IMPLEMENT PASU
Diajukan seb
J FAKUL UNIV
NTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH KABU SURUAN DALAM PENANGGULANGAN
BANJIR TAHUN 2011
SKRIPSI
ebagai syarat untuk memperoleh gelar sarja Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Malang
Disusun Oleh : Surya Triyo Atmojo
08230068
JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN ULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLIT
VERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2012
BUPATEN N
jana (S-1)
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, bawasanya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan sebaik-baiknya, tak lupa juga sholawat serta salam yang selalu penulis panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah hirobil’alamin akhirnya penulis telah menyelesaikan karya tulis ini dengan judul “IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN DALAM PENANGGULANGAN BANJIR TAHUN 2011”, sebagai prasarat untuk memperoleh gelar kelulusan (S1) pada jurusan Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik dengan sebaik-baiknya.
Ucapan terima kasih ini tidak lupa juga penulis haturkan kepada segenap pihak-pihak yang telah mendukung dan membimbing penulis, yang bisa mengarahkan penulis, memberikan semangat serta doa hingga sekarang penulis bisa menyelesaikan sebagaimana kewajiban penulis yaitu menuntut ilmu. Rasa terima kasih ini saya ucapkan kepada:
1. Ibukku dan kakakku (Widodo, Dwi Rahayu, Elok, Rusi) tercinta yang selalu mendo’akan dan mendukung penulis mulai dari awal sampai akhir perkuliahan.
penuh kesabaran memberikan waktu dan tenaga dalam membimbing penulis, hingga terselesaikannya skripsi ini.
3. Teman-teman (Kartika, Azinudin, Qoirul) yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi.
4. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Muhammadiyah Malang.
5. Serta pihak-pihak yang terkait dalam segala urusan untuk menyelesaikan tugas skripsi sampai selesai.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas segala bantuan yang telah penulis terima. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan pada penulis, maka dengan segala kerendahan hati penulis menerima saran dan kritik yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga dari apa yang telah penulis buat ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua, Amien Ya Robal Alamin.
Wasalamualaikum. Wr. Wb.
Malang, 10 Juli 2012
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
SURAT PERNYATAAN ... iv
BERITA ACARA BIMBINGAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR DIAGRAM ... xi
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
ABSTRACT ... xiv
ABSTRAKSI ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 8
C. Tujuan Penelitian ... 9
D. Manfaat Penelitian ... 9
E. Definisi Konseptual ... 10
F. Definisi Operasional ... 12
G. Metode Penelitian ... 13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 20
A. Kebijakan ... 20
1. Pengertian Kebijakan ... 20
2. Formulasi Kebijakan ... 22
3. Implementasi Kebijakan ... 24
1. Tahap-tahap Implementasi Kebijakan ... 24
2. Faktor Yang Mempengaruhi Implementasi Kebijakan ... 25
4. Evaluasi Kebijakan ... 38
5. Partisipasi Stakeholders ... 41
1. Pemerintah ... 43
2. Masyarakat ... 44
3. Swasta ... 44
B. Pemerintah Daerah ... 45
1. Pengertian Pemerintah Daerah ... 45
2. Tupoksi Pemerintah Daerah ... 46
C. Bencana Banjir ... 47
1. Pengertian Banjir ... 47
2. Jenis-jenis Banjir ... 48
3. Upaya Penanggulangan Banjir ... 49
D. Hasil Kajian Terdahulu ... 52
BAB III DESKRIPSI WILAYAH ... 55
A. Kabupaten Pasuruan ... 55
1. Letak Geografis ... 55
2. Topografi ... 56
3. Cuaca dan Iklim ... 57
4. Hidrografi ... 57
5. Pemerintahan ... 59
6. Demografis ... 61
B. Kelurahan Kalianyar ... 62
1. Letak Geografis ... 62
2. Iklim ... 63
3. Pemerintahan Desa/Kelurahan ... 64
4. Demografis ... 65
C. Susunan Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pasuruan ... 65
1. Tugas Pokok ... 65
2. Fungsi ... 66
4. Susunan Organisasi ... 69
5. Bagan Struktur Organisasi ... 70
D. Kejadian Bencana Kabupaten Pasuruan ... 71
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA ... 75
A. Implementasi Kebijakan Pemerintah Kabupaten Pasuruan Dalam Penanggulangan Banjir ... 77
1. Bentuk-bentuk Kebijakan Penanggulangan Banjir Tahun 2011 ... 85
2. Usaha Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dalam Mengimplementasikan Kebijakan Penanggulangan Banjir di Kabupaten Pasuruan ... 89
B. Dukungan dan Hambatan Dalam Pelaksanaan Penanggulangan Banjir di Kabupaten Pasuruan ... 99
1. Pemerintah ... 99
2. Masyarakat ... 103
3. Swasta ... 106
BAB V PENUTUP ... 111
A. Kesimpulan ... 111
B. Saran ... 112 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 1.1 Daftar Kejadian Bencana Provinsi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Hasil Kajian Terdahulu ... 52 Tabel 3.1 Jumlah Hari Hujan dan Curah Hujan Menurut Bulan ... 63 Tabel 3.2 Kejadian Bencana Kab. Pasuruan Tahun 2010 ... 71 Tabel 4.1 Data Kejadian Banjir Kelurahan Kalianyar
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Implementasi Kebijakan
Menurut Van Meter dan Van Horn ... 29 Gambar 2.2 Model Implementasi Kebijakan
Menurut Grindle ... 31 Gambar 2.3 Model Implementasi Kebijakan
Menurut Edwards III ... 34 Gambar 3.1 Peta Wilayah Kabupaten Pasuruan ... 55 Gambar 3.2 Peta Wilayah Kelurahan Kalianyar ... 62 Gambar 3.3 Struktur Pemerintahan Desa/Kelurahan
Kalianyar Tahun 2011 ... 64 Gambar 3.4 Struktur Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Pasuruan ... 70 Gambar 4.1 Skema Proses Terjadinya Banjir
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Wahab, Solichin. 2004. Analisis Kebijaksanaan Dari Formulasi Ke Implementasi Kebijaksanaan Negara. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Badan Pusat Statistik Kab. Pasuruan. 2010. Jurnal “Data Agregat per Kecamatan”.
. 2010. Keadaan Geografi Kabupaten Pasuruan. Dalam http://pasuruankab.bps.go.id/index.php/tentang-daerah/pasuruan-geografis. . 2011. Pemerintahan. Dalam http://pasuruankab.bps.go.id/index.
php/pelayanan-statistik/subyek-statistik/statistik-pasuruan-pemerintahan. . 2011. Bangil Dalam Angka 2011. BPS Kab. Pasuruan: Pasuruan. Badjuri dan Yuwono. Jurnal “Implementasi Kebijakan”.
Daeng, Mohamad Final dan Marcus Suprihadi. 2012. Indonesia Daftarkan 13.487 Pulau ke PBB. Dalam http://nasional.kompas.com/read/2011/11/01/ 14162754/Indonesia.Daftarkan.13.487.Pulau.ke.PBB.
Hamidi. 2004. Metode Penelitian Kualitatif, Aplikasi Praktek Pembuatan Proposal dan Laporan Penelitian. Malang: UMM Press.
Kelurahan Kalianyar. 2011. LampiranData Monografi Desa/Kelurahan. Kurniawan, Lilik. dkk. 2011. Jurnal “Indeks Rawan Bencana Indonesia”.
Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdyakarya.
Nawawi, Ismail. 2009. Public Policy : Analisis Strategi Advokasi Teori dan Praktek.Surabaya: CV. Putra Media Nusantara.
Operasionalisasi Program Penanganan Bencana Alam Bidang Penataan Ruang. 2012. Jurnal “Penataan Ruang Kawasan Rawan Banjir”.
Peraturan Daerah Kabupaten Pasuruan Nomor 4 Tahun 2011 Tentang Penanggulangan Bencana.
Peraturan Bupati Pasuruan Nomor 65 Tahun 2010 Tentang Unsur Pengarah Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
Nomor 66 Tahun 2010 Tentang Unsur Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
Prayogo, Irfan Hari. 2010. Jurnal “Analisis Implementasi Kebijakan Sistem Informasi Manajemen Data Dalam Pelaporan Satuan Kerja Perangkat Daerah Kepada Bupati Di Kabupaten Bandung”.
Said, M. Mas’ud. 2009. Birokrasi Di Negara Birokratis. Malang: UMM Press. Sari, Dara Nurlita. 2008. Jurnal “Berbagai Definisi atau Pengertian Mengenai
Kebijakan Publik”.
Singarimbun, Masri. 1982. Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES.
Soenarko. 2005. Public Policy: Pengertian Pokok Untuk Memahami dan Analisa Kebijaksanaan Pemerintah. Surabaya: Airlangga University Press.
Suharto, Edi. 2008. Analisis Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta.
. 2008. Kebijakan Sosial Sebagai Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta.
. Jurnal “Modal Sosial dan Kebijakan Publik”.
Wasito, Hermawan. 1995. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Winarno, Budi. 2012. Kebijakan Publik (Teori, Proses, dan Studi Kasus). Yogyakarta: CAPS.
Wisadirana, Darsono. 2005. Metode Penelitian dan Pedoman Penulisan Skripsi Untuk Ilmu Sosial. Malang: UMM Press.
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia dan wilayah dimana manusia berada pada hakekatnya satu bangunan yang seharusnya saling menguatkan karena manusia amat bergantung pada wilayah disekitarnya sedang wilayah tersebut juga bergantung pada aktifitas manusia, sehingga kualitas wilayah amat bergantung pada kualitas manusia yang menempati wilayah tersebut. Dari sini jelas bahwa subyek dari kehidupan manusia dan kondisi wilayah dimana manusia berada, pada dasarnya adalah manusia itu sendiri dengan kata lain lebih baik manusia akan lebih baik pula kualitas kehidupan dan wilayah dimana manusia tersebut berada, sedang lebih buruk manusia tentu akan lebih buruk kualitas kehidupan dan wilayah dimana manusia tersebut berada.
2 lainnya seperti kawasan industri, pariwisata, prasarana perhubungan dan sebagainya sebagian besar tumbuh dan berkembang di kawasan ini.
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan ± 13.487 pulau yang dimilikinya.1 Dengan melihat keadaan tersebut, Indonesia terdiri dari wilayah kepulauan yang memiliki garis pantai cukup panjang maka Indonesia juga dapat disebut sebagai wilayah maritim (perairan). Dengan demikian terdapat sisi positif dan negatif yang dimiliki Indonesia, di lihat dari sisi positifnya tersebut indonesia merupakan Negara yang kaya akan sumber daya alamnya, sedangkan dari sisi negatifnya Indonesia merupakan daerah rawan terhadap bencana alam seperti gunung meletus, longsor, banjir, dll yang dapat dilihat dalam banyaknya kejadian bencana pada daftar bencana Provinsi dibawah ini :
Diagram 1.1 Daftar Kejadian Bencana Provinsi Tahun 2008-2011
Sumber : Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Tahun 2010-2011
1
3 Di lihat dari diagram diatas bahwa semua provinsi di Indonesia rawan terhadap ancaman bencana alam dengan di lihat dari seringnya bencana tersebut terjadi di setiap provinsi, dengan kisaran waktu empat tahun dari 2008 sampai 2011 di setiap propinsi rata-rata terjadi lebih dari 100 kali bencana dengan Jawa Tengah merupakan daerah terparah yang terdapat 1428 kali bencana, kemudian Jawa Timur terdapat sebanyak 776 kali bencana, Jawa Barat sebanyak 762 kali bencana dan di ikuti oleh provinsi-provinsi lainya dengan memiliki tingkat kerawanan bencana mulai intensitas rendah sampai dengan intensitas tinggi.
4 didalamnya adalah wilayah dimana manusia tinggal. Dalam sistem alam, sesungguhnya banjir akan terjadi pada tempatnya, banjir akan menyebabkan kerugian bagi kita jika kita menempati daerah yang secara alami merupakan daerah banjir.
Jika dicermati, bencana alam di Indonesia tampaknya dari tahun ke tahun memiliki kecenderungan meningkat, begitu juga banjir yang setiap tahun terjadi di seluruh penjuru tanah air. Kecenderungan meningkatnya banjir di Indonesia tidak hanya luasnya saja melainkan kerugiannya juga ikut bertambah pula. Jika dahulu banjir hanya melanda kota-kota besar di Indonesia khususnya di Pulau Jawa, akan tetapi pada saat sekarang ini banjir tersebut telah melanda dan merambah sampai ke pelosok tanah air.
Pada beberapa tahun belakangan ini seringkali peristiwa banjir dikaitkan dengan ulah atau aktifitas manusia sebagai penyebab seperti halnya pembangunan permukiman atau fasilitas infrastruktur yang dapat mengurangi kapasitas meresapnya air dari permukaan tanah melalui pori-pori tanah (infiltrasi) dan meningkatkan kapasitas air hujan yang jatuh menjadi aliran permukaan (run-off), bangunan pada tebing sungai, pembungan sampah di sungai, dll. Aktifitas manusia tersebut dapat menyebabkan dan mempercepat terjadinya banjir.
5 Keadaan yang cukup curam dengan aliran sungai yang pendek, tingginya curah hujan serta lapisan tanah yang dalam tapi tidak stabil, menyebabkan usaha pertanian di daerah aliran sungai bagian hulu berlangsung secara
ekstensif (pembudidayaan tanaman dengan menggunakan peralatan dan mesin kombinasi besar), tapi tidak disesuaikan dengan kondisi tanah sekitarnya yang mengakibatkan di sekitar aliran sungai mengalami tingkat erosi yang cukup tinggi, yang menyebabkan pelumpuran pada sungai.2 Keberadaan Kabupaten Pasuruan yang landai di wilayah utara dengan memiliki banyak sungai dan kegiatan pertanian berlangsung pada wilayah selatan dengan ini yang terjadi adalah pendangkalan pada hilir sungai akibat dari pelumpuran. Dengan pendangkalan tersebut debit air yang dapat ditampung sungai menjadi berkurang sehingga air tersebut meluber ke kanan dan kiri sungai dan akhirnya terjadi banjir.
Kabupaten Pasuruan merupakan salah satu daerah yang ada di Propinsi Jawa Timur dengan luas wilayah 1.474,02 km2 terdiri dari 24 Kecamatan, 365 Desa/Kelurahan dengan wilayah utara merupakan dataran rendah. Kabupaten Pasuruan secara geografi terletak antara 1120 33' 55" hingga 1130 30' 37" Bujur Timur dan antara 70 32' 34" hingga 80 30' 20" Lintang Selatan dengan batas–batas wilayah Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Sidoarjo dan Selat Madura, Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Malang, Sebelah
2
6 Timur berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo, dan Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto.3
Kabupaten Pasuruan adalah salah satu Kabupaten di Jawa Timur yang rawan terhadap banjir, selain karakter wilayah yang dilewati oleh sungai-sungai besar pada beberapa bagian wilayah, seperti wilayah sekitar DAS dan wilayah hilir yang memilki batas dengan laut menjadikan wilayah ini juga rentan terhadap luapan pasang air laut yang juga menjadikan banjir. Banjir tersebut kebanyakan terjadi di daerah bagian Utara yang merupakan dataran rendah dan merupakan wilayah pesisir. Sebenarnya Kabupaten Pasuruan memiliki posisi sangat strategis karena terletak pada jalur perkonomian antara Surabaya-Malang dan Surabaya-Banyuwangi. Akan tetapi, meskipun merupakan jalur perekonomian, Kabupaten Pasuruan mengalami kendala jika musim hujan tiba karena pada jalur pantura tersebut mengalami kemacetan yang disebabkan oleh meluapnya air sungai, karena masalah banjir inilah banyak daerah yang dirugikan dalam hal perekonomian karena keterlambatan pasokan kebutuhan sehari-hari.
Kejadian banjir di Kabupaten Pasuruan sering terjadi pada Kecamatan Bangil, Kecamatan Beji, Kecamatan Kraton dan kecamatan Rejoso, Hanya saja, ekskalasi dampak yang di sebabkan banjir memiliki perbedaan dari masing-masing kecamatan. Dari ke empat Kecamatan tersebut, Kecamatan Bangil menjadi daerah terparah yang salah satunya yaitu pada Kelurahan Kalianyar, karena Kelurahan Kalianyar selalu mengalami masalah banjir saat
3
7 musim hujan datang, Kelurahan Kalianyar terletak di sebelah Utara Kabupaten Pasuruan yang dilintasi oleh sungai Kedunglarangan yang merupakan salah satu sungai besar yang ada di Kabupaten Pasuruan. Selain masalah utama yaitu bahwa setiap kali musim penghujan datang Kelurahan Kalianyar selalu dilanda banjir yang dipengaruhi oleh pendangkalan sungai Kedunglarangan dan adanya pertemuan dua titik sungai, banjir tersebut juga disebabkan karena pemukiman yang berada di tepi sungai, penggundulan hutan dan pembuangan sampah ke sungai oleh masyarakat yang menempati wilayah di sebelah Selatan dari Kabupaten Pasuruan. Banjir yang melanda Kelurahan Kalianyar dan daerah lain di Kabupaten Pasuruan membuat roda perekonomian terganggu dan telah menyebabkan banyak kerugian harta benda, kerusakan lingkungan, dan gangguan aktivitas kesehatan masyarakat.
Masalah banjir berdampak sangat luas terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat. Oleh sebab itu, Pemerintah Kabupaten Pasuruan telah mengatur kebijakan mengenai masalah banjir tersebut dalam Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2011 Tentang Penanggulangan Bencana, dengan mengacu pada Peraturan Daerah tersebut upaya untuk menanggulangi dan mengurangi banjir harus merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan pembangunan yang menyeluruh dalam rangka meningkatkan keamanan dan kesejahteraan masyarakat.
8 meningkatkan bobot dan kompleksitas permasalahan yang dihadapi khususnya terhadap masalah banjir. Sehubungan dengan itu diperlukan penyempurnaan terhadap kebijakan dan implementasinya serta strategi dan upaya penanganan masalah banjir yang telah ada, baik yang menyangkut aspek teknis maupun non-teknis.
Sesuai pemaparan dan pentingnya mengenai masalah penanggulangan banjir di atas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN DALAM PENANGGULANGAN BANJIR TAHUN 2011”. B. Rumusan Masalah
Atas dasar latar belakang diatas dapat dilihat betapa pentingnya penanggulangan bencana alam khususnya banjir bagi setiap wilayah Kabupaten dikarenakan menyangkut keberlangsungan hidup masyarakat dan jalannya roda pemerintahan maupun perekonomian.
Atas dasar uraian tersebut, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah Implementasi Kebijakan Pemerintah Kabupaten Pasuruan dalam penanggulangan banjir Tahun 2011?
9 C. Tujuan Penelitian
Setiap penelitian pada dasarnya mempunyai tujuan penelitian yang ingin dicapai untuk mengetahui sejauh mana masalah yang muncul berkenaan dengan fenomena yang diteliti. Oleh karena itu, sesuai dengan perumusan diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk menguraikan Implementasi Kebijakan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Pasuruan dalam Penanggulangan Bencana Banjir Tahun 2011. 2. Untuk menguraikan dan mendeskripsikan dukungan dan hambatan
Pemerintah dalam Implementasi Kebijakan Penanggulangan Bencana Banjir di Kabupaten Pasuruan Tahun 2011.
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari suatu penelitian pada umumnya sangat diharapkan dapat mempunyai kegunaan dan manfaat yang besar bagi penulis maupun orang lain yang membacanya. Dengan demikian, maka manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Secara Akademik
10 2. Secara Praktis
Bahwa Kebijakan yang telah dikeluarkan Pemerintah Kabupaten Pasuruan dalam penanggulangan bencana banjir sudah tepat melihat Kabupaten Pasuruan selalu mengalami bencana banjir tiap tahunnya. Akan tetapi dalam implementasinya masih belum dilaksanakan sepenuhnya. F. Definisi Konseptual
Definisi konseptual adalah unsur atau bagian penting dalam penelitian dan merupakan definisi yang dipakai oleh para peneliti untuk menggambarkan secara abstrak suatu fenomena sosial atau fenomena yang alami.4
Definisi konseptual ini dimaksudkan untuk memberikan penegasan tentang makna arti dari kalimat yang ada dalam permasalahan yang disajikan. Dengan adanya arti penegasan tersebut akan mampu mempermudah dalam memahami maksud kalimat yang tercantum dalam penelitian.5 Maka rencana yang akan penyusun terangkan secara rinci adalah sebagai berikut :
1. Implementasi Kebijakan
Kebijakan (policy) adalah sebuah instrumen pemerintah, bukan saja dalam arti government melainkan pula governance yang menyentuh berbagai bentuk kelembagaan baik swasta, dunia usaha maupun masyarakat madani.6 Yang merupakan Rangkaian pilihan-pilihan yang saling berhubungan yang dibuat oleh lembaga atau pejabat pemerintah pada bidang-bidang yang menyangkut tugas pemerintah sebagai tindakan atau strategi yang terdiri dari beberapa pilihan yang memiliki kewenangan
4 Singarimbun, Masri. 1982. Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES. Hlm. 17 5
Hamidi. 2004. Metode Penelitian Kualitatif Aplikasi Praktek Pembuatan Proposal dan Laporan Penelitian. Malang: UMM Press. Hlm. 45
6
11 hukum, politis dan finansial untuk melakukannya dan diimplementasikan oleh badan pemerintah untuk merespon masalah atau kebutuhan yang berkembang di masyarakat.7
Sedangkan implementasi kebijakan merupakan proses kegiatan administratif setelah kebijakan ditetapkan atau disetujui yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh pemerintah dalam rangka mencapai tujuan tertentu dengan mengetahui hambatan-hambatanya dan kebijakan tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk program-program, peraturan perundang-undangan, atau tindakan-tindakan pemerintah lainya demi kesejahteraan masyarakat.
2. Pemerintah
sekumpulan orang-orang yang bekerja dengan tugas menjalankan suatu sistem pemerintahan dengan mengelola kewenangan-kewenangan, melaksanakan kepemimpinan dan koordinasi pemerintahan serta pembangunan masyarakat dari lembaga-lembaga dimana mereka ditempatkan.
3. Penanggulangan banjir
Banjir merupakan aliran air di permukaan tanah akibat hujan besar, peluapan air sungai, atau pecahnya bendungan sungai yang relatif tinggi dan tidak dapat ditampung oleh saluran drainase atau sungai, sehingga melimpah ke kanan dan kiri serta menimbulkan genangan atau aliran dalam jumlah yang melebihi normal. Sedangkan penanggulangan banjir
7
12 merupakan upaya berkelanjutan untuk mengurangi dampak bencana banjir terhadap manusia yang menimbulkan kerugian berupa materiil maupun non-materiil
G. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah petunjuk untuk memperoleh kejelasan dari suatu variabel yang akan menjadi objek kajian yang berguna untuk membantu komunikasi penyusun.8 Dalam penelitian ini terkait dengan judul “Implementasi Kebijakan Pemerintah Kabupaten Pasuruan Dalam Penanggulangan Banjir Tahun 2011”. Dapat dirumuskan beberapa indikator di antaranya :
1. Implementasi Kebijakan Pemerintah Kabupaten Pasuruan Dalam Penanggulangan Banjir.
1. Bentuk-bentuk Kebijakan Penanggulangan Banjir Tahun 2011.
2. Usaha Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dalam Mengimplementasikan Kebijakan Penanggulangan Banjir di Kabupaten Pasuruan.
2. Dukungan dan Hambatan Dalam Pelaksanaan Penanggulangan Banjir di Kabupaten Pasuruan.
1. Pemerintah. 2. Masyarakat. 3. Swasta.
8
13 H. Metode Penelitian
Dalam melakukan penelitian perlu adanya metode, karena dengan adanya metode penelitian dapat memberikan petunjuk kepada penyusun untuk merumuskan dan mengidentifikasi penelitian yang akan dilakukan tentang Implemenstasi Kebijakan Penanggulangan Banjir di Kabupaten Pasuruan Tahun 2011. Dengan kata lain metode merupakan prosedur serta desain untuk mencapai hasil penelitian yang diinginkan.
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif, dengan alasan agar dapat memperoleh penjelasan mengenai objek yang diteliti sehubungan dengan implementasi kebijakan penanggulangan banjir di Kabupaten Pasuruan Tahun 2011.
Berdasarkan hal tersebut maka penyusun hanya melukiskan keadaan atau peristiwa tertentu, dalam hal ini yaitu peran Badan Penanggulangan Bencana Daerah dalam penanggulangan bencana banjir di Kabupaten Pasuruan.
2. Fokus Penelitian
14 3. Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian merupakan tempat dimana penelitian dilakukan, untuk mendapatkan informasi serta data-data yang diperlukan oleh penyususn untuk menunjang penelitian ini. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kalianyar Kecamatan Bangil Kabupaten Pasuruan, dengan pertimbangan Kelurahan yang selalu mengalami banjir tiap musim hujan.
4. Subyek Penelitian
Subyek penelitian merupakan orang yang bermanfaat untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar sebuah penelitian. Sehingga subyek penelitian diharapkan mampu memberikan informasi yang seluas-luasnya, maka dalam penelitian sangat berhati-hati dalam menentukan subyek penelitian agar mendapat informasi yang lengkap untuk mendukung penelitian yang berkenaan dengan implementasi kebijakan pemerintah Kabupaten Pasuruan dalam penanggulangan banjir Tahun 2011. Adapun yang menjadi subyek penelitian adalah :
1. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kepala Pelaksana, Sekretaris dan Staff).
2. Kepala Kelurahan Kalianyar.
15 5. Sumber Data
1. Data Primer
Data primer merupakan informasi yang dikumpulkan peneliti langsung dari sumbernya.9 Data primer dari penelitian ini adalah bersumber dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pasuruan (Kepala Pelaksana, Sekretaris dan Staff), Kepala Kelurahan Kalianyar, Sekretaris PMI, Sekretaris LPBI NU Kab. Pasuruan dan masyarakat Kelurahan Kalianyar karena dapat dipertanggungjawabkan kapabilitasnya sebagai nara sumber untuk mendapat data yang akurat.
Dengan demikian penulis mendapatkan informasi secara lengkap karena berhadapan langsung dengan sumber yang tepat dalam memahami terhadap apa yang diteliti.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung data primer. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah Perda Kabupaten Pasuruan Nomor 4 Tahun 2011 Tentang Penanggulangan Bencana, Perda Kabupaten Pasuruan Nomor 8 Tahun 2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Peraturan Bupati Pasuruan Nomor 65 Tahun 2010 Tentang Unsur Pengarah Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Peraturan Bupati Pasuruan Nomor 66 Tahun 2010 Tentang Unsur
9
16 Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah serta hal lainnya yang berhubungan dan berkaitan dengan penelitian ini.
6. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data ini bertujuan untuk mengumpulkan atau memperoleh data yang ada dilapangan secara akurat dan sesuai dengan fakta yang ada dilapangan, agar dapat memecahkan permasalahan yang ada dalam penelitian ini. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Wawancara
17 Keadaan demikian ini memungkinkan wawancara berlangsung secara luwes dan arahnya bisa berlangsung secara lebih terbuka, sehingga dapat diperoleh informasi yang lebih lengkap dan pembicara tidak terlalu terpaku yang pada akhirnya menjemukan kedua belah pihak.
2. Observasi
Observasi yaitu mendatangi langsung tempat penelitian dengan melihat dan mencatat kegiatan yang muncul di tempat penelitian. Sehingga diperoleh data yang berkaitan tentang implementasi kebijakan penanggulangan banjir di Kabupaten Pasuruan tahun 2011.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mencatat dan penemuan bukti-bukti yang ada sebagai sumber data sekunder atau pendukung yang terjadi di lokasi penelitian tentang implementasi kebijakan penanggulangan banjir di Kabupaten Pasuruan Tahun 2011.
7. Teknik Analisis Data
18 1. Pengumpulan data, yang terdiri dari :
a. Mengedit data
Memeriksa data yang terkumpul berkenaan dengan kelengkapan dan kebenaran serta relevansi dengan kelompok data yang lain, sehingga siap diproses lebih lanjut mengenai validasi data. Data yang diperoleh dalam hal ini mengenai pengembangan Implementasi Kebijakan Penanggulangan Banjir di Kabupaten Pasuruan Tahun 2011.
b. Mengkode data
Data yang terkumpul diberi kode tertentu kemudian dikelompokkan, pengkodean dimaksudkan sebagai alat untuk merangkum segmen-segmen data yang dalam penelitian ini berkaitan dengan Implementasi Kebijakan Penanggulangan Banjir di Kabupaten Pasuruan Tahun 2011.
c. Klasifikasi data
19 2. Pengelolaan dan penyajian data dilakukan setelah data terkumpul
diklasifikasikan dengan beberapa kebutuhan, kemudian dilakukan pengelolaan data dengan cara mengklasifikasikan dalam bentuk uraian mengenai Implementasi Kebijakan Penanggulangan Banjir di Kabupaten Pasuruan Tahun 2011.
3. Pengembangan dan pengambilan alternatif yaitu setelah data diolah maka diambil beberapa alternatif terbaik yang dijadikan bahan penyampaian informasi dan pengambilan keputusan.10 Dalam penelitian ini mengenai permasalah yang terjadi di Kabupaten Pasuruan tentang implementasi kebijakan penanggulangan banjir tahun 2011.
10