperhatikan struktur control, maka perhatian berfokus pada domain informasi. Pengujian dirancang untuk menjawab pertanyaan sebagai berikut:

a. Bagaimana validitas fungsional diuji?

b. Apa kelas input yang terbaik untuk uji coba yang baik? c. Apakah sistem sangat peka terhadap nilai input tertentu? d. Bagaimana jika kelas data yang terbatas dipisahkan?

e. Bagaimana volume data yang dapat ditoleransi oleh sistem?

f. Bagaimana pengaruh kombinasi data terhadap pengoperasian sistem?

Dengan mengaplikasikan teknik black-box, maka kita menarik serangkaian test case yang memenuhi kriteria berikut ini:

1. Test case yang mengurangi dengan harga lebih dari satu, jumlah test case tambahan yang harus di desain untuk mencapai pengujian yang dapat dipertanggungjawabkan

(51)

BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1 Analisis sistem yang berjalan

Proses sistem pelayanan pasien di Puskesmas Ibrahim Adji kota Bandung masih belum efisien dikarena data masih disimpan dalam bentuk dokumen, sehingga menyulitan dalam pembuatan laporannya dan membutuhkan banyak tempat dalam menyimpan data.selain itu system tidak terintragasi sehingga memperlambat dalam proses penyampaian data.

4.1.1 Analisis Dokumen

Analisis dokumen ini digunakan untuk menganalisis dokumen – dokmen apa saja yang digunakan dalam proses pelayanan pasien puskesmas Ibrahim Adji Kota Bandung. Berikut ini merupakan dokumen – dokumen yang diguakan :

Tabel 4.1 Tabel Analisis Dokumen

No Nama Dokumen Uraian

1 Kartu Berobat Deskripsi : Kartu yang tentang data pasien Fungsi : Sebagai identitas pasien

Attribut : NoPsn, NamaPsn, Gender, umur ,alamatPsn, TeleponPsn

(52)

pasien

Fungsi : Untuk arsip kesehatan pasien

Attribut : norekammedis , NomorDft, keluhan, Diagnose

3 Surat permintaan obat Deskripsi : Surat yang berisi tentang data permintaan obat

Fungsi : Untuk rekapitulasi obat yang diminta Attribut : nopermintaan,tanggalpermintaan, KodeObt, jumlahpermintaan

4.1.2 Analisis Prosedur Yang Berajalan

Analisis prosedur yang sedang berjalan yaitu menguraikan setiap prosedur dan sistematis dari sistem yang sedang berjalan yang dibuat terdiri dari prosedur, flowmap, diagram konteks, data flow diagram

Analisis sistem yang berjalan untuk pasien lama

1. Pasien datang ke bagian pendaftaran dengan membawa kartu berobat dan menyerahkan kartu berobat kebagian pendaftaran.

(53)

berobat dan kartu rekam medik. kemudian struk pendaftaran disimpan sebagai arsip.

3. Setelah di catat ke buku pendaftaran, bagian pendaftaran akan memberikan Kartu berobat dan karu rekam medik kepada dokter sesuai dengan yang diminta oleh pasien,

4. Setelah pasien di panggil, dokter memeriksa pasien dan menulis diagnose penyakit yang di derita di kartu rekam medik.

5. Setelah diperiksa dan menulis diagnosa penyakit, dokter menuliskan resep dan memberikannya kepada pasien.

6. Dokter akan memberikan kembali kartu rekam medic yang sudah berisi diagnosa kepada bagian pendaftaran untuk disimpan.dan kartu berobat ke bagian farmasi

7. Pasien memberikan kertas resep ke bagian farmasi.

8. Bagian farmasi mengecek stok obat terlebih dahulu, apabila stok obat sedang kosong maka kartu berobat dan resep dikembalikan kembali kepada pasien,tetapi jika ada bagian farmasi akan memberikan obat yang di minta dan kartu berobat kepada pasien.

(54)

Analisis prosedur yang berjalan untuk pasien baru

1. Bagian pendaftaran memberikan kartu berobat baru untuk diisi oleh pasien,setelah data terisi pasien memberikan kembali kartu berobat kebagian pendaftaran,dan bagian pendaftaran membuat kartu rekam medis yang baru sesuai data kartu berobat pasien baru kemudian membuat struk pendaftaran rangkap 2,yang 1 diberikan pasien,rangkap 2 di dicatat dibuku pendaftaran bersamaan dengan kartu berobat dan kartu rekam medis.kemudian struk pendaftaran disimpan sebagai arsip.

2. Setelah di catat ke buku pendaftaran, bagian pendaftaran akan memberikan Kartu berobat dan karu rekam medis kepada dokter sesuai dengan yang diminta oleh pasien,

3. Setelah pasien di panggil, dokter memeriksa pasien dan menulis diagnose penyakit yang di derita di kartu rekam medis.

4. Setelah diperiksa dan menulis diagnosa penyakit, dokter menuliskan resep dan memberikannya kepada pasien.

5. Dokter akan memberikan kembali kartu rekam medis yang sudah berisi diagnosa kepada bagian pendaftaran untuk disimpan.dan kartu berobat ke bagian farmasi

6. Pasien memberikan kertas resep ke bagian farmasi.

(55)

pasien,tetapi jika ada bagian farmasi akan memberikan obat yang di minta dan kartu berobat kepada pasien.

8. Bagian farmasi mengecek stok obat,jika ada maka bagian farmasi mencatat stok obat dibuku obat,jika tidak ada bagian farmasi membuat permintaan obat sebanyak 2 rangkap,rangkap 1 untuk dikes sebagai laporan dan rangkap 2 untuk puskesmas dan diarsipkan.

4.1.2.1 Flowmap

(56)

Flowmap yang berjalan untuk pasien lama

Pasien Pendaftaran Dokter Farmasi

KB

Gambar 4.1 Flowmap Prosedur pelayanan pasien lama yang sedang berjalan

Ket:

KB:kartu berobat

(57)

Flowmap yang berjalan untuk pasien baru

KB baru KB baru

KB

Gambar 4.2 Flowmap Prosedur pelayanan pasien baru yang sedang berjalan

Ket:

KB:kartu berobat

(58)

4.1.2.2 Diagram Konteks (DFD Level 0)

Pada diagram konteks ini akan diketahui sistem pelayanan pasien puskesmas yang selama ini berjalan, akan dapat di ketahui aliran input dan output ke dan dari sistem secara garis besar saja. Diagram konteks yang sedang berjalan di Puskesmas Ibrahim Adji Kota Bandung. Dapat dilihat seperti pada gambar 4.3 berikut :

0.0 SISTEM INFORMASI

PUSKESMAS

PASIEN Kbbaru,KB DIKES

Kbkosong,struk,resep,KB

permintaanobat

Permintaan obat

Gambar 4.3 Konteks Diagram (DFD Level 0) yang sedang berjalan

4.1.2.3 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram ini menggambarkan keadaan sistem yang berjalan dengan

(59)

dibangun, apa saja data – data yang akan mengalir didalamnya, dll. Berikut Merupakan Gambar 4.4 yang merupakan DFD level 1 yang sedang berjalan :

a. DFD Level 1

Dibawah ini merupakan data flow diagram level 1 proses yang berjalan :

1.O PELAYANAN PASIEN BARU

2.0 PELAYANAN PASIEN LAMA PASIEN

DIKES KB baru

KB kosong,struk,resep,KB

KB

Resep,struk,KB

Permintaan obat

Permintaan obat

Permintaan obat Permintaan obat

(60)

b. DFD Level 1 proses 1.0

Dibawah ini merupakan data flow diagram level 1 Proses 1.0 yang berjalan:

1.1 yang di terima di Buku obat 1.5

Buat resep

1.6 Mencatat obat keluar di buku

obat

(61)

c. DFD Level 1 proses 2.0

Dibawah ini merupakan data flow diagram level 1 Proses 2.0 yang berjalan:

1.7 yang di terima di Buku obat 1.5

Buat resep

1.6 Mencatat obat keluar di buku

obat

(62)

4.1.3 Evaluasi Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Ibrahim Adji Kota Bandung di bagian pelayanan pasien , penulis bisa menganalisis sistem yang sedang berjalan yang masih banyak kelemahan yaitu :

1. Membutuhkan banyak tempat dalam penyimpanan data karena masih disimpan dalam bentuk dokumen dan arsip.

2. Lambatnya dalam pembuatan laporan karena sistem pelayanan yang belum terkomputerisasi.

3. Lambatnya proses penyampain data karena sistem yang belum terintegrasi. 4.2 Perancangan Sistem

Perancangan sistem ini bertujuan untuk mengembangkan sistem yang sudah ada, sehingga dapat memperbaiki kekurangan – kekurangan yang ada pada sistem yang saat ini sedang berjalan. Tahapan perancangan sistem dapat digambarkan sebagai perancangan untuk membangun suatu sistem dan mengkofigurasikan komponen – komponen perangkat lunak dan keras sehingga sistem dapat berjalan dengan baik.

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem

(63)

lebih ditentukan pada pengolahan data secara terkomputerisasi yang saling terintegrasi.

4.2.2 Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan

Dalam tahap ini gambaran umum sistem yang diusulkan bertujuan untuk menghasilkan perancangan sistem informasi pengolahan data pasien yang terkomputerisasi. Usulan perancangan yang dilakukan adalah merubah sistem informasi pengolahan data pasien yang dalam penyimpanan data masih memakan banyak tempat dan lambat dalam proses pembuatan laporan selain itu untuk membuat sistem pelayanan data pasien yang terkomputerisasi dan terintegrasi.

Adapun gambaran umum sistem ini mencakup Flowmap, Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD), Kamus Data yang dapat menjelaskan aliran data yang diproses hingga menghasilkan informasi yang diusulkan.

4.2.3 Perancagan Prosedur Yang Diusulkan Prosedur yang diusulkan untuk pasien baru

1. Pasien memberikan kartu identitas ke bagian pendaftaran,bagian pendaftaran menginput data pasien kedalam database kemudian mencetak kartu berobat sesuai dengan identitas pasien dan memberikannya kepada pasien..

2. Bagian pendaftaran akan mencetak struk pendaftaran.

3. Setelah pasien di panggil, dokter memeriksa pasien dan menginput diagnose pasien didatabase.

(64)

5. Dokter menulis resep dan diberikan kepada pasien. 6. Pasien memberikan kertas resep ke bagian farmasi.

7. Bagian farmasi mengecek stok obat yang ada dalam database terlebih dahulu, apabila stok obat sedang kosong maka kartu berobat dan resep dikembalikan kembali kepada pasien,tetapi jika ada bagian farmasi akan menginput obat yang diminta kedalam database.

8. Bagian farmasi memberikan resep dari dokter dan obat yang diminta kepada pasien.

9. Bagian farmasi mengecek stok obat yang tersedia,Jika stok obat habis bagian farmasi menginput data permintaan obat kedalam database.

10.Bagian farmasi mencetak permintaan obat sebanyak 2 rangkap,rangkap 1 untuk dikes sebagai laporan dan rangkap 2 untuk puskesmas dan diarsipkan. 11.Bagian pendaftaran mencetak laporan pendaftaran dan diserahkan kepada

dikes

Prosedur yang diusulkan untuk pasien lama

1. Pasien memberikan kartu berobat ke bagian pendaftaran

2. Bagian pendaftaran mencari dan mengupdate data pasien kedalam database dan memberikan kembali kartu berobat kepada pasien.

(65)

4. Setelah pasien di panggil, dokter memeriksa pasien dan menginput diagnose pasien didatabase.

5. Dokter menulis resep dan diberikan kepada pasien. 6. Pasien memberikan kertas resep ke bagian farmasi.

7. Bagian farmasi mengecek stok obat yang ada dalam database terlebih dahulu, apabila stok obat sedang kosong maka kartu berobat dan resep dikembalikan kembali kepada pasien,tetapi jika ada bagian farmasi akan menginput obat yang diminta kedalam database.

8. Bagian farmasi memberikan resep dari dokter beserta obat yang diminta kepada pasien.

9. Bagian farmasi mengecek stok obat yang tersedia,Jika stok obat habis bagian farmasi menginput data permintaan obat kedalam database.

10.Bagian farmasi mencetak permintaan obat sebanyak 2 rangkap,rangkap 1 untuk dikes sebagai laporan dan rangkap 2 untuk puskesmas dan diarsipkan. 11.Bagian pendaftaran mencetak laporan pendaftaran dan diserahkan kepada

dikes. 4.2.3.1 Flowmap

(66)

Flowmap pelayanan pasien baru yang diusulkan

Pasien Pendaftaran Dokter Farmasi Dikes

Buat Resep

Input obat yang diterima

Gambar 4.7 Flowmap pelayanan pasien baru yang diusulkan Ket:

(67)

Flowmap pelayanan pasien lama yang diusulkan

Pendaftaran Dokter Farmasi Dikes

Buat Resep

Input obat yang diterima

Gambar 4.8 Flowmap pelayanan pasien lama yang diusulkan Ket:

(68)

4.2.3.2. Diagram Konteks yang Diusulkan (DFD Level 0)

Diagram konteks merupakan suatu diagram yang menggambarkan relasi antar sistem dan lingkungannya. Lingkungan tersebut menggambarkan suatu proses dalam sistem keseluruhan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :

0.0 SISTEM INFORMASI PELAYANAN PASIEN

PUSKESMAS

PASIEN Identitas,KB DIKES

KB,struk pendaftaran,resep,diagnosa

Permintaanobat,laporan pendaftaran

Permintaan obat

Gambar 4.9 Konteks Diagram (DFD Level 0) yang sedang diusulkan

4.2.3.3 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram ini menggambarkan keadaan sistem yang berjalan dengan

(69)

d. DFD Level 1

Dibawah ini merupakan data flow diagram level 1 proses yang diusulkan :

1.O PELAYANAN PASIEN BARU

2.0 PELAYANAN

PASIEN LAMA PASIEN

DIKES Identitas

KB,struk pendaftaran,diagnosa

KB

KB,struk pendaftaran,diagnosa

laporan pendaftaran

Permintaan obat Permintaan obat 3.0

Permintaan dan penerimaan obat

Laporan Pendaftaran resep

resep

(70)

e. DFD Level 1 proses 1.0

Dibawah ini merupakan data flow diagram level 1 Proses 1.0 yang diusulkan:

1.3

(71)

f. DFD Level 1 proses 2.0

Dibawah ini merupakan data flow diagram level 1 Proses 2.0 yang diusulkan:

2.1

Pasien Data pasien dokter

poli Data poli

(72)

g. DFD Level 1 proses 3.0

Dibawah ini merupakan data flow diagram level 1 Proses 2.0 yang diusulkan:

3.1 Input permintaan

obat

3.2 Cetak permintaan

obat

DIKES penerimaanobat

Permintaan obat

3.3 Input penerimaan

obat

permintaanobat Permintaanobat

Pemintaan obat

Permintaanobat

penerimaanobat Penerimaan obat Data obat

Penerimaan obat Obat

Data obat

(73)

4.2.3.4Kamus Data

Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Kamus data di buat berdasarkan arus data yang ada di DFD level 1.

1. Nama Data : Kartu Berobat Deskripsi Data : Untuk Bukti Pasien

Alias : -

Aliran Data : Proses 1.1

Struktur Data : KodePsn, NamaPsn, AlmatPsn, GenderPsn, UmurPsn, TeleponPsn.

2. Nama Data : Struk Pendaftaran

Deskripsi Data : Untuk bukti pendaftaran

Alias : -

Aliran Data : Proses 1.2

Struktur Data : NomorDft, TanggalDft, KodeDkt, KodePsn, KodePl, , Biaya

3. Nama Data : Diagnosa

Deskripsi Data : Untuk bukti diagnosa

Alias : -

Aliran Data : Proses 1.4

(74)

4. Nama Data : Laporan Pendaftaran

Deskripsi Data : Untuk Bukti laporan Pendaftaran

Alias : -

Aliran Data : Proses 1.7

Struktur Data : NomorDft, TanggalDft, KodeDkt, KodePsn, KodePl, KodePmk, Biaya

5. Nama Data : Permintaan Obat Deskripsi Data : Untuk bukti permintaan

Alias : -

Aliran Data : Proses 3.2

Struktur Data : KodeObt, NoPermintaan, TanggalPermintaan, JumlahPermintaan

4.2.4 Perancangan Basis Data

(75)

4.2.4.1 Normalisasi

Adapun normalisasi pada sistem informasi pelayanan pasien puskesmas adalah sebagai berikut :

1. Bentuk tidak normal (Unnormalized Form)

{KodePsn, NamaPsn, AlamatPsn, GenderPsn, UmurPsn, TeleponPsn, KodePl, KodeDkt, NamaDkt, AlamatDkt, TeleponDkt, Tarif, KodePl, NamaPl, Katagori, KodeObt, NamaObt, JenisObt, JumlahObt, NomorDft, TanggalDft, KodePsn, KodePl , NamaPsn, AlamatPsn, GenderPsn, UmurPsn, TeleponPsn, KodeDkt, NamaDkt, Biaya, NomorDft, norekammedis, NamaPsn, keluhan, diagnose, NomorDft, TanggalDft, NomorRsp, KodeDkt, NamaDkt, KodePsn, NamaPsn, KodePl, NamaPl, KodeObt , NamaObt, JumlahObt, Katagori, Jumlah , NomorPermintaan, TanggalPermintaan, KodeObt, NamaObt, JumlahPermintaan, NomerPenerimaan, , TanggalPenerimaan, KodeObt, NamaObt, JumlahPenerimaan }.

2. Bentuk Normal Pertama (1st NF/First Normal Form)

(76)

NomorPermintaan, TanggalPermintaan, KodeObt, JumlahPermintaan, NomerPenerimaan, ,TanggalPenerimaan, KodeObt, NamaObt, JumlahPenerimaan }.

3. Bentuk Normal Kedua (2nd NF/Second Normal Form)

Pasien

{ KodePsn*, NamaPsn, AlamatPsn, GenderPsn, UmurPsn, TeleponPsn }. Dokter

{ KodeDkt*, AlamatDkt, TeleponDkt ,KodePl**,tarif}. Obat

{KodeObt*, NamaObt, JenisObt, Katagori, JumlahObt}. Pendaftaran

{NomorDft*, TanggalDft, KodeDkt**, KodePsn**, KodePl** }. Resep

{NomorRsp*, TanggalRsp, NomorDft**}. Detail

{NomorRsp**, KodeObt**, Jumlah}. Permintaanobat

{NomorPermintaan*, TanggalPermintaan}. Detailpermintaanobat

(77)

Penerimaanobat

{NoPenerimaan*, Tanggalpenerimaan}. Detailpenerimaanobat

{ NomorPenerimaan**, KodeObt**, JumlahPenerimaan.}. Rekammedis

{NomorRekammedis*,KodeTindakan**, keluhan, diagnose, NomorDft **}. Poli

{KodePl*, NamaPl}. Tindakan

(78)

4.2.4.2 Relasi antar tabel

(79)

4.2.4.3Entity Relationship Diagram

Entity relationship diagram digunakan untuk menggambarkan relasi antar tabel dengan tujuan untuk memperjelas hubungan antar tabel penyimpanan. ERD terdiri dari sekumpulan objek dasar yaitu entitas dan hubungan antar entitas entitas yang saling berhubungan. Atribut yang terdapat di entity relationship diagram sistem informasi Pelayanan Pasien yang diusulkan adalah sebagai berikut :

Pasien melakukan Pendaftaran

(80)

4.2.4.4Struktur File

Struktur file digunakan dalam perancangan system karena data ini akan menentukan struktur fisik database yang menunjukkan struktur dari elemen – elemen data yang menyatakan panjang elemen data dan jenis-jenis datanya. Untuk mempermudah dalam program maka struktur database dapat dilihat pada tabel berikut:

Table 4.2 pasien

No Nama file Type Size Keterangan

1 KodePsn varchar 10 Primary key

2 NamaPsn varchar 25

3 GenderPsn date 8

4 UmurPsn numeric 9

5 AlamatPsn varchar 10

6 TeleponPsn varchar 20

Table 4.3 dokter

No Nama file Type Size Keterangan

1 KodeDkt varchar 10 Primary key

2 NamaDkt varchar 20

(81)

8 TeleponDkt varchar 20

9 TarifDkt varchar 20

Table 4.4 pendaftaran

No Nama file Type Size Keterangan

1 NomorDft varchar 10 Primary key

2 TanggalDft datetime 8

3 KodePsn varchar 10 Foreign key

4 KodeDkt varchar 10 Foreign key

Table 4.5 Rekam Medis

No Nama file Type Size Keterangan

1 Norekammedis varchar 10 Primary key

2 NomorDft varchar 10 Foreign key

3 keluhan varchar 20

(82)

Table 4.6 Obat

No Nama file Type Size Keterangan

1 KodeObat varchar 10 Primary key

2 NamaObt varchar 30

3 Katagori varchar 20

4 JenisObt varchar 10

5 JumlahObt varchar 10

Table 4.7 Resep

No Nama file Type Size Keterangan

1 NomorRsp varchar 10 Primary key

2 TanggalRsp varchar 10

3 NomorDft varchar 10 Foreign key

Table 4.8 Detail

No Nama file Type Size Keterangan

1 NomorRsp varchar 10 Foreign key

2 Dosis varchar 10

(83)

Table 4.9 permintaan obat

No Nama file Type Size Keterangan

1 Nopermintaan varchar 10 Primary key

2 tanggalpermintaan date 8

Table 4.10 Detail Permintaan Obat

No Nama file Type Size Keterangan

1 Nopermintaan varchar 10 Foreign key

2 KodeObt varchar 10 Foreign key

3 jumlahpermintaan varchar 10

Table 4.11 Penerimaan Obat

No Nama file Type Size Keterangan

1 Nopenerimaan varchar 10 Primary key

(84)

4.12 Detail Penerimaan Obat

No Nama file Type Size Keterangan

1 Nopenerimaan varchar 10 Foreign key

2 KodeObt varchar 10 Foreign key

3 jumlahpenerimaan varchar 10

Table 4.13 Poli

No Nama file Type Size Keterangan

1 KodePl varchar 2 Primary key

2 NamaPl varchar 20

Table 4.14 Tindakan

No Nama file Type Size Keterangan

1 KodeTindakan varchar 10 Primary key

2 KodePl varchar 10 Foreign key

3 Tindakan varchar 20

Gambar

Gambar 2.2 (Sumber : http:www.google.com/topologi jaringan/ 07 April 2011)
Gambar 2.3 (Sumber : http:www.google.com/topologi jaringan/ 07 April 2011)
Gambar 4.1 Flowmap Prosedur pelayanan pasien lama yang sedang berjalan
Gambar 4.2 Flowmap Prosedur pelayanan pasien baru yang sedang berjalan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, dibuatlah sistem monitoring mesin penetas telur menggunakan Borland Delphi 7.0 dan MySQL dikarenakan pembuatan database dengan MySQL lebih mudah dan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Ciri-ciri guru profesionalisme dan bersertifikasi lulus uji kompetensi, 2) usaha yang dilakukan guru dalam pelaksanaan

Data penelitian yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah data primer berupa data organisasi dengan berbagai persoalan yang terkait dengan strategi

Untuk pembelajaran setiap jenis teks, materi ajar harus memberikan bimbingan agar peserta didik menghasilkan teks lisan dan/atau tertulis untuk mencapai fungsi

MERAWAT BALITA ISPA ANTARA PUSKESMAS PADANG PASIR DENGAN PUSKESMAS PAUH. KOTA

Pembentuk produk keramik untuk alat saji bubur tradisional dilakukan dengan teknik putar dan cetak tuang yang dilapisi dengan glasir suhu bakaran rendah dan

Hal tersebut tidaklah pantas untuk dilakukan karena melakukan pelanggaran lalu lintas merupakan perbuatan yang melanggar norma hukum yang ada di Indonesia dan melanggar