• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI LATAR BELAKANG PENDIDIKAN, PEKERJAAN, PENDAPATAN ORANG TUA DAN LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL SISWA TERHADAP STATUS GIZI SISWA KELAS VII MTs AL-IKHLAS TANJUNG BINTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONTRIBUSI LATAR BELAKANG PENDIDIKAN, PEKERJAAN, PENDAPATAN ORANG TUA DAN LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL SISWA TERHADAP STATUS GIZI SISWA KELAS VII MTs AL-IKHLAS TANJUNG BINTANG"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

ii ABSTRAK

KONTRIBUSI LATAR BELAKANG PENDIDIKAN, PEKERJAAN, PENDAPATAN ORANG TUA DAN LINGKUNGAN TEMPAT

TINGGAL SISWA TERHADAP STATUS GIZI SISWA KELAS VII MTs AL-IKHLAS TANJUNG BINTANG

Oleh

Anjania Woro Widia Suci

Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari seberapa besar kontribusi latar belakang pendidikan, pekerjaan, pendapatan orang tua dan lingkungan tempat tinggal terhadap status gizi pada siswa kelas VII MTs Al-Ikhlas Tanjung Bintang.

Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan satu kali pengambilan data (one shoot model). Sampel penelitian sebanyak 54 orang dan populasi sebanyak 218 orang diambil dengan menggunakan teknik Random Sampling. Data latar pendidikan, lingkungan dan pendapatan orang tua diperoleh melalui angket serta data status gizi diperoleh melalui tes antropometri. Analisis data menggunakan regresi linier sederhana atau regresi linier tunggal.

Hasil analisis menunjukkan bahwa latar belakang pendidikan orang tua berkontribusi terhadap status gizi sebesar 21,1 %. Pekerjaan orang tua berkontribusi terhadap status gizi siswa sebesar 25,7%, pendapatan orang tua berkontribusi sebesar 28,7%. Dan lingkungan sosial berkontribusi 25,8%.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pendapatan memberikan kontribusi lebih besar terhadap status gizi dibandingkan dengan variable lainnya. Status gizi yang baik perlu di tunjang dengan pendapatan orang tua yang mencukupi/memadai. Kata kunci: Latar Belakang Pendidikan, Pekerjaan, Pendapatan , Lingkungan Sosial,

(2)

KONTRIBUSI LATAR BELAKANG PENDIDIKAN, PEKERJAAN, PENDAPATAN ORANG TUA DAN LINGKUNGAN TEMPAT

TINGGAL SISWA TERHADAP STATUS GIZI SISWA KELAS VII MTs AL-IKHLAS TANJUNG BINTANG

Oleh

Anjania Woro Widia Suci Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(3)

KONTRIBUSI LATAR BELAKANG PENDIDIKAN, PEKERJAAN, PENDAPATAN ORANG TUA DAN LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL SISWA TERHADAP

STATUS GIZI SISWA KELAS VII MTs AL-IKHLAS TANJUNG BINTANG

Skripsi

Oleh

Anjania Woro Widia Suci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar halaman

1. Piramida Gizi Seimbang ... 18

2. Zat Makanan ... 22

3. Desain Penelitian ... 36

4. Jumlah Keseluruhan Siswa ... 52

5. Latar Belakang Pendidikan Orang Tua Siswa ... 53

6. Pekerjaan Orang Tua Siswa ... 54

7. Penghasilan Orang Tua ... 55

(5)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran halaman

1. Pengolahan Data Hasil uji coba ... 76

2. Hasil Uji coba validitas ... 78

3. Hasil uji coba reliabilitas ... 83

4. Implementasi hasil uji validitas dan reliabilitas ... 84

5. Kisi-kisi angket ... 86

6. Angket ... 87

7. Data Hasil Penelitian Pendidikan Orang Tua ... 92

8. Data Hasil Penelitian Pekerjaan Orang Tua ... 94

9. Data Hasil Penelitian Pendapatan Orang Tua ... 96

10.Data Hasil Penelitian Lingkungan Tempat Tinggal ... 98

11.Data Hasil Penelitian IMT ... 100

12.Deskripsi Data ... 102

13.Regresi Latar Belakang Pendidikan Orang Tua (X1) terhadap Status Gizi Siswa (Y) ... 103

14.Regresi Pekerjaan Orang Tua (X2) terhadap Status Gizi Siswa (Y) ... 105

15.Regresi Pendapatan Orang Tua (X3) terhadap Status Gizi Siswa (Y) ... 107

(6)

xvi

17.Nilai Uji-t ... 111

18.Uji F ... 112

19.Foto Penelitian ... 111

20.Penelitian Pendahuluan ... 117

21.Izin Penelitian MTs Al-Ikhlas Tanjung Bintang ... 118

(7)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel halaman

1. Metode Penilaian Status Gizi ... 26 2. Kerangka berfikir ... 29 3. Katagori Ambang batas IMT untuk Indonesia ... 41 4. Lingkungan Tempat Tinggal Siswa-siswi MTs Al-Ikhlas

(8)

vii MOTO

Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum,sebelum mereka yang

mengubah nasib diri mereka sendiri.

(Q.S 13:11)

Belajarlah mengalah sampai tak seorangpun yang bisa mengalahkanmu,

belajarlah merendah sampai tak seorangpun yang bisa merendahkanmu

( Gobind Vashdev)

Dari pada menghitung kesukaranmu, cobalah menjumlahkan

nikmat-nikmat yang telah kamu terima

(9)
(10)
(11)

viii

PERSEMBAHAN

Puji syukur penulis ucapakan ke padaAllah SWTatas semua anugerah yang telah diberikan

kepadaku,karya tulis sederhana ini kupersembahkan kepada:

Ayah handa ku Sugiyo dan Ibunda ku Sumiyati

Adek ku Nahna Septi Angraeni dan Rizki Nur Hidayat

dan motivatorku Anton Fathoni yang telah slalu mendampingiku dan mendukungku sampai

saat ini

serta seluruh keluarga, sahabat dan teman yang telah

membantu & mendoakan,

selalu mengharapkan

hal yang terbaik

”untukku”.

Almamater Tercinta

(12)
(13)

vi

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Anjania Woro Widia Suci, dilahirkan di Desa Karang Duwur Kecamatan Petanahan Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah. Pada tanggal 04 April 1992 sebagai anak Pertama dari tiga bersaudara. Penulis dilahirkan dari pasangan Bapak Sugiyo dan Ibu Sumiyati.

Pendidikan yang telah ditempuh penulis antara lain: Taman Kanak-kanak (TK) Dharma Wanita Serdang pada tahun 1998. Sekolah Dasar di SD Negeri 2 Serdang selesai pada Tahun 2004. Kemudian masuk SMP Negeri 1 Tanjung Bintang pada Tahun 2004 dan lulus pada Tahun 2007.

(14)

ix

SANWACANA

Asalamualaikum. Wr. Wb

Alhamdulillah penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa- Ta’ala yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung. Dengan judul Kontribusi Latar Belakang Pendidikan, Pekerjaan, Pendapatan Orang Tua dan Lingkungan Tempat Tinggal

Siswa Terhadap Status Gizi Siswa Kelas VII MTs Al-Ikhlas Tanjung Bintang.

Dalam proses penyelesaian skripsi ini, penulis banyak mendapat bimbingan, petunjuk, bantuan, nasihat, saran, dan perhatian dari berbagai pihak, oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada:

Keluargaku yang selalu mendukung setiap langkahku dalam menuntut ilmu, baik kedua orang tuaku (Sugiyo dan Sumiyati) dan juga kedua adikku yang tercinta (Nahna Septi Angraeni dan Rizki Nur Hidayat). Serta keluarga Drs. Sumaryadi, S.Pd atas dukungan serta motivasinya.

Dr. Rahmat Hermawan, M.Kes sebagai Pembimbing Utama, Drs. Frans Nurseto, M.Psi selaku Pembahas dan Drs. Wiyono, M.Pd sebagai Pembimbing II, yang dengan tekun dan sabar dalam membimbing, mengarahkan penulis untuk menganalisis skripsi ini, terima kasih atas segala ilmu yang diberikan dan segenap masukan yang bermanfaat dalam penyusunan skripsi ini.

Demikian pula Bapak Drs. Ade Jubaedi, M.Pd. selaku ketua program studi

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, terimakasih atas saran-saran dan bimbingannya, wawasan dalam diskusi bapak banyak membantu dalam banyak hal bagi kehidupan saya. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si, Dekan FKIP Unila dan IbuDr. Riswanti Rini, M.Si selaku ketua jurusan Ilmu Pendidikan Terimakasih atas ilmu,

(15)

x

Universitas Lampung, serta dosen FKIP khususnya dan dosen Unila pada umumnya. Terimakasih atas bimbingan, diskusi, serta wawasan keilmuan yang diberikan.

Siswa serta staf dan dan dewan guru MTs Al-Ikhlas Tanjung Bintang terimakasih atas dukungannya selama ini.

Sahabat dan teman-teman seperjuanganku terutama Penjaskes Angkatan 2011, terima kasih atas kebersamaannya dan rasa kekeluargaan yang erat semoga tetap berjalan sampai kita menjadi orang sukses dikemudian hari. amin;

Dan juga semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, semoga diberikan kebaikan yang berlimpah dari Allah SWT.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.

Mohon maaf atas segala kekurangan.

Kritik dan saran serta masukan sangat diharapkan..

Semoga kita teregolong umat yang saling bekerjasama dalam kebaikan. Billahi Taufiq Wal Hidayah, Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

(16)
(17)

xii

III. METODOLOGI PENELITIAN ... 32

(18)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sehat merupakan kebutuhan penting dalam kehidupan dan dambaan bagi setiap orang, akan tetapi banyak orang yang tidak menyadari bagaimana sehat itu. Dengan menerapkan budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari di harapkan akan tercipta lingkungan yang sehat. Seperti yang disebutkan oleh organisasi kesehatan dunia (WHO) bahwa ada 2 komponen penting yang menjadi sati kesatuan dalam mendefinisikan arti sehat sebenarnya, yaitu sehat jasmani yang lebih menekankan pada fungsi fisiologis tubuh yang berjalan normal, dan sehat mental yang lebih menekankan pada keadaan mental yang stabil tanpa ada tekanan yang berlebih. WHO juga menggambarkan kriteria yang dimiliki seseorang yang sehat mental antara lain adalah selalu santai, dan merasa puas terhadap apa yang ada pada dirinya, dapat bergaul dengan baik, toleransi, tidak mudah tersinggung, serta dapat mengontrol keadaan emosi pada dirinya sendiri, seperti tidak mudah takut, benci, dan bijaksana.

(19)

2

keadaan yang meliputi kesehatan jasmani, rohani, sosial, yang artinya bukan hanya terbebas dari penyakit, kecacatan, atau kelemahan. Kesehatan juga merupakan kesejahteraan fisik, jiwa, dan aspek sosial yang memungkinkan seseorang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi.

Sedangkan sehat menurut kamus besar bahasa Indonesia sehat adalah keadaan seluruh badan serta bagian-bagiannya bebas dari sakit.

Masalah gizi yang merupakan masalah kesehatan masyarakat, dipengaruhi beberapa faktor antara lain: penyakit infeksi, konsumsi makanan, tingkat pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan ibu, tingkat pengetahuan ibu tentang gizi, pelayanan kesehatan dan, budaya pantang makanan. Selain itu status gizi juga dapat dipengaruhi oleh praktek pola asuh gizi yang dilakukan dalam rumah tangga yang diwujudkan dengan tersedianya pangan dan perawatan kesehatan serta sumber lainnya untuk kelangsungan hidup (Depkes RI, 2004).

Menurut Merryana dan Bambang W (2012: 235) Zat gizi adalah senyawa kimia yang terkandung dalam makanan yang pada gilirannya diserap dan diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan, mengatur proses kehidupan.

(20)

3

kualitas kehidupan berikutnya. Anak-anak merupakan kelompok yang cukup rawan gizi. Kekurangan gizi pada anak-anak mempunyai dampak yang cukup besar terhadap proses pertumbuhan anak. Keadaan seperti ini pada anak-anak dengan gizi yang kurang akan mempengaruhi kemampuan daya kerja tubuh seperti kurang dapat mengikuti pelajaran, kurang bergairah, lesu, lemah, cepat lelah, mudah mengantuk, sukar berkonsentrasi. Daya tahan tubuh pun akan lemah mudah terserang penyakit infeksi sehingga makin memperburuk kelainan gizinya. Tidak hanya itu pertumbuhan jasmani dan perkembangan mentalnya pun akan terganggu. Dimana pertumbuhan jasmani tidak dapat berkembang dengan baik, begitu pula tingkat kecerdasan anak akan terpengaruh karena keadaan gizi yang kurang dimana mengganggu perkembangan jaringan otak.

Peningkatan energi dan zat gizi diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak serta metabolisme tubuh anak. Sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan oleh tubuh dapat menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan anak menjadi terganggu. Hendaknya menjaga konsumsi gizi dengan baik dan seimbang serta mempertahankan atau meningkatkan tingkat kebugaran jasmani dengan banyak berolahraga.

(21)

4

produktifitas kerja. Anak yang tumbuh dengan penghasilan orang tua yang rendah mempunyai risiko tertundanya perkembangan kognitif lebih tinggi

dibandingkan anak yang tumbuh dengan penghasilan orang tua yang tinggi.

Jadi dapat dikatakan jika pendapatan orang tua tinggi maka kemungkinan orang tua untuk mencukupi kebutuhan gizi anaknya akan lebih besar di bila dibandingkan penghasilan orang tua yang rendah. Pendapatan orang tua tentu sangat tergantung dari pekerjaan orang tua,latar pendidikan orang tua menjadi salah satunya.pendidikan juga dapat diartikan penyiapan tenaga kerja. Sehingga jika memiliki pendidikan diharapkan meliliki bekal dasar untuk mendapat pekerjaan yang layak.seperti tercantung dalam UUD 1945 Pasal 27 menyatakan bahwa tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Apalagi melihat zaman sekarang pendidikan sangat di perlukan demi menjunjang karir seseorang. Melalui pendidikan juga diharapkan dapat di tumbuhkan kemampuan menghadapi persaingan di zaman globalisasi sekarang ini. Berdasarkan pengamatan yang telah di lakukan pada siswa MTs Al-Ihklas Tanjung Bintang di dapat bahwa pendidikan orang tua siswa rata-rata rendah, begitu juga dengan keadaan ekonomi.

(22)

5

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas terdapat berbagai permasalahan mengenai status gizi, yaitu :

1. Pertumbuhan anak yang tidak sesuai dengan umurnya

2. Banyak faktor yang mempengaruhi status gizi seorang sisiwa seperti keadaan ekonomi orang tua yang kurang dan tingkat pendidikan orang tua yang rendah

3. Masih banyak penampilan anak yang kumuh dan kurang berkonsentrasi

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang,identifikasi, dan batasan masalah diatas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini :

1. Seberapa besar kontribusi latar belakang pendidikan orang tua terhadap status gizi pada siswa kelas VII di MTs Al-ikhlas Tanjung Bintang ? 2. Seberapa besar kontribusi pekerjaan orang tua terhadap status gizi siswa

kelas VII di MTs Al-ikhlas Tanjung Bintang ?

3. Seberapa besar kontribusi pendapatan orang tua terhadap status gizi siswa kelas VII di MTs Al-ikhlas Tanjung Bintang ?

(23)

6

D. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian yang dikerjakan selalu mempunyai tujuan agar memperoleh gambaran yang jelas, adapun tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi latar belakang pendidikan orang tua terhadap status gizi siswa.

2. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi pekerjaan orang tua terhadap status gizi siswa.

3. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi pendapatan orang tua terhadap status gizi siswa.

4. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi lingkungan tempat tinggal terhadap status gizi siswa.

E. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

Informasi dari penelitian ini dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan bagi penelitian berikutnya yang berkaitan dengan latar belakang pendidikan, pekerjaan, pendapatan orang tua dan lingkungan tempat tinggal terhadap status gizi siswa

2. Secara Praktis

(24)

II. KAJIAN TEORI

A.Sosial

1. Pengertian Sosial

Menurut Roucek dan Warren dalam Soekanto (2001:20) mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok.

Menurut Soemardjan dan Solaeman Soemardi dalam Soekanto (2001:21) menyatakan bahwa sosiologi atau ilmu masyarakat ialah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial.

2. Macam-macam Teori Sosial

(25)

8

3. Teori Sosial

Menurut Alfred Vierkandt dalam Soekanto (2001:449) setiap masyarakat merupakan suatu kebulatan di mana masing-masing unsur saling mempengaruhi. Dasar semua unsure sosial adalah ikatan emosional, tak ada konflik antara individual dengan kelompok, oleh karena individu tunduk kepada tujuan kelompoknya.

William Graham Sumner dalam Soekanto (2001:449) berpendapat bahwa masyarakat merupakan peleburan dari kelompok-kelompok sosial, kebiaaan dan tata kelakuan merupakan petunjuk-petunjuk bagaimana haru memperlakukan warga-warga kelompok maupun warga-warga dari kelompok lainnya.

4. Lingkungan Tempat Tinggal

(26)

9

sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar.

Lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang. Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di bumi.

Berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Kepentingan atau pengaruh faktor-faktor lingkungan terhadap masyakat tumbuhan berbeda-beda pada saat yang berlainan. Suatu faktor atau beberapa faktor dikatakan penting apabila pada suatu waktu tertentu faktor atau faktor-faktor itu sangat mempengaruhi hidup dan tumbuhnya tumbuh-tumbuhan, karena dapat pada taraf minimal, maximal atau optimal, menurut batas-batas toleransi dari tumbuh-tumbuhan atau masyarakat masing-masing.

(27)

10

lingkungan lain yang juga mempunyai efek positif terhadap kecerdasan anak antara lain: hubungan orang tua dan anak, tingkat pedidikan ibu, dan riwayat sosial-budaya anak yang tumbuh dengan penghasilan orang tua yang rendah mempunyai risiko tertundanya perkembangan kognitif yang lebih tinggi dibandingkan anak yang tumbuh dengan penghasilan orang tua yang tinggi.

B.Pendapatan

1. Pengertian Pendapatan

Winardi dalam Lestari (2005: 18) Mengatakan pendapatan adalah semua perolehan yang diterima oleh seseorang dalam satu bulan atau satu tahun yang dapat diukur dengan nilai ekonomis. Berdasarkan pengukuran ini, suatu karyawan dapat digolongkan berdasarkan pendapatann golongan tinggi, sedang, dan rendah.

Sedangkan menurut Adi dalam Lestari (2005: 18) Pendapatan adalah jumlah keseluruhan penghasilan dari pekerjaan utama dan sampingan. Tingkat pendapatan rumah tangga dapat di ketahui berdasarkan tingkat pengeluaran rumah tangga seimbang dengan tingkat pendapatn rumah tangga, semakin besar pendapatan maka semakin besar pula pengeluaran rumah tangga.

2. Ruang Lingkup Pendapatan

(28)

11

dapat memenuhi segala kebutuhan yang di perlukan seseorang baik primer maupun sekunder.

Menurut Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia Pendapatan adalah Imbalan atau penghasilan selama sebulan baik berupa uang maupun barang yang diterima oleh seseorang.

Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia juga mengemukakan dalam pekerjaan terdapat Pendapatan Rumah tangga yaitu Pendapatan yang diterima oleh rumahtangga, baik yang berasal dari pendapatan kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Pendapatan dapat berasal dari pendapatan utama maupun pendapatan sampingan seseorang.

3. Klasifikasi Pendapatan

Upah minumun adalah suatu standar minimum yang di gunakan oleh para pengusaha dan pelaku industry untuk memeberikan upah kepada pekerja di dalam lingkungan usaha atau kerjanya.karena kebutuhan yang layak di setiap propinsi berbeda-beda, maka di sebuh upah minimum propinsi.

(29)

12

a. Pendapatan Rendah, apabila pengeluaran kurang dari Rp. 400.000,- per bulan,

b. Pendapatan sedang, apabila pengeluaran antara Rp. 400.000,- sampai dengan Rp. 800.000,- per bulan,

c. Pendapatan tinggi, apabila pengeluaran Lebih dari Rp. 800.000,- perbulan (Noviyanti, 2004: 18)

C.Pekerjaan

1. Pengertian Pekerjaan

Pekerjaan adalah sesuatu yang di kerjakan untuk memdapatkan nafkah atau pencarian masyarakat yang sibuk dengan kegiatan atau pekerjaan sehari-hari akan memiliki waktu yang lebih untuk memperoleh informasi.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pekerjaan adalah sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah; perayaan perkawinan, khitanan dan sebagainya.

Sedangkan menurut UU No. 13 Tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 di sebutkan bahwa setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.

D.Pendidikan

1. Pengertian Pendidikan

(30)

13

mulia, serta keterampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.

Sedangkan menurut Morse (2011:10) dalam Suherman Menuju Perkembangan Menyeluruh membedakan pengertian pendidikan kedalam istilah pendidikan liberal (liberal education) dan pendidikan umum (general education). Ia mengatakan bahwa pendidikan pendidikan liberal lebih berorientasi pada bidang studi dan menekankan penguasaan materinya (subject centered). Tujuan utamanya adalah penguasaan materi pembelajaran secara mendalam dan bahkan jika mungkin sampai tuntas. Sementara itu, pendidikan umum lebih bersifat memperhatikan “pelakunya”

daripada bidang studi atau materinya.

2. Ruang Lingkup Pendidikan

Pendidikan orang tua merupakan salah satu faktor yang penting dalam tumbuh kembang anak, karena dengan pendidikan yang baik, maka orang tua dapat menerima segala informasi dari luar terutama tentang cara pengasuhan anak yang baik/cara mempraktekkan pola asuh dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana cara menjaga kesehatan anak, pendidikannya dan sebagainya.

(31)

14

pengetahuan yang dimiliki semakin luas. Dengan demikian, anak dari keluarga berpendidikan akan menghasilkan anak yang berpendidikan pula.

3. Klasifikasi Pendidikan

Seperti telah tercantum dalam Undang-undang sistem Pendidikan Nasional Nomor 2 tahun 1989, Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan seutuhnya manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan, keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, keperibadian mantap dan mandiri serta bertanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Di Indonesia terdapat beberapa tingkatan yang disebut dengan jenjang pendidikan. Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan pada tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai kemampuan yang dikembangkan. Terdapat dua jalur pendidikan, yaitu pendidikan formal dan non formal.

(32)

15

berkembang menjadi manusia yang berkwalitas sehingga mampu bersaing dan prokduktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Dan misi pendidikan nasional adalah sebagai berikut :

a. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia.

b. Membentuk dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar.

c. Meningkatkan kesiapan masukan dan proses pensisikan untuk mengoptimalkan pembentukan kepribadi yang bermoral

d. Meningkatkan keprofesionalan dan akunbabilitas lembaga pendidikan sebagai pesat pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap dan nilai berdasarkan standar nasional dan global, dan e. Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan

pendidikan berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.

(33)

16

E.Gizi

1. Pengertian Gizi

Menurut Deswarni Idrus dan Gatot Kunanto (2012:17) dalam Supariasa Penilaian Status Gizi, gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang di konsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, tranportasi, penyimpanan, metabolism dan pengeluaranzat-zat yang tidak digunakan untuk nmempertahankan kehidupan pertumbuhan dan fungsinormal organ-organ, serta menghasilkan energy. Menurut Merryana dan Bambang W (2012: 235) Zat gizi adalah senyawa kimia yang terkandung dalam makanan yang pada gilirannya diserap dan diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu :

Menghasilkan energi

Membangun dan memelihara jaringan

Mengatur proses kehidupan

(34)

17

Menurut Konsep dasar gizi seimbang adalah dalam pedoman PUGS (Pedoman Umum Gizi Seimbang) dalam Almatsier (2010:294) susunan makanan yang dianjurkan adalah yang menjamin keseimbangan zat-zat gizi. Hal ini dapat di capai dengan mengkonsumsi beraneka ragam makanan tiap hari. Tiap makanan dapat saling melengkapi dalam zat-zat gizi yang dikandungnya. Pengelompokan bahan makanan disederhanakan yaitu di dasarkan pada tiga fungsi utama zat-zat gizi, yaitu sebagai :

a. Memberi energi (zat pembakar) – karbohidrat, lemak dan protein, merupakan ikatan organik yang mengandung karbon yang dapat di bakar dan dibutuhkan tubuh untuk melakukan kegiatan/aktivitas.

b. Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh ( zat pembangun ) – protein, mineral dan air, di perlukan untuk membrntuk sel-sel baru, memelihara, dan mengganti sel yang rusak.

(35)

18

Gambar 1. Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUSG) Menurut Direktorat Gizi Depkes RI dalam Almatsier(2010:294)

2. Sumber Gizi

Zat makanan adalah satuan yang menyusun bahan makanan. Bahan makanan disebut juga komonditas pangan dalam perdagangan, ialah apa yang kita beli, kita masak dan kita susun menjadi hidangan. Contoh dari bahan makanan ialah beras, jagung, daging, telur dan sebagainya.

a. Karbohidrat.

(36)

19

dan diserap oleh tubuh. Meskipun, serat sangat membantu pencernaan dan memberikan perlindungan terhdapat beberapa penyakit.

Fungsi karbohidrat :

 Sumber utama energi tubuh.

 Pemberi rasa manis pada makanan fruktosa, glukosa, maltosa, dan laktosa.

 Penghemat protein maksudnya bila karbohidrat kurang dalam tubuh maka protein yang dipakai dan bila sebaliknya, maka protein dipakai untuk pertumbuhan.

 Pengatur metabolisme lemak normal. Bila karbohidrat tidak cukup maka dalam jumlah besar akan memakai lemak yang menghasilkan energi dan produk tubuh berupa asam keton.

 Membantu pengeluaran faeses. Dengan cara mengatur peristaltic usus dan membentuk pada faeses

 Laktosa dapat menetap lebih lama dalam usus dibanding disakarida lain, hingga membantu meningkatkan pertumbuhan bakteri yang berguna dalam efek pencahar dan memproduksi vitamin-vitamin tertentu dalam usus

b. Lemak.

(37)

20

 Dalam pembentukan ester kolesterol

 Pembentukan phospholipid dalam darah

 Precusor dari prostaglandin, thromboxane, dan prostacycline yaitu senyawa yang menyerupai hormon

c. Protein.

Zat gizi ini tentunya dapat juga diubah menjadi energi, bila tubuh Anda kekurangan karbohidrat dan lemak. Jika hal ini terjadi, protein hanya berfungsi sebagai pemeliharaan jaringan tubuh. Padahal, protein yang mengandung asam amino ini bekerja untuk membangun, memperbaiki, dan mempertahankan jaringan tubuh Anda. Pada prinsipnya, tubuh Anda dapat memproduksi asam amino yang nonesensial. Sedangkan asam amino yang esensial harus diambil dari makanan. Fungsi Protein :

 Mengganti jaringan sel-sel yang rusak dan kalah.

 Membangun dan membentuk jaringan tubuh yang baru.

 Merupakan sumber energi panas.

 Diperlukan untuk sekresi cairan tubuh yang penting seperti : enzim, hormon.

 Dalam bentuk imunoglobulin (anti body) protein berguna sebagai resisten kekebalan.

(38)

21

 Dalam bentuk albumin akan mengangkut asam lemak bebas, bilirubin dan memelihara tekanan Osmotik yang normal diantara cairan tubuh.

d. Vitamin

Setiap jenis vitamin yang masuk ke dalam tubuh, tentunya akan mengatur sendiri dengan proses yang berbeda. Karena perannya yang aman spesifik, setiap jenis vitamin tidak dapat menggantikan fungsi vitamin yang lain. Sebab, fungsi vitamin adalah pemicu berbagai proses dalam tubuh, yang mengawali terjadinya reaksi kimia di dalam sel-sel tubuh.

e. Mineral

(39)

22

1) Air

Jika air itu dapat membantu mengatur suhu tubuh kita. Pasalnya, berat tubuh kita terdiri atas air sebanyak 55% sampai 75%. Peranan air di dalam tubuh kita, sebagai pengatur proses pengataran zat gizi dan kimia tubuh lainnya ke dalam sel. Dan, membawa perginya limbah yang dihasilkan tubuh. Fungsi Air:

 Air merupakan pelarut dan alat angkut dalam tubuh

 Air sebagai katalisator dalam reaksi biologik dalam sel, termasuk saluran cerna.

 Air sebagai pelumas pada sendi-sendi.

 Air memelihara konsentrasi fisik dan kimia dari cairan intra dan ekstra seluler serta menjaga suhu tubuh.

 Air sebagai peredam benturan

(40)

23

H.Gizi Dalam Aktifitas Fisik (Olahraga)

Olahraga apapun semua pasti butuh energi untuk memenuhi kebutuhan aktifitas, bahkan makan pun memebutuhkan energi. Menurut Burke, L dalam Supeno Ilmu Gizi Olahraga (2013:93) Prestatasi dalam bidang olahraga merupakan akumulasi yang komplek dimana banyak faktor yang berpengaruh dalam pencapainannya. Salah satu faktor yang penting untuk mewujudkannya adalah melalui pemenuhan gizi yang seimbang yaitu energi yang di keluarkan untuk olahraga haru seimbang atau samadengan energy yang masuk dari makanan ataupun minuman.

Pengaturan makanan terhadap seorang atlet harus individual, dimana pemberian makanan harus memperhatikan jeni kelamin atlet, umur, berat badan, serta jenis olahrga. Selain itu juga harus memperhatikan periodisasi latihan, masa kompetesi dan masa pemulihan.

I. Dampak Kurang Gizi

Menurut Almatsier (2010:11) Akibat kurang gizi terhadap proses tubuh bergantung pada zat-zat gizi apa yang kurang. Kekurangan gizi secara umum (makanan kurang dalam kuantits dan kualitas) menyebabkan gangguan pada proses:

1. Pertumbuhan

(41)

24

Anak-anak yang berasal dari tingkat osial ekonomi menengah keatas rata-rata lebih tinggi daripada yang beraal dari keadaan sosial ekonomi rendah.

2. Produksi tenaga

Kekurangan energy berasal dari makanan, menyebabkan seseorang kekurangan tenaga untuk bergerak, bekerja dan melakukan aktifitas. Orang menjadi malas, merasa lemah dan produktivitas kerja menurun.

3. Pertahanan tubuh

Daya tahan terhadap tekanan atau stress menurun. Sistem imunitas dan antibodi berkurang, sehingga orang mudah terserang infeksi seperti pilek, batuk, dan diare. Pada anak-anak hal ini dapat membawa kematian.

4. Struktur dan fungsi otak

Kurang gizi pada usia muda dapat berpengaruh terhadap perkembangan mental, dengan demikian kemampuan berpikir. Otak mencapai benuk makssimal pada usia dua tahun. Kekurangan gizi dapat berakibatterganggunya fungsi otak secara permanen.

5. Prilaku

Baik anak-anak maupun orang dewasa yang kurang gizi menunjukkan prilaku tidak tenang, mereka mudah tersinggung, cengeng dan apatis.

(42)

25

Ada empat bentuk malnutrisi:

a. Under nutrition, kekurangan konsumsi pangan secara relative atau absolute pada periode tertentu.

b. Specific Deficiency, kekurangan zat gizi tertentu, missal kekeurangan vitamin A, Yodium, Fe dan lain-lain.

c. Over Nutrition, kelebihan konsumsi pangan untuk periode tertentu. d. Imbalance, karena disproporsi zat gizi misalnya kolestrol terjadi kare

tidak seimbangnya LDL (Low Density Lipoprotein), HDL (High Density Lipoprotein) dan VLDL (Very Low Density Lipoprotein)

J. Penilaian Status Gizi

Menurut Supariasa (2012: 18) status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variable tertentu, atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variable tertentu.

Menurut Robinson dan Weighley dalam buku Pengantar Gizi Masyarakat Merryana dan Bambang W (2012: 238) status gizi adalah keadaan kesehatan yang berhubungan dengan penggunaan makanan oleh tubuh.

(43)

26

memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan secara umum. Status gizi lebih terjadi bila tubuh memperoleh zat-zat gizi dalam jumlah berlebihan, sedangkan status gizi kurang terjadi bila tubuh mengalami kekurangan satu atau lebih zat-zat gizi esensial.

Antropometri berasal dari kata anthropos dan metros. Anthropos artinya tubuh dan metros artinya ukuran. Jadi antropometri adalah ukuran dari tubuh. Pengertian dari sudut pandang gizi jelliffe (1996) dalam Supariasa, (2012:36) “Nutritional Anthropometry is Measurement of the Variations of the Physical

Dimensions and the Gross Compotition of the Human Body at Different Age Levels and Degree of Nutrition”.

Table 1: Jenis Ukuran Antropometri Gizi Menurut Jelliffe (1996) dalam Penilaian Status Gizi (Supariasa, 2012:35)

Dari definisi tersebut diatas dapat ditarik pengertian bahwa antropometri gizi adalah berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan gizi. Berbagai jenis ukuran tubuh antara lain: berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas dan tebal lemak dibawah kulit

Linear

Contoh: Tinggi Badan

(44)

27

F. Penelitian yang Relevan

1. Dalam penelitian Hariyanto yang berjudul “Status Gizi Dan Tingkat Kesegaran Jasmani Anak Dari Keluarga Pra-Sejahtera Pada Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri Se-Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes Tahun 2004/2005” di dapat hasil.

 Status gizi anak dari keluarga pra-sejahtera pada SLTP Negeri Se-

Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes Tahun 2004/2005 putra termasuk

kategori “sedang”. Sedangkan untuk anak putri termasuk kategori “baik”.

 Tingkat kesegaran jasmani anak dari keluarga pra-sejahtera pada SLTP

Negeri Se-Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes Tahun 2004/2005 putra

dan putri keduanya termasuk kategori “baik”.

2. Menurut penelitian yang di lakukan Nugraheni Restu Kusumaningrum

“Pengaruh Tingkat Pendudidikan Ibu, Aktifitas Ekonomi Ibu, dan Pendapatan

Keluarga Terhadap Status Gizi Balita di Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali”

di dapat hasil.

 masing-masing independent yang meliputi tingkat pendidikan ibu, aktifitas

ekonomi ibu dan pendapatan keluarga mempunyai pengaruh yang iknifikan

terhadap status gizi balita di kecamatan Simo, kabupaten Boyolali.

 Ternyata variable tingkat pendidikan ibu, aktifitas ekonomi ibu dan

pendapatan keluarga secara bersama-samamempunyai pengaruh yang

(45)

28

3. Menurut Penelitian yang di lakukan Irwan Dwi Febriyanto “ Hubungan Tingkat

Penghasilan, Tingkat Pendidikan dan Tingkat Pengetahuan Orang Tua Tentang

Makanan Bergizi Terhadap Status Gizi Pada Siswa TK Islam Zahrotul Ulum”

di dapat hasil .

 Nilai r ini lebih besar daripada r table (0,320) sehingga dapat di simpulkan

adanya hubungan yang positif dan siknifikan antara variable bebas X1,X

2,X3(tingkat penghasilan, tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan orang

tua tentang makanan bergizi) terhadap variabel terikat Y (status gizi). Niali

korelasi ganda di peroleh sebesar 0,759 (>r tabel) jadi pengaruh

bersama-sama variabel X1, X 2, dan X3 terhadap Y siknifikan.

 Tingkat penghasilan, tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan orang tua

tentang makanan bergizi memberikan hubungan yang positif dan siknifikan

terdap variabel terikat status gizi sebagaimana di indikasikan oleh nilai t

hitung berturut-turut sebesar 3,164, 2,712, dan 2,606 (bertanda positif) untuk

X1,X 2, dan X3 yang lebih besar dari t table untuk α=  dan df = n -1 sebesar

(46)

29

Tabel 2. Kerangka berpikir

Gizi merupakan salah satu faktor penentu kualiatas sumber daya manusia. Terkadang orang tua sering mengabaikan asupan gizi yang dikonsumsi oleh anaknya. Anak-anak adalah yang rentang kekurangan gizi. Orang tua merupakan orang terdekat anak, tumbuh kembang anak adalah tanggung jawab orang tua. Dimana peran penting orang tua sangat besar, terutama pada masa pertumbuhan. Tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan orang tua akan menunjang kebutuhan anak. Tidak hanya itu, lingkungan tempat tinggal juga menjadi faktor besar dalam menunjang pertumbuhan anak yang baik. Mengapa demikian karena jika pendidikan orang tua tinggi maka pengetahuan orang tua akan lebih luas sehingga pengetahuan tentang gizi yang di butuhkan anak akan luas pula.

Pendidikan yang tinggi dapat menunjang karier/pekerjaan yang dimilikinya. Pekerjaan yang layak dan posisi yang bagus merupakan dambaan semua orang. Memiliki pekerjaan yang layak akan menunjang penghasilan yang akan di

(47)

30

peroleh. Orang tua yang memiliki penghasilan tinggi kemungkinan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak pula akan tinggi. Tidak hanya itu peran orang tua menciptakan lingkungan tempat tinggal yang baik pula dapat di wujudkan untuk menciptakan kenyaman tumbuh kembang anak. Dan inilah yang akan menjadi bingkai dalam keadaan status gizi siswa.

H.Hipotesis

Untuk dapat dipakai sebagai pegangan dalam penelitian ini, maka perlu menentukan suatu penafsiran sebelumnya tentang hipotesis yang akan dibuktikan kebenarannya. Hipotesis adalah dugaan sementara, jika hipotesis telah dibuktikan kebenarannya namanya bukan lagi hipotesis melainkan tessa.

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 71) hipotesis adalah dugaan sementara suatu masalah penelitian oleh karena itu suatu hipotesis perlu di uji guna mengetahui apakah hipotesis tersebut terdukung oleh data yang menunjukan kebenarnnya atau tidak. Jadi intinya hipotesis harus dibuktikan kebenarannya dengan cara penelitian.

Atas dasar kerangka berpikir, maka hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

H1 : ada sumbangan antara latar belakang pendidikan orang tua terhadap status gizi siswa MTs Al-Ikhlas Tanjung Bintang

(48)

31

H2 : ada sumbangan antara pekerjaan orang tua terhadap status gizi siswa MTs Al-Ikhlas Tanjung Bintang

H0 :tidak ada sumbangan pekerjaan orang tua terhadap status gizi siswa MTs Al-Ikhlas Tanjung Bintang

H3 : ada sumbangan antara pendapatan orang tua terhadap status gizi siswa MTs Al-Ikhlas Tanjung Bintang

H0 : tidak ada sumbangan antara pendapatan orang tua terhadap status gizi siswa MTs Al-Ikhlas Tanjung Bintang

H4 : ada sumbangan antara lingkungan tempat tinggal terhadap status gizi siswa MTs Al-Ikhlas Tanjung Bintang

(49)

III. METODOLOGI PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. dalam penelitian memegang peranan penting karena salah satu ciri dari karya ilmiah adalah terdapatnya suatu metode yang tepat dan sistematis sebagai penentu arah yang tepat dalam pemecahan masalah. Ketetapatan pemilihan metode merupakan syarat yang sangat penting agar mendapatkan hasil yang optimal.

Menurut Sugiyono (2013 :3) secara umum metode penelitian diartikan

sebagai “cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

tertentu”.

Menurut Riduwan (2005 : 207) “metode deskriptif korelasional yaitu studi yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan peristiwa atau kejadian yang sedang berlangsung pada saat penelitian tanpa menghiraukan

sebelum dan sesudahnya”.

(50)

33

B.Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 106) “Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian. Populasi merupakan sumber data yang sangat penting, karena tanpa kehadiran populasi penelitian tidak akan berarti serta

tidak mungkin terlaksana”. Dari pengertian tersebut populasi penelitian ini

adalah seluruh siswa-siswi kelas VII MTs Al-Ikhlas Tanjung Bintang Lampung Selatan tahun pelajaran 2014 – 2015 sebanyak 215 orang.

C.Sampel

Menurut Arikunto ( 2006: 131 ) sampel adalah sebagia atau wakil populasi yang di teliti. Dinamakan sampel apabila kita bermaksud mengeneralisasikan hasil penelitian sampel. Yang dimaksud dengan menggeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi. Sedangkan menurut sugiyono ( 2013: 217 ) teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel.

(51)

34

D.Taknik Sampling

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan tehnik proporsional random sampling, dikatakan proporsional karena sampelnya terdiri dari sub-sub populasi, dan dikatakan random karena dalam penelitian ini penentuan sampel dilakukan secara acak dan masing-masing individu diberikan hak yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Sehubungan jumlah populasi siswa, terdiri dari 5 kelas maka prosedur pengambilan sampel dapat dilakukan dengan perincian sebagai berikut :

sampel yang di peroleh sebanyak 54 siswa-siswi, seluruh sampel adalah siswa- siswi kelas VII, dan diambil secara acak dari jumlah 215 orang populasi yang ada tanpa pengecualian dengan cara undian. Cara undian (Sutrisno Hadi, 1984:71) adalah sebagai berikut :

Pengambilan sampel dengan cara undian dilakukan dengan cara :

1. Mencatat nama dan memberi nomor urut pada semua populasi.

2. Menuliskan nomor urut dan nama populasi pada selembar kertas yang dipotong kecil-kecil.

3. Menggulung kertas, isinya nama, nomor lalu dimasukkan kedalam kaleng kemudian dikocok.

(52)

35

E.Variabel Penelitian

Sutrisno Hadi dalam buku Arikunto ( 2006:116 ) variabel sebagai gejala yang bervariasi. Misalnya jenis kelamin,karena jenis kelamin mempunyai variasi laki-laki dan perempuan, berat badan, karena ada berat badan 40 kg dan sebagainya. Gejala adalah objek penelitian, sehingga variabel adalah objek penelitian yang bervariasi. Sedangkan menurut Sugiyono (2013 : 38) variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.

Dalam penelitian ini bedasarkan judul yang telah ditetapkan oleh penulis yaitu: kontribusi latar belakang pendidikan, pekerjaan, pendapatan orang tua dan lingkungan tempat tinggal terhadap status gizi siswa kelas VII MTs Al-ikhlas Tanjung Bintang.”

Dalam penelitian ini terdapat 3 variabel bebas dan 1 variabel terikat.

Variabel bebas :

1. Latar belakang pendidikan orang tua (X1) 2. Pekerjaan orang tua (X2)

3. Pendapatan orang tua (X3) 4. Lingkungan tempat tinggal (X4) Variabel terikat :

1. Status gizi siswa ( Y )

(53)

36

F. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:

Gambar 3. Desain penelitian variabel X dan variabel Y (Arikunto. 1997) Keterangan :

X1 : Latar belakang pendidikan orang tua X2 : Pekerjaan orang tua

X3 : Pendapatan orang tua X4 : Lingkungan tempat tinggal Y : Status gizi

Sebelum mengadakan penelitian seorang peneliti harus dapat merumuskan langkah-langkah yang akan ditempuh supaya dalam pelaksanaan dapat berjalan lancar sesuai yang diinginkan.

Rancangan yang harus dibuat adalah membuat angket sebagai instrumen yang berisi daftar pertanyaan yang bekaitan dengan data pribadi. Sedangkan untuk menilai status gizi digunakan tes Antropometri yaitu dengan cara menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan yang kemudian dimasukkan ke dalam BMI (Body Mass Index ).

X

2

X

3

X

1

Y

(54)

37

G.Definisi Operasional

Untuk menghindari terjadinya pengertian yang keliru tentang konsep variabel yang terlibat dalam penelitian ini, maka variabel-variabel tersebut perlu didefinisikan secara operasional sebagai berikut :

1. Pendidikan

Pendidikan merupakan modal dasar untuk dapat bersaing di era globalisasi ini. Sejalan dengan itu negara mengcantumkan Pendidikan Menurut UU sisdiknas tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, keperibadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara. Pendidikan di Indonesia terdiri dari berbagai macam pendidikan menurut Suprijianto (2007:1) , beberapa jenis pendidikan yang ada di indonesia adalah pendidikan massal, pendidikan masyarakat, pendidikan dasar, penyuluhan, pengembangan masyarakat, pendidikan orang dewasa, masyarakat belajar, pendidikan formal, non formal, dan informal serta pendidikan seumur hidup.

2. Pekerjaan

(55)

38

menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.

3. Pendapatan

Pendapatan yang di maksud disini adalah pendapatan yang di peroleh dari pendapatan utama maupun sampingan. Menurut Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia Pendapatan adalah Imbalan atau penghasilan selama sebulan baik berupa uang maupun barang yang diterima oleh seseorang.

4. Lingkungan Tempat Tinggal

Menurut Kementrian Sosial Republik Indonesia lingkungan adalah segala sesuatu yang mengelilingi individu dalam hidupnya, baik dalam bentuk fisik seperti orang tuanya, rumahnya, kawan bermainnya, masyarakat sekitarnya. Maupun dalam bentuk psikologis seperti perasaan yang di alaminya dan sebagainya.

H.Instrument Penelitian

(56)

39

Dalam pengambilan data penelitian digunakan tes yang sudah berstandar (standar dization tes) yaitu alat tes sudah diuji coba dan direvisi serta dicantumkan petunjuk pelaksana, waktu yang dibutuhkan, bahan yang digunakan, validitas dan reabilitasnya (Suharsimi Arikunto, 2006:157).

Instrumen untuk memperoleh data latar belakang pendidikan, pekerjaan, pendapatan orang tua dan lingkungan tempat tinggal orang tua siswa melalui survey dengan menyebarkan angket kepada siswa kelas VII MTs Al-ikhlas Tanjung Bintang kabupaten Lampung Selatan dari angket yang berisi daftar pertanyaan yang bekaitan dengan data pribadi.

Sedangkan untuk status gizi peneliti menggunakan instrumen berupa tes antropometri.

1. Tes Antropometri Gizi

Pengukuran antropometri gizi, alat pengukuran berguna untuk mengukur status gizi dan tingkat pertumbuhan anak usia sekolah, dengan mengukur tinggi badan dan berat badan. Status dan tingkat pertumbuhan seseorang dapat dilihat dari perbandingan yang ideal antara tinggi badan dan berat badan. Pengukuran ini digunakan untuk memperoleh data status gizi dengan cara tes antropometri gizi. Pengukuran berat badan menggunakan timbangan dengan skala 100 kg sedang pengukuran tinggi badan dengan menggunakan meteran yang sudah terpasang dengan alat yg sama.

(57)

40

2. Dalam penelitian ini, alat yang digunakan adalah timbangan yang sudah ada penfukur tinggi badan.

3. Alat-alat tulis.

b. Cara mengukur tinggi badan:

1. Sebelum pengukuran dilakukan, maka semua jenis alas kaki dan peci yang dipakai harus dilepas.

2. Anak disuruh berdiri tegak dan pandangan menghadap lurus ke depan sejajar dengan lantai.

3. Selanjutnya bacalah hasil/angka yang terterapada pada tiang pengukur yang tertera dan mencatat tingginya pada buku yang telah tersedia.

c. Menimbang Berat Badan Alat-alat yang diperlukan:

1. Timbangan berat badan yang berkekuatan kurang lebih 100 kg. 2. Alat-alat tulis

Cara menimbang berat badan:

 Timbangan diletakkan di tempat yang datar dan terang agar mudah dibaca hasilnya.

 Tempat berpijak pada timbangan sebelum digunakan terlebih dahulu diberi alas agar tidak mudah kotor.

 Timbangan disetel terlebih dahulu sebelum digunakan (yang memakai jarum penenjuk, jarumnya disetel pada angka nol).

(58)

41

 Selanjutnya anak disuruh berlahan-lahan berdiri tegak di atas timbangan, muka lurus ke depan, tenang, dan tidak berpegangan pada orang atau benda lain.

Cara kerja menentukan IMT: setelah sampel diukur berat badannya dengan timbangan kemudian diukur tinggi badannya dan dimasukkan ke dalam rumus di bawah ini:

Rumus perhitungan IMT adalah sebagai berikut :

Keterangan:

IMT : Body Mass Indeks (Indeks Massa Tubuh) BB : Berat Badan (kg)

TB : Tinggi Badan (cm)

Kemudian interpretasikan hasil yang didapat ke dalam tabel di bawah ini Katagori Indeks Massa Tubuh (IMT).

Tabel 3. Batas ambang IMT untuk Indonesia ( Sumber: Depkes, 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang, 1994, lampiran)

Katagori IMT

Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat

Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan

>25,0-27,0 Kelebihan berat badan

tingkat berat

(59)

42

I. Teknik Pengumpulan Data

Menyusun instrumen adalah adalah pekejaan yang penting dalam langkah penelitian. Akan tetapi data jauh lebih penting lagi, terutama apabila peneliti memiliki cukup besar celah untuk masuki unsur minat peneliti (Suharsini Arikunto,2006 : 222 ).

Menurut Sugiyono (2013:224 ) Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapat data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.

Di bawah ini beberapa teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini :

(60)

43

Alasan peneliti menggunakan angket sebagai metode pengumpulan data adalah:

a. Tidak memerlukan hadirnya peneliti.

b. Dapat dibagikan sesentak kepada responden.

c. Dapat dijawab oleh responden sesuai kecepatannya masing masing dan menurut waktu senggang responden.

d. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas jujur dan tidak malu-malu menjawab.

e. Dapat dibuat terstandar sehingga responden dapat diberikan pernyataan sama.

Terdapat dua jenis pernyataan dalam angket ini yaitu favorabel dan unfavorabel. Pernyataan favorabel adalah pernyataan yang mendukung indikator, memihak, atau menunjukkan adanya ciri atribut yang diukur. Sedangkan pernyataan unfavorabel adalah pernyataan yang bersifat tidak mendukung, memihak, atau menggambarkan ciri atribut yang diukur. Angket ini menggunakan empat alternatif jawaban yaitu:

Untuk aitem favorabel:

SS : Sangat setuju (skor 4) S : Setuju (skor 3)

(61)

44

Untuk aitem unfavorabel:

SS : Sangat setuju (skor 1)

S : Setuju (skor 2)

TS : Tidak setuju (skor 3)

STS : Sangat tidak setuju (skor 4)

Tujuan dari uji coba atau try out adalah untuk menyeleksi item-item manakah yang valid dan reliable agar dapat digunakan dalam penelitian.

Data yang telah diperoleh pada saat uji coba kemudian dianalisis untuk mengetahui kualitas dari alat ukur tersebut. Untuk perhitungan analisis skala latar belakang pendidikan, pekerjaan, pendapatan orang tua dan lingkungan tempat tinggal siswa digunakan bantuan komputer dengan program SPSS versi 11.01 for windows .

a) Analisis Validitas Instrumen

(62)

45

rumusnya:

dimana :

rxy = Koefisien korelasi Product Moment.

X = Jumlah skor tiap aitem.

Y =Jumlah skor total item.

N = Jumlah sampel.

Jika r hitung > r tabel berarti signifikan, maka butir tersebut shahih. Bila r hitung > r tabel butir tersebut kurang signifikan, maka butir tersebut gugur. Untuk perhitungannya maka peneliti akan menggunakan bantuan program SPSS 1.5

Dari hasil korelasi antar skor-skor item dengan skor total, maka diperoleh nilai korelasi pada skala latar belakang pendidikan, pekerjaan, pendapatan orang tua dan lingkungan tempat tinggal berkisar antara 0,120 – 0,730. Berdasarkan taraf signifikan 0,444 maka diperoleh 2 item yang gugur dan 28 item yang valid dari 30 item.

b) Analisis Reabilitas Instrumen

Reliabilitas pada skala latar belakang pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan lingkungan tempat tinggal dihitung dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen

(63)

46

(64)

47

diperoleh nilai koefisien reliabilitas alpha kuisioner latar belakang pendidikan, pekerjaan, pendapatan orang tua dan lingkungan tempat tinggal sebesar 0,881 hal ini menunjukkan bahwa instrumen skala latar belakang pendidikan, pekerjaan, pendapatan orang tua dan lingkungan tempat tinggal yang ada memiliki reliabilitas yang sangat tinggi sehingga memungkinkan atau layak digunakan dalam penelitian.

Yang diperoleh diimplementasikan dengan indeks reliabilitas dengan

kriteria sebagai berikut.

a. Antara 0.800 sampai dengan 1.000: sangat tinggi b. Antara 0.600 sampai dengan 0.800: tinggi c. Antara 0.400 sampai dengan 0.600: cukup d. Antara 0.200 sampai dengan 0.400: rendah

e. Antara 0.000 sampai dengan 0.200: sangat rendah. (Arikunto, 2001:75)

Menurut Arikunto (2001:75) angket digolongkan pada reliabilitas sangat

tinggi karena terletak pada interval 0.800 – 1.000. Oleh karena itu,

angket tersebut dapat digunakan untuk mengumpulkan data.

(65)

48

lain-lain berhubungan dengan masalah penelitian. Dokumentasi ini berguna untuk mengatahui latar belakang pendidikan, pekerjaan, pendapatan otrang tua dan lingkungan tempat tinggal siswa.

3. Observasi, sebagai metode ilmiah observasi dapat diartikan sebagai pengamatan, meliputi pemusatan perhatian terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi observasi merupakan suatu penyelidikan yang dilakukan secara sistematik dan sengaja diadakan dengan menggunakan alat indra terutama mata terhadap kejadian yang berlangsung dan dapat dianalisa pada waktu kejadian itu terjadi. Metode observasi lebih obyektif. Metode ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara langsung terhadap fenomena yang akan diteliti. Dimana dilakukan pengamatan atau pemusatan perhatian terhadap obyek dengan menggunakan seluruh alat indra, jadi mengobservasi dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba dan pengecap. Observasi ini bertujuan untuk mengetahui lingkungan tempat tinggal siswa yang menjadi objek penelitian.

(66)

49

J. Teknik Analisis Data 1. Analisis Data

Analisis data ditujukan untuk mengetahui jawaban akan pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian. Mengingat data yang ada adalah data yang masih mentah dan memiliki satuan yang berbeda, maka perlu disamakan satuan ukurannya sehingga lebih mudah dalam pengolahan data selanjutnya. Dengan demikian data mentah diubah menjadi data yang standart ( TSkor ). Kemudian data tersebut dianalisis menggunakan analisis regresi linier sederhana.

Teknik analisis data yang digunakan untuk melihat kontribusi latar belakang pendidikan, pekerjaan, pendapatan orang tua dan lingkungan tempat tinggal terhadap status gizi adalah dengan menggunakan korelasi product moment dari Karl Pearson. Kemudian data tersebut dianalisis menggunakan analisis regresi linier sederhana.

(67)

50

Rumus untuk Regresi linear sederhana :

Keterangan :

Ŷ = Variabel Terikat( Dependent ) X = Variabel Bebas

a = Nilai Konstanta

b = Koefesien Arah Regresi

(68)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data, mengenai kontribusi latar belakang pendidikan, pekerjaan, pendapatan orang tua dan lingkungan tempat tinggal siswa terhadap status gizi siswa kelas VII MTS Al-Iklas Tanjung Bintang yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

1. Ada kontribusi yang signifikan antara latar belakang pendidikan orang tua terhadap status gizi siswa kelas VII MTS Al-Iklas Tanjung Bintang 2. Ada kontribusi yang signifikan antara pekerjaan orang tua terhadap

status gizi siswa kelas VII MTS Al-Iklas Tanjung Bintang.

3. Ada kontribusi yang signifikan antara pendapatan orang tua terhadap status gizi siswa kelas VII MTS Al-Iklas Tanjung Bintang.

4. Ada kontribusi yang signifikan antara lingkungan tempat tinggal terhadap status gizi siswa kelas VII MTS Al-Iklas Tanjung Bintang.

(69)

73

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, terdapat beberapa saran yang ingin peneliti sampaikan, adapun saran yang diberikan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Untuk memperbaiki tumbuh kembang anak diharapkan orang tua perlu memperhatikan unsur makanan dan lingkungan sosial sehingga tumbuh kembang anak menjadi baik.

2. Kepada para guru pendidikan jasmani agar hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan dalam memberikan informasi tentang gizi kepada siswa.

(70)

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier,S.2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Arikunto, Suharsimi.2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Dalyono, 2004. Dasar-dasar Demografi. Jakarta: Rineka Cipta

Dalyono, 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Departemen Ketenagakerjaan Republik Indonesia. 2015. Istilah.(Online).Tersedia: Http://www.Depnakertrans.Go.Id/.(10 Agustus 2015 pukul 20:15 )

Lampung, Universitas. 2011. Format Penulisan Karya Ilmiah. Bandar Lampung: Universitas Lampung

Lestari, Dewi. 2005. Hubungan status sosial ekonomi orang tua siswa dan persepsi orang tua tentangpendidikan dengan tingkat pendidikan yang di capai anak di kampong ending rejo kecamatan seputih agung lampung tengah 2004 (Skripsi). Bandar Lampung: Universitas Lampung

Merryana dan Bambang W. 2012. Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Kurniawan, Irfan. 2011. Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua dan Motivasi Berprestasi Siswa Dengan Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Negeri 4 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011 (Skripsi). Bandar Lampung: Universitas Lampung

Notoatmodjo, Soekidjo. 2002.Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

(71)

75

Soekanto, Soerjono. 2001. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta

Suherman, Adang. 2011. Menuju Perkembangan Menyeluruh. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Supariasa, I Dewa Nyoman dkk. 2012. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC

Supeno. 2013. Ilmu Gizi Olahraga. Metro: AG Publising

Gambar

Gambar 1. Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUSG) Menurut Direktorat       Gizi Depkes RI dalam Almatsier(2010:294)
Gambar 2. Tumpeng Gizi Seimbang Yayasan Danone Indonesia
Table 1: Jenis Ukuran Antropometri Gizi Menurut Jelliffe (1996)
Tabel  2. Kerangka berpikir
+3

Referensi

Dokumen terkait

Gugatan perwakilan ( class action) adalah suatu cara pengajuan gugatan, dalam mana satu orang atau lebih yang mewakili dari sekelompok masyarakat dalam jumlah tertentu (relative

Studi Deskriptif Mengenai Penalaran Moral pada Remaja Usia 16-18 Tahun dalam Melakukan Perilaku Menyontek di SMA Negeri X Jakarta.. Penelitian ini diawali dengan fenomena menyontek

i) Pada saat pelaksanaan proyek konservasi DAS yang diusulkan oleh Studi JICA, maka koordinasi dan integrasi dengan program-program berbasis masyarakat yang sedang berjalan di

Dengan berlakunya Peraturan Menteri Keuangan ini, atas permintaan pembayaran penghasilan tetap dan teratur untuk bulan Januari 2011 yang telah dilakukan pemrosesan pada bulan

kemampuan mikroba untuk mendegradasi enzim selulase yang cukup tinggi, sedangkan lamanya fermentasi yang terbaik yaitu hari ke-8 sehingga ada pengaruh terhadap

Dengan tujuan akhir merubah teknologi pembuatan kapal pada galangan kapal tradisional, diusulkan kegiatan penelitian mengenai penerapan teknologi pembuatan kapal fiberglass

Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa Chest pass merupakan passing yang sangat penting dalam permainan bola basket dan juga passing ini adalah passing yang