1
ANALISIS ARUS KAS PADA RUMAH SAKIT ISLAM
MALAHAYATI MEDAN
TUGAS AKHIR
Diajukan Oleh :
HERMANSYAH LUBIS
122101137
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya hingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul
“Analisis Arus Kas Pada Rumah Sakit Islam Malahayati Medan“ sebagai
salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Diploma III Jurusan
Manajeman Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatra
Utara.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini tidak akan dapat diselesaikan
dengan baik tanpa adanya bantuan moril maupun materil dari banyak pihak. Maka
dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
sedalam-dalamnya atas bantuan dan bimbingan yang diberikan dalam menyelesaikan tugas
akhir ini. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi Diploma III
Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam penulisan tugas
akhir ini.
4. Seluruh staff peagawai Rumah sakit Islam Malahayati Medan yang sangat
membantu penulis dalam penulisan tugas akhir ini.
5. Khususnya penulis ucapkan terima kasih kepada orang tua tercinta Ayahanda
Nurhan dan Ibunda Mastur yang telah memberikan kasih sayangnya,
dorongan, do’a, semangat dan pengorbanannya yang begitu besar sehingga
penulis dapat menyelesaikan studi.
6. Untuk abangku Muhammad Irsan serta adikku tersayang Fitri Anggita saya
ucapkan terima kasih karena telah memberikan semangat, motivasi dan do’a
kepada saya.
7. Para sahabatku M Hanif Ilmi Hrp, Rido Porty, Rosulan saidi, Heriansyah,
Wiratama Adi Siregar, Gilang Fytrian, Dimas Prayoga, Boby Ansyori,
Hermansyah yang telah berjuang bersama dan mengisi hari-hari penulis
semasa kuliah.
8. Teman-teman Program Studi D-III Manjamen Keuangan stambuk 2012 dan
semua rekan-rekan terbaik yang telah membantu dan memberikan semangat
pada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga tugas akhir ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi semua pihak. Semoga Allah SWT yang dapat membalas semua
kebaikan yang penulis dapatkan baik pada waktu mengalami kesulitan maupun
rintangan berupa amal dan pahala di akhirat kelak.
Medan, July 2015 Penulis
Hermansyah Lubis
122101137
DAFTAR ISI
A.Sejarah Singkat Rumah Sakit Islam Malahayati Medan... 8
B. Visi dan Misi Rumah Sakit Islam Malahayati Medan... 10
C.Struktur Organisasi Rumah Sakit Islam Malahayati Medan.... 10
D.Uraian Tugas (Job Description)... 13
BAB III. PEMBAHASAN... 18
A.Laporan Arus Kas... 19
B.Klasifikasi Arus Kas... 21
C.Metode Penyusunan Laporan Arus Kas... 24
D. Laporan Keuangan Perusahaan... 28
E.Laporan Arus Kas rumah Sakit Islam Malahayati Medan... 34
F. Penggunaan Kas... 39
G.Analisis Arus Kas Pada Rumah Sakit Islam Malahayati Medan 42 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN... 50
A.Kesimpulan... 50
B. Saran... 52
DAFTAR PUSTAKA... 54
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Contoh Laporan Arus Kas Metode Langsung... 25
Tabel 2 Contoh Laporan Arus Kas Metode Tidak Langsung ... 27
Tabel 3 Neraca Konsolidasi 2014-2013 ... 29
Tabel 4 Neraca Konsolidasi 2013-2012 ... 31
Tabel 5 Laporan Laba Rugi 2014-2012 ... 33
Tabel 6 Laporan Arus Kas 2014-2013 ... 35
Tabel 7 Laporan Arus Kas Masuk dan Arus Kas Keluar 2014 ... 43
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Struktur Organisasi Rumah Sakit Islam Malahayati Medan.. 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kas merupakan aset perusahaan yang paling likuid dan merupakan salah satu
unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Semua jenis perusahaan
baik perusahaan jasa, perusahaan dagang maupun perusahaan manufaktur dalam
menjalankan kegiatan bisnisnya pastilah membuthkan kas. Dalam kegiatan bisnis
suatu perusahaan terjadi aliran dana kas dari perusahaan tersebut aliran dana kas
tersebut bisa berupa aliran dana masuk (penerimaan kas) dan bisa berupa aliran
dana keluar (pengeluaran kas). Aliran kas ini berlangsung secara terus menerus
selama kegiatan perusahaan masih berjalan. Dengan kata lain aliran kas ini
merupakan aliran darah bagi kehidupan perusahaan dan memiliki peranan penting
dalam kegiatan bisnis perusahaan tersebut. Untuk itu perlu adanya pengelolaan arus
kas yang professional oleh perusahaan yang dalam hal ini dilakukan oleh
manajemen keuangan dan bagian pembukuan yang dibantu oleh staf dan pegawai.
Syahyunan (2013: 59) menyatakan bahwa : Kas adalah seluruh uang tunai
yang ada di tangan (cash on hand). Uang kas ini menduduki posisi sentral, karena
seluruh kegiatan di dalam perusahaan akan terkait dengan uang kas. Kekacauan di
dalam mengelola kas perusahaan ini dapat mengakibatkan terjadinya kekacauan
pelaksanaan kegiatan di dalam perusahaan yang bersangkutan. Pengaturan uang
kas yang baik dapat menunjang pelaksanaan kegiatan dalam perusahaan, sehingga
dengan pengaturan kas yang baik ini diharapkan kegiatan dalam perusahaan dapat
dilaksanakan dengan baik pula.
Pengelolaan arus kas merupaan sesuatu yang sangat penting karena arus kas
merupakan gambaran nyata dari kegiatan operasional perusahaan. Jika arus kas
suatu perusahaan berjalan dengan baik maka kegiatan operasional perusahaan
lainnya akan berjalan dengan baik. Selain itu, dana kas umumnya berbentuk uang
tunai ataupun surat berharga. Uang tunai dan surat berharga merupakan suatu
materi yang sering menjadi objek penyelewengan. Penyelewengan dana kas sudah
pasti dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan, baik dalam jumlah kecil
maupun dalam jumlah besar. Untuk itu, selain dana kas harus dikelola bukan saja
hanya untuk meningkatkan produktivitas perusahaan tetapi juga pengelolaan kas
harus dilakukan untuk menghindari adanya penyelewengan-penyelewengan.
Kembali kepada masalah pokok mengenai pengelolaan dana kas yang efektif
dan efisien, jika ditelaah lebih lanjut dalam pengelolaan arus kas hal-hal yang
harus diperhatikan adalah bagaimana agar pengumpulan kas dan pengeluaran kas
dapat berjalan secara efektif dan efisien serta investasi kas secara temporer pada
saat dana kas belum dibutuhkan. Hal ini merupakan sesuatu yang sangat penting
karena perusahaan akan berusaha untuk memaksimalkan segala sumber daya yang
dimilikinya termasuk dana kas yang dimiliki. Perusahaan akan berupaya untuk
dapat memnuhi segala kewajibannya baik kepada pihak internal perusahaan
ataupun pihak eksternal yang terkait dengan bisnis yang dijalankan oleh
perusahaan tersebut. Selain itu, perusahaan pastinya akan melakukan investasi
dengan dana kas yang dimilikinya. Investasi ini bisa berupa penanaman pada surat
berharga ataupun pada aktiva-aktiva yang dinilai menguntungkan oleh pihak
perusahaan. Tujuan dari investasi ini tentunya adalah untuk meningkatkan
utama yang dijalankan. Selain untuk memaksimalkan penggunaan segala sumber
daya yang ada untuk mendapatkan keuntungan, pengelolaan dana kas dan arus kas
juga bertujuan untuk menjaga kestabilan kas perusahaan. Pengelolaan dana kas
dan arus kas baik untuk meningkatkan keuntungan perusahaan dan menjaga
kestabilan dana kas diperlukan manajemen tertentu dalam pelaksanaannya. Dalam
hal ini, pihak yang bertanggung jawab dalam pengelolaan dana kas adalah
manajer keuaangan, yang dalam prakteknya akan dibantu oleh beberapa pihak
terkait, seperti pegawai dan staf bagian keuangan dan pembukuan.
Guna mencapai pengelolaan kas yang efektif dan efisien serta sejalan dengan
rencana strategis perusahaaan, perlu adanya alat yang digunakan untuk membantu
pengelolaan kas tersebut. Alat yang dapat digunakan adalah anggaran kas. Dengan
anggaran kas akan tampak seberapa besar jumlah kas yang telah tersedia, jumlah
kas yang belum terkumpul, jumlah kas yang harus dibayarkan serta proyeksi kas
di masa yang akan datang. Dengan demikian anggaraan kas dapat dijadikan
sebagaai dasar untuk pembayaran serta pengendalian kas. Selain anggaran kas
perusahaan juga membutuhkan informasi tentang saldo kas perusahaan setiap
harinya. Hal ini diperlukan agar perusahaan dapat mengetahui saldo kas
perusahaan secara aktual dan riil serta dapat juga digunakan untuk mencegah
penyelewengan kas.
Pada dasarnya ide umum dari pengelolaan arus kas adalah mempercepat
penerimaan kas dan memperlambat pembayaran kas, dengan tetap memperhatikan
nilai-nilai kewajaran serta stabilitas kas perusahaan. Sebagai ilustrasi, perusahaan
akan berupaya agar mempercepat pengumpulan piutang sehingga dapat
sebaliknya perusahaan mengusahakan agar dapat memperlambat pembayaran
hutang agar dana kas dari hutang tersebut masih bisa digunakan untuk kegiatan
usaha. Namun seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa hal ini harus
dilakukan dengan tetap memperhatikan nilai-nilai kewajaran serta stabilitas kas
perusahaan. Dengan demikian tampak jelas bahwa tujuan utama pengelolaan dana
kas yang dimiliki perusahaan adalah untuk memenuhi kewajiban-kewajiban
perusahaan akan pembayaran yang menggunakan dana kas, memaksimalkan
sumber daya kas yang dimiliki oleh perusahaan untuk meningkatkan produktivitas
perusahaan dan pendapatan perusahaan, menjaga kestabilan kas agar berada pada
posisi yang likuid, sebagai langkah waspada akan segala kondisi yang mungkin
terjadi, menjaga dan mengawasi dana kas dari upaya-upaya penyelewengan.
Setiap periode akan tampak realisasi penerimaan kas dan pengeluaran kas.
Berdasarkan data realisasi tersebut perusahaan dapat menyusun anggran kas.
Anggaran kas di setiap perusahaan bisa saja memiliki bentuk yang berbeda-beda.
Namun tujuan dari anggaran kas tersebut pada dasarnya adalah sama. Adapun
tujuan dari penyusunan anggran kas tersebut agar pimpinan dapat mengetahui
tentang kemungkinan posisi kas sebagai hasil rencana operasional perusahaan,
kemungkinan adanya surplus atau defisit kas karena rencana operasional
perusahaan, besarnya dana yang dibutuhkan serta kapan waktu yang tepat dana itu
digunakan untuk menutup defisit kas, jika posisi kas deficit, gambaran mengenai
waktu pengumpulan piutang dan pembayaran hutang.
Dari realisasi penerimaan dan pengeluaran kas yang tertuang dalam anggaran
kas perusahaan, dapat diketahui apakah suatu perusahaan itu berada dalam posisi
dibuthkan oleh pihak manajemen perusahaan untuk menetukan arah
perkembangan perusahaan dan kebijakan-kebijakan apa saja yang akan diambil
pada masa yang akan datang. Tanpa kondisi keuangan yang baik, dapat dipastikan
seluruh kegiatan operasional tidak akan berjalan dengan baik. Dari beberapa
penjelasan diatas dapat diketahui bahwa manajemen arus kas pada suatu
perusahaan memiliki peranan penting dalam kegiatan operasional suatu
perusahaan, dengan mempertimbangkan hal ini maka penulis memilih judul
penelitian ini “Analisis Arus kas Pada Rumah Sakit Islam Malahayati
Medan’’. Dalam hal ini laporan arus kas disusun untuk menunjukkan perubahan
kas selama satu periode dan memberikan penjelasan mengenai alasan perubahan
tersebut dengan menunjukkan dari mana sumber penerimaan kas dan untuk apa
penggunaannya.
B. Perumusan Masalah
Masalah adalah merupakan kesenjangan atau gap antara sesuatu yang
diharapkan dengan kenyataan dan cara pemecahannya harus segera diambil. Pada
kenyataannya setiap perusahaan menghadapi berbagai masalah dalam
melaksanakan kegiatan usahanya. Sesuai dengan judul Tugas Akhir , maka
penulis akan merumuskan tentang permasalahan apa yang terjadi dalam laporan
arus kas dan perumusan masalahnya sebagai berikut :
1. Berapa banyak kas yang diperoleh secara normal dari kegiatan operasi
perusahaan ?
2. Bagaimana kondisi jumlah kas pada Rumah Sakit Malahayati Medan. Apakah
3. Bagaimana analisis arus kas di Rumah Sakit Islam Malahayati Medan ?
C. Tujuan Penelitian
Suatu penelitian pastilah memiliki tujuan tertentu, pada dasarnya tujuan dari
suatu penelitian adalah agar pihak yang melakukan penelitian dapat memperoleh
gambaran nyata tentang objek permasalahan yang ditelitinya. Setelah pihak yang
melakukan penelitian memperoleh gambaran melalui data-data yang
menjelaskan tentang permasalahan yang ada, pihak peneliti dapat melakukan
pengolahan data dan mengambil kesimpulan dari permasalahan tersebut. Tujuan
penelitian diperlukan agar pihak yang melakukan penelitian dalam
pelaksanaannya dapat terfokus. Untuk penelitian pada Rumah Sakit Islam
Malahayati Medan, yang menjadi tujuan utama penulis melakukan penelitian
adalah :
a. Untuk mengetahui berapa banyak uang kas yang diperoleh secara normal dari
kegiatan operasi perusahaan.
b. Untuk mengetahui apakah kondisi jumlah kas dalam kondisi keuangan yang
baik atau tidak ?
c. Untuk mengetahui analisis arus kas di Rumah Sakit Islam Malahayati Medan.
D. Manfaat Penelitian
Selain memiliki tujuan yang jelas, suatu penelitian selayaknya harus mampu
memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang terkait seperti pihak penulis, pihak
perusahaan dan pihak lembaga pendidikan atau akademisi baik langsung maupun
tidak langsung. Adapun manfaat yang bisa didapat melalui penelitian ini antara
1. Bagi penulis, sebagai penambah wawasan dan pengalaman mengenai sistem
manajemen arus kas agar dapat berguna di masa yang akan datang.
2. Bagi perusahaan, sebagai bahan masukan dan perbaikan sistem manajemen
arus kas dalam upaya –upaya untuk meninkatkan produktivitas perusahaan
ataupun untuk memperbaiki permasalahan yang ada.
3. Bagi lembaga pendidikan, sebagai bahan masukan bagi pihak-pihak
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Rumah Sakit Islam Malahayati Medan
Pada tahun 1970-an, tepatnya di jalan Diponegoro No. 4 ada sebuah gedung
tersebut adalah milik Yayasan Kerukunan Aceh Yang mana pemanfaatan gedung
tersebut belum maksimal dan hanya sebagai tempat pertemuan-pertemuan anggota
Yayasan kerukunan Aceh yang sifatnya tidak rutin.
Melihat keadaan gedung yang kurang berdaya tersebut timbul pemikiran di
mata anggota Yayasan untuk mencari suatu upaya guna dapat memanfaatkan
gedung tersebut lebih efektif dan untuk kepentingan umum. Maka muncullah
beberapa usulan untuk menjadikannya Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar.
Ada juga ide agar komplek dan bangunan tersebut dijual atau dikontrakkan
kepada konsulat asing dan uangnya dimanfaatkan untuk membeli gedung lain
yang lebih sederhana untuk kantor aceh sepakat. Namun setelah mencermati
perkembangan kota Medan dan mengidentifikasi kebutuhan masyarakat,
timbullah gagasan untuk mengubah komplek Yayasan tersebut menadi komplek
rumah sakit.
Setelah mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, kemudian diadakanlah
persiapan dan rapat-rapat. Dalam rapat menentukan nama rumah sakit, banyak
masukan dan usulan. Muncul beberapa nama dalam forum seperti Cut Nyak
Dhien, Cut Meutia, Teungku Di Tiro dan Malahayati. Tetapi setelah melalui
seleksi yang ketat peserta rapat setuju untuk memilih nama Malahayati sebagai
nama rumah sakit yang akan dibangun.
Malahayati merupakan nama seorang laksamana wanita Aceh yang melawan
penjajah Portugis. Selain, masih memiliki referensi yang kuat pada daerah Aceh,
bila ditinjau dari segi bahasa Arab, kata Malahayati sesungguhnya rangkaian dua
kata, yaitu Maal yang berarti harta atau kekayaan dan hayati yang berarti hidupku.
Jadi Malahayati adalah kekayaan hidupku. Yang mana yang menjadi kekayaan
dalam hidup adalah kesehatan.
Setelah 6 bulan melakukan persiapan dan dirasa sudah cukup, maka tepat
pada tanggal 10 Mei 1973 di bentuklah Yayasan Rumah Sakit Malahayati dengan
Akte Notaris : Kusmulyanto dengan Akte : No.42 tanggal 10 Mei 1973.
Pengelolaan oleh sebuah Yayasan bukan sebuah PT,CV,Firma atau badan
usaha lain adalah buah dari pemikiran bahwa rumah sakit Malahayati nantinya
tetap konsisten sebagai non profit. Dengan pengertian jika nanti ada keuntungan
dan peningkatan kegiatan-kegiatan rumah sakit itu sendiri.
Peletakan batu pertama pembangunan kamar bedah pada tanggal 4 april 1974
yang bertepatan dengan Maulid Nabi SAW, 12 Rabiul-awal 1394 H yang
dianggap sebagai mulainya pembangunan Rumah Sakit Malahayati.
Hanya berselang beberapa bulan dari peletakan batu pertama, pada tanggal 13
Agustus 1974 Yayasan mulai membuka poliklinik yang diresmikan oleh Kepala
Dinas Kesehatan Kotamadya Medan.
Kerja keras pikiran dan tenaga masyarakat akhirnya membuahkan hasil,
hanya satu setengah tahun dari berdirinya Yayasan, pada tanggal 14 Agustus 1975
bertepatan dengan Tahun Baru Hijriah 1 Muharram 1395 H, rumah sakit ini
dengan nama Rumah Sakit Islam Malahayati. Pengembangan demi
pengembangan telah dilaksanakan oleh Yayasan dari jumlah 40 tempat tidur
sekarang menjadi 120 tempat tidur. Rumah sakit ini bukanlah satu-satunya
fasilitas kesehatan yang paling lengkap di kota Medan, akan tetapi menjadi salah
satu pelengkap bersama-sama rumah sakit yang lain untuk membantu pemerintah
di bidang pelayanan keksehatan masyarakat.
B. Visi dan Misi Rumah Sakit Islam Malahayati Medan
1. VISI
Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit yang unggul dan bernuansa
Islami.
2. MISI
Perbaikan mutu asuhan keperawatan yang berkesinambungan dengan
memberikan pendidikan dan bimbingan kepada seluruh jajaran keperawatan
sehingga meberlakukan pasien sesuai dengan harkat dan martabat manusia secara
Islami sehingga hak-hak dan kebutuhan pasien dapat terpenuhi.
C. Struktur Organisasi Rumah Sakit Islam Malahayati Medan
Kunci utama untuk menciptakan sisitem operasional yang baik dalam suatu
perusahaan atau suatu organisasi adalah struktur daripada organisasi tersebut.
Dengan adanya struktur organisasi maka setiap individu atau anggota dari
siapa ia harus bertanggung jawab. Selain itu struktur organisasi juga menjelaskan
tentang hubungan antara unit-unit terkait dalam perusahaan atau organisasi.
Struktur organisasi yang di terapkan pada Rumah Sakit Islam Malahayati Medan
D. Uraian Tugas (Job Description)
Perincian tugas tiap bagian dari struktur organisasi dapat dilihat fungsinya
sebagai berikut :
1. Direktur Rumah Sakit
Fungsi Direktur Rumah Sakit, yaitu :
a) Menjabarkan Kebijakan Yayasan Rumah Sakit Islam Malahayati kedalam
kebijakan operasional Rumah Sakit Islam Malahayati Medan.
b) Melakukan koordinasi pelaksanaan fungsi manajemen agar dapat berhasil
guna dan berdaya guna.
c) Mengambil keputusan tertinggi.
d) Melakukan koordinasi penjagaan mutu pelayanan.
e) Mengawasi, koordinasi pemeliharaan akidah, syariah dan akhlakul karimah.
f) Melaksanakan fungsi dan peranan Rumah Sakit secara Terpadu, efektif,
efisien dan kreatif.
2. Kepala Bagian Medis
Fungsi Kepala Bagian Medis, yaitu :
a) Melakukan fungsi-fungsi manajemen untuk menghasilkan pelayanan Rawat
Jalan, Rawat Inap Kamar Bedah, Haemodialyse, dan Gawat Darurat yang
profesional, islami dan bermutu serta berhasil dan berdaya guna.
b) Menempatkan tenaga non-medis.
Dokter jaga bertugas memberikan perobatan kepada pasien dikarenakan
tidak ada dokter selain dia.
2) Kepala keperawatan/Menko
Kepala keperawatan mempunyai tugas mengatur dan menyediakan
pelayanan perawatan per unit fungsional rumah sakit yang meliput:
a) Perawatan ICU
b) Perawatan kamar bersalin
c) Perwatan TA/NA/MEUTIA
d) Perawatan PHA
e) Perawatan PHB
f) Perawatan anak
g) Poliklinik/UGD
3) Penunjang Medis
Penunjang medis bertugas mengkoordinasikan seluruh kebutuhan
pelaksanaan fungsional secara langsung/tidak langsung dalam memperlancar
kegiatan.
3. Kepala Bagian Administrasi Umum
Bagian ini menyelenggarakan administrasi umum organisasi dan
ketatalaksanaan terhadap seluruh unsur lingkungan Rumah Sakit. Adapun fungsi
a) Menyiapkan dan menyususn program dan laporan tentang seluruh satuan
organisasi Rumah Sakit.
b) Mengelola kepegawaian.
c) Melaksanakan tugas-tugas yang berkaitan dengan tata usaha mulai dari
penyuratan sampai dengan pengarsipan dan penyebaran informasi kepada
seluruh pegawai Rumah Sakit.
d) Mengatur urusan dalam pemeliharaan kebersihan dan pengangkutan, kamar
cuci, keamanan, ketertiban dalam lingkungan Rumah Sakit, pemeliharaan
sarana Rumah Sakit, pencatatan medis para penderita, laporan medis Rumah
Sakit serta Inventarisasi barang.
4. Kepala Bagian Keuangan dan Akuntansi
Adapun fungsi kepala bagian keuangan dan akuntansi adalah :
a) Menggerakkan, mengkoordinasi, mengevaluasi proses pengelolaan tugas dari
bagian keuangan dan pembukuan serta sarana penunjang Rumah Sakit.
b) Bertanggung jawab kepada atasan dan menyampaikan laporan berkas tepat
pada waktunya.
c) Melakukan koordinasi dengan bagian/unit yang terkait.
d) Mengawasi bawahannya, dan bila terjadi penyimpangan agar peserta
mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Bagian pembukuan dipimpi oleh seorang kepala bagian yang bertanggung
jawab atas pencatatan seluruh transaksi yang bersifat keuangan yang terjadi pada
unit-unit usaha. Selanjutnya secara teratur kepala bagian pembukuan melaporkan
minimal 1 bulan sekali. Ikhtisar dari pada transaksi-transaksi dalam bentuk
laporan keuangan. Dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari kepala bagian
pembukuan dibantu oleh :
a) Bagian Hutang dan Piutang
Kepala bagian hutang dan piutang bertangguung jawab atas pencatatan
hutang dan piutang kedalam buku tambahan dan secara priodik menyusun laporan
hutang dalam bentuk analisa umur piutang.
b) Bagian Anggaran Pajak
Bagian Anggaran pajak membantu kepala bagian keuangan dalam menyusun
anggaran pajak.
2) Bagian Keuangan
Bagian keuangan dipimpin oleh seorang kepala bagian yang bertanggung
jawab atas pekerjaan-pekerjaan di bawah ini :
a) Administrasi masuk dan keluarnya uang
b) Penagihan
c) Perencanaan keuangan
Dan selanjutnya melaporkan pekerjaan-pekerjaan diatas secara priodik
kepada kepala bagian keuangan dan akuntansi.
Kasir bertanggung jawab atas administrasi masuk dan keluarnya uang untuk
kepentingan unit usaha. Selanjutnya kasir harus melapor secara priodik tentang
administrasi kas kepada bagian keuangan.
4) Bagian Penata R/K
Bagian ini bertanggung jawab atas pembukuan kwitansi atas jasa yang telah
dilakukan. Selanjutnya bagian ini melaporkan hasil pekerjaannya kepada kepala
bagian keuangan secara priodik.
5) Bagian penagihan
Bagian penagihan bertanggung jawab atas kelancaran penagihan, kwitansi
BAB III PEMBAHASAN
Dalam menganalisis laporan arus kas RUMAH SAKIT ISLAM
MALAHAYATI MEDAN akan dibedakan berdasarkan aktivitasnya yaitu arus
kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari
aktivitas pendanaan. Sedangkan format yang diterapkan dalam penyusunan
laporan arus kasnya adalah dengan menggunakan metode tidak langsung. Metode
ini lebih umum dan sering digunakan, karena metode ini lebih memusatkan
perhatian perbedaan antara laba bersih dan arus kas dari aktivitas operasi.
Pada bab ini akan dilakukan analisis terhadap hasil penelitian yang telah
diperoleh dari RUMAH SAKIT ISLAM MALAHAYATI MEDAN. Di dalam
melakukan analisis dan evaluasi ini akan membandingkan teori-teori yang telah
diuraikan dengan pernyataan-pernyataan yang didapat dari perusahaan Sehingga
dengan adanya analisis dan evaluasi ini, dapat dilihat dan dinilai sampai sejauh
mana teori-teori yang ada telah digunakan dalam melaksanakan kegiatan operasi
perusahaan sehari-hari.
Adapun masalah-masalah yang akan dianalisis adalah sebagai berikut :
a. Sumber kas
b. Penggunaan kas
c. Analisis laporan arus kas Rumah Sakit Haji Medan
A. Laporan Arus Kas
Pengertian Laporan Arus Kas
Herry ( 2011 : 7) menyatakan bahwa : laporan arus kas adalah sebuah laporan
yang menggambarkan arus kas masuk dan arus kas keluar secara terperinci dari
masing-masing aktivitas, mulai dari aktivitas operasi, aktivitas investasi, sampai
pada aktivitas pendanaan untuk satu periode waktu tertentu. Para pemakai laporan
ingin mengetahui bagaimana perusahaan menghasilkan dan menggunakan kas
atau setara kas. Jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan yang
lain, laporan arus kas dapat memberi informasi tentang perubahan aktiva bersih
perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan
kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam menghadapi
keadaan dan peluang.
Arus kas dapat memberikan informasi tentang kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas atau setara kas sehingga memungkinkan para pemakai laporan
keuangan mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai
sekarang arus kas masa depan dari berbagai perusahaan. Informasi arus kas
historis sering digunakan sebagai indikator dari jumlah, waktu, dan kepastian arus
kas masa depan. Laporan arus kas pada dasarnya mengikhtisarkan sumber kas
yang tersedia untuk melakukan kegiatan perusahaan serta penggunaannya selama
suatu periode tertentu.
Suatu laporan yang merinci arus dana sangat penting bagi perusahaan. Sebab
dengan demikian dapat diketahui bagaimana perusahaan memperoleh dan
ditunjukkan oleh laporan keuangan yang selama ini dipelajari, yakni neraca dan
laporan laba rugi. Neraca hanya menunjukkan sumber dan penggunaan dana
perusahaan pada suatu saat tertentu. Tetapi ia tidak dapat menunjukkan perubahan
yang terjadi dalam komposisi yang terdapat di dalamnya. Apabila neraca pada
suatu saat tertentu dibandingkan dengan neraca yang sama pada waktu yang
berbeda akan dapat dilihat perubahan di antara keduanya. Tetapi ia belum dapat
menjelaskan secara terinci sebab-sebab perubahan tadi. Demikian juga halnya
dengan laporan laba rugi. Laporan ini bahkan hanya menunjukkan perubahan
yang terjadi dalam kekayaan perusahaan. Dengan alasan ini, diperlukan laporan
yang dapat menunjukkan sebab-sebab terjadinya perubahan dana yang dimiliki
perusahaan selama jangka waktu tertentu. Laporan perubahan posisi keuangan
dapat memenuhi keinginan tadi.
Pengertian dana yang paling banyak dikenal adalah uang tunai. Jadi dana
berarti uang tunai (misalnya dalam pertanyaan “ada dananya atau tidak?”). konsep
yang lebih jauh mendefinisikan dana sebagai aktiva moneter bersih (net monetary
assets). Aktiva moneter bersih adalah kas, surat-surat berharga dan piutang (aktiva
lancar kecuali persediaan dan pembayaran di muka) dikurangi kewajiban lancar.
Lebih jauh lagi dana dapat juga diartikan modal kerja (aktiva lancar dikurangi
kewajiban lancar). Laporan perubahan posisi keuangan melaporkan sumber dan
penggunaan dana tersebut. Jadi laporan perubahan posisi keuangan dapat berupa
ikhtisar perubahan kas, aktiva moneter bersih atau modal kerja. Laporan
perubahan posisi keuangan mengikhtisarkan perubahan kas atau setara kas, dari
mana diperoleh dan ke mana digunakan. Secara khusus laporan ini disebut laporan
Laporan arus kas ini menggantikan laporan perubahan posisi keuangan (yang
sering disebut laporan sumber dan penggunaan dana). Laporan perubahan posisi
keuangan melaporkan kegiatan investasi dan kegiatan-kegiatan perusahaan yang
sangat penting untuk satu periode. Kegiatan-kegiatan ini umumnya digambarkan
dengan istilah arus kas masuk dan arus kas ke luar, dan dana ini dapat
didefenisikan sebagai kas maupun modal kerja (Aktiva Lancar-Kewajiban
Lancar).
B. Klasifikasi Arus Kas
Sjahrial dan Purba (2013 : 8) keseluruhan arus kas (cash flows) digolongkan
ke dalam 3 (tiga) macam aktivitas utama yakni : (1) aktivitas investasi (investing
activities), (2) aktivitas keuangan (financing activities), (3) aktivitas operasional
(operational activities).
Aktivitas Investasi
Dalam aktivitas investasi dikelompokkan transaksi-transaksi kas yang
berhubungan dengan pembelian dan penjualan aktiva jangka panjang, investasi
dalam surat-surat berharga, pemberian pinjaman., pengumpulan pokok pinjaman
dari pihak lain.
Arus kas masuk (cash inflows) misalnya :
1. Pengumpulan sejumlah pokok pinjaman dari para peminjam uang (tidak
termasuk bunga).
2. Penerimaan penjualan aktiva tetap (seperti property, plant, dan equipment,
3. Penjualan dari investasi yang berupa surat-surat berharga.
4. Penjualan aktiva lainnya yang digunakan dalam kegiatan produksi (tidak
termasuk persediaan).
Arus kas ke luar (cash outflows) misalnya :
1. Pemberian pinjaman pada pihak lain.
2. Pembayaran untuk mendapatkan aktiva tetap.
3. Pengeluaran uang untuk investasi jangka panjang.
4. Pembayaran untuk aktiva lain yang digunakan dalam kegiatan produktif.
Aktivitas Operasional
Semua transaksi yang berkaitan dengan laba yang dilaporkan dalam Laporan
Laba/Rugi dikelompokkan dalam golongan ini. Demikian juga Arus Kas Masuk
lainnya yang berasal dari kegiatan operasional, misalnya :
a. Penerimaan dari langganan
b. Penerimaan dari piutang bunga
c. Penerimaan dividen
d. Penerimaan refund dari supplier
Arus Kas Ke luar misalnya berasal dari :
a. Kas yang dibayarkan untuk pembelian barang dan jasa yang akan dijual.
b. Bunga yang dibayar atas utang perusahaan
c. Pembayaran pajak penghasilan
Laporan Laba atau Rugi yang berasal dari bukan kegiatan operasional seperti
penjualan peralatan atau aktiva tetap lainnya tidak termasuk sebagai kelompok
kegiatan operasional. Kas yang diterima dari kegiatan ini dimasukkan sebagai
kelompok kegiatan investasi atau keuangan mana yang dianggap lebih dominan.
Aktivitas Keuangan
Aktivitas keuangan berhubungan dengan bagaimana kas diperoleh untuk
membelanjai perusahaan termasuk operasinya. Dalam golongan ini arus kas
masuk merupakan aktivitas untuk mendapatkan dana (kas) untuk kepentingan
perusahaan. arus kas ke luar adalah berupa pembelian kembali saham
(pembayaran kembali kepada pemilik) dan pembayaran utang pada kreditor.
Arus kas masuk misalnya :
a. Investasi tambahan oleh pemilik atau pengeluaran saham
b. Peminjaman uang melalui penjualan obligasi, hipotek, dan pijaman jangka
panjang lainnya.
Arus kas ke luar misalnya :
a. Pembayaran dividen kepada pemegang saham atau pemakaian prive oleh
pemilik.
b. Pembelian saham pemilik (treasury stock)
C. Metode Penyusunan Laporan Arus Kas
Dalam teori akuntansi Oleh Herry, Edisi pertama, cetakan ke-2 metode yang
dapat digunakan perusahaan dalam menyajikan laporan arus kas terbagi atas 2
(dua) metode yaitu :
a. Metode Langsung (Direct Method)
b. Metode Tidak Langsung (Indirect Method)
a. Metode Langsung
Dalam metode langsung dilaporkan golongan penerimaan kas bruto dari
aktivitas operasi dan pengeluaran bruto untuk kegiatan operasi. Perbedaan antara
penerimaan kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi akan dilaporkan
sebagai arus kas bersih dari aktivitas operasi. Dengan kata lain metode langsung,
mengurangi pengeluaran kas operasi dari penerimaan kas operasi. Metode
langsung menghasilkan penyajian laporan penerimaan dan pengeluaran kas secara
ringkas. Keunggulan utama dari metode langsung adalah metode ini
memperlihatkan laporan penerimaan dan pengeluaran kas telah konsisten dengan
tujuan suatu laporan arus kas. Di samping itu metode langsung ini lebih mudah
dimengerti dan memberikan informasi. Yang lebih banyak dalam mengambil
keputusan.
Berdasarkan penjelasan di atas maka format laporan arus kas dengan metode
Tabel 3.1 Pt. Xxx Laporan Arus Kas
Periode yang berakhir 31 Desember 20xx (metode langsung)
Arus kas dari Aktivitas Operasi
Penerimaan kas dari pelanggan xxx Pembayaran kas kepada pemasok (xxx) Kas yang dihasilkan operasi xxx
Pembayaran bunga (xxx)
Pembayaran pajak pengahsilan (xxx) Arus kas bersih dari aktivitas operasi xxx
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Pembelian tanah, bangunan dan peralatan (xxx) Hasil dari penjualan peralatan xxx
Penerimaan bunga xxx
Penerimaan deviden xxx
Arus kas bersih dari aktivitas investasi xxx
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Hasil dari penerbit modal saham xxx Hasil dari pinjaman jangka panjang xxx Pembayaran hutang sewa guna usaha keuangan (xxx)
Pembayaran dividen xxx
Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan xxx
Kenaikan kas bersih dan setara kas xxx Kas dan setara kas pada awal periode xxx Kas dan setara kas pada akhir periode xxx
b. Metode Tidak Langsung
Dalam metode tidak langsung, pengaruh dari semua penanggulangan
penerimaan dan pengeluaran kas di masa lalu dan semua akurat dari penerimaan
kas dan pengeluaran kas yang diharapkan pada masa yang akan datang
dihilangkan dari laba bersih yang diperhitungkan laba rugi. Penyediaan ini
dilakukan dengan menambahkan pos-pos yang tidak memerlukan pengeluaran kas
kembali ke laba bersih serta penambahan dan pengurangan kenaikan maupun
penurunan hutang dan piutang. Keunggulan utama dari metode ini adalah bahwa
hal ini memusatkan perbedaan antara laba bersih dan arus kas bersih dari aktivitas
operasi.
Metode ini memberikan jalinan yang berguna antara laporan arus kas dan
perhitungan laba rugi serta neraca. Selain itu, data yang diperlukan untuk metode
tidak langsung umumnya lebih siap tersedia dan lebih mudah untuk diperoleh,
dibandingkan dengan data yang diperlukan dalam metode langsung.
Dalam metode tidak langsung ini, penyajian dimulai dari laba rugi bersih
dan selanjutnya disesuaikan dengan menambah atau mengurangi
perubahan-perubahan dalam pos-pos yang mempengaruhi aktivitas operasional seperti
penyusutan, naik-turun pos aktiva dan hutang lancar.
Berdasarkan penjelasan di atas maka format laporan arus kas dengan
Tabel 3.2 Pt. Xxx Laporan Arus Kas
Periode yang berkaitan 31 Desember 20xx (metode tidak langsung)
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Laba bersih sebelum pajak dan pos luar biasa xxx penyesuaian untuk :
Pembelian tanah, banguan dan peralatan (xxx) Hasil dari penjualan peralatan xxx Hasil dari pinjaman jangka panjang xxx Pembayaran hutang sewa guna usaha keuangan xxx
Pembayaran deviden xxx
Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan xxx
Kenaikan kas bersih dan setara kas xxx
Kas dan setara kas pada awal periode xxx
Kas dan setara kas pada akhir periode xxx
D. Laporan Keuangan Perusahaan
1. Neraca
Brigham & Houston ( 2006 : 46 ) Neraca menggambarkan posisi keuangan
yang berupa aset, kewajiban, dan ekuitas suatu perusahaan pada suatu saat
tertentu. Neraca konsolidasi adalah laporan perubahan posisi keuangan
perusahaan dari tahun ke tahun.Untuk lebih memahami tentang keadaan Rumah
Sakit Islam Malahayati Medan dari tahun 2013 ke tahun 2014 dan untuk
keperluan analisis maka dilampirkan neraca konsolidasi Rumah Sakit Islam
Tabel 3.3
Rumah Sakit Islam Malahayati Medan Neraca Konsolidasi
31 Desember 2014 dan 2013
2014 2013 Perbandingan Keterang an
Jumlah aktiva lancar 4.210.014.357 3.413.613.651 796.400.706 Penamba han
Aktiva tidak lancar :
Nilai buku aktiva tetap 8.890.242.328 8.793.168.664 97.073.664
Jumlah aktiva tidak lancar 8.890.242.328 8.793.168.664 97.073.664 Penamba han
JUMLAH AKTIVA 12.100.258.685 12.206.782.315 893.474.370 Penamba
han
Jumlah kewajiban lancar 3.229.749.570 2.328.395.186 901.354.384 Penamba han
Untuk lebih memahami tentang keadaan Rumah Sakit Islam Malahayati
Medan dari tahun 2012 ke tahun 2013 dan untuk keperluan analisis maka
dilampirkan neraca konsolidasi Rumah Sakit Islam Malahayati Medan tahun
Tabel 3.4
Rumah Sakit Islam Malahayati Medan Neraca Konsolidasi
31 Desember 2013 dan 2012
2013 2012 Perbandingan Keterangan
Rp Rp Rp
Nilai buku aktiva tetap 8.793.168.664 6.371.257.983 2.729.535.117
Jumlah aktiva tidak lancar 8.793.168.664 6.371.257.983 2.729.535.117 Penambahan
JUMLAH AKTIVA 12.206.782.315 10.215.712.040 1.991.070.275
Penambahan
Jumlah kewajiban lancar 2.328.395.186 1.052.973.907 1.275.421.279 Penambahan Ekuitas :
12.206.782.315 10.215.712.040 1.991.070.275
Penambahan
2. Laporan Laba Rugi
Kasmir ( 2008 : 45 ) Laporan laba rugi memberikan informasi tentang
hasil-hasil usaha yang diperoleh perusahaan.Ulaporan laba rugi juga berisi jumlah
pendapatan yang diperoleh dan jumlah biaya yang dikeluarkan. Untuk lebih
memahami tentang keadaan perusahaan dari tahun ke tahun atau untuk keperluan
analisis, mengingat bahwa Rumah Sakit Islam Malahayati Medan adalah
perusahaan atau organisasi yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan, maka
dilampirkan perhitungan laporan laba rugi Rumah Sakit Islam Malahayati Medan
Tabel 3.5
Rumah Sakit Islam Malahayati Medan Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014, 2013 dan 2012
2014 2013 2012
Rp Rp Rp
PENDAPATAN USAHA 29.026.505.523 20.617.888.097 12.319.495.944
BEBAN POKOK USAHA (23.924.010.596) (16.288.698.210) (9.584.031.333)
LABA KOTOR 5.102.494.927 4.329.189.887 2.735.464.611
LABA (RUGI) USAHA (1.269.421.299)
E. Laporan Arus Kas Rumah sakit Islam Malahayati Medan
Brigam & Houston ( 2006 : 58 ) Laporan yang menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan kebutuhan perusahaan
dalam memanfaatkan dana tersebut, yang di klasifikasikan sebagai aktivitas
operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan. Adapun kegunaan dari
laporan arus kas adalah untuk menentukan atau meramal arus kas bersih pada
periode yang akan datang yang membantu perusahaan dalam mengambil
keputusan.
Dalam menyusun laporan arus kas, diperlukan 2 (dua) jenis laporan keuangan
utama yaitu neraca dan laporan laba rugi. Laporan arus kas yang disusun
menunjukkan 3 (tiga) aktivitas perusahaan yaitu aktivitas operasi, aktivitas
investasi dan aktivitas pendanaan perusahaan.
Berikut ini dilampirkan laporan arus kas metode tidak langsung Rumah Sakit
Tabel 3.6
Rumah Sakit Islam Mahayati Medan Laporan Arus Kas
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
2014 2013
Rp Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI : Laba tahun berjalan
Ditambah/(dikurangi) unsur yang tidak mempengaruhi arus kas operasi : Penyusutan aktiva tetap
Koreksi akumulasi penyusutan aktiva tetap
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI : Penambahan/pengurangan aktiva tetap Arus kas bersih yang digunakan untuk
aktivitas investasi (1.412.022.910) (3.537.868.117)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN : Pengurangan laba ditahan Arus kas bersih yang digunakan untuk
aktivitas pendanaan (17.666.341) 675.505.218
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 89.023.670 (933.647.760)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 392.305.276 1.325.953.036
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 481.328.946 392.305.276
Sumber Kas
Sumber dana yang dimiliki perusahaan pada tahun 2012,2013 dan 2014
terdiri dari sumber-sumber dana yang berasal dari 3 (tiga) kegiatan yaitu kegiatan
operasi, investasi dan kegiatan pendanaan. Sumber dana pada periode yang
berakhir pada tahun 2014 (dapat dilihat pada tabel 6) adalah :
1. Sumber kas yang berasal dari aktivitas operasi
a. Kenaikan laba bersih
Laba bersih merupakan sumber dana utama bagi perusahaan pada tahun 2012
Rumah Sakit Islam Malahayati Medan memperoleh laba bersih sebesar Rp.
21.172.151 sementara pada tahun 2013 laba bersih yang diperoleh sebesar Rp.
40.143.778 dan pada tahun 2014 laba bersih yang diperoleh sebesar Rp.
9.786.327. Pada tahun 2006 laba bersih yang diperoleh lebih besar daripada tahun
2005 dan 2004. Hal ini mengakibatkan bertambahnya modal yang disebabkan
oleh terjadinya kenaikan laba dari tahun ke tahun dan bertambahnya modal ini
merupakan sumber dana.
b. Penyusutan aktiva tetap
Penyusutan aktiva tetap bukan merupakan arus kas masuk atau arus kas ke
luar (pos bukan kas). Biaya penyusutan yang telah dikurangi dari biaya
pendapatan usaha untuk memperoleh laba bersih harus ditambahkan kembali ke
laba bersih untuk menentukan arus kas bersih dari aktivitas operasi. Data
penyusutan dari aktiva tetap diperoleh dari neraca tahun 2012, di mana
c. Penurunan piutang jasa perawatan
Penurunan dan kenaikan dalam piutang dagang (piutang ragu-ragu) atau
dalam rumah sakit islam malahayati ini biasa disebut dengan piutang jasa
perawatan disebabkan oleh pembebanan ke beban piutang tak tertagih. Karena
beban piutang tak tertagih merupakan beban non kas, maka jumlah itu harus
ditambahkan kembali ke laba bersih untuk mendapatkan arus kas bersih aktivitas
operasi. Pada akhir tahun 2013 penyisihan piutang jasa perawatan adalah sebesar
Rp. 256.667.207 dan pada tahun 2014 penyisihan piutang jasa perawatan adalah
sebesar Rp. 246.227.102. Apabila dilihat dari penyisihan piutang jasa perawatan
pada tahun 2014 mengalami penurunan yang diperoleh adalah sebesar Rp
10.440.105.
d. Penurunan biaya dibayar di muka
Penurunan biaya dibayar di muka sebesar Rp. 16.500.000 ditambahkan
kepada laba bersih karena pengeluaran uang lebih kecil daripada biaya yang
dibebankan pada periode itu atau adanya pembebanan biaya yang tidak
memerlukan pengeluaran uang. Seandainya penghasilan tidak dibebani biaya ini,
maka laba bersih yang diperoleh adalah sebesar Rp. 26.286.327.
e. Kenaikan hutang usaha
Kenaikan hutang usaha menunjukkan bahwa perusahaan belum mengeluarkan
kas atau dananya untuk membayar hutang-hutangnya kepada debitur. Pada tahun
407.169.628 sedangkan pada tahun 2014 hutang dagang menjadi Rp.
1.127.070.800 berarti telah terjadi peningkatan sebesar Rp. 719.900.972.
Kenaikan hutang usaha harus ditambahkan pada laba bersih yang diperoleh
karena dalam menentukan laba tersebut telah dikurangkan terhadap penghasilan
sebesar beban usaha yang masih terhutang.
f. Kenaikan uang muka perawatan
Apabila beban dibayar di muka meningkat selama satu periode, beban
perhitungan laba rugi berdasarkan akrual lebih rendah daripada berdasarkan kas.
Pada akhir tahun 2013 perkiraan kekurangan uang muka adalah sebesar Rp.
70.193.867 namun pada akhir tahun 2014 perkiraan kelebihan uang muka adalah
sebesar Rp. 59.947.700. Sehingga terjadi kenaikan sebesar Rp. 130.141.567.
2. Sumber kas yang berasal dari aktivitas investasi
a. Penurunan aktiva tetap
Penurunan aktiva tetap merupakan sumber kas bagi perusahaan karena
modal bertambah. Aktiva tetap pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar
Rp. 3.759.113.787 dan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp.
1.412.022.910. Mengalami penurunan sebesar Rp. 2.347.090.797.
3. Sumber kas yang berasal dari aktivitas pendanaan
a. Penambahan modal donasi
Modal merupakan dana yang digunakan untuk aktivitas perusahaan.
itu sendiri. Penambahan modal donasi pada Rumah Sakit Islam Malahayati
Medan pada periode 2014 adalah sebesar Rp. 692.000.000.
F. Penggunaan Kas
Penggunaan dana yang dimiliki perusahaan pada tahun 2012, 2013 dan 2014
terdiri dari penggunaan-penggunaan dana yang berasal dari 3 (tiga) kegiatan yaitu
kegiatan operasi, investasi dan kegiatan pendanaan. Sumber dana pada periode
yang berakhir pada tahun 2014 (dapat dilihat pada tabel 6) adalah :
1. Penggunaan dana yang berasal dari aktivitas operasi
a. Kenaikan piutang lain-lain
Kenaikan piutang lain-lain menunjukkan bahwa sebagian besar sistem
pembayaran dilakukan secara kredit. Oleh karena itu kenaikan piutang lain-lain
merupakan penggunaan dana bagi perusahaan yaitu sebesar Rp. 8.219.841.
b. Kenaikan persediaan
Total persediaan pada tahun 2013 sebesar 2.580.203.115, sedangkan pada
tahun 2014 sebesar Rp. 3.321.030.246. Hal ini menunjukkan adanya kenaikan
jumlah persediaan mengakibatkan laba bersih harus dikurangi karena pembelian
barang dagangan lebih besar daripada harga pokok yang dibebankan pada
c. Penurunan hutang jasa dokter
Hutang jasa dokter Rumah Sakit Islam Malahayati Medan pada tahun 2013
adalah sebesar Rp. 334.088.814 dan pada tahun 2014 hutang jasa dokter adalah
sebesar Rp. 118.191.575. Mengalami penurunan pada tahun 2014 sebesar Rp.
215.897.239.
d. Penurunan hutang lain-lain
Penurunan hutang lain-lain juga merupakan akibat dari penggunaan kas bagi
perusahaan. Saldo hutang lain-lain pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar
Rp. 836.895.380 dan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp.
66.685.863 sehingga terjadi penurunan sebesar Rp. 770.209.517.
e. Kenaikan pajak dibayar di muka
Saldo pajak dibayar di muka per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp.0 dan
saldo pajak dibayar di muka per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp. 1.709.851
dan mengalami kenaikan sebesar Rp. 1.709.851.
2. Penggunaan kas yang berasal dari aktivitas pendanaan
a. Penurunan laba ditahan
Penurunan laba ditahan merupakan penggunaan dana yang dilakukan oleh
perusahaan. Laba ditahan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp.
16.494.782 dan pada tanggal 31 desember 2014 adalah sebesar Rp. 17.666.341
Sumber dan penggunaan kas untuk tahun 2014 adalah :
1. Sumber kas
a. Sumber kas dari aktivitas operasi
Terdiri dari :
1) Kenaikan laba bersih
2) Penyusutan aktiva tetap
3) Penurunan piutang jasa perawatan
4) Penurunan biaya dibayar di muka
5) Kenaikan hutang usaha
6) Kenaikan uang muka perawatan
b. Sumber kas dari aktivitas investasi
Terdiri dari :
Penurunan aktiva tetap
c. Sumber kas dari aktivitas pendanaan
Terdiri dari :
Penambahan modal donasi
2. Penggunaan kas
1. Penggunaan kas dari aktivitas operasi
Terdiri dari :
b. Kenaikan persediaan
c. Penurunan hutang jasa dokter
d. Penurunan hutang lain-lain
e. Kenaikan pajak dibayar di muka
2. Penggunaan kas dari aktivitas pendanaan
Terdiri dari :
Penurunan laba ditahan
G. Analisis Arus Kas Pada Rumah Sakit Islam Malahayati Medan
Laporan arus kas pada Rumah Sakit Islam Malahayati Medan dibuat dengan
menggunakan metode tidak langsung (indirect method) yang telah sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan. Langkah pertama yang dilakukan perusahaan
adalah dengan membuat laporan rugi laba untuk 3 (tiga) tahun terakhir. Di mana
berdasarkan laporan tersebut disusun neraca konsolidasi untuk 3 (tiga) tahun
terakhir. Selanjutnya disusun laporan arus kas yang berakhir pada periode
tersebut.
Dalam melakukan analisis laporan arus kas ini, penulis membuat komposisi
dana berdasarkan laporan arus kas Rumah Sakit Islam Malahayati Medan. Pada
komposisi dana ini akan dibandingkan setiap sumber kas dengan total
penggunaan kas pada tahun 2014, di mana dipaparkan laporan arus kas masuk
dan arus ke luar yang dapat dilihat pada tabel 7 yang merupakan data yang
Tabel 3.7
Rumah Sakit Islam Mahayati Medan Laporan Arus Kas
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
2014 2013
Rp Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI : Laba tahun berjalan
Ditambah/(dikurangi) unsur yang tidak mempengaruhi arus kas operasi : Penyusutan aktiva tetap
Koreksi akumulasi penyusutan aktiva tetap
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI : Penambahan/pengurangan aktiva tetap Arus kas bersih yang digunakan untuk
aktivitas investasi (1.412.022.910) (3.537.868.117)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN : Pengurangan laba ditahan Arus kas bersih yang digunakan untuk
aktivitas pendanaan (17.666.341) 675.505.218
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 89.023.670 (933.647.760)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 392.305.276 1.325.953.036
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 481.328.946 392.305.276
Total sumber kas pada tahun 2014 adalah sebesar Rp. 4.549.980.573
(sumber kas dari aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan) dan
total penggunaan kas adalah sebesar Rp. 1.697.634.261 (penggunaan kas dari
aktivitas operasi dan aktivitas pendanaan)
Berikut ini dibuat komposisi kas (sumber dan penggunaan kas) pada tahun 2014
dari masing-masing aktivitas :
1. Aktivitas operasi
Jumlah masing-masing sumber kas yang berasal dari aktivitas operasi tahun
2014 adalah sebagai berikut :
Laba Bersih Rp. 9.786.327
Penyusutan aktiva tetap Rp. 1.314.949.246
Penurunan piutang jasa perawatan Rp. 10.440.105
Penurunan biaya dibayar di muka Rp. 16.500.000
Kenaikan hutang usaha Rp. 719.900.972
Kenaikan uang muka perawatan Rp. 59.947.700
Persentase masing-masing sumber kas yang berasal dari aktivitas operasi
tahun 2014 terhadap total sumber kas adalah sebagai berikut :
9.786.327
Laba bersih = X 100% = 0,22%
1.314.949.246
Penyusutan aktiva tetap = X 100% = 28,90%
4.549.980.573
10.440.105
Penurunan piutang jasa perawatan = X 100% = 0,23%
4.549.980.573
16.500.000
Penurunan biaya dibayar di muka = X 100% = 0,36%
4.549.980.573
719.900.972
Kenaikan hutang usaha = X 100% = 15,82%
4.549.980.573
59.947.700
Kenaikan uang muka perawatan = X 100% = 1,32%
4.549.980.573
Jumlah masing-masing penggunaan kas yang berasal dari aktivitas operasi
tahun 2014 adalah sebagai berikut :
Kenaikan piutang lain-lain Rp. 8.219.841
Kenaikan persediaan Rp. 740.827.131
Penurunan hutang jasa dokter Rp. 188.191.575
Penurunan hutang lain-lain Rp. 66.685.863
Persentase masing-masing penggunaan kas yang berasal dari aktivitas operasi
tahun 2014 terhadap total penggunaan kas adalah sebagai berikut :
8.219.841
Kenaikan piutang lain-lain = X 100% = 0,48%
1.697.634.261
740.827.131
Kenaikan persediaan = X 100% = 43,63%
1.697.634.261
1.709.851
Kenaikan pajak dibayar di muka = X 100% = 0,1%
1.697.634.261
188.191.575
Penurunan hutang jasa dokter = X 100% = 11,08%
1.697.634.261
66.685.863
Penurunan hutang lain-lain = X 100% = 3,92%
2. Aktivitas investasi
Jumlah sumber kas yang berasal dari aktivitas investasi tahun 2014 adalah
sebagai berikut :
Penurunan aktiva tetap Rp. 2.347.090.797
Persentase sumber kas yang berasal dari aktivitas investasi tahun 20014
terhadap total sumber kas adalah sebagai berikut :
2.347.090.797
Penurunan aktiva tetap = X 100% = 51,58%
4.549.980.573
3. Aktivitas pendanaan
Jumlah sumber kas yang berasal dari aktivitas pendanaan tahun 2014 adalah
sebagai beriikut :
Penambahan modal donasi Rp. 692.000.000
Persentase sumber kas yang berasal dari aktivitas pendanaan tahun 2014
terhadap total sumber kas adalah sebagai berikut :
692.000.000
Penambahan modal donasi = X 100% = 15,20%
Jumlah penggunaan kas yang berasal dari aktivitas pendanaan tahun 2014 adalah
sebagai berikut :
Penurunan laba ditahan Rp. 1.171.559
Persentase penggunaan kas yang berasal dari aktivitas pendanaan tahun 2014
terhadap total penggunaan kas adalah sebagai berikut :
1.171.559
Penurunan laba ditahan = X 100% = 0,07%
1.697.634.261
Dari perhitungan secara keseluruhan laporan arus kas di atas dapat
disimpulkan bahwa sumber kas terbesar berasal dari aktivitas operasi.
Berdasarkan pendapat A.G.Guthama yang menyatakan bahwa jumlah kas yang
ada di dalam perusahaan yang “well finance” hendaknya tidak kurang dari 5%
sampai 10% dari jumlah aktiva lancarnya, maka pada neraca konsolidasi dapat
kita lihat berapa besar jumlah kas yang tersedia pada 3 tahun terakhir, yaitu :
Rp. 1.325.953.036
Tahun 2012 jumlah kas = X 100% = 31,93%
Rp. 4.152.078.493
Rp. 392.305.276
Tahun 2013 jumlah kas = X 100% = 11,49%
Rp. 481.328.946
Tahun 2014 jumlah kas = X 100% = 11,43%
Rp. 4.210.014.357
31,93% + 11,49% + 11,43% 54,85%
Jumlah kas rata-rata = = = 18,28%
3 3
Berdasarkan perhitungan secara keseluruhan pada tahun 2014 sumber kas
terbesar diperoleh dari aktivitas investasi yaitu penurunan aktiva tetap sebesar
51,58% dari total sumber kas. Sementara penggunaan kas terbesar berasal dari
aktivitas operasi yaitu kenaikan persediaan sebesar 43,63%.
Dari perhitungan secara keseluruhan dari laporan arus kas dapat disimpulkan
bahwa perusahaan pada tahun 2014 hanya mengandalkan pemasukan kasnya dari
aktiva tetap. Jika ditinjau dari perhitungan tersebut jumlah kas yang ada dalam
perusahaan terlalu besar dari jumlah kas minimum yaitu sebesar 5% sampai 10%
dari total aktiva lancar. Pada tahun 2013 terjadi kas menganggur sebesar 11,49%
dari kas minimum, sementara pada tahun 2014 jumlah kas yang ada dalam
perusahaan masih di atas minimum yaitu sebesar 18,28%.
Jumlah kas rata-rata dari 3 ( tiga) tahun terakhir adalah 18,28% atau 8,28% di
atas kas minimum. Berdasarkan teori dalam 3 (tiga) tahun terakhir perusahaan
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Laporan arus kas menggambarkan arus kas masuk dan arus kas ke luar dari
aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan perusahaan untuk
satu periode tertentu. Laporan arus kas memberikan jawaban atas berbagai
masalah seperti apa yang menyebabkan perusahaan dalam kas, dari mana
manajemen mendapatkan sumber kas, berapa jumlah total yang dipergunakan
apakah sudah tepat, berapa banyak kas yang diperoleh sehingga pada akhirnya
semua dijadikan sebagai dasar kebijakan dalam pengambilan keputusan
manajemen untuk pencapaian tujuan perusahaan.
Berdasarkan uraian tersebut penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Laporan keuangan bertujuan untuk menggambarkan posisi keuangan, hasil
usaha dan perubahan posisi keuangan. Selain itu juga memberikan informasi
tentang kekayaan, kewajiban, proyeksi laba serta informasi lainnya yang
relevan.
2. Laporan arus kas merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari laporan
keuangan pokok perusahaan. Pada dasarnya laporan arus kas merupakan salah
satu cara untuk menyajikan perubahan posisi keuangan selama satu periode
akuntansi dalam upaya memenuhi informasi berapa besar pemakaian laporan
keuangan, laporan ini juga membantu para manajer keuangan dalam membuat
keputusan keuangan yang berkaitan dengan aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan.
3. Pada Rumah Sakit Islam Malahayati Medan penyajian laporan arus kasnya
menggunakan metode tidak langsung. Hal ini dilakukan dengan menyesuaikan
jumlah
yang dilaporkan sebagai laba bersih dari atas ke bawah untuk menentukan
arus kas bersih dari aktivitas operasi.
4. Pada Rumah Sakit Islam Malahayati Medan ini sumber kas terbesarnya
pada tahun 2014 berasal dari aktiva tetap yaitu sebesar Rp. 2.347.090.797
sedangkan penggunaan kasnya yang terbesar berasal dari kenaikan persediaan
yaitu sebesar Rp. 740.827.131. Ini menunjukkan bahwa perusahaan pada
tahun 2014 hanya mengandalkan sumber kasnya dari aktiva tetap.
5. Pada Rumah Sakit islam Malahayati Medan jumlah kas yang diperoleh
pada tahun 2012 adalah sebesar 31,93%, tahun 2013 jumlah kas yang
diperoleh adalah sebesar 11,49% dan pada tahun 2014 jumlah kas yang
diperoleh adalah sebesar 11,43%. Ini menunjukkan bahwa Rumah Sakit Haji
Medan mengalami penurunan kas dari tahun ke tahun ini disebabkan karena
banyaknya piutang yang ditimbulkan oleh perusahaan.
6. Berdasarkan perhitungan jumlah kas pada Rumah Sakit Islam Malahayati
Medan jumlah rata-rata kas dalam perusahaan dalam waktu 3 (tiga) tahun
terlalu besar dari jumlah kas minimum yaitu sebesar 18,28% dari jumlah kas
sebesar 5% sampai 10% dari total aktiva lancar, artinya perusahaan telah lalai
menggunakan kas seefisien mungkin (adanya kas menganggur) dan kondisi
B. SARAN
Dari kesimpulan yang telah diuraikan, penulis memberi beberapa saran kepada
Rumah Sakit Islam Malahayati Medan dan semoga ini dapat berguna dan dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mencapai tujuan yang akan dicapai oleh
perusahaan tersebut yaitu sebagai berikut :
1. Perusahaan sebaiknya melakukan dan membuat ramalan atau taksiran kas
terlebih dahulu. Suatu ramalan kas merupakan proyeksi atau perencanaan
mengenai penerimaan dana dan pengeluaran kas serta saldo dalam satu
periode tertentu. Langkah ini merupakan suatu fungsi yang perlu dalam setiap
rencana administrasi yang dikelola dengan baik. Operasi perusahaan harus
direncanakan dalam batas-batas dana yang tersedia dan sebaliknya, harus
disediakan dana yang diperlukan untuk melaksanakan operasi perusahaan
yang direncanakan.
2. Perusahaan sebaiknya menggunakan masa anggaran yang jelas, masa
anggaran tergantung pada berbagai faktor termasuk tujuan anggaran dan
kondisi keuangan perusahaan.
3. Perusahaan harus meningkatkan kas yang dimiliki untuk dapat membiayai
semua aktivitas operasi.
4. Perusahaan perlu melakukan pengawasan yang lebih ketat pada pengeluaran
kas sehingga tidak terlalu besar daripada penerimaan kas terutama dalam
5. Informasi yang diperoleh dari hasil dan evaluasi laporan arus kas, sangat
penting sebagai pelengkap dari informasi yang telah diberikan oleh laporan
keuangan lainnya. Untuk itu
pemanfaatannya harus seoptimal mungkin, khususnya bagi manajemen
DAFTAR PUSTAKA
Herry. 2011. Teori Akuntansi, Edisi Pertama, Cetakan kedua, Prenada Media
Group, Jakarta,
Houston dan Brighan. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi sepuluh,
Salemba Empat, Jakarta.
Kasmir, 2008. Analisis Laporan Keuangan, PT Raja Grafindo Persada ,Jakarta.
Sjharial, dan Purba. 2013.Analisis Laporan Keuangan, Edisi keudua,
Mitra Wacana Media, Jakarta.
Syahyunan. 2013 Manajemen Keuangan 1, Edisi kedua, USU Press,