• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MODUL PENERIMAAN KARYAWAN DAN MODUL PENGGAJIAN PADA SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN PT. TRAKTOR NUSANTARA BANDAR LAMPUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN MODUL PENERIMAAN KARYAWAN DAN MODUL PENGGAJIAN PADA SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN PT. TRAKTOR NUSANTARA BANDAR LAMPUNG"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

DEVELOPMENT OF EMPLOYEES ACQUISITION MODULE AND PAYROLL MODULE IN STAFFING INFORMATION SYSTEM

PT. TRAKTOR NUSANTARA BANDAR LAMPUNG By

ANA

This study developed a Decision Support System (DSS) by utilizing Analytical Hierarchy Process (AHP) Method as a process in selection of employees acquisition. This selection process used several criteria (multicriteria) to choose which applicants will be accepted. This Decision Support System (DSS) helps managers of Human Resources (HR) in deciding which applicants will be selected. In this application, there are criteria used and the weight of those criteria. This application of module business process will be able to generate the rank of each applicant based on the final amount. The applicant who has the greatest value will be given a better rank and it means that the applicant has criteria in accordance with company’s requirement. In addition, Web Service as a business process of payroll modules. In this process, a set of functions or methods which contained on a server can exchange data and information using an operating system and application that different from each other through the internet that uses XML as the format of message delivery. This system constructed by using PHP and MySQL as language. The result of functional testing data based on test case testing shows that the system can work "in accordance" with its analysis.

(2)

ABSTRAK

PENGEMBANGAN MODUL PENERIMAAN KARYAWAN DAN MODUL PENGGAJIAN PADA SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN

PT. TRAKTOR NUSANTARA BANDAR LAMPUNG

Oleh ANA

Penelitian ini mengembangkan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dengan memanfaatkan metode Analytical Hierarchi Process (AHP) sebagai proses dalam seleksi penerimaan karyawan. Dalam proses seleksi ini digunakan beberapa kriteria (multikriteria) untuk memilih pelamar mana yang akan diterima. SPK ini membantu manager Sumber Daya Manusia (SDM) dalam memutuskan pelamar yang akan dipilih. Dalam aplikasi ini, terdapat kriteria-kriteria yang dipakai beserta bobot dari kriteria-kriteria tersebut. Aplikasi proses bisnis modul ini akan mampu menghasilkan rangking masing-masing pelamar berdasarkan besarnya nilai akhir. Semakin besar nilai seorang pelamar maka semakin baik rangking yang diberikan yang berarti bahwa pelamar tersebut memiliki kesesuaian dengan kriteria yang diharapkan perusahaan. Selain itu,

Web Service sebagai proses bisnis modul penggajian. Pada proses ini

kumpulan dari fungsi atau metode yang terdapat pada sebuah server dapat saling bertukar data dan informasi menggunakan sistem operasi dan aplikasi yang berbeda satu sama lain melalui jaringan internet yang menggunakan XML sebagai format pengiriman pesan. Sistem ini dibangun menggunakan bahasa PHP dan MySQL. Hasil dari data pengujian fungsional berdasarkan pengujian test case menunjukkan bahwa sistem dapat bekerja “sesuai” dengan analisis.

(3)

PENGEMBANGAN MODUL PENERIMAAN KARYAWAN DAN MODUL PENGGAJIAN PADA SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN

PT. TRAKTOR NUSANTARA BANDAR LAMPUNG

Oleh ANA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar SARJANA KOMPUTER

pada

Jurusan Ilmu Komputer

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

JURUSAN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

PENGEMBANGAN MODUL PENERIMAAN KARYAWAN DAN MODUL PENGGAJIAN PADA SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN

PT. TRAKTOR NUSANTARA BANDAR LAMPUNG

(Skripsi)

Oleh ANA

JURUSAN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG

(5)

xvii

Gambar 3.4 Activity Diagram Kelola Penerimaan ... 26

Gambar 3.5 Activity Diagram Sub Menu Master Lowongan ... 27

Gambar 3.6 Activity Diagram Sub Menu Pelamar ... 28

Gambar 3.7 Activity Diagram Sub Menu Master Jabatan ... 29

Gambar 3.8 Activity Diagram Kelola SPK ... 30

Gambar 3.9 Activity Diagram Sub Menu Matriks Perbandingan ... 31

Gambar 3.10 Activity Diagram Sub Menu SPK ... 32

Gambar 3.11 Activity Diagram Kelola Penggajian ... 33

Gambar 3.12 Activity Diagram Sub Menu Master Karyawan ... 34

Gambar 3.13 Activity Diagram Sub Menu Pinjaman ... 35

Gambar 3.14 Activity Diagram Sub Menu Penggajian ... 36

Gambar 3.15 Sequence Diagram Login ... 37

Gambar 3.16 Sequence Diagram Kelola Penerimaan... 38

Gambar 3.17 Sequence Diagram Sub Menu Master Lowongan ... 39

Gambar 3.18 Sequence Diagram Sub Menu Pelamar ... 40

Gambar 3.19 Sequence Diagram Sub Menu Master Jabatan ... 41

Gambar 3.20 Sequence Diagram Kelola SPK ... 41

Gambar 3.21 Sequence Diagram Sub Menu Matriks Perbandingan ... 42

Gambar 3.22 Sequence Diagram Sub Menu SPK ... 43

(6)

xviii

Gambar 3.24 Sequence Diagram Sub Menu Master Karyawan... 45

Gambar 3.25 Sequence Diagram Sub Menu Pinjaman ... 46

Gambar 3.26 Sequence Diagram Sub Menu Penggajian ... 47

Gambar 3.27 Class Diagram ... 48

Gambar 3.28 Interface Sub Menu Pelamar ... 49

Gambar 3.29 Interface Sub Menu Pelamar ... 49

Gambar 3.30 Interface Sub Menu Master Lowongan ... 50

Gambar 3.31 Interface Sub Menu Master Jabatan ... 50

Gambar 3.32 Interface Sub Menu Matriks Perbandingan ... 51

Gambar 3.33 Interface Sub Menu SPK ... 52

Gambar 3.34 Interface Sub Menu Master Karyawan ... 52

Gambar 3.35 Interface Sub Menu Pinjaman ... 53

Gambar 3.36 Interface Sub Menu Master Penggajian ... 54

Gambar 3.37 Struktur Hirarki... 55

Gambar 4.1 Halaman Login ... 66

Gambar 4.2 Halaman Beranda... 67

Gambar 4.3 Halaman Master Jabatan ... 67

Gambar 4.4 Halaman Master Lowongan ... 68

Gambar 4.5 Halaman Pilih Lowongan Pelamar ... 69

Gambar 4.6 Halaman Data Pelamar ... 70

Gambar 4.7 Halaman Form Input Pelamar ... 71

Gambar 4.8 Halaman Matriks Perbandingan ... 72

Gambar 4.9 Halaman SPK ... 73

Gambar 4.10 Halaman Master Karyawan ... 74

Gambar 4.11 Halaman Form Input Pinjaman ... 75

Gambar 4.12 Halaman Data Pinjaman ... 75

Gambar 4.13 Halaman Form Input Penggajian ... 76

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1 Skala Penilaian Perbandingan Pasangan (Husni, 2010) ... 9

Tabel 2 Nilai Random Index (RI) (Husni, 2010) ... 10

Tabel 3 Simbol-simbol pada Use Case Diagram ... 14

Tabel 4 Simbol-simbol pada Activity Diagram ... 16

Tabel 5 Simbol-simbol pada Sequence Diagram ... 17

Tabel 6 Simbol-simbol Class Diagram ... 18

Tabel 7 Matriks Perbandingan Berpasangan ... 56

Tabel 8 Normalisasi Matriks Perbandingan ... 56

Tabel 9 Data Dummy Pelamar ... 58

Tabel 10 Matriks Perbandingan Berpasangan Alternatif (Pelamar) ... 59

Tabel 11 Matriks Bobot Relatif yang Dinormalkan dan Prioritas ... 59

Tabel 12 Nilai Prioritas Pelamar Tiap Kriteria... 60

Tabel 13 Total rangking Tiap Alternatif ... 61

Tabel 14 Hasil perangkingan ... 61

Tabel 15 Pengujian ... 62

(8)
(9)

MOTO

Jadikan Pengalamanmu Sebagai Tolak Ukur

(10)

vi

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, kupersembahkan karya ini untuk:

Bapak dan Emak, yang telah membesarkan, mendidik,

memberikan doa, dukungan dan semangat. Terima kasih atas semua perjuangan, pengorbanan, kesabaran dan kasih sayang

yang telah Kalian berikan untukku.

Kakak-kakak dan Keluargaku yang telah memberikan apresiasi.

Keluarga Ilmu Komputer 2011,

(11)
(12)
(13)

vii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Danurejo Kelurahan Branti

Raya Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan

Provinsi Lampung pada tanggal 05 September 1992

sebagai anak ketiga dari tiga bersaudara dengan Ayah

bernama Suyadi dan Ibu bernama Miasih.

Penulis memasuki Taman Kanak-kanak (TK)

pada Tahun 1998 di TK Islam AL-Muttaqin

Perkemas Branti Raya Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Penulis

melanjutkan pendidikan dasar di Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Candimas

Kecamatan Natar Kabupaten Lampung pada tahun 1999 dan lulus pada tahun

2005. Penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Negeri 4 Natar dan lulus pada tahun 2008, kemudian penulis melanjutkan

pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Natar dan lulus pada

tahun 2011.

Pada tahun 2011, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Ilmu

Komputer Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Lampung melalui jalur PMPAP. Selama menjadi mahasiswa penulis

(14)

viii

HIMAKOM (Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komputer) periode 2012-2014.

Selama menjadi mahasiswa beberapa kegitan yang dilakukan penulis antara lain:

1. Pada bulan Januari 2012 penulis melaksanakan Karya Wisata Ilmiah di

Desa Sukabanjar Kecamatan Kota Agung Timur.

2. Pada bulan 2013 penulis melaksanakan kuliah kerja nyata di Desa

Sriminosari Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur.

3. Pada bulan Juli 2013 penulis melaksanakan kerja praktek di PT. Traktor

(15)

xiv

2.1 Pengertian Sistem Informasi ...5

2.2 Pengertian Karyawan ...5

2.3 Perekrutan Tenaga Kerja ...6

2.4 Pengertian Penggajian ...6

2.5 Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) ...7

(16)

xv

2.7 XML dan Web Service ... 11

2.8 Penelitian Terkini ... 11

2.9 Metode Pengembangan Sistem ... 12

2.10 Unified Modeling Language (UML) ... 13

2.10.1 Use Case Diagram ... 14

2.10.2 Activity Diagram ... 15

2.10.3 Sequence Diagram ... 16

2.10.4 Class Diagram ... 18

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 19

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ... 19

3.2 Perangkat ... 19

3.3 Metodologi Penelitian ... 19

3.4 Tahapan Penelitian ... 20

3.4.1 Perancangan Sistem ... 21

3.4.2 Analisis Kebutuhan ... 22

3.3.4.1 Kebutuhan Proses Bisnis ... 22

3.3.4.2 Kebutuhan Software ... 23

3.4.3 Desain ... 23

3.4.3.1 Use Case Diagram ... 24

3.4.3.2 Activity Diagram ... 24

3.3.4.2.1 Activity Diagram Login ... 25

3.3.4.2.2 Activity Diagram Kelola Penerimaan ... 25

3.3.4.2.3 Activity Diagram Kelola SPK ... 29

3.3.4.2.4 Activity Diagram Kelola Penggajian ... 32

3.4.3.3 Sequence Diagram ... 36

3.4.3.3.1 Sequence Diagram Login ... 37

3.4.3.3.2 Sequence Diagram Kelola Penerimaan... 37

3.4.3.3.3 Sequence Diagram SPK ... 41

3.4.3.3.4 Sequence Diagram Kelola Penggajian ... 43

3.4.3.4 Class Diagram ... 47

(17)

xvi

3.4.4 Penulisan Kode Program ... 54

3.4.5 Testing ... 62

3.4.6 Penerapan dan Pemeliharaan Program ... 64

BAB IV. PEMBAHASAN ... 65

4.1 Implementasi ... 65

4.1.1 Halaman Login ... 66

4.1.2 Halaman Beranda ... 66

4.1.3 Halaman Master Jabatan ... 67

4.1.4 Halaman Master Lowongan ... 68

4.1.5 Halaman Pelamar ... 69

4.1.6 Halaman Matriks Perbandingan ... 71

4.1.7 Halaman SPK ... 72

4.1.8 Halaman Master Karyawan ... 73

4.1.9 Halaman Master Pinjaman ... 74

4.1.10 Halaman Master Penggajian ... 75

4.2 Pengujian Sistem ... 77

4.4.1 Pengujian Fungsional ... 77

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 82

5.1 Kesimpulan ... 82

(18)

SANWACANA

Alhamdulillahirabbil Allamin, puji syukur penulis kehadirat kepada Allah

SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan

penelitian sebagai skripsi penulis.

Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Komputer di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam Universitas Lampung. Skripsi ini berjudul “Pengembangan Modul

Penerimaan Karyawan dan Modul Penggajian pada Sistem Informasi

Kepegawaian PT. Traktor Nusantara Bandar Lampung”.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak menghadapi kesulitan.

Namun berkat bantuan serta dorongan dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan

terima kasih sebesar-besarnya terhadap.

1. Bapak, emak, dan kakak yang selalu mendoakan dan memberikan

dukungan baik moril maupun material kepada penulis demi selesainya

mengenyam pendidikan di Universitas Lampung ini.

2. Ibu Astria Hijriani, S.Kom., M.Kom., selaku pembimbing I yang telah

memberikan masukan dalam pengerjaan skripsi ini.

3. Bapak Febi Eka Febriansyah, S.T., M.T., selaku pembimbing II yang

(19)

xii

4. Bapak Drs. Rd. Irwan Adi Pribadi, M.Kom., selaku pembahas yang

berkenaan memberikan kritik dan saran dalam skripsi ini.

5. Bapak Ir. Machudor Yusman, M.Kom., selaku Ketua Jurusan Ilmu

masa-masa perkuliahan hingga mengerjakan skripsi.

8. Ibu Anita, A.md. selaku staf administrasi di Jurusan Ilmu Komputer

yang telah memberikan kemudahan dalam menyelesaikan administrasi

dalam pengerjaan skripsi.

9. Asriyan Yondi Cahya yang selalu mendoakan dan memberikan

dukungan, inspirasi, dan keceriaan kepada penulis demi selesainya

mengenyam pendidikan di Universitas Lampung.

10. Fitriana Rahmawati selaku teman seperjuangan Kerja Praktek

sekaligus pengerjaan skripsi.

11. Pandya Panditatwa, Ismail Indra Pratama, M. Faisal Wijaya, Dea

Trisna Ananda, Ardi Yulianto, Clara Maria, Orien Rindy Erika, Yunita,

Novitasari, Aldona Pronika, Dona Eria, Rizki Candra Aditia, Azarico

Darusman, dan teman-teman satu angkatan Ilmu Komputer 2011 yang

telah memberikan penulis inspirasi dan keceriaan selama menjalankan

(20)

xiii

12. Seluruh teman-teman angkatan 2010 Jurusan Ilmu Komputer

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lampung.

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang

membutuhkannya. Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh

dari kata sempurna, karena pada hekekatnya kesempurnaan hanyalah milik Allah

SWT. Untuk itu, penulis memohon maaf atas segala kekurangan dan keterbatasan

pada skripsi ini. Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk

perbaikan di masa yang akan datang.

Bandar Lampung, 16 Oktober 2014

(21)
(22)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan

Setiap perusahaan pasti memiliki departemen yang bertugas dalam

mengelola sumber daya manusia. Faktor sumber daya manusia itu sendiri

merupakan faktor yang sangat penting dalam mendukung kinerja sebuah

perusahaan. Manajemen sumber daya manusia yang dilakukan biasanya meliputi

proses penerimaan, pembinaan, dan pelatihan karyawan.

PT. Traktor Nusantara adalah perusahaan yang bekerja di bidang penjualan

dan pemeliharaan alat-alat pertanian, industri, dan konstruksi jalan. Untuk

administrasi manajemen sumber daya manusia, PT. Traktor Nusantara Cabang

Bandar Lampung memiliki dua staf yang ada di Departemen Administrasi. Ada

tiga proses bisnis utama pada departemen ini, yaitu penerimaan karyawan,

penilaian kinerja, dan penggajian.

Untuk ketiga proses bisnis utama, Administration Departement Head

(ADH) dan staf melakukan keseluruhan prosesnya dengan menggunakan

Microsoft Excel. Alur yang cukup rumit pada proses bisnis menyebabkan kerap

terjadi kesalahan dan informasi yang tidak bisa segera disajikan dengan mudah.

Pada penelitian ini proses bisnis yang dibahas adalah penerimaan karyawan dan

(23)

2 Proses penerimaan karyawan memerlukan sebuah standar seleksi sesuai

kebutuhan perusahaan tersebut. Tidak jarang terjadi kesalahan penempatan yang

tidak sesuai dengan kualifikasi dari pelamar itu sendiri. Jika ini terjadi, dapat

menghabiskan banyak biaya dalam pelaksanaannya dengan hasil yang kurang

memuaskan. Proses seleksi karyawan ini merupakan salah satu area sistem

pendukung keputusan (SPK).

Menurut Wibowo (2010) SPK adalah salah satu sistem yang dapat

dimanfaatkan untuk mendukung suatu keputusan dari pengambilan keputusan.

SPK menggunakan data, memberikan antarmuka pengguna yang mudah, dan

dapat menggabungkan pemikiran pengambil keputusan.

Dalam penerapan SPK yang memiliki multi kriteria terdapat berbagai

metode yang dapat digunakan antara lain, Analytical Hierarchy Process (AHP)

(Ramadan et.al, 2014), Gray Relational Analysis (GRA) (Huang, 2003), Simple

Additive Weighting (SAW) (Dyah et.al, 2014), dan TOPSIS (Joshi et.al, 2014).

Salah satu metode yang paling sering diterapkan pada suatu SPK adalah AHP.

Dalam penelitian yang dilakukan Ramadan et.al. (2013) metode Analytical

Hierarchy Process (AHP) dapat diterapkan pada seleksi penerimaan karyawan.

Pada penelitian tersebut disebutkan bahwa dengan menggunakan metode AHP

pada suatu SPK menghasilkan hasil yang lebih baik dalam menampilkan skor

evaluasi. Serta menghasilkan suatu perangkingan dari alternatif-alternatif yang

diuji.

Sedangkan untuk permasalahan yang dihadapi dalam proses bisnis

penggajian adalah terjadi penulisan kesalahan dalam perhitungan penggajian yang

(24)

3 Oleh karena itu, dibutuhkan pengembangan modul dalam penyeleksian

karyawan dan penggajian, serta diperlukan perancangan dan desain sistem baru

yang dapat menggantikan sistem lama dan dapat memenuhi kebutuhan proses

bisnis tersebut. Dalam penelitian ini maka penulis memberi judul “Pengembangan

Modul Penerimaan Karyawan dan Modul Penggajian Pada Sistem Informasi

Kepegawaian PT. Traktor Nusantara Bandar Lampung”. Perancangan sistem

informasi ini diharapkan dapat menangani kendala atau permasalahan yang

dihadapi oleh departemen atau bagian Administrasi PT. Traktor Nusantara.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan di atas, permasalahan yang ada dalam penelitian ini

yaitu bagaimana mengembangkan modul penerimaan karyawan serta

pengembangan aplikasi untuk proses penggajian pada PT. Traktor Nusantara

sesuai dengan proses bisnis perusahaan.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Modul yang dikembangkan adalah sistem penerimaan karyawan dan

penggajian.

2. Metode SPK yang digunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

pada modul penerimaan karyawan.

3. Faktor kriteria yang digunakan adalah pendidikan, Indeks Prestasi

Kumulatif (IPK), nilai Tes Potensi Akademik (TPA), nilai Test Of English

(25)

4 4. Modul penggajian menggunakan web service dari Sistem Informasi Job

Record dan Penilaian Kinerja Karyawan PT. Traktor Nusantara.

1.4 Tujuan

Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah mengembangkan modul

penerimaan karyawan dan penggajian serta mengimplementasikan metode

Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk modul penerimaan karyawan pada

sistem informasi kepegawaian dan modul penggajian yang diambil dari penilaian

kinerja karyawan PT. Traktor Nusantara.

1.5 Manfaat

Adapun manfaat dari dirancangnya aplikasi ini adalah sebagai berikut:

1. Mempermudah Administration Departement Head (ADH) dalam melakukan

proses sistem pengambilan keputusan penerimaan karyawan secara

perangkingan dari alternatif-alternatif yang diuji.

2. Membantu Administration Departement Head (ADH) dalam menghitung

gaji bulanan.

3. Memudahkan tugas dari manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)

(26)

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sistem Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan

lebih berarti bagi yang menerimanya. Definisi atau pengertian sistem secara

umum merupakan kegiatan atau aktifitas yang melibatkan serangkaian proses,

berisi informasi-informasi yang digunakan untuk mencapai tujuan. Pengertian

Sistem Informasi yang terorganisasi untuk mencapai tujuan dalam sebuah

organisasi.

Sistem Informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu

sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi kapan

saja diperlukan. Sistem Informasi ini dapat menyimpan, mengambil, mengubah,

mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan

sistem informasi atau peralatan sistem lainnya (Jogiyanto, 2000).

2.2 Pengertian Karyawan

Karyawan adalah orang yang bekerja pada suatu lembaga (kantor,

perusahaan, dan sebagainya) dengan mendapat gaji atau upah. Karyawan juga

sebagai penjual jasa (pikiran dan tenaga) dan mendapatkan kompensasi yang

(27)

6 dikatakan bahwa karyawan memegang peranan penting dalam menjalankan segala

aktivitas perusahaan agar dapat tumbuh berkembang mempertahankan

kelangsungan hidup perusahaan (Permata, 2012).

2.3 Perekrutan Tenaga Kerja

Perekrutan tenaga kerja adalah suatu proses mencari tenaga kerja dan

mendorong serta memberi pengharapan kepada mereka untuk memberi pekerjaan

pada perusahaan. Dengan demikian, penentuan untuk memelih tenaga kerja yang

diharapkan perusahaan memerlukan tindakan yang ilmiah dan rasional. Kegiatan

untuk memilih dan menentukan tenaga kerja yang memenuhi kriteria dan harapan

perusahaan adalah “seleksi” (selection). Oleh karena itu, seleksi tenaga kerja

adalah kegiatan untuk menentukan dan memilih tenaga kerja yang memenuhi

kriteria yang telah ditetapkan perusahaan serta memprediksi kemungkinan dan

keberhasilan/kegagalan individu dalam pekerjaan yang diberikan kepadanya

(Siswanto, 2003).

2.4 Pengertian Penggajian

Gaji adalah suatu bentuk balas jasa ataupun penghargaan yang diberikan

secara teratur kepada seorang pegawai atas jasa dan hasil kerjanya. Gaji sering

juga disebut sebagai upah, dimana keduanya merupakan suatu bentuk kompensasi,

yakni imbalan jasa yang diberikan secara teratur atas prestasi kerja yang diberikan

kepada seorang pegawai. Perbedaan gaji dan upah hanya terletak pada kuatnya

ikatan kerja dan jangka waktu penerimaannya. Seseorang menerima gaji apabila

(28)

7 kurang kuat. Dilihat dari jangka waktu penerimaannya, gaji pada umumnya

diberikan pada setiap akhir bulan, sedang upah diberikan pada setiap hari ataupun

setiap minggu. Dalam hal ini, pengertian gaji untuk seterusnya disebut sebagai

gaji pokok (Leon, 2006).

2.5 Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System)

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan sistem yang dibuat untuk

membantu mengambil keputusan oleh komputer dalam suatu permasalahan.

Dalam kasus ini komputer bukan sebagai pengganti dalam mengambil keputusan

melainkan hanya membantu pengguna dalam mengambil keputusan dengan cara

menampilkan hasil kalkulasi data yang diberikan pengguna sehingga dapat

menjadi patokan dalam mengambil keputusan.

Pendapat beberapa ahli bahwa SPK atau Decision Support System (DSS)

dibuat untuk meningkatkan proses dan kualitas hasil pengambilan keputusan,

dimana DSS dapat memadukan data dan pengetahuan untuk meningkatkan

efektivitas dan efisiensi dalam proses pengambilan keputusan tersebut, di samping

itu SPK juga memberdayakan resources individu secara intelek dengan

kemampuan komputer untuk meningkatkan kualitas keputusan dan berhubungan

dengan manajemen pengambilan keputusan serta berhubungan dengan

masalah-masalah yang semi terstruktur (Maharrani dkk, 2010).

2.6 Analytical Hierarchi Process (AHP)

Metode AHP yang dikembangkan oleh Thomas L Saaty merupakan model

(29)

8 hirarki, masalah kompleks atau tidak terstruktur dipecah dalam sub-sub masalah

kemudian disusun menjadi suatu bentuk hirarki. AHP mempunyai kemampuan

untuk memecahkan masalah multikriteria berdasar perbandingan preferensi dari

setiap elemen dalam hirarki (Husni, 2010). Menurut Husni (2010)

langkah-langkah pada metode AHP adalah sebagai berikut:

1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan.

2. Membuat struktur hirarki yang diawali dengan tujuan umum, dilanjutkan

dengan subtujuan-subtujuan, kriteria dan kemungkinan alternatif pada

tingkatan kriteria yang paling bawah.

3. Membuat matriks perbandingan berpasangan. Perbandingan dilakukan

berdasarkan penilaian (judgment) dari pengambil keputusan dengan menilai

tingkat kepentingan suatu elemen dibandingkan elemen lainnya.

4. Melakukan perbandingan berpasangan sehingga diperoleh judgment

seluruhnya sebanyak buah, dimana n adalah banyaknya elemen yang

dibandingkan.

5. Menghitung nilai prioritas (vektor eigen) dan menguji konsistensinya, jika

tidak konsisten maka pengambilan data diulangi.

6. Mengulangi langkah 3, 4 dan 5 untuk seluruh tingkat hirarki.

7. Menghitung prioritas (vektor eigen) dari setiap matriks perbandingan

berpasangan. Nilai prioritas (vektor eigen) merupakan bobot setiap elemen.

8. Memeriksa konsistensi hirarki, konsistensi suatu hirarki ditunjukan dari nilai

consistency ratio (CR). Jika nilai CR lebih dari 10% maka penilaian data

(30)

9 Untuk menilai perbandingan tingkat kepentingan elemen, ditetapkan skala

kuantitatif 1 sampai 9 ditunjukkan pada Tabel 1.

Tabel 1. Skala penilaian perbandingan pasangan (Husni, 2010)

Intentitas

Kepentingan Keterangan

1 Kedua elemen sama pentingnya

3 Elemen yang satu sedikit lebih penting dari pada elemen

lainnya.

5 Elemen yang satu lebih penting dari pada elemen lainnya.

7 Satu elemen mutlak penting dari pada elemen lainnya.

9 Satu elemen mutlak sangat penting dari pada elemen lainnya.

2,4,6,8 Nilai-nilai antara dua nilai pertimabangan yang berdekatan.

9 Jika untuk aktivitas i mendapatkan satu angka dibanding

dengan aktivitas j, maka j mempunyai nilai kebalikannya

dibanding dengan i.

Menurut Husni (2010) Matriks bobot yang diperoleh dari perbandingan

berpasangan harus memiliki hubungan kardinal dan hubungan ordinal.

1) Hubungan kardinal dapat diketahui dengan melihat preferensi multiplikatif,

misalnya bola voli lebih besar 3 kali dari bola tenis, bola tenis lebih besar 2 kali

dari bola pingpong, maka bola voli lebih besar 6 kali dari bola pingpong.

2) Hubungan ordinal dapat dilihat dengan melihat preferensi transitif,

misalnya bola voli lebih besar dari bola tenis dan bola tenis lebih besar dari bola

(31)

10 Pada keadaan nyata sering terjadi penyimpangan dari hubungan tersebut

sehingga matriks menjadi tidak konsisten. Penyimpangan konsistensi dinyatakan

dengan Consistency Index (CI) dengan persamaan:

= (Husni, 2010) Persamaan Consistensi Index (CI) (2.1)

max = eigen value maksimum

n = ukuran matriks

Kebalikan dari CI adalah Random Index (RI) untuk matriks dengan ukuran

yang berbeda-beda dan ditunjukkan pada Tabel 2.

Tabel 2. Nilai RI (Husni, 2010)

Ukuran Matriks Index Random

1,2 0.00

Perbandingan antara CI dan RI suatu matriks didefinisikan sebagai

(32)

11 = Husni (2010) Persamaan Consistency Ratio(CR) (2.2)

Matriks perbandingan berpasangan untuk model AHP dapat diterima jika

besarnya CR ≤ 0.1.

2.7 XML dan Web Service

XML merupakan suatu format dokumen yang berbasis teks, dengan

menggunakan format dokumen XML, web service memungkinkan suatu aplikasi

dapat berkomunikasi dengan aplikasi lainnya, dengan kata lain XML web service

dapat menyediakan fungsi-fungsi yang dapat digunakan oleh aplikasi client.

Arsitektur model dari aplikasi yang dibuat akan berubah seperti pada saat

peralihan dari aplikasi client server menjadi aplikasi berbasis web. Selain itu Web

service dapat diimplementasikan dalam berbagai platform menggunakan bahasa

pemrograman apapun (Hadiwinata, 2003).

2.8 Penelitian Terkini

Berdasarkan analisa pada sistem yang berjalan dibutuhkan sebuah sistem

informasi kepegawaian, yang di dalamnya berisi modul seleksi penerimaan

karyawan dan perhitungan penggajian serta penerimaan karyawan akan

mengimplementasikan konsep sistem penunjang keputusan.

Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan Ramadan et.al. (2013) bahwa

metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dapat digunakan dalam penyeleksi

penerimaan karyawan baru. Metode ini dapat menggunakan proses pemeringkatan

untuk menyeleksi objek yang memiliki multikriteria. Pada penelitian tersebut

(33)

12 menghasilkan hasil yang lebih baik dalam menampilkan skor evaluasi. Serta

menghasilkan suatu perangkingan dari alternatif-alternatif yang diuji.

Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan Husni (2010) bahwa hirarki

fungsional dari AHP dapat memecahkan masalah-masalah kompleks yang

mengambil kriteria cukup banyak, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai model

dalam sistem pendukung keputusan seleksi penerimaan karyawan yang

mengambil banyak kriteria seleksi dan alternatif pelamar yang dicalonkan untuk

diterima.

Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk membuat sebuah sistem

informasi kepegawaian yang di dalamnya berisi modul penerimaan seleksi

karyawan yang menggunakan metode AHP dan penggajian.

2.9 Metode Pengembangan Sistem

Dalam pengembangan sistem ini penulis menggunakan metode

pengembangan Waterfall. Metode Waterfall ini merupakan metode

pengembangan sistem yang dalam fase pengerjaannya dilakukan secara bertahap

dan berurutan. Jadi, jika langkah pertama belum dikerjakan maka kita tidak dapat

mengerjakan pada langkah selanjutnya. Metode Waterfall terdiri dari beberapa

langkah pengerjaan yaitu analisa, design, coding dan testing, pengujian dan

penerapan dan pemeliharaan (Shalahuddin, 2013). Metode waterfall ditunjukan

(34)

13 Gambar 2.1. Metode Waterfall

2.10 Unified Modeling Language (UML)

Unified Modeling Language (UML) adalah notasi yang lengkap untuk

membuat visualisasi model suatu sistem. Sistem berisi informasi dan fungsi, tetapi

yang secara normal digunakan untuk memodelkan sistem komputer. Keuntungan

menggunakan Unified Modeling Language (UML), adalah sebagai berikut:

1. Software terdesain dan terdokumentasi secara professional sebelum dibuat.

2. Desain yang dibuat terlebih dahulu membuat reusable code dapat dikode

dengan tingkat efisiensi yang tinggi.

3. „Lubang‟ dapat ditemukan saat penggambaran desain.

4. Dengan membuat UML dapat melihat gambaran besar dari suatu software.

UML menjanjikan akan menghasilkan hasil dengan biaya rendah, software

lebih efisien, lebih dapat dipercaya, dan hubungan antar bagian yang terlibat

menjadi lebih baik (Sugiarti, 2013).

UML merupakan sintaks umum untuk membuat model logika dari suatu

sistem dan digunakan untuk menggambarkan sistem agar dapat dipahami selama

fase analisis dan desain. UML biasanya disajikan dalam bentuk diagram atau

(35)

14 class yang meliputi inheritance, association dan komposisi. UML terdiri dari

banyak diagram, antara lain use case, activity diagram, sequence diagram, dan

class diagram.

2.10.1 Use Case Diagram

Use case diagram merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem

yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau

lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case

digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem

informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu.

Simbol-simbol yang digunakan pada use case diagram ditunjukkan pada Tabel 3.

Tabel 3. Simbol-simbol pada use case diagram

Nama Simbol Deskripsi

Use Case Fungsionalitas yang disediakan sistem

sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan

antar unit atau aktor, biasanya dinyatakan

dengan menggunakan kata kerja di awal di

frase nama Use Case.

Aktor Orang atau Aktor hanya memberikan

informasi kesistem, aktor hanya menerima

informasi dari sistem, aktor memberikan dan

menerima informasi kedaan dari sistem.

Asosiasi Asosiasi merupakan hubungan statis antar

elemen yang menggambarkan elemen yang

memiliki atribut berupa elemen lain, atau

elemen yang harus mengetahui eksistensi

(36)

15

Nama Simbol Deskripsi

Ekstensi Arah panah mengarah pada use case yang

ditambahkan, biasanya use case yang

menjadi extend-nya merupakan jenis yang

sama dengan use case yang menjadi

induknya.

Generalisasi Hubungan generalisasi dan spesialisasi

(umum-khusus) antara dua buah use case

dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang

lebih umum dari yang lainnya, misalnya:

arah panah mengarah pada use case yang

menjadi generalisasinya (umum).

Generalisasi merupakan hubungan hirarkis

antara elemen. Elemen dapat mewarisi

semua atribut dan metode elemen asalnya

dan menambah fungsionalitas baru.

Include

<<include>>

Relasi use case tambahan ke sebuah use

case yang ditambahkan memerlukan use

case ini untuk menjalankan fungsinya atau

sebagai syarat.

2.10.2 Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan rangkaian alir aktivitas dalam sistem yang

dirancang, digunakan untuk mendeskripsikan aktivitas yang dibentuk dalam suatu

operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case

atau interaksi. Activity diagram berupa flow chart yang digunakan untuk

memperlihatkan alir kerja dari sistem (Sugiarti, 2013).

Activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari

(37)

16 yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan

aktivitas sistem yang dapat dilakukan oleh sistem. Simbol-simbol yang digunakan

pada activity diagram ditunjukkan pada Tabel 4.

Tabel 4. Simbol-simbol pada activity diagram

Nama Simbol Deskripsi

Status Awal Sebuah aktivitas sistem memiliki

sebuah status awal.

Aktivitas Aktivitas yang dilakukan sistem

biasanya diawali dengan kata

kerja.

percabangan/decision Asosiasi percabangan dimana

jika ada pilihan aktivitas lebih

dari satu.

Penggabungan / join Asosiasi penggabungan dimana

lebih dari satu aktivitas

digabungkan menjadi satu.

Status akhir Sebuah diagram aktivitas

memiliki sebuah status akhir

yang dilakukan sistem.

Swimlane Memisahkan organisasi bisnis

yang bertanggung jawab

terhadap aktivitas yang terjadi.

2.10.3 Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di

sekitar sequence termasuk pengguna, display,dan sebagainya berupa message

yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri antara dimensi

(38)

17 diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian

langkah-langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan

output tertentu (Sugiarti, 2013). Simbol-simbol yang digunakan pada sequence

diagram ditunjukkan pada Tabel 5.

Tabel 5. Simbol-simbol pada sequence diagram

Nama Simbol Deskripsi

Aktor Orang, proses, atau sistem lain yang

berinteraksi dengan sistem informasi

yang akan dibuat di luar sistem informasi

yang akan dibuat itu sendiri.

Lifeline Menyatakan kehidupan suatu objek,

untuk menggambarkan kelas dan objek.

Objek message Menyatakan objek yang berinteraksi

(pesan).

Waktu Aktif Menyatakan objek dalam keadaan aktif

dan berinteraksi, semua yang terhubung

dengan waktu aktif.

Pesan tipe create Menyatakan suatu objek membuat objek

yang lain, arah panah mengarah pada

objek yang dibuat.

Pesan tipe call Menyatakan suatu objek memanggil

operasi/metode yang ada pada objek lain

atau dirinya sendiri, sesuai dengan kelas

objek yang berinteraksi.

Pesan tipe return Menyatakan bahwa suatu objek yang

telah menjalankan suatu operasi atau

metode menghasilkan suatu kembalian ke

objek tertentu, arah panah mengarah pada

(39)

18

2.10.4 Class Diagram

Diagram kelas atau Class Diagram menggambarkan struktur sistem dari segi

pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki

apa yang disebut atribut dan metode atau operasi (Sugiarti, 2013). Simbol-simbol

pada class diagram akan dijelaskan pada Tabel 6.

Tabel 6. Simbol-simbol pada Class Diagram

No Gambar Nama Keterangan

1 Generalization Hubungan dimana objek anak

(descendent) berbagi perilaku dan

struktur data dari objek yang ada di

atasnya objek induk (ancestor).

2 Nary

Association

Upaya untuk menghindari asosiasi

dengan lebih dari 2 objek.

3 Class Himpunan dari objek-objek yang

berbagi atribut serta operasi yang

sama.

4 Collaboration Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang

ditampilkan sistem yang

menghasilkan suatu hasil yang

terukur bagi suatu actor

5 Realization Operasi yang benar-benar dilakukan

oleh suatu objek.

6 Dependency Hubungan dimana perubahan yang

terjadi pada suatu elemen mandiri

(independent) akan mempegaruhi

elemen yang bergantung padanya

elemen yang tidak mandiri

7 Association Apa yang menghubungkan antara

(40)

19

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung Selatan. Waktu penelitian

dilaksanakan pada Semester Genap Tahun Ajaran 2014/2015.

3.2 Perangkat

Perangkat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

1. Perangkat keras: TOSHIBA NB520 dengan spesifikasi Processor Intel(R)

Atom(TM) CPU N570 @1.66Ghz 1.67Ghz Memory: 1,00 GB RAM.

2. Perangkat lunak: OS Windows 7 Ultimate 32 bit, XAMPP, Web Browser,

Adobe Dreamweaver, Enterprise Architecture, dan Notepad++ versi 6.6.2.

3.3 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah studi litelatur, dilakukan dengan

membaca buku-buku dan jurnal-jurnal yang berkaitan dengan sistem informasi

pendukung keputusan pada seleksi penerimaan pegawai dengan metode AHP.

Tujuan metode litelatur adalah untuk memperoleh sumber referensi sehingga

(41)

20

3.4 Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian yaitu tahapan yang akan dilakukan untuk mempermudah

dalam melakukan penelitian. Metode yang mendukung dalam sistem informasi

kepegawaian modul penerimaan karyawan adalah metode Analytical Hierarchy

Process (AHP) selain modul penerimaan karyawan menggunakan metode AHP,

sistem informasi ini terdapat modul penggajian. Metode pengembangan sistem

yang digunakan adalah metode Waterfall.

Secara garis besar metode Waterfall mempunyai langkah-langkah yaitu

analisa kebutuhan, desain sistem, penulisan kode program, Pengujian Program,

penerapan program, dan pemeliharaan. Proses testing dilakukan dengan

melakukan percobaan dan pembuktian terhadap fitur-fitur sistem yang telah

dibangun apakah telah sesuai dengan kebutuhan atau masih terdapat kekurangan.

(42)

21 Gambar 3.1. Tahap Penelitian

3.4.1 Perencanaan Sistem

Tahap awal yaitu pendefinisian masalah yang akan diselesaikan dari sistem

yang akan dibangun yaitu, bagaimana membuat sistem informasi modul seleksi

penerimaan karyawan serta sistem penggajian. Dari masalah tersebut, maka akan

dibangun suatu sistem informasi pendukung keputusan pada seleksi penerimaan

(43)

22 membangun sebuah SPK menggunakan metode AHP dibutuhkan informasi berupa

data-data pelamar atau calon karyawan baru yang menjadi objek pada SPK.

Data-data yang dibutuhkan SPK yaitu Ijazah terakhir, lama pengalaman kerja, IPK.,

nilai tes TPA, nilai tes TOEFL, dan sertifikat keahlian pelamar.

Selain data-data pelamar pada SPK yang menggunakan metode AHP juga

dibutuhkan input berupa matriks perbandingan berpasangan tiap kriteria, sehingga

didapat hasil dari penyeleksian SPK data-data pelamar baik itu yang diterima

maupun ditolak perusahaan. Setelah itu input pelamar yang diterima ke dalam

database karyawan untuk memudahkan dalam perhitungan gaji.

3.4.2 Analisis Kebutuhan 3.4.2.1Kebutuhan Proses Bisnis

Agar lebih mudah merancang sebuah program aplikasi, maka perlu

melakukan analisa kebutuhan proses bisnis. Analisa kebutuhan proses bisnis dari

program aplikasi yang akan dibangun, antara lain:

1. Pada bagian ADH terdapat tiga proses bisnis utama yaitu penerimaan

karyawan, penilaian kinerja, dan penggajian.

2. ADH melakukan proses bisnis penyeleksian penerimaan karyawan baru

dengan SPK menggunakan metode AHP.

3. Setelah melakukan proses penyeleksian pelamar, pelamar diangkat menjadi

karyawan.

4. Kemudian hasil laporan kerja (job record) karyawan tersebut dilakukan

proses penilaian pada sistem informasi (job record) dan penilaian kinerja

(44)

23 5. Dari hasil laporan kerja (job record) dan penilaian kinerja tersebut

didapatlah hasil lemburan dan insentif yang digunakan di modul penggajian

dengan menerapkan web service.

6. Modul penggajian dapat diakses setiap priode tanggal 25, apabila modul

digunakan sebelum priode tanggal 25 maka tidak dapat diproses. Sedangkan

apabila modul penggajian tersebut sudah digunakan maka akan tampil

pemberitahuan “sudah gajian”.

3.4.2.2Kebutuhan software

Perangkat keras digunakan dalam pengembangan sistem ini yaitu berupa

laptop dengan spesifikasi yaitu processor Intel (R) Atom (TM) CPU N570

@1.66Ghz 1.67Ghz Memory: 1,00 GB RAM. Sedangkan perangkat lunak yang

digunakan yaitu OS Windows 7 Ultimate 32 bit, Adobe Photoshop CS5,

Notepad++ versi 6.6.2, XAMPP versi 1.8.1, Google Chrome, serta Enterprise

Architecture.

3.4.3 Desain

Proses desain yaitu proses alur kerja sistem, tahap-tahap pengerjaan sistem

serta tahap-tahap berjalannya sistem dengan baik. Berikut adalah penjabaran dari

tahap-tahap tersebut disajikan dalam bentuk diagram serta rancangan antarmuka

(45)

24 3.4.3.1 Use Case Diagram

Use case diagram pada sistem ini memiliki satu aktor yaitu ADH sebagai

admin atau operator yang bertugas melakukan seluruh proses pada sistem

ini. Proses yang dimaksud adalah memasukkan data pelamar, melihat

master lowongan, mengubah matriks perbandingan berpasangan, melihat

hasil seleksi, serta mengelola data penggajian dan kelola laporan. Sebelum

menggunakan sistem ini admin harus melakukan login terlebih dahulu. Use

case diagram pada sistem ini disajikankan pada Gambar 3.2.

Gambar 3.2. Use case Diagram

3.4.3.2 Activity Diagram

Activity diagram atau diagram aktivitas yang dibuat pada penelitian ini

disesuaikan dari setiap proses utama yang ada pada use case diagram yaitu

(46)

25 3.4.3.2.1 Activity Diagram Login

Proses login merupakan proses otentifikasi pengguna untuk mencegah

orang lain yang tidak memiliki hak menggunakan sistem sehingga keamanan data

dapat terjaga. Proses ini ditunjukkan pada Gambar 3.3.

Gambar 3.3. Activity diagram login

3.4.3.2.2 Activity Diagram Kelola Penerimaan

Pada menu Penerimaan terdapat tiga sub menu yaitu, sub menu Pelamar,

sub menu Master Lowongan, dan sub menu Master Jabatan. Sub menu tersebut

(47)

26 karyawan. Activity Diagram Kelola Penerimaan pada sistem ini disajikan pada

Gambar 3.4.

Gambar 3.4. Activity Diagram Kelola Penerimaan

a. Secara lebih terperinci Activity Diagram Sub Menu Master Lowongan

Setelah admin masuk ke dalam sistem, sub menu ini dapat dipilih pada menu

Penerimaan. Proses ini dapat memasukan lowongan sesuai deskripsi kebutuhan.

Setelah data dimasukkan, sistem akan menampilkan data lowongan yang sudah

ada pada database. Pada tampilan admin dapat menambah lowongan, mengubah

lowongan, menghapus lowongan, mengubah status lowongan masih buka atau

tutup, serta lihat pelamar yang terdaftar di lowongan tersebut. Proses ini dapat

dilihat pada Gambar 3.5.

(48)

27 Gambar 3.5 Activity Diagram Sub Menu Master lowongan

b. Activity Diagram Sub Menu Pelamar

Setelah admin masuk ke dalam sistem, sub menu ini dapat dipilih pada menu

Penerimaan. Proses ini diawali dengan memilih lowongan untuk jabatan. Setelah

itu admin dapat memasukkan data pelamar, sistem menampilkan data pelamar

yang sudah ada pada database. Pada tampilan admin dapat mengubah data

pelamar, menghapus data pelamar, dan dapat menambah data pelamar. Proses ini

(49)

28 Gambar 3.6 Activity diagram Sub Menu Pelamar

c. Activity Diagram Master Jabatan

Setelah admin masuk ke dalam sistem, sub menu ini dapat dipilih pada menu

Penerimaan. Proses ini dapat melihat data jabatan yang ada di perusahaan ini.

(50)

29 transportasi, hingga uang makan. dari tiap jabatan struktural yang ada di

perusahaan. Proses ini dapat dilihat pada Gambar 3.7

Gambar 3.7. Activity diagram Sub Menu Master Jabatan

3.4.3.2.3 Activity Diagram Kelola SPK

Pada Menu SPK terdapat dua sub menu yaitu, sub menu Matriks

Perbandingan dan sub menu SPK. Sub menu tersebut untuk memudahkan

pengguna dalam mengelola SPK atau sistem pengambilan keputusan. Activity

(51)

30 Gambar 3.8. Activity Diagram Kelola SPK

Secara lebih terperinci sub menu pada menu SPK akan dijelaskan di bawah

ini.

a. Activity Diagram sub menu Matriks Perbandingan

Setelah admin masuk ke dalam sistem, sub menu ini dapat dipilih pada menu

SPK. Proses ini diawali dengan pilih id jabatan pelamar agar dapat mengganti

nilai matriks perbandingan berpasangan yang digunakan sebagai salah satu syarat

(52)

31 Gambar 3.9. Activity diagram sub menu Matriks Perbandingan

b. Activity Diagram Sub Menu SPK

Setelah admin masuk ke dalam sistem menu, sub menu ini dapat dipilih pada

menu SPK. Proses ini diawali dengan pilih id jabatan pelamar yang akan dilihat.

Kemudian admin dapat melihat hasil seleksi pelamar yang telah dilakukan oleh

SPK sesuai dengan lowongan untuk jabatan yang dipilih pengguna. Proses ini

(53)

32 Gambar 3.10. Activity diagram sub menu SPK.

3.4.3.2.4 Activity Diagram Kelola Penggajian

Pada menu penggajian terdapat tiga sub menu yaitu, sub menu Master

Karyawan, sub menu Peminjaman, dan sub menu Penggajian. Sub menu tersebut

untuk memudahkan pengguna dalam menghitungan gaji. Activity Diagram Kelola

(54)

33 Gambar 3.11 Activity Diagram Kelola Penggajian

Secara lebih terperinci sub menu pada menu Penggajian akan dijelaskan di

bawah ini.

a. Activity diagram sub menu Master Karyawan

Setelah admin masuk ke dalam sistem, sub menu ini dapat dipilh pada menu

Penggajian. Proses sistem ini dapat memasukan data karyawan yang lulus seleksi.

Setelah itu sistem menampilkan data pelamar yang sudah ada pada database.

Pengguna juga dapat mengubah data, menghapus data, dan menambah data.

(55)

34 Gambar 3.12. Activity diagram sub menu Master Karyawan

b. Activity Diagram Sub menu Peminjaman

Setelah admin masuk ke dalam sistem, sub menu ini dapat dipilih pada menu

Penggajian. Proses ini dapat memasukan data-data karyawan yang meminjam

serta mengembalikan uang ke perusahaan. setelah itu sistem akan menampilkan

data karyawan tersebut yang sudah ada pada database. Pengguna juga dapat

mengubah data, menambah data, serta menghapus data. Proses ini dapat dilihat

(56)

35 Gambar 3.13. Activity diagram sub menu Pinjaman

c. Activity Diagram sub menu Master Penggajian

Setelah admin masuk ke dalam sistem, sub menu ini dapat dipilih pada menu

Penggajian. Proses ini dapat memasukan data-data gaji karyawan, menghitung

dan menampilkan data gaji karyawan tersebut yang sudah ada pada database.

Pengguna juga dapat mengubah data, menambah data, dan mencetak slip gaji.

(57)

36 Gambar 3.14. Activity diagram sub menu Master Penggajian

3.4.3.3Sequence Diagram

Sequence diagram atau diagram interaksi antar objek yang dibuat pada

penelitian ini disesuaikan dari setiap proses utama yang ada pada use diagram.

(58)

37 3.4.3.3.1 Sequence Diagram login

Gambar 3.15 sequence Diagram login

Admin melakukan login dengan memasukkan username dan password.

Apabila data benar, maka akan ada validasi login dan admin masuk ke dalam

sistem. Apabila data salah, maka akan ada pemberitahuan bahwa login data tidak

valid.

3.4.3.3.2 Sequence Diagram Kelola Penerimaan

Setelah admin masuk ke dalam sistem, pilih menu Penerimaan maka

sistem menampilkan sub-sub menu Penerimaan yaitu sub menu Master

Lowongan, Pelamar, serta Master Jabatan. Setelah itu admin dapat memilih

sub-sub menu tersebut sesuai kebutuhan maka sistem akan menampilkan informasi

sesuai sub menu yang terpilih. Secara lebih terperinci sub menu pada menu

(59)

38 Gambar 3.16. Sequence diagram Kelola Penerimaan

a. Sequence Diagram Sub Menu Master Lowongan

Setelah admin masuk ke dalam sistem, pilih menu Penerimaan lalu pilih sub

menu master lowongan maka sistem menampilkan informasi sub menu master

lowongan. Admin memasukkan lowongan lalu mengklik tombol OK maka data

tersimpan ke dalam tabel dan sistem menampilkan informasi data yang sudah ada

pada database. Selain itu, admin dapat mengubah data lowongan, menghapus,

melihat pelamar yang sudah terdaftar dilowongan tersebut, serta mengubah status

lowongan untuk ditutup atau masih dibuka sehingga sistem menampilkan

(60)

39 Gambar 3.17. Sequence diagram sub menu Master Lowongan

b. Sequence Diagram Sub Menu Pelamar

Setelah admin masuk ke dalam sistem, pilih menu Penerimaan lalu pilih sub

menu Pelamar maka sistem menampilkan informasi sub menu Pelamar. Admin

memilih lowongan terlebih dahulu untuk jabatan yang dibutuhkan lalu admin

memasukkan pelamar lalu mengklik tombol OK maka data tersimpan ke dalam

(61)

40 Selain itu, admin dapat mengubah data pelamar, dan menghapus data pelamar

sehingga sistem menampilkan informasi data pelamar terbaharui.

Gambar 3.18 Sequence Diagram Sub menu Pelamar

c. Sequence Diagram Sub menu Master Jabatan

Setelah admin masuk ke dalam sistem, pilih menu Penerimaan lalu pilih sub

menu Master Jabatan. Sehingga sistem menampilkan informasi sub menu Master

(62)

41 Gambar 3.19 Sequence Diagram Sub Menu Master Jabatan

3.4.3.3.3 Sequence Diagram Kelola SPK

(63)

42 Setelah admin masuk ke dalam sistem, pilih menu SPK maka sistem

menampilkan sub-sub menu pada SPK yaitu sub menu Matriks Perbandingan, dan

SPK. Setelah itu admin dapat memilih sub-sub menu tersebut sesuai kebutuhan

maka sistem akan menampilkan informasi sesuai sub menu yang terpilih. Secara

lebih terperinci sub menu pada menu SPK akan dijelaskan di bawah ini:

a. Sequence Diagram Sub Menu Matriks Perbandingan

Gambar 3.21 Sequence Diagram Sub Menu Matriks Perbandingan

Setelah admin masuk ke dalam sistem, pilih menu SPK lalu pilih sub menu

SPK maka sistem menampilkan informasi sub menu Matriks Perbandingan.

Proses sistem ini admin diawali dengan memilih id jabatan lalu admin dapat

mengubah matriks lalu mengklik tombol OK maka data tersimpan ke dalam tabel

dan sistem menampilkan informasi data yang sudah ada pada database. Sehingga

(64)

43 b. Sequence Diagram Sub Menu SPK

Setelah admin masuk ke dalam sistem, pilih menu SPK lalu pilih sub menu

SPK maka sistem menampilkan informasi sub menu SPK. Proses sistem ini admin

diawali dengan memilih id jabatan lalu sistem menampilkan informasi hasil

seleksi SPK berdasarkan lowongan jabatan.

Gambar 3.22 Sequence Diagram Sub Menu SPK

3.4.3.3.4 Sequence Diagram Kelola Penggajian

Setelah admin masuk ke dalam sistem, pilih menu Penggajian maka sistem

menampilkan sub-sub menu yaitu sub menu Master Karyawan, Peminjaman,

serta Master Penggajian. Setelah itu admin dapat memilih sub-sub menu tersebut

sesuai kebutuhan maka sistem akan menampilkan informasi sesuai sub menu

(65)

44 Gambar 3.23 Sequence Diagram Kelola Penggajian

Secara lebih terperinci sub menu pada menu Penggajian akan dijelaskan di

bawah ini.

a. Sequence Diagram Sub Menu Master Karyawan

Setelah admin masuk ke dalam sistem, pilih menu Penggajian lalu pilih sub

menu Master Karyawan maka sistem menampilkan informasi sub menu Master

Karyawan. Admin memasukkan data karyawan lalu mengklik tombol OK maka

data tersimpan ke dalam tabel dan sistem menampilkan informasi data yang sudah

ada pada database. Selain itu, admin dapat mengubah dan menghapus. Sehingga

(66)

45 Gambar 3.24 Sequence Diagram Sub Menu Master Karyawan

b. Sequence Diagram Sub Menu Peminjaman

Setelah admin masuk ke dalam sistem, pilih menu Penggajian lalu pilih sub

menu Peminjaman maka sistem menampilkan informasi sub menu Peminjaman.

Admin memasukkan data peminjaman lalu mengklik tombol OK maka data

tersimpan ke dalam tabel dan sistem menampilkan informasi data yang sudah ada

pada database. Selain itu, admin dapat mengubah dan menghapus data

peminjaman karyawan sehingga sistem menampilkan informasi data peminjaman

(67)

46 Gambar 3.25 Sequence Diagram Sub Menu Peminjaman

c. Sequence Diagram Sub Menu Penggajian

Setelah admin masuk ke dalam sistem, pilih menu Penggajian lalu pilih sub

menu Penggajian maka sistem menampilkan informasi sub menu Penggajian.

Admin memasukkan data penggajian lalu mengklik tombol OK maka data

tersimpan ke dalam tabel dan sistem menampilkan informasi data yang sudah ada

pada database. Selain itu, admin dapat mengubah dan menghapus data penggajian

sehingga sistem menampilkan informasi data penggajian terbaharui dan mencetak

(68)

47 Gambar 3.26 Sequence Diagram Sub Menu Penggajian

3.4.3.4Class Diagram

Class Diagram yaitu menggambarkan struktur sistem dari segi

pendefinisian kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Class Diagram

(69)

48 Gambar 3.27. Class Diagram

3.4.3.5User Interface

User interface pada sistem ini dibangun sesuai kebutuhan sistem dan

berdasarkan desain use case yang telah dibuat sebelumnya. Desain interface pada

halaman antarmuka sistem adalah sebagai berikut:

a. Interface Sub Menu Pelamar

Halaman awal pada menu Pelamar berupa pemilihan lowongan yang diminati

pelamar. Pilihan lowongan disediakan dengan bentuk drop down menu guna

(70)

49 berupa form dimana data-data pelamar dimasukkan. Desain interface menu ini

dapat dilihat pada Gambar 3.28 dan Gambar 3.29.

Gambar 3.28. Interface Sub Menu Pelamar

Setelah lowongan dimasukkan maka akan muncul form untuk memasukkan

data pelamar.

Gambar 3.29. Interface Sub Menu Pelamar

b. Interface Sub Menu Master Lowongan

Desain interface pada sub menu Master Lowongan ini berupa tabel yang

berisi data-data lowongan yang ada pada database. Pada halaman master

(71)

50 lowongan baru ke database. Desain interface menu ini dapat dilihat pada Gambar

3.30.

Gambar 3.30. Interfacesub Sub Menu Master Lowongan

c. Interface Sub Menu Master Jabatan

Desain interface pada sub menu master jabatan ini berupa tabel yang berisi

data-data jabatan yang ada pada database. Desain interface menu ini dapat dilihat

pada Gambar 3.31.

(72)

51 d. Interface Sub Menu Matriks Perbandingan

Desain interface pada menu ini berupa tabel perbandingan berpasangan yang

kontennya diambil dari database. Konten ini dapat diubah pengguna sesuai

dengan ketentuan yang berlaku dalam SPK bermetode AHP. Desain interface

menu ini dapat dilihat pada Gambar 3.32.

Gambar 3.32. Interface Sub Menu Matriks Perbandingan

e. Inteface Sub Menu SPK

Interface pada sub menu SPK berupa pemilihan lowongan yang ingin dilihat

hasil seleksinya. Pilihan lowongan disediakan dengan bentuk drop down menu

untuk mempermudah pengguna. Setelah memilih lowongan pengguna dapat

melihat hasil perhitungan SPK berupa urutan nama pelamar beserta nilai dari

(73)

52 Gambar 3.33. Interface Sub Menu SPK

f. Interface Sub Menu Master Karyawan

Desain interface pada sub menu Master Karyawan ini berupa tabel yang berisi

data-data karyawan yang ada pada database. Pada halaman master karyawan

pengguna juga dapat menghapus, mengubah, dan menambahkan karyawan baru ke

database. Desain interface menu ini dapat dilihat pada Gambar 3.34.

Gambar 3.34. Interface Sub Menu Master Karyawan

(74)

53 Desain interface pada sub menu Pinjaman ini berupa tabel yang berisi

data-data pinjaman karyawan yang ada di data-database. Pada halaman pinjaman pengguna

juga dapat menghapus, mengubah, dan menambahkan data pinjaman karyawan

baru ke database. Desain interface menu ini dapat dilihat pada Gambar 3.35.

Gambar 3.35. Interface Sub Menu Pinjaman

h. Interface Sub Menu Master Penggajian

Desain interface pada menu Master Penggajian ini berupa tabel yang berisi

data-data gaji karyawan yang ada di database. Pada halaman penggajian

karyawan pengguna juga dapat menghapus, mengubah, cetak slip dan

menambahkan data penggajian karyawan baru ke database. Desain interface menu

(75)

54 Gambar 3.36. Interface Sub Menu Master Penggajian

3.4.4 Penulisan Kode Program

Penulisan kode program atau coding merupakan penerjemahan design dalam

bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Dilakukan oleh programmer yang akan

meterjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Setelah pengkodean selesai

maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat. Tujuan testing

adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut dan kemudian

bisa diperbaiki.

Dalam penerapan SPK pada modul penerimaan karyawan menggunakan

metode AHP terdapat beberapa proses, yaitu proses membuat struktur hirarki,

membuat matriks perbandingan berpasangan, melakukan perbandingan

berpasangan, menghitung nilai eigen, menghitung vektor eigen, dan memeriksa

(76)

55 dilakukan penghitungan total rangking untuk mengetahui hasil perhitungan dari

AHP. Contoh model yang diambil berupa penerimaan karyawan untuk lowongan

administrasi. Penjabaran lebih lanjut dari proses-proses tersebut adalah sebagai

berikut:

1. Membuat Struktur Hirarki

Struktur hirarkidari SPK yang dibangun dapat dilihat pada Gambar 3.37.

Gambar 3.37. Struktur Hirarki

2. Membuat dan Mengisi Matriks Perbandingan Berpasangan

Pada langkah ini dibuat matriks perbandingan berpasangan berdasarkan

penilaian dari pengambil keputusan dengan menilai tingkat kepentingan suatu

kriteria dibandingkan dengan kriteria lainnya. Untuk mengisi matriks

perbandingan berpasangan yaitu dengan menggunakan bilangan untuk

merepresentasikan kepentingan relatif dari satu kriteria terhadap kriteria lainnya

yang dimaksud dalam bentuk skala dari 1 sampai dengan 9. Skala ini

mendefinisikan dan menjelaskan nilai 1 sampai 9 untuk pertimbangan dalam

perbandingan berpasangan kriteria pada setiap tingkat hirarki terhadap suatu

kreteria di tingkat yang lebih tinggi.

Pengamalan Pendidikan IPK TPA Toefl Wawancara

(77)

56 Apabila suatu kriteria dibandingkan dengan dirinya sendiri maka diberi nilai

1. Jika kriteria i dibandingkan dengan kriteria j mendapatkan nilai tertentu, maka

kriteria j dibandingkan dengan kriteria i merupakan kebalikannya. disimbolkan

dengan K[ij] dan nilai kebalikannya disimbolkan dengan K[ji], maka dapat

ditulis persamaan sebagai berikut:

�[ ] = 1

�[ ] ≠

Keterangan:

K[i] = Kriteria baris

K[j] = Kriteria kolom

Matriks perbandingan berpasangan dari tingkat hirarki disajikan pada Tabel 7.

Tabel 7. Matriks Perbandingan Berpasangan

pendidikan Pengalaman IPK TPA Toefl Wawancara

Pendidikan 1 3 2 0,33 5 6

3. Menghitung nilai Prioritas (vektor eigen)

Nilai prioritas dihasilkan dari rata-rata bobot relatif untuk setiap baris. Nilai

prioritas dari tiap kriteria dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Normalisasi matriks perbandingan Berpasangan

Pendi-dikan

Penga-laman IPK TPA Toefl

(78)

57 Langkah selanjutnya adalah menghitung nilai prioritas maksimum

(� maksimum). Prioritas maksimum didapat dengan menjumlahkan hasil

perkalian jumlah kolom dengan nilai prioritas masing-masing kriteria.

= (5.19 × 0.219) + (12.45 × 0.112) + (8.08 × 0.134) + (2.007 ×

0.450) + (23 × 0.037) + (23.5 × 0.046)

= 6.45

3. Memeriksa Konsistensi Hirarki Pada Tingkat Kriteria

Konsistensi hirarki dapat diperoleh dengan membagi nilai indeks konsistensi

(CI) dengan nilai indeks acak (RI). Nilai CI didapat dengan cara sebagai berikut:

CI =

��

=

6.45

6

6

=

0.075

Nilai RI dihasilkan dari ketetapan yang telah dijelaskan pada bab II,

dengan nilai n = 6, maka nilai RI = 1.240. Jadi, nilai konsistensi rasio (CR)

adalah:

��

=

��

��

=

0.075

1.240

= 0.06

Karena nilai CR < 0.1 maka perbandingan kriteria yang dilakukan dapat

Gambar

Tabel 3. Simbol-simbol pada use case diagram
Tabel 4. Simbol-simbol pada activity diagram
Gambar 3.1. Tahap Penelitian
Gambar 3.2. Use case Diagram
+7

Referensi

Dokumen terkait

Data-data yang diperlukan dalam Sistem Informasi Rekrutmen, Seleksi dan Penggajian Karyawan adalah data klien, lowongan, pelamar, standar wawancara personalia, standar

Pada Objek form update data obat, actor akan berinteraksi langsung dengan database untuk proses add obat dan get obat lalu database akan langsung menampilkan hasil

Berdasarkan pada latar belakang tersebut, dibutuhkan pembuatan suatu sistem yang berbasis website , yang dapat membuat proses pengelolaan data pelamar dan proses

Pada hari kesembilan yaitu tanggal 13 Maret 2018, penulis mulai merancang aplikasi mobile berbasisandroid yang akan digunakan untuk menampilkan data dari database dan

Tampilan Cetak Laporan berfungsi untuk menampilkan data pada admin agar dapat mencetak laporan penerimaan calon karyawan yang memenuhi persyaratan dan sudah lulus

Alfian Bumi Agung yang bergerak dibidang barang dan jasa selain itu pelamar masih menggunakan kertas untuk mengisi lamaran pekerjaan untuk datang langsung ke perusahaan

5 No.2 Oktober 2007 Tabel 2 Class entity pada Sistem Informasi Penggajian No Requirement Class entity 1 Staff HRD melakukan penginputan dan mengupdate data pegawai Pegawai

Gambar 2 DFD Level 0 Sistem Usulan DFD Level 1 Proses 1 Gambar 3 di bawah ini menggambarkan bahwa setiap user yaitu admin dan pelamar harus melakukan login terlebih dahulu untuk masuk