• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.

USU Repository © 2009

ANALISA TERHADAP JUMLAH PRODUKSI KOPI, JUMLAH EKSPOR KOPI DAN NILAI DEVISA KOPI DI INDONESIA

PADA TAHUN 1972 - 2008

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli Madya

ERLINDA SIREGAR 062407163

PROGRAM STUDI DIII STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.

USU Repository © 2009

PERSETUJUAN

Judul : ANALISA TERHADAP JUMLAH PRODUKSI

KOPI , JUMLAH EKSPOR KOPI DAN NILAI DEVISA KOPI DI INDONESIA PADA TAHUN

1972 – 2008

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : ERLINDA SIREGAR

Nomor Induk Mahasiswa : 062407163

Program Studi : DIPLOMA III STATISTIKA

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di

Medan, 2009

Diketahui / Desetujui Oleh :

Departemen Matematika FMIPA USU Ketua, Dosen Pembimbing

(3)

Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.

USU Repository © 2009

PERNYATAAN

ANALISA TERHADAP JUMLAH PRODUKSI KOPI, JUMLAH EKSPOR KOPI DAN NILAI DEVISA KOPI DI INDONESIA

PADA TAHUN 1972 – 2008

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri,kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, 19 Maret 2009

(4)

Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.

USU Repository © 2009

PENGHARGAAN

Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada Penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

Ucapan terimakasih Penulis sampaikan kepada bapak Drs.Open Darnius, M.Sc, yang telah membimbing dan memberikan kepercayaan kepada Penulis sehingga tugas akhir ini dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditetapkan.Ucapan terimakasih juga ditujukan kepada ketua dan sekretaris departemen matematika, Dr.Saib Suwilo ,M.Sc dan Drs.Henry Rani Sitepu ,M.Si ,dekan dan pembantu dekan ,semua dosen dan pegawai departemen matematika di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sumatera Utara serta tak lupa pula Penulis ucapkan terimakasih kepada ayah,ibu dan keluarga tercinta yang telah memberikan bantuan,dorongan dan dukungan sehingga tugas akhir ini dapat diselesaikan.Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalasnya.

(5)

Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan ii

Pernyataan iii

Penghargaan iv

Daftar Isi v

Daftar Tabel vii

Daftar Gambar viii

Bab 1 Pendahuluan 1

1.1Latar Belakang 1

1.2Identifikasi Masalah 3

1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian 4

1.4Batasan Masalah 5

1.5Metode Penelitian 5

1.6Lokasi dan Waktu 8

1.7Sistematika Penulisan 8

Bab 2 Landasan Teori 10

2.1 Peramalan Dengan Metode Trend Kuadratis 10

2.2 Definisi Analisis Regresi dan Korelasi 11

2.3 Analisis Korelasi Sederhana dan berganda 12

2.3.1 Analisis Korelasi Sederhana 12

2.3.2 Analisis Korelasi berganda 13

2.4 Analisis Regresi Sederhana dan berganda 14

2.4.1 Analisis Regresi Sederhana 14

2.4.2 Analisis Regresi Berganda 16

2.5 Uji Regresi Linier Berganda 17

Bab 3 Tinjauan Umum Tempat Riset 20

3.1 Kegiatan Badan Pusat Statistik (BPS) 20

3.2 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik 23

3.3 Visi dan Misi Badan Pusat Statistik 30

Bab 4 Analisa dan Evaluasi 31

4.1 Data Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi dan Nilai Devisa Kopi di Indonesia Tahun 1972 – 2008 31

(6)

Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.

USU Repository © 2009

Nilai Devisa Kopi di Indonesia Dengan Metode Analisis Trend

Kuadratis 43

4.4 Persentase Jumlah Ekspor Kopi di Indonesia Tahun 1972 – 2008 47

4.5 Analisis Korelasi Sederhana dan Berganda 49

4.6 Analisis Regresi Linier Ganda 51

4.7 Uji Persamaan Regresi Linier Berganda 53 4.8 Standar Error of Estimate (Kesalahan Baku Persamaan Regresi

Linier Berganda ) 55

4.9 Kesalahan Baku Koefisien Regresi Berganda 55

4.10 Koefisien Korelasi Parsial 56

4.11 Rata-rata Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi dan

Nilai Devisa Kopi di Indonesia Selama Tahun 1972 – 2008 57 4.12 Varians dan Standar Deviasi Jumlah Produksi Kopi, Jumlah

Ekspor Kopi dan Nilai Devisa Kopi di Indonesia

Tahun 1972 – 2008 57

4.13 Uji Asumsi Dalam Model Regresi 58

4.14 Uji Koefisien Model Regresi Berganda 63

4.15 Uji Kelayakan Model Regresi (Uji Simultan Parameter / Uji F ) 65

Bab 5 Implementasi Sistem 67

5.1 Pengertian Implementasi Sistem 67

5.2 Pengertian SPSS 67

5.3 Langkah-langkah Pengolahan Data dengan SPSS 68

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 74

6.1 Kesimpulan 74

6.2 Saran 76

Daftar Pustaka 77

Lampiran 78

(7)

Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Tingkat Hubungan Nilai r 12

Tabel 2.2 ANOVA 18

Tabel 4.1 Data Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi dan Nilai

Devisa Kopi di Indonesia Tahun 1972 – 2008 31

Tabel 4.2 Perhitungan Data Pada Peramalan dengan Metode Trend Kuadratis 34 Tabel 4.3 Perhitungan Standar Deviasi Pada Peramalan Metode Trend Kuadratis 36

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Analisis Regresi dan Korelasi 37

Tabel 4.5 Varians dan Standar Deviasi 39

Tabel 4.6 Perhitungan Standar Deviasi dan Standar Error Penduga 41 Tabel 4.7 Persentase Jumlah Ekspor Kopi di Indonesia Tahun 1972-2008 47

Tabel 4.8 Analisis Varians (ANOVA) 54

Tabel 4.9 Coefficients 60

Tabel 4.10 Model Summary 61

Tabel 4.11 Coefficients 63

(8)

Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 4.1 Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi dan Nilai

Devisa Kopi di Indonesia Tahun 1972 – 2008 33 Gambar 4.2 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variabel : Nilai Devisa 59

Gambar 4.3 Plot Nilai-nilai Prediksi dengan Residualnya 60

Gambar 5.1 Tampilan Jendela Data View Dalam SPSS 68

Gambar 5.2 Tampilan Jendela Variable View Dalam SPSS 69

Gambar 5.3 Tampilan Jendela Pengisian Variable View Dalam SPSS 70

Gambar 5.4 Tampilan Jendela Pengisian Data View Dalam SPSS 71

Gambar 5.5 Tampilan Jendela Pengisian Pengolahan Data Dalam SPSS 71

Gambar 5.6 Tampilan Jendela Pengisian Linear Regresion 72

Gambar 5.7 Tampilan Jendela Pengisian Linear Regresion Statistic 72 Gambar 5.8 Tampilan Jendela Pengisian Linear Regresion Statistic Plots 73

(9)

Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.

USU Repository © 2009

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Kopi merupakan salah satu komoditas andalan perkebunan penghasil devisa , sumber

pendapatan petani, penghasil bahan baku industri dan memberikan lapangan kerja di

Indonesia.Sebagian besar perkebunan kopi di Indonesia diusahakan oleh perkebunan

rakyat dan hanya sebagian kecil saja yang diusahakan oleh perkebunan besar baik PTPN

maupun swasta.

Bagi Indonesia kopi merupakan salah satu komoditas penting.Pada tahun 1982

menghasilkan devisa sebesar US$ 343,6 juta dari ekspor kopi sebanyak 227,3 ribu

ton.Nilai ini terus meningkat dari tahun ke tahun hingga akhir tahun 1988.Kemudian

mengalami penurunan dari tahun 1989-1993,kemudian naik lagi pada tahun 1994 hingga

tahun 1998.Pada tahun 1999-2004 pendapatan devisa negara kembali turun,yang

puncaknya pada tahun 2001 karena rendahnya mutu kopi Indonesia dimana harga jual

kopi berada dibawah biaya produksinya tetapi, pada tahun 2005 hingga sekarang harga

kopi sudah mulai naik lagi.

Data perkebunan kopi yang diusahakan di Indonesia tahun 2006 dengan total

(10)

Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.

USU Repository © 2009

US$ 583,2 juta.Pada tahun 2007 total produksi kopi nasional sebanyak 686.8 ribu ton

dengan nilai devisa ekspor kopi US$ 500 juta.

Ekspor komoditas kopi sepanjang 2008 tidak jauh berbeda dengan pencapaian

2007 akibat dampak krisis ekonomi global yang mengakibatkan melemahnya harga dan

semakin turunnya permintaan komoditas tersebut di pasar internasional.Sekretaris

Jenderal Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) mengatakan hingga akhir 2008

pencapaian ekspor kopi hampir sama dengan tahun sebelumnya, sekitar 325 ribu ton

dengan nilai sebesar US$ 500 juta.

Permasalahan yang dihadapi komoditi kopi di Indonesia salah satunya adalah

sebagai berikut : Sebagian besar tanaman kopi (90 %) adalah diusahakan oleh perkebunan

rakyat yang pengolahannya masih tetap tradisional.Produktivitas kopi rakyat masih

rendah (masih 50-60% dari potensi produksi yang seharusnya) karena perkebunan kopi

rakyat masih menggunakan bibit dan perawatan yang kurang bagus.Perbedaan harga

antara kopi bermutu tinggi dengan kopi yang bermutu rendah masih belum sebanding.

Rendahnya mutu produksi kopi di Indonesia terutama disebabkan oleh

pengelolaan panen dan penanganan pasca panen yang kurang memadai karena hampir

seluruhnya kopi diproduksi oleh perkebunan rakyat. Disamping itu, pemasaran kopi

masih menyerap seluruh produk kopi dan belum memberikan perbedaan harga yang

(11)

Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.

USU Repository © 2009

Budidaya kopi sebenarnya sudah dilakukan oleh petani sejak zaman penjajahan,

tetapi pengelolaannya masih tetap tradisional. Kesalahan yang paling fatal yang umum

dilakukan petani adalah pada fase pemetikan dan penanganan pasca panen, sehingga

menghasilkan kopi yang bermutu rendah.Kebanyakan petani memetik buah kopi sebelum

usia panen (petik hijau) dengan berbagai alasan seperti desakan kebutuhan hidup dan

rawan pencurian. Kemudian saat penanganan pasca panen, penjemuran kopi umumnya

dilakukan di tempat-tempat yang sanitasinya tidak memadai, sehingga terkontaminasi

berbagai kotoran. Disamping itu, penjemuran yang dilakukan tidak dapat mencapai kadar

air maksimum yang diizinkan yaitu 12,5%, sehingga biji kopi sering berjamur.Alat

pengupas kopi yang digunakan umumnya tidak memenuhi standar, sehingga biji kopi

yang dihasilkan banyak yang pecah. Selain itu, cara dan tempat untuk menyimpan kopi

tidak memadai sehingga menyebabkan meningkatnya kadar kotoran dan kadar air.

Penanganan pasca panen tersebut sulit diperbaiki karena tidak ada perbedaan

harga, kopi bermutu baik dihargai hampir sama dengan kopi bermutu rendah. Petani

merasa lebih untung menghasilkan kopi dengan mutu seadanya tanpa harus

mengorbankan waktu dan biaya untuk memperbaiki mutu kopi yang mereka hasilkan.

Selama ada pasar yang dapat menyerap produksi mutu rendah, maka sulit diharapkan

petani memperbaiki mutu kopinya.

(12)

Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.

USU Repository © 2009

Melihat beberapa kendala kopi saat ini,Penulis ingin mengetahui bagaimana kondisi

perkopian di Indonesia di masa mendatang, dengan melakukan analisis regresi dan

korelasi serta meramalkan jumlah produksi kopi,jumlah ekspor kopi dan pendapatan

devisa negara dari usaha perkebunan kopi di Indonesia sehingga dapat memberikan

sumbangan dalam penentuan keputusan yang terbaik di masa yang akan datang.

Berdasarkan uraian diatas ,maka masalah dalam tugas akhir ini dirumuskan sebagai

berikut :

1. Meramalkan jumlah produksi kopi,jumlah ekspor kopi dan berapa besar devisa

kopi selama 5 tahun yang akan datang.

2. Untuk mengetahui berapa persen sisa produksi kopi sesudah di ekspor setiap

tahunnya di Indonesia.

3. Mencari besarnya hubungan (korelasi) antara jumlah produksi kopi, jumlah

ekspor kopi dan jumlah devisa kopi di Indonesia pada tahun 1972 – 2008.

4. Apakah jumlah produksi kopi dan jumlah ekspor kopi berpengaruh terhadap

besarnya devisa kopi di Indonesia pada tahun 1972 – 2008 ?

5. Berapa besarnya pengaruh yang dapat disumbangkan jumlah produksi kopi dan

jumlah ekspor kopi terhadap besarnya devisa kopi di Indonesia pada tahun 1972 –

2008 ?

(13)

Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.

USU Repository © 2009

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dan hubungan antara jumlah

produksi kopi, jumlah ekspor kopi dan besarnya nilai devisa kopi di Indonesia pada

tahun 1972 – 2008.Kemudian untuk meramalkan jumlah produksi kopi,jumlah ekspor

kopi dan besarnya nilai devisa kopi di Indonesia di masa yang akan datang.

Selain tujuan tersebut, penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai

berikut :

1. Penelitian ini dapat memberi gambaran sebagai pendekatan yang akan terjadi di

masa mendatang mengenai jumlah produksi kopi,jumlah ekspor kopi dan besarnya

nilai devisa kopi di Indonesia untuk memberikan sumbangan menentukan

keputusan yang terbaik.

2. Penelitian ini dapat memberi gambaran tentang pengaruh jumlah produksi kopi

dan jumlah ekspor kopi terhadap besarnya nilai devisa kopi di Indonesia pada

tahun 1972 – 2008.

3. Hasil penelitian ini dapat memberi bahan masukan bagi penelitian-penelitian

selanjutnya yang berkenaan dengan masalah kopi di Indonesia.

1.4Batasan Masalah

Dalam penelitian ini analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan

devisa negara hanya dibatasi pada sektor pertanian dibidang perkebunan kopi yaitu,

(14)

Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.

USU Repository © 2009

1972-2008,dengan menggunakan analisis regresi dan korelasi serta metode peramalan

trend kuadratis.

1.5Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk melaksanakan penelitian

sehingga tujuan penelitian diperoleh. Metode penelitian yang digunakan dalam tugas

akhir ini adalah penelitian kuantitatif.Pada bagian ini akan diuraikan mengenai sumber

data serta analisa dan evaluasi data.

1.Sumber Data

Sumber data tugas akhir ini, menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan

Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara di Jalan Asrama No.179 Medan yaitu data jumlah

produksi kopi,jumlah ekspor kopi dan besarnya nilai devisa kopi di Indonesia pada

tahun 1972 – 2008.

2. Analisa dan Evaluasi Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi dan korelasi untuk

menganalisis pengaruh dan hubungan antara jumlah produksi kopi , jumlah ekspor kopi

dan besarnya nilai devisa kopi di Indonesia pada tahun 1972 – 2008.Kemudian untuk

(15)

Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.

USU Repository © 2009

Indonesia, Penulis menggunakan metode peramalan trend kuadratis.Pengolahan data

penelitian ini menggunakan program komputer microsoft excel dan SPSS.

a. Peramalan dengan Metode Analisa Trend Kuadratis.

Persamaan trend kuadratis dirumuskan sebagai berikut: Y' = a + bX +cX2. Nilai-nilai a,b dan c dicari dengan rumus sebagai berikut.

∑ ∑

− −

= 4 2 2

2 2 4 ) ( ) ( ) )( ( ) )( ( X X n X Y X X Y a

= 2 X XY b

− −

= 4 2 2

2 2 ) ( ) ( ) )( ( ) ( X X n Y X Y X n c

Keterangan : Y' = nilai trend untuk periode tertentu. X = periode waktu tertentu

a,b,c = bilangan konstanta

X merupakan tahun kode,dengan ketentuan :

a. Untuk jumlah tahun ganjil (n ganjil),nilai-nilai X adalah …,-3,-2,-1,0,+1,+2,+3…

(16)

Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.

USU Repository © 2009

b. Analisis Korelasi dan Regresi

Rumus korelasi sederhana adalah :

( )( )

( )

{

}

{

( )

}

− = 2 2 2 2 . . . . Y Y n X X n Y X XY n rxy

Rumus korelasi ganda adalah :

( )( )( )

2 1 2 1 2 1 2 1 2 . 1 . 2 . . . 2 2 . 1 . 2 x x x x y x y x y x y x y x x r r r r r r R − − + =

Persamaan penduga regresi linear berganda dengan dua variabel bebas adalah :

2 2 1 1 ^ X b X b a

Y = + +

1.6Lokasi dan waktu

Lokasi dalam pengambilan data tugas akhir ini di Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera

Utara di Jalan Asrama No.179 Medan.Waktu pengambilan data pada tanggal 22 dan 30

Januari ,kemudian tanggal 2 Februari 2009.

1.7 Sistematika Penulisan.

Adapun sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

(17)

Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.

USU Repository © 2009

Dalam bab ini dijelaskan mengenai latar belakang,identifikasi masalah,batasan

masalah,tujuan dan manfaat penelitian,metode penelitian,dan sistematika

penulisan.

BAB 2 : LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan uraian tentang teori-teori yang akan digunakan dalam

penelitian ini.

BAB 3 : TINJAUAN UMUM TEMPAT RISET

Bab ini memaparkan kegiatan Badan Pusat Statistik ( BPS ), Visi dan Misi

Badan Pusat Statistika dan Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik.

BAB 4 : ANALISA DAN EVALUASI

Bab ini menjelaskan uraian tentang metode yang digunakan dalam mengolah data

hingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan.

BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini menjelaskan program komputer yang digunakan dalam pengolahan data

(18)

Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.

USU Repository © 2009

BAB 6 : PENUTUP

Bab penutup berupa kesimpulan dan saran sebagai akhir penulisan tugas

akhir ini.

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Peramalan dengan Metode Trend Kuadratis.

Trend adalah suatu gerakan kecenderungan naik atau turun dalam jangka panjang yang

diperoleh dari perubahan dari waktu ke waktu.Trend yang meningkat disebut dengan

trend positif dan trend yang menurun disebut dengan trend negatif.Trend menunjukkan

perubahan waktu yang relatif cukup panjang dan stabil.

Trend yang sifatnya jangka pendek dan menengah,kemungkinan trend akan

mengikuti pola linear.Namun demikian ,dalam jangka panjang pola bisa berubah tidak

(19)

Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.

USU Repository © 2009

hasil ramalannya akan berbeda atau tidak cocok.Salah satu metode yang tidak linear

adalah metode kuadratis.Persamaan trend kuadratis dirumuskan sebagai berikut: Y' = a +

bX +cX2. Nilai a,b dan c dapat di cari dengan menggunakan persamaan normal sebagai

berikut :

Y =n.a+b.

X +c.

X2

XY =a.

X +b.

X2 +c.

X3

2 =

2 +

3 +

4

. .

. X b X c X

a Y X

Dimana, Y'= nilai trend untuk periode tertentu. X = periode waktu tertentu

a,b,c = bilangan konstanta

Nilai-nilai a,b dan c dapat pula ditentukan dengan cara langsung, dengan rumus

sebagai berikut :

∑ ∑

− −

= 4 2 2

2 2 4 ) ( ) ( ) )( ( ) )( ( X X n X Y X X Y a

= 2 X XY b

− −

= 4 2 2

2 2 ) ( ) ( ) )( ( ) ( X X n Y X Y X n c

Nilai X merupakan tahun kode,dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Untuk jumlah tahun ganjil (n ganjil),nilai-nilai X adalah …,-3,-2,-1,0,+1,+2,+3…

(20)

Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.

USU Repository © 2009

2.2 Definisi Analisis Regresi dan Korelasi.

a) Analisis Korelasi adalah metode statistika yang digunakan untuk menentukan

kuatnya atau derajat hubungan linear antara dua variabel atau lebih.Semakin

nyata hubungan linear (garis lurus) maka, semakin kuat atau tinggi derajat

hubungan garis lurus antara kedua variabel atau lebih.Ukuran untuk derajat

hubungan garis lurus ini dinamakan koefisien korelasi.

b) Analisis Regresi adalah metode statistika yang digunakan untuk menentukan

kemungkinan bentuk hubungan / pengaruh antara dua atau lebih variabel bebas

(X) dengan variabel terikat (Y).Tujuan pokok penentuan metode ini adalah untuk

meramalkankan atau memperkirakan nilai dari satu variabel (Y) dalam

hubungannya dengan variabel yang lain yang diketahui (X).

2.3 Analisis Korelasi Sederhana dan Berganda.

2.3.1 Analisis Korelasi Sederhana

Kegunaan analisa korelasi sederhana untuk mengetahui derajat hubungan antara variable

bebas X (independent) dengan veriabel terikat Y (dependent).Rumus korelasi sederhana

adalah :

∑ ∑

− =

) ) ( .

).( ) ( .

(

) ).( (

) .(

2 2

2 2

Y Y

n X X

n

Y X

XY n

(21)

Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.

USU Repository © 2009

Koefisien korelasi sederhana dilambangkan (r) adalah suatu ukuran arah dan

kekuatan hubungan linear antara dua variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y), dengan

ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (−1≤r≤+1).Apabila nilai r = -1 artinya

korelasinya negatif sempurna (menyatakan arah hubungan antara X dan Y adalah negatif

dan sangat kuat) ; r = 0 artinya tidak ada korelasi ; dan r = 1 berarti korelasinya sangat

kuat dengan arah yang positif.Sedangkan arti harga r akan di konsultasikan dengan tabel

sebagai berikut :

Tabel 2.1 Tingkat Hubungan Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80-1,000

0,60-0,799

0,40-0,599

0,20-0,399

0,00-0,199

Sangat Kuat

Kuat

Cukup Kuat

Rendah

Sangat Rendah

Besar kecilnya sumbangan nilai variable X terhadap Y dapat ditentukan dengan

rumus koefisien diterminan sebagai berikut : R2 =r2×100%.

Dimana : R = nilai koefisien determinasi 2 r = nilai koefisien korelasi.

Pengujian signifikan berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna dari

hubungan variable X terhadap Y,maka hasil korelasi tersebut dilakukan uji signifikansi

(22)

Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.

USU Repository © 2009

Hipotesis :

Ho = Variabel X tidak berhubungan secara signifikan dengan variable Y

H1 = Variabel X berhubungan secara signifikan dengan variable Y

Dasar Pengambilan keputusan :

a. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau

[

0,05≤Sig

]

,maka Ho diterima dan H1 ditolak,artinya tidak signifikan.

b. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau

[

0,05≥Sig

]

,maka Ho ditolak dan H1 diterima,artinya signifikan.

2.3.2 Analisis Korelasi Berganda

Analisis korelasi berganda berfungsi untuk mencari besarnya hubungan antara dua

variable bebas (X) atau lebih secara simultan dengan variable terikat (Y).Rumus Korelasi

berganda adalah : 2

. . . . 2 2 . 2 1 2 1 2 . 1 . 2 . 1 . 2 1 1 ) ).( ).( ( 2 X X X X Y X Y X Y X Y X Y X X r r r r r r R − − + =

Selanjutnya,untuk mengetahui signifikansi korelasi berganda bandingkan antara

nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas Sig sebagai berikut.

Hipotesis :

Ho = Variabel X1 dan X2 tidak berhubungan secara simultan dan signifikan

(23)

Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.

USU Repository © 2009

H1= Variabel X1 dan X2 berhubungan secara simultan dan signifikan terhadap

variabel Y.

Dasar Pengambilan Keputusan :

a. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau

[

0,05≤Sig

]

,maka Ho diterima dan H1 ditolak,artinya tidak signifikan.

b. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau

[

0,05≥Sig

]

,maka Ho ditolak dan H1 diterima,artinya signifikan.

2.4 Analisis Regresi Sederhana dan Berganda

2.4.1 Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi sederhana adalah proses mengestimasi (menaksir) sebuah fungsi

hubungan antara variabel dependen (Y) dengan variabel independen (X).Dalam suatu

persamaan regresi besarnya nilai variabel dependen adalah tergantung pada nilai variabel

lainnya.Sedangkan variabel independent variabel yang nilainya tidak tergantung pada

nilai variabel lainnya.

(24)

Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.

USU Repository © 2009

a. Model populasi regresi linier sederhana dinyatakan dalam persamaan :

Yi =α+βXij

b. Model sampel (penduga) untuk regresi linier sedarhananya :Yi =a+bXi ^

Dimana : X = variabel bebas (independen) i

Y = variabel terikat (dependen) i a = penduga bagi intersep (α )

b = penduga bagi koefisien regresi (β)

i = 1,2,3,...

Nilai αdanβ adalah parameter yang nilainya tidak diketahui sehingga diduga

menggunakan statistik sampel.Komponen sisaan/kesalahan (εj =galat ) menunjukkan

a) Pengaruh dari berbagai variabel yang tidak dimasukkan dalam persamaan regresi

karena berbagai pertimbangan.

b) Penetapan persamaan yang tidak sempurna.

c) Kesalahan pengukuran dalam pengumpulan dan pemrosesan data .

Nilai a menunjukkan intersep (konstanta) persamaan tersebut.Artinya jika nilai

variabel X = 0 maka besarnya Y = a.Parameter b menunjukkan besarnya koefisien (slope)

persamaan tersebut.Nilai ini menunjukkan besarnya perubahan nilai Y jika nilai X

berubah sebesar satu satuan.Dengan menggunakan metode kuadrat terkecil nilai a dan b

(25)

Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.

USU Repository © 2009 2 2 ) ( ) ( ) )( ( ) ( X X n Y X XY n b ∑ − ∑ − ∑ ∑ ∑

= dan

n X b n

Y

a= ∑ − ∑

2.4.2 Analisis Regresi Berganda

Regresi berganda adalah bentuk hubungan atau pengaruh dari dua atau lebih variabel

bebas (X) dengan variabel terikat (Y).Persamaan regresi linear berganda dari Y terhadap

X adalah :

a. Model populasi regresi berganda adalah Y =α +β1X1i2X2i +...+βnXni. b. Sedangkan model penduganya (model sampel ) regresi linier ganda adalah

n n i

i b X b X

X b a

Y = + 1 1 + 2 2 +...+

^

α dan β adalah parameter yang nilainya tidak diketahui sehingga diduga menggunakan statistik sampel.Nilai a, b1 dan b akan diperoleh dari tiga persamaan 2 normal berikut :

Y =an+b1

X1+b2

X2

=

+

+ 2

1 2

2 1 1 1

1Y a X b X b X X

X 2 2 2 2 1 1 2 2

X Y =a

X +b

X X +b

X

Koefisien a, b1dan b dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : 2

1 1 2 2

− − −

− −

=Y b X b X

(26)

Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.

USU Repository © 2009

(

)(

) (

)(

)

(

)(

) (

)

2

2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1

− − = i i i i i i i i i i i X X X X Y X X X Y X X b

(

)(

) (

)(

)

(

)(

) (

)

2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 2

− − = i i i i i i i i i i i X X X X Y X X X Y X X b

Nilai a, b1 dan b dari tiga persamaan normal di atas dapat juga dihitung dengan 2

metode determinan matriks. Persamaan normal di atas adalah berbentuk Sistem

Persamaan Linier (SPL) yang dapat diselesaikan dengan metode determinan,yaitu

menggunakan aturan Cramer .

Jika A x = b merupakan suatu persamaan linier dalam k peubah, maka sistem

tersebut mempunyai suatu penyelesaian sebagai berikut :

A A

a= 1 ,

A A

b1 = 2 , . . . ,

A A bn = k

Dengan A adalah matriks yang diperoleh dengan menggantikan anggota-anggota j

pada kolom ke-j dari matriks A dengan anggota pada matriks b.

2.5 Uji Regresi Linier Berganda.

Untuk mengetahui atau menguji kepastian dari persamaan regresi berganda tersebut

apakah X dan 1 X berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap Y dilakukan 2

dengan uji F .

(27)

Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.

USU Repository © 2009

0 :β12 =

Ho , berarti antara X dan 1 X tidak berpengaruh secara simultan 2

dan signifikan terhadap Y.

0 ,

: 1 2

1 β β ≠

H , ini berarti antara X dan 1 X berpengaruh secara simultan dan 2

signifikan terhadap Y.

2. α =5 % (taraf nyata )

3. Perhitungan uji statistik :

JK res =

− 2

^

) (Yi Yi

JKT =

( )

n Y Y

2 2

JK reg = JKT – JK res , karena JKT = JK res + JK reg

= = = − − − + − = − n i n i n i i i

i Y Y Y Y Y

Y

1 1 1

2 ^ 2 ^ 2 ) ( ) ( ) (

Dimana : JK res (Jumlah Kuadrat Residu) adalah variasi yang tidak dijelaskan.

JK reg (Jumlah Kuadrat Regresi ) adalah variasi yang dijelaskan .

JKT (Jumlah Kuadrat Total ) adalah variasi total

) 1 ( − − = = k n JKres k JKreg KTres KTreg Fhitung

Tabel 2.2 ANOVA

(28)

Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.

USU Repository © 2009

Regresi JK reg k JK reg / k KT reg / KT res Residu JK res (n-k-1) JK res / (n-k-1)

Total JKT n-1

4.Kriteria pengujian : Ho ditolak jika Fhit > F tabel.

Pada tingkat keyakinan sebesar 95 % atau taraf nyata sebesar 5 %,dengan derajat

kebebasan pembilang (df = k) dan derajat kebebasan penyebut (n-k-1).Nilai F tabel

diperoleh dari daftar distribusi F.

5.Membuat Kesimpulan .

Standard Error of Estimate

Standar error atau kesalahan baku adalah angka yang digunakan untuk mengukur

ketepatan suatu penduga atau mengukur jumlah variasi titik-titik observasi di atas dan di

bawah garis regresi populasi .Karena standard error populasinya tidak diketahui ,maka σe

diduga dengan S (standard error estimate ).Sehingga e S adalah standar deviasi yang e

menggambarkan variasi titik-titik di atas dan di bawah garis regresi sampel.Nilai S e dapat diperoleh dengan rumus berikut :

1 )

( 2

^

− −− ∑ =

k n

(29)

Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.

USU Repository © 2009

Apabila semua titik observasi berada pada tepat garis regresi ,berarti standard

error penduga sama dengan nol.Dengan demikian, standar error penduga secara langsung

menunjukkan pencaran data. Standar error penduga berguna untuk mengetahui batasan

seberapa jauh melesetnya perkiraan kita dalam meramalkan data.

Varians dan Standar Deviasi

Standar deviasi (S) adalah akar kuadrat dari varians dan menunjukkan standar

penyimpangan data dari nilai rata-rata hitungnya.Varians (S2) menunjukkan sebaran

atau fluktuasi data terhadap rata-rata hitungnya. Nilai S dapat dihitung dengan rumus 2 sebagai berikut berikut :

1 ) (

1 2

− − =

=

n X X S

n i

i

BAB 3

(30)

Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.

USU Repository © 2009

3.1 Kegiatan Badan Pusat Statistik (BPS)

Badan Pusat Statistik (BPS) adalah lembaga negara non-departemen dan bertanggung

jawab langsung kepada presiden.Badan Pusat Statistik melakukan kegiatan yang

ditugaskan oleh pemerintah antara lain : dibidang pertanian, agraria, pertambangan,

kependudukan, sosial, ketenagakerjaan, keuangan, pendapatan dan keagamaan. Selain

hal-hal diatas Badan Pusat Statistik juga bertugas untuk melaksanakan koordinasi di

lapangan, kegiatan statistik dari segenap instansi baik di pusat maupun daerah dengan

tujuan mencegah dilakukannya pekerjaan yang serupa oleh dua atau lebih instansi,

memajukan keseragaman dalam penggunaan definisi, klasifikasi dan ukuran- ukuran

lainnya.Adapun kegiatan dari Badan Pusat Statistik (BPS) antara lain :

1.Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data statistik adalah sensus, survei sektoral, studi khusus dan

pemanfaatan catatan administrasi.

Sensus adalah kegiatan yang berskala besar yang dilakukan sepuluh tahun sekali

sebagai upaya pengumpulan data secara menyeluruh. BPS melakukan tiga macam sensus

yaitu:

1. Sensus Penduduk yang dilaksanakan pada tahun berakhiran 0 (nol).

2. Sensus Pertanian yang dilaksanakan pada tahun berakhiran 3 (tiga).

(31)

Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.

USU Repository © 2009

Survei Antar Sensus adalah kegiatan pengumpulan data yang berkaitan dengan

sensus.Survei Sektoral adalah survei yang bebas penyelenggaraannya dan tidak berkaitan

dengan salah satu sensus. Pemanfaatan catatan administrasi dilakukan bekerjasama

dengan departemen/instansi pemerintah atau swasta yang mengelola administrasi.Survei

khusus dilaksanakan guna menghasilkan data statistik yang beragam, lebih lengkap untuk

memenuhi berbagai keperluan dan diusahakan pelaksanaannya dilakukan secara teratur.

Studi khusus dilakukan untuk mempelajari kegiatan aspek statistik guna memberi

masukan untuk pengumpulan data statistik yang baru, penyempurnaan metode yang

sudah ada sebelum diimplementasikan secara nasional. Disamping itu, studi khusus

dimaksudkan untuk memenuhi permintaan data yang lebih spesifik yang belum terdapat

pada sensus atau survei.

2. Pengolahan Data

Kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data, kegiatan ini dilakukan dengan dua cara

yaitu cara komputerisasi dan manual. Di bidang perangkat keras saat ini BPS mempunyai

jaringan yang terbesar di Indonesia hingga tingkat Kabupaten/Kotamadya dan

dikelompokkan munurut Lokal Area Network untuk keperluan Resource Sharing. Dengan

semakin memasyarakatnya penggunaan komputer, memungkinkan untuk pengiriman data

secara elektronik. Dibidang perangkat lunak BPS dilengkapi dengan berbagai bahasa

(32)

Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.

USU Repository © 2009

3. Ruang Lingkup Kegiatan Kantor BPS Provinsi Sumatra Utara

a. Merencanakan kegiatan badan pusat statistik untuk dilaksanakan misalnya, jenis

data yang akan dikumpulkan, kegunaan data dan lain-lain.

b. Mengumpulkan Data Badan Pusat Statistik

Sesudah dikumpulkan data sebelumnya agar data yang diperlukan itu dapat

dipergunakan dengan sebaik-baiknya .

c. Mengolah Data Badan Pusat Statistik

Sesudah dikumpulkan data tersebut satu persatu kemudian data diolah kembali

supaya kita dengan mudah menemukannya saat dibutuhkan.

d. Menyajikan Data Badan Pusat Statistik

Kantor Badan Pusat Statistik adalah merupakan suatu sumber atau pusat informasi

yang dapat mempermudah masyarakat untuk mengetahui tentang perkembangan

negara Indonesia .

e. Menganalisa Data Badan Pusat Statistik

Kemudian data tersebut dianalisa atau dibahas,data statistik tersebut juga disebar

luaskan .Misalnya Indikator pendapatan, proyeksi keadaan perekonomian dan

ketenagakerjaan di Indonesia, analisa badan pusat statistik perbankan, dan

lembaga keuangan lainnya.

(33)

Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.

USU Repository © 2009

Sesudah selesai dikerjakan seluruhnya ,data tersebut disebar luaskan kepada

seluruh lapisan masyarakat agar suatu tujuan dapat tercapai.

3.2 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik

Organisasi merupakan suatu fungsi manajemen yang mempunyai peranaan dan kegiatan

langsung dengan instansi sosial yang terjadi diantara individu dalam rangka kerjasama

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Dengan adanya struktur organisasi

pemisahan tugas diantara para pegawai / staf akan lebih jelas.

Struktur organisasi yang diterapkan di kantor Badan Pusat Statistik adalah struktur

organisasi yang mengandung unsur – unsur spesialisasi kerja, standarisasi kegiatan,

sentralisasi dan desentralisasi dalam pembuatan keputusan yang menunjukan lokasi

kekuasaan, pembuatan keputusan dan ukuran satuan yang menunjukkan suatu kelompok

kerja.

Adapun struktur organisasi Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara adalah

sebagai berikut.Dalam organisasi Kantor Badan Pusat Statistik Propinsi Sumatera Utara

dipimpin seorang kepala kantor. Kepala kantor dibantu bagian tata usaha yang terdiri dari

:

a. Sub Bagian Urusan Dalam

b. Sub Bagian Perlengkapan

(34)

Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.

USU Repository © 2009

d. Sub Bagian Kepegawaian

e. Sub Bagian Bina Potensi / Bina Program

Bidang Penunjang Statistik terdiri dari lima bidang yaitu :

1.Bidang Statistik Produksi

Bidang statistik produksi mempunyai tugas untuk melaksanakan kegiatan statistik

pertanian, industri, konstruksi pertambangan dan energi.

2.Bidang Statistik Distribusi

Bidang statistik ditribuisi mempunyai tugas untuk melaksanakan kegiatan statistik

konsumen dan perdagangan besar, statistik keuangan dan harga produsen serta niaga dan

jasa.

3.Bidang Statistik Sosial

Bidang statistik kependudukan mempunyai tugas yaitu melaksanakan kegiatan

demografi dan rumah tangga, ketenagakerjaan, serta statistik kesejahteraan.

(35)

Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.

USU Repository © 2009

Penyiapan data, penyusunan sistem dan program serta operasional pengolahan

data dengan komputer.

5 .Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

Mempunyai tugas untuk penyusunan neraca produksi, neraca konsumsi, dan

akumulasi penyajian analisis serta kegiatan penerapan statistik.

Tugas dan Wewenangan Masing–Masing Bagian di Badan Pusat Statistik

Wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintahkan orang lain

untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu.Contoh:

seorang manager suatu organisasi mempunyai hak untuk memberi perintah dan tugas

serta menilai pelaksanaan kerja bawahannya.Tugas adalah kewajiban untuk melakukan

sesuatu agar tercapai tujuan tertentu.

1. Bagian Tata Usaha

a. Menyusun program kerja tahunan tiap bidang.

b. Mengatur dan melaksanakan penghimpunan barang dan penyusunan program

kerja tahunan baik rutin maupun proyek kantor statistik provinsi dan

(36)

Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.

USU Repository © 2009

c. Mengatur dan melaksanakan urusan dalam, yang meliputi surat – surat

penggandaan atau percetakan kearsipan, rumah tangga dan pemeliharaan gedung

keamanan dan lingkungan serta perjalanan dinas didalam maupun diluar negeri.

d. Mengatur dan melaksanakan urusan perlengkapan dan perbekalan yang meliputi

penyusunan, penyimpanan atau penggudangan, inventarisasi dan penghapusan

serta pemeliharaan perlengkapan.

e. Mengatur dan melaksanakan urusan dan keuangan yang meliputi tata usaha

keuangan, perbankan, vertikasi dan pembukuan.

f. Mengatur dan melaksanakan urusan dan mutasi pegawai, pembinaan pegawai,

kesejahteraan pegawai, administrasi jabatan dan fungsional, hukum,organisasi tata

laksana serta penyajian.

g. Menyusun laporan kegiatan bagian secara berkala dan sewaktu – waktu.

h. Mengatur dan melaksanakan urusan penyelenggaraan berbagai pelatihan teknis

dan pelatihan administratif.

2. Bidang Statistik Produksi

a. Menyusun program kerja tahunan yang meliputi kegiatan statistik dibidang

pertanian, industri, konstruksi energi dan statistik produksi lainnya yang

ditemuka n.

b. Mengatur keikutsertaan program pelatihan yang diselenggarakan oleh pusat

(37)

Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.

USU Repository © 2009

c. Mengatur dan mengkordinasikan penyelenggaraan pelatihan petugas lapangan

dipusat pelatihan serta mengatur penjatahan pelatihannya.

d. Membantu kepala kantor Badan Pusat Statistik provinsi atau pimpinan bagian

proyek untuk menyiapkan program pelatihan petugas lapangan.

e. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dan pengawasan lapangan terhadap

pelaksanaan lapangan produksi.

f. Mengatur dan melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan dokumen hasil

pengumpulan data statistik produksi.

g. Bersama-sama dengan bidang pengolahan data, mengatur dan menyiapkan data

statistik produksi melalui komputer sesuai yang diterapkan.

h. Mengatur dan melaksanakan evaluasi hasil kerja kegiatan statistik produksi.

i. Mengatur dan menyiapkan hasil pengolahan statistik produksi yang akan dikirim

ke pusat melalui komputer sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

j. Membantu kepala kantor Badan Pusat Statistik provinsi melakukan pembinaan

secara teratur, petugas pencacah, pengawas dan pemeriksaan pengumpulan data

statistik produksi, kabupaten, kotamadya, maupun dikecamatan.

3. Bidang Statistik Distribusi

a. Menyusun program kerja tahunan yang meliputi pelaksanaan kegiatan statistik

dibidang pertanian, industri pertambangan, energi dan satistik produksi lainnya

(38)

Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.

USU Repository © 2009

b. Mengatur keikutsertaan program pelatihan yang diselenggarakan oleh pusat

dibidang statistik produksi.

c. Membantu kepala kantor Badan Pusat Statistik memimpin proyek untuk

menyiapkan proyek tugas lapangan.

d. Mengatur dan mengkoordinasikan penyelenggaraan petugas lapangan di pusat

pelatihan serta mengatur pelatihan.

e. Mengatur dan melaksanakan dokumen yang diperlukan untuk pelaksanaan

lapangan, melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan statistik

produksi.

f. Melakukan pembinaan, pengamatan lanjut, dan pengawasan lapangan terhadap

pelaksanaan kegiatan statistik produksi.

g. Mengatur dan melaksananakan penerimaan dan pemeriksaan dokumen hasil

pengumpulan data statistik distribusi.

h. Mengatur dan melaksanakan pengolahan data statistik distribusi secara sederhana

sesuai yang diterapkan oleh pusat.

i. Bersama- sama dengan bidang pengolahan data dan menyiapkan pengolahan

statistik distribusi melalui komputer sesuai yang diterapkan.

j. Mengatur dan mengevaluasi hasil kegiatan statistik distribusi sebagai bahan

masukan untuk penyempurnaan selanjutnya.

k. Membantu kepala kantor Badan Pusat Statistik provinsi melakukan pembinaan

secara teratur terhadap petugas pencacah,pengawas dan pemeriksaan penyimpulan

(39)

Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.

USU Repository © 2009

4. Bidang Statistik Sosial

a. Menyusun program kerja tahunan dibidang statistik kependudukan meliputi

pelaksanaan kegiatan statistik demokratis ,rumah tangga dan statistik

kepedudukan lainnya.

b. Mengatur keikutsertaan program lainnya yang akan diselenggrakan oleh statistik

bidang penduduk .

c. Membantu kepala kantor Badan Pusat Statistik provinsi atau pimpinan bagian

proyek untuk menyiapkan pengolahan latihan tugas lapangan

d. Mengatur dan mengkoordinasi penyelenggaran latihan tugas lapangan dipusat

serta mengatur penjatahan pelatihannya.

e. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dokumen untuk melaksanakan tugas

lapangan .

f. Melakukan pembinaan dan pengawasan lapangan terhadap pengawasan kegiatan

statistik kependudukan.

g. Bersama-sama dengan bidang pengolahan data mengatur dan menyiapkan

pengolahan data statistik kependudukan melalui komputer sesuai yang ditetapkan.

h. Mengatur dan melaksanakan penerimaan dokumen hasil dari pengumpulan data

statistik kependudukan.

i. Mengatur dan menyiapkan pengolahan data statistik kependudukan yang akan

(40)

Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.

USU Repository © 2009

j. Mengatur dan melaksanakan evaluasi hasil pengolahan statistik kependudukan

sebagai bahan untuk penyempurnaan .

5.Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik

a. Menyusun program kerja tahunan.

b. Melaksanakan penyusunan, pemeliharaan, penyelesaian permasalahan dan

pengembangan sistem jaringan komunikasi data sesuai dengan aturan yang

ditetapkan serta membantu penyerapan teknologi informasi .

c. Mengatur dan melaksanakan keikutsertaan dalam program latihan yang

diselenggarakan oleh badan pusat statistik dalam bidang pengolahan, penyajian

dan pelayanan statistik .

d. Melaksanakan koordinasi pengolahan dan pemeliharaan perangkat keras dan

perangkat lunak serta menyusun sistem pengolahan data .

e. Mengatur integrasi penggunaan sistem dan program aplikasi pengolahan data

statistik seperti data statistik kependudukan , data statistik produksi dan data

statistik distribusi termasuk sarana pendukungnya .

f. Melaksanakan kajian evaluasi kebutuhan dan pengolahan data termasuk bahan

komputer yang bekerjasama dengan satuan organisasi terkait.

(41)

Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.

USU Repository © 2009

Badan pusat statistik mempunyai visi menjadikan informasi statistik sebagai tulang

punggung informasi pembangunan nasional dan regional, didukung sumber daya manusia

yang berkualitas, ilmu pengetahuan dan tekhnologi informasi yang mutakhir.

Dalam menunjang pembangunan nasional badan pusat statistik mengemban misi

mengarahkan pembangunan statistik pada penyediaan data statistik yang bermutu, handal,

efektif, dan efesien. Peningkatan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik,

(42)

Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.

USU Repository © 2009

BAB 4

ANALISA DAN EVALUASI

4.1 Data Jumlah Produksi Kopi , Jumlah Ekspor dan Nilai Devisa Kopi di

Indonesia Pada Tahun 1972-2008.

Data yang akan dianalisa dalam tugas akhir ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara di Jalan Asrama No.179 Medan yaitu data

jumlah produksi kopi ,jumlah ekspor kopi dan nilai devisa kopi di Indonesia pada tahun

[image:42.612.162.458.255.399.2]

1972-2008. Datanya adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1

Data Jumlah Produksi Kopi,Jumlah Ekspor Kopi dan Nilai Devisa Kopi di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008.

Periode Tahun

Jumlah Produksi Kopi di Indonesia (dalam ribuan ton )

Jumlah Ekspor Kopi di Indonesia (dalam ribuan ton)

(43)

Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.

USU Repository © 2009

1 1972 180,5 107 77,1

2 1973 150,4 100,8 77,6

3 1974 159,1 111,9 98,1

4 1975 170,7 128,5 99,8

5 1976 193,2 136,3 237,5

6 1977 195 160,4 59,93

7 1978 222,2 215,8 491,3

8 1979 273,2 220,2 614,5

9 1980 297,4 238,9 658,3

10 1981 313,8 210,8 347,8

11 1982 281,7 227,3 343,6

12 1983 304 241,6 429,9

13 1984 329,1 294,9 567,9

14 1985 312,7 285,9 561,9

15 1986 356,3 298,5 821,7

16 1987 388,6 286,7 538,7

17 1988 391,2 298,9 551,9

18 1989 428,4 357,6 491,1

19 1990 447,5 422,6 379

20 1991 425,5 381,5 375,9

21 1992 432,9 270,6 242

22 1993 430,9 352,3 351,9

23 1994 441,4 291,2 753,7

24 1995 450,4 230,1 605,7

25 1996 462,3 368,6 605,9

26 1997 426,8 316,2 529,7

27 1998 498,2 363 615,8

28 1999 521,4 358 488,8

29 2000 613,5 345,6 339,9

30 2001 569,6 254,8 203,5

31 2002 681 322,5 218,8

32 2003 674,4 320,8 250,9

33 2004 647,4 338,6 281,6

(44)

Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.

USU Repository © 2009

35 2006 682,2 411,5 583,2

36 2007 686,8 332,7 500

37 2008 679,1 325 500

Jumlah 15359,2 10370,3 15392,73

Sumber : BPS Sumatera Utara.

0

100

200

300

400

500

600

700

800

900

1

3

5

7

9

11 13 15 17 19 21 23 25 27

Periode

Jumlah produksi kopi (ribuan ton)

Jumlah ekspor

[image:44.612.117.525.84.156.2] [image:44.612.115.609.267.606.2]

Nilai devisa(dlm juta US$)

Gambar 4.1 Jumlah produksi kopi, jumlah ekspor kopi dan nilai devisa kopi

(45)

Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.

USU Repository © 2009

[image:45.612.125.606.210.692.2]

4.2 Hasil Perhitungan Data

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Peramalan dengan Metode Trend Kuadratis

Tahun Produksi X X2 X3 X4 XY X2Y Ekspor XY X2Y

1972 180,5 -18 324 -5832 104976 -3249 58482 107 -1926 34668

1973 150,4 -17 289 -4913 83521 -2556,8 43465,6 100,8 -1713,6 29131,2

1974 159,1 -16 256 -4096 65536 -2545,6 40729,6 111,9 -1790,4 28646,4

1975 170,7 -15 225 -3375 50625 -2560,5 38407,5 128,5 -1927,5 28912,5

1976 193,2 -14 196 -2744 38416 -2704,8 37867,2 136,3 -1908,2 26714,8

1977 195 -13 169 -2197 28561 -2535 32955 160,4 -2085,2 27107,6

1978 222,2 -12 144 -1728 20736 -2666,4 31996,8 215,8 -2589,6 31075,2

1979 273,2 -11 121 -1331 14641 -3005,2 33057,2 220,2 -2422,2 26644,2

1980 297,4 -10 100 -1000 10000 -2974 29740 238,9 -2389 23890

1981 313,8 -9 81 -729 6561 -2824,2 25417,8 210,8 -1897,2 17074,8

1982 281,7 -8 64 -512 4096 -2253,6 18028,8 227,3 -1818,4 14547,2

1983 304 -7 49 -343 2401 -2128 14896 241,6 -1691,2 11838,4

1984 329,1 -6 36 -216 1296 -1974,6 11847,6 294,9 -1769,4 10616,4

1985 312,7 -5 25 -125 625 -1563,5 7817,5 285,9 -1429,5 7147,5

1986 356,3 -4 16 -64 256 -1425,2 5700,8 298,5 -1194 4776

1987 388,6 -3 9 -27 81 -1165,8 3497,4 286,7 -860,1 2580,3

1988 391,2 -2 4 -8 16 -782,4 1564,8 298,9 -597,8 1195,6

1989 428,4 -1 1 -1 1 -428,4 428,4 357,6 -357,6 357,6

1990 447,5 0 0 0 0 0 0 422,6 0 0

1991 425,5 1 1 1 1 425,5 425,5 381,5 381,5 381,5

1992 432,9 2 4 8 16 865,8 1731,6 270,6 541,2 1082,4

1993 430,9 3 9 27 81 1292,7 3878,1 352,3 1056,9 3170,7

1994 441,4 4 16 64 256 1765,6 7062,4 291,2 1164,8 4659,2

(46)

Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.

USU Repository © 2009

1996 462,3 6 36 216 1296 2773,8 16642,8 368,6 2211,6 13269,6

1997 426,8 7 49 343 2401 2987,6 20913,2 316,2 2213,4 15493,8

1998 498,2 8 64 512 4096 3985,6 31884,8 363 2904 23232

1999 521,4 9 81 729 6561 4692,6 42233,4 358 3222 28998

2000 613,5 10 100 1000 10000 6135 61350 345,6 3456 34560

2001 569,6 11 121 1331 14641 6265,6 68921,6 254,8 2802,8 30830,8

2002 681 12 144 1728 20736 8172 98064 322,5 3870 46440

2003 674,4 13 169 2197 28561 8767,2 113973,6 320,8 4170,4 54215,2

2004 647,4 14 196 2744 38416 9063,6 126890,4 338,6 4740,4 66365,6

2005 640,4 15 225 3375 50625 9606 144090 442,7 6640,5 99607,5

2006 682,2 16 256 4096 65536 10915,2 174643,2 411,5 6584 105344

2007 686,8 17 289 4913 83521 11675,6 198485,2 332,7 5655,9 96150,3

2008 679,1 18 324 5832 104976 12223,8 220028,4 325 5850 105300

Jumlah 15359,2 0 4218 0 864690 64522,2 1778378 10370,3 28249 1061776,8

Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Standar Deviasi Pada Peramalan Metode Trend Kuadratis

Periode Produksi X Y’ Y-Y’

(Y-Y’ )2 Ekspor Y’ Y-Y’ (Y-Y’ )2 Devisa 1 180,5 -18 154,95 25,551 652,85 107 93,766 13,234 175,14 77,1 2 150,4 -17 167,73 -17,326 300,19 100,8 111,45 -10,653 113,49 77,6 3 159,1 -16 180,65 -21,547 464,27 111,9 128,51 -16,612 275,96 98,1 4 170,7 -15 193,71 -23,012 529,55 128,5 144,94 -16,443 270,37 99,8 5 193,2 -14 206,92 -13,721 188,27 136,3 160,75 -24,446 597,61 237,5 6 195 -13 220,27 -25,274 638,78 160,4 175,92 -15,521 240,9 59,93 7 222,2 -12 233,77 -11,571 133,89 215,8 190,47 25,332 641,71 491,3 8 273,2 -11 247,41 25,788 665,02 220,2 204,39 15,813 250,05 614,5

(47)

Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.

USU Repository © 2009

17 391,2 -2 376,66 14,539 211,38 298,9 301,4 -2,498 6,24 551,9 18 428,4 -1 391,74 36,658 1343,8 357,6 309,04 48,563 2358,4 491,1 19 447,5 0 406,97 40,533 1642,9 422,6 316,05 106,552 11353 379 20 425,5 1 422,34 3,164 10,011 381,5 322,43 59,069 3489,1 375,9 21 432,9 2 437,85 -4,949 24,493 270,6 328,19 -57,586 3316,1 242 22 430,9 3 453,51 -22,606 511,03 352,3 333,31 18,987 360,51 351,9 23 441,4 4 469,31 -27,907 778,8 291,2 337,81 -46,612 2172,7 753,7 24 450,4 5 485,25 -34,852 1214,7 230,1 341,68 -111,583 12451 605,7 25 462,3 6 501,34 -39,041 1524,2 368,6 344,93 23,674 560,46 605,9 26 426,8 7 517,57 -90,774 8239,9 316,2 347,54 -31,341 982,26 529,7 27 498,2 8 533,95 -35,751 1278,1 363 349,53 13,472 181,49 615,8 28 521,4 9 550,47 -29,072 845,18 358 350,89 7,113 50,595 488,8 29 613,5 10 567,14 46,363 2149,5 345,6 351,62 -6,018 36,216 339,9 30 569,6 11 583,95 -14,346 205,81 254,8 351,72 -96,921 9393,7 203,5 31 681 12 600,9 80,101 6416,2 322,5 351,2 -28,696 823,46 218,8 32 674,4 13 618 56,404 3181,4 320,8 350,04 -29,243 855,15 250,9 33 647,4 14 635,24 12,163 147,94 338,6 348,26 -9,662 93,354 281,6 34 640,4 15 652,62 -12,222 149,38 442,7 345,85 96,847 9379,3 497,8 35 682,2 16 670,15 12,049 145,18 411,5 342,82 68,684 4717,5 583,2 36 686,8 17 687,82 -1,024 1,0486 332,7 339,15 -6,451 41,615 500 37 679,1 18 705,64 -26,541 704,42 325 334,86 -9,858 97,18 500 Jumlah 15359,2 0 15361,5 -2,3 38483 10370,3 10369,32 0,98 67783 15392,73 15394

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Analisis Regresi dan Korelasi

Periode

X1 X2 Y X12 X22 Y2 X

1Y

1 180,5 107 77,1 32580,25 11449 5944,41 13916,55 2 150,4 100,8 77,6 22620,16 10160,64 6021,76 11671,04 3 159,1 111,9 98,1 25312,81 12521,61 9623,61 15607,71 4 170,7 128,5 99,8 29138,49 16512,25 9960,04 17035,86 5 193,2 136,3 237,5 37326,24 18577,69 56406,25 45885 6 195 160,4 59,93 38025 25728,16 3591,6049 11686,35

7 222,2 215,8 491,3 49372,84 46569,64 241375,69 109166,86 10602 8 273,2 220,2 614,5 74638,24 48488,04 377610,25 167881,4

9 297,4 238,9 658,3 88446,76 57073,21 433358,89 195778,42 15726 10 313,8 210,8 347,8 98470,44 44436,64 120964,84 109139,64

11 281,7 227,3 343,6 79354,89 51665,29 118060,96 96792,12

(48)

Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.

USU Repository © 2009

17 391,2 298,9 551,9 153037,44 89341,21 304593,61 215903,28 16496 18 428,4 357,6 491,1 183526,56 127877,76 241179,21 210387,24 17561 19 447,5 422,6 379 200256,25 178590,76 143641 169602,5

20 425,5 381,5 375,9 181050,25 145542,25 141300,81 159945,45 14340 21 432,9 270,6 242 187402,41 73224,36 58564 104761,8

22 430,9 352,3 351,9 185674,81 124115,29 123833,61 151633,71 12397 23 441,4 291,2 753,7 194833,96 84797,44 568063,69 332683,18 21947 24 450,4 230,1 605,7 202860,16 52946,01 366872,49 272807,28 13937 25 462,3 368,6 605,9 213721,29 135865,96 367114,81 280107,57 22333 26 426,8 316,2 529,7 182158,24 99982,44 280582,09 226075,96 16749 27 498,2 363 615,8 248203,24 131769 379209,64 306791,56

28 521,4 358 488,8 271857,96 128164 238925,44 254860,32

29 613,5 345,6 339,9 376382,25 119439,36 115532,01 208528,65 11746 30 569,6 254,8 203,5 324444,16 64923,04 41412,25 115913,6

31 681 322,5 218,8 463761 104006,25 47873,44 149002,8 32 674,4 320,8 250,9 454815,36 102912,64 62950,81 169206,96 33 647,4 338,6 281,6 419126,76 114649,96 79298,56 182307,84

34 640,4 442,7 497,8 410112,16 195983,29 247804,84 318791,12 22037 35 682,2 411,5 583,2 465396,84 169332,25 340122,24 397859,04

36 686,8 332,7 500 471694,24 110689,29 250000 343400 37 679,1 325 500 461176,81 105625 250000 339550

Jumlah 15359,2 10370,3 15392,7 7403242 3201334,3 7820237,5 6700083 46503

Tabel 4.5 Varians dan Standar Deviasi

Tahun

Standar Deviasi Produksi Standar Deviasi Ekspor

1

X X

X

X1 (

X

X1 )

2

2

X X

X

X2

1972 180,5 415,1135 -234,61351 55043,50072 107 280,2783784 -173,27838 1973 150,4 415,1135 -264,71351 70073,24423 100,8 280,2783784 -179,47838 1974 159,1 415,1135 -256,01351 65542,91909 111,9 280,2783784 -168,37838 1975 170,7 415,1135 -244,41351 59737,96558 128,5 280,2783784 -151,77838 1976 193,2 415,1135 -221,91351 49245,60747 136,3 280,2783784 -143,97838 1977 195 415,1135 -220,11351 48449,95883 160,4 280,2783784 -119,87838 1978 222,2 415,1135 -192,91351 37215,62369 215,8 280,2783784 -64,478378 1979 273,2 415,1135 -141,91351 20139,44531 220,2 280,2783784 -60,078378

(49)

Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.

USU Repository © 2009

1987 388,6 415,1135 -26,513514 702,9663981 286,7 280,2783784 6,4216216 1988 391,2 415,1135 -23,913514 571,8561279 298,9 280,2783784 18,6216216 1989 428,4 415,1135 13,2864865 176,5307235 357,6 280,2783784 77,3216216 1990 447,5 415,1135 32,3864865 1048,884508 422,6 280,2783784 142,321622 1991 425,5 415,1135 10,3864865 107,8791018 381,5 280,2783784 101,221622 1992 432,9 415,1135 17,7864865 316,359102 270,6 280,2783784 -9,6783784 1993 430,9 415,1135 15,7864865 249,213156 352,3 280,2783784 72,0216216 1994 441,4 415,1135 26,2864865 690,9793725 291,2 280,2783784 10,9216216 1995 450,4 415,1135 35,2864865 1245,13613 230,1 280,2783784 -50,178378 1996 462,3 415,1135 47,1864865 2226,564508 368,6 280,2783784 88,3216216 1997 426,8 415,1135 11,6864865 136,5739667 316,2 280,2783784 35,9216216 1998 498,2 415,1135 83,0864865 6903,364239 363 280,2783784 82,7216216 1999 521,4 415,1135 106,286487 11296,81721 358 280,2783784 77,7216216 2000 613,5 415,1135 198,386487 39357,19803 345,6 280,2783784 65,3216216 2001 569,6 415,1135 154,486487 23866,07451 254,8 280,2783784 -25,478378 2002 681 415,1135 265,886487 70695,6237 322,5 280,2783784 42,2216216 2003 674,4 415,1135 259,286487 67229,48208 320,8 280,2783784 40,5216216 2004 647,4 415,1135

Gambar

Tabel 4.1 Data Jumlah Produksi Kopi,Jumlah Ekspor Kopi dan Nilai Devisa Kopi di Indonesia
Gambar 4.1  Jumlah  produksi kopi, jumlah  ekspor kopi  dan  nilai  devisa  kopi
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Peramalan dengan Metode Trend Kuadratis
Tabel 4.7 Persentase  Jumlah  Ekspor  Kopi di Indonesia Tahun 1972 – 2008
+5

Referensi

Dokumen terkait

Hipotesis yang digunakan pada penelitian ini adalah jumlah produksi, harga internasional ekspor kelapa sawit, nilai tukar rupiah terhadap dollar, tingkat suku bunga

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah produksi kopi Indonesia berpengaruh positif, harga ekspor kopi Indonesia berpengaruh positif, harga kopi

Tulisan ini menyajikan serta menganalisis pengaruh nilai tukar rupiah dan jumlah uang bererdar terhadap perkembangan ekspor Indonesia menggunakan data tahun 2009 kuartal

(1) Peningkatan kualitas produksi kopi, (2) Penambahan volume penawaran ekspor kopi saat harga ekspor kopi Indonesia tinggi untuk meningkatkan pendapatan dari

Penelitian yang dilakukan oleh I Wayan Budi Wirawan & I Gusti Bagus Indrsjaya, tentang Pengaruh Jumlah Produksi Karet, Harga, dan Investasi Terhadap Volume Ekspor

Untuk mengetahui seberapa signifikan variabel Ekspor, Nilai tukar rupiah serta inflasi dapat mempengaruhi Cadangan devisa, maka peneliti melakukan penelitian dengan judul

Indonesia mempunyai luas areal kopi yang terbesar kedua di dunia setelah Brazil, namun jumlah produksi dan ekspor kopi Indonesia lebih rendah dibandingkan

Koefisien regresi sebesar 0,867, hal ini mengandung arti bahwa setiap penambahan 1% jumlah produksi kakao X1 akan meningkatkan volume ekspor kakao sebesar 0,867 Pengaruh Harga Kakao