• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi pelayanan Pada Rumah Bersalin Sukawangi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi pelayanan Pada Rumah Bersalin Sukawangi"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

1.1Latar Belakang Penelitian

Saat ini perkembangan Teknologi Informasi semakin moderen, salah satunya adalah Teknologi Komputer.Komputer tidak lagi menjadi teknologi yang asing bagi orang awam sekalipun. Saat ini hampir semua bidang membutuhkan komputer sebagai alat bantu, karena memiliki kelebihan sehingga informasi bisa didapatkan secara cepat dan akurat. Jika dalam proses informasi terjadi ketidaklancaran maka akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan, pengendalian operasional, perancangan teknis, maupun strategi, karena itu tenaga ahli sangat dibutuhkan.

Dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat, teknologi informasi banyak diaplikasikan pada rumah sakit, puskesmas, maupun klinik yang biasanya digunakan dalam transaksi yang berhubungan dengan staf, dokter, maupun pasien.

Rumah bersalin adalah tempat untuk prosedur persalinan berisiko rendah, terutama secara alami.Perawatan di rumah bersalin dilakukan oleh bidan.Rumah bersalin dituntut untuk memberikan pelayanan yang memadai dan memuaskan agar kebutuhan masyarakat dalam pelayanan kesehatan terpenuhi.Dengan ini maka Rumah bersalinharus meningkatkan kualitas pelayanannya, termasuk kualitas pelayanan kesehatan yaitu pada administrasi rawat jalan dan rawat inap.

(2)

Informasi Pelayanan Pada Rumah Bersalin Sukawangi, maka penulis tergerak untuk membuat suatu Sistem Informasi Pelayanan Pada Rumah Bersalin Sukawangi.

Berdasarkan pertimbangan pentingnya membuat sistem informasi manajemen yang dapat memberikan kemudahan dalam mengelola sumber informasi dan dapat meningkatkan kinerja pada rumah sakit, maka dari itu penulis tertarik untuk melakukan pembuatansistem informasi dengan tema”Sistem Informasi Pelayanan

Pada Rumah Bersalin Sukawangi”. 1.2 Identifkasi dan Rumusan Masalah

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menemukan adanya masalah-masalah yang dihadapi pada Rumah Bersalin Sukawangi ini.Dibawah ini telah penulis identifikasi masalah-masalah yang ada beserta rumusan masalahnya.

1.2.1Identifikasi Masalah

Masalah yang penulis temukan padaRumah Bersalin Sukawangi ini ialah: 1. Sistem informasi yang terdapat pada Rumah Bersalin Sukawangi dilakukan

secara manual. Pendataan pasien dilakukan di blanko yang sudah disediakan Rumah Bersalin Sukawangi sehingga jika pasien datang kembali pihak rumah bersalin mengalami kesulitan dalam pencarian blanko data pasien tersebut sehingga terjadi penumpukan blanko-blanko data pasien yang tidak efektif. 2. Dalam proses rekap data laporan bulanan dari setiap kegiatan yang terdapat

(3)

dalam perekapan data pasien yang telah melakukan KB serta pencarian data imunisasi, periksa kehamilan dan persalinan dapat diketahui dengan mudah. 1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang sering ditemukan dalam sistem informasi rawat inap di Rumah Bersalin Sukawangi antara lain:

1. Bagaimana sistem informasi yang sedang berjalan pada Rumah Bersalin Sukawangi.

2. Bagaimana perancangan Sistem Informasi Pelayanan yang terintegrasi diRumah Bersalin Sukawangi sehingga dapat memenuhi kebutuhan yang diharapkan.

3. Bagaimana implementasi kebutuhan Sistem Informasi Pelayanan yang terkomputerisasi di Rumah Bersalin Sukawangi dapat berjalan denggan baik.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan penelitian yang dilakukan oleh Penulis adalah sebagai berikut:

1.3.1 Maksud Penelitian

(4)

aktivitasnya.

1.3.2 Tujuan Penlitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi pasien, memudahkan pasien yang mendaftar atau hendak imunisasi, suntik KB serta persalinan ke Rumah Bersalin Sukawangi dengan hadirnya sistem informasi yang dibangun. 2. Bagi petugas, pembangunan sistem informasi ini akan

mempermudah perolehan informasi yang dibutuhkan.

3. Bagi Rumah Bersalin Sukawangi, pembangunan sistem informasi ini sangat bermanfaat umtuk meningkatkan kinerja yang ada dalam jajarannya.

4. Bagi penulis, tujuan penelitian ini dapat menambah wawasan tentang keterkaitan suatu sistem informasi dengan sistem informasi pelayanan pada Rumah Bersalin Sukawangi.

1.4Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini dapat menjadi dua bagian yaitu kegunaan praktis dan kegunaan akademis.

1.4.1 Kegunaan Praktis

(5)

referensi, bahan pembanding, maupun sebagai bahan rujukan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut.

1.4.2Kegunaan Akademis

a. Bagi Ilmu Pengetahuan

Hasil dari penelitian ini diharapakan menjadi pembanding antara teori yang di dapat di perkuliahan dengan keadaan di lapangan.Sehingga dengan adanya pembanding menghasilkan penelitian yang baru. b. Bagi Penulis

Menambah pengetahuan baru yang tidak diperoleh di dalam proses perkuliahan, belajar menganalisa dan melatih daya fikir dalam mengambil kesimpulan atas permasalahan yang ada didalam perusahaan/organisasi, khususnya di Rumah Bersalin Sukawangi. 1.5 Batasan Masalah

Agar maksud dan tujuan dalam penulisan ini tidak menyimpang dari pokok permasalahan maka perlu ada batasan masalah.Hal tersebut untuk menghindari timbulnya salah pengertian terhadap pembahasan.Adapun batasan masalah yang ada adalah Sistem informasi pengelolaan data pasien rawat inap antara lain:

(6)

obat yang digunakan dalam rumah bersalin tersebut tidak dibahas.

3. Hanya menghitung biaya rawat inap maupun rawat jalan secara garis besar tidak sampai membuat laporan keuangan,hanya transaksi per pasien yang melakukan rawat inap maupun rawat jalan.

4. Pada rawat inap tidak dibahas tentang pembagian kamar,kelas maupun kamar. 5. Hanya menangani kelahiran normal jika pada pasien ditemukan kelainan kandungan maka Rumah Bersalin Sukawangimembuat surat rujukan kepada Rumah sakit yang lebih lengkap

6. Tidak ada kelas kamar seperti vip atau kelas lainya. 7. Tidak melayani pelayanan USG.

8. Hasil dokumen yang dikeluarkan dari sistem hanya kartu cek up, nota pembayaran, laporan periksa hamil, laporan persalinan, laporan pelayanan KB dan laporan pelayanan Imunisasi. Sedangkan Kartu periksa diluar sistem atau diisi manual.

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

(7)

1.7Sistematika Penulisan

Adapun sistematik penulisan dalam laporan Skripsi ini adalah agar lebih terarah dan sistematis. Dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini dibagi menjadi 5 (lima) BAB, dimana 5 (lima) BAB tersebut sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, identifikasi dan rumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, batasan masalah, lokasi dan waktu penelitian dan sistematika penulisan.

Kegiatan Maret April Mei Juni

Minggu 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pengumpulan Data

Observasi Wawancara

2 Pengembangan Sistem Analisi Sistem

Analisis kebutuhan 4 Perancangan Sistem

Pembuatan Prosedur Pembuatan Flow map Pembuatan DFD

(8)

Pada Bab ini membahas mengenai teori-teori yang mendukung dan melandasi penulisan skripsi, yaitu mengenai konsep dasar sistem informasi sesuai judul yang dibuat.

BAB III : ANALISA SISTEM

Bab ini berisi uraian tentang objek penelitian, metode penelitian, analisis yang berjalan, menggambarkan dengan menggunakan metode pendekatan terstruktur terdiri dari: flow map, diagram konteks, DFD, kamus data dan perancangan basis data.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam Bab ini diuraikan tentang peracangan sistem, tujuan perancangan sistem, meggambarkan sistem yang diusulkan, perancangan basis data dan Rancangan Antar Muka (Entity Relationship Diagram, Transformasi ER Diagram ke Logical Record Structure, Logical Record Structure, Normalisasi, Spesifikasi Basis Data dan Rancangan Kode), proses implementasi dan pengujian .

BAB V : PENUTUP

(9)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek yang dilakukan penulis adalah diRumah Bersalin Sukawangi. Penelitian ini bertempat di jalan Pemuda No. 11 Kranji, Bekasi Barat Telp.021-8854623.

Sedangkan yang dibahas adalah bagaimana sistem pelayanan dapat diterapkan sehingga dapat membantu meningkatkan proses pelayanan yang biasanya dilakukan secara manual dan proses laporan dapat dilakukan dengan efektif dan efisien.

3.1.1 Sejarah Instansi

(10)

memiliki 1 dokter kandungan dan 2 bidan beserta asistennya dengan perlengkapan praktek atau tempat tidur sebanyak 4.

Seiring waktu dengan melihat respon dari masyarakat yang merasa tertolong akan kehadiran Rawat Inap Bersalin tersebut, maka timbul pemikiran pendiri untuk membangun sebuah Klinik Bersalin Sukawangi yang didalamnya terdapat 2 bidan beserta 1 bagian administrasi. Di dalam Klinik Bersalin Sukawangi tersebut memiliki fasilitas 5 kamar tidur. Di Klinik ini pun menyediakan chek up kehamilan, chek up kehamilan yang pertama diperiksa oleh bidan dikenakan biaya sebesar Rp 70.000. Setelah mengurus izin dari pemerintah maka pada Juli 2010 Rawat Inap Bersalin ini ditingkatkan menjadi Klinik Bersalin Sukawangi sampai sekarang.

3.1.2 Visi Dan Misi

Visi dari Klinik Bersalin Sukawangi adalah “Menjadi tempat layanan kesehatan bagi masyarakat dengan status ekonomi menengah ke bawah dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak yang unggul,terpercaya dan memberikan rasa nyaman kepada masyarakat” Misi dari Klinik Bersalin Sukawangi adalah “Mengembangkan dan merekrut tenaga medis baru agar mandiri serta

(11)

3.1.3 Struktur Organisasi

Di dalam sebuah perusahaan baik komersial maupun non komersial pasti membutuhkan suatu kerja sama dan jalur koordinasi yang baik diantara para anggotanya dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam mencapai tujuan tersebut tentunya ada tugas-tugas yang harus dilaksanakan. Dengan kerjasama dan adanya suatu garis ketetapan yang mengatur aktivitas tersebut, maka tujuan yang telah ditetapkan akan tercapai sebagaimana yang diharapkan.

Struktur Organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.

PIMPINAN

BIDAN

KARYAWAN BIASA

BAG. ADMINISTRASI BIDAN

BAG. PENDAFTARAN

(12)

3.1.4 Job Description

Menurut Jogiyanto ( 2005 : 28 ) Deskripsi tugas merupakan suatu rincian yang menunjukan posisi, tanggung jawab, wewenang, fungsi dan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh seorang personil di dalam suatu organisasi.

Berikut adalah deskripsi tugas pada Klinik Bersalin Sukawangi: A. Pimpinan

Wewenang dan tanggung jawabnya adalah menjalankan, mengurus, dan memimpin Klinik Bersalin Sukawangi serta menetapkan kebijaksanaan - kebijaksanaan. Adapun tugas-tugasnya adalah:

1. Mangambil keputusan.

2. Membina hubungan baik dengan pegawai dan pasien.

3. Mempertanggung jawabkan atas segala aktifitas Klinik Bersalin Sukawangi. 4. Mengoreksi/Mengontrol hasil kegiatan Rumah Bersalin Sukawangi secara

menyeluruh. B. Bidan

Tugas-tugasnya adalah :

1. Menangani rawat jalan pasien,misalnya periksa hamil, 2. Penanggung jawab rawat inap (Persalinan)

(13)

C. Bagian Administrasi Tugas-tugasnya adalah :

1. Mengurusi semua masalah pelayanan administrasi di Rumah Bersalin Sukawangi

2. Bertanggung jawab atas semua masalah pelayanan admininstrasi Klinik Bersalin Klinki Sukawangi

3. Bertanggung jawab terhadap masalah rumah tangga/kebutuhan Rumah Bersalin Sukawangi.

3.2 Metode Penelitian

(14)

3.2.1 Desain Penelitian

Jenis metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif

(descriptive reasearch). Metode deskriptif (descriptive reasearch) yaitu metode

dalam penelitian suatu kasus dengan cara menuturkan pemecahan masalah dan mengumpulkan data sebagai gambaran keadaan objek yang diteliti berdasarkan fakta - fakta yang ada (Cholid Narbuko and H. Abdu Achmadi 2007 : 44).

Metode deskriptif yaitu membuat deskriptif, gambaran (dari sekelompok manusia, objek,kondisi, pada masa sekarang) secara sistematis, faktual dan akurat tentang fakta,sifat, dan hubungan antar fenomena yang mempunyai kriteria.Metode

action atau tindakan merupakan penelitian langsung, disertai dengan praktek di

lapangan. Setelah mengetahui gambaran dari objek yang akanditeliti selanjutnya diambil tindakan untuk membuat suatu program system informasi akademik yang akan dilaksanakan secara sistematis dan terencana, serta mempunyai nilai perbaikan yang signifikan. Penelitian tindakan ini lebih efektif, karena akan terlihat langsung hasilnya. Salah satu syarat dalam melakukan penelitian tindakan adalah adanya keinginan dari orang yang memiliki masalah untuk mengidentifikasi masalah yang ada dan mempunyai keinginan untuk memecahkannya.

3.2.2 Jenis Dan Metode Pengumpulan Data

(15)

perangkat lunak berbasis agar sesuai dengan permasalahan yang dihadapi. Dalam kegiatan pengumpulan data ini penulis menggunakan data primer dan data sekunder. 3.2.2.1 Sumber Data Primer (Wawancara, Observasi )

Dalam metode ini, penulis menggunakan metode deskriptif yaitu menggambarkan peristiwa yang terjadi pada objek penelitian. Sedangkan data dikumpulkan dengan beberapa teknik yaitu :

1. Studi Lapangan

Studi lapangan adalah penelitian yang dilakukan secara langsung pada objek penelitian yaitu Rumah Bersalin Sukawangi.

Dalam teknik ini penulis menggunakan 2 cara, yaitu:

a. Observasi

Penulis mengadakan penelitian langsung ke lapangan dengan melakukan Penelitian. Sehingga penulis mengetahui tentang kegiatan manajemen keuangan dan segala informasi yang berhubungan dengan pelayanan dan persediaan di Rumah Bersalin Sukawangi.

b. Wawancara (Interview)

(16)

pengembangan sistem informasi. Wawancara dilakukan dengan tatap muka langsung terhadap responden dengan mengajukan beberapa pertanyaan.

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder(Dokumentasi)

Memperoleh dan menyusun data-data yang penulis himpun dari dokumen-dokumen dan formulir-formulir dari perusahaan yang berhubungan dengan pokok bahasan yang penulis teliti. Data sekunder ini berupa data yang telah tersedia dengan cara mengumpulkan data yang tertulis. Setelah data terkumpul penulis menganalisis dan mempelajari dokumen atau catatan yang ada yang terdapat pada bagian gudang dan penjualan, melakukan penelitian dimana pengambilan datanya penulis mengambil contoh data pasien.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

(17)

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Proses pemecahan masalah secara sistematis bermula dari JohnDewey, seorang professor filosofi di Columbia University pada awal abad ini. Dalam bukunya 1910 diidentifikasi ada 3 seri penilaian dalam memecahkan suatu kontroversi yang memadai :

1. Mengenali kontroversi. 2. Menimbang klaim alternatif. 3. Membentuk penilaian.

Tahap-tahap dan langkah-langkah pendekatan sistem : Tahap I : Usaha Persiapan

Langkah 1 : Memandang perusahaan sebagai suatu sistem. 2 : Mengenali sistem lingkungan.

3 : Mengidentifikasi subsistem perusahaan.

Tahap II : Usaha Definisi

Langkah 4 : Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem. 5 : Menganalisa bagian sistem dalam urutan tertentu.

Tahap III : Usaha Solusi

(18)

8 : Memilih solusi terbaik. 9 : Menerapkan solusi terbaik.

10 : Membuat tindak lanjut bahwa solusi itu efektif.

Gambar 3.2: Pendekatan sistem

3.2.3.2 MetodePengembanganSistem

(19)

keduanya sehingga pengembang akan mengetahui dengan benar apa yang diinginkan pengguna dengan tidak mengesampingkan segi-segi teknis dan pengguna akan mengetahui proses-proses dalam menyelasaikan sistem yang diinginkan.

Dengan demikian akan menghasilkan sistem sesuai dengan jadwal waktu penyelesaian yang telah ditentukan. Kunci agar model prototype ini berhasil dengan baik adalah dengan mendefinisikan aturan-aturan main pada saat awal, yaitu pengguna dan pengembang harus setuju bahwa prototype dibangun untuk mendefinisikan kebutuhan. Prototype akan dihilangkan sebagian atau seluruhnya dan perangkat lunak aktual aktual direkayasa dengan kualitas dan implementasi

(20)

Gambar 3.3 :Mekanisme Pengembangan Sistem dengan Prototipe Sumber : Abdul Kadir 2003

Tahapan-tahapan prototyping yaitu:

1. Penulis akan mengidentifikasi kebutuhan user, supaya penulis bisa merancang sistem yang akan dibangun sesuai dengan yang diharapkan user. dengan cara melakukan mengumpulkan data dengan observasi, dan wawancara.

2. Pada tahap kedua yaitu membuat prototype, penulis akan membuat prototype

sistem tersebut untuk memperlihatkan kepada pemakai model sistem yang akan dirancang.

3. Pada tahap ketiga yaitu pengujian prototype, penulis akan melakukan uji coba sistem yang telah dirancang untuk memastikan bahwa sistem tersebut dapat digunakan dengan baik dan benar, sesuai kebutuhan pemakai.

4. Pada tahap keempat yaitu memperbaiki prototype, penulis akan menentukan apakah sistem tersebut dapat diterima oleh pemakai, atau harus dilakukan beberapa perbaikan atau bahkan dibongkar semuanya dan mulai dari awal lagi, dan setelah perbaikan sistem itu selesai dikerjakan, penulis akan kembali lagi pada tahap yang ketiga yaitu dengan melakukan pengujian prototype kembali.

(21)

gambaran bagaimana penggunaan sistem tersebut kepada pemakai setelah sistem tersebut disetujui.

Keunggulan prototyping adalah:

1. Adanya komunikasi yang baik antara administrasi / penggunan dan pengembang

2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pengolahan data

3. Administrasi / Pengguna berperan aktif dalam pengembangan system

4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan system

5. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya

Kelemahan prototyping adalah :

1. Pengguna kadang tidak melihat atau menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan juga belum memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk jangka waktu lama. 2. Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek. Sehingga

(22)

3. Hubungan pasien dengan komputer yang disediakan mungkin tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik.

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan Terstruktur

Metode analisis dan perancangan terstruktur diantaranya yaitu flowmap

(bagan alir), diagram konteks, data flow diagram (DFD), kamus data dan

Normalisasi.

1. Flow Map

Diagram prosedur sistem (flowmap) adalah diagram yang menunjukan arus dokumen dari suatu fungsi atau kejadian dalam suatu prosedur system tertentu. Diagram ini digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi.

Pedoman-pedoman pembuatan FlowMap :

a. Flow Map digambar dari atas ke bawah dan dimulai dari pojok kiri atas dari

suatu halaman.

b. Kegiatan di dalam Flow Map harus ditunjukan dengan jelas. c. Harus ditunjukan awal dan akhir dari suatu kegiatan.

d. Sebaiknya digunakan satu kata untuk mewakili masing-masing kegiatan. e. Setiap kegiatan harus beraturan (berada dalam urutan yang sebenarnya).

(23)

2. Diagram Konteks

Untuk membatasi sistem dan menunjukan adanya interaksi sistem dengan komponen di luar sistem, maka perlu dibuat Diagram Konteks yang merupakan gambaran sistem secara keseluruhan. Diagram Konteks menggambarkan secara menyeluruh sistem yang dirancang pada suatu objek dan menggambarkan hubungan antar entitas secara umum.

3. Data Flow Diagram

DFD digunakan untuk menggambarkan jaringan yang mempresentasikan sebuah sistem. DFD mengikuti konsep top-down, yaitu menggambarkan bagian secara keseluruhan baru kemudian menjabarkan bagian tertentu dengan lebih terinci. Sifat-sifat DFD :

a. Berupa grafik b. Berdimensi banyak c. Dapat dibagi-bagi

d. Menggambarkan aliran data, bukan aliran informasi Langkah-langkah penyusunan DFD :

a. Identifikasi entitas yang terlibat.

b. Identifikasi informasi yang dihasilkan atau yang diterima oleh suatu entitas. c. Menyatakan proses yang terlibat.

4. Kamus data

(24)

untuk mengartikan aplikasi secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara persis, sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses.

5. Perancangan Basis Data

Data base atau basis data sangat penting untuk menampung seluruh data yang terdapat pada sistem dan dapat dipergunakan dalam berbagai bentuk, Data base merupakan himpunan kelompok data yang saling berkaitan, dimana kelompok-kelompok data ini tersimpan mulai dari input sampai menjadi output. Basis data diorgnisir agar dapat dimanfaatkan sedemikian rupa oleh user.Sistem basis data diterapkan antara lain untuk Pembangunan Sistem Informasi, Keanggotaan, pengadaan barang atau jasa . Oleh karena itu basis data sangat menunjang bagi perusahaan yang memiliki karyawan banyak agar lebih terorganisir dalam mengatur karyawannya.

a. Normalisasi

Teknik untuk menghasilkan relasi atau tabel yang sekecil mungkin terjadi duplikasi data dan terhindar dari data yang tidak konsisten. Normalisasi dipakai sebagai metodologi tersendiri untuk menciptakan struktur tabel (relasi) dalam basisdata dengan tujuan untuk mengurangi data yang sama.

(25)

1. Bentuk Unnormal

Pada bentuk unnormal, tidak ada keharusan mengikuti suatu formattertentu, data mungkin tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkanapa adanya sesuai dengan kedatangannya.

2. Bentuk Normal kesatu

Bentuk normal kesatu (1NF) terpenuhi jika sebuah tabel tidak memiliki atribut bernilai banyak (Multiple Attribute) atau lebih dari satu atributdengan domain nilai yang sama.

3. Bentuk Normal Kedua

Bentuk normal kedua (2NF) terpenuhi jika pada tabel, semua atribut yangtidak termasuk dalam key primer memiliki ketergantungan fungsional (KF) pada key

primer secara utuh. Sebuah tabel dikatakan tidak memenuhi 2NF, jika

ketergantungannya hanya berifat parsial. 4. Bentuk Normal ketiga

Bentuk Normal ketiga (3NF) merupakan kriteria alternatif, karena jikakriteria

BCNF yang ketat tidak dapat terpenuhi. Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal ketiga (3NF) jika sudah memenuhi bentuk normal kedua dan setiap atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi transitifterhadap primary key.

5. Bentuk Normal Boyce Codd

(26)

b. TabelRelasi

Relasi tabel merupakan gambaran untuk menjelaskan hubungan antar tabel dengan tabel yang lain di dalam suatu system.

c. Entity Relation Diagram (ERD)

Entity relation diagram (ERD) merupakan gambaran untuk mejelaskan hubungan

antar entitas satu dengan entitas yang lain yang ada di dalam suatu system. Dari relasi tabel terdapat kardinalitas yaitu :

1. Satu ke satu (One to One)

Hubungan one to one relationshipadalah antara file pertama dengan file kedua adalah satu banding satu.

2. Satu ke banyak (One to Many)

Hubungan one to many relationshipadalah sebuah relasi merupakan tahapdimana hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satuberbanding.

3. Banyak ke banyak (Many to Many)

Hubungan many to many relationshipadalah sebuah relasi antara suatu filedengan

file yang keduanya mempunyai relasi banyak berbanding banyak.

3.2.4 Pengujian Software

(27)

belum. Pengujian software harus dilakukan oleh pengembang dan juga pengguna. Maka penulis melakukan pengujian dengan beberapa tahap , diantaranya :

3.2.4.1 Testing (Pengujian Perangkat Lunak)

Adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan merepresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain, dan pengkodean. Pentingnya pengujian perangkat lunak dan implikasinya yang mengacu pada kualitas perangkat lunak tidak dapat terlalu ditekan karena melibatkan sederetan aktivitas produksi di mana peluang terjadinya kesalahan manusia sangat besar dan arena ketidakmampuan manusia untuk melakukan dan berkomunikasi dengan sempurna maka pengembangan perangkat lunak diiringi dengan aktivitas jaminan kualitas.

Pada dasarnya, pengujian merupakan satu langkah dalam proses rekayasa perangkat lunak yang dapat dianggap sebagai hal yang merusak daripada membangun. Sejumlah aturan yang berfungsi sebagai sasaran pengujian pada perangkat lunak adalah:

1. Pengujian adalah proses eksekusi suatu program dengan maksud menemukan kesalahan

2. Test case yang baik adalah test case yang memiliki probabilitas tinggi untuk

menemukan kesalahan yang belum pernah ditemukan sebelumnya

(28)

Data yang dikumpulkan pada saat pengujian dilakukan memberikan indikasi yang baik mengenai reliabilitas perangkat lunak dan beberapa menunjukkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan, tetapi ada satu hal yang tidak dapat dilakukan oleh pengujian, yaitu pengujian tidak dapat memperlihatkan tidak adanya cacat, pengujian hanya dapat memperlihatkan bahwa ada kesalahan perangkat lunak.

Sasaran utama desain test case adalah untuk mendapatkan serangkaian pengujian yang memiliki kemungkinan tertinggi di dalam pengungkapan kesalahan pada perangkat lunak. Untuk mencapai sasaran tersebut, digunakan tehnik desain test

case,yaitu Pengujian white-box dan pengujian black-box.

3.2.4.2Pengujian black-box

Tehnik pengujian black-box berfokus pada domain informasi dari perangkat lunak, dengan melakukan test case dengan menpartisi domain input dari suatu program dengan cara yang memberikan cakupan pengujian yang mendalam.

Metode pengujian graph-based mengeksplorasi hubungan antara dan tingkah laku objek-objek program. Partisi ekivalensi membagi domain input ke dalam kelas data yang mungkin untuk melakukan fungsi perangkat lunak tertentu. Analisis nilai batas memeriksaa kemampuan program untuk menangani data pada batas yang dapat diterima.

(29)

fasilitas help dan sistem real time masing-masing membutuhkan pedoman dan tehnik khusus untuk pengujian perangkat lunak.

Gambar 3.4: Black box testing

3.3 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

(30)

Flowmap, Diagram Konteks, Data Flow Diagram dan Evaluasi Sistem yang berjalan sistem informasi pengolahan data di Klinki Sukawangi Bekasi Timur.

3.3.1 Analisis Dokumen

1. Nama Dokumen :Kartu periksaIbu Hamil Sumber :Rumah Bersalin Sukawangi Rangkap :1

Fungsi :untuk memberikan informasi tentang data pasien yang hendak memeriksakan diri ibu hamil baik yang baru maupun yang sudah pernah melakukan pemeriksaan pada Rumah Bersalin Sukawangi.

Bentuk :Formulir

Elemen Data :no.register,nama ibu, umur, pekerjaan,alamat, nama

suami,umur,pendidikan,pekerjaan,no.telepon, keluhan, gpa, hpht, diagnosa, td, pd.tfu.

2. Nama Dokumen :Nota Pembayaran

Sumber : Rumah Bersalin Sukawangi Rangkap :1

Fungsi :untuk menghitung total hasil pelayanan yang akan di berikan kepada pasien.

Bentuk :Formulir

(31)

3. Nama Dokumen :Data Imunisasi / Vaksinasi Sumber : Rumah Bersalin Sukawangi Rangkap :1

Fungsi :Data Imunisasi Bentuk :Formulir

Elemen Data : Nama Imunisasi, Harga Imunisasi. 3.3.2 Analisis Prosedur yang sedang berjalan

Di bawah ini akan dijelaskan suatu proses, yang merupakan tahapan dari Sistem Informasi Pelayanan pada Rumah Bersalin Sukawangi yang sedang berjalan. Yang dalam perancangannya menggunakan alat-alat bantu sistem . Seperti Flow Map, Diagram Kontek, Data Flow Diagram.

3.3.2.1 Flowmap

Flow Map merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke

dalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasikan suatu permasalahan yang diharapkan dapat diusulkan perbaikan-perbaikan. Adapun deskripsi dari Sistem Informasi Pelayanan pada Rumah Bersalin Sukawangi,yakni :

(32)

2. Bagian administrasi memeriksa formulir dan syarat-syarat pendukung dari pasien, jika lengkap pasien dibuatkan kartu periksa sebagai dokumen yang akan tetap di Klinik sebagai arsip bagi Rumah Bersalin Sukawangi. Sedangkan untuk pasien dibuat kartu cek up pasien sebagai pegangan sehingga jika pasien kembali memeriksakan diri maka Klinik tidak harus kembali membuat kartu periksa,bagian administrasi hanya perlu mencari dan mencocokkan nomernya.

3. Kartu cek up tersebut diberikan kepada pasien sebagai pegangan sehingga pada saat pemeriksaan ke bidan, bagian administrasi akan mengisi tujuan pasien dan akan mencatatnya ke buku besar.

4. Setelah itu pasien akan masuk ke ruang bidan dan melakukan proses pemeriksaan.

5. Setelah melakukan proses pemeriksaan, bidan akan mengisi kartu periksa dan diserahkan kepada pasien.

(33)
(34)

PASIEN Bag. Administrasi

(35)

Prosedur rawat jalan pelayanan KB yang sedang berjalan di Rumah Bersalin Sukawangi:

1. Pasien yang akan melakukan pemasangan KB datang ke bagian administrasi terlebih dahulu untuk mendata pasien dengan meminta kartu identitas jika pasien adalah akseptor baru maka petugas administrasi akan mendata pasien dan menuliskannya ke buku besar sebagai dokumen. Tetapi jika akseptor lama maka petugas administrasi akan mencocokkan nomer kartu cek up terdahulu dengan dokumen yang ada di Rumah Bersalin Sukawangi dan pasien menyerahkan kartu cek up tersebut.

2. Petugas administrasi akan menyerahkan kartu periksa serta kartu cek up kepada bidan untuk melakukan pemeriksaan.

3. Bidan akan melakukan pemeriksaan dan bertanya kepada pasien jika wanita hendak menggunakan pil atau suntik sedangkan untuk IUD,MOW(metode Operasi Wanita) belum disediakan di Rumah Bersalin Sukawangi dan bidan juga melakukan pencatatan berat badan serta tekanan darah.

4. Kemudian setelah selesai, bidan memberikan kartu cek up kepada pasien, dan kartu periksa yang telah diisi dan menyerahkanya ke bagian administrasi. 5. Bagian administrasi mengarsipkan kartu periksa isi pasien dengan mencatat ke

(36)

PASIEN Bag. Administrasi

Pendaftaran Tidak Ya Kartu Cek Up

Mengisi

(37)

Prosedur rawat jalan pelayanan imunisasi yang sedang berjalan di Rumah Bersalin Sukawangi:

1. Pasien yang akan melakukan imunisasi pada bayinya datang ke bagian administrasi untuk mendaftar dalam pendataan ibu (kartu identitas ibu) dan bayi yang hendak diimunisasi untuk dibuatkan kartu imunisasi dan hal ini hanya sekali saja karena kartu imunisasi ini akan digunakan untuk imunisasi bayi selanjutnya.

2. Bagian administrasi membuat kartu imunisasi serta kartu periksa isi dan menyerahkannya kepada bidan.

3. Bidan melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap bayi dengan mengukur panjang badan serta berat badan bayi dan mencatat hasil pemeriksaan pada kartu periksa.

4. Bidan menyerahkan kartu periksa isi kepada bagian administrasi.

(38)

PASIEN Bag. Administrasi

Pendaftaran Tidak Ya Kartu Cek Up

Mengisi Periksa kehamilanLaporan Pelayanan

Periksa kehamilan

Laporan Kartu Cek UP

Bag. Pendaftaran

(39)

Prosedur rawat inap pelayanan pasien persalinan yang sedang berjalan di Rumah Bersalin Sukawangi:

1. Pasien datang ke bagian Administrasi untuk memberikan kartu cek up kepada bagian administrasi

2. Bagian administrasi mencocokkan nomer kartu cek up dengan data pasien yang sesuai dengan kartu cek up dan menyerahkan kepada bidan.

3. Bila hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa pasien tersebut belum memasuki masa persalinan, maka diperbolehkan pulang terlebih dahulu dan bidan menyerahkan kartu cek up-nya kepada pasien.

4. Bila hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa pasien telah memasuki masa persalinan, maka pasien akan menjalani rawat inap persalinan

5. Jika ada kelainan pada kondisi ibu maupun kandungan, maka bidan akan membuatkan surat rujukan ke Rumah sakit.

6. Bidan akan mencatat hasil pemeriksaan dan persalinan, kemudian mengitung biaya persalinan serta menyerahkannya ke bagian administrasi. 7. Bagian administrasi akan membuat laporan persalinan serta menyerahkan

(40)

PASIEN Bag. Administrasi

(41)

3.3.2.2Diagram Konteks

Diagram Konteks digunakan untuk menggambarkan sistem pengolahan data secara garis besar atau menyeluruh, diagram konteks ini dirancang memperhatikan masukan yang dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan oleh sistem itu sendiri. Adapun diagram konteks yang sedang berjalan pada Rumah Bersalin Sukawangi, terdapat pada gambar 3.9 :

PASIEN

Gambar 3.9 Diagram Konteks yang sedang berjalan

3.3.2.3 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram berfungsi untuk menggambarkan sistem yang ada pada

(42)

Gambar 3.10 Data Flow Diagram Level 1 Sistem Sistem Informasi Pelayanan Pada Rumah Bersalin SukawangiYang Sedang Berjalan

(43)

Gambar 3.12 Data Flow Diagram Level 2 Proses 2

(44)

Gambar 3.14 Data Flow Diagram Level 2 Proses 4

3.3.3 Evaluasi Sistem yang sedang berjalan

Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian dari sistem informasi pelayanan yang sedang berjalanmaka penulis mengevaluasi sistem sebagai berikut :

Tabel 3.1 Evaluasi Sistem yang sedang berjalan

No Permasalahan Bagian Rencana Penyelesaian

1. Sistem informasi yang terdapat pada Rumah Bersalin Sukawangi dilakukan secara

Bag. Administrasi

Perlu dibangun sistem informasi pelayanan yang menggunakan client

(45)

manual. Pendataan pasien dilakukan di blanko yang sudah disediakan Rumah Bersalin Sukawangi sehingga jika pasien datang kembali pihak rumah bersalin mengalami kesulitan dalam pencarian blanko data pasien tersebut sehingga terjadi penumpukan blanko-blanko data pasien yang tidak efektif.

prosespelayanan periksa pasien menjadi lebih cepat dan mudah.

2. Dalam proses rekap data laporan bulanan dari setiap kegiatan yang terdapat pada Rumah Bersalin Sukawangi misalnya persalinan dan imunisasi mengalami hambatan karena bidan harus mendata lagi satu per satu blanko persalinan dan imunisasi yang terdapat pada periode bulan tersebut.

Bag. Administrasi,

Bidan

Dibangun sistem informasi

yang penyimpanan

datanyamenggunakan

database dan client server.

3. Perlu pengelompokan yang terperinci dalam jenis-jenis

Bag. Administrasi

Dibangun sistem informasi

yang penyimpanan datanya

(46)

KB tersebut sehingga dalam perekapan data pasien yang telah melakukan KB serta pencarian data imunisasi, periksa kehamilan dan persalinan dapat diketahui dengan mudah.

menggunakan database dan

(47)

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah mengadakan penelitian, menganalisa permasalahan, merancang sistem informasi dan mengimplemetasikan sistem yang telah dibangun, maka dalam bab ini penulis akan memberikan kesimpulan dan saran yang diharapkan dapat membantu dalam kemajuan Sistem Informasi Pelayanan Rumah Bersalin Sukawangi.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis pada perencanaan Sistem Informasi Pelayanan Rumah Bersalin Sukawangi, maka penulis memberikan kesimpulan sebagai berikut :

Berdasarkan hasil analisis pada perencanaan sistem informasi Sistem Informasi Pelayanan Rumah Bersalin Sukawangi,yakni :

1. Dengan Sistem Informasi Pelayanan Rumah Bersalin Sukawangi maka dalam proses pendokumentasian data akan meudah dan lebih akurat.

2. Dengan adanya aplikasi Sistem Informasi Pelayanan Rumah Bersalin Sukawangi maka dalam pembuatan laporan bulanan lebih cepat.

(48)

imunisasi, periksa kehamilan dan persalinan dapat diketahui dengan mudah dengan adannya Sistem Informasi Pelayanan Rumah Bersalin Sukawangi. 5.2 Saran

Agar Sistem Informasi Pelayanan Rumah Bersalin Sukawangi lebih berkembang menjadi lebih baik lagi, maka penulis memberikan saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk Rumah Bersalin Sukawangi yaitu :

1. Diharapkan sistem aplikasi yang dibuat ini dapat dikembangkan sehingga sistem aplikasi ini tidak hanya menangani pengolahan data pasien, persalinan, periksa hamil, pelayanan KB dan Pelayanan Imunisasi saja tetapi juga dapat mengolah semua data yang ada di Rumah Bersalin Sukawangi terutama data – data bidan.

2. Adanya laporan keuangan tidak hanya transaksi per pasien yang melakukan rawat inap maupun rawat jalan.

(49)
(50)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program

Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1) Fakultas

Teknik dan Ilmu Komputer

Geraldo Amnes Mazia 1.05.09.083

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(51)

PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK... i ABSTRACK... ii KATA PENGANTAR...iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xvi DAFTAR SIMBOL... xviii

BAB I PENDAHULUAN

(52)

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem……….. 9 2.1.1 Pengertian Sistem………... 9 2.1.2 Karakteristik Sistem………... 10 2.1.3 Klasifikasi Sistem……….. 12 2.2 Konsep Dasar Informasi...………... 13 2.2.1 Pengertian Informasi……..……… 14 2.2.2 Siklus Informasi…………...………... 15 2.2.3 Kualitas Informasi……... 16 2.2.4 Nilai Informasi………... 17 2.3 Sistem Informasi…………...………...……… 17 2.3.1 Pengertian Sistem Informasi ……… 17

2.4 Konsep Basis Data………...……… 18

2.5 Definisi Judul ……….. 19

2.5.1 Definisi Pelayanan ……… 19 2.5.2 Definisi Klinik ……….. 20

2.6 Arsitektur Jaringan ……….. 20

2.6.1 Pengertian Jaringan Komputer ………. 21

(53)

2.8.1.1 Oracle SQL dan PL/Sql ……… 26

2.8.1.2 Oracle Database 10g Enterprise Edition…………. 27 2.8.1.3 Oracle Developer Suite 6i………. 27 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian………... 30 3.1.1 Sejarah Instansi…………...………... 30 3.1.2 Visi dan Misi…………...………... 31 3.1.3 Struktur Organisasi………. 31 3.1.4 Job Description………. 32 3.2 Metode Penelitian……… 34 3.2.1 Desain Penelitian………... 34 3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data……… 35

(54)

3.3.2 Analisis Prosedur yang sedang berjalan …………... 52

3.3.2.1 Flow map ……….. 52

3.3.2.2 Diagram Konteks ……….. 62 3.3.2.3 Data Flow Diagram ……….. 62 3.3.3 Evaluasi Sistem yang sedang berjalan ………. 65 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

(55)

4.2.3 Perancangan Output... 96 4.3 Perancangan Arsitektur Jaringan... 99

4.4 Pengujian ……… 100

4.4.1 Rencana Penguji ……… 101 4.4.2 Kasus dan Hasil Pengujian ………. 104 4.4.3 Kesimpulan hasil pengujian ……… 105

4.5 Implementasi ……….. 110

4.5.1 Implementasi Perangkat Lunak ……….. 110 4.5.2 Implementasi Perangkat Keras ………...111 4.5.3 Implementasi Basis Data ………116 4.5.4 Implementasi Instalasi Program ………. 119 4.5.5 Penggunaan Program ……….. 126

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

5.1 Kesimpulan... 133

5.2 Saran ……….... 134

(56)

2. Andri Kristanto. 2003. Jaringan Komputer. Gava Media. Yogyakarta. 3. Al-Bahra bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi.

Graha Ilmu. Yogyakarta.

4. Diana Effendi, ST.,MT dan Iyan Gustiana, S.Kom.,M.Kom. 2011. Belajar

PLSQL dan Oracle .Sistem Informasi Universitas Komputer. Bandung.

5. Fahrial dan Hamri.2010. Perancangan system jaringan internet menggunakan Modem adsl pada politeknik Indonesia Internasional

Makassar. Jurnal ILKOM. Volume 2, No 3.issn 2087-1716.

6. Yasmi Afrizal dan Wahyuni. Rekayasa Perangkat Lunak Edisi

Revisi.Universitas Komputer. Bandung.

Sumber Online :

1. (Sumber :http://www.google.co.id/ topologijaringan)

2. http://lamongankab.go.id/instansi/dinkes/pengertian-dan-jenis-klinik/

3. http://kamuskesehatan.com/arti/rumah-bersalin/\

(57)

rahmat, hidayah dan karunia-Nya. Tidak lupa sholawat serta salam penulis limpahkan kepada Nabi Muhamad saw., sehingga penulis dapat dengan lancer menyelasaikan laporan skripsi yang berjudul “Sistem Informasi Pelayanan Rumah Bersalin Sukawangi”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat dalam menempuh siding tugas akhir jenjang Strata 1(S1) pada program studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih terlalu jauh dari predikat sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang tentunya berguna bagi penulis dan bersifat membangun.

Keberhasilan penulis dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan berbagai pihak, oleh karena itu perkenankan penulis untuk menyampaikan terimakasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu memberikan dukungan material, spiritual dan motivasi yang tak terhingga, antara lain kepada :

1. Allah SWT, yang telah membukakan jalan dan memberikan segala kemudahan atas segala kehendak Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

(58)

Universitas Komputer Indonesia.

5. Lusi Melian, S.Si, MT. selaku dosen wali Penulis (SI-2).

6. Iyan Gustiana, S.Kom., M. Kom. Selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bantuan dan pengarahan serta masukan yang sangat berharga kepada penulis dalam pengerjaan skripsi ini.

7. Rauf Fauzan, S.Kom., M.kom dan Deasy Permatasari,S.Si., MT. Penguji 8. Seluruh staff dosen dan sekretariat jurusan Program Sistem Informasi. 9. Ibu Dr.Hj.Tuti Setiawati, SST, SKM, M.Kes selaku pemilik perusahaan

yang telah banyak membantu dalam mendapatkan data-data yang diperlukan oleh penulis.

10.Penulis sampaikan juga terima kasih yang sebesar – besarnya kepada ibunda yang tericnta ( Lily Andayani ) yang telah memberi semangat dan dorongan.

11.Terima kasih kepada Irene Mulyawati Saputra yang telah mengisi kehidupan saya dan memberi motivasi dalam pembuatan skripsi / Tugas akhir.

(59)

disebut satu per satu atas kebersamaan, dorongan, dan bantuannya.

14.Teman – teman Kostan Biru yang tidak bisa disebut satu per satu atas kebersamaan, dorongan, dan bantuannya.

15.Semua pihak yang telah membantu penyelesaian laporan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Bandung, Juni 2015

(60)

BIODATA MAHASISWA

DATA PRIBADI:

Nim : 10509083

Nama : Geraldo Amnes Mazia

Tempat/Tgl. Lahir : Bekasi, 13-Nov-1991

Jenis Kelamin : Pria

Semester : 13

Jenjang Pendidikkan : Program Sarjana (Strata - I)

IPK : 2.67

Alamat Rumah : JL.Banteng NO.36 RT.03/14 Kel.Kranji Bekasi Barat

Alamat Bandung : JL.Sekeloa NO.35 RT.001/02 Kel.Coblong Bandung

E-Mail : amnesgeraldo@gmail.com

No. Telepon : 081282850641

DATA KELUARGA:

Nama Ayah : Adi efendi

Nama Ibu : Lily Andayani

Alamat Orang Tua : JL.Banteng NO.36 RT.03/14 Kel.Kranji Bekasi Barat

No. Telpon Orang Tua : 081297887878

Pekerjaan Orang Tua : wiraswasta

Dengan ini saya, yang bertandatangan dibawah ini, menyatakan bahwa data di atas adalah benar.

Hormat Saya,

(61)
(62)
(63)

ARTIKEL

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi

Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1) Fakultas Teknik dan Ilmu

Komputer

Geraldo Amnes Mazia 1.05.09.083

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(64)

dengan kehamilan atau kesehatan ibu dan anak. Kegiatan pelayanan pasien di Rumah Bersalin Sukawangi masih menggunakan cara manual, misalnya pada penyimpanan arsip kartu periksa, dan pembuatan laporan kunjungan pasien yang masih ditulis manual.Untuk meneliti permasalahan diatas, penulis membuat penulisan tugas akhir ini dengan menggunakan metode pengembangan sistem prototype, kerena dengan menggunakan metode ini sistem akan selalu ditingkatkan apabila digunakan sewaktu-waktu.

Alat bantu penelitian menggunakan ERD, Tabel Relasi, dan Normalisasi. Sedangkan penggambaran prosedur sistem menggunakan Flowmap, Diagram Konteks, dan DFD. Untuk membuat suatu sistem informasi pelayanan pasien yang terkomputerisasi penulis membuat suatu program aplikasi dengan menggunakan bahasa pemograman PL/Sql Oracle.

Dengan dibuatnya sistem informasi pelayanan pasien di Rumah Bersalin Sukawangi diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang terjadi dalam proses pengolahan pelayanan pasien pada Rumah Bersalin Sukawangi ini.

Kata kunci: sistem informasi, pelayanan, rumah bersalin.

ABSTRACT

Maternity homes sukawangi is one institution move to improve health services to community in particular that is associated with pregnancy or mothers and children.The patient care in maternity homes sukawangi still uses manual system for example, in the archive storage a check, the report and the patients who were written manual.untuk examine the way the author made at the end of the task is to use the system development prototype, by using the method because the system will be improved when it is used at any moment.

Aids research using erd, a relationship, and the project.The system uses flowmap of procedure, the context, and dfd.To create an information systems for a computerized author make an application program using a programming language pl / sql oracle.

(65)

Saat ini perkembangan Teknologi Informasi semakin moderen, salah satunya adalah Teknologi Komputer. Komputer tidak lagi menjadi teknologi yang asing bagi orang awam sekalipun. Saat ini hampir semua bidang membutuhkan komputer sebagai alat bantu, karena memiliki kelebihan sehingga informasi bisa didapatkan secara cepat dan akurat. Jika dalam proses informasi terjadi ketidaklancaran maka akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan, pengendalian operasional, perancangan teknis, maupun strategi, karena itu tenaga ahli sangat dibutuhkan.

Dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat, teknologi informasi banyak diaplikasikan pada rumah sakit, puskesmas, maupun klinik yang biasanya digunakan dalam transaksi yang berhubungan dengan staf, dokter, maupun pasien.

Rumah bersalin adalah tempat untuk prosedur persalinan berisiko rendah, terutama secara alami. Perawatan di rumah bersalin dilakukan oleh bidan. Rumah bersalin dituntut untuk memberikan pelayanan yang memadai dan memuaskan agar kebutuhan masyarakat dalam pelayanan kesehatan terpenuhi. Dengan ini maka Rumah bersalin harus meningkatkan kualitas pelayanannya, termasuk kualitas pelayanan kesehatan yaitu pada administrasi rawat jalan dan rawat inap.

Pada Sistem Informasi Pelayanan Pada Rumah Bersalin Sukawangi, sistem administrasi pelayanan belum menggunakan sistem komputerisasi seluruhnya. Untuk mengatasi masalah ini maka diupayakan dengan menggunakan komputerisasi pada pelayanan pasien di Klinik. Dan melihat kekurangan yang terdapat pada Sistem Informasi Pelayanan Pada Rumah Bersalin Sukawangi, maka penulis tergerak untuk membuat suatu Sistem Informasi Pelayanan Pada Rumah Bersalin Sukawangi.

Berdasarkan pertimbangan pentingnya membuat sistem informasi manajemen yang dapat memberikan kemudahan dalam mengelola sumber informasi dan dapat

meningkatkan kinerja pada rumah sakit, maka dari itu penulis tertarik untuk melakukan pembuatansistem informasi dengan tema”Sistem Informasi Pelayanan

1.1.1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

- Bagi pasien, memudahkan pasien yang mendaftar atau hendak imunisasi, suntik KB serta persalinan ke Rumah Bersalin Sukawangi dengan hadirnya sistem informasi yang dibangun.

- Bagi petugas, pembangunan sistem informasi ini akan mempermudah perolehan informasi yang dibutuhkan.

- Bagi Rumah Bersalin Sukawangi, pembangunan sistem informasi ini sangat bermanfaat umtuk meningkatkan kinerja yang ada dalam jajarannya.

(66)

- Dapat mengembangkan ilmu yang telah diperoleh selama penulis selama perkuliahan.

- Dapat berguna bagi pihak-pihak yang memerlukan baik sebagai referensi, bahan pembanding, maupun sebagai bahan rujukan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut.

1.2.2. Kegunaan Akademis

- Bagi Ilmu Pengetahuan

Hasil dari penelitian ini diharapakan menjadi pembanding antara teori yang di dapat di perkuliahan dengan keadaan di lapangan. Sehingga dengan adanya pembanding menghasilkan penelitian yang baru. - Bagi Penulis

Menambah pengetahuan baru yang tidak diperoleh di dalam proses perkuliahan, belajar menganalisa dan melatih daya fikir dalam mengambil kesimpulan atas permasalahan yang ada didalam perusahaan/organisasi, khususnya di Rumah Bersalin Sukawangi.

1.3. Batasan Masalah

Agar maksud dan tujuan dalam penulisan ini tidak menyimpang dari pokok permasalahan maka perlu ada batasan masalah. Hal tersebut untuk menghindari timbulnya salah pengertian terhadap pembahasan. Adapun batasan masalah yang ada adalah Sistem informasi pengelolaan data pasien rawat inap antara lain:

- Hanya mengenai penginputan data pasien yang akan maupun yang telah melakukan proses persalinan serta rawat inap pasien,administrasi dalam rumah bersalin tersebut seperti pendataan pasien, rawat jalan (imunisasi, kb, periksa hamil).

- Tidak membahas tentang ketersediaan obat, sehingga ketersediaan obat serta obat yang digunakan dalam rumah bersalin tersebut tidak dibahas.

- Hanya menghitung biaya rawat inap maupun rawat jalan secara garis besar tidak sampai membuat laporan keuangan, hanya transaksi per pasien yang melakukan rawat inap maupun rawat jalan.

- Pada rawat inap tidak dibahas tentang pembagian kamar, kelas maupun kamar. - Hanya menangani kelahiran normal jika pada pasien ditemukan kelainan kandungan

maka Rumah Bersalin Sukawangi membuat surat rujukan kepada Rumah sakit yang lebih lengkap

- Tidak ada kelas kamar seperti vip atau kelas lainya. - Tidak melayani pelayanan USG.

(67)

menekan kepada prosedur dan menekan kepada komponen dan elemen. Pemahaman sistem dengan dengan pendekatan prosedur, “yaitu suatu urutan kegiatan yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu” (Al-Bahra Bin Ladjamudin 2005:3). Pendekatan sistem

menekankan pada komponen atau elemen-elemen mendefinisikan sebagai berikut: “Pendekatan Sistem merupakan kumpulan dari komponen atau elemen-elemen batau subsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih luas dibandingkan pendekatan sistem yang lebih menekan pada prosedurnya.” (Al-Bahra Bin Ladjamudin 2005:3).Dari pemahaman diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari komponen atau elemen-elemen atau sub-subsistem yang saling berkaitan dan bekerja sama melakukan suatu urutan kegiatan yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.2. Pengettian Informasi

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 9) sumber informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggabarkan kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Informasi diperoleh setelah data-data mentah diproses atau diolah. Abdul Kadir (2003 : 31) dalam bukunya yang berjudul Pengenalan Sistem Informasi, menurut

McFadden“informasi sebagai data yang telah diperoses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang untuk menggunakan data tersebut”. Menurut Davis “ informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau saat mendatang.”

2.3. Pengertian Sistem Informasi

Menurut Al-bahra bin ladjamudin (2005 : 11) yang dimaksud Sistem Informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen – komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi atau definisi lainnya sistem informasi merupakan sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau mengendalikan organisasi.

Sistem informasi terdiri dari beberapa komponen, antara lain :

- Hardware : CPU, disk, terminal, printer.

- Software : Sistem operasi, Sistem Basis Data, program pengontrol komunikasi, program aplikasi

(68)

memungkinkan untuk melakukan berbagai perangakat lunak, perangkat keras, bahkan berbagi kekuatan proses. Abdul Kadir (2003 : 346).

2.5 Pengertian Client/Server

Berdasarkan fungsi, pada dasarnya setiap jaringan komputer ada yang berfungsi sebagai client dan juga server. Tetapi ada jaringan yang memiliki komputer yang khusus didedikasikan sebagai server sedangkan yang lain sebagai client. Ada juga yang tidak memiliki komputer yang khusus berfungsi sebagai server saja.

Menurut Fahrial dalam Hamri ( 2010:224 ) Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain didalam jaringan dan client adalah komputer-komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server. Server dijaringan tipe client-server disebut dengan dedicated server karena murni berperan sebagai serveryang menyediakan fasilitas kepada workstation dan server tersebut tidak dapat berperan sebagai workstation.

2.6 Perangkat lunak pendukung

Perangkat lunak pendukung adalah perangkat lunak yang digunakan dalam

merancang sistem dari mulai coding sampai implementasinya. Pada perancangan aplikasi pelayanan service, penjualan dan pembelian ini perangkat lunak pendukung yang digunakan adalah Oracle Developer Suite 6i dan Oracle Database Enterprise 10g berikut adalah definisi dari perangkat lunak pendukung tersebut :

2.7 Pengenalan Oracle

Tiga dekade yang lalu Larry Ellison melihat ada kesempatan emas saat dia mengerjakan deskripsi protoype database relasional. Bersama dua orang pendiri lainnya yaitu Bob Miner dan Ed Oates mereka mengkomersilkan model database relasional menggunakan SQL.

Perkembangan permrograman yang dikeluarkan oleh produk oracle sangatlah cepat dan karena perkembangannya tersebut, maka setiap perusahaan banyak menggunakan jasa dari perusahaan oracle ini. Mulai hanya penggunaan databasenya saja, membuat aplikasi dan bahkan support juga untuk aplikasi web. Saat ini oracle telah menjadi standar khusus untuk pembangunan aplikasi dan database enterprise.

2.8 Oracle SQL dan PL/SQL

(69)

data-trigger, dan konstruksi standar procedural lainnya sehingga pengolahan data dapat dilakukan secara dinamis.

2.9 Oracle Database 10g Enterprise Edition

Oracle Database 10g merupakan database pertama dirancang untuk komputasi grid, cara yang paling fleksibel dan hemat biaya untuk mengelola informasi perusahaan. Database 10g memotong biaya manajemen sambil memberikan kualitas pelayanan tertinggi. Oracle Database Enterprise Edition menawarkan skalabilitas industri terkemuka dan kehandalan dalam menyimpan database serta konfigurasi sistem tunggal.

III. Objek dan Metode Penelitian

3.1. Objek Penelitian

Objek yang dilakukan penulis adalah di Rumah Bersalin Sukawangi.

Penelitian ini bertempat di jalan Pemuda No. 11 Kranji, Bekasi Barat Telp.021-8854623. Sedangkan yang dibahas adalah bagaimana sistem pelayanan dapat diterapkan sehingga dapat membantu meningkatkan proses pelayanan yang biasanya dilakukan secara manual dan proses laporan dapat dilakukan dengan efektif dan efisien.

3.1.1. Sejarah

Melihat situasi lingkungan sekeliling tempat tinggal dimana pelayanan

kesehatan yang sangat kurang sehingga timbul suatu ide dari pendiri untuk membangun sebuah layanan kesehatan bagi masyarakat dengan status ekonomi menengah ke

bawah.Sehingga pada Desember 1990 bermula dengan membeli sebuah rumah ukuran 4x6 m di jalan Pemuda No.II pendiri membangun sebuah praktek mandiri dengan 1 perawat dan 1 bidan yang mengurus persalinan. Mulai dari tahun 2002-2009 layanan kesehatan ini disebut dengan Rawat Inap Bersalin dengan memiliki 1 dokter kandungan dan 2 bidan beserta asistennya dengan perlengkapan praktek atau tempat tidur sebanyak 4. Seiring waktu dengan melihat respon dari masyarakat yang merasa tertolong akan kehadiran Rawat Inap Bersalin tersebut, maka timbul pemikiran pendiri untuk membangun sebuah Klinik Bersalin Sukawangi yang didalamnya terdapat 2 bidan beserta 1 bagian

administrasi. Di dalam Klinik Bersalin Sukawangi tersebut memiliki fasilitas 5 kamar tidur. Di Klinik ini pun menyediakan chek up kehamilan, chek up kehamilan yang pertama diperiksa oleh bidan dikenakan biaya sebesar Rp 70.000. Setelah mengurus izin dari pemerintah maka pada Juli 2010 Rawat Inap Bersalin ini ditingkatkan menjadi Klinik Bersalin Sukawangi sampai sekarang.

3.1.2. Visi dan Misi Klinik Bersalin Sukawangi

(70)

penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu metode yang hanya menggambarkan dan meringkaskan berbagai kondisi, situasi atau berbagai variable. Data deskriptif pada umumnya dikumpulkan melalui metode pengumpulan data, yaitu wawancara atau metode observasi, di mana metode tersebut dapat membuat gambaran secara sistematis, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat pada suatu objek penelitian tertentu. Penelitian ini dilakukan pada Rumah Bersalin Sukawangi di mana data yang di teliti adalah proses pelayananya.

3.2.1. Desain Penelitian

Jenis metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif (descriptive reasearch). Metode deskriptif (descriptive reasearch) yaitu metode dalam penelitian suatu kasus dengan cara menuturkan pemecahan masalah dan mengumpulkan data sebagai gambaran keadaan objek yang diteliti berdasarkan fakta - fakta yang ada (Cholid Narbuko and H. Abdu Achmadi 2007 : 44).

Metode deskriptif yaitu membuat deskriptif, gambaran (dari sekelompok manusia, objek, kondisi, pada masa sekarang) secara sistematis, faktual dan akurat tentang fakta, sifat, dan hubungan antar fenomena yang mempunyai kriteria. Metode action atau tindakan

merupakan penelitian langsung, disertai dengan praktek di lapangan. Setelah mengetahui gambaran dari objek yang akan diteliti selanjutnya diambil tindakan untuk membuat suatu program system informasi akademik yang akan dilaksanakan secara sistematis dan terencana, serta mempunyai nilai perbaikan yang signifikan. Penelitian tindakan ini lebih efektif, karena akan terlihat langsung hasilnya. Salah satu syarat dalam melakukan penelitian tindakan adalah adanya keinginan dari orang yang memiliki masalah untuk mengidentifikasi masalah yang ada dan mempunyai keinginan untuk memecahkannya.

3.2.2. Jenis dan Metode Penelitian

3.2.2.1.Sumber Data Primer

Dalam metode ini, penulis menggunakan metode deskriptif yaitu menggambarkan peristiwa yang terjadi pada objek penelitian. Sedangkan data dikumpulkan dengan beberapa teknik yaitu :

1. Studi Lapangan

Studi lapangan adalah penelitian yang dilakukan secara langsung pada objek penelitian yaitu Rumah Bersalin Sukawangi.

Dalam teknik ini penulis menggunakan 2 cara, yaitu:

- Observasi

(71)

langsung terhadap responden dengan mengajukan beberapa pertanyaan.

3.2.2.2.Sumber Data Sekunder

Memperoleh dan menyusun data-data yang penulis himpun

dari dokumen-dokumen dan formulir-formulir dari perusahaan yang berhubungan dengan pokok bahasan yang penulis teliti. Data sekunder ini berupa data yang telah tersedia dengan cara mengumpulkan data yang tertulis. Setelah data terkumpul penulis

menganalisis dan mempelajari dokumen atau catatan yang ada yang terdapat pada bagian gudang dan penjualan, melakukan penelitian dimana pengambilan datanya penulis mengambil contoh data pasien.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

3.2.3.1.Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang digunakan penulis adalah metode pendekatan secara terstruktur, yaitu sistem yang dibuat berdasarkan pemodelan sistem yang sedang berjalan. Metode pendekatan sistem merupakan salah satu cara penyelesaian persoalan yang dimulai dengan dilakukannya identifikasi terhadap adanya sejumlah kebutuhan – kebutuhan, sehingga dapat menghasilkan suatu operasi dari sistem yang dianggap efektif. Adapun alat yang dipergunakan dalam metode terstruktur ini berupa Diagram Alir ( Flowmap ), Kamus Data, Diagram Konteks ( Context Diagram ), DFD ( Data Flow Diagram ), ERD ( Entity Relational Diagram ), dan Normalisasi yang berorientasi pada proses dan data.

3.2.3.2.Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem adalah metode atau cara yang digunakan dalam melakukan perancangan suatu sistem. Metode pengembangan sistem yang penulis digunakan, yaitu metode pengembangan sistem Prototype.

Prototype adalah proses pengembangan sistem secara iteratif dimana kebutuhan pengguna dikonversi ke sistem yang sedang berjalan yang secara kontinue diperbaiki dengan kerjasama antara analisis dan pengguna.

Proses membangun sistem ini yaitu dengan membuat model awal, mencobanya dan meningkatkannya, mencobanya lagi dan meningkatkannya dan seterusnya sampai didapat sistem yang lengkap disebut dengan proses iteratif (iterative process) dari pengembangan sistem.

Adapun tahapan - tahapan yang dilakukan oleh penulis dengan metode prototype dalam melakukan pengembangan sistem adalah sebagai berikut :

1. Mendengarkan Pelanggan

Pada tahap mendengarkan kebutuhan pelanggan, pengembang dan pemakai bertemu dan mendefiniskan objektif keseluruhan dari perangkat lunak, mengidentifikasi segala kebutuhan yang diketahui.

2. Merancang dan Membuat Prototype

(72)

IV. Hasil Penelitian

1. Analisis dan Perancangan Sistem 1. Nama : Data Pasien

Arus Data : Proses 1.1 – Input Data pasien. Proses 1.2 – Cetak Kartu Cek Up, Proses 2.1 – Input Hasil Pemeriksaan

Bentuk Data : input keyboard

Struktur Data : no_id, nama_pasien. Umur, jk, alamat_pasien, pekerjaan, tgl_daftar, tgl_lahir, no_ktp, nama_suami, tempat_lahir

2. Nama : Data Imunisasi

Arus Data : Proses 2.1 – Input Hasil Pemeriksaan Bentuk Data : input keyboard

Struktur Data : Kode_imunisasi, Nama_imunisasi, Harga_imunisasi

3. Nama : Data KB

Arus Data : Proses 2.1 – Input Hasil Pemeriksaan Bentuk Data : input keyboard

Struktur Data : Kode_KB, Nama_KB, Harga_KB. 4. Nama : Data Periksa Hamil

Arus Data : Proses 2.1 – Input Hasil Pemeriksaan, Proses 3.1 Membuat Laporan Imunisasi, Proses 2.2 Mengitung Biaya Pelayanan.

Bentuk Data : input keyboard

Struktur Data : no_medis, tgl_medis, no_id, bb, diagnosa, HPHT, TD, Usia, TFU, Lila, jarak _kehamilan, Baiata Periksa, GPA.

5. Nama : Data Persalinan

Arus Data : Proses 2.1 – Input Hasil Pemeriksaan, Proses 3.2 Membuat Laporan persalinan, Proses 2.2 Mengitung Biaya Pelayanan.

Bentuk Data : input keyboard

Struktur Data : no_persalinan, tgl_persalinan, kondisi_hamil, tgl_lahir_persalinan, pb_bayi, bb_bayi, jk_persalinan, kondisi_bayi, baiaya_persalinan, no_id.

6. Nama : Data pelayanan Imunisasi

Arus Data : Proses 2.1 – Input Hasil Pemeriksaan, Proses 3.4 Membuat Laporan persalinan, Proses 2.2 Mengitung Biaya Pelayanan. Bentuk Data : input keyboard

(73)

ditentukan bagaimana bentuk rancangan database yang digunakan. Perancangan database ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan file basis data sistem yang diperlukan.

4.1.2. Diagram Konteks

Pada diagram konteks ini dibuat untuk membatasi sistem dan menunjukan adanya interaksi system dengan komponen diluar system, yang dimana merupakan gambaran system secara luas. Analisis dari diagram konteks pada sistem informasi pelayanan pada Rumah Bersalin Sukawangi sebagai berikut pada gambar 4.3 :

4.2. Implementasi dan Pengujian Sistem

4.2.1. Pengujian Sistem

Pengujian adalah bagian penting dalam siklus pembangunan perangkat lunak. Pengujian dilakukan untuk menjamin kualitas dan juga mengetahui kelemahan dari perangkat lunak. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menjamin bahwa perangkat lunak yang dibangun memiliki kualitas yang handal yaitu mampu mempresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, analisis, perancangan dan pengkodean dari perangkat lunak itu sendiri.Metode pengujian yang dilakukan adalah menggunakan metode uji black box. Tujuannya adalah memperkecil kesalahan pada saat pengembangan dan dengan mudah melakukan perbaikan terhadap kekurangan aplikasi yang telah dibuat. Sebagai berikut di gambar :

4.2.2. Implementasi Antar Muka

Implementasi antarmuka dilakukan dengan setiap tampilan program yang dibuat pengkodeannya dalam bentuk file program berektensi fmx. Berikut ini adalah

implementasi antarmuka untuk seluruh user dalam sistem informasi pelayanan .

V. Kesimpulan dan Saran

5.1. Kesimpulan

Setelah mengadakan penelitian, menganalisa permasalahan, merancang sistem informasi dan mengimplemetasikan sistem yang telah dibangun, maka dalam bab ini penulis akan memberikan kesimpulan dan saran yang diharapkan dapat membantu dalam kemajuan Sistem Informasi Pelayanan Rumah Bersalin Sukawangi.

Berdasarkan hasil analisis pada perencanaan Sistem Informasi Pelayanan Rumah Bersalin Sukawangi, maka penulis memberikan

kesimpulan sebagai berikut :

Gambar

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian
Gambar 3.1: Struktur organisasi
Gambar 3.2: Pendekatan sistem
Gambar 3.4: Black box testing
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan mengetahui adanya Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pasien Pada Rumah Bersalin Ananda dan Rumah Bersalin Mariani Medan, merupakan usaha

Tujuan penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan sikap ibu nifas terhadap pelaksanaan kunjungan masa nifas pada pasien Rumah Bersalin Delima

Sistem informasi pelayanan kesehatan di Puskesmas Jatihandap masih bersifat manual, petugas mengalami kesulitan dalam pembuatan laporan karena masih melihat

Dalam Tugas Akhir ini, penulis membuat suatu sistem pelayanan rawat inap yang dapat mempermudah semua kegiatan pegawai di Rumah Sakit Bersalin Buah Delima Sidoarjo

Sistem yang ada di Puskesmas Sirah Pulau Padang dalam hal pendataan kartu identitas pasien, data penyakit pasien, data pasien dan data kunjungan pasien masih menggunakan cara

Untuk mempermudah kinerja dalam pemrosesan pengolahan data-data pasien khususnya rawat inap pada Rumah Bersalin XAVERIUS, penulis membuat suatu sistem baru dengan

Dalam Tugas Akhir ini, penulis membuat suatu sistem pelayanan rawat inap yang dapat mempermudah semua kegiatan pegawai di Rumah Sakit Bersalin Buah Delima Sidoarjo

Pada proses pencarian data pasien, rekam medis, proses pengolahan data administrasi pasien dan pembuatan laporan masih dilakukan secara manual atau konvensional dimana pada