BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut United State Renal Data System (USRDS, 2008) di Amerika
Serikat prevalensi penyakit gagal ginjal kronis meningkat sebesar 20 – 25%
setiap tahunnya (Suwitra, 2009). National Chronic Kidney Disease Fact Sheet,
2014 menyatakan bahwa orang dewasa dengan diabetes atau hipertensi, atau
keduanya memiliki risiko lebih tinggi terkena CKD daripada mereka yang tidak
dengan diabetes atau hipertensi . Sekitar 1 dari 3 orang dewasa dengan diabetes
dan 1 dari 5 orang dewasa dengan hipertensi memiliki CKD (CDC, 2014).
Hipertensi adalah kondisi dimana jika tekanan darah sistolik 140 mmHg
atau lebih tinggi dan tekanan darah diastolik 90 mmHg atau lebih tinggi
(Syamsudin, 2011). Hipertensi atau tekanan darah tinggi sering disebut sebagai
the silent killer karena penderita tidak tahu bahwa dirinya menderita hipertensi.
Hipertensi dapat dibedakan menjadi hipertensi primer dan sekunder. Di
Indonesia, hipertensi merupakan penyakit yang menjadi penyebab utama
kematian terbanyak nomor lima pasien di rumah sakit (DepKes RI, 2008).
Hipertensi primer cenderung dipengaruhi faktor keturunan, sedangkan hipertensi
sekunder terjadi akibat komplikasi penyakit lain seperti penyakit ginjal kronik
atau Chronic Kidney Disease (CKD) (Suhardjono, 2001).
Chronic Kidney Disease (CKD) atau penyakit ginjal kronis didefinisikan
sebagai suatu kerusakan ginjal selama lebih dari 3 bulan, dimana terjadi suatu
ketidaknormalan struktur dan fungsi ginjal, dengan atau tanpa penurunan GFR,
yakni kurang dari 60 mL/menit per 1,73 m2 (Paul et al., 2013). Menurut National Kidney and Urologic Disease Information Clearinghouse (NKUDIC), ada
506.256 orang Amerika Serikat yang didiagnosis dengan stadium akhir gagal
ginjal (ESRF), dari jumlah tersebut 122.339 kasus disebabkan oleh hipertensi
yang tidak terkontrol (Endang et al., 2012). Hipertensi mempengaruhi sekitar
972.000.000 orang di seluruh dunia yang menyebabkan kerusakan ginjal hingga
2
menyebabkan hipertensi. Sebaliknya, berkelanjutan hipertensi dapat
menyebabkan kerusakan ginjal (Zheng et al., 2013)
Terapi Antihipertensi mempunyai jalur melalui ginjal. Ginjal merupakan
organ penting bagi tubuh dalam menjaga tekanan darah normal. Oleh karena itu,
diperlukan perhatian dan penanganan yang khusus terutama pemilihan obat
antihipertensi yang aman bagi ginjal. Renin - Angiotensin Sytem (RAS)
merupakan target terapi yang penting dan obat yang memblok sistem RAS yang
telah banyak dikembangkan, seperti ACE inhibitor (Angiostensin-Converting
Enzyme) dan ARB (Angiotensin Receptor Blocker). Hal ini telah dinyatakan
sebagai pilihan pertama untuk pengobatan hipertensi pada pasien Chronic Kidney
Disease (CKD) (Paulo et al., 2012). Menurut British Hypertension Society ARB
memiliki sifat hemodinamik mirip dengan ACE inhibitor tetapi lebih ditoleransi.
Angiotensin Receptor Blocker (ARB) adalah kelas obat yang banyak digunakan
oleh pasien dengan tekanan darah tinggi, penyakit ginjal, dan gagal jantung
(Steven. G, 2003).
Clinical Guideline America Collage of Physicians 2013 memberikan
rekomendasi dengan tingkat bukti kualitas yang sedang pada pemilihan terapi
ACE-Inhibitor dan rekomendasi kualitas yang tinggi pada terapi golongan
Angiotensin Receptor Blocker (ARB) pada pasien gagal ginjal kronik stadium 1
sampai 3 dengan hipertensi. Bukti menunjukkan bahwa pengobatan dengan
ACE-Inhibitor (berkualitas sedang) atau ARB (berkualitas tinggi) mengurangi
risiko untuk End Stage Renal Disease (ESRD). Obat-obat tersebut juga
mengurangi hasil komposit ginjal, risiko peningkatan serum kreatin dan
perkembangan dari mikroalbuminuria menjadi makroalbuminuria. Saat ini tidak
ada bukti yang menunjukkan manfaat terapi kombinasi dengan inhibitor ACE
ditambah ARB dibandingkan dengan monoterapi ACE-inhibitor atau ARB.
Dalam jurnal yang berjudul “Olmesartan is More Effective Than Other
Angiotensin Receptor Antagonists in Reducing Proteinuriain Patients With
Chronic Kidney Disease Other Than Diabetic Nephropath” dilakukan studi
dengan mengambil data dari rekam medis pasien dengan diagnosis yang dirawat
dengan ARB tanpa nefropati diabetik. Dalam studi tersebut dihasilkan bahwa
3
menunjukkan bahwa efek perlindungan ginjal dari olmesartan mungkin lebih
baik daripada ARB lainnya (Takashi et al., 2013).
Berdasarkan data diatas, maka diperlukan sebuah studi untuk mengetahui
pola penggunaan Angiotensin Receptor Blocker (ARB) pada pasien dengan
Chronic Kidney Disease (CKD). Tujuan dilakukan studi ini adalah untuk
mengidentifikasi penggunaan antihipertensi pada pasien Chronic Kidney Disease
(CKD) dan menganalisis penggunaan antihipertensi terkait jenis, kombinasi,
dosis dan rute pemakaian sehingga dapat menjadi gambaran untuk bahan
pertimbangan pemilihan antihipertensi dalam pencapaian efek teraupetik yang
maksimal terhadap pasien, yaitu menperlambat menurunnya faal ginjal yang
progresif, mengatasi faktor yang mendasari gagal ginjal kronik dan komplikasi
dari penyakit . Penelitian ini dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Saiful
Anwar Malang dengan pertimbangan bahwa rumah sakit tersebut merupakan
rumah sakit umum daerah rujukan dan terbesar di kota Malang.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana pola penggunaan antihipertensi Angiotensin Reseptor Bloker
(ARB) pada pasien Chronic Kidney Disease (CKD) di Instalasi Rawat Inap
RSUD Dr. Saiful Anwar Malang ?
1.3Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan umum
Mengetahui pola penggunaan obat pada pasien Chronic Kidney Disease
(CKD) di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.
1.3.2 Tujuan khusus
1. Mengetahui pola penggunaan antihipertensi golongan Angiotensin
Reseptor Bloker (ARB) pada pasien Chronic Kidney Disease (CKD) di
Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.
2. Mengkaji pola penggunaan Angiotensin Reseptor Bloker (ARB) terkait
jenis, dosis, rute, frekuensi, interval, dan lama penggunaan yang
4
Kidney Disease (CKD) di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Saiful Anwar
Malang.
1.4Manfaat Penelitian
1. Memperluas pengetahuan peneliti dengan mengetahui penatalaksanaan
terapi farmakologi pada pasien Chronic Kidney Disease (CKD) di Instalasi
Rawat Inap RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.
2. Sebagai sumber informasi dan pengetahuan berkaitan dengan pelayanan
farmasi klinik pada penggunaan antihipertensi Angiotensin Reseptor Bloker
SKRIPSI
HERVITA MEIVENNI
STUDI PENGGUNAAN ANTIHIPERTENSI
GOLONGAN ANGIOTENSIN RESEPTOR
BLOKER PADA PASIEN CHRONIC KIDNEY
DISEASE (CKD)
(Penelitian di RSUD Dr.
SAIFUL ANWAR MALANG
)
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
KATA PENGANTAR
Bismillahirohmanirrohim
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh
Puji syukur peneliti panjatkan kepada ALLAH SWT karena berkat rahmat dan
ridho-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Studi Penggunaan
Antihipertensi Golongan Angiotensin Reseptor Bloker Pada pasien Chronic
Kidney Disease (CKD)” (Penelitian di RSUD dr. Saiful Anwar Malang).
Tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi persyaratan dalam
memperoleh gelar sarjana farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Keberhasilan dalam
menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan doa dari
berbagai pihak, untuk itu peneliti memberikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep., Sp.Kom. selaku Dekan Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Ibu Dr. dr Pudji Rahaju, Sp THT-KI (K) selaku Ketua Komisi Etik
Penelitian Kesehatan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang yang telah
memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian skripsi di
RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.
3. Ibu Siti Rofida, S.Si., M.Farm., Apt selaku Pembantu Dekan I Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang dan Dosen Wali
yang telah memberikan motivasi dan saran kepada Farmasi Angkatan
2010.
4. Ibu Nailis Syifa’, S.Farm., Msc., Apt. selaku Ketua Program Studi Farmasi
Fakutas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang dan selaku
Dosen Pembimbing II yang bersedia meluangkan waktu disela kesibukan
beliau untuk membimbing, memberi saran dan memotivasi peneliti
selama penyusunan hingga terselesainya skripsi ini.
5. Bapak Drs. Didik Hasmono, MS., Apt selaku Dosen Pembimbing I yang
bersedia meluangkan waktu disela kesibukan beliau untuk membimbing,
memberi saran dan memotivasi peneliti selama penyusunan hingga
6. Ibu Dra. Lilik Yusetyani, Apt., SpFRS selaku Dosen Penguji I dan Ibu
Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., SpFRS selaku Dosen Penguji II yang
telah banyak memberikan saran demii kesempurnaan skripsi ini.
7. Orang tuaku tercinta Bunda Suharti dan Ayah Sucipto serta kakak
tersayang Wahyu Febriani dan Keluarga Besar Kakek Pairan yang selalu
memotivasi dalam segala hal dan tiada hentinya dengan sabar selalu
mendoakan untuk segala kebaikan dan kesuksesan anak-anaknya sehingga
peneliti dapat mencapai pendidikan Farmasi. Terima kasih banyak atas
didikan dan segala hal yang membuat putrinya selalu bahagia serta
mengajarkan ilmu yang bermanfaat.
8. Untuk semua Dosen Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah mengajarkan dan
membagi ilmu pengetahuan selama peneliti menempuh pendidikan di
Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang.
9. Staff Tata Usaha Prorgam Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang dan Pegawai-Pegawai Dikti dan
RMK di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang yang telah membantu peneliti
selama proses penelitian.
10. Teman dan Sahabat Farmasi Angkatan 2010 khusunya Farmasi C yang
telah membantu dan mendukung selama peneliti menempuh pendidikan di
Program Studi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Malang. Terima kasih atas segala keceriaanya. Semoga Allah SWT selalu
memberikan ridho-Nya dalam setiap langkah kebaikan dan kebahagiaan
untuk kehidupan kita semua.
11. Sahabat dan Saudara Tersayang yang selalu ada di sisi (Fenny, Alida,
Lidya, Norma, Prapti, Novi) dan keluarga di Asrama Putri Busak Malay
Malang (Whindy, Vina, Amel, Dini, Dian, Fera, Henri, Diaz, Cici, Vidia)
terima kasih atas suka-duka kebersamaan, kebahagian, motivasi, dan doa
12. Untuk semua pihak yang belum disebutkan namanya, peneliti mohon maaf
dan terima kasih. Semua keberhasilan ini tidak terlepas dari bantuan dan
doa yang telah kalian berikan.
Jasa dari semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini, peneliti tidak
mampu membalas dengan apapun. Semoga amal baik semua pihak mendapat
balasan dari Allah SWT. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu peneliti mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kebaikan skripsi ini. Semoga penulisan ini dapat
bermanfaat bagi penelitian berikutnya.
Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh
Malang, 19 Juli 2014
Penyusun
RINGKASAN
STUDI PENGGUNAAN ANTIHIPERTENSI GOLONGAN ANGIOTENSIN RESEPTOR BLOKER PADA PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE
(CKD)
(Penelitian di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)
Chronic Kidney Disease (CKD) merupakan penurunan faal ginjal yang progresif dan irreversibel akibat ketidakseimbangan metabolisme cairan dan elektrolit yang timbul karena adanya penurunan fungsi glomerolus akibat banyaknya nefron yang rusak sehingga ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya secara normal. Kerusakan ginjal dapat diketahui dari biopsy ginjal atau dari marker kerusakannnya dengan ditandai penurunan laju GFR < 60 ml/menit/ 1,73 m2 dalam waktu tiga bulan. Berdasarkan perjalanan klinis, gagal ginjal dapat dibagi menjadi tiga stadium, stadium I dinamakan penurunan cadangan ginjal, stadium II dinamakan insufisiensi ginjal, stadium III dinamakan gagal ginjal stadium akhir
Tujuan terapi Chronic Kidney Disease (CKD), antara lain : (1) mencegah menurunnya faal ginjal yang progresif ; (2) meringankan keluhan uremia ; (3) mengurangi gejala uremia dengan memperbaiki metabolisme: pengaturan cairan dan elektrolit dengan pengontrolan yang ketat terhadap diet & cairan dan pengontrolan tekanan darah dengan terapi antihipertensi. Hipertensi merupakan faktor resiko untuk kejadian Chronic Kidney Disease (CKD). Terapi antihipertensi mencegah kerusakan ginjal dan memperlambat perkembangan Chronic Kidney Disease (CKD), baik dengan diabetes ataupun nondiabetes. Tujuan pemberian antihipertensi pada pasien Chronic Kidney Disease (CKD) adalah menurunkan tekanan darah sebesar <130/80 mmHg. Di antara obat antihipertensi yang ada, Angiotensin Reseptor Bloker (ARB) merupakan pilihan pertama pada pasien Chronic Kidney Disease (CKD) untuk mengurangi tekanan intraglomerular yang dimediasi oleh angiotensin II. Angiotensin II dihasilkan dengan melibatkan dua jalur : RAAS ( Renin Angiotensin Aldosterone System) yang melibatkan ACE, jalan alternatif yang menggunakan enzim lain chymase. ACEI hanya menghambat efek angiotensin yang dihasilkan melalui RAAS, dimana ARB menghambat Angiotensin II dari semua jalan. Angiotensin Reseptor Blocker (ARB) memiliki mekanisme kerja dengan cara berinteraksi dengan asam amino pada domain transmembran, yang dapat mencegah angiotensin II untuk berikatan dengan reseptornya. Antagonis terhadap angiotensin II ini secara langsung akan menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah, penurunan produksi vasopressin dan mengurangi sekresi aldosteron. Tiga efek ini secara bersama-sama akan menyebabkan penurunan tekanan darah, air, glukosa, dan garam dalam darah.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan penelitian yang bersifat deskriptif dan pengambilan data secara retrospektif. Penelitian observasional karena peneliti tidak memberikan perlakuan terhadap sampel. Rancangan penelitian bersifat deskriptif dimaksud mendeskripsikan tentang pola penggunaan antihipertensi Angiotensin Reseptor Bloker (ARB) pada pasien Chronic Kidney Disease (CKD). Penelitian retrospektif karena dilakukan dengan mengolah data rekam medik kesehatan (RMK) pada pasien Chronic Kidney Disease (CKD). Kriteria Inklusi merupakan pasien Chronic Kidney Disease (CKD) di RSUD dr. Saiful Anwar Malang dengan data Rekam Medik Kesehatan (RMK) lengkap meliputi terapi antihipertensi Angiotensin Receptor Blocker (ARB) dan obat lain yang menyertai.
Berdassarkan hasil penelitian yang berjudul Studi Penggunaan Antihipertensi Golongan Angiotensin Reseptor Bloker pada Pasien Chronic Kidney Disease (CKD) periode Januari 2013 - Desember 2013 di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Dari populasi penelitian pasien Chronic Kidney Disease (CKD) didapatkan sebanyak 23 rekam medik, dan data yang memenuhi kriteria inklusi penelitian atau pasien yang mendapatkan terapi Angiotensin Reseptor Bloker (ARB) adalah sebanyak 23 pasien dengan data demografi jenis kelamin pasien CKD adalah 61 % laki-laki dan 39% perempuan, jumlah terbanyak pada pasien usia 51- ≥ 60 tahun sebanyak 79%, sedangkan berdasarkan status Askes terbanyak yaitu 70%. Pengamatan pada faktor resiko terbanyak yaitu diabetes 30% dan hipertensi 26%.
ABSTRACT
DRUG UTILIZATION STUDY OF ANTIHYPERTENSIVE GROUPS OF ANGIOTENSIN RECEPTOR BLOCKER IN CHRONIC KIDNEY
DISEASE (CKD) PATIENTS
(Studies in Dr. Saiful Anwar Malang Hospital)
Background: Chronic Kidney Disease (CKD) is a progressive decline in renal physiology and irreversible because effect of fluid and electrolyte imbalances metabolism because there is a function of glomerolus is decrease, because a lot of defective nephrons so kidneys are not able to function normally. Hypertension is a risk factor for the incidence of Chronic Kidney Disease (CKD). One of the antihypertensive for Chronic Kidney Disease in (CKD) is a groups of Angiotensin Receptor Blockers drugs, based on several studies that groups of Angiotensin Receptor Blockers drugs has to decrease the effectiveness of blood pressure in patients with Chronic Kidney Disease (CKD).
Objectives : This study aims to determinethe pattern of use Angiotensin Receptor Blockers therapy (ARB) in patients with Chronic Kidney Disease (CKD) and reviewing related relationship of type, dosage, route, frequency, interval, and duration of use was associated with clinical data and laboratory data of patients in Dr. Saiful Anwar Malang Hospital.
Methods: This study is observational study with descriptive research design and data collection is retrospective in Chronic Kidney Disease patients (CKD). This study was conducted in January 2013 to December 2013.
Results & Conclusions: The most Angiotensin Receptor Blockers with a single dose frequency and route used is irbesartan orally (1x300mg) of 2 patients (9%). The most using Angiotensin Receptor Blockers with combination, dosage, frequency and route is valsartan orally (1x80mg) and furosemide iv (40-0-0mg) of 3 patients (15%). Using groups of Angiotensin Receptor Blockers drugs given to patients with Chronic Kidney Disease (CKD) in the Hospital of Dr. Saiful Anwar related to dosage, route, frequency, interval, and duration of the interval is in accordance with existing guidelines.
ABSTRAK
STUDI PENGGUNAAN ANTIHIPERTENSI GOLONGAN ANGIOTENSIN RESEPTOR BLOKER PADA PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE
(CKD)
(Penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang)
Latar Belakang : Chronic Kidney Disease (CKD) merupakan penurunan faal ginjal yang progresif dan irreversibel akibat ketidakseimbangan metabolisme cairan dan elektrolit yang timbul karena adanya penurunan fungsi glomerolus akibat banyaknya nefron yang rusak sehingga ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya secara normal. Hipertensi merupakan faktor resiko untuk kejadian Chronic Kidney Disease (CKD). Salah satu antihipertensi yang digunakan pada Chronic Kidney Disease (CKD) adalah obat golongan Angiotensin Reseptor Bloker, berdasarkan beberapa penelitian bahwa obat-obat golongan Angiotensin Reseptor Bloker memiliki efektifitas terhadap penurunan tekanan darah pada pasien Chronic Kidney Disease (CKD).
Tujuan : Untuk mengetahui pola penggunaan terapi Angiotensin Reseptor Bloker (ARB) pada pasien Chronic Kidney Disease (CKD) dan mengkaji hubungan terkait jenis, dosis, rute, frekuensi, interval, dan lama penggunaan yang dikaitkan dengan data klinik dan data laboratorium pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang.
Metode : Penelitian observasional dengan rancangan penelitian yang bersifat deskriptif dan pengambilan data secara retrospektif pada pasien Chronic Kidney Disease (CKD) periode Januari 2013- Desember 2013.
Hasil & Kesimpulan : Penggunaan Angiotensin Reseptor Bloker tunggal dengan dosis frekuensi dan rute yang digunakan adalah irbesartan per oral (1x300mg) sebanyak 2 pasien (9%). Penggunaan Angiotensin Reseptor Bloker dengan kombinasi, dosis, frekuensi dan rute paling banyak adalah valsartan per oral (1x80mg) dan furosemide iv (40-0-0mg) sebanyak 3 pasien (15%). Penggunaan obat golongan Angiotensin Reseptor Bloker yang diberikan pada pasien Chronic Kidney Disease (CKD) di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang terkait dosis, rute, frekuensi, interval dan lama pemberian sudah sesuai dengan guideline yang ada.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
LEMBAR PENGUJIAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
RINGKASAN ... vii
ABSTRACT ... ix
ABSTRAK ... x
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR SINGKATAN ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang ... 1
1.2Rumusan Masalah ... 3
1.3Tujuan Penelitian ... 3
1.4Manfaat Penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1Hipertensi ... 5
2.1.1Definisi Hipertensi ... 5
2.1.2Epidemiologi Hipertensi ... 5
2.1.3Manifestasi Klinik Hipertensi ... 6
2.1.4Etiologi Hipertensi ... 6
2.1.4.1Hipertensi esensial ... 6
2.1.4.2Hipertensi sekunder ... 7
2.1.5Klasifikasi Hipertensi ... 7
2.1.6Patofisiologi Hipertensi ... 7
2.1.6.1 Hipertensi Stadium Labil ... 8
2.1.6.2Hipertensi Stadium Menetap ... 8
2.2Ginjal ... 8
2.2.1Anatomi dan Fisiologi Ginjal ... 8
2.3Gagal Ginjal Kronik atau Chronic Kidney Disease (CKD) ... 11
2.3.1Epidemiologi Chronic Kidney Disease ... 11
2.3.2Manifestasi Klinik Chronic Kidney Disease ... 12
2.3.3Etiologi Chronic Kidney Disease ... 12
2.3.4Klasifikasi Chronic Kidney Disease ... 13
2.3.5Patofisiologi Chronic Kidney Disease ... 14
2.3.6Komplikasi Chronic Kidney Disease ... 16
2.3.6.1 Hiperkalemia ... 16
2.3.6.2Gangguan asam-basa ... 16
2.3.6.3Komplikasi kardovaskular ... 17
2.4 Penatalaksanaan Terapi pada CKD ... 17
2.4.1Obat Anemia ... 17
2.4.2Obat Osteodistrofi (Renal Bone Disease) ... 17
2.4.3Lipid Lowering Agent ... 18
2.4.4Antihipertensi ... 19
2.4.4.1 Antihipertensi pada Chronic Kidney Disease ... 20
2.4.4.1.1 Diuretik ... 20
2.4.4.1.2 Calcium Channel Blocker (CCB) ... 21
2.4.4.1.3 Angiotensin-Converting Inhibitor (ACE-Inhibitor) ... 22
2.4.4.1.4 Angiotensin Receptor Blocker (ARB) ... 22
2.5 Tinjauan Angiotensin Receptor Blocker (ARB) pada Chronic Kidney Disease (CKD) ... 23
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN KERANGKA OPERASIONAL ... 31
3.1 Kerangka Konseptual ... 31
3.2 Kerangka Operasional ... 32
BAB IV METODE PENELITIAN ... 33
4.1 Rancangan Penelitian ... 33
4.2.1 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ... 33
4.3 PopulasidanSampel ... 34
4.3.1 Populasi ... 34
4.3.2 Sampel ... 34
4.4 Intrumen Penelitian ... 34
4.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 34
4.6 DefinisiOperasional Parameter Penelitian ... 34
4.7 MetodePengumpulan Data ... 35
4.8 Analisis Data ... 35
BAB V HASIL PENELITIAN ... 37
5.1 Data Demografi Pasien ... 37
5.1.1 Distribusi Berdasarkan Jenis Kelamin ... 37
5.1.2 Distribusi Bedasarkan Usia ... 38
5.1.3 Distribusi Berdasarkan Status ... 38
5.2 Faktor Resiko Pasien Terdiagnosis Chronic Kidney Disease (CKD) ... 38
5.3 Klasifikasi Chronic Kidney Disease (CKD) ... 39
5.4 Distribusi dan Pola terapi Utama Pasien Chronic Kidney Disease (CKD) ... 40
5.5 Penggunaan Angiotensin Reseptor Bloker pada Pasien Chronic Kidney (CKD) ... 41
5.6 data Tekanan Darah Pasien Chronic Kidney Disease (CKD) ... 44
5.7 Lama Masuk Rmah Sakit (MRS) ... 45
5.8 Kondisi Keluar Rumah Sakit (KRS) ... 45
BAB VI PEMBAHASAN ... 46
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 57
7.1 Kesimpulan ... 57
7.2 Saran ... 57
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
II.1 Klasifikasi Hipertensi ... 7
II.2 Tahap Chronic Kidney Disease Obat ... 13
II.3 Golongan Diuretik Tiazid Klasifikasi ... 21
II.4 Calcium Channel Blocker ... 21
II.5 Profil Obat Golongan ACE Inhibitor... 22
II. 6 Profil Obat Golongan ARB ... 23
V.1 Usia Pasien Chronic Kidney Disease (CKD) ... 37
V. 2 Status Pasien Chronic Kidney Disease (CKD) ... 37
V. 3 Faktor Resiko Chronic Kidney Disease (CKD) ... 38
V. 4 Klasifikasi Chronic Kidney Disease (CKD) ... 38
V. 5 Terapi Utama Pasien Chronic Kidney Disease (CKD) ... 39
V. 6 Penggunaan Terapi Angiotensin Reseptor Bloker ... 40
V. 7 .. Pola Penggunaan Terapi Angiotensin Reseptor Bloker ... 40
V. 8 Pola Penggunaan Terapi ARB Tunggal/Kombinasi ... 41
V. 9 Tekanan Darah Pasien Chronic Kidney Disease (CKD) ... 43
V. 10 Lama MRS Pasien Chronic Kidney Disease (CKD) ... 44
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Struktur dan Anatomi Ginjal ... 10
2.2 Fisiologi Ginjal ... 10
2.3 Mekanisme Progresivitas Penyakit Ginjal ... 16
2.4 Pengaruh Sistem RAAS terhadap Peningkatan Tekanan Darah ... 19
2.5 Algoritma Antihipertensi Pada Pasien Chronic Kidney Disease ... 20
2.6 Renin Angiotensin Aldosteron System (RAAS) ... 24
2.7 Renin Angiotensin Aldosteron System (RAAS) dan lokasi kerja penghambatannnya ... 25
2.2 Gambar Struktur Losartan ... 26
2.3 Gambar Struktur Valsartan ... 27
2.4 Gambar Struktur Irbesartan ... 27
2.5 Gambar Struktur Candesartan ... 28
2.6 Gambar Struktur Telmisartan ... 29
2.7 Gambar Struktur Eprosartan ... 29
2.8 Gambar Struktur Olmesartan ... 30
DAFTAR SINGKATAN
ACE inhibitor : Angiostensin-Converting Enzyme
ARB : Angiotensin Receptor Blocker
AT1 : Angiotensin Type 1
AT2 : Angiotensin Type 2
BUN : Blood Urea Nitrogen
CDC : Center for Disease Control and Prevention
CKD : Chronic Kidney Disease
DIRECT : The Diabetic Retinopathy Candesartan Trial
DBP : Diastolic Blood Pressure
DepKes : Departemen Kesehatan
eGFR : estimated Glomerulus Filtrasi Rate
ESRD : End Stage Renal Disease
ESRF : End Stage Renal Failure
HCT : Hidroklorotiazid
PRC : Packed Red Cells
JNC7 : Joint National Committee 7
LPD : Lembar Pengumpul Data
NKF-KDOQI : The National Kidney Foundation Kidney Disease Outcomes
Quality Initiative
NHANES : National Health and Nutrition Examination Survey
NKUDIC : National Kidney and Urologic Disease Information
Clearinghouse
RAS : Renin - Angiotensin Sytem
RAAS : Renin Angiotensin Aldosterone System
RKM : Rekam Medik Kesehatan
RisKesDas : Riset Kesehatan Dasar
SBP : Systolic Blood Pressure
USRDS : United State Renal Data System
TRANSCEND : Telmisartan Randomised Assessment Study in ACE Intolerant
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Daftar Riwayat Hidup ... 64
2 Surat Pernyataan... 65
3 Keterangaan Kelayakan Etik ... 66
4 Daftar Nilai Normal Data Klinik dan Data Laboratorium ... 67
5 Lembar Pengumpul Data ... 68
DAFTAR PUSTAKA
Ahmed A., Ibrahim F.h., and nahas M.E., 2009. Management of Hypertension in Chronic Kidney Disease. In : Molony D.A. and craig J.C. (Eds), Evidence-based nephrology, Chichester: john Wiley and sons, Ltd, pp 213-217.
Amir Qaseem, MD, PhD, MHA; Robert H. Hopkins Jr., MD; Donna E. Sweet, MD; Melissa Starkey, PhD; and Paul Shekelle, MD, PhD., 2013. American College of Physicians : Screening, Monitoring, and Treatment of Stage 1 to 3 Chronic Kidney Disease: A Clinical Practice Guideline From the American College of Physicians. pp 1-14.
A Sarafidis Panteleimon and L.Bakris George., 2007. Comprehensive Hypertension. Philadelphia : Mosby,Inc.,an affiliate of Elsevier Inc.
A Price Slyvia dan M. Wilson Lorraine., 2005. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
Battegay. J Eduard, Lip Y.H Gregory and Bakris. L George., 2005. Hypertension : Priciples and Practice. United States of America : Taylor & Francis Group.
Besarab, A., 2011. Anemia of Chronic Kidney Desease. Chronic Kidney Disease (CKD): Clinical Practice Recommendations For Primary Care Physicians and Health Care Providers A Collaborative Approach. In. Yee, J & Krol, D.Gregory (Eds). Edition. Los Angeles : Henry Ford Hospital, pp.28-30.
CDC. 2014. Diabetes Public Health Resource, National Center for Chronic Disease Prevention and Health Promotion National : Chronic Kidney Disease Fact Sheet, 2014. pp 1-3.
Depkes RI., 2006. Pharmaceutical Care untuk Penyakit Hipertensi. Jakarta : Depkes RI.
Depkes RI., 2007. Profil Kesehatan Indonesia 2007, Jakarta: Depkes RI British Hypertension Society. 2008. Drug Classes : Angiotensin Receptor Blockers pp 1-3.
Endang Kumolosasi, PhD, Wen Bin Ng, BSc Pharm, Siti Azdiah Abdul Aziz, MClinPharm., 2012. Med J Malaysia Vol 67 No 4 : Effectiveness of Antihypertensive Drugs in Hypertensive Patients With End Stage Renal Failure.
Greene, R.J. and harris, N.D., 2008. Pathology and Therapeutics for Pharmacist, 3rd edition, London: Pharmaceutical Press.
Guyton, A.C. and Hall, J.E., 2006. Textbook of Medical Physiology. 11th ed. Philadelphia, PA, USA: Elsevier Saunders.
Inhealth Gazette., 2013. Divisi Pelayanan Obat : Hipertensi. pp. 2-4
Ismatul.L, Dwi L.S., Yuli K., Hubungan Antara Kadar Hemoglobin, Kadar Albumin, Kadar Kreatin dan Status Pembayaran dengan Kematian Pasien gagal Ginjal Kronik di RSUD DR. Moewardi Surakarta. Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, Vol. 5, No. 1, Juni 2012: 83-92
Jones, D.M.L. and Levy, D., 2007. Epidemiology of Hypertension. In: Black, H.R. and Elliot, W.J., Hypertension: a Companion to Braunwald’s Heart Disease, Philadelphia: Elsevier.
Joseph J.Saseen and Barry L.Carter., 2005. Pharmacotherapy : A Pathophysiologic Approach, Sixth Edition. United States of America : The McGraw-Hill Companies, Inc.
Joy M.S., Kshirsagar A., and Franceschini N., 2008. Chronic Kidney Disease: Progression-Modifying Therapies. In: Dipiro, j.T, Talbert, L.R., Yee, C.G., Wells, G.B. and Posey, M.L., Pharmacotherapy: A Pathopysiologic Approach, 7 th edition, New York: Mcgraw-Hill Companies, Inc.
Kompas, 2013. Pasien Cuci Darah Terus Meningkat http://health.kompas.com/read/2013/06/26/1640186/Pasien.Cuci.Darah.Te rus.Meningkat
Kompas, 2013. 11 Rumah Sakit Siap Tampung Penderita Gagal Ginjal http://health.okezone.com/read/2013/06/26/482/827821/11-rumah-sakit-siap-tampung-penderita-gagal-ginjal/large
Krane, V. and Wanner, C., 2009. Dyslipidemia in Chronic Kidney Disease. In: Molony D.A and Craig J.C (Eds.), Evidence-based Nephrology, Chichester: John Wiley and sons.
Lloyd-Jones D, Adams R, Carnethon M, De Simone G, Ferguson TB, Flegal K, et al. Heart disease and stroke statistics., 2009. The American Heart Association Statistics Committee and Stroke Statistics Subcommittee. Circulation. 2009;119:e21–e181.
Melanie S.Joy, Abhijit Kshirsagar, and James Paparello., 2005. Pharmacotherapy : A Pathophysiologic Approach, Sixth Edition. United States of America : The McGraw-Hill Companies, Inc.
Schmitz, Gery. 2008, Farmakologi dan toksikologi, Penerjemah : Luki Setiadi, Penerbit buku kedokteran EGC, Jakarta.
Neal, M.J., 2005. At a Glance Farmakologi Medis, Edisi kelima. Surapsari, J., Jakarta: Erlangga.
National Cardiovascular Center Harapan Kita, 2010. Apakah Semua Antihipertensi Golongan ARB Bermanfaat Melindungi Ginjal. pp.1
Kidney Disease Statistics for the United States, 2012. Department of Health and human Services. National Institutes of Health : the National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK). NIH Publication No. 12–3895.
National Kidney and Urologic Diseases Information Clearinghouse, 2011. Kidney Disease Statistics for the United States.
NKF, 2002. K/DOQI Clinical Practice Guidelines on Hypertension and Antihypertensive Agent in Chronic Kidney Disease.
NKF, 2004. K/DOQI Clinical Practice Guidelines For Chronic Kidney Disease : Evaluation, Classification and Stratification. Available at http://www.kidney.org/PROFESSIONALS/kdoqi/guidelines_ckd/p4_class _g1.htm.
NCGC., 2011. National Clinical Guideline Centre: Hypertension. The clinical management of primary hypertension in adults, Guideline 127. London.
O’callaghan, C.A., 2009. At a Glance Sistem Ginjal. Edisi kedua. Yasmine, E., (terj.), Jakarta: Erlangga, hal 15- 60
Opie, Lionel H. 2009. Inhibitors of Angiotensin Converting Enzyme, Angiotensin II Receptor, Aldosterone and Renin. Drugs For The Heart 7th edition; 112-159.
Purwanto, D., 2013Penyakit ginjal Kronik yang Terjadi Pada Pasien dengan Faktor resiko Hipertensi. Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. pp 1-8
Saseen, J.J., and Maclaughlin, B.L., 2008, Hypertension. In: Dipiro, J. T tablet, L., Yee, GC., G.R., wells, B.G, and Possey, L.M., Pharmacotherapy: a pathophisiologic Approach Ed. 7 th United State Of America: The Mcgraw-hill companies.
disease better than high-dose angiotensin II receptor blockade alone, volume 83 pp 167–176
Sjamsiah, S., 2005. Farmakoterapi Gagal Ginjal. Surabaya : Program Pendidikan Spesialis Farmasi Rumah Sakit Fakultas Farmasi Universitas Airlangga.
Steve G. Terra., 2003. American Heart Association : Journal of the American heart association, Angiotensin Receptor Blockers.
Sudung O. Pardede, Swanty Chunnaedy, 2009. Penyakit Ginjal Kronik pada Anak. Jakarta : Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSC, pp 1-5.
Suhardjono, Lydia A, Kapojos EJ, Sidabutar RP., 2001.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi 3 : Gagal Ginjal Kronik. Jakarta: FKUI.
Sukandar, Elin. Y., Andrajad, Retnosari., Sifit Josepth., Adnyana, I Ketut., Setiadi, A.AP., Kusnandar., 2009. ISO Farmakoterapi. Jakarta: penerbit PT.ISFI penerbitan Hal.150-161.
Supadmi, Woro., 2011. Evaluasi Penggunaan Obat Antihipertensi Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis. Yogyakarta : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Universitas Ahmad Dahlan.
Suwitra Ketut., 2009. Penyakit Ginjal Kronik. Dalam: Sudoyo A W, Setiyohadi B, Alwi I, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke-4 Jilid ke-2. Jakarta: Pusat Penerbitan Dept. Ilmu Penyakit Dalam FKUI. Hal.1035.
Syaifuddin. 2009. Fisiologi Tubuh Manusia Untuk Mahasiswa Keperawatan. Edisi kedua,Jakarta: Salemba Medika.
Syamsudin., 2011. Buku Ajar : Farmakoterapi Kardiovaskular dan Renal. Jakarta : Salemba Medika.
Sweetman, S., 2009. Martindale 36 : The Complete Drug Reference. Britain: Pharmaceutical Press, Electronic version
Takashi Ono,MD,PhD, ToruSanai,MD, YoshitoMiyahara,MD, RitsuyaNoda,MD., 2013. Olmesartan is More Effective Than Other Angiotensin Receptor Antagonists in Reducing Proteinuria in Patients With Chronic Kidney Disease Other Than Diabetic Nephropath. 74, pp 62–67.
Udjianti J. Wajan., 2010. Keperawatan Kardiovaskular. Jakarta : Salemba Medika.
Paulo Caleb Junior Lima Santos, Jose Eduardo Krieger1, and Alexandre Costa Pereira., 2012. Journal of Pharmacological Sciences : The Japanese Pharmacological Society. Renin–Angiotensin System, Hypertension, and Chronic Kidney Disease: Pharmacogenetic Implications pp 1-3.
Paul Arora MSc, Priya Vasa MSc MD, Darren Brenner PhD, Karl Iglar MD, Phil McFarlane MD PhD, Howard Morrison PhD, Alaa Badawi PhD., 2013. Canadian Medical Association : Prevalence estimates of chronic kidney disease in Canada:results of a nationally representative survey. J Pharmacol Sci 120, 77 – 88 (2012)
Pranay, K., Stoppler, M.C. (ed), 2010. Chronic Kidney Disease. Available from: http://www.emedicinehealth.com/chronic_kidney_disease/page18_em.htm #Authors%20and%20Editors.
Price, Slyvia Anderson., 2005. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. . Jakarta : Buku Kedokteran EGC.