Oleh:
Mariana L. Pakpahan NIM 4122141026
Program Studi Pendidikan Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Lintongnihuta Kabupaten Humbanghasundutan pada tanggal 09 Januari 1994.
Ayah bernama Esman Pakpahan dan Ibu bernama Jojor Sihombing, merupakan
anak keempat dari lima bersaudara. Pada tahun 2000, penulis masuk SD Swasta
no 2 HKBP Lintongnihuta dan Lulus tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis
melanjutkan sekolah di SMP Negeri 2 Lintongnihuta dan lulus pada tahun 2009.
Pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Lintongnihuta
dan lulus tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis diterima di Program Studi
Pendidikan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KOOPERATIF NUMBERED
HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN THINK PAIR SHARE (TPS) PADA MATERI EKOSISTEM DI KELAS VII
SMP NEGERI 1 SIANTAR NARUMONDA TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016
Mariana L. Pakpahan 4122141026
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan tipe TPS pada materi ekosistem di kelas VII SMP Negeri 1 Siantar Narumonda Tahun Pembelajaran 2015/2016. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Siantar Narumoda tahun pembelajaran 2015/2016 yang berjumlah 145 orang. Sampel penelitian diambil secara Cluster random sampling (sampel acak) yang berjumlah 60 orang. Kelas VIIC yang diajar dengan model pembelajaran NHT dan kelas VIIE
yang diajar dengan model pembelajaran TPS. Alat pengumpul data berupa tes pilihan berganda sebanyak 25 soal. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar biologi siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar biologi siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS pada materi ekosistem. Nilai rata-rata kelas NHT 76,8 ± 6,16 sedangkan pada kelas TPS 72 ± 6,56. Terdapat perbedaan antara kelas NHT dengan kelas TPS 4,8. Adanya perbedaan hasil belajar ini juga terbukti melalui pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t dua pihak dengan thitung =
2,9250 dan ttabel = 2,002, (thitung 2,9250 > ttabel 2,002). Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar biologi menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih baik daripada tipe TPS pada materi ekosistem di kelas VII SMP Negeri 1 Siantar Narumonda Tahun Pembelajaran 2015/2016.
DIFFERENCES OF STUDENTS LEARNING OUTCOME BY COOPERATIFE LEARNING NUMBERED HEAD
TOGETHER (NHT) AND THINK PAIR SHARE (TPS) ON ECOSYSTEM TOPIC IN SMP N 1
SIANTAR NARUMONDA ACADEMIC YEAR 2015/2016
Mariana L. Pakpahan 4122141026
ABSTRAK
This research aims to determine there are differences of student learning outcomes using cooperatife learning Numbered Head Together (NHT) and Think Pair Share (TPS) on Ecosystem topic in SMP Negeri 1 Siantar Narumonda Academic Year 2015/2016. This type of researchis is experimentand, the population was all students of class VII at SMP Negeri Negeri 1 Siantar Narumonda Academic Year 2015/2016, consist of 145 students. Samples were taken by Cluster random sampling consist of 60 students. VIIC class was taught using cooperatife learning
NHT and VIIE class was taught using cooperatife learning TPS. The data
collection tools is test comprised of 25 multiple choice questions. The results showed that the biology student’s learning out comes who were taught using cooperatife learning NHT was better than the biology student’slearning out comes who were taugh tusing cooperatife learning TPS on Ecosystem topic. The average score of class which was taught using cooperatife learning NHT was 76,8 ± 6,16 and class which was taught using cooperatife learning TPS was 72 ± 6,56. There was s differentces between bye cooperatife learning Numbered Head Together (NHT) and Think Pair Share (TPS) 4,8. There was differences inthe results of this research also proved by hypothesis using the t-test tcalculate = 2,9250 and ttable =
2,002 (t calculate 2,9250 >t table 2,002). So can be conculed that student’s learning
out come with cooperatife learning Numbered Head Together (NHT) was better than Think Pair Share (TPS) on ecosystem topic in SMP Negeri 1 Siantar Narumonda Academic Year 2015/2016.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan berkat-Nya yang telah memberikan kesehatan dan hikmat kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: Ibu Dra.
Riwayati, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian
sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Herbert Sipahutar, MS, M.Sc, Bapak Drs.
Toyo Manurung, M.Si, dan Ibu Dr. Martina Restuati, M.Si yang telah
memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai
selesai penyusunan skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Bapak Drs.
Lazuardi, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh Bapak
dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Jurusan Biologi FMIPA UNIMED yang telah
membantu penulis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Kepler
Debataraja S.Pd, MM selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Siantar Narumonda
,Bapak Hofnar Marbun, S.Pd selaku Wakil Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Siantar
Narumonda dan Ibu Asmin Siagian S.Pd selaku guru Biologi SMP Negeri 1
Siantar Narumonda yang telah banyak membantu penulis selama penelitian ini.
Teristimewa saya sampaikan terima kasih banyak kepada Ayahanda
Esman Pakpahan dan Ibunda Jojor Sihombing yang telah berdoa dan memberikan
dorongan kepada penulis. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada kakak saya
Rista Pakpahan, Rosida Pakpahan, abang saya Martogi Pakpahan dan adek saya
Sarly Pakpahan yang turut mendoakan dan memotivasi dalam penyelesaian
skripsi ini. Serta pemerintah atas program Bidik Misi terhadap pemberian dana
kepada saya dalam menyelesaikan studi di UNIMED. Penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada teman-teman seperjuangan saya Lanni dan Cinde Sihite, serta
teman – teman PPLT 2016 Siantar Narumonda Indri, Lentare,Yolanda, Yoana,
Irma, Devi, Tuti, Arisamala, Kak Lola, Kak Septa, Nurhalimah dan rekan-rekan
mahasiswa Biologi stambuk 2012 yang telah membantu dan menghibur penulis
ketika ada masalah serta memberi semangat hingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Serta semua pihak dan keluarga yang telah mendukung dan
mendoakan penulis.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam meyelesaikan
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini.
Medan, Mei 2016 Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Abstrac iv
Kata Pengantar v
Daftar Isi vii
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Identifikasi Masalah 3
1.3 Batasan Masalah 4
1.4 Rumusan Masalah 4
1.5 Tujuan Penelitian 4
1.6 Manfaat Penelitian 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA 6
2.1 Kerangka Teoritis 6
2.1.1. Pengertian Belajar 6
2.1.2. Pengertian Hasil Belajar 7
2.1.3. Model Pembelajaran Kooperatif 9
2.1.4. Model Think Pair Share (TPS) 10
2.1.5 Model Numbered Head Together (NHT) ` 12
2.2 Materi Pelajaran Ekosistem 14
2.3 Kerangka Konseptual 17
2.4 Hipotesis Penelitian 18
BAB III METODE PENELITIAN 19
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 19
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 19
3.3 Variabel Penelitian 19
3.4 Rancangan Penelitian 19
3.5 Prosedur Penelitian 20
3.6 Instrumen Penelitian 23
3.7 Teknik Analisis Data 27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 31
4.1. Hasil penelitian 31
4.1.1 Hasil Belajar 31
4.2. Pembahasan 34
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 38
5.1. Kesimpulan 38
5.2. Saran 38
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Rantai Makanan 16
Gambar 2.2. Jaring-Jaring Makanan 17
Gambar 2.3. Piramida Makanan 17
Gambar 3.1. Alur Prosedur Penelitian 22
Gambar 4.1. Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 9 Tabel 2.2. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS 12
Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 20
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian 24
Halaman
Lampiran 1. Silabus Kegiatan Pembelajaran 41
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran NHT 42 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran TPS 49
Lampiran 4. Instrumen Penelitian 56
Lampiran 5. Kunci Jawaban 61
Lampiran 6. Lembar Jawaban 62
Lampiran 7. Tabel Perhitungan Validitas Soal 63
Lampiran 8. Perhitungan Validitas Soal 64
Lampiran 9. Perhitungan Reliabilitas 66
Lampiran 10. Perhitungan Tingkat Kesukaran 67
Lampiran 11. Perhitungan Daya Beda Soal 69
Lampiran 12. Analisis Varians Butir Soal 71
Lampiran 13. Data Hasil Belajar Siswa 72
Lampiran 14. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi dan Varians
Nilai Pretes 74
Lampiran 15. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi dan Varians
Nilai Postes 76
Lampiran 16 Uji Normalitas Data Penelitian 78 Lampiran 17. Uji Homogenitas Data Penelitian 81
Lampiran 18. Pengujian Hipotesis 84
Lampiran 19. Dokumentasi Penelitian 88
Lampiran 20. Tabel harga krisis dari r Product Moment 93 Lampiran 21. Daftar Nilai Krisis L untuk Uji Liliefors 94 Lampiran 22. Tabel Z (Kurva Normal Standar) 95
Lampiran 23. Tabel Distribusi Uji F 97
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam meningkatkan
sumber daya manusia demi kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu, kemajuan
suatu bangsa sangat ditentukan kualitas sumber daya manusia dan kualitas sumber
daya manusia bergantung pada kualitas pendidikannya.
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan suatu bangsa.
Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab (Yusnadi, 2015).
Pada umumnya pendidikan dilakukan melalui proses pembelajaran. Masalah
utama dalam pendidikan formal (sekolah) dewasa ini adalah masih rendahnya
daya serap peserta didik. Hal ini tampak dari rata-rata hasil belajar peserta didik
yang masih sangat memprihatinkan. Pada umumnya hal ini disebabkan karena
model pembelajaran yang digunakan oleh guru masih bersifat konvensional
(Trianto, 2010)
Pada beberapa sekolah sering dijumpai siswa-siswa yang tidak tertarik belajar
biologi. Hal ini terjadi karena model pembelajaran biologi masih konvensional
yaitu masih terpusat pada guru. Menurut Ambarwati (2015) kegiatan
pembelajaran SMP Muhammadiyah 5 Surakarta belum efektif serta model
pembelajarannya yang kurang bervariasi. Jon (2015) menambahkan bahwa di
SMP Negeri 2 Kerinci siswa kurang berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan
lebih dari 50% siswa yang hasil ketuntasannya dibawah standar. Menurut Huda,
(2015) bahwa hasil belajar siswa di SMP Negeri 4 Medan cukup rendah. Hal ini
terlihat dari hasil ulangan siswa yaitu hanya 22% siswa yang mendapat nilai lulus
KKM.
Hasil wawancara penulis dengan guru bidang studi biologi SMP Negeri 1
Siantar Narumonda Kabupaten Toba Samosir ibu Asmin Siagian S.Pd dan bapak
Donald P. Aritonang S.Pd, metode yang sering digunakan dalam pembelajara
adalah metode ceramah. Pada pelaksanaan pembelajaran dengan metode tersebut
masih banyak ditemukan siswa yang kurang aktif belajar, sehingga
mengakibatkan hasil belajar biologi siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Siantar
Narumonda masih rendah. Siswa yang mendapat nilai di bawah KKM sekitar 71,5
% dengan KKM 70. Hal ini dapat dilihat dari tidak adanya siswa bertanya apabila
siswa tersebut belum paham benar materi yang baru saja disampaikan oleh guru
yang bersangkutan. Demikian sebaliknya,apabila guru bertanya, banyak siswa
yang tidak dapat menjawab pertanyaan yang diajarkan guru. Selain itu, guru juga
menggunakan metode diskusi namun masih kurang berhasil. Apabila dilakukan
diskusi,siswa yang aktif dalam kelompoknya hanya beberapa orang saja dan
model-model pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi.
Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu di terapkan pembelajaran lain yang
lebih melibatkan sisa secara aktif dalam proses belajar mengajar. Salah satu model
pembelajaran yaitu model pembelajaran kooperatif. Yang termasuk kedalam
model pembelajaran kooperatif diantaranya adalah NHT dan TPS. Melalui model
NHT dapat meningkatkan kerjasama antarsiswa dan melatih siswa menyampaikan
pendapatnya. Dalam NHT guru akan memberikan pertanyaan dan setiap
kelompok akan berdiskusi dan saling membantu demi tanggungjawab kelompok
kemudian akan dipertanggungjawabkan oleh siswa sesuai dengan nomor
permintaan guru dari masing-masing kelompok. Sehingga siswa akan aktif dan
setiap siswa akan mendapat giliran masing-masing untuk menjawab pertanyaan
guru. Melalui TPS siswa akan terlatih berpikir dengan baik dan dapat
meningkatkan kemampuan siswa menyampaikan pendapat dan menghargai
pendapat orang lain. Dalam TPS siswa akan bekerja secara berpasangan kemudian
model tersebut diharapkan dapat mengarahkan siswa untuk berpikir,bekerjasama
dan terlatih dalam menyampaikan pendapat.
Dalam penelitian ini materi yang dipilih adalah materi ekosistem karena pada
materi ini banyak terdapat sub-sub materi yang sangat penting. Misalnya
mengaitkan hubungan antara tipe-tipe ekosistem, komponen-komponen dalam
ekosistem dan lain sebagainya. Oleh karena itu materi ekosistem ini cocok
dilakukan model diskusi untuk mempermudah pemahaman siswa dan memacu
siswa lebih aktif. Dengan menggunakan model pembelajaran NHT dan TPS siswa
akan lebih aktif dalam berdiskusi di kelompoknya dan lebih mengerti tentang
materi ekosistem. Serta mampu menyampaikan pendapat dan membuat
kesimpulan dari hasil kelompoknya.
Berdasarkan penelitian Larasati (2012) pada penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Head Together terdapat peningkatan hasil belajar siswa
secara individual dari nilai rata-rata keseluruhan 51,25 meningkat menjadi nilai
rata-rata keseluruhan 77,19. Selanjutnya menurut Puspita (2012) dalam
penelitiannya bahwa penggunaan model pembelajaran Think Pair Share membuat
siswa aktif berpartisipasi pada proses pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa. Pelaksanaan penelitian ini terdiri atas dua siklus. Rata-rata hasil
belajar siswa pada siklus I adalah 31,25% dan menjadi 71,88% pada siklus II.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Head Together (NHT) dengan Think Pair and Share (TPS) pada Materi Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 1 Siantar Narumonda Tahun Pembelajaran 2015/2016”.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, beberapa masalah dapat diidentifikasi
sebagai berikut :
1. Hasil belajar biologi siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Siantar Narumonda
masih rendah
3. Kurangnya keaktifan siswa dalam kelas pada saat berlangsungnya proses
belajar mengajar
4. Model pembelajaran guru kurang bervariasi.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka masalah yang diteliti dalam
penelitian ini dibatasi pada perbedaan hasil belajar siswa ranah kognitif
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together
dan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share pada materi ekosistem.
1.4Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana hasil belajar biologi siswa yang diajar menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif tipe NHT pada Materi Pokok Ekosistem di Kelas VII
SMP Negeri 1 Siantar Narumonda Tahun Pembelajaran 2015/2016?
2. Bagaimana hasil belajar biologi siswa yang diajar menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif TPS pada Materi Pokok Ekosistem di Kelas VII
SMP Negeri 1 Siantar Narumonda Tahun Pembelajaran 2015/2016?
3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajar dengan
menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT dan tipe TPS pada
Materi Pokok Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 1 Siantar Narumonda
Tahun Pembelajaran 2015/2016?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui hasil belajar biologi siswa yang diajar menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif tipe NHT pada Materi Pokok Ekosistem di Kelas
VII SMP Negeri 1 Siantar Narumonda Tahun Pembelajaran 2015/2016
2. Untuk mengetahui hasil belajar biologi siswa yang diajar dengan menggunakan
Model Pembelajaran Kooperatif TPS pada Materi Pokok Ekosistem di Kelas
VII SMP Negeri 1 Siantar Narumonda Tahun Pembelajaran 2015/2016.
3. Untuk megetahui perbedaan hasil belajar biologi siswa dengan menggunakan
Pokok Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 1 Siantar Narumonda Tahun
Pembelajaran 2015/2016.
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak, yaitu:
1. Bagi guru, sebagai bahan masukan dalam menentukan model pembelajaran
yang akan digunakan dalam menyampaikan materi pembelajaran.
2. Bagi siswa, siswa mendapat suasana belajar dan aktif dengan cara kerja
kelompok melalui model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan TPS.
3. Bagi peneliti sebagai calon guru,sebagai bekal untuk dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran dan menungkatkan kemampuan dalam menggunakan
38
Adapun yang menjadi kesimpulan dalam penelitian ini adalah:
1. Hasil belajar biologi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Siantar Narumonda
yang diajar dengan menggunakan model NHT pada materi ekosistem,
nilai rata-ratanya sebesar 76,8.
2. Hasil belajar biologi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Siantar Narumonda
yang diajar dengan menggunakan model TPS pada materi ekosistem, nilai
rata-ratanya sebesar 72.
3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang
menggunakan model NHT dan model TPS pada materi ekosistem di kelas
VII SMP Negeri 1 Siantar Narumonda tahun pembelajaran 2015/2016
yang dapat terlihat dari hasil nilai rata-rata dan standart deviasi (SD) dari
data post-test, yaitu kelas NHT rata-rata = 76,8 ± 6,16 sedangkan kelas
TPS rata-rata = 72 ± 6,56.
5.2.Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka saran yang dapat diajukan peneliti
adalah :
1. Bagi guru khususnya guru biologi diharapkan untuk dapat menggunakan
model NHT pada proses belajar mengajar khususnya materi ekosistem
dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa dan membuat siswa lebih
aktif dalam pembelajaran.
2. Bagi calon guru agar menggunakan model NHT dalam menyampaikan
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M., (2012), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, . Rineka Cipta, Jakarta.
Ambarwati,S ., Perbandingan Hasil Belajar Biologi Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Problem Solving Kelas VII Smp Muhammadiyah 5 Surakarta Tahun Ajaran 2014 / 2015, Skripsi, FKIP BIOOGI, Surakarta.
Arikunto, S., (2011), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Akasara, Jakarta.
Arikunto, S., (2012), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Akasara, Jakarta.
Arikunto, S,. (2013), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta
Arnita, (2013), Pengantar Statistika, Citapustaka Media Perintis, Bandung
Budi,G ., ( 2014), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Dalam Menigkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA, Jurnal Kreatif Tadulako Online, 3(4)
Dewi,T dan Hana., ( 2013), Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Energi Dan Perubahannya, Jurnal Antologi, 1(2)
Dimyati., (2013), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Huda,N., (2015), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Kelas VIII-2 SMP Negeri 4 Medan, Skripsi, Medan
Indra,T. ,(2012), Meningkatkan keterampilan menyusun instrumen hasil Belajar berbasis modul interaktif bagi guru-guru ipa smp N kota magelang, Journal of Educational Research and Evaluation, 1(2)
Istarani., (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persada, Medan.
Jon,E., (2015), Efektvitas Penggunaan Media Mind Map Terhadap PrestasiBelajar Biologi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Kerinci Tahun
Pelajaran 2014/2015, Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri, 17(2): 111-120
sub materi pokok alat indera pada manusia di kelas XI IPA SMA NEGERI 4 Binjai tahun pembelajaran 2011/2012, Skripsi, FMIPA UNIMED, Medan.
Lestari,C dan Akhmad., (2015), Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas X-2 Sman 1Muara Pada Materi Ipa Konsep Ekosistem Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT, Jurnal Cendekia, 9(2)
Mudjiono., (2013), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta
Puspita,I dan Saenap,S., (2012), Peningkatan aktivitas dan hasil belajar biologi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada siswa kelas xi IPA 2 SMA Negeri 1 Mangkutana, Jurnal Bionature. 13(2):127-135
Slameto., (2012), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya., Rineka Cipta, Jakarta.
Sudjana., (2005), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.
Sumantri.,Maman,Yefti,Ucu,Dedi,. (2008), Ilmu Pengetahuan Alam, Piranti, Jakarta.
Suparmi., (2015), Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Biologi Kelas VII-1 SMPN 25 Pekanbaru, Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 4(2)
Suprijono, A., (2010), Cooperative Learning, Teori dan Aplikasi PAIKEM, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Syamsuri,I., (2007), Ilmu Pengetahuan Alam, Erlangga, Jakarta.
Trianto., (2010), Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Prestasi Pustaka, Jakarta.
Wahyuningsih,D dan Singgih., (2015), Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Biologi Kelas VII-1 SMPN 25 Pekanbaru, Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains, 3(1)
Widayanti., (2013), Peningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa dengan metode Problem based learning pada siswa kelas VII A MTS Negeri DonomulyoKulon Progo tahun pelajaran 2012/2013, Jurnal Fisika Indonesia, 49(17).