Untuk M
KO
FAKU
UNIVE
Diajukan MemenuhiONSENTR
JUR
ULTAS I
ERSITAS
n Kepada Fa Persyaratan S N
RASI LE
RUSAN M
ILMU DA
S ISLAM
1
Skrip akultas Dak n Memperol (S. Kom Oleh Sufie Kholil NIM. 109053EMBAGA
MANAJE
AKWAH D
NEGERI
JAKAR
1435 H/20
siSTRATEGI PEMASARAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PRODUK
TABUNGAN CICIL EMAS PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI
CABANG BINTARO
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I.)
Oleh :
Sufie Kholil Lulloh
NIM : 109053000018
Dibawah Bimbingan
Drs. Cecep Castrawijaya, MA
NIP :196708181998031002
KONSENTRASI MANAJEMEN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
i ABSTRAK
Sufie Kholil Lulloh, NIM 109053000018, Strategi Pemasaran Pembiayaan Murabahah Produk Tabungan Cicil Emas Pada PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro, Program Studi Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Di bawah bimbingan Drs. Cecep Castrawijaya, MA, MM
Peran perbankan syariah dalam perekonomian relative masih sangat kecil, ada beberapa kendala dalam target pemasaran. Berangkat dari beberapa permasalahan tersebut, maka diperlukan strategi usaha yang focus dengan suatu
corecompetance tentu sebagai daya saing serta memperkuat basis sistem operasional untuk memperluas sistem di stribusi penyaluran kredit. Di Indonesia kini telah banyak bermunculan jenis-jenis bank syariah, dari banyaknya bank-bank syariah yang berkembang saat ini. Bank Syariah Mandiri yang merupakan salah satu lembaga keuangan syariah yang terbukti sangat baik. Di dalam tabungan emas pada Bank Syariah Mandiri memiliki reputasi yang sangat cukup baik dalam hal mengelola tabungan emas nasabahnya. Tabungan emas dari Bank
Syariah Mandiri di namakan Produk BSM Cicil Emas cara mudah punya emas
dan menguntungkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi apa yang digunakan Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro dalam mengembangkan usaha Produk Tabungan Cicil Emas melalui Pembiayaan Murabahah dan bagaimana hasil pengembangan produk usaha yang dilakukan Bank Syariah terhadap nasabah yang mengikuti layanan tabungan cicil emas.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif yaitu penulis mengumpulkan informasi-informasi menjadi satu kesatuan dengan cara mengumpulkan data, menyusun, mengklasifikasikan dan menganalisa. Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah penelitian lapangan dengan melakukan wawancara dan observasi. Selain itu, penulis juga melakukan penelitian kepustakaan yakni memperoleh data ilmiah dan akurat yang bersumber pada buku-buku, dokumen, dan rujukan lain yang berkaitan dengan pokok pembahasan.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa, Strategi yang dilakukan BSM dalam mengembangkan produk tabungan cicil emasnya adalah dengan cara Pertama Kenalilah Pelanggan Bank, Kedua Lakukanlah Promosi, Ketiga Lakukanlah Promosi, Bank Menggunakan Internet Marketing, Kelima Jalin
hubungan dengan nasabah, Keenam the Power of Fokus
ii
KATA PENGANTAR
ِﻢـــــْﯿِﺣَّﺮﻟا ِﻦَﻤْﺣَّﺮﻟا ِﷲا ِﻢــــــــــــــْﺴِﺑ
Puji syukur peneliti ungkapkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat , hidayah serta karunia-NyA peneliti dapat menyelesaikan laporan berwujud skripsi ini. Selanjutnya Shalawat serta salam juga tiada hentinya kita panjatkan kepada pemimpin kita, Nabi Muhammad SAW, sebagai suri tauladan kita dalam menjalankan kehidupan ini.
Ungkapan terimakasih yang tak terhingga kepada orang tua penulis, Ayah Soepadi dan Bunda Kustiyah yang senantiasi mencurahkan cinta, kasih sayang serta doanya yang selalu mengiringi disetiap langkah penulis dalam menjalankan aktivitas, sehingga skripsi inipun dapat penulis selesaikan guna mencapai gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I).
Selanjutnya, juga yang paling penting penulis mengucapkan rasa terimakasih yang tulus kepada segenap pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, diantaranya adalah:
1. Bapak Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan dan Bapak Dr. Suparto, M.
Ed, selaku Wakil Dekan I, Drs. Jumroni M. SI, selaku Wakil Dekan II, Drs. Sunandar, MA, selaku Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2. Drs. Cecep Castrawijaya, MA., selaku Ketua Jurusan Manajemen Dakwah
dan sebagai Dosen Pembimbing skripsi yang dengan besar hati dan sabar serta bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan arahan hingga selesai skripsi ini dan Bapak H. Mulkanasir, BA, S.Pd.,MM., selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Dakwah.
3. Drs. H. M. Sungaidi, MA selaku Dosen Pembimbing Akademik.
4. Para Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah
memberikan ilmunya kepada penulis selama menuntut ilmu di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.
5. Kepada Tim Penguji Skripsi yaitu Ketua Penguji Skripsi Drs. H. Sunandar,
iii
6. Segenap Staff Akademik dan Staff Perpustakaan Dakwah serta
Perpustakaan Umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak membantu penulis mendapatkan buku referensi yang penulis perlukan.
7. Segenap pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro. Bapak Abdul Basyir,
Bapak Dendi, Bapak Wahyudi dan Ibu Amel yang telah banyak membantu penulis dalam memperoleh data dan informasi yang penulis butuhkan dalam menyelesaikan skripsi.
8. Untuk Keluarga, kaka dan adikku yang kembar Suryandi Kurniayawan dan
Hazieh khoiril Yusuf, serta seluruh keluarga besar yang selalu memberikan semangat dan doa bagi penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.
9. Kepada rekan dan sahabat seperjuangan dari Jurusan Manajemen Dakwah
dan umumnya teman-teman di Fakultas Dakwah yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Khususnya Suwandi, supardi, Ulum, Apif, Oji, Budi, Rustian, Aris, Noval, Iyos dan teman-teman yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. selalu memberikan motivasi dan dukungannya sampai saat ini.
10.Sahabat-sahabat di B’FIRST BAND Miraj, Baron, Sendy, Putri, Robby,
Richat, Iwan, dan Alex yang selalu tak henti-hentinya memberikan semangat dan doa untuk penulis agar cepat menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah membalas semua kebaikan mereka dengan balasan yang setimpal dan mudah-mudahan skripsi ini bisa bermanfaat untuk berbagai pihak.
Jakarta, 8 Juli 2014
iv DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1
B.Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 5
C.Tujuan dan Manfaat Peneliltian ... 6
D.Metodologi Penelitian ... 7
E.Tinjauan Pustaka ... 9
F. Sistematika Pembahasan ... 10
BAB II TINJAUAN TEORI A.Strategi ... 12
1. Pengertian Strategi ... 12
2. Perumusan Strategi ... 15
3. Implementasi Strategi ... 16
4. Evaluasi Strategi ... 17
B. Pemasaran ... 18
1. Pengertian Pemasaran ... 18
2. Konsep Pemasaran ... 22
3. Buaran Pemasaran (Marketing Mix) ... 24
4. Prinsip-prinsip Pemasaran Dalam Islam ... 28
C. Pembiayaan Murabahah ... 32
1. Pengertian Pembiayaan Murabah ... 32
2. Jenis-jenis Pembiayaan Murabah ... 36
3. Rukun dan Syarat Pembiayaan Murabahah ... 37
v
5. Analisis Kelayakan Pembiayaan Murabah... 39
D. Produk Tabungan Cicil Emas ... 40
1. Pengertian Produk Tabungan Cicil Emas ... 40
2. Manfaat Tabungan Cicil Emas ... 41
BAB III GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI CABANG BINTARO A. Sejarah Singkat Bank Syariah Mandiri ... 42
B. Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri ... 45
C. Stuktur Organisasi Job description Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro ... 46
D. Produk Tabungan Cicil Emas Bank Syariah Mandiri ... 49
E. Konsep Dasar Dan Kegiatan Usaha dalam Produk Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro ... 51
BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM PRODUK TABUNGAN CICIL EMAS A. Strategi Pemasaran Produk Tabungan Cicil Emas ... 59
1. Strategi Produk ... 61
2. Menntukan Strategi Lokasi dan Layout ... 62
3. Strategi Promosi ... 63
4. Publisitas ... 65
B. Pelakasanaan Tabungan Cicil Emas Pada Bank Syariah Mandiri Cabang bintaro ... 66
C. EvaluasiProduk Tabungan Cicil Emas Pada PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro ... 68
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 70
B. Saran ... 65
vi DAFTRA TABEL
viii
1. Lampiran 1 Bimbingan skripsi ... 56
2. Lampiran 2 Izin Penelitian ... 57
3. Lampiran 3 Surat Riset ... 58
4. Lampiran 4 Brosur ... 59
5. Lampiran 5 Surat Bukti Pembiayaan Kepemilikan Emas ... 60
6. Lampiran 6 Formulir Permohonan Kepemilikan Emas ... 61
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 2 : Surat Izin Penelitian Skripsi Kelembaga
Lampiran 3 : Surat Keterangan Sudah Melakukan Penelitian
Lampiran 4 : Pertanyaan Wawancara Dengan Kepala Cabang
Lampiran 5 : Transkip Jawaban Hasil Wawancara Dengan Kepala
Cabang
Lampiran 6 : Pertanyaan Wawancara Dengan Supervisior
Lampiran 7 : Transkip Jawaban Hasil Wawan Cara Dengan Supervisior
Lampiran 8 : Mengenai Profesi Agen AJB Bumiputera 1912 Syariah
Lampiran 9 : Media Control Agen AJB Bumiputera 1912 Syariah
1
A. Latar Belakang Masalah
Di Indonesia, sudah diakui eksentensinya ketika krisis moneter
memukul rata setiap kehidupan bangsa. Hal ini yang kemudian menjadi
keterkaitan banyak orang yang beralih kepada sistem ekonomi yang
berazaskan halalan thayyiban dan bersumber pada al-Qur’an dan Sunnah
Rasul. Hal ini ditandai dengan mulainya berdiri lembaga-lembaga keuangan
yang dalam operasionalnya memakai prinsip syariah Islam. Salah satunya
adalah lembaga keungan perbankan syariah yang mulai eksis sejak berlakunya
UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan dan peraturan pemerintah no. 72
tahun 1992
Dalam mengalami perkembangan ekonomi nasional yang mengalami
perubahan secara cepat dan tantangan yang terlalu berat diperlukan perbankan
nasional yang dapat melayani seluruh masyarakat dalam golongan ekonomi
lemah dan pengusaha kecil menengah secara optimal, diperlukan
pemberdayaan perbankan Indonesia yang melakukan kegiatan-kegiatan
perbankan berdasarkan prinsip syaraih. Lembaga keuangan syariah berbeda
dengan lembaga-lembaga konfensional, karna dalam opersionalnya lembaga
syariah menggunakan akad. Akad digunakan dalam semua transakasi
operasional dalam semua lembaga keuangan syariah.
Pembiayaan murabahah secara singkat yaitu akad jual beli barang
2
oleh penjual dan pembeli. Akad ini merupakan salah satu bentuk natural
certainty contract, karena dalam murabahah ditemukan berapa required rate
of profit-nya (keuntungan yang diperoleh).1Sehingga murabahah berkaitan dengan proses penjualan barang seharga barang tersebut ditambah keuntungan
yang disepakati kedua belah pihak. Misalnya, seorang nasabah ingin membeli
barang kemudian barang tersebut dijualnya kembali dengan mengambil
keuntungan tertentu.
Dalam menyalurkan dananya kepada nasabah, secara garis besar
produk perbankan islam mempunyai Skim Pembiayaan Murabahah yaitu
merupakan skim yang munculkarena bank tidak memiliki barang yang
diinginkan oleh pembeli, sehingga bank harus melakukan transaksi pembelian
atas barang yang diinginkan kepada pihaklainnya yang disebut supplier.
Dengan demikian, dalam skim ini bank tidak selaku penjual disatusisi,
dan di sisi lain bertindak sebagai pembeli. Kemudian bank akan menjualnya
kembali kepada pembeli dengan harga yang telah disesuaikan yaitu harga beli
bank dan margin keuntungan yang telah disepakati. Pembiayaan murabahah
Adalah salah satu dari konsep pembiayaan yang berdasarkan jual beli yang
bersifat amanah. Landasan Islam dari pada pembiayaan murabahah ini adalah
QS. Al-Baqarah 2752
1
Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan keuanagan ( Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2008), Cet. 3 hlm. 113
2
Artinya: Orang-orang yang Makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; merekakekal di dalamnya.
Berdasarkan keterangan ayat di atas penulis dapat menyimpulkan
bahwa lembaga keuangan syariah lebih kepada transaksi antara pemilik dan
dalam membantu nasabah yang kekurangan dana, lembaga keuangan syariah
yaitu perusahaan yang memiliki peranan dalam mengelola sistem keungan
islam. Sedangkan kaitannya dengan Lembaga dakwah adalah sama-sama
menyampaikan tata cara bermuamalah yang baik dan bermanfaat bagi orang
banyak.
Lembaga Keuangan Syariah sangatlah berperan penting dalam
berlangsungnya proses transaksi jual beli terutama bagi penjual dan pembeli
yang melakukan transaksi menggunakan akad murabahah. Bila mengacu
4
pasal 1, butir b, bahwa lembaga keuangan adalah semua badan usaha yang
melalui kegiatan-kegiatannya dibidang keuanagan menarik uang dari
menyalurkan dana kemasyarakat.3
Peran Bank di Indonesia adalah untuk memenuhi kebutuhan ekonomi
dalam arti bahwa, semua kegiatan oleh bank menyangkut soal uang,
kegiatan-kegiatan itu sendiri meliputi: administrasi keuangan, penggunaan uang,
penampuangan uang, perdagangan dan penukaran, perkreditan, kiriman uang
dan pengawasan. Dan peranan perbankan di Indonesia itu sendiri berfungsi
sebagai fasilitator mobilisasi dana masyarakat untuk kepentingan usaha.
Dengan mengkonsep pada pembangunan demi menciptakan stabilitas
perekonomian masyarakat di Indonesia.
Di Indonesia kini telah banyak bermunculan jenis-jenis Bank Syariah,
dari banyaknya bank-bank syariah yang berkembang saat ini. Bank Syariah
Mandiri yang merupakan salah satu lembaga keuangan syariah yang terbukti
sangat baik. Di dalam tabungan emas pada Bank Syariah Mandiri memiliki
reputasi yang sangat cukup baik dalam hal mengelola tabungan emas
nasabahnya. Tabungan emas dari Bank Syariah Mandiri di namakan Produk
BSM Cicil Emas cara mudah punya emas dan menguntungkan.
Jenis tabungan emas pada Bank Syariah Mandiri berupa emasbatangan
dengan ukuran dari yang terkecil 10 gram sampai dengan 1 kilogram. Untuk
tabungan emas pada Bank syariah bisa dilakukan pembayaran dengan cara
mencicil atau dengan mengkreditnya, dengan jangka waktu pembiayaan 2
3
sampai dengan 5 tahun. Untuk mengikuti produk tabugan emas pada bank ini,
nasabah biasanya diwajibkan untuk menyetor uang muka sebesar 20% dari
harga keseluruhan emas yang akan dicicil. Dengan hadirnya bank syaraih ini
menunjukan kecendrungan bahwa semakin membaik. Produk-produk yang
dikeluarkan Bank Syariah cukup variatif, sehingga mampu memberikan
pilihan atau alternative bagi calon nasabah dalam memanfaatkannya.4
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka penulis
dengan amat tertarik untuk meneliti lebih dalam mengenaistrategi
pemasaranproduk perbankan syariah dan kemudian penulis jadikan bahan
sekaligus objek skripsi dengan judul “Strategi Pemasaran Pembiayaan
Murabahah Produk Tabungan Cicil Emas pada PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah
Agar penelitian dan penulisan skripsi ini lebih terarah menjadi focus
dalam pembahasannya, maka penulis membataskan masalahnya hanya pada
buaran pemasaran (marketing mix) yang meliputi promosi, produk,
distribusi, dan harga pada produk tabungan cicil emas di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bintaro
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka perumusan
masalahnya akan penulis bagi ke dalam beberapa bagian. Sebagai berikut:
4
M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung, Alfabet,
6
1. Bagaimana perumusan strategi pemasaran pembiayaan murabahah
produk tabun gan cicil emas pada PT. Bank Syariah Mandiri Cabang
Bintaro?
2. Bagaimana Implementasi strategi dalam pembiayaan Murabah produk
tabungan cicil emas pada PT. Bank syaraiah Mandiri cabang Bintaro?
3. Bagaimana evaluasi yang dilakukan PT. Bank Syariah Mandiri Cabang
Bintaro dalam pembiayaan murabahah produk tabungan cicil emas?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitaian
1. Tujuan Penelitian
Setelah memperhatikan judul skripsidari pembahasan ini serta latar
belakang masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi
pembiayaan murabahah produk tabungan cicil emas pada Bank Syariah
Mandiri.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Bagi Penulis
Dapat menambah wawasan keilmuan tentang perbankan syariah
dan non bank lebih dalam, khususnya mengenai
permasalahan-permasalahan yang ada di atas.
b. Manfaat Secara Akademik
Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah ilmu
pengetahuan khususnya di bidang Manajemen Dakwah Konsentrasi
Lembaga Keuangan Syariah kepada Mahasiswa-mahasiswa, Jurusan
bidang Lembaga Bank Syariah mengenai Strategi Pemasaran
Pembiayaan MurabahahProduk Cicil Emas Pada PT. Bank Syaraih
Mandiri. Juga menambah buku-buku perpustakaan yang bisa dijadikan
bacaan oleh para mahasiswa sebagai bahan rujukan dan referensi untuk
menambah wawasan mereka
c. Manfaat bagi lembaga Bank Syariah Mandiri
Bagi lembaga Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro sendiri,
diharapkan agar hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan
penyempurnaan kebijakan lembaga mengenai Strategi Pemasaran
Pembiayaan Murabahah Produk Tabungan Cicil Emas untuk sebuah
perusahan dalam hal memasarkan produk-produk yang ditawarkan
kepada konsumen atau nasabah.
D. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Pada penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan
penelitian kualitatif yaitu dengan melakukan penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari orang atau perilaku yang
diamati. Penelitian kualitatif adalah cara menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
diamati.5
2. Subjek dan Objek Penelitian
5
8
Subjek penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri Cabang
Bintaro, sedangkan yang menjadi objek ini adalah struktur yang menjadi
jobdescription (karyawan), pelaksana (nasabah) dan Produk Tabungan
Cicil Emas Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro, Tangerang Selatan.
3. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik penelitian yang penulis gunakan dalam
mengumpulkan dan mengelola data selama mengadakan penyusunan
penelitian adalah sebagai berikut:
a. Primer : melakukan penelitian lapangan, dalam hal ini dilakukan di
Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro, Tangerang Selatan, dengan
cara dijelaskan dibawah ini, antara lain:
1) Obeservasi, yaitu mengadakan pengamatan langsung yang
dilakukan secara sistematis dari fenomena yang diselidiki.6 Dalam
hal ini penulis terjun langsung ke Bank Syariah Mandiri Cabang
Bintaro untuk memperoleh data-data yang valid.
2) Wawancara (interview), yaitu pengumpulan data dengan cara
mengadakan tanya jawab secara langsung antar pewawancara
(interviewer) dengan terwawancara (interview),7 dalam hal ini
dengan pimpinan ketua cabang Bank Syariah Mandiri Bintaro.
b. Sekunder : Pengumpulan data melalui kepustakaan, yaitu melakukan
penelitian dengan cara baca buku-buku, dan sumber bacaan yang
terkait dengan bahasan ini.
6
Sutrisno Hadi, Metodelogi Research, (Yogyakarta; Fak. Psikologi UGM, 1994) H. 136
7
Serta adanya studi dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data
berdasarkan data-data yang tidak langsung dapat berupa laporan yang
diperoleh di Bank Syariah Mandiri.
E. Tinjauan Pustaka
Dalam menyusun karya ilmiah ini, penulis mengadakan penelitian
lebih lanjut kemudian menyusun menjadi suatu karya ilmiah, maka langkah
awal yang penulis tempuh adalah mengkaji terlebih dahulu karya ilmiah yang
hampir sama dengan yang akan penulis teliti. Setelah penulis melakukan
tinjauan pustaka. Penulis akhirnya menemukan beberapa skripsi yang hampir
sama dengan yang akan penulis teliti, skripsi tersebut Diantaranya skripsi
pertama berjudul,
1. Nama Penyusun Atep Misbahudin, konsentrasi Perbankan Syariah,
disusun pada tahun 2008 dengan judul “Strategi Pemasaran Produk
Gadai Emas (Rahn) Pada BPRS PNM Al-ma’some Meningkatkan
Pendapatan Bank”. Skripsi membatasi masalahnya pada Pengaruh
strategi yang dikembangkan oleh BPRS PNM Al-ma’some dalam
meningkatkan pendapatan Bank.
2. Nama Penyusun Halimatussakdiah, konsentrasi Perbankan Syariah
disusun pada tahun 2012 dengan judul “Strategi pemasaran Pembiayaan
Murabahah pada PT. BPRS Puduarta Insani Sumatra Utara”. Skripsi
membatasi masalahnya pada Pembiayaan murabah.
Demikianlah Tinjauan pustaka ini penulis lakukan di mana perbedaan
10
terdahulu. Sedangkan judul skripsi penulis adalah Strategi Pemasaran
Pembiayaan Murabah Produk Cicil Emas Pada PT. Bank Syariah Mandiri
Cabang Bintaro.
F. Sistematika Penulisan
Untuk lebih mudah memahami dan mengin terprestasi skripsi maka
membuat sistematika penulisan terdiri dari bab-bab dan subbab-subbab.
Penulis membaginya menjadi lima bab, masing-masing terdiri dari beberapa
subbab yang merupakan penjabaran dari setiap bab dengan urutan sebagai
berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi uraian mengenai Latar belakang masalah,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, metode penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika
penelitian.
BAB II : TINJAUAN TEORI
Dalam bab ini akan menjelaskan tentang Strategi:
Pengertian Strategi, Perumusan Strategi, Implementasi Strategi,
Evaluasi Strategi, Pemasaran: Pengertian Pemasaran, konsep
pemasaran, Buaran Pemasaran (Marketing Mix), Prinsip-Prinsip
Pemasaran, Pembiayaan Murabahah: Pengertian Pembiayaan
Murabahah, Jenis Pembiayaan Murabahah, Rukun dan Syarat
Murabahah, Landasan Hukum Pembiayaan Murabahah, Analisis
Murabahah, Tabungan CicilEmas: Pengertian Produk CicilEmas,
Manfaat Tabungan CicilEmas.
BAB III : GAMBARAN UMUM PT. BANK SYARIAH MANDIRI CABANG BINTARO
Dalam Bab ini penulis menguraikan tentang perusahaan
BSM yang terdiri dari profil, latar belakang dan sejarah singkat
pendiri lembaga, visi, misi dan tujuan lembaga, struktur
organsasi dan Jobdescription Bank Syariah Mandiri Cabang
Bintaro dan Produk-produk Bank Syariah Mandiri.
BAB IV: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM PRODUK TABUNGAN CICIL EMAS PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI CABANG BINTARO
Dalam Bab ini penulis menguraikan tentang 1. Strategi
Pemasaran Produk Tabungan Cicil Emas yang meliputi: Strategi
Produk, Menentukan Strategi Lokasi dan Loyout, Strategi
Promosi, dan Publisitas. 2. Pelaksanaan Tabungan Cicil Emas
Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bitaro. 3. Evaluasi Produk
Tabungan Cicil Emas Pada PT. Bank Syariah Mandiri Cabang
Bintaro.
BAB V : PENUTUP
12
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Strategi
1. Pengertian Strategi
Secara Etimologi, strategi berasal dari bahasa yunani Strategos yang
berarti Jendral.1Strategi pada mulanya dari peristiwa peperangan, yang di
pakai sebagai suatu rancangan atau siasat untuk mengalahkan
musuh.Namun pada akhirnya strategi berkembang untuk kegiatan sebuah
organisasi termasuk untuk keperluan ekonomi, sosial, budaya, dan bahkan
agama.
Dalam kamus Manajemen istilah Strategi adalah rencana yang
cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus dan saling
berhubungan dalam waktu dan ukuran.2Di dalam sebuah perusahaan,
strategi merupakan salah satu faktor terpenting agar sebuah perusahaan
dan berjalan dengan baik.Strategi mengambarkan kearah bisnis yang
mengikuti lingkungan yang dipilih merupakan pedoman untuk
mengalokasikan sumber daya usaha suatu organisasi.3Penggunaan kata
strategi dalam manajemen atau suatu organisasi dapat diartikan sebagai
“kiat-kiat” atau cara dan taktik utama yang dirancang secara
1
George A Stainer, Kebijakan dan Strategi Manajemen, (Jakarta: Erlangga, 1997) hal. 18
2
B.N Mubun SH. Kamus Manajemen, (Jakarta: Pustaka Sianar Harian, 2003) hal. 340
3
sistematikadalam melaksanakan fungsi manajemen yang terarah pada
suatu tujuan strategis organisasi”.4
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai pengertian strategi, penulis
mengedepankan pengertian strategi yang telah dikemukakan oleh para
beberapa pakar diantaranya adalah:
a) Dr. Fuad Amsyari mengatakan, “Bahwa dalam pengertian dasarnya,
strategi dan taktik adalah metode atau taktik untuk memenangkan
untuk memenangkan suatu persaingan, persaingan itu berbentuk sautu
pertempuran fisik untuk merebut suatu wilayah dengan memakai
senjata dan tenaga manusia. Sedangkan dlam bidang non militer,
strategi dan taktik adalah suatu cara atau taktik untuk memenangkan
suatu persaingan antara kelompok yang berada di orientasi hidupnya”.5
b) Menurut prof. Dr. A.M Kardiman, “Strategi adalah penentuan tujuan
utama yang berjangaka panjang dan sasaran dari suatu perusahaan atau
organisasi secara pemilikan cara-cara bertindak dan mengalokasiakan
sumber daya yang diperlukan untuk mewujudkan tujuan tersebut”.6
c) Menurut George Steiner dan John Minner, “Strategi adalah
penempatan misi perusahaan, penempatan sasaran organisasi, dengan
cara mengingatkan kekuatan eksternal dan internal, perumusan
kebijakan dan strategi tertentu untuk mencapai sasaran dan mematikan
4
Hadari Namawawi, Manajemen Strategi Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan
Dengan Ilustrasi Di Bidang Pendidikan (Yogyakarta: Gaja Mada Universitas Press.2000). cet ke-1, h.147
5
Fuad Amsyari, Strategi Perjuangan Umat Islam Indonesia, (Bandung: Mizan,1990), cet ke-1 h. 40
6
14
implementasinya secara tepat, sehinga tujuan dan sasaran utama
organisasi tercapai”.7
1. Menurut Sodang Siagian, “Strategi adalah cara yang terbaik untuk
mempergunakan dana, daya dan tenaga yang tersedia, sesuai dengan
tuntutan perubahan lingkungan.8
2. Menurut Prof. Dr. Onong Uchyana Efendi, MA “Strategi pada
hakekatnya adalah perencanaan (Planning) dan manajemen untuk
mencapai suatu tujuan, akantetapi mencapai tujuan tersebut, Strategi
tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya memberikan arah saja,
melainkan harus mampu menunjukan bagai mana taktik
operasionalnya”.9
Dari pengertian strategi yang dikemukakan oleh para pakar di atas
penulis menyimpulkan bahwa strategi pada dasarnya merupakan cara
untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan dengan terlebih dahulu
mempertimbangkan segala kemungkinan yang akan terjadi, dan
menyiapkan segala potensi yang ada. Dengan begitu strategi pemasaran
mempunyai peranan yang sangat penting untuk menghasilkan usaha
perusahaan umumnya pemasaran dan khususnya.Disamping itu, strategi
pemasaran yang ditetapkan harus ditinjau dan dikembangkan sesuai
dengan perkembangan pasar dan lingkungan pasar tersebut.
7
George Albert Steiner dan John B. Minner, Manajemen Strategy, ha.20
8
Sondang Siagian, Analisis Serta Perumusan Kebijaksanaan dan Strategi Organisasi,
(Jakarta: PT. Gunung, 1986), cet. Ke-2, h. 17
9
Onong Uchyana Efendi, Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja
2. Perumusan Strategi
Suatu lembaga/perusahaan harus pandai dalam menyusun strategi,
agar apa yang direncanakan bisa mencapai tujuan atau target tertentu.
Pendapatan tujuan tertentu haruslah realities, dalam arti tujuan tersebut
harus menantang tetapi dapat tercapai.Penetapan tujuan sesungguhnya
tidak dapat dipisah dari pilihan starategi yang bisa dijalankan
perusahaan.menjalankan starategi tentu tidak lepas dari kemampuan
keunagan dan sumber daya yang dimiliki perusahaan.
Menyusun dan menganalisis strategi adalah berbicara tentang how.
Bagaimana mencapai target kinerja, bagaimana melangkah pesaing,
bagaimana mencapai keunggulan bersaing terus-menerus, bagaimana
memperkuat pososisi bersaing dalam jangka panjang, dan bagaimana agar
visi organisasi menjadi kenyataan. Bagaimana agar kemampuan bersaing
(competitive advantage) perusahaan dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk meraihpeluang dan mengatasi ancaman yang menghadang.
Formulasi strategi akan mengarahkan para eksekutif dalam
mendefinisikan bisnis dimana perusahaan atau lembaga berbeda, tujuan
akhir yang ingin dicapai, dan sarana untuk mencapai tujuan tersebut.10
Perusahaan merupakan proses penyusunan langkah-langkah kedepan yang
dimaksud untuk membangun visi dan misi organisasi,menetapkan tujuan
strategis untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan
10
16
customer value terbaik. Untuk itu, ada beberapa langkah yang harus dilakukan oleh perusahaan yaitu sebagai berikut:
1. Identifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan pada
masa depan. Tentukan misi perusahaan untuk mencapai visi yang
dicita-citakan dalam lingkungan tersebut.
2. Langkah analisis lingkungan intern dan ekstern untuk mengukur
kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan
dihadapi perusahaan dalam menjalani misi, meraih keunggulan
bersaing.
3. Tentukan tujuan dan target terukur, identifikasi, dan evaluasi
alternative strategi, dan rumuskan strategi terpilih untuk mencapai
tujuan dan ukuran keberasilan.11
Inti dari formulasi strategi yang tepat adalah kecermatan
mencocokan peluang dan tantanganyang dihadapi dengan kekuatan dan
kelemahan suatu organisasi atau perusahaan.Tahapan formulasi strategi
ditujukan untuk menghasilkan strategi-strategi induk dan umum ditingkat
korporasi dengan arahan nilai utama dan orientasi strategi perusahaan serta
turunan berikutnya, strategi fungsional.12
3. Implementasi Strategi
Implementasi strategi merupakan proses dimana strategi dan
kebijaksanaan dijalankan melalui pembangunan struktur, pengembangan
11
Bambang Hariadi, Strategi Manajemen Strategi Memenangkan Perang Bisnis, hal. 5
12
Muhammad Ismail Yusanto, Muhammad Karebet Widjajakusuma, Manajemen
program prosedur pelaksanaan. Implementasi strategi merupakan tahapan
yang paling sulit dalam proses strategi menejemen mengingat banyak
sekali faktor yang dapat mempengaruhi pelaksanaan dilapangan dan
mungkin tidak sesuai dengan perkiraan semula.13
Strategi implementasi menggambarkan arah keseluruhan
perusahaan secara umum terhadap pertumbuhan perusahaan secara umum
terhadap pertumbuhan dan pengelolaan macam-macam unit bisnis
maupun variasi produk yang dihasilakan perusahaan. Kemudian strategi
ditingkat unit bisnis merupakan strategi yang terjadi pada tingkat divisi
ataupun unit bisnis merupakan strategi yang menekankan pada perbaikan
posisi bersaing produk atau jasa pada spesifik industri atau segmen pasar
tertentu.Terakhir adalah strategi fungsional memfokuskan pada
memaksimumkan produktifitas sumber daya yang digunakan dalam
memberikan value terbaik untuk pemenuhan kebutuhan customer. Tiga
tingkatan strategi di atas salaing berinteraksi atau sama lain dan harus di
integrasikanjika perusahan atau lembaga sebagai atau kesatauan
menghendaki kesuksesan.14
4. Evaluasi Strategi
Evaluasi strategi merupakan suatu proses diamana aktifitas atau
hasil kinerja dimonitor sehingga kinerja sesungguhnya dapat dibandingkan
dengan kinerja yang diharapkan. Evaluasi terhadap pelaksanaan strategi
13
Bambang Haria, Strategi Manajemen, (Bayumedia Publishing) h.13
14
18
akan membantu menejemen untuk menilai kembali apakah asumsi-asumsi
mengenai perubahan lingkungan yang dibuat selama ini masih banyak
dipertimbangkan atau tidak.15
Berikut ini tiga macam aktivitas mendasar untuk mengevaluasi
strategi:
1. Meninjau factor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar
strategi sekarang
2. Mengukur prestasi yakni membandingakan hasil yang diharapkan
dengan kenyataan.
3. Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi sesuai
dengan rencana.16
B. Pemasaran
1. Pengertaian Pemasaran
Banyak orang yang mengirabahwa pemasaran di aratikan hanya
penjualan promosi. Padahal penjaualan dan promosi hanya merupakan
bagian dari buaran pemasaran (marketing mix) yang diartikan sebagai
“suatu perangkat pengawasan, alat pemasaran yang taktis keberadaannya
untuk menghasilkan tanggapan yang diingin kan pada target pasar yang
terdiri dari product (produk), price (harga), place (tempat), dan promotion
(promosi)”.17
15
Ibid, h. 14-15
16
Iwan Purwoto, Manajemen Strategi, (Bandung : Widya, 2007), hal.76
17
Philip Kotler dan Amstrong; Prinsip- Prinsip pemasaran, Alih bahasa: Damos
Untuk memahami pengertian pemasaran, perlu dipahami terlebih
dahulu konsep-konsep inti seperti kebutuhan, keinginan, dan
permintaan.Konsep yang paling mendasar yang melandasi pemasaran
adalah kebutuhan.Kebutuhan adalah pemasaran kekuranagan.Seseorang
merasa baju baru karena orang tersebut merasa kekurangan baju yang
baru.Keinginan adalah hasrat terhadap keinginan sesuatu untuk memenuhi
suatu kebutuhan.Keinginan ini dipengaruhi oleh latar belakang budaya dan
karakteristik individu seseorang. Contoh: pada saat kita lapar, maka
muncul kebutuhan kita terhadap makan, namun makanan yang dibutuhkan
berbeda-beda. Manusia memiliki yang terbatas, sumber-sumber daya yang
dimiki hanyalah terbatas. Oleh karena itu setiap orang akan berusaha untuk
memperoleh keinginan yang optimal dengan sumber daya yang ada.
Keinginanyang disertai daya beli yang cukup dinamakan permintaaan.18
Di bawah ini merupakan definisi tantangan pemasaran dari
beberapa para ahli:
a) Menurut Philip Kotler, pemasaran adalah sebagai sebuah proses social
dan manajerial dimana individu-individu dan kelompok-kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan melalui proses penciptaan,
penawaran dan pertukaran produk-produk atau value dengan pihak
lainnya.19
18
Bilson Simora,Memenangkan Pasar Dengan Pemasaran Efektif Dan Profitabel, (Jakarta: PT. Gramedia Perpustakan Utama, 2001), h. 3
19
Philip Kotler dan Amstrong, Dasar-dasar Pemasaran alih bahasa Alexander Sindoro,
20
b)Menurut Hermawan Kartajaya, Pemasaran adalah sebuah disiplin
bisnis Strategi yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran dan
perubahan nilai dari suatu insiator kepada Stakeholdersnya.20
c) Menurut Sofjan Assauri, pemasaran adalah pemasaran sebagai usaha
untuk menyediakan barang dan jasa yang tepat kepada orang-orang
yang tepat dengan promosi dan komunikasi yang tepat.21
d)Menurut Sismato Soetojo, pemasaran adalah fungsi manajemen yang
mengorganisasikan dan mengarahkan semua kegiatan perusahaan
meliputi penilaian dan mengupayakan daya beli konsumen menjadi
permintaan yang secara efektif akan suatu barang dan jasa serta
menyampaikan barang dan jasa tersebut kepada konsumen atau
pemakai akhir, sehingga perusahaan mendapat laba atau tujuan lain
yang ditetapkan.22
Dari uraian di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa pemasaran
adalah cara atau proses untuk mendistribusikan barang atau jasa kepada
para konsumen untuk kepuasan para pelangan. Sedangakan tujuan dari
pemasaran itu sendiri adalah menarik pelangan baru dengan menjanjikan
nilai superior dan mempertahankan pelangan saat ini dengan memberikan
kepuasan.
20
Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing (Jakarta: Mizan,
2006), h.26
21
Sofyan Assauri, Manajemen Pemasaran,(Jakarta: Rajawali Pers 2011) hal. 5
22
Sismanto Soetejo, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Seri Manajemen no.50, (Jakarta:
Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang
menyeluruh, terpadu dan menyatu dibidang pemasaran, yang memberikan
panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya
tujuan pemasaran suatu perusahaan. Dengan kata lain, dengan kata lain
strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan
aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari
waktu kewaktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya,
terutama sebagai tanggapan perusahaan dan menghadapi lingkungan dan
keadaaanpersaingan yang selalu berubah.23Dengan demikian, strategi
pemasaran harus dapat memberi gambaran yang jelas dan terarah tentang
apa yang dilakukan perusahaan dalam menggunakan setiap kesempatan
atau peluang pada beberapa pasar sasaran.
Sedangkan pemasaran syariah adalah salah satu bentuk muamalah
yang dibenarkan dalam Islam, sepanjang dalam proses tansaksinya
terpelihara dari hal-hal yang dilarang oleh ketentuan syariat.24Dalam
persektif syaraiah Marketing Syariah adalah sebuah disiplin bisnis
strategis yang mengarah proses penciptaan, penawaran dan perubahan nilai
(values) dari suatu insiator kepada Stakeholdersnya, yang keseluruhan prosesnya sesuai dengan prinsip-prinsip dan akat muamalah dalam
Islam.25
23
Sofyan Assuari, Manajemen Pemasran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Perseda, 2004), Ed I.Cet. Ketujuh, h.168.
24
Hermawan Kerta jaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, h. 26
25
M.Syakir Sula, Asuransi Syaraiah(Syariah Life and General) Konsep dan sistem
22
Berdasarkan uraian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa,
pemasaran syariah adalah seluruh proses, baik dalam proses penawaran
maupun proses perubahan nilai tidak boleh ada hal-hal yang bertentangan
dengan prinsip-perinsip mualamah dalam islam,
Konsep persaingan sehat dan berlomba-lomba dalam
melaksanakan kebaikan, baik dalam kontek lembaga maupun dalam
kontek pribadi atau karyawan dalam suatu perusahaan.Seorang karyawan
harus sentiasa memberikan kinerja terbaik dari karyawan lainnya. Begitu
juga dengan seorang pemasar, dia juga bukan senantiasa mencapai target
akan tetapi bagai mana agar melampaui target yang diberikan, dengan
demikian tubuh sangat berlomba-lomba dalam meraih prestasi dengan
semangat yang sehat dan jujur.
2. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk mencapai
sasaran organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan
pasar sasaran dan pemberian kepuasan yang diinginkan secara efektif dan
lebih efesien dari yang dilakukan para pesaing. Konsep pemasaran
menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang
ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif
dibandingkan para pesaing dan menciptakan, menyerahkan, dan
terpilih.26Konsep pemasaran telah dirumuskan dalam berbagai corak,
seperti “Temukan keinginan dan penuhilah”, “Buatlah apa yang Dapat
anda jual, bukan mencoba menjual apa yang dapat andabuat”, dan “kami
belom Puas sebelum anda puas” (G.E). Motto J.C Panney, meringkaskan
sikap ini: melakukan segalanya dengan sekuat tenaga kami untuk
menjadikan uang konsumen penuh dengan nilai, mutu dan kepuasan.”
[image:35.612.100.512.149.574.2]Konsep penjualan dan konsep pemasaran sering dibuat rancu.
Gambar di bawah ini memperlihatkan perbedaan antara konsep penjualan
dengan konsep pemasaran. Konsep penjualan mengambil persepektif
dalam-keluar. Ia berpangkal tolak dari pabrik, memfokuskan pada produk
perusahaan yang ada dan disini diperlukan penjualan serta promosi yang
gencar sebagi sarana untuk mencapai penjualan yang menghasilkan laba.
Sedangkan konsep pemasaran mengambil persepektif luar-kedalam. Ia
bertolak dari pangkal pasar yang ditetapkan dengan baik, berfokus kepada
kebutuhan penalanggan, mengkoordinasikan semua kegiatan pemasaran
yang mempengaruhi pelanggan. Menurut konsep pemasaran, perusahaan
memproduksi apa yang diinginkan pelanggan dan dengan cara ini,
perusahaan dapat memuaskan pelanggan dan menghasilakan laba.27
26
Philip Kotler dan Amstrong, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT. INDEKS 2007)
Jilid 1, Edisi ke-12 h.19
27
24
Gambar 1
Konsep Penjualan dan Pemasaran28
3. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Tugas pasar adalah merencanakan kegiatan pemasaran dan merakit
program pemasaran yang sepenuhnya terpadu untuk menciptakan,
mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai bagi konsumen. Program
pemasaran terdiri dari sejumlah keputusan tentang kegiatan pemasaran dan
meningkatkan nilai untuk digunakan. Kegiatan pemasaran tersebut dapat
kita lihat dari segi bauran pemasaran, untuk mengejar tujuan
pemasarannya29
Bauran pemasaran adalah sebuah konsep dari berbagai konsep
penting di dalam pemasaran modern. Dengan kata lain bauran pemasaran
28
Philip Kotler dan Garry Amstrong, Dasar-Dasar Pemasaran, (Jakarta:Intermedia, 1995), Jilid 1, Edisi Ke-6 H.18
29
Nei h Borden, “consept of the Marketing Mix,” Journal of Avertising Research, no 4
adalah seperangkat variable pemasaran yang dapat dikendalikan di dalam
pasar sasaran.
[image:37.612.104.512.185.574.2]Gambar 2
Empat Komponen P dalam Bauran Pemasaran30
Sumber: Philip Kotler dan K.L. Keller dalam Menejemen
Pemasaran
Keterangan:Variabel pemasaran khusus dalam setiap P ditujukan
pada gambar tersebut keputusan buaran pemasaran harus dibuat untuk
mempengaruhi saluran dagang dan juga konsumen akhir. Di antaranya
terdiri dari produk yang mencerminkan kombinasi “barang dan jasa” yang
30
26
ditawarkan keperusahaan kepada pasar sasaran. Harga mencerminkan
jumlah uang yang harus dibayar pelanggan untuk mendapatkan produk.
Tempat mencerminkan kegiatan-kegitan perusahaan yang membuat
produk tersedia untuk konsumen sasaran. Promosi mencerminkan
kegiatan-kegiatan yang mengkomunikasikan keungulan produk dan
membujuk konsumen untuk membelinya.31
a. Product (produk)
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar
untuk mendapat perhatian, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi, yang
meliputi barang secara fisik, jasa, keperibadian, tempat organisasi dan
gagasan atau buah fikiran.32Tujuan utama strategi produk adalah untuk
dapat mencapai sasaran pasar yang dituju meningkatkan kemampuan
bersaing atau mengatasi persaingan. Oleh karna itu strategi produk
sebenarnya merupakan strategi pemasaran, sehingga gagasan atau ide
untuk melaksanakannya harus datang dari bagian atau bidang
pemasaran.33
b. Price (harga)
Harga adalah merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang
menghasilkan penerimaan penjualan, sedangkan unsure lainnya hanya
unsure biasa saja. Harga merupakan penetapan jumlah yang harus
dibayar oleh pelangan untuk memperoleh satu produk, dan harga suatu
31
Philip Kotler dan K.L. Keller, Manajemen Pemasaran, h.9
32
Sofyan Assuari, Manajemen Pemasaran : Dasar, Konsep & Strategi, h.200
33
barang atau jasa merupakan penentu bagi permintaan pasar.34 Pada
setiap produk atau jasa yang ditawarkan, bagi pemasaran berhak
mentukan harga produknya, faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan
dalam penetapan harga adalah: biaya keuntungan, praktek saingan dan
perubahan keinginan pasar. Kebijakan harga ini menyangkut pula
penetapan jumlah harga potongan dan sebagainya yang berhubungan
dengan harga. Hendaknya setiap perusahaan dapat menetapkan harga
yang paling tepatdalam arti yang dapat memberikan keuntungan yang
paling baik, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
c. Plece (tempat)
Tempat dalam pemasaran diartikan sebagai proses distribusi atau
penyaluran. Distribusi adalah kegiatan ekonomi yang menjebatani
kegiatan produksi dan konsumen. Berkat distribusi, barang dan jasa
sampai ketangan konsumen. Dalam sektor jasa, distribusi didefinisikan
sebagai setiap sarana yang meningkatkan keberadaan atau kenikmatan
suatu jasa yang menambah penggunaannya, baik dengan
mempertahankan pemakai yang ada, atau meningkatkan nilai
kegunaannya di antara pemakai yang ada menarik pemakai yang baru.35
d. Promotions (promosi)
Promosi merupakan usaha perushaan untuk mempengaruhi dan merayu
(persuasive communication) calon pembeli, melalui pemakaian segala unsure acuan pemasaran. Kombinasi dari unsur atau peralatan promosi
34
Ibid h.223
35
28
dikenal dengan acuan/bauran promosi (promotional mix), yang terdiri
dari edvertensi, personal selling, promosi penjualan (seles promotion)
dan publisitas (publicity). Jadi promosi adalah arus informasi atau
persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorangg atau
organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam
pemasaran.36
Dengan kegiatan promosi yang dilakukan akan berusaha untuk
membujuk calon pembeli dan langganan untuk untuk melakukan
pembelian atas produk yang dipasarkan, dalam hal ini perusahaan
melakukan komunikasi dengan para konsumen.37
4. Prinsip-Prinsip Pemasaran Dalam Islam
Saat ini sistem ekonomi syariah sedang berkembang dan menjadi
alternative bagi masyarakat yang sudah jenuh dengan sytem ekonomi
kapitalis yang mengutamakan kekayaan pribadi dan berdampak pada
ketidak merataan distribusi kekayaan. Sistem ekonomi syariah memang
bangkit kembali pada era 2000 an, namun sebenarnya prinsip-prinsip
yang terkandung di dalamnya bukanlah hal yang baru. Untuk menjadi
perusahaan yang berbasis syariah, institusinya pun harus
menginplementasikan prinsip-prinsip syariah.
Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula dalam bukunya
menjelaskan ada tujuh belas (17) prinsip-prinsip umum pemasaran syariah
36
Basu Swata D. H Azas-Azas marketing (Yogyakarta: Liberty, 1983), h237.
37
yang harus ada dalam perusahaan yang berbasis syaraiah. Ke tujuh belas
prinsip itu adalah sebagai berikut:
a. Teknologi informasi untuk menuju perubahan yang nyata -
information technology allowes us be transparent (change)
b. Bersaing secara sehat – be respectiful to your competitors
c. Menjaring konsumen secara keseluruhan - the emergence of customers
global paradox (customer)
d. Menjadiakan nilai-nilai spiritual sebagai prinsip dasar perusahaan –
develop a spiritual-based organization (company)
e. Melihat target pasar secara keseluruhan – view market universally
(segmentation)
f. Mendidik hati dan jiwa calon konsumen – target custumer’s heart and
soul (targeting)
g. Membangun sistem kepercayaan – buid a belief system (positioning)
h. Difersiensi yang berada dalam konteks dan konten– differ your self
with a good package of content and context (differensiation)
i. Jujur dalam membentuk bauran pemasaran – be honest with your 4p
(marketing mix)
j. Menerapkan ukhuwah sebagai dasasar dalam penjualan – practice a
relationship-based selling (selling)
k. Karaktek merek yang islami – use a spiritual brand character (brand)
l. Perusahaan yang lebih baik dalam pelayanan – services should have
30
m. Menerapkan proses bisnis yang amanah – practice a reliable business
process (process)
n. Membangun nilai yang baik dimata konsumen – crete value to your
stakeholders (scorecard)
o. Membangun inspirasi yang mulia – crate a noble cause (inspiration)
p. Menjadikan budaya perusahaan beretika – develop an ethical
corporate culture (culture)
q. Pengukuran yang jelas dan transparan – meansurement be clear and
transparent (institution)
Dari ke tujuh belas prinsip di atas, empat prinsip yan pertama
terdiri dari change, competitor, customer, dan company menjelaskan
lanskap bisnis syariah. Ketiga elemen pertama adalah elemen-elemen
utama dari lanskap bisnis, sedangkan factor terakhir merupakan factor
internal yang penting dalam proses pembutan strategi.
Prinsip lima sampai prinsip tiga belas menerangkan Sembilan
elemen dari arsitektur bisnis strategis, yang terbagi menjadi tiga paradigma
yaitu: syariah marketing strategy untuk memenangkan mind shere, syariah
marketing taktik untuk memenangkan marketing value untuk
memenangkan heart-shere.
Kemudian tiga prinsip terakhir adalah prinsip-prinsip yang
membahas soal inspirasi (inspiration) budaya (culture) dan institusi
(institution). Ketiga disebut enterprise. Maka dapat disimpulkan bahwa
perusahaan yang berbasis syariah. Prinsip pemasaran memberikan instisari
perbedaan antar konsep penjualan dan pemasaran seperti berikut:
[image:43.612.103.509.174.686.2]Tabel 1 Prinsip pemasaran38
Penjualan Pemasaran
1. Tekanan Pada Produk 1.
Tekanan Pada keinginan
Konsumen
2.
Perusahaan
pertama-tama membuat produk
dan kemudian
mereka-reka bagaimana
menjaualnya.
2.
Perushaan pertama-tama
menentukan apa yang
diinginkan dan kemudian
mereka-rekabagaimana
membuat dan menyerahkan
produknya untuk memenuhi
keinginan itu.
3.
Menejemen berorientasi
ke volume penjualan.
3.
Menejemen berorientasi ke laba
usaha.
4.
Perencanaan berorientasi
jangka pendek,
berdasarkan produk dan
pasar.
4.
Perencanaan berorientasi jangka
panjang, berdasarkan
produk-produk baru, pasar hari esok
dan pertumbuhan yang akan
38
32
datang.
Dengan pembedaan tersebut, memberi pengertian bahwa
pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan
dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa
memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial.
C. Pembiayaan Murabahah
1. Pengertian Pembiayaan Murabahah
Pembiayaan Murabahah adalah merupakan transaksi jual-beli
dimana bank menyebut jumlah keuntungannya.Bank bertindak sebagai
penjual, lalu sementara itu nasabah sebagai pembeli. Harga jual bank
adalah harga beli bank di pemasok ditambah keuntungan (margin).Kedua
belah pihak harus menyepakati harga jual dan jangka waktu
pembayaran.Haraga jual dicantumkan dalam akad jual beli dan bila telah
disepakati tidak dapat berubah selama berlakunya akad. Dalam perbankan,
Murabahah selaludilakukan dengan cara pembayaran cicilan (bi tsaman
ajil, atau muajjal).
Dalam transaksi di Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro ini barang
tangguh/cicilan.39 Transaksi murabahah ini juga pernah dilakukan oleh
Rasullah Saw dan para sabatnya. Secara sederhana berarti murabahah
berarti suatu penjualan barang seharga barang tersebut ditambah
keuntungan yang telah disepakati. Misalnya, seseorag membeli barang
kemudian menjualnya kembali dengan keuntungan tertentu.Berapa besar
keuntungan tersebut dapat dinyatakan dalam nominal rupiah tertentu atau
dalam bentuk presentase dari harga pembelinya, misalnya 10% atau 20%.
Jadi singkatnya, murabahah adalah akad jual beli barang dengan
menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati
oleh penjual dan pembeli. Akad ini merupakan salah satu bentuk natural
certaintly contracts, karena dalam murabahah ditentukan berapa required nete of profit-nya (keuntungan yang ingin diperoleh).40
Karena dalam definisinya disebut adanya “keuntungan yang
disepakati”, karakteristik murabahah adalah si penjual harus memberitahu
si pembeli tentang harga pembelian barang dan menyatakan jumlah
keuntungan yang ditambahkan pada biaya tersebut.Murabahah dapat
dilakukan berdasarkan pesanan atau tanpa pesanan. Dalam murabahah
berdasarkan pesanan, bank melakukan pembelian barang setelah ada
pemesanan dari nasabah, dapat bersifat mengikat atau tidak mengikat
untuk membeli barang yang dipesannya (bank dapat meminta uang muka
pembelian kepada nasabah). Dalam kasus jual beli biasa, misalnya
39
Ir. Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2007), Cet. Ke-3, hal. 88
40
34
seseorang ingin membeli barang tertentu dengan spesifikasi tertentu,
sedangkan barang tersebut belum ada pada saat pemesanan, maka
sipenjual akan mencari dan pembeli barang yang sesuai dengan spesifikasi
yang diinginkannya, kemudian menjualnya kepada sipemesan.41
Contoh mudahnya, si fulan ingin membeli mobil dengan
perlengkapan tertentu yang harus dicarai,dibei, dan dipasang pada mobil
pesanannya oleh deler mobil. Transaksi murabahah melalui pesanan ini
adalah sah dalam fiqih islam, antara lain dikatakan oleh Imam Muhammad
ibnul-Hasan asy-Syaibani, Imam Syafi’I, dan Imam Ja’far ash-Shiddiq.
Dalam murabahah melalui pesanan ini, sipenjual boleh meminta
pembayaran Hamish ghadiyah, uang tanda jadi ketika ijab-kabul.Hal ini
sekedar untuk menunjukkan bukti keseriusan sipembeli.Bila kemudian si
penjual telah membeli dan memasangkan berbagai perlengakapan di mobil
pesanannya, sedangkan sipembeli membatalkannya, Hamish ghadiyah ini
dapat digunakan untuk menutupi kerugian si deler mobil.Bila bila jumlah
Hamish ghadiyah-nya lebih kecil dari pada jumlah kerusakannya yang harus ditanggung oleh sipenjual,penjual dapat meminta kekurangannya,
sebaliknya bila berlebihan sipembeli berhak atas kelebihan itu.Dalam
murabahah berdasarkan pesanan yang bersifat mengikat, pembeli tidak
dapat membatakan pesanannya.42
41
H. Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah: Membahas Ekonomi Islam, Kedudukan Harta, Hak Milik, Jual Beli, Bunga Bank dan Riba, Musyarakah, Ijarah, Mudayanah, Koperasi, Asuransi, Etika Bisnis dan ain-lain, (Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2002), hal. 182
42
Pembayaran murabahah dapat dilakukan secara cicilan ataupun
tuanai. Dalam murabahah juga diperkenankan adanya perbedaan dalam
harhga barang untuk cara pembayaran yang berbeda. Murabahah muajjal
dicirikan dengan adanya penyerahan barang di awal akad dan pembayaran
kemudian (setelah awal akad), baik dlam bentuk angsuran maupun dalam
bentuk lump sum (sekaligus).43
Bank dapat memberikan potongan apabila nasabah:
1. Mempercepat pembayaran cicilan; atau
2. Melunasi piutang murabahah sebelum jatuh tempo.
Berdasarkan sumber dana yang digunakan, pembiayaan murabahah
secaraGaris besar dapat dibedakan menjadi tiga kelompok :
1. Pembiayaan murabahah yang didanai dengan URIA (Unre stricted
Investment Account = investasi tidak terikat)
2. Pembiayaan yang didanai dengan RIA (Restricted Investment Account
= investasi terikat)
3. Pembiayaan murabahah yang didanai dengan Modal Bank dalam
setiap pendisainan sebuah pembiayaan, factor-faktor yang perlu
diperhatikan adalah;
a.Kebutuhan nasabah
b.Kemampuan financial nasabah.
43
36
Faktor-faktor ini juga akan mempengaruhi sumber dana yang akan
digunakan untuk pembiayaan tersebut.
2. Jenis-Jenis Pembiayaan Murabahah
Murabahah dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a. Murabahah dengan pesanan
Dalam akad murabahah yang diterapkan oleh Bank Syariah
Mandiri ini adalah penjual melakukan pembelian barang setelah ada
pemesanan oleh nasabah. Untuk menunjukkan keseriusan pembeli,
penjual boleh meminta uang tanda jadi ketika ijab Kabul.44Murabahah
dengan pesanan ini dapat mengikat dan pembeli tidak dapat
membatalkan pesanannya bila kemudian pembeli membatalkan akad
ini, maka uang muka ini dapat digunakan menutupi kerugian penjual.
Bila kerugian ini lebih besar dari uang muka maka akan si penjual dapat
meminta kerugian itu pada pembeli dan sebaliknya jika kerugian itu
lebih kecil dari uang muka maka penjual harus mengembalikan kepada
pembeli.45
b. Murabahah tanpa pesanan
Yaitu penyedian barang pada murabahah ini tidak terpengaruh
atau terkait langsung dengan ada atau tidaknya pesanan
pembeli.Murabahah tanpa pesanan ini tidak mengikat.
44 Adiwarman Azwar Karim. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: HIT
Indonesia 2003),hlm. 163
45
3. Rukun Dan syarat Murabahah
Rukun bai’ Murabahah yang diseakati jumhur ulama adalah :
a. Bai’(penjual)
b. Musyatari(pembeli) c. Mabi’ (barang/objek) d. Tsaman (harga) e. Sighat (ijab dn qabul)46
Sedangkan syarat untuk jual beli Murabahah adalah sebagai berikut :
a. Harga awal yang harus disepakati oleh pihak pembeli, karena
mengetahui harga barang adalah salah satu syarat sahnya jual beli.
b. Keuntungan bai’ murabahah harus diketahui oleh semua pihak yang
terlibat.
c. Modal bai’ murabahah haruslah propessional, seperti takaran, beban,
dan jumlahnya.
4. Aplikasi Pembiayaan Murabahah
Pembiayaan murabahah adalah pembiayaan berupa talangan dana
yang dibutuhkan bagi nasabah untuk membeli suatu barang-barang atau
jasa dengan kewajiban tertentu, dengan mengembalikan talangan dana
yang telah dikeluarkan tersebut seluruhnya.Antara bank dengan pemasok
dan antara bank dengan nasabah. Dengan demikian semuanya saling
berhubungan dan sling membutuhkan satu sama lain
46
38
[image:50.612.101.511.98.584.2]Gambar 3 Aplikasi Pembiayaan47
secara rinci aplikasi pembiayaan murabahah adalah yang pertama
nasabah bernegosiasi kepada bank, dan setelah pihak bank dan nasabah
sepakat dengan kesepakatan melalui negosiasi dengan berbagai
persyaratan yang diajak oleh bank kepada nasabah. Maka kedua belah
pihak harus menyepakati harga jual jangka waktu pembayaran.Harga jual
adalah harga beli bank dari pemasok (developer) ditambah
keuntungan.Harga jual dicantumkan oleh akad jual beli dan jika disepakati
tidak dapat berubah selama berlakunya akad. Dalam hal ini perbankan,
murabahah lazimnya dilakukan dengan cara pembayaran cicilan, dalam
transaksi ini barang diserahkan setelah akad, sedangkan pembayaran
dilakukan secara tangguh.
5. Analisis Kelayakan Pembiayaan Murabahah
Ada 6 prinsip dalam menganalisis kelayakan pembiayaan murabahah
atau sering sekali didengar dengan prinsip “6 C” yaitu:48
a. Charactecter (Karakter)
Karakter adalah menunjukkan watak dari seseorang/ fisik dari
customer, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam kehidupan
usaha.
b. Capital (Modal)
Modal adalah jumlah dana dari customer/ seberapa banyaknya
modal sendiri yang dimiliki oleh calon nasabah tersebut.
c. Capacity (Kemampuan)
Adalah kemampuan yang dimiliki oleh si calon nasabah dalam
menjalankan usahanya, guna untuk mendapatkan laba yang diharapkan
oleh nasabah.
d. Collateral (Angunan)
Adalah barang yang diserahkan oleh nasabah sebagai angunan
terhadap pembiayaan yang diterima.
e. Condition Of Economy (Kondisi Ekonomi)
Adalah siatuasi dan kondisi politik, sosial, ekonomi, budaya yang
mempengaruhi keadaan perekonomian yang kemungkinan pada suatu
saat mempengaruhi kelancaran perusahaan calon nasabah atau
customer.