• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Media Informasi Buku Cerita Bergambar Kisah Ramayana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Media Informasi Buku Cerita Bergambar Kisah Ramayana"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN MEDIA INFORMASI KISAH RAMAYANA

DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2012-2013

Oleh:

Rosyad Abdurrakhman 51911050

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

▸ Baca selengkapnya: keluarga ramayana

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karean hanya atas berkat, anugrah

dan rahmat-nya sehingga Tugas Akhir serta penyusunan laporan ini yang berjudul “Perancanga Buku Cerita Bergambar Kisah Ramayana”.

Dapat di selesaikan. Saya haturkan banyak terima kasih kepada Orang tua serta

keluarga yang telah mendidik hingga sekarang dan membirkan dukungan bik moril

maupun material. Saya haturkan terima kasih juga kepada Dosen pembimbing yang

telah bersedia membingbimbing selama proses asistensi pada Tugas Akhir ini dapat

terselesaikan dan juga rekan-rekan lain yang ikut membatu menyelesaikan laporan

ini.

Alasan penulis yaitu mencari solusi ketika tingkat pengetahuan pada remaja terhadap

cerita Ramayan, mudah-mudahan dengan kehadiran buku ini remaja masa kini bisa

mengetahui dan tertarik terhadao cerita Ramayana. Dan juga sebagai salah satu mata

kuliah Tugas Akhir, di Fakultas Desain, Program Desain Komunikasi Visual,

Universitas Komputer Indonesia.

Penulis sadar bahwa dalam mengerjakan laporan Tugas Akhir ini masih ada

kekuranganya, untuk itu penulis mengharapkan saran dan keritik yang sifatnya

membangun dan dapat bermanfaat bagi penulis. Semoga laporan Tugas Akhir ini bisa

dimanfaatkan khususnya bagi penulis dan umum.

Bandung, Juli 2015

(5)

iv ABSTRAK

PERANCANGAN MEDIA INFORMASI BUKU CERITA BERGAMBAR KISAH RAMAYANA

Oleh:

Rosyad Abdurrakhman 51911050

Program Studi Desain Komunikasi Visual

Laporan tugas akhir ini menerangkan kisah Ramayana tokoh yang berasal dari kisah

sejarah di negeri India namun, Indonesia pun sering membawakan kisahnya pada

pagelaran wayang. Dan kisah ini menarik untuk dihadirkan kepada remaja, karena

didalam kisahnya terdapat cerita yang harus diperkenalkan kembali dan dapat

dipelajari oleh para remaja. Namun dalam penyampaiannya dibutuhkan media

informasi yang tepat untuk menyampaikan nilai – nilai yang terkandung didalam kisahnya, dan salah satu media yang efektif adalah buku.

(6)

v ABSTRACT

DESIGNING OF MEDIA INFORMATION BOOK ILLUSTRATION STORY OF

RAMAYANA

By:

Rosyad Abdurrakhman

51911050

Program Studi Design Comunicaton Visual

The final report describes the story of Ramayana Labels That figure comes from a

story in the history of the country India however , Indonesia has often brought his

story AT puppet performances . And the story presented Husband To attract FOR

adolescents , BECAUSE There Value In his story - Important Values in Lift The CAN

FOR studied Posted teenagers . But the hearts of delivery Needed Right Media

Information FOR deliver Value - Value Contained In the story , the media and the

Effective prayer One is a book .

(7)

vi DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ORSINALITAS ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

I.1. Latar Belakang Masalah ... 2

I.2. Identifikasi Masalah ... 2

I.3. Rumusan Masalah ... 2

I.4. Batasan Masalah ... 3

I.5. Tujuan Perancangan ... 3

BAB II RAMAYANA ... 4

II.1. Ramayana ... 4

II.2. Cerita Wayang Ramayana ... 7

II.2.1 Ramayana Dalam Media ... 10

II.3. Media Komunikasi ... 14

II.3.1 Definisi Media Komunikasi ... 14

II.4. Khalayak Sasaran atau Segmentasi ... 14

II.5. Hasil Kuesioner ... 15

II.5.1 Wawancara ... 16

II.6. Ikhtisar ... 16

II.7. Resume yang Mengarah Pada Solusi Perancangan ... 16

(8)

vii

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL ... 18

III.1 Strategi Perancangan ... 18

III.1.1 Strategi perancangan ... 18

III.1.2 Pendekatan Komunikasi ... 18

III.2 Strategi Perancangan ... 18

III.2.1 Pendekatan Secara Visual ... 19

III.2.2 Pendekatan Secara Verbal ... 19

(9)

viii

DAFTAR PUSTAKA ... 40

LAMPIRAN ... 41

SURAT KETERANGAN PUBLIKASI ... 42

(10)

1

perjalanan. Selain itu Ramayana terdapat pula dalam khazanah sastra Jawa dalam

bentuk kakawin Ramayana, dan gubahan-gubahannya dalam bahasa Jawa Baru

yang tidak semua berdasarkan kakawin ini.

Kisah Ramayana menceritakan kebaikan dan kekuatan cinta dari seorang anak

dari kerajaan Kosala yang beranama Rama. Diceritakan Rama memiliki istri yang

bernama Sinta yang diculik oleh Rahwana. Rama dan Laksamana seorang adik

dari Rama, akhrinya pergi mencari dan berjuang untuk merebut Sinta kembali dari

tangan Rahwana, namun cerita tersebut sudah ada penyesuaian dalam ceritanya.

Dan didalam kisah Ramayana terdapat tujuh kitab yaitu Balakanda,

Ayodhyakanda, Aranyakanda, Kiskindhakanda, Sundarakanda, Yuddhakanda dan

Uttarakanda, namun dari ketujuh kitab tersebut penulis hanya mengangkat satu

buah kitab yaitu Balakanda kitab pertama yang lebih banyak menceritakan masa

dimana Rama bersama saudara-saudaranya dilahirkan, selain itu dikitab ini

diceritakan kisah dari mana Rama mendapatkan kekuatan yang begitu sakti

sehingga bisa mengalahkan Rahwana. Selain itu di buku pertama banyak sekali

cerita yang menceritakan tentang nilai nilai kehidupan yang bisa dipelajari oleh

para remaja yang membaca kisah Ramayana terutama dibuku pertama yaitu

Balakanda.

Cerita Ramayana memang sudah cukup dikenal oleh masyarakat, namun yang

dikenal oleh masyarakat hanya kisah cintanya saja, akan tetapi tidak mengetahui

bagaimana Rama mendapatkan kekuatan, lalu mengapa Rama bisa mengalahkan

Rahwana yang begitu kuat, yang seorang dewapun tidak bisa mengalahkannya.

(11)

2 mengakibatkan remaja kurang mengetahui kisah Ramayana. Karena didalam buku

kisah Ramayana banyak nilai-nilai kehidupan yang bisa diambil dan dipelajari

oleh remaja.

Setelah mengetahui permasalahan diatas, maka penelitian ini penting dilakukan.

Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat menginformasikan kepada masyarakat

luas khususnya remaja-remaja dikota Bandung agar bisa menambah wawasan,

inspirasi serta dapat mempelajari nilai-nilai kehidupan dari buku tersebut yang

berguna untuk kedepannya.

1.2.Identifikasi Masalah

Berikut ini adalah identifikasi masalah yang berhasil disimpulkan berdasarkan

latar belakang:

 Remaja tidak mengetahui kisah dari tokoh Rama dalam epos Ramayana pada

kitab Balakanda.

 Remaja kesulitan untuk mencari media informasi bergambar mengenai epos

Ramayana pada kitab Balakanda.

1.3. Rumusan Masalah

Dari uraian di atas penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut.  Bagaimana remaja dapat mengetahui tokoh Rama dengan mudah, dalam kitab

Balakanda.

 Bagaimana mengangkat tokoh Rama dalam epos Ramayana pada kitab

Balakanda dalam bentuk media informasi bergambar.

1.4.Batasan Masalah

Pada persoalan ini masalah agar lebih terarah, maka dalam penelitian ini dibatasi

masalah yaitu menyampaikan informasi mengenai kisah Ramayana yang

mengangkat kitab pertama saja yaitu Balakanda dikarenakan kisah tersebut

menarik untuk diangkat dan diceritakan kembali kepada ramaja.

1.5.Tujuan Perancangan

(12)

3  Memberikan informasi mengenai kisah Ramayana dengan cerita yang

dipersempit ceritanya agar mudah di mengerti oleh remaja (15-18) khususnya

di kota bandung.

 Memberikan informasi dalam bentuk visual buku cerita kisah Ramayana yang

(13)

4 BAB II

RAMAYANA

II.1 Kisah Ramayana

Gambar II.1 Ramayana

Sumber : http://www.teluguone.com (25 April 2015)

Kisah Ramayana adalah sebuah cerita epos dari India yang digubah oleh Walmiki

(valmiki) atau Balmiki. Cerita epos lainnya adalah kisah Mahabarata. Ramayana

terdapat pula dalam khazanah sastra Jawa dalam bentuk kakawin Ramayana,

dangubahan-gubahannya dalam bahasa Jawa baru yang tidak semua berdasarkan

kakawin ini. Dan dalam bahasa Melayu didapati pula Hikayat Seri Rama yang

isinya berbeda dengan isi kakawin Ramayana dalam bahasa Jawa Kuna.

Sedangkan di India dalam bahasa Sanskerta. Ramayana dibagi menjadi tujuh kitab

(14)

5

Wiswamitra meminta tolong kepada prabu Dasarata untuk meminjamkan anaknya

yaitu Rama dan Laksamana untuk menjaga pertapaannya dan mengusir para

raksasa yang mengganggu pertapaanya. Lalu atas petunjuk para Brahmana maka

sang Rama pergi mengikuti sayambara di Wideha dan mendapatkan Dewi sita

sebagai istrisnya. Ketika pulang ke Ayodya mereka dihadang oleh Ramaparasu,

tetapi mereka bias mengalahkannya.

2. AYODHYAKANDA

Kitab Ayodyakanda kita epos kedua Ramayana yang menceritakan sang Dasarata

yang akan menyerahkan tahtanya pada Rama, namun dihalangi oleh Dewi Kekavi.

Katanya beliau pernah menjanjikan warisan kerajaan kepada anaknya Maka sang

Rama disertai oleh Dewi Sita dan Laksamana pergi mengembara dan masuk ke

dalam hutan selama 14 tahun. Setelah mereka pergi, maka prabu Dasarata

meninggal karena sedihnya. Sang Barata menjadi sedih dan pergi menceri Sri

Rama. Maka setelah ia berjumpa dengan Sri Rama, ia mengatakan bahwa itu

bukan haknya tetapi karena Rama ingin menghormati bapaknya, ia mengatakan

bahwa itu sudah kewajiban Barata untuk memerintah. Lalu sebagai simbol bahwa

Barata mewakili Rama, Rama menyerahkan sandalnya (dalam bahasa Sanskerta:

paduka). Lalu Barata pulang ke Ayodhya dan memerintah di sana.

3. ARANYAKA KANDA

Aranyakanda adalah kitab ke tiga epos Ramayana. Dalam kitab ini diceritakanlah

bagaimana sang Rama dan Laksamana membantu para tapa di sebuah asrama

mengusir sekalian raksasa yang datang mengganggu. Lalu Laksamana diganggu

oleh seorang raksasi yang bernama Surpanaka yang menyamar menjadi seorang

wanita cantik yang menggodanya. Tetapi Laksamana menolak dan hidung si

(15)

6 terjadi perang dan para bala raksasa mati semua. Maka si Surpanaka mengadu

kakaknya sang Rawana sembari memprovokasinya untuk menculik Dewi Sita

yang katanya sangat cantik. Sang Rawanapun pergi diiringi oleh Marica. Marica

menyamar menjadi seekor kijang emas yang menggoda Dewi Sita. Dewi Sita

tertarik dan memminta Rama untuk menangkapnya. Dewi Sita ditinggalkannya

dan dijaga oleh si Laksamana.

4. KISKINDHA KANDA

Kiskindhakanda adalah kitab keempat epos Ramayana. Dalam kitab ini

diceritakan bagaimana sang Rama amat berduka cita akan hilangnya Dewi Sita.

Lalu bersama Laksamana ia menyusup ke hutan belantara dan sampai di gunung

Resimuka. Maka di sana berkelahilah sang kera Subali melawan Sugriwa

memperebutkan dewi Tara. Sang Sugriwa kalah lalu mengutus abdinya sang

Hanuman meminta tolong kepada Sri Rama untuk membunuh Bali, Rama setuju

dan si Bali mati. Maka Sugriwa berterima kasih dan ingin membantunya dengan

mencari Dewi Sita.

5. SUNDARA KANDA

Sundarakanda adalah kitab kelima Ramayana. Dalam kitab ini diceritakan

bagaimana sang Hanuman datang ke Alengkapura mencari tahu akan keadaan

Dewi Sita dan membakar kota Alengkapura karena iseng.

6. YUDDHA KANDA

Yuddhakanda adalah kitab keenam epos Ramayana dan sekaligus klimaks epos

ini. Dalam kitab ini diceritakan sang Rama dan sang raja kera Sugriwa

mengerahkan bala tentara kera menyiapkan penyerangan Alengkapura. Karena

Alengka ini terletak pada sebuah pulau, sulitlah bagaimana mereka harus

menyerang. Maka mereka bersiasat dan akhirnya memutuskan membuat jembatan

bendungan (situbanda) dari daratan ke pulau Alengka. Para bala tentara kera

dikerahkan. Pada saat pembangunan jembatan ini mereka banyak diganggu tetapi

(16)

7

mereka disambut oleh prabu Baratadan ia menyerahkan kerajaannya kepada sang

Rama. Sri Rama lalu memerintah di Ayodhyapura dengan bijaksana.

7. UTTARA KANDA

Uttara Kanda dibuat terakhir yang memuat tentang Cerita Rahwana, Terjadinya

para raksasa, nenek moyang Rahwana atau Rawana, Cerita Serat

Arjunasasrabahu, Cerita Dewi Sita, Pembuangan Sita di hutan, karena sudah lama

tidak di sisi Rama,Kelahiran Kusa dan Lawa di pertapaan di hutan,"Kematian"

Sita (Lal, 1995, xxvi-xxxii)

1I.2 Cerita Wayang Ramayana

Mengenai asal-usul wayang (http://vlaag-design.blogspot.com). Wayang lahir di

Indonesia pada zaman pemerintaha Prabu Airlangga, raja kahuripan pada tahun

(976 – 1012), yakni pada saat 7 kerajaan di daerah Jawa Timur sedang makmur, karya sastra yang diangkat yaitu karya yang ditulis oleh para pujangga pada masa

pemerintahan raja Dyah Balitung (989 – 910), yang merupakan gubahan dari kitab Ramayana karangan pujangga india,Walmiki. Setelah itu para pujangga Walmiki

tidak hanya menerjemahkan Ramayana saja namun menerjemahkan kisah

Ramayana dan Mahabarata ke Bahasa.

Kisah Ramayana diawali dengan adanya seseorang bernama Rama, yaitu putra

mahkota Prabu Dasarata di Kosala dengan ibukotanya Ayodya. memiliki tiga

saudara bernama Barata, Laksmana dan Satrukna. Rama lahir dari isteri pertama

Dasarata bernama Kausala, Barata dari isteri keduanya bernama Kaikeyi serta

Laksmana dan Satrukna dari isterinya ketiga bernama Sumitra. Mereka hidup

rukun. Sejak remaja, Rama dan Laksmana berguru kepada Wismamitra sehingga

menjadi pemuda tangguh. Rama kemudian mengikuti sayembara di Matila

(17)

8 Prabu Janaka, ia dihadiahi putri sulungnya bernama Sinta, sedangkan Laksmana

dinikahkan dengan Urmila, adik Sinta. Setelah Dasarata tua, Rama yang

direncanakan untuk menggantikannya menjadi raja, gagal setelah Kaikeyi

mengingatkan janji Dasarata bahwa yang berhak atas tahta adalah Barata dan

Rama harus dibuang selama 15 (lima belas) tahun. Atas dasar janji itulah dengan

lapang dada Rama pergi mengembara ke hutan Dandaka, meskipun dihalangi

ibunya maupun Barata sendiri. Kepergiannya itu diikuti oleh Sinta dan Laksmana.

Namun kepergian Rama membuat Dasarata sedih dan akhirnya meninggal. Untuk

mengisi kekosongan singgasana, para petinggi kerajaan sepakat mengangkat

Barata sebagai raja. Tapi ia menolak, karena menganggap bahwa takhta itu milik

Rama, sang kakak. Untuk itu Barata disertai parajurit dan punggawanya,

menjemput Rama di hutan. Saat ketemu kakaknya, Barata sambil menangis

menuturkan perihal kematian Dasarata dan menyesalkan kehendak ibunya, untuk

itu ia dan para punggawanya meminta agar Rama kembali ke Ayodya dan naik

takhta. Tetapi Rama menolak serta tetap melaksanakan titah ayahandanya dan

tidak menyalahkan sang ibu tiri, Kaikeyi, sekaligus membujuk Barata agar

bersedia naik takhta. Setelah menerima sepatu dari Rama, Barata kembali ke

kerajaan dan berjanji akan menjalankan pemerintahan sebagai wakil kakaknya.

Banyak cobaan yang dihadapi Rama dan Laksmana, dalam pengembaraannya di

hutan. Mereka harus menghadapi para raksasa yang meresahkan masyarakat di

sekitar hutan Kandaka itu. Musuh yang menjengkelkan adalah Surpanaka, raksesi

yang menginginkan Rama dan Laksmana menjadi suaminya. Akibatnya, hidung

dan telinga Surpanaka dibabat hingga putus oleh Laksmana. Dengan menahan

sakit dan malu, Surpanaka mengadu kepada kakaknya, yaitu Rahwana yang

menjadi raja raksasa di Alengka, sambil membujuk agar Rahwana merebut Sinta

dari tangan Rama. Dengan bantuan Marica yang mengubah diri menjadi kijang

keemasan, Sinta berhasil diculik Rahwana dan dibawa ke Alengka. Burung Jatayu

yang berusaha menghalangi, tewas oleh senjata Rahwana. Sebelum

menghembuskan nafasnya yang terakhir, Jatayu masih sempat mengabarkan nasib

Sinta kepada Rama dan Laksmana yang sedang mencarinya. Dalam mencari

Sinta, Rama dan Laksamana berjumpa pembesar kera yang bernama Sugriwa dan

(18)

9 Rama, Sugriwa dapat bertahta kembali di Kiskenda setelah berhasil mengalahkan

Subali yang lalim. Setelah itu, Hanuman diperintahkan untuk membantu Rama

mencari Sinta. Dengan pasukan kera yang dipimpin Anggada, anak Subali,

mereka pergi mencari Sinta. Atas petunjuk Sempati, kakak Jatayu, mereka menuju

ke pantai selatan. Untuk mencapai Alengka, Hanuman meloncat dari puncak

gunung Mahendra. Setibanya di ibukota Alengka, Hanuman berhasil menemui

Sinta dan mengabarkan bahwa Rama akan segera membebaskannya.

Sekembalinya dari Alengka, Hanuman melapor kepada Rama. Strategi

penyerbuan pun segera disusun. Atas saran 9 Wibisana, adik Rahwana yang

membelot ke pasukan Rama, dibuatlah jembatan menuju Alengka. Setelah

jembatan jadi, berhamburanlah pasukan kera menyerbu Alengka. Akhirnya,

Rahwana dan pasukannya hancur. Wibisana kemudian dinobatkan menjadi raja

Alengka, menggantikan kakaknya yang mati dalam peperangan. Setelah berhasil

membebaskan Sinta, pergilah Rama dan Sinta serta Laksmana dan seluruh

pasukan (termasuk pasukan kera) ke Ayodya. Setibanya di ibukota negera Kosala

itu, mereka disambut dengan meriah oleh Barata, Satrukna, para ibu Suri, para

punggawa dan para prajurit, serta seluruh rakyat Kosala. Dengan disaksikan oleh

mereka, Rama kemudian dinobatkan menjadi raja.

II.2.1 Ramayana Dalam Media

Pengertian media cetak bagi masyarakat masih dipahami secara sempit. Banyak

orang beranggapan bahwa media cetak sama dengan pengertian surat kabar atau

majalah. Padahal, jika diurai maknanya secara mendalam, media cetak tidak

terbatas pada dua jenis media itu saja. Karena menurut (Cangara, 2002) – Media

massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari sumber

kepada khalayak (menerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis

seperti surat kabar, film, radio, TV .

Secara harfiah pengertian media cetak bisa diartikan sebagai sebuah media

penyampai informasi yang memiliki manfaat dan terkait dengan kepentingan

rakyat banyak, yang disampaikan secara tertulis. Dari pengertian ini, kita bisa

(19)

10 informasi yang didalamnya terkait dengan kepentingan masyarakat umum dan

bukan terbatas pada kelompok tertentu saja.

Media cetak ini merupakan bagian dari saluran informasi masyarakat di samping

media eletronik dan juga media digital. Dan di tengah dinamika masyarakat yang

demikian pesat, media cetak dianggap sudah tertinggal dibandingkan dengan dua

pesaingnya yakni media elektronik dan media digital. Meski demikian, bukan

berarti media cetak sudah tidak mampu meraih konsumen yang menantikan

informasi yang dibawanya.Dari pengertian media cetak tersebut, nampak ada 10

keunggulan media ini dibandingkan dua pesaingnya tersebut. Media cetak bisa

menyampaikan sebuah informasi secara detail dan terperinci. Sementara untuk

media elektronik dan digital, mereka lebih mengutamakan kecepatan informasi.

Sehingga tak jarang informasi yang disampaikan lebih bersifat sepotong dan

berulang-ulang.

Gambar II.1 Ramayana dalam media cetak (komik)

Sumber: https://pupuyaya.wordpress.com/category/komik-indonesia/ (25 April 2015) Karya Ramayana dalam media cetak buatan R.A Kosasih 11

Beberapa contoh karya buku cerita kisah Ramayana yang sudah ada dengan gaya

visualnya seperti contohnnya karya karya RA.Kosasih. RA.Kosasih sudah lama

membuat buku cerita bergambar diantaranya buku kisah Mahabarata ,

(20)

11 Namun RA. Kosasih juga membuat beberapa karya cerita bergambar dalam media

cetak yang menceritakan kisah Ramayana, dan dibawah ini beberapa karya karya

RA. Kosasih yang membawakan cerita Ramayana dalam buku cerita

bergambaranya.

Beberapa karya R.A. Kosasih dalam bentuk buku cerita komik tentang Ramayana,

yang dibuat oleh R.A. Kosasih.

Gambar II.2 Ramayana dalam media cetak (komik)

(http://www.republika.co.id/berita/senggang/sosok/12/07/24/m7njz1-ra-kosasih-berpulang-komikus-muda-kehilangan-sumber-inspirasi)

Smpul buku Rama Sinta (Ramayana) buatan R.A. Kosasih yang di buat secara manual untuk sampul buku bagian depan.

Gambar II.3Ramayana dalam media cetak (komik)

(21)

12 Layout buku Ramayana dalam media cetak (komik) buatan R.A. Kosasih yang dibuat secara manual untuk pembuatan illustrasinya sendiri.

Gambar II.4Ramayana dalam media cetak (komik) (image

source:http://4.bp.blogspot.com/_PmgKlVMMcic/SpI6Ap1jwqI/AAAAAAAACJ4/q9eLvdQ

jL4c/komik-inside.jpg)

Beberapa Buku Ramayana dalam media cetak (komik) buatan R.A. Kosasih yang dibuat secara manual untuk pembuatan illustrasinya sendiri.

Gambar II.5 Ramayana dalam media cetak (komik)

(22)

13 II.3 Media Komunikasi

Adi Kusrianto buku pengantar Desain Komunikasi Visual (2007-2009) Medi

Komunikasi adalah (komunikasi yang di sampaikan secara visual lewat tulisan

maupun visual)", Komunikasi non Verbal merupakan bagian dari komunikasi

visual. (h.5)

II.3.1 Definisi Media Komunikasi

Istilah Komunikasi atau dalam baha inggri communication berasal dari kata Latin

communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama di sini

maksudnya adalah sama makna.

Selain itu pentingnya komunikasi bagi kehidupan sosial, budaya, pendidikan, dan

politik sudah disadari oleh para cendekiawan sejak Aristoteles yang hidup ratusan

tahun sebelum Masehi. Akan tetapi, studi Aristotles hanya berkisar pada retorika

dalam lingkungan kecil. Baru pada pertengan abad ke-20 ketika dunia dirasakan

semakin kecil akibat revolusi industri dan revolusi teknologi elektronik, setelah

ditemukan kapal api, pesawat terabang, listrik, telepon, surat kabar, film, radio,

televisi, dan sebagainya maka para cekiawan pada abad sekarang menyadrai

pentingnya komunikasi ditingkatkan dari penetahuan (knowledge) menjadi ilmu

(science). (Buku ilmu komunikasi Prof`. Drs. Onong Uchjana Effendy, M.A,

2001, h.9)

II.4 Khalayak Sasaran atau Segmentasi

Segmentasi dari informasi ini adalah remaja yang merupakan generasi penerus.

Remaja diharapkan telah mempunyai ketertarikan untuk membaca kisah

Ramayana, sehingga bisa lestari dalam lingkungan moderen tempat remaja

tersebut tinggal.Sasaran penyampaian informasi ini adalah untuk mendukung

melestarikan kisah Ramayana, walaupun kisah Ramayana bukan kisah dari

Indonesia khususnya Bandung.

Demografis

1. Gender : Laki-laki dan perempuan.

2. Usia : Remaja usia 15 sampai 19 tahun.

(23)

14 4. Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA)

5. Status Ekonomi Sosial : Menengah keatas.

6. Perilaku : Remaja yang tidak tertarik untuk membaca kisah Ramayana dan

mempelajari kisah Ramayana dan awal mula Rama yang ada di dalam

kisahnya.

Geografis

Remaja yang berada di daerah Bandung remaja yang memiliki rasa keingintahuan

yang tinggi akan kisah Ramayana dan remaja yang ingin mengetahui kisah

Ramayana.

II.5. Hasil Kuesioner

Berdasarkan data hasil kuesioner yang disebar pada tanggal 22 april 2015 pada

Remaja di daerah Kota Bandung dari 56 responden yang mayoritas (87%) tidak

mengetahui kisah Ramayana da nasal usul kekuatan Rama berasal.

Tabel II.1. Hasil kuesioner pada Remaja di Kota Bandung

Ket : Jumlah Responden 56 Orang

No Pertanyaan Keterangan

ya tidak

1 Apakah anda mengetahui kisah Ramayana 46 10

2 Apakah anda kesulitan mencari informasi tentang Ramayana 38 23

3 Apakah anda tahu asal usul kekuatan Rama dan apakah anda tahu ada nilai

nilai kehidupan yang bisa di pelajari dalam kisah Ramayana

50 6

4 Apakah anda ingin mencari tahu tentang Ramayana 39 17

Dapat disimpulkan bahwa 74% dari responden tersebut tidak mengetahui kisah

Ramayana dan kesulitan untuk mencari informasi kisah Ramayana tersebut, dari

responden tersebut terdapat 73% yang ingin mencari tahu kisah tentang Ramayana

jika informasinya mudah didapat kembali.

II.5.1 Wawancara

Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada remaja khususnya SMA yang

(24)

15 Remaja tingkat SMA didapatkan informasi bahwa mereka masih ingin mencari

tahu tentang informasi kisah Ramayana jika media informasinya mudah didapat

dan ditemukan.

II.6 Ikhtisar

Berdasarkan informasi yang didapat melalui kuisioner dan wawancara maka dapat

disimpukal masyarakat khususnya Remaja di Kota Bandung menyadari bahwa

sudah sulitnya mencari media informasi buku cerita bergambar kisah Ramayan

sudah sulit untuk di dapat segjingga mereka sulit untuk mencari tahu tentang kisah

tersebut.

II.7 Resume yang Mengarah Pada Solusi Perancangan

Didalam kisah Ramayana terdapat kisah yang menarik seperti awal mula Rama

mendapatkan kekuatan dan alasan mengap Rama dapat mengalahkan Rahwana

yang sebegitu kuatnya. Namun dalam penyampaian kisah Ramayana, diperlukan

media yang efektif untuk menyampaikan kisah Ramayana kepada para remaja

agar mudah dimengerti dan dipahami, dan media yang paling efektif adalah

gambar.

Karena menurut (Oemar Hamalik 1986 : 43) berpendapat bahwa “G“ Gambar

adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual dalam bentuk dua dimensi

sebagai curahan perasaan dan pikiran”. Akan tetapi tidak hanya dengan gambar

yang baik saja, namun harus dapat memberikan ide atau pesan dengan baik dan

benar pada cerita yang terkandung didalamnya. Agar para remaja dapat

memahami dan mendapatkan ilmu dari media informasi tersebut.

II.7.1. Solusi

Produksi buku cerita bergambar kisah Ramayana mengalami penurunan disetiap

generasi kegenerasi karena Remaja yang sudah tidak ingin mencari tahu kisahnya

dikarenakan sulitnya informasi kisah tersebut untuk ditemukan, penurunan juga

disebabkan oleh beberapa faktor seperti designer atau illustrator tidak banyak lagi

(25)

16 berbentuk buku karena mereka lebih memilih mengaplikasikan pada tekhnologi

karena tuntutan zaman yang sudah serba canggih.

Solusi dari pemasalahan tersebut yaitu menciptakan kembali media informasi

berbentk buku cerita bergambar agar Remaja mudah mendapatkan informasi kisah

(26)

18 BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

III.1 Strategi Perancangan

Pemasalahan yang ditemukan penulis yaitu buku cerita yang mengisahkan

Ramayana terlalu rumit untuk dimengerti dikarenakan isi buku terlau panjang

sehingga mempersulit pembaca untuk mengerti jalan ceritanya, serta sulitnya

mencari buku cerita bergambar yang ditujukan untuk remaja berusia (15-18)

khususnya diwilayah kota Bandung, selain itu didalam cerita Ramayan banyak

sekali nilai-nilai kehidupan yang bisa diambil dan dipelajari oleh remaja (15-18).

Maka perlu adanya stategi perancangan dalam media buku ilustrasi yang bisa

mempermudah remaja untuk memahami cerita tersebut.

Bentuk media yang akan digunakan yaitu pembuatan ulang buku cerita bergambar

kisah Ramayana dengan kemasan baru, visualisasi yang di persimepl dan cerita

yang mudah dimengerti oleh target penerima. Adapun tahap-tahap dari strategi

perancangan yang perlu dilakukan meliputi:

III.1.2 Pendekatan Komunikasi

Strategi komunikasi yaitu tahap untuk menciptakan pendekatan komunikasi untuk

informasi tersebut busa tepat sasaran dan mudah diterima dengan baik oleh

penerimanya. Dalam merancang buku ceritar bergambar tentang kisah Ramayana,

maka harus memiliki strategi komunikasi yang mudah diterima oleh target

pembaca. Dalam membuat buku cerita bergambar tentang ki sah Ramayana juga

harau memiliki strategi komunikasi yang ringan jelas serta mudah dimengerti.

Strategi diciptakannya buku cerita bergambar ini adalah menyampaikan suatu

cerita singkat dari kisah Ramayana dengan penyampaian kata-kata yang lebih

(27)

19 III.2.1 Pendekatan Secara Visual

Pendekatan yang digunakan dengan cara mempersimpel gaya visual pada buku

cerita kisah Ramayana ini dengan dikombinasikan jenis hurup buatan sendiri yang

menyatu dengan gambar ilustrasi cerita buku Ramayana tersebut, sehingga tidak

membuat jenuh target pembaca buku kisah Ramayana tersebut.

III.2.2 Pendekatan Secara Verbal

Pendekatan secara verbal yaitu pengguna cara milih kata kata yang mudah

dimengerti oleh pembaca, sehingga memudahkan para pembaca memahami isi

dalam cerita yang disampaikan.

Karena dalam pendekatan verbal sangatlah penting dalam pemilihan kata yang

benar benar mudah dimengerti dan diterima oleh para pembaca.

III.2.3 Strategi Kreatif

Strategi buku cerita bergambar ini mempermudah penyampain cerita dari kisah

Ramayana dengan kata-kata yang lebih ringan agar mudah dimengerti oleh target

pembaca, agar informasi yang disampaikan mencapai tujuan yang diharapkan,

maka informasi haruslah dilakukan secara efektif. Maksud dari informasi yang

efektif adalah informasi pada isi pesan, bentuk pesan, dan strategi visualnya

berbeda namun menarik, dengan pola seperti itu diharapkan informasi yang

disampaikan dapat menarik perhatian Remaja.

III.2.4 Strategi Media

Strategi yang digunakan dalam perancangan media informasi pada kisah

Ramayana yaitu membuat media-media yang bertujuan menyampaikan informasi

yang berhubungan dengan informasi media tersebut.

Teori penggunaan dalam strategi ini dengan menggunakan media primer dan

skunder. Media primer adalah media utama dalam media informasi tersebut,

sedangkan media sekunder adalah media yang bersifat mendukung atau

(28)

20 III.2.5 Media Utama

Media utama yang dipilih adalah buku cerita bergambar karena dalam

pemasalahan diatas ditemukan pemasalah sulitnya untuk menemukan buku cerita

bergemabar yang memiliki isi cerita yang mudah dipahami oleh remaja (15-18)

khususnya di daerah kota Bandung, maka dari itu pemilihan media utama yaitu

buku cerita bergambar kisah Ramayana.

Dan media pendukung yang digunakan merupakan media tambahan untuk

mendampingi media utama. Media-media yaitu media yang efektif untuk

menyampaikan informasi media utama.

 Poster

Media ini berfungsi untuk menyampaikan informasi tentang buku cerita

bergambar kisah Ramayana.  Pin

Media ini berfungsi sebagai media pengingat dari tokoh-tokoh yang ada pada

kisah Ramayana dan sebagai media promosi.  Gantungan Kunci

Melihat target pasarnya adalah remaja (15-18), maka pembuatan media gantungan

kunci diperlukan, karena remaja (15-18) biasanya mempunyai tas. Maka

gantungan ini bisa digunakan sebagai gantungan tas, dan juga sebagai media

pengingat tentang tokoh-tokoh yang ada pada kisah Ramayana.  Sticker

Media ini berfungsi sebagai media yang dapat menyampaikan informasi tentang

buku cerita bergambar kisah Ramayana.  Pembatas Buku

Media yang berfungsi untuk menjadi pembatas buku untuk buku cerita bergambar

kisah Ramayana tersebut.  Kaos

Media ini berfungsi sebagai media yang mendukung saat acara event launching

buku tersebut  Tote bag

(29)

21 III.3 Konsep Visual

III.3.1 Format Desain

Format Desaian yang digunakan pada buku cerita bergambar kisah Ramayana ini

berupa prsegi empat , 20cm x 20cm, ukuuran ini dipilih dalam format besar,

dengan maksud agar buku ini dapat menyajikan illustrasi visual yang lebih jelas

kepada remaja, karena teks atau narasi yang akan ditampilkan hanya sebagian

kecil. Desain layout yang digunakan dalam buku ini untuk teks diletakan sebelah

gambar, dan illustrasi akan disimpan memenuhi halaman setelah teks cerita.

Gambar III.1 Layout Desain Data pribadi (8 juni 2015)

III.2.2 Tipografi

Jenis tipografi yang digunakan dalam buku cerita bergambar ini adalah comicsan.

Karena font ini bisa mewakili visual yang ada dalam buku ini. Selain itu jenis font

ini mudah untuk dibaca oleh target audience.

 Comic sans MS

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

0123456789

(30)

22 Gambar III.2 Font Desain

Data pribadi (8 juni 2015)

Namun untuk tipografi utama seperti yang diletakan disampul buku berupa font

yang dibuat secara manual dengan menggunakan aplikasi Adobe Illustrator.

III.2.3 Ilustrasi

Konsep pemilihan gaya ilustrasi dalam buku ini adalah vector dengan bentuk

garis-garis lengkung agar dapat meberikan bentuk yang lebih luwas namun ada

juga bentuk lancip pada vector tertentu untuk mendukung visual tersebut. Selain

itu vestor dapat mewakili gaya visual yang cocok untuk target audience.

(31)

23 Gambar III.4 Digital Colloring

Data pribadi (8 juni 2015)

Konsep pemilihan gaya dalam buku cerita bergambar kisah Ramayana ini adalah

ilustrasi yang memiliki bentuk garis lengkung yang menghindari bentuk-bentuk

Gambar III.5

https://id.pinterest.com/pin/77194581088950037/

Dari refernsi ketiga gambar di atas menjadi refernsi untuk anatomi dan layout

pada rancangan media utama dikarenakan referensi ini bisa mendukung gaya

(32)

24 Gambar III.6

http://www.tate.org.uk/art/artworks/stanfield-eu-looking-towards-treport-t07134

Sedangkan untuk illustrasi lebih mengacu pada gaya visual vignette art yang

memang cocok untuk illustrasi kitab tersebut.

Gambar III.7 Digital Colloring

(33)

25 III.2.4 Warna

Media buku cerita bergambar kisah Ramayana ini disajikan dengan warna-warna

yang terkesan natural atau warna yang selaras, kombinasi warana mempunyai

kesatuan yang harmonis, saling memiliki satau dengan lainya. Dan warna yang

digunakan oleh buku ini adalah cmyk, karena hasil akhir dari buku ini merupakan

media cetak.

III.2.5 Alur Cerita 1.Balakanda.

a. Adegan Dasarata sang raja yang memimpin kerajaannya serta menggambarkan

masa jayanya (kerajaan Ayodya, siang hari).

b. Dasarata saat mengumpulkan brahma dan pendeta (kerajaan Ayodya, siang

hari).

c. Saat pengorbanan ritual persembahan kuda (sungai Serayu, siang hari).

d. Keempat anak Dasarata saat bermain (di luar kerajaan Ayodya, siang hari).

e. Saat wiswamitra miminta pertolongan pada Dasarata (di dalam kerajaan

Ayodya, siang hari).

f. Rama dan Laksmana meminum air yang diperintahkan Wiswamitra (Sungai

Serayu, malam hari).

g. Hutan rimba saat Rama menembakan panahnya untuk memancing Tataka agar

keluar (hutan rimba, sore hari).

h. Munculnya Tataka pertarungan Rama dan Laksmana melawan tataka (hutan

rimba, sore hari)

(34)

26 III.2.6 Penokohan

1. Rama

Rama divisualkan dengan mengadopsi dari character yang sudah ada dengan

warna tubuh biru serta dipersenjatakan panah.

(a) (b)

Gambar (a) III.8 Character, Gambar (b) III.9 Character Desain Referensi Visual

(8 juni 2015) Data pribadi (8 juni 2015)

http://www.teluguone.com/teluguoneUserFiles/ramayan.jpg

2. Laksmana

Laksamana divisualkan dengan bentuk manusia yang selalu membawa bawa buku

untuk menggambarkan kecerdasannya, sedangkan dibagian kostum Laksamana

hanya menggunakan sehelai kain untuk menggambarkan kesederhanaanya.

(a) (b)

Gambar (a) III.10 Character, Gambar (b) III.11 Character Desain Referensi Visual

(35)

27 3. Dasarata

Dasarata divisualkan dengan kostum yang menggunakan kain kain seperti

layaknya raja di India.

(a) (b)

Gambar (a) III.12 Character, Gambar (b) III.13 Character Desain Referensi Visual

(8 juni 2015) Data pribadi (8 juni 2015)

http://www.google.co.id/imgres?imgurl=https://d2ia58550xamqo.cloudfront.net/19c91687b1

6f4d8baf0e042ca927c1bc.jpg&imgrefurl=http://glipho.com/jsvasan/the-maharaja-of-mysore-

and-the-rolls-

royce&h=930&w=620&tbnid=LJtBTYlBjfFoZM:&docid=vurcpTFR67W5qM&ei=a1zVVf-CEs2NuATK1pKgCQ&tbm=isch&ved=0CCYQMygMMAxqFQoTCL_k0IvutscCFc0Gjgod

SqsElA&biw=1366&bih=609

4. Wiswamitra

Wiswamitra mengadopsi kostum dari guru guru india pada jaman dullu kala yang

hanya menggunakan kain untuk menutupi tubuhnya.

(a) (b)

Gambar (a) III.14 Character, Gambar (b) III.15 Character Desain Referensi Visual

(8 juni 2015) Data pribadi (8 juni 2015)

(36)

28 5. Wisnu

Dewa Wisnu digambarkan dengan kulit biru dan menaiki bunga teratai

mengadopsi dari gambar yang sudah ada.

(a) (b)

Gambar (a) III.16 Character, Gambar (b) III.17 Character Desain Referensi Visual

(8 juni 2015) Data pribadi (8 juni 2015)

http://1.bp.blogspot.com/-0MxzqGpXZag/TuHX0uWjovI/AAAAAAAABsM/i9hvfKU1yE8/s1600/designyourgod.jpg

6. Tataka

Sedangkan untuk musuh Rama yaitu Tataka digambarkan dengan tubuh besar dan

menyeramkan seperti monster. Dengan warn kulit orange dan kain yang sobek

layaknya monster monster atau buta pada umumnya.

(a) (b)

Gambar (a) III.18 Character, Gambar (b) III.19 Character Desain Referensi Visual

(8 juni 2015) Data pribadi (8 juni 2015)

(37)

29 BAB IV

TEKNIS PRODUKSI MEDIA DAN APLIKASI MEDIA

IV.1 Teknis Produksi

Teknis pembuatan media pada buku cerita bergambar Ramayana ini menggunakan

teknik digital dengan bantuan software Adobe Illustrator dan Adobe Photoshop

CS 6. Adobe Illustrator digunakan untuk pembuatan ilustrasi dalam buku cerita

sedangkan Adobe Photoshop digunakan untuk proses layout buku cerita tersebut,

selain itu kedua software tersebut sangat menunjang dalam proses produksi buku

ini.

IV.1.1 Media

Pada Media utama Buku Ilustrasi Ramayana ini, digunakan pada kertas ukuran

kostum yaitu 20 cm x 20 cm Jenis kertas yang digunakan adalah jenis Art papper

Sedangkan untuk cover menggunakan Hardcover. dengan laminasi Doff.

 Dalam proses pembuatan media yang digunakan, penulis melakukan

beberapa tahapan :  Tahapan Sketsa

tahapan awal dari pembuata media ini yaitu sketsa, yang berguna

membantu membuat hasil akhir dari visualnya.  Tahapan Eksekusi Visual

Tahap ini adalah tahap dimana proses pewarnaan dan menentukan ukuran

tiap-tiap objek.  Tahapan Perancangan

Di tahap perancanga ini yaitu tahapan saat menggabungkan berbagai objek

yang telah melewati tahapan visual. Dan termasuk pengaplikasian pada

media pendukung  Finishing

Setelah mennyelesaikan semua tahapan diatas maka proses akhir yaitu

(38)

30 IV.1.2 Teknis Produksi Media

Proses pewarnaan pada illustrasi menggunakan software Adobe photoshop namun

dalam pembuatan illustrasinya sendiri menggunkan software Adobe Illustrator

Gambar IV.1 Proses Trashing Sumber: Data pribadi (8 Juli 2015)

(39)

31 Saat pemilihan warna yang pas dalam menggunakan software Adobe Photoshop agar terlihat lebih menarik dan pas untuk character dan illustrasi atau proses colloring

Gambar IV.3 Proses Colloring Sumber: Data pribadi (8 Juli 2015)

(40)

32 IV.2.1.1 Teknis Produksi)

Jenis media yang diproduksi sebagai berikut :

Buku Cerita Bergambar

Ukuran : 20 x 20 cm

Teknik : Cetak offset

Bahan : Artpepper

(41)

33 Poster

Ukuran : A3 (21,9 x 42 cm)

Teknik : Cetak offset

Bahan : Artpepper

(42)

34 Pembatas Buku

Ukuran : 20 x 20 cm

Teknik : Cetak offset

Bahan : Artpepper

Gambar IV.7 Pembatas buku

(43)

35 X Bener

Ukuran : 20 x 35 cm

Teknik : Cetak offset

Bahan : flexi korea

Gambar IV.8 X Bener

(44)

36 PIN

Ukuran : 4 x 4 cm

Teknik : Manual

Bahan : Kaleng gress, Peniti, Kertas mika dan Laminasi.

Gambar IV.9 PIN

(45)

37 Totebag

Ukuran : A3

Teknik : cetak offset

Bahan : Canvas

Gambar IV.10 Totebag

(46)

38 Sticker

Ukuran : 7 x 7 cm

Teknik : Cetak Offset

Bahan : Sticker

Gambar IV.11 Sticker

(47)

39 Gantungan Kunci

Ukuran : 5,5 x 5,5 cm

Teknik : Cetak Offset

Bahan : Gantungan Kunci

Gambar IV.12 Sticker

(48)

44 DAFTAR PUSTAKA

Buku

Cangara, (2002), Buku Ilmu Komunikasi

Effendy, Uchjana, Onong, (2001), Buku Ilmu Komunikasi, (h.9)

Kusrianto, Adi, (2007-2009), Buku Pengantar Desain Komunikasi Visual

Lal, (1995), xxvi-xxxii Ramayana

Kosasih,R,A, (1960), Ramayana , CV Melodi

Internet

Sumber : http://www.teluguone.com

Diakses pada 25 April 2015 pukul 16.35 Tersedia di:

(http://vlaag-design.blogspot.com).

Sumber: https://pupuyaya.wordpress.com/category/komik-indonesia/

Diakses pada 25 April 2015 pukul 16.35 Tersedia di:

Karya Ramayana dalam media cetak buatan R.A Kosasih 11

http://www.republika.co.id/berita/senggang/sosok/12/07/24/m7njz1-ra-kosasih-berpulang-komikus-muda-kehilangan-sumber-inspirasi)

Diakses pada 25 April 2015 pukul 16.35 Tersedia di:

(http://pitoyo.com/duniawayang/galery/details.php?image_id=538)

Diakses pada 25 April 2015 pukul 16.35 Tersedia di:

(imagesource:http://4.bp.blogspot.com/_PmgKlVMMcic/SpI6Ap1jwqI/AAAAAAA

ACJ4/q9eLvdQjL4c/komik-inside.jpg)

Waeancara

Bagus rio. Wawancara 2015 (22 April). Penyebab Remaja tidak mengetahui kisah

(49)
(50)

35 RIWAYAT HIDUP

Nama : Rosyad Abdurrakhman

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 19 November 1993

Jenis Kelamin : Laki - laki

Agama : Islam

Pendidikan : - SD N Centeh 4, Bandung

- SMP N 20, Bandung

- SMK Nuurul Muutaqin Cisurupan, Garut

Alamat : Jl, Kacapiring RT01/RW03

Email : miraiocad@gmail.com

Gambar

Gambar II.1 Ramayana
Gambar II.2 Ramayana dalam media cetak (komik)
Gambar II.5 Ramayana dalam media cetak (komik)
Tabel II.1. Hasil kuesioner pada Remaja di Kota Bandung
+7

Referensi

Dokumen terkait

Meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui metode bercerita dengan media buku cerita bergambar. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar menggunakan media buku cerita bergambar yaitu guru menunjukkan buku cerita bergambar kepada anak yang akan disampaikan pada hari

Dengan didukung oleh media peraga seperti sebuah panggung boneka yang mengharuskan anak-anak tersebut ikut berperan dalam kisah yang diceritakan dalam buku cerita bergambar

Dengan buku bergambar yang baik, anak-anak akan terbantu dalam proses memahami dan memperkaya pengalaman dari cerita.. Rothlein dan Meinbach dalam buku “The Literature

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa buku cerita bergambar adalah narasi dan ilustrasi yang saling melengkapi untuk menyusun sebuah kisah yang baik..

Buku cerita bergambar ini berukurang 20.5 cm x 26 cm, dengan tujuan agar mudah dinikmati baik secara tulisan maupun ilustrasinya, pada umumnya buku cerita

Menyatakan bahwa laporan Karya Tugas Akhir berjudul “Perancangan Buku Digital Cerita Bergambar ‘Trapsila’ Sebagai Media Pembelajaran Untuk Berpendapat Berdasarkan

Persamaan dengan penelitian ini adalah penggunaan media yaitu buku cerita bergambar yang mengangkat sejarah cerita lokal, sedangkan perbedaannya penelitian ini yang lebih fokus pada