• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI POLIETILEN TERGRAFTING ASAM AKRILAT YANG TELAH MENGIKAT KITOSAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI POLIETILEN TERGRAFTING ASAM AKRILAT YANG TELAH MENGIKAT KITOSAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI POLIETILEN TERGRAFTING ASAM AKRILAT YANG TELAH MENGIKAT KITOSAN

Oleh Elta Widyastuti

Telah dilakukan pengikatan kitosan pada polietilen tergrafting asam akrilat dan uji

aktivitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kereaktifan gugus karboksilat dari asam akrilat yang telah tergrafting pada polietilen terhadap kitosan dan aktivitas antibakteri dari kitosan yang terikat pada polietilen tergrafting asam akrilat terhadap bakteri E. coli dan S. aureus.

Asam akrilat (AA) digrafting ke permukaan film polietilen (PE) dengan bantuan sinar gamma sebagai inisiator. Ikatan rangkap AA akan bereaksi dengan radikal PE, sehingga PE memiliki gugus karboksil dari AA dan gugus ini dapat berikatan dengan kitosan (PE-g-AA-kitosan). Jumlah AA dan kitosan yang tergrafting pada permukaan PE dihitung menggunakan metode gravimetri. Modifikasi permukaan dikarakterisasi dengan spektroskopi FTIR, SEM, XRD dan untuk analisis fisiknya menggunakan tensile strenght. Serta dilakukan uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa persen grafting AA meningkat dengan meningkatnya dosis radiasi dan waktu polimerisasi. Dalam penelitian ini konsentrasi AA yang digunakan adalah 15 % (v/v) dan dosis radiasi sebesar 15 kGy. Sedangkan kondisi optimum untuk waktu polimerisasi yaitu selama 4 jam dan konsentrasi kitosan 0.5 % (w/v).

Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa film PE tidak menunjukkan adanya aktivitas antibakteri, sedangkan PE-g-AA sedikit menunjukkan adanya aktivitas antibakteri, hal ini kemungkinan dikarenakan sifat asam dari asam akrilat yang dapat mempengaruhi aktivitas bakteri. PE-g-AA-kitosan menunjukkan adanya aktivitas antibakteri baik terhadap bakteri E. coli maupun S. aureus.

Berdasarkan spektrum FTIR, munculnya puncak-puncak pada bilangan gelombang 3604 cm-1 (uluran OH), 1715 cm-1 (uluran C=O) yang menunjukkan bahwa AA telah tergrafting pada film PE. Puncak pada bilangan gelombang 3410 cm-1 (uluran NH), 1556 cm-1 (ulur C=O amida), dan daerah serapan C-N pada daerah sidik jari yaitu pada bilangan gelombang 1396-964 cm-1 yang menunjukkan bahwa kitosan telah terikat pada PE-g-AA.

(2)

homogen, rata, bentuk seratnya kecil. Sedangkan PE-g-AA permukaannya tidak rata dan terdapat rongga-rongga yang menutupi permukaan PE meskipun tidak rata, ini diperkirakan bahwa AA telah tergrafting pada film PE. Untuk PE-g-AA-kitosan permukaannya lebih rata dibandingkan dengan PE-g-AA, kemungkinan kitosan telah menutupi rongga-rongga yang terbentuk sebelumnya (PE-g-AA), sehingga diperkirakan kitosan telah terikat pada film PE.

(3)

V. KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut

:

1. Radiasi sinar gamma dapat digunakan sebagai inisiator untuk membantu reaksi

polimerisasi grafting asam akrilat pada permukaan film polietilen.

2. Pengikatan kitosan pada film polietilen dapat dilakukan dengan memanfaatkan gugus

karboksilat dari asam akrilat yang tergrafting pada permukaan polietilen.

3. Kitosan yang terikat pada polietilen tergrafting asam akrilat mempunyai aktivitas

antibakteri terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus.

4. Metode grafting dapat digunakan untuk menempelkan kitosan pada PE sehingga PE

mempunyai sifat antibakteri dari kitosan dan dapat digunakan untuk aplikasi praktis yaitu

sebagai kemasan makanan dan minuman.

B. Saran

Badasarkan penelitian ini disarankan untuk :

1. Untuk mengikat kitosan yang lebih banyak pada PE-g-AA, perlu dilakukan penelitian

(4)

2. Perlu adanya variasi konsentrasi kitosan yang lebih besar agar didapatkan persen kitosan

yang lebih tinggi.

3. Mengunakan electron beam sebagai inisiator untuk membantu reaksi polimerisasi

grafting.

4. Penelitian lebih lanjut untuk mengetahui kemampuan aktivitas antibakteri terhadap

beberapa bakteri gram positif dan gram negatif yang lainnya, perlu dilakukan.

5. Menurut literatur, polikationik memiliki aktivitas antibakteri yang baik sehingga perlu

dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kuartenasi kitosan.

6. Pengaruh waktu kontak terhadap aktivitas antibakteri PE tergrfating AA yang telah

(5)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penelitian dan pengembangan bahan polimer masih terus dilakukan oleh industri kimia,

lembaga penelitian pemerintah maupun swasta, dan Perguruan Tinggi, dalam rangka

menemukan aneka penerapan bahan polimer, baik polimer sintetik maupun polimer alam.

Beberapa pengembangan bahan polimer yang telah dilakukan misalnya plastik biodegradable

ramah lingkungan, koagulan dalam pengolahan limbah cair (Widodo dan Muslihatin, 2005),

antibakteri (Huh et al, 2000) dan lain-lain.

Salah satu polimer sintetik yang banyak digunakan adalah polietilen (PE). PE banyak

digunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatan berbagai jenis peralatan rumah tangga, film,

pipa, ember, pelapis kawat dan kabel, serta kemasan makanan maupun minuman.

Pemanfaatan PE yang sangat luas ini disebabkan ia memiliki sifat-sifat antara lain tahan

terhadap kelembapan dan bahan kimia, mudah dibentuk dan dicetak, ringan dan harganya

murah (Pasaribu, 2004).

Pemanfaatan PE sebagai bahan kemasan makanan dan minuman, ada kemungkinan suatu

bakteri menempel pada PE sehingga dapat menyebabkan penyakit sesuai dengan jenis bakteri

tersebut. Misalnya, bakteri Escherichia coli dapat menyebabkan gastrointeritis, infeksi

saluran kemih, bakteri Staphylococcus aureus menyebabkan keracunan makanan yang

disertai mual, muntah, dan diare dan lain sebagainya (Gupte, 1990). Hal ini disebabkan PE

(6)

Berbagai upaya telah dilakukan untuk menghambat pertumbuhan bakteri dalam bahan

makanan dan minuman, salah satunya adalah dengan menambahkan zat penghambat

pertumbuhan bakteri seperti asam benzoat, asam sorbat, dan asam propionat kedalam bahan

makanan dan minuman tersebut (Yandri, 2006).

Dari penelitian sebelumnya (Annissa, 2007; Atika, 2008), telah dilakukan fungsionalisasi PE

dengan asam akrilat (AA) menggunakan metode grafting (pencangkokan / penempelan) yang

diinisiasi oleh sinar gamma, untuk menghasilkan PE tergrafting AA (PE-g-AA). PE-g-AA

tersebut kemudian direaksikan dengan kitosan untuk menghasilkan PE yang telah mengikat

kitosan (PE-g-AA-kitosan). Berbagai faktor seperti pengaruh konsentrasi monomer, inisiator,

pelarut, dan uji daya tarik pada grafting (penempelan/pencakokan) AA ke PE telah dipelajari.

Uji pendahuluan mengenai daya antibakteri dari kitosan yang telah terikat pada PE terhadap

bakteri gram negatif juga telah dilakukan. Akan tetapi belum memberikan respon yang

begitu baik disebabkan berbagai hal yang menghalanginya antara lain jumlah AA tergrafting

pada PE yang belum merata (homogen), dan daya tahan PE yang menurun dengan

meningkatnya kitosan yang terikat pada PE-g-AA.

Kitosan adalah produk terdeasetilasi dari kitin, disebut juga dengan β-1,4-glukosamin (2

amino-2-dioksi-D-glukosa) (Daintith, 1990). Beberapa hasil penelitian menunjukkan kitosan

memiliki sifat sebagai penghambat pertumbuhan bakteri patogen seperti E. Coli (Huh et al.,

2000) dan anti oksidan (Sun et al., 2003). Tsai dan Su (1999) dalam Meidina dkk (2004)

melaporkan bahwa kitosan mempunyai efek bakterisidal terhadap E. Coli.

Salah satu jenis bakteri patogen seperti Escherichia coli dan Staphylococcus aureus banyak

ditemukan dalam air minum. E. coli termasuk jenis bakteri gram negatif, tidak mempunyai

spora, dan bersifat patogen. E. coli terdapat didalam saluran pencernaan manusia dan hewan

(7)

dan Chan, 1986). Sedangkan Staphylococcus aureus termasuk jenis bakteri gram positif,

tidak berspora, dan bersifat patogen (Gupte, 1990). Bila jenis bakteri ini ditemukan dalam air

yang dikonsumsi maka dapat menyebabkan berbagai penyakit.

Dalam penelitian ini telah dilakukan uji aktivitas antibakteri dari PE, PE-g-AA,

PE-g-AA-kitosan terhadap bakteri E. coli dan S. aureus. Asam akrilat digrafting ke PE menggunakan

radiasi gamma sebagai inisiator. Karakterisasi polietilen tergrafting asam akrilat dan grafting

kitosan ke polietilen tergrafting asam akrilat dilakukan dengan spektroskopi inframerah

(FT-IR) untuk menentukan fungsionalitas PE, dengan SEM untuk mengetahui morfologi

permukaan PE dan dengan XRD untuk mengetahui kristalinitas PE sebelum dan setelah

mengikat kitosan.

B. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji reaktifitas gugus karboksilat dari asam akrilat

(AA) yang telah tergrafting pada polietilen (PE) terhadap kitosan dan uji aktivitas antibakteri

dari kitosan yang terikat pada polietilen terhadap bakteri patogen air seperti Escherichia coli

dan Staphylococcus aureus.

C. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang polietilen sebagai kemasan

makanan atau minuman yang memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli

(8)

Referensi

Dokumen terkait

bahwa untuk mendapatkan wilayah potensial di Kabupaten Barito Kuala yang ditetapkan sebagai pengembangan permukiman transmigrasi sebagai pusat pertumbuhan wilayah

Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (Library Research), yaitu penelitian dengan cara mengkaji dan menelaah data yang berasal dari sumber-sumber kepustakaan

Di dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh profitabilitas, pertumbuhan penjualan, struktur aktiva, cash holding, likuiditas dan ukuran perusahaan

Hasil penelitian menunjukan bahwa interaksi suhu dan metode perlakuan panas memberikan penurunan yang nyata terhadap kadar pentosan dan kadar ekstraktif larut air panas,

Pembuatan Aplikasi Multimedia Interaktif Pengenalan Bahasa Inggris untuk Anak-Anak ini merupakan sebuah aplikasi multimedia yang berisikan pelajaran tentang mengenal angka, kata

Pada penulisan ilmiah ini, penulis membahas mengenai cara yang terkomputerisasi yang dimaksud, yaitu dengan membuat program aplikasi chatting. Dengan adanya program ini,

Untuk hasil pengujian aktivitas daya hambat mikropartikel probiotik diketahui bahwa dengan meningkatnya konsentrasi HPMC K100LV pada tiap Formula maka aktivitas daya

Pada pernafasan dengan ventilasi mekanik, ventilator mengirimkan udara dengan memompakan ke paru pasien, sehingga tekanan sselama inspirasi adalah positif dan menyebabkan tekanan