• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAYA RACUN MINYAK BIJI JARAK (Jatropa curcas L.) TERHADAP HAMA ULAT GRAYAK (Spodoptera litura F.)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DAYA RACUN MINYAK BIJI JARAK (Jatropa curcas L.) TERHADAP HAMA ULAT GRAYAK (Spodoptera litura F.)"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

DAYA RACUN MINYAK BIJI JARAK (Jatropa curcas L.) TERHADAP HAMA ULAT GRAYAK (Spodoptera litura F.)

Oleh WIDIANTORO

Ulat grayak (Spodoptera litura F.) merupakan salah satu hama daun yang penting dan mempunyai kisaran inang yang luas meliputi kedelai, kacang tanah, kubis, ubi jalar, tebu, dan tanaman herba lainnya. Salah satu alternatif pengendalian hama yang aman terhadap lingkungan maupun kesehatan manusia adalah dengan memanfaatkan bahan-bahan alami dari tumbuhan sebagai pestisida nabati. Minyak biji jarak merupakan sumber yang potensial sebagai pestisida nabati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya racun minyak biji jarak (Jatropa curcas) terhadap hama ulat grayak (S. litura).Perlakuan dalam penelitian ini disusun dalam rancangan acak lengkap (RAL), yang terdiri atas enam perlakuan dengan lima ulangan. Perlakuan terdiri atas kontrol, aplikasi minyak jarak konsentrasi 10, 15, 20, 25, dan 30 ml/l air. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 5% kemudian dilakukan analisis probit untuk menentukan LC50. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi ekstrak minyak jarak (J. curcas) dapat menyebabkan mortalitas ulat grayak (S. litura), mortalitas tertinggi terdapat pada konsentrasi 30 ml/l yaitu sebesar 84%. Selain itu ekstrak minyak biji jarak ini mengganggu proses pergantian kulit pada larva S. litura dan menyebabkan malabentuk pada pupa dan imago S. litura. Daya racun minyak biji jarak pagar (J. curcas) terhadap mortalitas larva S. litura ditunjukkan dengan nilai LC50 pada 7 hsa ialah sebesar 22.4 ml/l.

(2)

ABSTRACT

TOXICITY OF CASTROL OIL (Jatropa curcas L.) ON ULAT GRAYAK (Spodoptera litura F.)

By

WIDIANTORO

Cluster caterpillar (Spodoptera litura F.) is one of important leaf pest that have general hostplant such as soybean, nut, cabbage, cassava, and other herbal

plant.One alternative pest control that safe for the environment and human health is by using natural materials from plants as a pesticide. Castrol oil is a potential source for plant pesticide. This study aimed to determine toxicity of castrol oil on S. litura.Research was prepared with randomized complete design with six

treatments and five times replication. The treatments consisted of control, apply castrol oil with consentrations of 10, 15, 20, 25, dan 30 ml/l water.Then were analyzed by analysis of variance followed by least significant difference at the level of 5% and analysis probit to determine LC50. The results showed that application of castrol oil (J. curcas) causes mortality of S. litura. The highest mortality on concentration of 30 ml/l is 84%. Moreover, castrol oil disturbed molting process on S. litura larve and caused malformation on S. litura pupa and S. litura adult. The toxicity of castrol oil(Jatropha curcas L.) on mortality of S. lituralarve was showed at LC50value on 7 days after application is 22.4 ml/l.

(3)

11

III. BAHAN DAN METODE

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hama Jurusan Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari bulan Juni sampai September 2011.

B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah hand sprayer, mikropipet, toples, kertas, kuas, gelas ukur, gelas becker, kain sifon, solder, kamera digital, gunting, rota mixer, tabung reaksi dan alat tulis. Bahan yang digunakan adalah Spodoptera litura, aquades, daun talas, minyak jarak, indostick (perekat dan perata).

C. Metode Penelitian

(4)

12

D. Pelaksanaan Penelitian

1. Perbanyakan Serangga S. litura

S. litura dibiakkan dari telur yang didapat dari daun tanaman kedelai di lapang

kemudian dimasukkan ke dalam toples yang berdiameter 24 cm dan tinggi 6 cm yang berisi daun talas sebagai pakan larva. Setelah larva menjadi pupa

dimasukkan ke dalam toples yang berukuran lebih besar dilapisi kertas di bagian dalamnya dan disiapkan kapas yang telah ditetesi madu 60%. Imago tersebut diharapkan akan meletakkan telur pada kertas tersebut.

2. Pembuatan Larutan Pestisida Nabati Minyak Biji Jarak

Minyak mentah jarak diperoleh dari toko yang menjual bahan-bahan kimia dan biang minyak. Pembuatan larutan pestisida nabati minyak biji jarak dengan konsentrasi 10 ml/l yaitu dengan cara mencampurkan 10 ml minyak biji jarak ke dalam 1 liter aquades, lalu ditambahkan 2 ml bahan perata (indostick) kemudian dihomogenkan dengan menggunakan rota mixer. Demikian pula cara yang sama dilakukan untuk membuat larutan pestisida nabati minyak biji jarak dengan konsentrasi 15 ml/l, 20 ml/l, 25 ml/l, dan 30 ml/l air.

3. Aplikasi Larutan Pestisida Nabati Minyak Biji Jarak terhadap S. Litura

(5)

13

dalam suatu wadah yang terbuat dari botol plastik dan kain sipon dengan menggunakan hand sprayer yang sudah dikalibrasi yaitu sebanyak 5 kali semprotan (5 ml). Setelah diaplikasi dengan masing-masing konsentrasi , serangga uji dimasukkan ke dalam stoples plastik dan diberi pakan daun talas segar.

5. Pengamatan Mortalitas S. Litura Setelah Aplikasi

Pengamatan mortalitas dilakukan setiap 24 jam sampai dengan larva kontrol menjadi pupa. Larva yang berhasil menjadi pupa dan imago terus diamati sampai mengalami kematian.

Persentase mortalitas S. litura dihitung dengan menggunakan rumus

% Mortalitas =

(6)

DAYA RACUN MINYAK BIJI JARAK (Jatropa curcas L.) TERHADAP HAMA ULAT GRAYAK (Spodoptera lituraF.)

Oleh WIDIANTORO

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PERTANIAN

Pada

Jurusan Proteksi Tanaman

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

UNIVERSITAS LAMPUNG LAMPUNG

(7)

DAYA RACUN MINYAK BIJI JARAK (Jatropa curcas L.) TERHADAP HAMA ULAT GRAYAK (Spodoptera lituraF.)

(Skripsi)

Oleh WIDIANTORO

UNIVERSITAS LAMPUNG LAMPUNG

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan Penelitian ... 3

C. Kerangka Penikiran ... 3

D. Hipotesis ... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Spodoptera litura ... 5

C. Jarak Pagar ... 7

III. BAHAN DAN METODE A. Waktu dan Tempat Peneliatian ... 11

B. Alat Dan Bahan ... 11

C. Metode Penelitian ... 11

D. Pelaksaan Penelitian ... 12

1. Perbanyakan Serangga Spodoptera litura ... 12

(9)

3. Aplikasi Larutan Pestisida Nabati Minyak Biji Jarak

terhadap S. Litura ... 13 4. Pengamatan Mortalitas Spodoptera litura ... 13

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Mortalitas S. litura pada Berbagai Taraf Konsentrasi Ekstrak

Minyak Biji Jarak (J. curcas) ... 14 B. Daya Racun (LC50) E Ekstrak Minyak Biji Jarak (J. curcas) .. 17

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ... ... 19 B. Saran ... 19

(10)

20

DAFTAR PUSTAKA

Borror, D.J., Charles A.T., dan Norman, F.J.1992. Pengenalan Pelajaran Serangga. Gajah Mada University Press, Yogyakarta

Hambali, E. dan Haryadi. 2006. Jarak Pagar Tanaman Penghasil Biodisel. Penebar Swadaya. Jakarta.

Halimah. 2010. Pengaruh Biopestisida Untuk Mengendalikan Ulat Grayak Spodopter litura F. (Lepidoptera : Noctuidae) Pada Tanaman Tembakau Deli (Nicotinia tabacum L.) di Rumah Kasa. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Sumatera Utara

Isroi. 2007. Minyak Asiri. Tersedia di

http://www.atsiri-indonesia.com/tanaman.php? id_news= 79dan detail_news=1dan desk_ news=deskripsi. diakses tanggal 20 Agustus 2011.

Kalshoven, L.G.E. 1981. The Pests of Crop in Indonesia. PT. Ichtiar Baru Van Hoeve. Jakarta. 701 p.

Kardinan, A. 2004. Pestisida Nabati Ramuan dan Aplikasi. Tersedia di http://one.indoskripsi.com/node/3090. Diakses tanggal 21 juli 2009. Marwoto dan Suharsono. 2008. Strategi dan Komponen Teknologi Pengendalian

Ulat Grayak (Spodoptera litura Fabricius) Pada Tanaman Kedelai. Jurnal Litbang Pertanian. Tersedia di

www.pustaka-deptan.go.id/publikasi/ p3274083.pdf. Diakses tanggal 31 juli 2011. Nurholis, M. dan Sumarsih, S. 2011. Jarak Pagar dan Pembuatan Biodisel.

Kanisius. Yogyakarta.

Pracaya. 2007. Hama dan Penyakit Tumbuhan. Edisi Revisi. Penebar Swadaya. Jakarta.

Prihandana, R. dan Hendroko, R. 2006. Petunjuk Budidaya Jarak Pagar. Kanisius. Yogyakarta.

Sarjan, M. 2008. Potensi Pemanfaatan Insektisida Nabati Dalam Pengendalian Hama Pada Budidaya Sayuran Organik. Tersedia di

(11)

21

Syah, A.N, 2006. Biodisel Jarak Pagar:Bahan bakar Alternatif Yang Ramah Lingkungan. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Sparks, T. dan Sparks, A. 1986. Probit 3.0. Micro Probit.

Tjahjadi, N. 1996. Hama dan Penyakit Tanaman. Kanisius. Yogyakarta.

Tukimin, S.W., Deciyanto S. dan Elna K. 2010.Pengaruh Minyak Jarak Pagar (Jatropha curcas )Terhadap Mortalitas, Berat Pupa, Dan Peneluran Hama Jarak Kepyar. Jurnal Littri 16(4), Desember 2010. Hlm. 159 – 164. Tersedia di

http://perkebunan.litbang.deptan.go.id/upload.files/File/publikasi

(12)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi : DAYA RACUN MINYAK BIJI JARAK (Jatropa curcas L.) TERHADAP HAMA ULAT GRAYAK (Spodoptera litura F.)

Nama Mahasiswa : WIDIANTORO

Nomor Pokok Mahasiswa : 0614041047

Jurusan : Proteksi Tanaman

Fakultas : Pertanian

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Ir. Lestari Wibowo, M.P. Ir. Indriyati

NIP 196208141986102001 NIP 1960101986032004

2. Ketua Jurusan Poteksi Tanaman

(13)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Ir. Lestari Wibowo, M.P. ...

Sekretaris : Ir. Indriyati ...

Penguji

Bukan Pembimbing : Dr. Ir. I Gede Swibawa, M.Sc. ...

2. Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Wan Abbas Zakaria, M.S. NIP 196108261987021001

(14)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 21 April 1986 di Lampung Tengah, Provinsi Lampung. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara pasangan Bapak Suyatno dan Ibu Mukini.

Pendidikan sekolah dasar (SD) diselesaikan penulis di SD 4 PT Gunung Madu Plantations (PT GMP) pada tahun 1999 dan Pendidikan Menengah Pertama di SLTP Satya Darma Sudjana PT GMP pada tahun 2003.Selepas SLTP, penulis melanjutkan pendidikan sekolah menengah di SMK Negeri 1 Tulang Bawang Tengah, Jurusan Budidaya Pertanian dan menyelesaikan studi pada tahun 2006. Pada tahun 2006 penulis diterimasebagai Mahasiswa Jurusan Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung melalui Jalur Seleksi Penerimaan

(15)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ulat grayak (Spodoptera litura F.) merupakan salah satu hama daun yang penting karena mempunyai kisaran inang yang luas meliputi kedelai, kacang tanah, kubis, ubi jalar, tebu, dan tanaman herba lainnya (Tjahjadi, 1996). Larva yang masih muda memakan daun dengan meninggalkan sisa-sisa epidermis bagian atas dan

tulang daun. Larva instar lanjut memakan daun dan tulang daun dan

kadang-kadang menyerang polong. Biasanya larva berada di permukaan bawah daun dan

menyerang secara serentak dan berkelompok. Serangan berat menyebabkan

tanaman gundul karena daun dan buah habis dimakan ulat. Serangan berat pada

umumnya terjadi pada musim kemarau dan menyebabkan defoliasi daun yang

sangat berat (Marwoto dan Suharsono, 2008).

Penanggulangan hama ulat grayak (S. Litura) dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya penggunaan varietas tahan, musuh alami, berbagai teknik

(16)

2

muncul kasus resistensi, pencemaran lingkungan, efek residu dan berkurangnya keanekaragaman hayati (Shinkaji, 1979 dalam Isroi, 2007).

Akibat adanya dampak negatif tersebut maka saat ini diperlukan suatu alternatif pengendalian hama yang mempunyai ciri efektif, tidak menimbulkan residu, ramah terhadap lingkungan, dan mempertimbangkan keanekaragaman hayati. Ciri-ciri positif tersebut terdapat pada pestisida nabati. Kelebihan lainnya dari pestisida nabati ialah degradasi/penguraian yang cepat oleh sinar matahari, memiliki pengaruh yang cepat, yaitu menghentikan nafsu makan serangga walaupun jarang menyebabkan kematian. Toksisitasnya umumnya rendah terhadap hewan dan relatif lebih aman pada manusia dan lingkungan , memiliki spektrum pengendalian yang luas dan bersifat selektif. Pestisida nabati dapat diandalkan untuk mengatasi OPT yang telah kebal pada pestisida kimia dan fitotoksitas rendah, yaitu tidak meracuni dan merusak tanaman serta murah dan mudah dibuat oleh petani (Sarjan, 2008).

(17)

3

Untuk mengetahui keefektifan ekstrak minyak biji jarak terhadap mortalitas ulat grayak (S. litura), maka perlu dilakukan penelitian ini. Dalam penelitian ini akan

diuji berbagai tingkatan konsentrasi minyak biji jarak (J. curcas). Konsentrasi tersebut berdasarkan pada uji pendahuluan.

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya racun minyak biji jarak (J. curcas) terhadap hama ulat grayak (S. litura).

C. Kerangka Pemikiran

Pengendalian S. litura dengan menggunakan pestisida sintetik tidak baik terus dikembangkan karena banyak kelemahannya. Pengendalian yang baik untuk dikembangkan ialah dengan menggunakan pestisida nabati. Beberapa kelebihan pestisida nabati ialah relatif aman terhadap lingkungan, memiliki fitotoksisitas yang rendah dan mudah dibuat oleh petani.

Salah satu tanaman yang diduga dapat digunakan untuk pestisida nabati adalah tanaman jarak (Jatropha curcas L.). Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa cursin dan phorbol ester (dari beberapa aksesi J. curcas), terbukti memiliki efektivitas tinggi terhadap mortalitas hama Helicoverpa armigera, Crocidolomia binotalis, Callosobruchus chinensis, Sitophilus zeamays dan Achaea janata L.

(18)

4

serangga. Selain itu juga bijinya mengandung hydrocyanic acid, risinin (suatu alkoloid), dan risin (suatu protein) (Tukimin et al., 2010). Mengingat jarak pagar memiliki potensi yang cukup besar untuk digunakan sebagai bahan pestisida nabati, maka perlu terus dikembangkan penelitian tentang hal ini.

D. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

1. Aplikasi minyak biji jarak (J. curcas) dapat menyebabkan mortalitas hama ulat grayak (S. litura.)

(19)

SANWACANA

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Daya Racun Minyak Biji Jarak (Jatropa curcas L. terhadap Hama Ulat Grayak (Spodoptera litura F.)”. Dalam kesempatan ini, penulis inginmengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semuapihak yang telah banyak membantu penulis selama masa perkuliahan hingga skripsi ini selesai,diantaranya:

1.Bapak (Suyatno) , Ibu (Mukini) dan adikku (Dwi Antika) tercinta yang selalu mendo`akan dengan penuh harapan dan memberikan kasih sayang setulus hati serta restunya kepada penulis hingga terselesainya skripsi ini.

2. Ibu. Ir. Lestari Wibowo, M.P. selaku pembimbing utama atas gagasan, bimbingan, petunjuk, arahan, semangat, dan nasihat yang sangat bermanfaat bagi penyusunan skripsi ini hingga selesai.

3. Ibu Ir. Indriyati selaku pembimbing kedua yang telah memberikan bimbingan, kritik, ilmu, dan nasehat hingga penulisan skripsi ini selesai.

4.Bapak Dr. Ir. I Gede Swibawa, M.Sc. selaku pembahas yang telah memberikan kesediaan, atas saran dan kritik yang membangun demi perbaikan

karya ini.

(20)

senantiasa memberikan pengarahan, kritik, saran, ilmu, arahan, dan nasehat yang bersifat membangun kepada penulis.

6. Prof. Dr. Ir. Wan Abbas Zakaria, M.S., Dekan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

7. Seluruh Dosen Jurusan Proteksi Tanaman khususnya, dan Universitas

Lampung umumnya yang telah membimbing penulis dalam hal pembelajaran di Universitas Lampung.

8. Ivayani S.P. yang tidak lelah memberi dukungan maupun do’a semogakebersamaan yang terjalin menjadi bingkai yang terindah.

9. Teman-teman terbaikku HPT ’06 yang begitu berharga bagi penulis (Kristina S.P., Candra,S.P., Heni, S.P., Bezi, S.P., Slamet, S.P., Deni, S.P., Nanda, S.P., Agung, Arif, Wahyu, Agis, Wayan, S.P., Katrin, S.P., Novi, S.P., Welfa, S.P., Mimin, S.P., Tria, S.P., Riska, S.P., Echa, S.P., Darwin, Valen, S.P., dan Zaza, S.P.) terimakasih atas keceriaan, dukungan, semangat dan doa serta

kebersamaannya selama ini.

10. Keluarga Besar HPT ’04(Lulus, S.P., Yapto, S.P., Febriansyah, S.P., Silva,

S.P., Mahfud, S.P.), HPT ’05 (Aryo, S.P., Puji, S.P., Etika, S.P., Novi, S.P., Siska, S.P., David, S.P.), HPT ’07 (Parman, Badrus, Anto) dan lain-lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu terimakasih atas bantuan dan kerjasamanya selama ini.

Bandar Lampung, Februari 2012

(21)

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Spodoptera litura F.

Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda Kelas : Insekta Ordo : Lepidoptera Famili : Noctuidae Genus : Spodoptera

Spesies : Spodoptera litura F

Ulat grayak (S. litura) mengalami metamorfosis sempurna (holometabola). Telur

berbentuk hampir bulat dengan bagian dasar melekat pada daun (kadang-kadang

tersusun dua lapis), berwarna coklat kekuningan, diletakkan berkelompok

masing-masing 25−500 butir. Telur diletakkan pada bagian daun atau bagian tanaman

lainnya, baik pada tanaman inang maupun bukan inang. Kelompok telur tertutup

bulu seperti beludru yang berasal dari bulu-bulu tubuh bagian ujung ngengat

betina dan berwarna kuning kecoklatan. Larva yang baru menetas berwarna hijau

muda, bagian sisi coklat tua atau hitam kecoklatan, dan hidup berkelompok.

(22)

6

menyebar dengan menggunakan benang sutera dari mulutnya (Marwoto dan

Suharsono, 2008).

Larva mempunyai warna yang bervariasi, memiliki kalung (bulan sabit) berwarna

hitam pada segmen abdomen keempat dan kesepuluh. Pada sisi lateral dan dorsal

terdapat garis kuning. Pada siang hari, larva bersembunyi di dalam tanah

atau tempat yang lembab dan menyerang tanaman pada malam hari atau pada

intensitas cahaya matahari yang rendah. Biasanya ulat berpindah ke tanaman lain

secara bergerombol dalam jumlah besar. Pada umur 2 minggu, panjang larva

sekitar 5 cm. Pupa berada di dalam tanah, membentuk pupa tanpa rumah pupa

(kokon), berwarna coklat kemerahan dengan panjang sekitar 1,60 cm. Siklus

hidup berkisar antara 30−60 hari, lama stadium telur 2−4 hari. Stadium larva

terdiri atas 5 instar yang berlangsung selama 20−46 hari. Lama stadium pupa

8−11 hari (Pracaya, 2007) .

(23)

7

B. Jarak Pagar

Jarak pagar (J. curcas) adalah tanaman yang berasal dari Meksiko, Amerika Tengah. Di beberapa negara, jarak pagar disebut physic nut dan purging nut (Inggris), fagiola d’India (Italia), dan di India dikenal dengan nama lokal

kananaeranda. Di Indonesia, jarak pagar memiliki berbagai nama daerah seperti

nawaih nawas (Aceh), jirak (Sumatra Barat), jarak kosta, jarak budge, dan kalake

pagar (Sunda), jarak gundul, jarak cina (Jawa), serta balacai (Manado)

(Prihandana dan Hendroko, 2006).

Klasifikasi jarak pagar sebagai berikut: Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Ordo : Euphorbiales Family : Euphorbiaceae Genus : Jatropha

Spesies : Jatropha curcas L.

(24)

8

Daun tamanan jarak adalah daun tunggal berlekuk dan bersudut tiga atau lima. Helai daunnya bertoreh, berlekuk, dan ujungnya meruncing dengan tulang daun menjari. Bunganya bertipe majemuk dan berbentuk malai, berwarna kuning kehijauan, dan berumah satu (putik dan benang sari dalam satu tanaman) (Hambali dan Haryadi, 2006).

Buah tanaman jarak pagar berupa buah kotak dan berbentuk bulat telur dengan diameter 2-4 cm. Buah berwarna hijau ketika muda serta abu-abu kecoklatan atau kehitaman ketika masak. Buah jarak terbagi menjadi tiga ruang, masing-masing ruang berisi satu biji sehingga dalam setiap buah terdeapat 3 biji. Biji berbentuk bulat lonjong dan berwarna coklat kehitaman. Biji mengandung minyak dengan rendemen sekitar 30-50 % dan mengandung toksin sehingga tidak dapat dimakan (Hambali dan Haryadi, 2006).

Tanaman jarak pagar (J. curcas) merupakan salah satu sumber energi alternatif yang dapat dikembangkan sebagai biodiesel. Hambali dan Haryadi. (2006) mengungkapkan bahwa minyak yang dihasilkan tanaman jarak pagar ini merupakan salah satu minyak nabati yang tidak dimanfaatkan sebagai minyak makan (edible oil), seperti minyak kelapa sawit, sehingga penggunaannya untuk memenuhi kebutuhan energi tidak akan mengganggu kebutuhan lainnya.

(25)

9

bahan baku pestisida botani, fungisida, dan molluskasida. Di bidang kedokteran biji jarak pagar telah diteliti sebagai obat anti kanker (Juan, 2003 dalam Tukimin et.al., 2010).

Di Indonesia pemanfaatan minyak biji jarak pagar sebagai insektisida botani belum banyak diteliti. Tukimin (2010) mengungkapkan bahwa cursin dan phorbol ester (dari beberapa aksesi J. curcas), terbukti memiliki efektivitas tinggi terhadap

mortalitas hama Helicoverpa armigera, Crocidolomia binotalis dan Achaea janata L. Pemanfaatan minyak jarak pagar sebagai insektisida botani perlu

dikembangkan. Bahan yang diketahui bersifat toksik terhadap serangga adalah senyawa yang mekanisme kerjanya menyerupai juvenil hormon yang

mempengaruhi pergantian kulit serangga. Selain terdapat kandungan yang bersifat phytotoxin (toxalbumin) yang terutama terdapat pada biji dan buah, diduga bijinya mengandung hydrocyanic acid, risinin (suatu alkoloid), dan risin (suatu protein) (Hambali dan Haryadi 2006)).

Proses awal dari produksi biodiesel adalah pembuatan minyak mentah biji jarak dengan cara membersihkan biji jarak dari kotoran yang dicuci secara manual atau masinal (dengan mesin). Pembuatan minyak mentah jarak adalah dengan

memisahkan minyak dengan kandungan senyawa lain dalam daging biji atau inti biji dengan cara pengepresan. Biji kering dibersihkan dari kulit buah dan kotoran lain. Kemudian biji dipecahkan lalu dipisahkan antara kulit biji (cangkang) dengan daging biji (inti biji). Daging biji dilumatkan menggunakan alat

(26)

10

dilengkapi filter press. Setelah itu minyak yang terkumpul disaring untuk menghilangkan padatan yang masih tercampur sehingga menghasilkan minyak jarak mentah (Jatropha curcas L.) (Nurcholis dan Sumarsih, 2011).

Gambar

Gambar 1. Skema pembuatan ekstrak biji jarak pagar                                           (Nurcholis dan Sumarsih, 2011)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian terkait model pembelajaran yang berorientasi pada kerjasama kelompok seperti metode eksperimen dinyatakan berpengaruh terhadap motivasi, hasil belajar

Kajian ini menemukan beberapa hal: Pertama, konstruksi muslimah mompreneur yang ditawarkan Hadila adalah ibu rumah tangga, memiliki usaha yang akrab dengan dunia perempuan,

Berdasarkan hasil kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dan siswa pada siklus I, dapat diketahui bahwa kemampuan metakognitif siswa yang masih kurang

Mutu lulusan di pengaruhi setidaknya oleh dua faktor yaitu, pendidik dan proses pembelajaran; pendidik dalam pendidikan kesetaraan dikenal dengan istilah tutor

Pada Tabel 5.4, hasil uji skenario 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7 setelah pemain menekan tombol beli bahan dengan kondisi memiliki uang yang cukup, maka stok akan bertambah dan uang

Dalam tugas akhir ini akan dibangun suatu permainan bergenre turn-based strategy yang menggunakan pembangkit world menggunakan algoritma Diamond-Square yang merupakan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis, maka dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan Keuchik Untuk meningkatkan partisipasi masyarkat dalam pembangunan di

Dalam masyarakat adat aneuk jamee yang berada di Kecamatan Tapaktuan, terdapat sebuah tradisi atau adat dimana harta warisan yang berbentuk rumah tidak dibagikan