Penelitian IDENTIFIICASI KI.\iERJA
DA\
KESE\J.\\G.\\
STAKEHOLDERDALAM
PELESTARIAN ELANGJA\\A
lSpizaetus bartelsilUdentilication o.i Stakeholders' Performance and Gap in Jatan Hawk-Eagle fSpizaetus bartelsi] Conser"vation)
Kuswandono, Arzyana Swtkar dan Lilik Budi Prasen a
PERILAKU BERKUBANG
BADAK JA\\A
fR/rliroceros sortdaicus]DI
TA\1-{\ \ASIONAL
UJT NG KULON (Wallowing Behaviors ofJavan Rhinoceros IRhinoceros sondaicus] in L-iung Ktiort \-ational Park)Nicanor J.V Sitorus, Yanto Santosa danAbdul Haris Llustari
FAKTOR-FAKTOR PENENTU TARIF
MASUK
PENGL|NJII{GTAMAN
NASIONAL (Studi Kasus Taman Nasional Gunung Merapi)(Determinants Factors.for National Park's Entrance Fee: A Case Study in Gunung Merapi National Park) Setiyawali Titi . Yanto Santo.sa dan Dudung Darusman
!G-STRAIEGI PENGEMBANGAN EKOWISATA
DI
KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN PROVINS] (Ecotourism Development Strategy inthe DistrictYapen Islands, Papua Province)Karsudi, Rinekso Soekmadi dan Hariadi Kartodihardjo
\-',itrlrlv ,
c*.{}
5nF
57-70
79PAPUA
5
80-87
88-96
97
-
101 I 65I
66-69
rEI
I
l
UJI STANDAR KINERJA PENGELOLAAN TAMAN NASIONAL GUNLING
HALIML\
SAL,\K PADA PRTNSIP KELESTARIAN FUNGSI SOSIAL BUDAYA (Testof
GunungHalimun
Salak)-ariornl Park
.\[anagement Performance Standard on the Principles of the Sustainability of Socio Cultural FLutctiott)Allan Rosehan, Arzyana Sunkar dan Sambas Ba.suni
KEANEKARAGAMAN JENIS SATWALIAR
DI
KAWASAN PERKEBLTNAN KEL,{P.{S.{\\IT
DAN
STATUS PERLINDTINGANNYA: STUDI KASUS KAWASAN T,NITPENGELOLAA\
PT..{\UGERAH
MAKMUR SEJATI, KABUPATEN KAPUAS HULU, KALIMANTAN BARAT (Diyersin of .4rtinnls in Oil Palm Plantation Area and Status Proctetion ; Case study in Zone Management Llnit PT. Atlugerahllaknur
Sejari Kopuas Hulu Regency, WestKalimantan) Harnios
Arief
ANALISIS FAKTOR EKOLOGI DOMINAN PEMILIHAN KUBANG-{N OLEH
BADAK
JAWA (Rhinoceros sondaicus Desmarest 1822) Dl TAMAN NASIONAL UJTING KULON (Analt'sis of Dominant Ecological Factorsof
Wallow Selection ByJavan Rhlno-Rhinoceros sondaicusDesnlarest 1822 hl LljmgKulonNational Park)
;=
-a
Volume
15,Nomor
2,Agustus
2010
DEWAi\REDAKSI
Penanggung Jawab Dewan Redaksi
Dewan
Editor
Alamat Redaksi Telepon / Fax. E-mail
Media
Konservasi merupakanjurnal
ilmiah
bidang konservasi sumberdayaalam hayati dan
lingkungan,
yang
menyajikan
artikel
mengenai
hasil penelitian maupun telaahpustaka.
Redaksi menerima sumbangan artikel, dengan ketentuan penulisanartikel
seperti tercantum pada halaman dalam sampulbelakang.
Jurnalini
diterbitkan setahun 3kali
:April,
Agustus dan Desember.Teralcreditasi : SK
Dirjen
DIKTI
Nomor :
118/DIKTVKep/2001Sambas Basuni Burhanuddin Masy'ud Rachmad Hermawan Agus
Hikmat
Eva Rahmawati Arzyana Sunkar Resti
Melani
Hadi S.
Alikodra
Machmud Thohari
ErvizalA.M.
Ztthud
Ani
Mardiastuti E.K.S.Harini
Mmtasib
Departemen Konservasi Sumberrdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanm IPB, P-O-
Box
168,Bogor l6(X}l
(a-zst)8621947
Media Konservasi Vol. 15, No. 2 Agustus 2010
:
70-79
FAKTOR.FAKTOR
PENENTU
TARIF
MAST]K PENGUNJUNG
TAMAII
NASIONAL
(Studi
Kasus
Taman
Nasional
Gunung
Merapi)
(DAerminants
Factors
for
National
Parkrs Entrance
Fee:
A
Case
Study
in
Gunung
Merapi National
park)
Serryewart
TITIr),
yaNro
SANTosA2),DuDuNG DaRustrtaN3)
')Balai
Tqman Nasional Bunaken, Sulawesi (Jtara')Bagian Ekologi dan Manajemen Satwaliar, Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata
Fahtltas
Kehutanan, Institut PertqnianBogor
3)Departemen
Manajemen Hutan, Fakuttas Kehutanan, Institut Pertanian
Bogor
Diterima
3Mei
2010 /Disetujui
I
Juti
2010ABSTMCT
Almost all Indonesia's national parks (NP) faced the challenge of managing their Jinanees. One innovative way of raising additional funds was the rate of incoming visitors. Determination of entrance fee for national park was currintly based on regional allocatton
ofnika
system iot on conditions and potentials of the respective national parks. Fees for incoming visitors were iniform forai
national parls Gthin a siigle regional allocation market. Such uniformity had resulted in relatively low fees for some NP and relatively high for others. As a price, visitorsin*aice fee required to be assessed not only from the user side but also from the manager's, especially in naiionil partrs with high jotential number ofvisiirs,such as Guru,mg Merapi (GMNP) with 165,851 visitors annually. The objectives of ihx sndy were to
(tj
identify the/aciors that affect theimount ofentrance fee, (2) determine entrance fee based on GMNP annual management expenses using main coit appriach, i31 determine'intrance fee based
on visitors using travel cost method and (4) deternine entrance fee based on annual expenses for GMNp management and visitors. Resilts of the analysis showed that foctors affecting GMNP entrance fee were: (t) based on annual management expenses were operational cost and total number
ofvisiars, (2) based on visitors were travel cost, touism attractions and total numberifvisitori
pq
group,ind
(3) based on annual GMNpmanagement ery)enses and visitors, were travel cost, tourism attractions, number ofvisitors per group, operational cost and total number ofvisitors.
Keywords : expense, entrancefee, scenario, visitors
PENDAHTJLUAN
Taman Nasional
(TN)
merupakan
kawasan konservasi terluasdi
lndonesia. Kementerian Kehutanan (Dephut, 2009) menyebutkan bahwa sampai tahun 2008terdapat
50 TN
dengan
luas
total
mencapai 16.341.757,64ha
atau
58,34yodari total
luas
kawasankonservasi
yang
ada.Hampir
semuaTN
menghadapi tantangan pembiayaan pengelolaan(Merril
etal.
20Ol).TN
sebagai salah satuunit
pengelola sumberdaya alam perlu bersifat mandiri.Penentuan
besaran
tarif
masuk
pengunjung TN
yang
diberlakukan
oleh
Kementerian
Kehutanan(Kemenhut)
selama
ini
mempertimbangkantiga
hal.Pertama,
tarif
masuk pengunjung didasarkan
padarayonisasi kawasan
bukan
berdasarkankondisi
yangdimiliki
oleh
masing-masing
TN
dan
besaran
tarif
seragam pada semua
TN
dalam satu rayon (Dephut 1998,2007). Kedua, belum
memandangTN
sebagai sebuahinvestasi
yang
dapat
memberikan manfaat
secaraperiodik
(income generating) tanpa
menghilangkantujuan
penunjukkan maupun penetapannya, bahkanTN
masih
dipahami sebagai kegiatan
yang
hanya menghabiskan biaya (cost center). Ketiga, penyeragamanbesaran
tarif
masuk
pengunjung menyebabkan nilai
tersebut
relatif
rendah
untuk
beberapa
TN
atausebaliknya
menjadi relatif tinggi untuk
beberapaTN
yang lain.
Penerapan
tarifmasuk
pengunjungdi
berbagaiTN
terbagi menjadi
tiga
macam. Pertama, menerapkantarif
masuk pengunjung sesuai peraturan
yang berlaku di
Kemenhut.
Kedu4
menerapkantarif
masuk pengunJ'ung berdasarkan peraturan yang lain, misal Peraturan Daerah. Ketiga, belum menerapkantarif
masuk pengunjung.Tarifmasuk
pengunjung sebagai sebuah harga perludikaji tidak
hanya dari sisi penggunatetapijuga dari
sisipengelolq
terutama
TN
dengan
potensi
jumlah
pengunjung yang besar. Taman Nasional Gunung Merapi
(TNGIO
merupakan
salah satu
TN
dengan
potensijumlah
pengunjung cukup besar dan sudah menerapkantarif
masuk pengunjung sesuai dengan
peraturan Kemenhut. Reratajumlah
pengunjung dalam negeri pertahun
di
Kaliurang, salah satu
kawasan
wisata
TN
tersebut, mencapai
l59.9gg
pengunjung/tahun(BTNGM
2009,2010).
Jumlah tersebutbelum
termasuk kawasan wisatalain
yang terdapat dalamTNGM.
Meskipuntarif
masuk pengunjung telah diterapkan namun kajian tentang
tarif
masuk belum pernah dilakukan sebelumnya.Tujuan
penelitian
ini
adalah
untuk:
l)
mengidentifikasi faktor-faktor
yang
mempengaruhi besarantarif
masuk pengunjung
TN,
2)
menentukan besarantarif
masuk pengunjungdari
sisi pengelola, sisipengguna (wisatawan)
dan
kombinasi antara
sisipengelola
kawasan
dan pengambil kebijakan
dalam penentuantarif
masuk pengunjung'TN,METODE PENELITIAN
A.
Waktu
danTempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2009
-
Februari 2010. Lokasi penelitian
di
Taman Nasional GunungMerapi
(TNGM)
tepatnyadi
Plawangan TurgoTlogo
Nirmolo
dan Kalikuning
(Kabupaten
Sleman,Daerah Istimewa
Yogyakarta),
Selo
(KabupatenBoyolali,
Jawa Tengah) danDeles
(Kabupaten Klaten, Jawa Tengah).B.
Jenis danTeknik
Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam
kajian
ini
adalah biaya pengelolaanTNGM
per tahun,jumlah pengunjrrg
dalam negeriTNGM
per tahun dan data responden pengur{ungTNGM.
Teknik pengumpulan data biaya pengelolaan dandata
pengunjung
menggunakan
studi
literatur.Wawancara
menggunakankuesioner
dilakukan
untuk mengumpulkan data responden pengunjung/wisatawan.Pengambilan sampel wisatawan
menggunakanmetode nonprobability sampling
melalui
sampling aksidentalyaitu
sampeldiambil
pada pengunjrrng dalamnegeri
yang
kebetulan berkunjung
ke TNGM.
Jumlah sampel responden pengunjung sebesm5%
dartrala-rata
jumlah
pengunjung per bulan. Jumlah sampel wisatawandi
PlawanganTurgo Tlogo
Nirmolo, Kalikuning,
Selo,dan Deles
masing-masingadalah
216, 96, 89 dan
52 orang dengan total 453 orang.C.
Analisis Data
1.
Skenario
penentuantarif
masukpengunjung
Analisis
besarantarif
masuk pengunjungdari
sisipengelola, pengguna
dan
kombinasi
teduanya
dibuat dalam4
skinario
subsidi pemerintah,
yaiat
AYo, 25o/o,50%o
dan 75Yo. Artinya adalah apabila
pemerintahmemberikan subsidi
untuk biaya
pengelolaanTNGM
sebesar Uyo, 25o
,
50%o dan 75Yo, sisarrya ditanggungoleh
unit
manajemen
TNGM
masing-masing
sebesar lO0Yo, 7 5Yo, 50% dan 25oh.2.
Tarif
masukpengunjung
dari
sisi pengelola Pendekatandalam perhitungan
ini
menggunakananalog
pendekatan
biaya pokok
dengan
persamaan (Nugroho2002):
Bp
TclQ
Bp
Biaya pokok
per pengunjung (Rp/orang) (hargatarif
masuk
pengunjung dianalogkan
sebagai biaya pokok per pengunjung).a
Jumlah pengunjungper
tahun(rata-ratajumlah
pengujung per tahun pada keempat lokasi wisata yang
diteliti).
Fahor-fol*or Penentu Taif Masuk Timan Nasional
Tc
Biaya
total
(total biaya
pengelolaan TNGM
*
yang
dikeluarkan
Kementerian Kehutanan pertahun
dan
merupakan
biaya
keseluruhan pengelolaanTNGM,
bukan hanya terbatas pada biaya pengelolaan wisata)3.
Tarif
masuk
pengunjung
dari
sisi
pengguna(wisatawan)
Perhitungan
tarif
masuk
pengunjung
dari
sisipengguna
menggunakan
Metode
Biaya
perjalanan(Travel Cost Method/ TCM). Menurut Fauzi
(2006),pnnsip
metode
TCM
adalah mengkaji biaya
yangdikeluarkan
individu untuk
mendatangi tempat-tempat wisata. Tahap-tahap analisistarif
masuk pengunjung dari sisi wisatawan adalah :a)
Pendekatan
biaya
perjalanan
untuk
menentukanbesaran biaya
'perjalanan
wisatawan,
dengan persamanan:=
BTr
+(Bkw-Bkh)
+BDk
+Bi
+Bl
Biaya
perjalanan
ke
obyek
wisata(Rp/hari/kunjungan),
Biaya transportasi (Rp/ orang),
Biaya konsumsi selama wisata @p/orang/hari), Biaya konsumsi harian
(Rp/orang/hari), Biaya dokumentasi (Rp/orang/hari),
Biaya menginap (Rp/orang/ hari), Biaya lainnya (Rpiorang/ hari)
b)
Model
fungsi permintaan wisataTNGM
sertafaktor-faktor
yang
mempengaruhi
permintaan
wisata menggunakan model regresi linear berganda dengan bantuan software SPSS 16, dengan persamaan :Y
oo*arInc+srBPj
+o3Ed+a+Ur+srR+o6
DT+P
Y
Permintaan rekreasi
dari
responden terhadapTNGM yang
ditunjukkan
oleh
banyaknya kunjungan(kali)
Inc
Pendapatan pengunjung per bulan (iupiah/bulan)BPj
=
Biaya perjalanan wisata keTNGM
(Rp/orang)Ed
Tingkat pendidikan responden (tahun)Ur
Umur responden (satuan tahun)R =
Jumlah anggota rombongan yang berkunjung keTNGM
DT
:
Daya tarik obyek wisata (satuankali)
:l)
Semua lokasi(TNGM)
dan Deles (satuankali)
2)
Plawangan Turgo TlogoNirmolo, Kalikuning,
Selo dalam bentuk kategori (1-3kali
= t;4-6
kali
:2;
>6kali:
3).
o
Koefisien estimasi dari seluruh parameterResidual
c)
Model
surplus konsumen dengan persamaanY
=K
+aBPj+e
Persamaan
tersebut didasarkan
pada
persamaan fungsi permintaan wisata sebelumnya,yaitu
:BPJ BPJ
Btr
Bkw
Bkh
Media Konservasi Vol. 15, No. 2 Agustus 2010 z 70
-79
Y
oo*orInc+grBPj
+o3Ed
+a.Ur+orR+oe
DT+P
Maka
nilai
K
adalah :K
0o*or
@c)+o3(Eil)+
o+@)
+o5R-fu5(DT)-+p
Y
-
Jumlahkunjunganperpengunjung (kali)
K
=
Seluruh parameter selain biaya perjalananBqi
:
Biaya perjalananInc
: Rerata
pendapatan
pengunjung/bulan (rupiah/bulan)Ed
:Rerata
tingkat pendidikan responden (tahun)Ur
:
Rerata umur responden (satuan tahun)R
:Rerata jumlah
anggota
rombongan
yang berkunjung keTNGM
:Rerata
dayatarik
obyek wisata (satuankali)
:Simulasi harga
tarif
masuk pengunjung
dilakukan dengan memasukkan berbagaitingkat
harga
karcis masukpadapersamaan:
Y
:
K
+ o BPj + e.Harga-harga yang disimulasikan
meliputi
5 macam,yaitu
1)
Hargatarif
masuk pengunjung gratis (Rp 0),2)
Harga yang berlaku saat penelitian,3)
Harga yang
menghasilkan penerimaan sama dengan biaya pengelolaan,4)
Harga yang menghasilkan penerimaanmaksimunl
5)
Harga yang
menyebabkanjurnlah
pengunjung samadengan 0.
4. Tarif
masuk pengunjung kombinasi antara
sisi pengelola dan penggunaKombinasi
besarantarif
masuk pengunjung
darisisi
pengelola
dan
sisi
pengguna
(wisata)
ditentukan dengan cara mensubtifu si persamaan:Bp:TclQdanY:K+oBPj+e
Dari
hasil
substitusi diperoleh
dua
nilai tarif
masuk pengunjung, yaitu:Tr = Tc
/
Q dan T2:
(Tc-K)
/
oY
:
Jumlah kunjungan
per
pengunjung
per
tahun(kali),
Tc
:
Total biaya pengelolaan/tahun (Rp),K
: Seluruh parameter kecuali biaya perjalanan,Biaya perj alananan (Rp),
Tarif
masuk
pengunjung:
hargakarcis
masuk{Rp), terdiri
dari Tr dan T2Nilai
Tarif
masuk pertama (Rp),Nilai
Tarif
masuk kedua (Rp), Jumlah pengunjung per tahun (Orang)HASIL
DAN
PEMBAHASAN
Secara
administratif
TNGM
terletak
di
empat kabupatenyaitu
Kabupaten Slemandi Provinsi
DIY
dan kabupatenKlaten,
Boyolali,
dan Magelang
di
ProvinsiJawa
Tengah. Berdasarkan rancanganzonasi
pengem-bangan
TNGM,
telah
ditetapkan
empat
kawasan pengembanganwisata alam,
yaitu
Kaliurang,
Selo, Musuk danps1..
(BKSDA
&
PSAUGM
2}}4).Diantara
keempat lokasi tersebut, kawasan yang wisatanya belum dikembangkan adalah kawasan Musuk.
Sampai saat
penelitian
dilaksanakan terdapatlima
loket pinfir
masukTNGM
yang dikelola oleh BTNGM,
yaitu
tiga
di
Kaliurang
(Plawangan
Turgo,
TlogoNirmolo
danKalikuning),
dua lainnyadi
Selo dan Deles.Tiga loket
di
Kaliurang telah
beroperasi secararutin
setiap
hari,
sedangkan
di
Selo dan
Deles
belum beroperasi secararutin
setiaphari.
Selo dan Deles ramaidikunjungi
wisatawan padahari
libur
ataumusim libur,
sedangkan
pada hafi-hari biasa
cenderung
sepi pengunjung.A. Pengunjung
TNGM
dan
Biaya
PengelolaanTNGM
Jumlah pengunjung
TNGM relatif tinggi,
mencapai 165 851 pengunjung per tahun. Perhitungantarif
masuk pengunjung dalam analisisini
menggunakan4
skenariosubsidi
pemerintah
untuk biaya
pengelolaan TNGM.
Rerata
jumlah
pengunjung dan rerata biaya pengelolaanTNGM
pada berbagai skenario subsidiper
tahun padamasing-masing
lokasi
wisata
TNGM
tersaji
pada Tabell.
BPJ
T
T1 T2
a
DT
d)
Tabel
1.
Reratajumlah
pengunjung dalam negeri dan biaya pengelolaan per tahun pada berbagai skenario subsididi
masing-masing lokasi wisata
TNGM
Item
Plawangan
Turgo
Tlogo
Kalikuning NirmoloDeles
Rerata pengunjung/Th (Orang)
Persentase
jlmlah
pengunjung (%)Rerata biaya pengelolaan/Th (Rp) 2256983
420
723 680919 78 861965
409 573 937 107 90265.06
34 598 20.86
3 770 2.27
l9
581I l^81
39
430982
20478696859146474
307 180453165 851
100 3 469 100240
867 275 060
t
734 550 120 2 601 825 1803 469 tOO240 Biaya pengelolaan berdasarkan skenario subsfdi pemerintah terhadap pembiayaan pengelolaan TNGM (Rp):
Skenario
75%
564245855
LBO1ZOI3O tg7t5
4gt
102393 484Skenario 50% Skenario 25% Skenario 0%
t
128 491 710I
692737 565 22s6983 420361 840 459 542 760 689
723 680 919 78 861 965 409 573 937
B.
Tarif
Masuk Pengunjung
SaatIni
Tarif
masuk pengunjung
yang
berlaku pada
saat penelitiandi TNGM
adalahRp
l500/pengunjung dalam-
Fahor-fahor Penentu Taif Masuk Taman Nasionalnegeri. Persentase penerimaan
dari
besarantarif
masuk [image:6.612.49.560.447.762.2]tersebut terhadap
biaya
pengelolaan
tersaji
pada Gambarl.
35.00
30,00 25.00
20.00 6.00
o.00
5.00 0.00
SubsidiT5%
Subsidi50o/o Subsidi25%Subsidi0o/o
SkenarioGambar
l.
Persentase penerimaan hargakarcis yang berlaku
saatini
(Rp1500) terhadap biaya pengelolaanTNGM
pada masing-masing skenario
a!
E:s
oau
E>r
O'.E
o.E
(,O Ul63.9p
cg
o+
PE
o-o.
Dasar
penetapantarif
masuk pengunjung
adalahrayonisasi dalam
PP.11/lvlenhut-IV2007.
TNGM
ter-masukrayon
II
dengantarif
masuk pengunjung dalamnegeri
adalah
Rp
1.500. Dengan demikian,
peraturantersebut menjadi
faktor
dominan
yang
mempengaruhitarif
masuk pengunjung yang berlaku saatini.
Penerimaan
per
tahun yang
dihasilkan
dari penerapantarif
masuk
saatini
(Rp
1.500)masih
lebihkecil
dibandingkan
dengan rata-ratabiaya
pengelolaanper
tahun.
Salah satu cara
untuk
menaikkanjumlah
penerimaan tersebut adalah dengan merubah besarantarif
masuk pengunjung
saat
ini
dengan
mempertahankanjumlah
pengunjung
minimal
sama dengan
jumlah
pengunjung saat
ini.
C.
Tarif
Masuk Pengunjung
dari
Sisi PengelolaPerhitungan
tarif
masuk
pengunjung
dari
sisi pengelola didasarkan pada biaya pengelolaan danjumlah
pengunjung per tahun. Besaran
tarif
masuk pengunjungTNGM
berdasarkan perhitungan tersebut disajikan pada Gambar 2.25000 20000
1 5000
10000
5000
0
SubsidiT5% Subsidi50%
Subsidi25%
Subsidi0%
Skenario
Gambar2.
Tingkat
hargakarcis
pada berbagai skenariosusidi
pembiayaandi
lokasi
wisataTNGM
padaruta-rata
jumlah
pengunjung saatini
yang menghasilkanjumlah
penerimaan sama dengan biaya pengelolaanED
IE
o
fL
t
p
o
G
!
.U
o
6
73
I
: I I
Media Konservasi Vol. 15, No.2 Agustus 2010
:
70-79
Gambar
2
menunjukkan, apabila
tarif
masukpengunjung dinaikkan
dari
Rp
1.500.(harga saat
ini)
menjadi
Rp
5.229 dan rata-ratajumlah
pengunjung pertahun minimal
sama dengan saat
ini,
maka
unit
manajemen mampu menghasilkan penerimaan
dari
hasiltarif
masuk pengunjung sebesar
25%
dari
biaya
pengelolaan
TNGM per tahun.
Sebanyak 75Yobiaya
pengelolaan sisanya disubsidi oleh pemerintah. Demikian
pula
apabilatarif
masuk pengunjungdinaikkan dari
Rp 1.500menjadi
Rp
10.458,Rp
15.688 atauRp
20.917,maka
persentasepenerimaan
dari
hasil
tarif
masuk pengunjung terhadapbiaya
pengelolaan masing-masing sebesar50yo,75yo dan
100%, sedangkansubsidi
yang harus diberikan pemerintah masing-masing sebesar 50ol0,25Yo dan
0%.
Apabilatarif
masuk pengunjung dinaikkandari
Rp
1.500 menjadi
di
atas
Rp
20.917
maka penerimaanyang diperoleh oleh
unit
manajemen akanlebih
besardari
rerata biaya pengelolaan per tahun.Hal
tersebut memungkinkan
unit
manajemen menghasilkan income generation.D.
Tarif
Masuk Pengunjung
dari
Sisi1.
Pengguna/WisatawanPerhitungan
tarif
masuk pengunjung
daripengguna
dilakukan melalui
2
tahap
analisis,pendugaan
fungsi
permintaan
wisata
TNGM
simulasi berbagai tingkat harga
tarif
masuk pengunjung.2.
Pendugaanfungsi permintaan
wisataTNGM
Fungsi
permintaanwisata
TNGM
di
empat lokasiwisata diduga
dengan
menggunakananalisis
regresi linear berganda antara peubah responjumlah
kunjungan dengan peubah-peubah penjelas berupa biaya perjalanan, pendapatan,pendidikan, umur,
jumlah
rombongan dan dayatarik
obyek wisata.
Berdasarkan analisis tersebutfungsi
permintaanwisata
pada masing-masing lokasiwisata pada
taraf
kepercayaan95Yo
adalah
sebagai berikut (Tabel 2).SISI
yaitu dan
Tabel2.
Fungsi permintaan wisatapada masilg-masing lokasi wisata diTNGM
Lokasi
TNGM
Plawangan Turgo Tlogo
Nirmolo
Kalikuning
Selo Deles
Permintaan Wisata
Y:
3.000 - 0.0000055 BPJ + 0.028 R + 0.497DT
Y
:
4.606 - 0.0000073 BPJ + 0.044 R + 2.015DT
Y
:
-3.211-
0.0000182 BPJ+2.362DT
Y:
0.334 - 0.0000104 BPJ + 3.s65DT
Y:
5.130 -0.000104
BPJ+
0.786DT
Keterangan: BPJ : Biaya
Perjalanan
R: Jumlah rombonganDT: Daya tarik obyekBerdasarkan
Tabel
2,
faktor-faktor
yang
mem-pengaruhi
jumlah
kunjungan wisatawan
pada
tingkat
kepercayaan
95%
di
TNGM
dan
Plawangan
TlogoNirmolo
adalah biaya perjalanan,jumlah
rombongan dandaya
tarik
obyek. Faktor-faktor yang
mempengaruhijumlah
kunjungan
wisatawanDi
Kalikuning,
Selo
dan Deles adalah biaya perjalanan dan daya tarik wisata.3.
Simulasi Berbagai Tingkat Harga
Taril
Masuk
Pengunjung
Simulasi harga
tarif
masuk
pengunjung
meng-gunakan
fungsi
permintaan
wisata Tabel
2.
Dalamperhitungan
ini
diasumsikan,yang
berpengaruh hanyabiaya
perjalanan, sehinggafungsi
padaTabel
2
secaraumum diubah
menjadi
Y
:
K +
o
BPJ (Tabel
3).Tambunan
(1986)
juga
menggunakan
pendekatan tersebut untuk menghitung surplus konsumen pada lokasiwisata
di
Minnesota
dalam
rangka
perencanaan pengembangan wisata di Minnesota.Tabel
3.
Model
fungsi permintaan wisataTNGM
dengan asumsi hanya biaya pet'alanan yang berpengaruh LokasiTNGM
Plawangan Turgo
Tlogo-Nirmolo
wisata
Y
:
s.373 - 0.0000055 BPJY:
8.145 - 0.0000073 BPJLokasi wisata
Kalikuning
Selo Deles
Y
:
1.725 - 0.0000182 BPJY
= 5.147 - 0.0000104 BPJY
= 7.505 - 0.000104 BPJKeterangan
:
Y: Jumlah kunjungan, BPJ : Biaya perjalananHarga
tarif
masuk pengunjungdari
sisi
pengguna mempunyai batas bawah dan batas atas (Tabel4).
Batasbawah
menunjukkan
tingkat
harga
karcis
yang menghasilkanjumlah
penerimaansama dengan
biaya [image:7.569.52.532.343.673.2], Falctor-faknr Pmentu Tarif Masuk Taman Nasional
Tabel4.
Harga karcis
(Rp)
yang
menghasilkanjumlah
penerimaan sama denganbiaya
pengelolaan(bawah)
danjumlah
penerimaan maksimum (Atas)Harga karcis pada skenario
lokasi Subsidi 75% Subsidi 50% Subsidi 25%
Subsidi
0%Bawah Bawah Atas Bawah Atas Bawah Atas
Plawangan
Kalikuning
Selo Deles
TNGM
5
265
400 000 5739
29 000 5311
200 000 5957
20 000 5270
300 00010 632
t3
917 10 867t7
436l0
658400 000 29 000 200 000 25 000 300 000
t6
t07
32 000 16
70t
25 000t6
t70
400 000 32 000 200 000 25 000 300 000
2t
696 32 000 22 852 25 0002t
816400 000
32000
200 000 25 000 300 000
Sumber
:
Analisis data primerTabel
4
menunjukkan,
apabila
unit
manajemenTNGM
menerapkantarif
masuk pada batas bawah padamasing-masing skenario,
maka
penerimaan
yaf,g
diperoleh
dari hasil
tarif
masuk
tersebut sama dengan rata-ralabiaya
pengelolaanunit
manajemenper
tahun. Penerapantarif
masuk pengunjung antara
nilai
batasbawah dan
batas atas,akan
menghasilkan penerimaan yang lebih besar dari rerata biaya pengelolaan per tahun,bahkan
TN
dapat
menghasilkan
income
generation.Apabila
unit
manajemen menerapkan
tarif
masuk pengunjung sama dengan batas atas,maka
penerimaanyang
dihasilkan
dari
tarif
masuk pengunjung
tersebutakan maksimum,
sedangkan penerapan
tarif
masuk pengunjungdi
atas harga batas atas, akan menghasilkanharga karcis yang
relatif tinggi,
tetapijumlah
penerimaan yang dihasilkan mulai menurun.4.
Tarif
Masuk Kombinasi antara
Sisi Pengelola dan Sisi PenggunaBesaran
tarif
masuk
pengunjunghasil
kombinasi antarasisi
pengeloladan
sisi
penggunapada
masing-masing
skenario mempunyai2
nilai
(Tabel
5).
Keduanilai
tersebut
menghasilkanjumlah
penerimaan
sama denganrerata
biaya
pengelolaanunit
manajemen per tahun. Perbedaan antara keduanilai
tersebut terletak pada jumlah pengunjung.Tabel
5.
Harga karcis masuk (Rp) hasil kombinasi antara sisi pengelola dan sisi pengguna Harga karcis pada skenarioLokasi Subsidi 75% Subsidi 50% Subsidi 25% Subsidi 0%
Nilai
INilai
2Nilai
INilai
2Nilai
I
Nilai
2Nilai
I
Nilai
2 PlawanganKalikuning
Selo Deles
TNGM
|
0366t4
l0
458 69124
10 458 441t87
l0
45849
104
10458902669
t0
4s8 5 2295 229 5 229 s 229 5 229
l
0019ll
ls
688
974369
53
561
15688
32 000416740
ls
688
39679731
348
15688
2s 00020917
9504s6
20917
32 00020917
378 989209t7
2s 00020917
821 241869 962
ls
688
843920
Sumber: Analisis data primer
Berdasarkan
hasil
perhitungan dan analisisdi
atas, perbandingannilai- nilai
tarif
masuk pengunjung saatini
danhasil
perhitungandari sisi
pengelola,sisi
penggunadan kombinasi
antara disajikan pada Tabel 6.pengguna
dan
pengelolaMedia Konservasi Vol. 15, No. 2 Agustus 2010
:
70-
79Tabel
6.
Perbandingan hasil perhitungantarif
masuk pengunjung saatini,
sisi pengelola, sisi pengguna dan kombinasi antara sisi pengelola dan sisi penggunaTarif
masuk penguniung PerihalSisi Pengsuna Kombinasi
Faktor-
PP
nomor59
Ifaktoryang
tahun1998
Imempengax
tentangtarif
atas uhibesaran
jenis PNBP dantarif
masuk
PP.lllN4enhut-pengunjung.
IU2007 tentang rayonisasi dalam rangka Pungutan Negara Bukan Pajak.Biaya operasional Jumlah pengunjung
Tidak
dihitung
karena harusmempertimbangkan faktor-faktor ekologi
Sama pada semua lokasi wisata karena
perhitungan rata-rata biaya pengelolaan pada masing-masing lokasi wisata adalah
proporsional berdasarkan
jumlah
pengunjung pada masing-masing lokasi tersebut.1)
TNGM
dan Plawangan Turgo TlogoNirmolo:
biaya perjalanan, daya tarik wisata,
jumlah
rombongan wisatawan,jumlah
kunjungan,jumlah
pengunjung.
2)
Kalikuning,
Selo danDeles:
biaya perjalanan, dayatarik
wisata,jumlah
kunjungan,jumlah
pengunjung
Terjadi ketika
harga karcis Rp 0($atis)
Dapat dibuat samapada semua lokasi wisata atau dibeda-bedakan per lokasi tergantung fungsi permintaan wisata pada masing-masing lokasi
l)
TNGM
dan Plawangan Turgo TlogoNirmolo:
biaya perjalanan, daya
tarik
obyek wisata,jumlah
rombongan,jumlah
kuqlungan,jumlah
pengunjung dan biaya operasional 2)Kalikuning,
Selo danDeles: biaya
perjalanaq daya
tarik
obyek wisata,
jumlah
kunjungan,jumlah
pengunjung dan biaya operasionalTidak
dihitung
karena harusmempertimbangkan faktor-faktor ekologi.
Dapat dibuat sam4 pada semua lokasi wisata atau dibeda-bedakan per lokasi tergantung fungsi permintaan wisata pada maisng-masing lokasi
l.
JumlahpengunJung maksimum
i.
Besarantarif
masukpengunjung
Belum ada kajian
Sama pada semua lokasi wisata
Sumber
:
Analisis data primerBerdasarkal
perbandingan- perbandingan
padaTabel
6,
kelebihan
dan
kekurangan
tarif
masukpengunjung
saat
ini
dan hasil
perhitungan
dari
sisi [image:9.565.58.532.101.771.2]Fahor-fahor Penentu Tarif Masuk Taman Nasional
Tabel
7.
Kelebihan dan kekurangan berbagaitarifmasuk
pengunjung hasil perhitungan dari beberapa sisiTarif
masuk pengunjung dari sisiKelebihan Kekurangan
Saat
ini
@p 1500)L
Memiliki
kekuatan hukum yang tinggi, karena besaran nilainyaini
sesuai dengan peraturan yang berlaku.1.
Menghasilkan penerimaan yang hanya mampu menutupi sebagian kecil biaya pengelolaan.2.
Tidak sesuai dengan kondisiTN
terutama dalam hal biaya pengelolaan3.
Apabila harga tersebut tetap dipertahankan, maka agar menghasilkan penerimaan yang mampu menutupi biaya pengelolaan, jumlah pengunjung harus ditingkatkan melebihijumlah
pengunjung maksimum (menggunakanjumlah
pengunjung maksimum dari sisi pengguna) 4.l.
Belum mempertimbangkan kemampuan pengguna dalam membayartaif
pengunjung2.
Tidakmemiliki
kekuatan hukurn, karena besarantarif
masuk hasil perhitunganini
tidak sama dengan (lebih besar dari) besaran
tarifmasukpada
peraturanyang'
berlaku.1.
Tidak mempunyai kekuatan hukum, kare.na besarantarif
masuk hasil perhitunganini
tidak sama dengan (lebih besar dari) besaran
tarifmasuk
pada peraturan yang berlaku.Nilai
kedua hasil perhitungan dari sisiini
meskipun menghasilkan
ju*luh
penerimaan yang mampu menutupi biaya pengelolaan, namun
nilai
tersebut apabila dilihat dari sisi pengguna (wisatawan) melebihi batas atasTidak
memiliki
kekuatan hukum, karena besarantarif
masuk hasil perhitunganini
tidak sama dengan (lebih besar dari) besaran
tarifmasuk
pada peraturan yang berlaku.Sisi Pengelola
Sisi Pengguna
Sisi Kombinasi antara sisi pengelola dan sisi penggrma
4.
l.
l.
Mempertimbangkan kondisiTNGM
terutama dari segi biaya pengelolaan.2.
Tarif
masuk dari sisi pengelola(tarif
masukminimum)
lebih kecil dari padatarif
masuk dari sisi pengguna(tarif
masuk maksimum).3.
Apabilatarif
masuk ditetapkan palingtidak
sama dengan
tarif
masuk hasil perhitunganini,
telah menghasilkan penerimaan sama dengan biaya pengelolaan.
Tarif
masukini
mempertimbangkankemampuan pengguna dalam membayar
tarif
masuk pengunjung.
2.
Menghasilkanjumlah
penerimaan yang sama dengan biaya pengelolaan bahkan melebihi biaya pengelolaan.3.
Tarif
masukini
lebih besar daritarif
masuk dari sisi pengelola.4.
Kondisi TNGM
(terutama segi biaya pengelolaan) dapat diakomodir dalam perhitungantarif
masukini.
l.
Menghasilkan duanilai tarif
masuk.Nilai
pertama menunjukkan hasil yang dapat diterima, baik dari sisi pengelola maupun dari sisi pengguna.
2.
Tarif
masukini
mempertimbangkankemampuan pengguna dalam membayar
taif
masuk pengunjung.3.
Mempertimbangkan kondisiTNGM
terutama dari segi biaya pengelolaan.l.
Sumber
:
Analisis data primerKeputusan
dalam
menentukan
tarif
masukpengunjung
berdasarkanuraian
di
atas
dan dari
hasilpenelitian
ini
menggunakan
berbagai
pertimbangan, antaralain:
l)
tarif
masuk yang
menghasilkanjumlah
penerimaan
yang
mampu menutupi biaya
pengelolaanbahkan
melebihi biaya
pengelolaan, sehinggaTN
tidak
lagi
dipandang sebagai cost center tetapi memungkinkan menghasilkan incomegeneration;
2)
hargatarif
masukdari
sisi
pengelola sebagaitarif
masukminimum
lebihkecil
dari
padatarif
masukdari
sisi
pengguna sebagai [image:10.595.58.544.114.687.2]Media Konservasi Vol. 15, No. 2 Agustus 2010
:
70-
79tarif
masuk maksimum. Harga
dari
sisi
pengelolamerupakan
harga
yang
ditawarkan
oleh
pengelola,sedangkan
harga
dari
sisi
wisatawan/pengguna merupakan harga yang mampu diserap oleh pengguna; 3) menghasilkanjumlah
pengunjungyang
tidak
melebihijumlah
pengunjung maksimum;4)
besarantarif
masuk pengunjung merupakan hargayang
dapatditerima
atau dalam interval besaran harga baik dari sisi pengelola, sisipengguna maupun kombinasi
sisi
pengelola
dan
sisi pengguna.Berdasarkan pertimbangan- pertimbangan tersebut
dan melihat
kelebihan
dan
kekurangan
dari
masing-masing perhitungan
tarif
masuk pengunjung
dalampenelitian
ini,
tarif
masuk
hasil
perhitungan
dari
sisipengguna (wisatawan)
dapat
digunakan sebagai
tarif
masuk pengunjung
TNGM.
Perubahan
tarif
masuk pengunjungjuga
pernah dilakukan
di
beberapa lokasikonservasi,
salah
satunya dilakukan
di
Thailand.Isanghra
(1998)
melakukankajian untuk
menentukantarif
masuk
pe4gunjung
yang baru
di
tiga
kawasan konservasidi
Thailand, salah satu diantaranya adalahTN
Doi
Inthanon.Kajian
tersebut merekomendasikan bahwatarif
masuk pengunjung
TN
Doi
Inthanon
harusditingkatkan dari 5 Bath
(US
12 cents) per orang menjadi40
bath
(US $1) per
orang.
Hal
tersebut
akan meningkatkan penerirnaanTN Doi
Inthanondari
5juta
bath
(US
$
125,000) per tahun menjadi 40juta
bath (US$
I
juta) per
tahun.
Isangkura hanya
menggunakan analisisdari
sisi pengunjung untuk merubah besarantarif
masuk pengunjung
yang
datangke TN Doi
Inthanontanpa
menganalisis
dan
membandingkan
tarif
masukpengunjung
dari sisi
pengelola maupun
kombinasi keduanya.Hasil
perhitungan besarantarif
masuk pengunjungdari sisi
pengguna
dalam penelitian
ini,
meskipunmemungkinkan
untuk
diterapkan menjadi
tarif
masuk pengunjung, namun masih mempunyai kekuranganyaitu
tidak
mempunyai kekuatan hukum.Untuk
mengatasi hal tersebut dapatdilakukan
beberapa cara,attara
lain:
l)
merubah peraturan
yang
ada, dan2)
apabila peraturantidak
memungkinkan
untuk diubah, maka
diperlukan suatu mekanisme tertentu yang memungkinkan bagiunit
manajemen
untuk
menerapkantarif
masuk pengunjungyang
sesuai dengankondisi
unit
manajemen tersebut,misalnya wacana
unit
manajemen
menjadi
Badan LayananUmum(BL[D.
l.
KESIMPULAN DAN
SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan:
Faktor-faktor yang
mempengaruhinilai tarif
masuk pengunjung:a.
Sisi
pengelola adalah
biaya
operasional
danjumlah
pengunjung.b.
Sisi
pengguna
wisata:
l)
di
TNGM
'dan
di
Plawangan
Turgo Tlogo
Nirmolo
adalah
biayaperjalanan, daya
tarik
wisata,jumlah
rombonganwisatawan,
jumlah
kunjungan
dan
jumlah
fengunjung,
2)
di
Kalikuning, Selo dan
Deles adalah biaya perjalanan, dayatarik
obyek wisata,j"mlah
kunjungan dan jumlah pengunjung.c.
Sisi
kombinasi:di TNGM
dan Plawangan Turgo TlogoNirmolo
adalah biaya perjalanan, dayatarik
obyek
wisata,
jumlah
rombongan,
jumlah
kunjungan,
jumlah
pengunjung
dan
biaya operasional, sedangkandi
Kalikuning,
Selo
dan Deles adalahbiaya
perjalanan, dayatarik
obyek wisata,jumlah
kunjungan danjumlah
pengur{ung dan biaya operasional.Besaran
tarif
masuk pengunjungdari
sisi
pengelolapada
skenario
subsidi pemerintah
untuk
biaya pengelolaan sebesar 75yo,50yo,25Yo dan 0% masing-masingadalah
Rp5.229,
Rp10.458,
Rp
15.688, Rp 20.917Besaran
tarif
masuk pengunjungdari
sisi
pengguna pada:a.
Skenario 75Yo,
di
Plawangan
Turgo
TlogoNirmolo
adalah
Rp
5.265
-
Rp
400.000,
diKalikuning
adalahRp
5.739-
Rp 29.000,di
Selo adalah Rp 5.311-
Rp 20.000, di Deles adalah Rp 5.957-
Rp
200.000,dan
di
TNGM
adalah Rp 5.270-
Rp 300.000.Skenario
50yo,
di
Plawangan
Turgo
Tlogo
Nirmolo
adalah
Rp
10.632
-
Rp
400.000, di
Kalikuning
adalahRp
13.917-
Rp 29.000,di
Selo adalahRp
10.867-
Rp
200.000,di
Deles adalahRp
17.436-
Rp
25.000 dan
TNGM
adalah Rp 10.658-
Rp 300.000.Skenario
25yo,
di
Plawangan
Turgo
Tlogo
Nirmolo
adalahRp
16
107
-
Rp
400.000, di
Kalikuning adalah Rp
32.000-
Rp
32.000,di
Selo
adalahRp
16.701-
Rp
200.000,di
Deles adalah Rp 25.000, danTNGM
adalahRp
16.170 -Rp 300.000.Skenario Oyo,
di
Plawangan Turgo TlogoNirmolo
adalah
Rp
21.696-
Rp
400.000,di
Kalikuning
adalah Rp 32.000,
di
Selo adalah Rp 22.852-
Rp 200.000, di Deles adalah Rp 25.000 dandi TNGM
Rp 21.816
-
Rp 300.000Kombinasi
besarantarif
masuk pengunjungdari
sisi pengelola dan sisi pengguna pada:a.
Skenario
75%,
di
Plawangan
Turgo
TlogoNirmolo
adalah
Prp5.229dan Rp
1.036.614,diKalikuning
adalahkp
5.229 dan
Rp
69.124,di
Selo
Rp
5.229 dan Rp 441.187,di
Deles
adalahRp
5.229 danRp
49.104,dan di
TNGM
adalah Rp 5.229 dan Rp 902.669.b.
Skenario
50%,
di
Plawangan
Turgo
TlogoNirmolo adalah Rp
10.458dan
Rp
1.001.911,di
Kalikuning
adalahRp
10.458-
Rp
53.561,di
Selo adalah
Rp
10.458 danRp
416.740,di
Deles adalahRp
10.458 danRp
31.348 dandi
TNGM
adalah
Rp
10.458 dan Rp 869.962 3.d.
c.
Skenario
25yo,
di
Plawangan
Tlogo
Nirmolo
adalah
Rp
15.688 danRp
974.369,di
Kalikuning
adalah
Rp
15 688 danRp
32.000,di
Selo adalahRp
15.688 danRp
396.797,di
Deles adalah Rp 15.688 dan Rp 25.000, dandi TNGM
adalah
Rp 15.688 dan Rp 843.920.d.
Skenario
Uyo,
di
Plawangan Turgo
TlogoNirmolo
adalah
Rp
20.917 danRp
950.456, diKalikuning
adalahRp
20.917 danRp
32.000,di
Selo adalah
Rp
20.917 danRp
378.999,di
Deles adalahRp
20.917 danRp
25,000, dandi
TNGM
adalah Rp 20.917 dan
Rp
821.241.B.
SaranBeberapa saran
berdasarkanhasil penelitian
ini,
antara
lain:
l)
Tarif
masuk pengunjungdi TNGM
perludi
rubah
karenatarif
masuk
pengunjungyang
beilakusaat
ini
menghasilkan penerimaanyang belum
dapatmenutupi biaya
pengelolaan
TNGM;
2)
perubahan besarankxif
masuk pengunjung
dapat
menggunakanharga
tarif
masuk pengunjung
dari sisi
pengguna (wisatawan);3)
salah satukajian yang
dapat dilakukanuntuk
menyempurnakanstudi
ini
danbelum
dilakukandalam studi
ini
adalahmengidentifikasi biaya
investasi untuk kegiatan wisata alamdi TNGM.
DAFTAR PUSTAKA
[BKSDA, PSAUGM].
Balai
Konservasi
SumberdayaAlam,
Pusat StudiAgroekologi
Universitas Gadjah Mada. 2004. Rencana Pengelolaan Taman NasionalGunung
Merapi
Periode
Z0OS-2024.BKSDA.
Yogyakarta.
[BKSDA].
Balai
Konservasi
Sumberdaya
Alam
Yogyakarta.
2007. Laporan Tahunan Tahun 2006.BKSDA.
Yogyakarta.[BPS].
Badan Pusat Statistik Kabupaten
Boyolali.
Boyolali
Dalam Angka. 2010. BpS.Boyolali.
[BPS].
Badan PusatStatistik
KabupatenKlaten.
KlatenDalam Angka. 2010. BpS. Klaten.
[BTNGM].
Balai Taman Nasional Gunung Merapi. 200g.Laporan
Tahunan
Tahun 2007.
BTNGM.
Yogyakarta.
-
Faktor-fahor Penentu Tarif Masuk Taman Nasional[BTNGM].
Balai Taman Nasional Gunung Merapi. 2009.*
Laporan
Tahunan
Tahun 2008.
BTNGM.
Yogyakarta.
[BTNGM].
Balai Taman Nasional Gunung Merapi. 2010.Laporan
Tahunan
Tahun 2009.
BTNGM.
Yogyakarta.
[Dephut].
Departemen
Kehutanan. 1998.
peraturan PemerintahRI
nomor
59tahun
1998 tentangtadf
atas
jenis
PenerimaanNegara Bukan
pajak
yangberlaku pada
Departemen
Kehutanan
dan Perkebunan.[Dephut].
Departemen
Kehutanan. 2007.
peraturanMenteri
Kehutanan
nomor
p.1lllvlenhut-ll/2007
tentang pembagian
rayon
di
TN,
Taman
Hutan Raya, Taman WisataAlam,
dan Taman Buru dalam rangka pengenaan Penerimaan Negara Bukan pajak. Jakarta. Dephut.[Dephut].
Departemen Kehutanan. 2OOg.
Statistik Kehutanan Indonesia Tqhun 2008. Jakarta: Dephut.Fauzi
A.
2006. Ekonomi
Sumberdaya
Alam
Dan
Lingla,mgan: Teori Dqn
Aplikasi.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utam a.hlm
208-228.Isangkura
A.
1998. Environmental Valuation:
AnEntrance
Fee
Systemfor
National
parks
inThailand. Singapore. EEPSEA.
Merrill R,
RothbergD,
Effendi
E.
2001. Meningkatkan PendanaanTaman Nasional: Memperkuat
Sistem Pengelolaan TamanNasional Dalam
Era
Transisi dan Otonomi Daerah.Di
dalam:Merrill
R,
EffendiE,
editor. Memperlant
Pendekatan
partisipatif
Dalam
Pengelolaan Kawasqn KonservasiDi
Era
Transisi dan
Otonomi
Daerah.
Jakarta:
NRMP.Hlm
39-57.Nugroho
B.
2002.Analisis Biaya proyek
Kehutanan. Bogor: Yayasan Penerbit Fakultas KehutananIpB
Tambunan
M.
1986. Targeting
public
Investment AnApplication
to Recreational Planningin
Minnesota.A
Thesis Subrnitted to The Facultyof
The Graduate School of TheUniversity
of Minnesota.