• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi Inventaris Kantor Berbasis Dekstop Di BAPPEDA Kota Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Aplikasi Inventaris Kantor Berbasis Dekstop Di BAPPEDA Kota Bandung"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

1

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandung adalah salah satu lembaga teknis di lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Awal mula pembentukan Bappeda bermula ketika pada tahun 1972 Pemerintah Provinsi Jawa Barat melakukan penyempurnaan Badan Perancang Pembangunan Daerah (Bappemda) Provinsi Jawa Barat dengan membentuk Badan Perancang Pembangunan Kotamadya (Bappemko) dan Badan Perancang Pembangunan Kabupaten (Bappemka), yang merupakan badan perencanaan pertama di Indonesia yang bersifat regional dan lokal serta ditetapkan dengan SK Gubernur Provinsi Jawa Barat No. 43 Tahun 1972.

Kartu Inventaris merupakan salah satu hal yang penting dalam sebuah instansi maupun perusahaan. Dalam hal ini pembuatan kartu inventaris haruslah konsisten dengan kenyataan yang ada baik barang maupun data yang ada. Sering terjadinya redudansi data pada saat penginputan data mengakibatkan kartu inventaris menjadi salah dan menjadi inkonsisten. Aplikasi yang ada sebelumnya terasa tidak simplicity atau terlalu konpleks dari segi user interface karena banyaknya fungsionalitas yang sebenarnya jarang bahkan tidak pernah digunakan oleh user. Keamanan data inventaris yang kurang mengakibatkan data dapat dimanipulasi oleh user lain yang bisa mengakibatkan kekonsistenan data kurang terjamin.

(2)

2

2

(3)

3

1.2 Perumusan Masalah

Melihat permasalahan yang ada dari hasil wawancara dengan Bapak Muchamad Budiana, A.Md bagian pengurus barang di BAPPEDA Kota Bandung, maka dibuatlah “Aplikasi Inventaris Kantor berbasis Desktop di Bappeda Kota Bandung” untuk memenuhi segala kebutuhan user sesuai dengan keinginan user untuk menjalankan tugasnya.

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Maksud dari kerja praktek ini adalah untuk membangun Aplikasi Inventaris Kantor Berbasis Desktop di Bappeda Kota Bandung.

1.3.2 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan aplikasi ini adalah :

1. Menjadikan Data maupun Kartu Inventaris menjadi konsisten.

2. Memberikan user interface yang sederhana namun memenuhi semua kebutuhan user.

3. Memberikan keamanan data agar terhindar dari ketidak kepentingan user lain. 1.4 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dari Aplikasi Inventaris Kantor Berbasis Desktop di Bappeda Kota Bandung ini adalah sebagai berikut:

1. Pengguna aplikasi

a. Bagian pengurus barang.

b. Bagian penyimpan dan pemeriksa barang.

2. Proses yang disediakan oleh sistem

a. Pengolahan data barang.

b. Pembuatan kartu inventaris barang, inventaris ruangan, buku inventaris dan buku kode barang.

3. Data yang diolah

(4)

4

4. Infomasi yang dihasilkan diantaranya :

a. Informasi data kode barang, inventaris ruangan, inventaris barang, dan buku inventaris yang dimiliki BAPPEDA.

b. Informasi jumlah barang yang dimiliki BAPPEDA.

c. Laporan kartu inventaris ruangan, kartu inventaris barang, buku inventaris, dan buku kode barang.

5. Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang digunakan untuk membangun aplikasi

a. Aplikasi pembangun menggunakanBorland Delphi 7.0. b. Database menggunakan SQL Server 2000 profesional edition

1.5 Metode Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Metodologi pengembang perangkat lunak.

Teknik dalam pengembangan perangkat lunak menggunakan paradigm perangkat lunak secara waterfall, yang meliputi beberapa proses diantaranya :

a. Analisis

Merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan perangkat lunak.Pada tahap analisis digunakan, dilakukan metode pengumpulan data yaitu sebagai berikut :

1. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung terhadap permasalahan yang diambil.

2. Wawancara

(5)

5

3. Studi Pustaka

Mempelajari buku-buku, referensi-referensi yang berkaitan dengan pembahasan dalam pembuatan laporan ini.

b. Desain

Tahap penerjemahan dari data yang dianalisis kedalam bentuk yang mudah dimengerti oleh user.

c. Pengkodean

Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang kedalam bahasa pemograman tertentu.

d. Pengujian

Merupakan tahap uji coba terhadap perangkat lunak yang dibangun.

(6)

6

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika yang digunakan dalam pelaporan kerja praktek ini adalah dengan cara pembagian kajian laporan menjadi beberapa bab dan sub bab untuk mendapatkan hasil yang dapat menggambarkan dengan jelas system dan data yang akurat. Pembagian secara umum adalah sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metode penelitian dan Sistematika Penulisan. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Berisi tentang segala sesuatu yang menyangkut tempat kerja praktek yaitu profil tempat kerja praktek (sejarah instansi, logo instansi, badan hukum instansi, strukturor ganisasi dan tanggung jawab) dan landasan teori.

BAB 3 PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan hasil analisis, perancangan, dan implementasi dari beberapa sumber.

BAB 4 PENUTUP

(7)

6

6 BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profile Tempat Kerja Praktek

2.1.1 Sejarah Singkat Instansi

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandung adalah salah satu lembaga teknis di lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Awal mula pembentukan Bappeda bermula ketika pada tahun 1972 Pemerintah Provinsi Jawa Barat melakukan penyempurnaan Badan Perancang Pembangunan Daerah (Bappemda) Provinsi Jawa Barat dengan membentuk Badan Perancang Pembangunan Kotamadya (Bappemko) dan Badan Perancang Pembangunan Kabupaten (Bappemka), yang merupakan badan perencanaan pertama di Indonesia yang bersifat regional dan lokal serta ditetapkan dengan SK Gubernur Provinsi Jawa Barat No. 43 Tahun 1972.

Setelah berjalan 2 tahun, kedudukan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tingkat I dikukuhkan dan diakui dengan SK Presiden No. 15 Tahun 1974, sedangkan untuk Daerah Tingkat II masih berlaku SK Gubernur.Baru kemudian dengan SK Presiden No. 27 Tahun 1980, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tingkat II diakui secara nasional.Dengan SK Presiden tersebut, lahirlah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tingkat I atau Bappeda Tingkat I dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tingkat II atau Bappeda Tingkat II.

(8)

7

daerah sekaligus memfasilitasi aspirasi daerah sesuai dengan keanekaragaman kondisi masing-masing daerah.

2.1.2 Logo Instansi

Bappeda Kota Bandung tidak memiliki Logo khusus, tetapi menginduk kepada Logo Pemerintah Kota Bandung.

Gambar 2.1 Logo Pemerintah Kota Bandung

Bagian atas latar kuning (emas) dengan lukisan sebuah gunung berwaarna hijau yang bertumpu pada blok-lintang daaan.Bagian bawah latar putih (perak) dengan lukisan empat bidaang jalur mendatar berombak yang berwarna biru.Di bawah perisai itu terlukis sehelai pita berwarna kuning (emas) yang melambai pada kedua ujungnya, Pada pita itu tertulis dengan huruf-huruf besar latin berwarna hitam amsal dalam bahasa kawi, yang berbunyi GEMAH RIPAH WIBAWA MUKTI.

2.1.3 Badan Hukum Instansi

(9)

8

dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, dari 26 (dua puluh enam) urusan sesuai dengan pasal 7, ayat (2), BAPPEDA sebagai salah satu lembaga teknis daerah yang merupakan unsur pendukung tugas kepala daerah, mengemban 3 (tiga) urusan wajib yang wajib dilaksanakan, yaitu urusan penataan ruang, perencanaan pembangunan dan urusan statistik. Selain itu dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

2.1.4 Struktur Organisasi dan Tanggung Jawab

2.1.4.1 Struktur Organisasi

Struktur Organisasi merupakan suatu kerangka dalam manajemen badan/ instansi agar suatu badan/ organisasi dapat berjalan sebagaimana mestinya sesuai dengan tujuan pertama kali berdirinya badan/ instansi tersebut. Struktur organisasi memuat tatanan kerja yang ada di badan tersebut yang menyangkut tugas, tanggung jawab dan wewenang. Semuanya ada agar tercipta hubungan yang baik yang lebih dinamis dan masing masing mempunyai tugas dan tanggung jawab sendiri juga mempunyai rasa hormat terhadap yang lain baik itu berkedudukan diatas, dibawah atau setingkat. Berikut ini adalah bagan struktur organisasi BAPPEDA.

(10)

9

2.1.4.2 Tanggung Jawab

Merupakan panduan dari badan/ instansi kepada karyawannya dalam menjalankan tugas. Adapun tugas dari seorang penyimpan dan pengurus barang yang sudah terlampir dalam peraturan Mendagri No. 17 tahun 2007, tanggal 21 Maret 2010 yang berisi,

Tugas Penyimpan Barang:

a. Menerima, menyimpan dan menyalurkan barang milik daerah. b. Meneliti dan menghimpun dokumen pengadaan barang yang

diterima.

c. Meneliti jumlah dan kualitas barang yang diterima sesuai dengan dokumen pengadaan.

d. Mencatat barang milik daerah yang diterima ke dalam buku/kartu barang.

e. Mengamankan barang milik daerah yang ada dalam persediaan. f. Membuat laporan penerimaan, penyaluran dan stock/ persediaan

barang milik daerah kepada Kepala SKPD.

Tugas Pengurus Barang:

a. Mencatat seluruh barang milik daerah yang berada di masing masing SKPD yang berasal dari APBD maupun perolehan lain yang sah kedalam Kartu Inventaris Barang (KIB), Kartu Inventaris Ruangan (KIR), Buku Inventaris (BI) dan BukuInduk Inventaris (BIl), sesuai kodefikasi dan penggolongan barang milik daerah. b. Melakukan pencatatan barang milik daerah yang dipelihara/

diperbaiki kedalam kartu pemeliharaan.

c. Menyiapkan Laporan Barang Pengguna Semesteran (LBPS) dan Laporan Barang Pengguna Tahunan (LBPT) serta Laporan Inventarisasi 5 (lima) tahunan yang berada di SKPD kepada pengelola.

(11)

10

2.2 Landasan Teori

Landasan teori merupakan seperangkap konsep, definisi, dan proposisi yang disusun secara sistematis yang di dapat dari berbagai sumber.

2.2.1 Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi menurut beberapa ahli antara lain :

1. Menurut John F. Nash yang diterjemahkan oleh La Midjan dan Azhar Susanto, menyatakan bahwa Sistem Informasi adalah :

Sistem Informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud menata jaringan komunikasi yang penting, proses atas transaksi -transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakai intern dan ekstern dan menyediakan dasar pengambilan keputusan yang tepat.[8]

2. Menurut Henry Lucas yang diterjemahkan oleh Jugianto H.M, menyatakan bahwa Sistem Informasi adalah :

Sistem Informasi adalah suatu kegiatan dari prosedur-prosedur yang diorganisasikan, bilamana dieksekusi akan menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam organisasi.[7]

3. Menurut John F.Nash dan Martin B.Robert yang diterjemahkan oleh Jugianto H.M, menyatakan bahwa :

(12)

11

Selain itu pengertian sistem informasi menurut Rommey yang dialih bahasakan oleh Krismiaji adalah sebagai berikut ;

Sistem Informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulan, memasukkan, mengolah, dan menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Tujuan Sistem Informasi :

1. Menyediakan informasi untuk membantu pengambilan keputusan manajemen

2. Membantu petugas didalam melaksanakan operasi instansi atau perusahaan dari hari ke hari

3. Menyediakan informasi yang layak untuk pemakai pihak luar instansi atau perusahaan.

2.2.1.1 Sistem Informasi Berbasis Komputer

Computer Based Information System (CBIS) atau yang dalam Bahasa

Indonesia disebut juga Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based”

atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer. Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi.

(13)

12

akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya.

2.2.1.2 Data

Menurut berbagai kamus bahasa Inggris-Indonesia, data diterjemahkan sebagai istilah yang berasal dari kata “datum” yang berarti fakta atau bahan-bahan keterangan. Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi. Data adalah fakta yang jelas lingkup, tempat, dan waktunya. Data diperoleh dari sumber data primer atau sekunder dalam bentuk berita tertulis atau sinyal elektronis. Jadi pada intinya, data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan merupakan kesatuan nyata yang nantinya akan digunakan sebagai bahan dasar suatu informasi.

2.2.1.3 Sistem

Sistem adalah kumpulan dari beberapa elemen yang saling berintegrasi untuk mencapai tujuan tertentu. Elemen-elemen yang mewakili suatu sistem secara umum adalah masukan (input), pengolahan (processing) dan keluaran (output).

(14)

13

Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut.

Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh beberapa hal yaitu :

a. Relevan (Relevancy) b. Akurat (Accurancy) c. Tepat waktu (Time liness) d. Ekonomis (Economy) e. Efisien (Efficiency)

f. Ketersediaan (Availability) g. Dapat dipercaya (Reliability) h. Konsisten [7]

2.2.2 Database SQL Server

SQL Server adalah tipe database yang bersifat database realational. Pengertian relasional adalah penyimpanan data dalam bentuk tabel, sedangkan tabel dapat disusun sesuai dengan kelompoknya yang mempunyai sifat sama. Tabel berisi dari kumpulan baris‐baris dan kolom‐kolom yang jelas dapat saling berhubungan satu sama lain. Database SQL Server terdiri dari dua file yaitu data yang disimpan dalam file LDF dan dalam bentuk MDF.[3]

2.2.3 Pemodelan Sistem

Tiga alasan yang menyebabkan sebaiknya dilakukan pemodelan sistem, yaitu:

1. Dapat melakukan perhatian pada hal-hal penting dalam sistem tanpa mesti terlibat terlalu jauh.

2. Mendiskusikan perubahan dan koreksi terhadap kebutuhan pemakai dengan resiko dan biaya minimal.

(15)

14

2.2.3.1 Data Flow Diagram (DFD)

Merupakan alat pembuatan model yang memungkinkan professional sistem untuk menggambarkan system sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.

2.2.3.1.1 Komponen Terminator atau Entitas Luar

Terminator mewakili entitas eksternal yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan. Biasanya terminator dikenal dengan nama entitas luar (external entity).

Terdapat dua jenis terminator :

1. Terminator Sumber (source) : merupakan terminator yang menjadi sumber.

2. Terminator Tujuan (sink) : merupakan terminator yang menjadi tujuan data / informasi sistem.

Terminator dapat berupa orang, sekelompok orang, organisasi, departemen di dalam organisasi, atau perusahaan yang sama tetapi di luar kendali sistem yang sedang dibuat modelnya. Terminator dapat juga berupa departemen, divisi atau sistem di luar sistem yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan.

2.2.3.1.2 Komponen Proses

Komponen proses menggambarkan bagian dari sistem yang mentransformasikan input menjadi output. Proses diberi namauntuk menjelaskan proses/kegiatan apa yang sedang/akan dilaksanakan. Pemberian nama proses dilakukan dengan menggunakan kata kerja transitif (kata kerja yang membutuhkan obyek).

2.2.3.1.3 Komponen Data Store

(16)

15

yang berkaitan dengan penyimpanan secara komputerisasi, misalnya file disket, file harddisk, file pita magnetik. Data store juga berkaitan dengan penyimpanan secara manual seperti buku alamat, file folder, dan agenda.

Suatu data store dihubungkan dengan alur data hanya pada komponen proses, tidak dengan komponen DFD lainnya. Alur data yangmenghubungkan data store dengan suatu proses mempunyai pengertian sebagai berikut :

1. Alur data dari data store yang berarti sebagai pembacaan atau pengaksesan satu paket tunggal data, lebih dari satu paket data,sebagian dari satu paket tunggal data, atau sebagian dari lebih dari satu paket data untuk suatu proses.

2. Alur data ke data store yang berarti sebagai pengupdatean data, seperti menambah satu paket data baru atau lebih, menghapus satu paket atau lebih, atau mengubah/ memodifikasi satu paket data atau lebih.

Pada pengertian pertama jelaslah bahwa data store tidak berubah, jikasuatu paket data/ informasi berpindah dari data store ke suatu proses.Sebaliknya pada pengertian kedua data store berubah sebagai hasil aluryang memasuki data store. Dengan kata lain, proses alur databertanggung jawab terhadap perubahan yang terjadi pada data store.

2.2.3.1.4 Komponen Data Flow atau Alur Data

Suatu data flow atau alur data digambarkan dengan anak panah, yang menunjukkan arah menuju ke dan keluar dari suatu proses. Alur data ini digunakan untuk menerangkan perpindahan data atau paket data atau informasi dari satu bagian sistem ke bagian lainnya.

(17)

16

2.2.3.1.5 Penggambaran DFD

Tidak ada aturan baku untuk menggambarkan DFD, tapi dari berbagai referensi yg ada, secara garis besar:

1. Buat diagram context

Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yg menggambarkan hubungan system dengan lingkungan luarnya, cara :

a. Tentukan nama sistemnya. b. Tentukan batasan sistemnya.

c. Tentukan terminator apa saja yg ada dalam sistem.

d. Tentukan apa yg diterima/diberikan terminator dari/pada sistem. e. Gambarkan diagram context.

2. Buat diagram level Zero

Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram Context, cara :

a. Tentukan proses utama yang ada pada sistem.

b. Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing proses pada/ dari sistem sambilmemperhatikan konsep keseimbangan (alur data yang keluar/ masuk dari suatu level harus sama dgn alur data yang masuk/ keluar pada level berikutnya).

c. Apabila diperlukan, munculkan data store (master) sebagai sumber maupun tujuan alur data.

d. Gambarkan diagram level zero. e. Hindari perpotongan arus data.

f. Beri nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan urutan proses).

3. Buat diagram level Satu

(18)

17

a. Tentukan proses yg lebih kecil (sub-proses) dari proses utama yg ada di level zero.

b. Tentukan apa yg diberikan/diterima masing-masing sub-proses pada/dari sistem danperhatikan konsep keseimbangan.

c. Apabila diperlukan, munculkan data store (transaksi) sbg sumber maupun tujuan alurdata.Gambarkan DFD level Satu.

d. Hindari perpotongan arus data.

e. Beri nomor pada masing-masing sub-proses yang menunjukkan dekomposisi dariproses sebelumnya. Contoh : 1.1, 1.2, 2.1

4. DFD level dua, tiga, dst.[2] 2.2.4 Software Pendukung

Borland Delphi Versi 7.0

Delphi adalah suatu program berbasis bahasa Pascal yang berjalan dalam lingkungan Windows.Delphi telah memanfaatkan suatu teknik pemrograman yang disebut RAD yang telah membuat pemrograman menjadi lebih mudah.Delphi adalah suatu bahasa pemrograman yang telah memanfaatkan metode pemrograman Object Oriented Programming (OOP).

Borland Delphi atau yang biasa disebut Delphi saja, merupakan sarana aplikasi visual. Delphi merupakan generasi penerus dari Turbo Pascal, Turbo Pascal yang diluncurkan pada tahun 1983 dirancang untuk dijalankan pada sistem operasi DOS (yang merupakan sistem operasi yang paling banyak digunakan pada saat itu). Sedangkan Delphi yang diluncurkan pertama kali tahun 1995 dirancang untuk beroperasi dibawah sistem operasi Windows.

(19)

18

Database dengan Delphi menggunakan konsep seperti gambar dibawah ini:

Gambar 2.3 Bagan Konsep Database Keterangan :

1. File Database : File database dari sistem database lain seperti Dbase (*.dbf), Paradox (*.db), Microsoft Access (*.mdb), dan lain -lain.

2. Komponen Table : Komponen yang mewakili file database. Setiap melakukan proses dalam komponen tabel tersebut, maka isi file database yang terkoneksi ke komponen tersebut berubah juga.

3. Komponen DataSource: Komponen penghubung antara komponen tabel dengan komponen data control. Dalam datasource harus diisi tabel yang berelasi ke datasource tersebut.

(20)

19 BAB 3 PEMBAHASAN

3.1 Jadwal Kerja Praktek

Kerja praktek dimulai pada tanggal 5 Juli 2010 sampai dengan 5 Agustus 2010. Kerja praktek dilaksanakan 2 kali dalam satu minggu,lalu hari rabu dan kamis di akhir bulan juli yaitu setiap hari senin dan selasa mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB.

3.2 Cara atau Teknik Kerja Praktek

Aplikasi inventaris dibangun dengan menggunakan bahas pemrograman paskal yaitu menggunakan Borland Delphi 7 sebagai program kompiler dan SQL sebagai aplikasi database. Untuk memulai proses pembuatan sistem perlu diperhatikan langkah-langkah sebagai berikut :

Pengenalan sistem keseluruhan dan faktor-faktor yang terkait.

1. Batasan sistem, kendala dan solusi pada sistem yang dibuat. 2. Desain dan analisis sistem baik bersifat konsep maupun logika. 3. Penentuan target yang tepat sebagai masukan untuk atribut pada

program.

4. Pembuatan program dan implementasinya.

(21)

20

20 3.3 Analisis Sistem Yang Berjalan

Prosedur yang ada pada Bagian Inventaris di BAPPEDA kota Bandung dibagi menjadi dua yaitu :

1. Prosedur Pengadaan Barang 2. Prosedur Pembuatan Kartu

Prosedur prosedur tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Prosedur Pengadaan Barang

Pada prosedur ini melibatkan bagian pengurus barang, bendahara pengeluaran atau kasubag keuangan, PDKAD dan PPTK. Adapun rinciannya sebagai berikut :

a. Pengurus barang mengajukan form RKPBU kepada bendahara pengeluaran atau kasubag keuangan.

b. Bagian pengeluaran atau kasubag keuangan memeriksa apakah pengadaan barang tersebut untuk selanjutnya di buatkan RKA. c. Bagian Pengeluaran atau kasubag mengajukan RKA kepada

PDKAD sebagai eksekusi akhir apakah layak atau tidak pengadaan barang tersebut.

d. RDKAD menyeleksi apakah RKA yang di ajukan layak atau tidak untuk pengadaan barang baik dari segi anggaran dan biaya.

e. RKA yang telah di seleksi baik disetujui maupun yang harus di perbaharui akan di kembalikan ke pada bendahara pengeluaran atau kasubag keuangan.

f. RKA tersebut akan dirubah menjadi DPA yang selanjutnya di berikan kepada pengurus barang untuk diajukan kepada PPTK. g. Pembelian dan pengadaan barang akan di lakukan oleh PPTK. h. Setelah barang datang maka pemeriksa barang akan memeriksa dan

(22)

21

21

i. Selanjutnya penyimpan barang mencatat barang yang ada ke dalam buku penerimaan barang dan menempatkan barang sesuai ruangan tempat barang tersebut akan di tempatkan.

Adapun rincian jelasnya seperti berikut :

Gambar 3.1 Prosedur Pengadaan Barang

A1 : RKBU yang sudah diperiksa/ dikoreksi.

A2 : RKA yang sudah di periksa.

(23)

22

22 2. Prosedur Pembuatan Kartu

Prosedur ini melibatkan pengurus barang, pemeriksa dan penyimpan barang, adapun rinciannya sebagai berikut:

1. Buku penerimaan barang dari penyimpan barang akan di berikan kepada pengurus barang.

2. Buku penerimaan barang akan di salin kedalam komputerdan selanjutnya di proses menjadi KIR, KIB, dan BI dan dalam kurun waktu tertentu dapat dicetak oleh pengurus, pemeriksa dan penyimpan barang.

Gambar 3.2 Prosedur Pembuatan Kartu

3.4 Normalisasi

(24)

23 3.4.1 KIB Tanah

3.4.1.1 Dokumen KIB Tanah

(25)

24 3.4.1.2 KIB Tanah Unnormal

Tahapan yang dilakukan adalah dengan mengubah dokumen KIB Tanah menjadi bentuk tabel KIB Tanah unnormal dengan memasukkan semua atribut yang ada kedalam satu tabel.

(26)

25 3.4.1.3 Normalisasi Bentuk Pertama (1NF)

Bentuk normalisasi pertama adalah melengkapi semua data yang kosong hingga semua atribut dalam tabel terisi penuh.

(27)

26 3.4.1.4 Normalisasi Bentuk ke dua (2NF)

Pada normalisasi bentuk kedua adalah menentukan atribut yang menjadi depedensi dan determinasi sehingga dapat terbentuk beberapa tabel. Adapun tabel yang terbentuk adalah sebagai berikut :

Tabel 3.4 Tanah (2NF)

Depedensi :

Kode KIB  Nomor Kode Barang

Nomor Kode Barang {No, Jenis Barang/ Nama Barang, Nomor Register, Luas (M2), Tahun Pengadaan, Letak/ Alamat, Status Hak Tanah, Tanggal Sertifikat Tanah, Nomor Sertifikat Tanah, Penggunaan, Asal usul, Harga (Ribuan Rp.), Ket}

(28)

27 Tabel 3.5 KIB (2NF)

Depedensi :

Kode KIB  {Nama KIB, No kode Lokasi, Tanggal, NIP}

Kode KIB Nama KIB

NIP {Nama,Ttd}

(29)

28 3.4.1.5 Normalisasi Bentuk ke tiga (3NF)

Bentuk normalisasi tabel ke tiga adalah bentuk normalisasi dimana setiap atribut kunci tidak memiliki depedensi transitif terhadap kunci primer.adapun hasil dari normalisasi bentuk ke tiga adalah:

Tabel 3.6 Kode Barang (3NF)

Depedensi :

Kode KIB  Nomor Kode Barang

(30)

29 Tabel 3.7 Tanah (3NF)

Depedensi :

Nomor Kode Barang  {Luas (M2), Tahun pengadaan, Letak/ Alamat, Status Hak Tanah, Tanggal Sertifikat Tanah, Nomor Sertifikat Tanah, Penggunaan, Asal usul, Harga (Ribuan Rp.), Ket}

(31)

30 Tabel 3.8 KIB (3NF)

Depedensi :

Kode KIB  Nama KIB

Kode KIB  {No Kode Lokasi, Tanggal, NIP}

Tabel 3.9 Pegawai (3NF)

Depedensi :

NIP  {Nama, Ttd}

(32)

31 3.4.1.6 Bentuk Normal BCNF

Bentuk normalisasi BCNF ini adalah memisahkan atribut sehingga hanya memiliki satu ketergantungan pada atribut kunci saja. Adapun hasil dari bentuk normalisasinya adalah sebagai berikut :

Tabel 3.10 Pegawai (BCNF)

Depedensi :

NIP  {Nama, Ttd}

Tabel 3.11 Jabatan (BCNF)

Depedensi :

NIP  Jabatan

(33)

32

3.5 Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Berikut ini akan dijelaskan secara rinci analisis kebutuhan non fungsional yang terdiri dari analisis kebutuhan perangkat keras (Hardware), analisis kebutuhan perangkat lunak (Software), dan analisis kebutuhan perangkat pikir (Brainware).

3.5.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras

Perangkat keras yang tersedia saat ini oleh bagian pengurus barangmemiliki spesifikasi sebagai berikut :

1. CPU dengan spesifikasi : a. Prosessor Intel Pentium 4 b. RAM DDR2 256 MB

Aplikasi yang di buat membutuhkan spesifikasi minimum CPU sebagai berikut :

1. Prosessor Intel Pentium III 2. RAM DDR2 128MB 3. Freespace ± 2 GB

(34)

33

3.5.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang digunakan saat ini oleh pengurus barang adalah sebagai berikut :

1. Windows XP 2 sebagai Operating system 2. Microsoft Excel 2007

Aplikasi inventaris ini membutuhkan:

1. Windows XP2 sebagai Operating sistem 2. SQL Server sebagai penyimpanan database 3. Microsoft Excel 2007

Dengan perangkat lunak yang sudah digunakan oleh pengurus barang maka untuk menjalankan aplikasi ini harus menginstal SQL Server sebagai penyimpanan database.

3.5.3 Analisis Kebutuhan Perangkat Pikir

Analisis kebutuhan perangkat pikir terhadap aplikasi yang dibangun ini lebih spesifik ke arah user (orang yang menggunakan aplikasi) dengan spesifikasi atau karateristik user sebagai berikut :

Tabel 3.12 Karakteristik Perangkat Pikir

Pengguna Usia PendidikanTingkat Keterampilan Tingkat dan pengalaman

Keadaan

Fisik Penggunaan Tangan Kemampuan membaca

Pengurus

Barang tahun24 DIII

Dapat

kanan Tidak buta huruf

Pemeriksa

kanan Tidak buta huruf

(35)

34

3.6 Analisis Kebutuhan Fungsional

3.6.1 Aliran Informasi

Diagram konteks atau disebut juga dengan model sistem fundamental yang merepresentasikan seluruh elemensistem sebagai sebuah bubble tunggal dengan data input output yang ditunjukkan oleh anak panah yang masuk dan keluar secara berurutan.

Gambar 3.3 Diagram konteks

3.6.1.1 DFD Level 0

Terdapat 2 proses utama yaitu Login dan Data Inventaris.

1.0 : Login

Proses ini dilakukan oleh Pengurus, Penyimpan dan Pemeriksa. Kegiatan yang mungkin terjadi adalah memasukan password lalu system akan memberikan hak akses sesuai password yang di masukan.

2.0 : Data Inventaris

(36)

35

Gambar 3.4 DFD level 0

3.6.1.2 DFD Level 1 Data Inventaris

Gambar 3.5 DFD level 1 (Data inventaris)

2.1 : Data Inventaris Pengurus

Proses ini hanya dapat di akses oleh pengurus dimana pengurus dapat mengolah data inventaris, mencetak Kartu Inventaris Barang, Kartu Inventaris Ruangan, Buku Inventaris dan Kode Barang. Pengurus juga dapat mengexport data inventaris ke aplikasi Microsoft excel.

2.2 : Data Inventaris Pemeriksa & Penyimpan

(37)

36

3.6.1.3 DFD Level 2 Data Inventaris Pengurus

Gambar 3.6 DFD level 2 (Data inventaris pengurus)

2.1.1 : Input Data

Proses ini hanya dapat di lakukan oleh pengurus dimana pengurus dapat menginput data Kartu Inventaris Barang, Kartu Inventaris Ruangan, Buku Inventaris dan Kode Barang, dimana penyimpanan data di simpan dalam database inventaris.

2.1.2 : Edit Data

Pengurus dapat mengedit data Kartu Inventaris Barang, Kartu Inventaris Ruangan, Buku Inventaris dan Kode Barang, dimana penyimpanan data di simpan dalam database inventaris.

2.1.3 : Laporan

(38)

37

3.6.1.4 DFD Level 2 Data Inventaris Pemeriksa dan penyimpan

Gambar 3.7 DFD level 2 (Data inventaris pemeriksa dan penyimpan)

2.2.1 : Print

Proses yang terjadi adalah pencetakanKartu Inventaris Barang, Kartu Inventaris Ruangan, Buku Inventaris dan Kode Barang melalui printer. 2.2.2 : Print Preview

(39)

38

3.6.1.5 DFD Level 3 Laporan

Gambar 3.8 DFD level 3 (laporan)

2.1.3.1 : Print

Proses yang terjadi adalah pencetakan Kartu Inventaris Barang, Kartu Inventaris Ruangan, Buku Inventaris dan Kode Barang melalui printer. 2.1.3.2 : Print Preview

Proses yang terjadi adalah meriview Kartu Inventaris Barang, Kartu Inventaris Ruangan, Buku Inventaris dan Kode Barang sebelum dicetak melalui printer.

2.1.3.3 : Export

(40)

39

3.7 Perancangan Data

3.7.1 Skema Relasi

(41)

40

3.7.2 Struktur Tabel

Struktur tabel menggambarkan detail tabel yang berisi field, tipe data, panjang data, dan keterangan lainnya. Berikut ini deskripsi dari tabel tersebut :

1. Tabel Kode Barang

Tabel 3.13 Struktur Tabel Kode Barang

Nama Field Tipe Data Ukuran Data Null Kunci

Nomor Kode

Tabel 3.14 Struktur Tabel Bappeda

Nama Field Tipe Data Ukuran Data Null Kunci

(42)

41

3. Tabel Pegawai

Tabel 3.15 Struktur Tabel Pegawai

Nama Field Tipe Data Ukuran Data Null Kunci

NIP Varchar 25 No Primary key

Nama Varchar 30 No -

Ttd Varchar 1 No -

4. Tabel Jabatan

Tabel 3.16 Struktur Tabel Jabatan

Nama Field Tipe Data Ukuran Data Null Kunci

NIP Varchar 25 No Foreign key

Jabatan Varchar 30 No -

5. Tabel KIB

Tabel 3.17 Struktur Tabel KIB

Nama Field Tipe Data Ukuran Data Null Kunci

(43)

42

6. Tabel KIR

Tabel 3.18 Struktur Tabel KIR

Nama Field Tipe Data Ukuran Data Null Kunci

(44)

43

7. Tabel BI

Tabel 3.19 Struktur Tabel BI

Nama Field Tipe Data Ukuran Data Null Kunci

(45)

44

8. Tabel Tanah

Tabel 3.20 Struktur Tabel Tanah

Nama Field Tipe Data Ukuran Data Null Kunci

(46)

45

9. Tabel Gedung dan Bangunan

Tabel 3.21 Struktur Tabel Gedung dan Bangunan

Nama Field Tipe Data Ukuran Data Null Kunci

(47)

46

10.Tabel Aset Tetap dan Lainnya

Tabel 3.22 Struktur Tabel Aset Tetap dan Lainnya

Nama Field Tipe Data Ukuran Data Null Kunci

(48)

47

11.Tabel Gedung dan Bangunan

Tabel 3.23 Struktur Tabel Gedung dan Bangunan

Nama Field Tipe Data Ukuran Data Null Kunci

(49)

48

12.Tabel Peralatan dan Mesin

Tabel 3.24 Struktur Tabel Peralatan dan Mesin

Nama Field Tipe Data Ukuran Data Null Kunci

(50)

49

3.8 Perancangan Menu

Perancangan struktur menu merupakan gambaran jalur pemakaian aplikasi sehingga aplikasi yang dibangun mudah dipahami dan mudah digunakan.

(51)

50

3.9 Perancangan Antaramuka

3.9.1 Login

Login ini adalah tampilan awal yang muncul jika aplikasi di jalankan.

(52)

51

3.9.2 Pesan Login Pengurus

Pesan login pengurus adalah sebuah pesan yang akan muncul jika password pengurus valid.

(53)

52

3.9.3 Data Inventaris Pengurus

Tampilan ini adalah tampilan utama bagi pengurus barang yang sudah melakukan login sebagai pengurus.

(54)

53

3.9.4 Input Data

Interface input data akan muncul jika button input di klik.

(55)

54

3.9.5 Edit Data

Tampilan interface edit data akan muncul jika button edit di klik.

(56)

55

3.9.6 Pesan Delete Data

Pesan konfirmasi pengurus mengklik button delete.

(57)

56

3.9.7 Buat Kartu Pengurus

Buat kartu adalah interface yang digunakan untuk pembuatan kartu inventaris.

Gambar 3.17 Desain Tampilan Buat Kartu Pengurus

(58)

57

3.9.8 Pesan Exit

Pesan konfirmasi jika pengurus akan keluar dari aplikasi.

(59)

58

3.9.9 Pesan Login Penyimpan atau Pemeriksa

Pesan login penyimpan atau pemeriksa adalah sebuah pesan yang akan muncul jika password penyimpan atau pemeriksa valid.

(60)

59

3.9.10 Data Inventaris Penyimpan atau Pemeriksa

Ini adalah tampilan utama untuk penyiimpan atau pemeriksa barang setelah melakukan login.

(61)

60

3.9.11 Buat Kartu Penyimpan atau Pemeriksa

Buat kartu adalah interface yang digunakan untuk pembuatan kartu inventaris, hampir sama dengan buat kartu pengurus namun penyimpan atau pemeriksa tidak dapat melakukan export database.

(62)

61

3.9.12 Buku Kode Barang

Desain Buku Kode Barang sebelum di print.

Gambar 3.22 Buku Kode barang

(63)

62

3.9.13 Kartu Inventaris Barang

Desain Kartu Inventaris Barang sebelum di print

(64)

63

3.9.14 Kartu Inventaris Ruangan

Desain Kartu Inventaris Ruangan sebelum di print

(65)

64

3.9.15 Buku Inventaris

Desain Buku Inventaris sebelum di print

(66)

65

3.10 Jaringan Semantik

Tiap form akan memiliki hubungan satu sama lain antar form maupun dengan pesan sebagai unpan balik sistem kepada user. Seperti yang ditunjukan di gambar dibawah ini.

(67)

66

3.11 Implementasi

3.11.1 Implementasi Database

Database Management Sistem (DBMS) yang digunakan untuk mengimplementasikan data Inventaris ini adalah Microsoft SQL 2000 Server. Implementasi database dalam aplikasi yang telah dirancang akan dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 3.25 Implementasi Database

Tabel Syntax SQL

CREATETABLE KodeBarang(

NomorKodeBarang varchar(50) not null

primarykey,

JenisNamaBarang varchar(30) notnull,

NoNumeric (2) notnull,

Kode_KIB varchar(1),

constraint fk_kode_barang foreign key

(Kode_KIB) references KIB(Kode_KIB) on deletecascade

);

createtable Bappeda(

SKPD varchar(7)notnullPrimarykey,

Kota varchar(7) notnull,

Provinsi varchar(10) notnull,

Ruangan varchar(15) notnull,

Tanggal Date notnull,

NIP varchar(25) notnull,

constraint fk_Bappeda foreign key (NIP)

references Pegawai(NIP)ondeletecascade

);

createtable Pegawai(

NIP Varchar(25)notnullPrimarykey,

Nama varchar(30) notnull,

Ttd varchar(1) notnull, );

createtable Jabatan(

Jabatan Varchar(25)notnull,

NIP varchar(25),

constraint fk_Jabatan foreign key (NIP)

references Pegawai(NIP)ondeletecascade

(68)

67

CREATETABLE KIB(

Kode_KIB varchar(1)notnullprimarykey,

Nama_KIB varchar(20) notnull,

No_KodeLokasi varchar(6) notnull,

Tanggal date notnull,

NIP varchar(25)

constraint fk_KIB foreignkey (NIP)references

Pegawai(NIP)ondeletecascade

);

createtable KIR(

Merk_Model varchar(20)notnull,

Nomor_Sertifikat_Pabrik varchar(20)notnull,

Ukuran varchar(4)notnull,

Bahan varchar(15)notnull,

Tahun_Pembuatan_Pembelian varchar(4) not null,

Jumlah_Barang_Register integernotnull,

Harga_Beli_Perolehan moneynotnull,

Keadaan_Barang_Baik character(1),

Keadaan_Barang_Krg_Baik character(1) not null,

Keadaan_Barang_Rsk_Brt character (1) not null,

Ket_Mutasi_Dll varchar(15)notnull,

NomorKodeBarang varchar(50),

SKPD varchar(7),

NIP Varchar(25),

constraint fk_KIR1 foreign key

(NomorKodeBarang) references

KodeBarang(NomorKodeBarang),

constraint fk_KIR2 foreign key (SKPD)

references Bappeda(SKPD),

constraint fk_KIR3 foreign key (NIP)

references Pegawai(NIP)

ondeletecascade

(69)

68

createtable BI(

Merk_Type varchar(20)notnull,

Nomor_Sertifikat varchar(15)notnull,

Nomor_Pabrik varchar(15)notnull,

Nomor_Chasis varchar(15)notnull,

Nomor_Mesin varchar(15)notnull,

Bahan varchar(15)notnull,

Asal_Usul_Perolehan_Barang varchar(15) not null,

Tahun_Perolehan varchar(4)notnull,

Ukuran_Barang_Konstruksi varchar (1),

Keadaan_Barang character(2)notnull,

Jumlah_Barang integer notnull,

Jumlah_Harga moneynotnull,

Ket varchar(15)notnull,

NomorKodeBarang varchar(50),

SKPD varchar(7),

NIP varchar(25),

constraint fk_BI1 foreign key

(NomorKodeBarang) references

KodeBarang(NomorKodeBarang),

constraint fk_BI2 foreign key (SKPD)

references Bappeda(SKPD),

constraint fk_BI3 foreign key (NIP)references

Pegawai(NIP)

ondeletecascade

);

createtable Tanah(

Luas_M2 intnotnull,

Tahun_Pengadaan varchar(20)notnull,

Letak_Alamat varchar(20)notnull,

Status_Tanah_Hak varchar(10)notnull,

Tanggal_Sertifikat varchar(20)notnull,

Nomor_Sertifikat varchar(20)notnull,

Penggunaan varchar(20)notnull,

Asal_Usul varchar(15)notnull,

Harga money notnull,

Ket varchar(30)notnull,

NomorKodeBarang varchar(50),

Kode_KIB varchar(1),

NIP Varchar(25),

constraint fk_Tanah1 foreign key

(NomorKodeBarang) references

KodeBarang(NomorKodeBarang),

constraint fk_Tanah2 foreign key (Kode_KIB)

references KIB(Kode_KIB),

constraint fk_Tanah3 foreign key (NIP)

(70)

69

ondeletecascade

);

createtable Gedung_dan_Bangunan(

Kondisi_Bangunan character(2)notnull,

Konstruksi_Bangunan_Bertingkat_Tidak

character(1)notnull,

Konstruksi_Bangunan_Beton_Tidak

character(1)notnull,

Luas_Lantai varchar(4)notnull,

Letak_Lokasi_Alamat varchar(15)notnull,

Tanggal_Gedung_Dokumen date,

Nomor_Dokumen_Gedung varchar(15),

Status_Tanah varchar(10)notnull,

Luas varchar(4)notnull,

Asal_Usul varchar(15)notnull,

Harga moneynotnull,

Ket varchar(15)notnull,

NomorKodeBarang varchar(50),

Kode_KIB varchar(1),

NIP Varchar(25),

constraint fk_Gedung_dan_Bangunan1 foreign key (NomorKodeBarang) references

KodeBarang(NomorKodeBarang),

constraint fk_Gedung_dan_Bangunan2 foreign key (Kode_KIB)references KIB(Kode_KIB),

constraint fk_Gedung_dan_Bangunan3 foreign key (NIP)references Pegawai(NIP)

ondeletecascade

);

createtable Aset_Tetap_dan_Lainnya(

Judul_Pencipta_Buku_Perpustakaan

varchar(15) notnull,

Spesifikasi_Buku_Perpustakaan varchar(15)

notnull,

Asal_Daerah_Barang_Bercorak_Kebudayaan

varchar(15)notnull,

Pencipta_Barang_Bercorak_Kebudayaan

varchar(15)notnull,

Jenis_Hewan_Teranak_Tumbuhan varchar(15)

notnull,

Jumlah integer notnull,

Tahun_Cetak_Pembelian integernotnull,

Asal_Usul_Cara_Perolehan varchar(15) not null,

Harga money notnull,

Ket varchar(30)notnull,

(71)

70

Kode_KIB varchar(1),

NIP Varchar(25),

constraint fk_Aset_Tetap_dan_Lainnya1

foreign key (NomorKodeBarang) references

KodeBarang(NomorKodeBarang),

constraint fk_Aset_Tetap_dan_Lainnya2

foreign key (Kode_KIB) references

KIB(Kode_KIB),

constraint fk_Aset_Tetap_dan_Lainnya3

foreignkey (NIP)references Pegawai(NIP)

ondeletecascade

);

createtable Gedung_dan_Bangunan_b(

Bangunan character(2)notnull,

Konstruksi_Bangunan_Bertingkat_Tidak

character(1)notnull,

Konstruksi_Bangunan_Beton_Tidak

character(1)notnull,

Luas_Lantai varchar(4)notnull,

Letak_Lokasi_Alamat varchar(15)notnull,

Tanggal_Gedung_Dokumen date,

Nomor_Dokumen_Gedung varchar(15),

Tgl_Bln_Thn_Mulai date,

Status_Tanah varchar(10)notnull,

Luas varchar(4)notnull,

Asal_Usul varchar(15)notnull,

Harga moneynotnull,

Ket varchar(15)notnull,

NomorKodeBarang varchar(50),

Kode_KIB varchar(1),

NIP Varchar(25),

constraint fk_Gedung_dan_Bangunan_b1

foreign key (NomorKodeBarang) references

KodeBarang(NomorKodeBarang),

constraint fk_Gedung_dan_Bangunan_b2

foreign key (Kode_KIB) references

KIB(Kode_KIB),

constraint fk_Gedung_dan_Bangunan_b3

foreignkey (NIP)references Pegawai(NIP)

ondeletecascade

(72)

71

createtable Peralatan_dan_Mesin(

Merk_Type varchar(20)notnull,

Ukuran varchar(15)notnull,

Bahan varchar(15)notnull,

Tahun_Pembelian varchar(4)notnull,

Nomor_Pabrik varchar(15)notnull,

Nomor_Rangka varchar(15)notnull,

Nomor_Mesin varchar(15)notnull,

Nomor_Polisi varchar(15)notnull,

Nomor_BPKB varchar(15)notnull,

Asal_Usul_Perolehan varchar(15)notnull,

Harga moneynotnull,

Ket varchar(15)notnull,

NomorKodeBarang varchar(50),

SKPD varchar(7),

NIP varchar(25),

constraint fk_Peralatan_dan_Mesin1 foreign key (NomorKodeBarang) references

KodeBarang(NomorKodeBarang),

constraint fk_Peralatan_dan_Mesin2 foreign key (SKPD)references Bappeda(SKPD),

constraint fk_Peralatan_dan_Mesin3 foreign key (NIP)references Pegawai(NIP)

ondeletecascade

(73)

72

3.11.2 Implementasi Antarmuka

3.11.2.1Tampilan Login

Tampilan yang pertama kali muncul jika aplikasi di jalankan.

Gambar 3.27 Tampilan Login

3.11.2.2Pesan Login Pengurus

Pesan konfirmasi untuk user sebagai pengurus barang

(74)

73

3.11.2.3Tampilan Data Inventaris Pengurus

Tampilan utama untuk user sebagai pengurus barang

Gambar 3.29 Tampilan Data Inventaris Pengurus

3.11.2.4Tampilan Input Data

Tampilan dimana user melakukan penambahan data inventaris

(75)

74

3.11.2.5Tampilan Edit Data

Tampilan dimana user merubah data inventaris

Gambar 3.31 Tampilan Edit Data

3.11.2.6 Tampilan Pesan Delete Data

Pesan konfirmasi dimana user mengkonfirmasi apakah data akan di hapus atau tidak

(76)

75

3.11.2.7 TampilanBuat Kartu Pengurus

Buat kartu adalah tampilan pembuatan kartu inventaris untuk pengurus barang

Gambar 3.33 Tampilan Buat Kartu Pengurus

3.11.2.8 Tampilan Pesan Exit

Pesan exit akan muncul sebagai konfirmasi jika pengerus akan keluar dari aplikasi.

(77)

76

3.11.2.9 Tampilan Pesan Login Penyimpan atau Pemeriksa

Pesan konfirmasi untuk user sebagai penyimpan atau pemeriksa

Gambar 3.35 Tampilan Pesan Login Penyimpan atau Pemeriksa

3.11.2.10Tampilan Data Inventaris Penyimpan atau Pemeriksa

Tamplian utama untuk Penyimpan atau pemeriksa barang.

(78)

77

3.11.2.11Tampilan Buat Kartu Penyimpan atau Pemeriksa

Buat kartu adalah tampilan pembuatan kartu inventaris untuk penyimpan atau pemeriksa barang.

Gambar 3.37 Tampilan Buat Kartu Penyimpan atau Pemeriksa

3.11.2.12 Tampilan Buku Kode Barang

(79)

78

3.11.2.13 Tampilan Kartu Inventaris Barang

Gambar 3.39 Tampilan Kartu Inventaris Barang

3.11.2.14 Tampilan Kertu Inventaris Ruangan

(80)

79

3.11.2.15Tampilan Buku Inventaris

(81)

80 BAB 4

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan Uraian dan pembahasan mengenai Aplikasi Inventaris Kantor Berbasis Dekstop di Bappeda Kota Bandung yang telah di kemukakan sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan bahwa aplikasi ini dapat meminimalisasi kesalahan manusia dalam pencatatan dan pengolahan data inventaris kantor. Memberikan laporan data inventaris dengan cepat, tepat dan akurat guna memberikan kemudahan saat pembuatan laporan. Membuat aplikasi yang sederhana dan mudah di gunakan oleh pengguna.

4.2 Saran

Sebagai bahan pertimbangan dalam upaya menyesuaikan kinerja instansi untuk menyikapi permasalahan yang akan datang maka di butuhkan :

a. Penggunaan aplikasi yang dilakukan sebaiknya menggunakan jaringan LAN. b. Dengan basis client server maka akan mempermudah dan mempercepat proses

(82)

APLIKASI INVENTARIS KANTOR

BERBASIS DESKTOP DI BAPPEDA KOTA BANDUNG

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek

Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

ROHENDI

10107193

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(83)

81

DAFTAR PUSTAKA

[1] Andi. (2002), Pemrograman Delphi 7, C.V Andi Offset, Madiun. [2] Gunadharma. (09.45, 12 September 2010), DFD,

http://jalinas.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/1026/DFD.pdf [3] Gunadharma. (09.33, 12 September 2010), DataBase,

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/modul_kursusvbsql/d.Database%2 0SQL%20SERVER.pdf

[4] Heryandi, Andri. ( 08.45, 05 Desember 2010) , Database,

if.unikom.ac.id/andri/download/delphi/05%20Database.pdf

[5] J. Alam, M Agus. (2005), Pemrograman Database Local dan Server

Menggunakan Borland Delphi 2005, PT Elex Media Komputindo, Gramedia

Jakarta

[6] Sabariah, Mira K. 2009. “Software Analysis”, Modul Perkuliahan Rekayasa

Perangkat Lunak, Bandung.

[7] Scribd. (14:23 5 Desember 2010), Sistem Informasi,

http://www.scribd.com/doc/12752605/Tugas-Tipersonal-Ogi-No31-Sistem-Informasi

(84)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

NIM : 10107193

Nama Lengkap : Rohendi

Agama : Islam

Fakultas : Teknik dan Ilmu Komputer

Jurusan : Teknik Informatika

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 09 Oktober 1989

Alamat : Jl. Sarijadi Blok 18 Kp. Cibarunai RT 02 RW 06 No.61 Kel. Sarijadi Kec. Sukasari Kota Bandung, 40151

Tahun Tempat

1994-1995 TK Kuncup Harapan

1995-2001 SDN Sarijadi 9 Blok 17

2001-2004 SLTP Indonesia Raya

2004-2007 SMA Pasundan 7 Bandung

2007-Sekarang UNIVERSITAS UNIKOM INDONESIA

(UNIKOM) DATA ORANG TUA

Nama Ayah : Usman

Tempat Tanggal Lahir : Bandung,08 Juli 1963

Alamat : Jl. Sarijadi Blok 18 Kp. Cibarunai RT 02 RW 06 No.61 Kel. Sarijadi Kec. Sukasari Kota Bandung, 40151

Nama Ibu : Unah

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 20 April 1969

Gambar

Gambar 3.3 Diagram konteks
Gambar 3.6 DFD level 2 (Data inventaris pengurus)
Gambar 3.7 DFD level 2 (Data inventaris pemeriksa dan penyimpan)
Gambar 3.8 DFD level 3 (laporan)
+7

Referensi

Dokumen terkait