• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R (PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA KELAS VB SD NEGERI 064004 BELAWAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R (PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA KELAS VB SD NEGERI 064004 BELAWAN."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R (PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA KELAS VB

SD NEGERI 064004 BELAWAN

TESIS

Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Dasar

Oleh :

MASDALENA SAFITRI HARAHAP NIM : 8136182031

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

Masdalena Safitri Harahap. Penerapan Strategi Pembelajaran PQ4R (preview, question, read, reflect, recite, review) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis dan Minat Belajar Matematika Siswa Pada Kelas VB SD Negeri 064004 Belawan. Siswa Kelas V SD Negeri 064004 Belawan. Tesis. Medan: Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, Juni 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa, (2) Meningkatkan minat belajar siswa (3) Mengetahui Efektivitas penerapan strategi pembelajaran PQ4R terhadap pembelajaran matematika siswa, dan (4) Mengetahui respon siswa terhadap penerapan strategi pembelajaran PQ4R. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan di kelas VB SD Negeri 064004 Belawan dengan banyak siswa 26 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data terdiri dari tes kemampuan komunikasi matematis, lembar observasi aktivitas siswa dan guru, angket respon dan minat belajar, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan: (1) penerapan strategi PQ4R dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa. Untuk klasikal kelas pada siklus I sebesar 42,1% pada pertemuan pertama dan 54,5% pada pertemuan kedua dan pada siklus II menjadi 68,4% pada pertemuan pertama dan 78,3% pada pertemuan kedua (2) penggunaan strategi PQ4R dapat meningkatkan minat belajar matematika siswa, untuk skor angket minat belajar matematika meningkat dari 1,52% pada siklus I menjadi 2,61% pada siklus II(3) penggunaan strategi PQ4R terhadap proses pembelajaran matematika efektif, ditandai dengan tercapainya (i) ketuntasan klasikal sebesar 78,3% diatas kriteria yang ditetapkan yaitu 75%, (ii) persentase aktivitas siswa kategori baik sebesar 78,9% pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua sebesar 94,7% pada siklus II, untuk kemampuan guru mengelola pembelajaran sebesar 80% diatas kriteria yang ditetapkan yaitu 75%, (iii) waktu yang efisien, dimana penerapan pembelajaran telah dilaksanakan sesuai dengan waktu pada RPP (4) respon siswa terhadap strategi pembelajaran PQ4R baik, siswa menganggap pembelajaran ini merupakan suatu pembelajaran yang baru sehingga siswa berminat mengikuti pembelajaran di kelas. Rekomendasi atas hasil penelitian ini adalah para guru agar melaksanakan strategi pembelajaran PQ4R sebagai salah satu alternatif upaya meningkatkan kemampuan komunikasi matematis dan minat belajar matematika siswa.

(6)

ii ABSTRACT

Masdalena Safitri Harahap. Application of Learning Strategies PQ4R (preview, question, read, reflect, Recite, review) To Improve Communication Skills and Interests Mathematical Learning Math Students In Class VB SD Negeri 064004 Belawan. Student Class V SD Negeri 064004 Belawan. Thesis. Terrain: Graduate Program, State University of Medan, in June 2015.

This study aims to: (1) Improving students 'mathematical communication skills, (2) Increase student interest (3) Knowing the effectiveness of the application of learning strategies PQ4R towards learning mathematics student, and (4) Knowing the students' response to the application PQ4R learning strategies. This research is a class act done in class VB 064004 Belawan Elementary School the number of students as many as 26 people. The instrument used to collect the data consists of mathematical communication ability test, activity observation sheet of students and teachers, questionnaire responses and interest in learning, and interviews. The results showed: (1) the application of PQ4R strategy can improve students' mathematical communication. For classical class on the first cycle by 42.1% in the first meeting and 54.5% in the second meeting and the second cycle to 68.4% in the first meeting and 78.3% in the second meeting (2) use PQ4R strategy can improve students' interest in learning math, to learn math interest questionnaire scores increased from 1,52% in the first cycle to 2,61% in the second cycle (3) the use PQ4R strategy towards effective mathematics learning process, marked by the achievement of (i) the classical completeness by 78,3% above the defined criteria, namely 75%, (ii) the percentage of student activity both categories at 78.9% in the first meeting and the second meeting of 94.7% in the second cycle, for the ability of teachers to manage learning by 80% above criteria set is 75%, (iii) time-efficient, where the application of learning has been implemented in accordance with the time the RPP (4) The students' response to PQ4R good learning strategy, students consider learning is a new learning so that students interested in participating in classroom learning. Recommendations on the results of this study are teachers to implement learning strategies PQ4R as an alternative mathematical effort to improve communication skills and interest in mathematics learning.

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, penulis ucapkan syukur atas kehadirat Allah

SWT yang selalu melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis

mampu menyelesaikan tesis ini yang berjudul “Penerapan Strategi Pembelajaran

PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) Untuk Meningkatkan

Kemampuan Komunikasi Matematis Dan Minat Belajar Matematika Siswa Pada

Kelas VB SD Negeri 064004 Belawan”.

Pada kesempatan ini juga penulis mengucapkan terima kasih dan

penghargaan kepada:

1. Prof. Dr. Hasratuddin, M.Pd, selaku dosen pembimbing I dan Dr. Evi

Eviyanti, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang penuh kesabaran

memberikan pengarahan, bimbingan, dan dorongan kepada penulis.

Semoga bantuan yang diberikan menjadi amal ibadah bagi mereka dan

mendapatkan balasan kebaikan dari Allah SWT.

2. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Dasar, Ibu Dr.Anita Yus. M.Pd, selaku Sekretaris Program studi

Pendidikan Dasar yang telah memberikan motivasi, serta membekali

penulis dengan ilmu pengetahuan dan pengalaman.

3. Bapak Prof. Dr. Mun’in Sibuea, M.Pd selaku Direktur Sekolah

Pascasarjana Universitas Negeri Medan beserta semua staf yang telah

memberikan fasilitas dan pelayanan administrasi dengan baik.

4. Bapak dan Ibu Dosen yang menagajar di Prodi Pendidikan Dasar PPs

Unimed yang telah banyak memberikan ilmu kepada penulis sehingga

(8)

iv

5. Kepala Sekolah, yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian,

serta Ibu dan Bapak guru SD Negeri 064004 Belawan yang memberikan

waktu dan pemikiran sebagai pengamat.

6. Khususnya kepada orang tua saya tercinta Abdul Rivai Harahap dan

Nurhayati Sormin, S.Pd, adik-adik dan seluruh keluarga besar yang telah

memberikan dukungan kepada saya baik secara moril maupun materil.

7. Teman-teman mahasiswa Program Studi Pendidikan Dasar Sekolah

Pascasarjana Universitas Negeri Medan terutama teman-teman di kelas

B-2 yang telah banyak memberikan motivasi dalam upaya menyelesaikan

tesis saya ini.

8. Hizrah Syahputra sebagai Pegawai Prodi Pendidikan Dasar PPs Unimed

yang telah membantu segala urusan yang berkaitan dengan administrasi

dalam perkuliahan dan penyusunan proposal tesis ini.

9. Semua pihak yang telah membantu yang tidak mungkin disebutkan satu

persatu.

Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa masih banyak

kekurangan dan kelemahan tesis ini. Untuk itu penulis mengharapkan sumbangan

pemikiran maupun kritik yang konstruktif demi kesempurnaanya. Terlepas dari

kelemahan dan kekurangan yang ada, semoga tesis ini bermanfaat bagi

pengembangan pendidikan. Amin.

Medan, 6 Januari 2015 Penulis

Masdalena Safitri Harahap

(9)

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 10

1.3 Batasan Masalah ... 11

1.4 Rumusan Masalah ... 12

1.5 Tujuan Penelitian ... 12

1.6 Manfaat Penelitian ... 13

BAB II KAJIAN TEORI ... 15

2.1. Hakikat Belajar... 15

2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ... 18

2.1.3 Hakikat Matematika ... 22

2.1.4 Kemampuan Komunikasi Matematis ... 24

2.1.5 Minat Belajar ... 28

2.1.6 Strategi-strategi Belajar (Learning Strategis) ... 30

2.1.7 Strategi Pembelajaran PQ4R ... 35

2.1.8 Teori yang Mendasari Strategi PQ4R ... 42

2.1.9 Kelebihan Dan Kekurangan Strategi Pembelajaran PQ4R ... 45

(10)

vi

2.2 Penelitian yang Relevan ... 48

2.3 Kerangka Konseptual ... 49

2.3.1 Peningkatan Komunikasi Matematis Melalui Pembelajaran PQ4R 2.3.2 Peningkatan Minat Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Strategi PQ4R ... 50

2.3.3 Efektivitas Penerapan Strategi PQ4R Terhadap Pembelajaran Matematika ... 51

2.3.4 Respon Siswa Terhadap Strategi Pembelajaran PQ4R ... 53

2.4 Hipotesis Tindakan ... 54

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 55

3.1 Jenis Penelitian ... 55

4.1.1 Hasil Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Siklus I... 73

(11)

vii

Matematika Siklus I ... 79

4.1.4 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 80

4.1.5 Hasil Observasi Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran Pada Siklus I ... 82

4.1.6 Hasil Refleksi Siklus I ... 83

4.1.6.2 Respon dan Minat Belajar Matematika... 83

4.1.6 .3 Aktivitas Siswa ... 85

4.1.6.4 Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran ... 86

4.2 Hasil Penelitian Tindakan Siklus II ... 87

4.2.1 Hasil Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Siklus II ... 91

4.2.2 Hasil Angket Respon Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Pada Siswa Siklus II ... 97

4.2.3 Hasil Angket Minat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Siklus II ... 100

4.2.4 Hasil Obsevasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 102

4.2.5 Hasil Observasi Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran Siklus II ... 104

4.2.6 Hasil Refleksi Siklus II ... 105

4.2.6.2 Respon dan Minat Belajar Matematika... 106

4.2.6 .3 Aktivitas Siswa ... 106

4.2.6.4 Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran ... 107

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 107

4.3.1 Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran PQ4R ... 108

4.3.2 Peningkatan Respon Siswa Melalui Penerapan Strategi pembelajaran PQ4R ... 109

4.3.3 Peningkatan Minat Siswa Melalui Penerapan Strategi pembelajaran PQ4R ... 110

4.3.4 Efektivitas Penerapan Strategi PQ4R terhadap Pembelajaran Matematika ... 110

4.5 Keterbatasan Penelitian ... 112

(12)

viii BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

(13)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Nilai rata-rata Ulangan Harian Matematika Siswa Kelas VB ... 7 Tabel 3.1 Langkah-langkah Pemodelan Pembelajaran Dengan Penerapan

Strategi Belajar PQ4R ... 40 Tabel 3.2 Langkah-langkah Penerapan Strategi PQ4R ... 44 Tabel 3.3 Penskoran Angket Minat Belajar... 64 Tabel 4.1Kemampuan Komunikasi Matematis Siklus I Pertemuan

Pertama ... 73 Tabel 4.2 Kemampuan Komunikasi Matematis Siklus I Pertemuan

Kedua... 74 Tabel 4.3 Nilai Terendah, Nilai Tertinggi, Rata-Rata, dan Persentase

Ketuntasan Kemampuan Komunikasi Matematis Siklus I ... 76 Tabel 4.4 Hasil Angket Respon Belajar Matematia Siswa pada Siklus I ... 77 Tabel 4.5 Hasil Angket Minat Belajar Matematika Siswa Pada Siklus I ... 79 Tabel 4.6 Hasil Observasi Pengamatan Terhadap Aktivitas Siswa

Pada Siklus I ... 81 Tabel 4.7 Hasil Observasi Pengamatan Terhadap Kegiatan Guru

Pada Siklus I ... 82 Tabel 4.8 Kemampuan Komunikasi Matematis Siklus II Pertemuan

Pertama ... 91 Tabel 4.9 Kemampuan Komunikasi Matematis Siklus II Pertemuan

Kedua... 92 Tabel 4.10 Nilai Terendah, Nilai Tertinggi, Rata-Rata, dan Persentase

Ketuntasan Kemampuan Komunikasi Matematis Siklus II ... 95 Tabel 4.11 Hasil Angket Respon Belajar Matematia Siswa pada Siklus II ... 97 Tabel 4.12 Hasil Angket Minat Belajar Matematika Siswa Pada Siklus II ... 100 Tabel 4.13 Hasil Observasi Pengamatan Terhadap Aktivitas Siswa Pada

Siklus II ... 102 Tabel 4.14 Hasil Observasi Pengamatan Terhadap Kegiatan Guru Pada

(14)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Jawaban Siswa Dari Tes Awal ... 7

Gambar 1.2 Kegiatan Pembelajaran SD Negeri 064004 Belawan ... 9

Gambar 3.1 Siklus Dalam Prosedur PTK ... 57

Gambar 4.1 Lembar Jawaban Siswa Siklus I ... 75

Gambar 4.2 Lembar Jawaban Siswa Siklus II ... 94

Gambar 4.4 Nilai Rata-rata, Persentase,Ketuntasan Kelas dan Persentase Ketuntasan Tujuan Pembelajaran Setiap Pertemuan ... 96

Gambar 4.5 Perolehan Angka Respon Siswa per Siklus ... 99

Gambar 4.6 Perolehan Angka Minat Siswa per Siklus ... 101

(15)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP 1) ... 122

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP 2) ... 126

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP 3) ... 130

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP 4) ... 134

Lampiran 2 Lembar Aktivitas Siswa (LAS-1) ... 138

Lembar Aktivitas Siswa (LAS-2) ... 141

Lembar Aktivitas Siswa (LAS-3) ... 144

Lembar Aktivitas Siswa (LAS-4) ... 147

Lampiran 3 Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 150

Lembar Observasi Aktivitas Guru ... 152

Lampiran 4 Kisi-Kisi Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Pertemuan Pertama Siklus I ... 154

Kisi-Kisi Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Pertemuan Kedua Siklus I ... 155

Kisi-Kisi Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Pertemuan Pertama Siklus II ... 156

Kisi-Kisi Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Pertemuan Kedua Siklus II ... 157

Lampiran 5 Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Pertemuan Pertama Siklus I ... 158

Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Pertemuan Kedua Siklus I ... 162

Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Pertemuan Pertama Siklus II ... 166

(16)

xii

Lampiran 6 Angket Respon Siswa ... 174

Lampiran 7 Angket Minat Belajar Matematika Siswa ... 176

Lampiran 8 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I ... 178

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan II ... 179

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan I ... 180

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan II ... 181

Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan I ... 182

Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan II ... 183

Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan I ... 184

Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan II... 185

Lampiran 9 Hasil Tes Kemampuan Komunikasi Siswa Siklus I Pertemuan I ... 186

Hasil Tes Kemampuan Komunikasi Siswa Siklus I Pertemuan II ... 187

Hasil Tes Kemampuan Komunikasi Siswa Siklus II Pertemuan I ... 188

Hasil Tes Kemampuan Komunikasi Siswa Siklus II Pertemuan II ... 189

Lampiran 10 Hasil Angket Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Matematika Siklus I ... 190

Hasil Angket Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Matematika Siklus II ... 191

Lampiran 11 Hasil Angket Minat Siswa Terhadap Pembelajaran Matematika Siklus I ... 192

Hasil Angket Minat Siswa Terhadap Pembelajaran Matematika Siklus II ... 193

Lampiran 12 Nama-nama Subjek Penelitian ... 194

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu upaya dalam mempersiapkan sumber

daya manusia yang memiliki keahlian dan ketrampilan sesuai tuntutan

pembangunan bangsa, dimana kualitas suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh

faktor pendidikan. Dalam mewujudkan masyarakat berkualitas tersebut menjadi

tanggung jawab pendidikan, terutama dalam mempersiapkan peserta didik

menjadi subjek yang makin berperan dalam menampilkan keunggulan dirinya

yang kreatif, mandiri dan profesional pada bidang masing-masing. Upaya

peningkatan kualitas pendidikan dapat tercapai apabila dilakukan pengembangan

dan perbaikan terhadap komponen pendidikan itu sendiri. Seperti halnya

penggunaan strategi serta model pembelajaran yang tepat serta menarik dan

lengkapnya sarana dan prasana untuk pendidikan.

Hal itu sangat berhubungan dengan sistem pendidikan nasional pada pasal

3 dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, yaitu “Pendidikan Nasional

berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab”.

Tujuan Pendidikan Nasional dapat tercapai dengan adanya pendidikan dan

pembelajaran baik bersifat formal maupun nonformal yang efektif dan efisien.

(18)

2

Pendidikan dan pembelajaran bisa dilakukan di sekolah yang dimulai dari SD/MI,

SMP/MTs dan SMA/MA dengan upaya meningkatkan mutu pendidikan dengan

cara melengkapi sarana dan prasarana pendidikan, meningkatkan kualitas tenaga

pengajar, serta penyempurnaan kurikulum yang menekankan pada pengembangan

aspek-aspek yang bertujuan untuk peningkatan dan pengembangan pembelajaran

peserta didik seperti pendekatan, metode, strategi dan model pembelajaran yang

tepat. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap tujuan pendidikan nasional serta

tujuan pembelajaran yang dilaksanakan di kelas.

Kenyataan yang tergambar di SD Negeri 064004 Belawan adalah siswa

kurang berhasil dalam belajar, terutama dalam belajar matematika hal itu

dikarenakan siswa tidak mengerti tentang pemahaman konsep serta komunikasi

secara matematis. Peserta didik belum bisa menerapkan penggunaan atau dampak

dari hasil belajar matematika dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya : sebagian

siswa belum bisa merubah pecahan biasa menjadi pecahan campuran begitu juga

sebaliknya. Padahal itu sangat berhubungan dalam kehidupan sehari-harinya.

Mereka cenderung menganggap matematika itu adalah pelajaran yang sulit untuk

dipahami. Sehingga mengakibatkan kurangnya minat mereka dalam pelajaran

matematika. Guru cenderung lebih aktif dibandingkan siswa, hal itu dikarenakan

strategi pembelajaran yang digunakan oleh gurunya adalah masih menggunakan

strategi yang kurang menarik dan jadwal pembelajaran matematika dilaksanakan

pada saat anak didik mulai merasa jenuh dengan belajar (jam terakhir). Sehingga

siswa tidak akan bisa menerima materi pelajaran yang dijelaskan oleh gurunya,

dan hal itu dipengaruhi oleh strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru,

(19)

3

akan meningkatkan minat belajar siswa serta mengakibatkan hasil belajar

meningkat, terutama hasil belajar matematika siswa menjadi ada peningkatan.

Oleh karena itu, guru harus bisa mengkondisikan jam pelajaran, harus bisa

memilih strategi pembelajaran apa yang cocok untuk siswa.

Hal itu tergambar pada kelas VB SD Negeri 064004 dimana guru masih

menggunakan strategi pembelajaran yang bersifat kontekstual dengan cara

pemberian materi dan mengerjakan soal. Hal itu berdampak pada minat belajar

matematika siswa yang tidak mengalami peningkatan serta berdampak pada hasil

belajar siswa. Oleh karena itu, penulis melakukan inovasi pada strategi pengajaran

di kelas VB tersebut yaitu dengan menerapkan strategi PQ4R. Penerapan strategi

tersebut diharapkan dapat meningkatkan pemahaman konsep serta komunikasi

secara matematis, minat belajar matematika yang akan meningkat dan hal itu akan

berdampak pada hasil belajar siswa yang meningkat pula. Karena strategi PQ4R

memiliki langkah-langkah dalam penerapannya yaitu preview, question, read,

reflect, recite, review dimana langkah-langkah tersebut menuntut siswa agar aktif

dalam belajar diharapkan bukan hanya gurunya saja yang aktif. Dalam strategi

tersebut ada teknik mengingat kembali materi pelajaran yang telah dipelajari.

Selain itu, strategi ini diharapkan dapat meningkatkan komunikasi matematis serta

minat belajar matematika siswa.

Menurut Pratiwi dalam Trianto (2011:150) Strategi PQ4R merupakan

salah satu bagian strategi elaborasi. Strategi ini digunakan untuk membantu siswa

mengingat apa yang mereka baca dan dapat membantu proses belajar mengajar di

kelas yang dilaksanakan dengan kegiatan membaca buku. Kegiatan membaca

(20)

4

pelajaran. Oleh karena itu, keterampilan pokok pertama yang harus dikembangkan

dan dikuasai oleh siswa adalah membaca buku pelajaran dan bacaan tambahan

lainnya. Dengan membaca siswa dapat berkomunikasi dengan orang lain melalui

tulisan. Membaca dapat dipandang sebagai sebuah proses interaktif antara bahasa

dan pikiran. Sebagai proses interaktif, maka keberhasilan membaca akan

dipengaruhi oleh faktor pengetahuan yang melatarbelakangi dan strategi

membaca. Karena konsep pembelajaran matematika pada materi operasi

penjumlahan dan pengurangan dalam bentuk pecahan dan interaksinya dapat

dilatihkan dengan cara membaca buku teks maka peneliti mencoba menerapkan

strategi PQ4R untuk memudahkan siswa memahami konsep pembelajaran

tersebut.

Sullivian dalam Ansari (2012:4) mengatakan bahwa peran dan tugas guru

sekarang adalah memberi kesempatan belajar maksimal pada siswa dengan jalan

melibatkan secara aktif dalam eksplorasi matematika, mengkonstruksi

pengetahuan berdasarkan pengalaman yang telah ada pada mereka, mendorong

agar mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai strategi, mendorong

agar berani mengambil resiko dalam menyelesaikan soal, memberi kebebasan

berkomunikasi untuk menjelaskan idenya dan mendengar ide temannya. Masih

berkaitan dengan peran dan tugas guru, Silver dan Smith dalam Ansari (2012:4)

mengutarakan pula bahwa tugas guru adalah melibatkan siswa dalam setiap tugas

matematika, mengatur aktivitas intelektual siswa dalam kelas seperti diskusi dan

komunikasi, membantu siswa memahami ide matematika dan memonitor

(21)

5

Berbagai pandangan di atas, memberitahukan bahwa kemampuan

komunikasi matematis perlu ditumbuhkembangkan dikalangan siswa. Baroody

dalam Ansari (2012:4) menyebutkan sedikitnya ada dua alasan penting, mengapa

komunikasi dalam matematika perlu ditumbuhkembangkan di kalangan siswa.

Pertama, mathematics as language, artinya matematika tidak hanya sekedar alat

bantu berpikir (a tool to aid thinking), alat untuk menemukan pola, menyelesaikan

masalah atau mengambil kesimpulan, tetapi matematika juga sebagai suatu alat

yang berharga untuk mengkomunikasikan berbagai ide secara jelas, tepat dan

cermat. Kedua, mathematics learning as social activity artinya sebagai aktivitas

sosial dalam pembelajaran matematika, matematika juga sebagai sarana interaksi

antar siswa, dan juga komunikasi antara guru dan siswa. Hal ini merupakan

bagian terpenting untuk mempercepat pemahaman matematis siswa.

Komunikasi matematis baik sebagai aktivitas sosial (talking) maupun

sebagai alat bantu berpikir (writing) adalah kemampuan yang mendapat

rekomendasi para pakar agar terus ditumbuh kembangkan dikalangan siswa.

Komunikasi matematika merupakan bentuk khusus dari komunikasi, yakni segala

bentuk komunikasi yang dilakukan dalam rangka mengungkapkan ide-ide

matematika.

Pendapat tentang pentingnya komunikasi dalam pembelajaran matematika

juga diusulkan NCTM (National Council Of Teachers Of Mathematics) dalam

Sbrrhapsody (2012:1) yang menyatakan bahwa program pembelajaran matematika

sekolah harus memberi kesempatan kepada siswa untuk:

a. Menyusun dan mengaitkan pemikiran matematika mereka melalui

(22)

6

b. Mengkomunikasikan pemikiran matematika mereka secara logis dan jelas

kepada teman-temannya, guru, dan orang lain.

c. Menganalisis dan menilai pemikiran matematika dan strategi yang dipakai

orang lain.

Menggunakan bahasa matematika untuk mengekspresikan ide-ide

matematika secara benar.

NCTM dalam Ansari (2012:5) dalam proses pembelajaran komunikasi

matematis belum sepenuhnya dikembangkan secara tegas, padahal sebagaimana

yang diungkapkan oleh para matematikawan bahwa komunikasi matematis

merupakan salah satu kompetensi yang perlu diupayakan peningkatannya

sebagaimana kompetensi lainnya, seperti bernalar dan pemecahan masalah. Cara

untuk mengungkapkan kemampuan komunikasi matematis dikalangan siswa pada

semua tingkat sekolah adalah dengan representasi yang relevan. Representasi

adalah bentuk baru sebagai hasil translasi dari suatu masalah, ide atau translasi

suatu diagram atau model fisik ke dalam simbol atau kata-kata. Beberapa contoh

representasi matematis seperti memberikan sebuah sajian materi pembelajaran

matematika dalam bentuk tabel, gambar, grafik dan menulis dengan bahasa

sendiri baik formal maupun informal. Untuk mengembangkan kemampuan

representasi diperlukan pemahaman matematis (mathematical knowledge), yaitu

pemahaman terhadap konsep dan strategi penyelesaian.

Beberapa masalah belajar dapat terlihat ketika guru memberikan ulangan

harian pada siswa kelas VB SD Negeri 064004 Belawan ditemukan sebagian dari

siswa masih ada yang salah dalam menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru.

(23)

7

harian kurang dari batas ketuntasan belajar minimal adalah 65. Banyak siswa yang

tidak paham dalam menyelesaikan soal. Hal tersebut dapat diketahui dari hasil

rata-rata nilai ulangan harian siswa kelas VB SD Negeri 064004 Belawan

sebagaimana diperlihatkan pada tabel berikut ini :

Tabel 1.1

Nilai rata-rata Ulangan Harian Matematika Siswa Kelas VB Nilai rata-rata Ulangan Harian (UH)

UH 1 UH 2

52,34 57,25

Salah satu dokumentasi mengenai cara siswa mengerjakan soal pecahan : Siswa I

Siswa II

Gambar 1.1 Jawaban Siswa Dari Tes Awal

(Sumber : SD Negeri 064004 Belawan, Kelas VB) Terlihat jelas pemahaman siswa masih kurang dalam pembejaran pecahan.

(24)

8

Dari data observasi di atas dapat dijelaskan bahwa siswa kurang

memahami konsep, kurangnya minat untuk belajar matematika serta kemampuan

komunikasi matematis siswa yang masih rendah. Faktor yang menyebabkan

rendahnya minat serta kemampuan komunikasi matematis siswa di kelas VB SD

Negeri 064004 adalah dikarenakan siswa tidak dapat mengorganisasikan data,

penalaran serta komunikasi siswa masih kurang dalam menyelesaikan soal. Dalam

pembelajaran siswa tidak dapat mengkomunikasikan ide dalam pemikirannya,

kurangnya berkomunikasi dengan siswa lain agar siswa dapat mendengar ide dari

pemikiran temannya. Sehingga hal itu dapat mengakibatkan siswa tidak dapat

menganalisa serta mengevaluasi penalaran pemikiran matematikanya. Hal itu

dapat menimbulkan nilai keterampilan siswa, pemahaman komunikasi matematis

serta penalaran siswa dalam menyelesaikan soal matematika menjadi rendah.

Dalam proses pembelajaran respon serta minat siswa terhadap

pembelajaran juga harus diperhatikan. Hal itu dikarenakan pembelajaran adalah

proses interaksi yang dilakukan oleh guru dan siswa di dalam maupun di luar

kelas dengan menggunakan berbagai sumber media pembelajaran sebagai bahan

kajian dari sebuah pembelajaran. Interaksi antara guru dan siswa akan lebih

efektif apabila terjadi dengan dua arah. Disini guru diharapkan dapat menciptakan

proses pembelajaran yang dapat memunculkan respon serta minat siswa dalam

proses belajar terutama dalam pembelajaran matematika. Respon serta minat

belajar siswa dapat terlihat dari partisipasi serta hasil belajar siswa yang baik

(25)

9

Menurut hasil observasi terhadap proses pembelajaran siswa kelas VB SD

Negeri 064004 Belawan bahwa minat siswa masih kurang dalam pembelajaran

matematika khususnya. Hal tersebut dapat dilihat dari prilaku siswa pada saat

pembelajaran matematika berlangsung, sekitar 15% kurang memperhatikan

pembelajaran, 10% siswa sibuk dengan kegiatannya sendiri dan 10% mengganggu

temannya yang lain. Keterlibatan serta minat siswa dalam pembelajaran

matematika masih sangat kurang, hal ini dikarenakan kegiatan serta strategi dalam

mengajar masih belum tepat. Terlihat guru saja yang aktif sedangkan siswa

bersifat pasif dalam belajar. Hal di atas dapat dilihat dari gambar kondisi belajar

matematika dibawah ini.

Gambar 1.2 Kegiatan Pembelajaran SD Negeri 064004 Belawan (Sumber : SD Negeri 064004 Belawan, Kelas VB)

Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan belajar di atas, telah

direncanakan dengan menyusun pembelajaran matematika dengan menggunakan

strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review)

yang akan diterapkan pada semester genap tahun pelajaran 2014-2015. Strategi

Pembelajaran PQ4R ini mengajak siswa untuk belajar dengan aktif yang berarti

terlibat langsung dalam pembelajaran, kreatif, mandiri serta menguatkan daya

(26)

10

PQ4R diharapkan dapat memunculkan minat belajar matematika serta dalam

menumbuhkan penalaran komunikasi matematis siswa.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti akan mengakaji masalah ini

melalui Penelitian Tindakan Kelas dengan menerapkan strategi pembelajaran

PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) untuk meningkatkan

kemampuan komunikasi matematis dan minat belajar matematika siswa yang pada

akhirnya akan memperbaiki hasil belajar matematika siswa kelas VB SD Negeri

064004 Belawan. Adapun judul peneltitian ini adalah “Penerapan Strategi

Pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) Untuk

Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Dan Minat Belajar

Matematika Siswa Kelas VB SD Negeri 064004 Belawan Tahun Ajaran

2014/2015.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, dapat

diidentifikasi masalah-maslah yang terjadi adalah sebagai berikut :

1. Pembelajaran masih didominasi oleh guru. Dimana guru lebih aktif

sedangkan siswa bersifat pasif.

2. Dalam proses belajar guru tidak memberikan peluang kepada siswa untuk

terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Sehingga ide siswa dalam

pembelajaran matematika tidak tertuang dalam proses belajar.

3. Strategi pembelajaran kurang menarik. Sehingga minat belajar matematika

siswa juga berkurang.

4. Kemampuan komunikasi matematis siswa masih kurang, dalam

(27)

11

pengerjaan serta kemampuan komunikasi matematis yang belum relevan

dan terarah.

5. Kurangnya respon serta minat belajar matematika siswa, sehingga siswa

kurang aktif dalam belajar. Kesannya siswa sibuk dengan kegiatannya

sendiri.

6. Rendahnya pemahaman komunikasi matematis siswa, guru belum

mengembangkan secara baik pemahaman tersebut dalam pembelajaran

matematika.

1.3 Batasan Masalah

Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih terarah dan jelas maka

masalah penelitian ini dibatasi pada :

1. Peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VB SD

Negeri 064004 Belawan terhadap pembelajaran matematika dengan

menggunakan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read,

Reflect, Recite, Review).

2. Peningkatan minat belajar siswa kelas VB SD Negeri 064004 Belawan

terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan strategi

pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review).

3. Efektivitas penerapan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question,

Read, Reflect, Recite, Review) pada siswa kelas VB SD Negeri 064004

Belawan.

4. Respon siswa terhadap penerapan strategi pembelajaran PQ4R (Preview,

Question, Read, Reflect, Recite, Review) pada siswa kelas VB SD Negeri

(28)

12

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi dan pembatasan masalah

tersebut di atas, diajukan perumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa kelas

VB SD Negeri 064004 Belawan terhadap pembelajaran matematika

dengan menggunakan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question,

Read, Reflect, Recite, Review) pada materi operasi penjumlahan dan

pengurangan dalam bentuk pecahan Tahun Ajaran 2014/2015?

2. Bagaimana Peningkatan minat belajar siswa kelas VB SD Negeri 064004

Belawan terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan strategi

pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review)

pada materi operasi penjumlahan dan pengurangan dalam bentuk pecahan

Tahun Ajaran 2014/2015?

3. Bagaimana Efektivitas penerapan strategi pembelajaran PQ4R (Preview,

Question, Read, Reflect, Recite, Review) pada siswa kelas VB SD Negeri

064004 Belawan?

4. Bagaimana respon siswa terhadap penerapan strategi pembelajaran PQ4R

(Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) pada siswa kelas VB

SD Negeri 064004 Belawan pada materi operasi penjumlahan dan

pengurangan dalam bentuk pecahan Tahun Ajaran 2014/2015?

1.5 Tujuan Penelitian

1. Meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VB SD

Negeri 064004 Belawan terhadap pembelajaran matematika dengan

menggunakan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read,

(29)

13

pengurangan dalam bentuk pecahan Tahun Ajaran 2014/2015.

2. Meningkatkan minat belajar siswa kelas VB SD Negeri 064004 Belawan

terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan strategi

pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review)

pada materi operasi penjumlahan dan pengurangan dalam bentuk pecahan

Tahun Ajaran 2014/2015.

3. Mengetahui Efektivitas penerapan strategi pembelajaran PQ4R (Preview,

Question, Read, Reflect, Recite, Review) pada siswa kelas VB SD Negeri

064004 Belawan.

4. Mengetahui respon siswa terhadap penerapan strategi pembelajaran PQ4R

(Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) pada siswa kelas VB

SD Negeri 064004 Belawan pada materi operasi penjumlahan dan

pengurangan dalam bentuk pecahan Tahun Ajaran 2014/2015.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Siswa, penerapan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read,

Reflect, Recite, Review) ini diharapkan dapat membuat siswa aktif dengan

cara siswa terlibat langsung dalam pembelajaran. Menginformasikan apa

yang telah mereka baca serta pahami, mencari jawaban dari pertanyaan

guru dan mengingat kembali jawaban dari pertanyaan itu. Penerapan

strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite,

Review) ini merupakan salah satu strategi pembelajaran alternatif yang

bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis, minat

belajar matematika siswa menumbuhkan keaktifan siswa dan daya ingat

(30)

14

2. Guru, penerapan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read,

Reflect, Recite, Review) dapat meningkatkan kemampuan guru dalam

mengatasi berbagai masalah pembelajaran, terutama pada mata pelajaran

matematika dengan materi pecahan. Penerapan strategi pembelajaran

PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) ini merupakan

salah satu strategi pembelajaran alternatif yang bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan komunikasi matematis serta minat belajar

matematika siswa.

3. Sekolah, penerapan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read,

Reflect, Recite, Review) diharapkan dapat meningkatkan prestasi sekolah

yang berujung pada hasil belajar siswa mengalami peningkatan secara

baik.

4. Peneliti, penerapan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read,

Reflect, Recite, Review) diharapkan dapat meningkatkan kemampuan

belajar matematika siswa serta dapat melaksanakan pembelajaran dengan

baik. Mendapatkan berbagai pengalaman serta pengetahuan dalam

melakukan penelitian dan melatih diri dalam menerapkan ilmu

pengetahuan khususnya tentang sebuah konsep matematika yang abstrak

dalam bentuk konkret terutama pada materi operasi penjumlahan dan

(31)

115

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian, dikemukakan beberapa

kesimpulan berikut.

1. Penggunaan strategi pembelajarn PQ4R dapat meningkatkan kemampuan

komunikasi matematis siswa kelas VB SD Negeri 064004 Belawan pada

kompetensi menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan penjumlahan

dan pengurangan dari pecahan baik itu pecahan biasa maupun campuran dengan

pengerjaan menggunakan gambar, benda, skema dan mengidentifikasi soal cerita.

Peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa dari siklus I ke siklus II

sebesar 24,9%, dimana persentase pada siklus I sebesar 61,4% dan pada siklus II

sebesar 85,9%. Sedangkan untuk nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan

sebesar 19,9 dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I nilai rata-rata kelas sebesar

65,3 dan pada siklus II sebesar 85,2.

2. Penggunaan strategi pembelajaran PQ4R dapat meningkatkan respon belajar

matematika siswa kelas VB SD Negeri 064004 Belawan pada kompetensi

menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan penjumlahan dan

pengurangan dari pecahan baik itu pecahan biasa maupun campuran dengan

pengerjaan menggunakan gambar, benda, skema dan mengidentifikasi soal cerita.

Hal itu mengalami peningkatan sebesar 1,09% dari siklus I ke siklus II, dimana

rata-rata respon belajar matematika siswa pada siklus I sebesar 1,51% dan pada

siklus II meningkat menjadi 2,60%.

3. Penggunaan strategi pembelajarn PQ4R dapat meningkatkan minat belajar

matematika siswa kelas VB SD Negeri 064004 Belawan pada kompetensi

(32)

116

menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan penjumlahan dan

pengurangan dari pecahan baik itu pecahan biasa maupun campuran dengan

pengerjaan menggunakan gambar, benda, skema dan mengidentifikasi soal cerita.

Hal itu mengalami peningkatan sebesar 1,09% dari siklus I ke siklus II, dimana

nilai rata-rata minat belajar matematika siswa pada siklus I sebesar 1,52% dan

pada siklus II meningkat menjadi 2,61%.

4. Penggunaan strategi pembelajaran PQ4R dapat meningkatkan aktivitas belajar

matematika siswa kelas VB SD Negeri 064004 Belawan pada kompetensi

menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan penjumlahan dan

pengurangan dari pecahan baik itu pecahan biasa maupun campuran dengan

pengerjaan menggunakan gambar, benda, skema dan mengidentifikasi soal cerita.

Hal itu mengalami peningkatan sebesar 9,4% dari siklus I ke siklus II, dimana

nilai rata-rata aktivitas belajar matematika siswa pada siklus I sebesar 62,4% dan

pada siklus II meningkat menjadi 71,8%.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan hasil temuan penelitian ini, dikemukakan beberapa

rekomendasi berikut.

1. Strategi pembelajaran PQ4R merupakan pembelajaran yang dirancang untuk

meningkatkan komunikasi matematis siswa melalui penyajian masalah

berbentuk gambar, skema dan soal cerita dalam masalah penyelesaian

penjumlahan dan pengurangan dalam bentuk pecahan. Oleh karena itu guru

menerapkan strategi pembelajaran PQ4R untuk meningkatkan kemampuan

komunikasi dan minat belajar matematika, siswa adalah salah satu alternatif

(33)

117

2. Salah satu kelebihan strategi pembelajaran PQ4R adalah terletak pada

permasalahn yang disajikan. Oleh karena itu, jika guru ingin menerapkan

strategi pembelajaran PQ4R, maka guru harus mampu merancang

permasalahan yang berupa materi pecahan dalam bentuk gambar agar siswa

memahami suatu materi pembelajaran dalam bentuk gambar.

3. Strategi pembelajaran PQ4R akan berhasil apabila siswa aktif di dalam kelas,

membaca soal serta buku teks yang diberikan oleh guru. Kemudian memberi

tahu kepada teman yang lain hal apa saja yang dibaca olehnya. Kemudian

pembelajaran itu akan berhasil apabila siswa aktif dalam mencari tahu

bagaimana langkah pengerjaan soal dalam matematika, membuat jawaban

sementara, berani mengutarakan jawabannya di depan kelas dan meminta

pendapat dari teman yang lain. Kemudian mereka menyamakan jawaban dan

yang lain mencatat jawaban pengerjaan soal tersebut. Dan langkah akhir

adalah guru menanyakan apa saja yang mereka dapat hari ini, dengan cara

menggunakan bahasa pemahaman sendiri.

4. Bagi guru yang ingin menerapkan strategi pembelajaran PQ4R di kelas,

haruslah melakukan persiapan yang matang agar pembelajaran dapat

berlangsung dengan baik diantaranya merancang rencana pembelajaran

dengan pengelolaan waktu yang efektif pada setiap pertemuan dan

mempersiapkan segala kebutuhan baik itu media pembelajaran maupun

pendukung lainnya untuk mendukung suksesnya pembelajaran.

5. Bagi siswa, dengan penerapan strategi PQ4R dalam kelas dapat

mengakibatkan siswa menjadi aktif, memiliki minat serta respon belajar

(34)

118

aktif didalam kelas, berani bertanya, berani memberikan pendapat, menjawab

soal dengan mandiri kemudian menjawabnya di depan kelas. Dan hal itu akan

membantu temannya yang lain.

6. Bagi kepala sekolah, hal ini merupakan fasilitas untuk mendorong guru-guru

yang ada di SD Negeri 064004 untuk selalu memilih metode yang inovatif

serta menarik dalam proses belajar. Agar siswa menjadi aktif, memiliki minat

(35)

119

DAFTAR PUSTAKA

Ali,M.2009.ModelPembelajaranPQ4R.Disajikandi

http://muhammadalitomacoa.blogspot/feeds/post/default?arderby=updated. diakses tanggal 05/10/2014

Alexandro.2013. Pengertian minat belajar menurut beberapa ahli. Disajikan di http://catatanalexandro.blogspot.com/2013/07/pengertian-minat-belajar-menurut.html Diakses tanggal 05/10/2014

Ansari, B. I. 2012.Komunikasi Matematik Dan Politik. Banda Aceh: Yayasan Pena Banda Aceh Divisi Penerbitan.

Arifin, Zainal.2011.Evaluasi Pembelajaran.Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arifin.2010.Hakikat Matematika dan Pembelajaran Matematika Di SD.Disajikan

di

http://www.scribd.com/doc/53601045/Hakikat-Matematika-Dan-Pembelajaran-Matematika-Di. Diakses tanggal 04/11/2014.

Arikunto, Suharsimi.2005.Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara.

Aqib, Zainal, dkk.2010. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. Bandung: Yrama Widya

Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Karya

Bahri, Syamsul.2012.Upaya Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) Di Kelas VI MIN PALUH NIPAH Tanjung Pura.Tesis.Medan: Pascasarjana Unimed.

Dalyono.2013. Pengertian minat belajar menurut beberapa ahli. Disajikan dihttp://catatanalexandro.blogspot.com/2013/07/pengertian-minat-belajar-menurut.html Diakses tanggal 05/10/2014.

Hartutik.2006.Efektivitas Pembelajaran Biologi SMA dengan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) berdasar Analisis SWOT dalam kemasan CD Interaktif. Tesis: Program Pascasarjana Prodi Pend.IPA Unnes.

Haryanto.2012.Cara meningkatkan motivasi belajar anak. Disajikan

dihttp://belajarpsikologi.com/cara-meningkatkan-motivasi-belajar-anak/ Diakses tanggal 05/10/2014.

Haryanto.2010.PengertianMinatBelajar.Disajikandi

http://belajarpsikologi.com/pengertian-minat/.Diakses tanggal 05/10/2014

(36)

120

Hasanah.2009.TeoriBelajarkognitif.Disajikandi

http://hasanahworld.wordpress.com/2009/03/01/teoribelajarkognitif/. Diakses tanggal 02/11/2014

Iskandar. 2009.Metodologi Penelitian Kualitatif.Jakarta: Tim GP Press. Khairani.2013.Psikologi Belajar.Yogyakarta:Aswaja Pressindo.

Khodijah,Nyayu.2014.Psikologi Pendidikan.Jakarta:Rajawali Pers.

Lamoiko.2012.Faktorfaktoryangmempengaruhi.disajikandihttp://lamoiko.blogspo t.com/2012/11/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html. diakses tanggal 02/11/2014

Munawaroh.2012.Panduan Memahami Metodologi Penelitian.Malang: Intimedia. Mahayukti,Ayu.2003.Disajikan di

Nurgana. 1985. Efektivitas Pembelajaran. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.Disajikandi

http://agungprudent.wordpress.com/2009/06/18/efektivitaspembelajaran/. Diakses tanggal 07/11/2014.

Purnama,Dina.2014.Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan

Disposisi Matematis Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Di Kelas VIII-I SMP Swasta Al-Washliyah 26 Medan.Tesis.Medan: Pascasarjana Unimed.

Purwanto,Eko.2010.HakekatMatematika.Disajikandi

http://www.scribd.com/doc/53601045/Hakikat-Matematika-Dan-Pembelajaran-Matematika-Di.Diakses tanggal 04/11/2014

Ramdiah, Siti. Disajikan di file:///C:/Users/USER/AppData/Local/Temp/3140-6980-1-SM.pdf .Jurnal.Diakses tanggal 05/10/2014.

Sardiman.2013.Pengertian minat belajar menurut beberapa ahli. Disajikan dihttp://catatanalexandro.blogspot.com/2013/07/pengertian-minat-belajar-menurut.html Diakses tanggal 05/10/2014

Sidik.2013.Prinsip-prinsip Pembelajaran. Disajikan

(37)

121

Slameto.2013.Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi.Jakarta: Rineka Cipta

Sbrrhapsody.2012. Kemampuan komunikasi matematika. Disajikan

dihttp://sbrrhapsody.blogspot.com/2012/07/kemampuan-komunikasi-matematis.html diakses tanggal 31/10/2014.

Suprihatiningrum,Jamil.2013.Strategi Pembelajaran Teori-

dan Aplikasinya.Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.Slameto.2013.Belajar Dan Faktor-faktor yang mempengaruhi.Jakarta: Rineka Cipta.

Sudarman.Disajikandifile:///C:/Users/USER/Downloads/vol-4-no-2-sudarman.pdf Jurnal.Diakses tanggal 05/10/2014.

Sudiran.2012.Penelitian Tindakan Kelas.Bandung:Citapustaka Media Perintis

Sudjana, Nana.1995. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Trianto.2011.Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif.Jakarta: Prenada Media Group.

Trisniawati.2013.HakikatMatematika.Disajikan

dihttp://trisniawati87.blogspot.com/2013/01/hakikat-matematika.html Diakses tanggal 02/11/2014.

...2012.Hakikat Matematika Dan Pembelajaran Matematika.Disajikan

Gambar

Gambar 1.1 Jawaban Siswa Dari Tes Awal ........................................................
Gambar 1.1 Jawaban Siswa Dari Tes Awal
Gambar 1.2 Kegiatan Pembelajaran SD Negeri 064004 Belawan (Sumber : SD Negeri 064004 Belawan, Kelas VB)

Referensi

Dokumen terkait

Berkenaan dengan hal tersebut diatas, diharapkan agar Saudara dapat hadir tepat waktu dengan membawa dokumen asli dan 1 (satu) rangkap fotocopy untuk setiap data yang

 Seksi Pengelolaan data, Kemitraan jasa titipan & Interoperabilitas.  Seksi Tata kelola e-Gov (Topologi

Berikut Jadwal Final French Open 2017.. kami mungkin bodoh tapi punya hati. kami memilih dengan hati yang tulus. para kontestan pemilu dan calon pemimpin atau/dan pemimpin sering

Dengan demikian pelelangan ini dinyatakan "gagal" dengan mengacu kepada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2012 tentang perubahan kedua atas Peraturan

konsep. ♦ Mahasiswa dapat menganalisa hasil perancangan data

 Teknologi informasi dan komunikasi adalah sarana dan prasarana (hardware, software, dan useware) sistem dan metode untuk memperoleh, mengirimkan, mengolah, menafsirkan,

Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan unsur intrinsik cerita rakyat “Timun Emas”, (2) mendeskripsian hubungan antara tokoh, tema, latar, alur, dan amanat da- lam

Orang yang tingkat kreativitasnya tinggi umumnya tingkat produktifitasnyapun tinggi, dengan kata lain orang kreatif juga produktif (Yennita et al, 2009). Kreativitas dan