• Tidak ada hasil yang ditemukan

5761772229. 5761772229

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "5761772229. 5761772229"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Prof. Dr. Maria Farida Indrati, S.H., M.H.

Prof. Dr. Maria Farida Indrati, S.H., M.H.

Lahir

: Solo, 14 Juni 1949

Alamat Rumah

: Jl. Margaguna I/1

Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

Alamat Kantor

: Mahkamah Konstitusi

Jl. Medan Merdeka Barat No. 6

Jakarta Pusat 10110

Jabatan

: Hakim Konstitusi pada

Mahkamah Konstitusi RI

Agama

: Katolik

Riwayat Pendidikan:

1. Sarjana Hukum Jurusan Hukum Tantra FHUI, Jakarta - 1975.

2. Pasca Sarjana Bidang Hukum Kenegaraan FHUI, Jakarta - 1997.

3. Doktor Bidang Hukum Kenegaraan FHUI, Jakarta - 2002. 4. Guru Besar Bidang Hukum Perundang-undangan FHUI, Jakarta - 2007.

5. Notariat Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta – (1976-1982).

6. Pendidikan Teknik Perundang-undangan (Legal Drafting) di Leiden, Negeri-Belanda, Agustus – Desember 1988.

7. Pendidikan Legislative Drafting, pada tanggal 24 Februari

7. Pendidikan Legislative Drafting, pada tanggal 24 Februari

s/d 3 Maret 2002, di Boston University School of Law, s/d 3 Maret 2002, di Boston University School of Law,

(2)

EKSISTENSI PERATURAN PEMERINTAH

EKSISTENSI PERATURAN PEMERINTAH

PENGGANTI UNDANG-UNDANG DALAM

PENGGANTI UNDANG-UNDANG DALAM

SISTEM PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA

SISTEM PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA

MAHKAMAH KONSTITUSI

MAHKAMAH KONSTITUSI

REPUBLIK INDONESIA

REPUBLIK INDONESIA

MATERI DISAMPAIKAN OLEH:

MATERI DISAMPAIKAN OLEH:

HAKIM KONSTITUSI

HAKIM KONSTITUSI

MARIA FARIDA INDRATI, S.

MARIA FARIDA INDRATI, S.

KEGIATAN CERAMAH DALAM RANGKA PENINGKATAN PENGETAHUAN TENAGA PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA TAHUN ANGGARAN 2011

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

JAKARTA, 27 APRIL 2011

(3)

PASAL 22 UUD 1945

PASAL 22 UUD 1945

(1) Dalam hal ihwal kegentingan yang

memaksa, Presiden berhak menetapkan

peraturan pemerintah sebagai pengganti

undang-undang.

(2) Peraturan Pemerintah itu harus mendapat

persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat

dalam persidangan yang berikut.

(4)

PENJELASAN PASAL 22 UUD 1945

PENJELASAN PASAL 22 UUD 1945

(SEBELUM AMANDEMEN)

(SEBELUM AMANDEMEN)

Pasal ini mengenai

noodverordeningsrecht

Presiden. Aturan sebagai ini memang perlu

diadakan agar supaya keselamatan negara dapat

dijamin oleh pemerintah dalam keadaan genting,

yang memaksa pemerintah untuk bertindak lekas

dan tepat. Meskipun demikian, pemerintah tidak

akan terlepas dari pengawasan Dewan Perwakilan

Rakyat. Oleh karena itu, peraturan pemerintah

(5)

SYARAT KEGENTINGAN MEMAKSA

SEBAGAIMANA YANG DIMAKSUD DALAM

PASAL 22 AYAT (1) UUD 1945

1. adanya keadaan yaitu kebutuhan mendesak untuk

menyelesaikan masalah hukum secara cepat berdasarkan

Undang;

2. Undang-Undang yang dibutuhkan tersebut belum ada sehingga terjadi

kekosongan hukum, atau ada Undang-Undang tetapi tidak memadai;

3. kekosongan hukum tersebut tidak dapat diatasi dengan cara membuat

Undang- Undang secara prosedur biasa karena akan memerlukan

waktu yang cukup lama sedangkan keadaan yang mendesak tersebut

perlu kepastian untuk diselesaikan.

[Vide Perkara Nomor: 138/PUU-VII/2009 perihal Pengujian Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi terhadap UUD 1945]

(6)

Peraturan Pemerintah Pengganti

Undang-Undang (Perpu):

Bukan oleh DPR, karena:

diputuskan dalam waktu lama melalui

rapat-rapat

Oleh karena

kebutuhan hukum

secara

cepat/

mendesak

untuk menyelesaikan

persoalan

negara

(7)

Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-Undang:

hak Presiden;

norma hukum baru, yang lahir sejak disahkan;

sah dan berlaku seperti Undang-Undang;

menimbulkan:

a. status hukum baru;

b. hubungan hukum baru;

c. akibat hukum baru.

[Vide Perkara Nomor: 138/PUU-VII/2009 perihal Pengujian Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang-Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002

(8)

KEKUATAN MENGIKAT

Perpu

=

Undang-Undang

MK berwenang : menguji Perpu terhadap UUD 1945

sebelum adanya penolakan/persetujuan DPR;

setelah adanya persetujuan DPR karena

Perpu tersebut telah menjadi Undang-Undang.

[Vide Perkara Nomor: 138/PUU-VII/2009 perihal Pengujian Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang-Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002

(9)

TAP MPRS NOMOR: XX/MPRS/1966

TAP MPRS NOMOR: XX/MPRS/1966

MEMORANDUM DPR-GR MENGENAI SUMBER TERTIB HUKUM

MEMORANDUM DPR-GR MENGENAI SUMBER TERTIB HUKUM

REPUBLIK INDONESIA DAN TATA URUTAN PERATURAN

REPUBLIK INDONESIA DAN TATA URUTAN PERATURAN

(10)

TATA URUTAN PERATURAN

PERUNDANG-UNDANGAN

Ketetapan MPR Nomor 3 Tahun 2000 tentang

Sumber Hukum dan Tata Urutan Peraturan

Perundang-undangan

Pasal 2:

1. UUD 1945

2. TAP MPR

3. UU

4. PERPU

5. PP

6. KEPPRES

7. PERDA

Pasal 4 ayat (2):

(11)

TATA URUTAN PERATURAN

TATA URUTAN PERATURAN

PERUNDANG-UNDANGAN

PERUNDANG-UNDANGAN

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan

Peraturan Perundang-undangan

Pasal 7 ayat (1):

Pasal 7 ayat (1):

Jenis dan hierarki Peraturan Perundang-undangan adalah sebagai berikut:

Jenis dan hierarki Peraturan Perundang-undangan adalah sebagai berikut:

a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

(12)

Pasal II Aturan Tambahan:

Dengan ditetapkannya perubahan

Undang-Undang Dasar ini, Undang-Undang-Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945

terdiri atas Pembukaan dan pasal-pasal.

Undang-Undang Dasar 1945

(13)

KEWENANGAN MAHKAMAH KONSTITUSI

(1) Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat

(1) Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat

pertama

pertama

dan

dan

terakhir

terakhir

yang putusannya bersifat

yang putusannya bersifat

final

final

untuk menguji undang-undang terhadap Undang-Undang

untuk menguji undang-undang terhadap Undang-Undang

Dasar, memutus sengketa kewenangan lembaga negara

Dasar, memutus sengketa kewenangan lembaga negara

yang kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang

yang kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang

Dasar, memutus pembubaran partai politik, dan

Dasar, memutus pembubaran partai politik, dan

memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum.

memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum.

(2) Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan atas

(2) Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan atas

pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai dugaan

pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai dugaan

pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden

pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden

menurut Undang-Undang Dasar.

menurut Undang-Undang Dasar.

(14)

KEWENANGAN & KEWAJIBAN MAHKAMAH KONSTITUSI

KEWENANGAN & KEWAJIBAN MAHKAMAH KONSTITUSI

MENURUT PASAL 10 UU NO. 24/2003

MENURUT PASAL 10 UU NO. 24/2003

(1)

(1) Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat

pertama

pertama

dan dan

terakhir

terakhir

yang yang putusannya bersifat

putusannya bersifat

final

final

untuk: untuk:

- menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;- menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

- memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh Undang-- memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

- memutus pembubaran partai politik; dan - memutus pembubaran partai politik; dan

- - memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum. memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum.

(2)

(2) Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan atas pendapat DPR bahwa Presiden dan/atau Wakil Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan atas pendapat DPR bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden diduga telah melakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap negara,

Presiden diduga telah melakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap negara,

korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, atau perbuatan tercela, dan/atau tidak lagi

korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, atau perbuatan tercela, dan/atau tidak lagi

memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden sebagaimana dimaksud dalam

memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden sebagaimana dimaksud dalam

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

(3) atau penyuapan sebagaimana diatur dalam

atau penyuapan sebagaimana diatur dalam

undang-undang. undang-undang.

- tindak pidana berat lainnya adalah tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) - tindak pidana berat lainnya adalah tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima)

tahun atau lebih. tahun atau lebih.

-- perbuatan tercela adalah perbuatan yang dapat merendahkan martabat Presiden dan/atau Wakil perbuatan tercela adalah perbuatan yang dapat merendahkan martabat Presiden dan/atau Wakil

(15)

Perkembangan Wewenang dari Pasal

Perkembangan Wewenang dari Pasal

236C Perubahan UU 32 Tahun 2004

236C Perubahan UU 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah:

tentang Pemerintahan Daerah:

Penanganan sengketa hasil penghitungan

Penanganan sengketa hasil penghitungan

suara pemilihan kepala dan wakil kepala

suara pemilihan kepala dan wakil kepala

daerah oleh Mahkamah Agung dialihkan

daerah oleh Mahkamah Agung dialihkan

kepada Mahkamah Konstitusi paling lama

kepada Mahkamah Konstitusi paling lama

18 (delapan belas) bulan sejak

18 (delapan belas) bulan sejak

Undang-Undang ini diundangkan.

Undang ini diundangkan.

PERKEMBANGAN WEWENANG

PERKEMBANGAN WEWENANG

MAHKAMAH KONSTITUSI

(16)

16

SEKIAN

SEKIAN

DAN

DAN

TERIMA

TERIMA

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari ini Jumat tanggal enam bulan Nopember tahun Dua ribu lima belas (06-11-2015) bertempat di Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kota Medan, dimulai pukul 11.00 WIB s.d. 12.00

Apabila saudara tidak hadir sesuai jadwal yang telah ditetapkan, maka kami anggap saudara mengundurkan diri dan pelelangan kami lanjutkan untuk proses sesuai ketentuan

The symptoms of anxiety, physical or otherwise, that are obvious are usually the type that manifest only once the problem is a major concern and not during the early stages,

Keefektifan ekstrak daun sirih hutan dalam mengendalikan hama kutu daun persik dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah karena senyawa bahan aktif

Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 126 Tahun 2016 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana pada Perguruan Tinggi Negeri sebagaimana

Perangkat Daerah dan Peraturan Kepala BKPM Nomor 7 Tahun 2016 tentang Penetapan Hasil Pemetaan Urusan Pemerintahan Daerah Di Bidang Penanaman Modal serta Peraturan Menteri Dalam

Pengguna dapat mengakses Exelsa dengan mudah baik dari luar kampus maupun menggunakan fasilitas kampus karena Exelsa merupakan sebuah e-learning yang berupa

Sehubungan hal tersebut, perlu ditetapkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat tentang Retribusi Jasa Pelayanan Industri Kecil Menengah yang dikenakan atas penggunaan sarana