Bagaimana cara melakukan Identifikasi dan Assessment Anak Gangguan Spectrum Autisme?
Dalam melakukan identifikasi dan assessment bagi anak dengan GSA, wajib dilakukan secara menyeluruh dan komprehensif, baik proses assessment secara formal maupun informal. Asessment dan Identifikasi individu dengan ASD harus menyediakan informasi yang sebagaimana perkembangan individu dibandingkan dengan anak sebaya lainnya dan spesifikasi simptoms, kekuatan dan tantangan - tantangan yang muncul dari anak. Perubahan dalam perkembangan anak harus diikuti dan disimpan yang kemudian menjadi salah satu acuan dalam melakukan intervensi dan pendekatan.
Alur pendekatan identifikasi dan Assessment yang yang aktif adalah ketika berdasarkan (a) identifikasi dari objetifitas yang mana sesuai dengan kelemahan, kelebihan dan cara belajar anak, (b) instruksi yang sesuai dalam mendefinisikan dan mengukur objektivitas, (c) keberlanjutan assessment performa anak yang berkait pada objektvitas, dan (d) penyesuaian pada pemilihan tujuan, program instruktrusional dan strategi pembelajaran berdasarkan feedback dari performa anak.
fungsi akademik dan keterampilan yang dibutuhkan dalam kelas reguler seperti fleksibilitas, organisasi dan keikutsertaan dalam proses pembelajaran.
Panduan dalam Praktek Assessment untuk Anak ASD yang dikeluarkan oleh NRC yaitu
Mengandung sebuah pendekatan perkembangan / developmental
- Menggunakan framework perkembangan yang menyediakan sebuah pemahaman tentang kualitas dan area yang keterlambatan yang berat.
Assessment ASD harus dilakukan dari berbagai multidisiplin
- Sebisa mungkin dilakukan dari berbagai professional multidisiplin ain sebagai bagian dari proses evaluasi, termasuk psikologi, psikiatri, terapis wicara, terapis okupasi dan area medis lainnya (audiology, neurology, pediatrics). Assessment harus memasukkan informasi dari berbagai sumber dan setting
- Gejala dari ASD biasanya tergantung pada karakteristik dari lingkungan dan performa dari anak biasanya tergantung pada permintaan tugas (environmental task demoans.)
Metode Assesment harus bersifat individual yang sesuai dengan umurnya, tingkatan perkembangan / developmental dan diagnosis; area yang dibutuhkan dan harus mencangkum, sedikitnya;
- Review dari record atau catatan
- Interview keluarga berdasarkan sejarah medis dan perkembangan - Observasi yang natural dan terstruktur dari berbagai setting - Alat yang Standarisasi dan informal
Assessment for the Purpose of Instructional Planning for Students with Autism Spectrum Disorders
Jennifer Stella Durocher - University of Miami
Mengapa diagnosis autis suit diberikan secara akurat ?
Berdasarkan pada sifat dasar perkembangan dan perilaku pervasif, menentukan diagnosis pada ASD adalah proses yang kompleks. Banyak karakteristik ASD seperti perkembangan yang terlambat (delayed develompment) pada ekpresivitas bahasa, respon sosial yang terbatas atau kurang, kesulitan - kesulitan perilaku dan perilaku repetitf dapat ditemukan di gangguan dan sindrom lain. Kehadiran dari Gangguan Intelektual mempersulit proses diagnosis yang terdiferensiasi, terutama pada anak dengan deficit keterikatan sosial (social engagement) yang terjadi karena gangguan kognitif berat yang perlu dibedakan dari hasil ASD. Di bawah kondisi - kondisi optimal, diagnosis ASD berdasarkan assessment pada area fungsional dalam berbagai area termasuk keterampilan perkembangan verbal dan nonverbal, keterampilan komunikasi sosial dan interaksi, kehadiran perilaku atypical motor dan sensori, tingkatan fungsional adaptif, sebagaimana dengan review dari kesehatan anak, perkembangan dan sejarah keluarga.
“Practitioner's Guide to Assessment of Autism Spectrum Disorders in Infants and Toddlers”