• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penilaian kualitas perangkat lunak pada aplikasi E-Learning di SMK Merdeka Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penilaian kualitas perangkat lunak pada aplikasi E-Learning di SMK Merdeka Bandung"

Copied!
118
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Web adalah sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lain-lain yang tersimpan dalam sebuah server Web Internet [1]. Web mempunyai fungsi sebagai tempat untuk mendapatkan informasi, mempermudah komunikasi dan dapat sebagai sarana untuk mempermudah dalam menyampaikan informasi [2]. Salah satu contoh dari aplikasi web untuk pembelajaran yaitu E-learning. E-learning adalah usaha untuk membuat sebuah transformasi proses belajar mengajar yang ada di sekolah ke dalam bentuk digital yang dijembatani oleh teknologi internet. Dengan semua proses belajar-mengajar hanya dilakukan di depan sebuah komputer yang terhubung internet, materi pelajaran pun dapat diperoleh secara gratis dalam bentuk file-file yang dapat di-download. Sedangkan interaksi antara guru dan siswa dalam bentuk memberikan tugas, maupun diskusi dapat dilakukan secara lebih intensif dalam bentuk forum diskusi dan email [3]. Salah satu sekolah yang menerapkan sistem pembelajaran e-learning berbasis web yaitu SMK Merdeka Bandung.

(2)

pengguna. Keberhasilan perangkat lunak dilihat berdasarkan sesuai atau tidaknya fungsi dari perangkat lunak tersebut. Kesesuaian fungsi produk mempengaruhi terhadap pengembangan perangkat lunak selanjutnya. Kualitas dari e-learning saat ini sangat dibutuhkan pihak SMK Merdeka Bandung sebagai acuan untuk pengembangan e-learning selanjutnya sedangkan pihak SMK Merdeka Bandung belum mempunyai tim untuk penilaian kualitas perangkat lunak dan saat ini pun pihak SMK Merdeka Bandung mengalami kesulitan untuk penilaian kualitas dan menentukan fungsional apa saja yang perlu dikembangkan.

Kualitas Perangkat Lunak adalah keberadaan karakteristik dari suatu produk yang dijabarkan dalam kebutuhannya. Kualitas perangkat lunak bisa didefinisikan sebagai kesesuaian yang diharapkan pada semua perangkat lunak yang dibangun berkaitan dengan fungsi perangkat lunak yang diutamakan dan unjuk kerja perangkat lunak [4]. Suatu kebutuhan dan karakteristik berperan penting dalam mendefinisikan sebuah kualitas. Pada penelitian ini akan menilai kualitas perangkat lunak secara subjektif yaitu melibatkan para pengguna karena penilaian kualitas ini untuk mengetahui fungsionalitas apa saja yang akan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan para penggunanya. Untuk menentukan kualitas perangkat lunak dapat menggunakan salah satu dari beberapa model kualitas yang tersedia, seperti model McCall, Boehm, FURPS, ISO 9126 dan lain-lain. Semakin banyak model pengukuran kualitas menimbulkan kebingungan karena aspek kualitas yang ditawarkan. Model ISO 9126 adalah bagian dari ISO 9000 yang merupakan standar untuk jaminan kualitas. Kini Model ISO 9126 dikembangkan menjadi ISO 25010. Model ISO 25010 ini mempunyai karakteristik yang lebih spesifik untuk ditujukan kepada pengguna dibandingkan dengan model ISO 9126. Maka dalam penilaian kualitas aplikasi e-learning akan menggunakan model ISO 25010.

1.2 Rumusan Masalah

(3)

3

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas perangkat lunak pada Aplikasi E-Learning berbasis Web. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mendapatkan gambaran mengenai kualitas pada Aplikasi E-Learning sebagai sarana informasi dan pembelajaran bagi pengembang aplikasi. 2. Memberikan saran kepada pihak SMK Merdeka Bandung dan dapat

dijadikan acuan untuk proses pengembangan aplikasi e-learning selanjutnya.

1.4 Batasan Masalah

Adapun batasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Model kualitas perangkat lunak yang digunakan adalah model ISO/IEC 25010.

2. Pengolahan kuesioner menggunakan Skala Likert dan Skala Guttman. 3. Metode untuk melakukan analisis menggunakan metode The Goal

Question Metric.

1.5 Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode Kuantitatif dilakukan dengan mengumpulkan data berupa angka. Data yang berupa angka tersebut kemudian diolah dan dianalisis untuk mendapatkan suatu informasi ilmiah dibalik angka-angka tersebut [5].

1.5.1Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Studi Literatur

(4)

b. Wawancara

Teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab dengan salah satu guru yang menggunakan e-learning di SMK Merdeka Bandung serta melakukan tanya jawab dengan programmer e-learning tersebut.

c. Kuesioner

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menyebarkan pertanyaan-pertanyaan kepada pengguna mengenai e-learning pada SMK Merdeka Bandung. Data yang diperoleh akan diolah untuk mengetahui kualitas dari aplikasi e-learning tersebut.

1.5.2Metode Pembentukan Model Kualitas Perangkat Lunak

Metode pembentukan kualitas perangkat lunak yang digunakan sebagai berikut :

1. Penentuan Karakteristik Perangkat Lunak

Tahap ini dilakukan analisis terhadap fungsionalitas yang ada pada aplikasi e-learning SMK Merdeka Bandung, karakteristik ini diambil berdasarkan pengguna guru dan siswa.

2. Analisis Model Kualitas Perangkat Lunak

Tahap ini dilakukan analisis terhadap model kualitas perangkat lunak untuk menentukan faktor dan sub faktor apa saja yang akan digunakan berdasarkan karakteristik perangkat lunak.

3. Analisis Keterkaitan Karakteristik Perangkat Lunak dengan Model Kualitas Perangkat Lunak

Tahap ini dilakukan analisis keterkaitan antara karakteristik perangkat lunak dengan faktor atau sub faktor pada model kualitas. Analisis ini sebagai acuan untuk melakukan pengujian perangkat lunak.

4. Pembentukan Kuesioner mengenai Kualitas Perangkat Lunak

(5)

5

5. Penyebaran Kuesioner

Penyebaran kuesioner dilakukan untuk mencari pendapat dari responden yang menggunakan aplikasi e-learning ini. Terdapat dua responden yaitu guru dan siswa. Kuesioner ini terkait dengan model kualitas perangkat lunak.

6. Pengolahan Kuesioner

Tahap ini dilakukan pengolahan kuesioner dan hasilnya akan dianalisis dan disesuaikan dengan model penilaian yang telah ditentukan.

7. Pembentukan Metrik Kualitas

Tahap ini dilakukan pembentukan metrik kualitas agar dapat diketahui kualitas dari aplikasi e-learning tersebut.

Adapun gambaran dari metode pembentukan model kualitas perangkat lunak dapat dilihat pada Gambar 1.1.

Penentuan karakteristik perangkat lunak

Analisis model kualitas perangkat lunak

Analisis keterkaitan karakteristik perangkat lunak dengan model kualitas

Penyebaran kuesioner

Pembentukan metrik kualitas

Pembentukan kuesioner mengenai kualitas perangkat lunak

Pengolahan kuesioner

(6)

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporanpenelitian ini akan dibagi menjadi lima bab, yaitu :

BAB 1. PENDAHULUAN

Menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian, batasan masalah, metodologi penelitian serta sistematika penulisan.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Membahas tentang profil sekolah dan berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan topik penelitian yang dilakukan.

BAB 3. ANALISIS FAKTOR KUALITAS

Menganalisis masalah dari model penelitian untuk memperlihatkan keterkaitan antara karakteristik aplikasi e-learning dengan model kualitas perangkat lunak serta menganalisis pengukuran terhadap faktor kualitas. BAB 4. PENGUJIAN KUESIONER DAN EVALUASI

Membahas tentang pengujian perangkat lunak dengan cara pengolahan kuesioner dan pembuatan metrik kualitas serta eveluasi terhadap keunggulan dan kekurangan.

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

(7)

7

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil SMK Merdeka Bandung

Berikut ini adalah profil dari SMK Merdeka Bandung yang merupakan tempat penelitian untuk menilai sebuah kualitas perangkat lunak pada e-learning.

2.1.1 Sejarah Perkembangan SMK Merdeka Bandung

Pada tahun 1971 dibentuklah sebuah yayasan yang bertanggung jawab

membina STM “Merdeka” Bandung bernama yayasan Pendidikan Wahidin yang

berdomosili di jalan Wahidin Bandung.

Pada Tahun 1981 pindah ke jalan ciliwung No.4 Bandung pada tahun 1981

pindah ke jalan Pahlawan No.54 Bandung hingga sekarang yayasan tersebut masi berada di jalan pahlawan. Jenjang akreditasi yang pertama pada tahun 1985 status

yayasan tersebut DIAKUI, akreditasi kedua pada tahun 1991 dengan status DIAKUI, Pada tahun 1995 status akreditasi yayasan tersebut menjadi DISAMAKAN dan satu – satunya di kotamadya Bandung.

2.1.2 Visi dan Misi SMK Merdeka Bandung

Visi dan Misi SMK Merdeka Bandung adalah sebagai berikut : 2.1.2.1Visi Sekolah

Terwujudnya Sekolah Menengah Kejuruan Merdeka menjadi Sekolah Menengah Kejuruan Swasta unggulan di Kota Bandung.

2.1.2.2Misi Sekolah

1. Membentuk tenaga kerja tingkat menengah yang berdisiplin, beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2. Membekali keterampilan dalam bidang rekayasa dan jasa, bisnis dan Manajemen yang berwawasan professional, produktif dan mandiri hingga mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan Dunia Usaha/Dunia Industri. 3. Mengembangkan kemampuan berwirausaha dalam menghadapi era global. 4. Membekali Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Bisnis Manajemen untuk

malanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.

(8)

2.1.3 Tempat dan Kedudukan Sekolah

SMK Merdeka bertempat di jalan Pahlawan No.54 Bandung dengan beberapa program keahlian yang diselenggarakan oleh sekolah tersebut adalah sebagai berikut :

1. Jurusan Teknik Mesin 2. Teknik Mekanik Otomotif 3. Teknik Instalasi Tenaga Listrik 4. Teknik Sepeda Motor

5. Teknik Komputer Dan Jaringan 6. Administrasi Perkantoran

2.1.4 Struktur Organisasi SMK Merdeka Bandung

Berikut ini adalah struktur organisasi SMK Merdeka Bandung seperti yang terlihat pada Gambar 2.1 :

(9)

9

2.1.5 Logo SMK Merdeka Bandung

Berikut ini adalah logo dari SMK Merdeka Bandung seperti terlihat pada Gambar 2.2 :

Gambar 2.2 Logo SMK Merdeka Bandung

2.2 Landasan Teori

Landasan teori adalah teori-teori yang relevan dan dapat digunakan untuk menjelaskan variabel-variabel penelitian. Landasan teori ini juga berfungsi sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan, serta membantu dalam penyusunan penelitian.

2.2.1 Kualitas Perangkat Lunak

Kualitas perangkat lunak adalah keberadaan karakteristik dari suatu produk yang dijabarkan dalam kebutuhannya. Kualitas perangkat lunak bisa

didefinisikan sebagai kesesuaian yang diharapkan pada semua perangkat lunak yang dibangun berkaitan dengan fungsi perangkat lunak yang diutamakan dan

unjuk kerja perangkat lunak [4].

Menurut badan standar internasional (IEEE, ISO) ada beberapa sudut pandang untuk menggambarkan kualitas perangkat lunak. Standar ISO menggambarkan tiga pandangan kualitas, yaitu [1] :

1. Pandangan pengguna (user)

(10)

Pengguna akan tertarik pada kualitas di dalam penggunaan, terutama pada karakteristik eksternal, sedangkan pengembang dan manajer lebih tertarik pada kualitas internal yang mempengaruhi pemeliharaan, portabilitas, keefektifan biaya dan lain-lain. Kualitas perangkat lunak adalah tujuan yang penting bagi pengembang perangkat lunak. Kualitas adalah kunci penentu keberhasilan berkaitan dengan upaya pengembangan perangkat lunak [6].

2.2.2 E-Learning

E-learning dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi informasi yang diterapkan pada bidang pendidikan dalam bentuk sekolah maya. Istilah e-learning lebih ditujukan sebagai usaha untuk membuat sebuah transformasi proses belajar-mengajar yang ada di sekolah ke dalam bentuk digital yang dijembatani oleh teknologi internet. Semua proses belajar-mengajar hanya dilakukan di depan sebuah komputer yang terhubung internet dan semua fasilitas yang biasanya tersedia di sebuah sekolah telah tergantikan fungsinya hanya oleh menu di depan layar komputer [3].

E-learning pada SMK Merdeka Bandung berfungsi untuk membantu menyediakan sarana pendukung pembelajaran untuk memberi kemudahan bagi guru dalam memberikan materi dan referensi pelajaran ketika guru tidak dapat hadir untuk memberikan pelajaran. Menyediakan sarana pendukung pembelajaran untuk mempermudah siswa dalam pengumpulan tugas. Menyediakan sarana pendukung pembelajaran untuk mempercepat guru dalam memberikan latihan dan nilai latihan kepada siswa tanpa harus memeriksa satu persatu jawaban dari siswa. Menyediakan sarana monitoring untuk mempermudah kepala sekolah dalam memonitoring kegiatan akademik disekolah.

2.2.3 Model Kualitas Perangkat Lunak

(11)

11

perangkat lunak berdasarkan dua dimensi umum, yaitu quality in use dan product quality. Pada quality in use, terdapat beberapa karakteristik yang ditinjau dari perspektif user, antara lain effectiveness, efficiency, satisfication, freedom for risk dan context coverage. Sedangkan pada dimensi product quality, dimana prosesnya mengacu pada karakteristik dari sebuah produk perangkat lunak, memiliki beberapa elemen yang antara lain meliputi functional suitability, reliability, operability, performance efficiency, security, compatibility, maintainability dan portability [7].

a. Quality in use Model

Quality in use model adalah tingkatan dimana produk atau sistem dapat digunakan oleh pengguna tertentu untuk memenuhi kebutuhan dalam mencapai target dengan mengacu pada karakteristik effectiveness, efficiency, freedom from risk, context coverage serta Isatisfication.

Berikut adalah daftar karakteristik dari quality in use :

Tabel 2.1 Karakteristik dan Sub Karakteristik Quality in Use Model Karakteristik Sub Karakteristik

Effectiveness -

Efficiency -

Satisfaction Usefulness

Trust

Pleasure

Comfort

Freedom from risk Economic risk mitigation

Health and safety risk mitigation

Environtmental risk mitigation

Context coverage Context completeness

Flexibility

Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing karakteristik dan sub

(12)

1. Effectiveness

Akurasi dan kesempurnaan untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Efficiency

Sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. 3. Satisfaction

Tingkatan dimana sebuah sistem sudah berhasil memenuhi kebutuhan pengguna pada konteks tertentu.

- Usefulness

Tingkatan dimana pengguna sudah merasa puas dengan apa yang dicapai sistem sesuai dengan tujuan penggunaannya.

- Trust

Tingkatan dimana pengguna tertentu memiliki keyakinan bahwa sistem yang ada akan berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.

- Pleasure

Tingkatan dimana pengguna memperoleh kesenangan dalam unsur pemenuhan kebutuhannya (misalnya memperoleh skill baru, pengalaman yang menyenangkan, dll).

- Comfort

Tingkatan dimana pengguna sudah merasa puas dengan kenyamanan fisik yang berkaitan dengan sistem.

4. Freedom from risk

Tingkatan dimana sistem dapat mengurangi potensi resiko pada status ekonomi, kehidupan manusia, kesehatan, maupun lingkungan sekitar.

- Economic risk mitigation

Tingkatan dimana sistem dapat mengurangi potensi resiko terhadap status keuangan, pengoperasian yang efisien, properti komersil, reputasi maupun sumber daya lain yang akan digunakan.

- Health and safety risk mitigation

(13)

13

- Enviromental risk mitigation

Tingkatan dimana sistem dapat mengurangi potensi resiko terhadap property maupun lingkungan sekitar.

5. Context Coverage

Tingkatan dimana sistem sudah melebihi ekspetasi stakeholder sebelumnya dalam urusan efektifitas, efisiensi, kebebasan dari resiko dan kepuasan dalam konteks penggunaan tertentu.

- Context completeness

Kelengkapan konteks sebuah sistem yang dapat diukur dengan baik sebagai parameter dimana fungsionalitas dari sistem tersebut dapat digunakan oleh pengguna tertentu untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

- Flexibility

Tingkatan dimana sistem dapat digunakan sesuai dengan efektifitas, efisiensi, kebebasan dari resiko dan kepuasan dalam konteks penggunaan melebihi dari apa yang diharapkan dalam requirement. b. Product Quality Model

Product quality model mengelompokan properti kualitas produk sistem perangkat lunak ke dalam delapan karakteristik. Tiap karakteristik mempunyai sekumpulan sub-karakteristik. Penerapan model ini hanya untuk produk

perangkat lunak maupun sistem. Berikut adalah karakteristik dan sub-karakteristik dari product quality [8] :

Tabel 2.2 Karakteristik dan Sub Karakteristik Product Quality

Karakteristik Sub Karakteristik

Functional Suitability Functional Completeness

Functional Correctness

Functional Appropriateness

Performance Efficiency Time Behaviour

Resource Utilization

Capacity

Compatibility Co-existence

(14)

Karakteristik Sub Karakteristik

Usability Appropriateness Recognizability

Learnability

Operability

User Error Protection

User Interface Aesthetics

Accessibility

Reliability Maturity

Availability

Fault Tolerance

Recoverability

Security Confidentiality

Integrity

Non-repudiation

Accountability

Authenticity

Maintainability Modularity

Reusability

Analysability

Modifiability

Testability

Portability Adaptability

Installability

Replaceability

Berikut adalah penjelasan dari masing-masing karakteristik dan sub karakteristik pada Product Quality :

1. Functional Suitability

(15)

15

- Functional Completeness : sejauh mana seluruh fungsi telah berhasil memenuhi kebutuhan pengguna.

- Functional Correctness : sistem memberikan hasil keluaran yang benar atau sesuai.

- Functional Appropriateness : sejauh mana fungsi memfasilitasi pemenuhan tugas dan tujuan tertentu.

2. Performance Efficiency

Karakteristik ini merupakan kinerja relatif terhadap jumlah sumber daya yang digunakan dalam kondisi lain. Terdapat sub-karakteristik, yaitu :

- Time behaviour : sejauh mana respon dan pengolahan waktu produk ketika melakukan fungsinya.

- Resource Utilization : sejauh mana jumlah dan jenis sumber daya perangkat keras yang digunakan oleh produk.

- Capacity : sejauh mana batas maksimum parameter produk memenuhi kebutuhan

3. Compatibility

Kemampuan produk dapat bertukar informasi dengan produk lain. Terdapat sub-karakteristik, yaitu :

- Co-existence : produk dapat melakukan fungsi yang diperlukan secara efisien sementara berbagi lingkungan umum dan sumber daya dengan

produk lain tanpa merugikan produk lain.

- Interoperability : produk dapat saling bertukar informasi. 4. Usability

Kemampuan produk dapat digunakan oleh pengguna untuk mencapai tujuan tertentu dengan efektivitas, efisiensi dan kepuasan dalam konteks tertentu. Terdapat sub-karakteristik, yaitu :

- Appropriatness Recognizability : pengguna dapat mengenali apakah suatu produk atau sistem sesuai dengan kebutuhan.

(16)

- Operability : produk memiliki atribut yang membuatnya mudah dioperasikan dan dikontrol.

- User error protection : produk melindungi pengguna terhadap kesalahan pengguna.

- User interface aesthetics : user interface memungkinkan interaksi menyenangkan dan memuaskan bagi pengguna.

- Accessibility : produk dapat digunakan oleh orang-orang dengan jangkauan karakteristik dan kemampuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

5. Reliability

Kemampuan sistem didalamnya mampu menjalankan fungsionalitas pada beberapa kondisi tertentu. Terdapat sub-karakteristik, yaitu :

- Maturity : tingkatan dimana system memenuhi kebutuhan user pada kondisi normal.

- Availability : produk operasional dapat diakses bila diperlukan.

- Fault Tolerance : produk dapat beroperasi meskipun terjadi kesalahan pada perangkat keras atau perangkat lunak.

- Recoverability : dalam hal gangguan atau kegagalan, produk dapat memulihkan data.

6. Security

Kemampuan produk melindungi informasi dan data. Terdapat sub-karakteristik, yaitu :

- Confidentiality : produk memastikan bahwa data hanya dapat diakses oleh mereka yang mempunyai akses.

- Integrity : produk mencegah akses tidak sah atau modifikasi program komputer atau data.

- Non-repudiation : tindakan atau peristiwa yang telah terjadi dapat dibuktikan.

- Accountability : tindakan dari suatu entitas dapat ditelusuri.

(17)

17

7. Maintainability

Karakteristik ini merupakan tingkat efektivitas dan efesiensi suatu produk dapat dimodifikasi untuk diperbaiki, diperbaiki atau disesuaikan dengan perubahan lingkungan dan kebutuhan. Terdapat sub-karakteristik, yaitu : - Modularity : sistem dapat berubah sehingga memiliki dampak minimal

pada komponen lainnya.

- Reusability : dapat digunakan lebih dari satu sistem.

- Analysability : kemudahan untuk menentukan penyebab kesalahan.

- Modifiability : produk dapat dimodifikasi tanpa menurunkan kualitas produk yang ada.

- Testability : produk dapat diuji untuk menentukan apakah kriteria tersebut telah dipenuhi.

8. Portability

Kemampuan produk dapat dikirim ke lingkungan yang berbeda. Terdapat sub-karakteristik, yaitu :

- Adaptability : produk dapat disesuaikan dengan lingkungan lain.

- Installability : produk dapat berhasil diinstall atau dihapus dalam lingkungan tertentu.

- Replaceability : produk dapat menggantikann produk perangkat lunak lain untuk tujuan yang sama dalam lingkungan yang sama.

2.2.4 Metode The Goal Question Metric (GQM)

(18)

Model pengukuran GQM terdapat 3 tingkatan, yaitu :

1. Goal : Tujuan yang ditetapkan untuk sebuah objek, untuk berbagai alasan, sehubungan dengan berbagai model kualitas.

2. Question : Seperangkat pertanyaan yang digunakan untuk menggambarkan cara penilaian atau pencapaian tujuan tertentu.

3. Metric : Satu set data terkait dengan setiap pertanyaan untuk menjawab dengan cara kuantitatif.

Berikut adalah struktur hirarki metode GQM seperti terlihat pada Gambar 2.3 :

Goal 1 Goal 2

Question Question Question Question Question

Metric Metric Metric Metric Metric Metric

Gambar 2.3 Struktur Hirarki Metode The Goal Question Metric

(19)

19

2.2.5 Metode Weighted Summation (WSM)

Metode Weighted Summation adalah sebuah metode yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah yang melibatkan himpunan berhingga. Untuk setiap tujuan mempunyai satu atau beberapa kriteria yang berbeda yang digunakan untuk mengukur kinerja yang berkaitan dengan tujuan tersebut. Kriteria atau atribut biasanya diukur pada skala pengukuran yang berbeda. [10]

Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan metode weighted summation :

1. Definisikan alternatif (faktor) yang akan dibandingkan satu sama lain. 2. Seleksi dan definisikan kriteria

3. Penilaian skor untuk setiap faktor 4. Standarisasi skor untuk kriteria

5. Pembobotan kriteria untuk menentukan prioritas

6. Skor total untuk setiap faktor dengan mengalikan skor kriteria dengan bobot kriteria.

Total skor untuk setiap faktor dapat dihitung dengan persamaan WSM sebagai berikut :

n

Score (a) =

a

i

w

1

(a=1,2,…)

Persamaan (2.1)

w=1

Keterangan : n = nomor kriteria a = nilai dari kriteria w = bobot dari kriteria

Pembuat keputusan memberikan satu set bobot penting bagi kriteria, w=(w1,w2,….wn). Bobot harus dinormalisasi sehingga ∑nj=1 wj=1 [11].

(20)

A =

Matriks keputusan untuk masalah MCDM ini adalah sebagai berikut : Bobot Kriteria

Nilai A 0.20 0.15 0.40 0.25

A1 25 20 15 30

A2 10 30 20 30

A3 30 10 30 10

Berikut adalah penerapan rumus pada Persamaan (2.1) :

A1 (Skor WSM) = 25x0.20 + 20x0.15 + 15x0.40 + 30x0.25 = 21.50 A2 (Skor WSM) = 22.00

A3 (Skor WSM) = 20.00

Dari hasil penerapan rumus pada Persamaan (2.1) diatas maka nilai A2 memiliki skor tertinggi WSM. Berikut adalah peringkatnya A2>A1>A3.

2.2.6 Pengolahan Data Kuesioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara memberikan pertanyaan tertulis kepada masyarakat. Untuk mengolah data kuesioner tersebut

dapat menggunakan metode pengolahan data, contoh metode pengolahan data yaitu sebagai berikut :

1. Skala Likert

Skala likert berisi pernyataan yang sistematis untuk menunjukkan sikap seorang responden terhadap pernyataan itu. Indeks ini mengasumsikan bahwa masing-masing kategori jawaban ini memiliki intensitas yang sama. Keunggulan indeks ini adalah kategorinya memiliki urutan yang jelas mulai dari “sangat

setuju”, “setuju”, “ragu-ragu”, “tidak setuju”, “sangat tidak setuju” [13]. Prosedur dalam membuat skala likert adalah sebagai berikut :

25 20 15 30

10 30 20 30

(21)

21

1. Peneliti mengumpulkan item-item yang cukup banyak, relevan dengan masalah yang sedang diteliti, dan terdiri dari item yang cukup jelas disukai dan tidak disukai.

2. Kemudian item-item tersebut dicoba kepada sekelompok responden yang cukup representatis dari populasi yang ingin diteliti.

3. Responden di atas diminta untuk mengecek tiap item, apakah ia menyenangi (+) atau tidak menyukainya (-). Respon tersebut dikumpulkan dan jawaban yang memberikan indikasi menyenangi diberikan skor tertinggi. Tidak ada masalah untuk memberikan angka 5 untuk yang tertinggi dan skor 1 untuk yang terendah atau sebaliknya. Yang penting adalah konsistensi dari arah

sikap yang diperlihatkan. Demikian juga, apakah jawaban “setuju” atau “tidak setuju” disebut yang disenangi, tergantung dari isi pertanyaan dan isi

dari item-item yang disusun.

4. Total skor dari masing-masing individu adalah penjumlahan dari skor masing-masing item dari individu tersebut.

5. Respon dianalisis untuk mengetahui item-item mana yang sangat nyata batasan antara skor tinggi dan skor rendah dalam skala total. Misalnya, respon responden pada upper 25% dan lower 25% dianalisis untuk melihat sampai berapa jauh tiap item dalam kelompok ini berbeda. Item-item yang tidak menunjukkan beda yang nyata, apakah masuk ke dalam skor tinggi atau

rendah juga dibuang untuk mempertahankan konsistensi internal dari pertanyaan.

Berikut adalah bobot skala penilaian dengan skala likert seperti terlihat pada tabel 2.3 :

Tabel 2.3 Bobot Penilaian dengan Skala Likert Bobot Penilaian

SS S BS KS TS

(22)

Contoh pengolahan kuesioner berdasarkan skala likert [14]:

Dalam hubungan teknik pengumpulan data angket, instrument tersebut disebarkan kepada 70 responden, kemudian direkapitulasi. Dari data 70 responden, misalnya :

Menjawab Sangat Setuju = 2 orang Menjawab Setuju = 8 orang Menjawab Biasa Saja = 15 orang Menjawab Kurang Setuju = 25 orang Menjawab Tidak Setuju = 20 orang

 Menghitung skor dengan cara :

Jumlah skor untuk 2 orang menjawab SS : 2 x 5 = 10 Jumlah skor untuk 8 orang menjawab S : 8 x 4 = 32 Jumlah skor untuk 15 orang menjawab BS : 15 x 3 = 45 Jumlah skor untuk 25 orang menjawab KS : 25 x 2 = 50 Jumlah skor untuk 20 orang menjawab TS : 20 x 1 = 20

Jumlah = 157 Jumlah skor ideal untuk item No. 1 (skor tertinggi) = 5 x 70 = 350 (SS)

Jumlah skor rendah = 1 x 70 = 70 (TS)

2. Skala Guttman [14]

Skala Guttman merupakan skala kumulatif. Jika seseorang menyisakan pertanyaan yang berbobot lebih berat, ia akan mengiyakan pertanyaan yang kurang berbobot lainnya. Skala Guttman disebut juga skala scalogram yang sangat baik untuk meyakinkan peneliti tentang kesatuan dimensi dari sikap atau sifat yang diteliti, yang sering disebut dengan attribute universal. Pada skala guttman terdapat beberapa pertanyaan hirarkis untuk melihat sikap tertentu seseorang. Jika seseorang menyatakan tidak terhadap pernyataan sikap tertentu dari sederetan pernyataan itu, ia akan menyatakan lebih dari tidak terhadap pernyataan berikutnya.

(23)

23

dua interval, yaitu Ya dan Tidak. Berikut adalah bobot skala penilaian dengan skala guttman seperti terlihat pada tabel 2.4 :

Tabel 2.4 Bobot Penilaian dengan Skala Guttman Bobot Penilaian

Ya Tidak

2 1

Dalam perhitungan pengolahan data kuesioner ini setiap jawaban yang diperoleh dari responden kemudian dikalikan dengan masing-masing bobot yang telah ditentukan. Kemudian dari total seluruh bobot jawaban yang telah dihitung dibagi dengan total keseluruhan responden yang menjawab untuk mendapatkan nilai rata-rata. Berdasarkan nilai dari rata-rata tersebut maka diperoleh jawaban untuk ditarik sebuah kesimpulan. Berikut ini merupakan rumus dari perhitungan

yang dapat digunakan untuk mengolah data kuesioner [15]. x̅ = ∑ Total …Persamaan (2.2)

n

Keterangan :

x̅ = rata-rata

∑ Total = jumlah total seluruh nilai setelah dikalikan dengan bobot

n = total responden

2.2.7 Pembobotan Kualitas

Distribusi Frekuensi digunakan untuk menentukan bobot kualitas. Bobot kualitas terdapat dua kategori yaitu Bagus dan Tidak. Urutan kelas interval disusun mulai dari data terkecil terus ke bawah sampai nilai data terbesar. Untuk membuat daftar distribusi frekuensi dengan panjang kelas yang sama dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut [16] :

1. Tentukan rentang, ialah data terbesar dikurangi data terkecil. rentang = data terbesar – data terkecil 2. Tentukan banyak kelas interval yang diperlukan.

3. Tentukan panjang interval p. Ditentukan oleh aturan : p = rentang / banyak kelas

(24)
(25)

25

BAB 3

ANALISIS FAKTOR KUALITAS

3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem dilakukan untuk mengidentifikasi masalah yang muncul. Pada bagian ini dilakukan juga analisis terhadap karakteristik dan faktor kualitas pada aplikasi e-learning.

3.1.1 Analisis Masalah

Dalam pembentukan model faktor kualitas ini terdapat masalah pada model faktor yang akan dianalisis. Adapun masalah yang muncul dalam pembentukan faktor kualitas pada aplikasi e-learning ini adalah SMK Merdeka Bandung kesulitan menentukan faktor kualitas yang akan menjadi acuan untuk proses pengembangan e-learning selanjutnya.

3.1.2 Analisis Karakteristik Aplikasi E-Learning

Adapun fungsionalitas pada aplikasi e-learning SMK Merdeka Bandung ini diantaranya :

1. Pengolahan Data Master

Pengguna yang terlibat dalam pengolahan data master adalah admin. Di dalam menu pengolahan data master terdapat sub menu yaitu :

1. Pengolahan Data Tahun Ajaran

Proses pengolahan data tahun ajaran terdapat 5 proses di dalamnya yaitu tambah data tahun ajaran, ubah data tahun ajaran, hapus data tahun ajaran, cari data tahun ajaran dan tampil data tahun ajaran.

2. Pengolahan Data Guru

Proses pengolahan data guru terdapat 6 proses didalamnya yaitu import data guru, tambah data guru, ubah data guru, hapus data guru, cari data guru dan tampil data guru.

3. Pengolahan Data Siswa

(26)

4. Pengolahan Data Kelas

Proses pengolahan data kelas terdapat 6 proses di dalamnya yaitu tambah data kelas, ubah data kelas, hapus data kelas, cari data kelas, tampil data kelas dan lihat kelas siswa.

5. Pengolahan Data Pelajaran

Proses pengolahan data pelajaran terdapat 5 proses di dalamnya yaitu tambah data pelajaran, ubah data pelajaran, hapus data pelajaran, cari data pelajaran dan tampil data pelajaran.

6. Pengolahan Data Mengajar

Proses pengolahan data mengajar terdapat 5 proses di dalamnya yaitu tambah data mengajar, ubah data mengajar, hapus data mengajar, cari data mengajar dan tampil data mengajar.

7. Pengolahan Data Kepsek

Proses pengolahan data kepsek terdapat 3 proses di dalamnya yaitu tambah data kepsek, ubah data kepsek dan tampil data kepsek.

2. Pengolahan Data Pengguna

Pengguna yang terlibat pada pengolahan data pengguna adalah siswa, guru dan kepala sekolah. Proses pengolahan data pengguna terdapat 2 proses di dalamnya yaitu ubah profil dan ubah akses login.

3. Pengolahan Data Pembelajaran

Pengolahan data pembelajaran berfungsi untuk memberikan materi, tugas atau latihan soal yang diberikan oleh guru kepada siswa. Pengguna yang terlibat pada pengolahan data pembelajaran adalah guru dan siswa. Di dalam menu pengolahan data master terdapat sub menu yaitu :

1. Pengolahan Data Materi

(27)

27

2. Pengolahan Data Tugas

Proses pengolahan data tugas terdapat 7 proses di dalamnya yaitu tambah data tugas, ubah data tugas, hapus data tugas, cari data tugas, tampil data tugas, jawab tugas dan nilai tugas.

3. Pengolahan Data Latihan

Proses pengolahan data latihan terdapat 6 proses di dalamnya yaitu tambah data latihan, ubah data latihan, hapus data latihan, cari data latihan, tampil data latihan dan soal latihan.

4. Pengolahan Data Nilai Latihan

Proses pengolahan data nilai latihan terdapat 2 proses di dalamnya yaitu nilai latihan dan nilai latihan dashboard.

4. Pengolahan Data Pengumuman

Pengolahan data pengumuman berfungsi untuk memberikan pemberitahuan mengenai apa saja yang diberikan oleh guru kepada siswa. Pengguna yang terlibat dalam pengolahan data pengumuman ini adalah guru dan siswa. Proses pengolahan data pengumuman terdapat 5 proses di dalamnya yaitu tambah data pengumuman, ubah data pengumuman, hapus data pengumuman, cari data pengumuman dan tampil data pengumuman.

5. Pengolahan Data Forum

Pengolahan data forum berfungsi untuk tanya jawab siswa dengan siswa atau siswa dengan guru mengenai pembahasan materi pembelajaran. Pengguna yang terlibat pada pengolahan data forum ini adalah guru dan siswa. Proses pengolahan data forum terdapat 4 proses di dalamnya yaitu tambah data forum, hapus data forum, tampil data forum dan komentar forum.

(28)

Tabel 3.1 Karakteristik Aplikasi E-Learning SMK Merdeka Bandung

No. Karakteristik Keterangan

1 Dapat mengakses materi-materi pembelajaran

Mengacu pada fungsionalitas pengolahan data materi

2 Dapat melakukan penerimaan tugas dan pengumpulan tugas

Mengacu pada fungsionalitas pengolahan data tugas

3 Memiliki fasilitas untuk latihan pembelajaran

Mengacu pada fungsionalitas pengolahan data latihan

4 Memiliki forum Mengacu pada fungsionalitas pengolahan data forum

5 Memiliki fasilitas untuk mendapatkan pengumuman

Mengacu pada fungsionalitas pengolahan data pengumuman

3.2 Analisis Faktor Kualitas Perangkat Lunak

Analisis faktor kualitas perangkat lunak menjelaskan tentang analisis dari model kualitas perangkat lunak, matriks keterkaitan karakteristik dengan model kualitas perangkat lunak.

3.2.1 Analisis Faktor Kualitas Perangkat Lunak pada Perangkat Lunak Aplikasi E-Learning SMK Merdeka Bandung

Analisis terhadap faktor model kualitas perlu diperhatikan untuk menentukan pengukuran kualitas pada perangkat lunak aplikasi e-learning SMK Merdeka Bandung. Berikut adalah matriks faktor internal dan eksternal pada model kualitas ISO 25010 seperti yang terlihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2 Matriks Faktor Internal dan Eksternal pada ISO 25010

Model ISO 25010 Keterangan

Functional Suitability Kemampuan suatu produk atau sistem

menyediakan fungsi yang memenuhi

kebutuhan bila digunakan dalam kondisi

tertentu a. Functional Completeness

b. Functional Correctness

c. Functional Appropiateness

Performance Efficiency Karakteristik ini merupakan kinerja relatif

terhadap jumlah sumber daya yang

digunakan dalam kondisi lain a. Time Behaviour

b. Resource Utilization

c. Capacity

Compatibility Kemampuan produk dapat bertukar informasi

(29)

29

Model ISO 25010 Keterangan

b. Interoperability

Usability Kemampuan produk dapat digunakan oleh

pengguna untuk mencapai tujuan tertentu

dengan efektivitas, efisiensi dan kepuasan

dalam konteks tertentu a. Appopriateness Recognizability

b. Learnability

c. Operability

d. User Error Protection

e. User Interface

f. Accessibility

Reliability Kemampuan perangkat lunak untuk

perawatan level performansi a. Maturity

b. Availability

c. Fault Tolerance

d. Recoverability

Security Kemampuan produk melindungi informasi

dan data a. Confidentiality

b. Integrity

c. Non-Repudation

d. Accountability

e. Authencity

Maintainability Karateristik ini merupakan tingkat efektivitas

dan efisiensi suatu produk dapat dimodifikasi

untuk diperbaiki atau disesuaikan dengan

perubahan lingkungan dan kebutuhan a. Modularity

b. Reusability

c. Analysability

d. Modifiability

e. Testability

Portability Kemampuan produk dapat dikirim ke

lingkungan yang berbeda a. Adaptability

b. Instability

(30)
(31)

31 Tabel 3.3 Matriks Keterkaitan Karakteristik Perangkat Lunak Aplikasi E-Learning SMK Merdeka Bandung dengan Model

ISO 25010

Faktor Kualitas Sub Faktor Kualitas Karakteristik Penjelasan Keterkaitan Karakteristik dengan Sub Faktor Kualitas

1 2 3 4 5

Functionality Suitability Functional Correctness √ √ √ √ √ Hubungan antara functional correctness dengan kelima karakteristik yang dimiliki oleh e-learning SMK Merdeka Bandung adalah perlu diperhatikan dalam ketepatan hasil keluaran yang dihasilkan ketika pengguna mengakses kelima fungsionalitas tersebut.

Functional Appropriateness √ √ √ √ √ Hubungan antara functional appropriateness dengan kelima karakteristik yang dimiliki oleh e-learning SMK Merdeka Bandung adalah apakah fungsionalitas dapat memfasilitasi kebutuhan para pengguna atau tidak.

(32)

Faktor Kualitas Sub Faktor Kualitas Karakteristik Penjelasan Keterkaitan Karakteristik dengan Sub Faktor Kualitas

1 2 3 4 5

Performance Efficiency Time Behaviour √ √ √ √ √ Hubungan antara time behaviour dengan kelima karakteristik yang dimiliki e-learning SMK Merdeka Bandung adalah perlu diperhatikan dalam respon atau waktu yang diberikan sistem pada saat mengakses fungsionalitas tersebut

Capacity √ √ Hubungan antara capacity dengan karakteristik 1 yaitu data materi dan karakteristik 2 yaitu data tugas adalah untuk mengetahui apakah batas maksimum kapasitas saat meng-upload data ke dalam sistem sudah mencukupi kebutuhan pengguna

Usability Appropriateness Recognizability

√ √ √ √ √ Hubungan appropriateness recognizability dengan kelima karakteristik aplikasi e-learning SMK Merdeka Bandung adalah apakah semua fungsionalitas sesuai dengan kebutuhan para pengguna atau tidak

Learnability √ √ √ √ √ Hubungan learnability dengan kelima karakteristik aplikasi e-learning SMK Merdeka Bandung adalah apakah semua fungsionalitas mudah dipelajari atau tidak.

(33)

33 Faktor Kualitas Sub Faktor Kualitas Karakteristik Penjelasan Keterkaitan Karakteristik dengan Sub Faktor

Kualitas 1 2 3 4 5

User Interface Aesthetics √ √ √ √ √ Hubungan user interface aesthetics dengan kelima karakteristik aplikasi e-learning SMK Merdeka Bandung adalah memiliki tampilan yang menarik bagi pengguna atau tidak.

Accessibility √ √ √ √ √ Hubungan accessibility dengan kelima karakteristik aplikasi e-learning SMK Merdeka Bandung adalah apakah dapat digunakan oleh pengguna dalam waktu yang bersamaan.

User Error Protection √ √ √ √ √ Hubungan user error protection dengan kelima karakteristik adalah untuk mengetahui apakah terdapat pemberitahuan jika terjadi kesalahan saat menggunakan sistem

Reliability Maturity √ √ √ √ √ Hubungan maturity dengan kelima karakteristik aplikasi e-learning SMK Merdeka Bandung adalah apakah sistem dapat diakses pada kondisi waktu yang ditentukan.

(34)

Faktor Kualitas Sub Faktor Kualitas Karakteristik Penjelasan Keterkaitan Karakteristik dengan Sub Faktor Kualitas

1 2 3 4 5

Fault Tolerance √ √ √ √ √ Hubungan fault tolerance dengan kelima karakteristik aplikasi e-learning SMK Merdeka Bandung adalah untuk mengetahui seberapa besar kesalahan yang terdapat ketika sedang menjalankan fungsionalitas.

Recoverability √ √ √ √ √ Hubungan recoverability dengan kelima karakteristik adalah untuk mengetahui apakah terjadi error pada sistem atau tetap kembali normal apabila terjadi kesalah pada saat menggunakan fungsionalitas tersebut

Security Confidentiality √ √ √ √ √ Hubungan confidentiality dengan kelima karakteristik adalah untuk mengetahui bahwa fungsionalitas tersebut dapat digunakan oleh pengguna yang benar-benar mempunyai akses pada saat login

(35)

35

3.2.2 Kriteria Faktor Kualitas Perangkat Lunak pada Aplikasi E-Learning di SMK Merdeka Bandung

Pembentukan kriteria faktor kualitas perangkat lunak ini dilakukan untuk mengetahui sebuah perangkat e-learning dapat memenuhi kebutuhan bagi para penggunanya. Kriteria ini berkaitan dengan kualitas perangkat lunak aplikasi e-learning SMK Merdeka Bandung.

Pembentukan kriteria kuesioner ini didasarkan pada faktor kualitas yang digunakan dan berdasarkan pada karakteristik yang dimiliki aplikasi e-learning SMK Merdeka Bandung. Seperti yang terdapat pada tabel 3.3 bahwa faktor dan sub faktor yang berkaitan dengan karakteristik dari aplikasi e-learning adalah Functionality Suitability, Performance Efficiency, Usability, Reliability dan Security. Dari sub faktor yang terdapat pada faktor yang digunakan didapatlah kriteria pertanyaan yang berkaitan dengan karakteristik perangkat lunak aplikasi e-learning SMK Merdeka Bandung, diantaranya :

1. Pengolahan Data Materi

Berdasarkan karakteristik ini, beberapa kriteria pertanyaan yang muncul berkaitan dengan sub faktor yang digunakan seperti terlihat pada tabel 3.4.

Tabel 3.4 Kriteria Pertanyaan Karakteristik Pengolahan Data Materi Faktor Kualitas Sub Faktor

Kualitas Kriteria Pertanyaan Functional

Suitability

Functional Correctness

Kesesuaian hasil keluaran yang didapat saat mengakses materi pembelajaran

Functional Appropriateness

Dapat memenuhi kebutuhan pengguna dalam melengkapi materi pembelajaran

Functional Completeness

Fungsi yang ada pada pengolahan data materi sesuai kebutuhan pengguna

Performance Efficiency

Time behaviour Respon perangkat lunak saat melakukan proses pengolahan data materi

Capacity Batas kapasitas sistem saat meng-upload data

Usability Appropriateness Recognizability

Kesesuaian penggunaan fungsionalitas dengan kebutuhan pengguna

(36)

Faktor Kualitas Sub Faktor Kualitas

Kriteria Pertanyaan

Learnability Tingkat kemudahan pengguna dalam mempelajari fasilitas pengolahan data materi

User Interface Aesthetics

Tampilan yang ditampilkan aplikasi e-learnig dapat menyenangkan atau memuaskan pengguna

Accessibility Tingkat daya akses saat digunakan oleh beberapa pengguna

User Error Protection

Kemunculan pemberitahuan pada system jika terjadi kesalahan

Reliability Maturity Fungsionalitas dapat diakses pada kondisi waktu yang ditentukan

Availability Fungsionalitas dapat diakses saat diperlukan oleh pengguna

Recoverability Tingkat dimana sistem bisa kembali normal jika terjadi kesalahan

Fault Tolerance Tingkat kegagalan yang terjadi saat fungsionalitas digunakan

Security Confidentiality Tingkat dimana fungsional dapat diakses oleh pengguna yang mempunyai akses

Authenticity Tingkat dimana fungsionalitas dapat digunakan setelah pengguna berhasil login

2. Pengolahan Data Tugas

Berdasarkan karakteristik ini, beberapa kriteria pertanyaan yang muncul berkaitan dengan sub faktor yang digunakan seperti terlihat pada tabel 3.5.

Tabel 3.5 Kriteria Pertanyaan Karakteristik Pengolahan Data Tugas Faktor Kualitas Sub Faktor

Kualitas Kriteria Pertanyaan Functional

Suitability

Functional Correctness

Kesesuaian hasil keluaran yang didapat saat melakukan penerimaan tugas dan pengumpulan tugas

Functional Appropriateness

Dapat memenuhi kebutuhan pengguna dalam penerimaan tugas dan pengumpulan tugas

Functional Completeness

(37)

37

Faktor Kualitas Sub Faktor

Kualitas Kriteria Pertanyaan Performance

Efficiency

Time behaviour Respon perangkat lunak saat melakukan proses pengolahan data tugas

Capacity Batas kapasitas sistem saat meng-upload data

Usability Appropriateness Recognizability

Kesesuaian penggunaan fungsionalitas dengan kebutuhan pengguna

Operability Tingkat kemudahan fungsionalitas saat digunakan oleh pengguna

Learnability Tingkat kemudahan pengguna dalam mempelajari penerimaan tugas dan pengumpulan tugas

User Interface Aesthetics

Tampilan yang ditampilkan aplikasi e-learnig dapat menyenangkan atau memuaskan pengguna

Accessibility Tingkat daya akses saat digunakan oleh beberapa pengguna

User Error Protection

Kemunculan pemberitahuan pada system jika terjadi kesalahan

Reliability Maturity Fungsionalitas dapat diakses pada kondisi waktu yang ditentukan

Availability Fungsionalitas dapat diakses saat diperlukan oleh pengguna

Recoverability Tingkat dimana sistem bisa kembali normal jika terjadi kesalahan

Fault Tolerance Tingkat kegagalan yang terjadi saat fungsionalitas digunakan

Security Confidentiality Tingkat dimana fungsional dapat diakses oleh pengguna yang mempunyai akses

Authenticity Tingkat dimana fungsionalitas dapat digunakan setelah pengguna berhasil login

3. Pengolahan Data Latihan

Berdasarkan karakteristik ini, beberapa kriteria pertanyaan yang muncul berkaitan dengan sub faktor yang digunakan seperti terlihat pada tabel 3.6.

Tabel 3.6 Kriteria Pertanyaan Karakteristik Pengolahan Data Latihan Faktor

Kualitas

Sub Faktor

Kualitas Kriteria Pertanyaan Functional

Suitability

Functional Correctness

(38)

Faktor Kualitas

Sub Faktor

Kualitas Kriteria Pertanyaan Functional

Appropriateness

Dapat memenuhi kebutuhan pengguna dalam mengerjakan latihan pembelajaran

Functional Completeness

Fungsi yang ada pada pengolahan data latihan pembelajaran sesuai kebutuhan pengguna

Performance Efficiency

Time behaviour Respon perangkat lunak saat melakukan proses pengolahan data latihan

Usability Appropriateness Recognizability

Kesesuaian penggunaan fungsionalitas dengan kebutuhan pengguna

Operability Tingkat kemudahan fungsionalitas saat digunakan oleh pengguna

Learnability Tingkat kemudahan pengguna dalam mempelajari fasilitas latihan pembelajaran

User Interface Aesthetics

Tampilan yang ditampilkan aplikasi e-learnig dapat menyenangkan atau memuaskan pengguna

Accessibility Tingkat daya akses saat digunakan oleh beberapa pengguna

User Error Protection

Kemunculan pemberitahuan pada system jika terjadi kesalahan

Reliability Maturity Fungsionalitas dapat diakses pada kondisi waktu yang ditentukan

Availability Fungsionalitas dapat diakses saat diperlukan oleh pengguna

Recoverability Tingkat dimana sistem bisa kembali normal jika terjadi kesalahan

Fault Tolerance Tingkat kegagalan yang terjadi saat fungsionalitas digunakan

Security Confidentiality Tingkat dimana fungsional dapat diakses oleh pengguna yang mempunyai akses

Authenticity Tingkat dimana fungsionalitas dapat digunakan setelah pengguna berhasil login

4. Pengolahan Data Forum

(39)

39

Tabel 3.7 Kriteria Pertanyaan Karakteristik Pengolahan Data Forum Faktor

Kualitas

Sub Faktor

Kualitas Kriteria Pertanyaan Functionality

Suitability

Functional

Correctness

Kesesuaian hasil keluaran yang didapat saat

melakukan pengolahan data forum

Functionality

Appropriateness

Dapat memenuhi kebutuhan pengguna dalam

berkomunikasi antar pengguna lainnya

Functional

Time Behaviour Respon perangkat lunak saat melakukan proses

pengolahan data forum

Usability Appropriateness

Recognizability

Kesesuaian penggunaan fungsionalitas data forum

dengan kebutuhan pengguna

Learnability Tingkat kemudahan pengguna dalam mempelajari cara

menggunakan data forum

Operability Tingkat kemudahan fungsionalitas saat digunakan oleh

pengguna

User Interface

Aesthetics

Tampilan yang ditampilkan aplikasi e-learnig dapat

menyenangkan atau memuaskan pengguna

Accessibility Tingkat daya akses saat digunakan oleh beberapa

pengguna

User Error Protection

Kemunculan pemberitahuan pada system jika terjadi kesalahan

Reliability Maturity Fungsionalitas dapat diakses pada kondisi waktu yang ditentukan

Availability Fungsionalitas dapat diakses saat diperlukan oleh

pengguna

Recoverability Tingkat dimana sistem bisa kembali normal jika terjadi

kesalahan

Fault Tolerance Tingkat kegagalan yang terjadi saat fungsionalitas

digunakan

Security Confidentiality Tingkat dimana fungsional dapat diakses oleh pengguna yang mempunyai akses

Authenticity Tingkat dimana fungsionalitas dapat digunakan setelah

(40)

5. Pengolahan Data Pengumuman

Berdasarkan karakteristik ini, beberapa kriteria pertanyaan yang muncul berkaitan dengan sub faktor yang digunakan seperti terlihat pada tabel 3.8.

Tabel 3.8 Kriteria Pertanyaan Karakteristik Pengolahan Data Pengumuman Faktor

Kualitas

Sub Faktor

Kualitas Kriteria Pertanyaan Functionality

Suitability

Functional Correctness

Kesesuaian hasil keluaran yang didapat saat melakukan pengolahan data pengumuman

Functionality Appropriateness

Dapat memenuhi kebutuhan pengguna dalam memberikan pengumuman

Time Behaviour Respon perangkat lunak saat melakukan proses pengolahan data pengumuman

Usability Appropriateness Recognizability

Kesesuaian penggunaan fungsionalitas data pengumuman dengan kebutuhan pengguna

Learnability Tingkat kemudahan pengguna dalam mempelajari cara menggunakan data pengumuman

Operability Tingkat kemudahan fungsionalitas saat digunakan oleh pengguna

User Interface Aesthetics

Tampilan yang ditampilkan aplikasi e-learnig dapat menyenangkan atau memuaskan pengguna

Accessibility Tingkat daya akses saat digunakan oleh beberapa pengguna

User Error Protection

Kemunculan pemberitahuan pada system jika terjadi kesalahan

Reliability Maturity Fungsionalitas dapat diakses pada kondisi waktu yang ditentukan

Availability Fungsionalitas dapat diakses saat diperlukan oleh pengguna

Recoverability Tingkat dimana sistem bisa kembali normal jika terjadi kesalahan

Fault Tolerance Tingkat kegagalan yang terjadi saat fungsionalitas digunakan

Security Confidentiality Tingkat dimana fungsional dapat diakses oleh pengguna yang mempunyai akses

(41)

41

3.2.3 Pembentukan Pertanyaan Berdasarkan Sub Faktor Kualitas Perangkat Lunak pada Aplikasi E-Learning SMK Merdeka Bandung Setelah dilakukan analisis terhadap analisis perangkat lunak aplikasi e-learning dengan model kualitas ISO 25010 maka terdapat pertanyaan mengenai kualitas perangkat lunak. Berikut ini adalah penjelasan terkait dengan menggunakan metode GQM untuk pembentukan pertanyaan berdasarkan faktor kualitas seperti terlihat pada tabel 3.9.

Tabel 3.9 Penjelasan Pembentukan Pertanyaan menggunakan Metode GQM Goal Functional Suitability, Performance Efficiency, Usability,

Reliabilitydan Security

Question Beberapa pertanyaan berdasarkan faktorkualitas Metric M1 =Bobot Skala Likert Xhasil jawaban responden

x̅ =∑ Total /n

M2 =Bobot Skala Guttman Xhasil jawaban responden

x̅= ∑ Total /n

Berikut ini adalah pertanyaan kuesioner mengenai kualitas perangkat lunak yang akan disebar kepada 2 responden yaitu guru dan siswa, pertanyaan kuesioner untuk responden guru seperti yang terlihat pada tabel 3.10.

Tabel 3.10 Pembentukan Pertanyaan Kualitas Perangkat Lunak untuk Responden Guru

Pengolahan Data Materi

Goal Question Metric

Functional Appropriateness

1. Apakah anda setuju di dalam aplikasi e-learning ini terdapat fungsionalitas menu data materi ?

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Biasa Saja d. Kurang Setuju e. Tidak Setuju

M1

2. Menu data materi dibutuhkan dalam aplikasi e-learning a. Sangat Setuju b. Setuju c. Biasa Saja

d. Kurang Setuju e. Tidak Setuju

M1

Functional Correctness

3. Fungsional yang ada pada menu data materi sesuai dengan apa yang ditampilkan

a. Ya b. Tidak

M2

Functional Completeness

4. Apakah fungsi yang ada pada menu data materi sesuai dengan kebutuhan ?

a. Ya b. Tidak

M2

Time Behaviour 5. Berapakah waktu respon yang diberikan aplikasi e-learning saat mengolah data materi ?

a. < 1 menit b. 2 menit c. 3 menit d. 4 menit e. >5 menit

(42)

Goal Question Metric Capacity 6. Berapakah batas kapasitas data yang anda butuhkan

untuk meng-upload materi ?

a. < 5 MB b. 10 MB c. 15 MB d. 20 MB e. > 25 MB

M1

Appropriateness Recognizability

7. Menu data materi mudah diingat cara penggunaannya a. Ya b. Tidak

M2

Learnability 8. Penggunaan menu data materi mudah untuk dipelajari a. Ya b. Tidak

M2

9. Tidak memerlukan waktu yang lama dalam mempelajari cara penggunaan menu data materi

a. Ya b. Tidak

M2

Operability 10. Menu data materi mudah dijalankan a. Ya b. Tidak

M2

User Interface Aesthetics

11. Tampilan menu data materi mudah untuk dimengerti a. Ya b. Tidak

M2

12. Tata letak fungsional yang ada pada menu data materi mudah diingat

a. Ya b. Tidak

M2

Accessibility 13. Apakah anda setuju jika saat mengolah data materi dapat dilakukan oleh beberapa pengguna dalam waktu yang sama ?

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Biasa Saja d. Kurang Setuju e. Tidak Setuju

M1

User Error Protection

14. Munculnya pesan jika terjadi kesalahan saat menggunakan menu data materi

a. Ya b. Tidak

M2

Maturity 15. Mengolah data materi dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Biasa Saja d. Kurang Setuju e. Tidak Setuju

M1

Availability 16. Meskipun pengguna telah lama tidak menggunakan fungsionalitas pada menu data materi, akan mudah untuk menggunakannya lagi

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Biasa Saja d. Kurang Setuju e. Tidak Setuju

M1

Recoverability 17. Apakah aplikasi e-learning kembali normal jika terjadi kesalahan saat menggunakan menu data materi ?

a. Ya b. Tidak

M2

Fault Tolerance 18. Menu data materi masih bisa digunakan meskipun terjadi kesalahan pada menu yang lain

a. Ya b. Tidak

M2

Confidentiality 19. Apakah anda setuju daftar materi dapat diakses oleh pengguna yang mempunyai akses untuk menggunakannya ?

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Biasa Saja d. Kurang Setuju e. Tidak Setuju

M1

Authencity 20. Apakah anda setuju jika daftar materi dapat digunakan setelah pengguna berhasil melakukan login terlebih dahulu ?

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Biasa Saja d. Kurang Setuju e. Tidak Setuju

(43)

43

Pengolahan Data Tugas

Goal Question Metric

Functional Appropriateness

21. Apakah anda setuju di dalam aplikasi e-learning ini terdapat menu data tugas ?

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Biasa Saja d. Kurang Setuju e. Tidak Setuju

M1

22. Menu data tugas dibutuhkan dalam aplikasi e-learning a. Ya b. Tidak

M1

Functional Correctness

23. Fungsional yang ada pada menu data tugas sesuai dengan apa yang ditampilkan

a. Ya b. Tidak

M2

24. Hasil keluaran sesuai dengan apa yang ditampilkan pada saat pengolahan data tugas

a. Ya b. Tidak

M2

Functional Completeness

25. Apakah fungsi yang ada pada menu data tugas sesuai dengan kebutuhan ?

a. Ya b. Tidak

M2

Time Behaviour 26. Berapakah waktu respon yang diberikan aplikasi e-learning saat mengolah data tugas ?

a. < 1 menit b. 2 menit c. 3 menit d. 4 menit e. >5 menit

M1

Capacity 27. Berapakah batas kapasitas yang anda butuhkan untuk meng-upload tugas ?

a. < 5 MB b. 10 MB c. 15 MB d. 20 MB e. > 25 MB

M1

Appropriateness Recognizability

28. Menu data tugas mudah diingat cara penggunaannya a. Ya b. Tidak

M2

Learnability 29. Penggunaan fungsionalitas pada menu data tugas mudah untuk dipelajari

a. Ya b. Tidak

M2

30. Tidak memerlukan waktu yang lama dalam mempelajari cara penggunaan menu data tugas a. Ya b. Tidak

M2

Operability 31. Menu data tugas mudah dijalankan a. Ya b. Tidak

M2

User Interface Aesthetics

32. Tampilan menu data tugas mudah untuk dimengerti a. Ya b. Tidak

M2

33. Tata letak fungsional yang ada pada menu data tugas mudah diingat

a. Ya b. Tidak

M2

Accessibility 34. Apakah anda setuju jika pada saat mengolah data tugas dapat dilakukan oleh beberapa pengguna dalam waktu yang sama ?

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Biasa Saja d. Kurang Setuju e. Tidak Setuju

M1

User Error Protection

35. Munculnya pesan jika terjadi kesalahan saat menggunakan menu daftar tugas

a. Ya b. Tidak

M2

Maturity 36. Menu data tugas dapat diakses dimana saja dan kapan saja

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Biasa Saja d. Kurang Setuju e. Tidak Setuju

(44)

Goal Question Metric Availability 37. Meskipun pengguna telah lama tidak menggunakan

fungsionalitas pada menu data tugas, akan mudah untuk menggunakannya lagi

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Biasa Saja d. Kurang Setuju e. Tidak Setuju

M1

Recoverability 38. Apakah aplikasi e-learning kembali normal jika terjadi kesalahan saat menggunakan menu data tugas ?

a. Ya b. Tidak

M2

Fault Tolerance 39. Menu data tugas masih bisa digunakan meskipun terjadi kesalahan pada menu yang lain

a. Ya b. Tidak

M2

Confidentiality 40. Apakah anda setuju data tugas dapat diakses oleh pengguna yang mempunyai akses untuk menggunakannya ?

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Biasa Saja d. Kurang Setuju e. Tidak Setuju

M1

Authencity 41. Apakah anda setuju jika data tugas dapat digunakan setelah pengguna berhasil melakukan login terlebih dahulu ?

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Biasa Saja d. Kurang Setuju e. Tidak Setuju

M1

Pengolahan Data Latihan (Daftar Ujian)

Goal Question Metric

Functional Appropriateness

42. Apakah anda setuju di dalam aplikasi e-learning ini terdapat menu daftar ujian ?

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Biasa Saja d. Kurang Setuju e. Tidak Setuju

M1

43. Menu daftar ujian dibutuhkan dalam aplikasi e-learning a. Sangat Setuju b. Setuju c. Biasa Saja

d. Kurang Setuju e. Tidak Setuju

M1

Functional Correctness

44. Fungsional yang ada pada menu daftar ujian sesuai dengan apa yang ditampilkan

a. Ya b. Tidak

M2

Functional Completeness

45. Apakah fungsi yang ada pada menu daftar ujian sesuai dengan kebutuhan ?

a. Ya b. Tidak

M2

Time Behaviour 46. Berapakah waktu respon yang diberikan aplikasi e-learning saat mengolah daftar ujian ?

a. < 1 menit b. 2 menit c. 3 menit d. 4 menit e. >5 menit

M1

Appropriateness Recognizability

47. Menu daftar ujian mudah diingat cara penggunaannya a. Ya b. Tidak

M2

Learnability 48. Penggunaan fungsionalitas pada menu daftar ujian mudah untuk dipelajari

a. Ya b. Tidak

M2

49. Tidak memerlukan waktu yang lama dalam mempelajari cara penggunaan fungsionalitas menu daftar ujian

a. Ya b. Tidak

M2

Operability 50. Menu daftar ujian mudah dijalankan a. Ya b. Tidak

(45)

45

Goal Question Metric

User Interface Aesthetics

51. Tampilan menu daftar ujian mudah untuk dimengerti a. Ya b. Tidak

M2

52. Tata letak fungsional yang ada pada menu daftar ujian mudah diingat

a. Ya b. Tidak

M2

Accessibility 53. Apakah anda setuju jika pada saat mengolah data ujian dapat dilakukan oleh beberapa pengguna dalam waktu yang sama ?

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Biasa Saja d. Kurang Setuju e. Tidak Setuju

M1

User Error Protection

54. Munculnya pesan jika terjadi kesalahan saat menggunakan menu data ujian

a. Ya b. Tidak

M2

Maturity 55. Menu daftar ujian dapat diakses dimana saja dan kapan saja

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Biasa Saja d. Kurang Setuju e. Tidak Setuju

M1

Availability 56. Meskipun pengguna telah lama tidak menggunakan fungsionalitas pada menu daftar ujian, akan mudah untuk menggunakannya lagi

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Biasa Saja d. Kurang Setuju e. Tidak Setuju

M1

Recoverability 57. Apakah aplikasi e-learning kembali normal jika terjadi kesalahan saat menggunakan menu daftar ujian ?

a. Ya b. Tidak

M2

Fault Tolerance 58. Menu daftar ujian masih bisa digunakan meskipun terjadi kesalahan pada menu yang lain

a. Ya b. Tidak

M2

Confidentiality 59. Apakah anda setuju daftar ujian dapat diakses oleh pengguna yang mempunyai akses untuk menggunakannya ?

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Biasa Saja d. Kurang Setuju e. Tidak Setuju

M1

Authencity 60. Apakah anda setuju jika daftar ujian dapat digunakan setelah pengguna berhasil melakukan login terlebih dahulu ?

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Biasa Saja d. Kurang Setuju e. Tidak Setuju

M1

Pengolahan Data Forum

Goal Question Metric

Functional Appropriateness

61. Apakah anda setuju di dalam aplikasi e-learning ini terdapat menu forum ?

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Biasa Saja d. Kurang Setuju e. Tidak Setuju

M1

62. Menu forum dibutuhkan dalam aplikasi e-learning a. Sangat Setuju b. Setuju c. Biasa Saja

d. Kurang Setuju e. Tidak Setuju

M1

Functional Correctness

63. Fungsional yang ada pada menu forum sesuai dengan apa yang ditampilkan

a. Ya b. Tidak

Gambar

Tabel 3.3 Matriks Keterkaitan Karakteristik Perangkat Lunak Aplikasi E-Learning SMK Merdeka Bandung dengan Model ISO 25010
Tabel 3.4 Kriteria Pertanyaan Karakteristik Pengolahan Data Materi
Tabel 3.7 Kriteria Pertanyaan Karakteristik Pengolahan Data Forum
Tabel 3.8 Kriteria Pertanyaan Karakteristik Pengolahan Data Pengumuman
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, metrics tersebut dapat digunakan untuk melakukan evaluasi kualitas perangkat lunak berorientasi objek dari beberapa faktor kualitas yang terkait. Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan aplikasi penilaian kualitas e- learning berdasarkan ISO 19796-1 dengan menggunakan metode pembobotan Analytic Hierarcy Process

Dengan demikian, metrics tersebut dapat digunakan untuk melakukan evaluasi kualitas perangkat lunak berorientasi objek dari beberapa faktor kualitas yang terkait., sehingga

Hasil yang diperoleh berupa pengumpulan data pada perangkat lunak, perhitungan komputasi numerik pada metric dan perhitungan komputasi numeric dengan indicator kualitas ISO

Untuk penelitian yang akan datang, kebutuhan kualitas yang telah diusulkan dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk menentukan dan mengukur kualitas dari sebuah perangkat

Hasil yang diperoleh berupa pengumpulan data pada perangkat lunak, perhitungan komputasi numerik pada metric dan perhitungan komputasi numeric dengan indicator kualitas ISO

Hasil yang diperoleh berupa pengumpulan data pada perangkat lunak, perhitungan komputasi numerik pada metric dan perhitungan komputasi numeric dengan indicator kualitas ISO

Dengan demikian, metrics tersebut dapat digunakan untuk melakukan evaluasi kualitas perangkat lunak berorientasi objek dari beberapa faktor kualitas yang terkait., sehingga