• Tidak ada hasil yang ditemukan

Membangun aplikasi trayek angkutan kota di Bandung berbasis android

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Membangun aplikasi trayek angkutan kota di Bandung berbasis android"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada program studi sistem informasi jenjang sarjana fakultas teknik dan ilmu komputer

Disusun oleh : ANDIKA YOGASWARA

1.05.08.095

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(2)

v

dapat menyelesaikan Skripsi ini yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Starata 1 untuk Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia dengan judul

“membangun aplikasi trayek angkutan kota di bandung berbasis android”. Penulis sangat menyadari akan keterbatasan dalam penyusunan skripsi dengan kata lain masih jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan dan kelemahan. Namun berkat bantuan danbimbingan dari berbagai pihak, baik dalam pengumpulan data, penyusunanlaporan maupun teknis pembuatan, maka Alhamdulillah Skripsi ini dapatterselesaikan dengan tepat waktu.

Dengan kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi dorongan, motivasi dan bantuan baik moril maupun materil kepada penulis selama penyusunan Skripsi ini.

Pada kesempatan ini pula, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

(3)

vi

memberikan pengarahan dan masukan pada penulis dalam penyusunan Skripsi ini.

5. Diana Effendi, ST., MT. selaku dosen penguji. 6. Bella Hardiyana, S.Kom selaku dosen penguji

7. Seluruh Dosen UNIKOM yang telah membagikan ilmunya. 8. Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung.

9. Seluruh Karyawan Dinas Perhubungan.

10.Ayah, Ibu, kakak dan adikku tercinta, atas dukungan moril maupun materiil serta iringan doa yang tak henti hentinya selalu menyertai penulis sehingga penulis di beri kemudahan dan dapat menyelesaikan Skripsi Ini 11.Terimakasih juga kepada seluruh keluarga besarku, yang telah

mendukung penulis sampai sekarang ini.

12.Terima Kasih Juga buat teman-teman “GECRAK” Kosan Cisitu Lama no 90c yang sudah penulis anggap seperti saudara sendiri atas dukungan semangat nya.

13.Buat Temen-temen seperrjuangan Kelas MI-03/SI-03 Anggkatan 2008 terima kasih atas dukungan dan semangat nya,

(4)

vii

(5)

viii

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR SIMBOL ... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 3

1.2.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian... 4

1.4KegunaanPenelitian ... 4

1.4.1 Kegunaan Praktis ... 4

1.4.2. Kegunaan Akademis ... 5

1.5Batasan Masalah ... 5

1.6Lokasi danWaktuPenelitian ... 6

(6)

ix

2.3Basis Data ... 9

2.3.1 Operasi Dasar Basis Data ... 10

2.3.2 Objectif Basis Data ... 12

2.4Global Positioning System (GPS) ... 15

2.4.1 Sistem Navigasi GPS dan Sinyal GPS ... 15

2.4.2 Penginformasi Jarak ... 16

2.4.3 Penginformasi Posisi ... 16

2.4.4 Penentu Posisi Absolut dengan GPS ... 17

2.4.5 Prinsip Penentu Posisi Absolute dengan GPS ... 17

2.4.6 Format Data Keluaran GPS ... 18

2.4.7 Cara kerja GPS ... 18

2.5Java ... 19

2.5.1 Arsitektur Java ... 20

2.5.2 Java Versi Lama(Java 1) ... 20

2.5.3 Java 2 ... 20

2.5.4 J2ME ... 21

2.6Android ... 21

2.6.1 Sejarah Android ... 21

(7)

x

2.7.1 Konsep Perancangan Berorientasi Obyek ... 27

2.7.2 Unified Modelling Language ... 28

2.7.3 Use Case Diagram... 29

2.8Eclipse ... 30

2.8.1 Arsitektur Eclipe ... 31

2.8.2 Android SDK ... 32

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1ObjekPenelitian ... 34

3.1.1 Sejarah Singkat Dinas PerhubunganKota Bandung ... 34

3.1.2 Dasar Hukum ... 35

3.1.3 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perhubungan Kota Bandung ... 36

3.1.3.1Tugas Pokok... 36

3.1.3.2Fungsi ... 36

3.1.4 Visi dan Misi Perusahaan... 37

3.1.4.1Visi ... 37

3.1.4.2Misi ... 37

3.1.5 Struktur Organisasi Perusahaan ... 38

3.1.6 Penghargaan yang diperoleh dinas perhubungan kota bandung ... 38

(8)

xi

3.2.2.1Sumber Data Primer(Wawancara, observasi) ... 40

3.2.2.2Sumber Data Skunder (Dokumentasi) ... 41

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 42

3.2.3.1Metode Pendekatan Sistem ... 42

3.2.3.2Metode Pengembagan sistem ... 42

3.2.4 Alat Bantu Anaslis dan Perancangan ... 44

3.2.4.1Use Case... 45

3.2.4.2Actifity Diagram ... 45

3.2.4.3Clase Diagram ... 45

3.2.4.4Diagram Squence ... 45

3.3Pengujian Software ... 46

BAB IVANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM6 4.1Analisis ... 48

4.1.1 Analisis masalah ... 48

4.1.2 Analisis Sistem Operasi ... 49

4.1.3 Analisis Arsitektur Sistem ... 51

4.1.4 Analisisis Alur Data Sistem ... 52

4.2Analsis sistem yang sedang berjalan... 53

(9)

xii

4.2.1.3Spesifikasi Pengguna ... 55

4.2.2 Analisisis Kebutuhan Fungsional ... 55

4.2.2.1Use Case Diagram... 56

4.2.3 Diagram Activity ... 60

4.2.4 Squence Diagram ... 64

4.2.5 Deployment Diagram ... 68

4.2.6 Collaboration Diagram ... 69

4.2.7 Deskripsi Kelas ... 73

4.2.7.1Daftar Kelas ... 73

4.2.7.2Class Diagram ... 74

4.2.8 Perancangan Antar Muka ... 75

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1Implementasi ... 82

5.1.1 ImplementasiPerangkatLunak ... 82

5.1.2 ImplementasiPerangkatKeras ... 83

5.1.3 Implementasi Basis Data (Sintaks SQL) ... 83

5.1.4 Implementasi Antar Muka ... 84

5.1.5 Implementasi Kelas ... 86

(10)

xiii

5.2.2.1Pengujian Angkot... 88

5.2.2.2Pengujian Taxi Dialer ... 88

5.2.2.3Pengujian About... 89

5.2.2.4Pengujian list Jurusan ... 89

5.2.2.5Pengujian Maps ... 90

5.3Kesimpulan Pengujian ... 91

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 92

6.2 Saran ... 92

DAFTAR PUSTAKA

(11)

Rizky Dhanta. 2009. Pengantar Ilmu Komputer. Surabaya: INDAH.

Jogiyanto, Hartono. 2004. Pengenalan Komputer. Yogyakarta: C.V.ANDI OFFSET.

Chendramata, Aidil dan Priambodo, Adhityo. 2009. Keamanan Aplikasi dan Database Server. Jakarta:Departemen Komunikasi dan Informatika.

DiMarzio, J. (2008). Android A Programmer's Guide. New York: McGraw-Hill Companies.

Yasmi Afrizal, Wahyuni. 2011. Rekayasa Perangkat Lunak. UNIKOM. Bandung

Yuniar Supardi. 2011. Semua Bisa Menjadi Programmer Android Basic. PT Elex Media Komputindo. Jakarta

www.wikipedia.com diakses tanggal 23 Agustus 2012

http://www.bandung.go.id/?fa=dilemtek.detail&id=11 diakses tanggal 23 Agustus 2012

http://www.androidhive.info/2012/08/android-working-with-google-places-and-maps-tutorial/ 23 September 2012

http://gedelumbung.com/desain-web-tutorial-contoh-desain-web-perhotelan-dengan-htmlcssjavascript/ diakses 2 November 2012

(12)

1 1.1Latar Belakang Masalah

Saat ini perkembangan teknologi sangat berkembang dengan pesat bahkan tidak terbendung lagi. Baik masalah komunikasi, yang belakangan ini kita tahu seakan tidak ada jarak, segala sesuatu terasa dekat, itu semua karena teknologi. Di Indonesia perkembangan teknologi semakin terasa manfaatnya tidak hanya dalam hal komunikasi saja, dalam hal informasi suatu tempat pemanfaatan informasi sangat berpengaruh. Dengan adanya kemajuan teknologi di bidang telekomunikasi, masyarakat masih ragu untuk memilih Smartphone yang terbaik. Untuk memudahkan masyarakat mengetahui kekurangan dan kelebihan pada Smartphone yang menggunakan OS Android dibandingkan dengan Smartphone yang menggunakan sistem operasi lain seperti iPhone dan Blackberry.

(13)

merupakan operating sistem yang terbaru di kalangan pengguna dunia seluler yang bersifat opensource dan gratis sehingga bisa dikembangkan aplikasi aplikasi di dalamnya.

Smart phone (Android) akan memberikan dampak yang baik bagi penggunanya apabila di dalamnya di tunjang oleh aplikasi – aplikasi yang mendukung pengguna untuk melakukan atau mencari suatu tempat atau lokasi. Karena dengan aplikasi pendukung, pengguna dapat lebih mengefektifkan waktu dan lebih efisien selain itu juga dapat memberikan gambaran teknologi masa depan yang sedang berkembang saat ini, untuk itu smart phone akan menjawab dari teknologi yang akan berkembang dimasa yang akan datang.

Dalam hal ini informasi sangatlah penting. Setiap orang memerlukan info angkutan kota untuk menuju lokasi yang diinginkan. Namun informasi mengenai itu semua terkadang sulit didapatkan, karena informasi tersebut belum sepenuhnya terpublikasi ke masyarakat. Untuk memudahkan serta mempercepat mendapatkan informasi angkutan kota ke tempat tersebut diperlukan setidaknya smartphone agar bisa lebih memudahkan dan terintegrasi dengan aplikasi yang dibuat.

(14)

untuk berbasis android agar yang direncanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Berdasarkan uraian diatas maka dalam skripsi ini berkeinginan untuk mencoba mengimplementasikan salah satu contoh RDBMS, dimana mengambil judul penelitian yaitu MEMBANGUN APLIKASI ANGKUTAN KOTA DI BANDUNG BERBASIS ANDROID.

1.2Identifikasi Masalah dan Rumusan masalah

Identifikasi dan rumusan masalah merupakan rangkuman

permasalahan-permasalahan yang terjadi pada latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya.

Suatu masalah perlu dirumuskan untuk menemukan solusi dari permasalahan

yang ada dengan tujuan agar permasalahan menjadi jelas dan tidak menimbulkan

pengertian yang berbeda-beda.

1.2.1 Identifikasi Masalah

Masalah-masalah yang timbul pada info seputar angkutan kota karena info-info angkutan kota sangat diperlukan untuk mencapai tempat yang diinginkan dan mampu memberikan informasi yang jelas.

1. Sulitnya mendapatkan informasi untuk menentukan angkutan kota.

2. Kurangnya aplikasi pendukung untuk memudahkan pemilihan angkutan kota. 3. Masih manualnya sistem pencarian jurusan angkot.

1.2.2 Rumusan Masalah

(15)

informasi berbasis mobiling sebagai pendukung proses ini. Maka perumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah mencari informasi alat transportasi umum untuk mencapai ke tempat tujuan?

2. Bagaimanakah solusi mendapatkan informasi angkutan kota? 3. Bagaimanakah merancang aplikasi ini menarik dan mudah dipakai? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian yang lakukan adalah sebagai salah satu persyaratan kelulusan program Strata I (S1) pada Universitas Komputer Indonesia Serta dapat membangun aplikasi trayek angkutan kota berbasis android.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mempermudah pengguna mobilephone Android untuk memperoleh informasi

mengenai jurusan angkot dan taxi.

2. Mempercepat mendapat informasi karena tidak perlu membuka browser

terlebih dahulu.

3. Memberikan pengetahuan seputar angkutan kota. 1.4 Kegunaan Penelitian

adapun penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pihak-pihak atau hal sebagai berikut:

1.4.1 Kegunaan Praktis

Dapat mengetahui bagaimana membangun sebuah Aplikasi Trayek Angkutan

(16)

1.4.2 Kegunaan Akademis

Adapun kegunaan akademis bagi penelitian sebagai berikut :

1. Bagi Pengembangan ilmu pengetahuan, dapat memberikan suatu karya penelitian baru yang dapat mendukung dalam pengembangan Sistem Informasi.

2. Bagi Peneliti lain, dapat memberikan informasi bagi peneliti lain yang memiliki minat yang sama terhadap pengembangan ataupun pembuatan karya penelitian dalam penelitian yang sama atau ingin mengembangkan aplikasi tersebut menjadi lebih baik dari sebelumnya.

3. Untuk Penulis, penelitian ini dilakukan untuk menambah pengetahuan dan pemahaman bagi penulis mengenai sistem kerja dan pembangunan aplikasi angkutan kota dibandung berbasis android.

1.5 Batasan Masalah

Dalam mengkaji dan meneliti suatu masalah agar lebih terarah dan saling berkaitan satu sama lain dalam penyajiannya diperlukan beberapa batasan masalah yang akan diangkat agar di dalam pembuatan sistem informasi angkutan kota ini tidak menyimpang dari permasalahan yang akan diselesaikan dengan tujuan untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan.

Pembatasan masalah tersebut meliputi hal – hal sebagai berikut : 1. Sistem ini hanya digunakan layar sentuh.

(17)

3. Jurusan angkutan kota yang diambil untuk aplikasi trayek angkutan kota adalah 37 jurusan ditujukan untuk sample. Sistem yang dirancangan difokuskan untuk informasi angkutan kota dan taxi dialer.

4. Aplikasi ini dibangun dengan berbasis sistem operasi Android versi minimum

2.3.3 Gingerbread

5. Aplikasi ini dijalankan secara online (internet)

1.6 Lokasi Dan Waktu Penelitian

Lokasi yang dipilih peneliti untuk menjadi tempat penelitian yaitu di terminal angkutan kota Bandung. Sedangkan waktu pelaksanaan penelitian dilaksanakan sejak bulan September 2012 sampai dengan bulan January 2013. Dan untuk mengetahui jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel 1.1 :

Tabel 1.1 Waktu dan Rencana Penelitian

(18)

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Aplikasi

Menurut Dhanta (2009:32), aplikasi adalah software yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu. Jadi perangkat lunak aplikasi yaitu perangkat lunak yang digunakan untuk membantu pemakai komputer untuk melaksanakan pekerjaannya. Jika ingin mengembangkan program aplikasi sendiri, maka untuk menulis program aplikasi tersebut, dibutuhkan suatu bahasa pemrograman, yaitu language software, yang dapat berbentuk assembler, compiler ataupun interpreter. Jadi language software merupakan bahasanya dan program yang ditulis merupakan program aplikasinya. Language software berfungsi agar dapat menulis program dengan bahasa yang lebih mudah, dan akan menterjemahkannya ke dalam bahasa mesin supaya bisa dimengerti oleh komputer. Bila hendak mengembangkan suatu program aplikasi untuk memecahkan permasalahan yang besar dan rumit, maka supaya program aplikasi tersebut dapat berhasil dengan baik, maka dibutuhkan prosedur dan perencanaan yang baik dalam mengembangkannya.

(19)

reputasi internasional. Program-program paket tersebut dapat diandalkan, dapat memenuhi kebutuhan pemakai, dirancang dengan baik, relatif bebas dari kesalahan-kesalahan, user friendly (mudah digunakan), mempunyai dokumentasi manual yang memadai, mampu dikembangkan untuk kebutuhan mendatang, dan didukung perkembangannya. Akan tetapi, bila permasalahannya bersifat khusus dan unik, sehingga tidak ada paket-paket program yang sesuai untuk digunakan, maka dengan terpaksa harus mengembangkan program aplikasi itu sendiri. (Jogiyanto Hartono, 2004, pp397-398).

2.2. Angkutan Kota

Angkutan kota adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Di negara maju, mereka biasanya menggunakan kereta bawah tanah (subway) dan taksi. Penduduk disana jarang yang mempunyai kendaraan pribadi karena mereka sebagian besar menggunakan angkutan umum sebagai transportasi mereka.

2.2.1. Karakteristik Transportasi Angkutan

(20)

mengangkut penumpang atau barang. Bentuk awal dari transportasi darat adalah menggunakan kuda, keledai atau bahkan manusia untuk membawa barang melewati jalan setapak. Seiring dengan berkembangkan perdagangan, jalan diratakan atau dilebarkan untuk mengakomodir aktivitas. Roda kemudian ditemukan.

2.3. Basis Data

Menurut Chendramata (2009:106), Basis Data adalah sebuah perangkat lunak yang dirancang dan diperuntukkan sebagai media untuk menyimpan data-data transaksi yang dihasilkan pada sebuah proses bisnis. Basis data terdiri atas 2 kata, yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang/berkumpul. Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, symbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya.

Basis data sendiri dapat didefinisiikan dalam sejumlah sudut pandang seperti : Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimjpanan elektronis.

(21)

adalah kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data/arsip. Perbedaannya hanya terletak pada media penyimpanan yang digunakan. Jika lemari arsip menggunakan lemari dari besi atau kayu sebagai media penyimpanan, maka basis data menggunakan media penyimpanan elektronis seperti disk (disket atau hard disk). Hal ini merupakan konsekuensi yang logis, karena lemari arsip langsung dikelola/ditangani oleh manusia, sementara basis data dikelola/ditangani melalui perantara alat/mesin pintar elektronis (yang dikenal sebagai komputer). Perbedaan media ini yang selanjutnya melahirkan perbedaan media ini yang selanjutnya melahirkan perbedaan-perbedaan lain yang menyangkut jumlah dan jenis metoda/cara yang dapat digunakan dalam upaya penyimpanan.

2.3.1. Operasi Dasar Basis Data

(22)

1. Pembuatan basis data baru (create database), yang identik dengan pembuatan lemari arsip yang baru

2. Penghapusan basis data (drop database), yang identik dengan perusakan lemari arsip (sekaligus beserta isinya, jika ada).

3. Pembuatan file/tabel dari suatu basis data (create table), yang identik dengan penambahan map arsip baru ke sebuah lemari sarsip yang telah ada.

4. Penghapusan file/tabel dari suatu basis data (drop table), yang identik dengan perusakan map arsip lama yang ada di sebuah lemari arsip.

5. Penambahan/pengisian data baru ke sebuah file/tabel disebuah basis data (insert), yang identik dengna penambahan ke lemari arsip ke sebuah map arsip

6. Pengambilan data dari sebuah file/tabel (retrieve/search) yang identik dengan pencarian lembaran arsip dari sebuah map arsip

7. Pengubahan data dari sebuah file/tabel (update), yang identik dengan perbaikan isi lembaran arsip yang ada di sebuah map arsip.

8. Penghapusan data dari sebuah file/tabel (delete), yang identik dengan penghapusan sebuah lembaran arsip yang ada di sebuah map arsip.

(23)

2.3.2. Objektif Basis Data

Telah disebutkan di awal bahwa tujuan awal dan utama dalam pengelolaan data dalam sebuah basis data adalah agar kita dapat memperoleh menemukan kembali data (yang dicari) dengan mudah dan cepat. Disamping itu, pemanfaatan basis data untuk pengelolaan data, juga memiliki tujuan-tujuan lain. Secara lebih lengkap, pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan (objektif) seperti berikut ini :

1. Kecepatan dan kemudahan

Pemanfaatan basis data memungkinkan untuk dapat menyimpan data atau melakukan perubahan/manipulasi terhadap data atau menampilkan kembali data tersebut dengan lebih cepat dan mudah, daripada jika menyimpan data secara manual (non-elektronis) atau secara elektronis (tetapi tidak dalam bentuk penerapan basis data, misalnya dalam bentuk spread sheet atau dokumen teks biasa).

2. Efisiensi ruang penyimpanan (Space)

(24)

3. Keakuratan (Accurancy)

Pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan/batasan (constrain) tipe data, domain data, keunikan data, dan sebagainya, yang secara ketat diterapkan dalam sebuah basis data, sangat berguna untuk menekan ketidakakuratan pemasukan/penyimpanan data.

4. Ketersediaan (Availability)

Pertumbuhan data (baik dari sisi jumlah maupun jenisnya ) sejalan dengan waktu akan semakin membutuhkan ruang penyimpanan yang besar. Padahal tidak semua data itu selalu kita gunakan/butuhkan. Karena itu kita dapat memilah adanya data utama/master/referensi, data transaksi, data histori hingga data kadaluarsa. Data yang sudah jarang atau bahkan tidak pernah lagi kita gunakan, dapat kita atur untuk dilepaskan dari sistem basis data yang sedang aktif (menjadi off-line) baik dengan cara penghapusan atau dengan memindahkannya ke media penyimpanan off-line (seperti removable disk, atau tape). Di sisi lain, karena kepentingan pemakaian data, sebuah geografis. Data nasabah sebuah bank, misalnya, dipisah-pisahkan dan disimpan di lokasi yang sesuai dengna keberadaan nasabah. Dengan pemanfaatan teknologi jaringan komputer, data yang berada di suatu lokasi/cabang, dapat juga di akses (menjadi tersedia/available) bagi lokasi/cabang lain.

5. Kelengkapan (Completeness)

(25)

lain belum tentu berpendapat sama. Atau, yang sekarang diangap sudah lengkap belum tentu di masa yang akan data juga demikian. Dalam sebuah basis data, disamping data kita juga harus menyimpan struktur (baik yang mendefinisikan objek-objek dalam basis data maupun definisi detail dari tiap objek-objek seperti struktur file/tabel atau indeks). Untuk mengakomodasi kebutuhan kelengkapan data yang semakin berkembang, maka kita tidak hanya dapat menambahkan record-record data, tetapi juga dapat melakukan perubahan struktur dalam basis data baik dalam bentuk penambahan objek baru (tabel) atau dengan penambahan field-field baru pada suatu tabel.

6. Keamanan (Security)

Memang ada sejumlah sistem (aplikasi) pengelola basis data yang tidak menerapkan aspek keamanan dalam penggunaan basis data. Tetapi untuk sistem yang besar dan serius, aspek keamanan juga dapat diterapkan dengan ketat. Dengan begitu kita dapat menentukan siapa-siapa (pemakai) yang boleh menggunakan basis data beserta objek-objek di dalamnya dan menentukan jenis-jenis operasi apa saja yang boleh dilakukannya.

7. Kebersamaan Pemakai (Sharebility)

(26)

(aplikasi) yang mendukung lingkungan multiuser, akan dapat memenuhi kebutuhan ini, tetapi tetap dengan menjaga/menghindari terhadap munculnya persoalan baru seperti inkonsistensi data (karena data yang sama diubah oleh banyak pemakai pada saat yang bersamaan) atau kondisi deadlock (karena banyak pemakai yang saling menunggu untuk menggunakan data).

2.4. Global Positioning System (GPS)

GPS adalah sistem radio navigasi dan penentuan posisi dengan menggunakan satelit navigasi yang dimiliki dan dikelola oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Nama formalnya adalah NAVSTAR GPS (Navigation Satellite Timing and Ranging Global Positioning System).

2.4.1. Sistem Navigasi GPS dan Sinyal GPS

(27)

2.4.2. Penginformasi Jarak

Penginformasi jarak yang dikirimkan oleh satelit GPS terdiri dari dua buah kode PRN (Pseudo Random Noise) yaitu kode-C/A (Coarse Acquisition/Clear Access) yang dimodulasikan pada gelombang pembawa L1 dan kode-P(Y) (Private) yang dimodulasikan baik pada gelombang pembawa L1 maupun L2. Kedua kode tersebut disusun oleh rangkaian kombinasi bilanganbilangan biner (0 dan 1). Setiap satelit GPS mempunyai struktur kode yang unik dan berbeda antara satu satelit dengan satelit lainnya yang memungkinkan receiver GPS untuk membedakan sinyal-sinyal yang datang dari satelit-satelit GPS yang berbeda. Sinyal-sinyal-sinyal tersebut dapat dibedakan oleh receiver dengan menggunakan teknik yang dinamakan CDMA (Code Division Multiple Accsess).

2.4.3. Penginformasi Posisi

(28)

2.4.4. Penentu Posisi Absolut dengan GPS

Penentuan posisi dengan GPS adalah penentuan posisi tiga dimensi yang dinyatakan dalam sistem koordinat kartesian (X,Y,Z) dalam datum WGS (World Geodetic System) 1984. Untuk keperluan tertentu, koordinat kartesian tersebut dapat dikonversi ke dalam koordinat geodetik (f,.,h). Titik yang akan ditentukan posisinya dapat diam (static positioning) maupun bergerak (kinematic positioning). Penentuan posisi absolut merupakan metode penentuan posisi yang paling mendasar dan paling banyak digunakan untuk aplikasi-aplikasi yang tidak memerlukan tingkat ketelitian posisi yang tinggi dan tersedia secara instant real-time) seperti pada aplikasi navigasi wahana bergerak (darat, laut dan udara).

2.4.5. Prinsip Penentu Posisi Absolut dengan GPS

(29)

2.4.6. Format Data Keluaran GPS.

Receiver GPS memiliki format keluaran sebanyak lima (5) jenis yaitu NMEA 0180, NMEA 0182, NMEA 0183, AVIATION, dan PLOTTING. Format data tersebut ditetapkan oleh NMEA (National Maritime Electronic Association) dan dapat dikoneksikan ke komputer melalui port komunikasi serial dengan menggunakan kabel RS-232. Data keluaran dalam format NMEA 0183 berbentuk kalimat (string) yang merupakan rangkaian karakter ASCII 8 bit. Setiap kalimat diawali dengan satu karakter '$' , dua karakter Talker ID, tiga karakter Sentence ID, dan diikuti oleh data fileds yang masing-masing dipisahkan oleh koma serta diakhiri oleh optional cheksum dan karakter cariage return/line feed (CR/LF). Jumlah maksimum karakter dihitung dari awal kalimat ($) sampai dengan akhir kalimat (CR/LF) adalah 82 karakter.

2.4.7. Cara kerja GPS

(30)

2.5. Java

Java adalah bahasa pemrograman yang disusun oleh James Gosling yang dibantu oleh rekan-rekannya seperti Patrick Naugton, Chris Warth, Ed Frank, dan Mike Sheridan di suatu perusahaan perangkat lunak yang bernama Sun Microsystem, pada tahun 1991. Bahasa pemrograman ini mula-mula diinisialisasi dengan nama

“oak”, namun pada tahun 1995 diganti namanya menjadi “Java” Alasan utama

pembentukan bahasa java adalah untuk membuat aplikasi-aplikasi yang dapat diletakkan diberbagai macam perangkat elektronik, seperti microwave oven dan remote control, sehingga Java harus bersifat portable atau yang sering disebut dengan platform independent (tidak tergantung pada platform). Itulah yang menyebabkan

dalam dunia pemrograman Java, dikenal adanya istilah „write once, run everywhere‟,

yang berarti kode program hanya ditulis sekali, namun dapat dijalankan dibawah platform manapun, tanpa harus melakukan perubahan kode program.

2.5.1. Arsitektur Java

(31)

2.5.2. Java Versi Lama (Java 1)

Pada awal perilisannya, versi Java masih disebut dengan JDK (Java Development Kit). Dalam JDK, semua kebutuhan untuk pengembangan program dan eksekusi program masih tergabung jadi satu. Penamaan ini berlaku sampai Java 1.1. namun sekarang, setelah Java 1.2, Sun Microsystem menamainya dengan JSDK (Java Software Development Kit) dalam hal ini kebutuhan untuk pengembangan program dipisahkan dengan kebutuhan kesekusi. Bagian software yang digunakan untuk kebutuhan eksekusi program disebut dengan JRE (Java-Runtime Environment).

Selanjutnya, Java 1.2 disederhanakan penamaanya menjadi “Java 2”

2.5.3. Java 2

Sun Microsystems telah mendefinisikan tiga buah edisi dari Java 2, yaitu sebagai berikut:

1. Java 2 Standard Edition (J2SE), yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi-aplikasi desktop dan applet (aplikasi-aplikasi Java yang dapat dijalankan di dalam browser web).

(32)

3. Java 2 Micro Edition (J2ME), merupakan subset dari J2SE yang digunakan untuk menangani pemrograman di dalam perangkat-perangkat kecil, yang tidak memungkinkan untuk mendukung implementasi J2SE secara penuh.

2.5.4. J2ME

J2ME merupakan sebuah kombinasi yang terbentuk antara kumpulan interface Java yang sering disebut dengan Java API (Application programming interface) dengan JVM (Java Virtual Machine) yang didesain khusus untuk alat, yaitu JVM dengan ruangan terbatas. Kombinasi tersebut kemudian digunakan untuk melakukan pembuatan aplikasi-aplikasi yang dapat berjalan di atas alat (dalam hal ini mobile device). J2ME sendiri pada dasarnya tterdiri dari tiga buah bagian, yaitu konfigurasi, profil, dan paket-paket opsional.

2.6. Android

Android sebagai suatu sistem, adalah sistem operasi yang berbasis java yang dijalankan pada kenrnel linux 2.6. Sistem ini sangat ringan dan berfitur lengkap (DiMarzio, 2008, p6). Pembahasan mengenai android dan tools yang digunakan dalam pembuatan aplikasi, akan dijelaskan pada sub bab berikut.

2.6.1. Sejarah Android

(33)

Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, Htc, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia.

Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan open source pada perangkat mobile. Di lain pihak, Google merilis kode-kode android dibawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan open platform perangkat seluler.

Didunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar-benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).

(34)

Pada masa saat ini kebanyakan vendor-vendor smartphone sudah memproduksi smartphone berbasis android, vendor-vendor itu antara lain HTC, Motorola, Samsung, LG, HKC, Huawei, Archos, Webstation Camangi, Dell, Nexus, SciPhone, WayteQ, Sony Ericsson, LG, Acer, Philips, T-Mobile, Nexian, IMO, Asus dan masih banyak lagi vendeor smartphone didunia yang memproduksi android. Hal ini karena android adalah sistem oerasi yang open source sehingga bebas didistribusikan dan dipakai oleh vendor manapun.

Tidak hanya menjadi sistem operasi di smartphone, saat ini android menjadi pesaing utama dari Apple pada sistem operasi Table PC. Pesatnya pertumbuhan Android selain faktor yang disebutkan diatas adalah karena android itu sendiri adalah platform sangat lengkap baik itu sistem operasinya, aplikasi dan Tool Developmen, Market aplikasi android serta dukungan yang sangat tinggi dari komunitas Open source didunia, sehingga android terus berkembang pesat dari segi teknologi maupun dari segi jumlah device yang ada didunia.

2.6.2. Arsitektur Android

Secara garis besar arsitektur android dapat dijelas dan digambarkan sebagai berikut : 1. Application and Widgets

(35)

2. Application Frameworks

Android adalah “Open Development Platform” yaitu android menawarkan kepada

pengembang atau member kemampuan kepada pengembangan untuk membangun aplikasi yang bagus dan inovatif. Pengembang bebas untuk mengakses perangkat keras, akses informasi resources, menjalankan serive background, mengatur alarm, dan menambahkan tambahan seperti status notifications dan masih banyak lagi. Pengembang memiliki akses penuh menuju API Framework seperti yang dilakukan oleh aplikasi yang kategori inti. Arsitektur aplikasi dirancang supaya dengan mudah dapat menggunakan komponen yang sudah digunakan (reuse).

Sehingga bisa disimpulkan Application Framework adalah layer dimana para pembuat aplikasi melakukan pengembangan/pembuatan aplikasi yang akan dijalankan di sistem android, karena pada layer inilah aplikasi dapat dirancang, seperti content-providers yang berupa sms dan lain sebagainya. Komponen-komponen yang termasuk didalam application Framework adalah sebagai berikut : Views, Content Provider, Resource Manager, Notification Manager, Activity Manager.

3. Libraries

(36)

2D dan 3D, Libraries SQLite untuk dukungan database, Libraries SSL dan WebKit terintegrasi dengan web browser dan security, Libraries Live Webcore mencakup modern web browser dengan engine embedded web view.

4. Android Run Time

Layer yang membuat aplikasi android dapat dijalankan dimana dalam prosesnya menggunakan implementasi Linux. Dalvik Virtual Machine (DVM) merupakan mesin yang membentuk dasar kerangka aplikasi Android. Didalam Android Run Time dibagi menjadi dua bagian yaitu:

1. Core Libraries : aplikasi android dibangun dalam bahasa java, sementara Dalvik sebagai virtual mesin bukan Java Virtual Machine, sehingga diperlukan sebuah libraries yang berfungsi untuk menterjemahkan bahasa Java/C yang dihandle oleh Core Libraries.

2. Dalvik Virtual Machine : Virtual mesin yang berbasis register yang dioptimalkan untuk menjalankan fungsi-fungsi secara efisien dimana merupakan pengembangan yang mampu membuat linux kernel untuk threading dan manajemen tingkat rendah.

(37)

2.6.3. Fundamental Aplikasi

Aplikasi android ditulis dalam bahasa pemrograman java, kode java dikompilasi bersama data file resource yang dibutuhkan oleh aplikasi dimana

prosesnya dipaket oleh tools yang dinamakan “apt tools” ke dalam paket android sehingga menghasilkan file dengan ekstensi apk. File apk itulah yang sebenernya disebut dengan aplikasi yang dapat diinstal di perangkat mobile nantinya.

Ada enam jenis komponen pada aplikasi android yaitu: 1. Activities

Suatu activity akan menyajikan user interface (UI) kepada pengguna, sehingga pengguna dapat melakukan interaksi. Sebuah aplikasi android bisa jadi hanya memiliki satu activity, tetapi umumnya aplikasi memiliki banyak activity tergantung pada tujuan aplikasi dan desain dari aplikasi tersebut. Satu activity biasanya akan dipakai untuk menampilkan aplikasi atau yang bertindak sebagai user interface (UI) saat aplikasi diperlihatkan kepada user. Untuk pindah dari satu activity ke activity lain dapat dilakukan dengan satu even misalnya click tombol, memilih opesi atau menggunakan triggers tertentu. Secara hirarki sebuah window activity dinyatakan dengan method Activity.setContentView(). ContentView adalah objek yang berada pada root hirarki.

2. Service

(38)

music atau mengambil data dari jaringan, tetapi setiap service haruslah berada dalam kelas induknya.

3. Broadcast Receiver

Broadcast Receiver berfungsi menerima dan bereaksi untuk menyampaikan notifikasi. Contoh broadcast seperti notifikasi zona waktu berubah, baterai low, gambar telah selesai diambil oleh kamera, atau pengubah referensi bahasa yang digunakan.

4. Content Provider

Content Provider membuat kumpulan aplikasi data secara spesifik sehingga bisa digunakan oleh aplikasi lain.

2.7. Tools-Tools yang digunakan

Tools-Tools yang digunakan adalah sebagai berikut: 2.7.1. Konsep Perancangan Berorientasi Obyek

Teknologi objek menganalogikan sistem aplikasi seperti kehidupan nyata yang didominasi oleh objek. Didalam membangun sistem berorientasi objek akan menjadi lebih baik apabila langkah awalnya didahului dengan proses analisis dan perancangan yang berorientasi obke. Tujuannya adalah mempermudah programmer didalam mendesain program dalam bentuk objek-objek dan hubungan antar objek tersebut untuk kemudian dimodelkan dalam sistem nyata.

(39)

Modelling Language (UML) sebagai bahasa standar dalam Object Oriented Analysist Design (OOAD).

2.7.2. Unified Modelling Language (UML)

Menurut Yasmi Afrizal dan Wahyuni (2012 : 181) UML (Unified Modeling Language) merupakan pengganti dari metode analisis berorientasi objek dan desain berorientasi objek (OOA & OOD) yang dimunculkan sekitar akhir tahun 80-an dan awal tahun 90-an.UML (Unified Modelling Language) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi obyek. Hal ini disebabkan UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain.

(40)

Keunggulan metode ini adalah dalam penotasian yang mendukung semua konsep OO. Metode OOSE dari Jacobson lebih member penekanan pada use case. OOSE memiliki tiga tahapan yaitu membuat model requirement dan analisis, design dan implementasi, dan model pengujian (test model). Keunggulan metode ini adalah mudah dipelajari karena memiliki notasi yang sederhana namun mencakup seluruh tahapan dalam rekayasa perangkat lunak.

Design UML, metode Booch, OMT dan OOSE digabungkan dengan membuang elemen-elemen yang tidak praktis ditambah dengan elemen-elemen dari metode lain yang lebih efektif dan elemen-elemen baru yang belum ada pada metode terdahulu sehingga UML lebih ekspresif dan seragam dari pada metode lainnya. 2.7.3. Use Case Diagram

Use Case adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna. Use Case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara user (pengguna) sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai. Urutan langkah-langkah yang menerangkan antara pengguna dan sistem disebut scenario. Setiap scenario mendeskripsikan urutan kejadian. Setiap urutan diinisialisasi oleh orang, sistem yang lain, perangkat keras atau urutan waktu. Dengan demikian secara singkat bisa dikatakan use case adalah serangkaian scenario yang digabungkan bersama-sama oleh tujuan umum pengguna.

(41)

(Jacob et all, 1992). Termasuk disini adalah problem domain object model dan penjelasan tentang user interface. Use case memberikan spesifikasi fungsi-fungsi yang ditawarkan oleh sistem dari perspektif user.

2.8. Eclipse

Menurut Ir. Yuniar Supardi (2011 : 11) Eclipse merupakan perangkat lunak untuk bahasa pemrograman Java. Perangkat lunak ini berguna untuk membuat dan meng-compile source code bahasa pemrograman Java. Eclipse adalah sebuah IDE (Integrated Development Environment) untuk mengembangkan perangkat lunak dan dapat dijalankan di semua platform (platformindependent).

Berikut ini adalah sifat dari Eclipse:

1. Multi-platform: Target sistem operasi Eclipse adalah Microsoft Windows, Linux, Solaris, AIX, HP-UX dan Mac OS X.

2. Mulit-language: Eclipse dikembangkan dengan bahasa pemrograman Java, akan tetapi Eclipse mendukung pengembangan aplikasi berbasis bahasa pemrograman lainnya, seperti C/C++, Cobol, Python, Perl, PHP, dan lain sebagainya.

(42)

untuk dapat dikembangkan oleh pengguna dengan komponen yang dinamakan plug-in.

2.8.1. Arsitektur Eclipse

Sejak versi 3.0, Eclipse pada dasarnya merupakan sebuah kernel, yang mengangkat plug-in. Apa yang dapat digunakan di dalam Eclipse sebenarnya adalah fungsi dari plug-in yang sudah diinstal. Ini merupakan basis dari Eclipse yang dinamakan Rich Client Platform (RCP). Berikut ini adalah komponen yang membentuk RCP: Core platform, OSGi, SWT(Standard Widget Toolkit), JFace, Eclipse Workbench.

(43)

2.8.2. Android SDK

Android SDK adalah tools API (Application Programming Interface) yang diperlukan untuk mulai mengembangkan aplikasi pada platform android menggunakan bahasa pemrograman Java. Android merupakan subset perangkat lunak untuk ponsel yang meliputi sistem operasi, middleware dan aplikasi kunci yang di release oleh Google. Saat ini disediakan Android SDK (Software Development Kit) sebagai alat bantu dan API untuk mulai mengembangkan aplikasi pada platform android menggunakan bahasa pemrograman Java. Sebagai platform aplikasi-netral, android member anda kesempatan unutk membuat aplikasi yang kita butuhkan yang ubkan merupakan aplikasi bawaan Hadphone/Smartphone. Beberapa fitur-fitur android yang paling penting adalah :

1. Framework : aplikasi yang mendukung pengganti komponen dan reusable. 2. Dalvik Virtual Machine dioptimalkan untuk perangkat mobile

3. Integrated Browser verdasarkan engine open source WebKit.

4. Grafis yang dioptimalkan dan didukung oleh libraries grafis 2D, grafis 3D berdasarkan spesifikasi opengl ES 1,0 (Opsional Ekselerasi hardware)

5. SQLite untuk penyimpanan data.

6. Media Support yang mendukung audio, video, dan gambar (MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, PING, GIF), GSM Telephony (tergantung Hardware) 7. Bluetooth, EDGE, 3G, dan WiFi (tergantung hardware)

(44)
(45)

34 3.1 Objek Penelitian

Penelitian yang dilakukan untuk aplikasi trayek angkutan kota ini adalah pada dinas perhubungan kota bandung.

3.1.1 Sejarah Singkat Dinas Perhubungan Kota Bandung

Dinas perhubungan Kota Bandung dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 5 tahun 2001 tentang pembentukan dan susunan organisasi dinas daerah dan lingkungan Pemerintah Kota Bandung.

Sebelum berubah menjadi Dinas Perhubungan, nomenklaturnya adalah sebagai berikut:

1. Dinas lalulintas dan angkatan jalan provins daerah tingkat I Jawa Barat cabang kotamadya daerah tingkat II bandung, sampai dengan 1997.

(46)

3. Dan sejak tahun 2001 sampai dengan sekarang menjadi Dinas Perhubungan Kota Bandung.

Dinas perhubungan selaku perangkat pemerintah daerah yang bertanggung jawab dan memiliki kewenangan dalam penyelenggaraan program car free day, mendapatkan mandate dan bertanggung jawab kepada Pemerintah Kota Bandung selaku pemangku kebijakan-kebijakan internal dalam Kota termasuk seluruh kebutuhan lalulintas dan penyelenggaraannya di Bandung.

Program car free day kota bandung dimulai diberlakukan oleh Dinas Perhubungan Kota Bandung pada bulan Mei 2010. Kegiatan ini merupakan program yang digalakan oleh Pemerintah Kota Bandung untuk dapat memberikan ruang hijau terbuka tampa asap kendaraan bermotor. Program car free day masih dilakukan sampai dengan sekarang dan terus melakukan evaluasi dan perbaikan program oleh Dinas Perhubungan. Kegiatan carr free day pun sekarang tidak hanya difokuskan pada putaran jalan If. H. Djuanda (dago) saja, tetapi kawasan Buahbatu pun dijadikan sebagai kawasan bebas kendaraan bermotor selanjutnya.

3.1.2 Dasar Hukum

Dasar hokum dari berdirinya Dinas Perhubungan Kota Bandung dapat dilihat pada rincian sebagai berikut:

(47)

daerah Kota Bandung.

2. Perda No. 2 tahun 2008 tentang penyelenggaraan perhubungan. 3. Perda No. 13 tahun 2007 tentang pe.nyelenggaraan perparkiran.

4. Peraturan Walikota Bandung No. 475 tahun 2008 tentang rincian tugas pokok dan fungsi satuan organisasi pada Dinas daerah Kota Bandung.

3.1.3 Tugas Pokok dan Fugsi Dinas Perhubungan Kota Bandung

Tugas tugas pokok beserta fungsi dari Dinas Perhubungan Kota Bandung adalah Sebagai berikut :

3.1.3.1 Tugas Pokok

Tugas pokok Dinas Perhubungan Kota Bandung yaitu melaksanakan sebagian urusan Pemerintah Daerah Kota Bandung di bidang perhubungan Berdasarkan atas otonomi dan pembantuan.

3.1.3.2 Fungsi

Fungsi dari Dinas Perhubungan Kota Bandung terdisi atas empat dasar utama yang dijelaskan sebagai berikut:

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang perhubungan.

(48)

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas operasional perhubungan yang meliputi lalu lintas parkir, angkutan, terminal, saranan dan operasional.

4. Pelaksanaan pelayanan teknis administrative dinas. 3.1.4 Visi dan Misi

Visi misi dari Dinas Perhubungan Kota Bandung adalah sebagai berikut: 3.1.4.1 Visi

Visi dari Dinas perhubungan Kota Bandung, yaitu mewujidkan system transportasi kota yang lebih baik untuk mendukung Kota Bandung sebagai kota jasa yang BERMARTABAT.

3.1.4.2 Misi

Misi dari Dinas Perhubungan Kota Bandung tertuang dalam lima pandangan sebagai berikut:

1. Mengendalikan aspek-aspek penyebab kemacetan

2. Pengembangan SAUM (Saranan angkutan umum missal) dan pembatasan penggunaan kendaraan bermotor.

3. Meningkatkan kelayakan pengoperasian angkutan umum dan barang

4. Meningkatkan prasana transportasi yang memadai, seperti terminal, dan fasiltas pelengkap jalan.

(49)

3.1.5 Struktur Organisasi

[image:49.612.118.497.225.576.2]

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 tahun 2007, maka struktur organisasi Dinas Perhubungan Kota Bandung sebagai berikut:

Gambar 3.1

Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kota Bandung Sumber: Data Dishub Kota Bandung, 2011.

3.1.6 Penghargaan yang Diperoleh Dinas Perhubungan Kota Bandung

(50)

2. Piala Wahana Tata Nugraha lomba tertib lalu lintas dan angkutan kota tingkat nasional tahun 2005.

3. Juara 1 lomba tata tertib lalu lintas tingkat provinsi Jawa Barat dalam rangka hari perhubungan nasional tahun 2007.

4. Juara 2 Wahana Tata Nugraha tingkat nasional tahun 2007. 3.2 Metode Penelitian

Makna metodologi sering diartikan berbeda antara satu peneliti dengan peneliti lainnya. Sering kali metodologi digunakan sebagai sinonim dari kata metode. Metodologi merupakan kumpulan prosedur atau metode yang digunakan untuk melakukan suatu penelitian. Metodologi adalah teori suatu metode. Metode dapat diartikan sebagai cara berpikir, dengan demikian metodologi penelitian dapat diartikan sebagai pemahaman metode-metode penelitian dan pemahaman teknik-teknik penelitian. (Ema Utami, dkk 2007: D-3)

(51)

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam setiap pelaksanaan penelitian harus diadakan perencanaan terlebih dahulu, oleh karena itu diperlukan suatu desain penelitian. Desain penelitian diartikan sebagai rencana struktur dan strategi. Sebagai rencana dan struktur, desain penelitian merupakan perencanaan penelitian, yaitu penjelasan secara rinci mengenai keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai rancangan analisis data yang dituangkan secara tertulis kedalam bentuk usulan atau pengajuan proposal penelitian. Sebagai strategi, desain penelitian merupakan penjelasan rinci tentang apa yang akan dilakukan peneliti dalam rangka melaksanakan penelitian.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Tahap pengumpulan data dapat diperoleh secara langsung dari objek penelitian. Cara yang dilakukan baik itu untuk mendapatkan data primer atau data yang diperoleh dari objek penelitan maupun data sekunder berupa literatur-literatur adalah sebagai berikut :

3.2.2.1 Data Primer

(52)

Untuk memperoleh data dan keterangan yang diperlukan, penulis menggunakan alat pengumpulan data sebagai berikut :

1. Wawancara

Penulis melakukan komunikasi dan tanya jawab dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan secara lisan kepada pihak yang bersangkutan mengenai masalah yang diteliti secara langsung dengan pegawai kantor dinas perhubungan kota Bandung yang menjadi objek penelitian dengan tujuan memperoleh informasi mengenai berbagai hal yang berhubungan dengan permasalahan yang sedang diteliti

2. Observasi

Dengan melakukan pengamatan dan peninjauan langsung pada tempat penelitian untuk mendapatkan data langsung dari sumbernya

3.2.2.2 Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung dengan objek penelitian, tetapi sifatnya hanya membantu mendukung dalam memberikan informasi untuk bahan penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah dokumen-dokumen trayek di Dinas Perhubungan Kota Bandung.

(53)

- Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Yaitu penelitian untuk memperoleh data sekunder yang digunakan sebagai landasan teoristis masalah yang diteliti dengan cara membaca, menelaah, memperlajari dan mengutip pendapat dari berbagai sumber buku sebagai pendukung analisis dan mengaplikasikannya sehingga dapat membantu dalam penyelesaian penulisan

3.2.3 Metode Pendekatan / Pengembangan Sistem

Secara umum tujuan pengembangan sistem informasi adalah untuk memberikan kemudahan dalam penyimpanan informasi, mengurangi biaya dan menghemat waktu, meningkatkan pengendalian, mendorong pertumbuhan, dan meningkatkan produktivitas

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan perancangan terstruktur.

Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan yang komplek di organisasi dapat

dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih

memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat waktu, sesuai

dengan anggaran biaya pengembangan, dapat meningkatkan produktivitas dan

kualitasnya akan lebih baik.

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

(54)

menggunakan metode waterfall seperti terlihat pada Tahapan-tahapan yang terdapat

dalam model waterfall adalah sebagai berikut :

1. System Engineering

Rekayasa perangkat lunak merupakan tahapan yang pertama kali

dilakukan untuk merumuskan sistem yang akan dibangun. Hal ini

bertujuan untuk memahami sistem yang akan dibangun.

2. Analisis

Analisis dilakukan terhadap permasalahan yang dihadapi serta untuk

menetapkan kebutuhan perangkat lunak dari aplikasi yang dibangun.

3. Design

Tahap desain merupakan tahap penerjemahan dari data yang telah

dianalisis ke dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh pengguna.

4. Coding

Pengkodean merupakan tahap penerjemahan data yang telah dirancang ke

dalam bahasa pemrograman tertentu.

5. Testing

Tahap pengujian dilakukan terhadap perangkat lunak yang telah

dibangun. Proses pengujian berfokus pada logika internal perangkat lunak

(55)

6. Maintenance

Pemeliharaan merupakan penanganan dari suatu perangkat lunak yang

telah selesai dibangun sehingga dapat dilakukan perubahan-perubahan

[image:55.612.123.522.267.494.2]

atau penambahan sesuai dengan permintaan pengguna.

Gambar 3.2 Metode Waterfall

Sumber : http://www.buzzle.com/editorials/1-5-2005-63768.asp 3.2.4. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yg telah menjadi

(56)

sistem dengan berfokus pada objek. UML mendefinisikan berbagai diagram, pada pembuatan skripsi ini menggunakan berbagai diagram diantaranya use case, skenario pemodelan, activity diagram, squence diagram, dan class diagram.

3.2.4.1 Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari

sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan

“bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor

dengan sistem.

3.2.4.2 Activity Diagram

Activity diagrams menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang

sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

3.2.4.3 Class Diagram

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan

sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus

(57)

1. Nama (dan stereotype) 2. Atribut

3. Metoda

3.2.4.4 Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek didalam dan

disekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).

3.3. Pengujian Software

Secara umum, pengertian pengujian software adalah suatu aktivitas yang bertujuan untuk mengevaluasi atribut beserta kemampuan peranngkat lunak. Pengujian software dilakukan untuk mengetahui kinerja perangkat lunak yang telah dibuat tersebut. Selain itu, pengujian software ini dilakukan untuk mencari kesalahan atau kekurangan dari proses-proses dalam perangkat lunak, sehingga jika terjadi kesalahan pada proses dari perangkat lunak tersebut dapat segera diperbaiki lagi. Untuk mendeteksi kesalahan atau error pada suatu perangkat lunak, dapat dilakukan hal sebagai berikut ini :

(58)

Faktor-faktor pengujian yang dilakukan atas sebuah perangkat lunak meliputi berikut ini :

1. Kebutuhan yang berkaitan dengan penanganan keluhan pelanggan. 2. Pendefinisian spesifikasi fungsional.

3. Penentuan spesifikasi kegunaan, 4. Penentuan kebutuhan portabilitas. 5. Pendefinisian antar muka sistem.

Pada penelitian ini, pengujian programnya akan menggunakan metode Black Box Testing, dimana metode ini lebih fokus pada kebutuhan fungsional dari perangkat

lunak tersebut, sehingga sangat memungkinkan perancang program aplikasi dapat memperoleh kondisi-kondisi input yang secara penuh akan menguji semua kebutuhan fungsional dari suatu program aplikasi.

Beberapa kategori kesalahan yang terdeteksi menggunakan metode Black Box ini diantaranya adalah sebagai berikut ini :

1. Fungsi-fungsi yang hilang atau tidak benar. 2. Kesalahan interface.

3. Kesalahan pada struktur data. 4. Kesalahan pada performance.

(59)

48

Aplikasi Trayek Angkot untuk ponsel berbasis android adalah aplikasi ponsel dengan sistem operasi android yang berguna untuk menyebarkan informasi mengenai informasi angkot. Aplikasi ini dilengkapi dengan Google maps untuk mengetahui rute angkot.

Target pengguna aplikasi ini adalah semua orang yang membutuhkan informasi terbaru mengenai informasi angkot terutama bagi masyarakat dari luar kota bandung. Untuk pembuatan aplikasi ini diperlukan perancangan tampilan aplikasi, perancangan sistem, perancangan alur aplikasi, perancangan database, spesifikasi hardware dan software serta implementasi dari perancangan aplikasi tersebut.

4.1. Analisis

Analisis bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang terdapat pada sistem serta menentukan kebutuhan-kebutuhan dari sistem yang dibangun. Analisis tersebut meliputi analisis masalah, analisis kebutuhan data, analisis kebutuhan non fungsional, dan analisis sistem.

4.1.1. Analisis Masalah

(60)

mengenai informasi angkot, dan umumnya bagi masyarakat Bandung yang membutuhkan informasi rute angkutan kota.

4.1.2. Analisis Sistem Operasi

Analisis sistem operasi menjelaskan perbandingan antara sistem operasi Android dengan system operasi mobile yang digunakan saat ini dalam penggunaan Aplikasi Trayek Angkot. Perbandingan yang dilakukan dari segi perangkat keras, perangkat lunak setiap system operasi dalam memetakan setiap proses yang terdapat pada Aplikasi Trayek Angkot yang akan dibuat.

Adapaun sistem operasi yang akan dibandingkan dalam analisis ini adalah Blackberry, Symbian, dan Android. Tipe handphone yang akan dibandingkan di ambil dari situs jual beli hanphone di Indonesia yaitu tabloidpulsa.co.id. Tetapi dikarenakan jenis dan tipe handphone yang begitu banyak jenis dan harga, maka akan diambil tipe handphone low-end dari masing-masing system operasi. Perbandingannya akan disajikan pada table dibawah ini. Data diambil dari tabloidpulsa.co.id

http://www.tabloidpulsa.co.id/phones/samsung/item/2825-samsung-galaxy-mini-s5570

http://www.tabloidpulsa.co.id/phones/nokia/item/3009-nokia-c5-002

http://www.tabloidpulsa.co.id/phones/blackberry/item/2172-bb-storm2-9520 Table 4.1 Perbandingan Handphone

System Operasi Merk dan Tipe Harga

(61)

Sysmbian Nokia C5-002 1.5 juta

Blackberry Storm2 9520 1.5 juta (2nd)

Handphone tersebut akan dibandingkan setiap system operasinya dari segi perangkat keras, perangkat lunak sehingga dapat dianggap mampu memenuhi kebutuhan dari aplikasi yang akan dibangun nantinya.

1. Perbandingan Perangkat Keras Sistem Operasi

Perbandingan perangkat keras dibawah merupakan perangkat keras yang dibutuhkan oleh pengguna untuk mengakses aplikasi Trayek Angkot. Yaitu WLAN, CPU, dan Memori seperti terlihat pada table dibawah.

Table 4.2 Perbandingan Perangkat Keras Sistem Operasi

Android Symbian Blackberry

WLAN Ya Tidak Ya

CPU 600 MHz 600 MHz Tidak

Memori up to 32GB up to 32GB up to 16GB

(62)

2. Perbandingan Fitur

Perbandingan dibawah akan memaparkan fitur-fitur yang dimiliki untuk mendukung berjalannya Aplikasi Trayek Angkot ini. Seperti 3G/paket data, browser, gps, dan notifikasi.

Table 4.3 Perbandingan Fitur

Android Symbian Blackberry

3G / paket data HSDPA, 7.2 Mbps HSDPA HSDPA, 7.2 Mbps

Browser Safari WebKit Browser WebKit Browser

GPS Ya Ya Ya

Dari perbandingan fitur diatas dapat disimpulkan bahwa kecepatan transfer sangat dibutuhkan dalam hal ini Android unggul untuk mengakses aplikasi yang terhubung ke internet. GPS sangat berperan untuk menentukan koordinat suatu pemetaan tempat untuk kemudian ditampilkan ke dalam maps.

4.1.3 Analisis Arsitektur Sistem

(63)
[image:63.612.119.508.323.608.2]

Gambar 4.1Arsitektur Sistem 4.1.4 Analisis Alur Data Sistem

Aplikasi Mobile

Web Service

Database Server Web

Administrator data

data data

data data

data

Gambar 4.2 Cara Kerja Aplikasi

Analisis alur data sistem merupakan analisis yang berfungsi untuk menggambarkan secara rinci sistem bekerja. Analisis ini meliputi :

(64)

Dalam hal ini merupakan analisis fungsional aplikasi untuk mengakses data dari database server melalui web service. Aplikasi ini dibangun diatas platform Android dan bekerja dengan memparsing data dari web service yang kemudian di olah pada platform android.

2. Web Service

Web service pada fungsional ini berfungsi sebagai jembatan antara aplikasi mobile dengan database server.

3. Protokol HTTP

HTTP adalah sebuah protokol meminta atau menjawab antara client dan server. 4.2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

Sistem yang sedang berjalan pada saat ini di dalam Dinas Perhubungan adalah sistem yang bekerja secara manual. Dengan kata lain, segala prosedur dan sistem yang dijalankan belum bersifat komputerisasi. Data – data jurusan angkutan kota saat ini dibuat dalam bentuk tulisan. Dalam mengumpulkan data-data mengenai jurusan angkutan kota yang ada di bandung hanya mencatat jurusan angkutan kota.

4.2.1 Analisis Kebutuhan Non fungsional

(65)

4.2.1.1 Perangkat Keras

Analisis perangkat keras merupakan suatu kebutuhan nonfungsional untuk mendukung suatu aplikasi berjalan baik. Adapun perangkat keras minimum yang dibutuhkan oleh aplikasi Trayek Angkot bisa dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.4 Perangkat Keras Minimum No Perangkat Keras Spefifikasi

1 Jaringan GSM/CDMA 2000 1x

2 Layar Touchscreen/Un Touchscreen

3 Processor 600 Mhz

4 WLAN WiFi

5 Paket Data HSDPA/CDMA EV-DO

6 Baterai Standard

4.2.1.2 Perangkat Lunak

Aplikasi Trayek Angkot yang akan dibangun membutuhkan perangkat lunak pendukung untuk berjalan dengan baik jika sudah diimplementasikan. Oleh karena itu dibutuhkan perangkat lunak minimum yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi ini yaitu Android versi 2.3 Gingerbread,

(66)

sistem operasi Android yang terdiri dari dua keluarga, yaitu sistem operasi versi satu dengan anggota keluarga versi versi 2.1 Éclair dan 2.2 Froyo serta sistem operasi Android versi dua dengan anggota keluarga versi 2.3 Gingerbread, 4.0 Ice Cream Sandwich, 4.1 Jelly Bean. Sehingga dengan dibangunnya Aplikasi Trayek Angkot pada versi Android 2.3 Gingerbread.diharapkan bisa berjalan dengan baik di Android versi selanjutnya.

4.2.1.3 Spesifikasi Pengguna

Kriteria Pengguna adalah kriteria yang harus dimiliki oleh pengguna agar tidak kesulitan dalam menjalankan Aplikasi Trayek Angkot ini. Spesifikasi pengguna adalah sebagai berikut :

Tabel 4.5 Spesifikasi Pengguna

No Syarat Pengguna

1 Memiliki smartphone Android min versi 2.3 Gingerbread

Ya

2 Mengerti operasional smartphone Ya

3 Dapat mengoperasikan Aplikasi pada smartphone Ya 4.2.2. Analisis Kebutuhan Fungsional

(67)

4.2.2.1.Use Case Diagram

Use Case Diagram menggambarkan pola prilaku software aplikasi, termasuk adanya urutan interaksi antar actor dengan software aplikasi tersebut. Use Case digunakan untuk menunjukan hubungan (relationship) antar actor sebagai pengguna dengan system yang digunakan. Nama Use Case boleh terdiri dari beberapa kata dan tidak boleh ada Use Case yang memiliki yang sama dalam 1 alur proses.

Rute Angkot

Admin Pengguna

Sistem

Mengelola data angkot Taxi Dialer

Gambar 4.3 Use Case Diagram 1. Identifikasi Use Case

Identifikasi Use Case adalah Use Case yang bekerja pada sistem aplikasi dan Use Case yang bekerja pada sistem adalah sebagai berikut :

Tabel 4.6 Deskripsi Use Case

No Use Case Deksripsi

UC-01 Rute Angkot Fungsionalitas untuk mencari angkot UC-02 Taxi Dialer Fungsionalitas untuk memilih taxi

(68)

2. Identifikasi Aktor

Aktor yang berperan dalam menjalankan system dapat dilihat pada table dibawah ini.

Tabel 4.7 Deskripsi Aktor Sistem yang Diusulkan

No Aktor Deskripsi

P-01 Pengguna Merupakan aktor yang menggunakan aplikasi Informasi angkutan kota

P-02 Admin Merupakan aktor yang berperan memanipulasi / mengelola data aplikasi fortra pada server

3. Skenario Use Case

Skenario proses-proses yang terdapat didalam Use Case dapat dilihat pada table-tabel dibawah ini.

Tabel 4.8 Skenario Use Case Rute Angkot

Use Case : Rute Angkot

Aktor : Pengguna

Tujuan : Melihat seputar Angkot

Prakondisi : Pengguna dan Admin sudah mengakses Angkot Ringkasan : Pengguna sudah bisa melihat seputar Angkot

Langkah Langkah

Aksi Aktor Respon Sistem

1. Pengguna memilih menu angkot 2. Menampilkan daftar Angkot 3. Pengguna memilih daftar angkot 4. Menampilkan jurusan angkot, rute

angkot dan map rute angkot Tabel 4.9 Skenario Use Case Taxi Dialer

Use Case : Taxi Dialer

Aktor : Pengguna

Tujuan : Melihat seputar Taxi Dialer

Prakondisi : Pengguna dan Admin sudah mengakses Taxi Dialer Ringkasan : Pengguna sudah bisa melihat seputar phone call taxi

Langkah Langkah

Aksi Aktor Respon Sistem

(69)
[image:69.612.106.536.113.712.2]

3. Pengguna memilih taxi 4. Menampilkan phone call pada taxi yang dipilih

Tabel 4.10 Skenario Use Case Mengelola data angkot

Use Case : Mengelola data angkot

Aktor : Admin

Tujuan : Memanipulasi Data Angkot

Keadaan Awal : Sistem menampilkan halaman log in Skenario Utama

Aksi Aktor Respon Sistem

1. Membuka aplikasi server

1. Menampilkan halaman Log in 2. Mengisi from Log in dengan

memasukan username dan password yang sesuai

3. Memeriksa sesuai antara username dan password

4. Jika password dan username benar maka system akan menampilkan halaman index/ menu utama

5. Memilih data yang akan dikelola

6. Jika memilih Home maka akan menampilkan halaman list angkot dan mengedit atau menghapus data

7. Mengedit data angkot

8. Mengedit data angkot pada trayek angkot pada database

9. Menampilkan from Edit Trayek Angkot 10.Mendelete data angkot

11.Menghapus data angkot pada database 12.Jika memilih Tambah Jurusan maka akan

menampilkan From Tambah Trayek Angkot 13.Menambah Jurusan beserta

longitude dan latitude

14.Menambah Jurusan atau latitude atau longitude pada database

15.Jika memilih Tambah Rute maka akan menampikan from Tambah Rute 16.Memilih jurusan A dan

(70)

dalam bentuk teks atau memasukan image angkot

17.Menambah Jurusan A dan Jurusan B atau Menambah Rute angkot dalam bentuk teks Skenario Alteratif

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Jika password dan username tidak sesuai atau salah ketika mengisi form login maka system

akan menampilkan “Invalid username and/or

password”.

2. Menekan tombol Enter pada keyboard

(71)

4.2.3. Diagram Activity

Activity diagram merupakan diagram yang memodelkan aliran kerja atau workflow dari urutan aktifitas dalam suatu proses yang mengacu pada use case diagram yang ada.

1. Diagram Activity Angkot.

Diagram Activity lihat lokasi menjelaskan aliran kerja aktor pengguna saat melihat lokasi rute angkot yang dipilih. Diagram Activity pencarian data dapat dilihat pada gambar berikut.

Pengguna Aplikasi Server

Memilih Menu Angkot

Data jurusan angkot Meminta data jurusan angkot

Mengirim data jurusan angkot Menampilkan data jurusan angkot

Memilih angkot

Meminta info angkot sesuai nama

trayek Querty ke data base

Mengirim hasil Querty

[image:71.612.115.527.332.666.2]

Menampilkan info angkot

(72)

2. Diagram Activity Taxi Dialer

Diagram Activity menampilkan call dialer menjelaskan aliran kerja aktor pengguna saat menampilkan taxidialer dalam bentuk list menu. Diagram Activity menampilkan call dialer dapat dilihat pada gambar berikut.

Pengguna Aplikasi

Memilih Menu Taxi Dialer

Memilah data taxi

Menampilkan list taxi

Memilih taxi

Mengambil nomber taxi

[image:72.612.139.502.220.665.2]

Memaggil taxi

(73)

3. Diagram Activity Mengelola Data Angkot

Diagram Activity mengelola data angkot menjelaskan tentang aktivitas pada website trayek angkot yang dilakukan oleh admin, pada awalnya dimulai dari home, tambah jurusan, tambah rute.

Admin Aplikasi Server

Home Tambah Jurusan

Menampilkan Tambah Jurusan Menambah Jurusan Memasukan Query tambah Jurusan Mengeksekusi Query Hasil Query Tersimpan Menampilkan data angkot Merubah atau menghapus data

Memilih menu merubah atau menghapus data

Memasukan Query mengubah atau menghapus data Mengeksekusi Query Menampilkan Hasil Query Tambah Rute

Menampilkan Tambah Rute

Menambah Rute Memasukan Query tambah Rute

Eksekusi Query

[image:73.612.115.526.222.677.2]

Menampilkan Hasil Query

(74)

4. Diagram Activity About

Diagram Activity About keterangan pembuat aplikasi

Gambar

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kota Bandung
Gambar 3.2 Metode Waterfall
Gambar 4.1 Arsitektur Sistem
Tabel 4.10 Skenario Use Case Mengelola data angkot
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Secara umum divisi bidang sejarah, bidang arsitektur, budaya dan kebahasaan mempunyai tugas yang saling berkaitan dalam meneliti dan mengkaji suatu objek yang

Berdasarkan batasan masalah, penerapan metode waterfall dalam pengembangan aplikasi sistem informasi keuangan berbasis android di Perumahan Taman Karang Bahagia dengan

Berkaitan dengan latar belakang dan perumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh penilaian pengguna jasa terhadap tingkat

Hasil penelitian yang dilakukan telah dikembangkan sebuah aplikasi android yang dikhususkan untuk bertujuan untuk mempermudah para pengguna angkutan umum untuk

Karena pentingnya perencanaan rute pada trayek angkot dalam transportasi yang menjadi jalur daerah-daerah penting yaitu khususnya wisata belanja maka kebutuhan akan informasi

Aplikasi ini menampilkan informasi-informasi dan visualisasi objek dalam bentuk deskripsi yang dapat digunakan sebagai rekomendasi untuk para pengguna perangkat

Batasan Masalah Agar penulisan laporan ini lebih terarah dan tidak menyimpang dari tujuan, adapun batasan masalah dalam pembuatan Sistem Pendukung Keputusan berbasis web menggunakan