ABSTRACT
DEVELOPMENT OF EMPLOYEES ACQUISITION MODULE AND PAYROLL MODULE IN STAFFING INFORMATION SYSTEM
PT. TRAKTOR NUSANTARA BANDAR LAMPUNG By
ANA
This study developed a Decision Support System (DSS) by utilizing Analytical Hierarchy Process (AHP) Method as a process in selection of employees acquisition. This selection process used several criteria (multicriteria) to choose which applicants will be accepted. This Decision Support System (DSS) helps managers of Human Resources (HR) in deciding which applicants will be selected. In this application, there are criteria used and the weight of those criteria. This application of module business process will be able to generate the rank of each applicant based on the final amount. The applicant who has the greatest value will be given a better rank and it means that the applicant has criteria in accordance with company’s requirement. In addition, Web Service as a business process of payroll modules. In this process, a set of functions or methods which contained on a server can exchange data and information using an operating system and application that different from each other through the internet that uses XML as the format of message delivery. This system constructed by using PHP and MySQL as language. The result of functional testing data based on test case testing shows that the system can work "in accordance" with its analysis.
ABSTRAK
PENGEMBANGAN MODUL PENERIMAAN KARYAWAN DAN MODUL PENGGAJIAN PADA SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN
PT. TRAKTOR NUSANTARA BANDAR LAMPUNG
Oleh ANA
Penelitian ini mengembangkan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dengan memanfaatkan metode Analytical Hierarchi Process (AHP) sebagai proses dalam seleksi penerimaan karyawan. Dalam proses seleksi ini digunakan beberapa kriteria (multikriteria) untuk memilih pelamar mana yang akan diterima. SPK ini membantu manager Sumber Daya Manusia (SDM) dalam memutuskan pelamar yang akan dipilih. Dalam aplikasi ini, terdapat kriteria-kriteria yang dipakai beserta bobot dari kriteria-kriteria tersebut. Aplikasi proses bisnis modul ini akan mampu menghasilkan rangking masing-masing pelamar berdasarkan besarnya nilai akhir. Semakin besar nilai seorang pelamar maka semakin baik rangking yang diberikan yang berarti bahwa pelamar tersebut memiliki kesesuaian dengan kriteria yang diharapkan perusahaan. Selain itu,
Web Service sebagai proses bisnis modul penggajian. Pada proses ini
kumpulan dari fungsi atau metode yang terdapat pada sebuah server dapat saling bertukar data dan informasi menggunakan sistem operasi dan aplikasi yang berbeda satu sama lain melalui jaringan internet yang menggunakan XML sebagai format pengiriman pesan. Sistem ini dibangun menggunakan bahasa PHP dan MySQL. Hasil dari data pengujian fungsional berdasarkan pengujian test case menunjukkan bahwa sistem dapat bekerja “sesuai” dengan analisis.
PENGEMBANGAN MODUL PENERIMAAN KARYAWAN DAN MODUL PENGGAJIAN PADA SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN
PT. TRAKTOR NUSANTARA BANDAR LAMPUNG
Oleh ANA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar SARJANA KOMPUTER
pada
Jurusan Ilmu Komputer
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
JURUSAN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG
PENGEMBANGAN MODUL PENERIMAAN KARYAWAN DAN MODUL PENGGAJIAN PADA SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN
PT. TRAKTOR NUSANTARA BANDAR LAMPUNG
(Skripsi)
Oleh ANA
JURUSAN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG
xvii
Gambar 3.4 Activity Diagram Kelola Penerimaan ... 26
Gambar 3.5 Activity Diagram Sub Menu Master Lowongan ... 27
Gambar 3.6 Activity Diagram Sub Menu Pelamar ... 28
Gambar 3.7 Activity Diagram Sub Menu Master Jabatan ... 29
Gambar 3.8 Activity Diagram Kelola SPK ... 30
Gambar 3.9 Activity Diagram Sub Menu Matriks Perbandingan ... 31
Gambar 3.10 Activity Diagram Sub Menu SPK ... 32
Gambar 3.11 Activity Diagram Kelola Penggajian ... 33
Gambar 3.12 Activity Diagram Sub Menu Master Karyawan ... 34
Gambar 3.13 Activity Diagram Sub Menu Pinjaman ... 35
Gambar 3.14 Activity Diagram Sub Menu Penggajian ... 36
Gambar 3.15 Sequence Diagram Login ... 37
Gambar 3.16 Sequence Diagram Kelola Penerimaan... 38
Gambar 3.17 Sequence Diagram Sub Menu Master Lowongan ... 39
Gambar 3.18 Sequence Diagram Sub Menu Pelamar ... 40
Gambar 3.19 Sequence Diagram Sub Menu Master Jabatan ... 41
Gambar 3.20 Sequence Diagram Kelola SPK ... 41
Gambar 3.21 Sequence Diagram Sub Menu Matriks Perbandingan ... 42
Gambar 3.22 Sequence Diagram Sub Menu SPK ... 43
xviii
Gambar 3.24 Sequence Diagram Sub Menu Master Karyawan... 45
Gambar 3.25 Sequence Diagram Sub Menu Pinjaman ... 46
Gambar 3.26 Sequence Diagram Sub Menu Penggajian ... 47
Gambar 3.27 Class Diagram ... 48
Gambar 3.28 Interface Sub Menu Pelamar ... 49
Gambar 3.29 Interface Sub Menu Pelamar ... 49
Gambar 3.30 Interface Sub Menu Master Lowongan ... 50
Gambar 3.31 Interface Sub Menu Master Jabatan ... 50
Gambar 3.32 Interface Sub Menu Matriks Perbandingan ... 51
Gambar 3.33 Interface Sub Menu SPK ... 52
Gambar 3.34 Interface Sub Menu Master Karyawan ... 52
Gambar 3.35 Interface Sub Menu Pinjaman ... 53
Gambar 3.36 Interface Sub Menu Master Penggajian ... 54
Gambar 3.37 Struktur Hirarki... 55
Gambar 4.1 Halaman Login ... 66
Gambar 4.2 Halaman Beranda... 67
Gambar 4.3 Halaman Master Jabatan ... 67
Gambar 4.4 Halaman Master Lowongan ... 68
Gambar 4.5 Halaman Pilih Lowongan Pelamar ... 69
Gambar 4.6 Halaman Data Pelamar ... 70
Gambar 4.7 Halaman Form Input Pelamar ... 71
Gambar 4.8 Halaman Matriks Perbandingan ... 72
Gambar 4.9 Halaman SPK ... 73
Gambar 4.10 Halaman Master Karyawan ... 74
Gambar 4.11 Halaman Form Input Pinjaman ... 75
Gambar 4.12 Halaman Data Pinjaman ... 75
Gambar 4.13 Halaman Form Input Penggajian ... 76
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1 Skala Penilaian Perbandingan Pasangan (Husni, 2010) ... 9
Tabel 2 Nilai Random Index (RI) (Husni, 2010) ... 10
Tabel 3 Simbol-simbol pada Use Case Diagram ... 14
Tabel 4 Simbol-simbol pada Activity Diagram ... 16
Tabel 5 Simbol-simbol pada Sequence Diagram ... 17
Tabel 6 Simbol-simbol Class Diagram ... 18
Tabel 7 Matriks Perbandingan Berpasangan ... 56
Tabel 8 Normalisasi Matriks Perbandingan ... 56
Tabel 9 Data Dummy Pelamar ... 58
Tabel 10 Matriks Perbandingan Berpasangan Alternatif (Pelamar) ... 59
Tabel 11 Matriks Bobot Relatif yang Dinormalkan dan Prioritas ... 59
Tabel 12 Nilai Prioritas Pelamar Tiap Kriteria... 60
Tabel 13 Total rangking Tiap Alternatif ... 61
Tabel 14 Hasil perangkingan ... 61
Tabel 15 Pengujian ... 62
MOTO
Jadikan Pengalamanmu Sebagai Tolak Ukur
vi
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, kupersembahkan karya ini untuk:
Bapak dan Emak, yang telah membesarkan, mendidik,
memberikan doa, dukungan dan semangat. Terima kasih atas semua perjuangan, pengorbanan, kesabaran dan kasih sayang
yang telah Kalian berikan untukku.
Kakak-kakak dan Keluargaku yang telah memberikan apresiasi.
Keluarga Ilmu Komputer 2011,
vii
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Danurejo Kelurahan Branti
Raya Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan
Provinsi Lampung pada tanggal 05 September 1992
sebagai anak ketiga dari tiga bersaudara dengan Ayah
bernama Suyadi dan Ibu bernama Miasih.
Penulis memasuki Taman Kanak-kanak (TK)
pada Tahun 1998 di TK Islam AL-Muttaqin
Perkemas Branti Raya Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Penulis
melanjutkan pendidikan dasar di Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Candimas
Kecamatan Natar Kabupaten Lampung pada tahun 1999 dan lulus pada tahun
2005. Penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Negeri 4 Natar dan lulus pada tahun 2008, kemudian penulis melanjutkan
pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Natar dan lulus pada
tahun 2011.
Pada tahun 2011, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Ilmu
Komputer Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Lampung melalui jalur PMPAP. Selama menjadi mahasiswa penulis
viii
HIMAKOM (Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komputer) periode 2012-2014.
Selama menjadi mahasiswa beberapa kegitan yang dilakukan penulis antara lain:
1. Pada bulan Januari 2012 penulis melaksanakan Karya Wisata Ilmiah di
Desa Sukabanjar Kecamatan Kota Agung Timur.
2. Pada bulan 2013 penulis melaksanakan kuliah kerja nyata di Desa
Sriminosari Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur.
3. Pada bulan Juli 2013 penulis melaksanakan kerja praktek di PT. Traktor
xiv
2.1 Pengertian Sistem Informasi ...5
2.2 Pengertian Karyawan ...5
2.3 Perekrutan Tenaga Kerja ...6
2.4 Pengertian Penggajian ...6
2.5 Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) ...7
xv
2.7 XML dan Web Service ... 11
2.8 Penelitian Terkini ... 11
2.9 Metode Pengembangan Sistem ... 12
2.10 Unified Modeling Language (UML) ... 13
2.10.1 Use Case Diagram ... 14
2.10.2 Activity Diagram ... 15
2.10.3 Sequence Diagram ... 16
2.10.4 Class Diagram ... 18
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 19
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ... 19
3.2 Perangkat ... 19
3.3 Metodologi Penelitian ... 19
3.4 Tahapan Penelitian ... 20
3.4.1 Perancangan Sistem ... 21
3.4.2 Analisis Kebutuhan ... 22
3.3.4.1 Kebutuhan Proses Bisnis ... 22
3.3.4.2 Kebutuhan Software ... 23
3.4.3 Desain ... 23
3.4.3.1 Use Case Diagram ... 24
3.4.3.2 Activity Diagram ... 24
3.3.4.2.1 Activity Diagram Login ... 25
3.3.4.2.2 Activity Diagram Kelola Penerimaan ... 25
3.3.4.2.3 Activity Diagram Kelola SPK ... 29
3.3.4.2.4 Activity Diagram Kelola Penggajian ... 32
3.4.3.3 Sequence Diagram ... 36
3.4.3.3.1 Sequence Diagram Login ... 37
3.4.3.3.2 Sequence Diagram Kelola Penerimaan... 37
3.4.3.3.3 Sequence Diagram SPK ... 41
3.4.3.3.4 Sequence Diagram Kelola Penggajian ... 43
3.4.3.4 Class Diagram ... 47
xvi
3.4.4 Penulisan Kode Program ... 54
3.4.5 Testing ... 62
3.4.6 Penerapan dan Pemeliharaan Program ... 64
BAB IV. PEMBAHASAN ... 65
4.1 Implementasi ... 65
4.1.1 Halaman Login ... 66
4.1.2 Halaman Beranda ... 66
4.1.3 Halaman Master Jabatan ... 67
4.1.4 Halaman Master Lowongan ... 68
4.1.5 Halaman Pelamar ... 69
4.1.6 Halaman Matriks Perbandingan ... 71
4.1.7 Halaman SPK ... 72
4.1.8 Halaman Master Karyawan ... 73
4.1.9 Halaman Master Pinjaman ... 74
4.1.10 Halaman Master Penggajian ... 75
4.2 Pengujian Sistem ... 77
4.4.1 Pengujian Fungsional ... 77
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 82
5.1 Kesimpulan ... 82
SANWACANA
Alhamdulillahirabbil Allamin, puji syukur penulis kehadirat kepada Allah
SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan
penelitian sebagai skripsi penulis.
Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Komputer di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Lampung. Skripsi ini berjudul “Pengembangan Modul
Penerimaan Karyawan dan Modul Penggajian pada Sistem Informasi
Kepegawaian PT. Traktor Nusantara Bandar Lampung”.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak menghadapi kesulitan.
Namun berkat bantuan serta dorongan dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih sebesar-besarnya terhadap.
1. Bapak, emak, dan kakak yang selalu mendoakan dan memberikan
dukungan baik moril maupun material kepada penulis demi selesainya
mengenyam pendidikan di Universitas Lampung ini.
2. Ibu Astria Hijriani, S.Kom., M.Kom., selaku pembimbing I yang telah
memberikan masukan dalam pengerjaan skripsi ini.
3. Bapak Febi Eka Febriansyah, S.T., M.T., selaku pembimbing II yang
xii
4. Bapak Drs. Rd. Irwan Adi Pribadi, M.Kom., selaku pembahas yang
berkenaan memberikan kritik dan saran dalam skripsi ini.
5. Bapak Ir. Machudor Yusman, M.Kom., selaku Ketua Jurusan Ilmu
masa-masa perkuliahan hingga mengerjakan skripsi.
8. Ibu Anita, A.md. selaku staf administrasi di Jurusan Ilmu Komputer
yang telah memberikan kemudahan dalam menyelesaikan administrasi
dalam pengerjaan skripsi.
9. Asriyan Yondi Cahya yang selalu mendoakan dan memberikan
dukungan, inspirasi, dan keceriaan kepada penulis demi selesainya
mengenyam pendidikan di Universitas Lampung.
10. Fitriana Rahmawati selaku teman seperjuangan Kerja Praktek
sekaligus pengerjaan skripsi.
11. Pandya Panditatwa, Ismail Indra Pratama, M. Faisal Wijaya, Dea
Trisna Ananda, Ardi Yulianto, Clara Maria, Orien Rindy Erika, Yunita,
Novitasari, Aldona Pronika, Dona Eria, Rizki Candra Aditia, Azarico
Darusman, dan teman-teman satu angkatan Ilmu Komputer 2011 yang
telah memberikan penulis inspirasi dan keceriaan selama menjalankan
xiii
12. Seluruh teman-teman angkatan 2010 Jurusan Ilmu Komputer
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Lampung.
Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang
membutuhkannya. Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh
dari kata sempurna, karena pada hekekatnya kesempurnaan hanyalah milik Allah
SWT. Untuk itu, penulis memohon maaf atas segala kekurangan dan keterbatasan
pada skripsi ini. Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk
perbaikan di masa yang akan datang.
Bandar Lampung, 16 Oktober 2014
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Setiap perusahaan pasti memiliki departemen yang bertugas dalam
mengelola sumber daya manusia. Faktor sumber daya manusia itu sendiri
merupakan faktor yang sangat penting dalam mendukung kinerja sebuah
perusahaan. Manajemen sumber daya manusia yang dilakukan biasanya meliputi
proses penerimaan, pembinaan, dan pelatihan karyawan.
PT. Traktor Nusantara adalah perusahaan yang bekerja di bidang penjualan
dan pemeliharaan alat-alat pertanian, industri, dan konstruksi jalan. Untuk
administrasi manajemen sumber daya manusia, PT. Traktor Nusantara Cabang
Bandar Lampung memiliki dua staf yang ada di Departemen Administrasi. Ada
tiga proses bisnis utama pada departemen ini, yaitu penerimaan karyawan,
penilaian kinerja, dan penggajian.
Untuk ketiga proses bisnis utama, Administration Departement Head
(ADH) dan staf melakukan keseluruhan prosesnya dengan menggunakan
Microsoft Excel. Alur yang cukup rumit pada proses bisnis menyebabkan kerap
terjadi kesalahan dan informasi yang tidak bisa segera disajikan dengan mudah.
Pada penelitian ini proses bisnis yang dibahas adalah penerimaan karyawan dan
2 Proses penerimaan karyawan memerlukan sebuah standar seleksi sesuai
kebutuhan perusahaan tersebut. Tidak jarang terjadi kesalahan penempatan yang
tidak sesuai dengan kualifikasi dari pelamar itu sendiri. Jika ini terjadi, dapat
menghabiskan banyak biaya dalam pelaksanaannya dengan hasil yang kurang
memuaskan. Proses seleksi karyawan ini merupakan salah satu area sistem
pendukung keputusan (SPK).
Menurut Wibowo (2010) SPK adalah salah satu sistem yang dapat
dimanfaatkan untuk mendukung suatu keputusan dari pengambilan keputusan.
SPK menggunakan data, memberikan antarmuka pengguna yang mudah, dan
dapat menggabungkan pemikiran pengambil keputusan.
Dalam penerapan SPK yang memiliki multi kriteria terdapat berbagai
metode yang dapat digunakan antara lain, Analytical Hierarchy Process (AHP)
(Ramadan et.al, 2014), Gray Relational Analysis (GRA) (Huang, 2003), Simple
Additive Weighting (SAW) (Dyah et.al, 2014), dan TOPSIS (Joshi et.al, 2014).
Salah satu metode yang paling sering diterapkan pada suatu SPK adalah AHP.
Dalam penelitian yang dilakukan Ramadan et.al. (2013) metode Analytical
Hierarchy Process (AHP) dapat diterapkan pada seleksi penerimaan karyawan.
Pada penelitian tersebut disebutkan bahwa dengan menggunakan metode AHP
pada suatu SPK menghasilkan hasil yang lebih baik dalam menampilkan skor
evaluasi. Serta menghasilkan suatu perangkingan dari alternatif-alternatif yang
diuji.
Sedangkan untuk permasalahan yang dihadapi dalam proses bisnis
penggajian adalah terjadi penulisan kesalahan dalam perhitungan penggajian yang
3 Oleh karena itu, dibutuhkan pengembangan modul dalam penyeleksian
karyawan dan penggajian, serta diperlukan perancangan dan desain sistem baru
yang dapat menggantikan sistem lama dan dapat memenuhi kebutuhan proses
bisnis tersebut. Dalam penelitian ini maka penulis memberi judul “Pengembangan
Modul Penerimaan Karyawan dan Modul Penggajian Pada Sistem Informasi
Kepegawaian PT. Traktor Nusantara Bandar Lampung”. Perancangan sistem
informasi ini diharapkan dapat menangani kendala atau permasalahan yang
dihadapi oleh departemen atau bagian Administrasi PT. Traktor Nusantara.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan di atas, permasalahan yang ada dalam penelitian ini
yaitu bagaimana mengembangkan modul penerimaan karyawan serta
pengembangan aplikasi untuk proses penggajian pada PT. Traktor Nusantara
sesuai dengan proses bisnis perusahaan.
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Modul yang dikembangkan adalah sistem penerimaan karyawan dan
penggajian.
2. Metode SPK yang digunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP)
pada modul penerimaan karyawan.
3. Faktor kriteria yang digunakan adalah pendidikan, Indeks Prestasi
Kumulatif (IPK), nilai Tes Potensi Akademik (TPA), nilai Test Of English
4 4. Modul penggajian menggunakan web service dari Sistem Informasi Job
Record dan Penilaian Kinerja Karyawan PT. Traktor Nusantara.
1.4 Tujuan
Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah mengembangkan modul
penerimaan karyawan dan penggajian serta mengimplementasikan metode
Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk modul penerimaan karyawan pada
sistem informasi kepegawaian dan modul penggajian yang diambil dari penilaian
kinerja karyawan PT. Traktor Nusantara.
1.5 Manfaat
Adapun manfaat dari dirancangnya aplikasi ini adalah sebagai berikut:
1. Mempermudah Administration Departement Head (ADH) dalam melakukan
proses sistem pengambilan keputusan penerimaan karyawan secara
perangkingan dari alternatif-alternatif yang diuji.
2. Membantu Administration Departement Head (ADH) dalam menghitung
gaji bulanan.
3. Memudahkan tugas dari manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Sistem Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan
lebih berarti bagi yang menerimanya. Definisi atau pengertian sistem secara
umum merupakan kegiatan atau aktifitas yang melibatkan serangkaian proses,
berisi informasi-informasi yang digunakan untuk mencapai tujuan. Pengertian
Sistem Informasi yang terorganisasi untuk mencapai tujuan dalam sebuah
organisasi.
Sistem Informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu
sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi kapan
saja diperlukan. Sistem Informasi ini dapat menyimpan, mengambil, mengubah,
mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan
sistem informasi atau peralatan sistem lainnya (Jogiyanto, 2000).
2.2 Pengertian Karyawan
Karyawan adalah orang yang bekerja pada suatu lembaga (kantor,
perusahaan, dan sebagainya) dengan mendapat gaji atau upah. Karyawan juga
sebagai penjual jasa (pikiran dan tenaga) dan mendapatkan kompensasi yang
6 dikatakan bahwa karyawan memegang peranan penting dalam menjalankan segala
aktivitas perusahaan agar dapat tumbuh berkembang mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan (Permata, 2012).
2.3 Perekrutan Tenaga Kerja
Perekrutan tenaga kerja adalah suatu proses mencari tenaga kerja dan
mendorong serta memberi pengharapan kepada mereka untuk memberi pekerjaan
pada perusahaan. Dengan demikian, penentuan untuk memelih tenaga kerja yang
diharapkan perusahaan memerlukan tindakan yang ilmiah dan rasional. Kegiatan
untuk memilih dan menentukan tenaga kerja yang memenuhi kriteria dan harapan
perusahaan adalah “seleksi” (selection). Oleh karena itu, seleksi tenaga kerja
adalah kegiatan untuk menentukan dan memilih tenaga kerja yang memenuhi
kriteria yang telah ditetapkan perusahaan serta memprediksi kemungkinan dan
keberhasilan/kegagalan individu dalam pekerjaan yang diberikan kepadanya
(Siswanto, 2003).
2.4 Pengertian Penggajian
Gaji adalah suatu bentuk balas jasa ataupun penghargaan yang diberikan
secara teratur kepada seorang pegawai atas jasa dan hasil kerjanya. Gaji sering
juga disebut sebagai upah, dimana keduanya merupakan suatu bentuk kompensasi,
yakni imbalan jasa yang diberikan secara teratur atas prestasi kerja yang diberikan
kepada seorang pegawai. Perbedaan gaji dan upah hanya terletak pada kuatnya
ikatan kerja dan jangka waktu penerimaannya. Seseorang menerima gaji apabila
7 kurang kuat. Dilihat dari jangka waktu penerimaannya, gaji pada umumnya
diberikan pada setiap akhir bulan, sedang upah diberikan pada setiap hari ataupun
setiap minggu. Dalam hal ini, pengertian gaji untuk seterusnya disebut sebagai
gaji pokok (Leon, 2006).
2.5 Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System)
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan sistem yang dibuat untuk
membantu mengambil keputusan oleh komputer dalam suatu permasalahan.
Dalam kasus ini komputer bukan sebagai pengganti dalam mengambil keputusan
melainkan hanya membantu pengguna dalam mengambil keputusan dengan cara
menampilkan hasil kalkulasi data yang diberikan pengguna sehingga dapat
menjadi patokan dalam mengambil keputusan.
Pendapat beberapa ahli bahwa SPK atau Decision Support System (DSS)
dibuat untuk meningkatkan proses dan kualitas hasil pengambilan keputusan,
dimana DSS dapat memadukan data dan pengetahuan untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi dalam proses pengambilan keputusan tersebut, di samping
itu SPK juga memberdayakan resources individu secara intelek dengan
kemampuan komputer untuk meningkatkan kualitas keputusan dan berhubungan
dengan manajemen pengambilan keputusan serta berhubungan dengan
masalah-masalah yang semi terstruktur (Maharrani dkk, 2010).
2.6 Analytical Hierarchi Process (AHP)
Metode AHP yang dikembangkan oleh Thomas L Saaty merupakan model
8 hirarki, masalah kompleks atau tidak terstruktur dipecah dalam sub-sub masalah
kemudian disusun menjadi suatu bentuk hirarki. AHP mempunyai kemampuan
untuk memecahkan masalah multikriteria berdasar perbandingan preferensi dari
setiap elemen dalam hirarki (Husni, 2010). Menurut Husni (2010)
langkah-langkah pada metode AHP adalah sebagai berikut:
1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan.
2. Membuat struktur hirarki yang diawali dengan tujuan umum, dilanjutkan
dengan subtujuan-subtujuan, kriteria dan kemungkinan alternatif pada
tingkatan kriteria yang paling bawah.
3. Membuat matriks perbandingan berpasangan. Perbandingan dilakukan
berdasarkan penilaian (judgment) dari pengambil keputusan dengan menilai
tingkat kepentingan suatu elemen dibandingkan elemen lainnya.
4. Melakukan perbandingan berpasangan sehingga diperoleh judgment
seluruhnya sebanyak buah, dimana n adalah banyaknya elemen yang
dibandingkan.
5. Menghitung nilai prioritas (vektor eigen) dan menguji konsistensinya, jika
tidak konsisten maka pengambilan data diulangi.
6. Mengulangi langkah 3, 4 dan 5 untuk seluruh tingkat hirarki.
7. Menghitung prioritas (vektor eigen) dari setiap matriks perbandingan
berpasangan. Nilai prioritas (vektor eigen) merupakan bobot setiap elemen.
8. Memeriksa konsistensi hirarki, konsistensi suatu hirarki ditunjukan dari nilai
consistency ratio (CR). Jika nilai CR lebih dari 10% maka penilaian data
9 Untuk menilai perbandingan tingkat kepentingan elemen, ditetapkan skala
kuantitatif 1 sampai 9 ditunjukkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Skala penilaian perbandingan pasangan (Husni, 2010)
Intentitas
Kepentingan Keterangan
1 Kedua elemen sama pentingnya
3 Elemen yang satu sedikit lebih penting dari pada elemen
lainnya.
5 Elemen yang satu lebih penting dari pada elemen lainnya.
7 Satu elemen mutlak penting dari pada elemen lainnya.
9 Satu elemen mutlak sangat penting dari pada elemen lainnya.
2,4,6,8 Nilai-nilai antara dua nilai pertimabangan yang berdekatan.
9 Jika untuk aktivitas i mendapatkan satu angka dibanding
dengan aktivitas j, maka j mempunyai nilai kebalikannya
dibanding dengan i.
Menurut Husni (2010) Matriks bobot yang diperoleh dari perbandingan
berpasangan harus memiliki hubungan kardinal dan hubungan ordinal.
1) Hubungan kardinal dapat diketahui dengan melihat preferensi multiplikatif,
misalnya bola voli lebih besar 3 kali dari bola tenis, bola tenis lebih besar 2 kali
dari bola pingpong, maka bola voli lebih besar 6 kali dari bola pingpong.
2) Hubungan ordinal dapat dilihat dengan melihat preferensi transitif,
misalnya bola voli lebih besar dari bola tenis dan bola tenis lebih besar dari bola
10 Pada keadaan nyata sering terjadi penyimpangan dari hubungan tersebut
sehingga matriks menjadi tidak konsisten. Penyimpangan konsistensi dinyatakan
dengan Consistency Index (CI) dengan persamaan:
= (Husni, 2010) Persamaan Consistensi Index (CI) (2.1)
max = eigen value maksimum
n = ukuran matriks
Kebalikan dari CI adalah Random Index (RI) untuk matriks dengan ukuran
yang berbeda-beda dan ditunjukkan pada Tabel 2.
Tabel 2. Nilai RI (Husni, 2010)
Ukuran Matriks Index Random
1,2 0.00
Perbandingan antara CI dan RI suatu matriks didefinisikan sebagai
11 = Husni (2010) Persamaan Consistency Ratio(CR) (2.2)
Matriks perbandingan berpasangan untuk model AHP dapat diterima jika
besarnya CR ≤ 0.1.
2.7 XML dan Web Service
XML merupakan suatu format dokumen yang berbasis teks, dengan
menggunakan format dokumen XML, web service memungkinkan suatu aplikasi
dapat berkomunikasi dengan aplikasi lainnya, dengan kata lain XML web service
dapat menyediakan fungsi-fungsi yang dapat digunakan oleh aplikasi client.
Arsitektur model dari aplikasi yang dibuat akan berubah seperti pada saat
peralihan dari aplikasi client server menjadi aplikasi berbasis web. Selain itu Web
service dapat diimplementasikan dalam berbagai platform menggunakan bahasa
pemrograman apapun (Hadiwinata, 2003).
2.8 Penelitian Terkini
Berdasarkan analisa pada sistem yang berjalan dibutuhkan sebuah sistem
informasi kepegawaian, yang di dalamnya berisi modul seleksi penerimaan
karyawan dan perhitungan penggajian serta penerimaan karyawan akan
mengimplementasikan konsep sistem penunjang keputusan.
Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan Ramadan et.al. (2013) bahwa
metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dapat digunakan dalam penyeleksi
penerimaan karyawan baru. Metode ini dapat menggunakan proses pemeringkatan
untuk menyeleksi objek yang memiliki multikriteria. Pada penelitian tersebut
12 menghasilkan hasil yang lebih baik dalam menampilkan skor evaluasi. Serta
menghasilkan suatu perangkingan dari alternatif-alternatif yang diuji.
Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan Husni (2010) bahwa hirarki
fungsional dari AHP dapat memecahkan masalah-masalah kompleks yang
mengambil kriteria cukup banyak, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai model
dalam sistem pendukung keputusan seleksi penerimaan karyawan yang
mengambil banyak kriteria seleksi dan alternatif pelamar yang dicalonkan untuk
diterima.
Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk membuat sebuah sistem
informasi kepegawaian yang di dalamnya berisi modul penerimaan seleksi
karyawan yang menggunakan metode AHP dan penggajian.
2.9 Metode Pengembangan Sistem
Dalam pengembangan sistem ini penulis menggunakan metode
pengembangan Waterfall. Metode Waterfall ini merupakan metode
pengembangan sistem yang dalam fase pengerjaannya dilakukan secara bertahap
dan berurutan. Jadi, jika langkah pertama belum dikerjakan maka kita tidak dapat
mengerjakan pada langkah selanjutnya. Metode Waterfall terdiri dari beberapa
langkah pengerjaan yaitu analisa, design, coding dan testing, pengujian dan
penerapan dan pemeliharaan (Shalahuddin, 2013). Metode waterfall ditunjukan
13 Gambar 2.1. Metode Waterfall
2.10 Unified Modeling Language (UML)
Unified Modeling Language (UML) adalah notasi yang lengkap untuk
membuat visualisasi model suatu sistem. Sistem berisi informasi dan fungsi, tetapi
yang secara normal digunakan untuk memodelkan sistem komputer. Keuntungan
menggunakan Unified Modeling Language (UML), adalah sebagai berikut:
1. Software terdesain dan terdokumentasi secara professional sebelum dibuat.
2. Desain yang dibuat terlebih dahulu membuat reusable code dapat dikode
dengan tingkat efisiensi yang tinggi.
3. „Lubang‟ dapat ditemukan saat penggambaran desain.
4. Dengan membuat UML dapat melihat gambaran besar dari suatu software.
UML menjanjikan akan menghasilkan hasil dengan biaya rendah, software
lebih efisien, lebih dapat dipercaya, dan hubungan antar bagian yang terlibat
menjadi lebih baik (Sugiarti, 2013).
UML merupakan sintaks umum untuk membuat model logika dari suatu
sistem dan digunakan untuk menggambarkan sistem agar dapat dipahami selama
fase analisis dan desain. UML biasanya disajikan dalam bentuk diagram atau
14 class yang meliputi inheritance, association dan komposisi. UML terdiri dari
banyak diagram, antara lain use case, activity diagram, sequence diagram, dan
class diagram.
2.10.1 Use Case Diagram
Use case diagram merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem
yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau
lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case
digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem
informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu.
Simbol-simbol yang digunakan pada use case diagram ditunjukkan pada Tabel 3.
Tabel 3. Simbol-simbol pada use case diagram
Nama Simbol Deskripsi
Use Case Fungsionalitas yang disediakan sistem
sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan
antar unit atau aktor, biasanya dinyatakan
dengan menggunakan kata kerja di awal di
frase nama Use Case.
Aktor Orang atau Aktor hanya memberikan
informasi kesistem, aktor hanya menerima
informasi dari sistem, aktor memberikan dan
menerima informasi kedaan dari sistem.
Asosiasi Asosiasi merupakan hubungan statis antar
elemen yang menggambarkan elemen yang
memiliki atribut berupa elemen lain, atau
elemen yang harus mengetahui eksistensi
15
Nama Simbol Deskripsi
Ekstensi Arah panah mengarah pada use case yang
ditambahkan, biasanya use case yang
menjadi extend-nya merupakan jenis yang
sama dengan use case yang menjadi
induknya.
Generalisasi Hubungan generalisasi dan spesialisasi
(umum-khusus) antara dua buah use case
dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang
lebih umum dari yang lainnya, misalnya:
arah panah mengarah pada use case yang
menjadi generalisasinya (umum).
Generalisasi merupakan hubungan hirarkis
antara elemen. Elemen dapat mewarisi
semua atribut dan metode elemen asalnya
dan menambah fungsionalitas baru.
Include
<<include>>
Relasi use case tambahan ke sebuah use
case yang ditambahkan memerlukan use
case ini untuk menjalankan fungsinya atau
sebagai syarat.
2.10.2 Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan rangkaian alir aktivitas dalam sistem yang
dirancang, digunakan untuk mendeskripsikan aktivitas yang dibentuk dalam suatu
operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case
atau interaksi. Activity diagram berupa flow chart yang digunakan untuk
memperlihatkan alir kerja dari sistem (Sugiarti, 2013).
Activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari
16 yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan
aktivitas sistem yang dapat dilakukan oleh sistem. Simbol-simbol yang digunakan
pada activity diagram ditunjukkan pada Tabel 4.
Tabel 4. Simbol-simbol pada activity diagram
Nama Simbol Deskripsi
Status Awal Sebuah aktivitas sistem memiliki
sebuah status awal.
Aktivitas Aktivitas yang dilakukan sistem
biasanya diawali dengan kata
kerja.
percabangan/decision Asosiasi percabangan dimana
jika ada pilihan aktivitas lebih
dari satu.
Penggabungan / join Asosiasi penggabungan dimana
lebih dari satu aktivitas
digabungkan menjadi satu.
Status akhir Sebuah diagram aktivitas
memiliki sebuah status akhir
yang dilakukan sistem.
Swimlane Memisahkan organisasi bisnis
yang bertanggung jawab
terhadap aktivitas yang terjadi.
2.10.3 Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di
sekitar sequence termasuk pengguna, display,dan sebagainya berupa message
yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri antara dimensi
17 diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian
langkah-langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan
output tertentu (Sugiarti, 2013). Simbol-simbol yang digunakan pada sequence
diagram ditunjukkan pada Tabel 5.
Tabel 5. Simbol-simbol pada sequence diagram
Nama Simbol Deskripsi
Aktor Orang, proses, atau sistem lain yang
berinteraksi dengan sistem informasi
yang akan dibuat di luar sistem informasi
yang akan dibuat itu sendiri.
Lifeline Menyatakan kehidupan suatu objek,
untuk menggambarkan kelas dan objek.
Objek message Menyatakan objek yang berinteraksi
(pesan).
Waktu Aktif Menyatakan objek dalam keadaan aktif
dan berinteraksi, semua yang terhubung
dengan waktu aktif.
Pesan tipe create Menyatakan suatu objek membuat objek
yang lain, arah panah mengarah pada
objek yang dibuat.
Pesan tipe call Menyatakan suatu objek memanggil
operasi/metode yang ada pada objek lain
atau dirinya sendiri, sesuai dengan kelas
objek yang berinteraksi.
Pesan tipe return Menyatakan bahwa suatu objek yang
telah menjalankan suatu operasi atau
metode menghasilkan suatu kembalian ke
objek tertentu, arah panah mengarah pada
18
2.10.4 Class Diagram
Diagram kelas atau Class Diagram menggambarkan struktur sistem dari segi
pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki
apa yang disebut atribut dan metode atau operasi (Sugiarti, 2013). Simbol-simbol
pada class diagram akan dijelaskan pada Tabel 6.
Tabel 6. Simbol-simbol pada Class Diagram
No Gambar Nama Keterangan
1 Generalization Hubungan dimana objek anak
(descendent) berbagi perilaku dan
struktur data dari objek yang ada di
atasnya objek induk (ancestor).
2 Nary
Association
Upaya untuk menghindari asosiasi
dengan lebih dari 2 objek.
3 Class Himpunan dari objek-objek yang
berbagi atribut serta operasi yang
sama.
4 Collaboration Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang
ditampilkan sistem yang
menghasilkan suatu hasil yang
terukur bagi suatu actor
5 Realization Operasi yang benar-benar dilakukan
oleh suatu objek.
6 Dependency Hubungan dimana perubahan yang
terjadi pada suatu elemen mandiri
(independent) akan mempegaruhi
elemen yang bergantung padanya
elemen yang tidak mandiri
7 Association Apa yang menghubungkan antara
19
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung Selatan. Waktu penelitian
dilaksanakan pada Semester Genap Tahun Ajaran 2014/2015.
3.2 Perangkat
Perangkat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
1. Perangkat keras: TOSHIBA NB520 dengan spesifikasi Processor Intel(R)
Atom(TM) CPU N570 @1.66Ghz 1.67Ghz Memory: 1,00 GB RAM.
2. Perangkat lunak: OS Windows 7 Ultimate 32 bit, XAMPP, Web Browser,
Adobe Dreamweaver, Enterprise Architecture, dan Notepad++ versi 6.6.2.
3.3 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah studi litelatur, dilakukan dengan
membaca buku-buku dan jurnal-jurnal yang berkaitan dengan sistem informasi
pendukung keputusan pada seleksi penerimaan pegawai dengan metode AHP.
Tujuan metode litelatur adalah untuk memperoleh sumber referensi sehingga
20
3.4 Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian yaitu tahapan yang akan dilakukan untuk mempermudah
dalam melakukan penelitian. Metode yang mendukung dalam sistem informasi
kepegawaian modul penerimaan karyawan adalah metode Analytical Hierarchy
Process (AHP) selain modul penerimaan karyawan menggunakan metode AHP,
sistem informasi ini terdapat modul penggajian. Metode pengembangan sistem
yang digunakan adalah metode Waterfall.
Secara garis besar metode Waterfall mempunyai langkah-langkah yaitu
analisa kebutuhan, desain sistem, penulisan kode program, Pengujian Program,
penerapan program, dan pemeliharaan. Proses testing dilakukan dengan
melakukan percobaan dan pembuktian terhadap fitur-fitur sistem yang telah
dibangun apakah telah sesuai dengan kebutuhan atau masih terdapat kekurangan.
21 Gambar 3.1. Tahap Penelitian
3.4.1 Perencanaan Sistem
Tahap awal yaitu pendefinisian masalah yang akan diselesaikan dari sistem
yang akan dibangun yaitu, bagaimana membuat sistem informasi modul seleksi
penerimaan karyawan serta sistem penggajian. Dari masalah tersebut, maka akan
dibangun suatu sistem informasi pendukung keputusan pada seleksi penerimaan
22 membangun sebuah SPK menggunakan metode AHP dibutuhkan informasi berupa
data-data pelamar atau calon karyawan baru yang menjadi objek pada SPK.
Data-data yang dibutuhkan SPK yaitu Ijazah terakhir, lama pengalaman kerja, IPK.,
nilai tes TPA, nilai tes TOEFL, dan sertifikat keahlian pelamar.
Selain data-data pelamar pada SPK yang menggunakan metode AHP juga
dibutuhkan input berupa matriks perbandingan berpasangan tiap kriteria, sehingga
didapat hasil dari penyeleksian SPK data-data pelamar baik itu yang diterima
maupun ditolak perusahaan. Setelah itu input pelamar yang diterima ke dalam
database karyawan untuk memudahkan dalam perhitungan gaji.
3.4.2 Analisis Kebutuhan 3.4.2.1Kebutuhan Proses Bisnis
Agar lebih mudah merancang sebuah program aplikasi, maka perlu
melakukan analisa kebutuhan proses bisnis. Analisa kebutuhan proses bisnis dari
program aplikasi yang akan dibangun, antara lain:
1. Pada bagian ADH terdapat tiga proses bisnis utama yaitu penerimaan
karyawan, penilaian kinerja, dan penggajian.
2. ADH melakukan proses bisnis penyeleksian penerimaan karyawan baru
dengan SPK menggunakan metode AHP.
3. Setelah melakukan proses penyeleksian pelamar, pelamar diangkat menjadi
karyawan.
4. Kemudian hasil laporan kerja (job record) karyawan tersebut dilakukan
proses penilaian pada sistem informasi (job record) dan penilaian kinerja
23 5. Dari hasil laporan kerja (job record) dan penilaian kinerja tersebut
didapatlah hasil lemburan dan insentif yang digunakan di modul penggajian
dengan menerapkan web service.
6. Modul penggajian dapat diakses setiap priode tanggal 25, apabila modul
digunakan sebelum priode tanggal 25 maka tidak dapat diproses. Sedangkan
apabila modul penggajian tersebut sudah digunakan maka akan tampil
pemberitahuan “sudah gajian”.
3.4.2.2Kebutuhan software
Perangkat keras digunakan dalam pengembangan sistem ini yaitu berupa
laptop dengan spesifikasi yaitu processor Intel (R) Atom (TM) CPU N570
@1.66Ghz 1.67Ghz Memory: 1,00 GB RAM. Sedangkan perangkat lunak yang
digunakan yaitu OS Windows 7 Ultimate 32 bit, Adobe Photoshop CS5,
Notepad++ versi 6.6.2, XAMPP versi 1.8.1, Google Chrome, serta Enterprise
Architecture.
3.4.3 Desain
Proses desain yaitu proses alur kerja sistem, tahap-tahap pengerjaan sistem
serta tahap-tahap berjalannya sistem dengan baik. Berikut adalah penjabaran dari
tahap-tahap tersebut disajikan dalam bentuk diagram serta rancangan antarmuka
24 3.4.3.1 Use Case Diagram
Use case diagram pada sistem ini memiliki satu aktor yaitu ADH sebagai
admin atau operator yang bertugas melakukan seluruh proses pada sistem
ini. Proses yang dimaksud adalah memasukkan data pelamar, melihat
master lowongan, mengubah matriks perbandingan berpasangan, melihat
hasil seleksi, serta mengelola data penggajian dan kelola laporan. Sebelum
menggunakan sistem ini admin harus melakukan login terlebih dahulu. Use
case diagram pada sistem ini disajikankan pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2. Use case Diagram
3.4.3.2 Activity Diagram
Activity diagram atau diagram aktivitas yang dibuat pada penelitian ini
disesuaikan dari setiap proses utama yang ada pada use case diagram yaitu
25 3.4.3.2.1 Activity Diagram Login
Proses login merupakan proses otentifikasi pengguna untuk mencegah
orang lain yang tidak memiliki hak menggunakan sistem sehingga keamanan data
dapat terjaga. Proses ini ditunjukkan pada Gambar 3.3.
Gambar 3.3. Activity diagram login
3.4.3.2.2 Activity Diagram Kelola Penerimaan
Pada menu Penerimaan terdapat tiga sub menu yaitu, sub menu Pelamar,
sub menu Master Lowongan, dan sub menu Master Jabatan. Sub menu tersebut
26 karyawan. Activity Diagram Kelola Penerimaan pada sistem ini disajikan pada
Gambar 3.4.
Gambar 3.4. Activity Diagram Kelola Penerimaan
a. Secara lebih terperinci Activity Diagram Sub Menu Master Lowongan
Setelah admin masuk ke dalam sistem, sub menu ini dapat dipilih pada menu
Penerimaan. Proses ini dapat memasukan lowongan sesuai deskripsi kebutuhan.
Setelah data dimasukkan, sistem akan menampilkan data lowongan yang sudah
ada pada database. Pada tampilan admin dapat menambah lowongan, mengubah
lowongan, menghapus lowongan, mengubah status lowongan masih buka atau
tutup, serta lihat pelamar yang terdaftar di lowongan tersebut. Proses ini dapat
dilihat pada Gambar 3.5.
27 Gambar 3.5 Activity Diagram Sub Menu Master lowongan
b. Activity Diagram Sub Menu Pelamar
Setelah admin masuk ke dalam sistem, sub menu ini dapat dipilih pada menu
Penerimaan. Proses ini diawali dengan memilih lowongan untuk jabatan. Setelah
itu admin dapat memasukkan data pelamar, sistem menampilkan data pelamar
yang sudah ada pada database. Pada tampilan admin dapat mengubah data
pelamar, menghapus data pelamar, dan dapat menambah data pelamar. Proses ini
28 Gambar 3.6 Activity diagram Sub Menu Pelamar
c. Activity Diagram Master Jabatan
Setelah admin masuk ke dalam sistem, sub menu ini dapat dipilih pada menu
Penerimaan. Proses ini dapat melihat data jabatan yang ada di perusahaan ini.
29 transportasi, hingga uang makan. dari tiap jabatan struktural yang ada di
perusahaan. Proses ini dapat dilihat pada Gambar 3.7
Gambar 3.7. Activity diagram Sub Menu Master Jabatan
3.4.3.2.3 Activity Diagram Kelola SPK
Pada Menu SPK terdapat dua sub menu yaitu, sub menu Matriks
Perbandingan dan sub menu SPK. Sub menu tersebut untuk memudahkan
pengguna dalam mengelola SPK atau sistem pengambilan keputusan. Activity
30 Gambar 3.8. Activity Diagram Kelola SPK
Secara lebih terperinci sub menu pada menu SPK akan dijelaskan di bawah
ini.
a. Activity Diagram sub menu Matriks Perbandingan
Setelah admin masuk ke dalam sistem, sub menu ini dapat dipilih pada menu
SPK. Proses ini diawali dengan pilih id jabatan pelamar agar dapat mengganti
nilai matriks perbandingan berpasangan yang digunakan sebagai salah satu syarat
31 Gambar 3.9. Activity diagram sub menu Matriks Perbandingan
b. Activity Diagram Sub Menu SPK
Setelah admin masuk ke dalam sistem menu, sub menu ini dapat dipilih pada
menu SPK. Proses ini diawali dengan pilih id jabatan pelamar yang akan dilihat.
Kemudian admin dapat melihat hasil seleksi pelamar yang telah dilakukan oleh
SPK sesuai dengan lowongan untuk jabatan yang dipilih pengguna. Proses ini
32 Gambar 3.10. Activity diagram sub menu SPK.
3.4.3.2.4 Activity Diagram Kelola Penggajian
Pada menu penggajian terdapat tiga sub menu yaitu, sub menu Master
Karyawan, sub menu Peminjaman, dan sub menu Penggajian. Sub menu tersebut
untuk memudahkan pengguna dalam menghitungan gaji. Activity Diagram Kelola
33 Gambar 3.11 Activity Diagram Kelola Penggajian
Secara lebih terperinci sub menu pada menu Penggajian akan dijelaskan di
bawah ini.
a. Activity diagram sub menu Master Karyawan
Setelah admin masuk ke dalam sistem, sub menu ini dapat dipilh pada menu
Penggajian. Proses sistem ini dapat memasukan data karyawan yang lulus seleksi.
Setelah itu sistem menampilkan data pelamar yang sudah ada pada database.
Pengguna juga dapat mengubah data, menghapus data, dan menambah data.
34 Gambar 3.12. Activity diagram sub menu Master Karyawan
b. Activity Diagram Sub menu Peminjaman
Setelah admin masuk ke dalam sistem, sub menu ini dapat dipilih pada menu
Penggajian. Proses ini dapat memasukan data-data karyawan yang meminjam
serta mengembalikan uang ke perusahaan. setelah itu sistem akan menampilkan
data karyawan tersebut yang sudah ada pada database. Pengguna juga dapat
mengubah data, menambah data, serta menghapus data. Proses ini dapat dilihat
35 Gambar 3.13. Activity diagram sub menu Pinjaman
c. Activity Diagram sub menu Master Penggajian
Setelah admin masuk ke dalam sistem, sub menu ini dapat dipilih pada menu
Penggajian. Proses ini dapat memasukan data-data gaji karyawan, menghitung
dan menampilkan data gaji karyawan tersebut yang sudah ada pada database.
Pengguna juga dapat mengubah data, menambah data, dan mencetak slip gaji.
36 Gambar 3.14. Activity diagram sub menu Master Penggajian
3.4.3.3Sequence Diagram
Sequence diagram atau diagram interaksi antar objek yang dibuat pada
penelitian ini disesuaikan dari setiap proses utama yang ada pada use diagram.
37 3.4.3.3.1 Sequence Diagram login
Gambar 3.15 sequence Diagram login
Admin melakukan login dengan memasukkan username dan password.
Apabila data benar, maka akan ada validasi login dan admin masuk ke dalam
sistem. Apabila data salah, maka akan ada pemberitahuan bahwa login data tidak
valid.
3.4.3.3.2 Sequence Diagram Kelola Penerimaan
Setelah admin masuk ke dalam sistem, pilih menu Penerimaan maka
sistem menampilkan sub-sub menu Penerimaan yaitu sub menu Master
Lowongan, Pelamar, serta Master Jabatan. Setelah itu admin dapat memilih
sub-sub menu tersebut sesuai kebutuhan maka sistem akan menampilkan informasi
sesuai sub menu yang terpilih. Secara lebih terperinci sub menu pada menu
38 Gambar 3.16. Sequence diagram Kelola Penerimaan
a. Sequence Diagram Sub Menu Master Lowongan
Setelah admin masuk ke dalam sistem, pilih menu Penerimaan lalu pilih sub
menu master lowongan maka sistem menampilkan informasi sub menu master
lowongan. Admin memasukkan lowongan lalu mengklik tombol OK maka data
tersimpan ke dalam tabel dan sistem menampilkan informasi data yang sudah ada
pada database. Selain itu, admin dapat mengubah data lowongan, menghapus,
melihat pelamar yang sudah terdaftar dilowongan tersebut, serta mengubah status
lowongan untuk ditutup atau masih dibuka sehingga sistem menampilkan
39 Gambar 3.17. Sequence diagram sub menu Master Lowongan
b. Sequence Diagram Sub Menu Pelamar
Setelah admin masuk ke dalam sistem, pilih menu Penerimaan lalu pilih sub
menu Pelamar maka sistem menampilkan informasi sub menu Pelamar. Admin
memilih lowongan terlebih dahulu untuk jabatan yang dibutuhkan lalu admin
memasukkan pelamar lalu mengklik tombol OK maka data tersimpan ke dalam
40 Selain itu, admin dapat mengubah data pelamar, dan menghapus data pelamar
sehingga sistem menampilkan informasi data pelamar terbaharui.
Gambar 3.18 Sequence Diagram Sub menu Pelamar
c. Sequence Diagram Sub menu Master Jabatan
Setelah admin masuk ke dalam sistem, pilih menu Penerimaan lalu pilih sub
menu Master Jabatan. Sehingga sistem menampilkan informasi sub menu Master
41 Gambar 3.19 Sequence Diagram Sub Menu Master Jabatan
3.4.3.3.3 Sequence Diagram Kelola SPK
42 Setelah admin masuk ke dalam sistem, pilih menu SPK maka sistem
menampilkan sub-sub menu pada SPK yaitu sub menu Matriks Perbandingan, dan
SPK. Setelah itu admin dapat memilih sub-sub menu tersebut sesuai kebutuhan
maka sistem akan menampilkan informasi sesuai sub menu yang terpilih. Secara
lebih terperinci sub menu pada menu SPK akan dijelaskan di bawah ini:
a. Sequence Diagram Sub Menu Matriks Perbandingan
Gambar 3.21 Sequence Diagram Sub Menu Matriks Perbandingan
Setelah admin masuk ke dalam sistem, pilih menu SPK lalu pilih sub menu
SPK maka sistem menampilkan informasi sub menu Matriks Perbandingan.
Proses sistem ini admin diawali dengan memilih id jabatan lalu admin dapat
mengubah matriks lalu mengklik tombol OK maka data tersimpan ke dalam tabel
dan sistem menampilkan informasi data yang sudah ada pada database. Sehingga
43 b. Sequence Diagram Sub Menu SPK
Setelah admin masuk ke dalam sistem, pilih menu SPK lalu pilih sub menu
SPK maka sistem menampilkan informasi sub menu SPK. Proses sistem ini admin
diawali dengan memilih id jabatan lalu sistem menampilkan informasi hasil
seleksi SPK berdasarkan lowongan jabatan.
Gambar 3.22 Sequence Diagram Sub Menu SPK
3.4.3.3.4 Sequence Diagram Kelola Penggajian
Setelah admin masuk ke dalam sistem, pilih menu Penggajian maka sistem
menampilkan sub-sub menu yaitu sub menu Master Karyawan, Peminjaman,
serta Master Penggajian. Setelah itu admin dapat memilih sub-sub menu tersebut
sesuai kebutuhan maka sistem akan menampilkan informasi sesuai sub menu
44 Gambar 3.23 Sequence Diagram Kelola Penggajian
Secara lebih terperinci sub menu pada menu Penggajian akan dijelaskan di
bawah ini.
a. Sequence Diagram Sub Menu Master Karyawan
Setelah admin masuk ke dalam sistem, pilih menu Penggajian lalu pilih sub
menu Master Karyawan maka sistem menampilkan informasi sub menu Master
Karyawan. Admin memasukkan data karyawan lalu mengklik tombol OK maka
data tersimpan ke dalam tabel dan sistem menampilkan informasi data yang sudah
ada pada database. Selain itu, admin dapat mengubah dan menghapus. Sehingga
45 Gambar 3.24 Sequence Diagram Sub Menu Master Karyawan
b. Sequence Diagram Sub Menu Peminjaman
Setelah admin masuk ke dalam sistem, pilih menu Penggajian lalu pilih sub
menu Peminjaman maka sistem menampilkan informasi sub menu Peminjaman.
Admin memasukkan data peminjaman lalu mengklik tombol OK maka data
tersimpan ke dalam tabel dan sistem menampilkan informasi data yang sudah ada
pada database. Selain itu, admin dapat mengubah dan menghapus data
peminjaman karyawan sehingga sistem menampilkan informasi data peminjaman
46 Gambar 3.25 Sequence Diagram Sub Menu Peminjaman
c. Sequence Diagram Sub Menu Penggajian
Setelah admin masuk ke dalam sistem, pilih menu Penggajian lalu pilih sub
menu Penggajian maka sistem menampilkan informasi sub menu Penggajian.
Admin memasukkan data penggajian lalu mengklik tombol OK maka data
tersimpan ke dalam tabel dan sistem menampilkan informasi data yang sudah ada
pada database. Selain itu, admin dapat mengubah dan menghapus data penggajian
sehingga sistem menampilkan informasi data penggajian terbaharui dan mencetak
47 Gambar 3.26 Sequence Diagram Sub Menu Penggajian
3.4.3.4Class Diagram
Class Diagram yaitu menggambarkan struktur sistem dari segi
pendefinisian kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Class Diagram
48 Gambar 3.27. Class Diagram
3.4.3.5User Interface
User interface pada sistem ini dibangun sesuai kebutuhan sistem dan
berdasarkan desain use case yang telah dibuat sebelumnya. Desain interface pada
halaman antarmuka sistem adalah sebagai berikut:
a. Interface Sub Menu Pelamar
Halaman awal pada menu Pelamar berupa pemilihan lowongan yang diminati
pelamar. Pilihan lowongan disediakan dengan bentuk drop down menu guna
49 berupa form dimana data-data pelamar dimasukkan. Desain interface menu ini
dapat dilihat pada Gambar 3.28 dan Gambar 3.29.
Gambar 3.28. Interface Sub Menu Pelamar
Setelah lowongan dimasukkan maka akan muncul form untuk memasukkan
data pelamar.
Gambar 3.29. Interface Sub Menu Pelamar
b. Interface Sub Menu Master Lowongan
Desain interface pada sub menu Master Lowongan ini berupa tabel yang
berisi data-data lowongan yang ada pada database. Pada halaman master
50 lowongan baru ke database. Desain interface menu ini dapat dilihat pada Gambar
3.30.
Gambar 3.30. Interfacesub Sub Menu Master Lowongan
c. Interface Sub Menu Master Jabatan
Desain interface pada sub menu master jabatan ini berupa tabel yang berisi
data-data jabatan yang ada pada database. Desain interface menu ini dapat dilihat
pada Gambar 3.31.
51 d. Interface Sub Menu Matriks Perbandingan
Desain interface pada menu ini berupa tabel perbandingan berpasangan yang
kontennya diambil dari database. Konten ini dapat diubah pengguna sesuai
dengan ketentuan yang berlaku dalam SPK bermetode AHP. Desain interface
menu ini dapat dilihat pada Gambar 3.32.
Gambar 3.32. Interface Sub Menu Matriks Perbandingan
e. Inteface Sub Menu SPK
Interface pada sub menu SPK berupa pemilihan lowongan yang ingin dilihat
hasil seleksinya. Pilihan lowongan disediakan dengan bentuk drop down menu
untuk mempermudah pengguna. Setelah memilih lowongan pengguna dapat
melihat hasil perhitungan SPK berupa urutan nama pelamar beserta nilai dari
52 Gambar 3.33. Interface Sub Menu SPK
f. Interface Sub Menu Master Karyawan
Desain interface pada sub menu Master Karyawan ini berupa tabel yang berisi
data-data karyawan yang ada pada database. Pada halaman master karyawan
pengguna juga dapat menghapus, mengubah, dan menambahkan karyawan baru ke
database. Desain interface menu ini dapat dilihat pada Gambar 3.34.
Gambar 3.34. Interface Sub Menu Master Karyawan
53 Desain interface pada sub menu Pinjaman ini berupa tabel yang berisi
data-data pinjaman karyawan yang ada di data-database. Pada halaman pinjaman pengguna
juga dapat menghapus, mengubah, dan menambahkan data pinjaman karyawan
baru ke database. Desain interface menu ini dapat dilihat pada Gambar 3.35.
Gambar 3.35. Interface Sub Menu Pinjaman
h. Interface Sub Menu Master Penggajian
Desain interface pada menu Master Penggajian ini berupa tabel yang berisi
data-data gaji karyawan yang ada di database. Pada halaman penggajian
karyawan pengguna juga dapat menghapus, mengubah, cetak slip dan
menambahkan data penggajian karyawan baru ke database. Desain interface menu
54 Gambar 3.36. Interface Sub Menu Master Penggajian
3.4.4 Penulisan Kode Program
Penulisan kode program atau coding merupakan penerjemahan design dalam
bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Dilakukan oleh programmer yang akan
meterjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Setelah pengkodean selesai
maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat. Tujuan testing
adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut dan kemudian
bisa diperbaiki.
Dalam penerapan SPK pada modul penerimaan karyawan menggunakan
metode AHP terdapat beberapa proses, yaitu proses membuat struktur hirarki,
membuat matriks perbandingan berpasangan, melakukan perbandingan
berpasangan, menghitung nilai eigen, menghitung vektor eigen, dan memeriksa
55 dilakukan penghitungan total rangking untuk mengetahui hasil perhitungan dari
AHP. Contoh model yang diambil berupa penerimaan karyawan untuk lowongan
administrasi. Penjabaran lebih lanjut dari proses-proses tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Membuat Struktur Hirarki
Struktur hirarkidari SPK yang dibangun dapat dilihat pada Gambar 3.37.
Gambar 3.37. Struktur Hirarki
2. Membuat dan Mengisi Matriks Perbandingan Berpasangan
Pada langkah ini dibuat matriks perbandingan berpasangan berdasarkan
penilaian dari pengambil keputusan dengan menilai tingkat kepentingan suatu
kriteria dibandingkan dengan kriteria lainnya. Untuk mengisi matriks
perbandingan berpasangan yaitu dengan menggunakan bilangan untuk
merepresentasikan kepentingan relatif dari satu kriteria terhadap kriteria lainnya
yang dimaksud dalam bentuk skala dari 1 sampai dengan 9. Skala ini
mendefinisikan dan menjelaskan nilai 1 sampai 9 untuk pertimbangan dalam
perbandingan berpasangan kriteria pada setiap tingkat hirarki terhadap suatu
kreteria di tingkat yang lebih tinggi.
Pengamalan Pendidikan IPK TPA Toefl Wawancara
56 Apabila suatu kriteria dibandingkan dengan dirinya sendiri maka diberi nilai
1. Jika kriteria i dibandingkan dengan kriteria j mendapatkan nilai tertentu, maka
kriteria j dibandingkan dengan kriteria i merupakan kebalikannya. disimbolkan
dengan K[ij] dan nilai kebalikannya disimbolkan dengan K[ji], maka dapat
ditulis persamaan sebagai berikut:
�[ ] = 1
�[ ] ≠
Keterangan:
K[i] = Kriteria baris
K[j] = Kriteria kolom
Matriks perbandingan berpasangan dari tingkat hirarki disajikan pada Tabel 7.
Tabel 7. Matriks Perbandingan Berpasangan
pendidikan Pengalaman IPK TPA Toefl Wawancara
Pendidikan 1 3 2 0,33 5 6
3. Menghitung nilai Prioritas (vektor eigen)
Nilai prioritas dihasilkan dari rata-rata bobot relatif untuk setiap baris. Nilai
prioritas dari tiap kriteria dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Normalisasi matriks perbandingan Berpasangan
Pendi-dikan
Penga-laman IPK TPA Toefl
57 Langkah selanjutnya adalah menghitung nilai prioritas maksimum
(� maksimum). Prioritas maksimum didapat dengan menjumlahkan hasil
perkalian jumlah kolom dengan nilai prioritas masing-masing kriteria.
= (5.19 × 0.219) + (12.45 × 0.112) + (8.08 × 0.134) + (2.007 ×
0.450) + (23 × 0.037) + (23.5 × 0.046)
= 6.45
3. Memeriksa Konsistensi Hirarki Pada Tingkat Kriteria
Konsistensi hirarki dapat diperoleh dengan membagi nilai indeks konsistensi
(CI) dengan nilai indeks acak (RI). Nilai CI didapat dengan cara sebagai berikut:
CI =
�
��
−
=
6.45
–
6
6
=
0.075
Nilai RI dihasilkan dari ketetapan yang telah dijelaskan pada bab II,
dengan nilai n = 6, maka nilai RI = 1.240. Jadi, nilai konsistensi rasio (CR)
adalah:
��
=��
��
=0.075
1.240
= 0.06
Karena nilai CR < 0.1 maka perbandingan kriteria yang dilakukan dapat