• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 8 realisasi anggaran publik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB 8 realisasi anggaran publik"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas Akuntansi Sektor Publik

REALISASI ANGGARAN PUBLIK

OLEH

:

Kelompok 6

Manikam Aprilani

Marwah Razak

Naurah Atifah

Eko Hardianyah

Sudirman

Hisbullah

Misrad

AKUNTANSI 7.8 ( D )

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

SAMATA

GOWA

(2)

BAB 8

REALISASI ANGGARAN PUBLIK

A.TEORI DALAM REALISASI ANGGARAN PUBLIK

Dalam riteratur, realisasi anggaran dikenal atau terkait dengan istilah, “operational management”.

Istilah tersebut diartikan sebagai proses yang memungkinkan organisasi publik mencapai tujuannya melalui penambahan dan penggunaan sumber daya yang efisien (Krajewski/Ritzman. 1990:3). Setiap organisasi, baik publik maupun swasta, pabrik atau penyedia layanan, mempunyai fungsi operasional. Fungsi ini sangat penting dalam mencapai tujuan organisasi.

Bagi manajer atau pengelola organisasi, isu utama dalam proses realisasi anggaran adalah kualitas, yang kemudian menjadi senjata dalam menghadapi persaingan. Namun, tekanan pada kualitas tidak berarti bahwa manajer dapat mengabaikan penghapusan penting antara kualitas dan biaya, serta waktu dan fleksibilitas. Tantangan yang muncul kemudian adalah menghasilkan kualitas produk dan jasa secara efisien.

Apa itu Kualitas ?

1. Definisi kualitas oleh produser atau penyedia layanan

Dalam organisasi publik, kualitas berarti penyesuaian terhadap spesifikasi (comformance to specification). Kualitas merupakan bagian yang diukur melalui seberapa dekat hal ini dalam

menyesuaikan spesifikasi. Spesifikasi juga dapat didefinisikan dengan “desain kinerja tinggi”.

Kedua ukuran kualitas itu dapat diterjemahkan ke dalam spesifikasi dan ukuran pada setiap langkah proses organisasi. Dengan cara yang sama, kualitas layanan dijaga dengan penerapan standar pelayanan.

2. Definisi kualitas oleh pengguna/konsumen

Pengguna atau konsumen mendefinisikan kualitas sebagai nilai bahwa seberapa pun baiknya produk atau layanan pasti mempunyai tujuan berapa harga yang diharapkan akan dibayar. Definisi

lainnya adalah “kemampuan penggunaannya” (fitness for use) atau bagaimana produk dihasilkan

sebaik mungkin. Dalam memperkirakan nilai atau kemampuan penggunaan, konsumen dapat mempertimbangkan berbagai aspek kualitas, seperti perangkat keras (hardware), dukungan produk atau layanan, dan kesan psikologi.

Kualitas Sebagai Manfaat Persaingan

Pengelola organisasi akan mendapatkan dampak positif dari kualitas yang tinggi karena kualitas merupakan isu yang melingkupi seluruh organisasi. Sebaliknya, kualitas yang rendah dapat berdampak negatif terhadap kinerja organisasi, seperi menurunkan kemampuan organisasi untuk bersaing di masyarakat (pasar) dan meningkatkan biaya dalam menghasilkan produk atau layanan.

Mencegah Permasalah Kualitas a. Isu-isu organisasi

Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas adalah dengan menghacurkan rintangan yang dihadapi organisasi, yaitu antara bagian dan pengelola (manajer)di area fungsi yang berbeda bekerja bersama-sama merancang serta menghasilkan produk atau layanan yang terpercaya. Selain itu, untuk meningkatkan kemungkinan pendekatan yang rasional yang menyangkut desain percobaan, produk baru juga mempunyai kelompok jaminan kualitas (quality assurance).

b. Pertimbangan pegawai

Tantangan dalam pengelolaan kualitas adalah menjaga kesadaran akan pentingnya kualitas yang baik pada seluruh pegawai, dan untuk memotivasi pegawai dalam meningkatkan kualitas produk.

(3)

Peningkatan kualitas juga dapat dilakukan melalui pemberian intensif dan pembayaran jasa dan bonus. Jika kualitas pelayanan meningkat, maka keuntungan juga akan meningkat dan pegawai akan menerima penghargaan atau hadiahnya.

c. Lingkaran kualitas

Cara lain untuk meningkatkan partisipasi pegawai dan meningkatkan kualitas adalah dengan

mengembangkan “lingkaran kualitas” (quality circle – konsep dari Kaoru Ishikawa). Lingkaran kualitas adalah kelompok kecil dari pengawas dan pegawai yang bertemu untuk mengidentifikasi, menganalisis, memecahkan masalah produksi, dan masalah kualitas. Filosofinya adalah bahwa kebanyakan pegawai akan lebih bangga dan tertarik pada pekerjaannya jika mereka turut serta membantu mewujudkannya.

d. Maksud desain produk dan proses

Salah satu kunci untuk mencapai kualitas yang tinggi adalah dengan memastikan bahwa produk atau jasa didesain sesuai kapabilitas organisasi yang menghasilkannya. Ini berarti pengelola operasi dan perancang produk/jasa harus bekerja sama pada awal tahapproduk/jasa demi tercapainya kualitas hasil yang lebih baik.

e. Pertimbangan pembelian

Produksi barang dan jasa membutuhkan input beberapa bahan baku atau item pembelian. Manajer operasi harus memperhatikan kualitas input tersebut. Pimpinan organisasi juga mempunyai tanggung jawab terkait kualitas pemasok bahan (supplier). Jika ia menginginkan bagian pembelian mengidentifikasi beberapa biaya yang rendah yang ditawarkan pemasok yang berkualifikasi, pemimpin manajemen harus mengikuti pembelian dengan waktu yang cukup untuk mendapatkan dan menganalisis informasi yang ada terkait kualifikasi pemasok (supplier). Upaya ini membutuhkan kerjasama antara bagian pembelian dengan bagian lainnya yang mempunyai kapabilitas teknis dalam melakukan analisis.

Berbagai Pendapat Ahli Tentang Kualitas Dalam Realisasi Anggaran

W. Edward Daming menyatakan bahwa untuk mencapai kualitas yang baik harus dimulai dengan pemimpin puncak organisasi. Argumentasinya adalh bahwa organisasi mempunyai rencana strategi

yang telah pasti ‘kemana akan dilaksanakan’ dan ‘bagaimana mencapainya’. Manajemen harus

mempunyai filosofi bahwa kesalahan, kerusakan, dan bahan yang tidak sesuai lama kelamaan tidak akan diterima serta dihapuskan. Kualitas pengawasan harus ditingkatkan dengan menyediakan waktu yang cukup bagi pengawas (supervisor) untukbekerja dengan pegawai, dan menyediakan peralatan yang dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan yang ada. Manajemen juga harus menciptakan lingkungan dimana pegawai tidak akan takut dalam melaporkan permasalahan atau merekomendasikan perbaikan. Ketakutan ini biasa muncul dari pemikiran balasan yang akan berdampak terhadap pelaporan pegawai.oleh karena itu, manajemen harus mengembangkan perangat yang sesuai dalam mengelola kualitas. Perangkat itu tidak hanya mesin atau peralatan tangan yang dapat membantu mengkur kualitas yang dihasilkan,tetapi juga metode statistik untuk mengendalikan proses atau bahan yang masuk ke dalam organisasi dan membantu mengidentifikasi sumber permasalahan kualitas. Metode statistik dapat digunakan untuk membantu apakah pelatihan pegawai memang dibutuhkan. Metode statistik juga merupakan kekuatan manajemen dari berbagai peralatan untuk mengelola kualitas.

(4)

merupakan jalan kehidupan dan pegawai berwenang menghentikan jalannya produksi jika mereka melihat adanya permasalahan kualitas.

Menurut Kuaro Ishikawa, kualitas membutuhkan keterlibatan organisasi secara total. Dia menyimpulkan bahwa di Negara-Negara Barat, pengendalian kualitas umumnya dilakukan hanya atas beberapa staf spesialis dan hanya menanggapi permasalahan yang serius. Menurutnya, keterlinatan organisasi secara total akan menjadi input bagi perbaikan kualitas dan sering kali pihak nonspesialis menyediakan saran-saran perbaikan kualitas.

B. SISTEM REALISASI ANGGARAN PUBLIK

Pengelolaan operasi atau realisasi anggaran mengacu pada arahan atau pengendalian sistematis atas proses yang mengubah input menjadi barang dan jasa (krajewski/Rizman,1990:4 fungsi ini sangat penting bagi sistem produksi barang dan jasa , baik bagi organisasi publik maupun organisasi swasta .

Dalam sistem realisasi anggaran ada dua jenis input : pertama, partisipasi konsumen atau klien pada saat mereka tidak hanya menerima output, tetapi juga ikut aktif dalam proses transformasi itu sendiri. Kedua, informasi dari bagian sumber daya internal maupun eksternal, seperti laporan internal tentang layanan konsumen atau pengelolaan persediaan , dan laporan pemerintah terkait kecenderungan ekonomi.

Pengelolaan operasi atau realisasi anggaran dapat dilihat dari tuga perspektif yang berbeda , yakni sebagai fungsi, sebagai penunjang karier, dan sebagai seperangkat keputusan

a. Realisasi Anggaran sebagai fungsi

Operasi adalah salah satu dari berbagai fungsi dalam organisasi . pada organisasi berukuran besar , penetapan masing – masing fungsi ke dalam departemen yang berbeda diasumsikan sebagai pertanggungjawaban atas aktivitas tertentu namun, saling terkait satu sama lain.

b. Realisasi Anggaran sebagai penunjang karier

Operasi telah menjadi tingkatan karier menuju posisi manajemen yang lebih tinggi dengan baik di beberapa organisasi. Sebagai contoh , jabatan kepala pelaksana yang berlatar belakang keuangan.

c. Realisasi Anggaran sebagai perangkat keputusan

Pembuatan keputusan merupakan aspek yang sangat penting bagi seluruh aktivitas manajemen .

C.SIKLUS REALISASI ANGGARAN PUBLIK

Siklus realisasi anggaran terdiri dari serangkaian kegiatan setelah penganggaran ditetapkan dan dilanjutkan dengan pelaksanaan anggaran tersebut. Siklus realisasi anggaran dibagi ke dalam 3 tahapan kegiatan yakni persiapan , pelaksanaan dan penyelesaian.

(5)

Kegiatan utama yang pertama,yakni pencairan anggaran(pengeluaran). dimulai dengan tahap persiapan yang terdiri dari kegiatan pembuatan prosedur dan formulir serta pembuatan anggaran kas; tahap proses pelaksanaan terdiri dari kegiatan pengumpulan bukti untuk pencatataan, penyelesaian tata prosedur pencatatan barang dan modal, serta pelaporan aktivitas jasa.

Kegiatan utama yang kedua,yakni realisasi pendapatan, dimulai dengan tahapan persiapan yang terdiri dari kegiatan menghitung potensi dan mmbuat regulasi untuk prosedur serta formulir;tahap proses pelaksanaan terdiri dari kegitan penagihan dan pengumpulan pendapatan serta pengenaan sanksi dan insentif.

Kegiatan utama yang ketiga, yakni pelaksanaan program , dimulai dengan tahapan persiapan yang terdiri dari kegiatan pembentukkan tim dam meembuat data aturan serta pembagian beban kerja. Tahap proses pelaksanaaan terdiri dari kegiatan pelaksanaan pekerjaan , sementara tahap penyelesaian terdiri dari kegiatan finalisasi produk dan pembuatan laporan.

D.TEKNIK REALISASI ANGGARAN PUBLIK

Berdasarkan sistem realisasi anggaran yang telah dirancang, pengelola (manajer) akan mengoordinasikan kegiatan sehari – harinya dengan strategi operasi organisasi.

1. Peramalan

Pada proses perencanaan , pengelolaan organisasi menggunakan peramalan. namun, ada beberapa fakta bahwa peramalan lekat dengan kekeliruan. Menurut pengertiannya, peramalan adalah proses memperkirakan kejadian di masa depan.

a. Karakteristik Permintaan

Penawaran barang dan jasa sangat beraneka ragam. Proses peramalan akan mudah dilakukan jika pola permintaan atas produk tertentu telah dikuasai. Berbagai factor , baik internal maupun eksternal, akan mempengaruhi sebuah permintaan.

Dari berbagai factor yang mempengaruhi permintaan ,lima komponen dasar permintaan pada kebanyakan organisasi adalah rata – rata, kecenderungan,pengaruh musiman, siklus pergerakan, dan kesalahan yang tidak disengaja. Komponen rata – rata dalam derajat yang berbeda untuk menetapkan rumus permintaan yang dipicu oleh factor eksternal dan internal.

b. Pelaksanaan peramalan dalam Realisasi Anggaran

Karena permintaan memiliki berbagai perbedaan karakteristik , beberapa metode peramalan yang berbeda akan dibutuhkan. Tujuan peramalan adalah mengembangkan peramalan yang berguna dari informasi yang ada .

Dalam buku operation management (1990:349), krawjeski dan Rizman menyatakan bahwa tiga jenis teknik peramalan yang digunakan untuk meramalkan permintaan adalah:

1) Time series Analisy 2) Metode Kausal 3) Teknik Kualitatif

c. Merancang Sistem Peramalan

(6)

2. Manajemen Bahan

Manajemen bahan terkait erat dengan persediaan , tingkatan produksi , pola pegawai , jadwal dan distribusi. Menurut manajemen bahan , dua alasan dalam membuat keputusan taktis tentang bahan yang harus dipertimbangkan pentingnya adalah (1) peran utama bahan dalam proses produksi, dan (2) dampak dari inventaris organisasi.

a. Pembelian dan distribusi

Pembelian bahan merupakan proses perolehan yang melibatkan keputusan tentang penjajakan penggunaan , kontrak negosiasi , dan pemutusan pembelian . pembelian merupakan titik awal dari siklus manajemen bahan yang terdiri dari penjajakan , penyimpanan , pengubahan, penyimpanan dan distribusi.

b. Contoh pembelian bahan

Pada BUMN pembuat kain, manajemen bahannya dilakukan pada (1) pembelian bahan dengan membeli peralatan / mesin, benang, dan bahan kimia lainnya pada harga yang paling murah, kualitas terbaik berdasarkan perbandingan harga, dan biaya pengataran yang paling minimal.

3. Sistem Persediaan

Kunci utama pengelolaan persediaan adalah apakah item pokok yang diminta independen atau dependen. Terhadap kedua hal tersebut, manajer organisasi menggunakan sistem produksi dan sistem pengendalian persediaan yang berbeda.

a. Economic Order Quality

Merupakan ukuran bagian yang meminimalkan biaya penggunaan dan pemesanan seluruh persediaan tahunan. Hal ini didasarkan pada asumsi:

1) Tingkat permintaan item bersifat konstan

Item diproduksi atau dibeli dalam bagian, dimana pemesanan item diterima sekaligus tidak ada batasan ukuran bagi masing – masing bagian seperti kapasitas truk atau batasan penggunaan bahan.

2) Ada dua biaya yang relevan. Pertama , biaya penggunaan persediaan yang berasal dari penggandaan tingkat rata- rata persediaan dalam unit dengan biaya untuk menggunakan satu unit pada periode wakru tertentu.

3) Tidak ada ketidaktentuan dalam permintaan, waktu yang pasti atau persediaan tingkatan persediaan tidak hanya bersifat konstan namun juga diketahui jumlah yang diterima seuai dengan apa yang dipesan.

b. Sistem Review Berkelanjutan

Salah satu sistem pengendalian persediaan terbaik yang dikenal adalah sistem review berkelanjutan (continous review sistem) , dimana kuantitas akhir item direview setiap waktu untuk menentukkan apakah sudah waktunya memesan kembali.

c. Sistem Review Periodik

Sistem pengendalian persediaan yang lain adalah sistem review periodik , dimana posisi item persediaan direview secara periodik adan tidak secara terus menerus. Pemesanan baru dilakukan pada akhir setiap review dan periode antarpemesan yang sudah pasti.

d. Sistem Hybrid

(7)

ditetapkan sebelumnya ukuran variable pemesanan dilakukan untuk memenuhi kebutuhanyang diharapkan.

4. Sistem Produksi

Strategi organisasi harus diterjemahkan ke dalam perencanaan operasi secra detail. Salah satunya adalah perencanaan produksi . pada organisasi yang menghasilkan produk/jasa rencana produksi terkait dengan tujuan dan sasaran strategis melalui penjadwalan produksi .

Perencanaan produksi adalah pernyataan manajerial tentang waktu yang dibutuhkan untuk tingkat produksi , tingkat angkatan kerja , dan investasi persediaan ,yang dilakukan dalam pertimbangan permintaan konsumen dan batasan kapasitas organisasi. Perencanaan disesuaikan dengan tujuan memaksimalkan pelayanan , meminimalkan investasi persediaan, memelihara stabilitas angkatan kerja , meminimalkan biaya produksi, dan meminimalkan keuntungan(khusus organisasi berorientasi laba).

Product family adalah kelompok barang dan jasa yang mempunyai kesamaan permintaan dan proses ,SDM, serta permintaan bahan. hal ini sering kali terkait dengan pengelompokkan pasar, atau dalam perencanaan produksi terkait dengan proses khusus. Barang atau jasa organisasi dapat dikelompokkan ke dalam product family untuk menghindari tahapan yang terlalu banyak pada proses perencanaan. Dalam hal ini, harus digunakan pengukuran yang sesuai seperti unit, mata uang, standar jam, atau ukuran lainnya.

5. Perencanaan Sumber Daya Manusia

Perencanaan SDM berperan penting dalam pencapaian tujuan organisasi . hal ini tidak terlepas dari input manajerial, tujuan, alternative, dan strategi terkait perencanaan SDM organisasi.

a. Proses Perencanaan SDM sama dengan proses perencanaan produksi dalam

perencanaan SDM, penerapan seorang perencana menyangkut permintaan SDM bagi masing – masing kelompok SDM didasarkan pada penilaian sejarah permintaan atau penilaian pendapat dan jaminan simpanan yang ada untuk pelayanan.

b. Strategi perencanaan SDM

Strategi perencanaan bertujuan memilih alternative tertentu yang akan digunakan organisasi dalam perencanaan SDM.seperti sistem produksi,pada perencanaan SDM juga terdapat dua strategis yaitu strategis pengajaran dan strategi tingkatan.

6. Penjadwalan

Perencanaan produksi mengolah sumber daya untuk berbagai kebutuhan produksi selama periode wakru tertentu. Proses penjadwalan produksi dimulai dengan penggunaan perencanaan produksi yang telah disahkan oleh organisasi sebagai dasar pengembangan skedul prospektif produk/ jasa.

Pengembangan skedul induk produksi prospektif a. Perhitungan proyeksi persediaan yang ada

b. Penetapan waktu dan ukuran kuantitas skedul induk produksi c. Perhitungan kuantitas yang dijanjikan

Contoh penjadwalan:

(8)

7. Pengendalian

Pengendalian yang dimaksud disini adalah pengendalian kualitas yang berfokus pada pencegahan permasalahan kualitas, yang ditujukan ke implikasi biaya dari kualitas yang rendah.pembahasan ini ditekankan pada keterlibatan public dan umpan balik yang diterimanya, serta seluruh bagian organisasi yang mengupayakan peningkatan kualitas. Selain itu, pembahasan juga ditujukan pada bagaimana mengembangkan perencanaan.

a. Pelaksanaan Total Quality Control (TQC)

b. Pengukuran kualitas

c. Paremeter manajerial

d. Metode statistik pengendalian proses

8. Keuangan

Banyak keputusan menyangkut realisasi anggaran melibatkan investasi dengan modal besar. Sebagian besar asset organisasi memiliki fungsi operasi. Oleh karena itu, pengelola organisasi harus mencari proyek yang menghasilkan modal besar dan memperkirakan biaya keuntungan, serta resikonya.

a. Time value of money

Konsep penting pada beberapa teknik analisis keuangan adalah bahwa satu rupiah di tanggal pada hari lebih bernilai dari satu rupiah yang diterima di masa depan.

1) Nilai masa depan investasi

2) Nilai sekarang dari jumlah di masa depan

b. Teknik Analisis

Ada dua teknik analisis keuangan dasar, yaitu

1) Net present value method

2) Payback method

9. Pemasaran Produk Jasa

Pemasaran produk atau jasa merupakan muara dari proses produksi organisasi. Kegiatan ini menentukan kelangsungan organisasi di masa depan kerena melalui kegiatan ini pendapatan organisasi mengalir.contoh: proses pemasaran produk/jasa sebuah perusahaan daerah penghasil teh di jawa tengah.

10. Pemberian Jasa

Pemberian jasa merupakan produk organisasi selain yang berwujud barang keberhasilan pemberian jasa dipengaruhi oleh “bagaimana jasa itu itu diselenggarakan”kepuasan pengguna merupakan output yang sangat penting terkait dengan standar kualitas produk/jasa orrganisasi apabila pengguna puas dengan jasa yang diberikan organisasi, maka aliran pendapatan organisasi akan berjalan lancar.

Contoh pemberian jasa

a. Pemberian layanan pendidikan dan kesehaatan oleh pemerintah

b. Pemberian pendidikan politik oleh partai politik

c. Penyebaran wacana mengenai gender,kesehatan dan reproduksi oleh LSM 11. Kualitas (Kinerja)

(9)

tahap penyelesaian, kegiatan dilakukan untuk memastikan bahwa kualitas yang sesuai dengan permintaan pasar atau pengguna produk/jasa telah terpenuhi.

Contoh kualitas

Kualitas beras yang yang diharapkan konsumen meliputi :

- Harga murah

- Kondisi bersih

- Warna cerah

- Kadar gizi tinggi

- Tidak berbau

- Tidak terkontaminasi virus atau penyakit

- Bisa didapatkan dengan mudah

E. CONTOH REALISASI ANGGARAN DI ORGANISASI SEKTOR PUBLIK

1. Pemerintah Pusat

Pemerintah berencana memenuhi amanah konstitusi (UUD 1954) yang mengharuskan aloksi anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Realiasi anggaran ini dimulai pada tahun 2009. Jumlah realisasi anggaran ini merupakan suatu kemajuan yang cukup berarti dalam pembangunan dunia pendidikan di Indonesia setelah selama ini sering terpinggirkan.

2. Pemerintah Daerah

Selama tahap realisasi anggaran, salah satu kegiatan dalam pencairan anggaran adalah pengajuan anggaran kas organisasi. Anggaran kas memuat perkiraan arus kas masuk yang bersumber dari penerimaan dan perkiraan arus kas keluar yang diguanakan untuk membiayai pelaksanaan kegiatan selama setiap periode. Mekanisme pengelolaan anggaran kas pemerintah daerah ini ditetapkan dengan peraturan kepala daerah.

3. LSM

Contoh belanja elanja dari LSM Centre fo Electroral reform(CETRO) beserta lembaga donor yang mendanai belanja tersebut dapat dilihat pada halaman 257.

4. Yayasan

Berikut adalah salah satu contoh perencanaan investasi dalam bidang keuangan pada salah satu upaya persiapan teknik realisasi anggaran yayasan:

Yayasan keanekaragaman hayati Indonesia

KEHATI atau yayasan keanekaragaman Hayati Indonesia didirikan pada tahun 1994 dan mendapat dana abadi 1995 melalui hibah sebesar $ 16,5 juta dari USAID. KEHATI telah memulai pencarian dana untuk memenuhi kemitmen menambah dana abadinya sekitar $ 4,7 juta dollar pada tahun 2005.

KEHATI juga telah berhasil memikat sejumlah besar donor filantropis, perusahaan dan

pemerintah. kini SEHATI sedang menjajaki kemungkinan menfaatkan “pengampunan utang untuk penyelamatan lingkungan” untuk memperbesar dana abadinya.

5. Partai Politik

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian pengetahuan dan sikap mahasiswa tentang manajemen asfiksia bayi baru lahir yang melakukan proses pembela- jaran menggunakan metode pembelajaran kooperatif

Pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan pegawai di Kantor Camat Ciwaringin Kabupaten Cirebon kurang sesuai dengan kuantitas yang diharapkan, hal tersebut terlihat dari

[r]

Dapat dilihat dari tabel hasil penelitian bahwa ada 5 aspek yang dinilai pada saat post test, untuk menentukan apakah penerapan Model Pembelajaran Berbasis Tugas ini dapat

[r]

Sebanyak 15 (lima belas) laboratorium telah berpartisipasi dalam program uji banding antar laboratorium (proficiency test) yang diselenggarakan oleh BMD Laboratory untuk bahan uji

Analisisdengan TG-DTA ( Thermogravimetry – Differential Thermal Analysis

dengan pedoman yang telah disediakan oleh peneliti. Meminta peserta didik untuk memahami lembar kerja 5 Semua 2. Membimbing dan mengarahkan peserta didik dalam menemukan