• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK Disusun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LAPORAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK Disusun"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

Disusun untuk Memenuhi Matakuliah Fisika Teknik Dibimbing oleh Bpk. F.X. Budi Rahardjo.

Oleh:

1.

Agrista Dwi P.R. 130533608247

2.

Ahmad Iltimas Ridho 130533608262

3.

Ahmad Muzakky 130533608231

4.

Akbar Gifari 130533608240

5.

Ananda Putri Syaviri 130533608243

6.

Arifiati Fitri Anggraini 130533608226

7.

Arizia Aulia Aziiza 130533608252

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

(2)

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

Induksi elektromagnetik adalah gejala munculnya arus listrik induksi pada suatu penghantar akibat perubahan jumlah garis gaya magnet.

Cara menimbulkan GGL Induksi:

• Menggerakkan magnet masuk keluar kumparan

• Memutar magnet di depan kumparan

• Memutus mutus arus pada kumparan primer yang didekatnya terdapat kumparan sekunder

• Mengalirkan arus listrik bolak balik pada kumparan primer yang di dekatnya terdapat kumparan sekunder.

Arah arus listrik induksi.

• Arah arus lisrik induksi dapat ditentukan dengan hukum Lents : Arah arus listrik induksi sedemikian rupa sehingga melawan perubahan medan magnet yang ditimbulkan.

(3)

1. GGL Induksi sebanding dengan kecepatan perubahan flug magnet.

ε ∞ ΔΦ Δt

2. GGL Induksi sebanding dengan jumlah lilitan ε ∞N

Besar GGL Induksi :

1. Sebanding dengan jumlah lilitan

2. Sebanding dengan kecepatan perubahan jumlah garis gaya magnet yang memotong kumparan.

ε=−NΔΦ

Δt ε=ggl induksi (volt)

N

=

jumlah lilitan

ΔΦ

Δt =kecepatan perubahan jumlah garis gaya magnet (Weber/s) Contoh:

• Sebuah kumparan yang memiliki jumlah lilitan 300 lilitan bila terjadi perubahan jumlah garis gaya magnet di dalam kumparan dari 3000 Wb menjadi 1000 Wb dalam setiap menitnya tentukan besar ggl induksi yang dihasilkan ?

ε=−N

Jenis – jenis transfromator: 1. Transformator step up

(4)

Ns > Np Vs > Vp Is < Ip

2. Transformator step down Ciri – ciri:

Pada transformator jumlah lilitan transformator sebanding dengan tegangannya.

Np Ns=

Vp Vs

• Np = Jumlah lilitan primer • Ns = Jumlah lilitan sekunder • Vp = Tegangan primer • Vs = Tegangan sekunder

Transformator ideal jika energi yang masuk pada transformator sama dengan energi yang keluar dari transformator.

• Is = kuat arus sekunder

• Ip = kuat arus primer

(5)

Sebuah transformator memiliki jumlah lilitan primer dan sekunder adalah 6000 lilitan dan 200 lilitan jika kumparan primer transfomator diberi tegangan 240 volt maka tegangan yang dihasilkan transformator adalah

Efisiensi Transformator:

• Efisiensi Transformator adalah perbandingan energi yang keluar dari transformator dengan energi yang masuk pada transformator .

η

=

Ws

Ws = energi sekunder

(6)

Referensi

Dokumen terkait

Induksi elektromagneti ialah gejala terjadinya arus listrik dalam suatu penghantar akibat adanya perubahan medan magnet di sekitar kawat..

Jadi, dari sudut pandang persamaan Maxwell nomor (3), kita da- pat menyatakan bahwa arus listrik perpindahan menghasilkan medan magnet pada arah z dimana medan magnet tersebut

“Arah dari arus induksi ialah sedemikian rupa sehingga melawan sebab yang menimbulkannya “, percobaan Faraday tersebut mengandung pengertian bahwa

• Potensial listrik yang muncul sebagai dampak dari perubahan medan magnet dalam area tertentu disebut ggl induksi. Arus yang terjadi pada kawat akibat perubahan medan magnet

Jika kia asumsikan sholat sebagai sebuah toroid yaitu lilitan kawat yang dialiri arus listrik dengan adanya induksi magnet B dalam bahan maka akan menimbulkan momen dipole

Jadi, dari sudut pandang persamaan Maxwell nomor (3), kita dapat menyatakan bahwa arus listrik perpindahan menghasilkan medan magnet pada arah z dimana medan magnet tersebut akan

Magnet yang medan magnetnya ditimbulkan oleh arus listrik. Garis medan magnet yang dianggap berasal dari kutub utara sebuah magnet. Tegangan induksi dipengaruhi oleh flux

Arus induksi yang bervariasi akan menghasilkan medan magnet sekunder bervariasi akan menghasilkan medan magnet sekunder hukum ampere dimana kuat medan magnet yang dihasilkan hukum