• Tidak ada hasil yang ditemukan

Volume, Biomassa, Cadangan Karbon dan Serapan CO2 Pada Areal Rehabilitasi Tanabe Foundation di Hutan Pendidikan Gunung Walat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Volume, Biomassa, Cadangan Karbon dan Serapan CO2 Pada Areal Rehabilitasi Tanabe Foundation di Hutan Pendidikan Gunung Walat"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

VOLUME, BIOMASSA, CADANGAN KARBON DAN

SERAPAN CO

2

PADA AREAL REHABILITASI

TANABE FOUNDATION

DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT

BAYU PRANAYUDHA

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Volume, Biomassa, Cadangan Karbon dan Serapan CO2 Pada Areal Rehabilitasi Tanabe Foundation

di Hutan Pendidikan Gunung Walat adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Juni 2013

Bayu Pranayudha

(4)
(5)

ABSTRAK

BAYU PRANAYUDHA. Volume, Biomassa, Cadangan Karbon dan Serapan CO2 Pada Areal Rehabilitasi Tanabe Foundation di Hutan Pendidikan Gunung

Walat. Dibimbing oleh BUDI PRIHANTO dan TATANG TIRYANA.

Perhitungan biomassa merupakan salah satu langkah penting yang harus dilakukan dalam kegiatan mitigasi perubahan iklim di sektor kehutanan untuk pedugaan cadangan karbon. Penelitian ini bertujuan untuk menduga potensi volume, biomassa, cadangan karbon dan serapan CO2 pada areal rehabilitasi Tanabe di HPGW dengan menggunakan metode tanpa stratifikasi dan dengan stratifikasi berdasarkan jenis vegetasi yang dominan. Pengambilan data dilakukan dengan membuat plot-plot contoh di lapangan dengan menggunakan simple random sampling dan stratified random sampling. Stratifikasi dilakukan setelah pengecekan lapang dan ditentukan 5 stratum dominan di blok Tanabe yaitu, stratum agathis, manglid, pinus, puspa dan mahoni. Hasil pendugaan potensi di HPGW tanpa stratifikasi memberikan hasil dugaan yang lebih akurat dibandingkan stratifikasi berdasarkan jenis. Potensi volume pada blok tegakan Tanabe di HPGW tanpa menggunakan stratifikasi memiliki nilai dugaan total sebesar 2384.97 m3, sedangkan potensi biomassa memiliki nilai dugaan total sebesar 1958,53 ton, danpotensi cadangan karbon memiliki nilai dugaan total sebesar 920,51 ton.Potensi serapan CO2 memiliki nilai dugaan total sebesar 3378,28 ton.

Kata kunci : volume, biomassa, cadangan karbon, serapan CO2, stratifikasi

ABSTRACT

BAYU PRANAYUDHA. Volume, Biomass, Carbon Stock, and CO2 Uptake in The Area

of Rehabilitation Tanabe Foundation in Gunung Walat Education Forest. Supervised by BUDI PRIHANTO dan TATANG TIRYANA.

Calculation of biomass is one of the important steps that must be done in climate change mitigation in the forestry sector to estimate carbon stocks. This study aims to estimate the potential volume, biomass, carbon stocks, and CO2 uptake in the area of rehabilitation Tanabe in GWEF using the method without stratification and with stratification by the type of dominant vegetation. Data collection was done by making the sample plots in the field using simple random sampling and stratified random sampling. Stratification done after ground checking and determined by 5 dominant stratum in block Tanabe such as stratum aghatis, manglid, pine, puspa, and mahogany. GWEF potential estimation results without stratification providing more accurate results as compared with stratification by vegetation. Potential volume at GWEF Tanabe without stratification has a total presumption value 2384.97 m3. The biomass potential has a total presumption value 1958,53 tons. Carbon stock potensial has a total presumption value 920,51 tons. CO2 uptake has a total presumption value 3378,28 tons.

(6)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan

pada

Departemen Manajemen Hutan

VOLUME, BIOMASSA, CADANGAN KARBON DAN

SERAPAN CO

2

PADA AREAL REHABILITASI

TANABE FOUNDATION

DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2013

(7)
(8)

Judul Skripsi : Volume, Biomassa, Cadangan Karbon dan Serapan CO2 Pada

Areal Rehabilitasi Tanabe Foundation di Hutan Pendidikan Gunung Walat

Nama : Bayu Pranayudha NIM : E14070109

Disetujui oleh

Ir. Budi Prihanto MS. Pembimbing I

Dr. Tatang Tiryana, S.Hut, MSc. Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr. Ir. Didik Suhardjito MS. Ketua Departemen

(9)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan berkah serta rahmat-Nya, sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Volume, Biomassa, Cadangan Karbon dan Serapan CO2 Pada

Areal Rehabilitasi Tanabe Foundation di Hutan Pendidikan Gunung Walat”. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Ir. Budi Prihanto MS. dan Dr. Tatang Tiryana, S. Hut, M.Sc. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan serta bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu prasyarat untuk memperoleh gelar sarjana dari Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Skripsi ini menggambarkan pendugaan volume, biomassa, cadangan karbon dan serapan karbon dioksida (CO2) pada tegakan hutan di blok

Tanabe Hutan Pendidikan Gunung Walat Sukabumi. Selama penyusunan skripsi ini banyak hambatan yang dihadapi. Berkat kemurahan-Nya serta bantuan dari berbagai pihak, skripsi ini dapat diselesaikan. Dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang berkepentingan dengan karya ini. Akhirnya dengan segala kemampuan dan kekurangan, penulis berharap semoga karya ini dapat memberi manfaat dan kebaikan bagi semua pihak.

Bogor, Juni 2013

(10)

DAFTAR ISI

PRAKATA i

DAFTAR ISI ii

DAFTAR TABEL iii

DAFTAR GAMBAR iv

DAFTAR LAMPIRAN v

PENDAHULUAN

Latar Belakang 1

Tujuan 1

Manfaat 1

METODE PENELITIAN 1

Waktu dan Lokasi 1

Alat dan Bahan 2

Metode Penelitian 2

Pengumpulan Data 2

Pengolahan Data 3

Pendugaan Volume 3

Pendugaan Biomassa 3

Pendugaan Cadangan Karbon 4

Pendugaan Serapan CO2 oleh Tumbuhan 4

Analisis Data 6

HASIL DAN PEMBAHASAN 8

Pendugaan Tanpa Stratifikasi 8

Pendugaan Menggunakan Stratifikasi 10

Potensi Volume Tegakan Blok Tanabe 10

Potensi Biomassa Tegakan Blok Tanabe 12

Potensi Cadangan Karbon Blok Tanabe 13

Potensi Serapan CO2 Blok Tanabe 15

Perbandingan Hasil Pendugaan 16

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan dan Saran 17

(11)

DAFTAR TABEL

1. Luas Blok Tegakan di Areal Tanabe 3

2. Kerapatan Kayu Berbagai Jenis Pohon di HPGW 5 3. Nilai-nilai Dugaan Potensi Volume, Biomassa,

Cadangan Karbon dan Serapan CO2 Tanpa Stratifikasi 9 4. Komposisi dan kerapatan jenis vegetasi pada tiap stratum

di blok Tanabe HPGW 10

5. Potensi Volume dengan Stratifikasi Jenis 11

6. Nilai-nilai Dugaan Potensi Volume 12

7. Potensi Biomassa dengan Stratifikasi Jenis 12

8. Nilai-nilai Dugaan Potensi Biomassa Blok Tanabe 13 9. Potensi Cadangan Karbon dengan Stratifikasi Jenis 14

10. Nilai-nilai Dugaan Potensi Cadangan Karbon 15

11. Potensi Serapan CO2 dengan Stratifikasi Jenis 15 12. Nilai-nilai Dugaan Potensi Serapan CO2 Blok Tanabe 16

13. Rekapitulasi Penarikan Contoh 16

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 1 Blok Areal Tanabe di Hutan Pendidikan Gunung Walat

dan Peta Sebaran Plot Penelitian 2 DAFTAR LAMPIRAN

1. Hasil Pengukuran Potensi Volume, Biomassa

dan Simpanan Karbon pada Seluruh Plot Pengamatan 20

(12)
(13)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pemanasan global (global warming) merupakan fenomena peningkatan temperatur rata-rata permukaan bumi (Sudarman 2011). Salah satu penyebab pemanasan global yaitu semakin banyaknya gas rumah kaca (GRK, greenhouse gas) yang dilepaskan ke atmosfer bumi, misalnya karbondioksida yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil serta deforestasi dan degradasi hutan. Pemanasan global dapat menyebabkan terjadinya perubahan iklim, yaitu suatu kondisi yang merupakan hasil dari efek gas rumah kaca yang mengubah iklim bumi menjadi panas (Turmudzi 2009).

Salah satu sektor yang berperan dalam mitigasi perubahan iklim adalah sektor kehutanan. Perhitungan biomassa merupakan salah satu langkah penting yang harus dilakukan dalam suatu kegiatan atau proyek mitigasi perubahan iklim di sektor kehutanan untuk pendugaan cadangan karbon (Janiatri 2012). Salah satu hutan Indonesia yang memiliki cadangan karbon adalah Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) yang didominasi oleh tumbuhan berkayu dengan umur relatif tua dan terdiri dari berbagai jenis vegetasi berbeda.

Sampai saat ini, belum banyak dilakukan penelitian mengenai manfaat HPGW sebagai penyedia jasa lingkungan dalam penyerapan dan penyimpanan karbon. Oleh karena itu, untuk mengetahui cadangan karbon yang tersimpan di HPGW serta potensi serapan CO2–nya, perlu dilakukan pendugaan biomassa di HPGW. Data dan informasi tentang hal tersebut diperlukan untuk memastikan keberlanjutan fungsi HPGW sebagai penyedia jasa lingkungan guna mencapai pengelolaan hutan lestari (sustainable forest management).

Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk menduga potensi volume, biomassa, cadangan karbon dan serapan CO2 pada areal rehabilitasi Tanabe di HPGW

dengan menggunakan metode tanpa stratifikasi dan metode dengan stratifikasi jenis vegetasi.

Manfaat Penelitian

(14)

2

METODE

Waktu dan Lokasi

Penelitian dilakukan di Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW), Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2012.

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam kegiatan penelitian adalah pita ukur, tambang plastik, kalkulator, Haga Hypsometer, kompas, GPS (Global Positioning System), Software Global Mapper, Citra Ikonos HPGW, kamera dan komputer. Bahan yang digunakan adalah tegakan di blok Tanabe, tally sheet, peta rancangan sampling HPGW, buku panduan pengenalan jenis tumbuhan.

Metode Penelitian Pengumpulan data

Persiapan yang dilakukan sebelum melaksanakan penelitian ini adalah pembuatan rancangan sampling untuk inventarisasi tegakan di blok Tanabe HPGW. Pengambilan data dilakukan dengan membuat plot-plot contoh di lapangan dengan teknik stratified random sampling menggunakan software Arc GIS 9, kemudian dilakukan interpretasi pada citra ikonos Google Earth untuk membuat stratifikasi tegakan berdasarkan jenis dominan. Setelah dilakukan pengecekan lapangan (ground check) dan stratifikasi berdasarkan jenis vegetasi yang dominan, ditentukan 5 stratum yang berada di areal Tanabe, yaitu stratum Agathis, Manglid, Pinus, Puspa dan Mahoni. Letak masing-masing stratum tersebut dapat dilihat di Gambar 1.

Gambar 1 Blok Areal Tanabe di Hutan Pendidikan Gunung Walat dan Peta Sebaran Plot Penelitian

(15)

3

Luasan tiap stratum tegakan diukur menggunakan analisis citra. Tabel 1 menyajikan luas masing-masing stratum dan jumlah plot contoh di dalam areal Tanabe yang telah distratifikasi berdasarkan jenis vegetasi dominan.

Tabel 1 Luas Blok Tegakan di Areal Tanabe

Plot contoh yang digunakan sebanyak 19 plot yang terdiri dari 3 plot pada stratum Agathis, 4 plot pada stratum Mahoni, 3 plot pada stratum Pinus, 5 Plot pada stratum Puspa dan 4 plot pada stratum Mahoni. Jumlah plot sebanyak 19 ditentukan berdasarkan luas areal total Tanabe. Pada umumnya intensitas sampling yang digunakan dalam inventarisasi di indonesia adalah 0,5%, 1%, 5%, hingga 10%. Semakin tinggi intensitas sampling maka semakin tinggi ketelitian hasil pendugaan yang diperoleh. Luas total areal Tanabe sebesar 10,05 hektar, sehingga dengan menggunakan 19 plot contoh tersebut telah mencapai intensitas sampling sebesar 7,5%.

Plot contoh yang digunakan berbentuk lingkaran karena mudah dibuat dan mudah menentukan pohon batas. Sutaraharja (1999) menyatakan bahwa ukuran satuan contoh untuk bentuk plot lingkaran dan persegi panjang dinyatakan dalam luasan tertentu dalam satuan hektar, misalnya 0,02 ha, 0,04 ha, dan 0,10 ha. Pada penelitian ini, plot contoh yang digunakan adalah plot lingkaran dengan jari-jari 11,28 m yang mewakili luasan 0,04 ha. Rancangan peta penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.

Pemilihan titik pengukuran di lapangan ditentukan berdasarkan peta areal kerja HPGW dengan menggunakan metode stratified random sampling.

Koordinat titik pusat plot di lapangan ditentukan dengan menggunakan alat GPS (Global Positioning System) sesuai dengan rancangan sampling yang telah dibuat pada peta kerja menggunakan softwareArcGIS.

Pengolahan Data

Pendugaan volume

Volume vegetasi (pohon, tiang, dan pancang) ditentukan berdasarkan data diameter (dbh) dan tinggi total dengan menggunakan rumus silindir terkoreksi:

Vt = ¼ . π. d 2 . t . f ………….………...….(1)

Stratifikasi Luas (ha) Jumlah plot

(16)

4

Pendugaan biomassa

Biomassa yang diduga dalam penelitian ini merupakan biomassa di atas permukaan tanah (above ground biomass) dari lima tegakan yang terdapat di areal Tanabe. Biomassa dihitung berdasarkan data volume pohon, kerapatan kayu, dan faktor perluasan biomassa dengan rumus sebagai berikut (Ketterings et al. 2001):

W = Vt . Wd . BEF ...(2)

Keterangan : W = biomassa (kg)

Vt = volume silinder terkoreksi (m3) Wd = kerapatan kayu (kg/cm3)

BEF = biomass expansion factor

Persamaan tersebut menggunakan variabel diameter dan kerapatan kayu masing-masing jenis untuk meminimalkan kesalahan pendugaan. Tabel 2 menyajikan nilai-nilai kerapatan kayu dari jenis-jenis pohon yang ada di HPGW.

Pendugaan cadangan karbón

Karbon merupakan komponen penyusun biomassa tanaman, kandungannya berkisar sekitar 45-50% dari biomassa tanaman. Berdasarkan IPCC (2006), fraksi karbon dari biomassa hutan adalah 0,47. Oleh karena itu potensi cadangan karbon (ton C/ha) dalam hutan dapat diduga dengan persamaan berikut ini:

C = W . 0,47 ...(3)

Keterangan : C = karbon

W = biomassa (kg/pohon) 0,47 = fraksi karbon

Pendugaan serapan CO2oleh tumbuhan

Untuk menduga serapan CO2 oleh tumbuhan digunakan rumus berikut ini (Mirbach 2000):

Serapan CO2 = C x 3,67 ...(4)

Keterangan :

CO2 = karbon dioksida

(17)

5 Tabel 2 Kerapatan kayu dari berbagai jenis pohon di HPGW

No. Nama Lokal Nama Botani

Wood Density (Kg/m^3)

Sumber

1 Agathis Agathis lorantifolia (Lambert) Rich. 480 Martawijaya A. et al.1989

2 Akasia Acacia mangium (Willd.) Pedley 610 Oey Djoen Seng.1951 in Soewarsono.1990

3 Anggerit Neonauclea schlechteri 790 Anonim. 1981.

4 Angsana Pterocarpus indicus ( Willd.) 650 Martawijaya A. et al.1992

5 Bacang Mangifera foetida (Lour.) 600

Oey Djoen Seng 1951 in Soewarsono 1990.

6 Beunying Ficus fistulosa 470 Anonim. 1981.

7 Bungur Lagerstroemia indica 690 Martawijaya A. et al.1989

8 Ki Cemek Lindera bibracteata(Blume) Boerl. 450

Oey Djoen Seng 1951 in Soewarsono 1990.

9 Cempedak Artocarpus integer (Thunb.) Merr 700

Oey Djoen Seng 1951 in Soewarsono 1990.

10 Ceuri Garcinia parvifolia (Miquel) Miquel. 670

Oey Djoen Seng 1951 in Soewarsono 1990.

11 Darauncal Undifined 570 Brown (data from reyes et al. 1992)

12 Duren Durio zibethinus (Murray) 570 Martawijaya A. et al.1989

13 Gmelina Gmelina arborea (Roxb.) 480 Agroforestry tree Database, ICRAF

14 Huru Batu Litsea chinensis(C.B. Rob) 700

Oey Djoen Seng 1951 in Soewarsono 1990.

15 Huru

Payung Actinodaphne glabra (Bl) 650

Oey Djoen Seng 1951 in Soewarsono 1990.

16 Jamolok Bellucia axinanthera (Triana) 580 Prosea

18

Jengkol

Utan Archidendron ellipticum (Blume) I.C. Nielsen 430

Oey Djoen Seng 1951 in Soewarsono 1990.

19 Kapulaga Amomum compactum 570 Brown (data from reyes et al. 1992)

20 Kayu Afrika Maesopsis eminii ( Engler) 420 Oey Djoen Seng.1951 in Soewarsono.1990

21 Ki Endog Aporosa sphaeridophora (Merr.) 650

Oey Djoen Seng 1951 in Soewarsono 1990.

22 Ki Huru Macaranga rhizinoides(Blume) Muell Arg 390

Oey Djoen Seng 1951 in Soewarsono 1990.

23 Ki Sampang Melicope latifolia(DC.) T.G. Hartley 570

Oey Djoen Seng 1951 in Soewarsono 1990.

24 Ki Sireum Eugenia cymosa (Miq.) Merr. & Perry 950

Oey Djoen Seng 1951 in Soewarsono 1990.

25 Ki Anjing Undifined 570 Brown (data from reyes et al. 1992)

26 Ki Bangbara Undifined 570 Brown (data from reyes et al. 1992)

27 Ki Teja Cinnamomum iners (Reinw. ex Blume) 570

Oey Djoen Seng 1951 in Soewarsono 1990.

28 Kopo Syzygium pycnanthum Merrill & Perry 730 Anonim. 1981.

29 Kupalanak Undifined 570 Brown (data from reyes et al. 1992)

31 Mahoni Swietenia macrophylla (King) 610 Martawijaya A. et al.1989

32 Manglid Magnolia glauca (Blume) 460 Prosea

33 Mara Undifined 570 Brown (data from reyes et al. 1992)

34 Petai Parkia javanica (DC.) Merr. 420 Oey Djoen Seng.1951 in Soewarsono.1990

35 Pinus Pinus merkusii (Jungh. & de Vriese.) 550 Martawijaya A. et al.1989

36 Puspa Schima wallichii (DC.) Korth. 710 Martawijaya A. et al.1992

37 Rambutan Nephelium lappaceum (L.) 910 Anonim. 1981.

38 Rasamala Altingia excelsa (Noronhae.) 810 Martawijaya A. et al.1989

39 Salam Syzygium polyanthum 570 Brown (data from reyes et al. 1992)

40 Sasah Symplocos fasciculata (Zoll.) 380 Anonim. 1981.

41 Sempur Dillenia aurea (Smith.) 760 Oey Djoen Seng.1951 in Soewarsono.1990

42 Sengon Paraserianthes falcataria (L.) I. C. Nielsen 330 Martawijaya A. et al.1992

43 Teureup Artocarpus elasticus (Reinw. Ex Blume) 440 Oey Djoen Seng.1951 in Soewarsono.1990

44 Tiwulanu Undifined 570 Brown (data from reyes et al. 1992)

(18)

6

Analisis Data

Pendugaan potensi volume, biomassa, cadangan karbon dan serapan CO2

pada penelitian ini menggunakan dua metode yaitu metode pendugaan tanpa stratifikasi dan metode pendugaan dengan stratifikasi. Metode pendugaan tanpa stratifikasi menggunakan systematic sampling with random start. Pendugaan parameter dilakukan dengan rumus simple random sampling (SRS) (Shiver & Borders 1996) sebagai berikut :

a.Penduga nilai tengah/rata-rata populasi (y) :

b.Ragam rata-rata contoh :

c.Selang kepercayaan (1-α).100% bagi nilai tengah/rata-rata populasi

(

( )

)

d.Ragam dugaan bagi total populasi

2 2 2

ˆ . y

Y

S =N S ...(9) e.Selang kepercayaan (1-α).100% bagi total populasi :

ˆ

(

( 1). ˆ

)

f.Kesalahan penarikan contoh (sampling error, SE)

(19)

7

Selain pendugaan tanpa stratifikasi, juga dilakukan pendugaan dengan stratifikasi berdasarkan jenis vegetasi yang dominan (Tabel 1) untuk mengurangi keragaman sehingga diharapkan dapat memberikan nilai dugaan yang lebih akurat Nilai-nilai dugaan bagi rata-rata per hektar dan total potensi biomassa dan karbon dihitung berdasarkan potensi pada setiap stratum serta keseluruhan populasi tegakan HPGW dengan menggunakan metode stratified random sampling. Menurut Tiryana (2005) rumus-rumus yang digunakan dalam metode pendugaan biomassa dan karbon dengan metode stratified random sampling

tersebut adalah sebagai berikut: 1.Pendugaan pada setiap stratum

a.Rata-rata potensi pada stratum ke-h:

,

b.Ragam rata-rata potensi pada stratum ke-h:

2 c.Total dugaan untuk stratum ke-h :

Yˆh =N yh. h...(16) d. Ragam Total dugaan untuk stratum ke-h :

( )

2. 2h

h h y

Y

S = N S ...(17)

2.Pendugaan pada keseluruhan populasi tegakan: a.Rata-rata potensi pada populasi:

b.Ragam rata-rata potensi pada populasi:

(20)

8

c.Ragam rata-rata populasi :

( )

d.Ragam total dugaan populasi :

2ˆ 2. 2st

st y

Y

S =N S ...(21) e.Taksiran selang bagi rata-rata potensi pada populasi:

f.Total potensi pada populasi:

Yˆst =N y. st……….……... ..(23)

g.Ragam bagi total potensi pada populasi:

2ˆ 2. 2h

st y

Y

S =N S ...(24) h.Taksiran selang kepercayaan (1-α ). 100 % bagi total potensi pada populasi:

i.Kesalahan penarikan contoh (sampling error)

( )

(21)

9

Tabel 3 Nilai-nilai dugaan potensi volume, biomassa, cadangan karbon dan serapan CO2 tanpa stratifikasi

Statistik Volume Biomassa Karbon Serapan CO2

Jumlah data 19 plot 19 plot 19 plot 19 plot 237,45 m3/ha. Sedangkan total potensi volume untuk seluruh tegakan (luas 10,05 ha.) diduga sebesar 2384,97 m3. Kesalahan penarikan contoh pada pendugaan potensi volume yaitu sebesar 31,45%. Potensi biomassa tegakan yang diukur adalah yang terdapat di atas permukaan tanah tidak termasuk biomassa serasah dan tumbuhan bawah. Potensi biomassa tegakan yang dihitung dengan pendekatan berat jenis memiliki nilai dugaan antara 138,18 – 251,82 ton/ha dengan rata-rata 195 ton/ha. Total potensi biomassa tegakan (luas 10,05 ha) diduga sebesar 1958,53 ton. Kesalahan penarikan contoh pada pendugaan potensi biomassa yaitu sebesar 31,45%. Adapun potensi cadangan karbon yang dihitung berdasarkan potensi biomassa tegakan memiliki nilai dugaan antara 64,95 – 118,35 ton/ha dengan rata-rata 91,65 ton/ha. Secara keseluruhan nilai cadangan karbon di tegakan blok Tanabe (luas 10,05ha) sebesar 920,51 ton/ha. Kesalahan penarikan contoh pada pendugaan cadangan karbon sebesar 29,14%. Serapan CO2 yang

dihitung berdasarkan nilai potensi cadangan karbon memiliki nilai dugaan sebesar 238,34 - 434,36 ton/ha dengan rata-rata 336,35 ton/ha. Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa potensi serapan CO2 di tegakan blok Tanabe yaitu sebesar

3378,28 ton. Kesalahan penarikan contoh pada pendugaan serapan CO2 sebesar

29,14%.

Kesalahan penarikan contoh pada pendugaan potensi volume, biomassa, cadangan karbon dan serapan CO2 seluruhnya lebih besar dari 10%. Hal ini

(22)

10

Pendugaan Menggunakan Stratifikasi

Potensi volume tegakan

Stratifikasi yang digunakan untuk menduga potensi volume tegakan yaitu berdasarkan jenis vegetasi yang dominan. Adapun komposisi jenis vegetasi yang terdapat pada stratum Agathis, Manglid, Mahoni, Pinus, dan Puspa disajikan pada Tabel 4.

Tabel4 Komposisi dan kerapatan jenis vegetasi pada tiap stratum di blok Tanabe HPGW

Jenis Vegetasi Agathis

(pohon/ha)

Acacia mangium (Willd.) Pedley 4,76 4,42 1,18

Actinodaphne glabra (Bl) 1,18 1,90

Agathis lorantifolia (Lambert) Rich. 85,71 27,62

Altingia excelsa (Noronhae.) 2,65

Amomum sp. 0,20

Aporosa sphaeridophora (Merr.) 19,05 24,78 12,84 0,99

Archidendron ellipticum (Blume) I.C. Nielsen 0,20

Artocarpus elasticus (Reinw. Ex Blume) 0,92

Artocarpus integer (Thunb.) Merr 3,17

Bellucia axinanthera (Triana) 34,92 61,06 20,64 11,05

Cinnamomum iners (Reinw. ex Blume) 12,70 14,16 0,92

Dillenia aurea (Smith.) 1,59 0,88 1,38 0,20

Durio zibethinus (Murray) 0,88

Eugenia cymosa (Miq.) Merr. & Perry 0,88 4,54

Ficus fistulosa ( Reinw. Ex Blume) 3,17

Garcinia parvifolia (Miquel) Miquel. 0,20

Gmelina arborea (Roxb.) 1,77 0,39 3,81

Lagerstroemia indica 15,04

Lindera bibracteata (Blume) Boerl. 3,17

Litsea chinensis(C.B. Rob) 3,67

Macaranga rhizinoides(Blume) Muell Arg 0,88 0,79

Maesopsis eminii ( Engler) 1,59 2,65 2,29

Magnolia glauca (Blume) 53,98 0,92

Mangifera foetida (Lour.) 0,20

Melicope latifolia(DC.) T.G. Hartley 1,59 0,88 4,13 0,39

Neonauclea schlechteri 0,88

Nephelium lappaceum (L.) 4,42 0,20 0,95

Paraserianthes falcataria (L.) I. C. Nielsen 1,59

Parkia javanica (DC.) Merr. 1,77 0,20

Pinus merkusii (Jungh. & de Vriese.) 6,35 3,54 13,30 2,37

Pterocarpus indicus ( Willd.) 11,50

Schima wallichii (DC.) Korth. 60,32 21,24 11,93 38,26 83,81

Swietenia macrophylla (King) 44,76

Symplocos fasciculata (Zoll.) 7,96 3,21 0,79 0,95

Syzygium polyanthum

Syzygium pycnanthum Merrill & Perry 0,79

Unknown 4,76 1,77 1,83 1,97 0,95

(23)

11

Berdasarkan hasil stratifikasi tersebut, areal dengan jenis vegetasi sama dijadikan sebagai satu stratum sehingga dihasilkan lima (5) stratum yang kemudian diduga potensi volume pada masing-masing stratum (jenis vegetasi). Hasil pendugaan potensi volume tegakan pada tiap stratum tersebut disajikan pada Tabel 5.

Tabel 5 Potensi volume berdasarkan stratifikasi jenis

Stratum Statistik

Agathis Manglid Pinus Puspa Mahoni

Jumlah data (plot) 3 4 3 5 4

Kesalahan baku rata-rata

(m3/ha) 79,43 74,95 74,06 61,35 57,69 dengan total potensi volume seluruh tegakan (luas efektif 0,63 ha) diduga sebesar 123,53 m3. Potensi volume tegakan manglid memiliki rata-rata 246,49 m3/ha dengan total potensi volume seluruh tegakan (luas efektif 1,13 ha) diduga sebesar 277,55 m3. Potensi volume tegakan pinus memiliki rata-rata 448,77 m3/ha dengan total potensi volume seluruh tegakan (luas efektif 2,18 ha) diduga sebesar 976,21 m3.

Potensi volume tegakan puspa memiliki rata-rata 147,90 m3/ha dengan total potensi volume seluruh tegakan (luas efektif 5,07 ha) diduga sebesar 1333,53 m3. Potensi volume tegakan mahoni memiliki rata-rata 210,28 m3/ha dengan total potensi volume seluruh tegakan (luas efektif 1,049 ha) diduga sebesar 882,32 m3. Tegakan puspa memiliki dugaan total volume terbesar (749,39 m3) dibandingkan dengan tegakan lainnya, walaupun potensi volume rata-rata per hektar tegakan puspa memiliki nilai terendah (147,90 m3/ha). Tetapi tegakan puspa memiliki luasan yang terluas (5,07 ha) dibandingkan dengan tegakan lainnya, yaitu 50% dari seluruh luasan blok Tanabe. Tegakan agathis memiliki dugaan total potensi volume terendah yaitu sebesar dan 125,53 m3

(24)

12

berbeda baik nilai rata-rata(m3/ha), ragam rata-rata(m3/ha), kesalahan baku rata-rata(m3/ha), total tegakan(m3), maupun kesalahan penarikan contohnya (%) dibandingkan dengan nilai-nilai dugaan potensi tanpa stratifikasi.

Tabel 6 Nilai-nilai dugaan potensi volume blok Tanabe

Potensi volume Potensi volume

Statistik

tanpa stratifikasi strata vegetasi

Rata-rata (m3/ha) 237,45 233,84

Ragam rata-rata (m3/ha) 1263,06 1346,53

Kesalahan baku rata-rata (m3/ha) 161,13 36,70

Selang kepercayaan 95% bagi rata-rata (m3/ha) 162,78-312,12 155,13-312,55

Total tegakan (m3) 2384,97 2348,71

Kesalahan penarikan contoh (%) 31,45 33,70

Pada stratifikasi jenis, potensi volume per hektar memiliki nilai dugaan antara 155,13 sampai 312,55 m3/ha dengan rata-rata 233,84 m3/ha, dan total potensi volume untuk seluruh tegakan yang ada di Tanabe (luas efektif 10,05 ha) diduga sebesar 2348,71 m3. Sedangkan tanpa stratifikasi diduga memiliki nilai dugaan antara 162,78 sampai 312,12 m3/ha dengan rata-rata 237,45 m3/ha, dan total potensi volume di blok Tanabe sebesar 2384,97 m3.

Potensi biomassa tegakan blok Tanabe

Nilai potensi biomassa pada stratum pinus berkisar antara 225,39 – 414,51 ton. Rincian potensi biomassa di atas permukaan tanah dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Potensi biomassa berdasarkan stratifikasi jenis

Stratum Statistik

Agathis Manglid Pinus Puspa Mahoni

(25)

13

Dari Tabel 7 diketahui bahwa potensi biomassa stratum tegakan agathis memiliki rata-rata sebesar 162,42 ton/ha dengan total potensi biomassa seluruh tegakan (luas efektif 0,63 ha) diduga sebesar 102,16 ton/ha. Potensi biomassa stratum tegakan manglid memiliki rata-rata 187,30 ton/ha dengan total potensi biomassa seluruh tegakan (luas efektif 1,13 ha) diduga sebesar 210,90 ton/ha. Potensi biomassa tegakan pinus memiliki rata-rata 322,78 ton/ha dengan total potensi biomassa seluruh tegakan (luas efektif 2,18 ha) diduga sebesar 702,14 ton/ha. Potensi biomassa tegakan puspa memiliki rata-rata 138,33 ton/ha dengan total potensi biomassa seluruh tegakan (luas efektif 5,07 ha) diduga sebesar 700,94 ton/ha. Potensi biomassa tegakan mahoni memiliki rata-rata 202,11 ton/ha dengan total potensi biomassa seluruh tegakan (luas efektif 1,049 ha) diduga sebesar 211,61 ton/ha. Rata-rata tertinggi biomassa tegakan terdapat pada strata stratum pinus sebesar 322,78 ton/ha dan rata-rata terendah terdapat pada stratum puspa sebesar 138,33 ton/ha, dan stratum pinus memiliki penduga total tertinggi sebesar 702,94 ton/ha.

Pada Tabel 8 disajikan nilai-nilai dugaan potensi biomassa blok Tanabe tanpa dan dengan stratifikasi. Nilai-nilai dugaan potensi biomassa di blok Tanabe dengan stratifikasi memiliki nilai dugaan yang berbeda baik nilai rata-rata(ton/ha), ragam rata-rata(ton/ha), kesalahan baku rata-rata(ton/ha), total tegakan(ton), maupun kesalahan penarikan contohnya (%) dibandingkan dengan nilai-nilai dugaan potensi tanpa stratifikasi. Pada stratifikasi jenis, potensi biomassa per hektar memiliki nilai dugaan antara 122,96 sampai 260,88 ton/ha dengan rata-rata 191,92 ton/ha. Sedangakan total potensi volume untuk seluruh tegakan yang ada di Tanabe (luas efektif 10,05 ha) diduga sebesar 1927,65 ton. Sedangkan tanpa stratifikasi diduga memiliki nilai dugaan antara 138,18 sampai 251,82 ton/ha dengan rata-rata 192 ton/ha. Secara keseluruhan total potensi biomassa di blok Tanabe sebesar 1958,53 ton.

Tabel 8 Nilai-nilai dugaan potensi biomassa tanabe

Potensi biomassa Potensi biomassa Statistik

tanpa stratifikasi strata vegetasi

Rata-rata (ton/ha) 195,00 191,92

Ragam rata-rata (ton/ha) 731,39 1033,54

Kesalahan baku rata-rata (ton/ha) 27,04 32,15

Selang kepercayaan 95% bagi rata-rata (ton/ha) 138,18-251,82 122,96-260,88

Total tegakan (ton) 1958,53 1927,65

Kesalahan penarikan contoh (%) 29,14 35,9

Potensi cadangan karbon blok Tanabe

(26)

14

Tabel 9 Potensi cadangan karbon berdasarkan stratifikasi jenis

Stratum Statistik

Agathis Manglid Pinus Puspa Mahoni

Jumlah data (plot) 3 4 3 5 4

Kesalahan Baku rata-rata

(ton/ha) 30,18 25,47 24,98 26,56 26,76

Dari Tabel 9 dapat dilihat bahwa potensi cadangan karbon stratum tegakan agathis memiliki rata-rata sebesar 76,34 ton/ha dengan total potensi cadangan karbon seluruh tegakan (luas efektif 0,63 ha) diduga sebesar 48,02 ton/ha. Potensi cadangan karbon stratum tegakan Manglid memiliki rata-rata 88,03 ton/ha dengan total potensi cadangan karbon seluruh tegakan (luas efektif 1,13 ha) diduga sebesar 99,12 ton/ha. Potensi cadangan karbon tegakan pinus memiliki rata-rata 151,70 ton/ha dengan total potensi cadangan karbon seluruh tegakan (luas efektif 2,18 ha) diduga sebesar 329,44 ton/ha. Potensi cadangan karbon tegakan puspa memiliki rata-rata 65,02 ton/ha dengan total potensi cadangan karbon seluruh tegakan (luas efektif 5,07 ha) diduga sebesar 329,44 ton/ha. Potensi cadangan karbon tegakan mahoni memiliki rata-rata 94,99 ton/ha dengan total potensi cadangan karbon seluruh tegakan (luas efektif 10,05 ha) diduga sebesar 99,56 ton/ha.

(27)

15

Tabel 10 Nilai nilai dugaan potensi cadangan karbon

Potensi karbon Potensi karbon Statistik

tanpa startifikasi strata vegetasi

Rata-rata (ton/ha) 91,65 90,2

Ragam rata-rata (ton/ha) 161,56 228,31

Kesalahan baku rata-rata (ton/ha) 12,71 15,11

Selang Kepercayaan 95% bagi rata-rata (ton/ha) 64,94-118,35 57,79-122,61

Total tegakan (ton) 920,51 906

Kesalahan penarikan contoh (%) 29,14 35,9

Potensi serapan CO2 di blok Tanabe

Biomassa tumbuhan bertambah karena tumbuhan menyerap CO2 dari

udara dan unsur-unsur hara untuk menyusun komponen-komponen tumbuhan melalui proses fotosintesis. Potensi serapan CO2 pada blok Tanabe disajikan pada

Tabel 11.

Tabel 11 Potensi Serapan CO2 berdasarkan stratifikasi jenis

Stratum Statistik

Agathis Manglid Pinus Puspa Mahoni

Jumlah Data (plot) 3 4 3 5 4

Dari Tabel 12 dapat dilihat perbandingan nilai-nilai dugaan potensi cadangan karbon blok Tanabe di HPGW dengan stratifikasi jenis dan tanpa stratifikasi. Pada stratifikasi jenis, potensi serapan CO2 per hektar memiliki nilai

dugaan antara 212,10 sampai 449,99 ton/ha dengan rata-rata 331,04 ton/ha. Sedangakan total potensi serapan CO2 untuk seluruh tegakan yang ada di Tanabe

(luas efektif 10,05 ha) diduga sebesar 3325,01 ton. Sedangkan tanpa stratifikasi diduga memiliki nilai dugaan antara 238,34 sampai 434,36 ton/ha dengan rata-rata 336,35 ton/ha. Secara keseluruhan total potensi serapan CO2 di blok Tanabe

(28)

16

Tabel 12 Nilai-nilai dugaan serapan CO2 di blok Tanabe

Potensi serapan CO2 Potensi serapan CO2

Statistik

tanpa startifikasi strata vegetasi

Rata-rata (ton/ha) 336,35 331,04

Ragam rata-rata (ton/ha) 2175,08 3075,05

Kesalahan baku rata-rata (ton/ha) 46,65 55,45

Selang Kepercayaan 95% bagi rata-rata (ton/ha) 238,34-434,36 212,10-449,99

Total tegakan (ton) 3378,28 3325,01

Kesalahan penarikan contoh (%) 29,14 35,9

Perbandingan Hasil Pendugaan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesalahan penarikan contoh dari metode pendugaan dengan stratifikasi lebih besar dibandingkan tanpa stratifikasi (Tabel 13). Hal ini disebabkan kondisi areal Tanabe tidak homogen yang dicirikan oleh tingginya nilai koefisien variasi (CV) karena adanya variasi jenis pada masing-masing stratum (Tabel 4), kecuali pada tegakan pinus yang relatif homogen. Oleh karena itu, pendugaan menggunakan stratifikasi jenis tidak efektif dalam areal rehabililtasi Tanabe

Tabel 13 Rekapitulasi kesalahan penarikan contoh

SE Volume SE Biomassa SE Cadangan Karbon SE serapan CO2

Metode

(%) (%) (%) (%)

Tanpa stratifikasi 31,45 29,14 29,14 29,14

Menggunakan stratifikasi 33,7 35,9 35,9 35,9

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian, metode pendugaan volume, biomassa, cadangan karbon dan serapan CO2 dengan menggunakan metode tanpa stratifikasi dan menggunakan stratifikasi terdapat perbedaan, metode tanpa stratifikasi lebih efektif dibandingkan dengan pendugaan menggunakan stratifikasi jenis untuk areal rehabilitasi Tanabe, karena kondisi tegakan pada tiap stratum di areal rehabilitasi Tanabe umumnya cenderung heterogen di buktikan dengan besarnya nilai koefisien variasi pada masing-masing stratum dan nilai sampling error. Sampling error pada metode dengan stratifikasi jenis lebih besar dibandingkan tanpa stratifikasi.

Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan metode stratifikasi tegakan yang lebih efektif selain berdasarkan jenis vegetasi, sehingga pendugaan volume, biomassa, cadangan karbon dan serapan CO2 menjadi lebih

(29)

17

DAFTAR PUSTAKA

Brown S.1997. Estimating biomass and biomass change of tropical forest: A primer. FAO Forestry Paper. -134

Gusmailina. 1995. Pengukuran Kadar CO2 udara di Dalam Beberapa Jenis Hutan

Tanaman di Cikole dan Ciwidey, Jawa Barat. [tesis]. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Herdiansyah Y.2004 Perbandingan Efisiensi Metode Tree Sampling dengan Metode Konvensional dalam Pendugaan Potensi Tegakan Agathis (Agathis loranthifolia) di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi [skripsi]. Bogor : Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

[IPPC] Intergovernmental Panel on Climate Change. 2006. IPCC guidelines for national greenhouse gas inventories, Eds. : Simon E, Leandro B, Kyoto M, Todd N, Kiyoto T. Agriculture, Forestry and Other Land Use. Volume 4. Janiatri T. 2012. Pendugaan Kandungan Biomassa diatas Permukaaan Pada

Tegakan Jati Menggunakan Citra ALOS AVNIR-2 Resolusi 10 Meter (Kasus KPH Kebonharjo, Perum Perhutani Unit1 JawaTengah). [skripsi]. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.

Ketterings QM, et al. 2001 Reducing Uncertanty in the Use of Allometric Biomass Equation for Predicting Above Ground Tree Biomass in Mixed Secondary Forests. Forest Ecology and Management 120: 199-209.

Kusmana C., Sabiham, S., Abe, K dan Watanabe,H. 1992. An estimation of above ground tree biomass of mangrove forest in east Sumatra, Indonesia.

Mirbach VM. 2000. Carbon Budget Accounting at the Forest Management Unit Level : an Overview of Issues and Method. http://www.modelforest.net. [Februari 2013]

Onrizal. 2004. Model Penduga Biomassa dan Karbon Tegakan Hutan Kerangas di Taman Nasional Danau Sentarum, Kalimantan Barat [tesis]. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Kementerian Kehutanan, Republik Indonesia dalam kerjasama ITTO. (2011) Prosedur Operasi Standar (SOP) untuk Pengukuran Stok Karbon di Kawasan Konservasi.

Selviana V. 2012. Pendugaan Potensi Volume, Biomassa, dan Cadangan Karbon di Hutan Pendidikan Gunung Walat Sukabumi Jawa Barat. Bogor. Institut Pertanian Bogor, Fakultas Kehutanan.

Shiver BD, Border BE. 1996. Sampling Technique for Forest Resource Inventory. New York: John Wiley & Sons, 356p.

Sudarman ST. 2011. Pemanasan Global Solusi dan Peluang Bisnis. PT Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.

Sutarahardja S. 1999. Metode Sampling Dalam Inventarisasi Hutan. Laboratorium Inventarisasi Hutan Departemen Manajemen Hutan. Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.

(30)

18

Turmudzi MF. 2009. Pemanasan Global dan Lubang Ozon : Bencana Masa Depan. Media Wacana : Yogyakarta.

Tresnawan H. Rosalina, U. 2002. “Pendugaan Biomassa Di Atas Tanah di Ekosistem Hutan Primer dan Hutan Bekas Tebangan”. Jurnal Manajemen Hutan Tropika. VIII, (1), 15-29.

(31)
(32)
(33)

Lampiran 1 Hasil pengukuran potensi volume, biomassa dan simpanan karbon pada seluruh plot pengamatan Plot Koordinat

X

Koordinat

Y Strata No Plot Volume (m

3

) Biomassa

(Ton) Karbon (Ton)

Serapan CO2 (Ton)

1 700084 9236061 Agathis AG-1 171,39 135,16 63,53 233,14

2 700039 9236065 Agathis AG-2 62,69 54,70 25,71 94,35

3 700074 9236008 Agathis AG-3 364,64 297,40 139,78 512,99

4 699941 9236065 Manglid MG-1 268,59 224,68 105,60 387,56

5 699941 9236065 Manglid MG-2 218,53 170,88 80,31 294,75

6 699988 9236028 Manglid MG-3 446,00 316,79 148,89 546,43

7 699939 9235997 Manglid MG-4 52,85 36,86 17,33 63,59

8 700024 9236004 Pinus PI-1 458,95 328,43 154,36 566,51

9 699997 9235914 Pinus PI-2 575,35 414,51 194,82 714,99

10 699913 9235951 Pinus PI-3 312,00 225,39 105,93 388,77

11 699909 9235818 Puspa PU-1 23,37 22,65 10,65 39,07

12 699856 9235799 Puspa PU-2 61,65 59,83 28,12 103,20

13 699916 9235716 Puspa PU-3 332,70 299,35 140,69 516,35

14 700005 9235763 Puspa PU-4 58,59 53,72 25,25 92,67

15 700005 9235707 Puspa PU-5 263,18 256,12 120,37 441,78

16 699831 9235687 Mahoni MH-1 151,04 143,37 67,38 247,30

17 699875 9235674 Mahoni MH-2 310,62 300,33 141,16 518,04

18 699788 9235702 Mahoni MH-3 317,63 308,89 145,18 532,81

19 699794 9235667 Mahoni MH-4 61,81 55,85 26,25 96,34

Total 4511,59 3704,91 1741,31 6390,61

(34)
(35)

Gambar

Gambar 1 Blok Areal Tanabe di Hutan Pendidikan Gunung Walat dan Peta
Tabel 2 Kerapatan kayu dari berbagai jenis pohon di HPGW
Tabel 3  Nilai-nilai dugaan potensi volume, biomassa, cadangan karbon dan serapan CO2 tanpa stratifikasi
Tabel 4  Komposisi dan kerapatan jenis vegetasi pada tiap stratum di blok Tanabe HPGW
+6

Referensi

Dokumen terkait

Pada suatu area atau stok yang belum diterapkan ketentuan pelestarian dan pengelolaan, dalam hal ini kegiatan penangkapan tersebut dilaksanakan dengan cara yang

Mengenai pembagian kekuasaan yang telah diterapkan oleh pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi acuan dalam memahami hubungan antar lembaga di Indonesia yang

Melalui pedoman kerja ini, Dewan Komisaris dapat lebih memahami cara bertindak dan bersikap dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan prinsip-prinsip Good Corporate

Dengan problematik yang dihadapi dalam dunia pendidikan terutama di perguruan tinggi ini peranan strategis sistem informasi dengan menggunakan balanced scorecard

Oleh karena itu, data yang dikirim oleh transmitter yang berupa cahaya akan diterima oleh receiver dengan photodiode sebagai media penerima cahaya.. Realisasi Receiver

Dengan ini diumumkan bahwa berdasarkan Ketetapan Panitia Pengadaan Barang/Jasa di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov.

Bila yang dipersepsi dirinya sendiri sebagai objek persepsi inilah yang disebut persepsi diri ( self perception ) seperti permasalahan di dalam penelitian yaitu para

An Urban Optioneering Platform is proposed that will enable stakeholders to fluidly build and explore computable multi-perspective models, consisting of loosely coupled legacy