• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN HOME INDUSTRI KASUR LANTAI JELITA DI BOJONEGORO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN HOME INDUSTRI KASUR LANTAI JELITA DI BOJONEGORO"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN HOME INDUSTRI KASUR LANTAI JELITA

DI BOJONEGORO

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi

Oleh:

ZEKI KURNIAWAN 201010160311284

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN HOME INDUSTRI KASUR LANTAI JELITA

DI BOJONEGORO

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi

Oleh:

ZEKI KURNIAWAN 201010160311284

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala petunjuk, rahmat, hidayah,

dan kesempatan sehingga skripsi yang berjudul “Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Home Industri Kasur Lantai Jelita di Bojonegoro” ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi serta melengkapi syarat memperoleh gelar kesarjanaan pada Fakultas

Ekonomi, Program Studi Manajemen, Universitas Muhammadiyah Malang.

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi

Besar Muhammad SAW beserta keluarganya dan sahabatnya yang selalu

membantu beliau dalam menegakkan Dinullah di muka bumi ini. Penelitian ini

sangat penting dilakukan karena untuk mengetahui bagaimana motivasi kerja dan

produktivitas kerja karyawan home industri kasur lantai Jelita, serta pengaruh

motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan.

Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan berbagai pihak.

Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

pihak-pihak berikut:

1. Bapak Dr. H. Muhadjir, M.AP, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Malang.

2. Bapak Dr. H. Nazzaruddin Malik, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Bapak Dr. Marsudi, M.M, selaku Ketua Jurusan Manajemen Universitas

(12)

4. Ibu Dra. Uci Yuliati, M.M, selaku Dosen pembimbing 1 yang telah rela

meluangkan waktuya untuk mengoreksi serta memberikan petunjuk yang

sangat bermanfaat guna penyusunan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Siti Nurhasanah, M.Si, selaku Dosen pembimbing 2 yang penuh

kesabaran telah memberikan bimbingan serta petunjuk hingga selesainya

penulisan skripsi ini.

6. Ibu Dra. Dewi Nurjannah, M.M, selaku Dosen Wali kelas F angkatan

tahun 2010, Jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah Malang.

7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah

memberikan berbagai ilmu pengetahuan selama penulis duduk di bangku

kuliah.

8. Pemimpin beserta seluruh karyawan home industri kasur lantai Jelita, yang

telah banyak membantu dan mendukung pelaksanaan penelitian.

9. Kedua Orang Tua Saya tercinta, Bapak H. Ahmad Afandi dan Hj. Ibu Siti

Kumi Hartindi, yang telah berjuang demi kelangsungan kuliah saya dan

selalu memberikan Do’a dan limpahan kasih sayangnya.

10.Kakak adikku tercinta Farida Ernawati dan Deni Cahya Kusuma Negara

yang sudah memotivasi dalam mengerjakan skirpsi ini.

11.Sepupuku Nanda Bagus Pratama dan semua temen-temenku di

Manajemen F angkatan 2010, serta teman-teman seperjuangan (Abri, Alif,

Riyan, Suranto, Hellen, Cristina, Anggra, Anggun, Yuan, Bayu, Alif

Dewantara, Anita, Astrid, Boni, Aris, Dharma, Nizar, Sepka dll) yang

(13)

12.Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu yang telah

banyak membantu terselesaikannya Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna.

Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan untuk

pengembangan penelitian selanjutnya.

Akhirnya segala amal baik yang telah mereka berikan kepada penulis

semoga mendapat balasan dari Allah SWT. dan penulis berharap semoga skripsi

ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Malang, April 2014

(14)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang ... 1

B.Rumusan Masalah ... 6

C.Batasan Masalah ... 6

D.Tujuan Penelitian ... 7

E. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Landasan Penelitian Terdahulu ... 8

B. Landasan Teori ... 12

1. Motivasi ... 12

1) Pengertian Motivasi Kerja ... 12

2) Teori-teori Motivasi ... 13

3) Teori Motivasi Kebutuhan Abraham Maslow ... 15

4) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi ... 19

5) Tujuan Pemberian Motivasi ... 20

6) Langkah-langkah memotivasi ... 21

7) Jenis Motivasi ... 21

8) Teknik Motivasi ... 22

(15)

1) Pengertian Produktivitas Kerja ... 22

2) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja ... 23

3) Pengukuran Produktivitas Kerja ... 24

4) Upaya Peningkatan Produktivitas Kerja ... 25

5) Hubungan Antara Motivasi Kerja dengan Produktivitas Kerja ... 27

C.Kerangka pikir ... 28

D.Hipotesis ... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 32

B. Jenis Penelitian ... 32

C.Defisi Operasional Variabel dan Indikator ... 33

D.Populasi dan Sampel ... 35

1. Populasi ... 35

2. Sampel ... 35

3. Teknik Sampling ... 35

E. Data dan Sumber data ... 36

1. Data Primer ... 36

2. Data Skunder ... 36

F. Teknik Pengumpulan Data ... 36

1. Kuesioner ... 36

2. Wawancara ... 37

3. Dokumentasi ... 37

G.Pengukuran Variabel ... 37

H.Teknik Pengujian Instrumen ... 39

1. Uji Validitas ... 39

2. Uji Reliabilitas ... 40

(16)

1. Rentang Skala ... 41

2. Regresi Linier Sederhana ... 43

J. Pengujian Hipotesis ... 44

1. Uji t ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ... 45

1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 45

2. Lokasi Penelitian ... 46

3. Struktur Organisasi Perusahaan ... 47

4. Organisasi dan Personalia ... 49

1) Karyawan ... 49

2) Jumlah Karyawan ... 49

3) Tingkat Pendidikan ... 50

4) Masa Kerja Karyawan ... 51

5) Jam Kerja Karyawan ... 52

6) Produksi dan Proses Produksi ... 52

B.Uji Instrumen ... 55

1. Hasil Uji Validitas ... 55

2. Hasil Uji Reliabilitas ... 57

C.Hasil Analisis Data ... 58

1. Data Karakteristik Responden ... 58

1) Tingkat Usia Responden ... 58

2) Jenis kelamin ... 59

3) Masa Kerja Responden ... 59

4) Tingkat Pendidikan Responden ... 60

5) Status Perkawinan Responden ... 61

2. Hasil Analisis Rentang Skala ... 62

1) Variabel Motivasi Kerja ... 62

(17)

3. Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana ... 66

4. Hasil Uji Hipotesis ... 68

5. Pembahasan Hasil Penelitian ... 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan ... 72

B.Saran ... 73

(18)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Target dan Realisasi Produksi ... 4

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ... 10

Tabel 3.1 Rentang Skala Variabel Motivasi Kerja dan Produktivitas Kerja ... 43

Tabel 4.1 Jumlah Karyawan Home Industri Kasur Lantai Jelita ... 49

Tabel 4.2 Tingkat Pendidikan Karyawan ... 50

Tabel 4.3 Masa Kerja Karyawan ... 51

Tabel 4.4 Jam Kerja Karyawan ... 52

Tabel 4.5 Uji Validitas Variabel Motivasi Kerja ... 56

Tabel 4.6 Uji Validitas Variabel Produktivitas Kerja ... 56

Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas ... 57

Tabel 4.8 Data Usia Responden ... 58

Tabel 4.9 Data Masa Kerja Responden ... 60

Tabel 4.10 Data Pendidikan Responden ... 61

Tabel 4.11 Rentang Skala Variabel Motivasi Kerja... 62

Tabel 4.12 Rentang Skala Variabel Produktivitas Kerja ... 64

(19)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Bagan Hirarki Kebutuhan Menurut Maslow ... 16

Gambar 2.2 Kerangka Pikir Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap

Produktivitas Kerja Karyawan ... 29

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Home Industri Kasur Lantai Jelita ... 47

Gambar 4.2 Skema Proses Produksi Home Industri Kasur Lantai

(20)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Uji Validitas

Lampiran 2 Uji Reliabilitas

Lampiran 3 Kuesioner dan Data Responden

Lampiran 4 Skor Jawaban Responden

Lampiran 5 Tabel Frekuensi

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik

(Edisi Revisi). Jakarta: PT Rineka Cipta.

Iskandar, Dedi dan Ida Betanursanti. Pengaruh Motivasi Karyawan terhadap Produktivitas Perusahaan Tekstil PT. Unggulrejo Wasono di

Purworejo.http://download.portalgaruda.org/article.php?article=123793&v

al=5548.pdf, diunduh tanggal 22 Oktober 2013, jam 10.00 WIB.

Malonda, Viona. 2013. Kepuasan dan Motivasi Kerja Pengaruhnya terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Matahari Megamall Manado,

Vol.1. No.3, Hal. 969-979.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2012. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: PT. Refika Aditama.

Mohyi, Ach. 2007. Teori dan Perilaku Organisasi. Malang: UMM Press. Rachmanto, Wahyu Aji. 2010. Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas

Karyawan Berdasarkan Persepsi Karyawan Bagian Produksi Pada Home Industri Dompet Romano Mojowarno Jombang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: JurusanManajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang.

Sunyoto, Danang. 2013. Teori, Kuisioner, dan Analisi Data Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Center for Academic Publishing Service. Sedarmayanti. 2009. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja.

Bandung: CV. Mandar Maju.

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta.

Supriyanto, Achmad Sani dan Masyhuri Machfudz. 2010. Metodologi Riset Manajemen Sumber Daya Manusia. Malang: UIN Maliki Press. Sutrisno, Edy. 2011. Manajemen Sumber Daya manusia. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group.

(22)

1 BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk

menyediakan barang atau jasa agar dapat melayani permintaan konsumen akan

kebutuhan. Dalam melaksanakan proses produksinya, suatu perusahaan

membutuhkan faktor-faktor produksi yang menunjang tercapainya tujuan

perusahaan, diantaranya yaitu; bahan baku, modal, mesin, dan manusia. Faktor

manusia memegang peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan proses

produksi, oleh karena itu pihak perusahaan harus selalu memperhatikan faktor

manusia atau tenaga kerja tersebut dengan baik. Faktor tenaga kerja tersebut

merupakan suatu faktor yang dapat menentukan keberhasilan perusahaan

dalam mencapai tujuan perusahaan.

Manusia sebagai tenaga kerja merupakan aset yang tidak dapat dinilai.

Tumbuh dan berkembangnya suatu perusahaan sangat tergantung pada aset

tersebut. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang ini, perusahaan

membutuhkan karyawan yang dapat bekerja dengan baik dan efisien agar

produktivitas kerja dapat tercapai. produktivitas sendiri merupakan sikap

mental yang selalu berusaha dan mempunyai pandangan bahwa suatu

kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih

(23)

2

ukuran yang relatif, sebagai ukuran yaitu seberapa baik kita menggunakan

sumber daya dalam mencapai hasil yang diinginkan.

Menurut Darma yang dikutip oleh Supriyanto dan machfudz; Untuk

mengetahui tinggi rendahnya produktivitas kerja seseorang, maka diperlukan

cara pengukuran, yaitu: kuantitas atau jumlah yang harus dihasilkan, kualitas

atau mutu yang dihasilkan, dan ketepatan waktu sesuai tidaknya dengan waktu

yang direncanakan. Untuk itu seorang pemimpin harus selalu mengawasi dan

memperhatikan para karyawannya dalam bekerja agar produktivitas kerja dapat

terus meningkat.

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya

produktivitas kerja karyawan adalah motivasi kerja. Motivasi kerja sendiri

merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah

atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Untuk itu

perusahaan harus berupaya untuk meningkatkan motivasi kerja para

karyawannya dengan cara memenuhi kebutuhannya, jika menginginkan tujuan

perusahaannya dapat tercapai. Dengan adanya motivasi kerja yang tinggi dari

para karyawan diharapkan produktivitas kerja karyawan dapat meningkat.

Karyawan dapat bekerja dengan baik dalam menghasilkan suatu barang

apabila mereka mempunyai motivasi terhadap pekerjaan tersebut, oleh karena

itu motivasi sering kali diartikan pula sebagai faktor pendorong perilaku

seseorang. Setiap aktivitas yang dilakukan oleh seseorang pasti memiliki suatu

(24)

3

melakukan suatu aktivitas tertentu pada umumnya adalah kebutuhan serta

keinginan orang tersebut. Dorongan akan kebutuhan dalam diri seseorang itu

meliputi kebutuhan fisiologis, rasa aman, sosial, penghargaan, dan aktualisasi

diri. Dengan demikian penting bagi perusahaan untuk mengetahui tingkat

kebutuhan yang mendorong para karyawannya dalam bekerja agar dapat

mencapai produktivitas kerja yang tinggi.

Home Industri kasur lantai Jelita merupakan perusahaan yang bergerak

dalam bidang usaha produksi kasur lantai yang ada di Bojonegoro, dimana

dalam melakukan proses produksi peranan karyawan sangat menentukan

kualitas, kuantitas, dan ketepatan waktu. Karyawan bagian produksi yang ada

pada home industri kasur lantai jelita di Bojonegoro ini berjumlah 36 orang dan

semuanya adalah perempuan. Dorongan mereka bekerja karena untuk

memenuhi kebutuhan hidup. Oleh karena itu penting sekali bagi perusahaan

untuk mengetahui motivasi kerja para karyawannya. Apabila motivasi kerja

diberikan sesuai tingkat kebutuhan, maka karyawan akan terdorong untuk

pencapaian produktivitas kerja yang tinggi.

Tingkat kebutuhan seseorang antara satu dengan yang lain

berbeda-beda, untuk itu penting bagi perusahaan untuk mengetahui dorongan kebutuhan

apa sajakah yang memotivasi karyawan untuk bekerja, sehingga produktivitas

kerja dapat tercapai. Salah satu teori yang menunjukkan bahwa seseorang

bertingkah laku karena ingin memenuhi kebutuhan mereka adalah Teori

Motivasi Maslow. Hirarki kebutuhan menurut Teori Maslow dalam

(25)

4

kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri.

Berikut ini adalah data target dan realisasi hasil produksi home industri kasur

lantai jelita di Bojonegoro.

Tabel 1.1

Permintaan dan Realisasi Produksi Home Industri Kasur Lantai Jelita

Tahun 2008 2009 2010 2011 2012

Permintaan 42300 42500 43000 43100 43200

Realisasi produksi

40984 41354 41703 42113 42479

96,9% 97,3% 97% 97,7% 98,3%

Selisih

1316 1146 1297 987 721

3,1% 2,7% 3% 2,3% 1,7%

Sumber: Home Industri Kasur Lantai Jelita di Bojonegoro

Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat bahwa permintaan produksi home

industri kasur lantai jelita saat ini mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Hal ini dapat dilihat dari jumlah pesanan kasur lantai jelita yang semakin

bertambah tiap tahunnya. pada tahun 2008 hanya mendistribusikan di sekitar

Kabupaten Bojonegoro, Tuban, dan Lamongan. Pada awal tahun 2010 perlahan

tapi pasti home industri kasur lantai jelita di Bojonegoro telah mendistribusikan

di berbagai wilayah di Jawa Timur, seperti Kediri, Blitar, Tulung Agung,

Ngawi, Nganjuk, Pacitan dan bahkan saat ini sampai ke pulau Madura,

sehingga berpengaruh pada jumlah pesanan yang harus diproduksi. Semakin

(26)

5

oleh para pelanggan yang tidak lepas dari kualitas barang yang tinggi.

Karyawan dalam hal ketepatan waktu penyelesaian juga tinggi tetapi masih

belum maksimal.

Dari data tabel diatas juga terlihat bahwa para karyawan belum secara

maksimal dalam memenuhi permintaan produksi. Hal tersebut dapat dibuktikan

dengan adanya realisasi produksi yang masih belum bisa memenuhi

permintaan produksi tiap tahunnya, tetapi meskipun belum bisa memenuhi

permintaan produksi, para karyawan terus mengalami peningkatan dalam

pencapaian hasil. Adapun motivasi kerja yang diberikan oleh pihak pengusaha

home industri kasur lantai jelita yang ada di Bojonegoro ini adalah berupa

pemenuhan terhadap kebutuhan fisiologis bagi para karyawan, yaitu dengan

pemberian upah yang layak. Pemenuhan terhadap kebutuhan rasa aman yaitu

dengan menyediakan tempat kerja yang aman dari keruntuhan, kebakaran, dan

jaminan aman dari pemberhentian pekerjaan.

Upaya lain yang dilakukan oleh pihak pengusaha home industri kasur

lantai jelita dalam upaya memenuhi kebutuhan para karyawannya yaitu dengan

membina hubungan yang baik antara karyawan dengan rekan kerja ataupun

dengan pemilik usaha. Kebutuhan lain yang yang masih kurang terpenuhi oleh

pihak pengusaha adalah kurang maksimalnya pemberian penghargaan bagi

karyawan. Selain itu juga tidak adanya pemenuhan kebutuhan aktualisasi diri,

hal tersebut bisa saja mengurangi motivasi kerja dari para karyawan untuk

memenuhi permintaan produksi, sebab jika karyawan kurang dihargai atas

(27)

6

produktivitas kerja yang maksimal. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti

tertarik untuk mengadakan suatu penelitian skripsi dengan judul: “Pengaruh

Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Home Industri Kasur Lantai Jelita di Bojonegoro.”

B.Rumusan Masalah

Rumusan masalah digunakan agar masalah lebih terarah. Rumusan

masalah ini bertujuan untuk memberikan gambaran terhadap masalah yang

akan dipecahkan menjadi lebih jelas atau mudah dimengerti, sehingga dengan

demikian diharapkan dapat mempermudah dalam pembahasan selanjutnya.

Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana motivasi kerja karyawan home industri kasur lantai jelita di

Bojonegoro?

2. Bagaimana produktivitas kerja karyawan home industri kasur lantai jelita di

Bojonegoro?

3. Apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan?

C.Batasan Masalah

Batasan masalah berfungsi untuk membatasi objek masalah yang diteliti,

sehingga masalah yang diteliti tidak meluas dan mempermudah penelitian

dalam menganalisa permasalahan. Adapun batasan masalahnya yaitu teori

motivasi Abraham maslow, sedangkan objek penelitiannya yaitu semua

(28)

7

D.Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui motivasi kerja karyawan home industri kasur lantai

Jelita di Bojonegoro.

2. Untuk mengetahui produktivitas kerja karyawan home industri kasur lantai

Jelita di Bojonegoro.

3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan antara motivasi

kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada home industri kasur

lantai Jelita di Bojonegoro.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Instansi

Semoga dapat dijadikan pertimbangan dalam masalah yang

berhubungan dengan produktivitas kerja dan sebagai bahan pertimbangan

untuk mengevaluasi kebijakan yang lebih tepat pada masa yang akan

datang.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi

dan tambahan wacana tentang pengaruh motivasi kerja terhadap

(29)

8 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Penelitian Terdahulu

Sebagai pertimbangan dan acuan perbandingan untuk landasan

penelitian yang akan dilakukan, maka peneliti menggunakan penelitian

terdahulu tentang motivasi dan produktivitas sebagai berikut: penelitian oleh

Viona Malonda (2013) dengan judul: “Pengaruh Kepuasan dan Motivasi

Kerja Pengaruhnya Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Matahari

Megamall Manado”. Dengan variabel bebas kepuasan kerja dan motivasi

kerja dan variabel terikatnya adalah produktivitas.Diperoleh hasil bahwa

Kepuasan kerja dan motivasi berpengaruh secara simultan terhadap

produktivitas kerja karyawan pada PT.Matahari Departemen Store Cabang

Megamall di Manado.

Penelitian terdahulu oleh Wahyu Aji Rachmanto (2010) dengan judul “Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Karyawan Berdasarkan Persepsi

Karyawan Bagian Produksi Pada Home Industri Dompet Romano Mojowarno

Jombang“ dengan variabel bebas adalah motivasi teori ERG Alderfer dengan

indikator kebutuhan akan keberadaan, kebutuhan akan hubungan, kebutuhan

akan pertumbuhan dan variabel terikatnya adalahproduktivitas dengan

indikator antara lain kualitas, kuantitas, ketepatan waktu. Alatanalisis yang

digunakan adalah regresi berganda, uji F dan uji T, dengan hasilbahwa

(30)

9

akan hubungan mempunyai pengaruh yang dominan terhadap produktivitas

kerja.

Penelitian terdahulu oleh Dedi Iskandar dan Ida Betanursanti (2013) dengan judul: “Pengaruh Motivasi Karyawan Terhadap Produktivitas

Perusahaan Tekstil PT. Unggulrejo Wasono di Purworejo”. Dengan variabel

bebas motivasi dengan indikator faktor individu, psikologi dan organisasi dan

variabel terikatnya adalah produktivitas dengan indikator kualitas dan

kemampuan, fisikal karyawan, sarana pendukung dan supra sarana.Diperoleh

hasil bahwa Terdapat korelasi positif pengaruh motivasi karyawan terhadap

produktivitas perusahaantekstil PT. Unggulrejo Wasono di Purworejo. Pada

penelitian ini faktor motivasi yangdianggap berpengaruh hanya ada 3

variabel, yaitu faktor individu sebesar 18.6%, psikologi40,9% dan organisasi

(31)
[image:31.595.109.520.149.745.2]

10

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No. Judul Penelitian

Variabel Penelitian Alat Analisis

Hasil Penelitian

1 Kepuasan dan

Motivasi Kerja

Pengaruhnya Terhadap

Produktivitas Kerja

Karyawan PT.

Matahari Megamall Manado

(Viona Malonda,

2013)

variabel bebas kepuasan

kerja dan motivasi kerja

dan variabel terikatnya

adalah produktivitas.

Menggunakan

analisis regresi

linier

berganda, uji f

dan uji t

Kepuasan kerja dan

motivasi

berpengaruh secara

simultan terhadap

produktivitas kerja

karyawan pada PT.

Matahari

Departemen Store

Cabang Megamall di

Manado.

2 Pengaruh Motivasi

Terhadap

Produktivitas

Karyawan

Berdasarkan

Persepsi Karyawan

Bagian Produksi

Pada Home Industri

Dompet

RomanoMojowarno

Jombang. Wahyu

Aji Rachmanto

(2010)

variabel bebas adalah

motivasi teori ERG

Alderfer dengan indikator

kebutuhan akan

keberadaan, kebutuhan

akan hubungan, kebutuhan

akan pertumbuhan dan

variabel terikatnya adalah

produktivitas dengan

indikator antara lain

kualitas, kuantitas,

ketepatan waktu.

Menggunakan

analisis regresi

berganda, uji f

dan uji t

motivasi

berpengaruh

signifikan terhadap

produktivitas kerja

dan kebutuhan akan

hubungan

mempunyai

pengaruh yang

dominan terhadap

(32)

11

3 Pengaruh motivasi

terhadap

produktivitas kerja

karyawan pada PT.

Maju Jaya di

Makasar . (Dedi

Iskandar dan Ida

Betanursanti, 2013)

variabel bebas motivasi

dengan indikator faktor

individu, psikologi dan

organisasi dan variabel

terikatnya adalah produktivitas

dengan indikator kualitas dan

kemampuan, fisikal karyawan,

sarana pendukung dan supra

sarana.

regresi linier

berganda 3 dan

statistik, uji

anova, uji t, uji

koefisien

determinasi.

Terdapat korelasi

positif pengaruh

motivasi karyawan

terhadap produktivitas

perusahaan tekstil PT.

Unggulrejo Wasono di

Purworejo. Pada

penelitian ini faktor

motivasi yangdianggap

berpengaruh hanya ada

3 variabel, yaitu faktor

individu sebesar 18.6%,

psikologi40,9% dan

organisasi 40,3%

terhadap produktivitas

perusahaan.

4. Pengaruh Motivasi

Kerja Terhadap

Produktivitas Kerja

Karyawan Home

Industri Kasur Lantai

Jelita di Bojonegoro

variabel bebas adalah

motivasi teori Maslow

dengan indikator kebutuhan

fisiologis, kebutuhan rasa

aman, kebutuhan sosial,

kebutuhan harga diri,

kebutuhan aktualisasi diri

dan variabel terikatnya

adalah produktivitas kerja

dengan indikator antara lain

kualitas, kuantitas, dan

ketepatan waktu.

Rentang skala,

Regresi linier

sederhana, dan

uji t

(33)

12

Berdasarkan pada tabel 2.1 diatas dapat diketahui bahwa persamaan

penelitian terdahulu dengan penelitian yang sekarang adalah pada tema yang

diteliti, yaitu meneliti tentang motivasi yang dilihat bagaimana pengaruhnya

terhadap produktivitas.Sedangkan perbedaannya adalah pada obyek penelitian,

teori yang digunakan dan indikator variabel yang digunakan. penelitian yang

sekarang menggunakan variabel bebas dengan teori dari Maslow dan

indikatornya adalah; kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan

sosial, kebutuhan harga diri dan kebutuhan aktualisasi diri sedangkan variabel

terikatnya adalah produktivitas dengan indikator kualitas, kuantitas, dan

ketepatan waktu.

B.Landasan Teori

1. Motivasi

1) Pengertian Motivasi Kerja

Mangkunegara, (2012:61) mendefinisikan bahwa motivasi kerja

adalah kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah

atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi.Sedangkan motif itu sendiri

merupakan suatu dorongan kebutuhan dalam diri pegawai yang perlu

dipenuhiagar pegawai tesebut dapat menyesuaikan diri terhadap

lingkungannya.Menurut sutrisno (2011:109) motivasi adalah suatu faktor

yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu, oleh

karena itu motivasi sering diartikan pula sebagai faktor pendorong perilaku

(34)

13

Menurut Wibowo (2013:377) Pada awalnya motivasi kerja seseorang

untuk melakukan kegiatan muncul karena merasakan perlunya untuk

memenuhi kebutuhan. Timbulnya motivasi dikarnakan seseorang merasakan

suatu kebutuhan tertentu dan karenanya perbuatan tersebut terarah pada

pencapaian tujuan tertentu, Sutrisno (2011:112).

2) Teori-teori Motivasi

Teori Motivasi dikelompokkan menjadi tiga kelompok dalam

mangkunegara, (2012:62) yaitu Teori Motivasi dengan pendekatan isi

(Content Theory) dan teori motivasi dengan pendekatan proses (Process

Theory) dan Teori Motivasi dengan penguat (Rinforcement Theory).

a. Teori Motivasi dengan Pendekatan Isi (Content Theory)

Teori ini lebih banyak menekankan pada faktor apa yang membuat

karyawan melakukan tindakan tetentu. Teori Motivasi dengan

Pendekatan Isi (content Theory) ini dikenal antara lain:

a) Teori Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow

Menurut teori ini, kebutuhan merupakan fundamen yang

mendasari perilaku pegawai. Abraham Maslow mengemukakan

bahwa hirarki kebutuhan manusia adalah: kebutuhan fisiologis,

kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan akan harga diri dan

(35)

14

b) Teori Dua Factor (Two Factors) dari Frederick Harzberg

Pelaksanaan dalam melaksanakan pekerjaannya dipengaruhi

oleh dua faktor utama yang merupakan kebutuhan, yaitu: faktor

pemeliharaan dan motivasi.

c) Teori Motivasi Prestasi Mc.Clelland Menurut Clelland

Teori ini mengemukakan bahwa produktivitas seseorang sangat ditentukan oleh “virus mental” yang ada pada dirinya.Virus

mental adalah kondisi jiwa yang mendorong seseorang untuk mampu

mencapai prestasinya secara maksimal. Virus mental yang dimaksut

terdiri dari 3 dorongan kebutuhan yaitu: kebutuhan untuk berprestasi,

kebutuhan untuk memperluas pergaulan, dan kebutuhan untuk

menguasai sesuatu.

b. Teori Motivasi Proses

Teori ini berusaha agar setiap pekerja mau bekerja giat sesuai

harapan. Daya pengerak yang bermotivasi semangat kerja terkandung

dari harapan yang akan diperolehnya. Jika harapan menjadi kenyataan

maka pekerja cenderung akan meningkatkan kualitas kerjanya,

begitupula sebaliknya. Ada tiga macam teori motivasi proses yang

terkenal, yaitu:

a) Teori Harapan (Ekspektancy Theory)

Teori mini dikembangkan oleh Victor H. Vroom yang

mengatakan bahwa motivasi merupakan suatu produk dari

(36)

15

seseorang memungkinkan memungkinkan aksi tertentu yang akan

menuntunnya.

b) Teori Keadilan (Equity Theory)

Keadilan merupakan daya penggerak yang memotivasi

semangat kerja seseorang, jadi atasan harus bertindak adil terhadap

semua bawahannya secara objektif. Teori ini dikembangkan oleh

Adam, dimana komponennya adalah: input, outcome, comparison

person, dan equity-in-equity.

c) Teori Penerapan Tujuan (Goal Setting Theory)

Teori penerapan tujuan merupakan teori motivasi dengan

pendekatan kognitif yang dikembangkan oleh Edwin Locke.Dalam

teori ini tidak berpengaruh pada pekerjaan saja tetapi merangsang

karyawan untuk menumbuhkan motivasi kerja dan pencapaian kerja

maksimal.

c. Teori Penguat (Reinforcement Theory)

Berpihak pada aliran behaviorisme, ada banyak bukti penelitian

yang menunjukkan bahwa orang akan memiliki motivasi yang tinggi

untuk mengerjakan tugas-tugas yang mendapatkan penguatan.

3) Teori Motivasi Kebutuhan Abraham Maslow

Karyawan memiliki latar belakang yang berbeda-beda, penting

bagi perusahaan untuk melihat apa kebutuhan dan faktor apa yang

membuat karyawan melakukan suatu tindakan tertentu. Kebutuhan dapat

(37)

16

antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada dalam diri. Apabila

pegawai kebutuhannya tidak terpenuhi maka pegawai tersebut akan

menunjukan sikap kecewa. Sebaliknya, jika kebutuhanya terpenuhi maka

pegawai tersebut akan memperlihatkan perilaku yang gembira sebagai

manifestasi dari rasa puasnya.

Abraham Maslow mengemukakan bahwa hirarki kebutuhan

[image:37.595.116.506.305.672.2]

manusia yang ditunjukkan dengan bentuk piramida pada bagan berikut:

Gambar 2.1

Bagan hirarki kebutuhan menurut Abraham Maslow

Sumber : Paul Harsey dan Kenneth H. Blancahrddalam mangkunegara, (2006:64).

Dalam Gambar 2.1, terlihat bahwa motivasi terdiri dari 5 hirarki

kebutuhan manusia yaitu:

Bolongingness (Friendship, affiliation, love)

Esteem (Self and peer value)

Safety and security

(Freedom physical, and mental feeling of being secure)

Physiological Needs

(Food, drink, sex, shetter from pain)

Self Actualization

(38)

17

a. Kebutuhan fisiologis

Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang paling dasar yang

diperkenalkan oleh Maslow.Kebutuhan yang paling mendasar ini

berupa kebutuhan makan, minum, perlindungan fisik, bernafas dan

sexual.Keinginan untuk memenuhi kebutuhan tersebutlah yang

mendorong orang untuk mengerjakan suatu pekerjaan. Dalam

hubungannya dengan kebutuhan ini pemimpin perlu memberikan gaji

yang layak pada pegawai.

b. Kebutuhan rasa aman

Kebutuhan akan perlindungan dari ancaman bahaya. Contoh:

keamanan dan perlindungan dari bahaya kecelakaan kerja, serta

jaminan aman dari pemberhentian pekerjaan. Dalam hubungannya

dengan kebutuhan ini, pemimpinharus selalu memberikan informasi

agar karyawan dalam bekerja bersikap hati-hati dan waspada,

menyediakan tempat kerja yang aman dari keruntuhan, kebakaran dsb.

c. Kebutuhan sosial atau rasa memiliki

Kebutuhan untuk diterima oleh kelompok, berafiliasi,

berinteraksi, serta rasa untuk mencintai dan dicintai.Dalam hubungan

dengan kebutuhan ini, pemimpin perlu menerima eksistensi atau

keberadaan pegawai sebagai anggota kelompok kerja, melakukan

(39)

18

d. Kebutuhan Penghargaan

Kebutuhan untuk dihormati dan dihargai oleh orang

lain.Dalam hubungan dengan kebutuhan ini pemimpin tidak boleh

sewenang wenang memperlakukan pegawai karena mereka perlu

dihormati dan diberi penghargaan terhadap prestasi kerjanya.

e. Kebutuhan aktualisasi diri

Kebutuhan untuk mengembangkan diri dan menjadi orang

sesuai dengan yang dicita-citakan.Dalam hubungannya dengan

kebutuhan ini, pemimpin perlu memberikan kesempatan kepada

pegawai bawahan agar mereka dapat mengaktualisasikan diri secara

baik dan wajar di perusahaan.

Proses di atas menunjukkan bahwa kebutuhan-kebutuhan saling

tergantung dan saling menopang. Kebutuhan yang telah terpuaskan akan

berhenti menjadi motivasi utama dari perilaku, digantikan

kebutuhan-kebutuhan selanjutnya yang mendominasi. Tetapi meskipun suatu

kebutuhan telah terpuaskan, kebutuhan ini masih mempengaruhi perilaku

dan tidak hilang, hanya intensitasnya lebih kecil.

Gambar 2.1 juga menunjukkan bagaimana hirarki kebutuhan dapat

digunakan dalam manajemen motivasi.Teori Maslow ini harus dipandang

sebagai pedoman umum bagi pengusaha, karena konsepnya relatif dan

bukan merupakan penjelasan mutlak tentang semua perilaku

manusia.Bagaimanapun juga, teori Maslow banyak berguna bagi

(40)

19

hal.Pertama, teori ini dapat digunakan untuk memperjelas dan

memperkirakan tidak hanya perilaku individual tetapi juga perilaku

kelompok dengan melihat rata-rata kebutuhan yang menjadi motiasi

mereka.Kedua, teori ini menunjukkan bahwa bila tingkat kebutuhan

terendah relatif terpuaskan, faktortersebut akan berhenti menjadi motivator

penting dari perilaku tetapi dapat menjadi sangat penting bila mereka

menghadapi situasi khusus, seperti disingkirkan, diancam atau dibuang.

4) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi

Menurut Supriyanto dan Machfudz (2010:163) secara garis besar

faktor yang mempengaruhi motivasi antara lain:

a. Insentif material

Gaji menjadi penting karena beberapa hal; gaji menjamin suatu

mata pencaharian karena itu merupakan dorongan untuk bekerja, besar

gaji menunjukkan status pekerja, kenaikan gaji merupakan penegasan

keberhasilan dan gaji yang tinggi dapat mengkompensasi kehidupan

yang tanpa perasaan dan tanpa keterlibatan emosi lebih dalam dengan

orang lain.

Namun gaji sendiri tidak dapat menghidupi seseorang untuk

masa kini.Hal ini dikarnakan adanya hubungan bersama yang

ditekankan oleh manajer sehingga menimbulkan partisipasi, pengakuan

dan realisasi diri mempunyai peran penting terutama bagi mereka yang

telah lama bekerja dan bagi mereka yang telah pension karena mereka

(41)

20

b. Insentif non materi

Penghargaan yang bersifat non materi seperti tanggung jawab,

pengayaan pekerjaan, promosi adalah faktor yang sangat mempengaruhi

motivasi kerja.

5) Tujuan Pemberian Motivasi

Menurut Sunyoto, (2013:17) diberikannya motivasi kepada

karyawan atau seseorang tentu saja mempunyai tujuan antara lain:

a. Mendorong gairah dan semangat karyawan.

b. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan.

c. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

d. Mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan.

e. Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi karyawan.

f. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.

g. Meningkatkan kreativitas dan partisipasi karyawan.

h. Meningkatkan kesejahteraan karyawan.

i. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas dan

pekerjaannya.

Menurut Mohyi (2007:152), menjelaskan bahwa terdapat tujuan

darikegiatan memotivasi karyawan adalah sebagai berikut:

a. Untuk menigkatkan semangat, gairah, dan kedisiplinan kerja

karyawan(untuk meningkatkan moral kerja).

b. Memupuk rasa memiliki (sense of belonging), loyalitas dan partipatisi

(42)

21

c. Meningkatkan kreatifitas karyawan untuk berkembang.

d. Menigkatkan produktivitas (prestasi) kerja karyawan.

e. Menigkatkan kesejahteraan dan kepuasan kerja karyawan

Tercapainya tujuan kegiatan motivasi ini sangat menguntungkan

baik bagikaryawan maupun bagi perusahaan.

6) Langkah-langkah Memotivasi

Menurut Sunyoto (2013:17) Dalam memotivasi bawahan ada

beberapa petunjuk atau langkah-langkah yang perlu diperhatikan oleh

setiap pemimpin sebagai berikut:

a. Pemimpin harus tahu apa yang dilakukan bawahan.

b. Pemimpin harus berorientasi pada kerangka acuan orang.

c. Tiap orang berbeda-beda dalam memuaskan kebutuhan.

d. Setiap pemimpin harus memberikan contoh yang baik bagi karyawan.

e. Pemipin mampu memepergunakan keahlian dalam berbentuk-bentuk.

f. Pemimpin harus berbuat dan berlaku realistis.

7) Jenis Motivasi

Menurut Supriyanto dan machfudz (2010:161) pada dasarnya

motivasi yang diberikan dapat dibagi menjadi dua, yaitu; motivasi positif

dan motivasi negatif.

a. Motivasi positif adalah proses untuk mencoba mempengaruhi orang

lain agar menjalankan sesuatu yang kita inginkan untuk mendapatkan

(43)

22

b. Motivasi negatif adalah proses untuk mempengaruhi seseorang agar

mau melakukan sesuatu yang kita inginkan, tetapi teknik dasar yang

digunakan adalah lewat kekuatan ketakutan.

8) Teknik Motivasi

Menurut A. W. Wijaya yang dikutip oleh Supriyanto dan

Machfudz (2010:162) teknik motivasi dapat dilakukan dengan cara

sebagai berikut:

a. Verbal: dengan berbicara secara informal, berdiskusi, pembicaraan dari

hati ke hati dan ceramah.

b. Melalui media massa: selebaran, Koran, majalah, brosur, dsb.

c. Dengan tindakan nyata yang dapat dirasakan manfaatnya oleh anggota,

khususnya yang berhubungan dengan pengembangan minat dan hobi

dan meningkatkan kesejahteraan sosial.

2. Produktivitas Kerja

1) Pengertian Produktivitas Kerja

Menurut Sunyoto (2013:41) produktivitas merupakan sikap mental

yang selalu berusaha dan mempunyai pandangan bahwa suatu kehidupan

hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik

dari hari ini. Produktivitas kerja adalah ukuran yang menunjukkan

pertimbangan antara input dan output yang dikeluarkan perusahaan, serta

peran tenaga kerja yang dimiliki per-satuan waktu.Menurut Sedarmayanti

(44)

23

Menurut Sutrisno (2011:99) di bidang industri, produktivitas

mempunyai arti ukuran yang relatif.Nilai atau ukuran yang ditampilkan oleh

daya produksi, yaitu sebagai campuran dari produksi dan aktivitas.Sebagai

ukuran yaitu; seberapa baik kita menggunakan sumber daya dalam

mencapai hasil yang diinginkan.Dalam setiap kegiatan produksi, seluruh

sumber daya mempunyai peran yang menentukan tingkat produktivitas,

maka sumber daya tersebut perlu dikelola dan diatur dengan baik.

Menurut sedarmayanti (2009:57) secara umum produktivitas

mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai (output)

dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input). Tingkat

produktivitas yang dicapai merupakan suatu indikator terhadap efisiensi

dan kemajuan ekonomi untuk ukuran suatu bangsa, suatu industri, maupun

untuk ukuran pendidikan. Menurut Sani dan Machfudz (2010:98) pada

dasarnya produktivitas adalah merupakan jumlah hasil yang dicapai

seorang pekerja atau faktor produksi yang lain dalam jangka waktu

tertentu.

2) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Anoraga dan Suyati yang dikutip oleh Rachmanto (2010),

produktivitas kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: motivasi,

pendidikan, dan keterampilan yang didapat dari pelatihan kerja,

lingkungan kerja, dan iklim, sikap, serta etika kerja yang berhubungan

dengan gaya kepemimpinan, teknologi, jaminan sosial, kesempatan

(45)

24

Menurut Sunyoto, (2013:42) faktor produktivitas manusia

memiliki peran besar dalam menentukan sukses suatu usaha. Secara

konseptual produktivitas manusia sering disebut sikap mental yang selalu

memiliki pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik dari hari

kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini. Maka produktivitas harus

dapat ditingkatkan dengan berbagai faktor yang dapat dipenuhi.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi antara lain pendidikan dan pelatihan

ketrampilan, gizi, nutrisi dan kesehatan, bakat, motivasi, kesempatan kerja,

kesempatan manajemen dan kebijakan sarana pemerintah.

3) Pengukuran Produktivitas Kerja

Menurut Darmayang dikutip oleh Supriyanto dan machfudz

(2010:104) untuk mengetahui tinggi rendahnya produktivitas kerja

seseorang, maka diperlukan cara pengukuran, yaitu: kuantitas atau jumlah

yang harus dihasilkan, kualitas atau mutu yang dihasilkan, dan ketepatan

waktu sesuai tidaknya dengan waktu yang direncanakan.

Menurut Sedarmayanti (2001:58), suatuproduktivitas kerja

karyawan dapat diukur melalui beberapa hal, yaitu:

a. Kuantitas

Kuantitas adalah hasil output atau jumlah hasil keluaran

yangmampu dihasilkan karyawan dalam waktu tertentu. Dengan

melihatkeluaran (output), pemimpin dapat mengetahui kemampuan

(46)

25

b. Kualitas

Kualitas kerja adalah mutu barang yang dihasilkan oleh

karyawanyang sesuai standar dari perusahaan. Kualitas yang baik

adalah yangmempunyai mutu tidak kalah dari perusahaan lain. Setiap

perusahaanharus memantau kualitas produk yang dimilikinya setiap

periode,karena kalau tidak, dapat berpengaruh pada kepercayaan

konsumenkepada hasil produksi perusahaan dan hal itu berpengaruh

padapermintaan atas barang yang dibuat.

c. Ketepatan waktu

Ketepatan waktu adalah tepat tidaknya karyawan

dalammenyelesaikan suatu pekerjaan dengan waktu yang telah

ditetapkanoleh perusahaan.Produktivitas kerja karyawan suatu

perusahaan dapatdilihat melalui ketepatan waktu dalam bekerja.

Karyawan dengandisiplin waktu yang baik dapat disimpulkan bahwa

produktivitasnyapun akan meningkat, dan sebaliknya jika karyawan

berdisiplin jelekmaka produktivitasnya pun akan menurun.

4) Upaya Peningkatan Produktivitas Kerja

Menurut Sutrisno (2011:105) bahwa peningkatan produktivitas

kerja dapat dilihat sebagai masalah keperilakuan, tetapi juga dapat

(47)

26

a. Perbaikan terus menerus

Dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja, salah satu

implikasinya ialah bahwa seluruh komponen organisasi harus

melakukan perbaikan secara terus menerus.

b. Peningkatan mutu hasil pekerjaan

Berkaitan dengan upaya melakukan perbaikan terus menerus ialah

peningkatan mutu hasil pekerjaan oleh semua orang dan segala

komponen organisasi. Padahal mutu tidak hanya berkaitan dengan

produk yang dihasilkan dan dipasarkan, baik berupa barang maupun

jasa, akan tetapi menyangkut segala jenis kegiatan dimana organisasi

terlibat.

c. Pemberdayaan SDM

Bahwa SDM merupakan unsur yang paling strategis dalam

organisasi.Karena itu memberdayakan SDM merupakan etos kerja

yang sangat mendasar dan harus dipegang teguh oleh semua eselon

manajemen dalam hirarki organisasi. Memberdayakan SDM

mengandung berbagai kiat seperti mengakui harkat dan martabat

manusi, perkayaan mutu kekaryaan dan penerapan gaya manajemen

yang partisipatif melalui proses demokratisasi dalam kehidupan

berorganisasi.

Menurut Simanjutak yang dikutip oleh Supriyanto dan Machfudz

(2010), peningkatan produktivitas dapat terwujud dalam empat bentuk,

(48)

27

a. Jumlah produksi yang sama dapat diperoleh dengan menggunakan

sumber daya yang lebih sedikit.

b. Jumlah produksi yang lebih besar dapat dicapai dengan menggunakan

sumber daya yang kurang.

c. Jumlah produksi yang lebih besar dapat dicapai dengan menggunakan

sumber daya yang sama.

d. Jumlah produksi yang jauh lebih besar dapat diperoleh dengan

pertambahan sumber daya yang relatif lebih kecil.

5) Hubungan antara Motivasi Kerja dengan Produktivitas Kerja

Produktivitas kerja dalam suatu home industri sebagian besar

tergantug kepadakemauan para karyawan untuk menghasilkan sesuatu.

Maka dari itu manajeratau pimpinan harus berusaha agar karyawannya

mempunyai motivasi yangtinggi untuk menjalankan tugas yang diberikan

kepada mereka.Dimanaorganisasi sebagai alat atau sarana untuk

memenuhi kebutuhan manusia.Untuk itu penting bagi perusahan untuk

mengetahui dorongan kebutuhan manakah yang memotivasi karyawan

untuk bekerja, sehingga produktivitas kerja dapat tercapai.

Menurut Suprihanto (dalam Noegroho, 2002:79), motivasi

dalamkaitannya dengan produktivitas adalah produktivitas seseorang

bergantungpada motivasi orang tersebut terhadap pekerjaan yang

dilakukan.Semakintinggi motivasi seseorang untuk melakukan pekerjaan,

(49)

28

rendah motivasiseseorang untuk melakukan pekerjaan, maka tingkat

produktivitasnyasemakin rendah. Apabila karyawan kebutuhannya tidak

terpenuhi, maka karyawan akan menunjukkan perilaku kecewa.

Sebaliknya jika kebutuhannya karyawan terpenuhi, maka karyawan akan

memperlihatkan perilaku yang gembira sebagai manifestasi dari rasa

puasnya, (Mangkunegara (2012:63)

Motivasi kerja dan produktifitas kerja bukanlah unsuryang

berdirisendiri. Akan tetapi keduanya saling berhubungan dan berpengaruh

satusama lain dan tidak dapat dipisahkan. Dalam melaksanakan

programpeningkatan produktifitas kerja dapatdilakukan dengan

mengetahui motivasi kerjayang ada dalam diri karyawan yaitu dengan

mengetahui kebutuhan apa yang mendorong semangat karyawan dalam

bekerja.Sehingga karyawan akanmerasa puas dan pada akhirnya tujuan

perusahaan pun dapat tercapai, yaitu produktivitas kerja yang tinggi.

C.Kerangka Pikir

Berdasarkan teori-teori yang telah dikemukakan di atas, maka

dapatdisusun suatu kerangka pemikiran yang menggambarkan

keterkaitanhubungan antara motivasi kerja dengan produktivitas kerja pada

(50)
[image:50.595.120.509.179.385.2]

29

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja

Mangkunegara, (2012:61) mendefinisikan bahwa motivasi kerja

adalah kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah

atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut Wibowo (2013:377)

Pada awalnya motivasi kerja seseorang untuk melakukan kegiatan muncul

karena merasakan perlunya untuk memenuhi kebutuhan. Timbulnya

motivasi dikarnakan seseorang merasakan suatu kebutuhan tertentu dan

karenanya perbuatan tersebut terarah pada pencapaian tujuan tertentu,

Sutrisno (2011:112).Abraham Maslow dalam Mangkunegara, (2012:63)

mengemukakan bahwa hierarki kebutuhan manusia adalah; kebutuhan

fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan,

dan aktualisasi diri.

Menurut Sunyoto (2013:41) produktivitas merupakan sikap mental

yang selalu berusaha dan mempunyai pandangan bahwa suatu kehidupan

Motivasi Kerja (X)

-Dorongan Kebutuhan fisiologis

(X1.1)

-Dorongan Kebutuhan rasa aman

(X1.2)

-Dorongan Kebutuhan sosial (X1.3)

-Dorongan kebutuhan

penghargaan (X1.4)

-Dorongan Kebutuhan aktualisasi

diri (X1.5)

ProduktivitasKerja(Y)

-Kualitas (Y1.1)

-Kuantitas (Y1.2)

(51)

30

hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari

hari ini. Produktivitas kerja adalah ukuran yang menunjukkan pertimbangan

antara input dan output yang dikeluarkan perusahaan, serta peran tenaga

kerja yang dimiliki per-satuan waktu.

Menurut Darma yang dikutip oleh Supriyanto dan machfudz

(2010:104) untuk mengetahui tinggi rendahnya produktivitas kerja

seseorang, maka diperlukan cara pengukuran, yaitu: kuantitas atau jumlah

yang harus dihasilkan, kualitas atau mutu yang dihasilkan, dan ketepatan

waktu sesuai tidaknya dengan waktu yang direncanakan.

Berdasarkan kerangka pikir diatas dapat dijelaskan bahwa motivasi

kerja berpengaruh terhadap tinggi rendahnya produktivitas kerja

seseorang.Menurut Suprihanto (dalam Noegroho, 2002:79), motivasi

dalamkaitannya dengan produktivitas adalah produktivitas seseorang

bergantung pada motivasi orang tersebut terhadap pekerjaan yang

dilakukan.Semakintinggi motivasi seseorang untuk melakukan pekerjaan,

semakin tinggi pulaproduktivitasnya.

D. Hipotesis

Menurut Supriyanto dan Machfudz (2010:176) Hipotesis merupakan

kesimpulan sementara (pernyataan) yang harus dibuktikan kebenarannya,

hasil pembuktian bisa saja salah bisa saja betul.Hipotesis berfungsi sebagai

pegangan sementara yang masih dibuktikan kebenarannya dan

(52)

31

1. Diduga variabel motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap

produktivitas kerja karyawan home industri kasur lantai Jelita di

Gambar

Tabel 1.1 Permintaan dan Realisasi Produksi
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1 Bagan hirarki kebutuhan menurut Abraham Maslow
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja

Referensi

Dokumen terkait

Buku panduan praktek klinik keperawatan yang berisi uraian target aktifitas dan keterampilan yang sesuai dengan tujuan kurikulum pendidikan fakultas ilmu

Memang menjadi bapak tiri tidak wajib menafkahi anak tirinya akan tetapi dalam pelakasanaannya di masyarakat anak tiri juga sama dengan anaknya sendiri oleh karena itu semua

Nasional yang dapat dilaksanakan oleh SKPD dibagi jumlah program Nasional x 100%.. -

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan sikap dan perilaku partisipasi anggota terhadap pelayanan CU ditinjau dari jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, dan

Diperlukan pemahaman guru pengajar di kelas bahwa anak tuna laras dapat memahami bahasa reseptif di kelas tetapi mengalami kesulitan untuk mengungkapkan dengan bahasa

Sedangkan pada browser kedua yang digunakan untuk menjalankan program dengan teknik non-blocking, program ini mengeksekusi proses pertama saat t = 0 detik.. Ketika

Pendapat yang menyebutkan bahwa hukum umrah adalah wajib dilakukan sekali seumur hidup bagi yangmampu dinyatakan oleh ulama madzhab Syafi‟i dan Hanbali. Pendapat

Dari hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa setelah terpilih maka Pangeran dan Puteri Lingkungan ini mengambil peran sebagai leader dalam hal penyelamatan lingkungan