MANAJEMEN MUTU TERPADU PADA
USAHA KECIL
MENENGAH
BERDASARKAN
EUROPEAN FOUNDATION QUALITY MANAGEMENT
(Studi Kasus
di
UKM
BinaanAstra)
.
, .-.,
-
Oleh
i
DEPARTEMEN M A J E M E N
FAKULTAS EKONOMI lWAJEMEN
Rirqy Pranapntra. H24101133. Kajian Kesiapan lmplementasi Manajemen Mutu T-u
Pada
Usaha Kecil Menengah &nlararkan European Foundcllion @ity Management (Studi Karin di UKM b i i Astra). Di bawah bimbingan H. Mnsa H U M dan Mukhamad Najib.Melihat tantangan usaha yang berkembang dew- ini, disadari bahwa iantangan itu bukan hanya milik
usaha
besar, tetapi juga Usaha Kecil Mentngah(UKM),
maka Yayasan Dharrna Bhakti Astra (YDBA) bersama dengan lembagadan institusi baik dari dalam dm luar gnrp Asfra rnemberikan pen- teknik
dan manajemen melalui pelatitaan teahadap 520 UKM
b
i
A s h Sesuai misiYDBA,
mengembaagkanUKM
lebii kreatif, ioovatif dan m e m i l i daya saingdalam bidang tekwlogi informasi dm manajemeq
akses
p- fasilitaspembiayaan, nilai dan budaya kerja s e e Astra, nenuorking dengan imtanri dan lembaga terkait
Penelitian
ini
batujuan untuk (I) Mengkaji pengaruh proses pengelolaan mutu tafradap integrasj intend UKM, (2) Mengetahui dan menganalisa pengaruh kiuerja te&adap adaptasi eknemal UKM berdasarkan sistem yang telah dcalankan, serta (3) Mengerahui dan mengadisa kesiapan implementasimanajemea mutu tapadu di UKM.
Data yang dikumpulkan pada penelitian ini meliputi data primer dan
sehunder. Data yang diburuhkan dalam penelitian ini meliputi daia yang
menggirmbarkan penilaian anggota UKM tehadap peubah-peubah laten.
Pengukuran t e h d a p peubah-peubah laten dilakukan dengan mengguna!! skah Liker?, yang nantinya dikonversi ke dalam skala i n t d (1-5). Pengolaban data meliputi uji validitas menggunakan Product Momnf Peanon, uji reliabilitas menggcmakan Alpha Croncbach dan analisis regresi linear berganda untuk mengadisis pengaruh peubah bebas dengan peubah terikat menggunakan SPSS versi 15.0 Analisis data benrpa pengujian hipotesis dan penyajian data
Berdasarkan hasil uji analisis regresi linear berganda dari oupw model ke-4, dapat dinjatakan bahwi karakterisilk leadership. people mmgement, qualify sysrem and processes terbukti secara njata mempengafuhi proses integrasi internal UKM &polesis I) dengan nilai a & s t e d R Square 0,173. Artinya,
kemgaman integrasi internal
O W
dapat dijelaskan oleh peubah independen 173%. Lntegrasi internal tern)ata tidak dipengaruhi oleh peubah planning and stralegic. resources, business resu11.K A M
KESIAPAN IMPLEMENTASI
MANAJEMEN MUTU TERPADU PADA
USAHA
KECIL
MENENGAH BERDASARKAN
EUROPEAN FOUNDATION QUALITY MANAGEMENT
(Stndi Kasus di
UKM
Binaan Astra)
SKRIPSI
Sebagai
salah
satuwarat
untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
Pada
Departernen Manajemen
Fakultas
Ekonorni Manajemen
Institut Pertanian
Bogor
Oleh
RIZQY
PRANAPUTRA
I424104133
.
DEPARTEMEN W A J E M E N
PAKULTAS EKONOMI MANASEMEN
INSKIIJT PERTANIAV BOGOR FAKULTAS EKOKOMI hlANA.JEMEN
DEPARTEMEN IIlAVAJEMEN
KAJIAN m P m I h i F ' m A S I
MANAJEMIEN MUTU TERPADU PADA
USAHA
KECIL MEhTNGAEi BERDASARKAN EUROPEAN FOUh?)ATIONQUALITY MANAGEMENT
(Studi
Kasus
di UKM
Binaan
Astra)Mayefujui,
I
1 September 20086%
..
--
Prof. Dr. Ir. H. Mosa Hnbeis, MS. DivL Ino. DEA Mukbamad ha~tb.
SW.
MM Dosen PembimbingII
Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 1 Januari 1986. Penuliis merupa!! anak tunggal pasangan G. Suprayitno dan Sedamauati Yami.
Penulis menyelesaikan pendidikan di TK Islam Al-Azlw Kelapa Gading Jakana Utara pada tahun 1992, lalu melanjutkan ke Sekolah Dasar Islam
Al-
Azhar Pusat Jakana Selatan. Pada tahun 1998, penulis melanjutkan pendidikan diSekolah Lanjutan Tigkat Penama Negeri 05 Bogor lalu melanjuikao pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri 07 Bogor pada tahun 2001 dan masuk d a b
program I&U Pengetahuan Alam (PA). Pada tahun 2004, penuliis dite.rima
di
Lnstitui
Pertanian Bogor (IF'B) melalui jalur Seleksi Pewrimaan Mahasinva Ban,(SPMB) di Departemen Manajemen, Fakultas Ekonorni Manajemen
0.
Selarna mengikuti perkuliahan, penulis alaif di berbagai unit kegiatao
mahasiiva, anma lain di Departemen Sosial Lingkungan Ma~)&t Badan EkseLutif Mahasisua (BEM) FEM 2005-2006; staf adver?ising, marketing dan
public rela~ion Koran Karnpus 2005-2006; Departemen Pertanian BEM IPB 2006-
KATA PENGAhTAR
&gala puji syukw alas kehadirat Allah S \ W yang telah memberikan
Rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat dibuar dan
diselesaikan dengan baik. Skripsi
ini
mengambil tema "Kajian Kesiapanlmplementasi Manajemen Mutu Terpadu Pada Usaha Kecil Memngah
Bedas&m Ewopem Foundnfion &lily Managemeni (Studi Kasus di UKM
Binaan Astra)". Penulis sangat mengharapkan skripsi ini dapat membantu pihak
rnanajemen Usaha Kecil Menengah dalam menerapkan Total @lily
A4o~gemen1 secara t e p t
Penyusunan skripsi ini banyak dibantu oleh behagai pihak yang telah
memberikan inspimi, m o t i ~ s i dan fasilitas yang sangat berharga, sehingga skripsi ini dapai diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
rasa terima kasih )wig tulus secara khusus kepada :
1. Prof. Dr. 11. H. Musa Hubeis, MS, Dipl. Ing, DEA sebagai dosen pembiibiig
penama, dengan gaya beliau )wig penuh inspimi dan idealis, serta kaia-kata
yang mencerahkan unhlk membuat penulis dapat rnernbangun semangat dalam menyelesaikan skripsi
ini.
2. Mukhamad Najib, STP, MM sebagai dosen pembimbing kedua, telah
Wtenan membimbing penulis dengan penuh kesabaran dan perhatian sem kata-kata yang penuh kehati-hatian telah menumbuhkan keyakinan penulis
dalarn menyelesaikan skripsi ini.
3. Dr. Ir. Muhammad Syamsun, M.Sc sebagai dosen penguji )wig telah memberikan masukan ) m g sangai berarti kepada penulis.
4. Mama dan Papa )wig telah memberikan curahan kasih sayang, inspimsi hidup
dan selalu mendoakan dengan tulus.
5. Saudari Gitri Widianti yang telah mew& kehidupan penulis dengan
d d w g a n dan perhatian.
6. Bapak Soepardi (YDBA), b u Rosida (F'T SGP), Ibu Rollg (PT Mabenek) dan
Bapak Mardjono
(PT
RPA) jmg telah memberikan kernudahan dalammengumpulkan d a u dalam &psi ini.
8. Teman-ternan di Departemen Manajemen Aogkamn 41 yang w l d u besama-
sama membuat kenangan terindah selarna Wiah.
9. Ternan-ternan sepejuangan di BEM FEM, BEM IPB, Corn@ dan Koran Kampus.
10. Semua pihak rang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.
Penulis men).adari bahwva skipsi ini bukanlah suam karya rulis yang terbaik dan masih ban)& keLvrangann)a, \\alaupun demikian mengharapkan agar *psi ini dapat b e ~ g u ~ dan bennadaat bagi pihak yang memerlukan dan para
pembaca. Amien.
DAFTAR Is1
KATA PENGANTAR
...
vDAFTAR TABEL
...
xDAFTAR LAMPIRAN
...
x i...
1 . 1 Latar Belakang...
12 Rumusan Madah 1.3 Tujuan...
n
.
~ J A U A N PUSTAKA...
Definisi mutu ... Konsep TQM...
Prinsip EFQM Ercellence Model...
...
Tujuan dan Manfaat TQM Hambatan dan Kendala dalam Menjalankan TQM...
...
Delinisi UKM Kekuatan dan Kelernahan UKM...
Jenis Industri dan Pasar yang sesuai bagi UKM...
Permasalahan UKM ...m
.
~~ETODOLOGI PEPIELIT~AN...
24...
3.1 Kemgka B e r p i Penelitian 24 3.2. Pengumpulan Data ... 253.3 Pengolaban dan Analisis
Dam
...
263.4 Perumusan Hipotesis
...
32IV
.
HASIL
D m PEhlBAHASAN4.1 Yayasan Dharma Bwi Astra ...
. .
4.2 UKivl Binaan Astra sebagai Obyek Penelltlan
...
4.2.1 PT Surya Gemilang Perkasa...
4.2.2PT
Maber Teknindo...
4.2.3 PT Rachmat Perdana Adhimetal...
4.3 Karakteristik Responden...
4.4 Uji Validitasdan
Reliabilitas .... .
.
.4.5 Penguj~an Hipotesis Penel~tlan
...
4.5.1 Hasil Uji Proses Pengelolaan Mum ... 4.5.2 Hasil Uji KiwrJa Pengelolaan Mutu...
...
4.6 Hubungan Proses Pengelolaan Mum dan lniegrasi l n t e d... 4.7 Hubungan Hasil Pengelolaan Mutu dan Adaptasi Eksternal
4.8 Hasil SelfAssessmenr ... K E S I ~ W U L ~ DAK SARAN
...
A . Kesimpulan...
B.
Saran ...D m A R GAMBAR
...
1.
SumbanganPDB
UKM
...
2.
Definisi mutu3
.
PmseSTQM...
. .
4 . K m g k a berpikir penel~han
...
. .
5
.
Tabapan proses penel~han...
.
...
6 Karakteristik umur responden
. .
.
...
7 Kmktm& masa kerja responden
... I
.
Analisis kekuaian dan kelemahan UKM. . .
...
2 . Alnrmdasi nlla! EFQM... 3
.
Norma kriieria serfassessmenr4
.
Uji d i d a s i p r d c ~ momem Pearson...
5
.
Uji reliiilitas alpha Croncbach ......
6
.
Model summmy (1)7
.
ANOVA
(I) ...:
...
...
8 . Coeficierus (1)...
9 . Model summmy (2)
...
.
I0
ANOVA
(2)...
I 1 . Coeficiems (2)No.
Halaman. .
1. Kuesiowr pewltlao
...
60. .
2. Shukhn orgarusas
PT.
SGP 733. Shukhn organisaSi PT. MaberTek
...
74.
.4. Shukhn orgarusas1 PT. RPA
...
75. .
...
5.
D m
pengainatan penel~tlan 76...
6. Uji normalitas 77
-
7. Hasil regr;eSi
YI
...
:...
78I.
PEKDAHULUAN1.1 LatarBelakang
Bertahun-tahun sebelum adanya perkembangan pemdaban manusia,
mutu tidak menjadi perhatian dan tidak begitu pen- bagi manusia
Dalam masymkat yang masib primitif, setiap orang merasa hann dapat
memenuhi kebuhhamya sendiri, tidak tergantung pada orang lain.
S i n g dengan perkembangan peradaban manusia, terjadi
perkembangan keahlian pada manusia, dan terjadi pemisahan antata
kelompok produsen dan konsumen. Berkaitan dengan ha1 tersebut, peranan
mutu menjadi lebih diperhatikan dan semakin penting. Bahkan setelah tejadi revolusi industri, serta adanya perkembangan tekwlogi dan perkembangan serikat pekerja, para produsen senantiasa berusaha untuk menjaga reputasi atau nama b a i k n p
Usaha
untuk menjaga nama baik inidapat dilakukan melalui pengauasan mutu dari produk barang dan jasa
yang dihasilkan, yang seMigus merupakan cermin keberhasilan
pmsabn di mara masyarakai m u konsumen di dalam melaksanakan proses produksi. Mutu baiang yang diproduksi ditentukan berdasarkan
pengukuran atau penilaian karakteristik tertentu. Walaupun semua proses produksi relah direncanakan dan dilaksanakan dengan baik, kemungkinan
mutu hasil akhir tidak sesuai dengan standar yang ditenrukan akibat adanya penyimpangan.
Usaha
Kecil Menengah( U K M )
sering Mi dipandang sebagai bagian yang terbelakang dari d m ekonomi, bersifat tradisional, tidak memiliki potensi untuk dapat berkontribusi pada peitumbuhan ekonomi,dan lain-lain. Pandangan sqxni itu tidak dapat disetujui sepenuhnya,
sebab beberapa pihak bahkan beranaapan bahw kombinasi yang repat anma
U K M
dan perusahaan besar dapat melahirkan smktur ekonomi rang paling produktif.Sebenamya kemampuan bersaing dan bekerjasama
UIGU
diM ~ 1 ~ u n i l d a t a d a r i K Q n e n t c r i a n K ~ d a n U K M , p a a n U K M t ~ d d a p penciplsm Roduk Domestik BndD (PDB) lebih tmik daripada Usaba Bcsar(UB).Kaco~utamayangdirasakanUKMdiIndomsiaEdalab
pada sisi potend.
Potarsi
UKM Indonesia secara t "' *if sangat k,~ i b e b a h a s i y a n g d i c s p a i t i d a k ~ d c o g a n j l r m l a h n y a S a l a h
s a t u f h k t o r p ~ M ~ a d a l a h m u t u p r o d u k y a n g d i h a s i D c a n
nlasihrendah,
M
wyalm!uk meningkatkan~~
pmdukU K M t e L a b ~ b a i k d a r i ~ t E h m a u p u o ~ p c t a k v U K M m ,
seediri
Gambar I . Sundmgw~ PDB UKU
@p.
Koperasi &mUKM.
2007)Mdodt peningLatlm mtrm @a UKM Indonesia tetsh dilnlronwlrnn
sejak tahun 1987, q ihasil yang dipgoleh ti& s a a i dengan rrpa yang
diharapkaqbaikda~amhalpaningkat~omutuptodukmaupuo~ dariparapclakuUKMscndiri~pclnlrrnmnmprogrampcningkata0 mtrm )mug d i j a h b n Kegagalm pelahslllgan program manajanen mtrm pada UKM d i d d k m oleh pemqamya tidak diawali dcngan
~engenalan-spesifikbagairmara-yam~ygng-yapada
UKM di bdonesiia. h p t dipahami bahwa
stbaik
apapun maode pmingi;lmm mtrm yang dilaksanakaa behm dmhl dapat ditaapkan saaraclan m e n g h a s i omwmu yang
smw
apabila maode tuscbu~ d i t a a p k a n d i ~ l s a h a ~ b a b c b a , a p a l a g i d i n e g a r a y a n g~ ~ k m y a k h a l s c a n a n y a t a d i t c m u k a n b a b m U K M b c r b c d a
[image:14.514.84.446.52.643.2]karena itu, perlakuan yang diberikan kepada
UKM
tidak hans sama. Karakteristik UKM, antara lain (1) tidak ada pemisahan antara pemilik dan manajerial; (2) memberdayah tenaga ke j a lokal; dan (3) menggunakanmodal sendiri. Karakteristik perusahaan besar, antara lain (1) memiliki deuan komisaris dan dewan direksi; (2) menggunakan tenaga keja yang pmfesional; dan (3) mengandalkan sumber keuangan formal (Hdiani,
2005).
Kenyataan yang ada menunjukkan bahua globalisasi ekonomi
memberikan dampak sangat luas terhadap lingkungan bimis, sehingga ha1 ini m&j& implikasi penting temadap kesiapan s u m unit ekonomi &lam melakukan adaptasi terhrtdap lingkungannya Kesiapao yang dimaksud
dapat d' h sebagai kemampuan manajemen suan~ organisasi untuk mengarahkan anggota organisasi dalam rnenciptakan dan memanfaatkan
peluang bisnis yang terdapat di lingkungan ekstemal dengan
memanfaakan potensi terbaik angota organisasi dan seluruh sumber daya organisasi lainnya. Dengan dernikian sangat penting bagi setiap
U K M
untuk mengetahui konsep universal yang bemubungan dengan manajemenmutu, yaitu Tofal Quality A4aogemem (TQM).
Beberapa wgara mengeluarkan standar mutu untuk berbagai jenis
organisasi, seperti Deming Prize dari Jepang, Malcolm Baldrige dari
Amerika, European Foun&~ion/or Quality Managernem dari maqwakai
Empa dan Standar Nasional Indonesia (SNl) )ang dikeluadan oleh Badan
Standardisasi Nasional (BSN). BSN telah mengadaptasi Sistem
Manajemen Mum (SMM) Inrerna~ional Organizarion /or Srondmdizarion (ISO) 9000 menjadi SMM SNl 19-9000-2001 yang memiliki kriteria sebagai berikut : ( I ) kepemirnpinan; (2) rencana strategis; (3) fokus pa&
pelanggan; (4) manajernen pengetahuan. analisis dan pengukuran; (5) fokus pada Sumber Days Manusia (SDM); (6) manajemen proses; dan (7) basil bisnis.
Sebagian besar
standar
mutu tersehut bedaku untuk perusahaan besardan hanya rnqarakat Eropa )fang telah rnengeluarkan standar mum untuk
/or Qualiiy hiamgemenr Small and A4edium Enrerprise (EFQM-SW. Jika suatu UKM ingn dikatakan siap menerapkan manajemen mutu
terpadu, maka U I M tersebut pedu memenuhi sembilan aspek yang dinilai dari EFQM.
Di Indonesia, jumlah UKM meninpkat sangat cepat. M e n w t data
Bin, Pusat Statinik (BPS), 98,8% lebih usaha yang ada di Indonesia
adalah berbentuk U W . Pada tahun 2006, jumlah
UKM mencapai
18.929.636 dengan pertumbuhan 9,5%. Selain in5 U W
akan
menjadirumpuan utama penyerapan tenaga kerja pada masa mendatang, karena
jumlah tenaga kerja yang teriibat di UKM sangat besar. Sebagai gambaran, pada tahun 2006 mencapai lebih dari 85 juta orang aiau %,18% dari total tenaga kerja yang tertibat di UKM. dan pada periode 2005-2006, UKM
telah mampu memberikan lapangan kerja baru bagi 2 2 juta orang. Pada Usaha Besar hanya mampu menyediakan lapangan k e j a baru sebanyak 55,7 ribu saja
Hal
ini membuk?ikan bah\\a U W mempakan tulang punggung penyediaan tenaga kerja di Indonesia, serta sebagai dinamisator dan stabilisator perekonomian LndonesiaPerkembangan LKh4 di Indonesia ditentukan oleh ban)* falnor yang secara garis besar dapat dibedakan menjadi faktor eksternal dan
internal. F&or eksternal ) m g paling dominan adalah kebijakan
pemerinrah, pasokan bahan baku dan kheristik pasar sasaran. Fallor internal ) m g paling dominan adalah kemampuan manajemen organisasi
dan mutu pmduk. Untuk memperbaiki kineja mum produk UKM
diperlukan suatu metode peninpkaian mutu yang sesuai bagi U M , yaitu
) m g mampu mendukung kemampuan manajemen organisasi U h U ,
seMigus mampu memperbaiki kineja mutu pmduknya, )pang pada
akhimya &pat mendukung keunggulan bersaing U I M , baik di pasar
1.2 Rumusan hlasalab
menghasilkan produk berrnutu baik. Keberbasilan UKM dalam memperluas pasar atau j d a b pelanggan adalah dengan m e r t g h a s i h produk sesuai.samh mutu yang telab dimapkan. Mutu bmang dan jasa
yang dihasitkan mentpakao faktor yang sangai mewntukan permintaan
masyakat temadap barang dan jasa yang ditawarkan
Menunrt Heizer (2005). di Warn perkernbangan suatu penrsahaan,
baik UKM maupun perusahaan besar, masalah mutu produk yang
berjangkvtan
akan
ikut menentukan maju atau tidaknya usaba tersebutDalam setiap promosi, produsen
akan
selalu menonjolkan mutu produk yang &asilkan, dan diharapkan konsumen yangakan
wmbeli produktersebut memperoleb kepuasan.
Berdasarkan lnaian di atas, pennuusan masalah yang diajulran untuk
dikaji adalah bogaimuna sehor UKM dcgrm memahmni penringryo muru
produk ( h a n g drm jma), s e m kesiapm mengimplemenfmikan p r i m i p prinsip TQAK Dalam penelitian ini, kajian akan difokuskan pada :
1. Bagaimana pengaruh proses pengelOJ-aan
.
.
mu& tertradap integrasi /internal W W berdasarkan pewrapan prinsipprinsip manajemen mutu ?
2. Bagairnana pengaruh kineja suatu UKM terhadap adaptasi eknemal
berdasarkan penerapan prinsipprinsip manajemen mum?
3. Seberapa besar kesiapan pewrapan manajemen mutu terpadu di UKM ?
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan pelaksanaan penelitian ini dapat dirinci sebagai b e d v t :
1. Meagkaji maruh proses pengelolaan mum tehadap integrasi internal
Urn.
2. Mengetahui dan menganalisa pengaruh kineja terhadap adaptasi eknernal UKh4 berdasarkan siaem rang telah dijalankan.
3. Mengetahui dan menganalisa kesiapan implementasi manajernen mutu
11. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DefmisiMutu
Kata mutu mempunyai definisi yang berbeda-beda mulai dari ) m g konveosional sampai dengan yang strategik. Definisi yang konvensional
b i y a menjelaskan salah satu pengertian muhk %perti mernakaj suatu komoditas dengan en& k o d i bangunan bagus dan tahan lama.
Selain itu ada definisi lain yang menggambakan kesan prima, nomor satu
dan paling baik. Bagaimanapun para manajer yang menghadapi persaingan
b i
yang semakin keras, meningkatlcan perhatian dengan definisi yanglebih strategik, yaitu memenuhi kebutuhan pelanggan.
Konsep mUN mulai dari organisasi rnanufakturing yang mempmduksi produk @arang dan jasa) yang nyaia, urnpan
balik
temadap mutu spesifikasi dari produk, dan mutu yang merefleksikanpehdaan amibut ) m g dapat diukur dari suatu pproduk. Hal ini berarti adanya kesesuaian dengan spesifikasi yang telah ditetapkan sebelurnnya.
Adanya deviasi atau pekdaan dari spesifikasi pedu diperbatikq karena
adanya mutu yang l e b i rendah daripada yang diharapkan. Definisi ini merefleksikan pandangan internal organisasi dalam menyediakan produk. Hanya secara tidak langsung definisi ini m e n u n j h keinginan atau
harapan p e h 3 3 - l .
Dalam era sebelumnya. mandat mutu adalah mengukur variasi
spesifikasi atau karakteristik produk t e r i ~ d a p nandar )ang telah
ditetapkan dan kemudian memberikan tanrangan tejadinya proses
manufakturing dan pelayanan ) m g memberikan sumbangan pada variasi
tersebut ~ u ~ a s ' i n i merupakan t u g s dari kelompok inspeksi, dan biasanya
terdiri dari para ahli teknik prig menjadi departemen tersendiri.
Departemen ini paling sering melapor kepada pimpinan tinggi organisasi
dan hanya secara
tak
langsung bekeja dengan manajer yang langsungI
hakaeristik- h a k i r i s t i k yangasli (True)
I
Dimensi -
Dm&
Mutu--m*
Pelengkap
Garnbar 2. Defnisi mufu (Surono &n Asiah. 2000)
T e d m s e c a r a kuaatitas clan
teknis
Saat ini semua definisi tentang mutu berorientasi pada kepuasan
pelanggan atau hams memenuhi spesifikasi (requiremew) pelanggan sekarang dan masa d a m g . Para ahli mencoba memahami kebunrhan atau
harapan pelanggan dan menuangkan dalam 6 (enam) dimensi m a yaitu mutu produk, bia).a, penyampaian prod& (deliwqg, keselamatan (sdery)
bagi peke j a dan pelanggan, moral peke j a dan lingkungan (emironmew).
2 2 Konsep
TQM
Salah satu'pendekatan yang d i g u m b n dalam menghasilkan produk
yang bermutu adalah Toral pU0lir)r A-famgemenr (TQM). Dalam
menerapkan TQM terdapat lima komponen utama, yang dapat dijelaskan
-ai berikut : (a) sistem manajemen, yakni pemahaman temadap
konsep dan falsafah TQM;
0)
mentalitas dasar, )dmi penyesuaian setiap unsur manajemen ) m g ada dalam organisasi untuk mengubah kebiasaanGugus Kendali Mutu (GKM), mempakan sarana untuk menampung
mekanisme pelaksanaan kendali mutu ) m g berfungsi untuk memecahkan
masalah teknis; (d) langkah pemecahan &ah dalam upaya peningkaian
mutu; dan (e) alar kendali mutu unruk menganalisis fakta masalah ) m g
dijadikan dasar untuk penyelesaian m s l a h .
TQM adalah suatu konsep ) m g berfokus pada perbaikan produk
secara terus-menerus dan berkesinambungan dengan melibatkan seluruh tingkat manajemen dalam oqanisasi agar produk yang dihasilkan dapat bersaing dengan produk lain di pasar (Heizer, 2005). TQM adalah
p e n d e h yang bemrientasi pada pelanggan
dan
memperkenalkanpenbhan manajernen ) m g sistematik, serta perbakm yang terus- menerus tehdap proses, p d u k dan pelayanan s u m organisasi (Barkley dan Saylor, 1991).
-.TQM juga &pat dianikan sebagai perpaduan semua fungsi organisasi
) m g dibangun berdasarkan konsep mum, ream work pdukrivitas dan
pengertian sem kepuasan pelanggan (Ishikawa, 1990). Pada Gambar 3 dipertihatkan babma proses TQM bermula dari pelanggan dan berakhir pada peianggan. Proses TQM memiliki masukan spesifik, seperti
kein- kebutuhan dan harapan pelanggm, serta melakukan
rransformasi masukan dalam orgnisasi untuk mempduksi barang dan
jasa yang pada gi1irannj.a dapar memberikan kepuasan kepada pelanggan
(keluaran).
Keinginan,
[image:20.518.55.455.312.773.2]Kebutuhan dan Kepuasan pelanggan
Gambar 3. Proses
TQM
(Barkley don Saylor. 1991)Qmlify Connol (QC) secara staiistik merupakan proses kontrol dalam
manajemen mutu ).ang menggunakan alat statistik secara luas. QC
keputusan didasarkan pada data Kejelasan parameter yang diperiukan
dalam meogukw kineja akan membantu secam sistematik, sehingga
secara tenn-mawnn terjadi peningkaian pada semua produk, pelayanan
dan proses yang dihasilkan.
Dalam sejarah perkembangan mutu, QC telah dimulai pada abad
XX
yang disebut inspeksi, dan dikenal sew "bad apple theory fiom
Benuick". Pemerikiaan menekankan pada produk ( S w n o dan Asiah,
2000). Caranya seperti melakukan pernisahan buah ape1 yang
baik
dan) m g b u d Cara ini belum menggunakan alat statistik seperti yang telah dikenal saai ini. Prinsip mutu pada saat itu
adalah
"menyelamarkan produk yang baik di antan yang b u d berdasarkan pendapat dengan caramemisahkao dan melakukan p e h a h a " Kegiatan t-but dapat d h t a k m produktif, tetapi tidak ekowmis.
Menurut S w w dan Asiah (2000), perkembangan QC yang terjadi di
Amerika dengan tokoh Taylor dan Sheu4m-t dikenal sebagai perintis
pendekatan QC. Taylor mampu mempxiihaikan peningkatan ekowmi tidak hanya karena aplikasi model dan tenaga kerja, tetapi juga karena
a p l i i i pengetahuan untuk meningkatkan mum. Di samping itu, para ahli siarinik mengakui kontribusi Shewvhar~ sangat penting dalam upaya
meningkatkan mum komoditas mmufacruring. Shewhart melaporkan
adanya variasi-variasi dalam setiap facer manufacturing, tetapi variasi-
l r i a s i tersebut dapat dipahami melalui aplikasi alat statist& sedehana,
seperti penarikan wntoh, nilai tengah dan simpangan bal,'~. Pada periode \~aktu tersebut perusaham-perusahaan mulai mengaplikasikan alaf siatistik
sederhana. Prinsip mutu pada saat itu adalah mengwangi biaya kegagalan,
seria melakukan kontrol
secam
fungsional dan aplikasi statistik dasar. Pada periode kedua tokoh di atas, berkembang kelompok pemeriksamum (rhe group of inrpecrors) yang biasan)% terdiri d a i ahli tehnik.
Kelompok ini sering dipisahkan menjadi divisi sendiri, ) m g oleh Juran
dikritik sebagai pemecah ( d i m e 4 tanggungjawwb mutu dalam organisasi.
QC
tidak hanya pada ourpul, tetapi d i u l a i pula pada proses. Sampaibentuk-bentuk upaya j a g dapai disamakan dengan upajra peningkatan mutu sepeni yang dikenal di Amerika Wakiu iiu dunia mempun)ai kesan
bunk terhadap prod& b u m Jepang,
sem
d i a n e a p sebagai barangtiruan dao tidak iahan lama. Penjajahan Jepang pada
P D
11, antara lain ingin memperluas pasar secara paha.Jepang sebagai negara yang kalah perang pada
P D
11 dan mengalami kerusakan ekonomi paling parah selain Jerman, sangat membuiuhkanbantuan segera agar dapar menghasilkan kernbali komodiias ekspor untuk memperbaiki keTusakan e k o n o m i n ) ~ Bantuan tenaga ahli diui Amerika, yakni Deming dan Juran diterima dengan baik oleh Jepang.
Deming,
Jurandan bangsa Jepang sendiri mempunyai andil besar dalam mempexkenalkan dan mewrapkan pualify Assurance (QA). Deming diundang &tang ke Jepang pada tahun 1947 untuk membantu sensus penduduk tahun 195 1,
dan pada rahun 1950 untuk memberi ceramah mutu pada anggora
Persatuan
Ilmia\\an dan Ahli Tehnik di berbagai iempat di Jepang.Derning menyampaikan konsep dan prinsipnpa yang disebut T u j u h pyakit-pen).akii ) m g memaiikan dan 14 butir prinsip manajemen
mutun.
Tujuh elemen kritis dalam TQM yang dimaksud adalah (1)
kepemimpinan dan komitrnen, (2) keierlibatan pekerja. (3) perencanam
yang baik, (4) strategj implemeniasi, (5) pengukuran dan evaluasi, (6) pengendalian dan perbaikan, serta (7) mencapai dan mempertahankan
standar kesempumaan. Selain i t y 14 butir dalam pelaksanaan TQM yang
disampaikan Deming adalah (I) merumuskan dan mengurnumkan kepada kar).a\van maksud dan tujuan, (2) mempelajari filosofi b a ~ , (3)
memahami tujuan inspeksi. (4) mengakhiri praktek bisnis yang
menggunakan penghargaan bedasadan an& dan uang. (5) memperbaiki
secara kontinu sisiem produksi dan pelayanan. (6) memberda)& pendidikan dan pelatihan (diklat), (7) melembagakan kepem~mpinan, (8) menciptakan kepercayaan, (9) mengoptimalkan iujuan perusahaan dan tim,
(14) melaksanakan tindakan untuk mencapai tujuan. D e w mencoba
memisahkan penyebab yang umurn dan
khusus
yang memberi konmbusikqrada variasi-variasi dalam mutu produk dan m e n g d o k a s i i dengan
tepat kegiaian-kegiasan peningkatan mutu antam tingkat manajer dan
pekerja Dalam ha1 ini, Demiog menekankan penggunaan QA secara
staristik yang mampu meodiagnosa dan menyelesaikan masalah-masalah
yang dihrtdapi.
Juran mengunjungi J e p n g pada tahun 1950
dan
mampu membantu menyesuaikan konsep dan d a t mutu, t e r u t a t ~ yang dirancang di pabrik-pabrik'yang menjadi dasar proses manajemen. Juran bertLasil memberi
nilai kuantitas yang berkaitan dengan manfaat melakukan peningkam
mutu. Oleb karena itu, sejak awal tahun 1950-an Jepang telah mewrapkan alat-dat dan prinsip-priosip mutu, di tahun 1 W a n telah menerapkan QA,
S,
dan sejak tahun 1970-an telah menerapkan TQM. Hasil d a i penerapan behagai sistem mutu a b u t telah membawa Jepang menjadi negara
i n d h maju yang mnniliki pausahaao-perusahaan
tingkat
dtmia paling banyak di antara negara-negara maju lainnya, teruiarna dalam industriotomotif,
TV,
peralatan sterw, dan kalkulatar.Jepang yang telah melakukan QA sejak tahun 1960-an menerapkan primip-prinsip b e r m yaitu mengurangi biaya QC, QC secara silang audit
secara
internal, dan melakukan kontrol proses secara statistik.Kontrol tidak saja dilakukan
secara
fungsional, tetapisecara
silang.Menunn Surono dan Asiah (2000) adanya sistem audit mutu dapat rnemberikan gambaran secara men)~eluruh dan sedini mu&& untuk dilakukan pencegahao atau perbaikan. Tiigkat pengukuran dilakukan pada
proses, ourpul dan oulcome (dampak). Manajemen mutu dilakukan pada
2 3 Prinsip EFQM Erccllence m d r l
EFQM-SME mentpakan suatu kern& kerja yang berdasarkan pada sembilan kriteria Lima di antaranya merupakan kategori "proses" dan
empat berikum)a mempakan karegori "hasil" (European Qualify A~t.ard
1999). Kategori "proses" memiliki beberapa kriteria ) m g perlu dicapai
oleh suatu organisasi yang terdiri dari :
1. Leadership, ).aim perilaku pemimpin untuk mendorong irnplemeniasi
TQM.
2. Srrafegic and Planning, yaitu perurnusan dan pengembangan kebijakan,
serta tindakan drategik organisasi ke dalam perencanaan bisnimya.
3. People Managemem, yaitu sistem manajemen nrmber daya organisasi
dalam ran& memberdayah potensi karya\\anoya.
4. Resources, yaitu sistern manajemen organisasi untuk mengaiur pen&)- sumber da)a ) m g dimiliki secara efektif dan efisien.
5.
Qualify Sjsrem and Processes, ).aitu sistem dan proses manajemenorganisasi dalam memproduksi dan memberikan p e l a ) ~ kepada
pelanggan guna menciptalran nilai tambah.
Kategori "hasil' diakibarkan oleh "proses", ) m g mempertimbangkan
banyak krireria, meliputi :
1. Customer Sotisfocrion, yaim kinerja yang dicapai organisasi dalam
memuaskan konsumenn)~a
2. People Safis$acrion, yaitu kineja ) m g dicapai organisasi dalam
memuaskan kar).awann)*a.
3. lmpacr on Sociery, ).aim kineja yang dicapai organisasi dalam memuaskan harapan dan kebutuhan lingkungan sekitar.
4. Bclriness Resulr: yaitu kineja yang dicapai organisasi dalam
perencanaan tujuan bisnisnya.
Saat ini hanya Eropa yang mengeluarkan prinsip mum untuk Usaha Kecil Menengah
( U r n )
yang bertujuan meningkaikan kinerja UKh4 agardapat bertahan (sunlive) dan sernakin membaik. EFQM
pelanggan, karyauan dan maqwakat sekitar yang dicapai melalui proses
kebmamaan dan penggunaan sumber clap yang efektif dan efisien
2,4 Tujuan dan Manfaat TQM
Tujuan utama TQM adalah melakukan reorientasi sistem rnanajanen,
perilaku staf, fokus organisasi dan proses-proses pengadam pelayanan
agar lembaga penyedia pelayanan dapat berproduksi lebih baik, melakukan pe1ap-m yang lebih efektif dan memenuhi kebutuhan, keinginan
dan
keperluan pelanggan Dalam jangka panjang, manfaat utama p e w ~ a p a n
TQM pada sektor publik adalah untuk rnempeztdi pelayaoan, sexta
mengurangi biaya dan kepuasan pelanggan. P e h h n progresif dalam sistem manajemen dan mutu pelayanan akan menghasilkan peningkatan
kepuasan pelanggan. Manfaat lain yang tidak Mah pentingnya adalah peningkatan k d i a n , semangat dan rasa percaya diri di kalangan staf, p e a t d a n hubungan antara pemerintah dan masyarakat, peningkaran hansparansi dan akuntabilitas pemerintah, serta penh&&m produktifitas
dan efisiensi pelayanan.
2 5 Hambatan dan Kendala dalam Menjalankan TQM
Dalam menjalankan TQM sering ditemukan beberapa hambatan dan kendala, sehingga target d a i proses )rang diharapkan
tidak
tercapai. Beberapa hambaian dan kendala )mg dihadapi menurut Stamatis (1996) dapat dijelaskan sebagai berikut :1.Organisasiyangkaku
Pengalaman global menunjukkan bahwa organisasi di sehqor
svasta maupun organisasi di sektor publik sangat sulit diubah. Hal tersebut berkaiian dengan faktor-faker yang membentuk budaya
. .
organisasi, yaitu s t m h r kehruasaan, sistem
amnrrustrasi,
proses kerja, kepemimpinan, pre-disposisi pegawai dan praktek-prahik manajemen. Sebagai contoh, biikrasi pemerintah Lndonesia sangat lambat dalammelakukan hansformasi diri dari struktur topdown menuju sistem
otonorni daerah rnemberi kerangka ham mengenai cara penyediaan dan
pembiayaan pelayanan pemerintah. Walaupun
TQM
berpotensimeaanggulangi M-id yang
W
r n e n m b a lW
~elay-yang lebii berorientasi kepada pelanggan dan padsipatif, namun perlu
disadari
bahsa perubaban subnaosial yang ingin dicapai akanmemakan uaktu lama untuk mewujudkannya.
2. Disfungsi sistem organisasi
organisasi seringkali rnemiliki misi
ganda, bahkan kadang
htmpang tindih. Hanya sedikit lembaga pemerintah yang memiliki akuniabilitas di mata maqmahf dan jarang sekali
ada
s a h i bagi lanbaga yang d i k i kineja buruk, serta hampir tidakada
persaingan iangsung. K& ini sangat berbeda dengan yang tajadi pada &tor swasta yang bajalan dengan sistem yang
-
lebih fungsional,seperti
ekonomi pasar, dan rnemiliki nilai yang lebih jelas dan akuntabeldi
mata pelanggannya3. Pengambii kepurusan yang tradisional dan sentralistik
Meskipun pemerintah rnulai mene~apkan desentralisasi, namun pada pemerintah tingkat KoramadyalKabuplen mash tetap
ada
kecendenmgan bertindak dengan gaya ropdown Sebagai contoh, di
Balai Penyuluhan Pertanian Kabupaten Bolaang Mongondow, petugas lapangan telah bekerja keras untuk menyediakan pelayanan yang lebih berorientasi kepada pelanggan melalui kerjasama dengan petani untuk mengidentifhsi prioritamp Usaha ini memicu lahirnya program
kredit baru yang sangat berbasil. Program ini telab diadopsi oleb pemerintah daerah yang kini akan membangun ribuan kelornpok tani dalam periode enam bulan dengan m e teknik partisipatif. Pendekatan semacam ini mempakan penerapan dari prinsip dasar konsultasi dengan pihak terkait dan kepuasan pelanggan yang sangat
esensial dalam TQM. Penolakan sinemik
untuk
perubahanini
disebabkan oleh praktek perencanaan program sang bersifat ropdmvn
dan sentralistik. Umumnya pemerintah &&at KotamadyalKabupaten
pemerintahan yang lebih ti&. Untuk mengubah pdekafan
mekanistik dalam perencanaan dan pelaksanaan program
ini
dibutuhkan waktucukuplama4. Strukhu we-g yang sangat hie-rarkis
Di Indonesia, karakterisasi sektor publik dilakukan secara
tradisional berdasarkan nratifikasi status, yaitu manager senior
memegang Wewenang yang sangat besar. Shuktlrr
ini
b diubahseam
radikal, jika ingin mengadopsi p e n d e b TQM.Di
maslalu,
setiap staf diberi tugas, t a q p n g i a w a b dan diharapkan menjalankannya den& keterganningan tertentu k& orang lain. Untuk beralih dari keadaan yang sangai
struktural
menuju ke - 1yang
l e b i fleksibel dan tidak tertalu hirarkis dapat menjadi bumerang. Tantanganbagi para manager adalah upaya menciptakan lingkungan dengan
tingkat wewenang minimal yang dapat diperlebar.
5. Lemahnya komitmen para manager
Tanggapan awal terhadap TQM cukup positif, namun sering kali hanya dalam bentuk dukungan verbal sernata Masalah mulai muncul, k e d a diperlukan dukungan aktif dari para
manager
untuk menciptakao atmosfir kondusif, yang memberikan kesempam kepada para stafuntuk melaJcvkan eksperimen dan mempelajari pendekatan
baru
dengantanpa takmt disalahkan ketika terjadi tekanan untuk melaksanalran proyek pesanan (ropdown). Keadaan ini dapat menyempitkao ruang lingkup TQM dan menyebabkan tidak dapat bejalan dalarn jangka
panjang. Dalam m d i banding pmgiam TQM pada kantor-kantor dinas pemerintahan, diketahui bahwa tipe kepemimpinan sangat inmumental
dalam menanggulangi masalah tersebut. Jika pihak rnanajemen hmya memberikan dukungan verbal, maka stafakan merespon prinsipprimip
2.6 Definisi UKiM
UKM didelinisikan dengan berbagai cara yang berbeda, tergantung
negaranya dan aspek-aspek laimya, seperli spesifikasi teknologi. Oleh
karena itu perlu dilakukan tinjauan khusus temadap defi~sidefinisi tersebut agar diperoleh pengenian yang sesuai tentang UKM. Ekrbagai definisi rnengenai ULU dapai dijelaskan s e w beriht :
1. Di Indonesia terdapat berhagai definisi ) m g berbeda rnengenai UKM
sesuai kepentingan lernbaga yang rnernberi definisi.
a Menurut Bin, Pusat Statistik (BPS), UKM adalah perusahaan atau
industri dengan jumlah karyawvan anma 5- 19 orang.
b. Menurut
Bank
Indonesia (BI), UKM adalah perusahaan atau industri dengan kamkterinik: (1) Modalnya Lnrrang dari Rp. 20 juta, dan (2) untuk sam putaran dari usahanya h a n p rnemburuhkan dana paling banyak Rp. 5 jutac. Menurut Departernen Koperasi dan Usaha Kecil Menengab, UKM
adalah kegiaian ekonomi mkyai berskala kecil dan bersifat tradisional, dengan hasil penjualan tahunan paling ban)& Rp. 100 jura atau keka)wn benih anma Rp. 50 juta - Rp. 200 juta, tidak
termasuk tanah dan bangunan ternpat usaha
2. Di negara lain terdapat berbagai definisi yang berbeda rnengenai UKM sesuai karakteristik masing-masing negara.
a. Di Arnerika, definisi UKM adalah indusui yang tidak dorninan di
sektornpa, dan rnernpunyai jumlah kar).awwm kurang dari 500 orang. b. Di Empa. biteria UKM adalah jumlah karyawan 10 - 40 orang, j i b
kurang dari 10 orang d i k a t e g o h usaha rumah tangga.
2.7 Kekuatan dan Kelemahan UKM
Pengkajian permasalahan dan keterbatasan UKM telah rnenyebabkan rnunculnya pendapat-pendapat baru tentang UKM. Pendapat-pendapat
tersebut umurnnya berusaha rnenelusuri potensi kekuatan UKM
Karakteristik yang melekat pada UKM dapat merupakan kelebihan
aiau kekuatan yang justru menjadi penghambai perkernbangannya (g~owth
wnstraitu). Kombinasi dari kekuaian dan kelemahan serta interaksi
keduanya dengan sihlasi eksternal akan menentukan prospek perkembangan LJKM (Tabel I). Menurut Tambunan (2002), kombinasi
aniara kekuatan dan kelernahan tersebut sangat m m t u k a n krmampuan
UKM dalam menghadapi tantangan-tantangan yang ada. Tantangan- tantangan yang dihadapi UKM saat
ini
dan masa yangakan
datang, terutama dalam aspek-aspek perkembangan teknologi yang pesat dan [image:29.524.58.461.264.746.2]~ y a n g s e m a k i n b e b a s .
Tabel 1. Analisis
kekuatan
clan kelemahan UKM- ~p
• M- mber-armber
karmgm infomral p g mudah
dipaokh
Margandaikan bahan M u lokal
(tcrgarmmgjenis pmduk
d i i )
Mcta)ani segmrn pasar bauah
)ang ii.nggi paminraannp @mporsi dari popubsi paling b-0
I I I I
Sumber : Tambunan, 2002.
Perkembangan teknologi yang pesat dapat mempengaruhi ekonomi dunia usaha dari dua sisi, yakni sisi penauaran dan 'permintaan. Dari sisi
metode arau pola produksi. komposisi dan jenis inpul material, serta
bentuk dan rnutu produk sang dibuat. Dari sisi perminman perubahan
teknologi memburu pola permintaan berbeda ) m g pada aual periode setelah pembahan tersebut lebii banyak berasal dari pauaham indusbi. Dari permLntaan masyarakat, setelah diperkenalkan dengan produk-produk
baru sang mengandung teknologi baru, maka permintaan konsumen di
pasar juga akan bembah. Hal ini berkaitan dengan kernampuan benahan
(swvivd cnpabilig) dari U W yang sangai tergantung dari tingkat
fleksibilitasnya dalam melakukan penyesuaian-penyesuaian di segala bidang yang berkaitan dengan perubahan teknologi. Oleh karena itu
penguaian SDM sangat peniing.
Persaingan )ang semakin bebas ditunjukkan oleh penerapan sistem
pasar bebas dengan pola persaingan ) m g b e a h k dan intensifitasnya yang lebih tinggi, ditambah lagi dengan pembahan teknologi sang beriangsung
terus dalam laju yang semakin cepat dan pembahan selera masyadat,
tenrtama akibat pendapatan m a s p a k i t yang terus meningkat, rnaka setiap pengusaha kecil dan menengah ditantang untuk dapat menghadapi dan
menyesuaikan usahanya temadap semua perubahan ) m g terjadi.
Kerjasama antara perusahaan besar dengan UKM sering Mi mengalami
hambatan. karena berbagai tantangan tersebut, terutarna dalam M yang berkaitan dengan persyaratan mutu dari perusahaaan besar yang sering kali
tidak dapat dipenuhi oleh U r n .
2.8 Jenis Industri dan Pasar yang Sesuai bagi UIGM
Berdasarkan hasil penelitian di Amerika ) m g dikutip oleh Jumhur
(2001) d i s e b u h bahwa U U 4 dapat sukses apabila produ!! yang dihasilkan mencakup sektor-sektor yang disukai bagi
U W .
Daripenelitian tersebut diperoleh kesimpulan mengenai adanla delapan
kelompok UU4 dorninan jang dapat dikaregorikan ke dalam tiga
1. UKM yang d i moleh lokasi
a UKM yang memperoleb bahan baku secara menyebar (dirpered),
seperti
mentega, keju dan susu bubuk, pada umumnya melakukm proses yang ditandai dengan pengurangan berat dao pernbuatan dimensi menjadi kecil, sehingga biaya pengiriman prod& dapatditekan lebih murah dibandingkan dengan biaya angkut bahan
baku.
b. Produk hanya mempun).ai pasar lokal terbatas dan biaya mnspor
relatif
tinggi. Sebagai
contoh, es krim, kasur dan baru bataProses
yang dilakukan ditandai dengan produk besar (bulky), berat, sulit di'pegang dan mudah rusak, k o m b i dari sumber yang terpisah,
biaya pemindahan produk jadi lebiih
tlnggi
dari biaya pemindahan bahan haha, lokasi perlu dekai dengan pasar dan proses produksi memakan biaya yang cukup b, tetapi terdiri dari opaasi pencampuran s e d e h atau proses sederbna lainnya yang hanyawmberikan keuntungan relatif kecil untuk perusahaan besar.
c. Pada UKM jasa,
seperti
percetakan, pelapisan logam(electroplating), dan penge jaan panas logam, proses yang dilakukan
. .
biasanya ditandai dengan memenuhi pennintaan yang baMnaY
akibat pesanan yang bersifat individual, mernpunyai kontak langsmg yang erat dengan klien. memdukan keterampilan khusus, sehingga biaya tenaga kerja menjadi lebih besar, lokasi pemdaan periu dekai
dengan lokasi klien, dan tidak m k untuk industri perusaham besar
akibat jumlah klien t h t a s . 2. UKM yang dipengaruhi oleh proses
a hoses manufaktur yang dapat dipisahkan
Produk menuntut adanya operasi pengerjaan rang dapat dipisah,
sepeni produk ) m g dikerjakan dengan mesin perkakas. Sebagai
contoh, mur, baut dan piston. Proses biasanla ditandai oleh tuntutan
adanya spesialisasi keahlian yang hggi dan pembagian tugas dalam
melaksanakan proses, memerlukan alat-alat
khusus
dan alat bantu dalam melaksanakan proses operasi, adanya integrasi maupunpabrik dan lokasi perusahaan dekat dengan konsumen agar
memudahkan komunikasi untuk pesanarrpesanan khusus.
b. Contoh UKM rraj atau UKM yang memerlukan presisi, seperti baju dan perhiasan (intan/batu-batuan). Proses produksi biasanya dirandai
dengan lebih ban* pekejaan menggunakan tangan dan dengan
tingkat keierampilan tinggi, biaya transportasi rendah dibandingkan dengan harga produk, &pat memilih lokasi di pusat-pusat distribusi dengan tanpa
hams
mendekati subex-sumber bahan baku atau kousumen, letapi untuk j e ~ s produk yang ~\ain)'ZI lebii rendah (&perti usaha kap lampu dan bunga plastik) dengan transpor produk relarif tinggi lebii baik memilih lokasi yang lebih dekat dengan kousumen.c. Assembling sederhana, seperti proses pencampuran (miringl dan proses Jnishing. Sebagai contoh, pabrik lem, penjilidan buku dan pabrik tinta cetak. Proses biasanya ditandai dengan adanya operasi I i s i i yang dijalankan rela~if sederhana, sehingga pabrik berukuran
kecil, proses tidak nunii dan jumlahny tidal banyak, serta
memerlukan meshmesin peralaian sederbm yang tidak menuntut skala ekonomi tinggi.
3. UKM yang dipengaruhi pasar
a Program beragam (diflerenjiajed) yang masing-masing mempun).ai skala ekonomis lebih rend& seperti pakaian jadi, tas dan dompet.
Proses biasanya ditandai dengan dibuatnya dalam jumlah besar ieiapi tidak dalam \vaktu lama, akibai adanya keragaman produk )ang
selalu berubah. Keragaman produk mendorong produ!! yang
-
berorientasi pada proses assembling ) m g tidak menuntut perdatanmahal yang &pat mengakibatkan naiknya skala ekonomi. Biaya
.
bahan merupakan unsur yang rela*if t i n e persentasenpa dibandingkan b i a p pembuaian dan tidak menuntut.peralatan mahal.
b. UKM rang melayani pasar b e n h r a n kecil
pernasukan pendapatan yang kecil, sehingga tidak menguntungkan
bagi usaha dengan investasi besar.
2.9 Permasalahan UKM
Perkerntangan UKM di Indonesia tidak teriepas dari bdagai macam permasalahan. T i t intensitas dan sifat dari m a s a l a h - d a h
tersebut dapat beheda, tidak haqa menurn jenis produk atsu pasar yang
dilayani, terapi juga berbeda antar wilayah, antar senha, antar sektor, subsektor atau jenis kegiatan dan antar unit usaha dalam kegiatan atau sektor yang sama k u m ~ ~ ~ demikian, ada beberapa d a b yang m u m dihadapi oleh pengusaha kecil dan menengah (Tambunan, 2002), seperti
keterbatasan modal kerja atau modal investasi, kesulitan mendapatk;m bahan
baku
dengan mutu baik dan harga yang terjangkau, ket-tekwlogi, SDM dengan mutu yang baik terutama manajemen dan teknisi produksi, informasi mengenai pasar, dan kesulitan dalam pemasaran
temtama d h i b u s i .
I. Kesulitan pernasann
Salah sam aspek yang terkait dengan masalah pernasalan yang m u m dihadapi oleh
U W
addah tekanan-tekanan persaingan, baikdi
pasar domestik dari produk-produk serupa b u a m usaha besar dan produk impor, maupun di pasar ekspor. Kesulitan &ah pemasaran
) m g
bertambah
serius dapat terjadi pada negara-negara yangmengalami krisis keuangan seperti Indonesia, Filipina dan Korea Selatan karena sebagai salah satu efek dari krisis tersebut, a!ses ke kredit bank menjadi s u l i ~ Akibatnya dapat diperkirakan
b a h w
banyakUIVvl tidak memiliki sumber &).a produksi yang cukup untuk paling
tidak mempertahankan volume produksi dan mem- mum dari produk-produkn)~ dan hal ini berarti send& sulit untuk meningkaikan
bahkan
mempertahankan tingkat daya saing UKMdi
pasar dome&2. Keterhaiasan finansial
UKM di Indonesia menghadapi dua masalah utama dalam aspek
finansial. Pertama. mobilisasi modal a t 4 ( s f m up cclpifal) dan akses
ke modal kerja
sem
finansial jangka panjang. Modal yang dimiliki oleh pengusaha kecil sering kali tidak mencukupi untuk kegiatan produksin)~ terutama untuk investasi (perluasan kapasitas produksiatau penggantian mesin-mesin tua), sdaupun pada umumnya modal awal bersumber dari modal
sendii
atausurnber-waber
informal. Banyaknya W i t perbankao saat ini tidak menjamin pemenuhankeburuhan finansii UKU Sumber-surnber pendanaan dari sektor informal mash tetap dominan dalam pembiayaao UKM.
Hal
ini disebabkan oleh sejumlah alasan, di a n m y a adalah lokasibank
terialu jauh bagi pengusaha yang tinggal di daerah yang relaiif /terisolasi, persyaratan terlalu berat, dan kurang informasi mengenai
skim-skim perkreditan sang ada dan prosedumya
3. Keterbaiasan SDM
Ketehiasan SDM mmrpakan salah satu kendala serius bagi
banyak U W di Indonesia, terutama dalam aspek-aspek
entrepreneurship. manajemen, teknik produksi, pengembangan
prod* engineering design. qualir), connol. organisasi bisnis, akuntansi, dam processing serta riset dan teknik pemasaran. Sernua keahlian ini sangat dibutuhkan u n h k mempertahankan danlaiau
memperbaiki mutu prod& mmingkalkan efisiensi dan produ!?ivitas
dalam produksi, dan memperluas pangsa pasar dan menembus pasar
tau.
4. Masalahbahan baku
Keterbatasan bahan baku dan inpur-inpur laimya juga sering
menjadi salah SaN kendda serius bagi pemmbuhan dan kelanpungan
produksi bagi banyak
UKM
di Indonesia, terutama selama rnasa kritis, banyak senna-sentra UKM di sejumlah subsektor industri manufd-tur,mendapatkan bahan baku
arau
inpuf lainnya karena harganya dalam rupiah mahal akibat depresiasi nilai tukar rupiahterhadap
dollar AS.5.
Ketabatasan teknologiBerbeda dengan negara-wgara maju,
UKM
di Indonesiaumurnnya masih menggunakan teknologi lama (tradisional) dalam
bentuk mesin-mesin tua (alat-alai produksi yang sifahya manual).
Keterbelakangan teknologi ini tidak hanya menyebabkan rendahnya
total faktor produktivitas dan efisiensi di dalam proses produksi, tetapi
juga rendahnya mutu produk yang dibuat Keterbaiasan teknologi
di
6
disebabkai oleh banyak faktor, di antaranya k e m h a s a o modalinvestasi untdc membeli mesin-main baru guna menyempumakan proses produksi, k e t e r b a m infonnasi mengenai perkembangan
teknologi (main-mesin dim alat-alat produksi baru), serta ket-
3.1 Kerangka Berpikir Penelitian
Kerangka b + i penelitian diarahkan untuk rnendapatkan konsep konsep penelitian yang berkaitan dengan pennasalahan yang ah, sehingga dapai d i j a d i i sebagai landasan dalam setiap
tahapan
penelitian Selanjutnya akan didapatkan umpan balik mengenai kekuatan dan kelernahan, serta peubbpeubah late0 yang perlu diperbaiki di Usaha Kecil Memugah (UKM) yang meajadi obyek penelitian.Leadership Business Results Strategy and P l m i n g
People Management Resources
Quality S w e m and Processes
1
1
-
[image:36.527.36.476.292.709.2]TQM di UKM
Selanjurnya penelitian dilaksanakan dengan diagram alur berpikir
)ang sinematis, jelas dan logis dalam rangka mencapai tujuan penelitian )ang telah disusun. Pada Gambar 5 dapaf disimak
tahapan
proses penelitian ) m g dilakukan.Lam Belakang dan Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
-
i
Model Penelitian1
Perancangan1
Penentuan T e h k
-
Penentuan ContohKuesioner Pengolahan Data Penelitian
I
I
I
Penyebaran Kuesioner, Wa\\ancara dan
Pengainam
I
analisis data
[image:37.514.64.454.136.655.2]I
Kesimpdan dan SaranI
Gambar 5. Tohopon proses penelirian
32 Pengumpolan Data
Data )ang dikumpulkan pada penelitian ini meliputi data primer dan
sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamam tangsung di lapangan
sekunder diperoleh melalui Laporan-laporan manajemen penrsahaan yang
Mubungan dengan kebutuhm pewlitian. Selain itu, data penunjang d i p l e h melalui penmian informasi dari perpustakaan dan inkmet
Data
yang dibutuhkan dalam penelitian ini meliputi.data
yangmenggambarkan penilaian anggota UKM tehadap peubah-peubab laten. Data penpektif
ini
memenuhi syamt., bila setiap item pertanyaan terjawab dan hanya memiliki satu jawaban untuk setiap pertanyaan.Pada penelitian
ini
digunakan kuesioner sebagai insbumenpenelitian. Kwsioner menrpakan serangkaian pernyataan yang dkmm
secara
sinematis dan mmcakup seluruh aspek pertanyaan penelitian. Kuesioner disebarkan langnmg kepada responden untuk diisi dan dijawabsesuai dengan maksud dan tujuan. setiap butir item, dalam rangka rnendapaikan data penepsi responden Hasil kuesioner a h menjadi pedoman dalam rangka memperoleh masukan yang obyektif. Pengukuran t e d d a p peubah-peubah laten dilakukan dengan menggunakan s M a
Liken. yang nantinya dikonveni ke dalam butir skala intend (1-5),
s e h g g a dapat dianalisis
secara
statistik.3 3 Pengolahan dan Analisis Data
Hasil pengolahan data L ~ a n t i ~ f digunakan unruk mempelajari
hubungan maupun pengaruh peubah-peubah 1-g diukur. Pengolahan data
meliputi uji validitas, uji reliabilitas dan analisis r e p s i linear berganda,
seria analisis data b e ~ p a pengujian hipotesis dan penyajian data. 3.3.1 Uji Validitas
Setelah kuesioner terbentuk, maka langkah awal yang dilakukan adalah menguji validitas kuesioner. Uji validitas dilakukan dengan
menggunakan teknik korelasi Producr Momem Pemson Uji validitas
ini
digunakan untuk menghirung nilai korelasi (r) antara data pada masing-
masing pertanyaan dengan skor total. Validitas mengukur sejauhmana alat
3.3.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas atau keandalan mempakan petunjuk ) m g penting
tentang mutu suatu penelitian. Reliabilitas menunjukkan kemantapan,
keiepaian dan homogenitas suatu alat ukur. Inmumen penelitian diuji
keandalannya dengan mengpunakan koefisien Alpha Cronboch yang
mempunyai nilai dari 0-1. Angka koefisien yang mendekati I
menunjukkan inshumen sernakin handal dan sebaliknya Alpha Cronboch menggambarkan seberapa besar korelasi yang dapat diharapkan antam saru
peubah manifes dengan sejumlah peubah manifes l a i ~ y a dalam mengukur
tujuan yang s a w Nilai tersebut memggambarkan korelasi antam ailai
ohservasi (observed score) dengan nilai sebenarnya (true score).
3.3.3 Analisis Regesi Linear Berganda
Analisis regresi digunakan untuk melihat bagaimana variasi
peubah dari beberapa peubah bebas mempengaruhi peubah tidak bebas dalam suatu fenomena yang kompleks. Analisis regresi dapat dibedakan
menjadi regresi s e d e h dan regresi berganda Jika parameter dari suatu hubungan fungsional antara saiu peubah tidak bebas dengan lebih dari satu
peubah bebas rnaka jang digunakan adalah regresi berg& Analisis regresi berganda menjelaskan s e w jauh suatu peubah mempengaruhi
peubah 1aimj.a Untuk mempermudah dan membantu perhilungan,
digunakan komputer dengan program SPSS Ver 15.0 Data jang ada,
diolah dan disajikan dalam bentuk tabel dan gambar untuk mempermudah pembacaan dan selanju1n)ra diberi pemaknaan. Penelitian ini menggunakan
dua peubah terikai b e d a s r h k i l penelitian terdahulu. meliputi : (I)
adaptasi eknemal. yaitu keadaan organisasi )<mg lebih fleksibel untuk
men).esuaikan din dengan lingkungannya yang dicapai dengan cara
mengamhkan anggota organisasi untuk bekerja memenuhi keburuhan
lingkungan bisnis dan mengembangkan kapabilitas dalam ran&
menghadapi tantangan bimis global; (2) integrasi internal, ).aim keadaan organisasi yang lebih efektif dan efisien yang dicapai meldui usaha
kinerja yang melebihi harapan. Model regresi linear berganda dapat dilihat
Y2
: adaptasi eksternala
,
konstantab~ : koefisien regresi peubah
XI
b
: koefisien iegresi peubahX2
b
: koefisien regresi peubahX3
b
:koefisienregresipeubahx,&
:koefisienregresipeubahXs bg : koefisien regresi peubahXs
b
: koefisien regresi peubahXI
ba
: koefisienregresipeubahXs : koefisien regresi peubahXq
x
I : leadershipXz
: plonning and strafegyX,
:people managemenr& :resources
XI
: quality *em and processesXg : cusiomer sarisfacfion
XI
: people sarisfacfion&
: i m p c f on societyXq
: business resulte : tingkat kesalahan (galat)
Ada beberapa asumsi yang hams dipenuhi oleh model regresi. Oleh
a Uji Normalitas
Statistik Kolmogorov-Smimov digunakan untuk menguji
kenormalan data. Uji normalitas merupakan uji jang dilakukan
jika data j a g digunakan kurang dari 30 untuk mengehui distribusi kenormalan data, yaitu apakah data dapat dianggap berdistribusi normal amu tidak. Ketika data telah berdistribusi
normal, maka data tersebut dapat diolah menggunakan mtistik pamnetrik yang pada penelitian ini menggunakan model regresi
bergamh Jika nilai mosr m e m e d~flerences absolute @
hitung) 5 nilai lcritis D tabel maka dikafakan daia berdistribusi normal (Susanti, 2007).
b. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah kondisi di rnana peubah-peubah bebas
memiliki korelasi di anma satu dengan sang lainnla Jika
peubah-peubah bebas memiliki korelasi sama dengan I aiau
berkorelasi sempuma mengakibatkan koefisien-koefisien
regresi menjadi ridak dapat diperkirakan dan ~ l a i gdat setiap
koefisien regresi rnenjadi tak hingga (Arief, 2006). Uji
multikolinearitas adalah uji untuk melihat apakah terdapat korelasi anma peubah bebas sang digunakan dalam model
regresi. Matriks korelasi digunalan pada uji ini.
c. Uji Heteroskedastisitas
Sdah satu asumsi pokok dalam model linear klasik adalah
varian setiap disrurbance rerm sang dibatasi oleh nilai iertentu
mengenai peubah-peubah bebas adalah berbentuk suatu ~ l a i konsian j m g sama dengan
d.
Disrurbance ada sang bersifat h o m o s k d i s i t a s dan rang bersifat heteroskedastisitas (Arief,2006). J i b varian dari resi