Laporan Pengantar Tugas Akhir
PERANCANGAN MEDIA INFORMASI KISAH RAMAYANA
DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2012-2013
Oleh:
Rosyad Abdurrakhman 51911050
Program Studi Desain Komunikasi Visual
FAKULTAS DESAIN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
▸ Baca selengkapnya: keluarga ramayana
(2)(3)(4)KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karean hanya atas berkat, anugrah
dan rahmat-nya sehingga Tugas Akhir serta penyusunan laporan ini yang berjudul “Perancanga Buku Cerita Bergambar Kisah Ramayana”.
Dapat di selesaikan. Saya haturkan banyak terima kasih kepada Orang tua serta
keluarga yang telah mendidik hingga sekarang dan membirkan dukungan bik moril
maupun material. Saya haturkan terima kasih juga kepada Dosen pembimbing yang
telah bersedia membingbimbing selama proses asistensi pada Tugas Akhir ini dapat
terselesaikan dan juga rekan-rekan lain yang ikut membatu menyelesaikan laporan
ini.
Alasan penulis yaitu mencari solusi ketika tingkat pengetahuan pada remaja terhadap
cerita Ramayan, mudah-mudahan dengan kehadiran buku ini remaja masa kini bisa
mengetahui dan tertarik terhadao cerita Ramayana. Dan juga sebagai salah satu mata
kuliah Tugas Akhir, di Fakultas Desain, Program Desain Komunikasi Visual,
Universitas Komputer Indonesia.
Penulis sadar bahwa dalam mengerjakan laporan Tugas Akhir ini masih ada
kekuranganya, untuk itu penulis mengharapkan saran dan keritik yang sifatnya
membangun dan dapat bermanfaat bagi penulis. Semoga laporan Tugas Akhir ini bisa
dimanfaatkan khususnya bagi penulis dan umum.
Bandung, Juli 2015
iv ABSTRAK
PERANCANGAN MEDIA INFORMASI BUKU CERITA BERGAMBAR KISAH RAMAYANA
Oleh:
Rosyad Abdurrakhman 51911050
Program Studi Desain Komunikasi Visual
Laporan tugas akhir ini menerangkan kisah Ramayana tokoh yang berasal dari kisah
sejarah di negeri India namun, Indonesia pun sering membawakan kisahnya pada
pagelaran wayang. Dan kisah ini menarik untuk dihadirkan kepada remaja, karena
didalam kisahnya terdapat cerita yang harus diperkenalkan kembali dan dapat
dipelajari oleh para remaja. Namun dalam penyampaiannya dibutuhkan media
informasi yang tepat untuk menyampaikan nilai – nilai yang terkandung didalam kisahnya, dan salah satu media yang efektif adalah buku.
v ABSTRACT
DESIGNING OF MEDIA INFORMATION BOOK ILLUSTRATION STORY OF
RAMAYANA
By:
Rosyad Abdurrakhman
51911050
Program Studi Design Comunicaton Visual
The final report describes the story of Ramayana Labels That figure comes from a
story in the history of the country India however , Indonesia has often brought his
story AT puppet performances . And the story presented Husband To attract FOR
adolescents , BECAUSE There Value In his story - Important Values in Lift The CAN
FOR studied Posted teenagers . But the hearts of delivery Needed Right Media
Information FOR deliver Value - Value Contained In the story , the media and the
Effective prayer One is a book .
vi DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
LEMBAR PERNYATAAN ORSINALITAS ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
I.1. Latar Belakang Masalah ... 2
I.2. Identifikasi Masalah ... 2
I.3. Rumusan Masalah ... 2
I.4. Batasan Masalah ... 3
I.5. Tujuan Perancangan ... 3
BAB II RAMAYANA ... 4
II.1. Ramayana ... 4
II.2. Cerita Wayang Ramayana ... 7
II.2.1 Ramayana Dalam Media ... 10
II.3. Media Komunikasi ... 14
II.3.1 Definisi Media Komunikasi ... 14
II.4. Khalayak Sasaran atau Segmentasi ... 14
II.5. Hasil Kuesioner ... 15
II.5.1 Wawancara ... 16
II.6. Ikhtisar ... 16
II.7. Resume yang Mengarah Pada Solusi Perancangan ... 16
vii
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL ... 18
III.1 Strategi Perancangan ... 18
III.1.1 Strategi perancangan ... 18
III.1.2 Pendekatan Komunikasi ... 18
III.2 Strategi Perancangan ... 18
III.2.1 Pendekatan Secara Visual ... 19
III.2.2 Pendekatan Secara Verbal ... 19
viii
DAFTAR PUSTAKA ... 40
LAMPIRAN ... 41
SURAT KETERANGAN PUBLIKASI ... 42
1
perjalanan. Selain itu Ramayana terdapat pula dalam khazanah sastra Jawa dalam
bentuk kakawin Ramayana, dan gubahan-gubahannya dalam bahasa Jawa Baru
yang tidak semua berdasarkan kakawin ini.
Kisah Ramayana menceritakan kebaikan dan kekuatan cinta dari seorang anak
dari kerajaan Kosala yang beranama Rama. Diceritakan Rama memiliki istri yang
bernama Sinta yang diculik oleh Rahwana. Rama dan Laksamana seorang adik
dari Rama, akhrinya pergi mencari dan berjuang untuk merebut Sinta kembali dari
tangan Rahwana, namun cerita tersebut sudah ada penyesuaian dalam ceritanya.
Dan didalam kisah Ramayana terdapat tujuh kitab yaitu Balakanda,
Ayodhyakanda, Aranyakanda, Kiskindhakanda, Sundarakanda, Yuddhakanda dan
Uttarakanda, namun dari ketujuh kitab tersebut penulis hanya mengangkat satu
buah kitab yaitu Balakanda kitab pertama yang lebih banyak menceritakan masa
dimana Rama bersama saudara-saudaranya dilahirkan, selain itu dikitab ini
diceritakan kisah dari mana Rama mendapatkan kekuatan yang begitu sakti
sehingga bisa mengalahkan Rahwana. Selain itu di buku pertama banyak sekali
cerita yang menceritakan tentang nilai nilai kehidupan yang bisa dipelajari oleh
para remaja yang membaca kisah Ramayana terutama dibuku pertama yaitu
Balakanda.
Cerita Ramayana memang sudah cukup dikenal oleh masyarakat, namun yang
dikenal oleh masyarakat hanya kisah cintanya saja, akan tetapi tidak mengetahui
bagaimana Rama mendapatkan kekuatan, lalu mengapa Rama bisa mengalahkan
Rahwana yang begitu kuat, yang seorang dewapun tidak bisa mengalahkannya.
2 mengakibatkan remaja kurang mengetahui kisah Ramayana. Karena didalam buku
kisah Ramayana banyak nilai-nilai kehidupan yang bisa diambil dan dipelajari
oleh remaja.
Setelah mengetahui permasalahan diatas, maka penelitian ini penting dilakukan.
Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat menginformasikan kepada masyarakat
luas khususnya remaja-remaja dikota Bandung agar bisa menambah wawasan,
inspirasi serta dapat mempelajari nilai-nilai kehidupan dari buku tersebut yang
berguna untuk kedepannya.
1.2.Identifikasi Masalah
Berikut ini adalah identifikasi masalah yang berhasil disimpulkan berdasarkan
latar belakang:
Remaja tidak mengetahui kisah dari tokoh Rama dalam epos Ramayana pada
kitab Balakanda.
Remaja kesulitan untuk mencari media informasi bergambar mengenai epos
Ramayana pada kitab Balakanda.
1.3. Rumusan Masalah
Dari uraian di atas penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut. Bagaimana remaja dapat mengetahui tokoh Rama dengan mudah, dalam kitab
Balakanda.
Bagaimana mengangkat tokoh Rama dalam epos Ramayana pada kitab
Balakanda dalam bentuk media informasi bergambar.
1.4.Batasan Masalah
Pada persoalan ini masalah agar lebih terarah, maka dalam penelitian ini dibatasi
masalah yaitu menyampaikan informasi mengenai kisah Ramayana yang
mengangkat kitab pertama saja yaitu Balakanda dikarenakan kisah tersebut
menarik untuk diangkat dan diceritakan kembali kepada ramaja.
1.5.Tujuan Perancangan
3 Memberikan informasi mengenai kisah Ramayana dengan cerita yang
dipersempit ceritanya agar mudah di mengerti oleh remaja (15-18) khususnya
di kota bandung.
Memberikan informasi dalam bentuk visual buku cerita kisah Ramayana yang
4 BAB II
RAMAYANA
II.1 Kisah Ramayana
Gambar II.1 Ramayana
Sumber : http://www.teluguone.com (25 April 2015)
Kisah Ramayana adalah sebuah cerita epos dari India yang digubah oleh Walmiki
(valmiki) atau Balmiki. Cerita epos lainnya adalah kisah Mahabarata. Ramayana
terdapat pula dalam khazanah sastra Jawa dalam bentuk kakawin Ramayana,
dangubahan-gubahannya dalam bahasa Jawa baru yang tidak semua berdasarkan
kakawin ini. Dan dalam bahasa Melayu didapati pula Hikayat Seri Rama yang
isinya berbeda dengan isi kakawin Ramayana dalam bahasa Jawa Kuna.
Sedangkan di India dalam bahasa Sanskerta. Ramayana dibagi menjadi tujuh kitab
5
Wiswamitra meminta tolong kepada prabu Dasarata untuk meminjamkan anaknya
yaitu Rama dan Laksamana untuk menjaga pertapaannya dan mengusir para
raksasa yang mengganggu pertapaanya. Lalu atas petunjuk para Brahmana maka
sang Rama pergi mengikuti sayambara di Wideha dan mendapatkan Dewi sita
sebagai istrisnya. Ketika pulang ke Ayodya mereka dihadang oleh Ramaparasu,
tetapi mereka bias mengalahkannya.
2. AYODHYAKANDA
Kitab Ayodyakanda kita epos kedua Ramayana yang menceritakan sang Dasarata
yang akan menyerahkan tahtanya pada Rama, namun dihalangi oleh Dewi Kekavi.
Katanya beliau pernah menjanjikan warisan kerajaan kepada anaknya Maka sang
Rama disertai oleh Dewi Sita dan Laksamana pergi mengembara dan masuk ke
dalam hutan selama 14 tahun. Setelah mereka pergi, maka prabu Dasarata
meninggal karena sedihnya. Sang Barata menjadi sedih dan pergi menceri Sri
Rama. Maka setelah ia berjumpa dengan Sri Rama, ia mengatakan bahwa itu
bukan haknya tetapi karena Rama ingin menghormati bapaknya, ia mengatakan
bahwa itu sudah kewajiban Barata untuk memerintah. Lalu sebagai simbol bahwa
Barata mewakili Rama, Rama menyerahkan sandalnya (dalam bahasa Sanskerta:
paduka). Lalu Barata pulang ke Ayodhya dan memerintah di sana.
3. ARANYAKA KANDA
Aranyakanda adalah kitab ke tiga epos Ramayana. Dalam kitab ini diceritakanlah
bagaimana sang Rama dan Laksamana membantu para tapa di sebuah asrama
mengusir sekalian raksasa yang datang mengganggu. Lalu Laksamana diganggu
oleh seorang raksasi yang bernama Surpanaka yang menyamar menjadi seorang
wanita cantik yang menggodanya. Tetapi Laksamana menolak dan hidung si
6 terjadi perang dan para bala raksasa mati semua. Maka si Surpanaka mengadu
kakaknya sang Rawana sembari memprovokasinya untuk menculik Dewi Sita
yang katanya sangat cantik. Sang Rawanapun pergi diiringi oleh Marica. Marica
menyamar menjadi seekor kijang emas yang menggoda Dewi Sita. Dewi Sita
tertarik dan memminta Rama untuk menangkapnya. Dewi Sita ditinggalkannya
dan dijaga oleh si Laksamana.
4. KISKINDHA KANDA
Kiskindhakanda adalah kitab keempat epos Ramayana. Dalam kitab ini
diceritakan bagaimana sang Rama amat berduka cita akan hilangnya Dewi Sita.
Lalu bersama Laksamana ia menyusup ke hutan belantara dan sampai di gunung
Resimuka. Maka di sana berkelahilah sang kera Subali melawan Sugriwa
memperebutkan dewi Tara. Sang Sugriwa kalah lalu mengutus abdinya sang
Hanuman meminta tolong kepada Sri Rama untuk membunuh Bali, Rama setuju
dan si Bali mati. Maka Sugriwa berterima kasih dan ingin membantunya dengan
mencari Dewi Sita.
5. SUNDARA KANDA
Sundarakanda adalah kitab kelima Ramayana. Dalam kitab ini diceritakan
bagaimana sang Hanuman datang ke Alengkapura mencari tahu akan keadaan
Dewi Sita dan membakar kota Alengkapura karena iseng.
6. YUDDHA KANDA
Yuddhakanda adalah kitab keenam epos Ramayana dan sekaligus klimaks epos
ini. Dalam kitab ini diceritakan sang Rama dan sang raja kera Sugriwa
mengerahkan bala tentara kera menyiapkan penyerangan Alengkapura. Karena
Alengka ini terletak pada sebuah pulau, sulitlah bagaimana mereka harus
menyerang. Maka mereka bersiasat dan akhirnya memutuskan membuat jembatan
bendungan (situbanda) dari daratan ke pulau Alengka. Para bala tentara kera
dikerahkan. Pada saat pembangunan jembatan ini mereka banyak diganggu tetapi
7
mereka disambut oleh prabu Baratadan ia menyerahkan kerajaannya kepada sang
Rama. Sri Rama lalu memerintah di Ayodhyapura dengan bijaksana.
7. UTTARA KANDA
Uttara Kanda dibuat terakhir yang memuat tentang Cerita Rahwana, Terjadinya
para raksasa, nenek moyang Rahwana atau Rawana, Cerita Serat
Arjunasasrabahu, Cerita Dewi Sita, Pembuangan Sita di hutan, karena sudah lama
tidak di sisi Rama,Kelahiran Kusa dan Lawa di pertapaan di hutan,"Kematian"
Sita (Lal, 1995, xxvi-xxxii)
1I.2 Cerita Wayang Ramayana
Mengenai asal-usul wayang (http://vlaag-design.blogspot.com). Wayang lahir di
Indonesia pada zaman pemerintaha Prabu Airlangga, raja kahuripan pada tahun
(976 – 1012), yakni pada saat 7 kerajaan di daerah Jawa Timur sedang makmur, karya sastra yang diangkat yaitu karya yang ditulis oleh para pujangga pada masa
pemerintahan raja Dyah Balitung (989 – 910), yang merupakan gubahan dari kitab Ramayana karangan pujangga india,Walmiki. Setelah itu para pujangga Walmiki
tidak hanya menerjemahkan Ramayana saja namun menerjemahkan kisah
Ramayana dan Mahabarata ke Bahasa.
Kisah Ramayana diawali dengan adanya seseorang bernama Rama, yaitu putra
mahkota Prabu Dasarata di Kosala dengan ibukotanya Ayodya. memiliki tiga
saudara bernama Barata, Laksmana dan Satrukna. Rama lahir dari isteri pertama
Dasarata bernama Kausala, Barata dari isteri keduanya bernama Kaikeyi serta
Laksmana dan Satrukna dari isterinya ketiga bernama Sumitra. Mereka hidup
rukun. Sejak remaja, Rama dan Laksmana berguru kepada Wismamitra sehingga
menjadi pemuda tangguh. Rama kemudian mengikuti sayembara di Matila
8 Prabu Janaka, ia dihadiahi putri sulungnya bernama Sinta, sedangkan Laksmana
dinikahkan dengan Urmila, adik Sinta. Setelah Dasarata tua, Rama yang
direncanakan untuk menggantikannya menjadi raja, gagal setelah Kaikeyi
mengingatkan janji Dasarata bahwa yang berhak atas tahta adalah Barata dan
Rama harus dibuang selama 15 (lima belas) tahun. Atas dasar janji itulah dengan
lapang dada Rama pergi mengembara ke hutan Dandaka, meskipun dihalangi
ibunya maupun Barata sendiri. Kepergiannya itu diikuti oleh Sinta dan Laksmana.
Namun kepergian Rama membuat Dasarata sedih dan akhirnya meninggal. Untuk
mengisi kekosongan singgasana, para petinggi kerajaan sepakat mengangkat
Barata sebagai raja. Tapi ia menolak, karena menganggap bahwa takhta itu milik
Rama, sang kakak. Untuk itu Barata disertai parajurit dan punggawanya,
menjemput Rama di hutan. Saat ketemu kakaknya, Barata sambil menangis
menuturkan perihal kematian Dasarata dan menyesalkan kehendak ibunya, untuk
itu ia dan para punggawanya meminta agar Rama kembali ke Ayodya dan naik
takhta. Tetapi Rama menolak serta tetap melaksanakan titah ayahandanya dan
tidak menyalahkan sang ibu tiri, Kaikeyi, sekaligus membujuk Barata agar
bersedia naik takhta. Setelah menerima sepatu dari Rama, Barata kembali ke
kerajaan dan berjanji akan menjalankan pemerintahan sebagai wakil kakaknya.
Banyak cobaan yang dihadapi Rama dan Laksmana, dalam pengembaraannya di
hutan. Mereka harus menghadapi para raksasa yang meresahkan masyarakat di
sekitar hutan Kandaka itu. Musuh yang menjengkelkan adalah Surpanaka, raksesi
yang menginginkan Rama dan Laksmana menjadi suaminya. Akibatnya, hidung
dan telinga Surpanaka dibabat hingga putus oleh Laksmana. Dengan menahan
sakit dan malu, Surpanaka mengadu kepada kakaknya, yaitu Rahwana yang
menjadi raja raksasa di Alengka, sambil membujuk agar Rahwana merebut Sinta
dari tangan Rama. Dengan bantuan Marica yang mengubah diri menjadi kijang
keemasan, Sinta berhasil diculik Rahwana dan dibawa ke Alengka. Burung Jatayu
yang berusaha menghalangi, tewas oleh senjata Rahwana. Sebelum
menghembuskan nafasnya yang terakhir, Jatayu masih sempat mengabarkan nasib
Sinta kepada Rama dan Laksmana yang sedang mencarinya. Dalam mencari
Sinta, Rama dan Laksamana berjumpa pembesar kera yang bernama Sugriwa dan
9 Rama, Sugriwa dapat bertahta kembali di Kiskenda setelah berhasil mengalahkan
Subali yang lalim. Setelah itu, Hanuman diperintahkan untuk membantu Rama
mencari Sinta. Dengan pasukan kera yang dipimpin Anggada, anak Subali,
mereka pergi mencari Sinta. Atas petunjuk Sempati, kakak Jatayu, mereka menuju
ke pantai selatan. Untuk mencapai Alengka, Hanuman meloncat dari puncak
gunung Mahendra. Setibanya di ibukota Alengka, Hanuman berhasil menemui
Sinta dan mengabarkan bahwa Rama akan segera membebaskannya.
Sekembalinya dari Alengka, Hanuman melapor kepada Rama. Strategi
penyerbuan pun segera disusun. Atas saran 9 Wibisana, adik Rahwana yang
membelot ke pasukan Rama, dibuatlah jembatan menuju Alengka. Setelah
jembatan jadi, berhamburanlah pasukan kera menyerbu Alengka. Akhirnya,
Rahwana dan pasukannya hancur. Wibisana kemudian dinobatkan menjadi raja
Alengka, menggantikan kakaknya yang mati dalam peperangan. Setelah berhasil
membebaskan Sinta, pergilah Rama dan Sinta serta Laksmana dan seluruh
pasukan (termasuk pasukan kera) ke Ayodya. Setibanya di ibukota negera Kosala
itu, mereka disambut dengan meriah oleh Barata, Satrukna, para ibu Suri, para
punggawa dan para prajurit, serta seluruh rakyat Kosala. Dengan disaksikan oleh
mereka, Rama kemudian dinobatkan menjadi raja.
II.2.1 Ramayana Dalam Media
Pengertian media cetak bagi masyarakat masih dipahami secara sempit. Banyak
orang beranggapan bahwa media cetak sama dengan pengertian surat kabar atau
majalah. Padahal, jika diurai maknanya secara mendalam, media cetak tidak
terbatas pada dua jenis media itu saja. Karena menurut (Cangara, 2002) – Media
massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari sumber
kepada khalayak (menerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis
seperti surat kabar, film, radio, TV .
Secara harfiah pengertian media cetak bisa diartikan sebagai sebuah media
penyampai informasi yang memiliki manfaat dan terkait dengan kepentingan
rakyat banyak, yang disampaikan secara tertulis. Dari pengertian ini, kita bisa
10 informasi yang didalamnya terkait dengan kepentingan masyarakat umum dan
bukan terbatas pada kelompok tertentu saja.
Media cetak ini merupakan bagian dari saluran informasi masyarakat di samping
media eletronik dan juga media digital. Dan di tengah dinamika masyarakat yang
demikian pesat, media cetak dianggap sudah tertinggal dibandingkan dengan dua
pesaingnya yakni media elektronik dan media digital. Meski demikian, bukan
berarti media cetak sudah tidak mampu meraih konsumen yang menantikan
informasi yang dibawanya.Dari pengertian media cetak tersebut, nampak ada 10
keunggulan media ini dibandingkan dua pesaingnya tersebut. Media cetak bisa
menyampaikan sebuah informasi secara detail dan terperinci. Sementara untuk
media elektronik dan digital, mereka lebih mengutamakan kecepatan informasi.
Sehingga tak jarang informasi yang disampaikan lebih bersifat sepotong dan
berulang-ulang.
Gambar II.1 Ramayana dalam media cetak (komik)
Sumber: https://pupuyaya.wordpress.com/category/komik-indonesia/ (25 April 2015) Karya Ramayana dalam media cetak buatan R.A Kosasih 11
Beberapa contoh karya buku cerita kisah Ramayana yang sudah ada dengan gaya
visualnya seperti contohnnya karya karya RA.Kosasih. RA.Kosasih sudah lama
membuat buku cerita bergambar diantaranya buku kisah Mahabarata ,
11 Namun RA. Kosasih juga membuat beberapa karya cerita bergambar dalam media
cetak yang menceritakan kisah Ramayana, dan dibawah ini beberapa karya karya
RA. Kosasih yang membawakan cerita Ramayana dalam buku cerita
bergambaranya.
Beberapa karya R.A. Kosasih dalam bentuk buku cerita komik tentang Ramayana,
yang dibuat oleh R.A. Kosasih.
Gambar II.2 Ramayana dalam media cetak (komik)
(http://www.republika.co.id/berita/senggang/sosok/12/07/24/m7njz1-ra-kosasih-berpulang-komikus-muda-kehilangan-sumber-inspirasi)
Smpul buku Rama Sinta (Ramayana) buatan R.A. Kosasih yang di buat secara manual untuk sampul buku bagian depan.
Gambar II.3Ramayana dalam media cetak (komik)
12 Layout buku Ramayana dalam media cetak (komik) buatan R.A. Kosasih yang dibuat secara manual untuk pembuatan illustrasinya sendiri.
Gambar II.4Ramayana dalam media cetak (komik) (image
source:http://4.bp.blogspot.com/_PmgKlVMMcic/SpI6Ap1jwqI/AAAAAAAACJ4/q9eLvdQ
jL4c/komik-inside.jpg)
Beberapa Buku Ramayana dalam media cetak (komik) buatan R.A. Kosasih yang dibuat secara manual untuk pembuatan illustrasinya sendiri.
Gambar II.5 Ramayana dalam media cetak (komik)
13 II.3 Media Komunikasi
Adi Kusrianto buku pengantar Desain Komunikasi Visual (2007-2009) Medi
Komunikasi adalah (komunikasi yang di sampaikan secara visual lewat tulisan
maupun visual)", Komunikasi non Verbal merupakan bagian dari komunikasi
visual. (h.5)
II.3.1 Definisi Media Komunikasi
Istilah Komunikasi atau dalam baha inggri communication berasal dari kata Latin
communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama di sini
maksudnya adalah sama makna.
Selain itu pentingnya komunikasi bagi kehidupan sosial, budaya, pendidikan, dan
politik sudah disadari oleh para cendekiawan sejak Aristoteles yang hidup ratusan
tahun sebelum Masehi. Akan tetapi, studi Aristotles hanya berkisar pada retorika
dalam lingkungan kecil. Baru pada pertengan abad ke-20 ketika dunia dirasakan
semakin kecil akibat revolusi industri dan revolusi teknologi elektronik, setelah
ditemukan kapal api, pesawat terabang, listrik, telepon, surat kabar, film, radio,
televisi, dan sebagainya maka para cekiawan pada abad sekarang menyadrai
pentingnya komunikasi ditingkatkan dari penetahuan (knowledge) menjadi ilmu
(science). (Buku ilmu komunikasi Prof`. Drs. Onong Uchjana Effendy, M.A,
2001, h.9)
II.4 Khalayak Sasaran atau Segmentasi
Segmentasi dari informasi ini adalah remaja yang merupakan generasi penerus.
Remaja diharapkan telah mempunyai ketertarikan untuk membaca kisah
Ramayana, sehingga bisa lestari dalam lingkungan moderen tempat remaja
tersebut tinggal.Sasaran penyampaian informasi ini adalah untuk mendukung
melestarikan kisah Ramayana, walaupun kisah Ramayana bukan kisah dari
Indonesia khususnya Bandung.
Demografis
1. Gender : Laki-laki dan perempuan.
2. Usia : Remaja usia 15 sampai 19 tahun.
14 4. Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA)
5. Status Ekonomi Sosial : Menengah keatas.
6. Perilaku : Remaja yang tidak tertarik untuk membaca kisah Ramayana dan
mempelajari kisah Ramayana dan awal mula Rama yang ada di dalam
kisahnya.
Geografis
Remaja yang berada di daerah Bandung remaja yang memiliki rasa keingintahuan
yang tinggi akan kisah Ramayana dan remaja yang ingin mengetahui kisah
Ramayana.
II.5. Hasil Kuesioner
Berdasarkan data hasil kuesioner yang disebar pada tanggal 22 april 2015 pada
Remaja di daerah Kota Bandung dari 56 responden yang mayoritas (87%) tidak
mengetahui kisah Ramayana da nasal usul kekuatan Rama berasal.
Tabel II.1. Hasil kuesioner pada Remaja di Kota Bandung
Ket : Jumlah Responden 56 Orang
No Pertanyaan Keterangan
ya tidak
1 Apakah anda mengetahui kisah Ramayana 46 10
2 Apakah anda kesulitan mencari informasi tentang Ramayana 38 23
3 Apakah anda tahu asal usul kekuatan Rama dan apakah anda tahu ada nilai
nilai kehidupan yang bisa di pelajari dalam kisah Ramayana
50 6
4 Apakah anda ingin mencari tahu tentang Ramayana 39 17
Dapat disimpulkan bahwa 74% dari responden tersebut tidak mengetahui kisah
Ramayana dan kesulitan untuk mencari informasi kisah Ramayana tersebut, dari
responden tersebut terdapat 73% yang ingin mencari tahu kisah tentang Ramayana
jika informasinya mudah didapat kembali.
II.5.1 Wawancara
Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada remaja khususnya SMA yang
15 Remaja tingkat SMA didapatkan informasi bahwa mereka masih ingin mencari
tahu tentang informasi kisah Ramayana jika media informasinya mudah didapat
dan ditemukan.
II.6 Ikhtisar
Berdasarkan informasi yang didapat melalui kuisioner dan wawancara maka dapat
disimpukal masyarakat khususnya Remaja di Kota Bandung menyadari bahwa
sudah sulitnya mencari media informasi buku cerita bergambar kisah Ramayan
sudah sulit untuk di dapat segjingga mereka sulit untuk mencari tahu tentang kisah
tersebut.
II.7 Resume yang Mengarah Pada Solusi Perancangan
Didalam kisah Ramayana terdapat kisah yang menarik seperti awal mula Rama
mendapatkan kekuatan dan alasan mengap Rama dapat mengalahkan Rahwana
yang sebegitu kuatnya. Namun dalam penyampaian kisah Ramayana, diperlukan
media yang efektif untuk menyampaikan kisah Ramayana kepada para remaja
agar mudah dimengerti dan dipahami, dan media yang paling efektif adalah
gambar.
Karena menurut (Oemar Hamalik 1986 : 43) berpendapat bahwa “G“ Gambar
adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual dalam bentuk dua dimensi
sebagai curahan perasaan dan pikiran”. Akan tetapi tidak hanya dengan gambar
yang baik saja, namun harus dapat memberikan ide atau pesan dengan baik dan
benar pada cerita yang terkandung didalamnya. Agar para remaja dapat
memahami dan mendapatkan ilmu dari media informasi tersebut.
II.7.1. Solusi
Produksi buku cerita bergambar kisah Ramayana mengalami penurunan disetiap
generasi kegenerasi karena Remaja yang sudah tidak ingin mencari tahu kisahnya
dikarenakan sulitnya informasi kisah tersebut untuk ditemukan, penurunan juga
disebabkan oleh beberapa faktor seperti designer atau illustrator tidak banyak lagi
16 berbentuk buku karena mereka lebih memilih mengaplikasikan pada tekhnologi
karena tuntutan zaman yang sudah serba canggih.
Solusi dari pemasalahan tersebut yaitu menciptakan kembali media informasi
berbentk buku cerita bergambar agar Remaja mudah mendapatkan informasi kisah
18 BAB III
STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
III.1 Strategi Perancangan
Pemasalahan yang ditemukan penulis yaitu buku cerita yang mengisahkan
Ramayana terlalu rumit untuk dimengerti dikarenakan isi buku terlau panjang
sehingga mempersulit pembaca untuk mengerti jalan ceritanya, serta sulitnya
mencari buku cerita bergambar yang ditujukan untuk remaja berusia (15-18)
khususnya diwilayah kota Bandung, selain itu didalam cerita Ramayan banyak
sekali nilai-nilai kehidupan yang bisa diambil dan dipelajari oleh remaja (15-18).
Maka perlu adanya stategi perancangan dalam media buku ilustrasi yang bisa
mempermudah remaja untuk memahami cerita tersebut.
Bentuk media yang akan digunakan yaitu pembuatan ulang buku cerita bergambar
kisah Ramayana dengan kemasan baru, visualisasi yang di persimepl dan cerita
yang mudah dimengerti oleh target penerima. Adapun tahap-tahap dari strategi
perancangan yang perlu dilakukan meliputi:
III.1.2 Pendekatan Komunikasi
Strategi komunikasi yaitu tahap untuk menciptakan pendekatan komunikasi untuk
informasi tersebut busa tepat sasaran dan mudah diterima dengan baik oleh
penerimanya. Dalam merancang buku ceritar bergambar tentang kisah Ramayana,
maka harus memiliki strategi komunikasi yang mudah diterima oleh target
pembaca. Dalam membuat buku cerita bergambar tentang ki sah Ramayana juga
harau memiliki strategi komunikasi yang ringan jelas serta mudah dimengerti.
Strategi diciptakannya buku cerita bergambar ini adalah menyampaikan suatu
cerita singkat dari kisah Ramayana dengan penyampaian kata-kata yang lebih
19 III.2.1 Pendekatan Secara Visual
Pendekatan yang digunakan dengan cara mempersimpel gaya visual pada buku
cerita kisah Ramayana ini dengan dikombinasikan jenis hurup buatan sendiri yang
menyatu dengan gambar ilustrasi cerita buku Ramayana tersebut, sehingga tidak
membuat jenuh target pembaca buku kisah Ramayana tersebut.
III.2.2 Pendekatan Secara Verbal
Pendekatan secara verbal yaitu pengguna cara milih kata kata yang mudah
dimengerti oleh pembaca, sehingga memudahkan para pembaca memahami isi
dalam cerita yang disampaikan.
Karena dalam pendekatan verbal sangatlah penting dalam pemilihan kata yang
benar benar mudah dimengerti dan diterima oleh para pembaca.
III.2.3 Strategi Kreatif
Strategi buku cerita bergambar ini mempermudah penyampain cerita dari kisah
Ramayana dengan kata-kata yang lebih ringan agar mudah dimengerti oleh target
pembaca, agar informasi yang disampaikan mencapai tujuan yang diharapkan,
maka informasi haruslah dilakukan secara efektif. Maksud dari informasi yang
efektif adalah informasi pada isi pesan, bentuk pesan, dan strategi visualnya
berbeda namun menarik, dengan pola seperti itu diharapkan informasi yang
disampaikan dapat menarik perhatian Remaja.
III.2.4 Strategi Media
Strategi yang digunakan dalam perancangan media informasi pada kisah
Ramayana yaitu membuat media-media yang bertujuan menyampaikan informasi
yang berhubungan dengan informasi media tersebut.
Teori penggunaan dalam strategi ini dengan menggunakan media primer dan
skunder. Media primer adalah media utama dalam media informasi tersebut,
sedangkan media sekunder adalah media yang bersifat mendukung atau
20 III.2.5 Media Utama
Media utama yang dipilih adalah buku cerita bergambar karena dalam
pemasalahan diatas ditemukan pemasalah sulitnya untuk menemukan buku cerita
bergemabar yang memiliki isi cerita yang mudah dipahami oleh remaja (15-18)
khususnya di daerah kota Bandung, maka dari itu pemilihan media utama yaitu
buku cerita bergambar kisah Ramayana.
Dan media pendukung yang digunakan merupakan media tambahan untuk
mendampingi media utama. Media-media yaitu media yang efektif untuk
menyampaikan informasi media utama.
Poster
Media ini berfungsi untuk menyampaikan informasi tentang buku cerita
bergambar kisah Ramayana. Pin
Media ini berfungsi sebagai media pengingat dari tokoh-tokoh yang ada pada
kisah Ramayana dan sebagai media promosi. Gantungan Kunci
Melihat target pasarnya adalah remaja (15-18), maka pembuatan media gantungan
kunci diperlukan, karena remaja (15-18) biasanya mempunyai tas. Maka
gantungan ini bisa digunakan sebagai gantungan tas, dan juga sebagai media
pengingat tentang tokoh-tokoh yang ada pada kisah Ramayana. Sticker
Media ini berfungsi sebagai media yang dapat menyampaikan informasi tentang
buku cerita bergambar kisah Ramayana. Pembatas Buku
Media yang berfungsi untuk menjadi pembatas buku untuk buku cerita bergambar
kisah Ramayana tersebut. Kaos
Media ini berfungsi sebagai media yang mendukung saat acara event launching
buku tersebut Tote bag
21 III.3 Konsep Visual
III.3.1 Format Desain
Format Desaian yang digunakan pada buku cerita bergambar kisah Ramayana ini
berupa prsegi empat , 20cm x 20cm, ukuuran ini dipilih dalam format besar,
dengan maksud agar buku ini dapat menyajikan illustrasi visual yang lebih jelas
kepada remaja, karena teks atau narasi yang akan ditampilkan hanya sebagian
kecil. Desain layout yang digunakan dalam buku ini untuk teks diletakan sebelah
gambar, dan illustrasi akan disimpan memenuhi halaman setelah teks cerita.
Gambar III.1 Layout Desain Data pribadi (8 juni 2015)
III.2.2 Tipografi
Jenis tipografi yang digunakan dalam buku cerita bergambar ini adalah comicsan.
Karena font ini bisa mewakili visual yang ada dalam buku ini. Selain itu jenis font
ini mudah untuk dibaca oleh target audience.
Comic sans MS
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
0123456789
22 Gambar III.2 Font Desain
Data pribadi (8 juni 2015)
Namun untuk tipografi utama seperti yang diletakan disampul buku berupa font
yang dibuat secara manual dengan menggunakan aplikasi Adobe Illustrator.
III.2.3 Ilustrasi
Konsep pemilihan gaya ilustrasi dalam buku ini adalah vector dengan bentuk
garis-garis lengkung agar dapat meberikan bentuk yang lebih luwas namun ada
juga bentuk lancip pada vector tertentu untuk mendukung visual tersebut. Selain
itu vestor dapat mewakili gaya visual yang cocok untuk target audience.
23 Gambar III.4 Digital Colloring
Data pribadi (8 juni 2015)
Konsep pemilihan gaya dalam buku cerita bergambar kisah Ramayana ini adalah
ilustrasi yang memiliki bentuk garis lengkung yang menghindari bentuk-bentuk
Gambar III.5
https://id.pinterest.com/pin/77194581088950037/
Dari refernsi ketiga gambar di atas menjadi refernsi untuk anatomi dan layout
pada rancangan media utama dikarenakan referensi ini bisa mendukung gaya
24 Gambar III.6
http://www.tate.org.uk/art/artworks/stanfield-eu-looking-towards-treport-t07134
Sedangkan untuk illustrasi lebih mengacu pada gaya visual vignette art yang
memang cocok untuk illustrasi kitab tersebut.
Gambar III.7 Digital Colloring
25 III.2.4 Warna
Media buku cerita bergambar kisah Ramayana ini disajikan dengan warna-warna
yang terkesan natural atau warna yang selaras, kombinasi warana mempunyai
kesatuan yang harmonis, saling memiliki satau dengan lainya. Dan warna yang
digunakan oleh buku ini adalah cmyk, karena hasil akhir dari buku ini merupakan
media cetak.
III.2.5 Alur Cerita 1.Balakanda.
a. Adegan Dasarata sang raja yang memimpin kerajaannya serta menggambarkan
masa jayanya (kerajaan Ayodya, siang hari).
b. Dasarata saat mengumpulkan brahma dan pendeta (kerajaan Ayodya, siang
hari).
c. Saat pengorbanan ritual persembahan kuda (sungai Serayu, siang hari).
d. Keempat anak Dasarata saat bermain (di luar kerajaan Ayodya, siang hari).
e. Saat wiswamitra miminta pertolongan pada Dasarata (di dalam kerajaan
Ayodya, siang hari).
f. Rama dan Laksmana meminum air yang diperintahkan Wiswamitra (Sungai
Serayu, malam hari).
g. Hutan rimba saat Rama menembakan panahnya untuk memancing Tataka agar
keluar (hutan rimba, sore hari).
h. Munculnya Tataka pertarungan Rama dan Laksmana melawan tataka (hutan
rimba, sore hari)
26 III.2.6 Penokohan
1. Rama
Rama divisualkan dengan mengadopsi dari character yang sudah ada dengan
warna tubuh biru serta dipersenjatakan panah.
(a) (b)
Gambar (a) III.8 Character, Gambar (b) III.9 Character Desain Referensi Visual
(8 juni 2015) Data pribadi (8 juni 2015)
http://www.teluguone.com/teluguoneUserFiles/ramayan.jpg
2. Laksmana
Laksamana divisualkan dengan bentuk manusia yang selalu membawa bawa buku
untuk menggambarkan kecerdasannya, sedangkan dibagian kostum Laksamana
hanya menggunakan sehelai kain untuk menggambarkan kesederhanaanya.
(a) (b)
Gambar (a) III.10 Character, Gambar (b) III.11 Character Desain Referensi Visual
27 3. Dasarata
Dasarata divisualkan dengan kostum yang menggunakan kain kain seperti
layaknya raja di India.
(a) (b)
Gambar (a) III.12 Character, Gambar (b) III.13 Character Desain Referensi Visual
(8 juni 2015) Data pribadi (8 juni 2015)
http://www.google.co.id/imgres?imgurl=https://d2ia58550xamqo.cloudfront.net/19c91687b1
6f4d8baf0e042ca927c1bc.jpg&imgrefurl=http://glipho.com/jsvasan/the-maharaja-of-mysore-
and-the-rolls-
royce&h=930&w=620&tbnid=LJtBTYlBjfFoZM:&docid=vurcpTFR67W5qM&ei=a1zVVf-CEs2NuATK1pKgCQ&tbm=isch&ved=0CCYQMygMMAxqFQoTCL_k0IvutscCFc0Gjgod
SqsElA&biw=1366&bih=609
4. Wiswamitra
Wiswamitra mengadopsi kostum dari guru guru india pada jaman dullu kala yang
hanya menggunakan kain untuk menutupi tubuhnya.
(a) (b)
Gambar (a) III.14 Character, Gambar (b) III.15 Character Desain Referensi Visual
(8 juni 2015) Data pribadi (8 juni 2015)
28 5. Wisnu
Dewa Wisnu digambarkan dengan kulit biru dan menaiki bunga teratai
mengadopsi dari gambar yang sudah ada.
(a) (b)
Gambar (a) III.16 Character, Gambar (b) III.17 Character Desain Referensi Visual
(8 juni 2015) Data pribadi (8 juni 2015)
http://1.bp.blogspot.com/-0MxzqGpXZag/TuHX0uWjovI/AAAAAAAABsM/i9hvfKU1yE8/s1600/designyourgod.jpg
6. Tataka
Sedangkan untuk musuh Rama yaitu Tataka digambarkan dengan tubuh besar dan
menyeramkan seperti monster. Dengan warn kulit orange dan kain yang sobek
layaknya monster monster atau buta pada umumnya.
(a) (b)
Gambar (a) III.18 Character, Gambar (b) III.19 Character Desain Referensi Visual
(8 juni 2015) Data pribadi (8 juni 2015)
29 BAB IV
TEKNIS PRODUKSI MEDIA DAN APLIKASI MEDIA
IV.1 Teknis Produksi
Teknis pembuatan media pada buku cerita bergambar Ramayana ini menggunakan
teknik digital dengan bantuan software Adobe Illustrator dan Adobe Photoshop
CS 6. Adobe Illustrator digunakan untuk pembuatan ilustrasi dalam buku cerita
sedangkan Adobe Photoshop digunakan untuk proses layout buku cerita tersebut,
selain itu kedua software tersebut sangat menunjang dalam proses produksi buku
ini.
IV.1.1 Media
Pada Media utama Buku Ilustrasi Ramayana ini, digunakan pada kertas ukuran
kostum yaitu 20 cm x 20 cm Jenis kertas yang digunakan adalah jenis Art papper
Sedangkan untuk cover menggunakan Hardcover. dengan laminasi Doff.
Dalam proses pembuatan media yang digunakan, penulis melakukan
beberapa tahapan : Tahapan Sketsa
tahapan awal dari pembuata media ini yaitu sketsa, yang berguna
membantu membuat hasil akhir dari visualnya. Tahapan Eksekusi Visual
Tahap ini adalah tahap dimana proses pewarnaan dan menentukan ukuran
tiap-tiap objek. Tahapan Perancangan
Di tahap perancanga ini yaitu tahapan saat menggabungkan berbagai objek
yang telah melewati tahapan visual. Dan termasuk pengaplikasian pada
media pendukung Finishing
Setelah mennyelesaikan semua tahapan diatas maka proses akhir yaitu
30 IV.1.2 Teknis Produksi Media
Proses pewarnaan pada illustrasi menggunakan software Adobe photoshop namun
dalam pembuatan illustrasinya sendiri menggunkan software Adobe Illustrator
Gambar IV.1 Proses Trashing Sumber: Data pribadi (8 Juli 2015)
31 Saat pemilihan warna yang pas dalam menggunakan software Adobe Photoshop agar terlihat lebih menarik dan pas untuk character dan illustrasi atau proses colloring
Gambar IV.3 Proses Colloring Sumber: Data pribadi (8 Juli 2015)
32 IV.2.1.1 Teknis Produksi)
Jenis media yang diproduksi sebagai berikut :
Buku Cerita Bergambar
Ukuran : 20 x 20 cm
Teknik : Cetak offset
Bahan : Artpepper
33 Poster
Ukuran : A3 (21,9 x 42 cm)
Teknik : Cetak offset
Bahan : Artpepper
34 Pembatas Buku
Ukuran : 20 x 20 cm
Teknik : Cetak offset
Bahan : Artpepper
Gambar IV.7 Pembatas buku
35 X Bener
Ukuran : 20 x 35 cm
Teknik : Cetak offset
Bahan : flexi korea
Gambar IV.8 X Bener
36 PIN
Ukuran : 4 x 4 cm
Teknik : Manual
Bahan : Kaleng gress, Peniti, Kertas mika dan Laminasi.
Gambar IV.9 PIN
37 Totebag
Ukuran : A3
Teknik : cetak offset
Bahan : Canvas
Gambar IV.10 Totebag
38 Sticker
Ukuran : 7 x 7 cm
Teknik : Cetak Offset
Bahan : Sticker
Gambar IV.11 Sticker
39 Gantungan Kunci
Ukuran : 5,5 x 5,5 cm
Teknik : Cetak Offset
Bahan : Gantungan Kunci
Gambar IV.12 Sticker
44 DAFTAR PUSTAKA
Buku
Cangara, (2002), Buku Ilmu Komunikasi
Effendy, Uchjana, Onong, (2001), Buku Ilmu Komunikasi, (h.9)
Kusrianto, Adi, (2007-2009), Buku Pengantar Desain Komunikasi Visual
Lal, (1995), xxvi-xxxii Ramayana
Kosasih,R,A, (1960), Ramayana , CV Melodi
Internet
Sumber : http://www.teluguone.com
Diakses pada 25 April 2015 pukul 16.35 Tersedia di:
(http://vlaag-design.blogspot.com).
Sumber: https://pupuyaya.wordpress.com/category/komik-indonesia/
Diakses pada 25 April 2015 pukul 16.35 Tersedia di:
Karya Ramayana dalam media cetak buatan R.A Kosasih 11
http://www.republika.co.id/berita/senggang/sosok/12/07/24/m7njz1-ra-kosasih-berpulang-komikus-muda-kehilangan-sumber-inspirasi)
Diakses pada 25 April 2015 pukul 16.35 Tersedia di:
(http://pitoyo.com/duniawayang/galery/details.php?image_id=538)
Diakses pada 25 April 2015 pukul 16.35 Tersedia di:
(imagesource:http://4.bp.blogspot.com/_PmgKlVMMcic/SpI6Ap1jwqI/AAAAAAA
ACJ4/q9eLvdQjL4c/komik-inside.jpg)
Waeancara
Bagus rio. Wawancara 2015 (22 April). Penyebab Remaja tidak mengetahui kisah
35 RIWAYAT HIDUP
Nama : Rosyad Abdurrakhman
Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 19 November 1993
Jenis Kelamin : Laki - laki
Agama : Islam
Pendidikan : - SD N Centeh 4, Bandung
- SMP N 20, Bandung
- SMK Nuurul Muutaqin Cisurupan, Garut
Alamat : Jl, Kacapiring RT01/RW03
Email : miraiocad@gmail.com