• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR MEMUKUL BOLA DALAM BERMAIN KASTI DENGAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS IV SDN 1 NEGARA RATU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR MEMUKUL BOLA DALAM BERMAIN KASTI DENGAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS IV SDN 1 NEGARA RATU TAHUN PELAJARAN 2011/2012"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR MEMUKUL BOLA DALAM BERMAIN KASTI DENGAN MODIFIKASI ALAT PADA

SISWA KELAS IV SDN 1

NEGARARATUTAHUNPELAJARAN2011/2012

Oleh YURNIDA

Penelitian ini bertujuan untukmemperbaikidan meningkatkan proses pembelajarangerakdasarmemukul bola kasti melalui modifikasi alat pada siswa kelas IV SD Negeri1 Negara Ratu Natar TahunPelajaran 2011/2012, dengan penggunaan alat modifikasi berupa pemukul yang diganti dengan piring danpemukul terbuat dari papan lebarnya lebih kurang 12-13 cm dan panjangnya 40- 45cm.

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), denganmenggunakan2siklus. Dengan subjek penelitian adalah siswa kelas IV yang berjumlah 30 siswa, dengan jumlah 17 laki-laki dan 13 perempuan. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan menggunakan instrumen penilaian tes gerak dasar memukul bola dalam kasti.

Hasil penelitian menunjukkan: pada temuanawalhanyamencapaiketuntasan16,67 % haliniberartimasihsangat rendahnyakemampuangerakdasarsiswadalammelakukangerakdasar memukul bola kasti. Padasiklus pertama dengan penggunaan alat berupa pemukul yang diganti dengan piring diperoleh prosentase keberhasilan ketuntasan belajar meningkatmenjadi50,00%, sedangkanprosentaseketuntasanbelajarklasikal 85% itu berarti tindakan belum memenuhiketuntasanbelajar. Pada siklus kedua dengan penggunaan alatpemukul terbuat dari papan lebarnya lebih kurang 12-13 cm dan panjangnya 40- 45cm

diperoleh prosentase keberhasilan ketuntasan

belajarmengalamipeningkatanmenjadi90,00%haliniberarti proses

pembelajarantelahmencapaiketuntasanklasikal. Dari

(2)

ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR MEMUKUL BOLA DALAM BERMAIN KASTI DENGAN

MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS IV SDN 1 NEGARA RATU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh YURNIDA

Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran gerak dasar memukul bola kasti melalui modifikasi alat pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Negara Ratu Natar Tahun Pelajaran 2011/2012, dengan penggunaan alat modifikasi berupa pemukul yang diganti dengan piring dan pemukul terbuat dari papan lebarnya lebih kurang 12-13 cm dan panjangnya 40- 45 cm. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dengan menggunakan 2 siklus. Dengan subjek penelitian adalah siswa kelas IV yang berjumlah 30 siswa, dengan jumlah 17 laki-laki dan 13 perempuan. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan menggunakan instrumen penilaian tes gerak dasar memukul bola dalam kasti.

(3)

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR MEMUKUL BOLA DALAM BERMAIN KASTI DENGAN

MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS IV SDN 1 NEGARA RATU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh YURNIDA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

Judul Skripsi : UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAKDASARMEMUKULBOLADALAM BERMAIN KASTI DENGAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS IV SDN 1 NEGARA RATU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Nama Mahasiswa : Yurnida

Nomor Pokok Mahasiswa : 1013078051

Program Studi : Penjaskes

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Pembimbing

(5)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Surisman, S.Pd, M.Pd. …………

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Sudirman Husein, M.Pd …………

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003

(6)

PERNYATAAN

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Yurnida

NPM : 1013078051

Tempat tanggal lahir : Penumangan, 30 Desember 1973

Alamat : Jln. Veteran Rt 01 Rw 07 Damce Wiyono Gedongtataan

Pesawaran 35372

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “ UPAYA

PENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR MEMUKUL BOLA DALAM BERMAIN KASTI DENGAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS IV SDN 1NEGARA RATU TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” adalah benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tangg l 9 Maret s.d 23 Maret 2012. Skripsi ini bukan hasil menjiplak, dan atau hasil karya orang lain.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya. Atas perhatiannya saya

ucapkan terimakasih.

Bandar Lampung, Mei 2012

(7)

UPAYA MENINGKATKAN MEMUKUL

MODIFIKASI NEGARA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK

MEMUKUL BOLA DALAM BERMAIN KASTI DENGAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS IV

NEGARA RATU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

(Skripsi)

Oleh YURNIDA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN

(8)

I. PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk

mencapai tujuan pendidikan secara keseluruhan. Pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat, sikap sportif dan kecerdasan emosi. Pendidikan jasmani dan kesehatan merupakan wahana pengembangan motorik, pengetahuan dan

penghayatan nilai-nilai moral yang bermuara pada pengembangan jiwa peserta didik secara utuh.

Isi dari pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan memuat berbagai

permainan olah gerak jasmani yang dapat merangsang peserta didik untuk menjadi aktif dan kreatif sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan. Masa anak-anak merupakan masa dimana pertumbuhan dan perkembangan organ-organ tubuhnya sedang berlangsung dan bersifat terpadu. Perkembangan yang satu berkaitan erat dan mempengaruhi aspek perkembangan yang lain. Pada usia sekolah dasar perkembangan fisik merupakan kepedulian guru. Pada usia sekolah dasar perkembangan fisik akan amat erat kaitannya dengan perkembangan

(9)

perkembangan seorang anak. Menurut pakar pendidikan jasmani Amerika Serikat, Nixon dan Jewett, pendidikan jasmani adalah satu tahap atau aspek dari proses pendidikan keseluruhan yang berkenaan dengan perkembangan dan penggunaan kemampuan gerak individu yang dilakukan atas dasar kemauan sendiri serta bermanfaat dan dengan reaksi atau respon yang terkait langsung dengan mental, emosi dan sosial.

Oleh karena itu, dibutuhkan suatu pembelajaran yang dapat meningkatkan

kemampuan gerak yang sangat berguna untuk melakukan keterampilan gerak dasar. Untuk merangsang peserta didik dalam melakukan kemampuan gerak tersebut diperlukan sebuah alat. Salah satunya adalah dengan menggunakan permainan yang menarik perhatian siswa.Permainan merupakan salah satu materi yang diberikan disekolah dasar.Permainan dapat dikelompokkan berdasarkan, jumlah pemainnya, sifat permain, berdasarkan alat yang dipakai, besarnya bola yang dipakai.

Permainan bola kecil di antaranya kasti Bola bakar dan lain-lainnya.

Permainan mempunyai manfaat yang sangat besar bagi mereka yang memainkannya karena adanya pengaruh positif, baik terhadap individu maupun kelompok terutama terhadap aspek fisik, mental dan moral. Permainan sangat besar pengaruhnya bagi pertumbuhan dan perkembangan anak terutama karena karakteristik permainannya yang mengutamakan kerjasama kelompok dan dapat mengembangkan kemampuan penalaran disamping dapat mengembangkan kemampuan gerak, sikap serta

(10)

Semakin banyak kesempatan anak bermain makin sempurnalah penyesuaian anak terhadap keperluan hidup dalam masyarakat.

Berdasarkan hasil observasi yang Penulis lakukan di SD Negeri 1Negara Ratu, penulis melihat pada saat pembelajaran gerak sebagian besar siswa belum optimal dalam pelaksanaannya.Guru mendemonstrasikan, kemudian siswa menirukan gerakan tersebut secara bergiliran.Pelaksanaan kegiatan memang teratur, tetapi terkesan kaku dan membosankan.Siswa hanya melakukan gerak pada saat giliran ia melakukan. Selebihnya mereka hanya duduk, berdiri, mengobrol dengan teman atau hal-hal lain diluar pembelajaran. Keterbatasan sarana dan prasarana juga

menjadi kendala yang klasik dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Di sini dapat kita lihat bahwa kesempatan anak untuk bergerak menjadi terbatasi, padahal anak-anak memerlukan ruang gerak yang lebih luas untuk meningkatkan dan mengasah kemampuan gerak yang sangat bermanfaat untuk melakukan keterampilan gerak spesialisasi. Dalam hal ini guru dituntut untuk lebih kreatif dalam memberikan materi, sehingga siswa tidak bosan dalam belajar gerak. Dibutuhkan variasi-variasi bermainan yang menyenangkan dan tentu saja menarik minat siswa sehingga mereka dapat bermain dengan gembira dan tentu saja dapat meningkatkan kemampuan gerak.

(11)

penelitian ini, penulis menggunakan beberapa macam permainan anak yang didalamnya mengembangkan aspek kemampuan gerak seperti, kelincahan,

keseimbangan, kecepatan, ketepatan, (koordinasi mata dan tangan) dan daya tahan.

Dengan memberikan Pembelajaranmenggunakan permainan-permainan tersebut, penulis mengharapkan kemampuan gerak siswa dapat meningkat. Selain itu, bermain juga merupakan dasar di dalam pembentukan perilaku sehingga sangat dibutuhkan untuk mendapatkan pengetahuan mengenai kehidupan sosial dan perkembangan fisik bagi anak.

Dalam pendidikan pembaruan dapat diartikan suatu upaya sadar yang dilakukan untuk memperbaiki praktek pendidikan dengan sungguh-sungguh. Pada kamus besar bahasa Indonesia pengertian dari alat adalah “yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu” alat merupakan bagian dari fasilitas pendidikan yang digunakan untuk proses kegiatan belajar mengajar. Oleh sebab itu dengan adanya alat pembelajaran guru dapat memberikan contoh secara langsung tentang materi yang akan diberikan kepada siswa, dengan tujuan agar mudah dipahami dan dapat dimengerti oleh peserta didik atau siswa.

Modifikasi adalah perubahan keadaan dapat berupa bentuk, isi, fungsi, cara penggunaan dan manfaat tanpa sepenuhnya menghilangkan aslinya. Lutan ( 1998 ) menerangkan modifikasi dalam mata pelajaran diperlukan dengan tujuan agar siswa memperoleh kepuasan dan

mengikuti pelajaran, meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi dan siswa dapat melakukan pola gerak secara benar.

(12)

pembelajaran. Hal tersebut terlihat masih banyaknya kesalahan-kesalahan yang dilakukan, di antaranyamasih kurangnya koordinasi antara gerakan awal, pelaksanaan dan gerak lanjutan pada saat memukul bola. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh siswa tersebut merupakan hambatan yang sangat berarti untuk tercapainya hasil belajar memukul bola kasti pada waktu bermain, kurang sesuai dengan yang diharapkanpada pembelajaran gerak dasar memukul bola kasti pada waktu bermain siswa kelas IV SDN 1 Negara Ratu Natar.

Rata-rata nilai tidak mencapai standar ketuntuasan minimal (KKM) di SDN 1 Negara Ratu Natar yaitu 65. Dari 33 siswa kelas IV pada waktu bermain Kasti yang mengenai pemukul hanya 11 dari 33 siswa atau sebesar 33,33%, sedangkan yang belum tuntas sebesar 66,67% atau 22 dari 33 siswa yang dinyatakan tuntas dalam belajar atau berhasil dalam mengikuti proses pembelajaran sesuai dengan standar mutu dalam kurikulum (KTSP) jika mencapai nilai 64 atau lebih kecil dinyatakan belum tuntas atau remedial jika mendapat nilai kurang dari 65. Diduga pada pembelajaran gerak dasar memukul dalam bermain Kasti dikarenakan

pemukulnya terlalu kecil sehingga sukar kenanya pada waktu bermain. Dari dugaan di atas penulis mencoba mengatasinya dengan memodifikasi pemukul/stiknya di buat lebih lebar dan lebih ringan agar siswa tidak enggan melakukannya pada saat pembelajaran berlangsung, di samping itu agar tidak terlalu banyak yang mengikuti remidial dalam materi gerak dasar memukul dalam bermain Kasti. Dari permasalahan yang dikemukakan di atas penulis tertarik menindak lanjuti dengan kajian berupa penelitian kaji tindak (PTK) dengan judul ” Upaya Meningkatkan Gerak Dasar Memukul Dalam Bermain Kasti Dengan Memodifikasi Alat Pembelajaran Untuk Siswa Kelas IV SDN 1 Negara Ratu Natar Tahun

Pelajaran 2011/2012”.

D.Identifikasi Masalah

(13)

1. Pemukul yang digunakan dalam Kasti masih terlalu kecil untuk siswa SD kelas IV. 2. Masih banyak siswa yang takut melakukan gerak dasar memukul dikarenakan masih berat. 3. Masih banyak siswa perkiraan kapan harus mengayun pemukul dengan datangnya bola. 4. Masih banyak siswa pada waktu memukul bola sikutnya bengkok atau ditekuk.

E.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : ”Apakah Dengan ModifikasiAlat Pembelajarandapat meningkatkan kemampuan gerak dasar memukul bola Kasti pada siswa kelas IV SDN 1Negara Ratu Natar Tahun Pelajaran 2011/2012”.

1. Apakah dengan menggunakan alat modifikasi pemukul yang diganti dengan piring dapat meningkatkan kemampuan gerak dasar memukul bola Kasti pada siswa kelas IV SDN 1Negara Ratu Natar Tahun Pelajaran 2011/2012?.

2. Apakah dengan menggunakan pemukul terbuat dari papan lebarnya lebih kurang 12-13 cm dan panjangnya 40- 45cm dapat meningkatkan kemampuan gerak dasar memukul bola Kasti pada siswa kelas IV SDN 1Negara Ratu Natar Tahun Pelajaran 2011/2012.

F. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan rumusan masalah di atas maka penelitian inibertujuan untuk :

1. Memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar gerak dasar memukul bola Kasti dengan menggunakan alat modifikasi pemukul yang diganti dengan piring.

(14)

G. Manfaat Penelitian

Jika tujuan penelitian diatas tercapai, maka hasil yang di harapkan dapat bermanfaat : 1. Bagi siswa, sebagai upaya meningkatkan hasil belajar gerak dasar memukul bola dalam

bermain Kasti.

2. Bagi guru Pendidikan Jasmani, merupakan inovasi dari pembelajaran yang sebelumnya dan meningkatkan rasa percaya diri karena mampu mengembangkan pengetahuan, pengalaman, strategi, peralatan, dan fasilitas pembelajaran.

3. Bagi Program Studi Pendidikan Jasmani FKIP UNILA, sebagai upaya pengembangan modifikasi pembelajaran bagi calon guru.

4. Bagi Kepala Sekolah, sebagai bahan masuakan dan pertimbangan untuk pembinaan profesionalisme bagi guru penjas disekolah

(15)

I. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Belajar Mengajar

Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar. Belajar adalah modifikasi atau memperteguhkan kelakuan melalui pengalaman. Menurut pengertian

ini, belajar adalah merupakan salah satu proses suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau hasil atau tujuan. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan prilaku.

Menurut Oemar Hamalik (2003) “Mengajar adalah kegiatan membimbing kegiatan belajar dan

kegiatan mengajar hanya bermakna bila terjadi kegiatan belajar siswa”. Menurut Husdarta dan Saputra (2002) “Mengajar merupakan suatu proses yang kompleks, guru tidak hanya sekedar menyampaikan informasi kepada siswa saja tetapi juga guru harus berusaha agar siswa mau

belajar. Karena mengajar sebagai upaya yang disengaja, maka guru terlebih dahulu harus mempersiapkan bahan yang akan disajikan kepada siswa”.

Dalam pengertian luas, belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psikofisik menuju ke

perkembangan pribadi seutuhnya. Kemudian dalam arti sempit, belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya. Relevan dengan ini maka ada pengertian bahwa belajar

adalah “penambahan pengetahuan“.

B.Pendidikan Jasmani

Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang

(16)

secara organik, neuromuskuler, perseptual, kognitif, dan emosional, dalam kerangka sistem

pendidikan nasional. (Kurikulum penjaskes 2004)

Pendidikan jasmani merupakan pembelajaran yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, pengetahuan, prilaku hidup yang aktif dan sikap sportif melalui kegiatan jasmani yang dilaksanakan secara terencana, bertahap, dan berkelanjutan agar dapat meningkatkan sikap

positif bagi diri sendiri sebagai pelaku dan menghargai manfaat aktifitas jasmani bagi

peningkatan kualitas hidup sehat seseorang sehingga akan terbentuk jiwa sportif dan gaya hidup

yang aktif (Depdiknas, 2004: 2).

Menurut Eddy Suparman (2000:1) pendidikan jasmani dan kesehatan adalah mata pelajaran yang merupakan bagian dari pendidikan keseluruhan yang dalam proses pembelajarannya

mengutamakan aktivitas jasmani dan kebiasaan hidup sehat menuju pada pertumbuhan dengan pengembangan jasmani, mental, sosial dan emosional yang selaras, serasi, seimbang.

Disinilah pentingnya pendidikan jasmani, karena menyediakan ruang untuk belajar menjelajahi lingkungan kemudian mencoba kegiatan yang sesuai minat anak menggali potensi dirinya.

Melalui pendidikan jasmani anak-anak menemukan saluran yang tepat untuk memenuhi kebutuhannya akan gerak, menyalurkan energi yang berlebihan agar tidak mengganggu

keseimbangan perilaku dan mental anak, menanamkan dasar-dasar keterampilan yang berguna dan merangsang perkembangan yang bersifat menyeluruh, meliputi aspek fisik, mental, emosi, sosial dan moral.

C.Keterampilan Gerak Dasar

Gerak dasar adalah gerak yang berkembangnya sejalan dengan pertumbuhan dan tingkat kematangan. Ketermpilan gerak dasar merupakan pola gerak yang menjadi dasar untuk

(17)

individu yaitu, 1) lokomotor, (2) gerak non lokomotor, (3) manipulatif.Rusli (1998)

mendefinisikan gerak lokomotor adalah ”gerak yang digunakan untuk memudahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain atau memproyeksikan tubuh ke atas misalnya: jalan, lompat dan berguling”. gerak non lokomotor” adalah keterampilan yang dilakukan tanpa memindahkan

tubuh dari tempatnya, misalnya membungkuk badan, memutar badan, mendorong dan menarik. Sedangkan gerak manipualtif adalah ketrampilan memainkan suatu proyek baik yang dilakukan

dengan kaki maupun dengan tangan atau bagian tubuh yang lain.Gerak manipulatif ini bertujuan

(18)

D.Permainan Bola Kasti

1. Sejarah Singkat Bola Kasti

Kasti berasal dari bahasa Belanda, termasuk dalam jenis olahraga permainan dengan

menggunakan bola kecil atau permainan bola kecil. Kasti adalah pemain beregu (tim) yang dimainkan oleh dua regu, masing-masing regu terdiri dari 12 orang pemain, bagi regu yang

mendapat kesempatan memukul disebut regu pemukul atau pihak pemukul, dan regu yang bertugas menjaga di lapangan disebut regu lapangan atau pihak lapangan. Kasti dimainkan khusus oleh anak-anak putra saja atau oleh anak-anak putrid saja. Permainan kasti dimainkan

di atas lapangan rumput yang rata yang berbentuk empat persegi panjang dimana lebar dan panjangnya kurang lebih berbanding 1 : 2. Di atas lapangan terdapat sebuah tiang hinggap

untuk pertolongan pelari disebut tiang pertolongan, dan 2 buah tiang hingga bebas yang terdapat pada bagian akhir lapangan disebut tiang bebas.

Dalam permainan kasti ini dipergunakan alat pemukul bola dibuat dari kayu, disebut kayu pemukul, dan bola kecil. Bagi anak-anak pemula yang baru belajar dapat memakai bola tenis,

sedang bagi anak-anak yang sudah mahir atau telah menguasai permainan kasti digunakan bola khusus untuk kasti. Permainan dipimpin oleh seorang wasit yang dibantu oleh 3 orang

pembantu wasit dan seorang penulis nilai. Pemain regu pemukul setelah memukul bola berusaha segera lari ke tiang bebas dengan melalui tiang pertolongan lebih dulu atau langsung lari ke tiang bebas dan kembali ke ruang bebas dengan selamat untuk mendapat

nilai. Sebaliknya pemain regu lapangan berusaha menggagalkan usaha pemain pemukul untuk mendapat nilai dengan menangkap bola yang dipukul oleh pemain pemukul dan

melempar atau menembak pelari dengan bola atau menghanguskan ruang bebas dengan bola pada waktu ruang bebas kosong (belum ada pelari yang masuk ruang bebas) untuk

(19)

berusaha untuk menjadi regu pemukul. Adapun tujuan dari masing-masing regu atau kedua

belasan adalah berusaha untuk mengumpulkan nilai sebanyak-banyaknya. Permainan kasti ini dilakukan 2 babak, anatara babak pertama dan babak kedua dengan diberi waktu untuk istirahat. Regu yang dinyatakan menang adalah regu yang sampai akhir permainan atau akhir

pertandingan lebih banyak mengumpulkan nilai.

2. Teknik Dasar Permainan Kasti

Sebelum melangkah ke dalam peraturan permainan terlebih dahulu harus menguasai teknik-teknik dasar permainan kasti, beberapa teknik dalam permainan bolakasti adalah

sebagai berikut:

a. Melambungkan Bola

Melambungkan bola perlu dikuasai oleh pemain karena teknik dasar inisalah satu yang menentukan dalam permainan, agar dapat melambungkan bola dengan baik tekniknya antara lain:

 Melambungkan Bola ke Atas

langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Berdiri dengan salah satu kaki di depan (kaki kanan /kiri). 2. Pegang bola dengan tangan kanan, sejajar dengan dada

3. Bola berada pada pangkal jari-jari, tangan kanan membuat cekungan dan menghadap ke atas.

4. Tangan kanan di depan dada dengan siku sedikit ditekuk dan tangan

kiri didepan dada.

5. Tarik tangan kanan ke bawah hingga di samping belakang lutut.

(20)

8. Lepaskan bola disertai dengan lecutan telapak tangan kearah atas.

b. Melambungkan Bola ke Depan

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1. Berdiri dengan kaki kiri di depan.

2. Tangan kanan memegang bola.

3. Tangan kanan yang memegang bola lurus berada di samping paha.

4. Posisi bola terletak pada pangkal jari-jari dan telapak tangan membuat cekungan.

5. Selanjutnya tarik tangan kanan lurus kebelakang.

6. Tekuk kedua lutut dan badan condong kedepan (badan tidak membungkuk). 7. Ayunkan tangan yang memegang bola kearah depan,langkahkan kaki kanan

dan luruskan lutut kiri.

c. Melempar Bola dari Atas Kepala

Lemparan bola dari arah atas biasanyadigunakan dari jarak yang jauh dari pemuykul atau pemain yang berlari, langkah-langkah melempar bola ke pada

pemukul antara lain:

1. Berdiri dalam sikap siap melempar.

2. Posisi bola terletak pada pangkal jari-jari, ketiga jari-jari berada pada

belakang bola, ibu jari dan jari kelingking berada di samping bola.

3. Tariklah tangan kebelakang bersama dengan gerakan memutar kesamping

dan langkahkan kaki kiri kedepan.4. Badan condong kebelakang lalu ayunkan tangan yang memegang bola dari belakang dan lemparkan dengan kaki kanan ikut maju.

(21)

Ada beberapa teknik menangkap bola dalam permainan kasti, teknik ini

digunakan oleh pemain penjaga.berbagai teknik tangkapan antara lain:

 Menangkap Bola Lambunglangkah-langkahnya adalah:

1. berdiri dengan kaki sedikit kangkang, lutut sedikit ditekuk pandangan mata tertuju kearah datangnya bola.

2. julurkan tangan keatas depan kepala badan sedikit condong

kedepan.

3. kedua telapak tangan membuka menyerupai bunga yang merekah

dan siap menangkap bola, pandangan tetap kebola.

 Menangkap Bola Mendatarteknik menangkapnya sebagai berikut.

1. berdiri dengan kaki sedikit kangkang, lutut sedikit ditekuk pandangan mata tertuju kearah datangnya bola.

2. posisi kedua telapak tangan, kedua lengan lurus kedepan dan tangan

kanan atau tangan kiri yang di atas seperti bentuk tepuk tangan dari atas.

 Menangkap Bola Dari Bawah tekniknya sebagai berikut: 1. kedua tangan siap menerima bola dengan berjongkok.

2. jari-jari tangan berada di bawah sejajar arah bola yang akan datang 3. pandangan lurus kearah bola agar dapat melihat arah bola datang e. Memukul Bola

Memukul bola, teknik ini merupakan teknik yang harus dikuasai setiap pemain karena sebuah pukulan yang dapat menentukan berhasil tidaknya permainan.

(22)

f. Teknik Berlari

Berlari, teknik berlari merupakan teknik yang dapat dilakukan oleh setiap pemain. Alangkah baiknya bila teknik berlari bagi pemain kasti di perdalam lagi agar tidak kecapean bila sedang berlari. Ada beberapa teknik berlari antara lain:

· berlari lurus · berlari zig-zag

E.Gerak Dasar Memukul Bola

Dalam permainan kasti, gerak dasar memukul merupakan unsur yang sangat penting bagi regu

pemukul, karena dengan pukulan yang benar dan terarah merupakan modal utama dalam

memperoleh nilai. Sering kali kemenangan dalam suatu pertandingan ditentukan oleh kemahiran

anak dalam memukul bola.Agar anak-anak dapat memukul dengan baik, maka gerak dasar memukul ini harus diberikan secara mendasar dan dimulai dengan cara memegang kayu pemukul, kemudian dilanjutkan dengan gerakan memukul. Sedangkan posisi kaki pada waktu

memukul adalah sangat menentukan terhadap arah pemukul bola. Kesalahan umum yang sering dilakukan pada saat memukul ialah pemukul yang kurang tenang, kurang memperhatikan posisi

regu lapangan dan tergesa-gesa memukul bola yang dilambungkan kepadanya. Ia seharusnya benar-benar melihat bola yang dilambungkan dari pelambung dan berusaha memukul ke arah lapangan yang kosong artinya tempat yang tidak ada penjaganya, agar dapat member

kesempatan kepada temannya yang ada di tiang pertolongan untuk dapat lari menuju salah satu tiang bebas. Juga kepada temannya yang berada di tiang bebas supaya dapat kembali ke ruang

bebas.

(23)

Cara pemukul di pegang pada bagian yang telah disediakan yaitu di ujung yang kecil dan ada

lekukan-lekukan tempat jari-jari.Adapun cara memegang kayu pemukul yang lebar dan mudah dilakukan oleh anak-anak adalah seprti sikap tangan pada saat berjabatan tangan. Posisi ketiga jari yaitu jari tengah, jari manis, dan jari kelingking saling berdekatan atau merapat, sedangkan

jari telunjuk agak jauh dan ibu jari berada di atas secara wajar. Untuk mengarahkan bola perlu memperhatikan posisi kaki saat memukul bola.

b. Posisi kaki saat memukul bola.

1. Posisi kaki untuk memukul bola ke samping kiri ke arah tiang pertolongan.

2. Posisi kaki untuk memukul bola ke arah bendera batas separuh lapangan yang berada di

sebelah kiri dan daerah sekitarnya.

3. Posisi kaki untuk memukul bola ke samping kiri ke arah tiang pertolongan.

4. Posisi kaki untuk memukul bola ke arah antara ruang bebas dan bendera batas separuh lapangan yang berada di sebelah kanan.

Gambar 1. Lapangan Kasti

Keterangan

A. Ruang bebas/ruang tunggu B. Tempat pelambung

C. Tempat pemukul

(24)

Gambar 2. pemukul dan bola kasti

Gambar 3. Bola Kasti

F. Modifikasi Alat Pembelajaran

Di dalam kamus bahasa Indonesia modifikasi adalah ”pengubahan” dan berasal dari kata ”ubah” yang berarti ”lain atau beda” mengubah dapat diartikan dengan ”menjadikan lain dari yang sebelumya” sedangkan dari arti pengubahan adalah ”proses”, perubahan atau cara mengubah,

kemudian mengubah dapat juga diartikan pembaruan. Tidak mengherankan bahwa pada

mulanya dalam pembaruan berpokok pada metode mengajar, bukan karena mengajar itu penting

melainkan mengajar itu bermaksud menimbulkan efek belajar pada siswa yang bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Dalam pendidikan pembaruan dapat diartikan suatu upaya sadar yang dilakukan untuk

memperbaiki praktek pendidikan dengan sungguh-sungguh. Pada kamus besar bahasa Indonesia

pengertian dari alat adalah “yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu” alat merupakan bagian dari fasilitas pendidikan yang digunakan untuk proses kegiatan belajar mengajar. Oleh sebab itu

(25)

Rusli Lutan ( 1998 ) Modifikasi adalah perubahan keadaan dapat berupa bentuk, isi, fungsi, cara

penggunaan dan manfaat tanpa sepenuhnya menghilangkan aslinya. Lutan ( 1998 ) menerangkan modifikasi dalam mata pelajaran diperlukan dengan tujuan agar siswa memperoleh kepuasan dan mengikuti pelajaran, meningkatkan kemungkinan keberhasilan

dalam berpartisipasi dan siswa dapat melakukan pola gerak secara benar.“Secara garis besar tujuan modifikasi adalah :1) mengatasi keterbatasan akan sarana dan prasarana pendidikan

jasmani; 2) mendukung pertumbuhan dan perkembangan peserta didik; 3) mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang efektif; 4) mengurangi resiko cedera akibat proporsi antara sarana pembelajaran dan kondisi fisik yang tidak seimbang”. ( Lutan, 1997 ).

Menurut Azhar Arsyad ( 2005: 7 ) Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik di dalam maupun di luar kelas. “Alat bantu adalah alat yang digunakan pendidik

dalam menyampaikan pendidikan, alat bantu ( peraga ) sangat penting. Alat tersebut berguna agar bahan pelajaran yang disampaikan oleh guru lebih mudah diterima atau dipahami peserta didik. Dalam proses belajar mengajar alat peraga dipergunakan dengan tujuan membantu guru

agar proses belajar siswa lebih berhasil dalam proses pembelajaran dan efektif serta efesien”.

Dari uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa modifikasi alat bermain merupakan suatu upaya seseorang untuk merubah alat bermain yang sesungguhnya menjadi berbeda dari yang

sebelumnya dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan agar tujuan yang direncanakan sebelumnya dapat dicapai dengan sebaik-baiknya. Modifikasi alat bermain merupakan bagian dari inovasi yang dapat dilakukan dalam dunia pendidikan. Adapun kegiatan inovatif dalam hal

ini antara lain pengembangan dan produksi alat-alat pelajaran.

Modifikasi alat yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan bola plastik yang relatif lebih ringan dan tidak keras. Hal ini dapat memberikan kemudahan bagi anak

(26)

mencoba secara berulang-ulang melakukan gerakan mengoper bola tanpa ragu dan rasa takut

karena sakit yang ditimbulkan saat mengoper bola.

G. Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan sementara yang harus diuji lagi kebenarannya melalui penelitian ilmiah. Berdasarkan teori dan kerangka pikir yang dikemukakan diatas, maka dapat

dirumuskan hipotesis penelitian ini sebagai berikut:

“Dengan alat modifikasi bola plastik dan piring plastik, pemukul yang diperbesar/

diperlebar dapat memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran gerak dasar memukul bola

(27)

1

I. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Dalam memecahkan masalah sangat diperlukan suatu cara atau metode, karena

metode merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan dari suatu

penelitian terhadap subjek yang akan diteliti. Dalam hal ini peneliti ingin

menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang akan dilaksanakan

pada Siswa SDN 1 Negara Ratu Natar.

Penelitian tindakan adalah salah satu strategi pemecahan masalah yang

memanfaatkan tindakan yang nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif

yang "di coba sambil berjalan " dalam mendeteksi dan memecahkan masalah.

Arikunto (1998 : 82)

Jadi jenis penelitian ini salah satu tindakan yang nyata dimana antara guru dengan

siswa terlibat langsung dalam proses memecahkan masalah dalam penelitian

tersebut. Adapun ciri-ciri sebagai berikut :

1. Praktis dan langsung relevan untuk situasi aktual dalam dunia kerja.

2. Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah dan

perkembangan-perkembangan baru yang lebih baik.

3. Dilakukan melalui putaran-putaran berspiral

(28)

2

Spiral Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2008)

Keterangan gambar

1. Perencanaan ( Planning ).

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana,

oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan, serta pada tahap

perencanaan ini dipersiapkan skenario pembelajaran, fasilitas sarana

pendukung yang diperlukan, dan juga instrumen untuk merekam data

mengenai proses hasil tindakan. Pada perencanaan ini juga dilaksanakan

simulasi pelaksanaan tindakan perbaikan untuk menguji keterlaksanaan

rancangan.

2. Tindakan ( Action )

Tindakan adalah pelaksaan yang merupakan implementasi atau penerapan

isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas.

3. Oberservasi

Observasi adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat

suatu tindakan.

4. Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang

sudah dilakukan.

Dalam penelitian tindakan ada kata tindakan artinya dalam hal ini guru

(29)

3

lain, penelitian tindakan kelas ini harus menyangkut upaya guru dalam bentuk

proses belajar mengajar yang mengutamakan hasil yang lebih baik dari

sebelumnya.

B. Subyek penelitian

Populasi menurut Arikunto (1998 : 108 ) Menjelaskan bahwa populasi adalah

keseluruan dari subjek penelitian. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini

adalah siswa Kelas IV SDN 1Negara Ratu Natarberjumlah 30 orang.

C. Tempat dan Waktu.

1. Tempat Penelitian : Di lapangan SDN 1 Negara Ratu Natar.

2. Pelaksanaan Penelitian : Januari dan Februari 2012

3. Lama waktu yang diperlukan dalam penelitian sampai pada tahap penyusunan

skripsi berlangsung selama kurang lebih 3 bulan.

D. Variabel dan Data

1. Variabel : Menurut (Arikunto, 2006 : 99) variabel penelitian adalah gejala yang bervariasi, yang menjadi objek penelitian. yang terdiri dari

variabel bebas dan terikat.

variabel Bebas (X) : Modifikasi Alat

(30)

4

2. Data : Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif.

Dalam penelitian ini data yang diperoleh merupakan data primer yang diolah

secara kuantitatif dengan bentuk data diskrip. Hasil penelitian ini dijabarkan

secara kualitatif

E. Rancangan Penelitian

Penelitian tindakan terdiri dari empat komponen pokok yang menunjukan langkah

yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Hubungan keempat

komponen tersebut menunjukan sebuah siklus atau kegiatan berkelanjutan

berulang. Jadi bentuk penelitian tindakan tidak pernah merupakan kegiatan yang

tunggal, tetapi selalu harus berupa rangkaian kegiatan akan kembali ke asal, yaitu

dalam bentuk siklus. Seperti yang di gambarkan sebagai berikut

1. Siklus Pertama a. Rencana :

1. Menyiapkan skenario pembelajaran dan kegiatan- kegiatan yang akan

dilakukan meliputi kegiatan pendahuluan, inti, penutup.

2. Menyiapkan peralatan modifikasi bola dan piring plastik untuk

pelaksanaan proses pembelajaran.

3. Mempersiapkan instrumen untuk observasi/penilaian dan dokumentasi.

4. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus pertama.

b. Tindakan :

(31)

5

2. Kemudian siswa diberikan penjelasan tentang bentuk pembelajaran yang

akan dilakukan pada siklus pertama, yaitu posisi dari sikap awalan,

pelaksanaan dan sikap akhir.

3. Sebelumnya siswa di berikan contoh rangkaian gerak dasar memukul

bola kasti yang benar, dari mulai sikap persiapan, pelaksanaan, dan sikap

akhir dengan menggunakan modifikasi bola dan piring plastik.

4. Diberikan pengulangan gerak dasar memukul bola kasti secara berurutan.

5. Kegiatan tindakan dilakukan selama 1 minggu untuk 2-3 kali pertemuan,

setelah 2-3 kali pertemuan pada minggu berikutnya diadakan observasi

atau penilaian.

c. Observasi :

Setelah tindakan dilakukan, diamati, dikoreksi dan diberi waktu

pengulangan kemudian dinilai atau di evaluasi oleh 3 testor untuk

mendapatkan objektifitas dengan menggunakan instrument yang telah

dipersiapkan.

d. Refleksi :

1. Dari data hasil observasi di analisis dan disimpulkan untuk perencanaan

siklius berikutnya.

2. Mendiskusikan rencana tindakan pada siklus kedua.

2. Siklus Kedua a. Rencana :

1. Menyiapkan skenario pembelajaran/RPP gerak dasar memukul bola

(32)

6

2. Menyiapkan peralatan untuk proses pembelajaran gerak dasar memukul

bola kasti.

3. Menyiapkan alat modifikasi pemukul terbuat dari papan lebarnya lebih

kurang 12-13 cm dan panjangnya 40- 45 cm.

4. Menyiapkan alat untuk dokumentasi (kamera)

5. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus kedua.

b. Tindakan :

1. Siswa dibariskan, dan dibagi menjadi 3 - 4 bersyaf.

2. Kemudian siswa diberikan penjelasan tentang bentuk pembelajaran

yang akan dilakukan pada siklus kedua, yaitu posisi dari sikap awalan,

pelaksanaan, dan sikap akhir untuk pelaksanaan rangkaian gerakdasar

memukul bola kasti terbuat dari karet.

3. Sebelumnya siswa di berikan contoh cara melakukan pembelajaran

gerak dasar memukul bola yang benar, dari mulai sikap persiapan,

pelaksanaannya, akhir dalam memukul bola kasti.

4. Setiap siswa melakukan rangkaian gerak dasar berulang sampai

benar-benar menguasai gerakan ini secara berurutan memukul bola kasti.

5. Dalam proses pembelajaran jika ada siswa yang salah melakukan gerak

dasar memukul bola kasti dilakukan perbaikan berulang-ulang sampai

bisa melakukan cara memukul bola yang baik dan benar.

c. Observasi :

Setelah tindakan dilakukan, diamati, dikoreksi dan diberi waktu

(33)

7

mendapatkan objektifitas dengan menggunakan instrument yang telah

dipersiapkan.

d. Refleksi :

Kesimpulan dari hasil pembelajaran penjaskes senam lantai pada gerak

dasar servis bawah didiskusikan kolaborasi dicapai oleh siswa melalui

refleksi dan hasil siklus ke-2 telah mencapai ketuntasan 80 % hasil

pembelajaran dengan demikian maka penelitian ini dapat dihentikan pada

siklus ke-2, jika belum mencapai 80 % penelitian ini akan dilanjutkan

siklus berikutnya.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur peaksanaan Penelitian

Tindakan Kelas(PTK) di setiap siklusnya, menurut Freir and Cuning Ham menurut

Muhajir dalam Surisman (1997 : 58). Alat untuk mengukur instrumen dalam PTK

dikatakan valid bila tindakan itu memang aplikatif dan dapat berfungsi untuk

memecahkan masalah yang di hadapi dalam proses pembelajaran. Dari pendapat di

atas untuk instrumen tidak perlu di uji cobakan dan di hitung validitas dan

(34)

8

Tabel 1. Instrumen Penilaian Psykomotor Gerak Dasar Memukul Bola Kasti

**) di Adopsi dari Surisman (Buku Permainan Boala Kecil. 20010 : 122-123.)

O. Teknik Analisis Data

Setelah data dikumpulkan melalui tindakan setiap siklusnya, selanjutnya data di

analisis melalui perhitungan kuantitatif menggunakan rumus sebagai berikut :

P = 100 % (Subagio 1991 : 107 dalam Surisman 1997)

Keterangan :

P : Prosentase keberhasilan.

f :Jumlah gerakan yang dilakukan dengan benar.

n : Jumlah siswa yang mengikuti tes.

NO DESKRIPTOR PENILAIAN SKOR

1 2 3

1 Persiapan:

1. Berdiri menghadap ke arah pelambung

2. Posisi kaki salah satunya berada di depan, lutut kaki kanan agak ditekuk.

3. Berat badan berada di kaki kanandengan badan agak condong kebelakang.

4. Tangan kanan memegang pemukul agak diserongkan kebawah.

5. Tangan kiri dijulurkan ke depan sesuai dengan permintaan.

2 Pelaksanaan

6. Pemukul di ayunkan serong ke atas usahakan kena pada pertengahan kayu pemukul.

7. bola setelah kena kayu pemukul membentuk sudut ± 450 8. Bola dipukul setinggi bahu..

9. Letakkan pemukul di dalam katak tempat memukul.

3 Sikap Akhir

(35)

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR MEMUKUL

BOLADALAMBERMAINKASTIDENGANMODIFIKASIALATPADA

SISWA KELAS IV SDN 1

NEGARA RATU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh

YURNIDA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(36)

UPAYAMENINGKATKAN MEMUKUL

MODIFIKASI NEGARA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN

MENINGKATKANKEMAMPUANGERAK

MEMUKULBOLADALAMBERMAINKASTIDENGAN

MODIFIKASIALATPADASISWAKELASIV NEGARARATUTAHUNPELAJARAN2011/2012

(Skripsi)

Oleh

YURNIDA

(37)

UPAYA

MENINGKATKAN

KEMAMPUAN

GERAK

DASAR

MEMUKUL

BOLA

DALAM

BERMAIN

KASTI

DENGAN

MODIFIKASI

ALAT

PADA

SISWA

KELAS

IV

SDN

1

NEGARA

RATU

TAHUN

PELAJARAN

2011/2012

(PROPOSAL PENELITIAN)

YURNIDA

1013078051

PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(38)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Lapangan Kasti... 18 2. Pemukul dan Bola Kasti ... 19 3. Bola Kasti ... 19

4. Diagram Batang Rata-Rata Kelas Siswa Yang Mendapatkan Nilai≥ Rk dan <

Rk Gerak Dasar Memukul Bola Dalam Kasti disetiap Siklus ... 31

5. Diagram Batang Ketuntasan Belajar Kelas Siswa Yang Mendapatkan Nilai≥

(39)

DAFTAR ISI

A. Pengertian Belajar Mengajar... 9

B. Pendidikan Jasmani ... 10

III. METODOLOGI PENELITIAN ... 22

(40)

V. SIMPULAN DAN SARAN ... 40

A. Simpulan ... 40

B. Saran ... 40

DAFTAR PUSTAKA ... 42

(41)

42

DAFTAR PUSTAKA

Aip Syarifuddin dan Muhadi. 1992. Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdikbud. Dirjendikti. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Peneliti; Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi.

PT Rineka Cipta. Jakarta.

Arsyad, Azhar. 2000. Media Pengajaran. PT Raja Gafindo Persada. Jakarta. Bahagia Yoyo dan Suherman Adang. 2000. Prinsip-prinsip Pengembangan dan

Modifikasi Cabang Olahraga. Jakarta : Depdiknas Dirjen Pendidikan Dasar

dan Menengah.

Depdiknas. 2004/2005. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Standart Kompetensi

dan Kompetensi Dasar Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.

Jakarta: Depdiknas.

Roji. (2004). Buku pendidikan jasmani dan kesehatan SD. Jakarta: PT. Glora Angkasa Pratama. Erlangga.

Hamzah, Amir. 1988. Media Audio-viisual. PT. Gramedia. Jakarta

Lutan, Rusli. (1988). Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metoda. Jakarta: Depdikbud Ditjen Dikti P2LPTK.

Lutan, Rusli dan Suherman, Adang. 2000. Pengukuran Dan Evaluasi Penjaskes.

(42)

43

Muhajir. 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Erlangga : Jakarta. Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Soekatamsi. 2002. Permainan Bola Besar (Sepakbola). Modul Perkuliahan S1 Universitas Terbuka Tahun 2002.

Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Sukintaka. 2004. Permainan dan Metodik I. PT Rineka Cipta.

Sumarno. 1997. Pedoman Pelaksanaan Penelitan Tindakan Kelas. Jakarta : Dirjen Dikti, Depdikbud.

Surisman, 2007. Penilaian Hasil Pembelajaran. Universitas lampung. Surisman, 2010. Permainan Bola Kecil . Universitas lampung.

Surisman. 2005. Efektivitas Modifikasi Gerak Dasar atletik Melalui Modikasi Gerak

(43)

44

(44)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Instrumen Penilaian Psikomotor Gerak Dasar Memukul Bola Kasti ... 29

2. Deskripsi Gerak Dasar Memukul Bola Kasti... 31

(45)

Judul Skripsi : UPAYAMENINGKATKAN KEMAMPUAN

GERAKDASARMEMUKULBOLADALAMBERMAIN

KASTIDENGANMODIFIKASIALATPADASISWA

KELASIVSDN1

NEGARARATUTAHUNPELAJARAN2011/2012

Nama Mahasiswa : Yurnida

Nomor Pokok Mahasiswa : 1013078051

Program Studi : Penjaskes

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Pembimbing

Drs. Baharrudin, M.Pd

Drs. Surisman, S.Pd, M.Pd

NIP 19510507 198103 1 002 NIP

(46)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Surisman, S.Pd, M.Pd. …………

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Sudirman Husein, M.Pd …………

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003

(47)
(48)

PERNYATAAN

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Yurnida

NPM : 1013078051

Tempat tanggal lahir : Penumangan, 30 Desember 1973

Alamat : Jln. Veteran Rt 01 Rw 07

DamceWiyonoGedongtataan

Pesawaran35372

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “ UPAYAPENINGKATKAN

KEMAMPUANGERAKDASARMEMUKULBOLADALAMBERMAINKASTI

DENGANMODIFIKASIALATPADASISWAKELASIVSDN1NEGARARATU

TAHUNPELAJARAN2011/2012 ”adalah benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian

yang dilaksanakan pada tanggl 9 Maret s.d 23 Maret 2012. Skripsi ini bukan hasil menjiplak, dan atau hasil karya orang lain.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Bandar Lampung, Mei 2012

(49)

MOTTO

“ Hormatisetiap yang

kamumilikikarenadarisanalahkamuakanterbentuksemangatuntukmen

jadikanimpianmenjadinyata”…

( Simer)

”Niscaya Allah SWT akan meninggikan orang-orang yang beriman dan

orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat”

(50)

PERSEMBAHAN

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan anugerah yang begitu banyak kepada penulis sehingga penulis dapat mempersembahkan karya

terbaik ini

kepada Ibunda yang sangat penulis sayangi

kepada Ayahanda yang telah memberikan dukungan dan motivasi agar penulis berhasil mencapai cita-cita dan menjadi yang terbaik.

Suamitercinta (Aswin Tory S.Sos), yang selalu memberikan , semangat, Perhatian, dan sayangnya kepada Adinda, Anak-anak Terskasih Fandhuta, Difta, Aufa dan

Zalvayang sangat penulis sayangi, terima kasih atas perhatian dan motivasinya sehingga membuat penulis menjadi kuat untuk berusaha menberikan karya terbaik ini.

Almamater-ku FKIP Unila,

(51)
(52)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Penumangan , pada tanggal 30 Desember 1973. Anak ke Dua dari empat

bersaudara pasangan Bapak Ismail Hasan (Alm) dan Ibu Rajou Puji

Pendidikan formal yang pernah ditempuh penulis adalah Sekolah Dasar di SDN 1

PenumanganKec.Tulang Bawang Barat Kab. Tulang Bawang Provinsi Lampung tamat tahun

1985, kemudian menempuh pendidikan Menengah Pertama di SMPNegeri 1 Panaragan

Jayatamat tahun 1988 dan melanjutkan Sekolah Menengah Atas di SGO PGRI Kotabumi

tamat tahun 1991.

Padatahun 2003 penulismenjadimahasiswaDiploma Dua (D 2) Universitas Terbuka Tulang

Bawangtamat pada tahun 2005. Padatahun 2010 PenulismelanjutkanPendidikanSarjana S1

(53)

SANWACANA

Asalamualaikum. Wr. Wb

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan Salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW yang mulia.

Skripsi dengan judul “UPAYAPENINGKATKANKEMAMPUANGERAKDASAR

MEMUKULBOLADALAMBERMAINKASTIDENGANMODIFIKASIALATPADA

SISWAKELASIVSDN1NEGARARATUTAHUNPELAJARAN2011/2012”adalah

dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. Baharrudin, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan.

3. Bapak Drs. Surisman, S.Pd, M.Pd. Selaku Pembimbing yang telah memberikan

bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada penulis

4. Bapak Drs. Sudirman Husein, M.Pd. selaku Pembahas atau penguji utama.

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah memberikan ilmu

pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi.

6. Segenap dosen dan karyawan FKIP Universitas Lampung yang telah memberikan

kelancaran dalam urusan administrasi.

7. Kepala SDN 1 Negara Ratu Natar yang telah memberikan izin untuk melaksanakan

penelitian pada siswa kelas IV tahun pelajaran 2011/2012.

8. Siswa-siswi kelas IVSDN SDN 1 Negara Ratu Natar Tahun Pelajaran 2011/2012, terima

kasih atas waktu dan kerjasamanya.

9. Teman-teman seperjuangan angkatan 2010 S1 Dalam jabatan, ayo sukseskan program S1

secepatnya. Semangat.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu

penyelesaian tugas akhir ini.

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Wasalamualaikum Wr. Wb.

(54)
(55)

40

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka simpulan dari penelitian ini adalah:

1. Dengan penggunaan modifikasi pemukul yang diganti dengan piring pada

siklus pertama dapat memperbaiki dan meningkatkan gerak dasar

memukul boladalam bermain bola kasti pada siswa kelas IV SDN 1

Negara Ratu Natar Tahun Pelajaran 2011/2012.

2. Dengan penggunaan modifikasi pemukul terbuat dari papan lebarnya lebih

kurang 12-13 cm dan panjangnya 40- 45 cm pada siklus kedua dapat

memperbaiki dan meningkatkan gerak dasar memukul boladalam bermain

kasti pada siswa kelas IV SDN 1 Negara Ratu Natar Tahun Pelajaran

2011/2012.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka dapat diajukan saran sebagai berikut :

1. Kepada para guru pendidikan jasmani, modifikasi pembelajaran ini dapat

dijadikan sebagai acuan ke depan dalam proses pembelajaran gerak dasar

(56)

41

2. Untuk siswa Kelas IV SDN 1 Negara Ratu Natar agar selalu berupaya

meningkatkan gerak dasar memukul boladalam kasti.

Gambar

Gambar 1. Lapangan Kasti
Gambar 1.  Daur ulang PTK
Tabel 1. Instrumen Penilaian Psykomotor Gerak Dasar Memukul Bola Kasti

Referensi

Dokumen terkait

Multikoliniaritas adalah masalah yang timbul berkaitan dengan adanya hubungan linier diantara variabel-variabel penjelas. Uji Multikoliniearitas digunakan untuk mengetahui

Penelitian yang dilakukan oleh Salamina, Program studi komunikasi Islam dengan judul “ Komunikasi Politik Gerakan Aceh Merdeka dalam Membangun Ideologi Masyarakat di Kabupaten Aceh

Indonesia yang baik dan benar digunakan dalam penulisan beberapa bagian dari mind map SIkap: Mind map dibuat dengan mandiri, cermat dan teliti, sesuai dengan tenggat

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan metode Two Stay Two Stray dapat meningkatkan pemahaman konsep serta kualitas proses

[r]

This study aims at identifying the types of swearing words used by all characters in Blood Father Movie and the factors contribute to those swearing.. It is a

Berdasarkan hasil matriks interaksi IFAS-EFAS SWOT dari penelitian ini menunjukkan bahwa strategi yang paling tepat digunakan untuk peningkatan daya saing industri

Penelitian yang bertujuan untuk, (1) mengevaluasi perbedaan penggunaan mulsa jerami dan pola tanam tumpangsari terhadap pertumbuhan gulma, (2) mengetahui penggunaan mulsa jerami