MEDAN
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS
PASIEN PADA RUMAH BERSALIN ANANDA DAN
RUMAH BERSALIN MARIANI MEDAN
DRAFTSKRIPSI Diajukan oleh :
HENDRATA ABY HIMAWAN
020502123
DEPARTEMEN MANAJEMEN
Pada Rumah Bersalin Ananda dan Rumah Bersalin Mariani Medan, dibawah bimbingan Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, MSi, Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku Sekretaris Departemen, Drs.Ami Dilham, MSi, selaku Dosen Penguji I dan Drs. Raja Bongsu Hutagalung, Msi., selaku Dosen Penguji II.
Penelitian ini bertujuan mengetahui adanya Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pasien Pada Rumah Bersalin Ananda dan Rumah Bersalin Mariani Medan, merupakan usaha yang bergerak dalam bidang jasa kesehatan di kota medan.Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah pasien di Rumah Bersalin Ananda dan Rumah Bersalin Mariani Medan dengan menggunakan metode quota sampling.
Metode penelitian yang digunakan adalah analisis data deskriptif, uji validitas dan reliabilitas, analisis regresi linier berganda dengan uji identifikasi determinan (R2), uji F (uji serentak), uji t (uji parsial).
Hasil pengujian secara bersama - sama menunjukkan bahwa kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti fisik secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan Terhadap Loyalitas Pasien Pada Rumah Bersalin Ananda dan Rumah Bersalin Mariani Medan. Hal ini menunjukkan bahwa loyalitas pasien dipengaruhi oleh. kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti fisik Hasil pengujian secara parsial di Rumah Bersalin Ananda menunjukkan bahwa empat variabel yaitu kehandalan, daya tanggap, jaminan, dan bukti fisik yang secara signifikan mempengaruhi loyalitas pasien. Sedangkan variabel empati tidak berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pasien. Sedangkan di Rumah Bersalin Mariani menunjukkan bahwa empat variabel yaitu kehandalan, daya tanggap, jaminan, dan empati yang secara signifikan mempengaruhi loyalitas pasien. Sedangkan variabel bukti fisik tidak berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pasien.
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual --- 6
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Rumah Bersalin Ananda --- 30
Tabel 1.1 Keuntungan Rumah Bersalin Ananda 2002-2006 --- 3
Tabel 1.2 Keuntungan Rumah Bersalin Mariani 2002-2006 --- 4
Tabel 1.3 Defenisi Operasional Variabel --- 10
Tabel 1.4 Instrumen Skala Likert --- 12
Tabel 1.5 Jumlah Pasien Rumah Bersalin Ananda 2002-2006 --- 13
Tabel 1.6 Jumlah Pasien Rumah Bersalin Mariani 2002-2006 --- 14
Tabel 4.1 Validitas Tiap Pertanyaan --- 36
Tabel 4.2 Realibilitas Tiap Pertanyaan --- 38
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Rumah Bersalin Ananda 2008 --- 38
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Rumah Bersalin Ananda 2008 --- 39
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Menggunakan Jasa Rumah Bersalin Ananda 2008 --- 40
Tabel 4.6 Analisis Regresi Linier Berganda --- 41
Tabel 4.7 Hasil Uji F hitung --- 43
Tabel 4.8 Hasil Uji t hitung --- 45
Tabel 4.9 Model Summary Variabel Entered --- 48
Tabel 4.10 Pengujian Koefision Determinasi --- 48
Tabel 4.13 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Menggunakan Jasa
Rumah Bersalin Mariani 2008 --- 50
Tabel 4.14 Analisis Regresi Linier Berganda --- 51
Tabel 4.15 Hasil Uji F hitung --- 54
Tabel 4.16 Hasil Uji t hitung --- 56
Tabel 4.17 Model Summary Variabel Entered --- 58
Halaman
ABSTRAK ………i
DAFTAR ISI ………... ii
DAFTAR TABEL ………....v
DAFTAR GAMBAR………... vii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 5
C. Kerangka Konseptual ... 5
D. Hipotesis ... 7
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7
1. Tujuan Penelitian ... 7
2. Manfaat Penelitian ... 7
F. Metode Penelitian ... 8
1. Batasan dan Identifikasi Variabel Penelitian ... 8
2. Defenisi Operasional Varibel ... 9
3. Pengukuran Variabel... 12
4. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 13
5. Populasi dan Sampel ... 13
6. Teknik Pengumpulan Data ... 15
A. Penelitian Terdahulu ... 20
B. Definisi Kualitas ... 20
C. Definisi Pelayanan ... 21
D. Karakteristik dan Klasifikasi Pelayanan ... 24
E. Lima Dimensi Kualitas Pelayanan ... 27
F. Definisi Loyalitas ... 28
G. Definisi Pelanggan………28
BAB III GAMBARAN PERUSAHAAN ... 29
A. Sejarah Singkat Perusahaan ... 29
1. Rumah Bersalin Ananda………...29
2. Rumah Bersalin Mariani………..32
BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI ... 36
A. Uji Validitas dan Realibilitas ... 36
1. Uji Validitas ... 36
2. Uji Realiblitas ... 37
B. Analisis Deskriptif Responden Rumah Bersalin Ananda ... 38
1. Umur ... 38
2. Pekerjaan ... 39
3. Frekuensi Berkunjung ... 40
C. Analisis Kuantitatif Rumah Bersalin Ananda ... 40
E. Analisis Deskriptif Responden Rumah Bersalin Mariani ... 49
1. Umur ... 49
2. Pekerjaan ... 50
3. Frekuensi Berkunjung ... 50
F. Analisis Kuantitatif Rumah Bersalin Mariani... 51
1. Analisis Regresi Linier Berganda ... 51
2. Uji F ... 53
3. Uji t ... 55
G. Identifikasi Determinan (R2)... 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 60
A. Kesimpulan ... 60
B. Saran ... 64
DAFTAR PUSTAKA
Pada Rumah Bersalin Ananda dan Rumah Bersalin Mariani Medan, dibawah bimbingan Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, MSi, Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku Sekretaris Departemen, Drs.Ami Dilham, MSi, selaku Dosen Penguji I dan Drs. Raja Bongsu Hutagalung, Msi., selaku Dosen Penguji II.
Penelitian ini bertujuan mengetahui adanya Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pasien Pada Rumah Bersalin Ananda dan Rumah Bersalin Mariani Medan, merupakan usaha yang bergerak dalam bidang jasa kesehatan di kota medan.Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah pasien di Rumah Bersalin Ananda dan Rumah Bersalin Mariani Medan dengan menggunakan metode quota sampling.
Metode penelitian yang digunakan adalah analisis data deskriptif, uji validitas dan reliabilitas, analisis regresi linier berganda dengan uji identifikasi determinan (R2), uji F (uji serentak), uji t (uji parsial).
Hasil pengujian secara bersama - sama menunjukkan bahwa kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti fisik secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan Terhadap Loyalitas Pasien Pada Rumah Bersalin Ananda dan Rumah Bersalin Mariani Medan. Hal ini menunjukkan bahwa loyalitas pasien dipengaruhi oleh. kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti fisik Hasil pengujian secara parsial di Rumah Bersalin Ananda menunjukkan bahwa empat variabel yaitu kehandalan, daya tanggap, jaminan, dan bukti fisik yang secara signifikan mempengaruhi loyalitas pasien. Sedangkan variabel empati tidak berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pasien. Sedangkan di Rumah Bersalin Mariani menunjukkan bahwa empat variabel yaitu kehandalan, daya tanggap, jaminan, dan empati yang secara signifikan mempengaruhi loyalitas pasien. Sedangkan variabel bukti fisik tidak berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pasien.
A. Latar Belakang Masalah
Dalam dunia bisnis setiap perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu untuk
memperoleh laba, berkembangnya perusahaan, dan kontiniuitas perusahaan. Pencapaian
tujuan tersebut tidak hanya berlaku bagi perusahaan industri yang memproduksi
produk-produk yang dijual di pasar tetapi juga berlaku bagi perusahaan jasa.
Sektor jasa dewasa ini telah mengalami peningkatan yang dramatis dibanding
dekade sebelumnya. Hal ini terlihat dari kontribusinya terhadap perekonomian dunia
khususnya Indonesia yang mencapai hampir 30%-nya ( Lupiyoadi, 2006: 02). Kontribusi
ini dapat dilihat dari segi laba maupun kemampuannya menyerap sebahagian besar tenaga
kerja. Dinamika yang terjadi pada sektor jasa terlihat dari perkembangan berbagai industri
jasa seperti perbankan, asuransi, penerbangan, telekomunikasi, ritel, pariwisata, dan
perusahaan-perusahaan jasa professional seperti kantor akuntan, konsultan dan pengacara.
Selain itu terlihat juga dari maraknya organisasi nirlaba, seperti LSM, lembaga pemerintah,
rumah sakit, universitas dan lain-lain, yang kini telah semakin menyadari perlunya
peningkatan orientasi pelayanan kepada konsumen atau pelanggan.
Persaingan dunia usaha pada masa kini tidak bergerak dalam pasar dengan saingan
yang sudah diketahui dan sudah pasti, atau pilihan pelanggan yang stabil, melainkan dalam
perang antar saingan yang terus berubah, kemajuan teknologi, hukum baru, kebijaksanaan
perdagangan yang terkelola, dan turunnya kesetiaan pelanggan ditambah krisis yang terjadi
akan berakhir memaksa mereka harus terus berlomba, dan berharap bahwa mereka berjalan
searah dengan keinginan masyarakat. Krisis telah mengakibatkan posisi para pelaku sektor
ekonomi berubah. Usaha besar satu persatu mengalami pailit karena harga bahan baku
impor meningkat drastic, biaya cicilan hutang ikut meningkat akibat nilai tukar Rupiah
terhadap Dolar yang menurun dan berfluktuasi. Sektor perbankan juga ikut terpuruk,
memperparah sektor industri dari sisi permodalan. Satu demi satu perusahaan padat modal
tak mampu lagi meneruskan usaha karena tingkat bunga yang tinggi. Tidak demikian
halnya dengan UKM. Krisis tak sampai membuat UKM terpuruk. Oleh karena itu apa
upaya UKM untuk mempertahankan dan mengembangkan usahanya? Peningkatan daya
saing melalui penyempurnaan kualitas adalah upaya yang harus dilakukan yang berkaitan
erat dengan kepuasan pelanggan yang berkontribusi pada terciptanya loyalitas pelanggan.
Rumah Bersalin Ananda ini bergerak dalam bidang pelayanan jasa kesehatan.
Rumah Bersalin Ananda ini didirikan pada tahun 1978 oleh Hj. Turwati Lubis yang
beralamat di jalan PWS No 8 Medan, dan pada tahun 1987 Rumah Bersalin Ananda
melakukan perluasan Rumah Bersalin fasilitas pendukungnya dengan bantuan modal
pinjaman dari Bank sehingga menjadi besar seperti saat ini.
Rumah Bersalin Ananda ini dalam meningkatkan kualitas pelayanannya dapat
perlihatkan dari peningkatan keuntungan setiap tahunnya yang dapat dilihat pada tabel 1.1
Tabel 1.1
Keuntungan Rumah Bersalin Ananda 2002-2006
Tahun Keuntungan
2002 200.000.000
2003 210.000.000
2004 170.000.000
2005 200.000.000
2006 250.000.000
Sumber : Rumah Bersalin Ananda Medan 2008
Rumah Bersalin Mariani ini pertamakali didirikan pada tahun 1990 di jalan Gatot
Subroto Gg Johar No 23 oleh Hj. Mariani pada awal mulanya bukan Sebagai Rumah
Bersalin tetapi Praktek Bidan Swasta. Pada tahun 2000 Rumah Bersalin Mariani pindah ke
Gg. Johar No. 5 hal ini dilakukan dalam hal pengembangan dari Praktek Bidan Swasta
menjadi Rumah Bersalin Mariani
Rumah Bersalin Mariani ini dalam meningkatkan kualitas pelayanannya dapat
perlihatkan dari peningkatan keuntungan setiap tahunnya yang dapat dilihat pada tabel 1.2
Tabel 1.2
Keuntungan Rumah Bersalin Mariani 2002-2006
Tahun Keuntungan
2002 160.000.000
2003 185.000.000
2004 217.000.000
2005 235.000.000
2006 240.000.000
Sumber Rumah Bersalin Mariani Medan 2008
Didalam menilai pelayanan, Parasuraman, Zeithamel dan Berry, dikutip dalam
Tjiptono dan Chandra ( 2005 ) terdapat lima dimensi utama yang disusun sesuai urutan
tingkat kepentingan relatifnya sebagai berikut : Reliabilitas( reliability ), Daya Tanggap(
responsiveness ), Jaminan ( assurance ), Empati ( empathy ), Bukti Fisik ( tangibles ).
Rumah bersalin sebagai salah satu UKM yang merupakan perusahaan jasa yang
bergerak dalam bidang kesehatan, dimana pihak perusahaan menjual jasa kepada
masyarakat yang membutuhkannya dalam bentuk pelayanan kesehatan. Dengan dasar
seperti yang diuraikan diatas, maka peneliti memilih objek penelitian di Rumah Bersalin
Ananda dan Rumah Bersalin Mariani di Medan, sehingga penulis memilih judul :”
Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pasien Pada Rumah Bersalin
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan penulis merumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Apakah variabel-variabel kualitas pelayanan (kehandalan, daya tanggap, jaminan,
empati, bukti fisik) berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pasien RB
Ananda dan RB Mariani di Medan.
2. Variabel kualitas pelayanan manakah yang berpengaruh positif dan dominan
terhadap loyalitas pasien RB Ananda dan RB Mariani di Medan.
.
C. Kerangka Konseptual
Berdasarkan banyak penelitian, kepuasan pelanggan diperlukan bagi kesuksesan
bisnis, meskipun demikian kepuasan saja tidak cukup untuk membangun dan membentuk
baris pelanggan yang loyal. Seperti yang dijelaskan oleh Griffin ( 2005 ) bahwa penelitian
menunjukkan tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi belum tentu menghasilkan
pembelian berulang dan peningkatan penjualan. Bila kepuasan pelanggan tidak dapat di
andalkan, maka pengukuran apa yang terkait dengan pembelian ulang ? Pengukuran
Didasari latar belakang, perumusan masalah dan penjelasan diatas maka kerangka
pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1. 1. Kerangka Konseptual
Sumber : Zeitham et. Al. dalam Tjiptono (2005 : 258 )
Kehandalan
( Reability)
Daya Tanggap
( Responsiveness)
Jaminan
(Assurance)
Empati
(Emphaty)
Bukti Fisik
(Tangibles)
D. Hipotesis
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah diatas, penulis merumuskan
hipotesis sebagai berikut:
1. Variabel-variabel kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas pasien RB Ananda dan RB Mariani di Medan.
2. Variabel kehandalan yang dominan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas pasien RB Ananda dan RB Mariani di Medan.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
a) Untuk mengetahui dan menganalisis variabel-variabel kualitas pelayanan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pasien RB Ananda dan
RB Mariani di Medan.
b) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh yang paling dominan
diantara yang mempengaruhi loyalitas pasien RB Ananda dan RB Mariani
di Medan.
2. Manfaat Penelitian
Selain tujuan penelitian yang ingin dicapai, dilain pihak ada manfaat penelitian
yang diharapkan berguna bagi penulis, bagi perusahaan serta juga bagi para peneliti lain.
a. Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk menerapkan
teori-teori dan literatur yang penulis peroleh dari bangku kuliah kemudian memperdalam
pengetahuan dibidang manajemen pemasaran khususnya dalam riset pasar.
b. Bagi perusahaan
Sebagai bahan saran bagi perusahaan dalam memberikan informasi yang berguna
bagi RB Ananda dan RB Mariani di Medan dalam menentukan kebijakan selanjutnya.
c. Bagi Pihak Lain
Sebagai bahan referensi yang dapat menjadi bahan perbandingan dalam melakukan
penelitian dimasa yang akan datang.
F. Metode Penelitian
1. Batasan dan Identifikasi
Menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan,
penelitian ini dibatasi pada persepsi kualitas pelayanan dan loyalitas pasien RB Ananda
dan RB Mariani.
Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini adalah Kehandalan (X1), Daya tanggap
2. Defenisi Operasional Variabel
Defenisi operasional variabel adalah unsur penelitian yang memberitahukan
bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Dalam penelitian ini, defenisi operasional
variabelnya adalah sebagai berikut :
1) Kehandalan (Reliability)
Kemampuan perusahaan untuk memberikan layanan yang akurat.sejak pertama kali
tanpa membuat kesalahan apapun dalam menyampaikan jasanya sesuai dengan waktu
yang disepakati.
2) Daya Tanggap (Responsiveness)
Kesediaan dan kemampuan para karyawan untuk membantu para pelanggan dan
merespon permintaan mereka, serta menginformasikan kapan jasa akan diberikan dan
kemudian memberikan jasa secara cepat.
3) Jaminan (Assurance)
Perilaku karyawan mampu menumbuhkan kepercayaaan pelanggan terhadap
perusahaan dan perusahaan dapat menciptakan rasa aman, serta sopan santun,
pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menangani setiap pertanyaan
atau masalah pelanggan.
4) Empati(Emphaty).
Memahami masalah pelanggan dan bertindak demi kepentingan pelanggan, memberi
5) Bentuk Fisik(Tangibles)
Daya tarik fasilitas fisik, perlengkapan dan peralatan yang digunakan serta
penampilan karyawan.
6) Loyalitas Pasien
Loyalitas pasien terhadap keseluruhan kualitas pelayanan.
Tabel 1.3
1. Prosedur penerimaan pasien yang cepat dan
tepat.
2. Pelayanan pemeriksaan pengobatan dan
perawatan.
3. Jadwal pelayanan rumah bersalin dijalankan
dengan tepat.
4. Prosedur pelayanan tidak berbelit-belit
Skala likert
Responsiveness
(X2) ( Daya
Tanggap)
1. Kemampuan bidan untuk cepat tanggap
menyelesaikan keluhan pasien.
2. Petugas memberikan informasi yang jelas dan
mudah dimengerti.
3. Tindakan cepat pada saat pasien membutuhkan.
4. Mengutamakan kepentingan terbaik pasien
Assurance
(X3)
(Jaminan)
1.Pengetahuan dan kemampuan Bidan dalam
persalinan.
2. Ketrampilan Bidan, perawat, dan petugas
lainnya dalam bekerja.
3. Pelayanan yang sopan dan ramah.
4. Jaminan keamanan pelayanan dan kepercayaan
terhadap pelayanan
Skala likert
Empathy (X4)
( Empati )
1. Memberikan perhatian secara khusus kepada
setiap pasien
2. Perhatian terhadap segala keluhan pasien dan
keluarganya
3. Pelayanan yang diberikan kepada semua
pasien tanpa memandang status social dan
lain-lain
4. Karyawan memiliki kesiapan dalam merespon
permintaan-permintaan pasien
Skala likert
Tangibles (X5)
(Bentuk Fisik)
1. Kebersihan, kerapian dan kenyaman ruangan
2. Penataan eksterior dan interior ruangan
3. Kelengkapan, kesiapan, dan kebersihan
peralatan yang dipakai
4. Kerapian dan kebersihan penampilan petugas
Loyalitas
Pelanggan (Y)
1. Melakukan kunjungan berulang dalam
memenuhi kebutuhan sebelum dan sesudah
persalinan
2. Mereferensikan kepada orang lain
3. Tidak tertarik untuk berkunjung ke tempat lain
sebelum dan sesudah persalinan
4. Anda Merasa puas terhadap semua pelayanan
yang diberikan
Skala likert
Sumber : Tjiptono dan Griffin (2005)
3. Pengukuran Variabel
Pada penelitian ini menggunakan skala likert sebagai alat untuk mengukur variabel
dan dijabarkan menjadi indicator variable yang menjadi titik tolak untuk menyususn
item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item-item
instrument mulai dari sangat positif hingga sangat negative dan dapat diberikan skor, (
Sugiyono, 2004 : 86 ).
Adapun lima alternatif yang akan digunakan dalam pemberian skor, yaitu sebagai
3 Ragu-ragu ( RG ) 3
4 Tidak Setuju ( TS ) 2
5 Sangat Tidak Setuju ( STS ) 1
Sumber : Sugiyono (2004 : 86)
4. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di RB Ananda di Jalan PWS No. 8 dan RB Mariani di Jalan
Gatot Subroto, Gang Johar No 5. Medan. Waktu penelitian dimulai dari bulan Oktober
2007 – Maret 2008.
5. Populasi dan Sampel.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang menggunakan jasa
di RB Ananda dan RB Mariani
TABEL 1.5
Jumlah Pasien RB Ananda Medan Tahun 2002-2006
NO TAHUN JUMLAH PASIEN
1 2002 357
2 2003 384
3 2004 386
4 2005 333
5 2006 335
Sumber : RB Ananda (2008).
TABEL 1.6
Jumlah Pasien RB Mariani Medan Tahun 2002-2006
Tehnik pengambilan sampel yang digunakan untuk memperoleh data
mengenai loyalitas pasien yang mengunakan jasa di RB Ananda dan RB Mariani
adalah dengan metode quota sampling. Tehnik quota sampling adalah “ Tehnik
untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai
jumlah (kuota) yang diinginkan (Sugiyono, 2004:77). Sampel yang diambil dalam
penelitian ini sebesar 32 orang pasien untuk masing-masing rumah bersalin yang
telah menggunakan jasa rumah bersalin tersebut minimal 2 kali .
Penentuan sampel yang lain adalah dengan menggunakan metode
"aksidental sampling". Tehnik aksidental sampling adalah "Tehnik penentuan
sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang bertemu dengan peneliti dan
dipandang cocok sebagai sumber data dan dapat dijadikan sabagai sampel"
6. Tehnik Pengumpulan Data
a. Wawancara
Wawancara adalah kegiatan untuk mengumpulkan data pada objek penelitian
dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung kepada responden.
Tujuan wawancara adalah untuk mendukung tekhnik kuesioner, terutama
bila ada yang kurang jelas.
b. Kuesioner
Kuesioner adalah pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan
melalui daftar pertanyaan pada objek penelitian yang sesuai dengan variabel
yang diteliti, yaitu keandalan, daya tanggap, jaminan, empati, bukti fisik
c. Studi Dokumentasi
Yaitu pengumpulan data dan informasi dari buku-buku, jurnal, internet dan
sumber data lain yang berhubungan dengan objeck penelitian, yang nantinya
data tersebut digunakan sebagai acuan dan bahan pertimbangan terhadap apa
yang ada dilapangan.
7. Jenis dan Sumber Data.
Penulis dalam penelitian yang dilakukan, menggunakan dua jenis data untuk
membantu memecahkan masalah, yaitu:
a. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden yang
terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan
b. Data sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan
mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah untuk mendukung
penelitian ini.
8. Metode Analisis Data.
Metode analisis data pada penelitian ini adalah:
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
Peneliti dalam melakukan uji ini menggunakan bantuan program SPSS
versi 12.00. Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah
didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang
digunakan (kuesioner). Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat
ukur yang digunakan (kuesioner) menunjukan konsistensi di dalam mengukur
gejala yang sama.
2. Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan dengan
mengadakan pengumpulan data dan penganalisaan data yang diperoleh
sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta dan
sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diteliti.
3. Metode Analisis Regresi Berganda.
Metode analisis regresi berganda yang digunakan oleh peneliti adalah
untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel (Kehandalan, daya tanggap,
jaminan, empati, bentuk fisik) terhadap variabel terikat (kepuasan pelanggan).
SPSS (Statistic Program and Service Solution) versi 12.00. Menurut Sugiyono
( 2003 : 221 ) Model Regresi Berganda yang digunakan adalah:
Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e
Dimana:
Y = Variabel dependen (Loyalitas pelanggan)
a = Konstanta
b1-5 = Koefisien regresi
X1 = Skor dimensi kehandalan
X2 = Skor dimensi Daya Tanggap
X3 = Skor dimensi Jaminan
X4 = Skor dimensi Empati
X5 = Skor dimensi Bukti fisik
e = Epsilon ( Standar Error)
Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai
uji statistik berada dalam daerah kritis (daerah dimana H0). Sebaliknya, disebut
tidak signifikan bila nilai uji statistik berada dalam daerah dimana H0 diterima.
Dalam analisis regresi ada 3 jenis kriteria ketepatan yaitu:
a. Uji Parsial (uji - t)
Uji - t menemukan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara parsial
H0 : b1 = 0
Artinya secara persial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari
variabel bebas (X1, X1, X2, X3, X4, X5) yaitu berupa variabel kehandalan, daya
tanggap ,jaminan, empati dan bentuk fisik terhadap loyalitas pasien yaitu
variabel terikat (Y).
Ha : b1 ≠ 0
Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari
variabel bebas (X1, X1, X2, X3, X4, X5) yaitu berupa variabel kehandalan, daya
tanggap, jaminan, empati dan bentuk fisik terhadap loyalitas pasien yaitu
variabel terikat (Y).
Kriteria pengambilan keputusan:
H0 diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5 %
Haditerima jika t hitung < t tabel pada α = 5 %
b. Uji Simultan (Uji - F)
Uji - F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel yang dimasukkan
dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
terikat.
H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = 0
Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan
kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan bentuk fisik terhadap loyalitas
pasien yaitu variabel terikat (Y).
Ha : b1≠ b2≠ b3≠ b4≠ b5≠ 0
Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari
variabel bebas (X1, X1, X2, X3, X4, X5) yaitu berupa variabel kehandalan, daya
tanggap, jaminan, empati dan bentuk fisik terhadap loyalitas pasien yaitu
variabel terikat (Y).
Kriteria pengambilan keputusan :
H0 diterima jika F hitung < F tabel pada α = 5 %
Ha diterima jika F hitung < F tabel pada α = 5 %
c. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa besar kemampuan
model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R2 semakin besar (mendekati
satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1, X1, X2, X3,
X4, X5) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang
digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang
diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika R2 semakin mengecil
(mendekati nol) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1, X1,
X2, X3, X4, X5) terhadap variabel terikat (Y) semakin kecil. Hal ini berarti
model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan
BAB 2
URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Penulis melihat penelitian terdahulu dari penelitian yang dilakukan oleh Monarita (2006)
“Pengaruh persepsi kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien rawat inap Rumah Sakit Umum
Mayjen H.A. Thalib Kerinci.”secara parsial , variabel reliability dan emphaty berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien rawat inap Rumah Sakit Umum Mayjen H.A.
Thalib Kerinci.
B. Definisi Kualitas
Menurut Goetsch dan Davis dalam Tjiptono (2005:110) kualitas didefinisikan sebagai
kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, sumber daya manusia, proses, dan
lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.
Sedangkan menurut Welch dalam Kotler (2000:69) mendefinisikan kualitas sebagai
jaminan kesetiaan pelanggan, pertahanan terbaik kita melawan saingan dari luar dan
satu-satunya jalan menuju pertumbuhan dan pendapatan yang langgeng.
Kualitas dapat juga didefinisikan sebagai keseluruhan ciri serta sifat barang dan jasa yang
berpengaruh pada kemampuannya memenuhi kebutuhan yang dinyatakan maupun yang
tersirat ( Kotler, 2000:72 ).
Secara garis besar dapat diambil kesimpulan bahwa kualitas merupakan suatu kondisi
suatu produk, jasa, sumber daya manusia, proses, dan lingkungan dalam menuju pertumbuhan
dan pendapatan seperti yang di harapkan.
C. Definisi Pelayanan
Kata “ Pelayanan” tidak terlepas dari “ jasa “ atau “ servis “ yang merupakan satu
pengertian yang tidak berbeda. Kenyamanan, hiburan, kesenangan, atau kesehatan adalah contoh
dari pelayanan. Semua contoh tersebut adalah aktivitas ekonomi yang dihasilkan dan dikonsumsi
secara bersamaan serta memberikan nilai tambah konsumen yang tidak berbentuk fisik atau
konstitusi.
Jasa didefinisikan sebagai, setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu
pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikkan
apapun. Produksi jasa bisa berkaitan dengan modal fisik atau sebaliknya Kotler dalam
Lupiyoadi (2006). Aspek interaksi konsumen dan produsen selalu ada didalam pelayanan yang
merupakan proses atau aktivitad yang tidak berwujud.
Banyak para ahli yang memberikan defenisi pelayanan, beberapa diantaranya yaitu
sebagai berikut :
a. Simamora (2001 : 172) menyatakan bahwa pelayanan adalah setiap kegiatan atau
manfaat yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak
berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.
b. Gronroos (Ratminto dan Winarsih, 2005 : 2) menyatakan bahwa pelayanan adalah suatu
aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba)
yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau
c. Ivancevich dkk (Ratminto dan Winarsih, 2005 : 2) menyatakan bahwa pelayanan adalah
produk-produk yang tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang melibatkan usaha-usaha
manusia dan menggunakan peralatan.
d. Moenir (2004 : 16) menyatakan bahwa pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan
melalui aktivitas orang lain.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya pelayanan (Moenir,2004 : 16), yaitu
:
a. Adanya rasa cinta dan kasih sayang
Cinta dan kasih sayang membuat manusia bersedia mengorbankan apa yang ada padanya
sesuai kemampuannya, diwujudkan menjadi layanan dan pengorbanan dalam batas ajaran
agama, norma sopan santun dan kesusilaan yang hidup dalam masyarakat.
b. Adanya keyakinan untuk saling tolong menolong sesamanya
Rasa tolong menolong merupakan gerak naluri yang sudah melekat pada manusia. Apa
yang dilakukan oleh seseorang untuk orang lain karena diminta oleh orang yang
membutuhkan pertolongan hakikatnya adalah pelayanan, disamping ada unsur
pengorbanan. Namun kata pelayanan hampir tidak pernah digunakan dalam hubungan ini.
c. Adanya keyakinan bahwa berbuat baik kepada orang lain adalah salah satu bentuk amal
saleh
Inisiatif berbuat baik timbul dari orang yang bukan berkepentingan untuk membantu
orang yang membutuhkan bantuan. Proses ini disebut pelayanan. Tanpa dilandasi oleh
faktor-faktor di atas, tidak akan timbul kesadaran terhadap kepentingan orang lain sehingga akibatnya
layanan yang diberikan tidak akan memuaskan.
a. Faktor kesadaran para karyawan yang bertugas.
b. Faktor aturan yang menjadi landasan kerja pelayanan.
c. Faktor organisasi yang merupakan alat dan sistem yang menjalankan pelayanan.
d. Faktor pendapatan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup.
e. Faktor keterampilan karyawan.
f. Faktor sarana dalam pelaksanaan tugas pelayanan.
Karyawan perlu memahami faktor rasional dan emosional konsumen agar dapat
memberikan kepuasan kepada konsumen. Dalam hal ini, beberapa aspek penting yang perlu
dicermati (Tjiptono, 2000 : 117) adalah sebagai berikut :
a. Suasana lingkungan yang bisa membuat konsumen nyaman dan senang.
b. Pelatihan, pengembangan dan pemberdayaan karyawan agar dapat memahami dan
menangani respon emosional pelanggan.
c. Sistem penanganan keluhan yang responsif, empati, fair dan efektif.
d. Menggunakan pendekatan komunikasi berbeda untuk kategori individu yang
berlainan.
e. Menawarkan nilai sosial dan emosional tertentu.
f. Mendirikan kelompok konsumen eksklusif yang mengelola aktivitas khusus.
g. Menerapkan pengalaman untuk menciptakan kegembiraan kepada konsumen.
D. Karakteristik dan Klasifikasi Pelayanan.
Berbagai riset dan literature pemasaran jasa mengungkapkan bahwa jasa memiliki
karakteristik unik yang membedakannya dengan barang. Adapun karakteristik jasa tersebut
Jasa berbeda dengan barang. Bila barang merupakan suatu objek, alat, atau benda; maka
jasa adalah suatu perbuatan, tindakan, pengalaman, proses, kinerja (performance), atau
usaha. Oleh sebab itu, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar, atau dirasa sebelum
dibeli dan dikonsumsi.
2. Inseparability
Barang biasanya diproduksi, kemudian di jual, lalu dikonsumsi. Sedangkan jasa umumnya
dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat
yang sama.
3. Variability
Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan non-standardized output, artinya banyak
variasi bentuk, kualitas dan jenis, tergantung kepada siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut
diproduksi.
4. Perishability
Jasa merupakan komoditas yang tidak tahan lama, tidak dapat disimpan untuk pemakaian
ulang di waktu mendatang, dijual kembali, atau dikembalikan.
Tjiptono(2005:13) menjelaskan secara garis besar klasifikasi jasa dapat dilakukan
berdasarkan tujuh criteria pokok yaitu :
1. Segmen Pasar.
organisasi awal ( misalnya biro periklanan, jasa akuntansi dan perpajakan, dan jasa
konsultasi manajemen).
2. Tingkat Keberwujudan.
Keterlibatan produk fisik dengan konsumen dibedakan menjadi tiga macam :
a. Rented good sevices
Penyewaan dan penggunaan produk tertentu oleh konsumen dengan tariff yang
disepakati dalam jangka waktu yang spesifik ( penyewaan mobil, video games,
vcd dan dvd, komputer, villa, dan apartemen).
b. Owned good sevices
Produk milik konsumen direparasi, dikembangkan, atau ditingkatkan untuk
kerjanya, atau dipelihara dan dirawat oleh perusahaan jasa ( reparasi arloji,
mobil, komputer dan lain-lain).
c. Non good services
Jasa personal bersifat intangible (tidak berbentuk produk fisik) yang ditawarkan
kepada pelanggan (supir, dosen, baby sitter, dan lain-lain).
3. Keterampilan Penyedia Jasa
a. Professional Services (dosen, konsultan, pengacara, dokter, akuntan, bidan, dan
lain-lain).
b. Non Professional Services (supir taksi, tukang parkir, kurir, penjaga malam dan
lain-lain).
4. Tujuan Organisasi Jasa
a. Commercial Services atau Profit Sevices (Jasa penerbangan, bank, penyewaan
b. Non Profit Services ( sekolah, yayasan dana bantuan, panti asuhan, dan
lain-lain).
5. Regulasi
a. Regulated Services (jasa pialang, angkutan umum, media masa, perbankan, dan
lain-lain).
b. Non Regulated Services (jasa makelar, katering, rumah kost dan asrama, kantin
sekolah, dan lain-lain).
6. Tingkat Intensitas karyawan (keterlibatan tenaga kerja)
a. Equipment Based Services (cuci mobil otomatis, sambungan telepon interlokal
maupun internasional, mesin ATM, dan lain-lain).
b. People Based Services (pelatih sepak bola, satpam, akuntan, konsultan, bidan,
dokter, dan lain-lain).
7. Tingkat Kontak Penyedia Jasa dan Pelanggan
a. High Contact Services (universitas, bank, dokter, penata rambut, penasihat
perkawinan, dan konsultan bisnis).
b. Low Contact Services (bioskop, jasa PLN, jasa telekomunikasi, dan jasa
layanan pos).
E. Lima Dimensi Kualitas Pelayanan.
Tjiptono(2005:133) menerangkan bahwa kualitas pelayanan dapat diukur dengan lima
dimensi utama yang disusun sesuai urutan tingkat kepentingan relatifnya sebagai berikut :
Kemampuan perusahaan untuk memberikan layanan yang akurat.sejak pertama kali
tanpa membuat kesalahan apapun dalam menyampaikan jasanya sesuai dengan waktu
yang disepakati.
2) Daya Tanggap (Responsiveness)
Kesediaan dan kemampuan para karyawan untuk membantu para pelanggan dan
merespon permintaan mereka, serta menginformasikan kapan jasa akan diberikan dan
kemudian memberikan jasa secara cepat.
3) Jaminan (Assurance)
Perilaku karyawan mampu menumbuhkan kepercayaaan pelanggan terhadap
perusahaan dan perusahaan dapat menciptakan rasa aman, serta sopan santun,
pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menangani setiap pertanyaan
atau masalah pelanggan.
4) Empati(Emphaty).
Memahami masalah pelanggan dan bertindak demi kepentingan pelanggan, memberi
perhatian secara pribadi dan memiliki jam kerja yang nyaman.
5) Bentuk Fisik(Tangibles)
Daya tarik fasilitas fisik, perlengkapan dan peralatan yang digunakan serta penampilan
karyawan.
F. Definisi Loyalitas.
Meskipun kepuasan pelanggan diperlukan bagi kesuksesan bisnis, kepuasan saja tidak
cukup untuk membangun atau membentuk basis pelanggan yang loyal.Ada anggapan bahwa
belum tentu menghasilkan pembelian berulang dan peningkatan penjualan (Griffin, 2005:2). Bila
kepuasan pelanggan tidak dapat diandalkan, maka dicari pengukuran yang terkait dengan
pembelian ulang. Pengukuran tersebut adalah Loyalitas Pelanggan (Customer Loyalty). Berbeda
dengan kepuasan yang berupa sikap, konsep loyalitas pelanggan lebih banyak dikaitkan dengan
perilaku.
Griffin(2005), mengatakan bahwa kondisi loyalitas dapat didefinisikan sebagai tingkat
keterikatan (attachment) yang tinggi terhadap produk atau jasa tertentu dibanding terhadap
produk atau jasa pesaing potensial, dan pembelian berulang.
G. Definisi Pelanggan.
Definisi pelanggan (Customer) berasal dari kata custom, yang didefinisikan sebagai “
membuat sesuatu menjadi kebiasaan atau biasa dan mempraktikkan kebiasaan”. Pelanggan
adalah seseorang yang menjadi terbiasa untuk membeli yang terbentuk melalui perubahan dan
interaksi yang sering selama periode waktu tertentu(Griffin, 2005:31).
Pelanggan yang loyal adalah orang yang:
1. Melakukan pembelian berulang secara teratur.
2. Membeli antarlini produk dan jasa.
3. Mereferensikan kepada orang lain.
4. Menunjukkan kekebalan terhadap daya tarik dari pesaing.
BAB III
GAMBARAN PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan
a. Sejarah Singkat
Rumah Bersalin Ananda ini didirikan pada tahun 1978 oleh Hj. Turwati Lubis
dengan modal awal dari pinjaman Bank pada awal berdirinya Rumah Bersalin
Ananda ini sangat sederhana dengan hannya memiliki satu ruang saja untuk tempat
bersalin.seiring berjalannnya waktu pasien bertambah banyak sehingga ruangan
yang di butuhkan semakin banyak. Oleh karena itu Rumah Bersalin Ananda
melakukan perluasan ruangan dan fasilitas pendukungnya untuk memenuhi
kebutuhan pasien yang semakin meningkat. Pada tahun 1987 Rumah Bersalin
Ananda melakukan perluasan Rumah Bersalin fasilitas pendukungnya dengan
bantuan modal pinjaman dari Bank sehingga menjadi besar seperti saat ini.
b. Struktur Organisasi Perusahaan
Agar wewenang dan tanggung jawab dari setiap unit kerja di dalam perusahaan
jelas, di buat stuktur organisasi. Dengan demikian setiap karyawan di perusahaan
baik pimpinan maupun bawahan mengetahui apa yang menjadi hak dan
kewajibannya. Struktur organisasi adalah bagan yang menggambarkan pola
hubungan kerja antara dua orang atau lebih dalam suatu hierarki dan pertanggung
jawaban. pada halaman berikut di paparkan gambar struktur organisasi Rumah
Bersalin Ananda Medan.
Dari bagan organisasi Rumah Bersalin Ananda Medan tersebut dapat di lihat bahwa
tanggung jawab serta pelimpahan wewenang berlangsung dari tingkat pimpinan
yang paling tinggi sampai tingkat pimpinan yang paling rendah. Dapat di sebutkan
juga bahwa struktur organisasi yang di anut oleh perusahaan adalah struktur
Secara singkat, fungsi dan tugas setiap bagian maupun tingkatan yang terdapat di
dalam struktur organisasi perusahaan adalah :
Gambar 3.1 struktur organisasi Rumah Bersalin Ananda Sumber Rumah Bersalin Ananda 2008
1. Pemilik
Pemilik yang bertanggung jawab terhadap semua kegiatan perusahaan. Pemilik
berkewajiban mempertanggung jawabkan segala sesuatu hal yang berhubungan dengan
kegiatan perusahaan.Wewenang dan tanggung jawab dari pemilik adalah sebagai berikut :
a. Membuat kebijaksanan yang di perlukan dalam pelaksanaan
b. Mengatur strategi agar pelaksanaan operasi perusahaan dapat berjalan dengan lancar.
c. Merencanakan dan mengendalikan kebijaksanaan keuangan yang di buat oleh bagian
keuangan termasuk menyetujui anggaran belanja dan biaya perusahaan
2. Dr Pengawas Klinik
Pemilik
Dr. Pengawas Klinik Dr. Pengawas Pengobatan
Bagian Kebidanan Bagian Perawat
Kepala Perawat
Mempunyai tugas bertanggung jawab atas segala kegiatan yang dilakukan di bagian klinik
Rumah Bersalin Ananda.
3. Dr Pengawas Pengobatan
Bertanggung Jawab atas segala kegiatan dalam bidang pengobatan/pemberian obat yang
dilakukan di Rumah Bersalin Ananda.
4. Bagian Kebidanan
Mempunyai tugas sebagai berikut :
a. Memeriksa ibu hamil
b. Memberi penyuluhan kepada ibu hamil
c. Pertolonganmelahirkan
d. Pemberian imunisasi
5. Bagian Perawatan
Bertanggung jawab terhadap perwatan dan pelayanan pasien rawat inap dan jalan.
6. Kepala Perawat
Bertugas dalam hal menggorganisir segala kegiatan yang berhubungan dengan perawat di
bagian Pengobatan.
7. Perawat
Bertanggung jawab terhadap perwatan dan pelayanan pasien rawat inap dan jalan dalam
hal pemberian obat obatan kepada pasien.
Rumah Bersalin Mariani ini pertamakali didirikan pada tahun 1990 di jalan Gatot
Subroto Gg Johar No 23 oleh Hj. Mariani pada awal mulanya bukan Sebagai Rumah
Bersalin tetapi Praktek Bidan Swasta. Gedung yang digunakan sebagai tempat
praktek tidak dimiliki sendiri tetapi di sewa. Pada tahun 1993 semakin berkembang
dengan pesat sehingga ruangan yang ada tidak mencukupi lagi oleh karena itu
Rumah Bersalin Mariani Pndah ke tempat yang lebih besar lagi tetapi tetap pada
lokasi yang sama yaitu di Gg johar No. 7. Pada tahun 2000 Rumah Bersalin Mariani
pindah ke Gg. Johar No. 5 hal ini dilakukan dalam hal pengembangan dari Praktek
Bidan Swasta menjadi Rumah Bersalin Mariani di karenakan pasien yang terus
meningkat. Status gedung sudah menjadi milik pribadi.
b. Struktur Organisasi Perusahaan
Agar wewenang dan tanggung jawab dari setiap unit kerja di dalam perusahaan
jelas, di buat stuktur organisasi. Dengan demikian setiap karyawan di perusahaan
baik pimpinan maupun bawahan mengetahui apa yang menjadi hak dan
kewajibannya. Struktur organisasi adalah bagan yang menggambarkan pola
hubungan kerja antara dua orang atau lebih dalam suatu hierarki dan pertanggung
jawaban. pada halaman berikut di paparkan gambar struktur organisasi Rumah
Bersalin Mariani Medan.
Dari bagan organisasi Rumah Mariani Ananda Medan tersebut dapat di lihat bahwa
tanggung jawab serta pelimpahan wewenang berlangsung dari tingkat pimpinan
yang paling tinggi sampai tingkat pimpinan yang paling rendah. Dapat di sebutkan
juga bahwa struktur organisasi yang di anut oleh perusahaan adalah struktur
Secara singkat, fungsi dan tugas setiap bagian maupun tingkatan yang terdapat di
dalam struktur organisasi perusahaan adalah :
Gambar 3. 2 struktur organisasi Rumah Bersalin Mariani Sumber Rumah Bersalin Mariani 2008
1. Pemilik
Pemilik yang bertanggung jawab terhadap semua kegiatan perusahaan. Pemilik
berkewajiban mempertanggung jawabkan segala sesuatu hal yang berhubungan dengan
kegiatan perusahaan.Wewenang dan tanggung jawab dari pemilik adalah sebagai berikut :
1. Membuat kebijaksanan yang di perlukan dalam pelaksanaan
2. Mengatur strategi agar pelaksanaan operasi perusahaan dapat berjalan dengan lancar.
3. Merencanakan dan mengendalikan kebijaksanaan keuangan yang di buat oleh bagian
keuangan termasuk menyetujui anggaran belanja dan biaya perusahaan
2. Bidang Keuangan dan Administrasi Pemilik
Keuangan/Admin
Dr. Umum Dr. Kandungan
Penanggung Jawab Perawat
Bidang keuangan ini mempunyai tugas sebagai berikut :
a. Merencanakan dan mengelola serta mengatur sistim akuntansi secara menyeluruh
b. Mengelola keuagan dari pada perusahaan
c. Mengatur pembayaran gaji karyawan.
d. Membuat Surat masuk dan keluar
e. Mengolola arsip perusahaan.
3. Dr. Umum
Bertanggung jawab terhadap pelayanan kepada pasien bagian umum baik untuk rawat inap
dan jalan
4. Dr. Kandungan
Bertanggung jawab terhadap pelayanan kepada pasien dalam hal bagian kandungan baik
untuk rawat inap dan jalan.
5. Kepala Perawat
Bertugas dalam hal menggorganisir segala kegiatan yang berhubungan dengan bagian
keperawatan
6. Perawat
Bertanggung jawab terhadap perwatan dan pelayanan pasien rawat inap dan jalan di
BAB IV
ANALISIS DAN EVALUASI
A. Uji Validitas dan Realibilitas
1. Uji Validitas
Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 12.0 dengan kriteria sebagai
berikut :
1) Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel maka pertanyaan dinyatakan valid
2) Jika r hitung negatif dan r hitung < r tabel maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid
3) r hitung dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation.
Pada tahap survei, kuisioner berisikan 24 butir pertanyaan yang menyangkut variabel bebas yaitu
Tabel 4.1
Pertanyaan 1 0.493 0,361 Valid
Pertanyaan 2 0.375 0,361 Valid
Pertanyaan 3 0.559 0,361 Valid
Pertanyaan 4 0.604 0,361 Valid
Pertanyaan 5 0.603 0,361 Valid
Pertanyaan 6 0.566 0,361 Valid
Pertanyaan 7 0.375 0,361 Valid
Pertanyaan 8 0.567 0,361 Valid
Pertanyaan 9 0.603 0,361 Valid
Pertanyaan 10 0.415 0,361 Valid
Pertanyaan 11 0.495 0,361 Valid
Pertanyaan 12 0.624 0,361 Valid
Pertanyaan 13 0.594 0,361 Valid
Pertanyaan 14 0.587 0,361 Valid
Pertanyaan 15 0.385 0,361 Valid
Pertanyaan 16 0.679 0,361 Valid
Pertanyaan 17 0.601 0,361 Valid
Pertanyaan 18 0.632 0,361 Valid
Pertanyaan 19 0.633 0,361 Valid
Pertanyaan 20 0.576 0,361 Valid
Pertanyaan 21 0.570 0,361 Valid
Pertanyaan 22 0.567 0,361 Valid
Pertanyaan 23 0.588 0,361 Valid
Pertanyaan 24 0.570 0,361 Valid
Sumber : hasil pengolahan data primer ( kuisioner ) dengan SPSS versi 12.0, 2008
Kolom corrected item- total correlation menunjukkan korelasi antara skor item dengan skor
total item yang dapat di gunakan untuk menguji validitas instrument. Pada signifikansi 5 %
corrected item total correlation ( r hitung ) semuanya lebih dari r tabel sehingga dapat di simpulkan
bahwa ke 24 pertanyaan tersebut valid.
2. Uji Realibilitas
Pengujian dilakukan dengan mengunakan program SPSS versi 12.0. Butir pertanyaan yang
sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan realibilitasnya dengan kriteria sebagai
berikut :
1) Jika r alpha positif dan lebih besar dari r tabel maka reliabel
2) Jika r alpha negatif atau r alpha lebih kecil maka tidak reliabel
Tabel 4.2
Reabilitas Tiap Pertanyaan
r
alphar
tabel0,923 0,361
Sumber : hasil pengolahan data primer ( kuisioner ) dengan SPSS versi 12.0, 2008
Pada 24 butir pertanyaan dengan tingkat signifikansi 5 %, r alpha = 0,923 ini berarti r alpha
> r tabel yaitu 0.361, sehingga dapat dinyatakan bahwa kuisioner tersebut telah reliabel dan dapat
disebar luaskan kepada responden sebagai instrumen penelitian ini.
B. Analisis Deskriptif Responden Rumah Bersalin Ananda
Instrumen yang di gunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner. Dari kuisioner tersebut di
peroleh gambaran umum mengenai karateristik responden. Karateristik responden dalam
penelitian ini antara lain berdasarkan nama, umur, pekerjaan, frekuensi Menggunakan jasa, yang
1. Umur
Berikut ini tabel umur responden berdasarkan hasil penelitian melalui kuisioner.
Tabel 4.3
Karateristik Responden Berdasarkan Umur Rumah Bersalin Ananda Medan, 2008
Jumlah Responden Persentasi
< 20 tahun 2 6.2
21-25 tahun 19 59.3
26-30 tahun 11 34,3
Jumlah 32 100
Sumber : hasil pengolahan data primer (Kuisioner ), 2008
Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa kategori umur yang paling banyak di teliti adalah
umur 21-25 tahun yaitu sebanyak 19 orang atau 59.3 %. Dari tabel tersebut dapat diketahui
bahwa responden yang paling banyak sebagai pasien Ananda dan Rumah Bersalin Mariani
Medan adalah orang yang berusia 21-25 tahun.
2. Pekerjaan
Berikut ini tabel mengenai pekerjaan responden berdasarkan hasil pengumpulan kuisioner.
Tabel 4.4
Karateristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Rumah Bersalin Ananda Medan, 2008 Jumlah Responden Persentasi
Ibu Rumah Tangga 15 47
BUMN 5 15.6
Pegawai swasta 9 6.3
Jumlah 32 100
Sumber : hasil pengolahan data primer (Kuisioner ), 2008
Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa pekerjaan yang paling banyak di teliti adalah ibu rumah
tangga yaitu sebanyak 15 orang atau 47 %. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa responden
yang paling banyak sebagai pasien Ananda dan Rumah Bersalin Mariani Medan adalah yang
mempunyai pekerjaan sebagai ibu rumah tangga.
3. Frekuensi Berkunjung
Berikut ini tabel mengenai frekuensi berkunjung Ananda dan Rumah Bersalin Mariani
Medan berdasarkan hasil data dari kuisioner.
Tabel 4.5
Karateristik Responden Berdasarkan Frekuensi Menggunakan Jasa Rumah Bersalin Ananda Medan, 2008
Jumlah Responden Persentasi
2-5 7 21.8
6-9 25 78,1
Jumlah 32 100
Sumber : hasil pengolahan data primer (Kuisioner ), 2008
Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa frekuensi berkunjung yang paling banyak di teliti adalah
C. Analisis Kuantitatif Rumah Bersalin Ananda
1. Analisis Regresi berganda
Analisis regresi linier berganda di gunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
variabel bebas yang terdiri dari variabel keandalan (reability) (X1), daya tanggap
(responsiveness) (X2) , jaminan (assurance) (X3), empati (empathy) (X4), bukti fisik (X5)
terhadap loyalitas pelanggan ( Y). Sebagai variabel terikat. Persamaan regresinya adalah
sebagai berikut :
Y = a + b1X1+ b2X2+ b3X3+ b4X4+ b5 X5+ e
Analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini menggunakan program SPSS versi 12.0
yang dapat di lihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.6
Sumber : hasil pengolahan data primer (kuisioner)dengan SPSS versi 12.00, 2008
Berdasarkan hasil pengolahan data seperti terlihat pada tabel 4.6 pada kolom kedua
(Unstanadrdized coeficients) bagian B pada baris pertama di peroleh model persamaan regresi
linear bergandanya adalah :
Y =7,468+ 0,252X1+ 0,160X2+ 0,163X3- 0,234X4+ 0,229X5
Dimana :
Y = Tingkat Loyalitas Pelanggan
a = Konstanta
b1,2,3,4,5 =Koefesien Regresi
X1 = Skor Keandalan/ reliability
X2 = Skor Daya Tanggap/ responsiveness
X3 = Skor Jaminan/ assurance
X 4 = Skor Empati/ empathy
X 5
= Skor Bukti Fisik/tangibles
e = Epsilon (Standar Eror)
persamaan dapat diartikan sebagai berikut :
a. Koefisien regresi X1= 0,252 artinya jika perusahaan meningkatkan kehandalan
kepuasan sebesar 1 %, maka perusahaan akan mendapatkan tambahan jumlah pasien
b. Koefisien regresi X2= 0,160 artinya jika perusahaan meningkatkan daya tangggap
kepuasan sebesar 1 %, maka perusahaan akan maka perusahaan akan mendapatkan
tambahan jumlah pasien sebesar 16,0 %
c. Koefisien regresi X3= 0,163 artinya jika perusahaan meningkatkan jaminan kepuasan
sebesar 1 %, maka perusahaan akan mendapatkan tambahan jumlah pasien sebesar
16,3 %
d. Koefisien regresi X4= - 0,234 artinya jika perusahaan tidak meningkatkan empati
dalam kepuasan sebesar 1 %, maka perusahaan akan mengalami jumlah pengurangan
pasien sebesar 23,4 %
e. Koefisien regresi X5 = 0,229 artinya jika perusahaan meningkatkan bukti fisik
sebesar 1 %, maka perusahaan akan mendapatkan tambahan jumlah pasien sebesar
22,9 %
2. Uji F hitung
Uji F dilaksanakan untuk menguji apakah kepuasan yang terdiri dari variabel keandalan
(reability) (X1), daya tanggap (responsiveness) (X2) , jaminan (assurance) (X3), empati
(empathy) (X4), bukti fisik (X5) secara bersama sama atau serentak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap loyalitas pasien.
Model hipotesis yang digunakan dalam uji F ini adalah sebagai berikut :
1. H0 : b1=b2=b3= b4= b5 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang fositif dan
signifikant dari variabel bebas X1,X2,X3,X 4dan X5 , terhadap variabel terikat (Y)
2. Ha : b1≠b2≠b3≠b4≠b5≠ 0 artinya secara serentak terdapat pengaruh yang fositif dan signifikan
Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai F tabel dengan tingkat kesalahan α = 5 % dan derajat
kebebasan (df) (n-k),(k-1) dengan keriteria uji :
H0 di terima, jika F hitung < F tabel pada α = 5 %
Ha di terima jika F hitung > F tabel pada α = 5 %
Nilai Fhitung di peroleh dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 12.0 seperti terlihat
pada tabel berikut :
Sumber : hasil pengolahan data primer (kuisioner)dengan SPSS versi 12.00, 2008
a Predictors: (Constant), X5, X4, X3, X1, X2
b Dependent Variable: Y
Pada tabel 4.7 dapat diketahu bahwa Nilai Fhitung adalah 23,263 Pada tingkat kealahan α
= 5 %, Nilai Fhitung tersebut signifikan. Nilai signifikan 0,000 < 0,05 pada derajat kebebasan (Df)
= (32-6), ( 6-1) nilai Ftabel = 2,60 berdasarkan keriteria uji hipotesis jika Fhitung >Ftabel maka H0
ditolak Ha diterima. Artinya terdapat pengaruh yang fositif dan signifikan kepuasan yang terdiri
dari variabel keandalan (reability) (X1), daya tanggap (responsiveness) (X2) , jaminan
(assurance) (X3), empati (empathy) (X4), bukti fisik (X5) secara bersama-sama berpengaruh
fositif dan signifikan terhadap loyalitas pasien Rumah Bersalin Ananda dan Rumah Bersalin
3. Uji t hitung
Uji t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah kepuasan yang terdiri dari variable
kehandalan (reability) (X1), daya tanggap (responsiveness) (X2) , jaminan (assurance) (X3),
empati (empathy) (X4), bukti fisik (X5) secara pasial atau masing-masing berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan pelanggan pada Rumah Bersalin Ananda Medan.
Model hipotesis yang digunakan adalah :
1. H0 : b1 = 0 artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh fositif dan signifikan dari
variabel bebas ( X1,X2,X3,X 4dan X5 ) terhadap variabel terikat (Y)
2. Ha : b1 ≠ 0 artinya secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel
bebas ( X1,X2,X3,X 4dan X5 ) terhadap variabel terikat (Y)
Keriteria pengambilan keputusan :
a. Berdasarkan t hitung :
H0 di terima jika t hitung < ttabel pada α = 5 %
Ha di terima jika t hitung > ttabel pada α = 5 %
b. Berdasarkan probabilitas (sig) :
Jika probabilitasnya > 0.05 maka H0 diterima
Jika probabilitasnya > 0.05 maka H0 di tolak
Nilai t di peroleh dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 12.0 seperti terlihat
1 (Consta
Sumber : hasil pengolahan data primer (kuisioner)dengan SPSS versi 12.00, 2008
a Dependent Variable: Y
Pada tabel 4.8 dapat diketahui bahwa nilai t hitung untuk variabel kehandalan (reability)
(X1) adalah 4,506, daya tanggap (responsiveness) (X2)adalah 3,111, jaminan (assurance) (X3)
adalah 2,472 , empati (empathy) (X4) adalah -3,091, bukti fisik (X5 ) adalah 3,359.
Berdasarkan kriteria uji hipotesis maka dapat di simpulkan :
1. Variabel kehandalan/reability (X1)
Nilai t hitung dari variabel ini adalah 4,506 dengan tingkat signifikansi 0,000 Nilai t tabel
pada α 5 %, dengan derajat kebebasan (Df) = 26 (32-6 ) adalah 2,056 berdasarkan kriteria
uji hipotesis yaitu jika t hitung > t tabel maka H0 diterima , maka dapat dinyatakan bahwa
dengan nilai 2,446 .> 2,056 dan dinyatakan signifikan karena 0.000 < 0,05 sehingga
hipotesis diterima. Berarti pengaruh variabel kehandalan dalam loyalitas signifikan.
2. Variabel Daya Tanggap/ Responsivenes (X2)
Nilai t hitung dari variabel ini adalah 3,111 dengan tingkat signifikansi 0,004 Nilai t tabel
pada α 5 %, dengan derajat kebebasan (Df) = 26 (32-6 ) adalah 2,056 berdasarkan kriteria
uji hipotesis yaitu jika t hitung > t tabel maka H0 diterima , maka dapat dinyatakan bahwa
dengan nilai 3,111 .> 2,056 dan dinyatakan signifikan karena 0.004 < 0,05 sehingga
hipotesis diterima. Berarti pengaruh variabel daya tanggap dalam loyalitas signifikan
Nilai t hitung dari variabel ini adalah 2,472 dengan tingkat signifikansi 0,020 Nilai t tabel
pada α 5 %, dengan derajat kebebasan (Df) = 26 (32-6 ) adalah 2,056 berdasarkan kriteria
uji hipotesis yaitu jika t hitung > t tabel maka H0 diterima , maka dapat dinyatakan bahwa
dengan nilai 2,472.> 2,056 dan dinyatakan signifikan karena 0.004 < 0,05 sehingga
hipotesis diterima. Berarti pengaruh variabel jaminan dalam loyalitas signifikan
4. Variabel Empaty/ Emphathy (X4)
Nilai t hitung dari variabel ini adalah. -3,091 dengan tingkat signifikansi. 0,005 Nilai t tabel
pada α 5 %, dengan derajat kebebasan (Df) = 26 (32-6 ) adalah 2,056 berdasarkan kriteria
uji hipotesis yaitu jika t hitung > t tabel maka H0 ditolak , maka dapat dinyatakan bahwa
dengan nilai -3,091 < 2,056. sehingga hipotesis ditolak. Berarti pengaruh variabel
jaminan dalam loyalitas tidak signifikan
5. Variabel Bukti Fisik/Tanggibles (X5)
Nilai t hitung dari variabel ini adalah 3,359 dengan tingkat signifikansi 0,002 Nilai t tabel
pada α 5 %, dengan derajat kebebasan (Df) = 26 (32-6 ) adalah 2,056 berdasarkan kriteria
uji hipotesis yaitu jika t hitung > t tabel maka H0 diterima , maka dapat dinyatakan bahwa
dengan nilai 3,359 > 2,056 dan dinyatakan signifikan karena 0.002 < 0,05 sehingga
hipotesis diterima. Berarti pengaruh variabel jaminan dalam loyalitas signifikan
D. Identifikasi Determinan (R2)
Determinan di gunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh Variabel bebas terhadap
variabel terikat. Jika determinan (R2) semakin besar atau mendekati satu maka pengaruh variabel
bebas (X1,X2,X3,X 4,X5) terhadap variabel terikat (Y) semakin kuat. Jika determinan (R2)
semakin kecil atau mendekati nol, maka pengaruh variabel bebas (X1,X2,X3,X 4,X5) terhadap
Tabel 4.9
Sumber : hasil pengolahan data primer (kuisioner)dengan SPSS versi 12.00, 2008
a All requested variables entered. b Dependent Variable: Y
Pada tabel 4.9 dapat diketahui bahwa variabel-variabel yang dikeluarkan atau di
masukkan kedalam persamaan. Ternyata dapat dilihat bahwa semua variabel X1,X2,X3,X 4dan
X5 tidak ada yang dikeluarkan dari persamaan (kolom moved variabel kosong). Setelah
mengetahui seluruh variabel di masukkan dalam analisis persamaan maka dilakukan pengujian
koefisien determinasi.
Hasil pengujian koefisien determinasi dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS
versi 12.0 seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 4.10
Pengujian Koefisien Determinasi
Model Summary(b)
Model R R Square
Adjusted
R Square Std. Error of the Estimate
1
,797(a) ,636 ,565 ,57848
Sumber : hasil pengolahan data primer (kuisioner)dengan SPSS versi 12.00, 2008
Nilai Adjusted R square < R sequare dimana adjusted R sequare adalah 0,565 dan R square
adalah 0,636 berarti bila variabel bebas di tambah maka terdapat pengaruh yang lebih besar
terhadap tingkat loyalitas pasien. Hal ini menunjukkan bahwa 56,5 % loyalitas pelanggan di
pengaruhi oleh variabel keandalan (reability) (X1), daya tanggap (responsiveness) (X2) , jaminan
(assurance) (X3), empati (empathy) (X4), bukti fisik (X5) dan siasanya 43,5 % di pengaruhi oleh
variabel diluar penelitian, (Kuncoro, 2003:221)
E. Analisis Deskriptif Responden Rumah Bersalin Mariani
Instrumen yang di gunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner. Dari kuisioner tersebut di
peroleh gambaran umum mengenai karateristik responden. Karateristik responden dalam
penelitian ini antara lain berdasarkan nama, umur, pekerjaan, frekuensi Menggunakan jasa, yang
menjadi pasien di Rumah Bersalin Mariani Medan.
1. Umur
Berikut ini tabel umur responden berdasarkan hasil penelitian melalui kuisioner.
Tabel 4.11
Karateristik Responden Berdasarkan Umur Di Rumah Bersalin Mariani Medan, 2008
Jumlah Responden Persentasi
< 20 tahun 3 9.3
21-25 tahun 7 21.8
26-30 tahun 22 68.7
Jumlah 32 100
Berdasarkan tabel 4.11 diketahui bahwa kategori umur yang paling banyak di teliti adalah
umur 26-30 tahun yaitu sebanyak 22 orang atau 68.7 %. Dari tabel tersebut dapat diketahui
bahwa responden yang paling banyak sebagai pasien Ananda dan Rumah Bersalin Mariani
Medan adalah orang yang berusia 26-30 tahun.
2. Pekerjaan
Berikut ini tabel mengenai pekerjaan responden berdasarkan hasil pengumpulan kuisioner.
Tabel 4.12
Karateristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Di Rumah Bersalin Mariani Medan, 2008
Jumlah Responden Persentasi
Ibu Rumah Tangga 22 68.75
BUMN 2 6.25
PNS 8 25
Jumlah 32 100
Sumber : hasil pengolahan data primer (Kuisioner ), 2008
Berdasarkan tabel 4.12 diketahui bahwa pekerjaan yang paling banyak di teliti adalah ibu rumah
tangga yaitu sebanyak 22 orang atau 68.75 %. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa
responden yang paling banyak sebagai pasien Rumah Bersalin Mariani Medan adalah yang
mempunyai pekerjaan sebagai ibu rumah tangga.
3. Frekuensi Berkunjung
Berikut ini tabel mengenai frekuensi berkunjung Rumah Bersalin Mariani Medan
berdasarkan hasil data dari kuisioner.
Tabel 4.13
Jumlah Responden Persentasi
2-5 10 31.25
6-9 22 68.75
Jumlah 32 100
Sumber : hasil pengolahan data primer (Kuisioner ), 2008
Berdasarkan tabel 4.13 diketahui bahwa frekuensi berkunjung yang paling banyak di teliti adalah
6-9 kali yaitu sebanyak 22 orang atau 68,75 %
F. Analisis Kuantitatif Rumah Bersalin Mariani.
1. Analisis Regresi berganda
Analisis regresi linier berganda di gunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
variabel bebas yang terdiri dari variabel keandalan (reability) (X1), daya tanggap
(responsiveness) (X2) , jaminan (assurance) (X3), empati (empathy) (X4), bukti fisik (X5)
terhadap loyalitas pelanggan ( Y). Sebagai variabel terikat. Persamaan regresinya adalah
sebagai berikut :
Y = a + b1X1+ b2X2+ b3X3+ b4X4+ b5 X5+ e
Analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini menggunakan program SPSS versi 12.0
yang dapat di lihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.14
Analisis Regresi Linier Berganda
Model
Sumber : hasil pengolahan data primer (kuisioner)dengan SPSS versi 12.00, 2008
a Dependent Variable: Y
Berdasarkan hasil pengolahan data seperti terlihat pada tabel 4.14 pada kolom kedua
(Unstanadrdized coeficients) bagian B pada baris pertama di peroleh model persamaan regresi
linear bergandanya adalah :
Y =8,247+ 0,169X1+ 0,155X2+ 0,173X3+ 0,237X4- 0,217X5
Dimana :
Y = Tingkat Loyalitas Pelanggan
a = Konstanta
b1,2,3,4,5 =Koefesien Regresi
X1 = Skor Keandalan/ reliability
X2 = Skor Daya Tanggap/ responsiveness
X3 = Skor Jaminan/ assurance
X 4 = Skor Empati/ empathy
X
5 = Skor Bukti Fisik/tangibles