• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA DINAMIS KELAS XI SEMESTER 2 T.P 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA DINAMIS KELAS XI SEMESTER 2 T.P 2014/2015."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA

DINAMIS KELAS XI SEMESTER 2 T.P 2014/2015

Oleh :

Jonathan Hutapea NIM 4113121028

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iv

KATAPENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul :“Pengaruh Model Project Based Lerning (PjBL) Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Fluida Dinamis Kelas XI Semester 2 T.P 2014/2015”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Penulis menyampaikan terima kasih teristimewa kepada Ibu Dr. Mariati P. Simanjuntak, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Nurdin Bukit, M.Si selaku Dosen Penguji I , Bapak Drs. J.B Sinuraya M.Pd, selaku Dosen Penguji II dan Bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si selaku Dosen Penguji III, yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Sahyar, M.Si, M.M selaku dosen pembimbing akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta Staf pegawai jurusan Fisika FMIPA UNIMED. Ucapan terima kasih disampaikan penulis kepada Bapak kepala Sekolah, Bapak dan Ibu guru SMA Negeri 8 Medan yang telah banyak membantu selama penelitian berlangsung.

(4)

kepada semua teman-teman kelas Fisika Pendidikan regular A 2011 yang telah berjuang bersama dalam menyelesaikan pendidikan di UNIMED..

Seperti kata pepatah “Tiada Gading Yang Tak Retak”. Penulis juga menyadari bahwa masih begitu banyak kekurangan yang ada, baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu, penulis mengaharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini mampu bermanfaat dalam memperkaya khasana ilmu pendidikan.

Medan, Juni 2015 Penulis,

(5)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA

DINAMIS KELAS XI SEMESTER 2 T.P 2014/2015

Jonathan Hutapea NIM 4113121028

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model project based learning terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi Fluida Dinamis di kelas XI SMA Negeri 8 Medan T.P 2014/2015. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan desain two group pretest-postest. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil dua kelas dari lima kelas yaitu kelas XI IPA-5 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 37 orang dan kelas XI IPA-4 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 38 orang. Instrumen yang digunakan berupa tes hasil belajar dalam ranah kognitif berbentuk uraian yang terdiri dari 10 soal yang sudah divalidasi dan lembar observasi untuk mengukur aktivitas, sikap dan keterampilan. Hasil penilaian di kelas eksperimen menunjukkan aktivitas dengan kategori sangat aktif. Keterampilan siswa termasuk dalam kategori sangat baik serta perubahan sikap pada kategori sangat baik. Sikap siswa di kelas kontrol dengan kategori cukup. Hasil uji hipotesis menggunakan uji beda (uji-t) diperoleh ada pengaruh yang signifikan penerapan model project based learning terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi Fluida Dinamis di kelas XI SMA Negeri 8 Medan T.P 2014/2015. Kesimpulan yang di dapat adalah penggunaan model project based learning hasil belajarnya lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I. PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Identifikasi Masalah 5

1.3 Batasan Masalah 5

1.4 Rumusan Masalah 6

1.5 Tujuan Penelitian 6

1.6 Manfaat Penelitian 6

1.7 Defenisi Operasional 7

BAB II. LANDASAN TEORI 8

2.1 Belajar, Aktivitas dan Hasil Belajar 8

2.1.1 Pengertian Belajar 8

2.1.2 Aktivitas Belajar 8

2.1.3 Hasil Belajar 10

2.2 Model Project Based Learning 16

2.3 Pembelajaran Konvensional 22

2.4 Model PjBL, Aktivitas dan Hasil Belajar 23 2.5 Teori Belajar yang Mndukung Model PjBL 24

2.6 Penelitian yang Relevan 25

(7)

vii

2.8 Materi Pembelajaran 28

2.9 Hipotesis Penelitian 32

BAB III. METODE PENELITIAN 33

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 33

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 33

3.3 Variabel Penelitian 33

3.4 Jenis Dan Desain Penelitian 33

3.5 Prosedur Penelitian 34

3.6 Instrumen Penelitian 35

3.6.1 Tes Hasil Belajar 35

3.6.2 Lembar Observasi 36

3.7 Validitas Tes Hasil Belajar 40

3.8 Teknik Analisis Data 40

3.8.1 Teknik Analisis data Tes Hasil Belajar Pengetahuan 40

3.9 Analisis Data Observasi 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 46

4.1 Hasil Penelitian 46

4.1.1 Validitas Isi 46

4.1.2 Validitas Ramalan 46

4.1.2.1 Validitas Tes 46

4.1.2.2 Reliabilitas Tes 47

4.1.2.3 Taraf Kesukaran Tes 47

4.1.2.4 Daya Pemebeda Tes 48

4.1.2.5 Deskripsi Hasil Penelitian 48

4.2.1 Hasil Belajar Pengetahuan 49

4 2.1.1 Pengolahan dan Analisis data Pretes 49

4.2.1.1.1 Uji Normalitas 50

4.2.1.2.2 Uji Homogenitas 51

(8)

4.2.1.3 Pengolahan dan Analisis data Postes 52

4.2.1.3.1 Uji Normalitas 53

4.2.1.3.2 Uji Homogenitas 53

4.2.1.3.3 Pengujian Hipotesis 54

4.2.2 Aktivitas Belajar Siswa 54

4.2.3 Penilaian Sikap 56

4.2.4 Penilaian Keterampilan 57

4.3 Pembahasan 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 59

5.1. Kesimpulan 59

5.2. Saran- Saran 59

DAFTAR PUSTAKA 61

(9)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Aktivitas siswa yang diamati 10

Tabel 2.2 Penelitian yang relevan 26

Tabel 3.1 Rancangan penelitian 34

Tabel 3.2 Kriteria penskoran tes uraian 35

Tabel 3.3 Kisi-kisi tes hasil belajar 36

Tabel 3.4 Pedoman penilaian aktivitas siswa 37

Tabel 3.5 Pedoman Observasi Sikap 38

Tabel 3.6 Pedoman Observasi Keterampilan 39

Tabel 3.7 Kriteria Penilaian Hasil Belajar 41

Tabel 4.1 Tabel Kategori Validitas Tes 46

Tabel 4.2 Kriteria Taraf Kesukaran Tes 47

Tabel 4.3 Kriteria Daya Beda Tes 48

Tabel 4.4 Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 50

Tabel 4.5 Uji Normalitas Data Pretes 50

Tabel 4.6 Uji Homogenitas Data Pretes 51

Tabel 4.7 Uji Hipotesis Data Pretes 51

Tabel 4.8 Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 52

Tabel 4.9 Uji Normalitas Data Postes 53

Tabel 4.10 Uji Homogenitas Data Postes 53

Tabel 4.11 Uji Hipotesis Data Postes 54

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Tahapan Pelaksanaan Model PjBL 20

Gambar 2.2 Dampak PjBL 28

(11)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP 1) 64 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP 2) 93

Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa 1 117

Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa 2 118

Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa 3 119

Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa 4 120

Lampiran 7 Project team work plan 121

Lampiran 8 Penilaian sikap dan keterampilan 122 Lampiran 9 Rubrik penilaian sikap dan keterampilan 123

Lampiran 10 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar 126

Lampiran 11 Rubrik penilaian aspek pengetahuan 137

Lampiran 12 Soal –Soal Tes Hasil Belajar 138

Lampiran 13 Pedoman penilaian aktivitas siswa 140 Lampiran 14 Lembar penilaian aktivitas siswa 141

Lampiran 15 Urutan nilai validitas ramalan 142

Lampiran 16 Tabulasi nilai kelompok atas 144

Lampiran 17 Tabulasi nilai kelompok bawah 145

Lampiran 18 Rekapitulasi Daya Beda 146

Lampiran 19 Rekapitulasi tingkat kesukaran tes 147 Lampiran 20 Menentukan Reliabilitas Instrumen Tes Hasil Belajar 149 Lampiran 21 Menentukan Daya Beda Instrumen Tes Hasil Belajar 153 Lampiran 22 Menentukan Taraf Kesukaran Instrumen Tes Hasil Belajar 155 Lampiran 23 Validitas Isi Perangkat Instrumen oleh Validator 157 Lampiran 24 Rekapitulasi Penilaian Keterampilan Kelas Eksperimen 160 Lampiran 25 Rekapitulasi Penilaian Sikap Kelas Eksperimen 168 Lampiran 26 Rekapitulasi Penilaian Sikap Kelas Kontrol 176

Lampiran 27 Rekapitulasi Hasil Belajar 184

(12)

Deviasi Pretes

Lampiran 29 Uji Normalitas dan Homogenitas Nilai Pretes 195 Lampiran 30 Uji Hipotesis (Uji t Dua Pihak) Nilai Pretes 200 Lampiran 31 Perhitungan Nilai Rata-Rata,Varians dan Standar 202 Deviasi Postes

Lampiran 32 Uji Normalitas dan homogenitas Nilai Postes 204

Lampiran 33 Uji Hipotesis Nilai Postes 209

Lampiran 34 Dokumentasi 212

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Peradapan manusia yang terus berkembang menyebabkan perkembangan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) juga terus mengalami kemajuan yang pesat. Dalam hal ini pendidikan sangat berperan penting untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kemampuan dan keterampilan sebagai syarat mutlak untuk menciptakan inovasi-inovasi terbaru sehingga mampu bersaing dengan dunia secara luas. Pendidikan merupakan bagian integral dalam pembangunan. Proses pendidikan tidak dapat dipisahkan dari proses pembangunan itu sendiri. Pembangunan diarahkan dan bertujuan untuk mengembangkan SDM yang berkualitas dan pembangunan sektor ekonomi, yang satu dengan lainnya saling berkaitan dan berlangsung dengan beriringan.

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal, secara sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan, yakni lingkungan pendidikan yang menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai kegiatan belajar. Dengan berbagai kesempatan belajar itu, pertumbuhan dan perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong ke pencapaian tujuan yang dicita-citakan. Lingkungan tersebut disusun dan ditata dalam suatu kurikulum, yang pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran.

Banyak mata pelajaran yang diajarkan dalam proses pendidikan di sekolah, salah satunya ilmu pengetahuan alam (IPA). IPA berkaitan dengan cara mencari tahu tentang gejala alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri serta kesempatan pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya pada kehidupan sehari-hari. IPA itu sendiri memiliki beberapa cabang ilmu, salah satunya adalah ilmu fisika.

(14)

dari kemajuan IPTEK itu sendiri. Pemilihan sistem pembelajaran yang tepat, termasuk di dalamnya materi, metode dan media pembelajaran akan dapat mengatasi kendala-kendala dalam pelaksanaan pembelajaran sehingga mendukung peningkatan SDM yang mampu berpikir kritis, kreatif, logis dan berinisiatif untuk kemajuan IPTEK itu sendiri

Pembelajaran fisika pada jenjang pendidikan dasar dan menengah selama ini ditandai dengan pembelajaran yang lebih di dominasi oleh aktivitas guru daripada aktivitas siswa (teacher centered). Pembelajaran yang terjadi hanya melakukan perpindahan pengetahuan dari guru ke siswa (transfer of knowledge) dan terkadang guru lebih terfokus pada penghapalan rumus-rumus saja. Akibatnya, siswa menjadi terbebani dan tidak mampu mengaplikasikan rumus tersebut untuk menyelesaikan persoalan. Selama ini guru terbiasa dengan model pembelajaran konvensional yaitu menggunakan metode ceramah untuk semua tipe atau karakteristik materi pelajaran, padahal materi fisika itu sendiri berbeda-beda.

(15)

3

Siswa lebih menganggap pelajaran fisika selalu identik dengan rumus-rumus yang banyak dan susah diingat. Guru lebih sering menggunakan pola mengajar dengan penyampaian materi dengan metode ceramah dan tanya jawab yang kemudian memberikan soal-soal dengan penyelesaian menggunakan rumus-rumus. Hal ini juga yang membuat siswa hanya mendengarkan dan mencatat semua yang disampaikan oleh guru. Untuk kriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk kelas XI IPA sebesar 75, dari 35 siswa hanya 30% yang mampu mencapai nilai diatas nilai 60 dan yang tertinggi hanya sekitar 78 (diperoleh dari wawancara dengan guru fisika yang bersangkutan).

Hakikat belajar fisika tentu saja tidak cukup sekedar mengingat dan memahami konsep seperti yang ditemukan atau dilakukan oleh para ilmuwan. Akan tetapi, yang sangat penting adalah pembiasaan perilaku ilmuwan dalam menemukan konsep yang dilakukan melalui percobaan, membuat suatu proyek atau karya dan penelitian ilmiah. Proses penemuan konsep melibatkan keterampilan-keterampilan yang mendasar melalui percobaan ilmiah yang dapat dilaksanakan dan ditingkatkan melalui pendekatan saintifik dimana sesuai dengan kurikulum 2013 yang menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan saintifik. Sehingga untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan salah satu model model pembelajaran dimana peserta didik terlibat langsung dalam penemuan kosep, merancang suatu percobaan, membuat suatu produk nyata dan mengkomunikasikan hasilnya. Model tersebut adalah project based learning (PjBL).

(16)

mengembangkan berbagai keterampilan dasar yang harus dimiliki peserta didik termasuk keterampilan berpikir, keterampilan membuat keputusan, kemampuan berkreativitas, kemampuan memecahkan masalah dan sekaligus dipandang efektif untuk mengembangkan rasa percaya diri dan manajemen diri para siswa.

“PjBL memiliki potensi yang amat besar untuk membuat pengalaman belajar yang lebih menarik dan bermakna untuk peserta didik usia dewasa, seperti siswa, apakah mereka sedang belajar di perguruan tinggi maupun pelatihan transisional untuk memasuki lapangan pekerjaan” (Istarani, 2012). PjBL merupakan rancangan peserta didik, perencanaan dan mengembangkan proyek dengan menghasilkan suatu karya berupa produk yang dapat diperlihatkan, dipublikasikan atau dipresentasikan (Patton, 2012).

Dengan menggunakan PjBL maka akan diperoleh keutamaan antara lain: 1. melibatkan siswa dalam permasalahan dunia nyata yang kompleks yang

membuat siswa dapat mendefenisikan isu atau permasalahan yang bermakna bagi mereka;

2. membutuhkan proses inkuiri, penelitian, keterampilan merencanakan, berpikir kritis, dan keterampilan menyelesaikan masalah dalam upaya membuat proyek; 3. melibatkan siswa dalam beljar menerapkan pengetahuan dan keterampilan

dengan konteks yang bervariasi ketika bekerja membuat proyek;

4. memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar dan melatih keterampilan interpersonal ketika bekerja sama dalam kelompok dan orang dewasa;

5. memberikan kesempatan pada siswa untuk melatih keterampilan yang dibutuhkan untuk hidup dan bekerja;

6. mencakup aktivitas refleksi yang mengarahkan siswa untuk berpikir kritis tentang pengalaman dan menghubungkan pengalaman tersebut pada standar belajar.

(17)

5

berbasis proyek memberikan pengaruh terhadap peningkatan keterampilan berpikir kritis dan keterampilan berpikir kreatif siswa SMK, (2) setiap aspek keterampilan berpikir kritis mempunyai hubungan dengan aspek keterampilan berpikir kreatif, (3) pembelajaran berbasis proyek mampu meningkatkan kemahiran generik sains siswa SMK. Peneliti Harahap et al., (2013) juga menyatakan bahwa “the result shown that Student creative thinking in project based learning model is greater than cooperative learning models (hasil penelitian menunjukkan bahwa berpikir kreatif siswa dengan model project based learning lebih tinggi daripada model pembelajaran kooperatif)”.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Project Based Learning (PjBL) Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Fluida Dinamis Kelas XI Semester 2 T.P 2014/2015.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka diambil pokok-pokok masalah sebagai berikut:

1. Hasil belajar fisika siswa yang diperoleh belum sepenuhnya optimal dimana dari 35 siswa hanya 30% yang mampu mencapai nilai diatas nilai 60.

2. Kurangnya keterlibatan siswa dalam proses belajar.

3. Penggunaan model pembelajaran yang masih belum maksimal, kecenderungan penggunaan pembelajaran konvensional dalam hal ini metode ceramah dan pemberian tugas masih yang mendominasi dalam proses belajar mengajar. 4. Siswa memahami konsep fisika dengan model matematis. Siswa kurang efektif

dalam bertanya dan mengeluarkan pendapat saat proses pembelajaran fisika. 5. Kurangnya kegiatan percobaan dalam pelaksanaan pembelajaran yang

membuat siswa menjadi terbiasa dengan suasana pembelajaran yang monoton.

1.3 Batasan Masalah

(18)

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran PjBL dan pembelajaran konvensional.

2. Materi pelajaran yang diajarkan adalah Fluida Dinamis.

3. Subjek penelitian adalah siswa SMA Negeri 8 Medan kelas XI IPA T.P 2014/2015.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka perumusan masalah dalam penelitian ini pada materi pokok Fluida Dinamis kelas XI semester 2 T.P 2014/2015 adalah:

1. Bagaimana hasil belajar siswa yang menggunakan model PjBL ?

2. Bagaimana hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional? 3. Bagaimana aktivitas belajar siswa yang mengikuti model PjBL?

4. Bagaimana pengaruh model PjBL terhadap hasil belajar siswa?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini pada materi pokok Fluida Dinamis kelas XI semester 2 T.P 2014/2015 adalah untuk:

1. Mengetahaui hasil belajar siswa yang menggunakan model PjBL.

2. Mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. 3. Melihat aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan model PjBL. 4. Melihat pengaruh model PjBL terhadap hasil belajar siswa.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan:

1. Sebagai pedoman bagi peneliti sebagai calon guru fisika dalam melaksanakan pengajaran dengan menggunakan model PjBL untuk nantinya diterapkan di lapangan.

2. Sebagai usaha pengembangan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang pelajaran fisika.

(19)

7

1.7 Defenisi Operasional

Belajar bukanlah sekedar mengumpulkan pengetahuan, belajar adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga menyebabkan munculnya perubahan perilaku. Aktivitas mental itu terjadi karena adanya interaksi individu dengan lingkungan yang disadari (Sanjaya, 2010).

Model pembelajaran adalah seluruh rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi segala aspek sebelum, sedang dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam proses belajar mengajar (Istarani, 2012).

PjBL merupakan rancangan peserta didik, perencanaan dan mengembangkan proyek dengan menghasilkan suatu karya berupa produk yang dapat diperlihatkan, dipublikasikan atau dipresentasikan (Patton, 2012).

(20)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di kelas XI Semester II SMA Negeri 8 Medan T.P 2014/2015 pada materi fluida dinamis maka dapat disimpulkan:

1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model project based learning (PjBL) khususnya pada materi fluida dinamis memberikan nilai rata-rata dengan kategori cukup baik.

2. Hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional khususnya pada materi fluida dinamis memberikan nilai rata-rata dengan kategori kurang baik.

3. Aktivitas siswa yang dikembangkan dari model project based learning memberi informasi bahwa dapat mengembangkan keaktifan siswa dalam

proses pembelajaran ditinjau dari hasil dengan kategori rata-rata aktivitas di setiap pertemuan dinyatakan aktif.

4. Ada perbedaan yang signifikan akibat pengaruh model project based learning (PjBL) terhadap hasil belajar siswa.

5.2. Saran

Saran yang dapat peneliti ajukan berdasarkan pembahasan adalah sebagai berikut:

1. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan lebih mengoptimalkan pengelolaan kelas khususnya pada saat diskusi berlangsung agar tidak terjadi kegaduhan-kegaduhan di dalam kelas, untuk itu dibutuhkan observer agar proses pembelajaran berjalan dengan kondusif.

(21)

60

3. Diperlukan ide yang kreatif dalam merancang suatu proyek. Proyek sebaiknya sederhana namun dapat membantu peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran dan dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan.

4. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model PjBL, ada baiknya memberikan motivasi yang kuat terlebih dahulu kepada siswa yang akan mempresentasekan hasil karya untuk meningkatkan rasa percaya diri

pada siswa tersebut

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yusuf., (2014), Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum

2013, PT, Refika Aditama; Bandung

Anderson, L.W dan Krathwohl, D.R, (eds)., (2001), A Taxonomy for Learning Teaching and Assessing, A Revision of Bloom’s Taxonomy of Education Objectives, Addition Wesly: New York,

Anderson, L,W, (Ed), Krathwol, D.R, (Ed), Airasian, P.W, Cruikshank, K.A, Mayer, R.E, Pintrich, P.R, Raths, J, dan Wittrock, M.C., (2002), A taxonomy for learning, teaching and assesing: A revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives (Complate edition), Theory Into Practice 41(4): 212-218

Arikunto, S., (2009), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara: Jakarta

BIE., (2013), Introduction To Project Basic, Buck Institude for Education: USA

Cakici, Y dan Turkmen, N., (2013), An Investigation of The Effect of Project Based Learning Approach on Childrens Achievment And Attitude Science, The Online Journal Of Sciense and Technology,3(2)

Djamarah, B.S dan Aswan, Z., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta: Jakarta

Douglas, C.G., (2001), Fisika Edisi Kelima Jilid 1, Erlangga: Jakarta

Gultom, S., (2014), Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013,

Kemendikbud: Jakarta

Harun, bin Yussof., (2006), Project-Based Learning Handbook, Educational Technology Division: Kuala Lumpur

Harris, J.B, Hofer, J.M, Schmidt, A.D, Olphen, Van M., (2010), ”Grounded technology Integration: Instructional Planning Using Curriculum-Based Activity Type Taxonomies, Jl, Of Technology and Teacher education (2010) 18(4), 573-605

Hewitt, G.P., (2006), Conceptual Phyxics, 10Th ed, Pearson Education, Inc, New York

(23)

62

Joyce, B, Weil, M dan Calhoun, E., (2011), Model of Teaching, Pustaka Belajar: Yogyakarta

Kemendikbud., (2000), Kumpulan karya guru sekolah menengah umum, ITSF: Jakarta

Klein, I.J, Tafferas, S, King, H.S, Commitante, A, Bey, L.C dan Stripling, B., (2009), Project Based Learning: Inspiring Middle School Students to Engange in Deep and Active Learning, NYC Department of Education: New York

Kock, H., (1995), Saya Guru yang Baik?, Kanisus: Yogyakarta

Krajcik, J.S, Blumenfeld, P.C, Marx, R.W & Soloway, E., (1994), A collaborative model for helping middle grade techers learn project based learning,The Elementary School Journal, 94(5), 483-497

Krathwohl, R.David., (2002), A Revision of Bloom's Taxonomy: An Overview,

Theory Into Practice, 41(4): 212-218

Lindawati, Fatma, Rianti, D.S, Maftukhin, A., (2013), Penerapan Model Project Based Learning untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa MAN 1 Kebumen, 3(1)

Luthvitasari, Navies, P, Made D.Ngurah dan Linuwih, Suharto., (2012), Implementasi Pembelajaran Fisika berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis, Berpikir Kreatif dan Kemahiran generik Sains, journal of Innovative Science Education, 1(2)

Marzano, Robert J., (2006), Classroom Assessment and Grading That Work, ASCD: USA

Mihardi, S, Harahap, B.M, Sani, A.R., (2013), The Effect of Project Based Learning Model With KWL Worksheet on Student Creative thinking Process in Physics Problems, Journal of Education and Practice,4(25)

Muruithi, M.E, Odundo, A.P dan Gatumu, C.J., (2013), Project Method and Learner Achievment in Phyxics in Kenyan Secondary School,

Internatiol Journal of Education and Research, 1(7)

Ngalimun., (2014), Strategi dan Model Pembelajaran, Aswajah Pressindo: Yogyakarta,

(24)

Purwanto, N., (2010), Psikologi Pendidikan, PT, Remaja Rosdakaria: Bandung

Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alfabeta: Bandung

Sani, A.R., (2014), Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013, Bumi Aksara: Jakarta

Sanjaya, W., (2010), Strategi Pembelajaran Berorientasai Standar proses Pembelajaran Pendidikan, Kencana: Jakarta

Sudjana., (2005), Metode Statistika, Penerbit Tarsito: Bandung

Sunati, Rahmawati, Selly., (2014), Penilaian dalam Kurikulum 2013, Penerbit ANDI: Yogyakarta

Suryosubroto, B., (2009), Proses Belajar Mengajar di Sekolah: Wawasan baru dan beberapa metode mendukung dan beberapa komponen layanan khusus, Rineka Cipta: Jakarta

Gambar

Gambar 2.1 Tahapan Pelaksanaan Model PjBL

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya penggunaaan komputer dalam pencatatan penjualan sparepart akan lebih cepat dari pada menggunakan cara manual, dengan menggunakan komputer sekaligus akan mendapatkan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATERI KELISTRIKAN OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS XI1. SMK YP

Penelitian pendahuluan dilakukan dengan mengkarakterisasi bahan baku yang akan digunakan dalam pembuatan ester gliserol gondorukem maleat melalui beberapa pengujian yaitu

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Program D3 Teknik Informatika. Disusun Oleh :

Pacar tersayang, Arda Galatio yang telah banyak membantu penulis selama kegiatan PKPA berlangsung. Terima kasih untuk bantuan-bantuan berarti yang diberikan

memang harus ada di dalam jual beli lada agar harga yang akan diberikan. waktu transaksi tidak berbeda mungkin yang tidak boleh itu kalau

ada juga yang berperilaku negatif atau tidak sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku.. dalam budaya setempat (tidak/belum berkarakter atau

UPAYA MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA ANAK USIA DINI DI TAMAN KANAK.. KANAK SALSABILA NOGOSARI BOYOLALI TAHUN