• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKUNTABILITAS DINAS TATA KOTA DAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM PENDIRIAN POM BENSIN KECAMATAN METRO PUSAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "AKUNTABILITAS DINAS TATA KOTA DAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM PENDIRIAN POM BENSIN KECAMATAN METRO PUSAT"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

DEPARTMENT ACCOUNTABILITY PROCEDURES FOR

CITY PLANNING AND ENVIRONMENT IN THE

ESTABLISHMENT CENTER METRO DISTRICT GAS

STATION

By

Aris Agung Prabowo

Construction of a gas station recently assessed to ignore the security aspect. For example, located in the middle of dense settlements and there is no vacant land that separates the gas station to home or other buildings around it (Suara Merdeka, 2 / 1). These facts indicate that the establishment of a gas station in the middle of a dense residential community should really be fulfilled. One is the anticipated environmental impacts or environmental impact issues with the Department of City Planning and the Environment as responsible, City Metro and surrounding communities need to know exactly how to overcome environmental problems that would occur if the gas station was established before they signed a letter of approval from the establishment of such a gas.

(2)

interview and documentation. Subsequently, the collected data were analyzed using qualitative data analysis method, which consists of data reduction, data presentation and verification.

(3)

ABSTRAK

AKUNTABILITAS DINAS TATA KOTA DAN LINGKUNGAN

HIDUP DALAM PENDIRIAN POM BENSIN KECAMATAN

METRO PUSAT

Oleh

Aris Agung Prabowo

Pembangunan sejumlah SPBU belakangan ini dinilai mengabaikan aspek keamanan. Misalnya, berlokasi di tengah permukiman padat dan tidak ada lahan kosong yang memisahkan SPBU dengan rumah atau bangunan lain di sekitarnya (Suara Merdeka, 2/1). Fakta tersebut menunjukkan bahwa pendirian sebuah pom bensin di tengah pemukiman masyarakat yang padat harus benar-benar terpenuhi. Salah satunya adalah antisipasi masalah dampak lingkungan atau amdal dengan Dinas Tata Kota dan Lingkungan Hidup Kota Metro sebagai penanggungjawabnya dan masyarakat sekitar harus mengetahui benar bagaimana penanggulangan masalah lingkungan yang akan terjadi jika pom bensin didirikan sebelum mereka menandatangani surat persetujuan pendirian pom tersebut.

(4)

ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode kualitatif. Dalam hal ini pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Selanjutnya, data-data yang terkumpul dianalisa dengan menggunakan metode analisa data kualitatif, yang terdiri dari reduksi data, penyajian data dan verifikasi.

Berdasarkan hasil penelitian, penyebarluasan informasi mengenai suatu keputusan melalui media massa sebagai bentuk akuntabilitas dan terkait transparansinya sudah cukup baik, akurasi dan kelengkapan informasi yang berhubungan dengan cara-cara mencapai sasaran suatu program dan akses publik pada informasi atas suatu keputusan setelah keputusan dibuat dan mekanisme pengaduan masyarakat sudah cukup dilaksanakan serta ketersediaan sistem informasi manajemen dan monitoring hasil mampu dilaksanakan dengan baik dan dapat disimpulkan sudah akuntabel.

(5)

VI. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Akuntabilitas juga merupakan instrumen untuk kegiatan kontrol terutama dalam pencapaian hasil pada pelayanan publik, simpulan akuntabilitas Dinas Tata Kota dan Lingkungan Hidup Kota Metro dalam pendirian POM Bensin Kecamatan Metro Pusat dapat dikatakan akuntabel karena :

1. Proses pembuatan keputusan tertulis Dinas Tata Kota dan Lingkungan Hidup Kota Metro sudah memenuhi standar etika dan berlaku sudah sesuai prinsip administrasi yang benar, salah satu dari unsur pelaksana pemerintah daerah Kota Metro yang bertugas melaksanakan kewenangan pemerintah daerah Kota Metro di beberapa bidang, diantarannya penyusunan rencana tataruang kota, melaksanakan penataan fisik bangunan pengawasan, pengarahan dan penertiban terhadap aktivitas dari kegiatan mendirikan bangunan berikut proses perizinannya, termasuk pelayanan izin mendirikan bangunan (IMB).

(6)

yang akan dilakukan untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan, izin gangguan (HO), SIUP, dan izin timbun.

3. Sasaran kebijakan oleh Dinas Tata Kota dan Lingkungan Hidup Kota Metro yang telah diambil dan dikomunikasikan kelayakannya tersebut cukup jelas, dari pembuatan keputusan yang sudah memenuhi prinsip-prinsip administrasi yang benar maupun nilai-nilai yang berlaku dan adanya kejelasan dari sasaran kebijakan yang diambil. Kemudian ada mekanisme untuk menjamin bahwa standar telah terpenuhi, dan dapat pertanggungjawaban terkait dengan kejelasan sasaran kebijakan Dinas Tata Kota dan Lingkungan Hidup Kota Metro.

4. Pembukaan akses publik pada informasi keputusan dan mekanisme pengaduan, sudah berjalan dengan baik dan telah ditetapkan melalui media pertanggungjawaban secara periodik serta terkait dengan informasi dimana setiap informasi mengenai setiap aspek kebijakan dinas kami sendiri dapat dijangkau oleh publik. keterbukaan informasi diharapkan akan menunjang akuntabilitas dinas Tata Kota dan Lingkungan Hidup Kota Metro.

(7)

B. Saran

Untuk menjamin akuntabilitas Dinas Tata Kota dan Lingkungan Hidup sebagai pelaksana Tata Ruang Kota Metro sebaiknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Meningkatkan proses pembuatan keputusan tertulis yang belum memenuhi standar etika dan prinsip administrasi sebaiknya disesuaikan dengan standar etika dan prinsip

administrasi yang benar.

2. Sasaran kebijakan dan kelayakannya disesuaikan dengan prosedur yang benar jika masih ada terjadi kesalahan.

3. Pembukaan akses publik pada informasi keputusan benar-benar transparan dan

mekanisme pengaduan keluhan masyarakat diakomodir kemudian dilakukan investigasi, dan menyusun rekomendasi tentang bagaimana keluhan diselesaikan.

(8)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kota Metro adalah sebuah daerah yang dikategorikan telah maju di Propinsi Lampung karena perekonomian rakyatnya sudah pada taraf yang mampu bersaing. Kota Metro juga mempunyai jalur transportasi yang cukup baik karena tidak ada daerah terpencil yang tidak dapat dijangkau dengan kendaraan, baik kendaraan pribadi maupun angkutan umum.

Sebagian besar warga Kota Metro memiliki kendaraan pribadi untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan sehari-hari. Setiap hari jumlah pemilik kendaraan bermotor pun semakin bertambah, sehingga mau tidak mau konsumsi bahan bakar minyak (BBM) warga Kota Metro semakin meningkat.

(9)

Karena permasalahan di atas maka pada awal tahun 2007, didirikanlah pom bensin di Pusat Kota Metro yang bertempat di Kecamatan Metro Pusat. Pom bensin tersebut terletak di tengah-tengah pemukiman penduduk dan sekolah-sekolah umum yang padat akan warga.

Sebagaimana diberitakan, pembangunan sejumlah SPBU belakangan ini dinilai mengabaikan aspek keamanan. Misalnya, berlokasi di tengah permukiman padat dan tidak ada lahan kosong yang memisahkan SPBU dengan rumah atau bangunan lain di sekitarnya (Suara Merdeka, 2/1).

Fakta tersebut menunjukkan bahwa pendirian sebuah pom bensin di tengah pemukiman masyarakat yang padat harus benar-benar terpenuhi. Salah satunya adalah antisipasi masalah dampak lingkungan atau amdal dengan Dinas Tata Kota dan Lingkungan Hidup sebagai penanggungjawabnya dan masyarakat sekitar harus mengetahui benar bagaimana penanggulangan masalah lingkungan yang akan terjadi jika pom bensin didirikan sebelum mereka menandatangani surat persetujuan pendirian pom tersebut.

(10)

itu, merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi calon investor saat mengajukan pendirian SPBU.

Dalam pra-riset yang penulis lakukan di Dinas Tata Kota dan Lingkungan Hidup, ditemukan kenyataan bahwa jalan disepanjang daerah Kauman ditetapkan oleh Bidang Tata Fisik Kota dalam Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) sebagai jalur yang diperkenankan untuk mendirikan SPBU. Namun jika kita melihat kondisi sebenarnya maka terlihat jelas bahwa daerah tersebut tidak masuk dalam kategori lulus syarat pendirian SPBU. Selain luas yang tidak mencukupi, SPBU tersebut terlalu dekat dengan perumahan warga dan sekolah.

Pada awal tahun 2007 akhirnya pom bensin tersebut berhasil didirikan dengan waktu yang cukup singkat dan langsung mulai beroperasi dengan baik dan terjadwal. Suplai bahan bakar ke pom bensin ini pun teratur sehingga pom ini tidak pernah kehabisan stok bahan bakar.

Namun setelah berjalan beberapa bulan, menjelang akhir tahun 2007 sekitar pukul 20.30 WIB muncul ledakan dari pom bensin tersebut. Ledakan itu muncul diduga akibat kebocoran tangki premium yang terbakar. Sejumlah saksi mengaku sering melihat uap premium diatas tangki, terutama disaat turun hujan. Trotoar sepanjang 250 meter dari pom tersebut hancur berantakan, selain itu ledakan tersebut membuat dua orang luka ringan dan beberapa mobil dan sepeda motor rusak karena saling bertabarakan.

(11)

kembali pom bensin tersebut karena takut membahayakan jiwa mereka jika hal itu terjadi kembali. Namun harapan masyarakat tersebut hanya sebatas harapan karena pada saat ini pom bensin tersebut kembali berdiri dan beroprasi seperti sedia kala.

Berdasarkan fakta diatas mendorong penulis melakukan penelitian mengenai akuntabilitas Dinas Taat Kota dan Lingkungan Hidup Kota Metro sebagai penanggungjawab masalah dampak lingkungan di Kota Metro. Yaitu dampak yang ditimbulkan pom bensin di kecamatan Metro Pusat tersebut.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian diatas permasalahan yang akan diteliti adalah “Bagaimana Akuntabilitas Dinas Tata Kota dan Lingkungan Hidup Kota Metro dalam pendirian pom bensin Kecamatan Metro Pusat?”.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui akuntabilitas Dinas Tata Kota dan Linkungan Hidup Kota Metro dalam pendirian pom bensin Kecamatan Metro Timur.

D. Kegunaan Penelitian

1. Secara teoritis penelitian ini diharapkan menjadi salah satu kajian kebijakan pemerintahan di daerah.

Referensi

Dokumen terkait

KETIGA : Tata cara dan alur pengaduan pada Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak dapat disampaikan melalui lisan dan tertulis sesuai dengan tata cara pengaduan

KEPUTUSAN KEPALA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA PONTIANAK NOMOR 12/DLH/TAHUN 2020 TENTANG PENGELOLAAN PENGADUAN MASYARAKAT PADA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA PONTIANAKC. ALUR

Laporan Kinerja (LKj) Kepala Seksi Kajian Strategis Lingkungan pada Bidang Tata Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang Tahun 2017 merupakan wujud

Dinas Lingkungan Hidup adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota Yogyakarta di bidang kebersihan, pengendalian dampak lingkungan, dan penanggulangan pencemaran. Dinas

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP ) Dinas Lingkungan Hidup Kota Bengkulu disusun dengan t ujuan untuk memberikan

Data Profil : Kepala Seksi Pengkajian dan Konservasi Lingkungan Bidang Tata Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup. Nama

Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah yang peneliti ajukan adalah Bagaimana Manajemen Komunikasi Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta dengan masyarakat

Dinas Lingkungan Hidup Kota Samarinda sebagai motor penggerak dalam pelayanan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup berwenang melakukan pengawasan terhadap