• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Pegawai pada PT. Tor Ganda Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Pegawai pada PT. Tor Ganda Medan"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI PADA PT. TOR GANDA MEDAN

OLEH :

GRACE V HUTAPEA 112103052

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2014

(2)

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dimana atas dan rahmat

karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir

ini dengan baik.

Tugas akhir yang berjudul “PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN

TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI PADA PT.TOR GANDA

MEDAN merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam menyelesaikan

pendidikan Diploma III Program Studi Kesekretariatan Universitas Sumatera

Utara.

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini tidak luput atas bimbingan dan

pengarahan dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikanTugas

Akhir ini dengan baik. Menyadari akan hal tersebut, maka dengan segala

kerendahan hati penulis menyanpaiknan rasa terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, Msc (CTM),

Sp.A(K) selaku Rektor Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak selaku Dekan

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

3. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM, selaku Ketua

Program Studi DIII Kesekretariatan yang telah banyak memberikan

saran-saran serta petunjuk dan bimbangan kepada penulis.

4. Ibu Magdalena L L. Sibarani, SE, M.Si, selaku sekretaris Program Studi DIII Kesekretariatan.

5. Dra Ulfa MSi selaku Dosen pembimbing yang banyak meluangkan

waktu dalam memberikan bimbingan dan masukan serta

pengarahan kepada penulis selama menyelesaikan Tugas Akhir ini.

6. Terkhusus untuk orangtua tercinta ayahanda Ir S.M Hutapea dan

(3)

dorongan, semangat dan doa yang tulus serta materi sehingga

penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini sampai selesai.

7. Untuk kakak dan adik kesayangan yang banyak membantu dan

memberikan dorongan dan semangat kepada penulis.

8. Terimakasih kepada Josua Alexander Damanik yang selalu

mendoakan dan memberikan motivasi kepada Penulis.

9. Kepada Ibu Elisabet, Ibu Omas, Ibu Lamaria, dan Pak Gopen

selaku mentor magang di PT. Tor Ganda Medan.

10. Pak Tolopan Sinaga selaku Asman SDM dan Ibu Rostiwati selaku

HRD yang sangat membantu dalam memberikan data dan

pengarahan selama melaksanakan magang di PT Tor Ganda

Medan.

11. Kepada kawan seperjuangan Novitasari yang selalu mendukung

dalam segala hal.

Akhirnya dengan kerendahan hati,penulis mempersembahkanTugas Akhir

ini agar dapat bermanfaat dan membantu semua pihak yang

memerlukannya.

Medan, 14 Juli 2014

Penulis

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 2

C. Tujuandan Manfaat Penelitian ... 2

D. Jadwal Penelitian dan sistematika penulisan... E. Jadwal Penelitan ... 4

F. Sumbe Data ... 4

G. Sistematka Penelitian ... 5

BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI ... 6

A. Sejarah Ringkas PT. Tor Ganda ... 6

B. Struktur Organisasi ... 10

C. Job Desription ... 13

D. Kinerja Usaha Terkini ... 21

E. Rencana Kegiatan ... 22

BAB III PEMBAHASAN ... 24

A. Pengertian Kepemimpinan ... 24

B. Gaya Kepemimpinan ... 25

C. Pengertian Motivasi ... 27

(5)

E. Usaha Pemimpin Terhadap Motivasi ... 30

F. Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi Kerjapada PT Tor Ganda ... 31

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 34

A. Kesimpulan ... 34

B. Saran ... 35

(6)

DAFTAR TABEL

NO Judul Halaman

(7)

DAFTAR GAMBAR

NO Judul Halaman

(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Beberapa pengertian pemimpin menurut para ahli adalah sebagai berikut:

Pemimpin adalah merupakan inisiator, motivator, stimulator, dinamisator, dan

inovator dalam organisasi (Kartono, 2006 : 10). Pemimpin seseorang yang karena

kecakapan–kecakapan pribadinya dengan atau tanpa pengangkatan resmi dapat

mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya untuk mengarahkan upaya bersama

kearah pencapaian sasaran–sasaran tertentu (Winardi, 2000 : 2). Menurut Terry

dan Frankin mendefinisikan pemimpin dengan hubungan dimana seseorang

(pemimpin) mempengaruhi orang untuk mau bekerja sama melaksanakan tugas–

tugas yang saling berkaitan guna mencapai tujuan yang diinginkan organisasi atau

kelompok (Yuli, 2005 : 166).

Menurut (Nawawi, 2003:113), gaya kepemimpinan diartikan sebagai

perilaku atau cara yang dipilih dan dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi

pikiran, perasaan, sikap dan perilaku para anggota organisasi/bawaha nnya. Gaya

kepemimpinan merupakan norma perilaku orang lain, atau dapat pula dikatakan

bahwa kepemimpinan adalah suatu pola perilaku konsisten yang ditunjukkan dan

diketahui oleh pihak lain ketika serang pemimpin berusaha mempengaruhi

kegiatan-kegiatan orang lain. Seorang pemimpin mempunyai kapasitas untuk

membaca situasi yang dihadapinya dan menyesuaikan gaya kepemimpinannya

sesuai dengan situasi tersebut, meskipun penyesuaian ini hanya bersifat

sementara. Setiap pemimpin mempunyai sifat, kebiasaan, watak dan kepribadian

sendiri yang unik/ khas, sehingga tingkah laku dan gayanya membedakan dari

pemimpin yang lain.

Kesuksesan atau kegagalan suatu organisasi ditentukan oleh banyaknya

hal, salah satunya adalah gaya kepemimpinan yang dibangun di dalam organisasi

tersebut. Kepemimpinan dapat dikatakan sebagai cara dari seorang pemimpin

dalam mengarahkan, mendorong, dan mengatur seluruh unsur-unsur dalam

(9)

dapat menemukan dan menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan

organisasi dan bawahan yang dipimpinnya. Untuk memimpin sekelompok

manusia tertentu akan berbeda dengan memimpin sekelompok manusia lainnya.

Salah satu diantara sekian banyak kriteria pemimpin yang sukses adalah

apabila pemimpin tersebut mampu menjadi creator (pencipta) dan motivator

(pendorong) bagi bawahannya dengan menciptakan suasana dan budaya kerja

yang dapat memacu peningkatan semangat kerja karyawannya. Pemimpin perlu

berupaya untuk memotivasi karyawannya agar bekerja dengan baik. Apabila

motivasi kerja karyawan rendah maka kinerja karyawan akan rendah seakan-akan

mereka kurang mampu melaksanakan kegiatan. Motivasi dan pembangkitan

motivasi merupakan sebuah fungsi manajemen yang penting untuk dilakukan.

Motivasi juga menggambarkan hubungan antara harapan dan tujuan dengan hal

yang dilakukan untuk mendorong seseorang melakukan sesuatu dengan motivasi

yang bersifat positif dan negative yang dapat digunakan seorang pemimpin agar

karyawan mau bekerja giat dan optimal untuk mencapai tujuan perusahaan.

Motivasi kerja merupakan keadaan dalam diri pribadi seseorang yang

mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan – kegiatan tertentu guna

mencapai tujuan (Yuli 2005 :142).

Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya dan

potensi bawahan, agar mau bekerjasama secara produktif berhasil mencapai dan

mewujudkan tujuan yang telah ditentukanv dan motivasi tidak hanya berwujud

ekonomis ysng bersifat materil saja (berbentuk uang) akan tetapi motivasi

karyawan juga dipengaruhi oleh factor- factor akan keberhasilan pelaksanaan

dalam bekerja, pengakuan akan keberhasilan dalam bekerja, tanggung jawab, dan

pengembangan pegawai.

PT. Tor Ganda Medan merupakan salah satu perusahaan swasta, yang

bergerak di bidang kelapa sawit, setiap pemimpin didalam suatu perusahaan pasti

memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda satu dengan yang lainnya. Setiap

pemimpin perlu berupaya untuk memotivasi karyawannya agar bekerja dengan

baik. Apabila motivasi kerja karyawan rendah maka kinerja karyawan akan

(10)

merupakan sebuah fungsi manajemen yang penting untuk dilakukan oleh sebuah

perusahaan. Motivasi juga menggambarkan hubungan antara harapan dan tujuan

dengan hal yang dilakukan untuk mendorong seseorang melakukan sesuatu

dengan motivasi yang bersifat positif dan negatif yang dapat digunakan seorang

pemimpin agar karyawan mau bekerja giat dan optimal untuk mencapai tujuan

perusahaan. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk menyelesaikan

Tugas Akhir dengan judul “ PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN

TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI PADA PT. TOR GANDA

MEDAN”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka masalah yang

menjadi objek dalam penelitian dirumuskan sebagai berikut : apakah gaya

kepemimpinan yang diterapkan berpengaruh terhadap motivasi kerja pegawai di

PT Tor Ganda?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Salah satu syarat menyelesaikan pendidikan di Universitas Sumatera Utara

Fakultas Ekonomi Program Studi Diploma III Kesekretariatan.

2. Untuk menganalisis gaya kepemimpinan yang diterapkan di perusahaan

dan bagaimana pengaruhnya terhadap motivasi kerja pegawai pada PT Tor

Ganda.

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Bagi peneliti, untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai

pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja pegawai pada PT.

Tor Ganda.

2. Dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan untuk meningkatkan

(11)

3. Bagi calon peneliti selanjutnya, dapat digunakan sebagai bahan

perbandingan dalam melakukan penelitian mengenai pengaruh gaya

kepemimpinan terhadap motivasi kerja pegawai pada PT. Tor Ganda.

D. Jadwal Penelitian dan Sistematika Penulisan 1. Jadwal Penelitian

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis membuat jadwal penelitian

agar waktu bisa diatur dengan baik sehingga penulisannya bisa diselesaikan tepat

waktu. Kegiatan dimulai dari pengajuan judul, kegiatan survey, dan pelaksanaan

bimbingan untuk pengolahan data serta pelaporan bimbingan untuk penulisan

Tugas Akhir. Untuk lebih jelasnya jadwal penelitian ini dapat dilihat pada Tabel

1.1 :

Tabel 1.1.

Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir

No. Keterangan Maret April Juni

1. Persiapan

2. Pengumpulan data 3. Penulisan laporan Sumber Penulis (2014)

2. Sumber Data

Sumber data yang menjadi pedomanbagi penulis dibagi menjadi dua

sumber, yaitu :

a. Data Primer

Yaitu data yang diperoleh dengan cara mendatangi langsung ke objek

penelitian, dimana dua yang diperoleh langsung dari lapangan melalui

wawancara dan tanya jawab.

(12)

b. Data Sekunder

Yaitu data yang diperoleh dari sumber – sumber lain dalam bentuk

laporan yang diambil dari perusahaan maupun dari luar perusahaan,

seperti buku – buku, internet, dan media lannya yang relevan dengan

masalah yang di teliti.

3. Sistematika Penulisan.

Tugas Akhir ini dibagi atas empat bab dan setipa bab nya dibagi atas beberapa sub

bab antara lain :

Bab I : PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang, permasalahan, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, dan rencana yang terdiri darijadwal

survei/observasi dan renana isi.

Bab II : PROFIL INSTANSI

Bab ini menguraikan tentang sejarah ringkas instansi, struktur organisasi,

job description, kegiatan usaha, kinerja usaha terkini, dan rencana kegiatan.

Bab III : PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan tentang pengertian pengaruh gaya kepemimpinan

terhadap motivasi kerja pegawai pada PT. Tor Ganda Medan.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini berisikan kesimpulan dan saran tentang pengaruh gaya

(13)

BAB II

PROFIL INSTANSI

A. Sejarah Ringkas PT. Tor Ganda

PT.To r Ganda ya ng berd ir i pada t ahun 197 9 ada la h perusaha an

ya ng bergerak pada bisnis perkebunan kelapa sawit dan industrinya.

Kantor pusat berada di Jl. Abdullah Lubis No 26 Medan. Pada saat ini

memiliki perkebunan di Riau yang berada di Kabupaten Rokan Hulu.

a. Kabupaten Labuhan Batu Utara

Kebun Tahuan Ganda dibuka tahun 1979 berlokasi di desa Aek Korsik

Kecamatan Aek Kuo dengan luas areal 8512 Ha (HGU

No.24/HGU/BPN/2003). Kebun ini memiliki 1 (satu) Unit PKS dengan

kapasitas 60 ton / jam yang sumber bahan bakunya disamping dari

kebu n se nd ir i ka mi juga me ner ima TBS dari mas yarakat sek it ar Kebun.

b. Kabupaten Labuhan Batu Selatan

Kebun Sibisa Mangatur dibuka tahun 1980 berlokasi di desa Torganda,

Kecamatan Torganda, dengan luas areal 9348,62 Ha (HGU No.56

/HGU/BPN/1995). Kebun ini juga memiliki 1 (satu) Unit PKS dengan

kapasitas 60 ton / jam yang sumber bahan bakunya disamping dari kebun sendiri kami juga menerima TBS dari masyarakat sekitar Kebun.

Bedasarkan Akte Notaris Agoes Salim No. 70 tahun 1979, PT. Tor Ganda

didirikan pada tanggal 31 Desember 1979 yang disahkan oleh Mentri

Kehakiman RI dengan surat Keputusan No. Y.A.S/A29/II tanggal 03 Oktober

(14)

Dasar perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan yang terakhir

adalah dengan Akte Notaris No. 10 tanggal 13 Juli 1990 oleh Notaris Leo

Hutabarat,SH mengenai perubahan Anggaran Dasar atas penambahan modal

dasar perseroan.

Sesuai dengan pasal 2 Akte pendirian perusahaan, ruang lingkup kegiatan

perusahaan adalah :

a. Mengembangkan perkebunan, pertanian, dan perikanan.

b. Menjalankan usaha pemborong bangunan, jembatan, jalan, irigasi,

pemasangan instalasi air dan listrik.

c. Perdagangan umum termasuk ekspor, impor, investasi, grosir,

distribusi, dan eceran.

d. Menjalankan usaha industry dalam arti yang seluas-luasnya.

Adapun hasil usaha yang mendatangkan penghasilan lebih besar adalah

diperoleh dari perkebunan kelapa sawit, yang kemudian tandan buah kelapa sawit

itu diolah menjadi minyak sawit CPO (Crude Palm Oil) dan inti kelapa sawit (Palm Kernel) serta menjual produknya secara lokal.

PT. Tor Ganda mempunyai tiga belas perkebunan , yaitu :

1) Kebun Sibisa Mangatur

2) Kebun Tahuan Ganda

3) Kebun Rantau Kasai

4) Kebun Patogu Janji

5) Kebun Bukit Harapan I

6) Kebun Bukit Harapan II

7) Kebun Karya Perdana

8) Kebun Parsub

9) Kebun Tambusai Timur

10) Kebun Batang Kumu

11) Kebun Maju Bersana

(15)

13)Kebun Kelompok Tani Siaga Makmur

Dan pada tahun 2005 yang lalu PT. Tor Ganda membuka tiga perkebunan baru di

Sulawesi , yaitu :

1) Kebun Wiwirano

2) Kebun Kolaka dan

3) Kebun Pasir Pangarayan

PT. Tor Ganda juga telah banyak membantu pemerintah dalam berbagai

bidang antara lain :

1. Pendidikan

PT. Tor Ganda telah mendirikan TK, SD, SLTP, SMA, STM, SMIP,

LKP/BLK dan sebuah Universitas Satya Negara Indonesia di Jakarta.

Unit-Unit pendidikan di daerah yang belum dapat dijangkau oleh Pemerintah yang

tergabung dalam wadah Yayasan Perguruan Indonesia Membangun (YAPIM)

yang telah berdiri di beberapa Kabupaten seperti:

a. Yapim Air Bersih, Medan

b. Yapim Belawan, Mabar

c. Yapim Tanjung Anom

d. Yapim Sibiru-biru, Delitua

e. Yapim Batang Kuis, Tanjung Morawa

f. Yapim Tembung, Sei Rotan

g. Yapim Marelan

h. Yapim Tebing

i. Yapim Lima Puluh

j. Yapim Merek, Tanah Karo

k. Yapim Simpang Kawat, Kisaran

l. Yapim Perdagangan

m. Yapim Bragas, Paluta

(16)

o. Yapim Rantau prapat

p. Yapim Laguboti

q. Yapim Pasir Putih Rantau Kasai

Sebagai informasi untuk saat ini seluruh biaya operasional unit sekolah tersebut

masi di subsidi oleh PT. Tor Ganda.

2. Kesehatan

PT. Tor Ganda mendirikan Rumah Bersalin di Ciputat Jawa Barat, Rumah

Sakit Ibu dan Anak di Pondok Bambu Jakarta Timur, dan rencanannya akan

mendirikan Rumah Sakit berlantai 4 (empat).

3. Olahraga

PT. Tor Ganda telah mengelola sebuah Sport Center yang terdiri dari

Fitnes Center (dilengkapi dengan sauna), kolam renang, 3 unit lapangan teknis

dan sebuah gedung serba guna untuk ruangan pertemuan maupun lapangan

olahraga, basket, voli, dan bulu tangkis dikawasan Karang Tengah , Cileduk, Tanggerang Jawa Barat.

4. Kerohanian

PT. Tor Ganda telah membangun beberapa Gereja dan Mesjid di berbagai daerah di Indonesia.

a. Bantuan Rutin Perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw , Isra

Miraj, Hari Natal dan Tahun Baru, berupa dukungan moril maupun

materil, khususnya untuk masyarakat tempatan.

b. Untuk Program Kerohanian kami sudah memberangkatkan

beberapa anggota masyarakat sekitar (tempatan) untuk

memunaikan Ibadah Haji yang kami selenggarakan setiap

(17)

5. Kebudayaan

PT. Tor Ganda telah mendirikanRumah Persakitan (tempat penyimpanan

benda-benda antik produk kebudayaan Batak) di Parsambial, Kecamatan Silaen

Tapanuli Utara, mendirikan Ruma Antik di kota Pinang-Labuhan Batu, dan

mendirikan Rumah Gorga Mangampu Tua di Tanjung Duren-Jakarta Barat dan

Duren Sawit-Jakarta Timur.

Visi utama perusahaan dirumuskan sebagai berikut: “Menjadikan Panca

Putra Ganda Group dalam hal ini yang menangani perkebunan kelapa sawit ( PT.

Tor Ganda Medan) dalam program jangka menengah, menyediakan stok minyak

kelapa sawit untuk kebutuhan pasar domestik dalam bentuk produksi minyak

goreng, dan dalam program jangka panjang, memasuki pasar global (eksport).

Visi kedua adalah menjadikan Pancaputra Ganda menjadi salah satu

perusahaan yang terdepan yang dapat memimpin sejumlah perusahaan kelapa

sawit yang ada di Indonesia, bukan hanya dalam hal produksi dan pengolahan namun juga di bidang manajemen organisasi perusahaan.

Sedangkan misi utama perusahaan adalah menjadi perusahaan yang dapat

berjalan dengan lancar dan sukses serta dapat menjadi perusahaan yang sangat maju sesuai dengan yang diproduksi perusahaan.

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi sudah dapat dipastikan mempunyai tujuan untuk

mencapai tujuan perusahaan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang

diperlukan adanya pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang

tercermin dalam struktur organisasi. Suatu struktur organisasi perusahaan yang

telah disusun biasanya mencerminkan garis-garis otorisasi, dan tanggung jawab

yang akan dilaksanakan oleh para anggota organisasi tersebut. Tanggung jawab

secara keseluruhan akhirnya tertumpu pada pucuk pimpinan perusahaan yang

(18)

dengan harapan agar tujuan perusahaan dapat tercapai secara tepat guna dan

berhasil guna.

Struktur organisasi mempunyai tiga fungsi yaitu :

1. Menciptakan kesuksesan bagi suatu bisnis, dengan memiliki struktur

organisasi kita telah berimajinasi seperti apa bisnis kita dimasa mendatang.

2. Memudahkan pemngembangan sumber daya manusia, dengan struktur

organisasi kita mampu melihat bagian-bagian mana saja yang nantinya

membutuhkan SDM dan dapat menempatkannya sesuai dengan

keahliannya.

3. Fungsi delegasi yaitu dengan struktur organisasi kita bisa dengan mudah

melakukan pelimpahan pekerjaan atau wewenang kepada orang yang

tepat.

Struktur organisasi PT. Tor Ganda didasarkan pada hasil pemikiran dan

pertimbangan atasa sifat usaha perusahaan, kondisi organisasi yang sedang

berjalan, serta mengolah informasi dari staf inti perusahaan. Kegiatan utama pada perusahaan ini dibagi dalam dua kelompok, yaitu :

1. Kegiatan di Kantor Direksi.

(19)
(20)

C. Job Description

Adapun tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari masing-masing

bagian struktur organisasi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Dewan Komisaris

Dewan komisaris merupakan pimpinan tertinggi di perusahaan, diantara

semua laporan mengenai operasi perusahaan harus diserahkan kepada komisaris. Tugas wewenang, dan tanggung jawab Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:

a. Menyetujui rencana-rencana yang dilakukan.

b. Menciptakan pelaksanaan kerja dan pelaksanaan operasi

perusahaan.

c. Mengevaluasi tentang hasil yang diperoleh perusahaan.

d. Komisaris bersama-sama maupun masing-masing setiap saat

berhak untuk memeriksa surat-surat pembukuan, memeriksa dan

mencocokkan keadaan uang kas dan sebagainya, serta mengetahui

segala tindakan yang telah dijalankan. Dewan

e. Menetapkan tujuan perusahaan dan politik dagang yang akan

dilaksanakan.

2. Direktur Utama

Direktur Utama membawahi langsung Direksi Komersil/Umum dan

Direktur Produksi yang bekerja dalam suatu lembaga. Direksi Utama juga

membawahi Internal Audit dan Sekretaris. Adapun tugas, wewenang, dan

tanggung jawab Direktur Utama adalah sebagai berikut :

a. Merencanakan langkah-langkah yang harus dilaksanakan oleh

(21)

b. Mengadakan pengawasan terhadap pelaksanan rencana dan

mengevaluasi hasil yang telah ditetapkan

c. Mengadakan koordinasi terhadap bawahan dari seluruh departemen

agar terjalin kerjasama yang baik sehingga mempermudah

pencapaian tujuan perusahaan.

d. Menetapkan kebijakan perusahaan didalam operasinya sesuai

dengan yang telah ditetapkan oleh Dewan Komisaris.

3. Internal Audit

Internal Audit di pegang oleh Auditor Intern. Adapun tugas Auditor

Intern tersebut adalah memeriksa dan mengevaluasikan memadai atau tidaknya

pengendalian intern perusahaan dan membuat rekomendasi peningkatannya.

Auditor Intern bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama atas

pengendalian intern perusahaan karena Direktur Utama merupakan pihak utama

yang bertanggung jawab atas pengendalian intern perusahaan.

4. Sekretaris

Sekretaris bertanggung jawab atas seluruh aktivitas perusahaan yang

berhubungan dengan kegiatan surat-menyurat, pengekspedisiannya, mengigatkan

direksi atas perjanjian dengan langganan, mencatat pesanan langganan selama

direksi berada ditempat, menerima atau mengirim phone atas instruksi direksi

tersebut.

5. Direktur Komersil/Umum

Direktur Komersil/Umum bertugas untuk melaksanakan kebijaksanaan

dan tugas yang meliputi bagian proyek, bagian personalia/umum, bagian

pembelian, bagian penjualan, bagian anggaran, dan bagian keuangan serta

(22)

a. Merencanakan, mengkoordinasikan, menyatakan, dan

mengendalikan SDM perusahaan untuk mencapai sasaran

usaha baik jangka panjang maupun jangka pendek sesuai

dengan ketentuan Akte pendirian ataupun keputusan Dewan

Komisaris.

b. Bertanggung jawab atas pengamanan investasi perusahaan.

c. Mengatur kegiatan bidang hukum dan hubungan masyarakat

yang berkaitan dengan kontrak-kontrak perusahaan dengan

pihak luar.

d. Menentukan kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan

kepemimpinan (leader ship) dan pengelolaan (manajemen)

e. Membuat anggaran perusahaan yang dibutuhkan perusahaan

yang berkaitan dengan operasi keuangan pemasaran dan

pengadaaan untuk mencapai sasaran jangka pendek dan jangka

panjang perusahaan.

f. Mengurus seksi tenaga kerja.

g. Mengembangkan program pendidikan dan latihan pegawai.

6. Direktur Produksi

Direktur Produksi bertugas dan bertanggung jawab :

a. Membantu Direksi Uama dan mewakili perusahaan keluar,

apabila Direktur Umum berhalangan.

b. Melaksanakan manajemen perkebunan, meliputi administrasi

dan teknis tanaman.

c. Mengadakan hubungan kepada pembeli mengenai

barang-barang yang dikembalikan oleh si pembeli dan meminta

persetujuan dari Direktur Umum.

d. Membuat catatan mengenai pesanan-pesanan sehingga dapat

(23)

e. Mengawasi dan menyetujui surat keluar.

f. Mengkoordinasi pelaksanaan dan rencana kegiatan perusahaan.

g. Bertanggung jawab atas pengadaan bahan, peralatan serta

kebutuhan beras karyawan.

7. Bagian Proyek

Bagian Proyek mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

a. Mengawasi proyek-proyek yang dilakukan oleh perusahaan.

b. Mengawasi bahan-baan yang masuk dan yang akan digunakan

untuk keperluan proyek.

c. Mengawasi para pekerja yang ada di proyek.

8. Bagian Akuntansi dan Keuangan

Bagian Akuntansi dan Keuangan bertugas dan bertanggung jawab :

a. Melaksanakan kebijakan yang ditetapkan Direktur Komersil

dan Keuangan yang meliputi perencanaan, pengarahan, dan

pengawasan dibidang keuangan system informasi akuntansi,

perpajakan, dan asuransi secara keseluruhan.

b. Mengkoordinasi dan mengarahkan pelaksanaan penyusunan

laporan keuangan perusahaan dan laporan manajemen secara

keseluruhan.

c. Mengkoordinasi, menindak-lanjuti saran perbaikan yang

diajukan atau kebijakan management, aspek operasi, dan

akuntansi.

d. Membantu akuntan pabrik untuk mempersiapkan data

sehubungan dengan pelaksanaan umum laporan keuangan

(24)

9. Bagian Pembelian

Tugas dan tanggung jawab Bagian Pembelian adalah sebagai berikut :

a. Melaksanakan kebijakan yang meliputi perencanaan dan

pengelolaan yang berkaitan dengan pengadaan barang dan jasa keperluan perusahaan.

b. Memberikan pertanggung jawaban terhadap jalannya program

pengadaan barang dan jasa kepada atasan.

10. Bagian Penjualan

Bagian Penjualan mempunyai tugas dan tanggung jawab :

a. Mengurus surat-surat pesanan yang diterima dari langgan.

b. Mengawasi pesanan dan pembuatan tanggal pengiriman pembelian.

11. Bagian Anggaran

Tugas dan tanggung jawab Bagian Anggaran meliputi :

a. Melaporkan anggaran kepada pimpinan

b. Membandingkan anggaran denga realisasi sehingga diketahui

surplus atau defisit anggaran perusahaan.

c. Mengkoordinir dan menyusun anggaran perusahaan mencakup

anggaran pendapatan dan pengeluaran.

12. Bagian Personalia / Umum

Tugas dan tanggung jawab Bagian Personalia/Umum meliputi :

a. Mengkoordinasikan bawahann sehingga segala pekejaan yang

(25)

b. Melaksanakan kebijakan Direksi untuk menyediakan tenaga

kerja yang cakap dan terampil sesuai kebutuhan perusahaan.

c. Melaksanakan pendidikan dan bimbingan karyawan untuk

meningkatkan mutu pegawai sesuai dengan bidangnya.

13. Bagian Tanaman

Tugas dan tanggung jawab Bagian Tanaman meliputi :

a. Mengkoordinasi seluruh aldeling.

b. Membuat laporan bulanan kepada Direktur Produksi.

14. Bagian Teknik/Teknologi

Adapun tugas dan wewenang serta tanggung jawabnya adalah sebagai

berikut :

a. Melaksanakan tugas dan kebijakan daministrasi yang meliputi

perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan kegiatan-kegiatan

yang berkenaan dengan perbaikan fasilitas kebun reparasi pabrik

dan alat-alat listrik serta transportasi.

b. Menerima tugas dan bimbingan serta bertanggung jawab kepada

Direktur Produksi.

c. Mengevaluasi rencana kerja dan program kegiatan yang dianjurkan

oleh unit kebun sebelum diusulkan untuk pengesahan

pelaksanaannya.

d. Mengkoordinir dalam mengarahkan sususnan dan prasarana

produk perusahaan agar tujuan program kerja tercapai efektif dan

(26)

15 Bagian Pengembangan

Tugas dan wewnang serta tanggung jawab Bagian Pengembangan

adalah :

a. Mengetahui keadaan hutan yang ada hubungan dengan perluasan perkebunan.

b. Memenuhi kebutuhan pabrik akan bahan baku sesuai dengan

kesanggupan pengambilan dan kesanggupan hutan.

c. Menjalin kerja sama dengan Dinas Kehutanan setemat dan instansi

lain yang terkait.

16. Seksi Keuangan Pajak / Asuransi

Tugas Seksi Keuangan Pajak / Asuransi meliputi :

a. Mengurus masalah pembukuan secara keseluruhan.

b. Bertanggung jawab atas pengawasan secara menyeluruh mengenai

realisasi anggaran.

17. Kasir

Tugas Kasir adalah sebagai berikut :

a. Mencatat penerimaan dan pengeluaran uang perusahaan.

b. Menyimpan uang perusahaan.

c. Mengecek atau memeriksa kebenaran dari pengeluaran uang

perusahaan yang akan dikeluarkan.

18. Seksi Penjualan

Tugas Seksi Penjualan adalah :

a. Mengatur dan mengelola segala yang berhubungan dengan

(27)

b. Meminta persetujuan pemebelian dari Bagian

Personalia/Umum

19. Seksi Penagihan

Adapun tugas Seksi Penagihan sebagai berikut :

a. Menagih piutang atas penjualan yang telah dilakukan.

b. Mencatat dan membukukan tagihan-tagihan perusahaan yang ditagih dari para debitur.

20. Seksi Budi Daya

Tugas Seksi Budi Daya adalah sebagai berikut:

a. Membuat rencana di kebun secara efektif dan efisien.

b. Mengontrol pekerjaan mandor, memeriksa hutang piutang

karyawan di kedai kebun.

c. Memeriksa pekerjaan karyawan dilapangan agar tercapai target

dengan baik.

21. Seksi Teknologi

Tugas Seksi Teknologi adalah sebagai berikut :

a. Membuat laporan atas perlunya pembangunan untuk

melengkapi bangunan yang telah ada.

b. Melaporkan dan mengorganisir segala bentuk transportasi yang

baik yang akan digunakan didalam maupun diluar perusahaan

(28)

22. Seksi Personalia

Tugas Seksi Personalia adalah sebagai berikut :

a. Melakukan pencatatan waktu hadir bekerja dan waktu hadir

bekerja dan waktu bekerja di perusahaan.

b. Membuat daftar gaji dan upah seluruh karyawan sesuai dengan

daftar hadir.

c. Melakukan pemeliharaan dokumen-dokumen pengajian dan

membuat laporan pengajian dan pengupahan.

23. Seksi Urusan Tata Usaha / Umum

Tugas Seksi Urusan Tata Usaha/Umum adalah sebagai berikut :

a. Membuat anggaran jangka panjang dan jangka pendek untuk

kebutuhan operasi perusahaan diproyek.

b. Mengkoordinis pekerjaan bawahan sehingga tugas dapat segera

diselesaikan.

D. Kinerja Usaha Terkini

Setiap perusahaan tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan

sesuai dengan tujuan perusahaan. Butuh waktu untuk mencapai itu semua, PT Tor

Ganda terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh perusahaan dapat

terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja

keras yang tinggi dan disiplin serta loyalitas dalam bekerja. Untuk mendorong

mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Kinerja

terkini yang dijalankan perusahaan adalah :

a. Pelaksanaan kegitan disesuaikan dengan kemampuan tenaga dan

waktu yang tersedia, pelaksanaan kegiatan dilakukan secara uji

(29)

b. Hasil pelaksanaan kegiatan komite audit secara periodic dan

disampaikan kepada Komisaris untuk digunakan sebagai masukan

dalam tugasnya.

c. Pembagian tugas kegiatan kepada masing – masing anggota

Komite Audit diterapkan oleh ketua sesuai dengan kemapuan dan

kesediaan waktu masing – masing anggota.

d. Pelaksanaa tugas dari komite audit didasarkan pada surat

penugasan dari ketua komite audit. Informasi dan laporan hasil

pelaksanaan tugas hanya disanpaikan kepada komisaris melalui

ketua komite audit.

e. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan anggaran yang tersedia dan

sesuai dengan piagam komite audit.

E. Rencana Kegiatan

Untuk melaksanakan tugas Komite Audit perlu disusun program kerja

tahunan. Rencana kerja tahunan PT. Tor Ganda yang di maksud antara adalah :

a. Memonitor juga mengevaluasi proses penyelesaian laporan

keuangan tahunan dan penetapan laporan pertanggung jawaban

keuangan perusahaan.

b. Melakukan evaluasi atas efektifitas satuan pengawasan intern

kegiatan tertentu.

c. Mengevaluasi dan memonitor atas laporan direksi.

d. Melakukan evaluasi atas laporan manajemen triwulan Direksi.

e. Melakukan atas laporan kinerja bulanan Group Unit Usaha

(30)

f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diminta komisaris.

(31)

BAB III PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepemimpinan

Menurut Nawawi (2004:9) dalam kenyataannya apapun bentuk suatu organisasi,

pasti memerlukan seseorang dengan atau tanpa dibantu orang lain, untuk mencapai posisi

sebagai pimpinan/pemimpin (leader). Seseorang yang menduduki posisi pemimpin di

dalam suatu organisasi mengemban tugas melaksanakan kepemimpinan. Dengan kata lain

pemimpin adalah orangnya dan kepemimpinan (leadership) adalah kegiatannya.

Sehubungan dengan itu untuk sementara dari segi organisasi, kepemimpinan dapat

diartikan sebagai kemampuan/keperkasaan mendorong sejumlah orang ( dua orang atau

lebih ) agar bekerja sama dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terarah pada

tujuan berasama.

Menurut Arifin (2012:4) kepemimpinan adalah bentuk dominasi yang didasari

kemampuan pribadi, yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk

berbuat sesuatu berdasarkan akseptansi/penerimaan oleh kelompoknya, dan

memiliki keahlian yang tepat bagi situasi tertentu.

Blancard dan Hersey mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah proses

mempengaruhi kegiatan individu dan kelompok usaha untuk mencapai tujuan

dalam situasi tertentu.

Arifin (2012:1) juga menjelaskan bahwa pimpinan adalah seseorang yang

wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan

sebagian pekerjaannya untuk mencapai tujuan.

Dari defenisi tersebut diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Kepemimpinan menyangkut orang lain dalam hal ini bawahan atau pengikut,

tanpa bawahan semua kualitas kepemimpinan menjadi tidak relevan.

2. Kepemimpinan menyangkut suatu pembagaian kekuasaan yang tidak

(32)

mempunyai wewenang dalam mengarahkan pekerjaan untuk tercapainya

tujuan.

3. Pimpinan harus mampu mengendalikan orang-orang dalam organisasi agar

perilaku mereka sesuai dengan yang diinginkan oleh pimpinan.

B. Gaya kepemimpinan

Gaya kepemimpinan adalah perilaku atau cara yang dipilih dan

dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan

perilaku para anggota organisasi/bawahannya (Nawawi, 2003:115)

Beberapa gaya kepemimpinan menurut (Nawawi, 2003:115) adalah

sebagai berikut :

1. Gaya Kepemimpinan Otoriter

Tipe ini menunjukkan perilaku yang dominan berupa perilaku kepemimpinan

otokrasi dan otokrasi yang disempurnakan. Tipe kepemimpinan ini

merupakan tipe yang paling tua dikenal manusia. Oleh karena itu tipe ini

merupakan tipe yang paling banyak dikenal. Kepemimpinan ini menempatkan

kekuasaan di tangan satu orang atau sekelompok kecil orang yang diantara

mereka tetap ada seseorang yang paling berkuasa. Pemimpin bertindak

sebaga penguasa tunggal. Orang-orang yang dipimpin yang jumlahnya lebih

banyak, merupakan pihak yang dikuasai, yang disebut bawahan atau anak

buah. Pemimpin memandang dirinya lebih dalam segala hal, dibandingkan

dengan bawahannya. Perintah pemimpin sebagai atasan tidak boleh dibantah,

karena dipandang sebagai satu-satunya yang benar. Pemimpin merupakan

pihak yang memiliki wewenang, sedang bawahan merupakan pihak yang

hanya memiliki tugas, kewajiban dan tanggung jawab.

2. Gaya Kepemimpinan Bebas (Laissez Faire)

Tipe kepemimpina ini merupakam kebalikan dari tipe kepemimpinan otoriter.

Pemimpin berkedudukan sebagai symbol. Kepemimpinannya dijalankan

dengan memberikan kebebasan penuh pada orang yang dipimpin dalam

(33)

dan kepentingan masing-masing baik secara perseorangan maupun berupa

kelompok-kelpompok kecil.

Pemimpin hanya memfungsikan dirinya sebagai penasihat, yang dilakukan

dengan member kesempatan untuk berkompromi atau bertanya bagi anggota

kelompok yang memerlukannya. Kebebasan dalam menetapkan suatu

keputusan atau melakukan suatu kegiatan dalam tipe kepemimpinan ini

diserahkan sepenuhnya pada orang-orang yang dipimpin. Oleh karena setiap

manusia mempunyai kemauan dan kehendak sendiri, maka akan berakibat

suasana kebersamaan tidak tercipta, kegiatan menjadi tidak terarah dan

bersimpang-siur. Wewenang tidak jelas dan tanggung jawab menjadi kacau,

setiap anggota saling menunggu dan bahkan saling salah – menyalahkan atau

lempar – melempar jika dimintai pertanggung jawaban.

3. Gaya Kepemimpinan Demokratis

Tipe kepemimpinan ini menempatkan manusia sebagai faktor utama dan

terpenting dalam setiap kelompok atau organisasi. Tipe ini diwujudkan

dengan dominasi perilaku sebagai pelindung dan penyelamat, perilaku

cenderung memajukan dan mengembangkan organisai atau kelompok.

Disamping itu diwujudkan juga melalui perilaku kepemimpinan sebagai

pelaksana. Pemimpin memandang dan menempatkan orang-orang yang

dipimpinnya sebagai subjek, yang memiliki kepribadian dengan berbagai

aspeknya, seperti dirinya juga. Kemauan, kehendak, kemampuan, buah

pikiran, pendapat, inisiatif dan lain – lain yang berbeda antara satu dengan

yang lain selalu dihargai dan disalurkan secara wajar.

Berdasarkan prinsip tersebut, dalam kepemimpinan ini selalu terlihat usaha

untuk memanfaatkan setiap orang yang dipimpin. Kepemimpinan demokratis

adalah kepemimpinan yang aktif, dinamis dan terarah. Kegiatan – kegiatan

(34)

C. Motivasi Kerja

Dalam suatu oraganisasi, sukses tidaknya organisasi tersebut sangat

tergantung dari aktivitas dan produktivitas sumber daya manusianya, sehingga

produktivitas karyawan menjadi perhatian para top manager dalam upayanya

untuk meningkatkan kinerja untuk dapat mempengaruhi efesiensi dan efektivitas

organisasi.

Seorang pemimpin bukan saja berfungsi untuk mengatur dan mengarahkan

bahawannya untuk mencapai hasil yang telah ditetapkan, tetapi juga berfungsi

untuk membangkitkan gairah kerja karyawannya.

Untuk itu, disinilah seorang pimpinan dituntut untuk dapat memainkan

peran yaitu bagaimana dapat menciptakan motivasi terhadap kinerja karyawannya

yang dengan memikirkan motif – motif apa yang mendorong semangat kerja

karyawannya sehingga dapat bekerja dengan baik, diantaranya dengan

memberikan bonus,tunjungan,pinjaman, dan lain-lain.

Peran manager ini sangat besar pengaruhnya dalam memotivasi karyawan

agar bekerja sesuai dengan program yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Motivasi yang menyangkut reaksi berantai yang dimulai dari kebutuhan yang

dirasakan (The Need), lalu timbul keinginan-keinginan atau saran-saran yang

hendak dicapai (Want), kemudian menyebabkan usaha-usaha mencapai sasaran

tujuan yang berkahir dengan pemuasan (satisfaction).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia motivasi adalah : dorongan yang

timbul pada diri seseorang sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan

dengan tujuan tertentu atau usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau

sekelompok orang tertentu bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai

tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan atas perbuatan nya.

Tujuan pemberian motivasi, yaitu :

1. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

2. Mengefektifkan pengadaan karyawan.

3. Menciptakan suasana dan hubunga kerja yang baik.

4. Mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan pada perusahaan.

(35)

6. Meningkatkan kesejahteraan karyawan.

7. Meningkatkan kedisplinan dan menurunkan tingkat absensi karyawan.

Banyak teori tentang motivasi dan penemuan riset yang mencoba

menjelaskan hubungan antara perilaku dan hasilnya. Menurut teori ERG Aldefer,

setiap orang mempunyai kebutuhan yang tersusun dalam suatu hirarki yang

meliputi tiga perangkat kebutuhan yaitu :

1. Eksistensi : kebutuhan yang dipuaskan oleh faktor-faktor seperti

makanan, air, udara, upah, dan kondisi kerja.

2. Keterkaitan : kebutuhan yang dipuaskan oleh hubungan social dan

hubungan antara pribadi yang bermanfaat.

3. Pertumbuhan : kebutuhan dimana individu merasa puas dengan suatu

kontribusi (sumbangan) yang kreatif dan produktif.

Ada banyak teori motivasi dan hasil riset yang berusaha menjelaskan

tentang hubungan antara perilaku dan hasilnya. Teori-teori yang menyangkut

motivasi dapat dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu :

1. Teori kepuasan (content theories), menekankan pada faktor-faktor dalam

diri seseorang yang menguatkan (energize), mengarahkan (direct),

mendukung (sustain) dan menghentikan (stop) perilaku.

2. Teori proses (process theory), yang menguraikan dan menganalisis

bagaimana perilaku itu dikuatkan, diarahkan, didukung dan dihentikan.

Memotivasi orang lain bukan sekedar mendorong atau bahkan

memerintahkan seseorang melakukan sesuatu, melainkan sebuah seni yang

melibatkan berbagai kemampuan mengenali dan mengelola emosi diri sendiri dan

orang lain. Paling tidak kita harus tahu bahwa seseorang melakukan sesuatu

karena didorong oleh motivasi (www.google.com).

Menurut Nawawi (2004 : 51), motivasi yang diberikan digolongkan

menjadi dua bagian yaitu :

1. Motivasi Intrinsik

Motivasi ini adalah kondisi yang mendorong terjadinya suatu perbuatan

(36)

kesadaran mengenai arti dan manfaat suatu perbuatan/kegiatan, baik bagi diri

sendiri maupun orang lain dan masyarakat luas.

2. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ini adalah kondisi ynag mendorong terjadinya suatu

perbuatan/kegiatan yang berada diluat kegiatan itu sendiri. Kondisi ini

merupakan faktor luar yang sudah ada atau yang sengaja diadakan dalam

kaitannya dengan kebutuhan dan kepribadian, yang mendasai keyakinan dan

menimbulkan kemauan untuk melakukan kegiatan yang dipandang paling

tgepat dan terbaik. Faktor luar yang menjadi motivasi ini antara lain

berbentuk pemberian hadiah, insentif, pujian, situasi kerja yang

menyenangkan, keinginan untuk menyenangkan oranglain, prestasi yang

menyenangkan orang lain, prestasi yang memuaskan atasan dan lain - lain.

D. Jenis – Jenis Motivasi

Secara umum, jenis – jenis motivasi dibagi menjadi dua. Pembagian tersebut

disebabkan oleh perangsang motivasi tersebut timbul. Kedua jenis motivasi

tersebut adalah (Zaenudin 2007 : 79) :

1. Motivasi positif

Motivasi positif pada hakikatnya merupakan pemberian suatu insentif

yang bisa menarik keinginan seseorang untuk melakukan sesuatu. Manusia

menpunyai berbagai macam kebutuhan. Dari berbagai macam kebutuhan

tersebut, ditarik suatu insentif sebagai penarik atau pendorong agar

seseorang melakukan suatu tindakan. Adanya motif menyebabkan individu

bergerak, bertindak, mencari kepuasan kebutuhan. Insentif bisa berwujud

financial maupun non financial.

2. Motivasi negatif

Motivasi negatif merupakan kebalikan dari motivasi positif. Bila motivasi

positif insentif berupa ‘imbalan’ atas keberhasilan pencapaian target

tertentu, motivasi negatif menggunakan insentif berupa ‘ketakutan atau

(37)

Dalam prakteknya kedua jenis motivasi diatas sering digunakan manager

dalam suatu perusahaan. Dimana penggunaannya harus tepat dan seimbang, agar

dapat meningkatkan semangat kerja karyawan.

E. Usaha-usaha pemimpin terhadap motivasi

Agar terdapat sifat kerja positif pada para bawahan menurut gagasan

Herzberg (dalam Manullang, 2001:179), para pemimpin harus memberi perhatian

yang sungguh-sungguh agar faktor-faktor motivator memberikan motivasi kepada

para bawahan sebagai berikut :

1. Keberhasilan pelaksanaan (Achievement).

Agar seorang bawahan dapat berhasil dalam pelaksanaan pekerjaannya, maka

pemimpin harus mempelajari bawahannya dan pekerjaannya dengan

memberikan kesempatan kepadanya agar bawahan dapat berusaha mencapai

hasil. Kesempatan tersebut harus sedemikian rupa sehingga orang-orang

berkembang sendiri. Selanjutnya agar pemimpin memberi semangat pada

para bawahannya sehingga bawahan mau berusaha mengerjakan sesuatu

dirasa bawahan tidak dapat dikuasainya. Bila bawahan telah berhasil

mengerjakan pekerjaannya, pemimpin harus menyatakan keberhasilan itu.

2. Pengakuan (Recognition)

Sebagai lanjutan dari keberhasilan pelaksanaan pemimpin harus memberi

pernyataan pengakuan akan keberhasilan tersebut. Pengakuan terhadap

keberhasilan bawahan dapat dilakukan dengan cara yaitu langsung

menyatakan keberhasilan di tempat pekerjaannya, lebih baik dilakukan

sewaktu ada orang lain. Pemimpin membuat usaha-usaha yang rill dan

meyakinkan, sehingga bawahan mengerti akan pentingnya pekerjaan yang

dilakukannya dan berusaha menghindarkan kebosanan dalam pekerjaan

bawahan serta mengusahakan agar setiap bawahan sudah tepat dalam

pekerjaannya.

(38)

3. Tanggung jawab (Responsibilities)

Agar tanggung jawab (responsibilities) benar-benar menjadi faktor motivator

bagi bawahan, pemimpin harus menghindari supervise yang ketat, dengan

membiarkan bawahan bekerja sendiri sepanjang pekerjaan itu memungkinkan

dan menerapkan prinsip partisipasi. Diterapkannya prinsip partisipasi

membuat bawahan sepenuhnya merencanakan dan melaksanakan

pekerjaannya.

F. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Pada PT. Tor Ganda.

Pimpinan perusahaan harus berusaha atau mampu memotivasi pegawai

agar dapat memenuhi atau mencapai tujuan yang diinginkan. Pimpinan juga harus

mampu menjadi contoh teladan bagi para bawahannya. Pada PT. Tor Ganda, gaya

kepemimpin yang diterapkan adalah gaya kepemimpinan demokratis dimana

dalam gaya kepemimpinan ini, pegawai ditempatkan sebagai faktor utama dan

terpenting dalam kelompok/organisasi. Pemimpin memandang dan menempatkan

pegawai yang dipimpinnya sebagai subjek, yang memiliki kepribadian dengan

berbagai aspeknya, seperti dirinya juga. Kemauan, kehendak, kemampuan, buah

pikiran, pendapat, inisiatif dan lain – lain yang berbeda antara satu dengan yang

lain selalu dihargai dan disalurkan secara wajar. Dalam hal ini motivasi bukan

hanya sekedar cara pimpinan untuk menggerakkan pegawai dalam mencapai

tujuan, melainkan sebuah seni dimana pimpinan harus mampu mengenali dan

mengelola emosi diri sendiri dan orang lain, sehingga pimpinan atau pegawai

tersebut dapat melakukan pekerjaannya karena motivasi bukan dari tekanan

pimpinan.

Kepemimpinan dan motivasi merupakan dua hal yang berbeda, meski

memiliki tautan dalam konteks kerja dan interaksi antar manusia organisasional.

Tanpa kepemimpinan organisasi hanya merupakan kelompok manusia yang

kacau, tidak teratur, dan tidak akan dapat melahirkan perilaku bertujuan.

(39)

memberinya motivasi menuju tujuan – tujuan tertentu, baik dalam jangka pendek

maupun jangka panjang. Ini berarti kepemimpinan dengan motivasi memiliki

kekuatan yang kuat (Danim, 2004 : 30)

Dalam meningkatkan motivasi kerja pegawai, PT. Tor Ganda Medan

menerapkan serangkaian peraturan dan kebijaksanaan yang merupakan pedoman

kerja dan juga merupakan motivator pegawainya dalam pencapaian tujuan

bersama.

Pimpinan PT. Tor Ganda Medan dalam memotivasi pegawainya

memberikan perangsang yang bersifat material dan non material yang besar

pengaruhnya terhadap peningatkan prestasi kerja pegawai. Berikut ini beberapa

faktor yang diterapkan pimpinan PT. Tor Ganda Medan yaitu :

a) Penggajian dan insentif

Salah satu faktor daripada keinginnan untuk bekerja adalah untuk

menciptakan gaji yang berupa uang, yang dibayarkan sebagai imbalan jasa

atas pekerjaannya. Gaji yang diterima para pegawai tersebut merupakan

jaminan biaya hidup.

Insentif merupakan sejumlah uang yang ditambahkan pada upah dasar

yang diberikan perusahaan kepada karyawan di PT. Tor Ganda.

Contohnya : pegawai yang memiliki prestasi kerja lebih akan

mendapatkan insentif yang berbeda dibandingkan dengan

pegawai yang tidak memiliki prestasi kerja.

b) Promosi

Pada umumnya promosi jabatan selalu merupakan dambaan bagi setiap

pegawai yang bekerja pada suatu organisasi karena hanya dengan promosi

ini jenjang karir seseorang selalu diikuti oleh tugas, tanggung jawab dan

wewenang yang tinggi dari jabatan yang diduduki sebelumnya.

Contohnya : kenaikan pangkat penyesuaian ijazah.

c) Cuti

Setiap pegawai PT. Tor Ganda Medan berhak memperoleh cuti/libur

(40)

d) Tanda Penghargaan

Untuk menghargai para pegawai yang telah menunjukkan dedikasi,

loyalitas, kejujuran dan kesetiaan pada PT. Tor Ganda Medan.

Contohnya : memberikan penghargaan kepada para pegawai berupa

piagam.

e) Jaminan Hari Tua

Untuk memupuk semangat dan gairah kerja pegawai, mereka harus

mempunyai perasaan aman terhadap masa depan profesinya.

(41)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah penulis melakukan penelitian pada PT. Tor Ganda, maka penulis

menarik kesimpulan dan saran terhadap pengaruh gaya kepemimpinan terhadap

motivasi pegawai, yaitu :

A. Kesimpulan

1. Pimpinan di PT. Tor Ganda memandang dan menempatkan pegawai yang

dipimpinnya sebagai subjek, yang memiliki kepribadian dengan berbagai

aspeknya, seperti dirinya juga. Gaya kepemimpinan yang dianut adalah

gaya kepemimpinan demokratis.

2. Motivasi yang diterapkan oleh PT. Tor Ganda kepada para pegawainya

merupakan motivasi positif yakni dengan memberikan insentif yang

bersifat finansial. Motivasi dengan cara ini mampu membuat pegawai di

perusahaan tertarik dalam melakukan pekerjaan tanpa adanya tekanan

dari pimpinan.

3. Pimpinan di PT. Tor Ganda memiliki suatu sikap mendominasi yang

didasari oleh kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau

mengajak pegawainyaberdasarkan akseptansi/penerimaan oleh pegawai di

perusahaan tersebut, dan pimpinan PT.Tor Ganda memiliki kemampuan

untuk menempatkan diri dalam berbagai situasi.

4. Di dalam pelaksanaannya, pimpinan PT.Tor Ganda dalam memotivasi

bukan hanya sekedar mendorong atau mengajak pegawai untuk

melakukan sesuatu untuk mencapai target perusahaan, melainkan

kemampuan untuk mengenali dan mengendalikan emosi diri sendiri dan

orang lain. Paling tidak pimpinan PT.Tor Ganda tau bahwa pegawainya

(42)

B. Saran

Berdasarkan uraian dan kesimpulan, penulis membuat saran-saran sebagai

berikut :

1. Gaya kepemimpinan demokratis yang dianut PT. Tor Ganda

hendaknya dapat dipertahankan, sehingga karyawan merasa selalu

dihargai didalam perusahaan.

2. Pemberian motivasi yang bersifat finansial kepada karyawan

hendaknya ditingkatkan lagi agar mereka lebih termotivasi dalam

menjalankan tugas-tugasnya, sehingga produktivitas kerja yang

diharapakan dapat meningkat juga.

Dalam sistem motivasi yang diterapkan PT. Tor Ganda, sebaiknya

promosi karyawan lebih ditingkatkan lagi agar karyawan di PT.

Tor Ganda dapat termotivasi dalam bekerja untuk memperoleh

jabatan yang lebih baik dari sebelumnya.

3. Pimpinan PT.Tor Ganda seharusnya bukan hanya mampu untuk

mendorong dan mengajak pegawainya untuk mencapai target

perusahaan, melainkan mampu untuk memberi contoh langsung

kepada bawahannya dengan cara memberikan solusi kepada

bawahannya dalam suatu masalah, dan memberi contoh disiplin

yang baikkepada bawahannya.

4. Pimpinan PT.Tor Ganda diharapkan dapat mengenali karakter dan

kepribadian para pegawai sebelum pimpinan tersebut memberikan

motivasi kepada pegawai, agar jenis motivasi yang akan diberikan

(43)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Syamsul 2012. LEADERSHIP Ilmu dan Seni Kepemimpinan,

Jakarta : Mitra Wacana Media.

Hasibuan, Malayu S. P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia,

Jakarta : Bumi Aksara.

Hook, John R. 2006. Memotivasi Karyawan, Tugu Publisher, Yogyakarta.

Manullang, M dan Manullang, Marihot AMH 2001. Manajemen Personalia,

Edisi Ketiga, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Nawawi, Hadari, 2003. Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi,

Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Siagian, Sondang P. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia,

Jakarta : Bumi Aksara.

(44)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Syamsul 2012. LEADERSHIP Ilmu dan Seni Kepemimpinan,

Jakarta : Mitra Wacana Media.

Hasibuan, Malayu S. P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia,

Jakarta : Bumi Aksara.

Hook, John R. 2006. Memotivasi Karyawan, Tugu Publisher, Yogyakarta.

Manullang, M dan Manullang, Marihot AMH 2001. Manajemen Personalia,

Edisi Ketiga, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Nawawi, Hadari, 2003. Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi,

Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Siagian, Sondang P. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia,

Jakarta : Bumi Aksara.

Gambar

Tabel 1.1.

Referensi

Dokumen terkait

Dari pendapat beberapa para ahli yang mengemukakan pengertian moitvasi, dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan dorongan dari diri seseorang untuk bekerja atau melakukan

Kepemimpinan adalah kemampua dan keterampilan seseorang atau individu yang menduduki jabatan sebagai pemimpin satuan kerja, untuk mempengaruhi perilaku orang lain terutama

5. Motivasi positif didasari atas keinginan manusia untuk mencari keuntungan- keuntungan tertentu. Manusia bekerja di dalam organisasi jika dia merasakan bahwa setiap upaya

Gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh yang kuat dengan motivasi, sebab keberhasilan seorang pemimpin dalam menggerakkan orang lain untuk mencapai suatu tujuan tergantung pada

Menurut Gomes (2009: 177) motivasi diartikan sebagai keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan-melakukan kegiatan.. tertentu guna

Berdasarkan pengertian tentang motivasi diatas, disimpulkan bahwa motivasi kerja adalah dorongan atau semangat yang timbul dalam diri seseorang atau karyawan untuk melakukan

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat diindikasikan bahwa dengan penerapan gaya kepemimpinan oleh seorang pemimpin organisasi maka akan mempengaruhi motivasi kerja

Seorang pemimpin merupakan seseorang yang memiliki suatu program dan yang berperilaku secara bersama - sama dengan anggota - anggota kelompok dengan mempergunakan cara atau