• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP TINGKAT PELAYANAN JALAN (Studi Kasus : Jalan Mondorakan Utara Pasar Kotagede Yogyakarta).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TINJAUAN PUSTAKA PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP TINGKAT PELAYANAN JALAN (Studi Kasus : Jalan Mondorakan Utara Pasar Kotagede Yogyakarta)."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

6   

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Lalu Lintas

Menurut Undang-undang No. 22 tahun 2009, lalu lintas adalah gerak

kendaraan dan orang di ruang lalu lintas jalan, sedang yang dimaksud dengan

ruang lalu lintas jalan adalah prasarana yang diperuntukkan bagi gerak pindah

kendaraan, orang, atau barang yang berupa jalan dan fasilitas pendukung.

Lalu lintas tergantung kepada kapasitas jalan, banyaknya lalu lintas yang

ingin bergerak, tetapi kalau kapasitas jalan tidak dapat menampung, maka lalu

lintas yang ada akan terhambat dan akan mengalir sesuai dengan kapasitas

jaringan jalan maksimum (Sinulingga, 1999)

2.2. Volume Lalu Lintas

Menurut Sukirman (1994), arus lalu lintas disebut sebagai volume lalu

lintas, yaitu jumlah kendaraan yang melintasi satu titik pengamatan dalam dalam

satu satuan waktu (hari, jam, menit). Volume lalu lintas yang tinggi membutuhkan

lebar perkerasan jalan yang lebih lebar, sehingga tercipta kenyamanan dan

keamanan.Sebaliknya jalan yang terlalu lebar untuk volume lalu lintas rendah

cenderung membahayakan, karena pengemudi cenderung mengemudikan

kendaraannya pada kecepatan yang tinggi, sedangkan kondisi jalan belum tentu

(2)

7   

Volume lalu lintas menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (1997),

adalah jumlah kendaraan yang lewat pada suatu jalan dalam satuan waktu (hari,

jam, menit).

2.3. Kapasitas

Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (1997), Kapasitas

didefinisikan sebagai arus lalu lintas maksimum yang dapat dipertahankan (tetap)

pada suatu bagian jalan dalam kondisi tertentu (biasanya dinyatakan dalam

kend/jam atau smp/jam).

Menurut Sukirman (1994), Kapasitas adalah jumlah kendaraan maksimum

yang dapat melewati suatu penampang jalan pada jalur jalan selama satu jam

dengan kondisi serta arus lalu lintas tertentu.

2.4. Kecepatan

Menurut Sukirman (1994), Kecepatan adalah besaran yang menunjukkan

jarak yang ditempuh kendaraan dibagi waktu tempuh, biasanya dinyatakan dalam

km/jam. Kecepatan ini menggambarkan nilai gerak dari kendaraan.Perencanaan

jalan yang baik tentu saja harus berdasarkan kecepatan yang dipilih dari

keyakinan bahwa kecepatan tersebut sesuai dengan kondisi dan fungsi jalan yang

diharapkan.

Menurut Hobbs (1995), kecepatan adalah laju perjalanan yang biasanya

dinyatakan dalam kilometer perjam dan umumnya dibagi dalam 3 jenis yaitu :

(3)

8   

Kecepatan setempat adalah kecepatan kendaraan pada suatu saat yang diukur

dari suatu tempat yang ditentukan.

2. Kecepatan bergerak (running speed)

Kecepatan bergerak adalah kecepatan kendaraan rata-rata pada suatu jalur pada

saat kendaraan bergerak dan didapat dengan membagi panjang jalur dibagi

dengan lama waktu kendaraan bergerak menempuh jalur tersebut.

3. Kecepatan perjalanan (journey speed)

Kecepatan perjalanan adalah kecepatan efektif kendaraan yang sedang dalam

perjalanan antara dua tempat dan merupakan jarak antara dua tempat dibagi

dengan lama waktu kendaraan untuk menyelesaikan perjalanan antara dua

tempat tersebut, dengan lama waktu ini mencakup tiap waktu berhenti yang

ditimbulkan oleh waktu hambatan (penundaan) lalu lintas.

2.5. Hambatan Samping

Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (1997), hambatan samping

adalah dampak terhadap kinerja lalu lintas dari aktifitas samping segmen

jalan.Frekuensi hambatan samping per jam per 200 m pada kedua sisi segmen

jalan yang diamati.

Hambatan samping yang sangat mempengaruhi pada kapasitas jalan adalah :

1. parkir kendaraan atau berhenti (PSV),

2. kendaraan keluar atau masuk (EEV),

3. pejalan kaki (PED), dan

(4)

9   

2.6. Tundaan Kendaraan

  Menurut Munawar (2004), tundaan didefinisikan sebagai waktu tempuh

tambahan untuk melewati simpang bila dibandingkan dengan situasi tanpa

simpang. Tundaan ini terdiri dari :

1. tundaaan lalu lintas,yakni waktu menunggu akibat interaksi lalu lintas yang

berkonflik,

2. tundaan geometrik, yakni akibat perlambatan dan percepatan kendaraan yang

terganggu dan tak terganggu.

2.7. Derajat Kejenuhan

Derajat Kejenuhan didefinisikan sebagai rasio arus terhadap kapasitas,

digunakan sebagai faktor utama dalam penentuan tingkat kinerja simpang dan

segmen jalan (MKJI 1997).Nilai Derajat Kejenuhan menunjukkan apakah segmen

jalan tersebut mempunyai masalah kapasitas atau tidak.Derajat kejenuhan dihitung

dengan menggunakan arus dan kapasitas dinyatakan dalam smp/jam. 

2.8. Tingkat Pelayanan

Menurut Sukirman (1994), tingkat pelayanan jalan dapat ditentukan dari

nilai volume, kapasitas dan kecepatan. Pada suatu keadaan dengan volume lalu

lintas yang rendah, pengemudi akan merasa lebih nyaman mengendarai kendaraan

dibandingkan jika dia berada pada daerah tersebut dengan volume lalu lintas yang

lebih besar. Kenyamanan akan berkurang sebanding dengan bertambahnya

Referensi

Dokumen terkait

Tetapi kenyamanan dari kondisi arus lalu lintas yang ada tak cukup hanya digambarkan dengan volume lalu lintas tanpa disertai data kapasitas jalan dan kecepatan pada jalan tersebut

Ekivalensi Mobil Penumpang (EMP) untuk masing-masing tipe kendaraan tergantung pada tipe jalan dan arus lalu lintas total yang dinyatakan dalam (kend/jam)... 3.2

Volume lalu lintas adalah jumlah kendaraan yang melalui suatu. penampang tertentu pada suatu ruas jalan tertentu dalam

1 Lalu lintas di dalam Undang-Undang No 22 tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan didefinisikan sebagai gerak kendaraan dan orang di Ruang Lalu

Kondisi Arus Lalu Lintas Ruas Jalan Seturan Raya Ke Arah Jalan Padjajaran Pada Hari Kamis, 09 November 2017 .... Kondisi Arus Lalu Lintas Ruas Jalan Seturan Raya Ke

Lalu lintas di dalam Undang-undang No 22 tahun 2009 diidentifikasikan sebagai gerak kendaraan dan orang diruang Lalu lintas jalan, sedang yang dimaksud dengan ruang lalu

Tabel 4 Volume Lalu Lintas di Ruas Jalan Lambung Mangkurat Hari kamis Arah 2 (Menuju Jln. Kendaraan yang paling banyak melintas berikutnya adalah kendaraan ringan sebanyak

Tabel 11 Tingkat pelayanan jalan Tingkat pelayanan Karateristik lalu lintas Rasio Q/C A Kondisi arus lalu lintas bebas dengan kecepatan tinggi dan volume lalu lintas rendah