• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Sistem Informasi Kesehatan Di Rumah Bersalin Ibu Mairah Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Sistem Informasi Kesehatan Di Rumah Bersalin Ibu Mairah Bandung"

Copied!
179
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk Penyususnan Skripsi pada Program Studi Sistem Informasi

Oleh : Tika Trisnawati

10507256

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(2)

i

Rumah Bersalin Ibu Mairah ini didirikan pada tahun 1982 dengan nama Rumah Bersalin Ibu Mairah, sesuai nama pendiri awal rumah bersalin ini, di bawah pengawasan Yayasan Panca Bhakti. Proses pengolahan data pasien yang meliputi proses pendaftaran, pencatatan hasil pemeriksaan, dan rekap laporan-laporan yang ada pada Rumah Bersalin tersebut masih dilakukan pencatatan manual dalam dokumen. Sehingga hal ini membuat proses yang dilakukan kurang efektif dan sering terjadi redudansi data pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat sistem informasi kesehatan di rumah bersalin Ibu Mairah dan kegunaan dari penelitian ini diharapkan dapat mempermudah, mengefektifkan pelayanan terhadap masyarakat dan mempermudah dalam pembuatan laporan-laporan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara terstruktur dan data-data diperoleh dengan cara observasi dan wawancara. Metode

pengembangan sistem yang digunakan adalah Prototype dengan menggunakan

alat pemodelan Flowmap, Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD), Kamus

Data, Normalisasi, Tabel Relasi dan Entity Relationship Diagram (ERD).

Perangkat lunak yang digunakan yaitu Visual Basic 6.0 dan Microsoft SQL Server 2000.

Sistem informasi kesehatan yang dihasilkan ini diharapkan dapat membantu mempermudah, mengefektifkan pencatatan data pasien dan rekam medis pasien yang ada di rumah bersalin Ibu Mairah. Dengan demikian pelayanan pada rumah bersalin Ibu Mairah dapat berjalan secara efektif dan efisien, serta kenyamanan untuk pasien.

(3)

ii

Ibu Mairah Maternity hospital was established in 1982, according to the original founder under supervision of Panca Bhakti Foundation. The processing of patient data includes registration process, recording results of check-up, and summary reports currently are still done by manually in document. So it makes the processing less effective and often redundant patient data. The purpose of this research is to create information systems in Ibu Mairah maternity hospitals and to be provided simplify, streamline public services and simplify of making reports.

Method which applied in this research is structural and data was obtained by observation and interview. System development method is Prototype by using Flow map modeling, Context Diagram, Data Flow Diagram (DFD), Data of dictionary, Normalization, Relationship Tables and Entity Relationship Diagram (ERD). Software which applied is Visual Basic 6.0 and Microsoft SQL Server 2000.

The system of health information that expected is to simplify, streamline the recording of patient data and medical records of patients in the Ibu Mairah maternity hospital. Thus services this maternity hospital could be able to effectively and efficiently, as well as comfort for the patient.

(4)

iii

Puji syukur kehadirat Illahi Rabbi yang senantiasa melimpahkan rahmat

dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan

Skripsi yang berjudul “ Perancangan Sistem Informasi Kesehatan Di Rumah

Bersalin Ibu Mairah Bandung”. Skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu

syarat dalam menyelesaikan program studi pendidikan Stara I Universitas

Komputer Indonesia Jurusan Manajemen Informatika.

Penulis menyadari kehadiran Skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak

yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada

kesempatan ini, dengan tulus penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc selaku Rektor Universitas

Komputer Indonesia.

2. Bapak Dr. Arry Akhmad Arman, selaku Dekan Teknik dan Ilmu

Komputer Universitas Komputer Indonesia.

3. Bapak Dadang Munandar, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Manjemen

Informatika.

4. Bapak Tono Hartono, S.Si., MT. selaku pembimbing Skripsi yang telah

banyak memberikan bimbingan dan masukannya dalam penyusunan

Skripsi ini.

5. DR. Dr. Rachmadi Saiman, SpOG, MBA selaku Direktur Rumah Bersalin

(5)

iv

7. Bidan Nuri selaku bidan yang telah membimbing penulis dalam

melakukan penelitian.

8. Bapak dan ibu petugas Rumah Bersalin Ibu Mairah Bandung.

9. Ibu Citra Noviyasari, S.Si, MT dan Ibu Marliana B Winanti S.Si, M.Si

selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran dalam

penyempurnaan karya tulis ini.

10.Ibu Citra Noviyasari, S.Si, MT., selaku Dosen Wali penulis yang telah

memberikan banyak arahan dan bimbingan kepada penulis.

11.Seluruh dosen beserta civitas Universitas Komputer Indonesia Jurusan

Manajemen Informatika yang telah banyak membekali ilmu kepada

penulis.

12.Bapak ibu tercinta serta kakak-kakak dan keponakanku tersayang yang

selalu memberikan doa, semangat dan kasih sayang yang tak terkira

kepada penulis.

13.Muhammad Raziq yang sabar, selalu memberikan semangat dan perhatian

yang besar kepada penulis dan memberikan inspirasi untuk mengambil

penelitian di rumah bersalin.

14.Kang Dani Hamdani yang telah banyak membantu dan membimbing

penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

15.Sahabat-sahabat terdekatku, MYGIFT, Fetti, Yuli, Gina, Icha, Mia, dan

(6)

v

16.Rekan-rekan mahasiswa jurusan Manajemen Informatika angkatan 2007

serta semua pihak yang telah membantu

Semoga Allah SWT membalas kebaikan dengan pahala yang setimpal.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh

karena itu, segala teguran, saran dan kritik yang bersifat membangun akan

senantiasa penulis sambut dengan kelapangan hati.

Akhir kata dengan segala kekurangan, penulis minta maaf apabila ada

kata-kata yang kurang berkenan. Akhirnya hanya kepada Allah SWT segala

kebaikan diserahkan dan semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Amin

Bandung, Juli 2011

(7)

1 1.1. Latar Belakang Penelitian

Saat ini teknologi informasi dan komunikasi pada setiap instansi sangat

berperan penting dan dibutuhkan untuk suatu pekerjaan. Selain akan memberikan

kemudahan untuk menyelesaikan pekerjaan, dengan adanya teknologi informasi

dan komunikasi ini akan meningkatkan keakuratan data dan kemungkinan data

redudansi akan lebih kecil. Teknologi informasi dan komunikasi tersebut

merupakan segala hal yang berkaitan dengan proses, sebagai alat bantu,

manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi informasi mencakup teknologi

komputer dan teknologi komunikasi. Lebih rinci, teknologi informasi dapat

dikelompokkan menjadi enam teknologi, yakni teknologi komunikasi, teknologi

masukan, teknologi perangkat lunak, teknologi penyimpanan, dan teknologi mesin

pemroses.

Namun pada saat ini masih terdapat instansi yang belum menggunakan

dan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, dan hal

seperti ini terdapat pada instansi-instansi kecil atau menengah kebawah. Sehingga

mereka masih menggunakan sistem manual untuk proses pekerjaanya. Hal ini pun

penulis dapatkan pada klinik Rumah Bersalin Ibu Mairah yang merupakan suatu

badan organisasi yang bergerak di bidang kesehatan khusunya dalam hal

persalinan, dimana terdapat berbagai macam pelayanan yang dapat dilakukan di

(8)

pemeriksaan ibu dan anak, pelayanan laboratorium, dan pelayanan rawat inap

untuk persalinan. Namun di Rumah Bersalin Ibu Mairah ini proses yang dilakukan

masih manual, misalnya untuk proses pendaftaran masih mencatat pada buku

pendaftaran, pencarian rekam medis pasien pun masih membutuhkan waktu yang

cukup lama karena belum adanya sistem informasi. Rumah Bersalin Ibu Mairah

ini masih menyimpan dokumen-dokumen data pasien dalam tumpukan rak, dan

apabila kartu berobat pasien hilang, maka pasien harus kembali mendaftar dan

dibuatkan kartu berobat serta rekam medisnya kembali. Hal ini menghambat para

pegawai Rumah Bersalin Ibu Mairah dalam melakukan pelayanan terhadap

pasien, sehingga pasien masih harus menunggu lama pada saat proses registrasi

dan menghambat dalam membuat laporan-laporannya.

Mengingat kebutuhan saat ini dan perkembangan di masa yang akan

datang, kebanyakan instansi pelayanan kesehatan seperti ini sudah menggunakan

teknologi dan sistem informasi. Dimana dalam sistem informasi tersebut terdapat

database yang digunakan untuk menyimpan data-data, sehingga tidak perlu

mencari data secara manual dan prosesnya akan lebih baik dibandingkan

pencarian secara manual. Dengan adanya permasalahan diatas, mendorong penulis

untuk melakukan penelitian lebih lanjut di Rumah Bersalin Ibu Mairah tersebut

dengan tujuan dapat memberikan kemudahan dalam proses pelayanan kesehatan

pasien di Rumah Bersalin Ibu Mairah ini dan proses yang dilakukan dapat lebih

efektif dan efisien.

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, pihak Rumah Bersalin

(9)

pelayanan pasien, maka penulis menetapkan judul penelitian “Perancangan Sistem

Informasi Kesehatan Di Rumah Bersalin Ibu Mairah Bandung“. Dengan adanya

sistem informasi kesehatan ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi

pihak Rumah Bersalin Ibu Mairah dan kenyaman bagi pasien Rumah Bersalin Ibu

Mairah, serta keakuratan data pasien Rumah Bersalin Ibu Mairah.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada pada Rumah Bersalin Ibu

Mairah yang telah diuraikan diatas, terdapat beberapa identifikasi masalah yang

dapat dikemukakan, diantaranya :

1. Proses pengolahan data pasien Rumah Bersalin Ibu Mairah yaitu meliputi

proses pendaftaran, pelayanan rawat jalan ibu dan anak , dan pelayanan

rawat inap persalinan masih dilakukan pencatatan manual dalam dokumen.

2. Kurang efektifnya sistem pelayanan pasien dalam hal pencarian data

pasien di Rumah Bersalin Ibu Mairah, sehingga pasien masih harus

menunggu lama dalam proses registrasi atau pencarian rekam medis

pasien.

3. Penyimpanan data rekam medis pasien masih disimpan dalam tumpukan

rak, dan terkadang adanya redudansi rekam medis.

Dengan melihat pada uraian identifikasi masalah diatas, adapun rumusan

masalah yang diuraikan pada masalah ini, diantaranya :

1. Bagaimana sistem pengolahan data pasien pelayanan kesehatan yang

(10)

2. Bagaimana perancangan sistem informasi pengolahan data pasien

pelayanan kesehatan di Rumah Bersalin Ibu Mairah.

3. Bagaimana implementasi sistem informasi pengolahan data pasien

pelayanan kesehatan di Rumah Bersalin Ibu Mairah

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dilakukan penelitian pada Rumah Bersalin Ibu Mairah ini yaitu

untuk merancang sebuah sistem informasi pengolahan data pasien pelayanan

kesehatan pada Rumah Bersalin Ibu Mairah Bandung. Sedangkan tujuan

dilakukan penelitian ini, diantaranya yaitu :

1. Untuk mengetahui sistem pengolahan data pasien pelayanan kesehatan di

Rumah Bersalin Ibu Mairah Bandung yang sedang berjalan.

2. Untuk memberikan kemudahan bagi Rumah Bersalin Ibu Mairah dalam

proses pelayanan kesehatan kepada pasien dan dalam pembuatan

laporan-laporannya.

3. Untuk membuat perancangan sistem informasi pengolahan data pasien

pelayanan kesehatan di Rumah Bersalin Ibu Mairah Bandung.

4. Untuk mengetahui implementasi sistem informasi pengolahan data pasien

(11)

1.4. Kegunaan Penelitian 1.4.1. Kegunaan Praktis

Kegunaan praktis dilakukan penelitian di Rumah Bersalin Ibu

Mairah Bandung ini yaitu :

1. Bagi pihak Rumah Bersalin Ibu Mairah

Mempermudah bagi pegawai Rumah Bersalin Ibu Mairah dalam

proses pencatatan data pasien dan pelayanannya pun dapat lebih

efektif dan efisien, begitu juga dalam hal pembuatan laporannya.

2. Bagi Pasien Rumah Bersalin Ibu Mairah

Memberikan kenyamanan bagi pasien dalam hal pendaftaran dan

pelayanan, sehingga pasien tidak perlu menunggu lama dalam

proses registrasi data pasien di Rumah Bersalin Ibu Mairah

1.4.2. Kegunaan Akademis

Kegunaan akademis dilakukan penelitian di Rumah Bersalin Ibu

Mairah Bandung ini yaitu :

1. Bagi Pengembangan Ilmu

Dapat memberikan perbandingan untuk pengembangan sistem

informasi selanjutnya.

2. Bagi Peneliti

Dapat memberikan ilmu pengetahuan dan wawasan atas

(12)

permasalahan dan kekurangan sistem yang berjalan di Rumah

Bersalin Ibu Mairah Bandung.

3. Bagi Peneliti Lain

Memberikan acuan atau sebagai referensi bagi peneliti yang akan

melakukan penelitian untuk tugas akhirnya atau skripsinya.

1.5. Batasan Masalah

Dari persoalan yang diuraikan dalam identifikasi masalah diatas telah

dijelaskan bahwa sistem informasi kesehatan yang akan diteliti di Rumah Bersalin

Ibu Mairah ini merupakan suatu sistem yang melayani kesehatan seperti

pelayanan rawat jalan ibu dan anak seperti KB, imunisasi, periksa kehamilan dan

pelayanan rawat inap persalinan, yang dibatasi oleh hal-hal sebagai berikut :

1. Sistem informasi ini hanya digunakan di Rumah Bersalin Ibu Mairah

tepatnya jalan Babakan Tarogong no 12-16 Bandung.

2. Sistem ini hanya membahas hal yang berkaitan dengan proses pelayanan

seperti pendaftaran, pelayanan KB, pelayanan imunisasi, pelayanan rawat

inap persalinan, administrasi pelayanan, laporan data kunjungan dan

laporan data obat.

3. Persediaan obat diasumsikan selalu ada, hanya membahas penjualan obat.

4. Hanya membahas rawat inap untuk persalinan.

5. Pembayaran rawat inap dibayar ketika pasien selesai perawatan, tidak

membahas uang muka dan hanya membahas rawat inap khusus paket

(13)

6. Bagian obat hanya membahas penjualan obat dengan resep dokter Rumah

Bersalin Ibu Mairah.

7. Perangkat lunak ini saling terintegrasi atau client-server antara bagian

pendaftaran, pemeriksaan, apotik dan admininstrasi dengan menggunakan

Visual Basic 6.0 dan Microsoft SQL Server 2000.

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Bersalin Ibu Mairah Bandung yang

beralamat di Jalan Babakan Tarogong no 12-16 Telepon (022) 6011700 Bandung.

Sedangkan untuk rencana waktu penelitian yang dilakukan di Rumah Bersalin Ibu

Mairah ini yaitu sebagai berikut.

Tabel 1.1. Jadwal Penelitian

No Kegiatan Penelitian

2011

Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Penyusunan Proposal

2 Survei Objek Penelitian

3 Pengumpulan Data

a. Observasi

b. Wawancara

4 Analisa dan Perencanaan

a. Analisis prosedur

b. Analisis dokumen

c. Perancangan database

d. Perancangan I/O

(14)

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1.Konsep Dasar Sistem

Suatu konsep dasar sistem sangat diperlukan sebelum melakukan

perancangan sistem. Untuk itu sebaiknya kita mengetahui konsep dasar sistem

terlebih dahulu. Dimana pada definisi sistem terdapat 2 kelompok pendekatan

dalam mendefinisikan sistem, yaitu dengan menekankan pada prosedurnya dan

menekankan pada elemennya.

2.1.1 Pengertian Sistem

Menurut Agus Mulyanto dalam bukunya (2009 : 1) mendefinisikan

sistem secara umum sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi

untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai satu kesatuan.

Sedangkan menurut Jerry Fith Gerald (Jogiyanto : 2000) dalam buku

Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi pengarang Agus Mulyanto

mendefinisikan “sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu

kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.

Dan menurut Agus Mulyanto (2009 : 2) mendefinisikan sistem dalam

bidang sistem informasi sebagai “sekelompok komponen yang saling

(15)

menerima proses input serta menghasilkan input dalam proses transformasi

yang teratur”.

Dengan demikian pengertian sistem dapat disimpulkan sebagai suatu

prosedur atau elemen yang saling berhubungan satu sama lain dimana dalam

sebuah sistem terdapat suatu masukan, proses dan keluaran, untuk mencapai

tujuan yang diharapkan.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Menurut Agus Mulyanto (2009 : 2) mengatakan bahwa suatu sistem

mempunyai karakteristik agar sistem dapat dibedakan dengan sistem yang

lain. Berikut ini macam-macam karakteristik suatu sistem, diantaranya :

1. Komponen Sistem (component), dimana suatu sistem terdiri dari

sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk

satu kesatuan. Suatu sistem merupakan salah satu dari komponen sistem

lain yang lebih besar, maka disebut subsistem, sedangkan sistem yang

lebih besar tersebut adalah lingkungannya.

2. Batas Sistem (boundary) merupakan pembatas atau pemisah suatu

sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

3. Lingkungan Luar Sistem (environment) merupakan sesuatu di luar batas

dari sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem, baik pengaruh

yang menguntungkan ataupun yang merugikan.

4. Penghubung Sistem (interface) merupakan hal yang sangat penting,

(16)

subsistem yang berdiri sendiri dan tidak saling berkaitan. Maka dari itu

penghubung dapat juga didefinisikan sebagai tempat dimana komponen

atau sistem dan lingkungannya bertemu atau berinteraksi.

5. Masukan Sistem (input) merupakan energi yang dimasukkan ke dalam

sistem, dimana masukan tersebut dapat berupa bahan yang dimasukkan

agar sistem tersebut dapat beroperasi (maintenance input), dan masukan

yang diproses untuk mendapat keluaran (signal input).

6. Keluaran Sistem (output) merupakan hasil dari pemrosesan, yang

berupa informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya sebagai

sisa pembuangan.

7. Pengolah sistem (process) merupakan bagian yang melakukan

perubahan dari masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.

8. Sasaran Sistem merupakan suatu tujuan yang ingin dicapai dalam

sistem, agar sistem menjadi terarah dan terkendali.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Menurut Agus Mulyanto (2009 : 8) mengatakan bahwa sistem pun

dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang, sebagai berikut :

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem Abstrak (abstact system) adalah sistem yang berupa pemikiran

atau gagasan yang tidak tampak secara fisik. Misalnya, sistem agama/

(17)

Sistem Fisik (physical system) adalah sistem yang ada secara fisik dan

dapat dilihat dengan mata. Misalnya, sistem komputer, sistem

akuntansi, dan sistem transportasi.

2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan

Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena

proses alam, bukan buatan manusia. Misalnya, sistem tatasurya, sistem

rotasi bumi.

Sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang terjadi

melalui rancangan atau campur tangan manusia. Misalnya, sistem

komputer, sistem transportasi.

3. Sistem Tertentu dan Tak Tentu

Sistem tertentu (deterministic system) adalah sistem yang operasinya

dapat diprediksi secara cepat dan interaksi di antara bagian-bagiannya

dapat dideteksi dengan pasti. Misalnya, sistem komputer karena

operasinya dapat diprediksi berdasarkan program yang dijalankan.

Sistem tak tentu (probabilistic system) adalah sistem yang hasilnya

tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya,

sistem persediaan.

4. Sistem Tertutup Dan Terbuka ( Open Sistem )

Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak berhubungan

dengan lingkungan di luar sistem. Sebenarnya sistem tertutup tidak ada,

(18)

Sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan

lingkungan luar dan dapat terpengaruh dengan keadaan lingkungan

luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan output untuk

subsistem yang lain.

2.2.Konsep Dasar Informasi

2.2.1 Pengertian Data dan Informasi

Menurut Agus Mulyanto (2009 : 15) bahwa data dan informasi

merupakan sebuah pondasi untuk memahami konsep sistem informasi.

Menurut Agus Mulyanto (2009 : 16) mengemukakan bahwa data merupakan

material atau bahan baku yang belum mempunyai makna atau belum

berpengaruh langsung kepada pengguna sehingga perlu diolah untuk

dihasilkan sesuatu yang lebih bermakna.

Sedangkan pengertian informasi menurut McFadden dkk (1999) dalam

buku Agus Mulyanto (2009 : 16) mengemukakan bahwa informasi adalah

data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan

pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.

2.2.2 Kualitas Informasi

Menurut Agus Mulyanto (2009 : 20) bahwa suatu informasi merupakan

data yang telah diolah dan bermanfaat, maka dari itu ada beberapa kualitas

(19)

1. Akurasi (accuracy)

Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga

penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat

mengubah atau merusak informasi tersebut. Suatu informasi dikatakan

akurat apabila jelas maksudnya dan tidak ada kesalahan-kesalahan.

2. Relevansi (relevancy)

Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya, bahwa

suatu informasi harus bermanfaat bagi pemakainya.

3. Tepat Waktu (timeliness)

Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data,

datangnya tidak boleh terlambat, karena informasi yang terlambat tidak

akan mempunyai nilai yang baik.

2.2.3 Karakteristik Data dan Informasi

Menurut Alter (1992) dalam buku Sistem Informasi Konsep dan

Aplikasi pengarang Agus Mulyanto mengemukakan bahwa data dan

informasi memiliki beberapa karakteristik, yaitu :

1. Tipe Data

Ada beberapa tipe data, diantaranya teks, gambar, audio, dan video. Tipe

(20)

2. Akurasi dan Presisi

Akurasi menyatakan tingkat kebenaran terhadap informasi dan

menentukan kehandalan informasi, sedangkan presisi menyatakan tingkat

ketelitian suatu informasi.

3. Usia Informasi

Usia informasi ini dipengaruhi oleh interval dan keterlambatan, dimana

usia informasi ini dapat dinyatakan oleh lama waktu sejak informasi

dihasilkan sampai saat ini.

4. Rentang waktu

Rentang waktu adalah selang waktu yang digunakan untuk mencakup

data.

5. Tingkat Keringkasan

Informasi yang terlalu detail tidak memberikan hasil yang baik karena

tidak mudah dimengerti, tetapi informasi yang terlalu singkat pun tidak

baik, karena tidak sesuai dengan informasi yang diperoleh, maka dari itu

informasi mempunyai tingkat keringkasan, agar informasi yang

dihasilkan tidak terlalu banyak atau pun sedikit.

6. Kelengkapan

Suatu data dan informasi haruslah lengkap, karena suatu informasi dapat

mempengaruhi suatu pengambilan keputusan agar keputusan yang

(21)

7. Kemudahan Akses Sumber Data

Suatu informasi pun tidak dapat dikatakan berkualitas, apabila informasi

tersebut sulit untuk diakses atau untuk share, maka dari itu suatu

informasi harus mudah diakses oleh banyak orang.

8. Relevansi

Relevansi suatu informasi ditentukan oleh pemakainya sendiri, karena

pamakailah yang dapat menentukan informasi tersebut bermanfaat atau

tidak untuk mereka.

2.3.Pengertian Sistem Informasi

Dalam buku Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi pengarang Agus

Mulyanto menjelaskan bahwa menurut Bodnar dan Hopwood (1993) dalam buku

Acounting Information System edisi kelima mendefinisikan sistem informasi

sebagai kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk

mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna.

Dari beberapa definisi menurut para ahli, maka Agus mulyanto (2009 : 29)

mendefinisikan sistem informasi sebagai suatu komponen yang terdiri dari

manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan,

menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.

Komponen sistem informasi menurut Andri Kristanto (2007 : 13)

mengemukakan ada enam macam, diantaranya :

1. Input merupakan semua data yang dimasukkan ke dalam sistem informasi,

(22)

2. Proses merupakan kumpulan prosedur yang akan memanipulasi input yang

kemudian akan disimpan dalam bagian basis data dan seterusnya akan

diolah menjadi suatu output yang akan digunakan oleh penerima.

3. Output merupakan semua keluaran atau hasil dari model yang sudah diolah

menjadi suatu informasi yang berguna dan dapat dipakai penerima.

4. Teknologi merupakan bagian yang berfungsi untuk memasukkan input,

mengolah input dan menghasilkan keluaran.

5. Basis Data merupakan kumpulan data-data yang saling berhubungan satu

dengan lain yang disimpan dalam perangkat keras komputer dan akan diolah

menggunakan perangkat lunak.

6. Kendali merupakan semua tindakan yang diambil untuk menjaga sistem

informasi tersebut agar dapat berjalan dengan lancar dan tidak mengalami

gangguan.

2.4.Jaringan Komputer

2.4.1 Pengertian Jaringan Komputer

Menurut Dede Sopandi (2008 : 2) jaringan komputer adalah gabungan

antara teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi. Gabungan teknologi

ini menghasilkan pengolahan data yang dapat didistribusikan, mencakup

pemakaian database, software aplikasi dan peralatan hardware secara

(23)

2.4.2. Tipe-tipe Jaringan Komputer

Menurut Dede Sopandi dalam bukunya (2008 : 1-6) mengemukakan

suatu jaringan komputer memiliki skop dan luasnya masing-masing, untuk itu

secara geografis jaringan komputer dibedakan menjadi beberapa macam,

sebagai berikut :

1. Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN) adalah jaringan yang bersifat internal dan

biasanya milik pribadi di dalam sebuah perusahaan kecil atau menengah

dan biasanya berukuran sampai beberapa kilometer. LAN biasanya

digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan

workstation dalam kantor suatu perusahaan untuk pemakaian sumber

daya bersama, serta sarana untuk saling bertukar informasi.

2. Metropolitan Area network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN) adalah sebuah jaringan

menggunakan teknologi yang sama dengan LAN, hanya ukurannya

biasanya lebih luas dari pada LAN dan biasanya MAN dapat mencakup

kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau antar sebuah

kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi atau umum. MAN

pun mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan

dengan jaringan televisi kabel.

3. Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN) adalah sebuah jaringan yang jangkauannya

(24)

sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan LAN, MAN,

dan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program aplikasi

pemakai.

4. Internet

Internet adalah kumpulan dari beberapa jenis jaringan yang berbeda

LAN, WAN, atau keduanya mencakup seluruh dunia yang saling

terkoneksi.

2.4.3. Topologi Jaringan

Menurut Dede Sopandi dalam bukunya mengenai jaringan komputer

(2008 : 27-32) topologi jaringan adalah susunan atau pemetaan interkoneksi

antara node, dari suatu jaringan, baik secara fisik (riil) dan logis (virtual).

Topologi menggambarkan metode yang digunakan untuk melakukan

pengkabelan secara fisik dari suatu jaringan.

Gambar 2.1 Jenis-jenis Topologi Jaringan

(25)

Topologi fisik jaringan adalah cara yang digunakan untuk

menghubungkan workstation-workstation di dalam LAN tersebut.

Macam-macam topologi jaringan fisik, antara lain :

1. Topologi Bus atau Linier

Topologi bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada

masa penggunaan kabel coaxial menjamur. Karakteristik topologi ini

yaitu satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel

terdapat node-node, paling prevevalent karena sederhana dalam

instalasi, signal melewati kabel 2 arah dan mungkin terjadi collision.

Gambar 2.2 Topologi Bus

(Sumber : Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer, Dede Sopandi 2002 : 28)

2. Topologi Ring

Topologi ring adalah topologi yang informasi dan data serta traffic

disalurkan sedemikian rupa. Umumnya fasilitas ini memanfaatkan fiber

optic sebagai sarananya. Karakteristik topologi ini yaitu lingkaran

tertutup yang berisi node-node, sederhana dalam layout, signal mengalir

(26)

Gambar 2.3 Topologi Ring

(Sumber : Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer, Dede Sopandi 2002 : 29)

3. Topologi Star

Topologi star merupakan topologi yang banyak digunakan diberbagai

tempat, karena kemudahan untuk menambah, mengurangi, atau

mendeteksi kerusakan jaringan yang ada. Karakteristik topologi ini

yaitu setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic

data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi, mudah

dikembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung

terhubung ke central node, keunggulannya jika satu kabel node terputus

maka yang lainnya tidak akan terganggu.

Gambar 2.4 Topologi Star

(27)

4. Topologi Tree

Topologi tree merupakan topologi jaringan dimana topologi ini

merupakan gabungan atau kombinasi dari ketiga topologi yang ada

yaitu topologi star, topologi ring, dan topologi bus.

Gambar 2.5 Topologi Tree

(Sumber : Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer, Dede Sopandi 2002 : 31)

2.4.4.Manfaat Jaringan Komputer

Dalam membangun jaringan komputer di perusahaan / organisasi, ada

beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dalam hal-hal resource sharing,

reliabilitas tinggi, lebih ekonomis, skalabilitas, dan media komunikasi.

1. Resource sharingbertujuan agar seluruh program, peralatan, khususnya

(28)

terpengaruh oleh lokasi resource dan pemakai. Jadi source sharing

adalah suatu usaha untuk menghilangkan kendala jarak.

2. Dengan menggunakan jaringan komputer akan memberikan reliabilitas

tinggi yaitu adanya sumber-sumber alternatif pengganti jika terjadi

masalah pada salah satu perangkat dalam jaringan, artinya karena

perangkat yang digunakan lebih dari satu jika salah satu perangkat

mengalami masalah, maka perangkat yang lain dapat menggantikannya.

3. Komputer yang kecil memiliki rasio harga/kinerja yang lebih baik

dibanding dengan komputer besar. Komputer mainframe memiliki

kecepatan kurang lebih sepuluh kali lipat kecepatan komputer pribadi,

akan tetapi harga mainframe seribu kalinya lebih mahal. Dengan selisih

rasio harga/kinerja yang cukup besar ini menyebabkan perancang

sistem memilih membangun sistem yang terdiri dari

komputer-komputer pribadi dibanding menggunakan mainframe.

4. Yang dimaksud dengan skalabilitas yaitu kemampuan untuk

meningkatkan kinerja sistem secara berangsur-angsur sesuai dengan

beban pekerjaan dengan hanya menambahkan sejumlah prosesor. Pada

komputer mainframe yang tersentralisasi, jika sistem sudah jenuh, maka

komputer harus diganti dengan komputer yang mempunyai kemampuan

lebih besar. Hal ini membutuhkan biaya yang sangat besar dan dapat

menyebabkan gangguan terhadap kontinyuitas kerja para pemakai.

5. Sebuah jaringan komputer mampu bertindak sebagai media komunikasi

(29)

jaringan, dua orang atau lebih yang tinggal berjauhan akan lebih mudah

bekerja sama dalam menyusun laporan.

2.4.5 Model Hubungan Client-Server

Menurut Agus Mulyanto (2009 : 41) mendefinisikan client-server

sebagai arsitektur yang paling banyak digunakan saat ini. Dimana client dapat

melakukan proses sendiri, ketika client meminta data, server akan

mengirimkan data sesuai yang diminta, kemudian proses akan dilakukan di

client. Arsitektur client-server memiliki kelebihan sebagai berikut :

1. Pemrosesan dapat dilakukan di komputer client, sehingga data dapat

diproses sesuai dengan kebutuhan client.

2. Proses bisnis tetap akan berjalan meskipun terjadi kemacetan mesin.

3. Pada arsitektur client-server hanya dibutuhkan mesin-mesin yang

sederhana, sehingga dapat mengurangi biaya dalam membangun sistem.

4. Mudah dalam melakukan up-grade pada perangkat sistem.

5. Dapat menggunakan berbagai platform aplikasi pada client.

2.5.Perangkat Lunak Pendukung

2.5.1.Sekilas mengenai Visual Basic 6.0

Menurut Andi Sunyoto (2007 : 1) mendefinisikan visual basic sebagai

program untuk membuat aplikasi berbasis Microsoft Windows secara cepat

(30)

sederhana sampai aplikasi kompleks atau rumit, baik untuk keperluan pribadi

maupun untuk keperluan perusahaan dengan sistem yang lebih besar.

Visual dalam nama pemrograman ini mewakili pada metode untuk

membuat Graphical User Interface (GUI). Dengan hanya mengatur letak dari

elemen-elemen sebuah interface tanpa menuliskan baris kode yang banyak.

Kata BASIC sendiri merupakan kependekan dari Beginners All-Purpose

Symbolic Instruction Code. Di dalam bahasa Visual Basic telah dilengkapi

dengan beberapa ratus pernyataan, fungsi dan kata kunci, banyak di antaranya

berkaitan langsung dengan GUI dari windows, selain itu Visual Basic 6,0

memiliki kemampuan utama di antaranya seperti :

a. Data Access, digunakan untuk membuat aplikasi database dan aplikasi

front-end, baik untuk database standalone maupun client-server.

b. Teknologi ActiveX berguna untuk membuat fungsi-fungsi yang dapat

digunakan untuk aplikasi lain, seperti pengolahan kata Microsoft Word,

Microsoft Excel Spreadsheet, dan aplikasi windows lainya.

c. Internet, digunakan untuk membuat aplikasi berbasis internet yang

mampu mengintegrasi dokumen, baik dari aplikasi kita ke internet

maupun dari internet ke aplikasi kita.

d. Finishing aplikasi, digunakan untuk kompilasi aplikasi menjadi file .exe.

Kemudian dengan menggunakan Virtual Basic Machine, aplikasi kita

(31)

Gambar 2.6 Tampilan Kerja Visual Basic 6.0

1. Menu bar merupakan menu yang berisi menu-menu utama, seperti file,

edit, view, project, format,dll.

2. Toolbar merupakan sebuah menu window yang berisi icon-icon yang

berfungsi sama dengan menu bar, tetapi dapat digunakan dengan lebih

cepat karena sebuah icon mewakili satu perintah tertentu.

3. Toolbox merupakan kotak perangkat yang terdiri atas beberapa class

objek yang digunakan dalam proses pembuatan aplikasi.

4. Project explorer merupakan jendela yang digunakan untuk

menampilkan file-file yang terlibat di dalam suatu project, berisi form,

modul, class, user control, report, dst.

Menu Bar Toolbar Project Explorer

(32)

5. Properties window merupakan jendela yang digunakan untuk

menampilkan dan mengubah properties / atribut / sifat dari sebuah

objek, misalnya name, width, height, caption, dsb.

6. Form window merupakan objek yang digunakan untuk merancang

aplikasi dengan menempatkan objek-objek lain dari toolbox.

7. Form layout window merupakan jendela untuk melihat form window.

2.5.2.Sekilas mengenai Microsoft SQL Server 2000

Menurut Andi Sunyoto ( 2007 : 125 ) “ Microsoft SQL Server 2000

adalah salah satu produk andalan Microsoft untuk database server” .

Kemampuan dalam manajemen data dan kemudahan pengoperasian membuat

DMBS (Database Management Sistem) menjadi pilihan para database

administrator.

2.5.2.1.Layanan Microsoft SQL Server 2000

Microsoft SQL Server 2000 mempunyai layanan sebagai berikut:

1. Web Assisten Wizard membentuk file html dari hasil Query untuk

dipublikasikan ke internet.

2. SQL Server Profiler ,memonitor dan merekam seluruh aktivitas

database.

3. SQL Server Manager, mengatur seluruh objek SQL Server,SQL

server Agent dan MS DTC

(33)

5. SQL Query Analyzer menjalankan perintah Query yang dapat

memproses database, mulai dari menampilkan data, mengedit,

menghapus dan lain sebagainya.

2.5.2.2Objek dalam SQL Server 2000

Objek-objek yang ada di dalam SQL Server 2000 adalah sebagai

berikut :

1. Database

Database berisi berbagai objek yang digunakan untuk mewakili

menyimpan data dan mengakses data.

2. Tabel

Tabel berisi baris-baris atau record data yang saling berhubungan satu

sama lain.

3. Data diagram

Data diagram secara grafis menampilkan database sehingga biasa

memanipulasi tanpa harus menggunakan perintah Transact –SQL.

4. Indeks

Indeks merupakan file-file tambahan yang dapat meningkatkan

kecepatan akses baris tabel.

5. View

View menyediakan cara untuk melihat data yang berbeda dengan

(34)

2.6.Konsep Dasar Kehamilan , Persalinan, KB, dan Imunisasi 2.6.1. Pengertian Kehamilan

Menurut dr. Suririnah (2008 : 1) hamil adalah suatu masa dari mulai

terjadinya pembuahan dalam rahim seorang wanita sampai bayinya

dilahirkan. Dimana tanda-tanda awal kehamilan yaitu tidak mendapat

haid/menstruasi, mual dan muntah, sering buang air kecil, mengidam, dan

rasa mengantuk.

2.6.2. Pengertian Persalinan

Menurut Manuaba, 1998 dalam buku Asuhan keperawatan persalinan

normal pengarang B. Sri Hari Ujiningtyas (2009 :1) persalinan adalah proses

pengeluaran hasil konsepsi (janin dan urin) yang telah cukup bulan atau dapat

hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan

bantuan atau tanpa bantuan.

2.6.3. Pengertian Keluarga Berencana (KB)

KB merupakan suatu tindakan perencanaan pasangan suami istri untuk

mendapatkan kelahiran yang diinginkan, mengatur interval kelahiran dan

menentukan jumlah anak sesuai dengan kemampuannya serta sesuai situasi

(35)

2.6.4. Pengertian Imunisasi

Imunisasi adalah suatu cara untuk menimbulkan/meningkatkan

kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak

bayi terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau sakit ringan.

(Depkes RI, 2005).

2.7.Pengertian Pelayanan

Pelayanan adalah suatu kegiatan atau uraian kegiatan yang terjadi dalam

interaksi langsung antar seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan

menyediakan kepuasan pelanggan (pasien). Dalam kamus besar bahasa Indonesia

dijelaskan pelayanan sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain. Sedangkan

melayani adalah membantu menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan

seseorang. Kep.MenPan No 81/93 menyatakan bahwa pelayanan umum adalah

segala bentuk pelayanan yang diberikan oleh pemerintah pusat/daerah, BUMN /

BUMD, dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat, dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Sumber : (http://www.damandiri.or.id/file/nurhasyimadunairbab2.pdf)/

05 maret 2010

2.8.Pengertian Pasien

Kata pasien dari bahasa Indonesia analog dengan kata patient dari bahasa

Inggris. Patient diturunkan dari bahasa Latin yaitu patiens yang memiliki

(36)

seseorang yang menerima perawatan medis. Sering kali, pasien menderita

penyakit atau cedera dan memerlukan bantuan dokter atau tenaga medis untuk

memulihkannya. Sumber : (http://id.wikipedia.org/wiki/Pasien) 05 maret 2011

2.9.Rekam Medis

Menurut PERMENKES No: 269/MENKES/PER/III/2008 yang dimaksud

rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain identitas

pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan yang telah diberikan, serta tindakan dan

pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Catatan merupakan

tulisan-tulisan yang dibuat oleh dokter atau dokter gigi mengenai tindakan-tindakan yang

dilakukan kepada pasien dalam rangka palayanan kesehatan. Rekam medis terdiri

dari catatan-catatan data pasien yang dilakukan dalam pelayanan kesehatan.

Catatan-catatan tersebut sangat penting untuk pelayanan bagi pasien karena

dengan data yang lengkap dapat memberikan informasi dalam menentukan

keputusan baik pengobatan, penanganan, tindakan medis dan lainnya.

Sumber :

(37)

31

3.1. Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Bersalin Ibu Mairah Bandung yang

berada di Jl.Babakan Tarogong no 12-16 Bandung 40232, telepon (022)

6011700. Objek penelitian ini dilakukan tepatnya pada bagian pendaftaran,

pemeriksaan rawat jalan dan rawat inap persalinan, bagian pelayanan obat, dan

pembayaran pelayanan.

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Rumah Bersalin Ibu Mairah ini didirikan pada tahun 1982 dengan

nama Rumah Bersalin Ibu Mairah, sesuai nama pendiri awal rumah bersalin

ini, di bawah pengawasan Yayasan Panca Bhakti. Pada awal pendirian,

Rumah Bersalin Ibu Mairah bertempat di JL.Babakan Tarogong No.3

Bandung, melayani persalinan rawat inap, Ibu Hamil sebanyak 20

pasien/bulan. Pada tahun 1985 tempat pelayanan diperluas dengan

mempergunakan bangunan di JL.Babakan Tarogong No.12 Bandung.

Jumlah persalinan dan pasien rawat inap mencapai 50 orang/bulan.

Pada tahun 1987 jumlah pelayanan persalinan rawat inap, dan ibu

hamil telah mencapai 70 pasien/bulan dan tempat pelayanan telah

(38)

Periode 1987 hingga 1996 adalah periodisasi pembangunan berbagai

infrastruktur penunjang operasional medis dan ditujukan untuk stabilisasi

dan rehabilitasi berbagai elemen penunjang operasional rumah bersalin,

seperti apotik, ruang administrasi, dan perencanaan ruang operasi. Sejak

tahun 1990, Rumah Bersalin Ibu Mairah bekerja sama dengan BKKBN

Propinsi Jawa Barat melaksanakan program Keluarga Berencana (KB)

safari, yaitu pelayanan KB gratis bagi keluarga tidak mampu. Pada masa ini

jumlah persalinan dan rawat inap mencapai 120 ibu hamil/bulan.

Periode selanjutnya yaitu tahun 1996 hingga sekarang adalah periode

pengembangan cabang-cabang. Dimulai dengan cabang Laswi pada tahun

1996, cabang A.Yani/Cidurian pada tahun 1998, cabang Papanggungan di

tahun 2000, dan pada tahun 2005 telah dibuka cabang Kopo.

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

Setiap organisasi atau instansi mempunyai visi dan misinya

masing-masing, Rumah Bersalin Ibu Mairah ini mempunyai visi dan misi sebagai

berikut :

Visi

Visi Rumah Bersalin Ibu Mairah yaitu ”Menjadi Rumah Bersalin

yang unggul dalam memberikan pelayanan kesehatan, khusunya kebidanan

dan kandungan terbaik di Kota Bandung, guna kepuasan, kebahagiaan, dan

kesejahteraan rohani dan sosial bagi seluruh pasien, karyawan, dan pemilik

(39)

Misi

Adapun Misi Rumah Bersalin Ibu Mairah yaitu:

1. Memberikan pelayanan terbaik kepada pasien dan keluarganya.

2. Membentuk dan mengembangkan SDM yang lebih baik dalam jasmani,

rohani, dan sosial

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur Organisasi dari Rumah Bersalin Ibu Mairah Bandung adalah :

DIREKTUR Dr. dr. Rachmadi Saiman, SpOG,

MBA

Dr. Miming J, MHA

V K Diana ES, SE, MBA PEMASARAN

Rinaldi S, SE

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Rumah Bersalin Ibu Mairah Bandung

(40)

3.1.4. Deskripsi Tugas A. Layanan Medis

Sebagai petugas yang mengkoordinasikan seluruh kegiatan dan

kebutuhan pelayanan medis yang menangani kebidanan, perawatan, rawat

inap maupun rawat jalan pasien.

B. Kebidanan

Sebagai petugas yang melayani pelayanan kesehatan ibu dan anak, serta

melayani asuhan kebidanan.

C. Perawat

Sebagai pendamping tugas dokter dan pelaksana asuhan kebidanan.

D. Rawat Inap

Sebagai petugas yang melayani pelayanan rawat inap pada pasien yang

berobat termasuk menyiapkan kebutuhan rawat inap seperti penyiapan

kamar dan peralatan yang akan digunakan.

E. Rawat Jalan

Sebagai petugas yang melayani pelayanan rawat jalan pada pasien

seperti melayani pelayanan kb, pemeriksaan sebelum atau sesudah

melahirkan, pelayanan imunisasi.

F. Farmasi

Sebagai petugas yang melayani pelayanan kesehatan obat, mulai dari

pengadaan, penyimpanan, pengarsipan dan pendistribusian obat dan

(41)

3.2. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan prosedur atau cara-cara tertentu yang

digunakan untuk memperoleh pengetahuan. Dimana metode penelitian memiliki

ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sitematis. Rasional berarti suatu

penelitian harus masuk akal. Empiris berarti cara yang dilakukan dapat diamati

oleh indra manusia. Sedangkan sistematis berarti suatu proses yang dilakukan

menggunakan langkah-langkah tertentu yang logis dan beraturan.

3.2.1. Desain Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan metode

deskriptif. Metode deskriptif memaparkan secara sistematis fakta atau

karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu, Metode deskriptif pada

hakekatnya adalah mencari teori, bukan menguji teori, yang lebih dititik

beratkan adalah observasi dan suasana alamiah, dimana dalam hal ini

peneliti sebagai pengamat.

Tujuan metode deskriptif yaitu mengumpulkan informasi aktual

secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, mengidentifikasi masalah

serta memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku, membuat

perbandingan atau evaluasi, menentukan apa yang dilakukan orang lain

dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka

(42)

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan suatu teknik atau cara untuk

memperoleh, mencari, mengumpulkan dan mencatat data yang digunakan

untuk menyusun karya ilmiah. Adapun data itu sendiri terbagi menjadi 2

yaitu data primer dan sekunder.

3.2.2.1. Sumber Data Primer (Wawancara, Observasi)

Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh penulis

secara langsung melalui objek penelitian, yaitu dengan cara

observasi, wawancara, mengamati dan mencatat.

a. Observasi

Observasi adalah suatu cara untuk mengumpulkan data dengan

melakukan penelitian secara langsung datang ke Rumah

Bersalin Ibu Mairah dengan materi mengenai persalinan rawat

inap dan rawat jalan yang ada pada Rumah Bersalin Ibu

Mairah, kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengamati

dan mendapatkan data serta informasi terhadap

kegiatan-kegiatan yang akan diteliti. Misalnya mengamati petugas

pendaftaran pada saat mendata pasien yang akan melakukan

pendaftaran, pencarian data pasien, bidan/dokter ketika

memeriksa dan mencatat hasil pemeriksaan , bagian

(43)

b. Wawancara

Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data melalui tanya

jawab secara langsung antara peneliti (pengumpulan data)

dengan responden (sumber data), dalam hal ini wawancara

dilakukan dengan responden yang berhubungan langsung pada

sistem informasi pendaftaran pasien. Misalnya tanya jawab

mengenai pendataan pasien pada saat mendaftar, prosedur

pelayanan pasien dan mengenai kendala-kendala yang

dihadapi.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder (dokumentasi)

Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk

sudah jadi berupa dokumen, publikasi atau data yang diperolah dari

luar objek penelitian tetapi masih berkaitan dengan masalah yang

diteliti, misalnya pengertian dasar tentang sistem, tentang informasi,

laporan bulanan Rumah Bersalin Ibu Mairah, tentang data pasien

yang melakukan pemeriksaan, tentang jenis pelayanan dan

sebagainya.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem 3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Pendekatan sistem yang digunakan dalam perancangan

sistem informasi ini adalah pendekatan terstruktur. Pada pendekatan

(44)

Kontek, Data Flow Diagram (DFD), kamus data, normalisasi, tabel

relasi dan Entiti Relationship Diagram (ERD).

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah

dengan menggunakan metode prototyping. Menurut Roger. S.

Pressman, Ph. D (2002 : 40) mengemukakan bahwa Prototyping

Paradigma dimulai dengan mengumpulkan kebutuhan. Pengembang

dan pelanggan bertemu dan mendefinisikan obyektif keseluruhan

sistem (perangkat lunak) yang akan dibuat, mengidentifikasi segala

kebutuhan yang diketahui, dan area garis besar dimana definisi lebih

jauh merupakan keharusan kemudian dilakukan “perancangan kilat”.

Perancangan kilat berfokus pada penyajian dari aspek-aspek

perangkat lunak tersebut yang akan nampak bagi pelanggan/pemakai

(contohnya pendekatan input dan format output). Perancangan kilat

membawa kepada konstruksi sebuah prototype. Prototype tersebut

dievaluasi oleh pelanggan/pemakai dan dipakai untuk menyaring

kebutuhan pengembangan perangkat lunak. Iterasi terjadi pada saat

prototype disetel untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, dan pada

saat yang sama memungkinkan pengembang untuk secara lebih baik

memahami apa yang harus dilakukannya. Berikut gambar prototpe

(45)

Gambar 3.2 Metode Pengembangan Prototype Paradigma

(Sumber : Rekayasa Perangkat Lunak, Roger. S. Pressman, Ph. D 2002 : 4)

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Alat bantu analisis dan perancangan atau yang sering

disebut peralatan yang dipakai dalam pendekatan terstruktur

kadang-kadang dikelompokkan ke dalam desain dan peralatan analisis.

Beberapa alat bantu analisis dan perancangan yang akan dijelaskan

pada sub bab berikut diantaranya adalah diagram alir (flow map),

diagram konteks, data flow diagram (DFD), kamus data dan

perancangan basis data yang meliputi normalisasi dan tabel relasi.

1. Flow Map

Flow Map disebut juga diagram aliran dokumen atau diagram

prosedur kerja merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari

(46)

menggambarkan pergerakan proses diantara unit kerja yang

berbeda-beda, sekaligus menggambarkan arus dari dokumen, aliran data fisik,

entitas-entitas sistem informasi dan kegiatan operasi yang

berhubungan dengan sistem informasi. Kegunaan dari Flow Map ini

adalah :

1. Menggambarkan aktivitas apa saja yang sedang berjalan.

2. Menjabarkan aliran dokumen yang terlihat.

3. Menjelaskan hubungan-hubungan data dan informasi dengan

bagian-bagian dalam aktivitas tersebut .

2. Diagram Kontek

Menururt Andri Kristanto (2007 : 70) diagram konteks adalah

sebuah diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antara

entiti luar, masukan dan keluaran dari sistem. Diagram konteks

direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili

keseluruhan sistem.

3. Data Flow Diagram

Menurut Roger. S. Pressman, Ph. D (2002 : 40) DFD (Data

Flow Diagram) merupakan sebuah teknik grafis yang

menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang

diaplikasikan pada saat data bergerak dari input menjadi output.

Menururt Andri Kristanto (2007 : 64) simbol-simbol Data Flow

(47)

1. Entiti Luar

Entiti luar digambarkan dengan symbol persegi biasa. Entiti

luar merupakan sumber satu tujuan dari aliran data baik dari

atau ke sistem.

2. Aliran Data

Menggambarkan aliran data dari suatu proses ke proses yang

lainnya.

3. Proses

Menggambarkan suatu proses yang mentransformasikan data

secara umum yg digambarkan dengan sebuah lingkaran.

4. Tempat Penyimpanan

Tempat penyimpanan merupakan komponen yang berfungsi

untuk menyimpan data atau file. Simbol dari berkas ini

digambarkan dengan garis paralel.

4. Kamus Data

Menurut Roger. S. Pressman, Ph. D (2002 : 40) kamus data

adalah sebuah daftar yang terorganisasi dari elemen data yang

berhubungan dengan sistem, dengan definisi yang telah diteliti,

sehingga pemakai dan analisis sistem akan memiliki pemahaman

yang umum mengenai input, output, dan komponen penyimpan dan

(48)

1. Nama arus data, karena kamus data dibuat berdasarkan arus

data yang mengalir di DAD, maka nama dari arus data juga

harus dicatat di kamus data.

2. Alias, alias atau nama lain dari data dapat dituliskan bila

nama lain ini ada. Alias perlu ditulis karena data yang sama

mempunyai nama yang berbeda untuk orang atau departemen

satu dengan yang lainnya. Misalnya bagian pembuat faktur

dan langganan menyebut bukti penjualan sebagai faktur,

sedangkan bagian gudang menyebutnya sebagai tembusan

permintaan persediaan. Baik faktur dan tembusan permintaan

persediaan ini mempunyai struktur data yang sama, tetapi

mempunyai struktur yang berbeda.

3. Arus data, arus data menunjukkan dari mana data mengalir

dan ke mana data akan menuju. Keterangan ini perlu dicatat

di kamus data agar mudah mencari arus data di DAD.

4. Struktur data, struktur data menunjukkan arus data yang

dicatat di kamus data terdiri dari item-item data apa saja.

Contoh :

Nama Arus Data : KHS

Alias : -

Arus Data : Dosen-P1, P1-mahasiswa

Struktur Data :nim, nama, semester, fakultas,

(49)

kode_mk, nama_mk, SKS, nilai,

sks_nilai, ket

5. Perancangan Basis Data a. Normalisasi

Normalisasi adalah suatu proses untuk mengubah suatu

tabel yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah

tabel atau lebih, yang tidak lagi memiliki masalah tersebut.

Bentuk normalisasi adalah suatu aturan yang dikenakan

pada tabel-tabel dalam basis data dan harus dipenuhi oleh

tabel-tabel tersebut pada level-level normalisasi. Ada

macam-macam bentuk normalisasi, diantaranya adalah

bentuk tidak normal, bentuk normal pertama, bentuk normal

kedua dan bentuk normal ketiga. Aturan-aturan dalam

masing-masing bentuk normalisasi tersebut adalah sebagai

berikut :

1. Bentuk tidak normal

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan

disimpan, tidak ada keharusan mengikuti suatu format

tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi

(50)

2. Bentuk normal pertama

Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal pertama

(1NF) bila setiap kolom bernilai tunggal untuk setiap

baris. Ini berarti bahwa nama kolom yang berulang

cukup diwakili oleh sebuah nama kolom (tidak perlu

ada indeks dalam memberi nama kolom).

3. Bentuk normal kedua

Suatu tabel berada dalam bentuk normal kedua (2NF)

jika tabel berada dalam bentuk normal pertama, semua

kolom bukan kunci primer tergantung sepenuhnya

terhadap kunci primer. Suatu kolom disebut tergantung

sepenuhnya terhadap kunci primer jika nilai pada suatu

kolom selalu bernilai sama untuk suatu nilai kunci

primer yang sama.

4. Bentuk normal ketiga

Suatu tabel berada dalam bentuk normal ketiga (3NF)

jika tabel berada dalam bentuk normal kedua, setiap

kolom bukan kunci primer tidak memiliki

(51)

Contoh kasus :

Bentuk unnormal / normal 1:

Nim Nama Dosen

Mahasiswa : {nim*, nama, dosen_wali, fak, jur, prodi, kelas}

Mata kuliah : {no_MK*, nama_MK, SKS, SMT, TA, index,

tot_SKS, IPK, nim**}

Bentuk normal 3 :

Mahasiswa : {nim*, nama, dosen_wali, fak, jur, prodi, kelas}

Mata kuliah : {no_MK*, nama_MK, SKS}

KHS : {SMT, TA, index, tot_SKS, IPK, no_MK**}

Bentuk normal boyce codd:

Mahasiswa : {nim*, nama, dosen_wali, fak, jur, prodi, kelas}

Mata kuliah : {no_MK*, nama_MK, SKS}

KHS : {nim**, SMT, TA, tot_SKS, IPK}

(52)

b. Tabel Relasi

Tabel Relasi adalah hubungan yang terjadi pada suatu tabel

dengan tabel yang lainnya, yang berfungsi untuk mengatur

operasi suatu database.

Contoh tabel relasi kasus KHS seperti contoh normalisasi

diatas :

6. ERD ( Entiti Relationship Diagram)

ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan

antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data

yang mempunyai hubungan antar relasi. ERD untuk

memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk

menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol.

(53)

a. Entiti

Entiti merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata

dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain . Simbol dari

entiti ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang.

b. Atribut

Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut

yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari

entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang

dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain

c. Hubungan Relasi

Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari

himpunan entitas yang berbeda. Relasi yang terjadi diantara

dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dalam satu basis

datayaitu :

1. Satu ke satu (One to one)

Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada

himpunan entitas A berhubungan paling banyak

dengan satu entitas pada himpunan entitas B.

2. Satu ke banyak (One to many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat

berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan

(54)

berhubungan dengan satu entitas pada himpunan

entitas A.

3. Banyak ke satu (Many to one)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat

berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan

entitas B.

Contoh ERD pada kasus KHS yang telah dibahas di

normalisasi dan tabel relasi :

Mahasiswa memiliki MK

Memiliki KHS

1 N

1

1

3.2.4. Pengujian Software

Menurut Roger. S. Pressman, Ph. D (2002 : 551) mengemukakan

bahwa metode ujicoba blackbox memfokuskan pada keperluan fungsional

dari software. Pengujian blackbox memungkinkan pengembang software

untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh

syarat-syarat fungsional suatu program. Ujicoba blackbox bukan merupakan

alternatif dari ujicoba whitebox, tetapi merupakan pendekatan yang

(55)

metode whitebox. Ujicoba blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan

dalam beberapa kategori, diantaranya :

1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang

2. Kesalahan interface

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal

4. Kesalahan performa

5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi

Tidak seperti pengujian white-box, yang dilakukan pada saat awal

proses pengujian, pengujian black-box cenderung diaplikasikan selama tahap

akhir pengujian. Karena pengujian black-box memperhatikan struktur

control, maka perhatian berfokus pada domain informasi. Alasan

menggunakan pengujian black box karena dapat mengetahui apakah

perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai

dengan yang diharapkan. Dimana pengujian black box merupakan metode

perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data

uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran

dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

(56)

50 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem kesehatan di Rumah Bersalin Ibu Mairah yang sedang

berjalan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan mempelajari sistem yang

ada. Untuk mengetahui hal tersebut diperlukan suatu penggambaran aliran-aliran

informasi dari bagian-bagian yang terlibat pada Rumah Bersalin Ibu Mairah.

4.1.1. Analisis Dokumen

Analisis dokumen merupakan metode analisis data dengan cara

mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan objek yang akan diteliti

dengan memperhatikan fungsi dokumen, sumber data dan atribut yang ada

dalam dokumen tersebut yang ada pada Rumah Bersalin Ibu Mairah. Di

bawah ini merupakan analisis dokumen yang terdapat di Rumah Bersalin Ibu

Mairah Bandung.

1. Nama : Data Pelanggan

Fungsi : Untuk kartu berobat pasien ketika melakukan pengobatan

kembali

Sumber data : Bagian Pendaftaran

Rangkap : 1 (satu)

Atribut :no_reg, nama_pasien, alamat, no_telepon, tgl_lahir,

(57)

2. Nama : Buku Daftar Pasien Baru

Fungsi : Untuk mengetahui jumlah pasien yang terdaftar

Sumber Data : Bagian pendaftaran

Rangkap : 1 (satu)

Atribut :no_reg, nama_pasien, tgl_lahir, nama_suami, tlp_pasien,

alamat, tujuan_pemeriksaan, tgl_pendaftaran

3. Nama : Buku Kunjungan Pasien

Fungsi : Untuk mengetahui pasien yang berkunjung

Sumber Data : Bagian pendaftaran

Rangkap : 1 (satu)

Atribut :no_reg, tgl_pemeriksaan, nama_pasien, tgl_lahir,

nama_suami, tlp_pasien, alamat, tujuan_pemeriksaan

4. Nama : Kartu Menuju Sehat (KMS)

Fungsi : Untuk mengetahui rekam medis imunisasi anak

Sumber Data : Bagian Pendaftaran

Rangkap : 1 (satu)

Atribut :no_reg, nama_anak, tgl_pemeriksaan1, tgl_lahir_anak,

riwayat_kelahiran, BBL, PBL, nama_ayah, umur_ayah,

pekerjaan_ayah, nama_ibu, umur_ibu, pekerjaan_ibu,

alamat, riwayat_saudara, jenis_imunisasi,

tgl_pemeriksaan_selanjutnya, jenis_kelamin,

(58)

5. Nama : Rekam Medis Rawat Jalan Anak

Fungsi : Untuk mengetahui rekam medis pemeriksaan pasien

Sumber Data : Bagian Pendaftaran

Rangkap : 1 (satu)

Atribut :no_reg, nama_anak, umur_anak, tgl_lahir_anak, alamat,

nama_ayah, pekerjaan_ayah, agama_ayah,

no_telepon_ayah, tgl_pemeriksaan, hasil_pemeriksaan.

6. Nama : Rekam Medis Rawat Jalan Ibu

Fungsi : Untuk mengetahui rekam medis pemeriksaan pasien

Sumber Data : Bagian Pendaftaran

Rangkap : 1 (satu)

Atribut :no_reg, nama_ibu, umur_ibu, tgl_lahir_ibu, alamat,

nama_suami, pekerjaan_suami, agama_suami,

no_telepon_suami, tgl_pemeriksaan, hasil_pemeriksaan,

G, P, Ab.

7. Nama : Nota Pembayaran Obat Pasien

Fungsi : Untuk mengetahui jumlah pembayaran resep obat

Sumber Data : Bagian obat

Rangkap : 2 (dua)

Atribut :no_nota, tanggal_pembayaran, no_reg, jumlah_obat,

nama_obat, harga_satuan, jumlah_harga,

(59)

8. Nama : Form Pembayaran Pelayanan Rawat Jalan Pasien

Fungsi : Untuk mengetahui jenis pelayanan/pemeriksaan pasien

Sumber Data : Bidan / dokter

Rangkap : 1 (satu)

Atribut :no_reg, nama_pasien, tanggal_pemeriksaan,

jenis_pelayanan, dokter_pemeriksa

9. Nama : Form Rawat Inap Pasien

Fungsi : Untuk mengetahui riwayat pasien sebelum persalinan

Sumber Data : Bidan/dokter

Rangkap : 1 (satu)

Atribut :no_reg, nama_istri/ibu, umur_ibu, agama, pekerjaan_ibu,

nama_suami, umur_suami, pekerjaan_suami, alamat,

tgl_masuk_RS, jam_masuk_RS, tgl_keluar_RS,

jam_keluar_RS, tgl_pemeriksaan, G, P, A,

riwayat_penyakit, hari_persalinan, tgl_persalinan,

jenis_kelamin_bayi, BB_bayi, PB_bayi, apgar_score,

dokter_pemeriksa.

10.Nama : Form Status Perawatan Rawat Inap Pasien Persalinan

Fungsi : Untuk mengetahui data pasien

Sumber Data : Bidan/dokter

Gambar

Gambar 2.6  Tampilan Kerja Visual Basic 6.0
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Rumah Bersalin Ibu Mairah Bandung
Tabel Relasi adalah hubungan yang terjadi pada suatu tabel
Gambar 4.1 Flowmap pendaftaran pasien baru yang sedang berjalan di
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bagaimana membuat aplikasi yang dapat mempermudah klinik dalam mengelola data pendaftaran pasien, data pasien, data pemeriksaan (rekam medis), data dokter, data laporan

Polresta Surakarta menggunakan sistem pencatatan manual, dalam proses. pendaftaran pasien, petugas masih kesulitan dalam proses

Klinik Bersalin Bidan Wahyu Jatiningsih yaitu tempat pemeriksaan orang sakit mulai dari pemeriksaan pasien umum dan pasien bersalin. Permasalahan yang terdapat pada Klinik

Instalasi rekam medis merupakan tahapan proses pencatatan data pasien, pendaftaran pasien yang datang untuk kunjungan yang baru pertama kali atau berikutnya ke

Maka solusi yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah tersebut adalah perlu dibuatkannya sistem informasi rumah bersalin yang dapat membantu rumah bersalin dalam menangani semua

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dilihat bahwa Rumah Sakit TNI- AD dalam pencatatan dan pengolahan rekam medisnya masih manual yang memungkinkan adanya human

Dalam pengolahan data laporan hasil produksi yang dilakukan,masih ada beberapa kekurangan yaitu proses pencatatan laporan hasil produksi yang dilakukan masih menggunakan

Perancangan sistem ini menghasilkan sebuah aplikasi dari pendaftaran pasien hingga pasien tersebut keluar dari rumah sakit yang terdiri dari dua bentuk laporan yaitu laporan