TUGAS AKHIR
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI PADA PT. TOR GANDA MEDAN
OLEH :
GRACE V HUTAPEA 112103052
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
2014
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dimana atas dan rahmat
karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir
ini dengan baik.
Tugas akhir yang berjudul “PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN
TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI PADA PT.TOR GANDA
MEDAN merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam menyelesaikan
pendidikan Diploma III Program Studi Kesekretariatan Universitas Sumatera
Utara.
Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini tidak luput atas bimbingan dan
pengarahan dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikanTugas
Akhir ini dengan baik. Menyadari akan hal tersebut, maka dengan segala
kerendahan hati penulis menyanpaiknan rasa terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, Msc (CTM),
Sp.A(K) selaku Rektor Universitas Sumatera Utara
2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak selaku Dekan
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
3. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM, selaku Ketua
Program Studi DIII Kesekretariatan yang telah banyak memberikan
saran-saran serta petunjuk dan bimbangan kepada penulis.
4. Ibu Magdalena L L. Sibarani, SE, M.Si, selaku sekretaris Program Studi DIII Kesekretariatan.
5. Dra Ulfa MSi selaku Dosen pembimbing yang banyak meluangkan
waktu dalam memberikan bimbingan dan masukan serta
pengarahan kepada penulis selama menyelesaikan Tugas Akhir ini.
6. Terkhusus untuk orangtua tercinta ayahanda Ir S.M Hutapea dan
dorongan, semangat dan doa yang tulus serta materi sehingga
penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini sampai selesai.
7. Untuk kakak dan adik kesayangan yang banyak membantu dan
memberikan dorongan dan semangat kepada penulis.
8. Terimakasih kepada Josua Alexander Damanik yang selalu
mendoakan dan memberikan motivasi kepada Penulis.
9. Kepada Ibu Elisabet, Ibu Omas, Ibu Lamaria, dan Pak Gopen
selaku mentor magang di PT. Tor Ganda Medan.
10. Pak Tolopan Sinaga selaku Asman SDM dan Ibu Rostiwati selaku
HRD yang sangat membantu dalam memberikan data dan
pengarahan selama melaksanakan magang di PT Tor Ganda
Medan.
11. Kepada kawan seperjuangan Novitasari yang selalu mendukung
dalam segala hal.
Akhirnya dengan kerendahan hati,penulis mempersembahkanTugas Akhir
ini agar dapat bermanfaat dan membantu semua pihak yang
memerlukannya.
Medan, 14 Juli 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR ... vi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 2
C. Tujuandan Manfaat Penelitian ... 2
D. Jadwal Penelitian dan sistematika penulisan... E. Jadwal Penelitan ... 4
F. Sumbe Data ... 4
G. Sistematka Penelitian ... 5
BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI ... 6
A. Sejarah Ringkas PT. Tor Ganda ... 6
B. Struktur Organisasi ... 10
C. Job Desription ... 13
D. Kinerja Usaha Terkini ... 21
E. Rencana Kegiatan ... 22
BAB III PEMBAHASAN ... 24
A. Pengertian Kepemimpinan ... 24
B. Gaya Kepemimpinan ... 25
C. Pengertian Motivasi ... 27
E. Usaha Pemimpin Terhadap Motivasi ... 30
F. Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi Kerjapada PT Tor Ganda ... 31
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 34
A. Kesimpulan ... 34
B. Saran ... 35
DAFTAR TABEL
NO Judul Halaman
DAFTAR GAMBAR
NO Judul Halaman
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Beberapa pengertian pemimpin menurut para ahli adalah sebagai berikut:
Pemimpin adalah merupakan inisiator, motivator, stimulator, dinamisator, dan
inovator dalam organisasi (Kartono, 2006 : 10). Pemimpin seseorang yang karena
kecakapan–kecakapan pribadinya dengan atau tanpa pengangkatan resmi dapat
mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya untuk mengarahkan upaya bersama
kearah pencapaian sasaran–sasaran tertentu (Winardi, 2000 : 2). Menurut Terry
dan Frankin mendefinisikan pemimpin dengan hubungan dimana seseorang
(pemimpin) mempengaruhi orang untuk mau bekerja sama melaksanakan tugas–
tugas yang saling berkaitan guna mencapai tujuan yang diinginkan organisasi atau
kelompok (Yuli, 2005 : 166).
Menurut (Nawawi, 2003:113), gaya kepemimpinan diartikan sebagai
perilaku atau cara yang dipilih dan dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi
pikiran, perasaan, sikap dan perilaku para anggota organisasi/bawaha nnya. Gaya
kepemimpinan merupakan norma perilaku orang lain, atau dapat pula dikatakan
bahwa kepemimpinan adalah suatu pola perilaku konsisten yang ditunjukkan dan
diketahui oleh pihak lain ketika serang pemimpin berusaha mempengaruhi
kegiatan-kegiatan orang lain. Seorang pemimpin mempunyai kapasitas untuk
membaca situasi yang dihadapinya dan menyesuaikan gaya kepemimpinannya
sesuai dengan situasi tersebut, meskipun penyesuaian ini hanya bersifat
sementara. Setiap pemimpin mempunyai sifat, kebiasaan, watak dan kepribadian
sendiri yang unik/ khas, sehingga tingkah laku dan gayanya membedakan dari
pemimpin yang lain.
Kesuksesan atau kegagalan suatu organisasi ditentukan oleh banyaknya
hal, salah satunya adalah gaya kepemimpinan yang dibangun di dalam organisasi
tersebut. Kepemimpinan dapat dikatakan sebagai cara dari seorang pemimpin
dalam mengarahkan, mendorong, dan mengatur seluruh unsur-unsur dalam
dapat menemukan dan menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan
organisasi dan bawahan yang dipimpinnya. Untuk memimpin sekelompok
manusia tertentu akan berbeda dengan memimpin sekelompok manusia lainnya.
Salah satu diantara sekian banyak kriteria pemimpin yang sukses adalah
apabila pemimpin tersebut mampu menjadi creator (pencipta) dan motivator
(pendorong) bagi bawahannya dengan menciptakan suasana dan budaya kerja
yang dapat memacu peningkatan semangat kerja karyawannya. Pemimpin perlu
berupaya untuk memotivasi karyawannya agar bekerja dengan baik. Apabila
motivasi kerja karyawan rendah maka kinerja karyawan akan rendah seakan-akan
mereka kurang mampu melaksanakan kegiatan. Motivasi dan pembangkitan
motivasi merupakan sebuah fungsi manajemen yang penting untuk dilakukan.
Motivasi juga menggambarkan hubungan antara harapan dan tujuan dengan hal
yang dilakukan untuk mendorong seseorang melakukan sesuatu dengan motivasi
yang bersifat positif dan negative yang dapat digunakan seorang pemimpin agar
karyawan mau bekerja giat dan optimal untuk mencapai tujuan perusahaan.
Motivasi kerja merupakan keadaan dalam diri pribadi seseorang yang
mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan – kegiatan tertentu guna
mencapai tujuan (Yuli 2005 :142).
Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya dan
potensi bawahan, agar mau bekerjasama secara produktif berhasil mencapai dan
mewujudkan tujuan yang telah ditentukanv dan motivasi tidak hanya berwujud
ekonomis ysng bersifat materil saja (berbentuk uang) akan tetapi motivasi
karyawan juga dipengaruhi oleh factor- factor akan keberhasilan pelaksanaan
dalam bekerja, pengakuan akan keberhasilan dalam bekerja, tanggung jawab, dan
pengembangan pegawai.
PT. Tor Ganda Medan merupakan salah satu perusahaan swasta, yang
bergerak di bidang kelapa sawit, setiap pemimpin didalam suatu perusahaan pasti
memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda satu dengan yang lainnya. Setiap
pemimpin perlu berupaya untuk memotivasi karyawannya agar bekerja dengan
baik. Apabila motivasi kerja karyawan rendah maka kinerja karyawan akan
merupakan sebuah fungsi manajemen yang penting untuk dilakukan oleh sebuah
perusahaan. Motivasi juga menggambarkan hubungan antara harapan dan tujuan
dengan hal yang dilakukan untuk mendorong seseorang melakukan sesuatu
dengan motivasi yang bersifat positif dan negatif yang dapat digunakan seorang
pemimpin agar karyawan mau bekerja giat dan optimal untuk mencapai tujuan
perusahaan. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk menyelesaikan
Tugas Akhir dengan judul “ PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN
TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI PADA PT. TOR GANDA
MEDAN”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka masalah yang
menjadi objek dalam penelitian dirumuskan sebagai berikut : apakah gaya
kepemimpinan yang diterapkan berpengaruh terhadap motivasi kerja pegawai di
PT Tor Ganda?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Salah satu syarat menyelesaikan pendidikan di Universitas Sumatera Utara
Fakultas Ekonomi Program Studi Diploma III Kesekretariatan.
2. Untuk menganalisis gaya kepemimpinan yang diterapkan di perusahaan
dan bagaimana pengaruhnya terhadap motivasi kerja pegawai pada PT Tor
Ganda.
Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :
1. Bagi peneliti, untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai
pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja pegawai pada PT.
Tor Ganda.
2. Dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan untuk meningkatkan
3. Bagi calon peneliti selanjutnya, dapat digunakan sebagai bahan
perbandingan dalam melakukan penelitian mengenai pengaruh gaya
kepemimpinan terhadap motivasi kerja pegawai pada PT. Tor Ganda.
D. Jadwal Penelitian dan Sistematika Penulisan 1. Jadwal Penelitian
Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis membuat jadwal penelitian
agar waktu bisa diatur dengan baik sehingga penulisannya bisa diselesaikan tepat
waktu. Kegiatan dimulai dari pengajuan judul, kegiatan survey, dan pelaksanaan
bimbingan untuk pengolahan data serta pelaporan bimbingan untuk penulisan
Tugas Akhir. Untuk lebih jelasnya jadwal penelitian ini dapat dilihat pada Tabel
1.1 :
Tabel 1.1.
Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir
No. Keterangan Maret April Juni
1. Persiapan
2. Pengumpulan data 3. Penulisan laporan Sumber Penulis (2014)
2. Sumber Data
Sumber data yang menjadi pedomanbagi penulis dibagi menjadi dua
sumber, yaitu :
a. Data Primer
Yaitu data yang diperoleh dengan cara mendatangi langsung ke objek
penelitian, dimana dua yang diperoleh langsung dari lapangan melalui
wawancara dan tanya jawab.
b. Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh dari sumber – sumber lain dalam bentuk
laporan yang diambil dari perusahaan maupun dari luar perusahaan,
seperti buku – buku, internet, dan media lannya yang relevan dengan
masalah yang di teliti.
3. Sistematika Penulisan.
Tugas Akhir ini dibagi atas empat bab dan setipa bab nya dibagi atas beberapa sub
bab antara lain :
Bab I : PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang, permasalahan, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan rencana yang terdiri darijadwal
survei/observasi dan renana isi.
Bab II : PROFIL INSTANSI
Bab ini menguraikan tentang sejarah ringkas instansi, struktur organisasi,
job description, kegiatan usaha, kinerja usaha terkini, dan rencana kegiatan.
Bab III : PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan tentang pengertian pengaruh gaya kepemimpinan
terhadap motivasi kerja pegawai pada PT. Tor Ganda Medan.
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini berisikan kesimpulan dan saran tentang pengaruh gaya
BAB II
PROFIL INSTANSI
A. Sejarah Ringkas PT. Tor Ganda
PT.To r Ganda ya ng berd ir i pada t ahun 197 9 ada la h perusaha an
ya ng bergerak pada bisnis perkebunan kelapa sawit dan industrinya.
Kantor pusat berada di Jl. Abdullah Lubis No 26 Medan. Pada saat ini
memiliki perkebunan di Riau yang berada di Kabupaten Rokan Hulu.
a. Kabupaten Labuhan Batu Utara
Kebun Tahuan Ganda dibuka tahun 1979 berlokasi di desa Aek Korsik
Kecamatan Aek Kuo dengan luas areal 8512 Ha (HGU
No.24/HGU/BPN/2003). Kebun ini memiliki 1 (satu) Unit PKS dengan
kapasitas 60 ton / jam yang sumber bahan bakunya disamping dari
kebu n se nd ir i ka mi juga me ner ima TBS dari mas yarakat sek it ar Kebun.
b. Kabupaten Labuhan Batu Selatan
Kebun Sibisa Mangatur dibuka tahun 1980 berlokasi di desa Torganda,
Kecamatan Torganda, dengan luas areal 9348,62 Ha (HGU No.56
/HGU/BPN/1995). Kebun ini juga memiliki 1 (satu) Unit PKS dengan
kapasitas 60 ton / jam yang sumber bahan bakunya disamping dari kebun sendiri kami juga menerima TBS dari masyarakat sekitar Kebun.
Bedasarkan Akte Notaris Agoes Salim No. 70 tahun 1979, PT. Tor Ganda
didirikan pada tanggal 31 Desember 1979 yang disahkan oleh Mentri
Kehakiman RI dengan surat Keputusan No. Y.A.S/A29/II tanggal 03 Oktober
Dasar perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan yang terakhir
adalah dengan Akte Notaris No. 10 tanggal 13 Juli 1990 oleh Notaris Leo
Hutabarat,SH mengenai perubahan Anggaran Dasar atas penambahan modal
dasar perseroan.
Sesuai dengan pasal 2 Akte pendirian perusahaan, ruang lingkup kegiatan
perusahaan adalah :
a. Mengembangkan perkebunan, pertanian, dan perikanan.
b. Menjalankan usaha pemborong bangunan, jembatan, jalan, irigasi,
pemasangan instalasi air dan listrik.
c. Perdagangan umum termasuk ekspor, impor, investasi, grosir,
distribusi, dan eceran.
d. Menjalankan usaha industry dalam arti yang seluas-luasnya.
Adapun hasil usaha yang mendatangkan penghasilan lebih besar adalah
diperoleh dari perkebunan kelapa sawit, yang kemudian tandan buah kelapa sawit
itu diolah menjadi minyak sawit CPO (Crude Palm Oil) dan inti kelapa sawit (Palm Kernel) serta menjual produknya secara lokal.
PT. Tor Ganda mempunyai tiga belas perkebunan , yaitu :
1) Kebun Sibisa Mangatur
2) Kebun Tahuan Ganda
3) Kebun Rantau Kasai
4) Kebun Patogu Janji
5) Kebun Bukit Harapan I
6) Kebun Bukit Harapan II
7) Kebun Karya Perdana
8) Kebun Parsub
9) Kebun Tambusai Timur
10) Kebun Batang Kumu
11) Kebun Maju Bersana
13)Kebun Kelompok Tani Siaga Makmur
Dan pada tahun 2005 yang lalu PT. Tor Ganda membuka tiga perkebunan baru di
Sulawesi , yaitu :
1) Kebun Wiwirano
2) Kebun Kolaka dan
3) Kebun Pasir Pangarayan
PT. Tor Ganda juga telah banyak membantu pemerintah dalam berbagai
bidang antara lain :
1. Pendidikan
PT. Tor Ganda telah mendirikan TK, SD, SLTP, SMA, STM, SMIP,
LKP/BLK dan sebuah Universitas Satya Negara Indonesia di Jakarta.
Unit-Unit pendidikan di daerah yang belum dapat dijangkau oleh Pemerintah yang
tergabung dalam wadah Yayasan Perguruan Indonesia Membangun (YAPIM)
yang telah berdiri di beberapa Kabupaten seperti:
a. Yapim Air Bersih, Medan
b. Yapim Belawan, Mabar
c. Yapim Tanjung Anom
d. Yapim Sibiru-biru, Delitua
e. Yapim Batang Kuis, Tanjung Morawa
f. Yapim Tembung, Sei Rotan
g. Yapim Marelan
h. Yapim Tebing
i. Yapim Lima Puluh
j. Yapim Merek, Tanah Karo
k. Yapim Simpang Kawat, Kisaran
l. Yapim Perdagangan
m. Yapim Bragas, Paluta
o. Yapim Rantau prapat
p. Yapim Laguboti
q. Yapim Pasir Putih Rantau Kasai
Sebagai informasi untuk saat ini seluruh biaya operasional unit sekolah tersebut
masi di subsidi oleh PT. Tor Ganda.
2. Kesehatan
PT. Tor Ganda mendirikan Rumah Bersalin di Ciputat Jawa Barat, Rumah
Sakit Ibu dan Anak di Pondok Bambu Jakarta Timur, dan rencanannya akan
mendirikan Rumah Sakit berlantai 4 (empat).
3. Olahraga
PT. Tor Ganda telah mengelola sebuah Sport Center yang terdiri dari
Fitnes Center (dilengkapi dengan sauna), kolam renang, 3 unit lapangan teknis
dan sebuah gedung serba guna untuk ruangan pertemuan maupun lapangan
olahraga, basket, voli, dan bulu tangkis dikawasan Karang Tengah , Cileduk, Tanggerang Jawa Barat.
4. Kerohanian
PT. Tor Ganda telah membangun beberapa Gereja dan Mesjid di berbagai daerah di Indonesia.
a. Bantuan Rutin Perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw , Isra
Miraj, Hari Natal dan Tahun Baru, berupa dukungan moril maupun
materil, khususnya untuk masyarakat tempatan.
b. Untuk Program Kerohanian kami sudah memberangkatkan
beberapa anggota masyarakat sekitar (tempatan) untuk
memunaikan Ibadah Haji yang kami selenggarakan setiap
5. Kebudayaan
PT. Tor Ganda telah mendirikanRumah Persakitan (tempat penyimpanan
benda-benda antik produk kebudayaan Batak) di Parsambial, Kecamatan Silaen
Tapanuli Utara, mendirikan Ruma Antik di kota Pinang-Labuhan Batu, dan
mendirikan Rumah Gorga Mangampu Tua di Tanjung Duren-Jakarta Barat dan
Duren Sawit-Jakarta Timur.
Visi utama perusahaan dirumuskan sebagai berikut: “Menjadikan Panca
Putra Ganda Group dalam hal ini yang menangani perkebunan kelapa sawit ( PT.
Tor Ganda Medan) dalam program jangka menengah, menyediakan stok minyak
kelapa sawit untuk kebutuhan pasar domestik dalam bentuk produksi minyak
goreng, dan dalam program jangka panjang, memasuki pasar global (eksport).
Visi kedua adalah menjadikan Pancaputra Ganda menjadi salah satu
perusahaan yang terdepan yang dapat memimpin sejumlah perusahaan kelapa
sawit yang ada di Indonesia, bukan hanya dalam hal produksi dan pengolahan namun juga di bidang manajemen organisasi perusahaan.
Sedangkan misi utama perusahaan adalah menjadi perusahaan yang dapat
berjalan dengan lancar dan sukses serta dapat menjadi perusahaan yang sangat maju sesuai dengan yang diproduksi perusahaan.
B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi sudah dapat dipastikan mempunyai tujuan untuk
mencapai tujuan perusahaan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang
diperlukan adanya pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang
tercermin dalam struktur organisasi. Suatu struktur organisasi perusahaan yang
telah disusun biasanya mencerminkan garis-garis otorisasi, dan tanggung jawab
yang akan dilaksanakan oleh para anggota organisasi tersebut. Tanggung jawab
secara keseluruhan akhirnya tertumpu pada pucuk pimpinan perusahaan yang
dengan harapan agar tujuan perusahaan dapat tercapai secara tepat guna dan
berhasil guna.
Struktur organisasi mempunyai tiga fungsi yaitu :
1. Menciptakan kesuksesan bagi suatu bisnis, dengan memiliki struktur
organisasi kita telah berimajinasi seperti apa bisnis kita dimasa mendatang.
2. Memudahkan pemngembangan sumber daya manusia, dengan struktur
organisasi kita mampu melihat bagian-bagian mana saja yang nantinya
membutuhkan SDM dan dapat menempatkannya sesuai dengan
keahliannya.
3. Fungsi delegasi yaitu dengan struktur organisasi kita bisa dengan mudah
melakukan pelimpahan pekerjaan atau wewenang kepada orang yang
tepat.
Struktur organisasi PT. Tor Ganda didasarkan pada hasil pemikiran dan
pertimbangan atasa sifat usaha perusahaan, kondisi organisasi yang sedang
berjalan, serta mengolah informasi dari staf inti perusahaan. Kegiatan utama pada perusahaan ini dibagi dalam dua kelompok, yaitu :
1. Kegiatan di Kantor Direksi.
C. Job Description
Adapun tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari masing-masing
bagian struktur organisasi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Dewan Komisaris
Dewan komisaris merupakan pimpinan tertinggi di perusahaan, diantara
semua laporan mengenai operasi perusahaan harus diserahkan kepada komisaris. Tugas wewenang, dan tanggung jawab Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
a. Menyetujui rencana-rencana yang dilakukan.
b. Menciptakan pelaksanaan kerja dan pelaksanaan operasi
perusahaan.
c. Mengevaluasi tentang hasil yang diperoleh perusahaan.
d. Komisaris bersama-sama maupun masing-masing setiap saat
berhak untuk memeriksa surat-surat pembukuan, memeriksa dan
mencocokkan keadaan uang kas dan sebagainya, serta mengetahui
segala tindakan yang telah dijalankan. Dewan
e. Menetapkan tujuan perusahaan dan politik dagang yang akan
dilaksanakan.
2. Direktur Utama
Direktur Utama membawahi langsung Direksi Komersil/Umum dan
Direktur Produksi yang bekerja dalam suatu lembaga. Direksi Utama juga
membawahi Internal Audit dan Sekretaris. Adapun tugas, wewenang, dan
tanggung jawab Direktur Utama adalah sebagai berikut :
a. Merencanakan langkah-langkah yang harus dilaksanakan oleh
b. Mengadakan pengawasan terhadap pelaksanan rencana dan
mengevaluasi hasil yang telah ditetapkan
c. Mengadakan koordinasi terhadap bawahan dari seluruh departemen
agar terjalin kerjasama yang baik sehingga mempermudah
pencapaian tujuan perusahaan.
d. Menetapkan kebijakan perusahaan didalam operasinya sesuai
dengan yang telah ditetapkan oleh Dewan Komisaris.
3. Internal Audit
Internal Audit di pegang oleh Auditor Intern. Adapun tugas Auditor
Intern tersebut adalah memeriksa dan mengevaluasikan memadai atau tidaknya
pengendalian intern perusahaan dan membuat rekomendasi peningkatannya.
Auditor Intern bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama atas
pengendalian intern perusahaan karena Direktur Utama merupakan pihak utama
yang bertanggung jawab atas pengendalian intern perusahaan.
4. Sekretaris
Sekretaris bertanggung jawab atas seluruh aktivitas perusahaan yang
berhubungan dengan kegiatan surat-menyurat, pengekspedisiannya, mengigatkan
direksi atas perjanjian dengan langganan, mencatat pesanan langganan selama
direksi berada ditempat, menerima atau mengirim phone atas instruksi direksi
tersebut.
5. Direktur Komersil/Umum
Direktur Komersil/Umum bertugas untuk melaksanakan kebijaksanaan
dan tugas yang meliputi bagian proyek, bagian personalia/umum, bagian
pembelian, bagian penjualan, bagian anggaran, dan bagian keuangan serta
a. Merencanakan, mengkoordinasikan, menyatakan, dan
mengendalikan SDM perusahaan untuk mencapai sasaran
usaha baik jangka panjang maupun jangka pendek sesuai
dengan ketentuan Akte pendirian ataupun keputusan Dewan
Komisaris.
b. Bertanggung jawab atas pengamanan investasi perusahaan.
c. Mengatur kegiatan bidang hukum dan hubungan masyarakat
yang berkaitan dengan kontrak-kontrak perusahaan dengan
pihak luar.
d. Menentukan kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan
kepemimpinan (leader ship) dan pengelolaan (manajemen)
e. Membuat anggaran perusahaan yang dibutuhkan perusahaan
yang berkaitan dengan operasi keuangan pemasaran dan
pengadaaan untuk mencapai sasaran jangka pendek dan jangka
panjang perusahaan.
f. Mengurus seksi tenaga kerja.
g. Mengembangkan program pendidikan dan latihan pegawai.
6. Direktur Produksi
Direktur Produksi bertugas dan bertanggung jawab :
a. Membantu Direksi Uama dan mewakili perusahaan keluar,
apabila Direktur Umum berhalangan.
b. Melaksanakan manajemen perkebunan, meliputi administrasi
dan teknis tanaman.
c. Mengadakan hubungan kepada pembeli mengenai
barang-barang yang dikembalikan oleh si pembeli dan meminta
persetujuan dari Direktur Umum.
d. Membuat catatan mengenai pesanan-pesanan sehingga dapat
e. Mengawasi dan menyetujui surat keluar.
f. Mengkoordinasi pelaksanaan dan rencana kegiatan perusahaan.
g. Bertanggung jawab atas pengadaan bahan, peralatan serta
kebutuhan beras karyawan.
7. Bagian Proyek
Bagian Proyek mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
a. Mengawasi proyek-proyek yang dilakukan oleh perusahaan.
b. Mengawasi bahan-baan yang masuk dan yang akan digunakan
untuk keperluan proyek.
c. Mengawasi para pekerja yang ada di proyek.
8. Bagian Akuntansi dan Keuangan
Bagian Akuntansi dan Keuangan bertugas dan bertanggung jawab :
a. Melaksanakan kebijakan yang ditetapkan Direktur Komersil
dan Keuangan yang meliputi perencanaan, pengarahan, dan
pengawasan dibidang keuangan system informasi akuntansi,
perpajakan, dan asuransi secara keseluruhan.
b. Mengkoordinasi dan mengarahkan pelaksanaan penyusunan
laporan keuangan perusahaan dan laporan manajemen secara
keseluruhan.
c. Mengkoordinasi, menindak-lanjuti saran perbaikan yang
diajukan atau kebijakan management, aspek operasi, dan
akuntansi.
d. Membantu akuntan pabrik untuk mempersiapkan data
sehubungan dengan pelaksanaan umum laporan keuangan
9. Bagian Pembelian
Tugas dan tanggung jawab Bagian Pembelian adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan kebijakan yang meliputi perencanaan dan
pengelolaan yang berkaitan dengan pengadaan barang dan jasa keperluan perusahaan.
b. Memberikan pertanggung jawaban terhadap jalannya program
pengadaan barang dan jasa kepada atasan.
10. Bagian Penjualan
Bagian Penjualan mempunyai tugas dan tanggung jawab :
a. Mengurus surat-surat pesanan yang diterima dari langgan.
b. Mengawasi pesanan dan pembuatan tanggal pengiriman pembelian.
11. Bagian Anggaran
Tugas dan tanggung jawab Bagian Anggaran meliputi :
a. Melaporkan anggaran kepada pimpinan
b. Membandingkan anggaran denga realisasi sehingga diketahui
surplus atau defisit anggaran perusahaan.
c. Mengkoordinir dan menyusun anggaran perusahaan mencakup
anggaran pendapatan dan pengeluaran.
12. Bagian Personalia / Umum
Tugas dan tanggung jawab Bagian Personalia/Umum meliputi :
a. Mengkoordinasikan bawahann sehingga segala pekejaan yang
b. Melaksanakan kebijakan Direksi untuk menyediakan tenaga
kerja yang cakap dan terampil sesuai kebutuhan perusahaan.
c. Melaksanakan pendidikan dan bimbingan karyawan untuk
meningkatkan mutu pegawai sesuai dengan bidangnya.
13. Bagian Tanaman
Tugas dan tanggung jawab Bagian Tanaman meliputi :
a. Mengkoordinasi seluruh aldeling.
b. Membuat laporan bulanan kepada Direktur Produksi.
14. Bagian Teknik/Teknologi
Adapun tugas dan wewenang serta tanggung jawabnya adalah sebagai
berikut :
a. Melaksanakan tugas dan kebijakan daministrasi yang meliputi
perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan kegiatan-kegiatan
yang berkenaan dengan perbaikan fasilitas kebun reparasi pabrik
dan alat-alat listrik serta transportasi.
b. Menerima tugas dan bimbingan serta bertanggung jawab kepada
Direktur Produksi.
c. Mengevaluasi rencana kerja dan program kegiatan yang dianjurkan
oleh unit kebun sebelum diusulkan untuk pengesahan
pelaksanaannya.
d. Mengkoordinir dalam mengarahkan sususnan dan prasarana
produk perusahaan agar tujuan program kerja tercapai efektif dan
15 Bagian Pengembangan
Tugas dan wewnang serta tanggung jawab Bagian Pengembangan
adalah :
a. Mengetahui keadaan hutan yang ada hubungan dengan perluasan perkebunan.
b. Memenuhi kebutuhan pabrik akan bahan baku sesuai dengan
kesanggupan pengambilan dan kesanggupan hutan.
c. Menjalin kerja sama dengan Dinas Kehutanan setemat dan instansi
lain yang terkait.
16. Seksi Keuangan Pajak / Asuransi
Tugas Seksi Keuangan Pajak / Asuransi meliputi :
a. Mengurus masalah pembukuan secara keseluruhan.
b. Bertanggung jawab atas pengawasan secara menyeluruh mengenai
realisasi anggaran.
17. Kasir
Tugas Kasir adalah sebagai berikut :
a. Mencatat penerimaan dan pengeluaran uang perusahaan.
b. Menyimpan uang perusahaan.
c. Mengecek atau memeriksa kebenaran dari pengeluaran uang
perusahaan yang akan dikeluarkan.
18. Seksi Penjualan
Tugas Seksi Penjualan adalah :
a. Mengatur dan mengelola segala yang berhubungan dengan
b. Meminta persetujuan pemebelian dari Bagian
Personalia/Umum
19. Seksi Penagihan
Adapun tugas Seksi Penagihan sebagai berikut :
a. Menagih piutang atas penjualan yang telah dilakukan.
b. Mencatat dan membukukan tagihan-tagihan perusahaan yang ditagih dari para debitur.
20. Seksi Budi Daya
Tugas Seksi Budi Daya adalah sebagai berikut:
a. Membuat rencana di kebun secara efektif dan efisien.
b. Mengontrol pekerjaan mandor, memeriksa hutang piutang
karyawan di kedai kebun.
c. Memeriksa pekerjaan karyawan dilapangan agar tercapai target
dengan baik.
21. Seksi Teknologi
Tugas Seksi Teknologi adalah sebagai berikut :
a. Membuat laporan atas perlunya pembangunan untuk
melengkapi bangunan yang telah ada.
b. Melaporkan dan mengorganisir segala bentuk transportasi yang
baik yang akan digunakan didalam maupun diluar perusahaan
22. Seksi Personalia
Tugas Seksi Personalia adalah sebagai berikut :
a. Melakukan pencatatan waktu hadir bekerja dan waktu hadir
bekerja dan waktu bekerja di perusahaan.
b. Membuat daftar gaji dan upah seluruh karyawan sesuai dengan
daftar hadir.
c. Melakukan pemeliharaan dokumen-dokumen pengajian dan
membuat laporan pengajian dan pengupahan.
23. Seksi Urusan Tata Usaha / Umum
Tugas Seksi Urusan Tata Usaha/Umum adalah sebagai berikut :
a. Membuat anggaran jangka panjang dan jangka pendek untuk
kebutuhan operasi perusahaan diproyek.
b. Mengkoordinis pekerjaan bawahan sehingga tugas dapat segera
diselesaikan.
D. Kinerja Usaha Terkini
Setiap perusahaan tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan
sesuai dengan tujuan perusahaan. Butuh waktu untuk mencapai itu semua, PT Tor
Ganda terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh perusahaan dapat
terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja
keras yang tinggi dan disiplin serta loyalitas dalam bekerja. Untuk mendorong
mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Kinerja
terkini yang dijalankan perusahaan adalah :
a. Pelaksanaan kegitan disesuaikan dengan kemampuan tenaga dan
waktu yang tersedia, pelaksanaan kegiatan dilakukan secara uji
b. Hasil pelaksanaan kegiatan komite audit secara periodic dan
disampaikan kepada Komisaris untuk digunakan sebagai masukan
dalam tugasnya.
c. Pembagian tugas kegiatan kepada masing – masing anggota
Komite Audit diterapkan oleh ketua sesuai dengan kemapuan dan
kesediaan waktu masing – masing anggota.
d. Pelaksanaa tugas dari komite audit didasarkan pada surat
penugasan dari ketua komite audit. Informasi dan laporan hasil
pelaksanaan tugas hanya disanpaikan kepada komisaris melalui
ketua komite audit.
e. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan anggaran yang tersedia dan
sesuai dengan piagam komite audit.
E. Rencana Kegiatan
Untuk melaksanakan tugas Komite Audit perlu disusun program kerja
tahunan. Rencana kerja tahunan PT. Tor Ganda yang di maksud antara adalah :
a. Memonitor juga mengevaluasi proses penyelesaian laporan
keuangan tahunan dan penetapan laporan pertanggung jawaban
keuangan perusahaan.
b. Melakukan evaluasi atas efektifitas satuan pengawasan intern
kegiatan tertentu.
c. Mengevaluasi dan memonitor atas laporan direksi.
d. Melakukan evaluasi atas laporan manajemen triwulan Direksi.
e. Melakukan atas laporan kinerja bulanan Group Unit Usaha
f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diminta komisaris.
BAB III PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepemimpinan
Menurut Nawawi (2004:9) dalam kenyataannya apapun bentuk suatu organisasi,
pasti memerlukan seseorang dengan atau tanpa dibantu orang lain, untuk mencapai posisi
sebagai pimpinan/pemimpin (leader). Seseorang yang menduduki posisi pemimpin di
dalam suatu organisasi mengemban tugas melaksanakan kepemimpinan. Dengan kata lain
pemimpin adalah orangnya dan kepemimpinan (leadership) adalah kegiatannya.
Sehubungan dengan itu untuk sementara dari segi organisasi, kepemimpinan dapat
diartikan sebagai kemampuan/keperkasaan mendorong sejumlah orang ( dua orang atau
lebih ) agar bekerja sama dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terarah pada
tujuan berasama.
Menurut Arifin (2012:4) kepemimpinan adalah bentuk dominasi yang didasari
kemampuan pribadi, yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk
berbuat sesuatu berdasarkan akseptansi/penerimaan oleh kelompoknya, dan
memiliki keahlian yang tepat bagi situasi tertentu.
Blancard dan Hersey mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah proses
mempengaruhi kegiatan individu dan kelompok usaha untuk mencapai tujuan
dalam situasi tertentu.
Arifin (2012:1) juga menjelaskan bahwa pimpinan adalah seseorang yang
wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan
sebagian pekerjaannya untuk mencapai tujuan.
Dari defenisi tersebut diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Kepemimpinan menyangkut orang lain dalam hal ini bawahan atau pengikut,
tanpa bawahan semua kualitas kepemimpinan menjadi tidak relevan.
2. Kepemimpinan menyangkut suatu pembagaian kekuasaan yang tidak
mempunyai wewenang dalam mengarahkan pekerjaan untuk tercapainya
tujuan.
3. Pimpinan harus mampu mengendalikan orang-orang dalam organisasi agar
perilaku mereka sesuai dengan yang diinginkan oleh pimpinan.
B. Gaya kepemimpinan
Gaya kepemimpinan adalah perilaku atau cara yang dipilih dan
dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan
perilaku para anggota organisasi/bawahannya (Nawawi, 2003:115)
Beberapa gaya kepemimpinan menurut (Nawawi, 2003:115) adalah
sebagai berikut :
1. Gaya Kepemimpinan Otoriter
Tipe ini menunjukkan perilaku yang dominan berupa perilaku kepemimpinan
otokrasi dan otokrasi yang disempurnakan. Tipe kepemimpinan ini
merupakan tipe yang paling tua dikenal manusia. Oleh karena itu tipe ini
merupakan tipe yang paling banyak dikenal. Kepemimpinan ini menempatkan
kekuasaan di tangan satu orang atau sekelompok kecil orang yang diantara
mereka tetap ada seseorang yang paling berkuasa. Pemimpin bertindak
sebaga penguasa tunggal. Orang-orang yang dipimpin yang jumlahnya lebih
banyak, merupakan pihak yang dikuasai, yang disebut bawahan atau anak
buah. Pemimpin memandang dirinya lebih dalam segala hal, dibandingkan
dengan bawahannya. Perintah pemimpin sebagai atasan tidak boleh dibantah,
karena dipandang sebagai satu-satunya yang benar. Pemimpin merupakan
pihak yang memiliki wewenang, sedang bawahan merupakan pihak yang
hanya memiliki tugas, kewajiban dan tanggung jawab.
2. Gaya Kepemimpinan Bebas (Laissez Faire)
Tipe kepemimpina ini merupakam kebalikan dari tipe kepemimpinan otoriter.
Pemimpin berkedudukan sebagai symbol. Kepemimpinannya dijalankan
dengan memberikan kebebasan penuh pada orang yang dipimpin dalam
dan kepentingan masing-masing baik secara perseorangan maupun berupa
kelompok-kelpompok kecil.
Pemimpin hanya memfungsikan dirinya sebagai penasihat, yang dilakukan
dengan member kesempatan untuk berkompromi atau bertanya bagi anggota
kelompok yang memerlukannya. Kebebasan dalam menetapkan suatu
keputusan atau melakukan suatu kegiatan dalam tipe kepemimpinan ini
diserahkan sepenuhnya pada orang-orang yang dipimpin. Oleh karena setiap
manusia mempunyai kemauan dan kehendak sendiri, maka akan berakibat
suasana kebersamaan tidak tercipta, kegiatan menjadi tidak terarah dan
bersimpang-siur. Wewenang tidak jelas dan tanggung jawab menjadi kacau,
setiap anggota saling menunggu dan bahkan saling salah – menyalahkan atau
lempar – melempar jika dimintai pertanggung jawaban.
3. Gaya Kepemimpinan Demokratis
Tipe kepemimpinan ini menempatkan manusia sebagai faktor utama dan
terpenting dalam setiap kelompok atau organisasi. Tipe ini diwujudkan
dengan dominasi perilaku sebagai pelindung dan penyelamat, perilaku
cenderung memajukan dan mengembangkan organisai atau kelompok.
Disamping itu diwujudkan juga melalui perilaku kepemimpinan sebagai
pelaksana. Pemimpin memandang dan menempatkan orang-orang yang
dipimpinnya sebagai subjek, yang memiliki kepribadian dengan berbagai
aspeknya, seperti dirinya juga. Kemauan, kehendak, kemampuan, buah
pikiran, pendapat, inisiatif dan lain – lain yang berbeda antara satu dengan
yang lain selalu dihargai dan disalurkan secara wajar.
Berdasarkan prinsip tersebut, dalam kepemimpinan ini selalu terlihat usaha
untuk memanfaatkan setiap orang yang dipimpin. Kepemimpinan demokratis
adalah kepemimpinan yang aktif, dinamis dan terarah. Kegiatan – kegiatan
C. Motivasi Kerja
Dalam suatu oraganisasi, sukses tidaknya organisasi tersebut sangat
tergantung dari aktivitas dan produktivitas sumber daya manusianya, sehingga
produktivitas karyawan menjadi perhatian para top manager dalam upayanya
untuk meningkatkan kinerja untuk dapat mempengaruhi efesiensi dan efektivitas
organisasi.
Seorang pemimpin bukan saja berfungsi untuk mengatur dan mengarahkan
bahawannya untuk mencapai hasil yang telah ditetapkan, tetapi juga berfungsi
untuk membangkitkan gairah kerja karyawannya.
Untuk itu, disinilah seorang pimpinan dituntut untuk dapat memainkan
peran yaitu bagaimana dapat menciptakan motivasi terhadap kinerja karyawannya
yang dengan memikirkan motif – motif apa yang mendorong semangat kerja
karyawannya sehingga dapat bekerja dengan baik, diantaranya dengan
memberikan bonus,tunjungan,pinjaman, dan lain-lain.
Peran manager ini sangat besar pengaruhnya dalam memotivasi karyawan
agar bekerja sesuai dengan program yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Motivasi yang menyangkut reaksi berantai yang dimulai dari kebutuhan yang
dirasakan (The Need), lalu timbul keinginan-keinginan atau saran-saran yang
hendak dicapai (Want), kemudian menyebabkan usaha-usaha mencapai sasaran
tujuan yang berkahir dengan pemuasan (satisfaction).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia motivasi adalah : dorongan yang
timbul pada diri seseorang sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan
dengan tujuan tertentu atau usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau
sekelompok orang tertentu bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai
tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan atas perbuatan nya.
Tujuan pemberian motivasi, yaitu :
1. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
2. Mengefektifkan pengadaan karyawan.
3. Menciptakan suasana dan hubunga kerja yang baik.
4. Mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan pada perusahaan.
6. Meningkatkan kesejahteraan karyawan.
7. Meningkatkan kedisplinan dan menurunkan tingkat absensi karyawan.
Banyak teori tentang motivasi dan penemuan riset yang mencoba
menjelaskan hubungan antara perilaku dan hasilnya. Menurut teori ERG Aldefer,
setiap orang mempunyai kebutuhan yang tersusun dalam suatu hirarki yang
meliputi tiga perangkat kebutuhan yaitu :
1. Eksistensi : kebutuhan yang dipuaskan oleh faktor-faktor seperti
makanan, air, udara, upah, dan kondisi kerja.
2. Keterkaitan : kebutuhan yang dipuaskan oleh hubungan social dan
hubungan antara pribadi yang bermanfaat.
3. Pertumbuhan : kebutuhan dimana individu merasa puas dengan suatu
kontribusi (sumbangan) yang kreatif dan produktif.
Ada banyak teori motivasi dan hasil riset yang berusaha menjelaskan
tentang hubungan antara perilaku dan hasilnya. Teori-teori yang menyangkut
motivasi dapat dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu :
1. Teori kepuasan (content theories), menekankan pada faktor-faktor dalam
diri seseorang yang menguatkan (energize), mengarahkan (direct),
mendukung (sustain) dan menghentikan (stop) perilaku.
2. Teori proses (process theory), yang menguraikan dan menganalisis
bagaimana perilaku itu dikuatkan, diarahkan, didukung dan dihentikan.
Memotivasi orang lain bukan sekedar mendorong atau bahkan
memerintahkan seseorang melakukan sesuatu, melainkan sebuah seni yang
melibatkan berbagai kemampuan mengenali dan mengelola emosi diri sendiri dan
orang lain. Paling tidak kita harus tahu bahwa seseorang melakukan sesuatu
karena didorong oleh motivasi (www.google.com).
Menurut Nawawi (2004 : 51), motivasi yang diberikan digolongkan
menjadi dua bagian yaitu :
1. Motivasi Intrinsik
Motivasi ini adalah kondisi yang mendorong terjadinya suatu perbuatan
kesadaran mengenai arti dan manfaat suatu perbuatan/kegiatan, baik bagi diri
sendiri maupun orang lain dan masyarakat luas.
2. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ini adalah kondisi ynag mendorong terjadinya suatu
perbuatan/kegiatan yang berada diluat kegiatan itu sendiri. Kondisi ini
merupakan faktor luar yang sudah ada atau yang sengaja diadakan dalam
kaitannya dengan kebutuhan dan kepribadian, yang mendasai keyakinan dan
menimbulkan kemauan untuk melakukan kegiatan yang dipandang paling
tgepat dan terbaik. Faktor luar yang menjadi motivasi ini antara lain
berbentuk pemberian hadiah, insentif, pujian, situasi kerja yang
menyenangkan, keinginan untuk menyenangkan oranglain, prestasi yang
menyenangkan orang lain, prestasi yang memuaskan atasan dan lain - lain.
D. Jenis – Jenis Motivasi
Secara umum, jenis – jenis motivasi dibagi menjadi dua. Pembagian tersebut
disebabkan oleh perangsang motivasi tersebut timbul. Kedua jenis motivasi
tersebut adalah (Zaenudin 2007 : 79) :
1. Motivasi positif
Motivasi positif pada hakikatnya merupakan pemberian suatu insentif
yang bisa menarik keinginan seseorang untuk melakukan sesuatu. Manusia
menpunyai berbagai macam kebutuhan. Dari berbagai macam kebutuhan
tersebut, ditarik suatu insentif sebagai penarik atau pendorong agar
seseorang melakukan suatu tindakan. Adanya motif menyebabkan individu
bergerak, bertindak, mencari kepuasan kebutuhan. Insentif bisa berwujud
financial maupun non financial.
2. Motivasi negatif
Motivasi negatif merupakan kebalikan dari motivasi positif. Bila motivasi
positif insentif berupa ‘imbalan’ atas keberhasilan pencapaian target
tertentu, motivasi negatif menggunakan insentif berupa ‘ketakutan atau
Dalam prakteknya kedua jenis motivasi diatas sering digunakan manager
dalam suatu perusahaan. Dimana penggunaannya harus tepat dan seimbang, agar
dapat meningkatkan semangat kerja karyawan.
E. Usaha-usaha pemimpin terhadap motivasi
Agar terdapat sifat kerja positif pada para bawahan menurut gagasan
Herzberg (dalam Manullang, 2001:179), para pemimpin harus memberi perhatian
yang sungguh-sungguh agar faktor-faktor motivator memberikan motivasi kepada
para bawahan sebagai berikut :
1. Keberhasilan pelaksanaan (Achievement).
Agar seorang bawahan dapat berhasil dalam pelaksanaan pekerjaannya, maka
pemimpin harus mempelajari bawahannya dan pekerjaannya dengan
memberikan kesempatan kepadanya agar bawahan dapat berusaha mencapai
hasil. Kesempatan tersebut harus sedemikian rupa sehingga orang-orang
berkembang sendiri. Selanjutnya agar pemimpin memberi semangat pada
para bawahannya sehingga bawahan mau berusaha mengerjakan sesuatu
dirasa bawahan tidak dapat dikuasainya. Bila bawahan telah berhasil
mengerjakan pekerjaannya, pemimpin harus menyatakan keberhasilan itu.
2. Pengakuan (Recognition)
Sebagai lanjutan dari keberhasilan pelaksanaan pemimpin harus memberi
pernyataan pengakuan akan keberhasilan tersebut. Pengakuan terhadap
keberhasilan bawahan dapat dilakukan dengan cara yaitu langsung
menyatakan keberhasilan di tempat pekerjaannya, lebih baik dilakukan
sewaktu ada orang lain. Pemimpin membuat usaha-usaha yang rill dan
meyakinkan, sehingga bawahan mengerti akan pentingnya pekerjaan yang
dilakukannya dan berusaha menghindarkan kebosanan dalam pekerjaan
bawahan serta mengusahakan agar setiap bawahan sudah tepat dalam
pekerjaannya.
3. Tanggung jawab (Responsibilities)
Agar tanggung jawab (responsibilities) benar-benar menjadi faktor motivator
bagi bawahan, pemimpin harus menghindari supervise yang ketat, dengan
membiarkan bawahan bekerja sendiri sepanjang pekerjaan itu memungkinkan
dan menerapkan prinsip partisipasi. Diterapkannya prinsip partisipasi
membuat bawahan sepenuhnya merencanakan dan melaksanakan
pekerjaannya.
F. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Pada PT. Tor Ganda.
Pimpinan perusahaan harus berusaha atau mampu memotivasi pegawai
agar dapat memenuhi atau mencapai tujuan yang diinginkan. Pimpinan juga harus
mampu menjadi contoh teladan bagi para bawahannya. Pada PT. Tor Ganda, gaya
kepemimpin yang diterapkan adalah gaya kepemimpinan demokratis dimana
dalam gaya kepemimpinan ini, pegawai ditempatkan sebagai faktor utama dan
terpenting dalam kelompok/organisasi. Pemimpin memandang dan menempatkan
pegawai yang dipimpinnya sebagai subjek, yang memiliki kepribadian dengan
berbagai aspeknya, seperti dirinya juga. Kemauan, kehendak, kemampuan, buah
pikiran, pendapat, inisiatif dan lain – lain yang berbeda antara satu dengan yang
lain selalu dihargai dan disalurkan secara wajar. Dalam hal ini motivasi bukan
hanya sekedar cara pimpinan untuk menggerakkan pegawai dalam mencapai
tujuan, melainkan sebuah seni dimana pimpinan harus mampu mengenali dan
mengelola emosi diri sendiri dan orang lain, sehingga pimpinan atau pegawai
tersebut dapat melakukan pekerjaannya karena motivasi bukan dari tekanan
pimpinan.
Kepemimpinan dan motivasi merupakan dua hal yang berbeda, meski
memiliki tautan dalam konteks kerja dan interaksi antar manusia organisasional.
Tanpa kepemimpinan organisasi hanya merupakan kelompok manusia yang
kacau, tidak teratur, dan tidak akan dapat melahirkan perilaku bertujuan.
memberinya motivasi menuju tujuan – tujuan tertentu, baik dalam jangka pendek
maupun jangka panjang. Ini berarti kepemimpinan dengan motivasi memiliki
kekuatan yang kuat (Danim, 2004 : 30)
Dalam meningkatkan motivasi kerja pegawai, PT. Tor Ganda Medan
menerapkan serangkaian peraturan dan kebijaksanaan yang merupakan pedoman
kerja dan juga merupakan motivator pegawainya dalam pencapaian tujuan
bersama.
Pimpinan PT. Tor Ganda Medan dalam memotivasi pegawainya
memberikan perangsang yang bersifat material dan non material yang besar
pengaruhnya terhadap peningatkan prestasi kerja pegawai. Berikut ini beberapa
faktor yang diterapkan pimpinan PT. Tor Ganda Medan yaitu :
a) Penggajian dan insentif
Salah satu faktor daripada keinginnan untuk bekerja adalah untuk
menciptakan gaji yang berupa uang, yang dibayarkan sebagai imbalan jasa
atas pekerjaannya. Gaji yang diterima para pegawai tersebut merupakan
jaminan biaya hidup.
Insentif merupakan sejumlah uang yang ditambahkan pada upah dasar
yang diberikan perusahaan kepada karyawan di PT. Tor Ganda.
Contohnya : pegawai yang memiliki prestasi kerja lebih akan
mendapatkan insentif yang berbeda dibandingkan dengan
pegawai yang tidak memiliki prestasi kerja.
b) Promosi
Pada umumnya promosi jabatan selalu merupakan dambaan bagi setiap
pegawai yang bekerja pada suatu organisasi karena hanya dengan promosi
ini jenjang karir seseorang selalu diikuti oleh tugas, tanggung jawab dan
wewenang yang tinggi dari jabatan yang diduduki sebelumnya.
Contohnya : kenaikan pangkat penyesuaian ijazah.
c) Cuti
Setiap pegawai PT. Tor Ganda Medan berhak memperoleh cuti/libur
d) Tanda Penghargaan
Untuk menghargai para pegawai yang telah menunjukkan dedikasi,
loyalitas, kejujuran dan kesetiaan pada PT. Tor Ganda Medan.
Contohnya : memberikan penghargaan kepada para pegawai berupa
piagam.
e) Jaminan Hari Tua
Untuk memupuk semangat dan gairah kerja pegawai, mereka harus
mempunyai perasaan aman terhadap masa depan profesinya.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah penulis melakukan penelitian pada PT. Tor Ganda, maka penulis
menarik kesimpulan dan saran terhadap pengaruh gaya kepemimpinan terhadap
motivasi pegawai, yaitu :
A. Kesimpulan
1. Pimpinan di PT. Tor Ganda memandang dan menempatkan pegawai yang
dipimpinnya sebagai subjek, yang memiliki kepribadian dengan berbagai
aspeknya, seperti dirinya juga. Gaya kepemimpinan yang dianut adalah
gaya kepemimpinan demokratis.
2. Motivasi yang diterapkan oleh PT. Tor Ganda kepada para pegawainya
merupakan motivasi positif yakni dengan memberikan insentif yang
bersifat finansial. Motivasi dengan cara ini mampu membuat pegawai di
perusahaan tertarik dalam melakukan pekerjaan tanpa adanya tekanan
dari pimpinan.
3. Pimpinan di PT. Tor Ganda memiliki suatu sikap mendominasi yang
didasari oleh kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau
mengajak pegawainyaberdasarkan akseptansi/penerimaan oleh pegawai di
perusahaan tersebut, dan pimpinan PT.Tor Ganda memiliki kemampuan
untuk menempatkan diri dalam berbagai situasi.
4. Di dalam pelaksanaannya, pimpinan PT.Tor Ganda dalam memotivasi
bukan hanya sekedar mendorong atau mengajak pegawai untuk
melakukan sesuatu untuk mencapai target perusahaan, melainkan
kemampuan untuk mengenali dan mengendalikan emosi diri sendiri dan
orang lain. Paling tidak pimpinan PT.Tor Ganda tau bahwa pegawainya
B. Saran
Berdasarkan uraian dan kesimpulan, penulis membuat saran-saran sebagai
berikut :
1. Gaya kepemimpinan demokratis yang dianut PT. Tor Ganda
hendaknya dapat dipertahankan, sehingga karyawan merasa selalu
dihargai didalam perusahaan.
2. Pemberian motivasi yang bersifat finansial kepada karyawan
hendaknya ditingkatkan lagi agar mereka lebih termotivasi dalam
menjalankan tugas-tugasnya, sehingga produktivitas kerja yang
diharapakan dapat meningkat juga.
Dalam sistem motivasi yang diterapkan PT. Tor Ganda, sebaiknya
promosi karyawan lebih ditingkatkan lagi agar karyawan di PT.
Tor Ganda dapat termotivasi dalam bekerja untuk memperoleh
jabatan yang lebih baik dari sebelumnya.
3. Pimpinan PT.Tor Ganda seharusnya bukan hanya mampu untuk
mendorong dan mengajak pegawainya untuk mencapai target
perusahaan, melainkan mampu untuk memberi contoh langsung
kepada bawahannya dengan cara memberikan solusi kepada
bawahannya dalam suatu masalah, dan memberi contoh disiplin
yang baikkepada bawahannya.
4. Pimpinan PT.Tor Ganda diharapkan dapat mengenali karakter dan
kepribadian para pegawai sebelum pimpinan tersebut memberikan
motivasi kepada pegawai, agar jenis motivasi yang akan diberikan
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Syamsul 2012. LEADERSHIP Ilmu dan Seni Kepemimpinan,
Jakarta : Mitra Wacana Media.
Hasibuan, Malayu S. P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia,
Jakarta : Bumi Aksara.
Hook, John R. 2006. Memotivasi Karyawan, Tugu Publisher, Yogyakarta.
Manullang, M dan Manullang, Marihot AMH 2001. Manajemen Personalia,
Edisi Ketiga, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Nawawi, Hadari, 2003. Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi,
Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Siagian, Sondang P. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia,
Jakarta : Bumi Aksara.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Syamsul 2012. LEADERSHIP Ilmu dan Seni Kepemimpinan,
Jakarta : Mitra Wacana Media.
Hasibuan, Malayu S. P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia,
Jakarta : Bumi Aksara.
Hook, John R. 2006. Memotivasi Karyawan, Tugu Publisher, Yogyakarta.
Manullang, M dan Manullang, Marihot AMH 2001. Manajemen Personalia,
Edisi Ketiga, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Nawawi, Hadari, 2003. Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi,
Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Siagian, Sondang P. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia,
Jakarta : Bumi Aksara.