• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Teknik Deteksi Fusarium Patogenik pada Umbi Bibit Bawang Merah (Allium cepa L. var ascalonicum Backer)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan Teknik Deteksi Fusarium Patogenik pada Umbi Bibit Bawang Merah (Allium cepa L. var ascalonicum Backer)"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 2  Tahapan  blotter test: a) sterilisasi permukaan umbi, b) dan c) umbi
Gambar 3  Growing on test (GOT) di rumah kasa: a) media pasir, b) penanaman
Gambar 5  Hasil blotter test: a) dan b) umbi tidak bergejala, c) dan d) umbi   bergejala
Gambar 8  Tingkat infeksi layu fusarium berdasarkan wilayah asal sampel
+3

Referensi

Dokumen terkait

Senyawa fitoaleksin nampaknya lebih banyak terbentuk dalam tanaman jika menggunakan mikroorganisme non patogenik dibandingkan hypovirulen (Fuchs et al. Sinyal

(Allium Ascalonicum L) bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian agensia hayati mikoriza terhadap intensitas penyakit layu fusarium, pertumbuhan dan hasil

Maka dari itu dalam penelitian ini dilakukan analisa regresi dan korelasi untuk menyatakan hubungan antar karakter agronomi pada tanaman bawang merah sehingga karakter yang

Pengaruh pengaruh pemberian dosis cendawan antagonis Trichoderma harzianum terhadap pengendalian penyakit layu Fusarium oxysporum pada tanaman bawang merah (Allium

Berdasarkan parameter berat umbi basah, hasil penelitian ini telah dapat memperlihatkan bahwa perlakuan yang terbaik adalah bawang merah dengan menggunakan bibit

Penelitian bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis virus terbawa umbi pada beberapa varietas bawang merah yang berasal dari Jawa Tengah (Brebes) dan Jawa Barat (Cirebon,

untuk Mengendalikan Penyakit Layu (Fusarium oxysporum) pada Tanaman Bawang Merah (Allium ascolanicum L.).. Dibimbing oleh Lisnawita dan

Senyawa fitoaleksin nampaknya lebih banyak terbentuk dalam tanaman jika menggunakan mikroorganisme non patogenik dibandingkan hypovirulen (Fuchs et al. Sinyal