PROTOTIPE RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI DAN
KOMUNIKASI
ONLINE
USAHA KECIL MENENGAH (UKM)
AGROINDUSTRI BERBASIS
WEB
MAHESA AGNI PHP
DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan skripsi dengan judul
Prototipe Rancang Bangun Sistem Informasi dan Komunikasi Online Usaha Kecil
Menengah (UKM) Agroindustri Berbasis Web merupakan karya tulis saya pribadi
dengan arahan dosen pembimbing akademik, kecuali yang dengan jelas disebutkan rujukannya.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa tekanan dari siapapun.
Bogor, Juli 2013
Mahesa Agni PHP
ABSTRAK
MAHESA AGNI PHP. Prototipe Rancang Bangun Sistem Informasi dan
Komunikasi Online Usaha Kecil Menengah (UKM) Agroindustri Berbasis Web.
Dibimbing oleh HARTRISARI HARDJOMIDJOJO.
Usaha kecil dan menengah (UKM) agroindustri mempunyai peran besar dalam pembangunan ekonomi nasional. Tujuan penelitian ini adalah merancang
suatu sistem informasi dan komunikasi online yang dapat membantu masyarakat
untuk memperoleh informasi mengenai UKM agroindustri. Sistem informasi AGROIND v 1.0 menyajikan informasi tentang bahan baku, produk, pemilihan teknologi, komponen biaya, analisis laba-rugi, kriteria kelayakan, komunikasi
online, serta informasi tambahan mengenai UKM agroindustri. Penelitian dilakukan dengan teknik pendekatan sistem, terdiri dari analisis kebutuhan, formulasi permasalahan, identifikasi sistem, dan verifikasi sistem. Verifikasi meliputi pengujian sistem dengan sebuah sampel data komoditas jamur tiram dan produk olahan kerupuk jamur tiram. Hasil perhitungan analisis keuangan untuk
contoh produk kerupuk jamur tiram adalah NPV sebesar Rp264 126 863, payback
period selama 2.82 tahun, dan net benefit/cost sebesar 1.63. Penyediaan data untuk AGROIND v.1.0 dapat dikembangkan untuk komoditas serta produk olahan agroindustri lainnya.
Kata kunci: UKM, sistem informasi, komunikasi online, website, kelayakan
finansial
ABSTRACT
MAHESA AGNI PHP. Structure Design Prototype of Web-Based Information Systems and Online Communication for Small and Medium Agroindustrial Enterprises. Supervised by HARTRISARI HARDJOMIDJOJO.
Small and medium agroindustrial enterprises had a potential role in national economic development. The purpose of this research was to design a system of information and online communication that could provide people on gaining information about small and medium agroindustrial enterprises. The information systems called AGROIND v.1.0 provided information on raw materials, products, technology selection, cost of investment, benefit and cost analysis, feasibility
study, online communication, and some additional information about small and
medium agroindustrial enterprises. This research used system approach, consist of needs analysis, problem formulation, system identification, and modeling verification. Oyster mushroom and mushroom crackers industry data were used for model verification. The results of financial analysis showed that NPV was Rp264 126 863, payback period was 2.82-year, and benefit cost ratio was 1.63. AGROIND v.1.0 should be developed for other agro-processed commodities and products by added other validated data.
Keywords: Small and medium enterprises, information systems, online
PROTOTIPE RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI DAN
KOMUNIKASI
ONLINE
USAHA KECIL MENENGAH (UKM)
AGROINDUSTRI BERBASIS
WEB
MAHESA AGNI PHP
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian
pada
Departemen Teknologi Industri Pertanian
DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
vii
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GAMBAR vii
DAFTAR LAMPIRAN viii
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
Ruang Lingkup Penelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA 2
Sistem Informasi 2
Basis Data 4
Pendekatan Sistem 4
Web 5
Model Komunikasi Online 6
Usaha Kecil dan Menengah 6
Agroindustri 7
METODE 8
Kerangka Pemikiran Penelitian 8
Pendekatan Sistem 9
DESAIN SISTEM 13
Deskripsi AGROIND v.1.0 13
Desain Model Basis Data 15
Desain Model Evaluasi Finansial 20
Penyusunan Program Berbasis Web 22
HASIL DAN PEMBAHASAN 24
SIMPULAN DAN SARAN 42
Simpulan 42
Saran 43
DAFTAR PUSTAKA 44
viii
DAFTAR TABEL
1 Perbandingan jumlah usaha di Indonesia tahun 2007-2008 7
2 Kontribusi usaha dalam industri manufaktur 7
3 Matriks kebutuhan informasi pengguna AGROIND v.1.0 11
4 Data produksi jamur tiram wilayah Jawa Barat per tahun 26
DAFTAR GAMBAR
1 Kerangka pemikiran penelitian 9
2 Diagram input-output model sistem informasi dan konsultasi online
UKM agroindustri 12
3 Konfigurasi model AGROIND v.1.0 14
4 Kumpulan informasi yang dihasilkan AGROIND v.1.0 15
5 DFD level 0 AGROIND v.1.0 16
6 DFD level 1 AGROIND v.1.0 16
7 DFD level 2 proses input data AGROIND v.1.0 17
8 DFD level 2 proses update data AGROIND v.1.0 18
9 DFD level 2 proses kalkulasi kelayakan AGROIND v.1.0 18
10 DFD level 2 proses simulasi kelayakan (evaluasi finansial) AGROIND
v.1.0 19
11 Model data konseptual AGROIND v.1.0 20
12 Diagram alir AGROIND v.1.0 23
13 Tampilan halaman pembuka AGROIND v.1.0 25
14 Tampilan halaman register dan login AGROIND v.1.0 27
15 Struktur informasi AGROIND v.1.0 27
16 Contoh tampilan pilihan informasi komoditas pada AGROIND v.1.0 28
17 Contoh tampilan profil komoditas jamur tiram 29
18 Contoh tampilan pohon industri komoditas jamur tiram 29
19 Contoh tampilan alternatif produk olahan jamur tiram 30
20 Contoh tampilan halaman profil produk kerupuk jamur tiram 31
21 Contoh tampilan halaman teknologi pembuatan produk kerupuk
jamur tiram 31
22 Contoh tampilan halaman aspek pasar usaha kerupuk jamur tiram 32
23 Contoh tampilan halaman biaya investasi usaha kerupuk jamur tiram 33
24 Contoh tampilan halaman biaya tetap dan biaya variabel usaha kerupuk
jamur tiram 34
25 Contoh tampilan halaman proyeksi laba rugi dan analisis keuangan
usaha kerupuk jamur tiram 36
26 Contoh tampilan halaman simulasi keuangan 37
27 Contoh tampilan halaman input data 38
28 Contoh tampilan input komoditas baru 38
29 Contoh tampilan input produk baru 39
ix
31 Contoh tampilan input biaya 40
32 Contoh tampilan menu komunikasi online 41
DAFTAR LAMPIRAN
1 Model data fisik AGROIND v.1.0 47
2 Detail model data fisik AGROIND v.1.0 (1) 48
3 Detail model data fisik AGROIND v.1.0 (2) 49
4 Biaya investasi proyek ukm kerupuk jamur tiram 50
5 Biaya tetap proyek UKM kerupuk jamur tiram 52
6 Biaya variabel proyek UKM kerupuk jamur tiram 53
7 Biaya tenaga kerja proyek UKM kerupuk jamur tiram 54
8 Proyeksi pemasukan dan pengeluaran proyek UKM kerupuk jamur tiram 55
9 Analisis laba rugi proyek UKM kerupuk jamur tiram 56
10 Neraca pembayaran kredit proyek UKM kerupuk jamur tiram 57
11 Analisis finansial proyek UKM kerupuk jamur tiram 58
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Usaha skala kecil dan menengah (UKM) di negara berkembang merupakan kegiatan ekonomi relatif terbesar dalam jumlah dan kemampuannya dalam menyerap tenaga kerja. Data Badan Pusat Statistik (2008) menunjukkan bahwa UKM mampu menyerap tenaga kerja sebesar 97.3% dari total tenaga kerja yang bekerja di seluruh sektor industri. Peran UKM diharapkan dapat menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia dan menjadi tumpuan bagi stabilitas ekonomi nasional.
Usaha kecil dan menengah (UKM) mempunyai peran yang besar dalam pembangunan ekonomi nasional. Usaha kecil dan menengah selama ini mampu memberikan kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja terbesar secara nasional. Usaha kecil dan menengah juga mampu meningkatkan pendapatan domestik kotor nasional dan meningkatkan ekspor barang nasional. Perkembangan jumlah UKM periode 2007-2008 mengalami peningkatan sebesar 2.88%, yaitu dari 49.8 juta unit pada tahun 2007 menjadi 51.2 juta unit pada tahun 2008 (Kementerian Negara Koperasi dan UKM 2009).
Salah satu unit usaha yang dapat dikembangkan pada sektor UKM adalah agroindustri. Agroindustri merupakan kegiatan yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan bakunya. Kegiatan tersebut meliputi kegiatan transformasi bahan baku menjadi produk dan kegiatan pemasaran. Industri yang berhubungan dengan pertanian meliputi industri makanan, industri kerajinan, industri pakaian, dan beberapa industri lainnya (Joewono 2008). Agroindustri bertujuan untuk memberikan nilai tambah bagi produk pertanian.
Program pengembangan UKM sampai sekarang masih menemui beberapa kendala. Kendala yang dihadapi diantaranya UKM masih memiliki nilai investasi relatif rendah dibandingkan dengan investasi di sektor industri besar. Data dari Badan Pusat Statistik (2008) menunjukkan bahwa nilai investasi fisik sektor UKM pada tahun 2007 hanya mencapai nilai 462 triliun rupiah atau sekitar 47% dari total Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) Indonesia. Sebagai gambaran, proporsi populasi UKM sebesar 99.9% dari total seluruh unit usaha di Indonesia.
Kendala lain pada pengembangan UKM agroindustri adalah minimnya pengetahuan masyarakat terhadap informasi yang cepat dan tepat mengenai UKM agroindustri. Saat ini di beberapa media cetak dan elektronik banyak terdapat data mengenai UKM agroindustri, namun masih bersifat umum dan belum terkumpul sebagai suatu kumpulan informasi yang terintegrasi. Data yang tersebar di berbagai tempat dan belum terintegrasi sering menjadi hambatan utama dalam memperoleh informasi yang cepat, akurat, tepat waktu, dan tepat penggunaan (Marimin et al. 1993).
2
pasar,dan aspek lingkungan. Informasi UKM agroindustri tersebut disusun secara kolektif dari berbagai komoditas dan produk. Layanan informasi tersebut perlu didukung oleh sarana komunikasi online yang dapat memfasilitasi masyarakat yang ingin berdialog secara interaktif agar dapat berguna dalam penerapannya bagi praktisi UKM.
Sistem informasi dan komunikasi online UKM agroindustri berbentuk layanan online kepada masyarakat. Layanan informasi dan komunikasi online
UKM tersebut dirancang dalam basis web, agar mudah diakses oleh pengguna melalui internet. Sistem informasi dan komunikasi online UKM agroindustri diharapkan menjadi panduan bagi masyarakat yang ingin mendirikan dan mengembangkan UKM agroindustri.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah merancang suatu sistem informasi dan komunikasi online tentang UKM agroindustri berbasis web yang diharapkan dapat membantu masyarakat untuk memperoleh informasi mengenai UKM agroindustri.
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk menyediakan informasi yang terpadu bagi pengembangan UKM agroindustri. Ruang lingkup yang dikaji dalam penelitian ini meliputi rancang bangun sistem informasi dan komunikasi online. Sistem informasi dan komunikasi tersebut berupa layanan online berbasis web mengenai usaha kecil menengah (UKM) agroindustri. Sistem informasi dan komunikasi tersebut dirancang sebagai suatu prototipe yang memuat informasi mengenai contoh jenis komoditas dan jenis produk olahan, yaitu jamur tiram. Informasi tersebut menggunakan data sekunder komoditas jamur tiram dan kelayakan usaha kerupuk jamur tiram untuk verifikasi. Informasi yang disajikan meliputi aspek bahan baku, produk, teknologi pengolahan, manajemen usaha, pasar, lingkungan, aspek finansial, dan simulasi keuangan. Sistem ini dilengkapi dengan fasilitas komunikasi online yang akan menghubungkan administrator sistem dengan pengguna.
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Informasi
3
perhitungan, penyimpanan, pengambilan kembali (retrieving), dan pembuatan salinan.
Informasi menurut Kadir (2003) memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Memiliki pilihan benar atau salah. Informasi berhubungan dengan kebenaran terhadap kenyataan.
b. Informasi benar-benar baru bagi penerima.
c. Informasi dapat memperbarui atau memberikan perubahan terhadap informasi yang telah ada.
d. Informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi yang sebelumnya kurang benar.
e. Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada sehingga keyakinan terhadap informasi semakin meningkat.
Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel-variabel yang terorganiasi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu. Unsur-unsur yang mewakili suatu sistem secara umum adalah masukan (input), pengolahan (processing), dan keluaran (output). Suatu sistem tidak terlepas dari lingkungan sekitarnya. Umpan balik (feedback) dari sebuah sistem berasal dari output atau dari lingkungan sistem yang dimaksud (Kumorotomo dan Margono 1996).
Pendekatan sistem mendefinisikan sistem sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu (Jogiyanto 1995). Murdict dan Ross (1984) menjelaskan sistem sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan yang lainnya untuk tujuan bersama. Suatu sistem dapat dibagi menjadi komponen-komponen yang lebih kecil yang disebut subsistem. Sistem informasi manajemen (SIM) adalah suatu sistem yang menyediakan data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi. Sistem informasi manajemen berguna untuk menunjang proses-proses pengambilan keputusan. Sistem informasi mempunyai makna sebagai sistem berbasis komputer yang menyediakan pengolahan data maupun informasi untuk pengambilan keputusan yang bersifat manajerial (Kumorotomo dan Margono 1996).
Menurut McLeod (2007), siklus hidup sistem merupakan penerapan pendekatan sistem untuk mengembangkan dan menggunakan sistem berbasis komputer. Siklus hidup sistem merupakan metode dalam membangun sebuah sistem, tetapi polanya lebih dipengaruhi oleh kebutuhan untuk mengembangkan sistem tersebut. Tahapan-tahapan siklus hidup sistem terdiri dari tahapan perencanaan, tahapan analisis, tahapan rancang bangun, tahapan pengembangan, dan tahapan penggunaan. Keempat tahapan pertama dikenal dengan siklus hidup pengembangan sistem.
McLeod (2007) juga menambahkan, tahapan perencanaan sistem informasi pada pengembangan proyek bertujuan untuk melakukan persiapan awal, mulai mengidentifikasi masalah, serta menentukan tujuan sistem. Pada tahapan analisis digunakan alat bantu bagan arus (flowchart), diagram arus data (data flow diagram), dan penjelasan naratif proses serta data. Menurut McLeod (2007), tahapan-tahapan dalam rancang bangun sistem berbasis komputer adalah :
4
b. Pengalokasian fungsi-fungsi yang telah didefinisikan, diantaranya orang-orang dalam sistem, peralatan yang dipergunakan, dan program-program komputer.
c. Pengidentifikasian kebutuhan-kebutuhan pengujian untuk sistem.
d. Tahapan pengembangan atau penerapan merupakan kegiatan
mengintegrasikan sumber daya fisik dan konsep yang menbangun sistem baru.
Basis Data
Basis data dapat didefinisikan sebagai himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisir sedemikian rupa agar dapat dimanfaatkan kembali dengan mudah (Fathansyah 2002). Data dapat berupa nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video. Melalui suatu proses transformasi, data dibuat menjadi lebih bermakna. Menurut Anonim (2000), salah satu program penunjang manajemen basis data adalah MySQL. MySQL merupakan manajemen basis data yang bersifat open source. MySQL merupakan suatu sistem basis data relasional yang menyimpan data dalam tabel terpisah.
Pengelolaan basis data memerlukan perangkat lunak yang disebut
Database Management System (DBMS) yang merupakan koleksi terpadu dari sekumpulan program yang digunakan untuk mengakses dan merawat basis data. Menurut Post (1999), DBMS memiliki keuntungan sebagai berikut :
a. Data menjadi sumber daya bersama dari berbagai program aplikasi atau pengguna.
b. Metoda akses perawatan data lebih konsisten dan seragam. c. Tidak terjadi redundansi dan perbedaan struktur data. d. Data tidak tergantung pada perubahan aplikasi. e. Terpeliharanya keterkaitan logis antar data.
Menurut Fathansyah (2002), basis data merupakan himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah. Perancangan basis data diperlukan agar dihasilkan basis data yang kompak dan efisien dalam penggunaan ruang penyimpanan, cepat dalam pengaksesan dan mudah dalam manipulasi data (tambah, ubah, dan hapus). Perancangan basis data dimulai dengan analisis aliran data dalam sistem, kemudian dilanjutkan dengan perancangan model data konseptual, dan implementasi model data konseptual ke dalam model data fisik. Hasil analisis aliran data dapat digambarkan dalam bentuk Data Flow Diagram
(DFD) untuk menggambarkan fungsionalitas sistem. Suatu proses yang rumit dapat diperluas ke dalam DFD lain dengan level yang lebih rendah (Nugroho 2002).
Pendekatan Sistem
5
sistem diperlukan karena makin lama makin dirasakan interdepensinya dari berbagai bagian dalam mencapai tujuan sistem. Metode untuk menyelesaikan persoalan menggunakan pendekatan sistem terdiri dari beberapa tahap proses. Tahap-tahap tersebut meliputi analisis, rekayasa model, implementasi rancangan, implementasi dan operasi sistem. Setiap tahap dalam proses tersebut diikuti oleh suatu evaluasi berulang guna mengetahui apakah hasil dari masing-masing tahap telah sesuai dengan yang diharapkan atau belum (Eriyatno 2003).
Analisis kebutuhan merupakan tahap awal dari pengkajian suatu sistem. Pada tahap ini diidentifikasi kebutuhan-kebutuhan dari masing-masing pelaku sistem (stakeholders). Setiap pelaku sistem memiliki kebutuhan yang berbeda-beda yang dapat mempengaruhi kinerja sistem (Hartrisari 2007).
Formulasi permasalahan merupakan tahapan untuk merumuskan permasalahan yang dihadapi berdasarkan kebutuhan-kebutuhan yang telah diidentifikasi dari masing-masing aktor (Cahyadi 2005). Menurut Hartrisari (2007), tujuan sistem akan sulit tercapai apabila teridentifikasi kebutuhan para aktor yang saling kontradiktif. Rincian kebutuhan yang saling bertentangan menjadi suatu masalah yang memerlukan solusi penyelesaian untuk mengintegrasikan kebutuhan pelaku sistem.
Tahapan identifikasi sistem merupakan tahapan dimana pengkaji sistem mencoba memahami mekanisme yang terjadi dalam sistem. Dengan memahami mekanisme yang terjadi dalam sistem, pengkaji sistem dapat merepresentasikan sistem tersebut dalam sebuah model yang merupakan penyederhanaan dari sebuah sistem (Hartrisari 2007).
Secara umum pengujian model terdiri dari tahap verifikasi. Verifikasi merupakan tahap pembuktian bahwa model tersebut mampu melakukan simulasi dari model abstrak yang dikaji. Pengujian ini mungkin berbeda dengan uji validitas model itu sendiri (Eriyatno 2003).
Web
Web adalah jaringan informasi yang menggunakan protokol (Hyper Text Transfer Protocol) dan FTP (File Transfer Protocol). Sumberdaya yang berguna dalam protokol diidentifikasi oleh pengenal global berupa alamat URL (Uniform Resource Locator). Web dapat diakses melalui interface sederhana dan mudah digunakan. Informasi ini biasanya disajikan dalam bentuk hypertext atau multimedia, dan disediakan oleh server yang berlokasi di berbagai penjuru dunia (Farid 2002).
Halaman web terbagi menjadi dua macam, yaitu halaman statis dan halaman dinamis. Halaman web statis biasanya merupakan HTML yang diketik melalui teks editor yang disimpan dalam bentuk format data *.html atau *.htm. Interaksi pengguna dengan browser hanya sebatas melihat informasi, tetapi tidak dapat mengolah informasi yang dihasilkan. Halaman web dinamis adalah halaman
6
Bahasa PHP (atau PHP: Hypertext Preprocessor) merupakan sebuah
scripting yang menyatu dengan tag-tag HTML. PHP dieksekusi di server, dan digunakan dalam pembuatan web dinamis Tujuan dari bahasa scripting ini adalah untuk membuat aplikasi-aplikasi yang dijalankan pada teknologi web. Aplikasi pada umumnya akan memberikan hasil pada web browser, tetapi prosesnya dijalankan di web server (Farid 2002). .
Menurut Luthfie (2005), PHP tidak termasuk bahasa pemrograman. Bahasa PHP merupakan sebuah scripting yang menyatu dengan kode-kode (tag) HTML, menggunakan dasarbahasa C, Java, atau Perl, lalu dijalankan (dieksekusi) oleh
server sehingga menghasilkan sebuah web yang dinamis. Menurut Kristanto (2010), PHP dirancang untuk dapat bekerja sama dengan database server dan dibuat sedemikian rupa, sehingga pembuatan dokumen HTML yang dapat mengakses database menjadi lebih mudah. Kelebihan PHP diantaranya bersifat
open source (dapat diperoleh secara gratis), mudah dipelajari, mudah digunakan bersama kode HTML, dapat dijalankan oleh seluruh browser, dapat meningkatkan kecepatan proses script, mempunyai fleksibilitas yang tinggi, dan selalu mengikuti perkembangan teknologi.
Model Komunikasi Online
Menurut Warschauer (2001), komunikasi online adalah kegiatan membaca, menulis, dan berkomunikasi melalui komputer yang dihubungkan dengan sebuah jaringan. Komunikasi online pertama kali dikembangkan oleh peneliti ARPANET pada tahun 1969 untuk mengirimkan pesan melalui komputer. Komunikasi online
secara umum terbagi menjadi 3 jenis, yaitu :
1. Synchronous communication, merupakan jenis komunikasi online berbasis mediasi komputer yang tersinkronisasi secara langsung. Beberapa orang dapat saling berinteraksi secara langsung dengan menggunakan komputer pada saat yang sama, contohnya komunikasi dengan menggunakan chat software atau
discussion software.
2. Asynchronous communication, merupakan jenis komunikasi online yang menghubungkan beberapa orang secara tidak simultan, contohnya komunikasi menggunakan program seperti e-mail.
3. Reading and writing online documents, merupakan jenis komunikasi tidak langsung dengan media dokumen melalui halaman-halaman di internet.
Usaha Kecil dan Menengah
7
Rp10 000 000 000 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; dan (2) memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2 500 000 000 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp50 000 000 000 (lima puluh milyar rupiah).
Tabel 1 Perbandingan jumlah usaha di Indonesia tahun 2007-2008a
Indikator
Jumlah Usaha (ribu unit)
Perkembangan (%)
Pangsa (%)
2007 2008 2007-2008 2007 2008
Usaha Mikro 49 287 50 698 2.86 98.91 98.9
Usaha Kecil 498.6 520.2 4.34 1.00 1.01
Usaha Menengah 38.3 39.6 3.59 0.08 0.08
UMKM 49 824 51 257 2.88 99.99 99.99
Usaha Besar 4.5 4.4 -2.04 0.01 0.01
a
Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM (2009)
UKM mampu menyerap banyak tenaga kerja. Kecenderungan menyerap banyak tenaga kerja membuat usaha kecil dan menengah intensif dalam menggunakan sumber daya alam lokal. Pertumbuhan industri kecil dan menengah akan menimbulkan dampak positif terhadap peningkatan tenaga kerja, pengurangan jumlah kemiskinan, pemerataan dalam distribusi pendapatan, dan pembangunan ekonomi pedesaan (Kuncoro et al. 1996).
Sektor usaha kecil dan menengah perlu mendapat perhatian dari sisi kebijakan. Peran industri kecil di pedesaan sebagai seedbed bagi pengembangan industri, dan sebagai pelengkap produksi pertanian bagi penduduk miskin. Usaha kecil dan menengah memegang peranan penting dalam ekspor nonmigas. Pada tahun 1990 total ekspor nonmigas mencapai 1,03 juta dollar atau menempati peringkat kedua setelah ekspor dari kelompok aneka industri (Kuncoro et al. 1996).
Tabel 2 Kontribusi usaha dalam industri manufaktura Jenis Industri Jumlah Usaha
(ribu unit)
Jumlah Tenaga Kerja (juta orang)
Industri Mikro 3 043 6.85
Industri Kecil 171 1.58
Industri Menengah 18.3 1.99
Industri UMKM 3 233 10.4
Industri Besar 1.92 1.84
a
Sumber: Badan Pusat Statistik (2008)
Agroindustri
8
dihasilkan oleh hewan). Proses yang digunakan mencakup pengubahan melalui perlakuan fisik atau kimiawi, penyimpanan, pengemasan dan distribusi.
Agroindustri menurut Baharsjah (1992) dalam Samosir (2006) adakah cara untuk mengubah bahan mentah pertanian menjadi barang jadi ataupun setengah jadi. Agroindustri dapat memberikan peran penting dalam perekonomian di negara berkembang. Agroindustri memiliki peran penting karena mampu meningkatkan produk domestik bruto (PDB), meningkatkan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, meningkatkan pangsa pasar dan ekspor, meningkatkan pendapatan petani, dan mempersiapkan Indonesia menuju negara industri baru.
Saragih (2001) dalam Samosir (2006) menjelaskan bahwa sektor agroindustri adalah industri yang mempunyai hubungan kuat dengan pertanian. Hubungan berbentuk sumber input atau output yang digunakan di bidang pertanian. Agroindustri mencakup beberapa kegiatan, antara lain :
a. Industri hasil pengolahan pertanian dalam bentuk setengah jadi dan produksi akhir seperti industri minyak sawit, industri pengalengan ikan.
b. Industri penanganan hasil pertanian segar, seperti industri pembekuan ikan. c. Industri pengadaan sarana produksi pertanian, seperti pupuk dan pestisida. d. Industri pengadaan alat pertanian dan agroindustri lain, seperti traktor
pertanian, dan sebagainya.
METODE
Kerangka Pemikiran Penelitian
Usaha kecil dan menengah (UKM) saat ini merupakan sektor usaha yang prospektif di Indonesia. Salah satu sektor potensial untuk pengembangan UKM adalah sektor agroindustri, karena Indonesia memiliki keunggulan komparatif dari aspek bahan baku. Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2009, saat ini terdapat sekitar 52.7 juta unit UKM yang berdiri di Indonesia.
Menurut data Badan Pusat Statistik (2008), sektor UKM secara kumulatif memberikan nilai produk domestik bruto (PDB) kepada perekonomian sebesar 56% dari total keseluruhan PDB. Kontribusi UKM tersebut relatif sangat kecil jika dibandingkan dengan pendapatan dari industri besar. Industri besar mampu menyumbang 44% dari total nilai PDB dengan jumlah unit usaha hanya berkisar 4300 unit atau 0.01% dari total seluruh usaha yang ada di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan UKM secara ekonomi belum optimal.
Pertumbuhan UKM agroindustri didasari inisiatif pelaku usaha di daerah yang melihat adanya potensi bahan baku yang melimpah dan belum diolah secara maksimal. Potensi bahan baku tersebut belum dapat tergali dengan maksimal karena kendala yang dialami UKM. Proses produksi UKM terutama skala kecil umumnya masih dilakukan dengan teknologi tradisional yang kurang efisien. Dampaknya secara harga jual produk UKM akan sulit bersaing dengan produk industri besar yang juga memproduksi produk sejenis dengan lebih efisien.
9
terjadi ketika jumlah permintaan konsumen besar, namun jumlah bahan baku yang tersedia tidak memadai.
Informasi penambahan jumlah UKM secara kuantitatif juga diperlukan untuk meningkatkan kontribusi UKM terhadap perekonomian. Saat ini masih banyak sektor agroindustri yang minim suplai produk ke pasar karena kurangnya pelaku usaha. Hal ini dapat menjadi peluang usaha bagi calon pelaku UKM baru yang berminat. Calon UKM baru akan membutuhkan informasi mengenai pendirian sebuah UKM, terutama dari analisis kelayakan usaha.
Berdasarkan uraian di atas, diperlukan suatu layanan informasi mengenai UKM agroindustri. Layanan informasi UKM berisi informasi yang dibutuhkan oleh pengguna, meliputi kelayakan usaha, informasi bahan baku serta ketersediaan pasar, serta aspek lain yang terkait pendirian UKM agroindustri. Layanan informasi UKM tersebut juga memerlukan fitur komunikasi online yang memberi kesempatan pengguna berinteraksi dengan pemilik informasi.
Gambar 1 Kerangka pemikiran penelitian
Pendekatan Sistem
10
untuk menyelesaikan masalah dan (2) penyusunan suatu model kuantitatif untuk membantu keputusan secara rasional. Tahapan dalam pendekatan sistem yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis kebutuhan, formulasi masalah, identifikasi sistem, pemodelan, dan verifikasi sistem.
1. Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan merupakan tahap awal dari pengkajian suatu sistem. Pada tahap ini dideskripsikan kebutuhan-kebutuhan dari setiap pelaku yang terlibat dalam sistem. Menurut Marimin (2004), analisis kebutuhan selalu menyangkut interaksi antara respon yang timbul dari seorang pengambil keputusan terhadap jalannya sistem. Analisis ini dapat meliputi hasil suatu survei, pendapat ahli, diskusi, observasi lapangan, dan sebagainya. Pelaku yang terlibat dalam sistem ini adalah masyarakat, pengusaha UKM, dan pemerintah.
Analisis kebutuhan dari masing-masing pelaku adalah sebagai berikut: a. Informasi mengenai komoditas pertanian yang terdapat dalam database.
Informasi ini terdiri dari profil komoditas, pohon industri, potensi komoditas, harga komoditas, dan gambar komoditas. Informasi profil komoditas dapat berisi syarat tumbuh, budidaya komoditas, sebaran komoditas, dan informasi lain yang berkaitan dengan komoditas.
b. Informasi mengenai produk olahan dari komoditas, meliputi profil produk, dan gambar produk.
c. Informasi mengenai teknologi pengolahan produk, meliputi proses, diagram alir proses, dan skala teknologi.
d. Informasi mengenai pemasaran produk.
e. Informasi mengenai aspek lingkungan dari UKM yang akan didirikan. f. Informasi mengenai aspek manajemen usaha dari UKM yang akan didirikan. g. Informasi mengenai biaya investasi, meliputi jenis barang yang dibutuhkan,
jumlah, harga per item, satuan, total biaya, umur ekonomis, biaya penyusutan, dan nilai sisa dari komponen investasi.
h. Informasi mengenai biaya tenaga kerja, meliputi jabatan pekerja, jumlah pekerja, gaji per bulan, total gaji, serta total gaji kumulatif selama 1 tahun. i. Informasi mengenai biaya variabel, meliputi jenis barang yang dibutuhkan,
jumlah, harga per item, satuan, total biaya, dan total biaya kumulatif
j. Informasi mengenai biaya tetap, meliputi jenis barang yang dibutuhkan, jumlah, harga per item, satuan, total biaya, dan total biaya kumulatif selama 1 tahun.
k. Informasi mengenai proyeksi pemasukan pendapatan usaha, meliputi jenis pemasukan, jumlah, satuan, harga jual, total penerimaan, dan total penerimaan kumulatif selama 1 tahun.
l. Informasi mengenai laba rugi usaha, meliputi proyeksi keuangan, dan jumlah laba/rugi usaha.
m. Aspek kelayakan finansial, meliputi bunga efektif, NPV, payback period, dan benefit per cost ratio.
n. Informasi tambahan mengenai UKM, meliputi informasi seputar UKM, informasi pendirian UKM, dan panduan membuat business plan.
o. Informasi interaktif melalui komunikasi dengan pengelola sistem.
11
untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan mana saja yang dapat dipenuhi oleh sistem yang dikembangkan. Hasil analisis kebutuhan selanjutnya digunakan sebagai input untuk mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan sistem.
2. Formulasi Permasalahan
Formulasi permasalahan merupakan tahapan untuk merumuskan permasalahan yang dihadapi berdasarkan kebutuhan-kebutuhan yang telah diidentifikasi dari masing-masing pelaku. Permasalahan dapat dikenali melalui kebutuhan-kebutuhan yang saling kontradiktif akibat kelangkaan sumberdaya dan perbedaan kepentingan (Hartrisari 2007).
Tabel 3 Matriks kebutuhan informasi pengguna AGROIND v.1.0
Kelompok Informasi
Pengguna Sistema
Pemerintah Masyarakat Pengusaha
UKM
Komoditas
Profil Komoditas √ √ √
Pohon Industri √
Potensi Komoditas √ √
Harga Komoditas √ √ √
Gambar √ √
Produk Olahan
Profil Produk √ √ √
Gambar Produk √ √ √
Teknologi Pengolahan
Proses pengolahan √ √
Diagram alir √ √
Pemasaran Produk √ √ √
Aspek manajemen usaha √ √
Aspek Lingkungan √ √
Biaya Investasi √ √
Biaya Tenaga Kerja √ √
Biaya Variabel √ √
Biaya Tetap √ √
Proyeksi Pemasukan √ √
Analisis Laba Rugi √ √
Aspek Finansial dan Kelayakan
√ √
Informasi Pendirian UKM √ √
Informasi pembuatan
business plan
√ √
Informasi seputar UKM √ √
Komunikasi Online √ √ √
aKeterangan : √
membutuhkan informasi
12
dihadapi UKM antara lain belum adanya informasi secara lengkap dan terpadu yang terpusat untuk beberapa jenis produk olahan agroindustri. Selain itu, masyarakat yang ingin mengetahui informasi juga membutuhkan penjelasan mengenai hal-hal spesifik yang dapat dijelaskan dengan berinteraksi langsung dengan sumber informasi. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem informasi yang bermanfaat dan terintegrasi dengan baik dengan tampilan antar muka yang mudah digunakan oleh pengguna dari berbagai kalangan.
3. Identifikasi Sistem
Identifikasi sistem merupakan suatu rantai hubungan antara pernyataan dari kebutuhan-kebutuhan dengan pernyataan khusus dari masalah yang harus dipecahkan untuk mencukupi kebutuhan tersebut (Eriyatno 2003). Pada tahap ini, pengkaji sistem mencoba memahami mekanisme yang terjadi dalam sistem. Hal ini dimaksudkan untuk mengenali hubungan antara “pernyataan kebutuhan” dengan “pernyataan masalah” yang harus diselesaikan dalam rangka memenuhi kebutuhan tersebut (Hartrisari 2007). Hasil identifikasi sistem selanjutnya dapat digambarkan dalam sebuah diagram input-output. Diagram input-output model sistem informasi dan komunikasi online UKM agroindustri digambarkan dalam diagram pada gambar 2.
13
Pada Gambar 2, input terkontrol yang berperan penting dalam mengubah kinerja sistem selama pengoperasian adalah data biaya, meliputi biaya investasi, biaya tenaga kerja, biaya variabel, dan biaya tetap. Data biaya akan diolah menjadi output berupa proyeksi pemasukan dan keputusan kelayakan investasi.
Output yang dikehendaki tersebut diharapkan menjadi pedoman bagi calon pengusaha UKM untuk menentukan kelayakan sebuah usaha yang akan dijalani.
Output yang tidak dikehendaki memberi gambaran permasalahan yang terjadi dalam sistem. Output tersebut akan dikendalikan oleh manajemen agroindustri sehingga input selanjutnya dapat memberi masukan data yang lebih baik.
4. Pemodelan Sistem
Pengembangan model merupakan bagian dari pemecahan masalah berdasarkan teori pendekatan sistem (Marimin 2004). Pengembangan prototipe sistem informasi dan komunikasi online UKM agroindustri dilakukan melalui tahapan pemodelan sistem. Tahapan pemodelan sistem dalam penelitian ini meliputi penyusunan data flow diagram (DFD), pembuatan model yang terdiri dari model data konseptual, model data fisik, model analisis kelayakan finansial simulasi kelayakan, komunikasi online, serta penyusunan website.
5. Verifikasi Sistem
Verifikasi model dilakukan untuk menguji model yang telah diimplementasikan dalam aplikasi komputer. Wasson (2006) menjelaskan bahwa verifikasi dilakukan dengan menggunakan data aktual untuk memastikan bahwa model telah dibuat dengan benar sesuai spesifikasi yang diinginkan. Tahapan verifikasi dilakukan untuk mengetahui kemungkinan terjadi kesalahan pada
script, tampilan, serta informasi yang terdapat dalam web. Perbaikan akan dilakukan apabila keluaran program tidak sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian dilakukan dengan menggunakan data aktual untuk mengetahui apakah keluaran (output) program ini telah layak untuk digunakan dan telah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.
DESAIN SISTEM
Deskripsi AGROIND v.1.0
AGROIND v.1.0 merupakan nama yang diberikan untuk program aplikasi sistem informasi dan komunikasi usaha kecil menengah (UKM) agroindustri. AGROIND v.1.0 merupakan rancangan awal dari sistem informasi yang berbasis
web untuk menyajikan informasi mengenai UKM agroindustri. AGROIND v.1.0 dirancang untuk membantu pengusaha, investor, serta masyarakat dalam memperoleh informasi yang terstruktur mengenai aspek-aspek yang dipertimbangkan dalam pendirian suatu UKM agroindustri. AGROIND v.1.0 menyediakan informasi yang cepat, tepat, dan terintegrasi yang dapat mendukung perkembangan UKM agroindustri.
14
komoditas pokok dari produk-produk olahan tersebut. Selain itu, AGROIND v.1.0 juga memfasilitasi komunikasi langsung antara pengelola sistem atau pemilik informasi dengan masyarakat pengguna sistem. Spesifikasi sistem yang digunakan untuk menampilkan informasi akan digunakan dalam pembuatan rancang bangun dan kemudian diimplementasikan berupa pengembangan perangkat lunak berbasis
web.
Gambar 3 Konfigurasi model AGROIND v.1.0
Sistem manajemen dialog (user interface) merupakan bagian yang berfungsi untuk menghubungkan pengguna dengan sistem AGROIND v.1.0. Sistem manajemen dialog dirancang dengan prinsip user friendly untuk mempermudah pengguna (user) berinteraksi dengan sistem AGROIND v.1.0. dalam tampilan informasi dan simulasi evaluasi finansial. Sistem manajemen dialog dapat menerima masukan (input) dari pengguna dan menampikan keluaran (output) sesuai dengan yang diinginkan oleh pengguna. Masukan dari pengguna dapat berupa suatu perintah atau data aktual pada suatu perusahaan. Keluaran yang ditampilkan oleh sistem manajemen dialog berupa informasi dalam bentuk pernyataan, tabel, dan informasi dalam bentuk cetak (hardcopy).
Pusat pengolahan merupakan modul utama yang berfungsi mengendalikan sistem manajemen dialog, mengendalikan akses data ke modul sistem manajemen basis data, dan mengendalikan proses pada model evaluasi finansial. Pusat pengolahan merupakan modul yang berperan mengintegrasikan bagian-bagian yang lain sehingga membentuk kesatuan AGROIND v.1.0.
Menurut Cahyadi (2005), sistem manajemen basis data pada suatu sistem penilaian merupakan modul yang berfungsi untuk mengelola data, baik data empirik yang dimasukkan oleh pengguna (data dinamis), maupun data-data penunjang yang berfungsi sebagai keterangan (data statis). Sistem manajemen basis data AGROIND v.1.0 terdiri dari tiga komponen data utama, yaitu:
1. Data komoditas, berisi data umum pengenalan suatu komoditas
15
3. Data evaluasi finansial, berisi data yang terkait dengan pembiayaan pendirian suatu UKM agroindustri.
Komponen data utama tersebut akan ditampilkan menjadi sebuah kumpulan informasi seperti terlihat pada Gambar 4.
Gambar 4 Kumpulan informasi yang dihasilkan AGROIND v.1.0
Model evaluasi finansial pada AGROIND v.1.0 dirancang berdasarkan kriteria kelayakan usaha. Kriteria kelayakan usaha yang digunakan adalah Net Present Value, Benefit/Cost Ratio, dan Payback Period. Masukan dari model evaluasi finansial berasal dari pengguna atau database awal yang dimasukkan oleh administrator.
Desain Model Basis Data
Perancangan basis data dimulai dengan analisis aliran data dalam sistem, kemudian dilanjutkan dengan perancangan model data konseptual, dan implementasi model data konseptual ke dalam model data fisik. Hasil analisis aliran data dapat digambarkan dalam bentuk Data Flow Diagram (DFD). Model DFD merupakan gambaran sistem dalam bentuk jaringan atau grafis dari sudut pandang data yang diproses. Model DFD tingkat 0 dapat dilihat pada gambar 5.
DFD mampu menggambarkan kegiatan-kegiatan yang berlangsung paralel. Pembuatan DFD dilakukan bertahap untuk memudahkan penggambaran aliran data. Proses aliran data AGROIND v.1.0 diperinci dengan DFD level 1 dan 2.
16
Gambar 5 DFD level 0 AGROIND v.1.0
Gambar 6 DFD level 1 AGROIND v.1.0
17
dalam sistem. Data tersebut kemudian menjadi informasi yang tersampaikan kepada pengguna.
Model DFD level 1 menunjukkan interaksi proses dengan seluruh database
yang terdapat dalam sistem. Database data usaha mencakup data-data yang dimasukkan secara manual ke dalam AGROIND v.1.0 oleh operator atau administrator. Database data usaha meliputi bahan baku, produk, teknologi, lingkungan, manajemen, pemasaran, biaya tetap, biaya investasi, biaya variabel, biaya tenaga kerja, serta pemasukan.
Database keuangan pada DFD level 1 merupakan data-data yang tersimpan dalam sistem setelah proses kalkulasi kelayakan. Database keuangan bersifat dinamis, merujuk aktivitas yang dilakukan pada proses input data atau update data.
Diagram DFD level 2 menjelaskan tentang proses-proses yang terjadi pada DFD level 1, meliputi proses input data (gambar 7), update data (gambar 8), kalkulasi kelayakan (gambar 9), serta simulasi kelayakan (gambar 10). Simulasi kelayakan yang ditunjukkan dalam bentuk DFD level 2 (gambar 10) merupakan
database imajiner atau database sementara yang tidak tersimpan dalam sistem.
18
Gambar 8 DFD level 2 proses update data AGROIND v.1.0
Proses input data dan update data dapat dibagi menjadi 11 proses. Setiap proses merupakan pemecahan atau pengelompokan data ke dalam database yang lebih spesifik. Proses kalkulasi kelayakan (gambar 9) terdiri dari kalkulasi outflow, kalkulasi laba rugi, serta kalkulasi analisis kelayakan. Masukan dari proses kalkulasi outflow berasal dari database biaya.
Gambar 9 DFD level 2 proses kalkulasi kelayakan AGROIND v.1.0
19
Gambar 10 DFD level 2 proses simulasi kelayakan (evaluasi finansial) AGROIND v.1.0
Aliran data dan proses pada DFD level 2 sudah cukup menggambarkan keseluruhan model AGROIND v.1.0 sehingga pada tahap selanjutnya DFD level 2 ini dapat digunakan sebagai dasar penyusunan model data konseptual yang menggambarkan hubungan antar entitas di dalam sistem tanpa mempertimbangkan detail implementasi fisiknya. Gambar 11 menyajikan model data konseptual AGROIND v.1.0.
Berbeda dengan model data konseptual, model data fisik memperlihatkan hasil implementasi entitas dalam bentuk hubungan antar tabel. Model data fisik disusun dengan format database MySQL berdasarkan model data konseptual yang telah dibuat sebelumnya. Model data fisik AGROIND v.1.0 dibangun berdasarkan model data konseptual AGROIND v.1.0. Model ini menggambarkan diagram hubungan antar entitas di dalam sistem dengan memperhatikan detail implementasinya.
20
Keterangan : Satu masukan pada tabel A berhubungan dengan satu atau banyak masukan pada tabel B atau tidak sama sekali.
Satu masukan pada tabel A berhubungan dengan satu atau banyak masukan pada tabel B. Satu masukan pada tabel A berhubungan dengan satu masukan pada tabel B.
Gambar 11 Model data konseptual AGROIND v.1.0
Desain Model Evaluasi Finansial
21
Menurut Umar (2000), dalam rangka mencari ukuran yang menyeluruh sebagai dasar penerimaan atau penolakan atas pengurutan suatu proyek, telah dikembangkan berbagai cara yang dinamakan kriteria investasi. Kriteria investasi yang digunakan adalah Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio, dan
Payback Period.
1. Net Present Value (NPV)
Net Present Value (NPV) adalah metode untuk menghitung selisih antara nilai investasi sekarang dan nilai penerimaan kas bersih di masa yang akan datang pada tingkat bunga tertentu. Rumus menghitung NPV adalah sebagai berikut :
Keterangan :
NPV = Nilai Bersih Sekarang (Net Present Value)
Bt = total pendapatan yang diperoleh pada tahun ke-t (Rp) Ct = total biaya yang dikeluarkan pada tahun ke-t (Rp) i = tingkat suku bunga yang digunakan (%)
t = umur proyek (tahun) n = jumlah tahun
Kriteria NPV dikategorikan menguntungkan dan layak diusahakan apabila perhitungan yang dilakukan menghasilkan NPV positif atau nol. Jika hasil NPV negatif, maka investasi dikategorikan tidak layak.
2. Net Benefit Cost Ratio
Net Benefit Cost Ratio merupakan angka perbandingan antara jumlah
present value yang bernilai positif dan negatif (modal investasi). Perhitungan ini dilakukan untuk melihat berapa kali lipat manfaat yang diperoleh dari biaya yang dikeluarkan. Rumus menghitung Net B/C ratio adalah sebagai berikut (Umar 2000) :
/ ∑ 0
∑ 0
Benefit Cost Ratio (B/C Ratio) juga dapat dibuat dalam bentuk persamaan perbandingan antara total penerimaan kotor dan total biaya produksi. Persamaan yang digunakan untuk menghitung B/C Ratio adalah :
/
Kriteria keputusan yang diambil dalam menentukan kelayakan Net B/C ratio
adalah :
• Jika B/C ratio≥ 1 maka proyek dikategorikan layak diterima
22
3. Payback Period
Payback Period (PBP) merupakan jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan seluruh investasi yang dikeluarkan untuk mendirikan suatu usaha dan dihitung berdasar aliran kas bersih. Rumus perhitungan PBP adalah sebagai berikut (Umar 2000) :
Keterangan :
n = Periode investasi saat nilai kumulatif Bt-Ct negatif yang terakhir (tahun)
m = nilai kumulatif Bt-Ct negatif yang terakhir (Rp) Bn = benefit bruto tahun ke-n (Rp)
Cn = benefit bruto tahun ke-n (Rp)
Penyusunan Program Berbasis Web
Tahap penyusunan program berbasis web adalah kegiatan
mentransformasikan model yang telah dibuat ke dalam sebuah program. Diagram alir untuk model AGROIND v.1.0 diperlihatkan oleh gambar 12. Perangkat lunak AGROIND v.1.0 dibuat dengan menggunakan komputer dengan spesifikasi sebagai berikut :
- Processor : Pentium 1.5 GHz
- RAM : 512 MB
- HDD space : 80 GB - Modem
Perancangan desain AGROIND v.1.0 memerlukan perangkat lunak, antara lain Microsoft Word, Microsoft Excel, Microsoft Visio, Notepad, Adobe Dreamweaver CS4, XAMPP, Database Management System (DBMS) MySQL, dan Mozilla Firefox. Perangkat lunak Adobe Dreamweaver merupakan aplikasi penyunting halaman web. Perangkat lunak ini digunakan karena mekanisme penggunaannya yang mudah. Aplikasi tersebut dilengkapi editor HTML,PHP, editor form, serta fitur untuk memanipulasi grafis.
Komputer berbasis Windows pada dasarnya tidak dapat menerjemahkan bahasa PHP. Sehingga terlebih dahulu harus dilengkapi dengan aplikasi server.
Aplikasi XAMPP digunakan untuk menerjemahkan bahasa PHP ke dalam
browser. XAMPP juga memiliki fitur editor database MySQL, yang diberi nama
PHPMySQL. Database AGROIND v.1.0 dirancang menggunakan fitur
PHPMySQL tersebut. Database akan dihubungkan dengan rancangan desain di Adobe Dreamweaver. Rancangan tersebut dibuat halaman per halaman berbentuk
23
benar login sebagai
Teknologi Manajemen Biaya Lingkungan Variabel
biaya
investasi Biaya Tetap
Tenaga
Plan About Help
Business
Help Komunikasi
Online
Manajemen Lingkungan Biaya Investasi
Variabel Inflow Outflow Laba Rugi Analisis Finansial
Biaya Variabel biaya
investasi Biaya Tetap Tenaga
Outflow Laba Rugi Analisis Finansial
end
Keterangan :
Awal atau akhir suatu sistem proses
Proses Dokumen atau kelompok informasi
Manual input
Pilihan keputusan
Database
Arah pengaksesan sistem
24
AGROIND v.1.0 terdiri dari dua modul, yaitu modul aplikasi yang terdapat dalam folder c:/xampp/htdocs/ukm dan file database bernama ukm.sql. Modul aplikasi dalam folder ukm berisi file-file program berbasis PHP yang menjadi antarmuka dengan pengguna dan coding program. Setelah program dirancang, paket modul AGROIND v.1.0 kemudian diunggah ke sebuah server online oleh administrator agar pengguna dapat mengoperasikannya.
AGROIND v.1.0 dirancang sebagai program aplikasi yang berjalan di seluruh platform atau sistem operasi. Pengguna tidak memerlukan proses instalasi tambahan dalam menjalankan AGROIND v.1.0. Hal ini diperlukan karena target penggunaan aplikasi yang luas dan sifat aplikasi yang dinamis. Kode pemrograman PHP akan ditransformasikan oleh browser internet seperti Mozilla Firefox, Internet Explorer, dan sebagainya. Browser tersebut dapat berjalan di semua platform, sehingga AGROIND v.1.0 dapat diakses di semua platform.
AGROIND v.1.0 akan online segera setelah diunggah dan kemudian dapat diakses melalui browser internet.
Perangkat lunak yang diperlukan bagi pengguna untuk mengakses AGROIND adalah sistem operasi Windows XP atau Linux dan browser Mozilla Firefox atau Internet Explorer. Komputer pengguna harus terhubung dengan jaringan internet untuk dapat mengakses AGROIND v.1.0.
Tampilan halaman administrator dapat diakses melalui tahap login sebagai administrator. Halaman administrator memiliki fasilitas untuk meng-edit data, meliputi penambahan entri dara baru, mengubah data yang sudah ada, atau menghapus data. Setiap halaman informasi di tampilan halaman administrator dilengkapi combobox serta tombol edit. Halaman administrator juga dilengkapi fasilitas untuk berinteraksi dengan pengguna teregistrasi melalui menu komunikasi online.
Tampilan halaman pengguna teregistrasi dilengkapi dengan fitur untuk melakukan simulasi kelayakan usaha. Data yang dimasukkan pengguna teregistrasi bersifat sementara dan tidak mengubah database yang tersimpan. Informasi keuangan hasil perubahan dari pengguna teregistrasi spesifik sesuai kustomisasi data yang dimasukkan pengguna, tidak berpengaruh terhadap tampilan data pengguna lain. Perubahan secara permanen data-data yang dianggap kurang akurat hanya dapat dilakukan oleh administrator.
Fitur lain yang diberikan bagi pengguna adalah akses untuk berkomunikasi dengan pengelola sistem atau administrator melalui menu komunikasi online.
Komunikasi bersifat interaktif apabila administrator sedang aktif mengakses AGROIND v.1.0. Pengguna dapat juga bertanya melalui fasilitas e-mail apabila pada saat tersebut status administrator sedang tidak aktif. Pengguna nantinya akan mendapatkan respon yang dibutuhkan setelah administrator kembali aktif.
HASIL DAN PEMBAHASAN
25
juga menyajikan informasi produk-produk olahan serta seluruh aspek yang berkaitan dengan kelayakan usaha. Pengoperasian AGROIND v.1.0 melalui
server tidak memerlukan proses instalasi.
Keluaran yang dihasilkan dari program ini adalah informasi yang lengkap bagi para calon pengusaha produk olahan agroindustri. Dalam penggunaannya, pengusaha agroindustri akan memilih produk yang akan mereka kembangkan sesuai minat dan kemampuan finansial. Pengguna program ini akan mendapatkan gambaran mengenai teknologi proses, dan analisis kelayakan finansial produk olahan agroindustri. Penulis akan membahas AGROIND v.1.0 ini dengan menggunakan data studi kelayakan usaha kerupuk jamur tiram.
Gambar 13 Contoh tampilan halaman pembuka AGROIND v.1.0
26
informasi biaya tetap, biaya variabel, biaya tenaga kerja, biaya investasi, proyeksi pemasukan, analisis laba rugi, dan kelayakan finansial.
Tampilan halaman awal yang muncul ketika AGROIND v.1.0 dibuka adalah tampilan home (gambar 13). Tampilan halaman home atau halaman pembuka menggambarkan isi dari website secara umum. Halaman pembuka berisi artikel pembuka mengenai pengenalan sistem AGROIND v.1.0 secara umum dan informasi pengantar mengenai agroindustri dan UKM.
Informasi yang disajikan pada AGROIND v.1.0 dikelompokkan berdasarkan komoditas dan produk olahan komoditas tersebut. Verifikasi AGROIND v.1.0 dilakukan dengan memasukkan data sekunder mengenai informasi komoditas jamur tiram dan produk olahan keripik jamur tiram. Data sekunder merujuk pada penelitian Fatma (2002) mengenai studi kelayakan industri kerupuk jamur tiram. Pemilihan komoditas jamur tiram didasarkan pada potensi jamur tiram yang menguntungkan dari segi ekonomis maupun gizi. Jamur tiram memiliki protein yang lebih tinggi dari daging ayam. Selain itu, pertumbuhan produksi jamur tiram meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Data pertumbuhan produksi jamur tiram dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4 Data produksi jamur tiram wilayah Jawa Barat per tahuna
Tahun Produksi (ton)
2005 1 278
2006 1 661
2007 2 160
2008 2 808
2009 3 650b
a
Sumber : Riyanto, S dan Dadang WI., 2009 dalam Fatma (2002)
b
Estimasi data
Informasi dalam AGROIND v.1.0 berdasarkan kewenangannya dapat diakses oleh administrator, pengguna terdaftar, dan pengguna umum. Administrator dapat mengakses seluruh informasi yang tersedia dalam AGROIND v.1.0. Administrator juga memiliki kewenangan untuk mengubah data, menambah data, menghapus data, dan berinteraksi dengan pengguna terdaftar.
Menu registrasi (gambar 14) digunakan bagi pengguna yang ingin mendaftar ke dalam sistem AGROIND v.1.0. Pengguna terdaftar memiliki hak untuk melihat seluruh informasi, berkomunikasi dengan administrator melalui menu komunikasi
online, serta melakukan simulasi kelayakan finansial. Pengguna umum yang tidak mendaftar juga dapat mengakses informasi dan berkomunikasi, namun tidak dapat mengakses simulasi kelayakan finansial. Pengguna yang telah terdaftar dapat mengakses AGROIND v.1.0 pada kunjungan berikutnya melalui menu login.
asi. Menu in
usiness plan sedur Pendirian UKM
usiness Plan
ta Agroindustri & UK
Lingkung
n industri, ogi pengolah
alaman regis
n dalam A Struktur in i tambahan
mbahan (ba groindustri d mbahan dib
duk terdiri d omoditas, re
.
rmasi dan Online UKM
dustri
a Variabel Biaya T mulasi pengguna
Finansial
NPV Net B/
masi AGRO
gin AGROIN
v.1.0 dap GROIND v. si komodita diri dari pro serta penje n menggun rmasi inti y
dari profil k ekomendasi
Tetap Tenaga Kerj
/C
OIND v.1.0
ND v.1.0
pat dilihat 1.0 terdiri d as-produk, i produk ol
Online
28 a ataupun k informasi p gelolaan usa
Informasi yang suda upakan data m sistem. D a simulated
upakan peru gguna, dan t a simulated d
a ketika ko
lated hanya Aspek bia asukan, an
eksi pemas a kriteria kel
mbar 16 Co
Pengguna rmasinya m Daftar kom an “Jamur an komodi ggunakan d ya informasi
si teknologi da antara pr komoditas y
proses peng aha, aspek p
i aspek bia ah ditetapka a yang dipe Data fixed h
d diperoleh ubahan data tidak akan d digunakan u ondisi-kond a dapat diak aya dalam A alisis laba sukan menj i mengenai
i pengolaha roduk deng yang berbe golahan pro pasar, flowch
aya dalam A an (fixed) eroleh saat hanya dapa h dari peng a sementara
disimpan se untuk melih disi dalam a kses oleh pe
AGROIND rugi, dan adi data In
aha NPV, Pa
lan pilihan i
ND v.1.0 da u “Komodi muat data ko
itekan, mak i gambar der komodit
komoditas j
an produk m gan produk y eda. Inform
oduk, aspek
hart proses, AGROIND dan data s
Input oleh at ditambah gguna AG analisis f
nput untuk
ayback Peri
informasi k
apat melihat itas Lain” p omoditas ya
ka browser
16. AGRO tas jamur t
jamur tiram
merupakan yang lain d asi teknolo k lingkunga , dan aspek
v.1.0 seca simulasi (si
h administra atau dihapu GROIND v.
aspek biaya anen ke dal an aspek fin a diubah at ng telah terd ri dari komp finansial. K
mendapatk
iod, dan Ne
komoditas p
t daftar kom pada halam ang tersedia
r akan mem OIND v.1.0
iram dikare m yang terse
informasi ator dan di
us oleh adm .1.0. Data a yang dilak lam AGROI oditas yang han terdiri manajemen
terdiri dari Data fixed
isimpan ke ministrator.
simulated
kukan oleh IND v.1.0. u kelayakan aikan. Data
a, proyeksi biaya dan s laba rugi
ost.
IND v.1.0
ng tersedia ka (gambar
abase. Bila informasi asi dengan
Pro s dan ketera
i dengan in s, dan alte
untuk m dayaannya. I h kanan hala
ambar 18 C aman profil
Contoh tamp
pilan pohon
rofil komod
rupakan m dministrator
onomi, sya oditas. Hala ga, pohon in n (gambar stik setiap at diakses m
industri ko
ditas jamur t
menu yang tan yang ter
30 aman ini be uk olahan s
AGROIN mbuat tabel ap item pro
ci bb_id me genal dan k ng-masing.
Bila pili munculkan i 0 diverifika m, sehingga
g tersedia. Profil pro apat pada ha
r 19 Contoh
pohon indu sebuah kom uk olahan y
. Halaman informasi p asi dengan saat ini ha
oduk (gamb
h tampilan a
ustri menam fil produk.
alternatif pr
mpilan infor tuk dikemb ia akan dita produk ol dustri yang halaman pr entasikan pr si pilihan p ng terpisah
n kunci bb_
tas. Kunci b
ntara produk
ur Tiram” upuk jamur kan data s masi mengen
erupakan ha ormasi men
a produksi p mengenai pr g dapat dio ofil produk roduk akhir produk ola dari tabel
_id pada da bb_id terse k olahan d
ditekan, m tiram (gam ekunder pr nai produk
alaman pem
an jamur tira
genai gamba enjadi prod ada halaman mbar 19) m
olah dari k k. Halaman r pada poho ahan terseb
database k
atabase (la but berfung arat mutu pr
ek pemasar ode) untuk p n dalam ta
am
aran secara duk olahan. n alternatif merupakan komoditas. n alternatif
n industri. but dengan
komoditas. ampiran 1).
gsi sebagai moditasnya
wser akan AGROIND
puk jamur amur tiram
a informasi ra umum. roduk, latar
Gamb h lebih dari eberapa me pembuatan isah dari tab 21) berisi in
n, cara peng
r 21 Contoh jamur t
ntoh tampila
logi pembu i satu. Hal etode yang n produk ter bel databas
nformasi pr golahan, ser
tampilan h tiram
an halaman p
uatan produ rta flowchar
alaman tekn
profil produ
uk untuk s nakan satu AGROIND
gan membu Halaman te uatan suatu
rt proses.
nologi pemb
uk kerupuk
setiap prod
duk olahan duk dapat d mfasilitasi pi
32 il biaya dap ologi pembu a judul men
ajemen prod u yang ber masukkan da
u, manajem a informasi mpilkan dal r potensial iraan perm u, dan inform g ditampilka
al dan skala
Gambar 22
Aspek li gelolaan ling
ing bagi in
i mengenai pat diakses m
uatan produ nu di AGRO
duksi suatu risi informa ata struktur men rantai p
yang berh lam aspek
an data akt i studi kelay engan indus asar (gamba duk usaha k produk, ha intaan prod masi lain ya an dalam as a usaha. u usaha keci asi mengen r organisasi pasok, man hubungan d manajemen tual di lapa
yakan usah stri yang tel ar 22) merup kecil menen
arga produk duk, data p ang berhubu
pek pasar b
mpilan halam
merupakan ri usaha kec g melibatka
a, aspek lin tan yang te lan informa n bersifat u
ngan. Bebe ha memiliki lah ada sebe pakan menu
man aspek p
n menu ya cil menenga an bahan p
ngkungan, a rdapat di se asi ini diberi i aspek prod h. Aspek m u yang beris
nistrator dap asi, target,
produk, da gan pemasar ergantung p
pasar usaha
ang berisi ah. Informas
bervariasi b tri kecil rin
an data yan
si informasi tau bahan b
saran, serta an halaman pek produk” tan dengan merupakan rator dapat
iaan bahan n produksi, masi yang bergantung ntisan yang ng berbeda
i mengenai ukkan data P) produk, aran bahan . Informasi ediaan data
mur tiram
mengenai an menjadi baku tidak
ramah ling ta aspek bia Fatma (20 nder tersebu pek biaya d an, analisis
a aspek biay
aya investasi aya investas suatu usaha ung atau ba kerupuk jam
si. Rincian b
r 23 Contoh
aya Tetap aya tetap m
n biaya ya umlah produ
au bahan pe informasi ya terdiri da
i
si (gambar a. Biaya in angunan, pe mur tiram, a
biaya invest
h tampilan h
merupakan s ang dikelua oleh dari da IND v.1.0 m nai studi ke an untuk ver OIND v.1.0 tasi dapat di
halaman bia
salah satu b arkan setiap
a tetap yan
ng termasuk nganan limb atau data l
ND v.1.0 dij ri informasi ata aktual di merupakan d
elayakan ind rifikasi mod 0 terdiri dar
isis finansi ilihat pada l
aya investas
bagian biay p periode y ng dimaksud
k kategori B bah, peran ain menge
ijelaskan pa i mengenai i pasar atau data sekund dustri kerup del AGROIN ri komponen
al. Kompon
ya yang dik a tanah dan tuk pengola engkapan ka
lampiran 4.
si usaha keru
ya operasio yang tidak d yaitu bia
B3. Adminis ncangan ins nai pengel
ada menu a kelayakan u u studi kelay der merujuk
puk jamur t ND v.1.0. n biaya, pro
nen biaya
keluarkan u n penyiapa ahan jamur antor, dan
upuk jamur
onal. Biaya terkait lang aya listrik,
34 p dapat dilih
Biaya Va Biaya va uksi yang d a lampiran 6 ah tepung ta
Biaya Ten Biaya te ROIND v.1 mudahkan pe
g berbeda. S
Gambar 24 hat pada lam
ariabel ariabel ada dihasilkan. 6. Biaya va apioka.
naga Kerja enaga kerj .0 memisah engelompok Secara garis
Contoh tam kerupuk jam
kelayakan i, yaitu : ek 5 tahun. ur tiram Rp9 tas 100% se
si, dan biay mpiran 5.
alah biaya Secara gari ariabel yang
a merupak hkan antara kan dan pen besar biaya
mpilan halam mur tiram
finansial
9 000/kg elama 5 tahu
ya lain seba
yang besa is besar rin g terbesar u
kan salah a biaya teta nghitungan, a tenaga ker
man biaya te
usaha ker
un proyek.
againya. Sec
arnya berg ncian biaya untuk usaha
satu kom ap dan biay karena jum rja dapat dil
etap dan bia
rupuk jamu
cara garis b
gantung pad variabel da a kerupuk ja
mponen bia ya tenaga k mlah kolom lihat pada la
aya variabel
ur ini men
besar biaya
da jumlah apat dilihat
amur tiram
aya tetap. kerja untuk
kebutuhan ampiran 7.
l usaha
35
d. Penyusutan diasumsikan dihitung dengan metode garis lurus, dengan nilai sisa untuk fasilitas dan peralatan sebesar 25% dari nilai awal.
e. Masa tenggang waktu pembayaran kredit investasi dan modal kerja adalah satu tahun setelah kredit diambil dengan cicilan yang besarnya sama setiap tahun.
f. Pembayaan kredit modal kerja selama dua tahun.
g. Perbandingan antara modal sendiri dengan modal pinjaman adalah 40:60. h. Faktor tingkat suku bunga diasumsikan 20% per tahun.
i. Pajak penghasilan dihitung berdasarkan Gunadi (2000), yaitu penghasilan diatas 100 juta dikenakan pajak 10% dari 50 juta ditambah 15% dari 50 juta ditambah 30% dari pendapatan dikurangi 100 juta.
Proyeksi pemasukan dalam AGROIND v.1.0 memberi informasi mengenai pendapatan yang diperoleh usaha dalam kurun waktu tertentu. Potensi pendapatan pada usaha kerupuk jamur tiram hanya satu item, yaitu kerupuk mentah dengan volume 8 ton per bulan. Proyeksi pemasukan usaha dengan harga jual Rp9 000/kg adalah Rp73 494 000/bulan (lampiran 8).
Analisis laba rugi kelayakan usaha (gambar 25) merupakan hasil pengolahan data dari komponen biaya dan proyeksi pemasukan. Nilai dalam analisis laba rugi bersifat dependen terhadap komponen biaya. Perubahan pada simulasi komponen biaya juga akan mengubah nilai dari analisis laba rugi secara otomatis. Analisis laba rugi menunjukkan besarnya laba atau rugi suatu usaha setelah dipotong bunga bank dan pajak. Pada tahun pertama UKM kerupuk jamur tiram akan menghasilkan laba sebesar Rp214 805 375. Hal ini menunjukkan usaha kerupuk jamur tiram ini layak secara ekonomi. Analisis laba rugi selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 9.
Investasi proyek diasumsikan dibiayai dari modal sendiri dan modal ponjaman bank dengan DER (Debt Equity Ratio) 40:60. Kredit investasi ini seluruhnya diterima pada tahun ke-0 proyek dengan masa pinjaman 5 tahun. Masa tenggang waktu pembayaran kredit investasi adalah satu tahun setelah kredit diambil, dengan cicilan pokok yang besarnya sama setiap tahun dan pembayaran bunga selama 5 tahun. Pembayaran kredit investasi dapat dilihat pada lampiran 10.
Kriteria kelayakan usaha ditentukan berdasarkan kriteria investasi. Kriteria kelayakan investasi dapat dilihat dari Net Present Value (NPV), Payback Period,
dan Net Benefit/Cost Ratio. Kriteria kelayakan dianalisis dengan asumsi tingkat suku bunga 20%. Kriteria kelayakan tersebut dapat diperoleh berdasarkan pengolahan cashflow pada lampiran 11.
Net Present Value merupakan selisih antara present value benefit dan
present value biaya. Nilai NPV industri kerupuk jamur tiram dengan tingkat suku bunga sebesar Rp142 446 571. Nilai ini menunjukkan bahwa laba bersih jika diukur dengan nilai sekarang yaitu sebesar Rp142 446 571. NPV menunjukkan nilai positif, sehingga industri layak untuk didirikan.
Net benefit/cost (net B/C) membandingkan antara nilai NPV bernilai negatif dengan NPV yang bernilai positif. Nilai net B/C > 1 menunjukkan banwa suatu usaha layak untuk dijalankan. Nilai Net B/C industri kerupuk jamur tiram ini adalah 1.33 sehingga industri dinyatakan layak.
36
adalah 3.72 tahun. Nilai tersebut bila dibandingkan dengan periode investasi 5 tahun dikategorikan layak.
Nilai kriteria kelayakan usaha ditentukan berdasarkan pengolahan dari
database aspek biaya yang tersimpan. Adakalanya pengguna yang mengakses AGROIND v.1.0 menemui suatu nilai aspek biaya yang berbeda dengan nilai sebenarnya. Hal ini disebabkan harga barang yang berbeda setiap waktu. Selain itu, harga komoditas dan peralatan pendukung usaha nilainya berbeda di setiap daerah.
Gambar 25 Contoh tampilan halaman proyeksi laba rugi dan keuangan usaha kerupuk jamur tiram
Sim uk lain pad menu inpu
s dan prod i data yang mur tiram s nya dengan kan kemudia
ngan hanya ang dilakuk anya berlaku
pengguna l
default. Pen nistrator.
26 Contoh
.1.0 merup oindustri. C ur tiram dan da AGROIN lain yang m nggantian p
tampilan ha
pakan sistem Cakupan da
n kerupuk j ND v.1.0 d mbar 27). menghapu Semua form an format ta mpilan infor
ukan oleh pe na tidak aka pengguna lai aspek bi
ulasi keuang
si dan kom ND v.1.0 i m saja. Infor mbahkan ole ator dapat ang sudah an informasi ada komodi uk dan tekn
ng telah terd n dalam data
engakses an v.1.0 tetap iaya hanya
gan
munikasi o
ini tidak se rmasi komo eh adminis
menambah tersimpan, i pada komo
tas jamur t nologi yang
38
input
tekno data
kolom komo oleh
Halaman
t data mem ologi. Pad
tersimpan y
Penambah m database
oditas, prof administrat
Gambar 27
awal input
mberi pilih da halaman yang memer
Gambar
han komod
e. Halaman fil, pohon tor.
7 Contoh ta
t data hanya han untuk tersebut ju rlukan peny
r 28 Contoh
ditas akan m
input komo industri, po
ampilan hal
a dapat diak menambah uga terdapat
yesuaian.
h tampilan i
memunculk oditas (gamb
otensi, harg
laman input
kses oleh ad data kom t pilihan un
input komod
kan suatu n bar 28) mem ga, serta ga
t data
dministrator moditas, pro ntuk mengu
ditas baru
nilai bb_id
mbutuhkan ambar untu
r. Halaman oduk, atau ubah (edit)