• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Dasar dan Kegitan Usaha dalam Produk Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro

TINJAUAN TEORI A.Strategi

GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI CABANG BINTARO

E. Konsep Dasar dan Kegitan Usaha dalam Produk Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro

Kegiatan operasional Bank Syariah Mandiri secara keseluruhan didasarkan kepada prinsip Jual Beli dan Bagi Hasil sesuai dengan syariah Islam.

Ada 5 (lima) konsep dasar operasional yang dimiliki PT. Bank Syariah Mandiri dalam menjalankan usahanya. Kelima dasar tersebut adalah sebagai berikut :

1. Sistem Simpanan Murni (Al-Wadiah).

Sistem Simpanan Murni (Al-Wadiah) yaitu fasilitas yang diberikan

oleh Bank kepada pihak yang berlebihan dana untuk menyimpan dananya di Bank. Fasilitas ini biasanya diberikan untuk tujuan keamanan dan pemindah bukuan dan bukan untuk investasi. Bank Syariah Mandiri

memberikan fasilitas ini dalam bentuk:11

11

a. Giro Syariah Mandiri.

b. Sistem Bagi Hasil.

Sistem Bagi Hasil yaitu sistem yang meliputi tata cara pembagian hasil usaha antara penyedia dana dan pengelola dana (Bank Syariah Mandiri), maupun Bank dengan nasabah penerima dana.

c. Bentuk jasa yang berdasarkan konsep ini adalah prinsip

Mudharabah dan Musyarakah.

d. Sistem Jual Beli dan Margin.

Keuntungan. Sistem Jual Beli yaitu sistem yang menerapkan tata cara jual beli, di mana pihak Bank akan membeli terlebih dahulu barang yang dibutuhkan atau mengangkat nasabah sebagai agen Bank dan nasabah dalam kapasitasnya sebagai Bank melakukan pembelian- pembelian barang atas nama Bank, Jasa-jasa yang berdasarkan konsep dasar ini adalah prinsip

Murabahah.12

e. Sistem fee (jasa).

Sistem free (jasa) yaitu sistem kegiatan yang meliputi seluruh layanan non pembiayaan yang diberikan Bank. Bentuk jasa yang berdasarkan konsep dasar ini antara lain : kliring, jasa transfer, jasa

ATM, jasa eksfor infor, dan lain-lain sebagainya.Sistem fee

didasarkan pada prinsip Al Wakalah, Al Kafalah, Al Hiwalah.

12

Wawancara Pribadi dengan Bapak Wahyudi sebgai HRD, Bintaro, Jumat 9 Mei 2014 Pukul 15.35 S/D 18.00 WIB.

f. Sistem Sewa.

Sistem Sewa yang disepakati oleh PT. Bank Syariah Mandiri

adalah jenis Ijarah Muntahia Bittamlik/ IBM (Ijarah Wa Itiqna)

yaitu prinsip/ akad perjanjian sewa yang diakhiri dengan kepemilikan barang ditangan si penyewa, atau bias dikatakan bahwa

Ijarah Muntahia Bittamlik ini merupakan perpaduan antara kontrak jual beli dan sewa.

2. Kegiatan Penghimpunan Dana, meliputi:13

a. Giro Syariah Mandiri.

Giro Syariah Mandiri adalah sarana penyimpanan dana dengan

pengelolaan berdasarkan berdasarkan prinsip Wadiah Yad

Adh-dhamanah. Dengan prinsip ini, dana giro penyimpanan diberlakukan sebagai titipan yang dijaga keamanan dan ketersediaannya setiap saat guna membantu kelancaran transaksiusaha penyimpanan giro.

Disamping itu Bank dapat memanfaatkan dana tersebut untuk aktifitas pembiayaan. Dengan Giro Syariah Mandiri ini menyimpan giro setiap saat dengan mudah bertransaksi dengan menggunakan cek atau blyet giro, sarana perintah pembiayaan lain, atau dengan cara pemindahbukuan antara cabang. Kepada penyimpanan Giro Syariah Mandiri dapat memperoleh bonus atau jasa giro dalam mewujudkan kinerja Bank Syariah Mandiri.

13

b. Deposito Syariah Mandiri.

Deposito Syariah Mandiri adalah deposito yang dikelola

berdasarkan prinsip Mudharabah Al-Muthlaqah. Dengan prinsip ini,

dana deposito diperlakukan sebagai investasi, yakni dana deposito nasabah dimanfaatkan secara produktif dalam bentuk pembiayaan kepada masyarakat peengusaha dan perorangan secara propesional dan memenuhi aspek syariah.

Bank Syariah Mandiri bertekat memberikan keuntungan dari pembiayaan tersebut dengan formula bagi hasil yang disepakati di muka antara penyimpan deposito dan Bank Syariah Mandiri, misalnya 55% untuk penyimpan deposito dan 45 % untuk Bank

Syariah Mandiri.14

c. Tabungan Syariah Mandiri.

Tabungan Syariah Mandiri adalah tabungan yang dikelola

berdasarkan Mudharabah Al Muthlaqah.Dengan prinsip ini,

tabungan nasabah diberlakukan sebagaiinvestasi yakni dana tabungan nasabah dimanfaatkan secara produktif dalam bentuk pembiayaan kepada masyarakat pengusaha dan perorangan secara

professional dan memenuhi aspek syariah serta syariat islam.15

Laba dari pembiayaan ini dibagi antara nasabah dan Bank sesuai porsi (nisbah) yang disepakati, misalnya 60 % untuk nasabah dan 40 % untuk Bank.

14

Ibid

15

Wawancara Pribadi dengan Ibu Amel sebagai HRD, Bintaro, Jumat 9 Mei 2014 Pukul 15.35 S/D 18.00 WIB.

d. Tabungan MABRUR (Haji dan Umroh).

Tabungan MABRUR (Haji dan Umroh) adalah tabungan bagi umat Islam yang berencana menunaikan ibadah haji dan umrah, yang

dikelola berdasarkan prinsip Mudharabah Al Muthlaqah.

Tabungan MABRUR (Haji dan Umroh) memberikan banyak kemudahan dan manfaat untuk persiapan ibadah ke tanah suci. Apabila penabung dengan jumlah tabungan tertentu mengalami kesulitan keuangan untuk memenuhi setoran SISKOHAT atau untuk pelunasan BPIH dimungkinkan (atas dasar penilaian Bank) bias

mendapat dana tabungan, agar dapat diberangkatkan.16

3. Penyaluran Dana, meliputi :

a. Pembiayaan Murabahah.

Pembiayaan atas dasar jual beli di mana harga jual didasarkan

atas harga asal yang diketahui bersama ditambah margin keuntungan

bagi Bank yang telah disepakati.

Margin keuntungan adalah selisih harga darijual dengan harga yang disepakati antara bank dan nasabah, usaha yang dapat dibiayai meliputi: Pembelian Rumah (KPR), Pembelian Kendaraan Bermotor, ekspor / impor / SKBDN, barang modal, dan lain-lain.

b. Pembiayaan Murabahah Wal-Istishna (pembiayaan kontruksi dan

manufaktur).

16

Pembiayaan Murabahah Wal-Istishna merupakan pembiayaan khusus, artinya khusus untuk pembiayaan berdasarkan pesanan terlebih dahulu dari calon nasabah. Produksi ini merupakan produksi

Derivatif Murabahah.

Di dalam perjanjian ini nasabah selaku pembeli/ pemesan memberikan order / pesanan barang dan uang muka kepada Bank selaku menjual dengan janji akan mengirimkan barang pesanan tersebut pada waktu dan tempat yang telah ditentukan dimasa yang

akan datang, kemudian Bank akan memberikan pesanan tersebut (

re-order) kepada pihak lain yaitu kontraktor/ manufaktur (untuk membuat barang pesanannya).

Bank akan mengambil keuntungan dari selisih antara harga

perolehan Bank dan harga jual Bank.17

c. Pembiayaan Al-Musyarakah.

Pembiayaan Al-Musyarakah merupakan konsep pembiayaan

bersama, dimana Bank dan nasabah masing-masing berdasarkan kesepakatan memberikan kontribusi dana sesuai di samping kegiatan Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana tersebut BSM juga dapat memberikan jasa-jasa lain (non- pembiayaan), yaitu : Pemberian jasa Transfer.

Jasa Transfer diberikan dengan prinsip Bank dapat melakukan kegiatan transfer (kirim uang) dalam bentuk rupiah atau mata usang asing kepada pihak lain atas dasar permintaan nasabah yang menyimpan dananya di Bank Syariah Mandiri.

17

Ibid

Untuk memberikan jasa transfer tersebut, Bank memperoleh

komisi sebagai imbalan.18

1) Pemberian jasa Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Syariah

Mandiri.

Produk ini dirancang untuk memberikan fasilitas bagi nasabah Tabungan Syariah Mandiri untuk memperoleh uang tunai sesegera mungkin.

Layanan fasilitas Anjungan Tunai Mandiri (ATM) ini bekerja sama dengaan Bank Mandiri, sehingga nasabah dapat mengambil uang tunai di seluruh ATM Bank Mandiri. Meskipun ATM ini merupakan produk kerjasama Bank konvensional, nasabah tidak perlu cemas akan terkena pengaruh bunga (riba) karena PT Bank Syariah Mandiri telah mengatur kerjasama dengan PT.Bank Mandiri untuk menyediakan dana yang mencukupi dan tidak mengambil bunga/ jasa giro dari penempatan cadangan dana di PT. Bank Syariah Mandiri

Pemberian jasa dalam bentuk Bank Garansi dengan prinsip Al

Kafalah.

Yaitu pembiayaan garansi/ jaminan oleh pihak Bank kepada nasabah untuk menjamin pelaksanaan proyek pemenuhan kewajiban tertentu oleh pihak yang dijamin.

18

2) Pemberian jasa inkosa. Penagihan berdasarkan L/C atau non L/C Adalah akad perwakilan antara kedua belah pihak (Bank dan nasabah) dimana nasabah memberikan kuasa kepada Bank untuk mewakili dirinya melakukanpekerjaan/ jasa tertentu. Pemberian

jasa-jasa ini didasarkan pada prinsip Al-Wakalah.19

19

Tim Penyusun, Dokumen Produk Perbankan, Bank Syariah Mandiri Bintaro.

56

BAB IV

STRATEGI PEMASARAN DALAM PRODUK TABUNGAN

Dokumen terkait