SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Kelulusan pada Program Studi Strata Satu Sistem Informasi
Disusun Oleh:
Elen Elisa Br Sitepu 1.05.07.847
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
Klinik Bersalin Theresia merupakan salah satu instansi yang bergerak dalam bidang kesehatan. Untuk pengolahan data dan pembuatan laporan pelayanan pasien, Klinik Bersalin Theresia sering mengalami keterlambatan,kesalahan serta penumpukan blanko di Klinik Bersalin Theresia tersebut.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti bermaksud untuk membantu memecahkan masalah yang dihadapi yaitu dengan merancang suatu sistem informasi rawat inap dan rawat jalan. Dalam hal ini peneliti menggunakan prototype untuk metode pengembangan sistem serta menggunakan pendekatan terstruktur yang
menggunakan beberapa alat bantu dan teknik pengerjaan, seperti flowmap, diagram
konteks, dan Data Flow Diagram (DFD).
Sehingga dari hasil perancangan sistem ini maka pengolahan data pasien bisa lebih cepat dan mengurangi kesalahan dalam proses pencatatan data, dan mengurangi keterlambatan dalam pembuatan dan penyampaian laporan.
Klinik Bersalin Theresia is one of agencies in health. For data processing and reporting patient services, Teresa Maternity Clinic are experiencing delays, as well as stacking faults form in Klinik Bersalin Theresia. From the results of the research has been conducted, researchers intend to help solve the problems faced by designing a system of patient care information.
From the results of the research has been conducted, researchers intend to help solve the problems faced by designing an information system of inpatient and outpatient. In this case the researchers used a prototype for the development of methods and systems using a structured approach that uses several tools and working techniques, such as flowmap, context diagrams, and Data Flow Diagrams (DFD).
In order from the design of this system, data processing services to patients more quickly and reduce errors in data recording process, and reduce delays in the manufacture and delivery of reports.
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Bapa di Surga, atas Kasih dan
Pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi ini dengan judul: “
SISTEM INFORMASI RAWAT INAP DAN RAWAT JALAN DI KLINIK
BERSALIN THERESIA BANDUNG”. Laporan skripsi ini penulis sajikan
sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Strata 1 pada Jurusan
Sistem Informasi, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.
Dengan kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih atas segala
bantuan dan dukungannya yang telah diberikan kepada penulis baik secara moral
dan material, khususnya kepada :
1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia.
2. Dr. Arry Akhmad Arman, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu
Komputer Universitas Komputer Indonesia.
3. Dadang Munandar, SE.M.SI, selaku Ketua Prodi Sistem Informasi Fakultas
Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.
4. Imelda ST, MT, selaku Dosen wali MI-21 dan juga sebagai Dosen
pembimbing saya yang telah banyak membantu selama perkuliahan serta
dalam penyusunan skripsi saya.
7. Kepada Ibu Theresia Tarigan sebagai bidan di Rumah Bersalin Theresia dan
Bapak Ismail P Bangun sebagai pimpinan yang telah banyak membantu dan
memberikan data tentang Rumah Bersalin Theresia.
8. Kepada sahabat terbaikku Ita Erika serta myhann Ari Munthe yang telah
banyak sekali memberi semangat dan doa.
9. Kepada teman seperjuangan di MI-21 Kiki yang telah banyak membantu
serta MI-5 Rd.Widya,Ridha,Sony,Heru,Sendy,Heni sukses buat kita semua
kawan.
Penulis persembahkan penyusunan skripsi ini bagi kemuliaan-Nya.
Semoga bantuan dan kebaikan yang telah diberikan oleh pihak-pihak diatas
diberkati oleh Tuhan Yesus Kristus. Penulis mengharapkan penyusunan laporan
skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan Mahasiswa Unikom
dimasa yang akan datang pada umumnya.
Penulis berharap semoga laporan skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pihak-pihak yang membutuhkannya, atas segala kekurangannya penulis mohon maaf
yang sebesar-besarnya.
Bandung, Juni 2011
1
1.1Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah merambah ke
berbagai sektor termasuk kesehatan. Teknologi informasi juga memiliki potensi
dalam memproses data dan mengolahnya menjadi informasi,teknologi informasi
juga mampu menyimpannya dengan jumlah kapasitas jauh lebih banyak dari
cara-cara manual. Teknologi informasi dengan pemanfaatan teknologi komunikasi juga
memungkinkan data kesehatan dikirim secara mudah dan cepat. Perkembangan
teknologi informasi sangat mendukung dalam manajemen rekam medis secara
lebih efektif dan efisien. Pemanfaatan teknologi informasi banyak ditemukan pada
dunia kesehatan misalnya pada sistem administrasi,obat-obatan,penyakit
(diagnosa),perawatan pasien serta monitoring status pasien. Dan banyak hal lagi
yang dapat digunakan dengan teknologi informasi untuk memproses kegiatan
rekam medis yang ada di institusi kesehatan.
Upaya kesehatan merupakan kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan yang bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi
masyarakat dan tempat yang digunakan untuk menyelenggarakannya disebut
sarana kesehatan. Sarana kesehatan ini berfungsi melakukan upaya kesehatan
dasar, kesehatan rujukan dan atau upaya kesehatan penunjang.Begitu juga dalam
Rumah bersalin merupakan suatu institusi kesehatan profesional yang
menangani proses persalinan dan pelayanannya disediakan oleh dokter,bidan atau
tenaga kesehatan lainnya. Selain memberikan pelayanan kepada setiap
pengunjung klinik bersalin. Rumah bersalin juga harus meningkatkan keamanan
dan kenyamanan, serta kemampuan pelayanan medis dan manajemennya, karena
itu merupakan salah satu tujuan keberhasilan pembangunan kesehatan di
Indonesia.
Upaya meningkatkan pelayanan kesehatan terutama di rumah bersalin sangat
diperlukan, oleh karena itu suatu sistem yang komputerisasi untuk dapat
memberikan pelayanan yang terbaik serta dapat menunjang kegiatan – kegiatan
klinik bersalin yang lainnya. Sistem yang dipakai di rumah bersalin yang masih
manual menuntut rumah bersalin untuk dapat menghadirkan sebuah sistem yang
dapat mempermudah kegiatan-kegiatan yang ada pada rumah bersalin tersebut
serta memberikan peningkatan pelayanan kepada pasien.
Dalam pencapaian kinerja sistem yang terintegrasi dengan baik, rumah bersalin
harus dapat menyusun strategi untuk mengelolanya agar kegiatan serta pelayanan
yang terdapat di rumah bersalin tersebut dapat berjalan dengan lancar, sehingga
Pengolahan data yang masih manual yang terdapat pada rumah bersalin
tersebut tentu saja mempersulit kegiatan yang terdapat pada rumah bersalin
tersebut yang meliputi pengolahan data administrasi dan pengolahan data pasien
yang mendaftar mulai dari proses pengecekan ibu hamil,persalinan sampai ke
proses rawat jalan yang terangkum dalam pemulihan kesehatan ibu,anak.
Misalnya imunisasi yang harus dilakukan secara teratur serta KB bagi ibu setelah
melakukan persalinan.
Dalam hal ini banyak data-data pasien yang tidak akurat yang disebabkan
oleh penyimpanan data masih dilakukan dengan manual yakni dengan
menyimpannya dalam buku besar maupun blanko,formulir yang disimpan di rak
penyimpanan serta kesulitan dalam pencarian data. Contohnya pada periode
Januari 2011 jumlah pasien yang melahirkan sebanyak 20 orang sedangkan untuk
Imunisasinya sendiri sebanyak 100 orang sedangkan untuk KB mencapai 337
orang pada periode Januari. Akibatnya terjadi keterlambatan dalam penyajian
informasi yang dibutuhkan dalam hal ini misalnya jika pasien datang kembali
petugas administrasi akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk
mencocokkan data pasien yang ada di rumah bersalin dengan yang terdapat pada
kartu cek up yang dibawa oleh pasien. Dalam mengecek kelengkapan administrasi
harus dihitung dan dicari satu persatu dari seluruh data yang ada, sehingga petugas
rumah bersalin mengalami kesulitan untuk menemukan kembali data pasien. Hal
ini disebabkan karena data-data pasien yang terdapat di rumah bersalin tersebut
hanya tersimpan pada kertas,blanko-blanko yang di simpan di rak di rumah
Oleh sebab itu untuk meningkatkan pelayanan serta pengolahan data
pasien dalam rumah bersalin tersebut serta meminimalkan kesalahan yang
mungkin terjadi, maka dilakukan suatu pengolahan data administrasi dan
data-data pasien yang melakukan proses persalinan menggunakan sistem
terkomputerisasi dan terintegrasi.
Dengan adanya sistem pengolahan data tersebut akan mempermudah dan
mempercepat proses pengolahan data dengan baik, benar dan akurat serta dapat
menjadi sebuah data dan informasi yang penting bagi rumah bersalin.
Dari uraian dan masalah – masalah diatas yang ada di rumah bersalin maka
penulis untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul “SISTEM
INFORMASI RAWAT INAP DAN RAWAT JALAN DI RUMAH
1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah
1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasi permasalahan
yang terjadi pada rumah bersalin yang ada, yakni :
1. Sistem informasi yang terdapat pada rumah bersalin Theresia dilakukan secara
manual. Pendataan pasien dilakukan di blanko yang sudah disediakan rumah
bersalin sehingga jika pasien datang kembali pihak rumah bersalin mengalami
kesulitan dalam pencarian blanko data pasien tersebut sehingga terjadi
penumpukan blanko-blanko data pasien yang tidak efektif.
2. Dalam proses rekap data laporan bulanan dari setiap kegiatan yang terdapat
pada rumah bersalin misalnya persalinan dan imunisasi mengalami hambatan
karena bidan harus mendata lagi satu per satu blanko persalinan dan imunisasi
yang terdapat pada periode bulan tersebut.
3. Terdapat berbagai jenis KB di rumah Bersalin Theresia misalnya
suntik,Pil,Kondom,IUD,MOW,MOP dll. Dalam hal ini perlu pengelompokan
yang terperinci dalam jenis-jenis KB tersebut sehingga dalam perekapan data
pasien yang telah melakukan KB setelah melakukan persalinan dapat
1.2.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian singkat pada latar belakang masalah dan identifikasi
masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem yang berjalan dalam proses pendataan pasien di
rumah bersalin Theresia.
2. Bagaimana perancangan sistem informasi bersalin dan rawat inap di
rumah bersalin Theresia.
3. Bagaimana aplikasi sistem informasi informasi bersalin dan rawat inap
di rumah bersalin Theresia.
4. Bagaimana pengaruh implementasi yang diberikan oleh sistem
informasi yang dirancang untuk rumah bersalin Theresia.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1 Maksud Penelitian
Setiap penelitian memiliki maksud dan tujuan masing – masing. Terkait
dengan maksud peneliti melakukan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengefektifkan kerja pelayanan bagi pasien di Rumah Bersalin
Theresia misalnya ketika pasien datang petugas dapat dengan mudah
menemukan data pasien yang hendak melakukan periksa hamil maupun
imunisasi sehingga waktunya lebih singkat.
2. Dalam pendataan pasien yang bayinya diimunisasi dapat lebih efektif karena
di sistem sudah tersimpan datanya sehingga penumpukan blanko-blanko yang
3. Dalam proses rekap data bulanan misalnya persalinan dan imunisasi dapat
dilakukan dengan mudah tanpa harus mencari-cari blanko-blanko yang ada
pada bulan/periode tersebut.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian, adalah :
1. Mengetahui sistem yang berjalan dalam proses pendataan di rumah bersalin
Theresia.
2. Meningkatkan kinerja pada rumah bersalin Theresia dalam pelayanan untuk
mengoptimalkan efisiensi dan efektivitas pelayanan pasien.
3. Merancang sistem informasi bersalin pada rumah bersalin Theresia.
4. Mengimplementasikan sistem informasi bersalin dan rawat inap di rumah
bersalin Theresia Bandung.
1.4Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian mencakup dua hal, yaitu kegunaan praktis dan
kegunaan Akademis, yaitu :
1.4.1 Kegunaan Praktis
1. Membantu rumah bersalin dalam memecahkan kendala yang
dihadapi, terutama pada sistem pengolahan data pasien yang
melakukan proses persalinan serta rawat inap.
2. Dengan adanya sistem ini diharapkan kinerja rumah bersalin lebih
1.4.2 Kegunaan akademis
1. Dapat menyalurkan ilmu yang diperoleh penulis dalam pembuatan
program sistem informasi Bersalin dan rawat inap di rumah bersalin
Theresia.
2. Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang
baik bagi pihak-pihak yang belum memahami materi yang sedang
diteliti.
1.5 Batasan Masalah
Peneliti membatasi masalah yang akan dibahas, yaitu :
1. Hanya mengenai penginputan data pasien yang akan maupun yang telah
melakukan proses persalinan serta rawat inap pasien,administrasi dalam
rumah bersalin tersebut seperti pendataan pasien,rawat jalan
(imunisasi,kb,periksa hamil) serta cetak laporan pasien.
2. Tidak membahas tentang ketersediaan obat,sehingga ketersediaan obat
serta obat yang digunakan dalam rumah bersalin tersebut tidak dibahas.
3. Hanya menghitung biaya rawat inap maupun rawat jalan secara garis besar
tidak sampai membuat laporan keuangan,hanya transaksi per pasien yang
melakukan rawat inap maupun rawat jalan.
4. Pada rawat inap tidak dibahas tentang pembagian bed,kelas mauoun
kamar.
5. Hanya menangani kelahiran normal jika pada pasien ditemikan kelainan
kandungan maka rumah bersalin Theresia membuat surat rujukan kepada
1.6Lokasi dan Jadwal Penelitian
1.6.1 Lokasi Penelitian
Lokasi pelaksanaan penelitian Tugas Akhir bertempat di Rumah Bersalin
Theresia Bandung yang berlokasi di Jl. Cikutra No.226A,Telepon (022) 7107295.
1.6.2 Jadwal Penelitian
Adapun jadwal penelitian Tugas Akhir akan diuraikan lebih jelasnya pada
table di bawah ini :
Tabel 1.6 Jadwal Penelitian
No Nama Kegiatan Mar Apr Mei Jun Jul Ags
3 Pengambilan Data Premier
(Partisipasi) 4 Identifikasi
Masalah dan atau Kebutuhan 5 Merancang Prototipe
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin di dalam buku Analisis dan Desain Sistem
Informasi (2005:2) perbandingan antara pendekatan sistem yang lebih menekankan
pada prosedur atau elemen.
Dalam mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan sistem, yaitu
sistem yang lebih menekankan kepada prosedur dan elemennya. Gerald. J. (1991)
pendekatan sistem yang lebih menekankan kepada prosedur didefinisikan bahwa:
“sistem yaitu suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu
sasaran tertentu”. Sedangkan McLeod berpendapat:”sistem adalah sekelompok
elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. “
Sebagai contoh sistem informasi penjualan barang, sistem ini terdiri dari
beberapa prosedur misalkan prosedur persediaan barang, prosedur pemasaran,
prosedur pelayanan konsumen dan prosedur pemesanan barang. Sedangkan contoh
dari sistem yang lebih menekankan pada elemen adalah sistem komputer, sistem
komputer merupakan gabungan dari beberapa komponen perangkat keras, sistem
Dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan/prosedur dari
bagian/komponen/elemen apapun baik fisik maupun non fisik yang saling terhubung
satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.
2.1.1. Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik/sifat-sifat tertentu, diantaranya :
a. Komponen (components)
Komponen-komponen dapat terdiri dari beberapa subsistem/subbagian, dimana
setiap subsistem tertentu memiliki fungsi khusus dan akan mempengaruhi proses
sistem secara keseluruhan.
b. Batas sistem (boundary)
Merupakan daerah yang membatasi antara satu sistem dengan sistem
lainnya/dengan lingkungan luarnya. Memungkinkan suatu sistem dipandang
sebagai satu batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem
tersebut.
c. Lingkungan luar sistem (environments)
Adalah apapun batas diluar dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan merugikan. Lingkungan yang
menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara, sebaliknya lingkungan yang
merugikan harus ditahan dan dikendalikan apabila tidak ingin terganggu
d. Penghubung (interface)
Merupakan media penghubung antara subsistem, yang memungkinkan
sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari
satusubsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya melalui
penghubung disamping sebagai untuk mengintegrasikan subsistem-subsistem
menjadi satu kesatuan.
e. Masukan (input)
Adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem, yang dapat berupa masukan
perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukan
parawatan adalah energi yang dimasukan supaya sistem dapat beroperasi,
sedangkan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan
keluaran. Contohnya di dalam sistem komputer, program adalah maintenance
input yang digunakan untuk mengopersikan komputer dan data adalah signal
input untuk diolah menjadi informasi.
f. Keluaran (output)
Adalah hasil dari energi yang telah diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran
yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk
subsistem yang lain. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan
adalah keluaran yang tidak berguna dan hasil sisa pembuangan sedangkan
g. Pengolah (process)
Suatu sistem mempunyai suatu bagian pengolah yang akan mengubah masukan
menjadi keluaran. Contoh Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa
bahan baku dan bahan-bahan lainnya menjadi keluaran barang jadi. Contoh
lainnya sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi
laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lainnya yang dibutuhkan oleh manajemen.
h. Sasaran (objectives) atau tujuan (goal)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan/sasaran, apabila sistem tidak memiliki
sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat
menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan
dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil jika mengenai
sasaran/tujuannya.
2.1.2. Klasifikasi Sistem
a. Sistem abstrak (abstrack sistem) dan sistem fisik (physical sistem)
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran/ide-ide yang tidak
tampak secara fisik, contoh : sistem teologi yang berisi gagasan tentang
hubungan antara manusia dengan Tuhan.
Sistem Fisik adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat, contohnya sistem
b. Sistem tertentu (deterministic sistem) dan sistem tak tentu (probabilistic
sistem)
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi,
interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga
keluarannya dapat diramalkan, contoh : sistem komputer melalui program.
Sistem tak tentu adalah sistem yang tidak dapat diprediksi karena
mengandung unsur probabilitas, contohnya sistem arisan.
c. Sistem tertutup (closed sistem) dan sistem terbuka (open sistem)
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh
dengan lingkungan luarnya. Bekerja secara otomatis tanpa turut campur
tangan dari pihak diluarnya (kenyataan tidak ada sistem yang tertutup yang
ada hanyalah relatively closed sistem.
Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan
lingkungan luarnya. Menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk
lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.
d. Sistem alamiah (natural sistem) dan sistem buatan manusia (human made
sistem)
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak
dibuat manusia, contoh : sistem perputaran bumi dan tata surya.
Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia dan
melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin. contoh : sistem komputer
e. Sistem sederhana dan sistem kompleks
Berdasarkan tingkat kerumitannya, sistem dibedakan menjadi dua jenis yaitu
sistem yang sederhana (misalnya sepeda) dan sistem yang kompleks
(misalnya otak manusia).
2.2. Konsep Dasar Informasi
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:8) menerangkan bahwa ada
beberapa penjelasan tentang deskripsi dari data yaitu :
a. Data adalah deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi (the
description of things and events that we face).
b. Data bisnis didefinikan organisasi tentang sesuatu (resources) dan
kejadian (transactions) yang terjadi (business data is an organization’s
description of things (resources) and events (transactions) that it face).
c. Definisi data yang lain adalah data merupakan kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Dan
kesatuan nyata (fact and entity) adalah berupa suatu objek nyata seperti
tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.
Dalam menganalisis dan merancang suatu sistem harus mengerti terlebih dulu
komponen-komponen yang ada dalam sistem tersebut. Darimana data dan informasi
tersebut, diperoleh darimana dan kemana hasil pengolahan data dan informasi
Data merupakan sumber dari informasi, kegunaan informasi adalah untuk
mengurangi ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu
keadaan.
Pengolahan data (data processing) adalah masa atau waktu yang digunakan
untuk mendeskripsikan perubahan bentuk data menjadi informasi yang memiliki
kegunaan. Untuk memperoleh informasi perlu dijelaskan bagaimana siklus yang
terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi. Siklus informasi atau siklus
pengolahan data adalah sebagai berikut :
Input (Data) Proses (Pengolahan Data)
Output (Informasi)
Gambar 2.1. Siklus Informasi
(Sumber[Al-Bahra:2005])
1. Input : Tahap ini merupakan proses masukan data kedalam proses komputer
melalui alat input (input device).
2. Proses : Tahap ini merupakan proses pengolahan data yang sudah dimasukan,
dan dilakukan oleh alat pemroses (processing device), dapat berupa proses
perhitungan, perbandingan, pengklasifikasian, pengurutan, pengendalaian atau
pencarian data.
3. Output : Tahap ini merupakan proses penampilan hasil dari pengolahan data
Dalam buku Analisis dan Desain Sistem Informasi terdapat kutipan dari
Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:9) bahwa “ Raymond McLeod (1995) mendefinisikan
informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi
penerimanya.”
maka definisikan “informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang
lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.”
2.2.1. Kualitas Informasi
Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh beberapa hal :
1. Relevan (relevancy).
Informasi harus memberikan manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk
tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
2. Akurat (accuracy).
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan dan harus
jelas mencerminkan maksudnya. Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus
memiliki kelengkapan yang benar-benar dengan jumlah keseluruhan informasi
yang dihasilkan pada satu proses pengolahan data tertentu.
3. Tepat waktu (timeliness).
Informasi yang dihasilkan/dibutuhkan tidak boleh terlambat (usang). Informasi
yang usang tidak memiliki nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan
4. Ekonomis (economy)
Lebih mengarah kepada biaya, pihak yang menggunakan/membutuhkan informasi
akan mempertimbangkan keuntungan informasi dari segi biaya.
5. Efisien (efficiency)
Informasi yang efisien diharapkan dapat menghasilkan perubahan sistem yang
menguntungkan contohnya dari keluaran/nilai uang atau keluaran/waktu dan
mengurangi kesalahan.
6. Dapat dipercaya (reliability)
Suatu informasi harus bisa dipercaya, dari mana/siapa informasi itu diterima. Jadi
sistem informasi harus memperhatikan masalah reliabilitasnya.
7. Kegunaan (usability)
Sebuah sistem dirancang sesuai dengan kriteria. Jika sistem sulit digunakan berarti
ada masalah dalam sistem dan semua sistem informasi akan mempunyai masalah.
Beberapa hal yang akan menyebabkan sistem informasi mempunyai masalah,
diantaranya karena waktu, lingkungan sistem yang berubah, perubahan prosedur
operasional.
Di dalam menghasilkan informasi yang berkualitas, peran manusia sangat
dominan dan paling berpengaruh, dikatakan dominan karena hanya sebagian kecil
yang dapat dilakukan oleh alat/mesin untuk menghasilkan informasi yang berkualitas,
2.2.2. Informasi dan Tingkat Manajemen
Berdasarkan tingkat manajemen, informasi dapat dikelompokan berdasarkan
penggunanya, yaitu sebagai berikut :
a. Informasi Strategis
Digunakan untuk mengambil keputusan jangka panjang, mencakup informasi
eksternal (tindakan pesaing, pelanggan), rencana perluasan perusahaan dan
sebagainya.
b. Informasi Taktis
Digunakan untuk mengambil keputusan jangka menengah, contohnya dipakai
untuk menyusun strategi atau rencana-rencana penjualan.
c. Informasi Teknis
Digunakan untuk operasional sehari-hari, contoh informasi persediaan stock,
return penjualan dan laporan kas harian.
2.3. Sistem Informasi
Terdapat banyak definisi tentang sistem informasi yang diutarakan oleh
beberapa sumber salah satunya Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:13) Sistem informasi
dapat didefinisikan sebagai berikut :
a. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen
dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.
b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan
c. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan
strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan
laporan-laporan yang diperlukan.
Sedangkan Abdul Kadir (2003:11) membandingkan definisi sistem informasi
dari berbagai sumber-sumber yang dicantumkannya melalui sebuah tabel seperti
dibawah ini :
Tabel 2.1 Definisi Sistem Informasi
Sumber Definisi
Alter (1992) Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur
kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang
diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah
Bodnar dan
Hopwood (1993)
Sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras
dan perangkat lunak yang dirancang untuk
menginformasikan data kedalam bentuk informasi Gelinas, Oram dan
Wiggins (1990)
Sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia
yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen
berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk
menghimpun, menyimpan dan mengolah data serta
Hall (2001) Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur
Turban, McLean
dan Wetherbe
Sebuah sistem informasi mengumpulkan, memproses,
menyimpan, menganalisis dan meyebarkan informasi
Wilkinson (1992) Sistem informasi adalah kerangka kerja yang
mengkoordinasi sumber daya (komputer, manusia)
untuk mengubah masukan (input), menjadi keluaran
2.3.1. Klasifikasi Sistem Informasi
Ada berbagai cara untuk mengelompokan sistem informasi. Klasifikasi yang
umum dipakai antara lain didasarkan pada level organisasi, area fungsional,
dukungan yang diberikan dan arsitektur sistem informasi.
1. Sistem informasi menurut level organisasi
Berdasarkan level organisasi, sistem organisasi dikelompokan menjadi :
a. Sistem informasi departemen, adalah sistem informasi yang hanya
digunakan dalam sebuah departemen.
b. Sistem informasi antarorganisasi, merupakan jenis sistem informasi yang
menghubungkan dua organisasi atau lebih.
c. Sistem informasi perusahaan, merupakan sistem informasi yang tidak
terletak pada masing-masing departemen melainkan berupa sebuah sistem
2. Sistem informasi fungsional
Sistem informasi fungsional adalah sistem informasi yang ditujukan untuk
memberikan informasi bagi kelompok orang yang berada pada bagian tertentu
dalam perusahaan. Contohnya sistem informasi penjualan menyediakan
informasi yang dipakai oleh fungsi pemasaran, misalnya berupa dokumen
transaksi penjualan.
3. Sistem informasi berdasarkan dukungan yang tersedia
Berdasarkan dukungan yang tersedia kepada pemakai, sistem informasi yang
digunakan pada semua area fungsional dalam organisasi dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
a. Sistem pemrosesan transaksi (transaction processing sistem/TPS) berfungsi
menghimpun dan menyimpan informasi transaksi, dipakai oleh orang yang
memproses transaksi.
b. Sistem informasi manajemen (management information sistem/MIS)
berfungsi mengkonversi data yang berasal dari TPS menjadi informasi yang
berguna untuk mengelola organisasi dan memantau kinerja.
c. Sistem otomasi perkantoran (office automation sistem/OAS) berfungsi
menyediakan fasilitas untuk memproses dokumen maupun pesan-pesan
sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara efisien dan efektif.
d. Sistem pendukung keputusan (decision support sistem/DSS) berfungsi
membantu pengambilan keputusan dengan menyediakan informasi, model
e. Sistem informasi eksekutif (executive information sistem/EIS) berfungsi
menyediakan informasi yang mudah diakses dan bersifat interaktif, tanpa
mengharuskan eksekutif menjadi ahli analis.
f. Sistem pendukung kelompok (group support sistem/GSS)
g. Sistem pendukung cerdas (intellegent support sistem/ISS)
Sebagai catatan EIS, DSS dan MIS digunakan untuk mendukung manajemen,
maka ketiga sistem ini sering disebut sebagai sistem pendukung manajemen
(management support sistem/MSS).
4. Sistem informasi menurut arsitektur
Klasifikasi menurut arsitektur sistem dikelompokan menjadi tiga bagian yaitu
sistem berbasis mainframe, sistem komputer pribadi dan sistem tersebar atau
sistem komputasi jaringan.
2.3.2. Detail Komponen Sistem Informasi
Detail komponen sistem informasi terdiri dari beberapa blok, yaitu:
1. Blok masukan (input block)
Dalam sistem informasi blok masukan meliputi metode-metode dan media
untuk menangkap data yang akan dimasukan, dapat berupa
dokumen-dokumen dasar.
2. Blok model (model block)
Terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang berfungsi
3. Blok keluaran (output block)
Berupa data-data keluaran seperti dokumen output dan informasi yang
berkualitas.
4. Blok teknologi (technology block)
Digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan
mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu
pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok ini merupakan komponen
bantu yang mempelancar proses pengolahan yang terjadi dalam sistem. Dan
teknologi terdiri dari brainware, software dan hardware.
5. Blok basis data (database block)
Merupakan kumpulan data yang berhubungan satu dengan yang lainnya,
tersimpan di hardware komputer dan software yang memanipulasinya.
6. Blok kendali (controls block)
Meliputi masalah pengendalian terhadap operasional sistem yang berfungsi
mencegah dan menangani kesalahan/kegagalan sistem.
2.3.3. Perangkat Sistem Informasi
Sistem informasi memiliki lima komponen diantaranya :
1. Hardware
Sistem informasi modern memiliki perangkat keras seperti komputer, printer
2. Software
Sistem informasi modern memiliki perangkat lunak untuk memerintahkan
komputer melaksanakan tugas yang harus dilakukannya. Software di
golongkan menjadi beberapa kelompok yaitu :
Sistem operasi, seperti Windows, Linux dll.
Aplikasi, seperti MS Office, Photoshop, CorelDraw dll.
Utilitas, seperti Anti virus
Bahasa pemrograman, seperti Visual Foxpro, Bahasa C dll.
3. Data
Merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih lanjut
untuk menghasilkan informasi, seperti dokumen bukti-bukti transaksi, nota,
kuitansi.
4. Procedures
Merupakan bagian yang berisikan dokumentasi prosedur atau proses-proses
yang terjadi dalam sistem. Prosedur dapat berupa buku-buku penuntun
operasional seperti prosedur sistem pengendalian intern atau buku penuntun
teknis seperti buku manual menjalankan program komputer dan sebagainya.
5. People
Dari 5 komponen diatas dapat di klasifikasikan sebagai berikut :
a. Hardware dan Software yang berfungsi sebagai mesin
b. Procedures dan People yang merupakan manusia dan tatacara
menggunakan mesin.
c. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar
terjadi suatu proses pengolahan data.
Hardware
Gambar 2.2 Lima Komponen Sistem Informasi
Sumber[Abdul Kadir:2003])
2.4 Basis Data
Menurut Fathansyah (2007:2). Basis data terdiri dari atas dua kata,yaiutu Basis dan
Data. Basis data dapat diartikan sebgai markas atau gudang,tempat
bersarang/berkumpul. Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang
mewakili suatu objek seperti manusia ,barang,hewan,peristiwa, konsep keadaan ,dan
sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka,huruf,simbol,teks,gambar,bunyi,atau
Basis data merupakan daya yang terorganisasi untuk melayani berbagai
aplikasi pada saat bersamaan dengan melakukan penyimpanan dan pengelolaan data
sehingga data tersebut terlihat di satu lokasi.
Prinsip utama basis data adalah pengaturan data atau arsip dengan tujuan
utama untuk kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data atau arsip.
Dapat disimpulkan bahwa basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang
saling berhubungan satu dengan yang lainnya,tersimpan di simpanan luar komputer
dan digunakan perangkat lunak tertentu untuk memanipulasinya.
Database merupakan salah satu komponen yang penting di sistem
informasi,karena berfungsi sebagai basis penyedia informasi bagi para pemakainya.
Sistem basis data (database system) ini adalah suatu sistem informasi yang
mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya
dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam di dalam
suatu organisasi.
2.5 Arsitektur Aplikasi
Arsitektur aplikasi diartikan sebagai suatu rancangan dalam membuat aplikasi
sehingga dapat mendukung terbentuknya suatu sistem informasi berupa jaringan
2.5.1 Pengertian Jaringan Komputer
Terkadang istilah jaringan komputer mengartikan suatu himpunan
interkoneksi sejumlah komputer yang autonomous. Dua buah komputer dikatakan
terinterkoneksi bila keduanya dapat saling bertukar data atau informasui. Betuk
koneksinya tidak harus melalui kawat tembaga saja melainkan dapat emnggunakan
serat optik, gelombang mikro, atau satelit komunikasi.
Maka jaringan komputer adalah “suatu penggabungan antara teknologi
komputer dan teknologi komunikasi yang dimana semuanya itu membentuk suatu
kombinasi sehingga computer satu dapat berinteraksi dengan komputer lainnya dan
dapat bertukar data maupun informasi secara bersamaan atau tunggal melalui media
transmisi baik berupa kabel ataupun wireless”.
2.5.2 Jenis – Jenis Jaringan Komputer
Secara umum jenis-jenis jaringan komputer dibagi atas empat jenis menurut
cakupan geografisnya, seperti yang dijelaskan dibawah ini :
1. LAN (Local Area Network)
LAN digunakan untuik menghubungkan komputer yang berada dalam suatu area
ang kecil, misalnya di dalam suatu gedung perkantoran atau kampus. Jarak antara
komputer yang dihubungkannya bisa mencapai 5 - 10 Km. Suatu LAN biasanya
LAN menjadi populer karena memungkinkan banyak penggunaan untuk memakai
sumber daya secara bersama-sama. Contoh dari sumber daya yang dapat
digunakan itu misalnya suatu mainframe, file server, printer, dan sebagainya.
2. MAN (Metropolitan Area Network)
MAN merupakan suatu jaringan yang cakupannya meliputi suatu kota. MAN
menghubungkan LAN-LAN yang lokasinya berjauhan. Jangkauan MAN bisa
mencapai 10 Km sampai beberapa ratus Km. Suatu MAN biasanya bekerja pada
kecepatan 1,5 – 150 Mbps.
3. WAN (Wide Area Network)
WAN dirancang untuk menghubungkan komputer-komputer yang terletak pada
suatu cakupan geografis yang luas, seperti hubungan dari suatu kota ke kota lain
di dalam satu negara. Cangkupan WAN bisa mencapai 100 Km – 1000 Km, dan
kevepatan antar kota bisa bervariasi antara 1,5 Mbps – 2,4 Gbps dalam WAN,
biaya untuk peralatan transmisi sangat tinggi ,dan biasanya jaringan WAN
dimiliki dan dioperasikan sebagai suatu jaringan publik.
4. GAN (Global Area Network) / Internet
GAN merupakan suatu jaringan yang menghubungkan negara-negara di seluruh
dunia. Kecepatan GAN bervariasi mulai dari 1,5 Mbps sampai dengan 100 Gbps
dan cakupannya mencapai ribuan kilometer. Contoh dari jaringan GAN adalah
2.5.3 Topologi Jaringan Komputer
Berikut ini akan dijelaskan mengenai tipe-tipe topologi jaringan komputer
adalah sebagai berikut :
1. Linier Bus (garis lurus)
Topologi Linier Bus (garis lurus) terdiri dari satu jalur kabel utama dimana
pada masing-masing ujungnya diberikan sebuah terminator. Semua nodes pada
jaringan (file server, workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi sebuah kabel
utama (backbone). Jaringan-jaringan Ethernet dan local Talk menggunakan
topolpogi linier ini.
Gambar 2.3: Topologi Bus
Kelebihan dari topologi Linier Bus (Garis Lurus) adalah :
a. mudah di dalam mengkonfigurasi komputer atau perangkat lain ke dalam sebuah
kabel utama;
b. tidak terlalu banyak menggunakan kabel dibandingkan dengan topologi star atau
bintang
Kekurangan dari topologi Linier Bus (Garis Lurus) adalah :
a. seluruh jaringan akan mati jikaada kerusakan pada kabel utama (backbone) ;
b. membutuhkan terminator pada kedua sisi dari kabel utamanya
c. sangat sulit mengidentifikasi permasalahan jika jaringan sedang jatuh atau rusak;
d. sangat tidak disarankan dipakai sebagai salah satu solusi pada penggunaan
jaringan di gedung besar.
2. Star (Bintang)
Topologi model ini dirancang yang man setiap nodes (file server, workstation,
dan perangkat lainnya) terkoneksi ke jaringan melewati sebuah concentrator.
Data yang dikirim ke jaringan lokal akan melewati Iconcentrator sebelum
melanjutjan ke tempat tujuannya. Concentrator akan mengatur dan
mengendalikan keseluruhan fungsi jaringan, dan juga bertindak sebagai repeater
(penguat aliran data). Konfigurasi pada jaringan model ini menggunakan kabel
Gambar 2.4: Topologi Star
(Sumber [Yuhefizal:2003])
Kelebihan dari topologi Star (Bintang) adalah :
a. mudah di dalam pemasangan pengkabelan;
b. tidak mengakibatkan gangguan pada jaringan ketika akan memasang atau
memindahkan perangkat jaringan lainnya;
c. mudah untuk mendeteksi kesalahan dan memindahkan perangkat-perangkat
lainnya.
Kekurangan dari topologi Star (Bintang) adalah :
a. membuuhkan lebih banyak kabel daripada topologi Linier Bus
b. membutuhkan concentrator, dan bila mana concentrator tersebut rusak maka
semua node yang terkoneksi tidak dapat terdeteksi ;
c. lebih mahal daripada topologi Linier Bus, karena biaya untuk pengadaaan
3. Ring (cincin)
Topologi Ring (cincin) menggunakan teknik kofigurasi yang sama dengan
topologi Star tetapi pada topologi ini terlihat bahwa jalur media transmisi
menyerupai suatu lingkaran tertutup menyerupai cincin (Lingkaran), sehingga
diberi nama topologi bintang dalam lingkaran atau Star–Wired Ring.
Gambar 2.5: Topologi Ring
(Sumber [Yuhefizal:2003])
Keuntungan dari topologi Ring(cincin) adalah:
a. Dalam penggunaan kabel lebih hemat
Kerugian dari topologi Ring(cincin) adalah :
a. Pengembangan jaringan lebih kaku
4. Tree (pohon)
Topologi model ini merupakan perpaduan antara topologi Linier Bus dan Star,
yang mana terdiri dari kelompok – kelompok dari workstasion dengan konfigurasi
Star yang terkoneksi ke kabel utama yang menggunakan topologi Linier Bus.
Topologi ini memungkinkan untuk pengembangan jaringan yang telah ada, dan
memungkinkan untuk mengkonfigurasi jaringan sesuai dengan kebutuhan.
Gambar 2.6: Topologi Tree (pohon)
(Sumber [Yuhefizal:2003])
Kelebihan dari topologi Tree (pohon) adalah :
a. proses konfigurasi jaringan dilakukan dari titik ke titik pada masing-masing
segmen;
Kekurangan dari topologi Tree (pohon):
a. keseluruhan panjang kabel pada tiap-tiap segmen dibatasi oleh pipa kabel yang
digunakan;
b. jika jaringan utama (backbone) rusak, maka keseluruhan segmen ikut rusak juga.
c. sangat relative sulit untuk dikonfigurasi dan proses pengkabelannya dibandingkan
topologi jaringan yang lain.
2.5.4 Model Hubungan Pada Jaringan Komputer
1. Peer to peer
Model hubungan peer to peer memungkinkan user membagi sumber dayanya
yang ada di komputernya baik itu berupa file, layanan printer dan lain-lain serta
mengakses sumber daya yang terdapat pada computer lain. Model ini tidak
mempunyai sebiah file server atau sumber daya yang terpusat. Di dalam model
hubungan peer to peer ini, seluruh computer adalah sama, yang mana mempunyai
kemampuan yang sama untuk memakai sumber daya yang tersedia di dalam
Gambar 2.7: Model Hubungan Peer to Peer
(Sumber:http://loveninx.wordpress.com/jaringan-komputer/ 8 Juni 2011)
Keunggulan :
a. Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang
dimilikinya seperti: harddisk, drive, fax/modem, printer.
b. Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan
client-server, salah satunya karena tidak memerlukan adanya server yang memiliki
kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas jaringan.
c. Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga bila
salah satu komputer/peer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak akan
mengalami gangguan.
Kelemahan :
a. Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan tipe peer to peer
setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada. Di
b. Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client-server, karena
setiap komputer/peer disamping harus mengelola pemakaian fasilitas jaringan
juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.
c. Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur
keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki.
d. Karena data jaringan tersebar di masing-masing komputer dalam jaringan, maka
backup harus dilakukan oleh masing-masing komputer tersebut.
2. Client Server
Istilah client , server dan client/ server dapat digunakan untuk merunjuk kepada
konsep yang sangat umum atau hal spesifik dari perangkat keras atau perangkat
lunak. Pada level yang sangat umum, sebuah client adalah setiap komponen dari
sebuah sistem yang meminta layanan atau sumber daya (resources) dari
komponensistem lainnya. Sedangkan sebuah server adalah setiap komponen
sistem yang menyediakan layanan atau simber daya ke komponen sistem lainnya.
Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain
didalam jaringan dan client adalah komputer-komputer yang menerima atau
menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server. Server dijaringan tipe
client-server disebut dengan Dedicated Server karena murni berperan sebagai server
yang menyediakan fasilitas kepada workstation dan server tersebut tidak dapat
Sistem client-server biasanya berjalan pada setidaknya dua sistem yang berbeda.
Satu komputer bertindak sebagai client dan lainnya sebagai server, tetapi client
dan server juga bisa berada pada satu sistem komputer. Biasanya sebuah server
melayani beberapa komputer client walaupun mungkin juga hanya melayani satu
client.
Fungsi client/ server biasanya dilakukan oleh file server, kecuali apabila
dibutuhkan kinerja yang maksimal maka digunakanlah server yang khusus. Client
biasanya berupa komputer dekstop yang terhubung dalam jaringan. Apabila
pemakai ingin mengambil atau menyimpan informasi bagian aplikasi client akan
mengeluarkan permintaan yang akan dikirim ke server, server kemudian
menjalankan permintaan dan mengirimkan informasi kepada client.
Data Base
DBMS Server
Client Client Client
Client Client Client Client Client Client
Gambar 2.8: Sistem Jaringan Client-Server
Keunggulan:
a. Kecepatan akses lebih tinggi
b. Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik
c. Sistem back-up data lebih baik
d. Terpusat (sumber daya dan keamanan data dikontrol melalui server)
e. Skalabilitas
f. Fleksibel
g. Teknologi baru dengan mudah terintegrasi ke dalam system
h. Keseluruhan komponen (client/network/server) dapat bekerja bersama
Kelemahan:
a. Biaya operasional relatif lebih mahal.
b. Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk
ditugaskan sebagai server.
c. Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami
gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.
d. Perbaikan (jaringan besar membutuhkan seorang staff untuk mengatur agar sistem
2.6 Defenisi Rumah Bersalin
Rumah bersalin merupakan tempat yang menyelenggarakan pelayanan kebidanan
bagi wanita hamil,bersalin dan masa nifas fisiologik termasuk pelayanan keluarga
berencana serta perawatan bayi baru lahir.rumah bersalin mempunyai sifat privat dan
semi privat,sebab tidak semua orang dapat keluar masuk di dalam area ini. Sifat
privat terdapat pada ruang persalinan. Rumah bersalin merupakan
pertanggungjawaban dari bidan. Hal ini berbeda dengan rumah sakit bersalin. Pada
rumah sakit bersalin yang bertanggung jawab di dalamnya adalah dokter spesialis.
Namun ,pemiliknya dapat diberikan pada seorang bidan atau orang umum sebagai
penanam modal di dalamnya. Bidan yang membuka usaha pada rumah bersalin
adalah praktek bidan swasta yang sudah memiliki pendidikan dan sertifikasi.
2.7 Defenisi Bidan
Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti program pendidikan bidan dan
lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
2.8 Defenisi Pasien
Pasien merupakan seseorang yang menerima perawatan medis.
2.9 Defenisi Keluarga Berencana
KB(Keluarga Berencana) artinya mengatur jumlah anak sesuai kehendak Anda, dan
menentukan sendiri kapan Anda ingin hamil. Bila Anda memutuskan untuk tidak
segera hamil sesudah menikah Anda bisa ber-KB.
Layanan KB di seluruh Indonesia sudah cukup mudah diperoleh. Ada beberapa
metoda pencegahan kehamilan, atau penjarangan kehamilan, atau kontrasepsi,bisa
Anda pilih sendiri.
[http://www.scribd.com/doc/18529929/Keluarga-Berencana/ 8 Juni 2011]
2.10 Defenisi Imunisasi
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan
memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang
mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Imunisasi berasal dari kata imun yang
berarti kebal atau resisten. Imunisasi terhadap suatu penyakit hanya akan memberikan
kekebalan atau resistensi pada penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar dari
penyakit lain diperlukan imunisasi lainnya.
Imunisasi biasanya lebih fokus diberikan kepada anak-anak karena sistem kekebalan
tubuh mereka masih belum sebaik orang dewasa, sehingga rentan terhadap serangan
Imunisasi tidak cukup hanya dilakukan satu kali, tetapi harus dilakukan secara
bertahap dan lengkap terhadap berbagai penyakit yang sangat membahayakan
kesehatan dan hidup anak. Tujuan dari diberikannya suatu imunitas dari imunisasi
adalah untuk mengurangi angka penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan
kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian pada penderitanya.
Beberapa penyakit yang dapat dihindari dengan imunisasi yaitu seperti hepatitis B,
campak, polio, difteri, tetanus, batuk rejan, gondongan, cacar air, tbc, dan lain
sebagainya.
[http://organisasi.org/
arti-definisi-pengertian-imunisasi-tujuan-manfaat-cara-dan-jenis-imunisasi-pada-manusia/8 Juni 2011]
2.11Perhitungan HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir)
Caranya dengan rumus Naegele:
dimana (hari+7), (bulan-3), (tahun+1)
Misalnya, jika HPHT Anda 1 Juni 2010, maka perkiraan tanggal persalinan adalah 8
Maret 2011.
Dengan catatan:
1. Rumus ini cocok jika siklus haid Anda teratur, yakni 28-30 hari. Kalau siklus
Anda kurang atau lebih, maka harus dikoreksi. Untuk siklus haid pendek,
perkiraan hari persalinan akan dikurangi. Misalnya, siklus haid 26 hari, maka
Sebaliknya, jika siklus panjang, misalnya 40 hari, maka bila taksirannya 8 Maret,
perlu ditambah 12 hari, menjadi 20 Maret.
2. Untuk bulan yang tidak bisa dikurangi 3, yaitu Januari, Februari, dan Maret,
maka ditambah 9, dengan tahun angka tetap.
contoh:
Jika HPHT anda adalah 16 nov 2008, maka:
16 -11 - 08
+ - +
7 3 1
23 - 8 - 09 (ini tanggal HPL)
(http://turnleftgoahead-adi.blogspot.com/2011/04/rumus-naegele-perhitungan-tanggal.html/14 Juni 2011)
2.12 Sekilas tentang Visual Basic 6.0
Visual Basic 6.0 merupakan salah satu bahasa pemrograman visual. Dengan
Visual Basic 6.0, anda dapat dengan mudah untuk membuat suatu program aplikasi.
Walaupun kemudahan diberikan dalam pembuatan program aplikasi, tetapi aplikasi
yang dihasilkan juga baik. Ini disebabkan dalam pengembangan program aplikasi
Microsoft visual basic 6.0 merupakan bahasa pemrograman yang cukup
populer dan sangat mudah untuk dipelajari.
Kita dapat membuat program dengan aplikasi GUI (Graphical user interface)
atau pemrograman yang memungkinkan pemakai komputer berkomunikasi dengan
komputer tersebut dengan menggunakan modus grafik dan gambar. Microsoft visual
basic 6.0 juga menjadikan fasilitas yang memungkinkan kita untuk menyusun sebuah
program dengan memasang objek-objek grafik disebuah form. Microsoft visual basic
berasal dari bahasa pemrograman BASIC (beginners all-purpose symbolic instruction
code). Karena bahasa visual basic cukup mudah untuk dipelajari dan populer, maka
hampir setiap programmer menguasai bahasa ini.
2.13 SQL Server 2000
Pada tahun 1988 Microsoft mengeluarakan SQL Server yang dikembangkan
bersama Sybase. Awalnya SQL Server dirancang untuk dapat berjalan pada platform
OS/2. Selama awal tahun 1990-an, Microsoft mulai mengembangkan versi baru dari
SQL Server untuk dapat berjalan platform NT. Selama tahap pengembangan ini,
Microsoft memutuskan bahwa SQL Server bersifat tightly coupled ( tingkat
interaksinya tinggi ) dengan system operasi NT.
Pada tahun 1993, Microsoft mengeluarkan Windows NT 3.1 dan SQL Server
4.2 untuk NT. Hal ini menunjukkan bahwa filosofi Microsoft untuk mengabungkan
terbukti. Ini menyebabkan Microsoft dengan segera menjadi vendor software
relational database yang popular.
Tahun 1994, Microsoft dan Sybase secara resmi mengakhiri kerjasama mereka.
Pada tahun 1995, Microsoft mengeluarkan SQL Server 6.0. release ini merupakan
penulisan ulang teknologi utama SQL Server dengan peningkatan pada kinerjanya,
replikasi built-in, dan pengiriman administrasi yang terpusat.
Tahun 1996 Microsoft mengeluarkan SQL Server 6.5. Versi ini membawa
peningkatan dan perbaikan terbaru teknologi yang ada dengan menyediakan fitur-fitur
baru. Tahun 1997, Microsoft mengeluarkan SQL Server 6.5 Enterprise Edition . SQL
Server 7.0 yangn merupakan egine database yang ditulis ulang secara lengkap
dikeluarkan pada tahun 1998.
Tahun 2000, Microsoft mengeluarkan SQL Server 2000. Versi ini
dikembangkann berdasarkan SQL Server 7.0 Framework. Menurut tim
pengembangan SQL Server, perubahan pada egine database SQL Server 2000 ini
dirancang dan disiapkan untuk bertahan sampai dengan 10 tahun ke depan.
2.13.1 Fitur-Fitur Pada SQL Server 2000
Dalam memenuhi kebutuhan permintaan pasar, maka SQL Server selalu
berusaha untuk memberikan dan menghadirkan fitur-fitur yang menjadikan pilihan
terbaik untuk memenuhi kebutuhan pasar saat-sat ini. Berikut ini adalah fitur-fitur
a. Data Transformation Service, yaitu layanan yang memudahkan Transformasi,
ekstrasi dan proses load data dari berbagai sumber.
b. English Query, suatu layanan yang memingkinkan user untuk mengajukan query
dalam bahasa inggris sebagai pengganti penggunaan Multi Dimensional
Expression (MDX).
c. Olap Flexibility, dimaksudkan untuk memanfaatkan multiple dimension types
untuk menganalisa penyesuaian bisnis.
d. Data Mining, dimaksudkan untuk menemukan pola dan kecendrungan serta
predeksi terhadap bisnis aplikasi di masa yang akan dating.
e. Indexing Views, dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja dan menyimpan hasil
query sehingga diharapkan dapat mengurangi response time.
f. VI SAN (Virtual System Area Network) yang akan meningkatkan kinerja
keseluruhan system yang ada.
g. Replication, dimaksudkan agar dapat melakukan merge, transactional dan
snapshaot replication dengan berbagai system.
h. Mendukung Rich XML sehingga memudahkan penggabungan back-end system
dengan transfer data melalui firewall menggunakan XML.
i. Terintegrasi dengan Windows Server System-BizTalk Server dan Commerce
j. Memungkinkan untuk melakukan analisa data dari remote OLAP cubes yang
dapat diakses web.
k. Dengan hanya menggunakan web tanpa tambahan pemograman apapun, user
dapat terkoneksi dengan SQL Server database dan OLAP cubes.
l. Application Hosting, dengan dukungan multi-instance, lebih dari satu aplikasi
dapat berjalan pada satu server.
m. Menjamin sekuritas aplikasi yang berjalan pada lingkungan jaringan apapun
karena adanya role-based security dan enkripsi terhadap file dan network.
n. Terintegrasi dengan Microsoft Office 2000 menggunakan Pivot Table Service.
48
3.1 Objek Penelitian
Rumah bersalin Theresia berada di jalan Cikutra No.226A Telepon
(022)7107295. Rumah bersalin Theresia merupakan sebuah institusi yang bergerak di
bidang kesehatan bagi ibu dan anak,yang mencakup dalam pelayanan kesehatan
seperti periksa hamil,KB(Keluarga Berencana),imunisasi dan pastinya layanan
persalinan.
3.1.1 Sejarah Rumah Bersalin Theresia Bandung
Melihat situasi lingkungan sekeliling tempat tinggal dimana pelayanan
kesehatan yang sangat kurang sehingga timbul suatu ide dari pendiri untuk
membangun sebuah layanan kesehatan bagi masyarakat dengan status ekonomi
menengah ke bawah. Sehingga pada Desember 1989 bermula dengan mengontrak
sebuah rumah ukuran 4x6 m di jalan Cikutra No.226A pendiri membangun sebuah
layanan kesehatan. Mulai dari tahun 1989-2003 layanan kesehatan ini disebut dengan
Bidan Praktek Swasta. Seiring waktu dengan melihat respon dari masyarakat yang
merasa tertolong akan kehadiran Bidan Praktek Swasta tersebut maka timbul
pemikiran pendiri untuk membangun sebuah klinik bersalin. Setelah mengurus izin
dari pemerintah maka pada Juli 2003 Bidan Praktek Swasta ini ditingkatkan menjadi
Dan mengikuti perkembangan pelayanan kesehatan kebidanan pendiri terus
melakukan penyempurnaan sesuai kebutuhan akan layanan kesehatan masyarakat
khusus bagi ibu dan anak.
1.1.2Visi dan Misi Rumah Bersalin Theresia Bandung
Visi dari Rumah bersalin Theresia adalah “Menjadi tempat layanan kesehatan bagi
masyarakat dengan status ekonomi menengah ke bawah dalam meningkatkan
kesehatan ibu dan anak yang unggul,terpercaya dan memberikan rasa nyaman kepada
masyarakat”
Misi dari Rumah bersalin Theresia adalah “mengembangkan dan merekrut tenaga
medis baru agar mandiri serta memasyarakatkan kesehatan melalui Posyandu,bakti
sosial,pemeriksaan gratis serta layanan kesehatan lainnya untuk meningkatkan
1.1.3Struktur Organisasi Rumah bersalin Theresia
Struktur organisasi pada rumah bersalin sangatlah menentukan kelancaran jalannya
rumah bersalin tersebut karena disini kita dapat melihat hubungan antara pimpinan
dengan bawahan diatur dengan sebaik-baiknya dan dengan struktur organisasi rumah
bersalin dapat mengatur atau menjelaskan wewenang pekerjaan masing-masing
bagian agar tidak terjadi kesalahpahaman pekerjaan. Jadi jelas bahwa struktur
organisasi perusahaan merupakan hal yang sangat penting untuk mencapai sistem
kerja yang baik.
Untuk lebih jelasnya struktur organisasi Rumah Bersalin Theresia dapat dilihat pada
gambar 3.1. Tugas dari masing-masing bagian sesuai dengan kedudukannya di dalam
Gambar 3.1Struktur Organisasi rumah bersalin Theresia
1.1.4 Deskripsi Tugas
Dari struktur organisasi Rumah Bersalin Theresia tersebut, tugas dan wewenang dari
masing-masing posisi adalah sebagai berikut:
1. Pimpinan
Wewenang dan tanggung jawabnya adalah menjalankan, mengurus, dan memimpin
Rumah Bersalin Theresia serta menetapkan kebijaksanaan- kebijaksanaan.
Adapun tugas-tugasnya adalah :
1. Mangambil keputusan.
2. Membina hubungan baik dengan pegawai dan pasien.
Pimpinan
Bagian Administrasi
3. Mempertanggung jawabkan atas seagala aktifitas Rumah Bersalin Theresia.
4. Mengoreksi/Mengontrol hasil kegiatan Rumah Bersalin Theresia secara
menyeluruh.
2. Bagian Administrasi
Tugas-tugasnya adalah :
1. Mengurusi semua masalah pelayanan administrasi di Rumah Bersalin
Theresia
2. Bertanggung jawab atas semua masalah pelayanan admininstrasi Rumah
Bersalin Theresia
3. Bertanggung jawab terhadap masalah rumah tangga/kebutuhan Rumah
Bersalin Theresia.
3. Bidan
Tugas-tugasnya adalah :
1. Menangani rawat jalan pasien,misalnya periksa hamil,imunisasi,layanan KB
2. Penanggung jawab rawat inap (Persalinan)
3. Bertanggung jawab atas persalinan
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian menjelaskan tentang beberapa hal seperti desain penelitian dan
sumber data primer dan sumber data sekunder yang menunjang kepada tujuan dan
sasaran studi. Uraiannya sebagaimana berikut :
3.2.1 Desain Penelitian
Desain yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian adalah riset
deskriptif dengan kata lain penulis melakukan pengumpulan data untuk menjawab
setiap permasalahan yang ditemukan. Pengumpulan data yang penulis lakukan selama
penelitian dilakukan dengan metode metode survey yang dipakai untuk tujuan
eksplorasi.
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan memadukan data dari
sumber data primer dan sumber data sekunder yang menunjang kepada tujuan dan
sasaran studi. Untuk lebih jelasnya diuraikan sebagaimana berikut :
3.2.2.1 Sumber Data Primer
Data primer merupakan alternatif lain dari data sekunder. Kata primer
(primary) merupakan lawan kata sekunder, yang berarti utama, asli atau langsung dari
sumbernya. Definisi data primer adalah data asli yang dikumpulkan sendiri oleh
peneliti untuk menjawab masalah penelitiannya secara khusus.
Jadi, Peneliti perlu melakukan pengumpulan dan pengadaan data sendiri dengan kata
a. Wawancara
Wawancara adalah Metode yang digunakan untuk memperoleh informasi
secara langsung, mendalam, tidak terstruktur dan individual. Wawancara
diterapkan dengan cara bertanya kepada narasumber secara pribadi. Metode
ini kebanyakan digunakan untuk memperoleh informasi dari narasumber
yakni Ibu Theresia Tarigan selaku bidan yang bekerja di Rumah Theresia
dengan topik wawancara tentang sistem,proses kerja yang berjalan di Klinik
Theresia mulai dari masalah pendaftaran pasien sampai ke masalah
pendokumentasian data pasien.
b. Kegiatan Observasi
Melakukan pencatatan secara sistematik terhadap kejadian-kejadian, perilaku
atau objek-objek yang dilihat dalam penelitian. Dalam penelitian ini peneliti
melakukan observasi terhadap sistem yang berjalan di Rumah bersalin
Theresia.
3.2.2.2Sumber Data Sekunder
Sesuai dengan arti kata sekunder (Secondary) yang berarti kedua – bukan
secara langsung dari sumbernya. Data sekunder dapat didefinisikan sebagai data yang
Artinya, peneliti adalah “tangan kedua” yang sekadar mencatat, mengakses atau
meminta data tersebut (yang kadang sudah berwujud informasi) ke pihak lain yang
telah mengumpulkannya di lapangan. Peneliti hanya memanfaatkan data yang ada
untuk penelitiannya. Keberadaan data sekunder tidak dipengaruhi penelitian yang
akan dijalankan peneliti, sebab data tersebut sudah disediakan pihak lain secara
berkala atau pada waktu tertentu.
Data sekunder juga dapat disebut data dokumentasi yaitu data yang diperoleh
dari catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger
agenda dan sebagainya.
3.2.3 Metode Pendekatan / Pengembangan Sistem
Metode pendekatan sistem merupakan salah satu cara untuk menyelesaikan
persoalan yang dimulai dengan melakukan identifikasi terhadap sejumlah
kebutuhan-kebutuhan, sehingga dapat menghasilkan suatu operasi dari sistem yang dianggap
efektif. Sedangkan metode pengembangan sistem terdiri dari sederetan kegiatan yang
dapat dikelompokan menjadi beberapa tahapan, yang membantu kita dalam
pengembangan sistem.
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan sistem berorientasikan data yaitu analisis dan