• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penanganan orang kelainan fisik dan mental menurut perspektif hukum Islam : Studi jabatan kebajikan masyarakat negeri Johor,Malaysia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penanganan orang kelainan fisik dan mental menurut perspektif hukum Islam : Studi jabatan kebajikan masyarakat negeri Johor,Malaysia"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

PENANGANAN ORANG KELAINAN FISIK DAN MENTAL MENURUT PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

(Studi Jabatan Kebajikan Masyarakat Negeri Johor , Malaysia)

Skripsi

Oleh :

KAMAL BIN KUSMIN NIM: 107044203845

KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM STUDI AHWAL SYAKHSHIYAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH

(2)

! " # $ "#% &

" '# ( " ) '

* + , - & . + ( " # $

) - ) %/

( 0 1

.

(3)

3 - " - " , # +

- 1

- 4 5 " - 6 # " (

5

7 8 + ( . - " 4 '# (

" ) 1 + 4

9 + ( . " " . &

" '# ( " ) (1 (

: . 0 . . - 1

# 8 (

; . -" ) <=

>

? + ) - )

(4)

A

-5 6

B 1 6

5 4 #55 " 5 5 6 ( #

4 5 ( . 1 1 1

+ # # $# # '# % +

-+ . # $+-+ #%

3C ' 5 5 ' 5 D ' 5 # ' 5 # ' 5

& 5 (1 ( - + # . . $ +#.%

33 1

' >

# ( " ) #

37 - 1

E + F

(5)

# " 4

8 1

(

2 3C 7CCB

3; ) 3:9C"

(6)

<

GGGGGGGGGGGGGG 3

GGGGGGGGGG ?

= 4

GGGGGGGGGGGGGGGGGGG @

. (

+ GGGGGGGGGGGGG G@

D

+ GGGGGGGGGGGGGGGGG

GG A &

+ GGGGGGGGGGGGGGGGGG G

(7)

- ! (

. ( GGGGGGGGGGGG 39

&

GGGGGGGGGGGGGG 3A

= .

+ GGGGGGGGGGGGGGG 79

. ' 1' )

GGGGGGGGGGGGGG 7A

+ . . "

GGGGGGGGGGGGGGG 9C

" - , - &

G 9?

= + ' , - &

GGG :7

# ( , - &

)- .)GGG G:;

+ , - &

)- .) :?

= + , - & + (

"

# GGGGGGGGGGGGGGGGGGGGG

(8)

. + . , - & . GGGGGGGGGGGGGGGGG

GGGGGG @?

- GGGGGGGGGGGGGGGGGGGG

GG A: 1

GGGGGGGGGGGGGGGGGGGG GG A;

G G

(9)

! "# $ ! %

Jabatan Kebajikan Masyarakat Malaysia (JKMM) merupakan sebuah badan yang memiliki fasilitas umum serta menyediakan fasilitas bagi individu, kelompok dan komunitas. Kebajikan Masyarakat dapat didefinasikan sebagai suatu sistem yang berfungsi sosial merupakan badan yang tersusun dan terancang, diharapkan untuk membantu individu dan kelompok mencapai taraf kehidupan dan kesehatan yang memadai serta hubungan sosial dan perseorangan yang membenarkan mereka membina kapasitas dan mempromosi kesejahteraan hidup yang harmoni berdasarkan kepada keperluan keluarga dan masyarakat.1

Di Malaysia terdapat 14 buah badan Kebajikan Masyarakat yang berkedudukan di setiap ibu kota. Salah satunya adalah Jabatan Kebajikan Masyarakat Negeri Johor (JKMJ). Di dalam ibu kota Negeri Johor terdapat 68 buah cawangan badan Kebajikan antaranya Jabatan Kebajikan Masyarakat Johor yang diwujudkan oleh pihak pemerintah dan oleh badan sukarela yang bertujuan untuk memberi pemulihan, latihan dan penjagaan kepada golongan yang kurang bernasib baik2 JKMJ berwenang untuk melakukan aktivitas professional yang membantu individu, kelompok atau masyarakat untuk meningkatkan atau memperbaiki kapasitas mereka bagi memenuhi keperluan sosial dan mewujudkan satu keadaan yang kondusif bagi mencapai

1

Jabatan Kebajikan Masyarakat Malaysia, Job Coach, artikel diakses pada 1 April 2009 dari http:// www.jkmm.com.my.

2

(10)

tujuan tersebut. Jabatan Kebajikan Masyarakat Johor Bahru (JKMJ) ini telah diwatarkan3 sebagai sebuah badan yang bertanggungjawab menyediakan fasilitas kepada Orang Kelainan Fisik dan Mental, Kanak-kanak, remaja atau juvana, wanita, warga tua, keluarga miskin, komuniti yaitu adalah kumpulan individu yang mempunyai sifat-sifat kecenderungan dan kepentingan, 4 dan badan sukarela, yaitu sukarela adalah badan atau lembaga, organisasi dan persatuan yang ditubuhkan untuk mengerjakan (menjalankan) sesuatu, dengan kehendak sendiri, tidak dipaksa-paksa, tidak dikerah, dilakukan dengan rela hati,5.

Fasilitas-fasilitas ini bertujuan untuk membantu golongan-golongan tersebut dengan memberikan penjagaan dan perlindungan serta kemudahan yang diperlukan.6

Menurut Jabatan Kebajikan Masyarakat Orang Kelainan Fisik dan Mental adalah seseorang yang tidak mampu menentukan baik sepenuh atau sebagian keperluannya dan tidak dapat hidup bermasyarakat disebabkan kekurangan dari segi fisik atau mental, baik semenjak lahir atau kemudian dari itu.7Orang KelainanFisik dan Mental ini juga bisa disamakan dengan anak cacat akal atau hilang upaya dari segi jasmani atau secara kekal dan tidak berupaya untuk menanggung dirinya sendiri.8

Hal ini juga telah dijelaskan dalam Konvensyen mengenai Hak Kanak-kanak yang diterima pakai oleh Perhimpunan Agung Pertubuhan Bangsa-bangsa Bersatu (PBB) Tahun 1979

3

Diwartakan adalah diberitakan atau dikhabarkan, op.cit, Kamus Dewan Bahasa & Pustaka. (Kuala Lumpur, Departemen Pendidikan Malaysia, 1996),Cet.13

4

Ibid.h.12 5

Ibid.h.13 6

Raymond Tan Shu Kiah, Majlis Sambutan Hari Orang kelainan fisik dan mental peringkat Negeri Sabah. Artikel diakses pada 4 April 2009 dari http://www.utusan.com.my

7 Ibid. 8

(11)

(diperbaharui pada 26 Juni 2006), yang mana antara lain mengiktiraf kanak-kanak kurang upaya samada mental atau fisikal diberi peluang untuk menikmati hidup sepenuhnya dan dihormati dalam keadaaan yang memastikan kemuliaan, menggalakkan sikap tidak bergantung dan memudahkan penglibatan aktif kanak-kanak dalam komuniti.9

Orang Kelainan Fisik dan Mental ini dapat dikategorikan kepada beberapa bagian, antaranya tuna grahita (kurang upaya intelektual), tuna rungu (kurang upaya pendengaran), tuna netra (kurang upaya penglihatan), tuna wicara (bisu), tuna aksara (terencat akal) kurang upaya fisika, seperti ”cerebral palsyhemiplegia” (yang melibatkan sebagian badan), ”diplegia” (yang melibatkan kedua-dua belah dan kaki), ”Quadriplegia” (yang melibatkan kedua-dua belah tangan dan kaki), masalah pembelajaran seperti lewat perkembangan dan lain-lain.10

Namun realitanya hari ini, nasib golongan ini kurang diperhatikan dan kehadiran mereka dipandang menyusahkan masyarakat lain. Kecacatan mereka sering dijadikan penyebab untuk melakukan suatu pekerjaan. Mereka sering diabaikan dan dianggap tidak mampu untuk melakukan sesuatu, sehingga tidak ada tempat dan peluang bagi mereka untuk menguasai suatu pekerjaan atau organisasi.

Mereka dikatakan golongan yang mendatangkan masalah dan membebankan individu lain dalam mengerjakan sesuatu.

Hakikatnya, mereka tidak menginginkan keadaan sedemikian. Kelahiran mereka adalah anugerah dari Tuhan. Sebagaimana Firman Allah SWT :

!" # $

% & ' ()*

+, -$.

/ 01 (2*

% 3

526 78

9

Laporan Bengkel (pusat pemulihan) Jabatan Kebajikan Masyarakat Malaysia, 2003 10

(12)

9):82 -;<8=

'>?@ ACD0 EF

-GHI H C

J/E KL $

M N 8 $

O PQ G $

K MKRS T

UV 6"X$Y ;Z$.

.N

 \ N-8]

^6"X# $

_` aN3

Ib

&c dNb 08

)

Artinya:“ Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi Dalam enam masa lalu ia bersemayam di atas Arasy; ia melindungi malam Dengan siang Yang mengiringinya Dengan deras (silih berganti) dan (ia pula Yang menciptakan) matahari dan bulan serta bintang-bintang, (Semuanya) tunduk kepada perintahNya. ingatlah, kepada Allah jualah tertentu urusan menciptakan (sekalian makhluk) dan urusan pemerintahan. Maha suci Allah Yang mencipta dan mentadbirkan sekalian alam.” (Q/S: al-Araf: 54)

Firman Allah SWT yang lain menjelaskan;

…e

f g $ 0N3 $

% 3 hij 8

8 ( $

f ;Z $

f g $ 0N3

% 3

j181kJ

lm $En 08 $

o

f P ?3 $

f ?m

n- n_

b N 08

Artinya:“Dan hendaklah kamu bertolong-tolongan untuk membuat kebajikan dan bertaqwa, dan janganlah kamu bertolong-tolongan pada melakukan dosa (maksiat) dan pencerobohan. dan bertaqwalah kepada Allah, kerana Sesungguhnya Allah Maha berat azab seksaNya (bagi sesiapa yang melanggar perintahNya). (Q.S: al-Maidah: 2)

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari, Rasulullah SAW bersabda yang berbunyi:

ی

"#$ی # %& '( )*

#ی "# #ﻡ

,-11

Artinya: “Setiap anak yang dilahirkan berdasarkan fitrah, lalu kedua orang tuanya yang membuatnya memeluk Agama Yahudi, Nasrani atau Majusi”.

Seharusnya golongan Orang Kelaianan Fisik dan Mental ini tidak boleh dipinggirkan begitu saja, malahan golongan ini juga wajar diberikan pendidikan. Orang Kelainan Fisik dan Mental ini harus diberikan peluang untuk mengembangkan potensi diri secara menyeluruh dan

33 0 $H 2 . 1& 1E

(13)

bersepadu supaya menjadi insane yang seimbang dan harmonis dari segi intelektual, rohani, emosi dan jasmani berdasarkan kemampuan yang ada pada diri golongan Orang Kelainan Fisik dan Mental ini.

Berangkat dari realita ini, salah satu fungsi wujudnya JKMJ adalah dengan menyediakan fasilitas kepada golongan Orang Kelainan Fisik dan Mental. Mereka dilindungi oleh berbagai aspek seperti keamanan, perlindungan dan kesehatan, dan juga menyediakan kemudahan bagi mereka untuk memenuhi keperluan, dari segi fisik, sosial atau kemasyarakat dan rohaniah, memberi pendidikan, bimbingan serta latihan vokasional, adalah pendidikan amali yang menitik beratkan kemahiran yang diperlukan untuk sesuatu pekerjaan. Penempatan semula dalam masyarakat, memberi konseling, mengadakan kegiatan yang menghasilkan dan aktivitas yang berkaitan dengan masyarakat setempat. Di samping itu, penekanan khusus diberikan kepada perkembangan kesehatan dari segi fisik, mental, sosial dan emosi. Mereka juga diajarkan tentang nilai dan sikap yang sesuai supaya mereka mempunyai haluan dan tujuan sebagai generasi dan pemimpin masa depan. Wujudnya perkhidmatan Orang Kelainan Fisik dan Mental ini bertujuan untuk mencegah dan menghilangkan kesan sosial ke atas mereka serta menentukan penjagaan, perlindungan dan pendidikan yang baik bagi mereka.12

Menyadari bahawa masih banyak lagi yang perlu diketahui dan diselidiki tentang nasib golongan Orang Kelainan Fisik dan Mental ini, dan berdasarkan pengamatan inilah penulis merasa terpanggil untuk membuat kajian dengan judul

“PENANGANAN ORANG KELAINAN FISIK DAN MENTAL MENURUT

PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (STUDI PADA JABATAN KEBAJIKAN MASYARAKAT NEGERI JOHOR. MALAYSIA)”.

12

(14)

B. Batasan Masalah

Mengingat luasnya ruang lingkup penelitian ini, dan terbatasnya kemampuan penulis, maka penulis membatasi pembahasan pada penelitian ini hanya kepada penanyaan Jabatan Kebajikan Masyarakat Johor. Kajian ini difokoskan kepada golongan Orang Kelainan Fisik dan Mental kategori cacat anggota yang terdapat di Jabatan Kebajikan Masyarakat Johor, Negeri Johor.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah dipaparkan, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah kriteria Orang Kelainan Fisik dan Mental di Negeri Johor menurut Jabatan Kebajikan Masyarakat Johor (JKMJ)?

2. Bagaimanakah penanganan yang digunakan untuk mengatasi masalah Orang Kelainan Fisik dan Mental tersebut?

3. Bagaimanakah pandangan Hukum Islam terhadap kriteria dan penanganan Orang Kelainan Fisik dan Mental di Jabatan Kebajikan Masyarakat Johor ?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian

Ada beberapa tujuan yang ingin di capai oleh penulis dalam penelitian ini yaitu: a. Untuk mengetahui bagaimana criteria Orang Kelainan Fisik dan Mental menurut

(15)

b. Untuk mengetahui bagaimana penenganan yang digunakan untuk mengatasi masalah Orang Kelainan Fisik dan Mental ini.

c. Untuk mengetahui pandangan Hukum Islam terhadap kriteria dan penanganan Orang Kelainan Fisik dan Mental ini.

2. Manfaat Penelitian

a. Untuk menghasilkan suatu karangan ilmiah bagi memenuhi pensyaratan guna menyelesaikan studi pada Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum, UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA.

b. Untuk menambah khazanah kajian Islam dan pengetahuan serta wawasan penulisan. c. Hasil kajian ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi pihak-pihak tertentu dalam

membuat perancangan atau program dalam menyelesaikan permasalahan dalam masyarakat yang sesuai dengan penulisan penelitian ini.

E. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian.

Penelitian ini bersifat “Field reaserch” (penelitian lapangan) yaitu dengan mengumpulkan data yang dilakukan secara langsung kepada subjek penelitian dilapangan.

2. Lokasi Penelitian

Adapun lokasi penelitian ini adalah Jabatan Kebajikan Masyarakat Johor, Negeri Johor Darul Takzim, Malaysia.

(16)

a. Subjek Penelitian

Yang menjadi subjek penelitian ini adalah staf Jabatan Kebajikan Masyarakat Johor , Negeri Johor.

b. Objek Penelitian

Adapun, yang menjadi objek penelitian ini adalah Orang Kelainan Fisik dan Mental menurut pandangan Hukum Islam.

4. Populasi dan Sampel

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah pegawai di Jabatan Kebajikan Masyarakat Johor, yang terdiri daripada seorang ahli Lembaga Pengarah, seorang Setiausaha, empat orang Guru Pembimbing dan 15 orang golongan Orang Kelainan Fisik dan Mental. Mengingat jumlah populasi hanya 21 orang, maka peneliti tidak mengambil sample.

5. Sumber Data

Adapun data-data yang mendukung penulisan ini adalah terdiri dari:

a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari Jabatan Kebajikan Masyarakat Johor, dan golongan Orang Kelainan Fisik dan Mental.

b. Data Skunder, yaitu data yang diperoleh dari perbagai literature dan dukumen yang berkaitan dengan penelitian ini.

6. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu:

(17)

terhadap objek penelitian di lokasi penelitian di Jabatan Kebajikan Masyarakat Johor .

b. Interview, yaitu wawancara. Dalam melengkapi data-data penulis telah mewawancara secara langsung dengan pihak tertentu yang boleh membantu memberi maklumat untuk permasalahan yang dibahaskan seperti pegawai-pegawai di Jabatan Kebajikan Masyarakat Johor, golongan Orang Kelainan Fisik dan Mental, dan yang terlibat secara langsung dalam proses penulisan skripsi ini.

c. Dokumentasi dan kajian kepustakaan, penulis telah menganalisis dokumen-dokumen yang diperoleh atau catatan yang berkaitan dengan masalah penelitian ini. Dokumen tersebut dianalisis dan dijadikan bahan penulisan.

7. Teknik Analisis Data

Untuk keperluan analisis data, dipergunakan metode analisis data yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, dengan menggunakan metode analisis data kualitatif yaitu data yang sudah terkumpul melalui wawancara dan observasi dideskripsikan sedemikian rupa baik melalui perbandingan data-data tersebut maupun dengan menggunakan pedekatan teori konsep maupun pendapat para ahli. Sehingga akan diperoleh gambaran yang menyangkut tentang masalah yang diteliti.

8. Teknik Penulisan

Setelah data dikumpul dan diolah sedemikian rupa, maka dilakukan analisa terhadap data-data dengan menggunakan beberapa teknik:

(18)

b. Deduktif, yaitu membuat kesimpulan daripada kaedah-kaedah atau pendapat-pendapat yang bersifat umum kepada khusus.

c. Deskriptif, yaitu mengumpul dan menyusun data yang diperlukan dalam penelitian ini.

E. Sistematika Penulisan

BAB I Merupakan pendahuluan yang terdiri daripada latar belakang masalah, merumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, metode penelitian dan sistematika penelitian.

BAB II Menerangkan tentang tinjauan umum tentang lokasi penelitian yang meliputi geogarafi dan demografi, struktur dan personaliar, kekuasaan dan peranan JKMJ. BAB III Merupakan penjelasan tentang Orang Kelainan Fisik dan Mental Menurut

Hukum Islam.yang terdiri daripada pengertian dan Dasar Hukum, hak dan kewajiban terhadap Orang Kelainan Fisik dan Mental, serta pendapat ulama’ tentang Orang Kelainan Fisik dan Mental.

BAB IV Merupakan penanganan Orang Kelainan Fisik dan Mental di Jabatan Kebajikan Masyarakat Johor Perspektif Hukum Islam. Di dalamnya menjelaskan indentifikasi Orang Kelainan Fisik dan Mental di JKMJ, Prosedur atau tata cara untuk memohon penanganan orang kelainan fisik dan mental dan peran Negara dalam menangani orang kelainan fisik dan mental.

(19)

& " '# ( & " )'# (

3 )

97B @;A

+ . +

$ % - < =

;93 3 393 ;BA

' @9 @33

37: ::B

- # 39

37

+ ) +

- - + + + ) . 5

+ -

-13

(20)

+ + + ) . 5

+

- ) 3A3@ A

3: )

*) / *+ / +

) " *! / 1

* + / 3; - )

*! /

+ ) 7 @:

-7 9B )

) 7 :;;A

-

) ;9 B: - =

99 :; - # ? ;?

; :B 1 C ;? 3?

14

Ibid.h.1 15

Jabatan Kebajikan Masyarakat Johor, “Sejarah Johor” artikel diakses pada 7 April 2009 dari Negeri Johor: http://www.johordt.com.my.

16

(21)

)

1 - )

3@

$ > ( %

- )

)

) J

* +

#< )D # D- ,4 +D4 '

3 + ;C @ K

7

+

A BC K

17

(22)

9

+

C 3C K

: + A ;C K

; + 7 @A K

? & + : C K

@ < 1 & 3? ; K

) 1

@: :3A

@ ? K )

;7 :79 B ;;9 1 @ 3:9

1 $ ) % )

+

;B ) #

1 1 1

)

. 8 )

(23)

# 1" # %

3A

$DL=,%

1 + .

-+ - . -

-- )

) - + +

-7 . )

. ) (

. ! (

( 2 4

< + 4 ) 7CC317C7C

( .

B ;@ <

+ ) )

7CCC 3 C?: AA3 .

+ .

-+ + . + + .

+

18

(24)

) =

) # # 5 .

4 #

1 ) + < < +

< + $ % - ! $

% + + ' . )

< 1< + ! 6 )

) "

) (

(

, , & " (,"#$ '" ! $)

) - $)- %

*( /

, - & . -

, - & .

, - & . J

3 - > " - 1- +

+ 1 $+ % 3B@B

(25)

( 1

7 + + + 4 + (

3BB:

37 3BB91 7CC7

9 * & & /

* > 1( M (

+ ( / 7CC717CC9

: ) )- ,

- & .

+ . - 3BA:

>

, - & .

, - & .

+ ) - .

, - & .

(

)- .

, & .

> ,

- & .

(26)

)- . * - " . + /

- +

-. + $ + %

, - & .

1

3BA: = ,(

+

. )- . ,

- & .

>

1 >

( )- . J

> ,

- & .

, - & .

# +

(27)

, & .

> )- . *- " - + /

. * # >

" ' - " + + +

/

, ) - . )

(28)

+ )- .) 7CCA 7 7

+

+

DN ,((

8 +

8

+ +

)

)

(29)

* *

-)

3 " . +

7 . +

9 4

: ( 6

; ( 6 + - 1

? I< 4 + - 1

@ )

A 8 )

B < I+ 4 )

3C ! +

33 # ! +

37 ) ! +

39 4 ! +

(30)

0 1 " "# & " " "

)

-1

, - & .

(

" +

+ J

3

7

9

:

;

?

(31)

A

B

( 1(

) - . ) J

3 - 1

7 ) > $ 3A %

9

: , - & .

; ? -@ -

A + - $ !, %

)

1 J

3 - + - $. % 3B:AO ;7BP

7 , 1 + 3B@@ O 3A9P

9 - 1- 3BA: O 9CAP

: + ) 3BB9 O ;C?P

; - 4 3BB: O ;73P

(32)

@ , - ' 7CCA O ?A;P

)- .) J

* 2

)

-3 ! 3

7 + 3

9 . 3

: I - 3

; I = 7

? - 9

@ > 3

A + .Q. 3

B + & 3;

3C ! 3

(33)

37 - + 3

39 - Q > ;C

3: - ! 7

3; 4 3

3? ) . 9

3@ ( 3

3A + 9

3B = 9

7C < ?

73 - + 7C

(34)

79 +

-3

7: - B

7; Q 3

,). / "# ,$

"& "#-,"& "# '%' ! 3$

( (

- ( 1

# O+ 317P

(

(

## O+ 913BP

- (

### O+ 7C17;P (

(35)

(

#Q O+ 7?1:3P (

1

+ - <

Q O+ :71:AP

-(

3B

( $.

% 7: 7CC@ 7: ) 7CCA

@ ) 7CCA

( , (

, (

! 1

1 1

(

(

19

(36)

(

"# " & " $ , ,)

3 +

, - & .

# ,

-'

$ %

(37)

% . '

( 7C

. , - &

. (

, - & . 7CC7

>

! J

2 +

)

-3 4 $ - ' + %

7 $ - ' + %

9 $ %

: $ %

20

(38)

; *= + " / $ 8 %

? *. / $ 8 1 %

@ *H / $ 8 1 %

A

7 . "

% 1 H

;Z

> N

-p 8U g

Z

q

02* $N

.

///

01

2

R

$

23 " ! #

$ HI 2 1 0 2 7A? %

"

73#

& 1 *G

/ $ 1 0 3A; %

21

(39)

) 1 ) -1 /77 & 0r 21Ps^ lh St

-% &

, " #

8=_u ^ Lvw o xZ C N Z 0r

^ -y 08

z1{) N8

%

4 5

R $

Artinya : Dia lah Yang membentuk rupa kamu Dalam rahim (ibu kamu) sebagaimana Yang dikehendakiNya. tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana .(Q/S: Ali-Imran: 6 )

Di dalam penafsiran Al-Maraghi, ayat ini di jelaskan bahawa, Allah SWT itu Maha Perkasa, yakin

terkalahkan apa saja. Telah diputuskan oleh pengetahuan-Nya. Allah SWT Maha Bijaksana lagi Maha

Suci dari perbuatan sia-sia. Allah SWT mewujudkan segala sesuatu berdasarkan hikmah. Di antaranya

menciptakan kalian dalam bentuk indah dan tidak bisa digambarkan. Ada sesuatu yang lebih rapi dan

teratur.23

22

Ahmad Mushthafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi, (Semarang, PT. Karya Toha Putra ), Jld 3, h. 147 23

(40)

b). Al-Hadis

5#ﺱ7 !8

5 9 !

):7 "#; ﻡ

1

1 )

5

#<

= *ﺱ

*

>"

>

?

@

8 A B ,Cﻡ D0* 4#Eی 8 D('

ﻡ#ی

; 7F ﻡF ' )& 0*G H ی - F 4

,Cﻡ DIJﻡ 4#Eی

K

LME N *- H 7

ﻡOی P

& Q(! & A*

R ,ﺱ ی 8 A

*

*ﺝT

9U7

T )0V

;ﺱ

//

* ﻡ W7 X1

7

7:

2$ ! ! ! ! % & # ! " ' ( )

! ! ! ! ! " #

" " ! "

*" + , ! -. ! *

" , " + + *-.

" + " + ,

" " " % " " "

" / " " + * , "

* " + , " " ! 0#$ 4 1

%

. 1

1

$ %

. 5 "

4

24

(41)

ﻡ 1; 4# )&

5#; )& 1; 4

-F

G

WKﻡ M

7

7;

2 $### !

0#$4 1 5 %

. # '

4 J

4 - ﻡ

Dﺝ )&

F

Mﺝ )&

4 - G

W7 X1

7

7?

2 $1##2 ! )3 "

+ #0

+ #

(

$ % #

* /

( $

% ( 1 J

25

Muhammad ibn ‘Isa Abu Isa al-Turmudzi al-Sulami, al-Jami’ al-Sahih Sunan al-Turmudzi,(Beirut: Dar Ihya’I al-Turats al-‘Arabi, t.th), h.660

26

(42)

8| $ _=N $. Dy u} T &9~ O { } T

21 r qP

" •> -h 0|

" 0r n'>E $. $

% 3

" >)€PUg$. Pk2 N $.

" M f f N o% 3 gEn q_ $.

f P N3

O"

-' {j 8

•g ?GPs

E}

_= r

& U _‚

)

RRR

Artinya : Dan (ingatlah Wahai Muhammad) ketika Tuhanmu mengeluarkan zuriat anak-anak Adam (turun-temurun) dari (tulang) belakang mereka, dan ia jadikan mereka saksi terhadap diri mereka sendiri, (sambil ia bertanya Dengan firmanNya): "Bukankah Aku Tuhan kamu?" mereka semua menjawab: "Benar (Engkaulah Tuhan kami), Kami menjadi saksi". Yang demikian supaya kamu tidak berkata pada hari kiamat kelak: "Sesungguhnya Kami adalah lalai (tidak diberi peringatan) tentang (hakikat tauhid) ini".(Q/S.Al-A’Raaf : 172 )

Dalam mengomentari ayat tersebut, Ibnu Katsir menjelaskan bahwa Allah menginformasikan

bahwa dia mengeluarkan keturunan Adam dari sulbi-sulbi mereka dalam keadaan sudah bersaksi kepada

diri mereka sendiri bahwa Allah adalah Tuhan dan “Penguasa” mereka. Tidak ada Tuhan selain dia.

Begitulah Allah menciptakan manusia, sebagaimana firman-Nya :

21 $YN\

D qE~ $

l&ƒ „

GU= G C

o

S MEF \

… 9j† MNFN\ J? ?G '>"i ‡ o ;Z ;<- n"DN3

l \ F

… o ˆ‰ N| !Šƒ „

z1h{N 8

‹Œ) N $

iN•Žs$.

? ?G

;Z

m  E0

-)

Y

RR $

(43)

B. Hak dan Kewajiban Terhadap Orang Kelainan Fisik Dan Mental.

1. Pengertian hak

Pengertian hak secara etimologis berarti milik, kepunyaan, dan kewenangan. Secara defenitif hak

merupakan unsure normatif yang berfungsi sebagai pedoman berprilaku, melindungi kebebasan

kekebalan serta menjamin adanya peluang bagi manusia dalam menjaga harta dan martabatnya.27

Hak merupakan sesuatu yang harus diperoleh. Dalam kaitannya dengan memperoleh hak paling

tidak ada dua teori, yaitu Teori Mc Closkey dan Teori Joel Feinberg (James W. Nickel 1996) . Dalam

Teori Mc Closkey dinyatakan bahwa pemberian hak adalah untuk dilakukan, dimiliki, dinikmati, atau

sudah dilakukan. Sedangkan dalam Teori Joel Feinberg, dinyatakan bahwa pemberian hak penuh

merupakan kesatuan dari klaim yang abash dalam arti keuntungan yang terdapat dari pelaksanaan hak

yang diserai pelaksanaan kewajiban.28

Namun, di dalam pembahasan ini, yang dimaksudkan dengan hak adalah milik atau kewenangan

Orang Kalainan Fisik Dan Mental di dalam kehidupan sehariannya. Sampai ia bisa bangkit dalam

perjalanan hidupnya.

Adapun mengenai hak seseorang yang harus dipenuhi menurut Abu A’la Al-Maududi adalah ;

1. Perlindungan terhadap hidupnya, hartanya dan kehormatannya.

2. Perlindungan terhadap kebebasan peribadi

3. Kebebasan menyatakan pendapat dan berkeyakinan

27

Dede Rosyada dkk, Civic Educatioon : Demokras, Hak Azazi Manusia dan Masyarakat Madani, (Jakarta : ICCE UIN Syarif Hidayatullah, 2000), Cet Pertama, h. 199.

28

(44)

4. Terjamin kebutuhan pokok hidupnya, dengan tidak membedakan kelas dan Kepercayaannya.29

2. Pengertian Kewajiban

Kewajiban adalah kata dasar bagi wajib. Dalam kamus Dewan Bahasa dan Pustaka, wajib adalah

hukum suruhan, sudah seharusnya diamalkan dan dilakukan. Manakala kewajiban membawa maksud

sesuatu yang diwajibkan, kemestian, keharusan, tugas atau tanggungjawab yang harus dilakukan atas

perintah.

Penunaian Kewajiban dalam Islam merupakan hal yang sangat penting, karena Agama Islam

datang untuk membahagiakan manusia. Hal ini memberi pengertian bahwa penunaian kewajiban adalah

sumber kebahagian. Karena menunaikanya berarti memberikan hak orang lain. Apabila semua hak orang

lain telah diberikan, maka tidak ada lagi kezaliman.30

Adapun yang menjadi sumber hak dan kewajiban sebagai suatu beban yang harus dilaksanakan

adalah ;

1. Firman Allah SWT ;

EnN N

? C

•" N 8 % 3

" r iN•8u$.

EkqN\ ;Z

m G TN

-Zی [

(

Artinya : Demi sesungguhnya, telah tetap hukuman seksa atas kebanyakan mereka, kerana mereka

tidak mahu beriman. $ HI 2 8 2 @ %

7 & 1 J

29

Djazuli,.Fiqh Siyasah, (Jakarta, Prenada Media, 2003 ), Cet.2, h. 99. 30

(45)

? )N {

? N8

;< F"D - $

;< F D8

" N $

v ‘M_u

ˆ T‘MEQ 8

)

5 ( 2

Artinya : Supaya Allah menegakkan Yang benar itu dan menghapuskan Yang salah (kufur dan syirik), sekalipun golongan (kafir musyrik) Yang berdosa itu tidak menyukainya.( Q/S : Al-Anfal : 8 )

3. Firman-Nya, dari ayat yang berikut adalah ;

"<0 "< r

} T

’ _u iP“

}?T

c n"> n

% ” lr N8 o l<0 n"> n lr N\ } N\$.

c n"> n

% ”

lr N8

C$. $.

• a (

-}?T$. Z

c rn> n

dZ m$. n">n f N\ " N 8=_u

ˆ  8 $T

#ی Z \

]

Artinya : Bertanyalah (Wahai Muhammad): "Adakah di antara makhluk-makhluk: Yang kamu sekutukan Dengan Tuhan itu, sesiapa Yang Dengan memberi petunjuk kepada kebenaran? "Katakanlah: "Allah jualah Yang memberi hidayah petunjuk kepada kebenaran; (kalau sudah demikian) maka Adakah Yang dapat memberi hidayah petunjuk kepada kebenaran itu, lebih berhak diturut, ataupun Yang tidak dapat memberi sebarang petunjuk melainkan sesudah ia diberi hidayah petunjuk? maka apakah alasan sikap kamu itu ? Bagaimana kamu sanggup mengambil keputusan (dengan perkara Yang salah, Yang tidak dapat diterima olehakal)?"(Q/S:Yunus: 35)

Ayat diatas menjelaskan bahwa kedatangan wahyu Allah yang dibawakan oleh Rasulullah SAW

bukan menjelaskan tauhid dan rububiyah saja, akan tetapi juga dalam hal mengenai hak, pemerintahan dan

peraturan hidup yang semuanya itu tidak terlepas dari tanggungjawab terhadap apa yang kita bebankan baik

itu sebagai pemimpin, masyarakat atau diri kita sendiri.

Islam sebagai agama amal adalah sangat wajar apabila meletakkan focus of interest-nya pada

(46)

di akhirat akan diperolehi apabila kewajiban-kewajiban sebagai menifestasi dari ketaqwaan telah

dilaksanakan dengan baik waktu hidup di dunia.

Demikian halnya dengan kewajiban-kewajiban penguasa atau pemerintah. Ternyata tidak ada

kesepakatan di antara ulama, terutama dalam perinciannya sebagai contoh akan dikemukakan, kewajiban

penguasa atau pemerintah menurut Al- Mawardi.

1. Memelihara agama, dasar-dasarnya yang telah ditetapkan dan apa-apa yang telah disepakati oleh

ulama salaf.

2. Mentafidzkan hukum-hukum di antara orang-orang yang bersengketa, dan menyelesaikan perselisihan,

sehingga keadilan terlaksana secara umum.

3. Memelihara dan menjaga keamanan agar manusia dapat dengan tenteram dan tenang berusaha

mencari kehidupan, serta dapat bepergian dengan aman, tanpa ada gangguan terhadap jiwanya atau hartanya.

4. Menegakkan hukum-hukum Allah SWT, agar orang tidak berani melanggar hukum dan

memelihara hak-hak hamba dari kebinasaan dan kerosakan.

5. Menjaga tanpa batas dengan kekuatan yang cukup, agar musuh tidak berani menyerang dan

menumpahkan darah muslim atau non muslim yang mengadakan perjanjian damai dengan muslim ( mu’ahid

).

6. Memerangi orang yang menentang Islam setelah dilakukan dakwah dengan baik-baik tapi mereka

tidak mau masuk Islam dan tidak pula jadi kafir dzimi.

7. Memungut fay dan shadaqah-shadaqah sesuai dengan ketentuan syara atas dasar nash atau ijtihad

tanpa ragu-ragu.

8. Menetapkan kadar-kadar tertentu pemberian untuk orang-orang yang berhak menerimanya dari

(47)

9. Menggunakan orang-orang yang dapat dipercayai dan jujur di dalam menyelesaikan tugas-tugas

serta menyerahkan pengurusan kekayaan Negara kepada mereka. Agar pekerjaan dapat dilaksanakan oleh

orang-orang yang ahli, dan harta Negara di urus oleh orang yang jujur.

10. Melaksanakan sendiri tugas-tugasnya yang langsung di dalam membina umat dan menjaga

agama.

Disamping itu diperhatikan juga syarat-syarat seorang penguasa atau pemerintah. Menurut Al-Mawardi,

terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh seorang penguasa atau pemerintah itu, yaitu ;

1. Harus punya kualifikasi berlaku adil dengan segala pensyaratannya.

2. Berilmu pengetahuan, agar ia mampu berijtihad

3. Sehat tubuh badan, pendegaran dan penglihatan serta lisan

4. Berwawasan luas untuk mengatur rakyat dan mendelola kemaslahatan

5. Keberanian untuk melindungi rakyat dan menghadapi musuh.

6. Dari keturunan Quraisy.

Kualitifikasi terakhir ini didasarkan pada nash dan ijma’ yang terjadi pada pertemuan Tsaqifah Bani

Sa’idah yang berakhir dengan terpilihnya Abu Bakar secara ijmak.31

Adapun mengenai hak-hak rakyat, Abu A’la Al-Maududi menyebutkan bahwa hak-hak rakyat itu adalah ;

1. Perlindungan terhadap hidupnya, hartanya dan kehormatannya.

2. Perlindungan terhadap kebebasan pribadi.

3. Kebebasan menyatakan pendapat dan berkeyakinan.

31

(48)

4.Terjamin kebutuhan pokok hidupnya, dengan tidak membedakan kelas dan kepercayaan.

Justeru itu, disamping kewajiban penguasa atau pemerintah hak dan kewajiban terhadap “ Orang Kelainan

Fisik Dan Mental ” adalah bermula dari didikan ibu bapanya. Mereka seharusnya ditumbuh dengan

mengembangkan dan di rawat dengan baik sehingga mereka berhasil. Lalu pada akhirnya, mereka pun

diharapkan mampu merawat (anak cacat lainnya) dan berfungsi sebagai pemberi setelah sebelumnya ia

sebagai penerima. Anak cacat atau kelainan fisik ini membutuhkan pengasuhan jasmani yang termasuk

diantaranya sandang, pangan, pakaian, dan kesehatan. Disamping itu juga mereka membutuhkan

pengasuhan lain yang bersifat rohani. Termasuk di dalamnya pendidikan, pemeliharaan, dan perhatian serta

pembersihan hati dan lain-lain.32

Allah SWT memberi penganti buat mereka dengan nikmat surga yang telah dijanjikan-Nya.

Namun kewajiban masyarakat tetap tidak terlepas untuk menyumbangkan pertolongan berupa pendidikan

dan pengarahan buat mereka.33

Kewajiban setiap insan dalam masyarakat disesuaikan dengan situasi, kondisi dan dengan batas

kemampuan masing-masing. Dan bagi kedua orang tua serta segenap anggota keluarga ada pula kewajiban

agama, kewajiban keluarga dan kewajiban kemanusiaan terhadap anak cacat atau golongan kelainan fisik

dan mental ini.34

C. Pendapat Ulama’ Tentang Orang Kelainan Fisik Dan Mental

Firman Allah SWT :

?m

M" #

%)–N +1{ 0 g

% ^

7 '( 7#ﺱ

R\

32

Ahmad Umar Hasyim drr, Mutiara Yang Indah, ( Jakarta, Pustaka Progresif, 2005 ), Cet. 1, h.208 33

Ibid, h.209 34

(49)

Artinya :4(Gunanya catitan malaikat-malaikat itu ialah: untuk menyatakan siapa Yang berbakti dan siapa Yang bersalah) - kerana sesungguhnya: orang-orang Yang berbakti (dengan taat dan amal kebajikan), tetap berada Dalam syurga Yang penuh nikmat;4(Q/S : Al-Infithaar : 13)

Anak-anak adalah amanat Allah SWT yang ada di pundak kedua orang tua. Oleh itu, orang tua

harus menjaga amanat ini dan tidak mensia-siakannya. Mereka harus dididik dengan prinsip keimanan

yang mulia agar mereka menjadi alat pembangunan, bukannya alat penghancuran dan kerusakan, serta

dapat berbakti kepada keluarga, masyarakat dan Negara. Berdasarkan ayat di atas “Sesungguhnya

orang-orang yang banyak berbakti benar-benar berada dalam syurga yang penuh kenikmatan, apatah lagi anak

yang dilahirkan itu mempunyai kekurangan, seperti kekurangan fisikal. Kecacatan yang ada,

membuntuhkan pengawasan yang lebih.

Abu Hamid Al-Ghazali, pengarang Ihya Ulumuddin berkata, “seorang anak adalah amanah di pundak kedua orang tuanya dan hatinya yang masih bersih merupakan berlian yang berharga yang masih kosong dari pahatan dan gambaran, sehingga ia dapat menerima semua gambaran yang dilukiskan padanya, dan cenderung kepada kecenderungan pihak yang mengarahkannya. Oleh karena itu, jika ia dibiasakan kebaikan dan diajarkan kebaikan, kebahagian di dunia dan di akhirat, serta menjadi sumber pahala bagi kedua orang tuanya, orang yang mengajarkannya dan yang mendidiknya. Sementara, jika ia dibiasakan jahat dan disia-siakan niscaya ia akan menderita dan celaka, serta menjadi sumber dosa bagi pendidikannya serta yang bertanggungjawab di atasnya.”35

Manakala, Sayyid Quthb mengatakan dalam bukunya Manhaj Al-Tarbiyah Al-Islamiah sebagai berikut : “ Jika rumah, jalan, sekolah dan masyarakat adalah fondasi-fondasi pendidikan yang utama, maka rumah merupakan faktor pertama yang memberikan pengaruh. Dan ia adalah unsur pemberi pengaruh yang terkuat dibandingkan yang lainnya. Karena, ia menerima anak semenjak pertama kali dan karena waktu yang dihabiskan oleh seorang anak dalam rumah itu lebih banyak dari waktu yang manapun, serta karena kedua orang tua itu adalah manusia yang paling banyak memberikan pengaruh kepada anak.”36

35

Al-Ghazali, Ihya’ Ulum al-Din, Dar al-Fikr, Beirut, 1980, cet.II, juz I, h.179. 36

(50)

Menurut penulis, pandangan ulama tentang anak yang kelainan fisik dan mental ini adalah dari

pokok utamanya pada ibu bapa sebagai didikan dan bimbingan dalam pembentukan, misalnya jika anak

yang dilahirkan cacat, maka hasil pendidikannya oleh ibu bapanya menjadikan anak itu baik dipulihkan

dengan agama sehingga mengenal arti keimanan dan akhlak yang baik, jika didikan cara jahat maka ibu

bapa menjadi dosa selagi anak itu melakukan maksiat.

Kesimpulan yang penulis dapat dalam pendapat ulama adalah menjadikan anak yang normal

apatah lagi cacat dengan keimanan dan akhlak yang baik dari pengorbanan serta ketabahan yang di hadapi

oleh ibu bapa, bagi insan manusia kita seharusnya banyak berbakti dan melindungi orang kelainan fisik

dan mental, maksud orang yang berbakti di sini adalah orang yang suka melakukan amalan-amalan

kebajikan(albirr) sehingga menjadi kebiasaan dan sifat yang lekat baginya, dan amalan al-birr itu ialah

(51)

& " ( $ "# ! " " $ " " ! & . " . 4 " $3

% '%' % ,

! , - & . (

( + - $ " , M

", + 1 $ + % *

( /

, - & . 7CCA

>

9@

'$ &, ," , ) "& 5 " 5 ! % " "# ! " " $ " " !

, - & .

.

2

37

(52)

&

4

( ( 9

) ( ) - . ) $)- .) %

, - & .

$7CC3% I

>

1

+ ! +

, - & .

(

(

# #

(53)

" >

! + , - & .

. ,

- & .

+

, - & .

, - & . (

1 .

2

6 +

" - " ) 4 1 $

+ + +

+ ( + ( +

-

-- + "

(54)

-" 1 " 1 ,). / 5' " '" $3 " *772

. , - &

.

> ,

I , - & . S

2

6 *

0 0

3

7 +

9 >

:

-;

(55)

@ (

A

B

3C

,). / 5' " '" $3 " *772

=

, - & .

+ ) !

+

-#

. $. = > =

T . 3BB:%

1

(56)

E

1

D + 3 ) - .

) ( )

-) ( 1(

, - & .

( 2

6 2

) &

3 I

7

-9 D

: ) "

; + - .

? +

(57)

A - + 1

(

,). / 5' " $ 4 %," *778

, & . )

- . ) ,

-& .

(

1 ) ,

- & . - . )

2

(58)

) - -

-3 = I +

7 = I + +

9 = I +

: = I + =

; = I + =

? = I - D I

@ < 1 )

1

2 < - - )-<.) 7CC;

- 1

- - - + 4 '

+ 1

1 1

1

, & .

(59)

( , - & .

6 8

' + +

9C + (

) :A + ( +

Q

#

7@ + ( +

4 :3 +

- (

( +

,). / , " , $% % $% ,&& " 9 , , ). ). "# %

+ ! +

)- .)

-+ $ -+D % 1

)- . ,

-& .

(60)

3 - )- . * 1 1 /

)- . : 3

, & .

,

- & .

7 > )- .

) - - - -

" + + + .

1 (

> 1 > , - & .

Q 1

>

)- . 4

;CC CC

9 + )- . ) )- .

)- . ) )- .

, - & .

)

+ - +

-)- . )- .

(61)

)-: + )- . *

! , , &

I +

-I

, - & . .

)- . ( ,

& .

)- .

, - & .

, & .

, & . 9A

2

3 E " 1

. )- .

, & .

+ , - &

.

38

(62)

7 E = 1

, - & .

9 - E = 1 "

E 1 E 1

, - & .

)- .

, - & .

)- .9B

+ ! + )- .)

,

- & .

3;

7CC , - & . )

- . ) (

2

6 :

(63)

'%' % , ' ) -3 (( #

A9 <

-7 4 3; + ) 3

<

9 4 5

"

97 <

. : <

I<

;; # <

;

I< !

9; # < -

-? 5

=

7A < +

@ I<

!

77 # <

A 4 5

#

73 <

-? <

(64)

3C B < 33

-9B <

-37 ?7 + -

39 (

4 (

7A +

-3: 8 ( B < "

3; 5

3A +

-,). / , " , $% % $% ,&& "; , , ). ). "# &

6 <

(65)

- ) )

$3% U

$7% U

$9% U

9:%

U $;%

U

$?% U

$@% U

< +

3 7CCC 3 - 9 3 7 1 1 : 9 @

7 7CC7 7 3 7 : 7 3 7 : 3C 3:

9 7CC9 9 3 7 ? 9 3 : ; 3; 7C

: 7CC: 33 3 7 9 3A 7 9 77 3A :C

; 7CC; A 3 7 : 3; 9 9 7C 3? 9?

? 7CC;IC? A 3 7 : 3; 9 9 7C 3? 9?

,). / 5' " $ 4 *778

6 >

0 ?

)

-3 $3% U . $< + %

7 $7% U $ . %

9 $9% U .

: $:% U = + $ ( %

(66)

,). / 5' " $ 4 *778

0 " "# " " "# ! " " $ " " ! . " . 4 " $3

% '%' % ,

3 < -

< -

)- .)

, - & .

> >

1

, - & .

+ -

-

-? 9?% U +

@ $@% U " $

(67)

:C

7

> )- .)

B CC 3 CC #

2

6 @

" > =

3 < 1 ,

- & .

( )

! I

) I+

+ )

40

(68)

7 - - ( I< & I"

! I,

-& . I,

T )

9 4 - = I< & I

+

-! I,

-& . I

+ T +

+ I )

: - < & I I I

+ I - !

! I) I

, I,

- & .

I- !

; ) - 4 I+

I+

! I)

,). / , " , $% % $% ,&& " 9 , , ). ). "# A

1 >

)- . , - &

)- . @

9 1 &

)- . 1

(

, - & . )- .

1 1

> , (

(69)

6 +7

-& & I- - +

3 " D

I $ %

+

7 DN

(

I

1 >

+

9

+

: + +

I I

+

(70)

; DN +

( (

+

? DN +

(

$ %

+

(

$ %

@ + =

(

E

+ E

$ %

A " 5

$ %

+

I I

+

(71)

B I +

I I

+ E+

,). / 5' " $ 4 *778

+ 1 (

)- .) , & .

1 , - & .

> 1 (

1

-) - < 1

: . I

.

(72)

)- .)

)

-$)- % $! + % =

-+ $- +% . > ,

- & . )

M > (

)- .)

1 > , - & .

)

; 4 ! , - & =

, - & .

2

+ + . )- .)

. > ! +

> )- .) #

! + )- .)

)

-!

+ >

(73)

>

+ (

+ , - & .

! +

+ 6

, & . )- .)

, & .

(

.

, & .

> )- .)

+ , - & .

)- .) , & .

>

>

. , & .

, - & .

> 1 ?

(74)

, - & .

)- .) >

( !

+

" > , - & .

>

! - ( +

6 (

> " (

1

"

. , - &

.

> >

)

, - & . >

" ,

(75)

, - & .

, - & .

0 " "# " " "# ! " " $ & " " ! $5 ( , ,) $! )

' ( > >

)- .)

, - & .

, - & .

1 .

, - & . )- .)

( " # #

, &

. #

" (

, - & .

: 3 : 7 : :

#

(76)

#

$ %

" 1

(

:3

4 *

(

8 /:7

1 .

1 1

. ( *- (

/ :9

& J

EnN N G8

—} S ˜kJ ™% &

š}S EC$.

+1-l 8 N3 )

M

Artinya : Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia Dalam bentuk Yang sebaik-baiknya (dan berkelengkapan sesuai Dengan keadaannya) #

41

Jamaal Abdur Rahman, Tahapan Mendidik Anak Teladan Rasulullah SAW, (Irsyad Baitus Salam, Bandung, 2005 ), Cet.1, h. 23

42

Sayid Sabiq, Muhammad, Fiqh Sunnah, Qahirah: Dar al-Fath lil A’lam al-‘Arabiy, 1999M/1420, Cetakan Kedua Puluh Satu.

43

(77)

$HI 2 1 2 :%

( , - & . .

)- .)

, - & .

I , - & .

, - & .

& 1(

, - & . "

: 9 : ; : B

1

' ( J

'>ˆn$Y• -^? ?G •g v•8 — } ›T M_uN| o9Nœg•. $

" v•\ 0 ~ $

œ 0

;<’ DN $

f ™ 0\ 0 (

o ?m

" T MŽs$.

n•

" N 83$.

o ?m

⠥

iM D —

)

N _

RR

(78)

Sesungguhnya semulia-mulia kamu di sisi Allah ialah orang Yang lebih taqwanya di antara kamu, (bukan Yang lebih keturunan atau bangsanya). Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, lagi Maha mendalam pengetahuannya (akan keadaan dan amalan kamu) $HI 2 1" 2 39%

8 #&7 ;M E

1

::

# > > ( (

. )

1

( (

( .

(

1 .

(

( >

1

(79)

:;

& J

;Z $

 8 N3

T J/8{N DN V C 1\ ‡ o ?m •E

iSš D8 $

{ _NPU8 $

< u

D:• N Y$•. m _u

C•

GZ …2 T

)

5 س7 a \R

23 2 + 5 " " 6 5 " "

7

"

6 " " 3$HI 2 1# 2 9? %

#

& 2

" N $ _

" Pa 0 QN

G'?T•.

Gv n $

}) N $

<) -} T

^ Lvw

nEq - $

} T

^ Lvw

o

¡}0 …2 #N $

¡ 21#G u

m 0 0N3

,_! ? b\

/ 2 + " " 2 + " " *

! 2 6 ,7 " "

6 " " 8 * 8 ,

! + " " 6 " " 8 *

45

(80)

8 ,7 " " " "

6 " " + " #0$HI 2 1 B9 %

. " #

' 4

: W> 5 س5Yc5W 55 d5e 55 7س 5سYcN : > 5c4 Y 55 7fWcY7 ب4 c4

W7 c 57h5 ,7cWN c4 Yسؤ5 ,7 c 5FY Y , 7cWN c4Yسؤ5 ك5كY , 7 cك5كY

7 c 5k "Y , 7cWN c4 Yسؤ5 U h بWN W7 cW 5Y7F ,7cWN c4 Yسؤ5F 5

7cWN c4 Yسؤ57 c ك5كY ,7cWN c4 Yسؤ5سW" Y 5 W

( Yس5Y 5بk 7W7 )

2$ ! " ! * ,

" ! + ! # " "

! " ! + !

! *" ,

! + ! ! "

! + ! #

" " ! + !

#0$4 1 %

"

# 1

(81)

-. ( (

( - (

1 J

m G TN 8 $

Pk v• TN 8 $

" qP 0

^ { $$.

”¢0 o

ˆ $^6X\Y

-) $ M0 8

m" qG - $

š} ‘MN G 8

ˆ  {j - $

vo et

ˆ 03N - $

vo _u?

ˆ 0{ F - $

UA .N * $

o D:• N Y$•.

qd_ i—M *

?m ‚ -y 1{) C ) D #M [R

Artinya :3 Dan orang-orang Yang beriman, lelaki dan perempuan, setengahnya menjadi Penolong bagi setengahnya Yang lain; mereka menyuruh berbuat kebaikan, dan melarang daripada berbuat kejahatan; dan mereka mendirikan sembahyang dan memberi zakat, serta taat kepada Allah dan RasulNya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya

Allah Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana. $HI 2 1 2 @3%

( ( 5 ( ( 1 * $

(82)

:? &

J

qy-$Y•

-ˆŠƒ

f G T

f 0;s"

f $nPQ2* $

f $naE $

"

f 0 08\ $

i"M R8

" Pa• 0N

ˆ N 8U03

)

l_ [[

]

Artinya : Wahai orang-orang Yang beriman, rukuklah serta sujudlah (mengerjakan sembahyang), dan Beribadatlah kepada Tuhan kamu (dengan mentauhidkanNya), serta kerjakanlah amal-amal kebajikan; supaya kamu berjaya (di dunia dan di Akhirat). $HI 2 1" 2 @@%

8

. #

( (

( 2 *

/ $ 1 0 3:A %

. #

# 5

# *

46

(83)

/

1

:@ &

fŒ (" $

= \ ˆ‰ 3

K

v M)—# f

;Z $ ˆ£•N3

D D{)t g ˆŒ T

=g n f

}) EC$. $ ;s —}S EC$. ˆ‰8=N f ;Z $ Œ"DN3

{ S _U8

% & š!" # f ?m ;Z I ¤

&ƒ n) 8U 8 )

m 0 [[

Artinya : "Dan tuntutlah Dengan harta kekayaan Yang telah dikurniakan Allah kepadamu akan pahala dan kebahagiaan hari akhirat dan janganlah Engkau melupakan bahagianmu (keperluan dan bekalanmu) dari dunia; dan berbuat baiklah (kepada hamba-hamba Allah) sebagaimana Allah berbuat baik kepadamu (dengan pemberian nikmatNya Yang melimpah-limpah); dan janganlah Engkau melakukan kerosakan di muka bumi; Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang Yang berbuat kerosakan ".(Q/S : Al-Qasas : 77)

Justeru itu, hendaklah setiap masyarakat muslim itu mempunyai rasa tanggungjawab, melakukan

amar makruf dan melakukan aktivitas umum bagi kebaikan masyarakat, terutama terhadap golongan

kelainan fisik dan mental ini. Agar mereka tidak merasa terpinggir berada dalam kehidupan

47

(84)

masyarakat normal lainnya. Allah SWT telah menyuruh kita berbuat baik kepada orang lain, demi

menjaga kemaslahatan bersama. Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW, “Barangsiapa yang

meringankan satu derita seorang mukmin di dunia, maka Allah SWT akan meringankan satu derita di

hari kiamat. Barangsiapa yang memudahkan urusan orang yang mengalami kesulitan, niscaya Allah

SWT akan meringankan urusannya di dunia dan akhirat…”48 Sekalipun Hukum Islam tidak mengatur

secara jelas bentuk bantuan yang perlu disalurkan kepada golongan Orang kelainan Fisik Dan Mental

ini, namun daripada ayat-ayat Allah dan Sabda Rasulullah SAW, telah dapat diketahui, golongan

sebagaimana yang layak diberikan bantuan dengan menyediakan fasilitas-fasilitas yang diperlukan di

samping tanggungjawab yang harus dilaksanakan sebagai khalifah Allah SWT di muka bumi ini.

D. Peran Negara Dalam Menangani Orang Kelainan Fisik Dan Mental

Jabatan Kebajikan Masyarakat Malaysia (JKMM) adalah agensi pemerintah yang diberikan

tanggungjawab oleh negara bagi menangani orang kelainan fisik dan mental, Peran Negara dalam

menangani orang kelainan fisik dan mental ini adalah dengan mendatangani komitmen antarabangsa

dalam pembangunan dalam komuniti tahun 1984.

Dalam peran Negara, orang kelainan fisik dan mental ini dapat dilindungi dengan penubuhan

Jabatan Kebajikan Masyarakat Daerah Johor bagi golongan orang kelainan fisik dan mental di mana

ada acara pencegahan, pemulihan dan pembangunan serta latihan asas dari pergerakan, pertuturan,

pendidikan khas atau kemahiran dalam aktivititas kehidupan seharian.

Terdapat 2 bentuk yang menjadikan peran Negara dapat menangani orang kelainan fisik dan

mental yakni:

1. Bentuk Hukum Islam

48

(85)

Dalam Undang-undang Negara Malaysia terdapat jawatan yang mengawasi dan menangani orang

kelainan fisik dan mental.

Dalam hukum Islam setiap jawatan harus memegang amanat dan tanggungjawab yang

diberikan oleh pemerintah Negara, Allah SWT berfirman:

¥ ?m

" u M T\Y

-m$.

f $¦{_N03

k G T#

% ”

q r$.

/// n ! %

2

Artinya :4Sesungguhnya Allah menyuruh kamu supaya menyerahkan Segala jenis amanah kepada ahlinya (yang berhak menerimanya), dan apabila kamu menjalankan hukum di antara manusia, (Allah menyuruh) kamu menghukum Dengan adil. Sesungguhnya Allah Dengan (suruhanNya) itu memberi pengajaran Yang sebaik-baiknya kepada kamu. Sesungguhnya Allah sentiasa Mendengar, lagi sentiasa Melihat.4(Q/S An-Nisa: 58)

Ayat di atas menjelaskan bahwa dengan kewajiban yang diberikan amanat kepada kita

sebagai satu tugas yang berhak menerimanya. Pemerintah dan peraturan hidup yang semuanya itu

tidak terlepas dari tanggungjawab terhadap apa yang kita bebenkan baik itu sebagai pemimpin,

masyarakat atau diri sendiri.

Bahwa kebahagian hidup di akhirat akan diperolehi apabila kewajiban telah dilaksanakan

sebagai menifestasi dari ketaqwaan sewaktu hidup di dunia.

2. Bentuk Undang-undang

Akta Orang kelainan fisik dan mental telah diluluskan di Parlimen (Dewan Negara ) pada 24

Disember 2007 dan telah diwatarkan pada 24 Januari 2008 dan dikuatkuasakan pada 7 Julai

2008.49. Bagi Majlis Kebangsaan Orang kelainan fisik dan mental ditubuhkan pada julai 2008 di

bawah Seksyen 3[1] Akta Orang Kurang Upaya 2008. Antara fungsi Majlis adalah untuk

49

(86)

menyelia, menyelaras, menilai, dan memantau pelaksanaan Dasar dan Pelan Tindakan Nasional

serta perkara-perkara lain yang berhubung dengan pembangunan orang kelainan fisik dan mental.

Acara ini juga bertanggungjawab untuk menesorkan kepada Kerajaan perubahan kepada

undang-undang sedia ada dan mencadangkan undang-undang baru bagi menjamin penyertaan

penuh dan berkesan orang kelainan fisik dan mental termasuk untuk memudahkan kebolehan.

Anggota Acara terdiri daripada:

1. YB Menteri-Pengerusi

2. Ketua Setiausaha KPWKM- Timbalan Pengerusi 3. Peguam Negara Malaysia, atau wakilnya:

4. Ketua Setiausaha Kementerian Kewangan 5. Ketua Setiausaha Kementerian Pengangkutan: 6. Ketua Setiausaha Kementerian Sumber Manusia 7. Ketua Pengarah Pendidikan

8. Ketua Pengarah Kesihatan

9. Pengerusi Lembaga Pelesenan Kenderaan Mobil Perdagangan:

10.10 orang yang mempunyai pengalaman, pengetahuan dan kemahiran yang sesuai dalam permasalahan dan isu Orang kelainan fisik dan mental.

Negara Malaysia juga menyediakan kemudahan dan keistimewaan kepada orang kelainan fisik dan mental yang berdaftar yaitu50:

1. Pengecualian Cukai Jalan. 2. Kemudahan pengangkutan awam 3. Program pendidikan khas

4. Program Pendidikan Integrasi

5. Elaun RM50.00 sebulan kepada pelajar Sekolah Rendah dan Menengah 6. Elaun RM300.00 sebulan kepada pelajar UIN/IPTA

7. Kod amalan akses bagi Orang kelainan fisik dan mental:

50

(87)

-Bangunan baru wajib ada ram dan railings -Laluan yang bersesuai dengan kerusi roda -Lif khas dengan reka bentuk yang sesuai -Tempat letak kereta, toilet dan sebagainya

8. Kemudahan dan galakan pelepasan pajak pendapatan.

-Pelepasan pajak berganda kepada majikan yang terlatih dan mengambil pekerja orang kelainan fisik dan mental

-Pelepasan pajak sebanyak RM5000 kepada pembayar pajak yang mempunyai anak orang kelainan fisik dan mental yang berusia dibawah 18 th.

-Pelepasan pajak sehingga RM5000 bagi membeli alat-alat khas untuk kegunaan sendiri, anak atau ibubapa orang kelainan fisik dan mental.

-Mulai 2005 pelepasan pajak diri sebanyak RM 6000 kepada orang kelainan fisik dan mental, dan kepada pasangan orang kelainan fisik dan mental dari RM3000 kepada RM3500.

9. Kadar kontrak rumah yang rendah 10.Potongan harga 20% pembelian rumah 11.Pengecualian bayaran rawatan perubatan :

-Bayaran wad kelas 3 -Bayaran pakar -Bayaran ubat

-Hanya rumag sakit pemerintah

12. Pengecualian Bayaran dokumen perjalanan passport 13.Peluang pekerjaan

14.Geran galakan pedagang

15.Pengecualian duti impot alat ganti alat tiruan/sokongan 16.Pengecualian 50% duti eksais kenderaan mobil

(88)

19.Kemudahan Telekom

-Bayaran sewa bulanan dikecualikan

-Panggilan 103 operator tidak dikenakan caj -Panggilan menunggu atau pindahan secara gratis -19 tahun keatas, atas nama pesendirian

-Celcom pengecualian bayaran kontrak bulanan.

20. 50% potongan yuran pengajian 21.Bantuan Am

22.Elaun pekerja cacat 23.Geran pelacaran

24.Bantuan alat tiruan/sokongan 25.Pusat Pemulihan Dalam Komuniti

26.Institusi Penjagaan dan Pemulihan JKMM 27.Bengkel Terlindung

28.Pendaftaran dan pengeluaran kartu ID orang kurang kelainan fisik dan mental 29.Khidmat nasihat dan kaunseling

30.Bantuan bagi orang kelainan fisik dan mental akan mendapat bantuan kewangan sebanyak RM150.00 sebulan

31.Bantuan penjagaan orang kelainan fisik dan mental terlantar akan mendapat bantuan kewangan sebanyak RM300.00 sebulan

32.Pengecualian bayaran:- -Bayaran membuat MYKad

-Bayaran carian daftar kelahiran dan kematian

(89)

Malaysia telah mengalami pertumbuhan dari aspek social dan ekonomi. Selaras dengan itu, Malaysia telah membentuk Dasar Kebajikan Negara (DKN) pada tahun 1990. DKN bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan kestabilan masyarakat untuk pembangunan Negara. Selaras dengan hasrat kerajaan melalui Wawasan 2020, ingin menjadikan Malaysia sebagai Negara yang menitik beratkan pembangunan menyeluruh dan seimbang kepada semua masyarakat. Dasar dan program kepada golongan Orang kelainan fisik dan mental di Negara ini adalah berdasarkan strategi dan matlamat yang terkandung dalam Dasar Kebajikan Negara untuk mencapai keyakinan diri dan persamaan peluang di samping mewujudkan semangat saling bantu membantu serta berbudaya penyayang.51

Pertumbuhan ekonomi yang dicapai telah member peluang kepada semua masyarakat memperolehi pengagihan yang adil. Pengumpulan kekayaan Negara di tangan segelintir individu diharapkan tidak lagi berlaku demi kestabilan Negara, setiap rakyat patut diberi peluang dan hak yang sama rata untuk menikmati kejayaan Negara termasuk kepada golongan orang kelainan fisik dan mental. Bagi mencapai Wawasan 2020 ini Malaysia telah mengadakan berbagai perancangan, strategi, program dan aktiviti dengan kolaborasi berbagai sector untuk mewujudkan Negara maju melalui rancangan-rancangan pembangunan yang cekap dan pentas.

51

(90)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah di bincangkan mengenai Kelainan Fisik Dan Mental Menurut Perspektif Hukum Islam di JKMDJB ini, peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Kriteria Orang Kelainan Fisik dan mental yang terdapat di Negeri Johor menurut Jabatan Kebajikan masyarakat Johor (JKMJ) adalah jenis kecacatan seperti Tuna Rungu (kurang Upaya Pendengaran), Tuna Netra (Kurang Upaya Peglihatan), Tuna Wicara (Bisu), Tuna Aksara (terencat Akal), Cerebral Palsy Hemiplegia (yang melibatkan sebahagian anggota badan), Diplegia (yang melibatkan kedua-dua belah kaki), Quadriplegia (yang melibatkan kedua-dua belah tangan dan kaki),Masalah pembelajaran seperti lewat perkembangan, sindromdown dan sebagainya.

2. Penanganan yang dibuat oleh Jabatan Kebajikan Masyarakat Johor untuk mengatasi Orang Kelainan Fisik Dan Mental adalah dengan melaksanakan layanan Bimbingan dan Konseling, Waktu jadwal aktivitas harian, alat-alat Bantuan Fisioterapi, dan dana/biaya.

3. Penanganan yang dibuat oleh Jabatan Kebajikan Masyarakat Daerah Johor Bahru terhadap golongan Orang Kelainan Fisik Dan Mental ini telah sesuai dengan prinsip-prinsip ajaran Islam karena kewajiban penguasa terhadap rakyat terpenuhi sebagaimana yang dikehendaki di dalam ajaran Islam.

(91)

1. Di harapkan kepada pihak pemerintah, khususnya Jabatan Kebajikan Masyarakat Daerah Johor Bahru, untuk terus berusaha membela nasib golongan Orang Kelainan Fisik Dan Mental ini, dan senantiasa meningkatkan dan mempertimbangkan pelaksanaan dengan sistematis di masa akan datang sehingga kebutuhan Orang Kelainan Fisik Dan Mental diperlukan.

2. Diharapkan kepada Guru Pembimbing untuk senantiasa meningkatkan pengetahuan dan dapat menggunakan teknik dan teori bimbingan yang lebih efektif demi melancarkan pemberian bimbingan kepadda Orang Kelainan Fisik Dan Mental.

(92)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim Mahmud Dr. Fiqih Ukhuwah Jakarta, Era Intermedia, 2002, cet. I

Along Azhari, Aktivitas Orang Kurang Upaya, Kuala Lumpur, Pustaka Salam.Akta Orang Kurang Upaya 2002

Bambang Sunggosono, S.H.,m.s, Metodologi Pengertian Hukum, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada,2003.

As’ad Karim Al-Faqi, agar Anak Tidak Durhaka, Jakarta, Gema Insani, 2005.

Ahmad Umar Hasyim Dr. drr, Mutiara Yang Indah, Jakarta, Prenada Media, 2003, Cet. II. Buku Panduan Jabatan Kebajikan Masyarakat Johor Bahru, Tahun 2003/2004

Ringkasan Laporan Pemeriksaan Rancangan Stuktur Negeri Johor 2001-2020, Jabatan Perancangan Bandar & Desa, Johor Bahru.

Muhd. Nasib Ar-Rifa’i, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Jakarta: Gema Insani, 1999, Jilid 1. Mudzakir A.S, Terjemahan Fikih Sunnah, Bandung: PT. Alma’arif, 1984, Jilid 9, Cet. 20.

Jamaal Abdur Rahman, Tahapan Mendidik Anak Teladan Rasulullah SAW, Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2005, Cet. I

Kamus Dewan Bahasa dan Pustaka dan Pustaka, Edisi ke-3, Kuala Lumpur: Kementerian Pendidikan Malaysia, 1996.

Harun Din Dr.dr. Manusia dan Islam, Pulau Pinang: Dorong UBS SDN.BHD, 1985, cet. 1 Dede Rosyada dkk. Civic Education: Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani,

Jakarta: ICCE UIN Hidayatullah, 2001, Cet. I

Laporan Kertas Kerja Jabatan Kebajikan Masyarakat Kabupaten Johor Bahru 2005. Laporan Konvensyen Jabatan Kebajikan Masyarakat Malaysia 2003

Syahminan Zaini, Membina Kebahagian Dalam Rumah Tangga, Jakarta: C.V Kalam Mulia, 1992, Cet. II

(93)

W.J.S Poerwa Darminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: PT. Balai Pustaka, 2002, Cet ke-17

Al-Bukhari, Muhammad bin Ismail Abu Abdullah, al-Jami’ al-Shoheh al-Mukhtar, Beirut: Dar Ibnu Kathir, al-Yamamah, 1987 M/1407 H. Cet. III.

Sayid Sabiq, Muhammad, Fiqh Sunnah, Qahirah: Dar al-Fath lil A’lam al-‘Arabiy, 1999M/1420H, Cetakan Kedua Puluh Satu.

Al-Bukhari, Imam Abi Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim Abi Mughirah b. Bardzabah, Sahih Bukhari, (tt. Darul Al-Fikr, 1994)

www.http//: jabkmasyj.gov.com.Diaksess pada 2 April 2009 jam 12.00 WIB.

(94)

NAMA :KAMAL BIN KUSMIN

NO MAHASISWA :107044203845

FAKULTAS :SYARIAH DAN HUKUM

PRODI STUDI :SARJANA UNDANG-UNDANG KELUARGA ISLAM

(AHWAL AL-SYAKSHSIYAH)

SEMESTER :SEPULUH (10)

PERKARA :PENANGANAN ORANG KELAINAN FISIK DAN

MENTAL

Soalan untuk Pedoman Wawancara:

1. Apakah fungsi Jabatan Kebajikan Masyarakat Daerah Johor Bahru (JKMDJB) kepada masyarakat Negeri Johor ?

Fungsinya adalah memberikan fasilitas dan kemudahan bagi Orang kelainan fisik dan mental.

2. Apakah kriteria Orang Kelainan Fisik Dan Mental menurut JKMDJB?

Kriterianya adalah orang yang tidak mampu membuat sesuatu kerja di sebabkan terdapat kecacatan dalam anggota badan.

3. Apakah peranan JKMDJB dalam menanggulangi kasus golongan Orang Kelainan Fisik Dan Mental?

Peranannya adalah memantau dan memeriksa di dalam negeri johor bahru dan member kemudahan fasilitas yang ada.

4. Apakah dasar pelaksanaan program di JKMDJB terhadap Orang Kelainan Fisik Dan Mental?

Dasarnya adalah bertanggungjawab yang di beri amanat oleh kerajaan untuk membantu dan member kemudahan

NAMA :KAMAL BIN KUSMIN

(95)

FAKULTAS :SYARIAH DAN HUKUM

PRODI STUDI :SARJANA UNDA

Referensi

Dokumen terkait

Dari permasalahan diatas ini maka salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam belajar kimia digunakan model pembelajaran kooperatif

Sintru, wanita Jawa kang ora lumrahe wanita kang biyasane, bisa diarani wanita kang angker nalika nduweni pepinginan amrih oleh kalunguhan sejajar karo priya ora mung

1). Pintu dan jendela seharusnya dibuat dari bahan tahan lama, tidak mudah pecah, rata, halus, berwarna terang, dan mudah dibersihkan. Pintu, jendela dan lubang

Fungsi dessert dalam giliran hidangan ( courses ) adalah sebagai hidangan yang menyegarkan setelah menyantap hidangan utama ( main course ) yang terkadang mempunyai aroma atau

Dengan perolehan nilai rata-rata tersebut yang sangat baik maka dapat dikatakan bahwa dari pengelolaan pembelajaran yang baik maka akan mempengaruhi hasil belajar kognitif siswa

Laba periode berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk turun menjadi Rp 30,55 miliar dari sebelumnya laba Rp 105,47 miliar. Gajah Tunggal (GJTL)

Dari semua cabang ilmu kedokteran, maka cabang ilmu kedokteran jiwa (psikitri) dan kesehatan jiwa (mental health) adalah paling dekat dengan agama ; bahkan dalam