• Tidak ada hasil yang ditemukan

Algoritme pembentukan word graph dari dokumen berbahasa Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Algoritme pembentukan word graph dari dokumen berbahasa Indonesia"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

ALGORITME PEMBENTUKAN WORD GRAPH DARI

DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA

NABIH BERRI

G54103031

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

ABSTRAK

NABIH BERRI. Algoritme Pembentukan Word Graph dari Dokumen Berbahasa Indonesia. Dibimbing oleh SRI NURDIATI dan FARIDA HANUM.

Kalimat efektif adalah kalimat yang ditulis secara singkat, padat, dan jelas tanpa menghilangkan arti kalimat yang sebenarnya. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang algoritme untuk mengubah kalimat berbahasa Indonesia menjadi kalimat efektif dan merancang suatu algoritme untuk merepresentasikan kalimat efektif ke dalam suatu word graph. Langkah-langkah dalam membuat aturan kalimat efektif adalah mengambil satu kalimat berbahasa Indonesia, analisis kalimat tersebut, buat aturan dari analisis kalimat berbahasa Indonesia, uji aturan tersebut dengan kalimat hingga diperoleh aturan yang baku.

Word graph adalah konsep dan relasi yang direpresentasikan dalam bentuk graf. Jenis relasi yang digunakan dalam word graph diperoleh dari konsep knowledge graph. Langkah-langkah dalam membuat aturan word graph hampir sama dengan kalimat efektif. Hal yang membedakannya pada saat analisis kalimat efektif.

(3)

ABSTRACT

NABIH BERRI. Designing an Algorithm for Building a Word Graph from Indonesian Document. Supervised by SRI NURDIATI and FARIDA HANUM.

An effective sentence is a consice sentence, written in short and straight way without altering the meaning of the sentence. The main goal of this paper is to design an algorithm that transforms an Indonesian sentence to an effective sentence and design an algorithm that represents an effective sentence into a word graph. Steps to make an effective sentence are, take an Indonesian sentence, analyze that sentence, derive a rule from there, test that rule with many other sentences, correct the rule until we get a more general rule.

Word graph is a concept and relation which is that are represented in a graph. Relation types which used in a word graph are taken from knowledge graph concept. Steps for constructing a word graph consists of steps which are similar to those for constructing an effective sentence.

(4)

ALGORITME PEMBENTUKAN WORD GRAPH DARI

DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains

pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Institut Pertanian Bogor

Oleh :

NABIH BERRI

G54103031

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(5)

Judul : Algoritme Pembentukan

Word Graph

dari Dokumen Berbahasa

Indonesia

Nama : Nabih

Berri

NRP : G54103031

Menyetujui:

Pembimbing I,

Dr. Ir. Sri Nurdiati, M.Sc.

NIP. 131 578 805

Pembimbing II,

Dra. Farida Hanum, M.Si.

NIP. 131 956 709

Mengetahui:

Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Institut Pertanian Bogor

Dr. drh. Hasim, DEA

NIP 131 578 806

(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Serang pada tanggal 6 Agustus 1985 sebagai anak keempat dari empat bersaudara. Ayah bernama H. Maksum dan ibu bernama Hj. Maemanah.

Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar pada tahun 1997 di SD Negeri I Ketileng Cilegon, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama YPW Krakatau Steel tahun 2000, Sekolah Menengah Umum Negeri 1 Cilegon tahun 2003, dan masuk Departemen Matematika Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI pada tahun 2003.

(7)

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul Algoritme Pembentukan Word Graph dari Dokumen Berbahasa Indonesia. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman.

Keterbatasan dan ketidaksempurnaan membuat penulis membutuhkan bantuan, dukungan dan semangat dari orang-orang secara langsung ataupun tidak langsung berkontribusi besar dalam pembuatan tugas akhir ini. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Dr. Ir. Sri Nurdiati, M.Sc. selaku Pembimbing I, yang dengan sabar telah membimbing dan mengarahkan selama penulisan karya ilmiah ini, Ibu Dra. Farida Hanum, M.Si. selaku Pembimbing II atas bimbingan dan saran yang telah diberikan, dan Bapak Drs. Siswandi, M.Si. sebagai penguji serta saran dan masukan yang telah diberikan.

2. Bapak, Mama, Kang Ziefry, Teh Rachmawati, Teh Amalia, Kang Imadudin, Teh Yuli, Jafar, dan Nabila atas semangat dan doanya.

3. Seluruh dosen Departemen Matematika IPB, atas ilmu yang telah diberikan selama masa perkuliahan. Serta kepada seluruh staf Departemen Matematika, atas bantuan yang telah diberikan.

4. Bu Susi, Bu Ade dan Mas Yono, atas saran-saran dan informasi yang telah diberikan. 5. Ike Royani yang selalu menemani saya selama penelitian ini.

6. Astri Wulandari, Kak Ari Wijayanto, Mufti, dan Mba Rumsyati yang telah membantu saya dalam mengerjakan penelitian ini.

7. Abay, Ali dan Dimas, kalian teman terbaik yang pernah ada dan selalu menemani saat senang dan susah.

8. Keluarga besar Matematika ’40: Aam, Ali, Abay, Vina, Septi, Tiwi, Ifni, Lili, Elis, Ulfa, Nchie, Sri, Mayang, Mita, Marlin, Mufti, Manto, Sawa, Mukafi, Yuda, Icha, Azis, Prima, Mika, Uli, Bedu, Jayoe, Komeng, Rusli, Ari, Dwi, Rama, Indah, Anton, Dimas, Walidah, Metha, Achie, Herni, Amie, Gatha, Febrian, Yusuf, Demi, Nisa, dan Putra. Terima kasih atas persabahatan, kebersamaan, dan keceriaan yang telah kita lewati selama masa perkuliahan. Kalian adalah sebaik-baik teman yang selalu menjadikan masa-masa kebersamaan kita penuh warna. Semoga kebersamaan ini akan tetap terjaga.

9. Seluruh mahasiswa Matematika, kakak kelas dan adik kelas yang telah membantu dan memberikan semangat serta doanya.

10.Serta kepada semua pihak yang telah banyak membantu selama proses penyelesaian tugas akhir ini. Mohon maaf karena keterbatasan penulis tidak dapat menyebutkan satu per satu. Penulis menyadari masih ada kekurangan dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak akan sangat membantu menyempurnakan tulisan ini. Akhir kata, penulis berharap semoga karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Bogor, Februari 2008

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR GAMBAR ………... ix

DAFTAR LAMPIRAN .………... ix

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan Penulisan ... 1

1.3 Ruang Lingkup ... 1

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kalimat efektif ... 1

2.2 Kata Penghubung, Kata Depan, Kata Pelengkap, dan Kata Benda ... 1

2.3 Temu Kembali Informasi dan Stoplist ... 2

2.4 Konsep ... 2

2.5 Graf dan Word Graph ... 2

2.6 Knowledge Graph dan Analisis Teks ... 3

2.7 Relasi ... 3

III METODE PENELITIAN ... ... 4

IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Studi Literatur Awal ………... 6

4.2 Perancangan Algoritme Kalimat Efektif ... 6

4.3 Perancangan Algoritme Word Graph ………... 8

V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... .. 14

5.2 Saran ... .. 14

DAFTAR PUSTAKA ... .. 15

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Flowchart Metode Penelitian Pembentukan Kalimat Efektif ... 5

Gambar 2 Flowchart Metode Penelitian Pembentukan Word Graph ... 5

Gambar 3 Flowchart Algoritme Pembentuan Kalimat Efektif ... 7

Gambar 4 Hasil Analisis Word Graph Contoh 1 ... 9

Gambar 5 Hasil Analisis Word Graph Contoh 2 ... .. 9

Gambar 6 Hasil Analisis Word Graph Contoh 3 ... 10

Gambar 7 Hasil Analisis Word Graph Contoh 4... 11

Gambar 8 Flowchart algoritme Pembentukan Word Graph ... 14

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Daftar Kata Benda ... 17

Lampiran 2 Daftar Kata Kerja ... 18

Lampiran 3 Daftar Kata Sifat ... 18

Lampiran 4 Jenis Relasi ... 19

(10)

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada zaman sekarang, terdapat banyak jenis media cetak yang beredar di Indonesia seperti koran, majalah, tabloid, dsb. Beberapa kota di Indonesia memiliki koran kebanggaan di masing-masing kota tersebut. Kalimat yang sering digunakan di dalam media cetak adalah kalimat berbahasa Indonesia. Kalimat berbahasa Indonesia ini dapat menggunakan berbagai jenis kata tanpa memperhatikan aturan yang digunakan.

Kalimat berbahasa Indonesia yang digunakan dalam media cetak dapat dibuat menjadi kalimat efektif. Kalimat efektif dapat ditulis secara singkat dan jelas tanpa menghilangkan arti kalimat secara keseluruhan. Hal ini dilakukan untuk meringkas kata yang terdapat dalam kalimat berbahasa Indonesia tersebut.

Sejumlah aturan dapat digunakan untuk membuat kalimat efektif. Aturan yang digunakan adalah aturan yang dapat dibaca oleh komputer. Oleh karena itu, dibutuhkan analisis yang tepat dalam membuat aturan kalimat efektif sehingga dapat dibaca oleh komputer. Sebagai upaya untuk menggunakan konsep matematika dalam menganalisis kalimat efektif, karya ilmiah ini mencoba untuk menerapkan konsep knowledge graph dalam dokumen berbahasa Indonesia.

Menurut Kramer (1996) dalam Ikhwati (2007), knowledge graph adalah suatu

instrumen yang merepresentasikan struktur terkonsep yang sudah tertentu. Dengan instrumen ini banyaknya relasi-relasi antara suatu rangkaian dapat diminimalisir dan dibatasi. Menurut Vries (1989) dalam Ikhwati (2007) tujuan dari knowledge graph adalah secara sistematis mengekstrak relasi-relasi dari suatu teks yang menerangkan tentang suatu subjek pada bidang tertentu untuk dituangkan dalam suatu graf.

Pada penelitian ini, penulis melakukan studi kasus dengan cara menganalisis kalimat-kalimat berbahasa Indonesia menjadi kalimat efektif dan mengubahnya menjadi word graph.

1.2 Tujuan Penulisan

1. Merancang algoritme untuk mengubah kalimat berbahasa Indonesia menjadi kalimat efektif.

2. Merancang suatu algoritme untuk merepresentasikan kalimat efektif ke dalam suatu word graph.

1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari penelitian ini adalah menganalisis kalimat efektif untuk menentukan konsep dan relasi yang sesuai dengan aturan dari metode knowledge graph. Konsep dan relasi tersebut akan direpresentasikan dalam bentuk graf (word graph).

II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan dijelaskan beberapa definisi dan teori yang digunakan dalam pembahasan pada bab-bab selanjutnya. 2.1 Kalimat Efektif

Definisi 2.1 (Kalimat Efektif)

Kalimat efektif adalah kalimat yang secara tepat mewakili gagasan pembicara atau penulisnya sehingga menimbulkan gagasan yang sama tepatnya antara pikiran pendengar atau pembaca seperti yang

dipikirkan oleh pembaca atau penulisnya. Kalimat efektif ditulis secara singkat, padat, dan jelas tanpa menghilangkan arti kalimat yang sebenarnya.

(11)

2.2 Kata Penghubung, Kata Depan, Kata Pelengkap, dan Kata Benda

Definisi 2.2.1 (Kata Penghubung)

Kata penghubung adalah kata yang fungsinya menghubungkan bagian-bagian kalimat.

Fungsi kata penghubung adalah:

1. menandai hubungan penambahan, contohnya: dan, serta

2. menandai hubungan pemilihan, contohnya: atau

3. menandai hubungan perlawanan, contohnya: tetapi, melainkan, sedangkan

4. menandai hubungan waktu, contohnya: sesudah, sebelum, ketika

5. menandai hubungan syarat, contohnya: jika, bila

6. menandai hubungan pengandaian, contohnya: andaikan, umpamanya

7. menandai hubungan tujuan, contohnya: agar, supaya

8. menandai hubungan pemiripan, contohnya: seakan-akan, seperti

9. menandai hubungan sebab, contohnya: sebab, karena

10. menandai hubungan akibat, contohnya: maka, sehingga

11. menandai hubungan cara, contohnya: dengan.

(Sunarti, 2005)

Definisi 2.2.2 (Kata Depan)

Kata depan adalah kata yang letaknya di awal kalimat.

Fungsi kata depan adalah:

1. penanda peruntukan, contohnya: bagi, untuk, buat, guna

2. penanda asal, contohnya: dari 3. penanda keberadaan, contohnya: di 4. penanda arah menuju, contohnya: ke,

kepada, terhadap, pada

5. penanda cara, contohnya: dengan 6. penanda ihwal, contohnya: tentang 7. penanda pelaku, contohnya: oleh

8. penanda perbandingan, contohnya: daripada, bagai.

(Sunarti, 2005) Definisi 2.2.3 (Kata Pelengkap)

Kata pelengkap adalah kata yang melengkapi suatu kalimat. Contoh kata pelengkap adalah bahkan, pun, malah, bahwa, padahal, juga, apalagi, dan lainnya.

(Sunarti, 2005) Definisi 2.2.4 (Kata Benda)

Kata benda adalah kata yang mengacu pada manusia, binatang, benda, dan konsep atau pengertian. Dalam kalimat yang berpredikat, kata benda cenderung menduduki fungsi subjek, objek, atau pelengkap.

Jenis-jenis kata benda yaitu: a. Kata benda konkret dan abstrak.

1.Kata benda konkret adalah nama benda yang dapat ditangkap dengan pancaindra.

Contoh: televisi, lemari, garam. 2. Kata benda abstrak adalah nama-nama

benda yang tidak dapat ditangkap dengan pancaindra.

Contoh: pembelian, penghijauan, persatuan.

b. Kata benda bentuk dasar dan kata benda turunan.

1.Kata benda bentuk dasar. Contoh: gambar, pisau, tahun. 2.Kata benda bentuk turunan.

Contoh: keindahan, kemajuan. (Sunarti, 2005)

2.3 Temu Kembali Informasi dan Stoplist 2.3.1 (Temu Kembali Informasi)

Sistem temu kembali informasi adalah suatu bentuk sistem yang melakukan proses penemuan kembali informasi yang diperlukan. Secara konseptual, sistem temu kembali informasi dibagi menjadi tiga komponen utama yaitu:

(12)

2. Proses komputasi yaitu proses pengujian antara dokumen-dokumen yang sesuai dengan permintaan informasi.

3. Koleksi dokumen (corpus) yaitu kumpulan dokumen yang berbasis vektor, yang menjadi objek pencarian dari sistem temu kembali informasi.

(Salton (1989) dalam Kartika (2005)) 2.3.2 (Stoplist)

Stoplist merupakan kumpulan kata buang yang tidak akan digunakan sebagai istilah indeks. Kata-kata buang tersebut merupakan kata-kata yang tidak memiliki kemampuan dalam membedakan dokumen yang satu dengan yang lainnya. Misalnya kata depan, kata sambung, dan lainnya. Tujuan pemakaian stoplist adalah mengurangi banyaknya kata dalam suatu kalimat dengan membuang kata-kata yang tidak perlu.

(Yates & Neto (1999) dalam Kartika (2005))

2.4 Konsep

Konsep merupakan komponen terpenting dalam pemikiran manusia. Konsep mampu menjadi prosedur dalam membentuk suatu pengertian dari khusus ke umum atau bahkan sebaliknya.

Konsep terdiri dari kata benda dan kata kerja. Tiap frase kata benda yang terhubung dengan kata kerja membentuk suatu relasi, sehingga hubungan itu disebut sebagai case.

(Zhang & Hoede (2002) dalamHulliyah (2007))

2.4 Graf dan Word Graph 2.5 Definisi 2.5.1 (Graf)

Suatu graf adalah pasangan terurut ( ,V E) dengan Vadalah himpunan berhingga dan takkosong dari elemen-elemen graf yang disebut simpul (node, vertex) dan E adalah himpunan pasangan takterurut dari simpul-simpul berbeda di V. Setiap { , }p qE(dengan p q, ∈V) disebut sisi

(edge) dan dikatakan menghubungkan simpul-simpul p dan q.

(Foulds, 1992)

Definisi 2.5.2 (Word Graph)

Word graph adalah konsep dan relasi yang direpresentasikan dalam bentuk graf.

(Zhang & Hoede (2002) dalamHulliyah (2007))

2.6 Knowledge Graph dan Analisis Teks Definisi 2.6.1 (Knowledge Graph)

Knowledge graph adalah sebuah teks yang diekstrak yang merepresentasikan pengetahuan dalam teks tersebut dan disajikan dalam bentuk graf untuk menjelaskan persepsi manusia dan pembentukan informasi.

(Zhang & Hoede (2002) dalam Ikhwati (2002)) Menurut Kramer (1996) dalam Ikhwati (2007) teori knowledge graph adalah suatu instrumen yang merepresentasikan struktur terkonsep yang sudah tertentu. Dengan instrumen ini relasi-relasi antara suatu rangkaian dapat diminimalisir dan dibatasi. Menurut Vries (1989) dalam Ikhwati (2007), tujuan dari knowledge graph adalah secara sistematis mengekstrak relasi-relasi dari suatu teks yang menerangkan tentang suatu subjek pada bidang tertentu untuk dituangkan dalam suatu graf.

Definisi 2.6.2 (Analisis Teks)

Ekstraksi informasi dari teks disebut analisis teks.

(Zhang & Hoede (2002) dalamIkhwati (2002))

2.7 Relasi

(13)

1. Relasi kausalitas (causality)

Dalam relasi causality (cau) selalu terdapat sebab dan akibat sehingga sesuatu memengaruhi sesuatu yang lain. Relasi ini adalah hubungan yang paling sering diungkapkan dalam metode-metode ilmiah terutama dalam mendiagnosis sesuatu. Contoh kata yang menggunakan relasi cau yaitu: sebab, karena, dan akibat.

2. Relasi yang bertautan (subset)

Relasi subset (sub) menggambarkan dua rangkaian secara bertautan yaitu sesuatu merupakan bagian dari sesuatu yang lain. Jika A sub B, maka dituliskan AB. Contoh kata yang menggunakan relasi sub yaitu: meliputi.

3. Relasi kesamaan (alikeness)

Relasi alikeness (ali) digunakan bila antara dua token terdapat elemen-elemen yang sama. Logika matematika ali diformulasikan dengan: jika AaliB, maka A∩ ≠B φ. Contoh kata yang menggunakan relasi ali yaitu: adalah, merupakan, dan yaitu.

4. Relasi attributive

Relasi attributive (par) digunakan untuk menjelaskan bahwa satu elemen berkaitan dan memiliki sifat elemen lainnya. Contohnya: dan, dengan, dari, atau, yang, dan serta.

5. Relasi kesederajatan (equality)

Relasi equality (equ) digunakan untuk menjelaskan konsep yang sederajat atau sama, mengekspresikan dua hal yang identik. Logika matematika equ diformulasikan dengan: jika AequB, maka

A=B. Equ digunakan untuk

menghubungkan A dan B. 6. Relasi perbedaan (disparateness)

Relasi disparateness (dis) digunakan untuk menggambarkan bahwa antara 2 token tidak ada hubungannya. Logika matematika dis diformulasikan dengan: jika A dis B, maka A∩ =B φ.

7. Relasi yang berurutan (ordering)

Hubungan relasi ordering (ord) menjelaskan bahwa 2 benda memiliki urutan satu sama lain. Umumnya urutan ini berkaitan dengan waktu dan tempat, tetapi juga bisa digunakan untuk mengungkapkan hubungan “<” yang dikenal dalam matematika A < B (A lebih kecil daripada B).

8. Relasi ketergantungan informasi (skolen) Relasi skolen (sko), bila konsep-konsep di

atas tidak bisa digunakan dalam menghubungkan hal-hal, diperlukan satu hal lagi hubungan yang disebut dengan hubungan yang lebih mengacu pada hubungan sintaksis daripada semantik.

Relasi-relasi di atas disebut delapan tipe hubungan biner,

(14)

III METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini. Tahapan-tahapan tersebut terdiri atas:

1. studi literatur awal

2. perancangan algoritme kalimat efektif 3. perancangan algoritme word graph 4. pengujian rancangan algoritme kalimat

efektif dan algoritme word graph. Keempat tahapan di atas akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Studi literatur awal

Studi literatur awal dilakukan untuk mengumpulkan bahan pustaka yang relevan dengan topik penelitian ini seperti contoh-contoh kalimat yang terdapat di media cetak seperti koran, majalah, buku, dan karya ilmiah mengenai knowledge graph serta buku panduan.

2. Perancangan algoritme kalimat efektif Hal-hal yang diperlukan dalam

merancang algoritme kalimat efektif yang pertama adalah mengumpulkan berbagai contoh kalimat berbahasa Indonesia. Kata demi kata yang terdapat dalam kalimat tersebut kemudian dianalisis satu persatu. Pada saat dianalisis, koleksi dokumen (corpus) digunakan untuk memeriksa kata-kata yang terdapat dalam kalimat tersebut terdapat dalam daftar kata atau tidak. Kemudian, dilakukan proses pemeriksaan untuk menguji setiap kata yang terdapat dalam kalimat berbahasa Indonesia. Jika terdapat kata-kata yang dapat dihilangkan dalam kalimat berbahasa Indonesia tetapi tidak mengubah arti kalimat sebenarnya maka kata-kata tersebut dapat dihilangkan. Kata-kata yang dihilangkan kemudian dimasukkan ke dalam daftar kata buang yang dinamakan stoplist. Kedua, ambil contoh kalimat berbahasa Indonesia dengan tipe yang sama dari contoh kalimat sebelumnya. Jika terdapat kata-kata yang dapat dihilangkan dalam kalimat berbahasa Indonesia tetapi tidak mengubah arti kalimat sebenarnya maka kata-kata tersebut dapat dihilangkan.

Dari kedua analisis di atas dapat dibuat aturan kalimat efektif. Ketiga, melakukan analisis kalimat berbahasa Indonesia secara berulang-ulang dengan tipe kalimat berbahasa Indonesia yang berbeda sehingga didapatkan aturan kalimat efektif yang baku dan berlaku umum. Dari aturan kalimat efektif maka dibuat algoritme dan flowchartnya. Flowchart hasil rancangan algoritme pembentukan kalimat efektif dapat dilihat pada Gambar 1.

3. Perancangan algoritme word graph

Langkah pertama yang dilakukan dalam merancang algoritme word graph adalah mempelajari jenis-jenis relasi dasar dalam knowledge graph yang akan diterapkan pada kalimat efektif sehingga dapat meminimalisir kata-kata yang terdapat dalam kalimat efektif tersebut. Setelah jenis-jenis relasi dipelajari, kemudian ditentukan jenis relasi yang akan digunakan dalam karya ilmiah ini. Relasi-relasi yang telah ditentukan akan dimasukkan ke dalam kalimat efektif sehingga terdapat relasi antarkonsep dalam kalimat efektif tersebut. Flowchart hasil rancangan algoritme pembentukan word graph dapat dilihat pada Gambar 2.

4. Pengujian rancangan algoritme kalimat efektif dan algoritme word graph

(15)

Gambar 1 Flowchart metode penelitian

(16)

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini diberikan pembahasan dari metode penelitian di bab tiga.

4.1 Studi Literatur Awal

Informasi yang digunakan dalam karya ilmiah ini diambil dari berbagai media cetak seperti koran, buku, majalah dan karya ilmiah yang berkaitan dengan penelitian ini. Informasi yang diambil berupa definisi-definisi dan contoh kalimat yang terdapat di media cetak tersebut. Contoh kalimat tersebut diubah menjadi kalimat efektif dan direpresentasikan dalam bentuk graf.

4.2 Perancangan Algoritme Kalimat Efektif

Pertama-tama, diberikan satu set kalimat berbahasa Indonesia. Satu set kalimat berbahasa Indonesia terdiri dari tiga contoh yaitu:

1. Pada saat itu, Milan sedang mengikuti piala dunia klub di Jepang.

2. Pada babak kedua, Cristiano Ronaldo terus mengukuhkan diri sebagai gelandang produktif.

3. Pada tahun yang sama, Nadal mengalahkan Federer di semifinal.

(Darojatun, 2008)

Hasil analisis dari satu set kalimat berbahasa Indonesia di atas adalah terdapat kata–kata yang tidak perlu. Kata tersebut adalah kata pada sehingga kata pada dimasukkan ke dalam daftar kata buang. Setelah kata pada dimasukkan ke dalam daftar kata buang, maka hasilnya menjadi:

1. Saat itu, Milan sedang mengikuti piala dunia klub di Jepang.

2. Babak kedua, Cristiano Ronaldo terus mengukuhkan diri sebagai gelandang produktif.

3. Tahun yang sama, Nadal mengalahkan Federer di semifinal.

Penghilangan kata pada tidak mengubah arti kalimat yang sebenarnya. Dengan demikian, diperoleh satu aturan

kalimat efektif yaitu penggunaan kata depan pada di awal kalimat dihilangkan.

Untuk menguji aturan kalimat efektif tersebut sudah berlaku umum atau tidak, maka diberikan satu set contoh kalimat berbahasa Indonesia yang lain dan berbeda tipe dari kalimat sebelumnya. Satu set kalimat berbahasa Indonesia tersebut yaitu:

1. Tetapi, The Lobster tetap mengisyaratkan bakal merombak sebagian besar komposisi pemain asingnya.

2. Tapi, Rijkaard dihadapkan pada masalah menurunnya kualitas kerja dua striker muda.

3. Tetapi saya membuat keputusan untuk masa depan saya dan itu untuk beberapa tahun ke depan.

(Darojatun, 2008)

Hasil analisis dari ketiga contoh di atas adalah terdapat kata–kata yang tidak perlu. Kata tersebut adalah kata tetapi sehingga kata tetapi dimasukkan ke dalam daftar kata buang. Setelah kata-kata tersebut dimasukkan ke dalam daftar kata buang, maka hasilnya menjadi:

1. The Lobster tetap mengisyaratkan bakal merombak sebagian besar komposisi pemain asingnya.

2. Rijkaard dihadapkan pada masalah menurunnya kualitas kerja dua striker muda.

3. Saya membuat keputusan untuk masa depan saya dan itu untuk beberapa tahun ke depan.

Penghilangan kata tetapi tidak mengubah arti kalimat yang sebenarnya. Setelah dilakukan pengujian contoh kalimat berbahasa Indonesia secara berulang-ulang dengan menggunakan kata penghubung di awal kalimat maka diperoleh aturan yang baru yaitu penggunaan kata penghubung yang menyatakan hubungan penambahan, perlawanan, dan sebab di awal kalimat dihilangkan.

(17)

perlawanan, dan sebab di awal kalimat dihilangkan.

Aturan yang sudah dibuat akan diuji kembali dengan satu set contoh kalimat berbahasa Indonesia yang lain. Satu set contoh kalimat tersebut yaitu:

1. Tifosi juga menuntut penampilan konsisten dari Pato.

2. Fergie mengakui bahwa piala Afrika memberi efek lebih besar terhadap Pompey dibanding Setan Merah.

3. Keegan pun tidak bakal mau comebacknya ke Tyneside ternoda dengan kekalahan di liga.

(Darojatun, 2008) Hasil analisis dari ketiga contoh di atas menunjukkan bahwa terdapat kata-kata yang tidak perlu. Kata tersebut adalah kata bahkan,

malah, juga, dan bahwa sehingga kata bahkan, malah, juga, dan bahwa dimasukkan ke dalam daftar kata buang. Setelah kata-kata tersebut dimasukkan ke dalam daftar kata buang, maka hasilnya menjadi:

1. Tifosi menuntut penampilan konsisten dari Pato.

2. Fergie mengakui Piala Afrika memberi efek lebih besar terhadap Pompey dibanding Setan Merah.

3. Keegan tidak bakal mau comeback-nya ke Tyneside ternoda dengan kekalahan di liga.

Penghilangan kata juga, bahwa dan pun tidak mengubah arti kalimat yang sebenarnya. Dengan demikian, diperoleh satu aturan baru yaitu penggunaan kata pelengkap di setiap kalimat dihilangkan. Apabila aturan-aturan yang dibuat sudah benar, uji kembali aturan tersebut dengan kata benda dan kata kerja pada kalimat berbahasa Indonesia. Dalam hal ini, corpus digunakan untuk menemukan kata benda dan kata kerja yang terdapat dalam kalimat berbahasa Indonesia. Jika pada kalimat berbahasa Indonesia terdapat kata

benda dan kata kerja, maka aturan tersebut berlaku umum.

Dengan demikian, dari hasil analisis di atas dibuat aturan kalimat efektif yaitu:

1. penggunaan kata depan pada di awal kalimat dihilangkan,

2. penggunaan kata penghubung yang menyatakan hubungan penambahan, perlawanan, dan sebab di awal kalimat dihilangkan,

3. penggunaan kata pelengkap di setiap kalimat dihilangkan,

4. penggunaan kata benda dan kata kerja di setiap kalimat.

Berdasarkan aturan kalimat efektif yang dibuat, maka algoritmenya adalah:

1. Buat:

a. Daftar kata depan. b. Daftar kata penghubung. c. Daftar kata pelengkap.

d. Daftar kata benda dan kata kerja. 2. Untuk setiap kata dalam kalimat:

a. Jika terdapat kata depan pada di awal kalimat, maka hilangkan. Jika tidak ada, maka pertahankan.

b. Jika terdapat kata penghubung yang menyatakan hubungan perlawanan, penambahan, dan sebab di awal kalimat, maka hilangkan. Jika tidak ada, maka pertahankan.

c. Jika terdapat kata pelengkap di setiap kalimat, maka hilangkan. Jika tidak ada, maka pertahankan.

d. Jika tidak terdapat kata benda dan kata kerja, maka kalimat tersebut bukan kalimat efektif.

(18)

cukup akurat. Untuk melihat hasil pengujian kalimat efektif dapat dilihat pada Lampiran 5.

Langkah-langkah dalam algoritme pembentukan kalimat efektif tersebut dapat di gambarkan dengan menggunakan flowchart yang akan ditunjukkan pada Gambar 3.

Gambar 3 Flowchart algoritme pembentukan kalimat efektif. 4.3 Perancangan Algoritme Word Graph

4.3.1 Kalimat Efektif dan Analisis Kalimat Efektif

Langkah awal yang dilakukan dalam merancang algoritme word graph adalah mengambil contoh kalimat efektif. Kedua, menganalisis contoh kalimat efektif tersebut. Ketiga, menentukan jenis kata yang terdapat dalam kalimat efektif seperti kata benda, kata kerja, kata sifat, kata penghubung, atau

kata baru. Kata baru adalah kata yang tidak terdapat dalam daftar jenis kata benda, kata kerja, kata sifat, dan kata penghubung. Untuk mengetahui jenis kata benda, kata sifat, dan kata kerja dapat dilihat pada Lampiran 1, Lampiran 2, dan Lampiran 3.

Setelah jenis kata yang terdapat pada kalimat efektif dianalisis, kemudian ditentukan jenis relasi yang akan digunakan di antara jenis kata yang sudah dianalisis. Relasi yang digunakan pada penelitian ini hanya empat relasi yaitu cau, ali, sub,dan parkarena hanya keempat relasi tersebut yang ditemukan pada penelitian ini. Relasi par, cau,dan sub ditandai

dengan , sedangkan relasi ali ditandai dengan . Untuk mengetahui keempat jenis relasi secara lengkap, dapat dilihat pada Tabel Lampiran 4.

Langkah-langkah dalam membuat suatu word graph di atas akan diterapkan pada contoh-contoh kalimat efektif di bawah ini. Contoh 1.

Dua kata dihubungkan dengan dua konsep yaitu pria dan wanita.

Analisis kalimat dari Contoh 1 adalah sebagai berikut:

• Kata pertama adalah dua. Kata dua termasuk ke dalam jenis kata benda. Dengan demikian, kata tersebut dipertahankan.

• Kata kedua adalah kata. Kata kata termasuk ke dalam jenis kata benda. Tidak ada relasi yang menghubungkan antara kata pertama dan kata kedua karena apabila disisipkan relasi di antara kedua kata tersebut maka dapat mengubah arti kalimat yang sebenarnya. Hasil dari analisis di atas adalah dua kata.

• Kata ketiga adalah dihubungkan. Kata dihubungkan termasuk ke dalam jenis kata kerja. Jenis relasi yang menghubungkan antara kata benda dan kata kerja adalah cau karena terjadi hubungan sebab akibat di antara kata kedua dan kata ketiga. Hasil

dari analisis di atas adalah kata dihubungkan.

(19)

kata dengan diganti dengan relasi par. Relasi ini digunakan karena terdapat kaitan antara kata yang satu dengan kata lainnya. Hasil dari analisis di atas

adalah dihubungkan .

• Kata kelima adalah dua. Kata dua termasuk ke dalam jenis kata benda. Tidak ada relasi yang menghubungkan antara jenis relasi dan kata benda karena apabila diberikan relasi di antara kedua kata tersebut maka dapat mengubah arti pada kalimat sebenarnya. Hasil dari

analisis di atas adalah dua.

• Kata keenam adalah konsep. Kata konsep termasuk kata benda. Tidak ada relasi yang menghubungkan antara kata benda dan kata benda karena apabila diberikan relasi di antara kedua kata tersebut maka dapat mengubah arti pada kalimat sebenarnya. Hasil dari analisis di atas adalah dua konsep.

• Kata ketujuh adalah yaitu. Kata yaitu terdapat dalam jenis relasi ali sehingga kata tersebut diganti dengan relasi ali. Hasil dari analisis di atas adalah konsep

.

• Kata kedelapan adalah pria. Kata pria termasuk kata benda. Tidak ada relasi yang menghubungkan antara jenis relasi

dan kata benda karena apabila diberikan relasi di antara kedua kata tersebut dapat mengubah arti pada kalimat sebenarnya. Hasil dari analisis di atas adalah

pria.

• Kata kesembilan adalah dan. Kata dan termasuk ke dalam jenis relasi par sehingga kata dan diganti dengan relasi par. Relasi ini digunakan karena terdapat kaitan antara kata yang satu dengan kata lainnya. Hasil

dari analisis di atas adalah pria .

• Kata kesepuluh adalah wanita. Kata wanita termasuk kata benda. Tidak ada relasi yang menghubungkan antara jenis relasi dan kata benda karena apabila diberikan relasi di antara kedua kata tersebut dapat mengubah arti pada kalimat sebenarnya. Hasil dari

analisis di atas adalah wanita. Dengan demikian, hasil analisis kalimat efektif pada Contoh 1 akan membentuk suatu word graph yang dapat ditunjukkan pada Gambar 4.

dua kata dihubungkan dua konsep pria wanita Gambar 4 Hasil analisis word graph Contoh 1.

Dari hasil analisis di atas dapat dibuat aturan word graph yaitu:

1. Sisipkan relasi cau di antara kata benda dan kata kerja atau kata kerja dan kata benda.

2. Jika sebelum atau sesudah kata benda adalah kata benda, maka tidak ada relasi di antara kata tersebut.

3. Jika kata dalam kalimat efektif terdapat dalam tabel relasi, maka ganti kata dengan jenis relasi.

4. Jika sebelum kata benda adalah jenis relasi, maka tidak ada relasi di antara kata tersebut.

Untuk menguji aturan word graph sudah berlaku umum atau tidak, maka diberikan contoh kalimat efektif yang lain.

Contoh 2.

Informasi diambil dari artikel Parto Hardjono.

Analisis kalimat dari Contoh 2 adalah sebagai berikut:

• Kata pertama adalah informasi. Kata informasi termasuk kata benda sehingga pertahankan kata tersebut.

• Kata kedua adalah diambil. Kata diambil termasuk kata kerja. Jenis relasi yang menghubungkan antara kata benda dan kata kerja adalah cau karena terjadi

(20)

• Kata ketiga adalah dari. Kata dari termasuk ke dalam jenis relasi par sehingga kata dari diganti dengan relasi

par. Relasi ini digunakan karena terdapat kaitan antara kata yang satu dengan kata lainnya. Hasil dari analisis

di atas adalah diambil .

• Kata keempat adalah artikel. Kata artikel termasuk kata benda. Tidak ada relasi yang menghubungkan antara jenis relasi dan kata benda karena apabila diberikan relasi di antara kedua kata tersebut maka dapat mengubah arti pada kalimat sebenarnya. Hasil dari analisis

di atas adalah artikel.

• Kata kelima adalah Parto. Kata Parto termasuk kata benda. Tidak ada relasi yang menghubungkan antara kata benda dan kata benda karena apabila diberikan relasi di antara kedua kata tersebut

maka dapat mengubah arti pada kalimat sebenarnya. Hasil dari analisis di atas adalah artikel Parto.

• Kata keenam adalah Hardjono. Kata Hardjono termasuk kata benda. Tidak ada relasi yang menghubungkan antara kata benda dan kata benda karena apabila diberikan relasi di antara kedua kata tersebut maka dapat mengubah arti pada kalimat sebenarnya. Hasil dari analisis di atas adalah Parto Hardjono.

Dengan demikian, hasil analisis kalimat efektif pada Contoh 2 akan membentuk suatu word graph yang dapat ditunjukkan pada Gambar 5.

informasi diambil artikel Parto Hardjono

Gambar 5 Hasil analisis word graph Contoh 2.

Apabila diberikan contoh kalimat efektif yang lain seperti:

Contoh 3.

Gula dimakan rasanya manis.

Analisis kalimat dari Contoh 3 adalah sebagai berikut:

• Kata pertama adalah gula. Kata gula termasuk kata benda, maka pertahankan kata tersebut.

• Kata kedua adalah dimakan. Kata dimakan termasuk kata kerja. Jenis relasi yang menghubungkan antara kata benda dan kata kerja adalah cau karena

terjadi hubungan sebab akibat di antara kata pertama dan kata kedua. Hasil dari

analisis di atas adalah gula dimakan.

• Kata ketiga adalah rasanya. Kata rasanya termasuk kata benda. Jenis relasi yang menghubungkan kata kerja dan kata benda adalah cau. Hasil dari analisis di atas adalah dimakan rasanya.

• Kata keempat adalah manis. Kata manis termasuk kata sifat. Jenis relasi yang menghubungkan kata benda dan kata sifat adalah sub karena manis merupakan bagian dari rasa. Hasil dari analisis di atas adalah

(21)

Dengan demikian, hasil analisis kalimat efektif pada Contoh 3 akan membentuk

suatu word graph yang dapat akan ditunjukkan pada Gambar 6.

gula dimakan rasanya manis

Gambar 6 Hasil analisis word graph Contoh 3.

Dari hasil analisis contoh kalimat efektif yang ketiga, terdapat perbaikan aturan word graph dari aturan yang pertama yaitu jika sebelum kata sifat adalah kata benda, maka disisipkan relasi sub di antara kata tersebut.

Apabila diberikan satu set kalimat efektif yang lain seperti:

Contoh 4.

Kebutuhan dasar yang bersifat mendasar meliputi sandang dan perumahan dan pendidikan dan kesehatan.

Analisis kalimat dari Contoh 4 adalah sebagai berikut:

• Kata pertama adalah kebutuhan. Kata kebutuhan termasuk kata benda sehingga kata tersebut dipertahankan.

• Kata kedua adalah dasar. Kata dasar termasuk kata benda. Tidak ada relasi yang menghubungkan antara kata benda dan kata benda karena apabila diberikan relasi di antara kedua kata tersebut maka dapat mengubah arti pada kalimat sebenarnya. Hasil dari analisis di atas adalah kebutuhan dasar.

• Kata ketiga adalah yang. Kata yang termasuk ke dalam jenis relasi par sehingga kata yang diganti dengan relasi par. Relasi ini digunakan karena terdapat kaitan antara kata yang satu dengan kata lainnya. Hasil dari analisis

di atas adalah dasar .

• Kata keempat adalah bersifat. Kata bersifat termasuk kata benda. Tidak ada relasi yang menghubungkan antara jenis relasi dan kata benda karena apabila diberikan relasi di antara kedua kata tersebut maka dapat mengubah arti pada

kalimat sebenarnya. Hasil dari analisis di

atas adalah bersifat.

• Kata kelima adalah mendasar. Kata mendasar termasuk kata kerja. Jenis relasi yang menghubungkan kata benda dan kata kerja adalah cau. Hasil dari analisis di atas adalah mendasar.

• Kata keenam adalah meliputi. Kata meliputi termasuk ke dalam jenis relasi ali sehingga ganti kata meliputi dengan relasi ali. Hasil dari analisis di atas adalah mendasar

.

• Kata ketujuh adalah sandang. Kata sandang termasuk kata benda. Jenis relasi yang menghubungkan jenis relasi dan kata benda adalah tidak ada. Hasil dari analisis di atas adalah sandang.

• Kata delapan adalah dan. Kata dan termasuk ke dalam jenis relasi par sehingga kata dan diganti dengan relasi par. Relasi ini digunakan karena terdapat kaitan antara kata yang satu dengan kata lainnya. Hasil dari analisis di atas adalah pendidikan

.

• Kata kesembilan adalah perumahan. Kata perumahan termasuk kata benda. Tidak ada relasi yang menghubungkan antara jenis relasi dan kata benda. Hasil dari analisis di

atas adalah perumahan.

• Kata kesepuluh adalah dan. Kata dan termasuk ke dalam jenis relasi par sehingga kata dan diganti dengan relasi par. Relasi ini digunakan karena terdapat kaitan antara kata yang satu dengan kata lainnya. Hasil dari analisis di atas adalah pendidikan

.

(22)

relasi yang menghubungkan antara jenis relasi dan kata benda. Hasil dari analisis

di atas adalah perumahan.

• Kata keduabelas adalah dan. Kata dan termasuk ke dalam jenis relasi par sehingga kata dan diganti dengan relasi par. Relasi ini digunakan karena terdapat kaitan antara kata yang satu dengan kata lainnya. Hasil dari analisis

di atas adalah pendidikan .

• Kata ketigabelas adalah kesehatan. Kata kesehatan termasuk kata benda. Tidak ada relasi yang menghubungkan jenis relasi dan kata benda. Hasil dari analisis di atas

adalah kesehatan.

Dengan demikian, hasil analisis kalimat efektif pada Contoh 4 akan membentuk suatu word graph yang dapat ditunjukkan pada Gambar 7.

kebutuhan dasar bersifat mendasar sandang perumahan

pendidikan kesehatan

Gambar 7 Hasil analisis word graph Contoh 4.

Lebih lanjut, dilakukan uji hasil analisis di atas dengan kalimat efektif yang lain secara berulang-ulang sehingga diperoleh aturan yang berlaku umum. Berdasarkan analisis yang dilakukan, maka diperoleh aturan pembentukan word graph sebagai berikut:

1. Sisipkan relasi cau di antara kata benda dan kata kerja atau kata kerja dan kata benda.

2. Jika sebelum atau sesudah kata benda adalah kata benda, maka tidak ada relasi di antara kata tersebut.

3. Jika kata dalam kalimat efektif terdapat dalam tabel relasi maka ganti kata tersebut dengan jenis relasi.

4. Jika sebelum kata benda adalah jenis relasi, maka tidak ada relasi di antara kata tersebut.

5. Jika sebelum kata sifat adalah kata benda, maka sisipkan relasi sub di antara kata tersebut.

6. Jika kata yang terdapat dalam kalimat efektif tidak ada dalam semua daftar jenis kata, maka pertahankan kata dan tidak ada relasi di antara kata tersebut.

Berdasarkan aturan word graph di atas

maka dapat dibuat algoritmenya sebagai berikut:

Nama : Algoritme yang mengambil input sebuah kalimat efektif dan mengubahnya menjadi suatu word graph

Input : Sebuah kalimat efektif Output : Sebuah word graph Begin

(23)

baca kata (i) i=2

while i ≤ n {n=banyaknya kata}

if kata (i) ∃ daftar kata benda →hasil :=hasil ∪ kata (i)

{jika terdapat kata benda maka pertahankan}

if kata (i - 1) := kata kerja →sisipkan ” ” di antara kata (i – 1) dan kata (i)

{jika sebelum kata benda adalah kata kerja maka sisipkan ” ” di antara kata (i – 1) dan kata (i)}

else if kata (i - 1) := kata benda →tidak ada relasi

{jika sebelum kata benda adalah kata benda maka tidak ada relasi} else →tidak ada relasi

{selain yang di atas maka tidak ada relasi}

if kata (i) ∃ daftar tabel relasi →hasil :=hasil ∪ kata (i) {jika kata (i) terdapat pada tabel relasi maka pertahankan}

if kata (i) ∃ jenis relasi 1 →ganti kata (i) dengan ” ”

{ganti kata (i) dengan ” ” apabila terdapat dalam jenis relasi cau}

else if kata (i) ∃ jenis relasi 2 →ganti kata (i) dengan ” ”

{ganti kata (i) dengan ” ” apabila terdapat dalam jenis relasi sub}

else if kata (i) ∃ jenis relasi 3 →ganti kata (i) dengan ” ”

{ganti kata (i) dengan ” ” apabila terdapat dalam jenis relasi ali}

else if kata (i) ∃ jenis relasi 4 →ganti kata (i) dengan ” ”

{ganti kata (i) dengan ” ” apabila terdapat dalam jenis relasi par} if kata (i) ∃ daftar kata kerja →hasil :=hasil ∪ kata (i)

{jika terdapat kata kerja maka pertahankan}

(24)

{jika sebelum kata kerja adalah kata benda maka sisipkan ” ” di antara kata (i – 1) dan kata (i)}

else →tidak ada relasi

{selain yang di atas maka tidak ada relasi}

if kata (i) ∃ daftar kata sifat →hasil :=hasil ∪ kata (i)

{jika terdapat kata sifat maka pertahankan}

if kata (i - 1) :=kata benda → sisipkan ” ” di antara kata (i – 1) dan kata (i)

{jika sebelum kata sifat adalah kata benda maka sisipkan ” ” di antara kata (i – 1) dan kata (i) }

else →tidak ada relasi

if kata (i) ∃ kata baru →hasil :=hasil ∪ kata (i) {jika terdapat kata baru maka pertahankan} i++

(25)

Secara ringkas langkah-langkah dalam algoritme pembentukan word graph

(26)

Gambar 8 Flowchart algoritme pembentukan word graph.

V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Kalimat efektif adalah kalimat yang ditulis secara singkat, padat, dan jelas tanpa menghilangkan arti kalimat yang sebenarnya. Proses yang dilakukan dalam membuat kalimat efektif adalah menganalisis kata demi kata yang terdapat pada kalimat berbahasa Indonesia untuk dipertahankan atau tidak kata tersebut.

Word graph adalah konsep dan relasi yang direpresentasikan dalam bentuk graf. Proses yang dilakukan dalam membuat word graph adalah menentukan jenis relasi yang digunakan di antara konsep-konsep yang terdapat pada kalimat efektif. Konsep ini berupa kata benda dan kata kerja. Relasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah cau, sub, ali,dan par.

5.2 Saran

Penelitian ini masih dapat dilanjutkan kembali. Bagi mahasiswa yang berminat lebih dalam mempelajari penelitian ini dapat melanjutkannya dengan membuat

(27)

DAFTAR PUSTAKA

Baeza-Yates R dan Ribeiro-Neto B. 1999. Modern Information Retrieval. New York : Addison-Wesley.

Foulds L. R. 1992. Graph Theory and Applications. New York : Springer Verlag.

Hulliyah K. 2007. Rekayasa Memahami Teks Menggunakan Metode Knowledge Graph [tesis]. Bogor : Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor.

Ikhwati A. 2007. Analisis Masalah Kemiskinan Menggunakan Teori Knowledge Graph [skripsi]. Bogor : Program Sarjana, Institut Pertanian Bogor.

Kartika I. 2005. Evaluasi Penambahan Dokumen dalam Sistem Temu Kembali Informasi [Skripsi]. Bogor : Program Sarjana, Institut Pertanian Bogor.

Kramer M. 1996. Knowledge Graphs Making Career in Politics, Report on

Final Thesis. Department of Applied Mathematics : University of Twente. Salton G. 1989. Automatic Text Processing

: The Transformation, Analysis and Retrieval of Information by Computer. Canada : Addison-Wesley.

Sunarti M. Y. 2005. Intisari Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung : CV Pustaka Setia.

Vries P. H. de. 1989. Representation of Scientific Texts in Knowledge Graphs [PhD thesis]. Groningen : University of Groningen.

Darojatun. 2008. Meriam Arsenal. http:// www.bolanews.com. [html: Tanggal 31 Jan 2008].

Zhang L dan Hoede C. 2002. Information Extraction. Netherlands : University of Twente. 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(28)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

LAMPIRAN 

 

 

 

 

 

(29)

Lampiran 1 Daftar kata benda

Daftar Kata Benda

buruh muatan bersama tepat informasi tampak

faktor pihak warga komponen posisi berbeda

bencana pemkot saya strategi sumber pengertian

alam madya seri hal daya penelitian

kegagalan petugas final sama manusia paragraf

mereka satpol unsur program teknologi sederhana

undang-undang bergabung faktor masalah infrastruktur tahapan

lapangan saya pemenang informasi aspek layak

kerja berita pecundang artikel kelembagaan arah

baru metro hasil kriteria budaya sisi

BUMN televisi pemilu impres motivasi urutan

asuransi radio putaran desa sejumlah ikut

tenaga komputer pertama tertinggal variabel prinsip

kerja trimedya kami departemen persoalan komposisi

ladang tim tahu pertanian pendidikan tipe

iuaran tastipikor berapa pengkajian mutu sifat

keringat perkara luas bentuk kesehatan hubungan

kaum korupsi tanah graf alat benda

Indonesia tuntas milik faktor produktif umum

koordinator dia ketua penyebab terbatas waktu

tanah gubernur DPRD kaitan keterampilan tempat

data persoalan banjir ukuran struktural matematika

negara kematian pembangunan koefisien kultural korelasi

kekerasan rutinitas sistem gambar elemen kebutuhan

korban imigran drainase simpul penting dasar

(30)

publik kapolres retensi relasi kemakmuran nonpangan

muncul sekolah sekitar bab kesejahteraan perumahan

isu luar kartu metode masyarakat semantik

bersama dalam pemilih penelitian ada bahasa

bargaining jatah palsu studi jenis sama

kami ada pemerintah kasus indikator sebuah

barang luka kepala kata umum ekspresi

bukti memar daerah pria anggota kalimat

berupa kaki kota wanita rumah sidang

sisa korban hari perempuan tangga presiden

ganja usus kuasa tahap ketersediaan parlemen

saat halus hukum analisis instrumen suara

saya kendaraan kasus teks tangguh musim

diri ucapan reuters teliti bagi posisi

daerah selamat panel seluruh kebijakan klasemen

rawan pelatih orang jumlah perhatian akhir

longsor penjara tim sinonim kondisi cara

bupati kepolisian narkoba spesialisasi hidup kemiskinan

desakan jumlah polisi ketentuan orang analisis

massa kursi resort langkah data tahun

kapolres tetap barak pertama kemiskinan kejadian

pihak ia berita esensial ekonomi diri

praja pemerintah keselamatan pengadilan kualitas status

pelaku kota gedung kriminal cepat landasan

SDNP penduduk beban nasional pasal wilayah

Lampiran 2 Daftar kata sifat

(31)

jelek besar panjang kaya rendah

manis kecil pendek baik tinggi

pahit cantik lebih buruk miskin

asem ganteng halus banyak kasar

jelek bagus mudah sedikit

Lampiran 3 Daftar kata kerja

Daftar Kata Kerja

memicu pengeroyokan berjalan penanganan memperhatikan

pengesahan mengatakan merayap memperlihatkan dianalisis

pemberlakuan menyatakan bertemu dilakukan pemetaan

penanaman pengeroyokan melaporkan mengambil mengolah

dipastikan mengatakan dilaporkan diambil diolah

mempengaruhi memeriksa mengkritik diformulasikan mendapatkan

berpendapat berinisial dikritik menggambarkan didapatkan

membuka diduga memastikan menghitung didefinisikan

mengelola menduga dipastikan dihitung penyederhanaan

penyelewengan pemukulan meratifikasi dibutuhkan melakukan

menunjuk memukul mengutip menunjukkan menjaga

ditunjuk dipukul menceburkan ditunjuk dijaga

mengakui memberi berdatangan menentukan penjagaan

pembebasan diberi menulis ditentukan mencoba

disepelekan bermain membedakan diberikan meyakinkan

menyepelekan persyaratan dibedakan membahas diyakinkan

menyebabkan mendukung menunjukkan dibahas pembuatan

disebabkan didukung membebaskan pembahasan dimengerti

diakui bergantung dibebaskan melanjutkan membaca

(32)

dikembangkan bergabung pembangunan menghubungkan memfokuskan

dimaksudkan menonton memperhatikan mengidentifikasi memberikan

memperkuat ditonton dipidanakan diidentifikasi menurunkan

diperkuat meminta menyebutkan direlasikan membantu

menemukan diminta memimpin membatasi dibantu

ditemukan menjelaskan dipimpin dibatasi menyederhanakan

mengisap menyediakan pemeriksaan memecahkan penulisan

diisap berjanji pemilihan berhubungan disimpulkan

menyelamatkan membantu memperoleh dilakukan mengikuti

diselamatkan memahami menempati bergantung diikuti

memenuhi penempatan penanggulangan mempengaruhi

dipenuhi memeriksa membutuhkan berdasarkan

menyampaikan pemukulan melibatkan memasukkan

disampaikan penganiayaan memerlukan menghasilkan

penjelasan diperhatikan diperlihatkan memperkecil

memperbesar digunakan mengekspresikan dibaca

mencirikan menjelaskan merepresentasikan mencuci

disebabkan dijelaskan direpresentasikan mengepel

dipakai berkaitan menghilangkan menyapu

melacak memiliki dihilangkan menyupir

menguasai mengungkapkan dilakukan

penguasaan menaikkan pengumpulan

menentukan membedakan mengumpulkan

ditentukan dibedakan dikumpulkan

melayani menerjemahkan mengombinasikan

dilayani diterjemahkan dikombinasikan

(33)

Lampiran 4 Daftar jenis relasi

Daftar Jenis Relasi

Jenis Relasi Nama Relasi Contoh Relasi Jenis relasi 1 cau sebab, karena, akibat Jenis relasi 2 sub meliputi

Jenis relasi 3 ali adalah, merupakan, yaitu

(34)

Lampiran 5 Hasil pengujian kalimat efektif

No. Kalimat Asal Hasil Manual Hasil Algoritme Hasil Pengujian

1. Ranieri juga berharap kali ini kondisi dua pemain senior Gianluigi Buffon dan Pavel Nedved cukup fit untuk diturunkan.

Ranieri berharap kali ini kondisi dua pemain senior Gianluigi Buffon dan Pavel Nedved cukup fit untuk diturunkan.

Ranieri berharap kali ini kondisi dua pemain senior Gianluigi Buffon dan Pavel Nedved cukup fit untuk diturunkan.

Sama

2. Kami juga tidak bisa memanfaatkan keunggulan jumlah pemain dengan cepat.

Kami tidak bisa memanfaatkan keunggulan jumlah pemain dengan cepat.

Kami tidak bisa memanfaatkan keunggulan jumlah pemain dengan cepat.

Sama

3. Tetapi, kami tidak kehilangan kontrol dan berhasil menjaga keseimbangan.

Kami tidak kehilangan kontrol dan berhasil menjaga keseimbangan.

Kami tidak kehilangan kontrol dan berhasil menjaga keseimbangan.

Sama

4. Pada partai tutup tahun 2007, 22 Desember 2007, Sampdoria tumbang 0-2.

Partai tutup tahun 2007, 22 Desember 2007, Sampdoria tumbang 0-2.

Partai tutup tahun 2007, 22 Desember 2007, Sampdoria tumbang 0-2.

Sama

5. Pada Minggu, Juventus resmi memiliki Stendardo sampai Juni nanti dengan biaya 400 ribu euro.

Minggu, Juventus resmi memiliki Stendardo sampai Juni nanti dengan biaya 400 ribu euro.

Minggu, Juventus resmi memiliki Stendardo sampai Juni nanti dengan biaya 400 ribu euro.

Sama

6. Lazio juga akan mengontrak bek Dinamo Bucuresti, Stefano Radu.

Lazio akan mengontrak bek Dinamo Bucuresti, Stefano Radu.

Lazio akan mengontrak bek Dinamo Bucuresti, Stefano Radu.

(35)

7. Tetapi, Villa disebut akan berubah pikiran kalau Juventus menaikkan tawaran dari 700.000 menjadi 1 juta euro.

Villa disebut akan berubah pikiran kalau Juventus menaikkan tawaran dari 700.000 menjadi 1 juta euro.

Villa disebut akan berubah pikiran kalau Juventus menaikkan tawaran dari 700.000 menjadi 1 juta euro.

Sama

8. Tetapi saya membuat keputusan untuk masa depan saya dan itu untuk beberapa tahun ke depan.

Saya membuat keputusan untuk masa depan saya dan itu untuk beberapa tahun ke depan.

Saya membuat keputusan untuk masa depan saya dan itu untuk beberapa tahun ke depan.

Sama

9. Pada Minggu (27/1) di Friuli, Inter tertahan 0-0 oleh tuan rumah Udinese.

Minggu (27/1) di Friuli, Inter tertahan 0-0 oleh tuan rumah Udinese.

Minggu (27/1) di Friuli, Inter tertahan 0-0 oleh tuan rumah Udinese.

Sama

10. Inter juga tidak dapat mengalahkan Udinese dalam dua pertemuan terakhir di Serie A termasuk musim ini.

Inter tidak dapat mengalahkan Udinese dalam dua pertemuan terakhir di Serie A termasuk musim ini.

Inter tidak dapat mengalahkan Udinese dalam dua pertemuan terakhir di Serie A termasuk musim ini.

Sama

11. Pada saat itu, Milan sedang mengikuti Piala Dunia Klub di Jepang.

Saat itu, Milan sedang mengikuti Piala Dunia Klub di Jepang.

Saat itu, Milan sedang mengikuti Piala Dunia Klub di Jepang.

Sama

12. Tifosi juga menuntut penampilan konsisten dari Pato.

Tifosi menuntut penampilan konsisten dari Pato.

Tifosi menuntut penampilan konsisten dari Pato.

Sama

No. Kalimat Asal Hasil Manual Hasil Algoritme Hasil Pengujian

13. Fergie mengakui bahwa Piala Afrika memberi efek lebih besar terhadap Pompey dibanding Setan Merah.

Fergie mengakui Piala Afrika memberi efek lebih besar terhadap Pompey dibanding Setan Merah.

Fergie mengakui Piala Afrika memberi efek lebih besar terhadap Pompey dibanding Setan Merah.

Sama

14. Tapi, layaknya mitologi Yunani soal Chimera, penampilan sekilas sering kali

Layaknya mitologi Yunani soal Chimera, penampilan sekilas sering kali menipu

Layaknya mitologi Yunani soal Chimera, penampilan sekilas sering kali menipu

(36)

menipu banyak orang. banyak orang. banyak orang.

15. Pada Jumat (25/1) telah disepakati bahwa Milan Baros akan bermain di Portsmouth hingga akhir musim dengan status pinjaman.

Jumat (25/1) telah disepakati Milan Baros akan bermain di Portsmouth hingga akhir musim dengan status pinjaman.

Jumat (25/1) telah disepakati Milan Baros akan bermain di Portsmouth hingga akhir musim dengan status pinjaman.

Sama

16. Keegan pun tidak bakal mau comeback-nya ke Tyneside ternoda dengan kekalahan di liga.

Keegan tidak bakal mau comeback-nya ke Tyneside ternoda dengan kekalahan di liga.

Keegan tidak bakal mau comeback-nya ke Tyneside ternoda dengan kekalahan di liga.

Sama

17. Pada laga pertamanya sebagai pelatih musim ini, racikan strategi The Mighty Mouse terbukti berhasil menahan Bolton 0-0.

Laga pertamanya sebagai pelatih musim ini, racikan strategi The Mighty Mouse terbukti berhasil menahan Bolton 0-0.

Laga pertamanya sebagai pelatih musim ini, racikan strategi The Mighty Mouse terbukti berhasil menahan Bolton 0-0.

Sama

18. Pelatih Hertha Berlin, Lucien Favre, juga menyatakan telah mengizinkan Gilberto untuk terbang ke London.

Pelatih Hertha Berlin, Lucien Favre, menyatakan telah mengizinkan Gilberto untuk terbang ke London.

Pelatih Hertha Berlin, Lucien Favre, menyatakan telah mengizinkan Gilberto untuk terbang ke London.

Sama

19. Tottenham juga siap mengontrak bek Hertha Berlin, Gilberto.

Tottenham siap mengontrak bek Hertha Berlin, Gilberto.

Tottenham siap mengontrak bek Hertha Berlin, Gilberto.

Sama

20. Pelatih Hertha, Lucien Favre, membenarkan bahwa Gilberto diberi izin pergi ke London untuk melakukan negosiasi dan tes medis di White Hart Lane.

Pelatih Hertha, Lucien Favre, membenarkan Gilberto diberi izin pergi ke London untuk melakukan negosiasi dan tes medis di White Hart Lane.

Pelatih Hertha, Lucien Favre, membenarkan Gilberto diberi izin pergi ke London untuk melakukan negosiasi dan tes medis di White Hart Lane.

(37)

21. Spurs juga mengincar pemain sayap Middlesbrough, Stewart Downing.

Spurs mengincar pemain sayap Middlesbrough, Stewart Downing.

Spurs mengincar pemain sayap Middlesbrough, Stewart Downing.

Sama

22. Francesco Tavano juga mesti diperhitungkan.

Francesco Tavano mesti diperhitungkan. Francesco Tavano mesti diperhitungkan. Sama

23. Pada babak kedua, Cristiano Ronaldo terus mengukuhkan diri sebagai gelandang produktif.

Babak kedua, Cristiano Ronaldo terus mengukuhkan diri sebagai gelandang produktif.

Babak kedua, Cristiano Ronaldo terus mengukuhkan diri sebagai gelandang produktif.

Sama

No. Kalimat Asal Hasil Manual Hasil Algoritme Hasil Pengujian

24. City pun menjadi wakil Premier League kedua setelah Derby, yang kandas di tangan klub dari divisi yang lebih rendah.

City menjadi wakil Premier League kedua setelah Derby, yang kandas di tangan klub dari divisi yang lebih rendah.

City menjadi wakil Premier League kedua setelah Derby, yang kandas di tangan klub dari divisi yang lebih rendah.

Sama

25. Padahal ketika Lee Bowyer dan Kieron Dyer berkelahi saat sama-sama membela Newcastle pada 2005, keduanya dihukum tiga pertandingan.

Lee Bowyer dan Kieron Dyer berkelahi saat sama-sama membela Newcastle pada 2005, keduanya dihukum tiga pertandingan.

Ketika Lee Bowyer dan Kieron Dyer berkelahi saat sama-sama membela Newcastle pada 2005, keduanya dihukum tiga pertandingan.

Tidak Sama

26. Tapi, hal yang simpel itu kadang menjadi sulit dilakukan bila tidak ada dalam benak para pemain.

Hal yang simpel kadang menjadi sulit dilakukan bila tidak ada dalam benak para pemain.

Hal yang simpel itu kadang menjadi sulit dilakukan bila tidak ada dalam benak para pemain.

Tidak Sama

27. Tapi, di San Mames pada jornada 21, Rijkaard harus melihat kegagalan formasi Henry, Messi, dan Bojan.

Di San Mames pada jornada 21, Rijkaard harus melihat kegagalan formasi Henry, Messi, dan Bojan.

Di San Mames pada jornada 21, Rijkaard harus melihat kegagalan formasi Henry, Messi, dan Bojan.

(38)

28. Tapi, kinerja Aitor Ramos dan Garmendia belum mampu merusak keunggulan penguasaan bola sang tamu.

Kinerja Aitor Ramos dan Garmendia belum mampu merusak keunggulan penguasaan bola sang tamu.

Kinerja Aitor Ramos dan Garmendia belum mampu merusak keunggulan penguasaan bola sang tamu.

Sama

29. Garcia pun menerima kartu merah setelah Josetxo lebih dahulu mendapatkannya di menit 85.

Garcia menerima kartu merah setelah Josetxo lebih dahulu mendapatkannya di menit 85.

Garcia menerima kartu merah setelah Josetxo lebih dahulu mendapatkannya di menit 85.

Sama

30. Tapi, Rijkaard dihadapkan pada masalah menurunnya kualitas kerja dua striker muda.

Rijkaard dihadapkan pada masalah menurunnya kualitas kerja dua striker muda.

Rijkaard dihadapkan pada masalah menurunnya kualitas kerja dua striker muda.

Sama

31. Tapi, mereka kesulitan saat berlaga di markas Getafe dan kalah 0-1 karena sundulan gelandang Ruben de la Red.

Mereka kesulitan saat berlaga di markas Getafe dan kalah 0-1 karena sundulan gelandang Ruben de la Red.

Mereka kesulitan saat berlaga di markas Getafe dan kalah 0-1 karena sundulan gelandang Ruben de la Red.

Sama

32. Tapi, cerita setelah transfer itu dinilai sarat tanda tanya oleh kubu Getafe.

Cerita setelah transfer itu dinilai sarat tanda tanya oleh kubu Getafe.

Cerita setelah transfer itu dinilai sarat tanda tanya oleh kubu Getafe.

Sama

33. Balon berbentuk Piala Eropa berukuran raksasa juga akan diterbangkan agar warga Swiss dan Austria mendapat sisi suguhan yang berbeda.

Balon berbentuk Piala Eropa berukuran raksasa akan diterbangkan agar warga Swiss dan Austria mendapat sisi suguhan yang berbeda.

Balon berbentuk Piala Eropa berukuran raksasa akan diterbangkan agar warga Swiss dan Austria mendapat sisi suguhan yang berbeda.

Sama

34. Herman Runtini pun urung mengantongi bonus Rp 300 juta seperti yang dijanjikan manajer Jhon R. Banua.

Herman Runtini urung mengantongi bonus Rp 300 juta seperti yang dijanjikan manajer Jhon R. Banua.

Herman Runtini urung mengantongi bonus Rp 300 juta seperti yang dijanjikan manajer Jhon R. Banua.

Sama

(39)

35. Musim depan harapan akan munculnya wasit yang bersih pun ditiupkan.

Musim depan harapan akan munculnya wasit yang bersih ditiupkan.

Musim depan harapan akan munculnya wasit yang bersih ditiupkan.

Sama

36. Tetapi, The Lobster tetap mengisyaratkan bakal merombak sebagian besar komposisi pemain asingnya.

The Lobster tetap mengisyaratkan bakal merombak sebagian besar komposisi pemain asingnya.

The Lobster tetap mengisyaratkan bakal merombak sebagian besar komposisi pemain asingnya.

Sama

37. Pemain lokal juga tak luput dari rencana besar itu.

Pemain lokal tak luput dari rencana besar itu.

Pemain lokal tak luput dari rencana besar itu.

Sama

38. Flavio Briatore, juga diisukan bakal pensiun pada akhir musim ini.

Flavio Briatore, diisukan bakal pensiun pada akhir musim ini.

Flavio Briatore, diisukan bakal pensiun pada akhir musim ini.

Sama

39. Padahal ada satu pengembangan penting yang harus segera dievaluasi oleh Repsol Honda, yaitu pemakaian pengaturan katub pneumatic.

Ada satu pengembangan penting harus segera dievaluasi oleh Repsol Honda, yaitu pemakaian pengaturan katub pneumatic.

Ada satu pengembangan penting yang harus segera dievaluasi oleh Repsol Honda, yaitu pemakaian pengaturan katub pneumatic.

Sama

40. Tapi, momentum bagus harus dipertahankan bila kami ingin mempertahankan gelar

Momentum bagus harus dipertahankan bila kami ingin mempertahankan gelar

Momentum bagus harus dipertahankan bila kami ingin mempertahankan gelar

Sama

41. Mereka pun kembali beraksi pada kejuaraan yang khusus diperuntukkan bagi para veteran, Musica-Flypower Master Championship.

Mereka kembali beraksi pada kejuaraan yang khusus diperuntukkan bagi para veteran, Musica-Flypower Master Championship.

Mereka kembali beraksi pada kejuaraan yang khusus diperuntukkan bagi para veteran, Musica-Flypower Master Championship.

(40)

42. Padahal, malam itu Chris akan menghadapi Roinet Caballero, penantangnya dari Panama.

Malam itu Chris akan menghadapi Roinet Caballero, penantangnya dari Panama.

Malam itu Chris akan menghadapi Roinet Caballero, penantangnya dari Panama.

Sama

43. Chris pun mantap melangkah ke ring. Chris mantap melangkah ke ring. Chris mantap melangkah ke ring. Sama

44. Apalagi pertarungan berikutnya adalah pilihan sehingga kubu Chris bebas mengatur siapa pun lawan.

Pertarungan berikutnya adalah pilihan sehingga kubu Chris bebas mengatur siapa pun lawan.

Pertarungan berikutnya adalah pilihan sehingga kubu Chris bebas mengatur siapa lawan.

Tidak Sama

45. Tapi, kunci dari keberhasilan Djokovic bisa dibilang saat ia menundukkan Federer di semifinal.

Kunci dari keberhasilan Djokovic bisa dibilang saat ia menundukkan Federer di semifinal.

Kunci dari keberhasilan Djokovic bisa dibilang saat ia menundukkan Federer di semifinal.

Sama

46. Pada tahun yang sama, Nadal mengalahkan Federer di semifinal.

Tahun yang sama, Nadal mengalahkan Federer di semifinal.

Tahun yang sama, Nadal mengalahkan Federer di semifinal.

Sama

47. Keluarga juga dinilai menjadi pemompa semangat.

Keluarga dinilai menjadi pemompa semangat.

Keluarga dinilai menjadi pemompa semangat.

Sama

No. Kalimat Asal Hasil Manual Hasil Algoritme Hasil Pengujian

48. Saya selalu mengimpikannya dan saya rasa setiap pemain pun pasti bermimpi bisa jadi juara grand slam.

Saya selalu mengimpikannya dan saya rasa setiap pemain pasti bermimpi bisa jadi juara grand slam.

Saya selalu mengimpikannya dan saya rasa setiap pemain pasti bermimpi bisa jadi juara grand slam.

Sama

49. Tapi, ia tak mau terlena dengan prediksi orang bahwa ia akan segera menggantikan tempat Federer di

Ia tak mau terlena dengan prediksi orang bahwa ia akan segera menggantikan tempat Federer di peringkat tertinggi.

Ia tak mau terlena dengan prediksi orang ia akan segera menggantikan tempat Federer di peringkat tertinggi.

(41)

peringkat tertinggi.

50. Ia mengaku belum puas dengan apa yang sudah dicapainya.

Ia mengaku belum puas dengan apa yang sudah dicapainya.

Ia mengaku belum puas dengan apa yang sudah dicapainya.

Sama

51. Oleh karena itu, cara penanggulangan kemiskinan pun membutuhkan analisis yang tepat, melibatkan semua komponen permasalahan, dan memerlukan strategi penanganan yang tepat dan berkelanjutan.

Cara penanggulangan kemiskinan membutuhkan analisis yang tepat, melibatkan semua komponen permasalahan, dan memerlukan strategi penanganan yang tepat dan berkelanjutan.

Oleh karena itu, cara penanggulangan kemiskinan membutuhkan analisis yang tepat, melibatkan semua komponen permasalahan, dan memerlukan strategi penanganan yang tepat dan berkelanjutan.

Tidak Sama

52. Hal yang sama juga dilakukan pada program penanggulangan masalah kemiskinan.

Hal yang sama dilakukan pada program penanggulangan masalah kemiskinan.

Hal yang sama dilakukan pada program penanggulangan masalah kemiskinan.

Sama

53. Selain itu, informasi juga diambil dari artikel kriteria IDT oleh Partohardjono dkk (1993) Litbang Departemen Pertanian.

Informasi diambil dari artikel kriteria IDT oleh Partohardjono dkk (1993) Litbang Departemen Pertanian.

Selain itu, informasi diambil dari artikel kriteria IDT oleh Partohardjono dkk (1993) Litbang Departemen Pertanian.

Tidak Sama

54. Pengkajian masalah tersebut akan diformulasikan dalam bentuk graf yang menggambarkan faktor-faktor penyebab masalah kemiskinan dan kaitan antara faktor-faktor tersebut.

Pengkajian masalah tersebut akan diformulasikan dalam bentuk graf yang menggambarkan faktor-faktor penyebab masalah kemiskinan dan kaitan antara faktor-faktor.

Pengkajian masalah tersebut akan diformulasikan dalam bentuk graf yang menggambarkan faktor-faktor penyebab masalah kemiskinan dan kaitan antara faktor-faktor.

Sama

55. Ukuran tersebut dihitung dengan menggunakan koefisien dice.

Ukuran tersebut dihitung dengan menggunakan koefisien dice.

Ukuran tersebut dihitung dengan menggunakan koefisien dice.

(42)
[image:42.792.42.698.119.533.2]

56. Gambar 5 menunjukkan bahwa simpul A, B, dan C adalah simpul konsep untuk G1 dan G2.

Gambar 5 menunjukkan simpul A, B, dan C adalah simpul konsep untuk G1 dan G2 .

Gambar 5 menunjukkan simpul A, B, dan C adalah simpul konsep untuk G1 dan G2.

Sama

57. Selain itu, informasi juga diambil dari artikel kriteria IDT oleh parto hardjono.

Informasi diambil dari artikel kriteria IDT

Gambar

Gambar 1  Flowchart metode penelitian
Gambar 3
Gambar 8  Flowchart algoritme pembentukan word graph.
gambar elemen
+7

Referensi

Dokumen terkait

Besarnya tarif retribusi jasa pengelolaan pasar tradisional disesuaikan dengan kelas pasarnya, sebagaimana yang tertuang pada Peraturan Bupati Bogor Nomor 12 Tahun

Untuk itu, para ahli CBT (NACBT, 2007) menganggap bahwa aspek kognitif harus menjadi aspek yang utama dalam melakukan terapi. Hal ini dikarenakan suatu kondisi psikis

MASHUR Qur'an Hadist MI Swasta Darul Hikmah Sawahan KAB.. MANBA'UL

Upaya pencegahan awal yang dapat dilakukan untuk menghindari kecacingan pada murid Sekolah Dasar di Kelurahan Tanjung Johor yakni dengan meningkatkan

Berdasarkan pengujian aturan pembentukan word graph frasa keterangan pada bahasa Indonesia, disimpulkan bahwa aturan pembentukan word graph frasa keterangan dapat

Lampiran 2 Diagram alir pembuatan modul word graph kata benda pada sistem KG_EDITOR.. Lampiran 3 Class diagram modul word graph kata benda 1 Class diagram

Hal ini terjadi karena sistem modul word graph kata benda belum dapat menampilkan word graph dari sejumlah kata yang tidak terdapat di dalam KBBI dan merupakan

Dari penelitian ini diperoleh dua puluh pola pembentukan word graph kata benda yang terdiri atas delapan belas pola pembentukan word graph berdasarkan afiksasi dan