PERBANDINGAN PENGARUH ANTARAMASSAGE DENGAN ICE MASSAGE UNTUK MENCEGAH TERJADINYA NYERI AKIBAT DELAYED ONSET MUSCLE
SORENESS PADA OTOT HAMSTRING SESUDAH LATIHAN LYING LEG CURL
Naskah Publikasi
DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN GELAR SARJANA FISIOTERAPI
Disusun Oleh :
Amirudin Dwi Atmaja
(J120141026)
PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
i
HALAMAN PERSETUJUAN
PERBANDINGAN PENGARUH ANTARA MASSAGE DENGAN ICE MASSAGE UNTUK MENCEGAH TERJADINYA NYERI AKIBAT DELAYED ONSET MUSCLE SORENESS PADA OTOT HAMSTRING
SESUDAH LATIHAN LYING LEG CURL
Skripsi Ini Telah Disetujui Untuk Dipertahankan Dalam Sidang Skripsi
Program Studi S1 Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Diajukan Oleh:
Nama :AmirudinDwiAtmaja
NIM : J120141026
Telah Disetujui Oleh:
Pembimbing
iii
PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa naskah publikasi ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri dan didalamnya tidak pernah diajukan untuk memperoleh gelar keserjurusan di suatu pergurun tinggi dan lembaga pendidikan lainnya. Pengetahuan yang diperoleh dan hasil penerbitan maupun yang belum atau tidak diterbitkan sumbernya dijelaskan dalam penulisan dan daftar pustaka.
Surakarta, Juni 2016
1
PERBANDINGAN PENGARUH ANTARA MASSAGE DENGAN ICE MASSAGE UNTUK MENCEGAH TERJADINYA NYERI AKIBAT
DELAYED ONSET MUSCLE SORENESS PADA OTOT HAMSTRING
SESUDAH LATIHAN LYING LEG CURL. ABSTRAK
Latar Belakang:Latihan merupakan suatu aktifitas manusia yang dapat menunjang perkembangan fisik.Latihan dengan beban merupakan salah satu jenis latihan yang sering digunakan untuk tujuan membentuk atau menambah massa otot, salah satu latihan beban yang dapat dilakukan adalah metode Lying leg curl. Problematika setelah latihan Lying leg curl salah satunya Delayed onset muscle soreness (DOMS) yaitu nyeri pada otot yang muncul 24-48 jam setelah latihan Lying leg curl. Gejala DOMS sering terjadi pada kalangan yang tidak terbiasa olahraga, terutama olahraga yang membutuhkan kontraksi otot ekstra.
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui pengaruh ice massage dan massage untuk mencegah terjadinya nyeri akibat DOMS setelah latihan dan untuk mengetahui beda pengaruh antara ice massage dan massageuntuk mencegah terjadinya nyeri akibat DOMS.
Manfaat Penelitian:Dapat mengetahui pengaruh ice massage dan massage untuk mencegah terjadinya nyeri akibat DOMS setelah latihan dan dapat mengetahui beda antara pemberian ice massage dan massage untuk mencegah terjadinya nyeri akibat DOMS setelah latihan.
Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan pendekatan quasi eksperimental dan desain penelitian pre and post test two group design. Teknik pengambilan sample secara Purposive Sampling. Jumlah sample 20 Mahasiswa.
Hasil penelitian:Penelitian ini menggunakan alat ukur nyeri berupa Visual Analoge Scale (VAS).Berdasarkan uji statistikpaired sample t-test didapatkan hasil adanya pengaruh ice massage dengan nilai signifikasi 0.000< 0.005(p) dan adanya pengaruh massage dengan nilai sigifikasi 0.000< 0.005(p).Pada uji statistik Independent sample t-testdi dapatkan hasil adanya perbedaan antara ice massage dan massage dimana sigifikasi 0,008<0.05(p).
Kesimpulan:Adanya pengaruh pemberian ice massage dan massage untuk mengurangi nyeri akibat DOMS setelah latihan dan adanya perbedaan pengaruh antara ice massage dan massage untuk mengurangi nyeri akibat DOMS setelah latihan
2
ABSTRACT
Background: Exercise is an activity that can support physical development ,exercise with weights is often used for muscle strenthening one of them is lying leg curl exercise. The problematic after Lying leg curl exercise is Delayed onset muscle soreness (DOMS), DOMS is pain in the muscles that appear 24-48 hours after exercise. DOMS symptoms often occur in people who are not accustomed to the sport, especially sports that require extra muscle contraction.
Objective: To determine the effect of ice massage and massage to prevent pain caused by DOMS after exercise and to determine the difference between the effect of ice massage and massage to prevent pain caused by DOMS.
Benefits Research: To determine the effect of ice massage and massage to prevented pain after exercise caused by DOMS and knowing the difference between the provision of ice massage and massage to prevented pain after exercise caused by DOMS.
Methods: The study is a quasi experimental approach experimental and research design pre and post test two group design. Sampling technique is purposive sampling. Number of samples 20 Students.
RESULTS: This study uses a measuring instrument in the form of pain Visual Analoge Scale (VAS). Based on statistical test paired sample t-test showed the effect of ice massage with significant value 0.000 <0.005 (p) and the effect of massage with sigifikasi value 0.000 <0.005 (p) .In statistical test Independent sample t-test on the get the result of differences between ice massage and massage where sigifikasi 0.008> 0.05 (p).
Conclusion: The existence of the effect of ice massage and massage to reduce pain caused by DOMS after exercise and the difference between the effect of ice massage and massage to relieve pain after exercise due DOMS
keywords: Ice massage, Massage, Delayed Onset Muscle Soreness
1. Pendahuluan
Latihan merupakan suatu aktifitas manusia yang dapat menunjang
perkembangan fisik. Ada beberapa macam jenis latihan yang dapat dilakukan,
salah satu diantaranya adalah latihan dengan menggunakan beban. Latihan
dengan beban merupakan salah satu jenis latihan yang sering digunakan untuk
tujuan membentuk atau menambah massa otot, salah satu latihan beban yang
dapat dilakukan adalah metode Lying leg curl.
Lying leg curl merupakan latihan dengan beban yang berfokus pada otot paha belakang atau otot hamstring, Problematika setelah latihan Lying leg curl
3
Nyeri akibat DOMS sesudah latihan Lying leg curl dapat dikurangi dengan intervensi fisioterapi, salah satunya yaitu dengan memberikanmassage
dan ice massage. Penelitian dari Zainudin (2005) tentang efek massagepada DOMS ,massage efektif dalam mengurangi nyeri akibat DOMS ,
kemudianAndung (2013) melaporkan penelitiannya bahwaice massage yang
diberikan setelah istirahat selama 30 menit, dengan waktu treatment selama 10
menit cukup efektif untuk mengurangi nyeri pada otot hamstring.
Melihat dari permasalahan diatas, maka penulis ingin melakukan
penelitian untuk mengetahui perbandingan pengaruh massage dengan ice massage terhadap penurunan nyeri akibatDelayed onset muscle soreness pada otot hamstring setelah latihanLying Leg Curl.
1.1TujuanPenelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh ice massage dan massage terhadap pencegahan terjadinya nyeri akibat DOMS pada otot hamstring sesudah latihan lying leg curl. Dan untuk mengetahui beda pengaruh masage dan ice massage terhadap pencegahan
terjadinya nyeri akibat DOMS pada otot hamstring sesudah latihan lying
leg curl.
2. Metode Penelitian
Penelitian yang dilakukan jenis eksperimental, pendekatan Quasi Exsperimental yang merupakan eksperimental, karena variable tidaks emua dikontrol oleh peneliti. Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah Two groups Pre test and post test design dengan membandingkan antara perlakuan kelompok pertama (Massage) dan kelompok kedua (ice
Massage). Penelitian ini dilakukan di Akademi Fsioterapi YAB Yogyakarta, penelitian ini dilakukan 4 (empat) minggu, yakni pada bulan Maret sampai
April. Sampela dalah sebagian dari populasi yang merupakan wakil dari
populasi itu)
3. Hasil dan Pembahasan
4
akibat DOMS. Dari hasil uji pengaruh menunjukkan bahwa data hasil pre test
dan post test pada kelompok Ice massage signifikan untuk mengurangi nyeri akibat DOMS,. Dan begitu pula dengan hasil pre test dan post test pada kelompok Massage. Hasil Uji pengaruh independent sample t-test menunjukan pada pemberian metode Ice massage dan Massage dengan hasil ada beda pengaruh pemberian metode Ice massage dan Massage terhadap penurunan nyeri akibat DOMS.
Ice massage dan massage merupakan salah satu metode yang dapat
digunakan untuk membantu mengurangi kerusakan jaringan, dan mencegah
terjadinya inflamasi pada otot, tendon dan ligamen. Ice massage dan massage sangat baik untuk menyembuhkan atau mengurangi rasa nyeri, dan rasa tidak
nyaman setelah berolahraga, proses pembengkakan yang terjadi setelah
cedera.
Salah satu efek dari aplikasi Ice Massage pada sistem tubuh adalah terjadinya
vasokonstriksi pada area yang di berikan ice massage. Vasokonstriksinya pembuluh darah dapat menurunkan sel-sel untuk melakukan metabolisme.
Penurunan tingkat metabolisme jaringan akan menurunkan suhu temperatur
dan dengan terjadinya vasokonstriksi dapat mengurangi terjadinya oedema.
Timbulnya nyeri dapat dicegah dengan pemberian Ice Massage karena memberikan pengaruh terhadap konduksi saraf. Serabut saraf akan
terpengaruh oleh aplikasi yang diberikan terutama pada synapsis (Sterner,
2008).
Pemberian massage setelah olahraga menimbulkan rangsangan terhadap vasomotor, sehingga menyebabkan vasodilatasi pada pembuluh darah,
sehingga melancarkan aliran darah (Sahri, 2005). Secara kimia pemberian
massage dapat menyebabkan terbebaskannya suatu zat sejenis histamine yang
memberi effek dilatasi terhadap pembuluh darah kapiler. Effeklain massage terhadap otot yakni memperlancar proses penyerapan sisa pembakaran yang
berada di otot yang dapat menimbulkan kelelahan. Pada otot yang mengalami
cedera akan membantu meningkatkan supply darah ke bagian yang mengalami
5
4. Simpulan
Berdasarkan dari hasil peritungan uji statistik, dapat disimpulkan
bahwa ada beda pengaruh pemberian metode Ice massage dan Massage terhadap penurunan nyeri akibat DOMS.
Berdasarkan kesimpulan di atas, seperti yang telah dikemukakan maka
dapat disarankan dengan beberapa saran sebagai berikut. Bagi subyek dapat
memanfaatkan ice massage dan massage untuk mengurangi nyeri akibat DOMS. Bagi Peneliti Lain jumlah sampel penelitian ini masih kecil, sehingga
peneliti menganjurkan penelitian yang akan datang untuk meningkatkan
jumlah sampel dengan mengambil objek penelitian yang lebih besar,
penggunaan pemeriksaan laboratorium sebagai tambahan informasi tentang
cedera yang terjadi pada jaringan otot, bagi peneliti yang lain agar melakukan
pemeriksaan kekuatan otot, fungsi otot dan lingkup gerak sendi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2015.Muscle Hamstring. http;//www.sportsinjuryclinic.net/sports-injuries/thigh-pain/hamstring-strain/expert- interview-hamstring-strain-massage. 27 July 2015
Anonim.2015.Lying Leg Curl. http;//www.bodybuilding/lyinglegcurl.com. 27 July 2015
Cheung K, Hume PA, Maxwell L.2003. Delayed Onset Muscle Soreness Treatment Strategies And Performance Factors. Sports med 2003
Connell D, Koulouris G. 2004. Hamstring Muscle Complex: An Imaging Review. Department of Radiology, The Alfred Hospital, Melbourne, Australia. Diunduh http://radiographics.rsna.info/content/25/3/571.full 21 jul 2015
Dermihan B, Yaman M, Cengis A, & Saritas N. 2015. Comparison of Ice Massage versus Cold-Water Immersion on Muscle Damage and DOMS Levels of Elite Wrestlers.Ondokuz Mayis University Turkey
Hembing. Pijat Refleksi Tidak Perlu Biaya. http://www.KCM.com/ 2002
6
Jordy Becker. 2007. Terapi Pijat Memijat Diri Sendiri Guna Memperoleh Kesehatan Fisik Dan Psikis. Jakarta: PT.Prestasi Pustaka Raya.
Lieber, R.L , Woodburn , T.M & Friden, J. 1991, Muscle Damage induced by eccentric contraction of 25 % strain . Division of Orthopedic and Rehabilitation, San Diego, Clifornia.
Novita I A.2012 ,Terapi Dingin (Cold Therapy) Dalam Penanganan Cedera Olahraga. Universitas Negeri Yogyakarta.
Rakasiwi, A.M. 2014.AplikasiIce Massage Sesudah Pelatihan Lebih Baik Mengurangi Terjadinya DOMS Daripada Tanpa Pemberian Ice Massage PadaOtot Hamstring. Universitas Udayana.
Sahri. 2005. Sport Massage.Program Pemanduan Karir Terpadu. Semarang.
Sterner, Y. 2008, Acute and Chronic Whisplas Disorders, Center of Trauma and Injury Recovery South Australian , Australia.
Sukadiyanto.2005. Pengantar teori dan Metodelogi , Melatih fisik. Yogyakarta: FIK Universitas Negeri Yogyakarta.