• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFISIENSI RANCANGAN SAMPLING ACAK SEDERHANA DAN SAMPLING ACAK BERLAPIS DENGAN ALOKASI PROPORSIONAL DAN OPTIMUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFISIENSI RANCANGAN SAMPLING ACAK SEDERHANA DAN SAMPLING ACAK BERLAPIS DENGAN ALOKASI PROPORSIONAL DAN OPTIMUM"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

EFISIENSI RANCANGAN SAMPLING ACAK SEDERHANA DAN SAMPLING ACAK BERLAPIS DENGAN ALOKASI PROPORSIONAL

DAN OPTIMUM

Oleh

Dwi Yunitasari

Rancangan Sampling yang efisien adalah rancangan sampling yang dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya tanpa mengurangi keakuratan data, dan informasi yang diperoleh benar-benar menggambarkan karakteristik populasi dengan baik. Tingkat akurasi suatu penduga pada umumnya dievaluasi oleh nilai Mean Square Error (MSE). Nilai akurasi suatu penduga mencakup nilai presisi dan validitasnya. Dalam menduga parameter, penggunaan rancangan Sampling Acak Berlapis menghasilkan tingkat presisi yang lebih tinggi dibandingkan Sampling Acak Sederhana. Semakin besar sampel yang diambil, semakin tinggi tingkat presisi suatu penduga. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan tingkat akurasi suatu penduga proporsi berdasarkan ukuran sampel serta membandingkan tingkat efisiensi antara rancangan Sampling Acak Sederhana, Sampling Acak Berlapis dengan Alokasi Proporsional dan Sampling Acak Berlapis dengan Alokasi Optimum, oleh karena itu dilakukan penghitungan nilai-nilai karaketeristik penduganya, antara lain: nilai-nilai varian, kesalahan sampling, bias, serta Mean Square Error (MSE). Ukuran sampel yang digunakan yaitu

, 200 ,

50 ,

20 2 3

1 n n

(2)

BAB V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan penerapannya terhadap contoh kasus, dapat disimpulkan

bahwa rancangan yang paling efisien digunakan untuk menduga proporsi

perolehan suara pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur di Kota Bandar

Lampung tahun 2008 adalah Sampling Acak Berlapis dengan Alokasi Optimum.

Sedangkan Sampling Acak Sederhana lebih efisien dibandingkan Sampling Acak

Berlapis Alokasi Proporsional pada n=20 dan n=50, dan Sampling Acak Berlapis Alokasi Proporsional lebih efisien dibandingkan Sampling Acak Sederhana pada

n=200 dann=312. Meskipun demikian, Rancangan Sampling Acak Sederhana dan Sampling Acak Berlapis dengan Alokasi Proporsional memberikan kontribusi

yang cukup efisien dalam menduga proporsi populasi, karena Rancangan

Sampling Acak Sederhana maupun Sampling Acak Berlapis dengan Alokasi

Proporsional menghasilkan nilai Mean Square Error, varian, serta bias pendugaan yang cukup kecil dan tidak jauh berbeda dengan Sampling Acak

Berlapis dengan Alokasi Optimum.

Pada Sampling Acak Sederhana, Sampling Acak Berlapis Alokasi Proporsional

dan Sampling Acak Berlapis Alokasi Optimum, Semakin besar ukuran sampel

(3)

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dalam banyak hal, survei tidak mungkin melibatkan keseluruhan elemen populasi,

karena akan memerlukan waktu, tenaga dan biaya yang cukup besar. Survei yang

melibatkan seluruh elemen populasi dinamakan sensus. Besarnya biaya untuk

mengumpulkan data jika dilakukan sensus terkadang tidak seimbang dengan

manfaat dari informasi yang dikumpulkan. Oleh sebab itu yang dapat dilakukan

adalah melalui sampling atau pengambilan sampel. Jenis distribusi sampling yang

cukup sering digunakan dalam survei adalah distribusi sampling proporsi

Teori dasar sampling bertujuan untuk membuat sampling menjadi lebih efisien.

Rancangan Sampling yang efisien adalah rancangan sampling yang dapat

menghemat waktu, tenaga dan biaya tanpa mengurangi keakuratan data, dan

informasi yang diperoleh benar-benar menggambarkan karakteristik populasi

dengan baik (Cochran, 1991).

Salah satu penerapan teori sampling adalah quick count oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) dalam menduga proporsi perolehan suara pada pemilihan kepala

daerah provinsi Lampung di Kota Bandar Lampung. Rancangan yang digunakan

adalah kombinasi Sampling Acak Berlapis-Cluster. Nilai kesalahan sampling

yang digunakan adalah sekitar 2%, pada tingkat kepercayaan 99%. Adapun hasil

(4)

2

Muhajir Utomo 4,98%, Alzier Dianis Thabranie 17,39%, Oemarsono 8,03%,

Andy Achmad Sampurna Jaya 6.48%, Syachroedin ZP 45.58%, Sofyan Yacoeb

2.07%. (LSI, 2008)

Dalam menduga parameter populasi, tingkat akurasi suatu penduga berhubungan

dengan sejauh mana rata-rata suatu nilai dugaan menyimpang dari nilai parameter

yang diukur. Akurasi suatu penduga pada umumnya dievaluasi oleh nilai Mean Square Error (MSE). Makin kecil nilai MSE suatu penduga, makin besar nilai akurasinya. Nilai akurasi suatu penduga mencakup nilai presisi dan validitasnya

(Levy dan Lameshow, 1999).

Tingkat Presisi suatu penduga dapat dikendalikan dengan menggunakan

rancangan sampling yang tepat. Dengan begitu, maka akan diperoleh sampel yang

baik, yaitu yang dapat mewakili karakteristik populasinya(representative). Dalam menduga nilai parameter populasi, rancangan Sampling Acak Berlapis

menghasilkan tingkat presisi yang lebih tinggi dibandingkan Sampling Acak

Sederhana (Lohr, 1999). Untuk meningkatkan presisi suatu penduga, dapat juga

dilakukan dengan menambah ukuran sampel, karena semakin besar sampel yang

diambil maka semakin tinggi presisi penduga yang dihasilkan (Eriyanto, 2007).

Berdasarkan masalah tersebut, untuk mengetahui rancangan sampling yang paling

efisien dalam menduga proporsi populasi antara Sampling Acak Sederhana,

Sampling Acak Berlapis dengan Alokasi Proporsional dan Sampling Acak

Berlapis dengan Alokasi Optimum, perlu dilakukan penghitungan nilai-nilai

karaketeristik penduga proporsi yang dihasilkan. Nilai-nilai karakteristik tersebut,

(5)

3

200 ,

50 ,

20 2 3

1 n n

n , serta ukuran sampel yang disesuaikan dengan tingkat

kesalahan sampling. Semakin besar toleransi kesalahan sampling yang digunakan

maka semakin tinggi nilai presisi suatu pendugaan, oleh karena itu nilai kesalahan

sampling yang digunakan yaitu 5%, dan pada taraf kepercayaan 95%.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Membandingkan tingkat akurasi suatu penduga proporsi berdasarkan ukuran sampel yang diambil.

2. Membandingkan tingkat efisiensi suatu rancangan Sampling, antara Sampling Acak Sederhana dan Sampling Acak Berlapis dengan Alokasi Proporsional

dan Sampling Acak Berlapis dengan Alokasi Optimum, untuk menduga

proporsi populasi.

1.2 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah :

1. Mengetahui tingkat akurasi suatu penduga proporsi berdasarkan ukuran sampel yang diambil.

2. Mengetahui rancangan sampling yang paling efisien, antara Sampling Acak Sederhana, Sampling Acak Berlapis dengan Alokasi Proporsional dan

Sampling Acak Berlapis dengan Alokasi Optimum, untuk menduga proporsi

Referensi

Dokumen terkait

Semakin besar ukuran peta yang ditampilkan pada browser maka semakin besar pula ukuran file gambar yang akan dihasilkan dari proses yang dikerjakan MapServer. Jika skala peta

Semakin besar ukuran perusahaan tentu memiliki total aktiva yang relatif besar, sehingga dapat beroperasi dengan tingkat efisiensi yang lebih tinggi serta semakin

terhadap persistensi laba karena semakin besar atau semakin tinggi porsi kepemilikan institusional belum tentu bisa mendorong manajemen perusahaan untuk

sebaliknya semakin besar nilai Hidden Layer maka semakin besar tingkat akurasi yang didapatkan Kesalahan identifikasi dipengaruhi oleh fitur yang didapatkan pada hasil segmentasi

Profitabilitas juga digunakan untuk mengukur seberapa besar tingkat laba yang dihasilkan oleh perusahaan, semakin tinggi tingkat profitabilitas maka semakin baik kinerja

Hasil ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan istri, semakin tinggi pendapatan per kapita per bulan keluarga, semakin besar nilai aset keluarga,

Seperti terlihat pada Tabel 1, studi simulasi menunjukkan bahwa untuk nilai toleransi = 01, = 1, = 1, dan = 0.3, semakin besar ukuran sampel maka bias dan ragam dugaan

1996 pada tanaman tembakau, bahwa semakin tinggi tingkat ploidi semakin besar ukuran sel dan stomatanya Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tingkat ploidi yang diperoleh dari enam