i
dihindarkan lagi, diantaranya dibidang transportasi. Dengan demikian sepeda motor menjadi kebutuhan bagi mereka untuk melakukan kegiatan setiap harinya. Sepeda motor menjadi andalan karena efisiensi biaya dan kecepatan dalam mencapai tujuan lokasi, Bengkel Mandiri Motor merupakan sebuah bengkel yang menjual spare parts, oli dan serta variasi serta melayani jasa service sepeda motor. Bengkel ini membeli spare parts, oli dan variasi dari beberapa supplier tetap. Tidak dapat dipungkiri lagi kegiatan perbengkelan yang merupakan salah satu penunjang dari sistem transportasi turut mengikuti arus jaman yang terkomputerisasi, maka diperlukan sarana dan prasarana yang memadai.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan terstruktur yang menggunakan beberapa alat bantu dan teknik pengerjaannya, seperti Flowmap, Data Flow Diagram (DFD),dan Diagram Konteks. Model pengembangan yang digunakan adalah model Waterfall. Dimana model Waterfall merupakan urutan aktifitas yang dilakukan dalam pengembangan sistem mulai dari penentuan masalah, analisis kebutuhan, mendesign, pengkodean, pengujian dan pemeliharaan. Dengan mengunakan metode ini pembuatan sistem informasi akan lebih teliti.
Dengan adanya sistem baru tentang proses transaksi pembelian dan penjualan agar dapat sesuai dengan yang ada didalam database. Pemakai maupun pemilik bengkel dapat melihat persediaan atau stock barang didalam database dan semua laporan tentang proses transaksi pembelian, transaksi penjualan, stock barang, nota pembelian dan nota penjualan agar berjalan secara cepat, tepat dan akurat.
ii
technology in various aspects in life is inevitable, including in the field of transportation. So, the motorcycle into the need for them to perform daily activities. Motorcycle is the mainstay for cost efficiency and speed in reaching the destination, repairing-shop Mandiri Motor is a shop selling spare parts, lubricants and services as well as variations and serving the motorcycle services. This repair shop to purchase spare parts, oil and variation of several equipment suppliers. It is undeniable that another workshop is one of support from current transportation system also followed the computerized age, it is necessary that adequate facilities and infrastructure.
The approach used in this study using a structured approach that uses several tools and construction techniques, such as Flowmap, Data Flow Diagrams (DFD), and the Context Diagram. The development model used is the Waterfall model. Where the Waterfall model is a sequence of activities performed in the system development starting from the determination of problems, needs analysis, design, coding, testing and maintenance. By using this method will make the system more accurate information. These applications are designed using Visual Basic 6.0 and SQL Server 2000 as its database.
With the new system for buying and selling transaction process to match what is in the database. Users can view the workshop and the owner of inventory or stock of goods within the database and all reports on the process of purchasing transactions, sales transactions, inventory, purchase records and sales nota ran fast, precise and accurate.
1 1.1. Latar Belakang Penelitian
Perkembangan kendaraan bermotor dikota yang super sibuk seperti Bandung tentunya membutuhkan alat transportasi yang dapat diandalkan untuk menunjang stabilitas kerja. Cepat dan efisien adalah kebutuhan yang tidak bisa dielakkan apalagi jika melihat latar belakang penduduk Ibu kota yang masih dipadati oleh kalangan kelas bawah. Dengan demikian sepeda motor menjadi kebutuhan bagi mereka untuk melakukan kegiatan setiap harinya. Sepeda motor menjadi andalan karena efisiensi biaya dan kecepatan dalam mencapai tujuan lokasi.
Sistem komputer memegang peranan penting dalam mendorong ketersediaan informasi dan berjalannya komunikasi, selain itu dapat juga menyediakan suatu sistem solusi berupa perangkat lunak untuk menyelesaikan suatu masalah diberbagai sektor sehingga mendorong setiap instansi baik itu perusahaan maupun organisasi untuk menggunakan dan memanfaatkannya secara optimal.
Bengkel Mandiri Motor merupakan sebuah bengkel yang menjual spare parts, oli dan serta variasi serta melayani jasa service sepeda motor. Bengkel ini membeli spare parts, oli dan variasi dari beberapa supplier tetap.
bengkel ini hanya mengandalkan bukti transaksi yang berupa nota penjualan dan nota pembelian. Penjualan barang dilakukan (eceran) dan tidak langsung (partai) mengandalkan pencatatan manual. Bag administrasi terkadang mengalami kesulitan ketika melakukan transaksi penjualan, karena bag administrasi harus melihat stock barang yang akan dibeli customer secara manual mencari di (etalase-etalase), apakah stock barang yang akan dibeli ada atau tidaknya. Dikarenakan tidak adanya keterangan pada buku stock, maka sering terjadi kehabisan stock barang. Hal tersebut terjadi karena tidak adanya laporan stock barang yang hampir atau sudah habis.
Dalam sistem penjualan spare parts, oli dan variasi serta melayani jasa service disini, penulis tidak mengambil kelemahan yang ada, penulis hanya ingin membuat atau merancang suatu sistem informasi penjualan spare parts kendaraan bermotor yang lebih praktis dan mudah digunakan oleh karyawannya. Dengan demikian penulis tertarik untuk mengambil judul dalam tugas akhir ini adalah “SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN SPARE PARTS KENDARAAN BERMOTOR DI BENGKEL MANDIRI MOTOR ”
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah a. Identifikasi Masalah
Masalah yang dihadapi adalah sebagai berikut:
1. Untuk proses transaksi pembelian yang hanya mengandalkan bukti transaksi berupa nota pembelian.
2. Untuk proses transaksi penjualan yang hanya mengandalkan bukti transaksi berupa nota penjualan dan sebuah buku dimana sering kali Bag. Administrasi kewalahan terhadap bukti transaksi yang tidak sesuai tersebut.
3. Untuk proses stock barang yang masih menggunakan insting, dimana Bag. Administrasi harus selalu melihat ke etalase – etalase penyimpanan barang.
4. Untuk proses laporan yang masih mengandalkan buku, dimana data-data tentang laporan sering mengalami ketidakcocokan.
b. Rumusan masalah
Untuk mengatasi permasalahan diatas maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem penjualan spare parts yang berjalan saat ini di bengkel Mandiri Motor Cimahi.
3. Bagaimana mengimplementasikan sistem informasi penjualan spare parts agar dapat berjalan dengan baik.
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian a. Maksud Penelitian
Maksud yang ingin dicapai dalam penelitian tugas akhir ini adalah menganalisa sistem informasi penjualan spare parts kendaraan bermotor yang diterapkan oleh bengkel Mandiri Motor Cimahi, sehingga dapat berjalan optimal dengan kinerja yang efektif dan efisien.
b. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian tugas akhir ini yaitu :
1. Untuk mengetahui sistem informasi penjualan spare parts yang berjalan di bengkel Mandiri Motor.
2. Untuk merancang sistem informasi penjualan spare parts dibengkel Mandiri Motor Cimahi.
3. Untuk mengimplementasikan sistem informasi penjualan spare parts di bengkel Mandiri Motor Cimahi.
1.4. Kegunaan Penelitian a. Kegunaan Praktis 1. Bagi Perusahaan
2. Bagi Konsumen
Untuk memudahkan pembelian barang kepada bengkel. 3. Bagi Supplier
Untuk memudahkan memeriksa barang atau stock barang yang sudah habis di bengkel.
b. Kegunaan Akademis 1. Bagi Penulis
Untuk menambah wawasan serta pengetahuan penulis serta dapat membandingkan ilmu yang diperoleh dibangku kuliah dengan aplikasi di lapangan.
2. Bagi Pengembangan Ilmu
Memberikan masukan ilmu bagi jurusan Manajemen Informatika tentang aplikasi pengolahan data.
3. Bagi Peneliti Lain
1.5 Batasan Masalah
Setelah meninjau dari permasalahan yang ada dan pertimbangan teknis yang diambil, maka penulis merancang dan mengimplemetasikan sistem penjualan antara lain :
1. Hanya membahas bagian penjualan secara tunai spare parts kepada customer
2. Hanya membahas bagian pembelian secara tunai spare parts dari supplier tetap
3. Hanya membahas bagian stock barang yang berasal dari supplier tetap 4. Laporan yang dibuat berupa transaksi penjualan, transaksi pembelian,
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
Kegiatan analisis penelitian ini dilaksanakan di bengkel MANDIRI MOTOR, yang berlokasi di Jl. Nanjung No. 14A, Kp. Cigugur RT. 02 RW. 03 Ds. Marga Asih Kec. Marga Asih Kota Cimahi.
Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Penelitian
8 2.1. Konsep Dasar Sistem
Definisi sistem menurut buku analisis desain dan informasi dapat dilihat dari dua kelompok pendekatan yaitu yang menekankan pada prosedur dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.
1. Berdasarkan Penekanan Prosedur
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Jogiyanto (2008 : 1)
2. Berdasarkan Penekanan Komponen
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Jogiyanto (2008 : 2)
2.1.1. Karakteristik Sistem
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sub-sub sistem mempunyai sifat-sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Jogiyanto (2008 : 4) 2. Batas Sistem
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem
4. Penghubung Sistem
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) pada sistem lainnya dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem lainnya membentuk satu kesatuan. Jogiyanto (2008 : 5)
5. Masukan Sistem
Masukan (input) sistem adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan (signal input). maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluarannya.
6. Keluaran Sistem
Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem. 7. Pengolah Sistem
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objektif). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran aturan tertentu.
Gambar 2.1. Karakteristik suatu sistem Sumber : Analisis dan Design. Jogiyanto (2008 : 6) 2.1.2. Klasifikasi Sistem
a. Sistem menurut bentuk fisiknya : 1. Sistem Abstrak (abstract system)
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide - ide yang tidak tampak secara fisik.
Contoh : Sistem teologia adalah sebuah susunan gagasan mengenai Tuhan, manusia dan alam. Jogiyanto (2008 : 7)
2. Sistem Fisik (physical system)
Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.
Contoh : Sistem peredaran darah, sistem sekolah, sistem transportasi, sistem komputer.
b. Sistem menurut terjadinya sistem : 1. Sistem Alamiah (natural system)
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia.
Contohnya : pergantian siang dan malam, erosi dan bencana alam. 2. Sistem Buatan Manusia (human made system)
c. Sistem menurut kejadian masa depan 1. Sistem Tertentu (deterministic system)
Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat di prediksi.
Contoh : Hasil pertadingan sepak bola, dan prestasi. 2. Sistem Tak Tentu (probabilistic system)
Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat di prediksi karena mengandung unsur probabilitas.
Contoh : Sistem kematian. d. Sistem menurut sifatnya
1. Sistem Tertutup (closed system)
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya, sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar – benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tetapi tidak benar – benar tertutup).
2. Sistem Terbuka (open system)
Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya.
Contoh : Sistem musyawarah. Jogiyanto (2008 : 7) 2.2. Konsep Dasar Informasi
2.2.1. Definisi Sistem Informasi
Sistem informasi menurut Robert N. Anthony and John Dearden adalah suatu data yang diolah manjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Jogiyanto (2008 : 8)
2.2.2. Siklus Informasi
Gambar 2.2. Siklus Informasi
Sumber : Analisis dan Design. Jogiyanto (2008 : 9) 2.2.3. Kualitas Informasi
Kualitas dari suatu informasi menurut buku analisis desain dan informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat pada waktunya dan relevan. Jogiyanto (2008 : 10)
1. Akurat
2. Tepat Pada Waktunya
Informasi harus tepat pada waktunya berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.
3. Relevan
Informasi harus relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
John Burch dan Gary Grudnitski menggambarkan kualitas dari informasi dengan bentuk bangunan yang ditunjang oleh tiga pilar.
Gambar 2.3. Kualitas Informasi
2.2.4. Nilai Informasi
Suatu informasi dikatakan bernilai bila informasi lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Nilai dari Informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem, informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Pengukuran suatu nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivennes atau cost benefit. Jogiyanto (2008 : 11)
2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi
Suatu informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (information system) atau disebut juga dengan processing systems atau information processing atau information-generating systems.
Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis adalah suatu sistem di dalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Jogiyanto (2008 : 11)
2.3.1. Komponen Sistem Informasi
teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran. Jogiyanto (2008 : 12)
Gambar 2.4. Blok sistem informasi yang berinteraksi Sumber : Analisis dan Design. Jogiyanto (2008 : 12 ) 1. Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model
3. Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi
Teknologi merupakan "kotak alat" (toolbox) dari pekerjaan sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendaliaan dari sistem keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
5. Blok Basis Data
6. Blok Kendali
Supaya sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan, maka perlu diterapkan pengendalian-pengendalian didalamnya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung cepat diatasi. Jogiyanto (2008 : 13)
2.3.2. Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen (management information system) atau sering dikenal dengan singkatan (MIS) merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. SIM (system informasi manajemen) didefinisikan oleh beberapa para ahli. Jogiyanto (2008 : 14)
Menurut para ahli :
1. Menurut George M. Scott
2. Menurut Barry E. Cushing
Suatu SIM adalah kumpulan dari manusia dan sumber-sumber daya modal di dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian.
3. Menurut Frederick H. Wu
Sistem informasi manajemen adalah kumpulan dari sistem-sistem yang menyediakan informasi untuk mendukung manajemen.
4. Menurut Gordon B. Davis
Sistem informasi manajemen adalah sistem manusia atau mesin yang menyediakan informasi untuk mendukung operasi manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi manajemen adalah:
1. Kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi.
2. Menghasilkan informasi yang berguna bagi semua tingkatan.
2.4. Pengertian Usaha Bengkel Motor
Usaha bengkel sepeda motor adalah usaha yang melakukan perbaikan sepeda motor agar dapat kembali berjalan dengan baik sesuai dengan keinginan pemilik atau bentuk asli dari sepeda motor tersebut. Dalam usaha ini, sepeda motor yang diperbaiki dapat menggunakan bahan (spare parts) baru atau bahan yang ada dengan melakukan penyesuaian agar sepeda motor dapat berjalan dengan baik.
(http://www.infobisnis.net/bengkel/artikel2.html/ 21 April 2010) 2.4.1. Jenis Bengkel
Jenis bengkel dibagi menjadi 2: 1.Bengkel Umum
Bengkel Umum adalah bengkel umum kendaraan bermotor yang berfungsi untuk membetulkan, memperbaiki dan merawat kendaraan bermotor agar tetap memenuhi persyaratan teknis dan layak jalan.
2.Bengkel Resmi
Bengkel Resmi yaitu bengkel Dealer yang hanya melayani perawatan (service) untuk merek motor tertentu sesuai dengan rekomendasi dari pembuat kendaraan bermotor (pabrikan).
(http://www.docstoc.com/docs/21926814/KETENTUAN-DAN-TATA-CARA-SERTIFIKASI-BENGKEL-UMUM-KENDARAAN/ 21 April 2010)
2.4.2. Pengertian Kendaraan Bermotor
2.4.3. Pengertian Service
Kata service pada sumber internet artinya yaitu memperbaiki, kesimpulannya bahwa memperbaiki disini adalah membuat sepeda motor yang tadinya rusak atau tidak berfungsi menjadi baik atau kembali berfungsi. (http://www.translate.google.com/#en|id|service/ 21 April 2010)
2.4.4. Pengertian Spare Parts
Kata spare parts pada sumber internet artinya suku cadang, kesimpulannya bahwa suku cadang disini adalah komponen-komponen yang ada pada sepeda motor.
(http://www.translate.google.com/#en|id|spareparts/ 21 April 2010) 2.4.5. Pengertian Supplier
Kata Supplier pada sumber internet artinya Pemasok. Kesimpulannya bahwa Pemasok disini adalah seseorang yang menawarkan atau memasarkan sesuatu barang (produk) tertentu kepada bengkel dalam jangka waktu tertentu. (http://www.translate.google.com/#en|id|supplier/ 21 April 2010)
2.4.6. Pengertian Customer
Kata Customer pada sumber internet artinya pelanggan. Kesimpulannya bahwa pelanggan disini adalah seseorang yang datang ke bengkel untuk membenarkan sepeda motornya.
2.4.7. Pengertian Pembelian
Pembelian adalah proses penemuan sumber dan pemesanan bahan, jasa, dan perlengkapan. Kegiatan tersebut terkadang disebut Pengadaan barang. Tujuan utamanya adalah memperoleh bahan dengan biaya serendah mungkin yang konsisten dengan kualitas dan jasa yang dipersyaratkan. (http://manager.smetoolkit.org/indonesia/en/content/id/435/Managing-Your-Materials/ 21 April 2010)
2.4.8. Pengertian Penjualan
Penjualan adalah Penerimaan yang diperoleh dari pengiriman barang dagangan atau dari penyerahan pelayanan dalam bursa sebagai barang pertimbangan. Pertimbangan ini dapat dalam bentuk tunai peralatan kas atau harta lainnya. Pendapatan dapat diperoleh pada saat penjualan, karena terjadi pertukaran, harga jual dapat ditetapkan dan bebannya diketahui. (http://www.scribd.com/doc/11320689/Definisi-Penjualan/ 21 April 2010) 2.4.9. Pengertian Visual Basic 6.0
berbasis grafik dengan cepat, akses ke basis data menggunakan Data Access Objects (DAO), Remote Data Objects (RDO), atau ActiveX Data Object (ADO), serta menawarkan pembuatan kontrol ActiveX dan objek ActiveX. Beberapa bahasa skrip seperti Visual Basic for Applications (VBA) dan Visual Basic Scripting Edition (VBScript), mirip seperti halnya Visual Basic, tetapi cara kerjanya yang berbeda.
Para programmer dapat membangun aplikasi dengan menggunakan komponen-komponen yang disediakan oleh Microsoft Visual Basic Program-program yang ditulis dengan Visual Basic juga dapat menggunakan Windows API, tapi membutuhkan deklarasi fungsi eksternal tambahan. Dalam pemrograman untuk bisnis, Visual Basic memiliki pangsa pasar yang sangat luas. Dalam sebuah survey yang dilakukan pada tahun 2005, 62% pengembang perangkat lunak dilaporkan menggunakan berbagai bentuk Visual Basic, yang diikuti oleh C++, JavaScript, C#, dan Java. (http://www.herupras.wordpress.com/pengertian-visual-basic-60/ 21 April 2010)
2.4.10. Pengertian Sql Server 2000
yang sangat umum, sebuah client adalah setiap komponen dari sebuah sistem yang meminta layanan atau sumber daya (resource) dari komponen sistem lainnya. Sedangkan sebuah server adalah setiap komponen sistem yang menyediakan layanan atau sumber daya ke komponen sistem lainnya.
Sistem client/server adalah dirancang untuk memisah layanan basisdata dari client, dengan penghubungnya menggunakan jalur komunikasi data. Layanan basisdata diimplementasikan pada sebuah komputer yang berdaya guna, yang memungkinkan manajemen tersentralisasi, keamanan, dan berbagai sumber daya. Oleh karena itu, server dalam client/server adalah basisdata dan layanannya. Aplikasi-aplikasi client diimplementasikan pada berbagai flatform, menggunakan berbagai pekakas pemrograman.
berhubungan dengan mesin database ketika dibutuhkan. SQL Server mendukung beberapa tipe data yang berbeda, termasuk untuk karakter, tanggal (datetime) dan uang (money), SQL Server digunakan untuk menggambarkan model dan implementasi pada database. Keuntungan menggunakan SQL Server dapat didefinisikan menjadi dua bagian yaitu satu bagian untuk menjalankan pada server dan bagian lain untuk client.
28
3.1. Objek Penelitian
Objek penelitian dari penulisan tugas akhir ini adalah bengkel Mandiri Motor Nanjung kota Cimahi.
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan a. Visi
Visi bengkel Mandiri Motor adalah mengembangkan Industri bengkel di daerah Nanjung dan sekitarnya.
b. Misi
Misi Bengkel Mandiri Motor adalah Memberikan pelayanan terbaik dan produk yang berkualitas bagi customer secara maksimal serta berusaha melakukan pengembangan di bidang usaha perbengkelan.
3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 3.1. Struktur Organisasi Sumber : Mandiri Motor
3.1.4. Deskripsi Tugas
Dalam sebuah organisasi tentunya ada tugas masing – masing untuk setiap bagian. Diantaranya tugas – tugas yang ada pada Struktur Organisasi di bengkel Mandiri Motor.
1. Pemilik Bengkel
Pemilik bengkel merupakan pemegang kekuasaan tertinggi di bengkel yang bertanggung jawab atas terselenggaranya kegiatan yang berada di bengkel Mandiri Motor.
Tugas Pemilik Bengkel sebagai berikut : 1. Menetapkan kebijakan umum bengkel. 2. Menetapkan anggaran bengkel.
3. Mengrekrut pegawai dan memberhentikan pegawai.
4. Mengesahkan laporan-laporan yang diberikan oleh Bag. Administrasi.
2. Kepala Mechanic
Kepala mechanic merupakan pemegang kekuasaan setelah Pemilik Bengkel yang bertanggung jawab atas kegiatan yang dilakukan oleh mechanic - mechanik di bengkel Mandiri Motor.
Tugas Kepala Mechanic sebagai berikut :
2. Mengawasi atau mengontrol mechanic bila mengalami kesulitan.
3. Bagian Administrasi
Bag. Administrasi merupakan bagian dimana yang mengatur masalah administrasi dibengkel Mandiri Motor.
Tugas Bag. Administrasi sebagai berikut :
1. Mencatat semua transaksi-transaksi yang terjadi dibengkel Mandiri Motor.
2. Membuat laporan-laporan hasil transaksi yang akan diserahkan kepada Pemilik bengkel.
4. Mechanic
Mechanic merupakan bagian dimana yang memperbaiki sepeda motor customer.
Tugas mechanic sebagai berikut :
1. Menerima masukan dan keluhan setiap customer. 2. Melayani Customer untuk memperbaiki motornya. 3.2. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mengumpulkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini metode pendekatan/ penyelesaian sebagai berikut :
3.2.1. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. (http://redmycloudy.blogspot.com/ 2009/10/ desain-penelitian-dan-metode-penelitian.html/ 21 April 2010)
Dalam penelitian ini desain yang digunakan berupa Penelitian Tindakan (Action Research) yaitu penelitian yang dilakukan oleh seseorang yang bekerja pada suatu bidang tertentu terhadap proses kegiatannya yang sedang berlangsung dengan cara memberikan tindakan/action tertentu dan diamati terus menerus dilihat plus-minusnya, kemudian diadakan pengubahan terkontrol sampai pada upaya maksimal dalam bentuk tindakan yang paling tepat. (http://cybercounselingstaincurup.blogspot.com/2010/05/metode-penelitian.html/ 21 April 2010).
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Didalam penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka suatu metode yang digunakan sebagai alat atau sarana pengambilan data-data. Metode yang dimaksud adalah sebagai berikut.
3.2.2.1. Sumber Data Primer
Metodologi yang dilakukan untuk penelitian ini antara lain :
1. Wawancara
Wawancara yaitu mengadakan pembicaraan langsung dengan Pemilik bengkel mengenai objek permasalahan.
2. Studi Lapangan
Studi lapangan ini dilakukan dengan melakukan observasi yaitu pengamatan dalam pengumpulan data dengan catatan secara cermat dan sistematis.
3. Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan dengan mencari pustaka - pustaka yang menunjang tugas akhir yang akan dikerjakan. Pustaka tersebut dapat berupa buku - buku, laporan - laporan akhir, dan artikel.
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder
Data sekunder merupakan cara pengumpulan data dengan cara mempelajari data yang telah tersedia dibengkel yang diberikan oleh pihak bengkel Mandiri Motor kepada penulis.
pengumpulan data yang berhubungan dengan sejarah, tujuan, kegiatan dan struktur organisasi.
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Metode pendekatan dan pengembangan sistem yang digunakan penulis sebagai berikut.
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan perancangan terstruktur dimulai dari awal tahun 1970. Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik (techniques) yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan diperoleh sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.
Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan yang komplek di organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat waktu, sesuai dengan anggaran biaya pengembangan, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik.
Jogiyanto (2008 : 56)
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem
harus di gunakan dengan memprioritaskan ketepatan waktu selesai dan efektifitas dalam perancangan sebuah sistem.
Metode pengembangan sistem yang di gunakan dalam penyelesain tugas akhir ini adalah “Linear Sequential Model”. Model ini sering disebut dengan “classic life cycle” atau model waterfall. Model ini adalah model yang muncul pertama kali yaitu sekitar tahun 1970 sehingga sering dianggap kuno, tetapi merupakan model yang paling banyak dipakai didalam Software Engineering (SE). Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap System Engineering, analisis, desain, coding, testing / verification dan maintenance. Disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Sebagai contoh tahap desain harus menunggu selesainya tahap sebelumnya yaitu tahap requirement. Secara umum tahapan pada model waterfall dapat dilihat pada gambar berikut
Gambar 3.2 Paradigma Waterfall (Classic Life Cycle)
Gambar di atas adalah tahapan umum dari model Waterfall. Berikut adalah penjelasan dari tahap-tahap yang dilakukan di dalam model Waterfall : 1. System / Information Engineering and Modeling
Permodelan ini diawali dengan mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem yang akan diaplikasikan ke dalam bentuk software. Hal ini sangat penting, mengingat software harus dapat berinteraksi dengan elemen-elemen yang lain seperti hardware, database, dsb. Tahap ini sering disebut dengan Project Definition.
2. Software Requirements Analysis
Proses pencarian kebutuhan diintensifkan dan difokuskan pada software. Untuk mengetahui sifat dari program yang akan dibuat, maka para software engineer harus mengerti tentang domain informasi dari software, misalnya fungsi yang dibutuhkan, user interface, dsb. Dari 2 aktivitas tersebut (pencarian kebutuhan sistem dan software) harus didokumentasikan dan ditunjukkan kepada pelanggan.
3. Design
4. Coding
Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah komputer, maka design tadi harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui proses coding. Tahap ini merupakan implementasi dari tahap design yang secara teknis nantinya dikerjakan oleh programmer.
5. Testing / Verification
Sesuatu yang dibuat haruslah diujicobakan. Demikian juga dengan software. Semua fungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar software bebas dari error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya.
6. Maintenance
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Ada beberapa alat bantu yang digunakan dalam metode perencanaan terstruktur diantaranya yaitu : Flow Map, Diagram Konteks, Data Flow Diagram, Kamus Data, Normalisasi, Tabel Relasi, dll.
1. Flow Map
Flowmap adalah penggambaran secara grafik dari langkah – langkah dan urutan prosedur dari suatu program. Flowmap berguna untuk membantu analis dan programer untuk memecahkan masalah kedalam segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif pengoperasian. Biasanya flowmap mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.
(http://www.cuektuzz.wordpress.com/Flowmap/ 21 April 2010) 2. Diagram Kontek
Diagram Konteks adalah Suatu diagram alir yang tingkat tinggi yang menggambarkan seluruh jaringan, masukan dan keluaran. sistem yang dimaksud adalah untuk menggambarkan sistem yang sedang berjalan. mengidentifikasikan awal dan akhir data awal dan akhir yang masuk dan keluaran sistem.
siapa saja yang memberikan data (inputan) ke sistem serta kepada siapa data informasi yang harus dihasilkan sistem.
(http://www.bahar-edukasi.blogspot.com/2009/06/diagram-konteks-contec-diagram.html/ 21 April 2010)
3. Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir ataupun lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. Jogiyanto (2008 : 700)
4. Kamus Data
Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mengidentifikasi data yang mengalir di sistem dengan lengkap.
Kamus data mendefinisikan elemen data dengan fungsi sebagai berikut:
a. Nama Arus Data, kamus data yang dibuat harus berdasarkan data yang mengalir di diagram arus data.
c. Bentuk data, perlu dicatat karena digunakan untuk mengelompokan kamus data kedalam kegunaannya sewaktu perancangan sistem.
d. Arus data, menunjukan dari mana data itu mengalir dari mana data akan menuju.
e. Penjelasan, untuk lebih memperjelas tentang makna dari arus data yang di catat di kamus data.
f. Periode, menunjukan kapan terjadinya arus data ini.
g. Volume, volume yang dicatat di kamus data ini adalah tentang volume rata-rata volume puncak dari arus data.
h. Struktur data menunjukan arus data yang dicatat di kamus data terdiri dari item - item data apa saja. Jogiyanto (2008 : 725)
5. Perancangan Basis Data
Basis data adalah “koleksi data yang bisa mencari secara menyeluruh dan secara sistematis memelihara dan me-retrieve informasi.
Janner Simarmata (2009 : 2) a. Normalisasi
Bentuk normalisasi adalah suatu aturan yang dikenakan pada tabel-tabel dalam basis datadan harus dipenuhi oleh tabel-tabel tersebut pada level-level normalisasi. Ada macam-macam bentuk normalisasi, diantaranya adalah bentuk tidak normal, bentuk normal pertama, bentuk normal kedua dan bentuk normal ketiga.
Aturan-aturan dalam masing-masing bentuk normalisasi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Bentuk tidak normal
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan disimpan, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi dan data dikumpulkan apa adanya.
2. Bentuk normal pertama (1NF)
Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal pertama (1NF) bila setiap kolom bernilai tunggal untuk setiap baris atau jika nilai atribut tidak terpisahkan. Ini berarti bahwa nama kolom yang berulang cukup diwakili oleh sebuah nama kolom (tidak perlu ada indeks dalam memberi nama kolom). 3. Bentuk normal kedua (2NF)
sepenuhnya terhadap kunci primer jika nilai pada suatu kolom selalu bernilai sama untuk suatu nilai kunci primer yang sama.
4. Bentuk normal ketiga (3NF)
Suatu tabel berada dalam bentuk normal ketiga (3NF) jika tabel berada dalam bentuk normal kedua, setiap kolom bukan kunci primer tidak memiliki ketergantungan secara transitif terhadap kunci primer.
Janner Simarmata (2009 : 74) b. Tabel Relasi
Relasi antar tabel adalah ”Basis Data terdiri atas tabel-tabel yang saling berhubungan”.
c. Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Pada dasarnya ada tiga simbol yang digunakan, yaitu :
1. Entity
2. Atribut
Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips.
3. Hubungan / Relasi
Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Relasi dapat digambarkan sebagai berikut :
Relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dalam satu basis data yaitu:
1. Satu ke satu (One to one)
Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B.
2. Satu ke banyak (One to many)
3. Banyak ke banyak (Many to many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B.
(http://www.erddankamusdata.blogspot.com/ ERD DAN KAMUS DATA/ 21 April 2010)
3.2.4. Pengujian Software
Metode pengujian adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak, mempunyai mekanisme untuk menentukan data uji yang dapat menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan.
Pengujian black box berfokus pada pengujian persyaratan fungsional perangkat lunak, untuk mendapatkan serangkaian kondisi input yang sesuai dengan persyaratan fungsional suatu program.
Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori : 1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang
2. Kesalahan interface
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal 4. Kesalahan kinerja, dan
5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.
46
4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan
Analisis sistem yang berjalan pada bengkel Mandiri Motor bertujuan
untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah
yang dihadapi sistem untuk dijadikan landasan usulan perancangan analisis sistem
yang sedang berjalan yang dilakukan berdasarkan urutan kejadian yang ada pada
bengkel Mandiri Motor.
4.1.1. Analisis Dokumen
Analisis dokumen merupakan kegiatan pengumpulan informasi
mengenai dokumen-dokumen yang digunakan dalam suatu sistem. Tujuan
dari analisis dokumen adalah mengetahui dan memahami
dokumen-dokumen apa saja yang terlibat dan mengalir dalam suatu sistem yang
sedang berjalan. Dokumen yang digunakan pada sistem informasi bengkel
Mandiri Motor adalah sebagai berikut :
1. Nama Dokumen : Data Pembelian
Sumber : Supplier
Fungsi : Sebagai bukti data penawaran Spare Parts
Supplier berupa (Katalog)
Item Data :No, Nama_Barang, Type_Motor, Harga
Satuan
2. Nama Dokumen : Data Transaksi Pembelian Spare Parts
Sumber : Bag Administrasi
Rangkap : 2
Fungsi : Sebagai bukti pembayaran pembelian Spare
Parts Supplier
Item Data : No_Faktur, To, Alamat_Perusahaan,
No_Barang, Nama_Barang, Satuan,
Harga_Satuan, Harga, Jumlah, Tgl,
Ttd_Pemilik_Bengkel, Ttd_Sales
3. Nama Dokumen : Data Transaksi Penjualan Spare Parts
Sumber : Bag Administrasi
Rangkap : 2
Fungsi : Sebagai bukti pembayaran penjualan Spare
Partscustomer
Item Data : No_Faktur, Nama_Customer, Alamat,
No_Rangka, No, Nama_SpareParts, Satuan,
Harga_Satuan, Harga, Jumlah, Tgl, Tlp
4. Nama Dokumen : Laporan Pembelian Spare parts
Sumber : Bag Administrasi
Rangkap : 1
Fungsi : Sebagai Laporan pembelian Spare Parts
Item Data : No_Transaksi, To, Alamat_Perusahaan, No,
Nama_Barang, Satuan, Harga_Satuan, Harga,
Jumlah, Tgl, Ttd_Pemilik_Bengkel, Ttd_Sales
5. Nama Dokumen : Laporan Penjualan Spare Parts
Sumber : Bag Administrasi
Rangkap : 1
Fungsi : Sebagai Laporan penjualan Spare Parts
Item Data : Tgl, No_Barang, Type_Motor, No_Polisi,
Total
4.1.2. Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan
Prosedur kerja yang terlibat dalam sistem pembelian dan penjualan
Pembelian Spare Parts Biasanya bengkel Mandiri Motor sudah
memiliki Supplier tetap, Supplier tetap sering mengecek Spare Parts
dibengkel Mandiri Motor kepada Bag. Administrasi.
Prosedur pembelian yang sedang berjalan, sebagai berikut :
1. Supplier mendatangi bengkel dan menawarkan produk spare parts
ke Bag. Administrasi berupa Katalog.
2. Bag. Administrasi mengecek stock barang di etalase-etalase.
3. Bila barang yang telah dicek masih banyak atau ada, Maka Bag.
Administrasi akan menyerahkan kembali data pembelian kepada
supplier.
4. Bila barang yang telah dicek Sudah hampir habis atau tidak ada di
etalase, Maka Bag. Administrasi akan mencatat data pembelian dan
data transaksi pembelian barang apa saja yang akan dibeli.
5. Nota pembelian dan laporan pembelian barang apa saja yang akan
dibeli akan diserahkan kepada pemilik bengkel sebelum diberikan
kepada supplier.
6. Nota pembelian dan laporan pembelian diserahkan kepada pemilik
bengkel.
7. Pemilik bengkel meng acc nota pembelian dan laporan pembelian
barang yang akan dibeli.
8. Lalu nota pembelian dan laporan pembelian yang sudah di acc
9. Bag. Administrasi mengecek kembali nota pembelian dan laporan
pembelian yang sudah di acc kemudian laporan pembelian diarsip
kan.
10. Lalu Bag. Administrasi memberikan nota pembelian kepada
4.1.2.1. Flow Map
Prosedur Penjualan yang sedang berjalan, sebagai berikut :
1. Customer mendatangi bengkel menyerahkan data penjualan ke
Bag. Administrasi.
2. Bag. Administrasi mengecek barang yang ada di etalase- etalase.
3. Bila barang yang akan dibeli tidak ada di etalase, Maka Bag
Administrasi akan menyerahkan data penjualan kepada customer.
4. Bila barang yang akan dibeli ada, Maka Bag. Administrasi akan
mencatat data transaksi barang apa saja yang akan dibeli.
5. Bag. Administrasi memberikan barang-barang yang dibeli.
6. Bag. Administrasi membuat nota penjualan yang akan diserahkan
kepada customer dan pemilik bengkel.
7. Lalu Bag. Administrasi membuat laporan penjualan.
8. Laporan penjualan diarsipkan terlebih dahulu sebelum diserahkan
4.1.2.2. Diagram Konteks
Diagram Konteks penjualan dan pembelian Spare Parts kendaraan
bermotor sebagai berikut :
Gambar 4.3. Diagram Konteks
Pada gambar Diagram Konteks diatas menjelaskan alur tentang
4.1.2.3. Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram yang sedang berjalan di bengkel Mandiri
Motor sebagai berikut :
Gambar 4.4. Data Flow Diagram Yang Sedang Berjalan
4.1.3. Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan
Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian dari sistem informasi
penjualan spare parts di bengkel Mandiri Motor Cimahi yang sedang
Tabel 4.1. Evaluasi Sistem yang sedang berjalan
No Permasalahan Rencana Perancangan / Solusi
1.
Dengan adanya sistem database mandiri
motor dibagian pembelian dapat
mempermudah proses pengolahan data
pembelian menjadi lebih cepat dan efisien.
2.
Dengan adanya sistem database mandiri
motor dibagian penjualan dapat
mempermudah proses pengolahan data
penjualan menjadi lebih cepat dan efisien.
3.
Untuk Proses Stock
barang yang masih
sering melihat pada
etalase-etalase.
Dengan adanya sistem database mandiri
motor dibagian Stock barang dapat
mempermudah proses pengolahan data Stock
barang berkurang dan bertambah.
4.
Untuk proses laporan
penjualan dan pembelian
Spare Parts yang masih
mengandalkan buku.
Dengan adanya sistem database mandiri
motor dapat mempermudah proses
pengolahan data laporan penjualan dan
4.2. Perancangan Sistem
Perancangan sistem adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru
berdasarkan hasil rekomendasi analisis sistem. Dalam tahap perancangan, tim
kerja, design harus merancang spesifikasi yang dibutuhkan dalam berbagai kertas
kerja. Kertas kerja itu harus memuat berbagai uraian mengenai input, proses, dan
output dari sistem yang diusulkan.
4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem
Tujuan dari perancangan sistem adalah sebagai berikut :
1. Untuk memenuhi kebutuhan pada pemakai sistem.
2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang
lengkap kepada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya
yang terlibat.
Untuk mencapai tujuan ini, analisis sistem harus dapat mencapai
sasaran- sasaran sebagai berikut :
1. Perancangan sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya
mudah dipergunakan oleh pemakai sistem.
2. Perancangan sistem harus dapat mempersiapkan rancangan
bangunan yang terinci untuk masing-masing komponen dari sistem
informasi yang meliputi data dan informasi, simpan data,
4.2.2. Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan
Gambaran sistem umum yang diusulkan dalam penulisan tugas
akhir yaitu
1. Karena mandiri motor mempunyai supplier tetap, maka dalam
pembelian spare parts nya dengan cara seorang supplier tetap
mendatangi bengkel Mandiri Motor. Supplier memberikan data
pembelian ke Bag. Administrasi, Bag.Administrasi memeriksa
kedalam Database Mandiri Motor untuk memeriksa Stock barang
apa saja yang telah habis atau tinggal menyisakan beberapa lagi.
Bila stock barang masih banyak atau cukup maka Bag.
Administrasi akan mengembalikan data pembelian, bila stock
barang sudah habis maka Bag. Administrasi memeriksa data barang
yang di bawa oleh supplier berupa katalog dan menginputkan data
supplier dan data transaksi pembelian data pembelian apa saja yang
akan dibeli kepada supplier, lalu Bag. Administrasi memberikan
nota pembelian kepada pemilik bengkel. Lalu pemilik bengkel
meng acc nota pembelian barang yang akan dibeli kepada supplier,
setelah itu pemilik bengkel memberikan nota pembelian yang
sudah di tanda tangan kepada Bag. Administrasi. Bag Administrasi
mengecek ulang nota pembelian tersebut dan mengarsipkan nya,
lalu nota pembelian diberikan kepada supplier serta laporan stock
2. Seorang customer datang ke bengkel mandiri motor, lalu customer
memberikan data penjualan kepada Bag. Administrasi, lalu Bag.
Administrasi mengecek data barang kedalam Database Mandiri
Motor untuk memeriksa barang apa saja yang akan dibeli oleh
customer, bila data barang tidak ada maka Bag. Administrasi akan
mengembalikan data penjualan kepada customer. Bila ada barang
maka Bag. Administrasi akan menginputkan data customer dan
data transaksi penjualan barang apa saja yang akan dibeli oleh
customer, Lalu Bag. Administrasi mencetak nota penjualan dan di
arsipkan lalu customer membayar dengan seharga barang yang
dibeli berikut Nota penjualan yang akan diberikan oleh Bag.
Administrasi beserta barang yang dibeli oleh customer.
4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan
Perancangan proses ini akan memberikan gambaran mengenai
dokumen-dokumen, proses-proses dan aliran data apa saja yang akan
terlibat dalam sistem yang akan diusulkan.
4.2.3.1. Flow Map yang Diusulkan
Bagan alir dokumen atau disebut juga bagan alir formulir
merupakan bagan alir yang menunjukan arus dari laporan dan formulir
termasuk tembusan - tembusannya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
4.2.3.2.Diagram Kontek
Diagram Konteks penjualan dan pembelian Spare Parts kendaraan
bermotor sebagai berikut :
Gambar 4.7. Diagram Konteks
Pada gambar Diagram Konteks diatas menjelaskan alur tentang
4.2.3.3.Data Flow Diagram
Data Flow Diagram yang diusulkan di bengkel Mandiri Motor
sebagai berikut :
4.2.3.4.Kamus Data
Kamus data berasal dari diagram hubungan entity dan
dokumen-dokumen sumber input dari sistem informasi pengolahan data Penjualan
dan Pembelian Spare Parts Bengkel Mandiri Motor. Kamus data ini dapat
digunakan untuk membuat suatu program aplikasi.
Kamus data yang dipakai untuk membantu jalannya program
adalah sebagai berikut :
1. Nama Data : Data Pembelian
Alias : -
Aliran Data : Entitas Supplier – Proses 1.0
Volume : Setiap Supplier menawarkan barang
Keterangan : Memberikan Katalog data barang
Srtruktur Data : Nama_Barang, Type_Motor, Harga_Satuan
2. Nama Data : Data Supplier
Alias : -
Aliran Data : Proses 2.0 – File Supplier
Volume : Setiap supplier memberikan identitas diri
Keterangan : Menyimpan identitas diri supplier ke File Data
Struktur Data : Kode_Supplier Nama_Supplier,
Nama_Perusahaan, Alamat_Perusahaan,
No_Telepon
3. Nama Data : Data Customer
Alias : -
Aliran Data : Proses 7.0 – File Customer
Volume : Setiap Customer memberikan identitas diri
Keterangan : Menyimpan identitas diri customer ke File Data
Customer
Struktur Data : Kode_Customer, Nama_Customer, Alamat,
No_Polisi, Type_Kendaraan
4. Nama Data : Data Barang
Alias : -
Aliran Data : Proses 1.0 - File Barang – Proses 1.0, Proses 6.0 –
File Barang – Proses 6.0
Volume : Setiap data barang yang akan disimpan di File
barang
Keterangan : menambah dan mengurangi data barang ke Stock
Struktur Data : Kode_Barang, Nama_Barang, Type_Motor,
Harga_Beli, Harga_Jual, Stock
5. Nama Data : Data Transaksi Pembelian
Alias : -
Aliran Data : Proses 2.0 – File Transaksi Pembelian – Proses 3.0
Volume : Bengkel yang membeli barang kepada supplier
Keterangan : Sebagai transaksi pembelian barang
Struktur Data : No_Pembelian, Tanggal_Pembelian,
Kode_Supplier, Nama_Supplier,
Nama_Perusahaan, Kode_Barang, Nama_Barang,
Type_Motor, Satuan_Beli, Harga, Total,
Jumlah_Pembelian, Bayar_Pembelian,
Kembali_Pembelian
6. Nama Data : Data Transaksi Penjualan
Alias : -
Aliran Data : Proses 7.0 – File Transaksi Penjualan – Proses 8.0
Volume : Customer membeli barang ke bengkel
Struktur Data : No_Faktur, Tanggal, Kode_Customer, No_Polisi,
Nama_Customer, Type_Kendaraan, Kode_Barang,
Nama_Barang, Type_Motor, Satuan,
Harga_Satuan, Total_Harga, Jumlah, Bayar,
Kembali
7. Nama Data : Data Laporan Transaksi Pembelian
Alias : -
Aliran Data : File Lap. Transaksi Pembelian - Proses 5.0 –
Pemilik Bengkel
Volume : Bag. Administrasi membuat laporan pembelian
Keterangan :Sebagai bukti pembelian untuk ke Pemilik Bengkel
Struktur Data : No_Pembelian, Tanggal_Pembelian,
Kode_Supplier, Nama_Supplier, Kode_Barang,
Nama_Barang, Satuan_Beli, Harga, Total
8. Nama Data : Data Laporan Transaksi Penjualan
Alias : -
Aliran Data : File Lap. Transaksi Penjualan - Proses 8.0 -
Pemilik Bengkel
Keterangan :Sebagai bukti pembelian untuk Pemilik Bengkel
Struktur Data : No_Faktur, Tanggal, Kode_Customer,
Nama_Customer, Kode_Barang, Nama_Barang,
Satuan, Harga_Satuan, Total_Harga
9. Nama Data : Data Laporan Stock Barang
Alias :-
Aliran Data : File Barang – Proses 5.0 – Pemilik Bengkel
Volume : Bag. Administrasi membuat laporan stock barang
Keterangan : Sebagai bukti stock barang untuk pemilik bengkel
Struktur Data : Kode_Barang, Nama_Barang, Type_Motor,
Harga_Beli, Harga_Jual, Stock
4.2.4. Perancangan Basis Data
Perancangan basis data adalah langkah untuk menentukan basis
data yang diharapkan dapat mewakili seluruh kebutuhan pengguna. Basis
data didefinisikan sebagai kumpulan data yang berupa suatu penyampaian
informasi yang lengkap dengan jenis record yang mempunyai spesifikasi
yang sama, sedangkan yang dimaksud dengan record adalah kumpulan
data yang berisikan field - field yang berbeda, jumlah record pada
Perancangan basis data dapat diartikan yaitu menciptakan atau
merancang kumpulan data yang terhubung dan disimpan secara bersama -
sama. Basis data itu sendiri dapat diartikan sebagai:
1. Himpunan kelompok data yang saling berhubungan satu sama lain.
2. Kumpulan data yang disimpan secara bersama - sama untuk
memenuhi berbagai kebutuhan.
4.2.4.1. Normalisasi
Proses Perubahan perancangan basis data yang menghasilkan
skema table dalam bentuknormal.
Untuk mendapatkan proses normalisasi yang normal, memerlukan
tahapan sebagai berikut ;
1. Bentuk Unnormalisasi ( Tidak Normal)
Nama_Barang, Type_Motor, Harga_Satuan, Kode_Supplier,
Nama_Supplier, Nama_Perusahaan, Alamat_Perusahaan,
No_Telepon, Kode_Customer, Nama_Customer, Alamat,
No_Polisi, Type_Kendaraan, Kode_Barang, Nama_Barang,
Type_Motor, Harga_Beli, Harga_Jual, Stock, No_Pembelian,
Tanggal_Pembelian, Kode_Supplier, Nama_Supplier,
Nama_Perusahaan, Kode_Barang, Nama_Barang, Type_Motor,
Satuan_Beli, Harga, Total, Jumlah_Pembelian, Bayar_Pembelian,
No_Polisi, Nama_Customer, Type_Kendaraan, Kode_Barang,
Nama_Barang, Type_Motor, Satuan, Harga_Satuan, Total_Harga,
Jumlah, Bayar, Kembali, No_Pembelian, Tanggal_Pembelian,
Kode_Supplier, Nama_Supplier, Kode_Barang, Nama_Barang,
Satuan_Beli, Harga, Total, No_Faktur, Tanggal, Kode_Customer,
Nama_Customer, Kode_Barang, Nama_Barang, Satuan,
Harga_Satuan, Total_Harga, Kode_Barang, Nama_Barang,
Type_Motor, Harga_Beli, Harga_Jual, Stock
2. Bentuk Normal ke – 1
Administrasi : {Nama_Barang, Type_Motor, Harga_Satuan,
Kode_Supplier, Nama_Supplier, Nama_Perusahaan,
Alamat_Perusahaan, No_Telepon, Kode_Customer,
Nama_Customer, Alamat, No_Polisi, Type_Kendaraan,
Kode_Barang, Harga_Beli, Harga_Jual, Stock, No_Pembelian,
Tanggal_Pembelian, Satuan_Beli, Harga, Total,
Jumlah_Pembelian, Bayar_Pembelian, Kembali_Pembelian,
No_Faktur, Tanggal, Satuan, Total_Harga, Jumlah, Bayar,
Kembali}
3. Bentuk Normal ke – 2
Supplier : {Kode_Supplier*, Nama_Supplier,
Nama_Perusahaan, Alamat_Perusahaan,
Customer : {Kode_Customer*, No_Polisi,
Nama_Customer, Alamat,
Type_Kendaraan}
Barang : {Kode_Barang*, Nama_Barang,
Type_Motor, Harga_Beli, Harga_Jual,
Stock}
Transaksi Pembelian : {No_Pembelian*, Tanggal_Pembelian,
Jumlah_Pembelian, Bayar_Pembelian,
Kembali_Pembelian}
Transaksi Pembelian Rinci : {Satuan_Beli, Harga, Total}
Transaksi Penjualan : {No_Faktur*, Tanggal, Jumlah, Bayar,
Kembali}
Transaksi Penjualan Rinci : {Satuan, Harga_Satuan,
Total_Harga}
4. Bentuk Normal ke – 3
Supplier : {Kode_Supplier*, Nama_Supplier, Nama
Perusahaan, Alamat_perusahaan,
Customer : {Kode_Customer*, No_Polisi,
Nama_Customer, Alamat,
Type_Kendaraan}
Barang : {Kode_Barang*, Nama_Barang,
Type_Motor, Harga_Beli, Harga_Jual,
Stock}
Transaksi Pembelian: {No_Pembelian*, Tanggal_Pembelian,
Kode_Supplier**, Jumlah_Pembelian,
Bayar_Pembelian, Kembali_Pembelian}
Transaksi Pembelian Rinci : {No_Pembelian**,Kode_Barang**,
Satuan_Beli, Harga, Total}
Transaksi Penjualan : {No_Faktur*, Tanggal,
Kode_Customer**, jumlah, Bayar,
Kembali}
Transaksi Penjualan Rinci : {No_Faktur**, Kode_Barang**,
4.2.4.2.Relasi Tabel
4.2.4.3. Entity Relationship Diagram
Suatu alat dalam bentuk bagan yang menggambarkan relasi dan
entitas suatu informasi. Entitas atas objek yang datanya dicetak atau
direkam yang kemudian diolah.
4.2.4.4.Struktur File
Digunakan untuk peracangan sistem, karena struktur file ini
dapat menentukan struktur file basis data yang menunjukan struktur dari
elemen data yang mengatakan panjang elemen data dan jenis data.
Tabel 4.3. db. Data_Barang
No Nama Field Type Size Keterangan
Tabel 4.4. db. Data_Customer
No Nama Field Type Size Ket
1. Kode_Customer Varchar 6 Primary Key
2. No_Polisi Varchar 9 No Polisi Customer
3. Nama_Customer Varchar 25 Nama Customer
4. Alamat Varchar 30 Alamat Customer
5. Type_Kendaraan Varchar
15 Type Kendaraan
Tabel 4.5. db. Data_Supplier
No Nama Field Type Size Ket
1. Kode_Supplier Varchar 3 Primary Key
2. Nama_Supplier Varchar 30 Nama Supplier
3. Nama_Perusahaan Varchar 30 Nama Perusahaan
4. Alamat_Perusahaan Varchar 25 Alamat Perusahaan
5. No_Telepon Varchar
15 No. Telepon
Perusahaan
Tabel 4.6. db. Transaksi_Pembelian
No Nama Field Type Size Keterangan
1. No_Pembelian Varchar 15 Primary Key
2. Tanggal_Pembelian Date Time 8 Tanggal Pembelian
3. Kode_Supplier Varchar 3 Foreign Key
4. Jumlah_Pembelian Money 8 Jumlah Harga
5. Bayar_Pembelian Money 8 Bayar Harga
Tabel 4.7. db. Transaksi_Pembelian_Rinci
No Nama Field Type Size Keterangan
1. No_Pembelian Varchar 15 Foreign Key
2. Kode_Barang Varchar 6 Foreign Key
3. Satuan_Beli Int 4 Banyaknya Barang
4. Harga Money 8 Harga Satuan Barang
5. Total Money 8 Total Harga
Tabel 4.8. db. Transaksi_Penjualan
No Nama Field Type Size Keterangan
1. No_Faktur Varchar 15 Primary Key
2. Tanggal Varchar 8 Tanggal Pembelian
3. Kode_Customer Int 6 Foreign Key
4. Jumlah Money 8 Jumlah Harga
5. Bayar Money 8 BayarHarga
Tabel 4.9. db. Transaksi_Penjualan_Rinci
No Nama Field Type Size Keterangan
1. No_Faktur Varchar 15 Foreign Key
2. Kode_Barang Varchar 6 Foreign Key
3. Satuan Int 4 Banyaknya Barang
4. Harga_Satuan Money 8 Jumlah Harga
5. Total_Harga Money 8 BayarHarga
4.2.4.5. Kodifikasi
Pengkodean digunakan untuk mengklasifikasikan data dan
membantu dalam mengidentifikasi objek data.
1. Kode supplier adalah 3 digit, yaitu 1 digit pertama untuk menentukan
kode supplier dan 2 digit terakhir untuk kode urut supplier.
Format : XXX
Contoh : S01, S02, S03
2. Kode customer adalah 6 digit, yaitu 1 digit pertama didepan untuk
menentukan kode customer dan 5 digit berikutnya untuk menentukan
kode urut customer.
Format : XXXXXX
3. Kode Barang adalah 6 digit, yaitu 1 digit pertama didepan untuk
menentukan kode barang, 5 digit berikutnya untuk menentukan no urut
barang.
Format : XXXXXX
Contoh : A00001, B00001, C00001
4. Transaksi Pembelian adalah 12 digit, yaitu 2 digit pertama didepan
untuk kode Transaksi Pembelian, 6 digit berikutnya untuk menentukan
kode bulan, tanggal dan tahun transaksi pembelian dan 4 digit terakhir
untuk menentukan kode urut transaksi pembelian.
Format : XX / XXXXXX / XXXX
Contoh : TB/042110/0001, TB/042110/0002, TB/042110/0003
5. Transaksi Penjualan adalah 12 digit, yaitu 2 digit pertama didepan
untuk kode Transaksi Penjualan, 6 digit berikutnya untuk menentukan
kode bulan, tanggal dan tahun transaksi penjualan dan 4 digit terakhir
untuk menentukan kode urut transaksi penjualan.
Format : XX / XXXXXX / XXXX
Contoh : TJ/042110/0001, TJ/042110/00002, TJ/042110/00003
4.2.5. Perancangan Antar Muka
Berdasarkan perancangan sistem yang telah dibuat maka akan
input dan output yang dijadikan acuan oleh pemakai (user) dalam
menjalankan program yang telah dibuat.
4.2.5.1. Struktur Menu
Struktur menu adalah bentuk umum dari suatu rancangan program
untuk memudahkan pemakai dalam menjalankan program komputer
sehingga pada saat menjalankan program komputer, user tidak mengalami
kesulitan dalam memilih menu - menu yang diinginkan. Pada perancangan
ini dibuat menu yang dapat mengintegrasikan seluruh data dalam suatu
sistem dan disertai dengan instruksi yang ada pada pilihan menu tersebut.
Adapun menu tersebut dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:
4.2.5.2. Perancangan Input
Perancangan Input merupakan awal mula dari penerapan aplikasi
untuk proses penginputan data. Untuk memperjelas bentuk dari
perancangan input, berikut pemaparan dan fungsi dari setiap tampilan yang
telah dibuat :
1. Perancangan Login
Gambar 4.11. Form Login
Tabel 4.10. Fungsi dan Keterangan Login
No Nama/Gambar Objek Keterangan
1. User Name Edit.Text Untuk Input Username
2. Password Edit.text Untuk Input password
3. Ok Button Untuk Masuk Aplikasi
2. Tampilan Form Utama
Berikut Tampilan Menu Utama :
Gambar 4.12. Form Menu
3. Perancangan Data Customer