• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Produksi dan Konsumsi Pisang Dunia serta Peluang Ekspor Pisang Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Produksi dan Konsumsi Pisang Dunia serta Peluang Ekspor Pisang Indonesia"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PRODUKSI DAN KONSUMSI

DUNIA SERTA

PELUANG EKSPOR

INDONESIA

Oleh: Widi Satyantari Dr. Ir. Ujang dan Ir. Maulana, MSM

Pendahuluan

termasuk yang

penting dan sudah sejak lama menjadi mata

yang memiliki internasional. selain didapat karena musim panennya

juga digemari oleh

dunia pandang usia dan jenis kelamin. Disamping itu merupakan salah satu jenis bahan bergizi yang potensial.

informasi dari selama ini termasuk bahan penting yang keempat di negara berkembang.

merupakan salah satu buah unggulan di Indonesia yang mendapat prioritas untuk dikembangkan secara intensif. mendukung program pengembangan agribisnis buah-buahan khususnya pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijaksanaan terutama menyangkut kemudahan fasilitas usahatani bagi

kelompok tanii. Pertama adalah Surat Keputusan Mentri Keuangan No. perihal Pemanfaatan Kredit Tani untuk Kredit

Hortikultura. Kedua adalah Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.

Kredit Tani, No. perihal

Kredit Usahatani Pola Khusus. Ketiga adalah Surat Direktur Jenderal Pembinaan Koperasi Pedesaan No. perihal Petunjuk Pelaksanaan KUT untuk lntensifikasi Padi, Palawija dan Hortikultura

melalui KUD; No. perihal

Pelaksanaan KUT dan KUT Pola Khusus untuk lntensifikasi Padi, dan Hortikultura melalui KUD. Keempat adalah Surat Keputusan Mentri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia

No. Pengadaan dan

Penyaluran Pupuk untuk sektor Pertanian. Dengan adanya kebijaksanaan di dalam bentuk bantuan modal bagi petani, diharapkan petani dapat lebih untuk tanamannya sehingga

tambah. Karena memiliki penting bagi petani dan perekonomian Indonesia, maka ini gambaran produksi dan konsumsi dunia serta implikasinya bagi peluang ekspor Indonesia.

1. Perkembangan Produksi dari Negara-Negara Utama Dunia

Sumber : FAO, 1998 Keduanya Staf MMA-IPB

(2)

2. Perkembangan Produksi di Asia periode 5 Tahunan (1987 - 1996)

Sumber : FAO, 1998

Produksi Dunia

1. Konsumsi

Asia

India

Philipina

China Indonesia

Thailand

Lainnya di Asia

kan beberapa negara hasil utama di nia. Pada tahun 1996, India memproduksi

paling juta ton) yang ra dengan 17

dari produksi dunia.

100

Penghasil

1987

5.9 17.900

1.604.200

2.895.447

3

(kglkapitaltahun) pada tahun 1996 di beberapa negara utama konsumen

Eropa, dan Bel-lux mengkonsumsi besar. benua Amerika, Kanada dan Amerika Serikat adalah konsumen terbesar. Sedangkan dan Arab Saudi merupakan konsumen

1996

25.626.050

3.391.150

1.750.000

3.106.188

dan terbesar di Asia.

% thd

dunia

100

?'@

100

11.77

15.55

Equador %). Sedangkan Indonesia menempati selain sebagai konsumen

urutan ke pengimpor utama karena sebagian

1991

1.620.000

2.864.552

Sedangkan 2 memperlihatkan negara memproduksi cavendish merupakan penghasil di Asia. Di Asia, penghasil utama jenis yang paling dikonsumsi oleh

adalah India kemudian diikuti oleh negara-negara pengimpor tersebut.

Philipina kemudian Indonesia Lihat Dari 3 juga dapat dilihat volume dan 2. Negara-negara Asia dan Amerika merupakan nilai ke negara-negara tersebut. penghasil utama dunia. Saingan utama In- Amerika merupakan importir utama dunia donesia dalam perdagangan dunia bukan dengan volume 3,8 juta ton dan 1,4

negara-negara di Amerika Latin, juga US dolar. Di Eropa terbesar adalah Jerman,

negara-negara Asia. sedangkan terbesar di Asia Jepang

Walaupun produksi Indonesia cukup dan China. Volume negara-negara besar, namun kontribusi Indonesia terhadap mencapai hampir juta ton. Pada saat yang perdagangan dunia masih relatif kecil. Pada bersamaan, ekspor Indonesia ke

tahun 1996, volume ekspor segar hanya berjumlah ribu ton. Jumlah ini hanya hanya berjumlah dari total produksi lebih dari perdagangan dunia. donesia. Kecilnya volume ekspor ini disebabkan ini memang kecil dibandingkan potensi karena Indonesia hanya memproduksi jenis produksi Indonesia. Karena suatu peluang dan ekspor (cavendish) yang kecil. Sedangkan tantangan bagi Indonesia untuk mengembangkan dan besar produksi Indonesia terdiri dari memproduksi yang disukai negara-negara berbagai jenis lokal, bukan jenis Selain itu juga digalakkan promosi cavendish yang umumnya disukai negara-negara untuk inemperkenalkan berbagai jenis Indo- pengimpor Produksi Indonesia nesia kepada konsumen dunia.

sebagian besar untuk konsumsi di dalam negeri. I I

(3)

3. Konsumsi, Produksi dan di beberapa negara konsumen dunia, 1996.

India China USA Canada Jepang Jerman Belanda

Hongkong Kuwait Saudi Arabia Brunei Darussalam Inggris

Bel-lux

FAO, 1998.

Konsumsi Kg I kapita

tahun

Produki

Perkembangan Ekspor Indonesia

Ada dua jenis yang menjadi andalan ekspor Indonesia, yaitu segar dan

kering. segi volume maka ekspor

segar pertama. dari

segi devisa, olahan mendatangkan nilai devisa yang lebih besar.

Berdasarkan data yang dikeluarkan (1998) dan ITC dari tahun 1987

dengan tahun 1996 negara pemasok segar dan keringlolahan di dunia adalah Equador, Costa Columbia dan Filipina. volume ekspor

Indonesia masih pada

perdagangan dunia, namun erkembangan ekspor segar dan olahan Indonesia selama kurun waktu 9 tahun trend yang meningkat. tahun 1988 adalah sebesar ton dengan nilai sebesar

meningkat menjadi ton dengan nilai US$ 20.063.606 pada tahun 1996. Pada periode 1989 -

1992, tujuan utama ekspor segar Indonesia adalah Singapura, Hongkong, Arab Saudi Ko- rea. segar yang diekspor pada periode ini umumnya varietas Indonesia seperti mas, Ambon Jawa Timur dan barangan.

Perkembanganb ekspor segar Indo- nesia diperlihatkan dengan diversifikasi pasar. Pada periode 1988 - 1992, volume ekspor tertinggi

I I

I

I I

ditujukan kepada Saudi Arabia yaitu sebesar 395.239 kg, kemudian diikuti oleh Korea sebesar 191.772 kg dan Hongkong 20.920 kg. Dan 1993, pasar ekspor Indonesia sudah meluas ke Jepang, China, Vietnam, Kuwait, United Arab, Taiwan dan Iran. Antara tahun 1993 - 1996 volume ekspor

Indonesia terbesar adalah ke China sebesar kg, diikuti oleh Jepang sebesar 24.376.969 kg sebesar 20.687.815 kg. Sedangkan data ekspor tahun 1996 dan 1997 diperlihatkan oleh 4. Pangsa pasar ekspor segar Indonesia yang tertinggi pada tahun 1996 adalah ke China kemudian Jepang

Sejak tahun 1997, ekspor segar sudah memasuki pasar Jordania, dan Qatar. Kenaikan yang tinggi ekspor segar dikarenakan jenis yang diekspor didominasi jenis cavendish yang di dunia dan telah dibudidayakan dalam perkebunan secara Dengan melihat volume perkembangan ekspor Indonesia,

ini pasar Indonesia telah mampu masuk ke kawasan Asia.

Ekspor diarahkan

kepada berbagai negara. Total ekspor kering pada tahun 1996 mencapai 2.160.274 kg dengan nilai US$ 36.535. Angka peningkatan sebesar % dibandingkan dengan tahun 1988

(4)

yaitu sebesar 61.780 kg dengan nilai US$ 87.26. mengimpor segar yang dari In-

donesia, China juga pengimpor kering yang paling besar (50% dari total ekspor kering).

kedua pengimpor kering dari Indonesia adalah Australia (35% dari total eksporpisang kering). Rincian

volume ekspor segar dan pada 4.

4. Perkembangan Ekspor dan Negara

Sumber: BPS, 1998. Data Tahun 1997 adalah angka sementara.

Ekspor Indonesia berhasil masuk dunia khususnya Jepang yang selama ini seolah-

Negara

Hongkong Singapura Saudi Arabia Jepang China Vietnam Kuwait EUA Taiwan Iran

Rep. Of Korea Jordan

United State Qatar Malaysia Australia Netherland New France Srilangka India German Total

olah bagi Indonesia, dikembangka jenis cavendish oleh Global Agronusa di Maluku dan PT Nusantara Tropical Fruit di Lampung. Jenis ini rasanya agak sedikit dan cocok dengan

Volume Kering (Kg)

selera konsumen luar negeri. Jepang, dan negara-negara Tengah adalah konsumen terbesar jenis ini, yang kadang-kadang sampai kekurangan buah ini

Volume Segar (Kg)

1996

10,500 1,000 195,000 1,098,500

763,492 2,687 38,500 595

50,000

2,160,274

terbatas. Selama ini pemasaran ekspor segar oleh beberapa perusahaan agribisnis yang mengelola usahanya dari on farm dengan off farm PT. Nusantara Tropical Fruit di Lampung dan PT. Global Agronusa

yang diekspor adalah pure keripik dan sale Ekspor 1996

10,205,000 90,000 3,976,000 8,064,000 4 1,674,000

3,452,000 8,315,000 1,098,000 3 14,000

1,000

77,189,000

1997

1 1,023 80,586 1,060

1 1,499 2,281

3,156

109,605

kering relatif tidak sebaik Pasokan kering dari Indonesia tidak kontinyu karena disebabkan beberapa karena kekurangan dan kedua belum sepenuhnya dapat

1997

4,379,586 125,415

1 1,200,000

148,720 1,246,700

1,246,700 14,790 56,940

10,788,602

standar mutu negara tujuan. Salah perusahaan perkebunan menyatakan bahwa peluang pasar pure sebenarnya cukup besar. Perusahaan tidak bisa permintaan dari Ma- laysia dan Baru. Ini menunjukkan peluang pasar pure cukup

I I I I

5 , 2 1999

(5)

Pertumbuhan konsumsi dunia merupakan peluang yang baik bagi Indonesia untuk meningkatkan pangsa pasar negara tujuan yang telah Indonesia. Selain Indonesia juga bisa meningkatkan penetrasi pasar pada negara-negara yang belum menjadi tujuan ekspor selama ini. Walaupun pangsa pasar ekspor Indonesia di negara tujuan masih relatif kecil seperti yang diperlihatkan 6, tetapi Indonesia memiliki peluang yang baik untuk mengembangkan agribisnis mengingat sumberdaya yang melimpah. .

6. Kontribusi Negara-Negara Eksportir Terhadap 1996

Sumber: FAO. 1998 IMPORTIR

Jepang Hongkong China

lux

Dari 6 dapat dilihat bahwa ekspor Indonesia hanya dari volume yang masuk ke Jepang. Jumlah ini kecil dibandingkan Filipina dan Equador yang

memasok ke Jepang. Sampai saat ini pesaing terberat kita adalah Filipina yang eksportir terbesar ke Jepang, Hongkong dan China. Selain itu Indonesia menghadapi persaingan dari negara- negara Amerika Latin seperti Equador dan Costarica. ini umumnya memasok ke Amerika Serikat, Kanada dan negara-negara Eropa.

Yang perlu diperhatikan disini bahwa negara-negara eksportir utama telah memiliki kemampuan dalarn jenis yang disukai konrumen dunia. Sedangkan Indonesia masih hams kemampuannya untuk memproduksi cavendish yang disukai konsumen dunia.

EKSPORTIR

Indonesia memiliki sumberdaya yang baik dan cukup untuk bisa rnengembangkan jenis tersebut. bisa dilakukan jika para pelaku agribisnis kita mulai ekspor tersebut.

Indonesia

10.43% 0 0

Indonesia sebenarnya mempunyai potensi besar untuk meningkatkan produkri dan ekspor

mengingat keunggulan komperatif yang Keunggulan ini lain adanya iklirn yang mendukung, yang subur dan tersedianya tenaga kerja yang sehingga memungkinkan produksi dilakukan

tahun.

Dari peta perdagangan dunia terdapat tiga kawasan potensial untuk pemasaran ini yaitu Amerika Serikat, Kanada, Kawasan Eropa dan Jepang. Kawasan Amerika dan Kanada 30% dari total dunia, namun pertumbuhannya agak Untuk memasok ke kawasan ini Indonesia hams bersaing dengan pemasok dunia yang sudah seperti Equador, Costarica, Honduras, Colum- bia dan Filipina (ITC, 1997).

Prospek perdagangan di negara-negara Uni Eropa cukup baik bagi dunia mengingat pertumbuhan konsumsinya tinggi. Pada tahun 1987 volume negara-negara Uni Eropa adalah sebesar ton dan pada tahun 1996 volume meningkat menjadi ton. Kebutuhan konsumsi dunia pada tahun 1987 adalah ton sedangkan pada tahun 1996 meningkat menjadi ton (FAO, 1997). Data ini memberikan petunjuk penting kepada pelaku agribisnis bahwa prospek perdagangan dunia adalah cukup cerah bagi Indonesia. Para pelaku agribisnis perlu mengembangkan agribisnis di berbagai wilayah Indonesia yang cukup potensial seperti yang di bawah ini.

Potensi Lahan dan Lokasi Pengembangan

Hampir semua wilayah di Indonesia cocok untuk perkebunan tetapi pengembangan kornersial perlu rnemperhatikan yang cocok bagi pengembangan

peta Tndikatif Studi Tim dan (Puslittanak) dan Peta kornoditas Hortikultura, Direktorat Jenderal hampir semua

I I I I I

Equador

16,8570 0 46,6970 28,3370 25,5670

5. No 2 1999 Philipina

0 0

Thailand

0,1170

(6)

wilayah kepulauan di Indonesia untuk perkebunan Budidaya diarahkan kepada lokasi- lokasi seperti pada 7, masih lokasi yang lebih detail guna menentukan perencanaan

yang lebih seperti air dan sarana prasarana kebun. 7. Arah Pengembangan di Indonesia

No.

1 .

2.

Propinsi Aceh

Utara

Riau Jambi

Selatan Lampung Jawa Jawa Tengah Jawa Timur Bali Kalimantan

Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Sulawesi Tengah Irian Jaya

Lokasi

Aceh bagian timur

utara bagian timur Balai) Utara bagian (Sibolga-Padang Padang, Padang Panjang,

Riau Bagian Selatan (Rengat-Teluk Kuantan) Jambi, Muara Bulian, Panjang Sebagian besar Selatan Lampung Selatan, Lampung Tengah Serang, Rangkasbitung, Sukabumi,

Pemalang, Purwokerto, Cilacap, Kudus, Demak Malang dan Madura, Banyuwangi, Bondowoso Gianyar, Negara

Mempangah, Sanggau, Ketapang Pangkalanbun, Sampit, Kapuas

Pleihari, Kandangan Sekabung, Balikpapan, Samarinda

Watampone - Sinjai, Mamuju, Bodong Budong

Muna, Bo Epinang, Tinangea, Moramo Poso - Toli

-

Toli

Sorong, Merauke Ainaro, Same,

Sumber : Deptan - IPB, 1998

Mengingat yang paling membahayakan pada adalah Panama yang disebabkan oleh Fusarium sp, maka pengembangannya memperhatikan yang

daerah endemik sp.

Jika dikaitkan dengan yang belum dimanfaatkan pada tahun 1996 seluas 6.339.424 Ha maka untuk mengembangkan perkebunan sedang atau besar, disarankan diarahkan ke Propinsi Utara, Riau, Jawa Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara dan Timor Timur.

REFERENSI :

Departemen Pertanian RI. 1998. Analisa Investasi Disain Kerjasama Pengkajian Buah dengan Departemen Pertanian.

International Trade Centre (ITC). 1997. Market News Service (MNC). International Trade Centre Geneva.

Food Agriculture Organization (FAO). 1998 1997. World Development Report. Food Agriculture Organization.

Statistik. 1998. Ekspor, dan Hortikultura. Statistik. Jakarta.

1997. Analisa Pasar Komoditi Hortikultura. Departemen Pertanian

RI. Jakarta.

Gambar

Tabel 1. Perkembangan Produksi Pisang dari Negara-Negara Produsen Utama Dunia
Tabel 1. Memperlihat-
Tabel 3. Konsumsi, Produksi dan
Tabel 4. Perkembangan Ekspor Pisang dan Negara Tujuan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa suku bunga BI, Jumlah uang yang beredar, berpengaruh terhadap inflasi sedangkan pengeluaran pemerintah dan kurs tidak

Penerapan Metode Crank-Nicholson pada kasus adveksi-difusi 2D untuk proses sesaat dan kontinu dengan variasi nilai kecepatan dan koefisien difusi untuk waktu simulasi

Encephalopathy (BSE) pada sapi di Amerika Serikat sebagaimana dinyatakan pemerintah Amerika Serikat dan Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (Office International des Epizooties/

Maka dari itu, untuk memudahkan pengguna jasa ramalan akan di buat Aplikasi ramalan Bintang yang sifatnya interaktif yang dengan mudah pengguna dapat menyimpannya didalam

Peruntukan yang digunakan bagi membuat perolehan peralatan dan bahan menggunakan peruntukan yang diberikan oleh kerajaan. Sijil Pelepasan GST mestilah ditandatangani oleh

Gambar sebagai dasar kemampuan awal seorang pelaku animasi merupakan kunci kompetensi yang diakui oleh standar kompetensi nasional, juga oleh dunia industri,

Sama halnya dalam penentuan kristalinitas struktur dari material yang dihasilkan, terjadinya perbedaan morfologi permukaan pada material mangan oksida birnessite

Pelaksanaan Agunan Yang Diambil Alih (AYDA) di Bank Syariah Bukopin KC Sidoarjo belum sesuai dengan hukum Islam karena dalam praktiknya akad yang digunakan pada