• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Rawat Inap Dan Rawat Jalan Di Rumah Bersalin Theresia Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Rawat Inap Dan Rawat Jalan Di Rumah Bersalin Theresia Bandung"

Copied!
135
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Kelulusan pada Program Studi Strata Satu Sistem Informasi

Disusun Oleh:

Elen Elisa Br Sitepu 1.05.07.847

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

Klinik Bersalin Theresia merupakan salah satu instansi yang bergerak dalam bidang kesehatan. Untuk pengolahan data dan pembuatan laporan pelayanan pasien, Klinik Bersalin Theresia sering mengalami keterlambatan,kesalahan serta penumpukan blanko di Klinik Bersalin Theresia tersebut.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti bermaksud untuk membantu memecahkan masalah yang dihadapi yaitu dengan merancang suatu sistem informasi rawat inap dan rawat jalan. Dalam hal ini peneliti menggunakan prototype untuk metode pengembangan sistem serta menggunakan pendekatan terstruktur yang

menggunakan beberapa alat bantu dan teknik pengerjaan, seperti flowmap, diagram

konteks, dan Data Flow Diagram (DFD).

Sehingga dari hasil perancangan sistem ini maka pengolahan data pasien bisa lebih cepat dan mengurangi kesalahan dalam proses pencatatan data, dan mengurangi keterlambatan dalam pembuatan dan penyampaian laporan.

(3)

Klinik Bersalin Theresia is one of agencies in health. For data processing and reporting patient services, Teresa Maternity Clinic are experiencing delays, as well as stacking faults form in Klinik Bersalin Theresia. From the results of the research has been conducted, researchers intend to help solve the problems faced by designing a system of patient care information.

From the results of the research has been conducted, researchers intend to help solve the problems faced by designing an information system of inpatient and outpatient. In this case the researchers used a prototype for the development of methods and systems using a structured approach that uses several tools and working techniques, such as flowmap, context diagrams, and Data Flow Diagrams (DFD).

In order from the design of this system, data processing services to patients more quickly and reduce errors in data recording process, and reduce delays in the manufacture and delivery of reports.

(4)

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Bapa di Surga, atas Kasih dan

Pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi ini dengan judul:

SISTEM INFORMASI RAWAT INAP DAN RAWAT JALAN DI KLINIK

BERSALIN THERESIA BANDUNG”. Laporan skripsi ini penulis sajikan

sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Strata 1 pada Jurusan

Sistem Informasi, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

Dengan kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih atas segala

bantuan dan dukungannya yang telah diberikan kepada penulis baik secara moral

dan material, khususnya kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia.

2. Dr. Arry Akhmad Arman, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu

Komputer Universitas Komputer Indonesia.

3. Dadang Munandar, SE.M.SI, selaku Ketua Prodi Sistem Informasi Fakultas

Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

4. Imelda ST, MT, selaku Dosen wali MI-21 dan juga sebagai Dosen

pembimbing saya yang telah banyak membantu selama perkuliahan serta

dalam penyusunan skripsi saya.

(5)

7. Kepada Ibu Theresia Tarigan sebagai bidan di Rumah Bersalin Theresia dan

Bapak Ismail P Bangun sebagai pimpinan yang telah banyak membantu dan

memberikan data tentang Rumah Bersalin Theresia.

8. Kepada sahabat terbaikku Ita Erika serta myhann Ari Munthe yang telah

banyak sekali memberi semangat dan doa.

9. Kepada teman seperjuangan di MI-21 Kiki yang telah banyak membantu

serta MI-5 Rd.Widya,Ridha,Sony,Heru,Sendy,Heni sukses buat kita semua

kawan.

Penulis persembahkan penyusunan skripsi ini bagi kemuliaan-Nya.

Semoga bantuan dan kebaikan yang telah diberikan oleh pihak-pihak diatas

diberkati oleh Tuhan Yesus Kristus. Penulis mengharapkan penyusunan laporan

skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan Mahasiswa Unikom

dimasa yang akan datang pada umumnya.

Penulis berharap semoga laporan skripsi ini dapat bermanfaat bagi

pihak-pihak yang membutuhkannya, atas segala kekurangannya penulis mohon maaf

yang sebesar-besarnya.

Bandung, Juni 2011

(6)

1

1.1Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah merambah ke

berbagai sektor termasuk kesehatan. Teknologi informasi juga memiliki potensi

dalam memproses data dan mengolahnya menjadi informasi,teknologi informasi

juga mampu menyimpannya dengan jumlah kapasitas jauh lebih banyak dari

cara-cara manual. Teknologi informasi dengan pemanfaatan teknologi komunikasi juga

memungkinkan data kesehatan dikirim secara mudah dan cepat. Perkembangan

teknologi informasi sangat mendukung dalam manajemen rekam medis secara

lebih efektif dan efisien. Pemanfaatan teknologi informasi banyak ditemukan pada

dunia kesehatan misalnya pada sistem administrasi,obat-obatan,penyakit

(diagnosa),perawatan pasien serta monitoring status pasien. Dan banyak hal lagi

yang dapat digunakan dengan teknologi informasi untuk memproses kegiatan

rekam medis yang ada di institusi kesehatan.

Upaya kesehatan merupakan kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan

kesehatan yang bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi

masyarakat dan tempat yang digunakan untuk menyelenggarakannya disebut

sarana kesehatan. Sarana kesehatan ini berfungsi melakukan upaya kesehatan

dasar, kesehatan rujukan dan atau upaya kesehatan penunjang.Begitu juga dalam

(7)

Rumah bersalin merupakan suatu institusi kesehatan profesional yang

menangani proses persalinan dan pelayanannya disediakan oleh dokter,bidan atau

tenaga kesehatan lainnya. Selain memberikan pelayanan kepada setiap

pengunjung klinik bersalin. Rumah bersalin juga harus meningkatkan keamanan

dan kenyamanan, serta kemampuan pelayanan medis dan manajemennya, karena

itu merupakan salah satu tujuan keberhasilan pembangunan kesehatan di

Indonesia.

Upaya meningkatkan pelayanan kesehatan terutama di rumah bersalin sangat

diperlukan, oleh karena itu suatu sistem yang komputerisasi untuk dapat

memberikan pelayanan yang terbaik serta dapat menunjang kegiatan – kegiatan

klinik bersalin yang lainnya. Sistem yang dipakai di rumah bersalin yang masih

manual menuntut rumah bersalin untuk dapat menghadirkan sebuah sistem yang

dapat mempermudah kegiatan-kegiatan yang ada pada rumah bersalin tersebut

serta memberikan peningkatan pelayanan kepada pasien.

Dalam pencapaian kinerja sistem yang terintegrasi dengan baik, rumah bersalin

harus dapat menyusun strategi untuk mengelolanya agar kegiatan serta pelayanan

yang terdapat di rumah bersalin tersebut dapat berjalan dengan lancar, sehingga

(8)

Pengolahan data yang masih manual yang terdapat pada rumah bersalin

tersebut tentu saja mempersulit kegiatan yang terdapat pada rumah bersalin

tersebut yang meliputi pengolahan data administrasi dan pengolahan data pasien

yang mendaftar mulai dari proses pengecekan ibu hamil,persalinan sampai ke

proses rawat jalan yang terangkum dalam pemulihan kesehatan ibu,anak.

Misalnya imunisasi yang harus dilakukan secara teratur serta KB bagi ibu setelah

melakukan persalinan.

Dalam hal ini banyak data-data pasien yang tidak akurat yang disebabkan

oleh penyimpanan data masih dilakukan dengan manual yakni dengan

menyimpannya dalam buku besar maupun blanko,formulir yang disimpan di rak

penyimpanan serta kesulitan dalam pencarian data. Contohnya pada periode

Januari 2011 jumlah pasien yang melahirkan sebanyak 20 orang sedangkan untuk

Imunisasinya sendiri sebanyak 100 orang sedangkan untuk KB mencapai 337

orang pada periode Januari. Akibatnya terjadi keterlambatan dalam penyajian

informasi yang dibutuhkan dalam hal ini misalnya jika pasien datang kembali

petugas administrasi akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk

mencocokkan data pasien yang ada di rumah bersalin dengan yang terdapat pada

kartu cek up yang dibawa oleh pasien. Dalam mengecek kelengkapan administrasi

harus dihitung dan dicari satu persatu dari seluruh data yang ada, sehingga petugas

rumah bersalin mengalami kesulitan untuk menemukan kembali data pasien. Hal

ini disebabkan karena data-data pasien yang terdapat di rumah bersalin tersebut

hanya tersimpan pada kertas,blanko-blanko yang di simpan di rak di rumah

(9)

Oleh sebab itu untuk meningkatkan pelayanan serta pengolahan data

pasien dalam rumah bersalin tersebut serta meminimalkan kesalahan yang

mungkin terjadi, maka dilakukan suatu pengolahan data administrasi dan

data-data pasien yang melakukan proses persalinan menggunakan sistem

terkomputerisasi dan terintegrasi.

Dengan adanya sistem pengolahan data tersebut akan mempermudah dan

mempercepat proses pengolahan data dengan baik, benar dan akurat serta dapat

menjadi sebuah data dan informasi yang penting bagi rumah bersalin.

Dari uraian dan masalah – masalah diatas yang ada di rumah bersalin maka

penulis untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul “SISTEM

INFORMASI RAWAT INAP DAN RAWAT JALAN DI RUMAH

(10)

1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasi permasalahan

yang terjadi pada rumah bersalin yang ada, yakni :

1. Sistem informasi yang terdapat pada rumah bersalin Theresia dilakukan secara

manual. Pendataan pasien dilakukan di blanko yang sudah disediakan rumah

bersalin sehingga jika pasien datang kembali pihak rumah bersalin mengalami

kesulitan dalam pencarian blanko data pasien tersebut sehingga terjadi

penumpukan blanko-blanko data pasien yang tidak efektif.

2. Dalam proses rekap data laporan bulanan dari setiap kegiatan yang terdapat

pada rumah bersalin misalnya persalinan dan imunisasi mengalami hambatan

karena bidan harus mendata lagi satu per satu blanko persalinan dan imunisasi

yang terdapat pada periode bulan tersebut.

3. Terdapat berbagai jenis KB di rumah Bersalin Theresia misalnya

suntik,Pil,Kondom,IUD,MOW,MOP dll. Dalam hal ini perlu pengelompokan

yang terperinci dalam jenis-jenis KB tersebut sehingga dalam perekapan data

pasien yang telah melakukan KB setelah melakukan persalinan dapat

(11)

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian singkat pada latar belakang masalah dan identifikasi

masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem yang berjalan dalam proses pendataan pasien di

rumah bersalin Theresia.

2. Bagaimana perancangan sistem informasi bersalin dan rawat inap di

rumah bersalin Theresia.

3. Bagaimana aplikasi sistem informasi informasi bersalin dan rawat inap

di rumah bersalin Theresia.

4. Bagaimana pengaruh implementasi yang diberikan oleh sistem

informasi yang dirancang untuk rumah bersalin Theresia.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Setiap penelitian memiliki maksud dan tujuan masing – masing. Terkait

dengan maksud peneliti melakukan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengefektifkan kerja pelayanan bagi pasien di Rumah Bersalin

Theresia misalnya ketika pasien datang petugas dapat dengan mudah

menemukan data pasien yang hendak melakukan periksa hamil maupun

imunisasi sehingga waktunya lebih singkat.

2. Dalam pendataan pasien yang bayinya diimunisasi dapat lebih efektif karena

di sistem sudah tersimpan datanya sehingga penumpukan blanko-blanko yang

(12)

3. Dalam proses rekap data bulanan misalnya persalinan dan imunisasi dapat

dilakukan dengan mudah tanpa harus mencari-cari blanko-blanko yang ada

pada bulan/periode tersebut.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian, adalah :

1. Mengetahui sistem yang berjalan dalam proses pendataan di rumah bersalin

Theresia.

2. Meningkatkan kinerja pada rumah bersalin Theresia dalam pelayanan untuk

mengoptimalkan efisiensi dan efektivitas pelayanan pasien.

3. Merancang sistem informasi bersalin pada rumah bersalin Theresia.

4. Mengimplementasikan sistem informasi bersalin dan rawat inap di rumah

bersalin Theresia Bandung.

1.4Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian mencakup dua hal, yaitu kegunaan praktis dan

kegunaan Akademis, yaitu :

1.4.1 Kegunaan Praktis

1. Membantu rumah bersalin dalam memecahkan kendala yang

dihadapi, terutama pada sistem pengolahan data pasien yang

melakukan proses persalinan serta rawat inap.

2. Dengan adanya sistem ini diharapkan kinerja rumah bersalin lebih

(13)

1.4.2 Kegunaan akademis

1. Dapat menyalurkan ilmu yang diperoleh penulis dalam pembuatan

program sistem informasi Bersalin dan rawat inap di rumah bersalin

Theresia.

2. Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang

baik bagi pihak-pihak yang belum memahami materi yang sedang

diteliti.

1.5 Batasan Masalah

Peneliti membatasi masalah yang akan dibahas, yaitu :

1. Hanya mengenai penginputan data pasien yang akan maupun yang telah

melakukan proses persalinan serta rawat inap pasien,administrasi dalam

rumah bersalin tersebut seperti pendataan pasien,rawat jalan

(imunisasi,kb,periksa hamil) serta cetak laporan pasien.

2. Tidak membahas tentang ketersediaan obat,sehingga ketersediaan obat

serta obat yang digunakan dalam rumah bersalin tersebut tidak dibahas.

3. Hanya menghitung biaya rawat inap maupun rawat jalan secara garis besar

tidak sampai membuat laporan keuangan,hanya transaksi per pasien yang

melakukan rawat inap maupun rawat jalan.

4. Pada rawat inap tidak dibahas tentang pembagian bed,kelas mauoun

kamar.

5. Hanya menangani kelahiran normal jika pada pasien ditemikan kelainan

kandungan maka rumah bersalin Theresia membuat surat rujukan kepada

(14)

1.6Lokasi dan Jadwal Penelitian

1.6.1 Lokasi Penelitian

Lokasi pelaksanaan penelitian Tugas Akhir bertempat di Rumah Bersalin

Theresia Bandung yang berlokasi di Jl. Cikutra No.226A,Telepon (022) 7107295.

1.6.2 Jadwal Penelitian

Adapun jadwal penelitian Tugas Akhir akan diuraikan lebih jelasnya pada

table di bawah ini :

Tabel 1.6 Jadwal Penelitian

No Nama Kegiatan Mar Apr Mei Jun Jul Ags

3 Pengambilan Data Premier

(Partisipasi) 4 Identifikasi

Masalah dan atau Kebutuhan 5 Merancang Prototipe

(15)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin di dalam buku Analisis dan Desain Sistem

Informasi (2005:2) perbandingan antara pendekatan sistem yang lebih menekankan

pada prosedur atau elemen.

Dalam mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan sistem, yaitu

sistem yang lebih menekankan kepada prosedur dan elemennya. Gerald. J. (1991)

pendekatan sistem yang lebih menekankan kepada prosedur didefinisikan bahwa:

“sistem yaitu suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,

berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu

sasaran tertentu”. Sedangkan McLeod berpendapat:”sistem adalah sekelompok

elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. “

Sebagai contoh sistem informasi penjualan barang, sistem ini terdiri dari

beberapa prosedur misalkan prosedur persediaan barang, prosedur pemasaran,

prosedur pelayanan konsumen dan prosedur pemesanan barang. Sedangkan contoh

dari sistem yang lebih menekankan pada elemen adalah sistem komputer, sistem

komputer merupakan gabungan dari beberapa komponen perangkat keras, sistem

(16)

Dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan/prosedur dari

bagian/komponen/elemen apapun baik fisik maupun non fisik yang saling terhubung

satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.

2.1.1. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik/sifat-sifat tertentu, diantaranya :

a. Komponen (components)

Komponen-komponen dapat terdiri dari beberapa subsistem/subbagian, dimana

setiap subsistem tertentu memiliki fungsi khusus dan akan mempengaruhi proses

sistem secara keseluruhan.

b. Batas sistem (boundary)

Merupakan daerah yang membatasi antara satu sistem dengan sistem

lainnya/dengan lingkungan luarnya. Memungkinkan suatu sistem dipandang

sebagai satu batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem

tersebut.

c. Lingkungan luar sistem (environments)

Adalah apapun batas diluar dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan merugikan. Lingkungan yang

menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara, sebaliknya lingkungan yang

merugikan harus ditahan dan dikendalikan apabila tidak ingin terganggu

(17)

d. Penghubung (interface)

Merupakan media penghubung antara subsistem, yang memungkinkan

sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari

satusubsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya melalui

penghubung disamping sebagai untuk mengintegrasikan subsistem-subsistem

menjadi satu kesatuan.

e. Masukan (input)

Adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem, yang dapat berupa masukan

perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukan

parawatan adalah energi yang dimasukan supaya sistem dapat beroperasi,

sedangkan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan

keluaran. Contohnya di dalam sistem komputer, program adalah maintenance

input yang digunakan untuk mengopersikan komputer dan data adalah signal

input untuk diolah menjadi informasi.

f. Keluaran (output)

Adalah hasil dari energi yang telah diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran

yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk

subsistem yang lain. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan

adalah keluaran yang tidak berguna dan hasil sisa pembuangan sedangkan

(18)

g. Pengolah (process)

Suatu sistem mempunyai suatu bagian pengolah yang akan mengubah masukan

menjadi keluaran. Contoh Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa

bahan baku dan bahan-bahan lainnya menjadi keluaran barang jadi. Contoh

lainnya sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi

laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lainnya yang dibutuhkan oleh manajemen.

h. Sasaran (objectives) atau tujuan (goal)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan/sasaran, apabila sistem tidak memiliki

sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat

menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan

dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil jika mengenai

sasaran/tujuannya.

2.1.2. Klasifikasi Sistem

a. Sistem abstrak (abstrack sistem) dan sistem fisik (physical sistem)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran/ide-ide yang tidak

tampak secara fisik, contoh : sistem teologi yang berisi gagasan tentang

hubungan antara manusia dengan Tuhan.

Sistem Fisik adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat, contohnya sistem

(19)

b. Sistem tertentu (deterministic sistem) dan sistem tak tentu (probabilistic

sistem)

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi,

interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga

keluarannya dapat diramalkan, contoh : sistem komputer melalui program.

Sistem tak tentu adalah sistem yang tidak dapat diprediksi karena

mengandung unsur probabilitas, contohnya sistem arisan.

c. Sistem tertutup (closed sistem) dan sistem terbuka (open sistem)

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh

dengan lingkungan luarnya. Bekerja secara otomatis tanpa turut campur

tangan dari pihak diluarnya (kenyataan tidak ada sistem yang tertutup yang

ada hanyalah relatively closed sistem.

Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan

lingkungan luarnya. Menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk

lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.

d. Sistem alamiah (natural sistem) dan sistem buatan manusia (human made

sistem)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak

dibuat manusia, contoh : sistem perputaran bumi dan tata surya.

Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia dan

melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin. contoh : sistem komputer

(20)

e. Sistem sederhana dan sistem kompleks

Berdasarkan tingkat kerumitannya, sistem dibedakan menjadi dua jenis yaitu

sistem yang sederhana (misalnya sepeda) dan sistem yang kompleks

(misalnya otak manusia).

2.2. Konsep Dasar Informasi

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:8) menerangkan bahwa ada

beberapa penjelasan tentang deskripsi dari data yaitu :

a. Data adalah deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi (the

description of things and events that we face).

b. Data bisnis didefinikan organisasi tentang sesuatu (resources) dan

kejadian (transactions) yang terjadi (business data is an organization’s

description of things (resources) and events (transactions) that it face).

c. Definisi data yang lain adalah data merupakan kenyataan yang

menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Dan

kesatuan nyata (fact and entity) adalah berupa suatu objek nyata seperti

tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.

Dalam menganalisis dan merancang suatu sistem harus mengerti terlebih dulu

komponen-komponen yang ada dalam sistem tersebut. Darimana data dan informasi

tersebut, diperoleh darimana dan kemana hasil pengolahan data dan informasi

(21)

Data merupakan sumber dari informasi, kegunaan informasi adalah untuk

mengurangi ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu

keadaan.

Pengolahan data (data processing) adalah masa atau waktu yang digunakan

untuk mendeskripsikan perubahan bentuk data menjadi informasi yang memiliki

kegunaan. Untuk memperoleh informasi perlu dijelaskan bagaimana siklus yang

terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi. Siklus informasi atau siklus

pengolahan data adalah sebagai berikut :

Input (Data) Proses (Pengolahan Data)

Output (Informasi)

Gambar 2.1. Siklus Informasi

(Sumber[Al-Bahra:2005])

1. Input : Tahap ini merupakan proses masukan data kedalam proses komputer

melalui alat input (input device).

2. Proses : Tahap ini merupakan proses pengolahan data yang sudah dimasukan,

dan dilakukan oleh alat pemroses (processing device), dapat berupa proses

perhitungan, perbandingan, pengklasifikasian, pengurutan, pengendalaian atau

pencarian data.

3. Output : Tahap ini merupakan proses penampilan hasil dari pengolahan data

(22)

Dalam buku Analisis dan Desain Sistem Informasi terdapat kutipan dari

Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:9) bahwa “ Raymond McLeod (1995) mendefinisikan

informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi

penerimanya.”

maka definisikan “informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang

lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.”

2.2.1. Kualitas Informasi

Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh beberapa hal :

1. Relevan (relevancy).

Informasi harus memberikan manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk

tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

2. Akurat (accuracy).

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan dan harus

jelas mencerminkan maksudnya. Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus

memiliki kelengkapan yang benar-benar dengan jumlah keseluruhan informasi

yang dihasilkan pada satu proses pengolahan data tertentu.

3. Tepat waktu (timeliness).

Informasi yang dihasilkan/dibutuhkan tidak boleh terlambat (usang). Informasi

yang usang tidak memiliki nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan

(23)

4. Ekonomis (economy)

Lebih mengarah kepada biaya, pihak yang menggunakan/membutuhkan informasi

akan mempertimbangkan keuntungan informasi dari segi biaya.

5. Efisien (efficiency)

Informasi yang efisien diharapkan dapat menghasilkan perubahan sistem yang

menguntungkan contohnya dari keluaran/nilai uang atau keluaran/waktu dan

mengurangi kesalahan.

6. Dapat dipercaya (reliability)

Suatu informasi harus bisa dipercaya, dari mana/siapa informasi itu diterima. Jadi

sistem informasi harus memperhatikan masalah reliabilitasnya.

7. Kegunaan (usability)

Sebuah sistem dirancang sesuai dengan kriteria. Jika sistem sulit digunakan berarti

ada masalah dalam sistem dan semua sistem informasi akan mempunyai masalah.

Beberapa hal yang akan menyebabkan sistem informasi mempunyai masalah,

diantaranya karena waktu, lingkungan sistem yang berubah, perubahan prosedur

operasional.

Di dalam menghasilkan informasi yang berkualitas, peran manusia sangat

dominan dan paling berpengaruh, dikatakan dominan karena hanya sebagian kecil

yang dapat dilakukan oleh alat/mesin untuk menghasilkan informasi yang berkualitas,

(24)

2.2.2. Informasi dan Tingkat Manajemen

Berdasarkan tingkat manajemen, informasi dapat dikelompokan berdasarkan

penggunanya, yaitu sebagai berikut :

a. Informasi Strategis

Digunakan untuk mengambil keputusan jangka panjang, mencakup informasi

eksternal (tindakan pesaing, pelanggan), rencana perluasan perusahaan dan

sebagainya.

b. Informasi Taktis

Digunakan untuk mengambil keputusan jangka menengah, contohnya dipakai

untuk menyusun strategi atau rencana-rencana penjualan.

c. Informasi Teknis

Digunakan untuk operasional sehari-hari, contoh informasi persediaan stock,

return penjualan dan laporan kas harian.

2.3. Sistem Informasi

Terdapat banyak definisi tentang sistem informasi yang diutarakan oleh

beberapa sumber salah satunya Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:13) Sistem informasi

dapat didefinisikan sebagai berikut :

a. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen

dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.

b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan

(25)

c. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan

pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan

strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan

laporan-laporan yang diperlukan.

Sedangkan Abdul Kadir (2003:11) membandingkan definisi sistem informasi

dari berbagai sumber-sumber yang dicantumkannya melalui sebuah tabel seperti

dibawah ini :

Tabel 2.1 Definisi Sistem Informasi

Sumber Definisi

Alter (1992) Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur

kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang

diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah

Bodnar dan

Hopwood (1993)

Sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras

dan perangkat lunak yang dirancang untuk

menginformasikan data kedalam bentuk informasi Gelinas, Oram dan

Wiggins (1990)

Sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia

yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen

berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk

menghimpun, menyimpan dan mengolah data serta

Hall (2001) Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur

(26)

Turban, McLean

dan Wetherbe

Sebuah sistem informasi mengumpulkan, memproses,

menyimpan, menganalisis dan meyebarkan informasi

Wilkinson (1992) Sistem informasi adalah kerangka kerja yang

mengkoordinasi sumber daya (komputer, manusia)

untuk mengubah masukan (input), menjadi keluaran

2.3.1. Klasifikasi Sistem Informasi

Ada berbagai cara untuk mengelompokan sistem informasi. Klasifikasi yang

umum dipakai antara lain didasarkan pada level organisasi, area fungsional,

dukungan yang diberikan dan arsitektur sistem informasi.

1. Sistem informasi menurut level organisasi

Berdasarkan level organisasi, sistem organisasi dikelompokan menjadi :

a. Sistem informasi departemen, adalah sistem informasi yang hanya

digunakan dalam sebuah departemen.

b. Sistem informasi antarorganisasi, merupakan jenis sistem informasi yang

menghubungkan dua organisasi atau lebih.

c. Sistem informasi perusahaan, merupakan sistem informasi yang tidak

terletak pada masing-masing departemen melainkan berupa sebuah sistem

(27)

2. Sistem informasi fungsional

Sistem informasi fungsional adalah sistem informasi yang ditujukan untuk

memberikan informasi bagi kelompok orang yang berada pada bagian tertentu

dalam perusahaan. Contohnya sistem informasi penjualan menyediakan

informasi yang dipakai oleh fungsi pemasaran, misalnya berupa dokumen

transaksi penjualan.

3. Sistem informasi berdasarkan dukungan yang tersedia

Berdasarkan dukungan yang tersedia kepada pemakai, sistem informasi yang

digunakan pada semua area fungsional dalam organisasi dapat diklasifikasikan

sebagai berikut :

a. Sistem pemrosesan transaksi (transaction processing sistem/TPS) berfungsi

menghimpun dan menyimpan informasi transaksi, dipakai oleh orang yang

memproses transaksi.

b. Sistem informasi manajemen (management information sistem/MIS)

berfungsi mengkonversi data yang berasal dari TPS menjadi informasi yang

berguna untuk mengelola organisasi dan memantau kinerja.

c. Sistem otomasi perkantoran (office automation sistem/OAS) berfungsi

menyediakan fasilitas untuk memproses dokumen maupun pesan-pesan

sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara efisien dan efektif.

d. Sistem pendukung keputusan (decision support sistem/DSS) berfungsi

membantu pengambilan keputusan dengan menyediakan informasi, model

(28)

e. Sistem informasi eksekutif (executive information sistem/EIS) berfungsi

menyediakan informasi yang mudah diakses dan bersifat interaktif, tanpa

mengharuskan eksekutif menjadi ahli analis.

f. Sistem pendukung kelompok (group support sistem/GSS)

g. Sistem pendukung cerdas (intellegent support sistem/ISS)

Sebagai catatan EIS, DSS dan MIS digunakan untuk mendukung manajemen,

maka ketiga sistem ini sering disebut sebagai sistem pendukung manajemen

(management support sistem/MSS).

4. Sistem informasi menurut arsitektur

Klasifikasi menurut arsitektur sistem dikelompokan menjadi tiga bagian yaitu

sistem berbasis mainframe, sistem komputer pribadi dan sistem tersebar atau

sistem komputasi jaringan.

2.3.2. Detail Komponen Sistem Informasi

Detail komponen sistem informasi terdiri dari beberapa blok, yaitu:

1. Blok masukan (input block)

Dalam sistem informasi blok masukan meliputi metode-metode dan media

untuk menangkap data yang akan dimasukan, dapat berupa

dokumen-dokumen dasar.

2. Blok model (model block)

Terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang berfungsi

(29)

3. Blok keluaran (output block)

Berupa data-data keluaran seperti dokumen output dan informasi yang

berkualitas.

4. Blok teknologi (technology block)

Digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan

mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu

pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok ini merupakan komponen

bantu yang mempelancar proses pengolahan yang terjadi dalam sistem. Dan

teknologi terdiri dari brainware, software dan hardware.

5. Blok basis data (database block)

Merupakan kumpulan data yang berhubungan satu dengan yang lainnya,

tersimpan di hardware komputer dan software yang memanipulasinya.

6. Blok kendali (controls block)

Meliputi masalah pengendalian terhadap operasional sistem yang berfungsi

mencegah dan menangani kesalahan/kegagalan sistem.

2.3.3. Perangkat Sistem Informasi

Sistem informasi memiliki lima komponen diantaranya :

1. Hardware

Sistem informasi modern memiliki perangkat keras seperti komputer, printer

(30)

2. Software

Sistem informasi modern memiliki perangkat lunak untuk memerintahkan

komputer melaksanakan tugas yang harus dilakukannya. Software di

golongkan menjadi beberapa kelompok yaitu :

Sistem operasi, seperti Windows, Linux dll.

Aplikasi, seperti MS Office, Photoshop, CorelDraw dll.

Utilitas, seperti Anti virus

Bahasa pemrograman, seperti Visual Foxpro, Bahasa C dll.

3. Data

Merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih lanjut

untuk menghasilkan informasi, seperti dokumen bukti-bukti transaksi, nota,

kuitansi.

4. Procedures

Merupakan bagian yang berisikan dokumentasi prosedur atau proses-proses

yang terjadi dalam sistem. Prosedur dapat berupa buku-buku penuntun

operasional seperti prosedur sistem pengendalian intern atau buku penuntun

teknis seperti buku manual menjalankan program komputer dan sebagainya.

5. People

(31)

Dari 5 komponen diatas dapat di klasifikasikan sebagai berikut :

a. Hardware dan Software yang berfungsi sebagai mesin

b. Procedures dan People yang merupakan manusia dan tatacara

menggunakan mesin.

c. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar

terjadi suatu proses pengolahan data.

Hardware

Gambar 2.2 Lima Komponen Sistem Informasi

Sumber[Abdul Kadir:2003])

2.4 Basis Data

Menurut Fathansyah (2007:2). Basis data terdiri dari atas dua kata,yaiutu Basis dan

Data. Basis data dapat diartikan sebgai markas atau gudang,tempat

bersarang/berkumpul. Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang

mewakili suatu objek seperti manusia ,barang,hewan,peristiwa, konsep keadaan ,dan

sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka,huruf,simbol,teks,gambar,bunyi,atau

(32)

Basis data merupakan daya yang terorganisasi untuk melayani berbagai

aplikasi pada saat bersamaan dengan melakukan penyimpanan dan pengelolaan data

sehingga data tersebut terlihat di satu lokasi.

Prinsip utama basis data adalah pengaturan data atau arsip dengan tujuan

utama untuk kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data atau arsip.

Dapat disimpulkan bahwa basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang

saling berhubungan satu dengan yang lainnya,tersimpan di simpanan luar komputer

dan digunakan perangkat lunak tertentu untuk memanipulasinya.

Database merupakan salah satu komponen yang penting di sistem

informasi,karena berfungsi sebagai basis penyedia informasi bagi para pemakainya.

Sistem basis data (database system) ini adalah suatu sistem informasi yang

mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya

dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam di dalam

suatu organisasi.

2.5 Arsitektur Aplikasi

Arsitektur aplikasi diartikan sebagai suatu rancangan dalam membuat aplikasi

sehingga dapat mendukung terbentuknya suatu sistem informasi berupa jaringan

(33)

2.5.1 Pengertian Jaringan Komputer

Terkadang istilah jaringan komputer mengartikan suatu himpunan

interkoneksi sejumlah komputer yang autonomous. Dua buah komputer dikatakan

terinterkoneksi bila keduanya dapat saling bertukar data atau informasui. Betuk

koneksinya tidak harus melalui kawat tembaga saja melainkan dapat emnggunakan

serat optik, gelombang mikro, atau satelit komunikasi.

Maka jaringan komputer adalah “suatu penggabungan antara teknologi

komputer dan teknologi komunikasi yang dimana semuanya itu membentuk suatu

kombinasi sehingga computer satu dapat berinteraksi dengan komputer lainnya dan

dapat bertukar data maupun informasi secara bersamaan atau tunggal melalui media

transmisi baik berupa kabel ataupun wireless”.

2.5.2 Jenis – Jenis Jaringan Komputer

Secara umum jenis-jenis jaringan komputer dibagi atas empat jenis menurut

cakupan geografisnya, seperti yang dijelaskan dibawah ini :

1. LAN (Local Area Network)

LAN digunakan untuik menghubungkan komputer yang berada dalam suatu area

ang kecil, misalnya di dalam suatu gedung perkantoran atau kampus. Jarak antara

komputer yang dihubungkannya bisa mencapai 5 - 10 Km. Suatu LAN biasanya

(34)

LAN menjadi populer karena memungkinkan banyak penggunaan untuk memakai

sumber daya secara bersama-sama. Contoh dari sumber daya yang dapat

digunakan itu misalnya suatu mainframe, file server, printer, dan sebagainya.

2. MAN (Metropolitan Area Network)

MAN merupakan suatu jaringan yang cakupannya meliputi suatu kota. MAN

menghubungkan LAN-LAN yang lokasinya berjauhan. Jangkauan MAN bisa

mencapai 10 Km sampai beberapa ratus Km. Suatu MAN biasanya bekerja pada

kecepatan 1,5 – 150 Mbps.

3. WAN (Wide Area Network)

WAN dirancang untuk menghubungkan komputer-komputer yang terletak pada

suatu cakupan geografis yang luas, seperti hubungan dari suatu kota ke kota lain

di dalam satu negara. Cangkupan WAN bisa mencapai 100 Km – 1000 Km, dan

kevepatan antar kota bisa bervariasi antara 1,5 Mbps – 2,4 Gbps dalam WAN,

biaya untuk peralatan transmisi sangat tinggi ,dan biasanya jaringan WAN

dimiliki dan dioperasikan sebagai suatu jaringan publik.

4. GAN (Global Area Network) / Internet

GAN merupakan suatu jaringan yang menghubungkan negara-negara di seluruh

dunia. Kecepatan GAN bervariasi mulai dari 1,5 Mbps sampai dengan 100 Gbps

dan cakupannya mencapai ribuan kilometer. Contoh dari jaringan GAN adalah

(35)

2.5.3 Topologi Jaringan Komputer

Berikut ini akan dijelaskan mengenai tipe-tipe topologi jaringan komputer

adalah sebagai berikut :

1. Linier Bus (garis lurus)

Topologi Linier Bus (garis lurus) terdiri dari satu jalur kabel utama dimana

pada masing-masing ujungnya diberikan sebuah terminator. Semua nodes pada

jaringan (file server, workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi sebuah kabel

utama (backbone). Jaringan-jaringan Ethernet dan local Talk menggunakan

topolpogi linier ini.

Gambar 2.3: Topologi Bus

(36)

Kelebihan dari topologi Linier Bus (Garis Lurus) adalah :

a. mudah di dalam mengkonfigurasi komputer atau perangkat lain ke dalam sebuah

kabel utama;

b. tidak terlalu banyak menggunakan kabel dibandingkan dengan topologi star atau

bintang

Kekurangan dari topologi Linier Bus (Garis Lurus) adalah :

a. seluruh jaringan akan mati jikaada kerusakan pada kabel utama (backbone) ;

b. membutuhkan terminator pada kedua sisi dari kabel utamanya

c. sangat sulit mengidentifikasi permasalahan jika jaringan sedang jatuh atau rusak;

d. sangat tidak disarankan dipakai sebagai salah satu solusi pada penggunaan

jaringan di gedung besar.

2. Star (Bintang)

Topologi model ini dirancang yang man setiap nodes (file server, workstation,

dan perangkat lainnya) terkoneksi ke jaringan melewati sebuah concentrator.

Data yang dikirim ke jaringan lokal akan melewati Iconcentrator sebelum

melanjutjan ke tempat tujuannya. Concentrator akan mengatur dan

mengendalikan keseluruhan fungsi jaringan, dan juga bertindak sebagai repeater

(penguat aliran data). Konfigurasi pada jaringan model ini menggunakan kabel

(37)

Gambar 2.4: Topologi Star

(Sumber [Yuhefizal:2003])

Kelebihan dari topologi Star (Bintang) adalah :

a. mudah di dalam pemasangan pengkabelan;

b. tidak mengakibatkan gangguan pada jaringan ketika akan memasang atau

memindahkan perangkat jaringan lainnya;

c. mudah untuk mendeteksi kesalahan dan memindahkan perangkat-perangkat

lainnya.

Kekurangan dari topologi Star (Bintang) adalah :

a. membuuhkan lebih banyak kabel daripada topologi Linier Bus

b. membutuhkan concentrator, dan bila mana concentrator tersebut rusak maka

semua node yang terkoneksi tidak dapat terdeteksi ;

c. lebih mahal daripada topologi Linier Bus, karena biaya untuk pengadaaan

(38)

3. Ring (cincin)

Topologi Ring (cincin) menggunakan teknik kofigurasi yang sama dengan

topologi Star tetapi pada topologi ini terlihat bahwa jalur media transmisi

menyerupai suatu lingkaran tertutup menyerupai cincin (Lingkaran), sehingga

diberi nama topologi bintang dalam lingkaran atau StarWired Ring.

Gambar 2.5: Topologi Ring

(Sumber [Yuhefizal:2003])

Keuntungan dari topologi Ring(cincin) adalah:

a. Dalam penggunaan kabel lebih hemat

Kerugian dari topologi Ring(cincin) adalah :

a. Pengembangan jaringan lebih kaku

(39)

4. Tree (pohon)

Topologi model ini merupakan perpaduan antara topologi Linier Bus dan Star,

yang mana terdiri dari kelompok – kelompok dari workstasion dengan konfigurasi

Star yang terkoneksi ke kabel utama yang menggunakan topologi Linier Bus.

Topologi ini memungkinkan untuk pengembangan jaringan yang telah ada, dan

memungkinkan untuk mengkonfigurasi jaringan sesuai dengan kebutuhan.

Gambar 2.6: Topologi Tree (pohon)

(Sumber [Yuhefizal:2003])

Kelebihan dari topologi Tree (pohon) adalah :

a. proses konfigurasi jaringan dilakukan dari titik ke titik pada masing-masing

segmen;

(40)

Kekurangan dari topologi Tree (pohon):

a. keseluruhan panjang kabel pada tiap-tiap segmen dibatasi oleh pipa kabel yang

digunakan;

b. jika jaringan utama (backbone) rusak, maka keseluruhan segmen ikut rusak juga.

c. sangat relative sulit untuk dikonfigurasi dan proses pengkabelannya dibandingkan

topologi jaringan yang lain.

2.5.4 Model Hubungan Pada Jaringan Komputer

1. Peer to peer

Model hubungan peer to peer memungkinkan user membagi sumber dayanya

yang ada di komputernya baik itu berupa file, layanan printer dan lain-lain serta

mengakses sumber daya yang terdapat pada computer lain. Model ini tidak

mempunyai sebiah file server atau sumber daya yang terpusat. Di dalam model

hubungan peer to peer ini, seluruh computer adalah sama, yang mana mempunyai

kemampuan yang sama untuk memakai sumber daya yang tersedia di dalam

(41)

Gambar 2.7: Model Hubungan Peer to Peer

(Sumber:http://loveninx.wordpress.com/jaringan-komputer/ 8 Juni 2011)

Keunggulan :

a. Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang

dimilikinya seperti: harddisk, drive, fax/modem, printer.

b. Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan

client-server, salah satunya karena tidak memerlukan adanya server yang memiliki

kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas jaringan.

c. Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga bila

salah satu komputer/peer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak akan

mengalami gangguan.

Kelemahan :

a. Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan tipe peer to peer

setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada. Di

(42)

b. Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client-server, karena

setiap komputer/peer disamping harus mengelola pemakaian fasilitas jaringan

juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.

c. Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur

keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki.

d. Karena data jaringan tersebar di masing-masing komputer dalam jaringan, maka

backup harus dilakukan oleh masing-masing komputer tersebut.

2. Client Server

Istilah client , server dan client/ server dapat digunakan untuk merunjuk kepada

konsep yang sangat umum atau hal spesifik dari perangkat keras atau perangkat

lunak. Pada level yang sangat umum, sebuah client adalah setiap komponen dari

sebuah sistem yang meminta layanan atau sumber daya (resources) dari

komponensistem lainnya. Sedangkan sebuah server adalah setiap komponen

sistem yang menyediakan layanan atau simber daya ke komponen sistem lainnya.

Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain

didalam jaringan dan client adalah komputer-komputer yang menerima atau

menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server. Server dijaringan tipe

client-server disebut dengan Dedicated Server karena murni berperan sebagai server

yang menyediakan fasilitas kepada workstation dan server tersebut tidak dapat

(43)

Sistem client-server biasanya berjalan pada setidaknya dua sistem yang berbeda.

Satu komputer bertindak sebagai client dan lainnya sebagai server, tetapi client

dan server juga bisa berada pada satu sistem komputer. Biasanya sebuah server

melayani beberapa komputer client walaupun mungkin juga hanya melayani satu

client.

Fungsi client/ server biasanya dilakukan oleh file server, kecuali apabila

dibutuhkan kinerja yang maksimal maka digunakanlah server yang khusus. Client

biasanya berupa komputer dekstop yang terhubung dalam jaringan. Apabila

pemakai ingin mengambil atau menyimpan informasi bagian aplikasi client akan

mengeluarkan permintaan yang akan dikirim ke server, server kemudian

menjalankan permintaan dan mengirimkan informasi kepada client.

Data Base

DBMS Server

Client Client Client

Client Client Client Client Client Client

Gambar 2.8: Sistem Jaringan Client-Server

(44)

Keunggulan:

a. Kecepatan akses lebih tinggi

b. Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik

c. Sistem back-up data lebih baik

d. Terpusat (sumber daya dan keamanan data dikontrol melalui server)

e. Skalabilitas

f. Fleksibel

g. Teknologi baru dengan mudah terintegrasi ke dalam system

h. Keseluruhan komponen (client/network/server) dapat bekerja bersama

Kelemahan:

a. Biaya operasional relatif lebih mahal.

b. Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk

ditugaskan sebagai server.

c. Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami

gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.

d. Perbaikan (jaringan besar membutuhkan seorang staff untuk mengatur agar sistem

(45)

2.6 Defenisi Rumah Bersalin

Rumah bersalin merupakan tempat yang menyelenggarakan pelayanan kebidanan

bagi wanita hamil,bersalin dan masa nifas fisiologik termasuk pelayanan keluarga

berencana serta perawatan bayi baru lahir.rumah bersalin mempunyai sifat privat dan

semi privat,sebab tidak semua orang dapat keluar masuk di dalam area ini. Sifat

privat terdapat pada ruang persalinan. Rumah bersalin merupakan

pertanggungjawaban dari bidan. Hal ini berbeda dengan rumah sakit bersalin. Pada

rumah sakit bersalin yang bertanggung jawab di dalamnya adalah dokter spesialis.

Namun ,pemiliknya dapat diberikan pada seorang bidan atau orang umum sebagai

penanam modal di dalamnya. Bidan yang membuka usaha pada rumah bersalin

adalah praktek bidan swasta yang sudah memiliki pendidikan dan sertifikasi.

2.7 Defenisi Bidan

Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti program pendidikan bidan dan

lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku.

2.8 Defenisi Pasien

Pasien merupakan seseorang yang menerima perawatan medis.

(46)

2.9 Defenisi Keluarga Berencana

KB(Keluarga Berencana) artinya mengatur jumlah anak sesuai kehendak Anda, dan

menentukan sendiri kapan Anda ingin hamil. Bila Anda memutuskan untuk tidak

segera hamil sesudah menikah Anda bisa ber-KB.

Layanan KB di seluruh Indonesia sudah cukup mudah diperoleh. Ada beberapa

metoda pencegahan kehamilan, atau penjarangan kehamilan, atau kontrasepsi,bisa

Anda pilih sendiri.

[http://www.scribd.com/doc/18529929/Keluarga-Berencana/ 8 Juni 2011]

2.10 Defenisi Imunisasi

Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan

memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang

mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Imunisasi berasal dari kata imun yang

berarti kebal atau resisten. Imunisasi terhadap suatu penyakit hanya akan memberikan

kekebalan atau resistensi pada penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar dari

penyakit lain diperlukan imunisasi lainnya.

Imunisasi biasanya lebih fokus diberikan kepada anak-anak karena sistem kekebalan

tubuh mereka masih belum sebaik orang dewasa, sehingga rentan terhadap serangan

(47)

Imunisasi tidak cukup hanya dilakukan satu kali, tetapi harus dilakukan secara

bertahap dan lengkap terhadap berbagai penyakit yang sangat membahayakan

kesehatan dan hidup anak. Tujuan dari diberikannya suatu imunitas dari imunisasi

adalah untuk mengurangi angka penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan

kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian pada penderitanya.

Beberapa penyakit yang dapat dihindari dengan imunisasi yaitu seperti hepatitis B,

campak, polio, difteri, tetanus, batuk rejan, gondongan, cacar air, tbc, dan lain

sebagainya.

[http://organisasi.org/

arti-definisi-pengertian-imunisasi-tujuan-manfaat-cara-dan-jenis-imunisasi-pada-manusia/8 Juni 2011]

2.11Perhitungan HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir)

Caranya dengan rumus Naegele:

dimana (hari+7), (bulan-3), (tahun+1)

Misalnya, jika HPHT Anda 1 Juni 2010, maka perkiraan tanggal persalinan adalah 8

Maret 2011.

Dengan catatan:

1. Rumus ini cocok jika siklus haid Anda teratur, yakni 28-30 hari. Kalau siklus

Anda kurang atau lebih, maka harus dikoreksi. Untuk siklus haid pendek,

perkiraan hari persalinan akan dikurangi. Misalnya, siklus haid 26 hari, maka

(48)

Sebaliknya, jika siklus panjang, misalnya 40 hari, maka bila taksirannya 8 Maret,

perlu ditambah 12 hari, menjadi 20 Maret.

2. Untuk bulan yang tidak bisa dikurangi 3, yaitu Januari, Februari, dan Maret,

maka ditambah 9, dengan tahun angka tetap.

contoh:

Jika HPHT anda adalah 16 nov 2008, maka:

16 -11 - 08

+ - +

7 3 1

23 - 8 - 09 (ini tanggal HPL)

(http://turnleftgoahead-adi.blogspot.com/2011/04/rumus-naegele-perhitungan-tanggal.html/14 Juni 2011)

2.12 Sekilas tentang Visual Basic 6.0

Visual Basic 6.0 merupakan salah satu bahasa pemrograman visual. Dengan

Visual Basic 6.0, anda dapat dengan mudah untuk membuat suatu program aplikasi.

Walaupun kemudahan diberikan dalam pembuatan program aplikasi, tetapi aplikasi

yang dihasilkan juga baik. Ini disebabkan dalam pengembangan program aplikasi

(49)

Microsoft visual basic 6.0 merupakan bahasa pemrograman yang cukup

populer dan sangat mudah untuk dipelajari.

Kita dapat membuat program dengan aplikasi GUI (Graphical user interface)

atau pemrograman yang memungkinkan pemakai komputer berkomunikasi dengan

komputer tersebut dengan menggunakan modus grafik dan gambar. Microsoft visual

basic 6.0 juga menjadikan fasilitas yang memungkinkan kita untuk menyusun sebuah

program dengan memasang objek-objek grafik disebuah form. Microsoft visual basic

berasal dari bahasa pemrograman BASIC (beginners all-purpose symbolic instruction

code). Karena bahasa visual basic cukup mudah untuk dipelajari dan populer, maka

hampir setiap programmer menguasai bahasa ini.

2.13 SQL Server 2000

Pada tahun 1988 Microsoft mengeluarakan SQL Server yang dikembangkan

bersama Sybase. Awalnya SQL Server dirancang untuk dapat berjalan pada platform

OS/2. Selama awal tahun 1990-an, Microsoft mulai mengembangkan versi baru dari

SQL Server untuk dapat berjalan platform NT. Selama tahap pengembangan ini,

Microsoft memutuskan bahwa SQL Server bersifat tightly coupled ( tingkat

interaksinya tinggi ) dengan system operasi NT.

Pada tahun 1993, Microsoft mengeluarkan Windows NT 3.1 dan SQL Server

4.2 untuk NT. Hal ini menunjukkan bahwa filosofi Microsoft untuk mengabungkan

(50)

terbukti. Ini menyebabkan Microsoft dengan segera menjadi vendor software

relational database yang popular.

Tahun 1994, Microsoft dan Sybase secara resmi mengakhiri kerjasama mereka.

Pada tahun 1995, Microsoft mengeluarkan SQL Server 6.0. release ini merupakan

penulisan ulang teknologi utama SQL Server dengan peningkatan pada kinerjanya,

replikasi built-in, dan pengiriman administrasi yang terpusat.

Tahun 1996 Microsoft mengeluarkan SQL Server 6.5. Versi ini membawa

peningkatan dan perbaikan terbaru teknologi yang ada dengan menyediakan fitur-fitur

baru. Tahun 1997, Microsoft mengeluarkan SQL Server 6.5 Enterprise Edition . SQL

Server 7.0 yangn merupakan egine database yang ditulis ulang secara lengkap

dikeluarkan pada tahun 1998.

Tahun 2000, Microsoft mengeluarkan SQL Server 2000. Versi ini

dikembangkann berdasarkan SQL Server 7.0 Framework. Menurut tim

pengembangan SQL Server, perubahan pada egine database SQL Server 2000 ini

dirancang dan disiapkan untuk bertahan sampai dengan 10 tahun ke depan.

2.13.1 Fitur-Fitur Pada SQL Server 2000

Dalam memenuhi kebutuhan permintaan pasar, maka SQL Server selalu

berusaha untuk memberikan dan menghadirkan fitur-fitur yang menjadikan pilihan

terbaik untuk memenuhi kebutuhan pasar saat-sat ini. Berikut ini adalah fitur-fitur

(51)

a. Data Transformation Service, yaitu layanan yang memudahkan Transformasi,

ekstrasi dan proses load data dari berbagai sumber.

b. English Query, suatu layanan yang memingkinkan user untuk mengajukan query

dalam bahasa inggris sebagai pengganti penggunaan Multi Dimensional

Expression (MDX).

c. Olap Flexibility, dimaksudkan untuk memanfaatkan multiple dimension types

untuk menganalisa penyesuaian bisnis.

d. Data Mining, dimaksudkan untuk menemukan pola dan kecendrungan serta

predeksi terhadap bisnis aplikasi di masa yang akan dating.

e. Indexing Views, dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja dan menyimpan hasil

query sehingga diharapkan dapat mengurangi response time.

f. VI SAN (Virtual System Area Network) yang akan meningkatkan kinerja

keseluruhan system yang ada.

g. Replication, dimaksudkan agar dapat melakukan merge, transactional dan

snapshaot replication dengan berbagai system.

h. Mendukung Rich XML sehingga memudahkan penggabungan back-end system

dengan transfer data melalui firewall menggunakan XML.

i. Terintegrasi dengan Windows Server System-BizTalk Server dan Commerce

(52)

j. Memungkinkan untuk melakukan analisa data dari remote OLAP cubes yang

dapat diakses web.

k. Dengan hanya menggunakan web tanpa tambahan pemograman apapun, user

dapat terkoneksi dengan SQL Server database dan OLAP cubes.

l. Application Hosting, dengan dukungan multi-instance, lebih dari satu aplikasi

dapat berjalan pada satu server.

m. Menjamin sekuritas aplikasi yang berjalan pada lingkungan jaringan apapun

karena adanya role-based security dan enkripsi terhadap file dan network.

n. Terintegrasi dengan Microsoft Office 2000 menggunakan Pivot Table Service.

(53)

48

3.1 Objek Penelitian

Rumah bersalin Theresia berada di jalan Cikutra No.226A Telepon

(022)7107295. Rumah bersalin Theresia merupakan sebuah institusi yang bergerak di

bidang kesehatan bagi ibu dan anak,yang mencakup dalam pelayanan kesehatan

seperti periksa hamil,KB(Keluarga Berencana),imunisasi dan pastinya layanan

persalinan.

3.1.1 Sejarah Rumah Bersalin Theresia Bandung

Melihat situasi lingkungan sekeliling tempat tinggal dimana pelayanan

kesehatan yang sangat kurang sehingga timbul suatu ide dari pendiri untuk

membangun sebuah layanan kesehatan bagi masyarakat dengan status ekonomi

menengah ke bawah. Sehingga pada Desember 1989 bermula dengan mengontrak

sebuah rumah ukuran 4x6 m di jalan Cikutra No.226A pendiri membangun sebuah

layanan kesehatan. Mulai dari tahun 1989-2003 layanan kesehatan ini disebut dengan

Bidan Praktek Swasta. Seiring waktu dengan melihat respon dari masyarakat yang

merasa tertolong akan kehadiran Bidan Praktek Swasta tersebut maka timbul

pemikiran pendiri untuk membangun sebuah klinik bersalin. Setelah mengurus izin

dari pemerintah maka pada Juli 2003 Bidan Praktek Swasta ini ditingkatkan menjadi

(54)

Dan mengikuti perkembangan pelayanan kesehatan kebidanan pendiri terus

melakukan penyempurnaan sesuai kebutuhan akan layanan kesehatan masyarakat

khusus bagi ibu dan anak.

1.1.2Visi dan Misi Rumah Bersalin Theresia Bandung

Visi dari Rumah bersalin Theresia adalah “Menjadi tempat layanan kesehatan bagi

masyarakat dengan status ekonomi menengah ke bawah dalam meningkatkan

kesehatan ibu dan anak yang unggul,terpercaya dan memberikan rasa nyaman kepada

masyarakat”

Misi dari Rumah bersalin Theresia adalah “mengembangkan dan merekrut tenaga

medis baru agar mandiri serta memasyarakatkan kesehatan melalui Posyandu,bakti

sosial,pemeriksaan gratis serta layanan kesehatan lainnya untuk meningkatkan

(55)

1.1.3Struktur Organisasi Rumah bersalin Theresia

Struktur organisasi pada rumah bersalin sangatlah menentukan kelancaran jalannya

rumah bersalin tersebut karena disini kita dapat melihat hubungan antara pimpinan

dengan bawahan diatur dengan sebaik-baiknya dan dengan struktur organisasi rumah

bersalin dapat mengatur atau menjelaskan wewenang pekerjaan masing-masing

bagian agar tidak terjadi kesalahpahaman pekerjaan. Jadi jelas bahwa struktur

organisasi perusahaan merupakan hal yang sangat penting untuk mencapai sistem

kerja yang baik.

Untuk lebih jelasnya struktur organisasi Rumah Bersalin Theresia dapat dilihat pada

gambar 3.1. Tugas dari masing-masing bagian sesuai dengan kedudukannya di dalam

(56)

Gambar 3.1Struktur Organisasi rumah bersalin Theresia

1.1.4 Deskripsi Tugas

Dari struktur organisasi Rumah Bersalin Theresia tersebut, tugas dan wewenang dari

masing-masing posisi adalah sebagai berikut:

1. Pimpinan

Wewenang dan tanggung jawabnya adalah menjalankan, mengurus, dan memimpin

Rumah Bersalin Theresia serta menetapkan kebijaksanaan- kebijaksanaan.

Adapun tugas-tugasnya adalah :

1. Mangambil keputusan.

2. Membina hubungan baik dengan pegawai dan pasien.

Pimpinan

Bagian Administrasi

(57)

3. Mempertanggung jawabkan atas seagala aktifitas Rumah Bersalin Theresia.

4. Mengoreksi/Mengontrol hasil kegiatan Rumah Bersalin Theresia secara

menyeluruh.

2. Bagian Administrasi

Tugas-tugasnya adalah :

1. Mengurusi semua masalah pelayanan administrasi di Rumah Bersalin

Theresia

2. Bertanggung jawab atas semua masalah pelayanan admininstrasi Rumah

Bersalin Theresia

3. Bertanggung jawab terhadap masalah rumah tangga/kebutuhan Rumah

Bersalin Theresia.

3. Bidan

Tugas-tugasnya adalah :

1. Menangani rawat jalan pasien,misalnya periksa hamil,imunisasi,layanan KB

2. Penanggung jawab rawat inap (Persalinan)

3. Bertanggung jawab atas persalinan

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian menjelaskan tentang beberapa hal seperti desain penelitian dan

(58)

sumber data primer dan sumber data sekunder yang menunjang kepada tujuan dan

sasaran studi. Uraiannya sebagaimana berikut :

3.2.1 Desain Penelitian

Desain yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian adalah riset

deskriptif dengan kata lain penulis melakukan pengumpulan data untuk menjawab

setiap permasalahan yang ditemukan. Pengumpulan data yang penulis lakukan selama

penelitian dilakukan dengan metode metode survey yang dipakai untuk tujuan

eksplorasi.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan memadukan data dari

sumber data primer dan sumber data sekunder yang menunjang kepada tujuan dan

sasaran studi. Untuk lebih jelasnya diuraikan sebagaimana berikut :

3.2.2.1 Sumber Data Primer

Data primer merupakan alternatif lain dari data sekunder. Kata primer

(primary) merupakan lawan kata sekunder, yang berarti utama, asli atau langsung dari

sumbernya. Definisi data primer adalah data asli yang dikumpulkan sendiri oleh

peneliti untuk menjawab masalah penelitiannya secara khusus.

Jadi, Peneliti perlu melakukan pengumpulan dan pengadaan data sendiri dengan kata

(59)

a. Wawancara

Wawancara adalah Metode yang digunakan untuk memperoleh informasi

secara langsung, mendalam, tidak terstruktur dan individual. Wawancara

diterapkan dengan cara bertanya kepada narasumber secara pribadi. Metode

ini kebanyakan digunakan untuk memperoleh informasi dari narasumber

yakni Ibu Theresia Tarigan selaku bidan yang bekerja di Rumah Theresia

dengan topik wawancara tentang sistem,proses kerja yang berjalan di Klinik

Theresia mulai dari masalah pendaftaran pasien sampai ke masalah

pendokumentasian data pasien.

b. Kegiatan Observasi

Melakukan pencatatan secara sistematik terhadap kejadian-kejadian, perilaku

atau objek-objek yang dilihat dalam penelitian. Dalam penelitian ini peneliti

melakukan observasi terhadap sistem yang berjalan di Rumah bersalin

Theresia.

3.2.2.2Sumber Data Sekunder

Sesuai dengan arti kata sekunder (Secondary) yang berarti kedua – bukan

secara langsung dari sumbernya. Data sekunder dapat didefinisikan sebagai data yang

(60)

Artinya, peneliti adalah “tangan kedua” yang sekadar mencatat, mengakses atau

meminta data tersebut (yang kadang sudah berwujud informasi) ke pihak lain yang

telah mengumpulkannya di lapangan. Peneliti hanya memanfaatkan data yang ada

untuk penelitiannya. Keberadaan data sekunder tidak dipengaruhi penelitian yang

akan dijalankan peneliti, sebab data tersebut sudah disediakan pihak lain secara

berkala atau pada waktu tertentu.

Data sekunder juga dapat disebut data dokumentasi yaitu data yang diperoleh

dari catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger

agenda dan sebagainya.

3.2.3 Metode Pendekatan / Pengembangan Sistem

Metode pendekatan sistem merupakan salah satu cara untuk menyelesaikan

persoalan yang dimulai dengan melakukan identifikasi terhadap sejumlah

kebutuhan-kebutuhan, sehingga dapat menghasilkan suatu operasi dari sistem yang dianggap

efektif. Sedangkan metode pengembangan sistem terdiri dari sederetan kegiatan yang

dapat dikelompokan menjadi beberapa tahapan, yang membantu kita dalam

pengembangan sistem.

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem berorientasikan data yaitu analisis dan

Gambar

Gambar 2.2 Lima Komponen Sistem Informasi
Gambar 2.4: Topologi Star
Gambar 2.5: Topologi Ring
Gambar 2.7: Model Hubungan Peer to Peer
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Rawat Inap yang di buat dapat mengurangi kesalahan pengolahan data dan perhitungan biaya perawatan, pencarian data serta

Rumah Bersalin Ibu Neneng Sumiati Ade dalam pelayanannya tidak terlepas dari proses pengolahan data rekamedis pasien, seperti pelayanan pemeriksaan kehamilan, pelayanan

Sistem informasi akuntansi juga dapat menambah nilai ( value-added ) terhadap sebuah organisasi termasuk pada klinik ini dengan cara mengoptimalkan kualitas

mendaftar pasien baru. Terdapat beberapa perintah, simpan untuk menambah data pasien yang baru, ubah untuk mengubah data pasien yang mengalami kesalahan dalam

Sistem informasi administrasi mempunyai beberapa fitur yaitu pengolahan dan penyimpanan data rekam medis pasien, penempatan ruang untuk pasien, pengolahan dan penyimpanan

Berdasarkan hasil penelitian karakteristik dari keseluruhan ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum di Klinik Rawat Inap dan Bersalin Prima Husada

mendaftar pasien baru. Terdapat beberapa perintah, simpan untuk menambah data pasien yang baru, ubah untuk mengubah data pasien yang mengalami kesalahan dalam

Pembangunan sistem administrasi pada Klinik Pratama Madinah dapat mempercepat proses pengolahan data keadministrasian pasien sampai dengan proses pembuatan laporan,