• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Manajemen Berbasis Web Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung Tahun 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Manajemen Berbasis Web Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung Tahun 2014"

Copied!
118
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

WEB-BASED INFORMATION SYSTEM MANAGEMENT IN BADAN NARKOTIKA NASIONAL OF LAMPUNG PROVINCE 2014

By

TRIYADI ISWORO

In ragulations No. 35 2009 about drugs states that BNN has a function, that is coordinate activity which is related to government agencies in formulating and implementing policies about drug demand and supply reduction. Besides, BNN also implement the steps to control, prevent, and combat abuse and the spread of drug. Nowadays, information system condition in BNNP Lampung faces some obstacies. There are some data and reports P4GN programs from all agencies in Lampung which are needed cannot be collected, quarterly and annually in BNNP Lampung. This case can be seen from the report forms which are not filled completely, and delay in data delivery. This is because the data base of P4GN has not been optimized whit the best management in managing existing data. The aim of this research is to describe and analyze the Information System Management Based Web Badan Narkotika Nasional of Lampung Province. This research is qualitative research which uses descriptive.

The results of this research shows that: (1)Accurate and complete information is not visible from the data and information on drug suspects report data, the number of victims is still there on the website; (2) Information management is inadequate because of the minimum of human resources; (3) Coordination system is still manual not online; (4) Organization and Management are already appropriate to the duty and the functions; (5) Making decision concept follow the central policy, district only as the executor.

(2)

ABSTRAK

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERBASIS WEB BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2014

Oleh

TRIYADI ISWORO

Dalam Undang Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika disebut BNN memiliki fungsi untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan lembaga-lembaga pemerintahan dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan yang berkaitan dengan drug demand dan supply reduction, mengimplementasikan langkah-langkah pengawasan, pencegahan, dan kegiatan-kegiatan untuk mencegah, memberantas penyalahgunaan serta peredaran gelap narkoba. Kondisi sistem informasi di BNNP Lampung saat ini mengalami hambatan yaitu data-data dan pelaporan-pelaporan program P4GN yang dibutuhkan dari berbagai lembaga di Lampung belum dapat terkumpulkan secara keseluruhan tiap bulan, triwulan dan tiap tahun di BNNP Lampung. Hal tersebut dapat terlihat pada form-form laporan yang tidak diisi dengan lengkap, keterlambatan pengiriman data dan belum dioptimalkannya basis data P4GN dengan manajemen yang tepat dalam mengelola data-data yang ada. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsi dan menganalisis Sistem Informasi Manajemen Berbasis Web Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung. Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian deskritif dengan pendekatan kualitatif.

Hasil penelitian tentang Sistem informasi manajemen BNN Provinsi Lampung dalam penyelenggaraan program pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika (P4GN) menunjukan bahwa: (1) Informasi belum akurat dan lengkap terlihat dari data-data dan infomasi mengenai data laporan tersangka narkoba, jumlah korban masih belum ada pada website; (2) Manusia sebagai pengelola informasi kurang memadai karena sumber daya manusia yang masih minim; (3) Sistem Kordinasi masih secara manual belum secara online; (4) Organisasi dan Manajemen sudah sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya; (5) Konsep pengambilan keputusan mengikuti kebijakan dari pusat, daerah hanya sebagai pelaksana.

(3)
(4)

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERBASIS WEB BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2014

(Skripsi)

Oleh

TRIYADI ISWORO

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG

(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1. Website Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung... 7

2.1. Bentuk Anatomi SIM... 33

2.2. Hirarkhi pengendalian dalam jaringan kerja SIM... 34

2.3. Alur Kerangka Pemikiran... 54

4.1. Struktur Organisasi BNN Provinsi Lampung... 82

5.1. Transformasi data menjadi informasi... 91

5.2. Website BNN Provinsi Lampung... 99

5.3. Update Informasi... 99

5.4. Keamanan Web... 100

5.5. Sistem Kordinasi Program P4GN... 112

(6)

DAFTAR ISI A. Penelitian Terdahulu... 13

B. Tinjauan Sistem Informasi Manajemen... 15

1. Konsep Dasar Sistem... 15

1.1. Definisi Sistem... 15

1.2. Karakteristik Sistem Secara Umum... 17

2. Konsep Dasar Informasi... 19

2.1. Definisi Informasi... 19

2.2. Kualitas Informasi... 19

2.3. Dimensi Informasi... 22

3. Konsep Dasar Manajemen... 23

4. Pengertian Sistem Informasi Manajemen... 27

C. Sistem Informasi Berbasis Web... 38

2. Pengembangan E-Governmment... 42

3 Kebijakan dan Strategi Pengembangan E-Government... 43

E. Uraian Umum Tentang Narkoba... 45

1. Pengertian Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya (NAPZA)... 45

2. Jenis Narkotika Yang Sering Disalahgunakan... 47

(7)

A. Tipe Penelitian... 55

B. Fokus penelitian... 56

C. Lokasi Penelitian... 57

D. Jenis dan Sumber Data... 58

E. Teknik Pengumpulan Data... 60

F. Teknik Analisis Data... 62

G. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ... 63

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Provinsi Lampung ... 66

B. Gambaran Umum BNN Provinsi Lampung... 70

1. Sejarah BNN Provinsi Lampung... 70

2. Tugas Pokok dan Fungsi BNN Provinsi Lampung... 73

2.1. Tupoksi Deputi Pemberantasan... 77

2.2. Tupoksi Deputi Pencegahan... 79

2.3. Tupoksi Deputi Rehabilitasi... 80

2.4. Tupoksi Deputi Pemberdayaan Masyarakat... 81

3. Visi dan Misi BNN Provinsi Lampung... 82

4. Struktur Organisasi BNN Provinsi Lampung... 84

5. Nama Pegawai BNN Provinsi Lampung... 85

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Manajemen BNN Provinsi Lampung... 89

1. Informasi... 90

2. Manusia sebagai pengolah informasi... 101

3. Sistem Kordinasi Program P4GN... 106

4. Struktur Keorganisasian dan Manajemen... 114

5. Pengambilan Keputusan... 124

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 132

B. Saran... 134 DAFTAR PUSTAKA

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1. Data Pelaksanaan Wawancara Pada Informan Penelitian... 61

3.2. Daftar Dokumen yang Berkaitan dengan Penelitian... 62

4.1. Kabupaten dan Kota Provinsi Lampung... 68

4.2. Nama Pegawai BNN Provinsi Lampung... 83

5.1. Tersangka Kasus Narkoba Lampung... 92

5.2. Jumlah Kasus Narkoba Lampung... 93

5.3. Tempat Kejadian Perkara Kasus Narkoba... 93

5.4. Anatomi of Crime (AoC) Kasus Narkoba... 94

5.5. Jenis Barang Bukti Narkoba... 95

5.7. Jumlah Tahanan Narkoba Di Lampung Tahun 2014... 95

5.7. Jumlah Narapidana Narkoba Tahun 2014... 96

5.8. Dimensi Informasi... 102

5.9. Data Pegawai Desiminasi Informasi BNN Provinsi Lampung... 105

(9)
(10)
(11)

Moto

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari

sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain dan hanya kepada

Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.

( QS. Al Insyirah: 6-8 )

Jangan lihat masa lalu dengan penyesalan. Jangan lihat masa depan dengan ketakutan. Tapi

lihatlah kondisi sekitar dengan penuh kesadaran.

( J. Thurber )

Rasa syukur mengubah kehidupan kita. Ia mengubah hidup yang biasa saja menjadi hidup yang

berkelimpahan, mengubah penyangkalan menjadi penerimaan, mengubah kekacauan menjadi

ketertiban, mengubah bingung menjadi kejelasan, mengubah sepiring makanan menjadi pesta,

mengubah rumah menjadi keluarga dan orang asing menjadi teman.

( Melody Beattie )

Hidup itu seperti naik sepeda. Agar tetap seimbang, kau harus terus bergerak.

( Albert Einstein )

Hiduplah seperti kamu akan mati esok. Dan berbahagialah seperti kamu akan hidup selamanya.

( Bacharuddin Jusuf Habibie )

Marah itu gampang. Tapi marah kepada siapa, dengan kadar kemarahan yang pas, pada saat dan

tujuan yang tepat, serta dengan cara yang benar itu yang sulit.

(12)

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Karya tulis saya, Skripsi/Laporan akhir ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik (Sarjana/Ahli Madya), baik Universitas Lampung maupun di perguruan tinggi lainnya.

2. Karya tulis ini murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing.

3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarangnya dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh dari karya tulis ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di Perguruan Tinggi ini.

Bandar Lampung, 22 Desember 2014 Yang membuat pernyataan,

(13)

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji

bagi Allah,

Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai

di Hari Pembalasan.

Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.

Tunjukanlah

kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat

kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat

( Surat Al Faatihah 1-7 )

Dengan mengucap rasa syukur kepada ALLAH SWT

Kupersembahkan karya kecilku ini untuk :

“ Bapakku Maryanto Supriadi dan Ibuku Misrongatun “

Perjuangan kalian mulai dari membesarkanku, menjagaku, mendidikku, memberiku segala hal yang aku butuhkan, hingga aku mencapai cita-citaku. Terima kasih banyak untuk bapak dan ibu atas cinta, kasih sayang, pengorbanan, kesabaran, dukungan, dan doa yang tiada henti untuk keberhasilanku serta senantiasa memberikan semangat yang tak pernah lelah.

“ Kakakku Moh. Eko Febrianto, A.md., S.Kom.,

Mbakku Dwi Wijayanti, S.Pd., dan Adikku Desti Yuniatun “

Kehadiran kalian selalu memberikan kebahagiaan dalam kehidupanku. Semoga kita selalu menjadi kebanggaan orang tua. Terimakasih untuk segalanya.

“ Segenap Keluarga Besarku “

Terimakasih selalu memberikan do’a dan dukungan kepadaku yang tak henti-hentinya.

“ Teman Seperjuangan Ilmu Administrasi Negara “

Terimakasih selalu memberikan canda-tawa, suka-ria, sedih-duka, dan ceria-bahagia di dalam perjalanan hidupku yang akan selalu terkenang. Semangat kita pasti sukses bareng.

“ Para Pendidik dan Almamater Universitas Lampung “

(14)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Triyadi Isworo, dilahirkan di Kota Bandar Lampung pada tanggal 7 Juni 1992. Penulis merupakan anak ketiga dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Maryanto Supriadi dan Ibu Misrongatun. Penulis merasa sangat beruntung karena dilahirkan dan dibesarkan dalam keluarga yang sederhana dan harmonis. Karena doa, dukungan dan semangat dari keluargalah penulis bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Hal inilah yang mendasari penulis untuk selalu berusaha berbakti dan mengutamakan keluarga.

(15)

penulis tercatat menjadi Staf Ahli Mentri Kominfotek BEM UNILA dan menjadi Anggota Kajian Pengembangan Keilmuan (KPK) HIMAGARA FISIP UNILA. Kemudian pada tahun 2012 penulis dipercaya untuk mengemban amanah sebagai Kepala Bidang Data dan Informasi HIMAGARA FISIP UNILA periode 2012/2013. Kemudian pada tahun 2013 penulis mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Pekon Tugu Papak Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus. Penulis juga pernah menjadi pemenang Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Kewirausahaan Dikti Kemendikbud RI tentang Bisnis Makanan Ringan Bola Mantang Kena Tusuk. Selain itu, penulis juga tercatat aktif pada kegiatan Komunitas Pelayanan Publik di Kota Bandar Lampung. Selanjutnya penulis tercatat untuk mengemban amanah menjadi Ketua Angkatan Pertama Lampung Youth in Action dan dipercaya untuk mengemban amanah sebagai Kordinator Devisi Hubungan Luar Rumah Baca Asmanadia Lampung. Pada tahun 2014 peneliti tergabung dalam Anggota Mountain Bike T-BLUS Cycling Club Lampung. Penulis juga pernah berkontribusi dan menjadi bagian dari Lembaga Survei Indonesia (LSI), Indikator Politik Indonesia, dan Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC).

(16)

SANWACANA

Bismillahirrahmanirrahim.

Alhamdulillahirobbil’alamin segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT yang senantiasa memberi rahmat serta nikmat-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul Sistem Informasi Manajemen Berbasis Web Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampug Tahun 2014 sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

Selama penyusunan skripsi ini penulis menyadari banyak sekali tantangan dan hambatan yang dihadapi. Penulis juga menyadari keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki. Segala dorongan dan motivasi yang penulis dapatkan dari berbagai pihak telah mampu memberikan rasa semangat kepada diri penulis. Oleh karena itu, dalam kesempatan yang berbahagia ini, penulis ingin memberikan penghargaan dan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam menjalani studi dan penyusunan skripsi yakni:

(17)

penulis mendapatkan kesuksesan dalam rencana hidupnya. Terimakasih untuk segalanya yang telah diberikan, semoga Allah senantiasa memberikan nikmat dan rahmat yang begitu indah disetiap waktu-Nya.

Aamiin Ya Allah Ya Rabbal’alamin.

2. Kakakku Moh. Eko Febrianto, A.md., S.Kom., Mbakku Dwi Wijayanti, S.Pd., dan Adikku Desti Yuniatun. Terimakasih untuk segala yang telah diberikan.

3. Bapak Simon Sumanjoyo Hutagalung, S.A.N., M.PA., selaku dosen pembimbing utama penulis sekaligus sekretaris jurusan. Terimakasih atas masukan, nasihat, bimbingan dan kesabarannya selama penyusunan skripsi 4. Bapak Fery Triatmojo, S.A.N., M.PA., selaku dosen pembimbing

pembantu penulis. Terimakasih atas segala motivasi dan arahan selama proses penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Dr. Noverman Duadji, Drs.,M.Si. selaku selaku dosen pembahas dan dosen penguji utama yang telah memberikan kritik dan saran serta arahannya kepada penulis dalam penyelesaian dan penyempurnaan skripsi ini. Terima kasih banyak atas arahan dan dukungannya serta pengetahuan dan pemahaman yang telah diberikan yang membuat penulis ingin selalu berkembang.

(18)

telah diberikan.

8. Ibu Dewie Brima Atika, S.IP, M.Si., selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan banyak motivasi dan masukannya untuk penulis. 9. Seluruh Pengajar Dosen Jurusan Ilmu Administrasi Negara ( Pak Yuli, Pak

Bambang, Pak Husnan, Bu Rahayu, Bu Dian, Bu Novita, Pak Deddy, Pak Nana, Pak Syamsul, Pak Eko, Bu Dewi, Bu Meiliyana, Bu Indri, Bu Devi, Bu Intan, Bu Ani ) yang selama ini telah memberikan ilmunya kepada penulis dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.

10.Serta seluruh staff dan karyawan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang telah banyak membantu kelancaran administrasi selama penulis menjadi mahasiswa dan memberikan pelayanan yang baik.

11.Terimakasih kepada Bapak Suwardi, SH., MH., dan Bapak Fhata Al Ali, S.I.Kom., serta seluruh staf dan karyawan Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung atas data dan informasi yang diberikan untuk penyelesaian skripsi ini.

12.Terimakasih kepada Bapak KOMPOL Dr. I Ketut Seregige, SH., MH., dan Bapak AKBP Darman Gumai, SH., serta seluruh staf Direktorat Reserse Narkoba POLDA Lampung atas data dan informasi yang telah diberikan untuk penyelesaian skripsi ini.

(19)

Sari, Pandu Pamungkas, Ghali Billridho S, Abdu’rahman, Datas Jaya Melinting, Hadi Purwanto. Banyak cerita yang mungkin tak cukup tertuliskan, banyak canda tawa yang mungkin tak habis diceritakan, banyak perjalanan sedih dan pilu yang mungkin selalu terkenang, dan banyak ketidak jelasan yang tak kunjung terselesaikan

(20)

motor), Annisa (anisa chiby chiby weh weh weh), Ardi (dengerin apa kata bokap saa), Cahya (jangan kebanyakan nonton korea cah, tapi kalo ada film korea baru bagi cah. wkkwk), Chandra (eyeek mana eyeek mana iii mana), Corie (insyallah selalu ada jalan tuk sukses cor. Semangat!), Datas (kalo sir sama cewe, ngeliat yg bagus langsung deketin tas breet breet breet jangan kelamaan), Dita (baik hati tidak sombong rajin menabung, bantu orang tua dan rutin tidur siang), Dora (ihiiy dapet duit dari BKKBN), Erisa (assalamuallaikum umi), Fadri (semangat fat tuk jadi orang yg bermanfaaat), Gerri (kembangin potensi bisnis wisata begal & tanah miring dikobum ger. hahaha), Ghali Billridho (jangan woles lib, dimana posisi mohon informasi. Minok dipa nikeu lib? Mulang pai!), Gideon (tipi matiin ion, abang dikosan temenin), Gusti (tante rumpi), Hadi (bujang orgen azeeeg geboy), Helsi (iiiy atlit), Hepsa (kalo dikosan makan yg banyak sa, pacaran sama cewe jangan sama komputer), Intan Ayu (cewe ribet yg sekarang dikemenkumham ihiy), Jenni (apa kareba boga kabar horas ma jua jua), Karina (ibu bendum yg jago mengatur keuangan negara), Lica (kita satu manajemen Pak Simon – Pak Fery), Ali (gitaris lampung tengah), Marya Anatasya (kuliah tsaa yg bener), Mery (preman pasar untung), Roofi’i (ketua angkatan menggala asli, sob buntut

(21)
(22)

Terimakasih semuanya atas segala hal yang telah diberikan selama kita beraktualisasi diri dan berproses bersama di Jurusan Ilmu Administrasi Negara maupun diluar kampus. Semoga kita sukses semua. Amin Ya Allah.

16.Senior HIMAGARA (Himpunan Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara) dan IKAGARA (Ikatan Alumni Mahasiswa Administrasi Negara), Khusus buat Abang dan Mbak 2009, 2008, 2007, 2006, 2005, 2004, 2003, 2002, 2001, 1999. Terimakasih telah membimbing dan mengarahkan dalam kehidupan berorganisasi.

17.Kawan-kawan ANE 2011 (Oji, Akbar, Ririn, Vike, Popo, Esa, Kio, Menceng, Rosyid, Fredy, Wahyu, Rio, Widi, Devin, Panggo, Toto, Sigit, Chiko, Cristy, Okta, Farah, Eki, Ratu, Feby, Silvi, Nyunyu, Novia, Pebie, Tami, Renita, Danisa, Wulan, Tria, dkk), ANE 2012 (Denish, Bery, Dian, Anisa Nisul, Stefani, Novaria, Nadiril, Eko, Firdaus, Dwini, Betty, Bayu, Ikhwan, Fifki, Tripang, Novita, Anisa, Erna, Serli, Dara, Hanbul, Dilla, Emi, dkk), ANE 2013 (Dhimas, Hafiz, Leo, Sidik, Zulham, Tong Bajil, Ala, dkk) dan ANE 2014.

(23)

19.Saudara dan Saudari Komunitas Rumah Baca Asmanadia Lampung. Sisil, Pandu, Rizka, Nurul, Ade, Icha, Aca, Lia, Andari, Ayum, Reza, Mita, Echi, Tika, Funda, Dio, Imam, Riko, Oemar Madri dll. Terimakasih atas segala hal yang pernah kita rencanakan dan implementasikan semoga amal perbuatan dan pengabdian kalian dibidang pendidikan dan didunia anak dibalas Allah SWT.

20.Kawan-kawan Berbagi Nasi Lampung, Atu Sophie, Encip, Deka, Ucup, Si Kembar (Farah-Faras), Ena, Nina, Feri, Adam, Nanda dll. Terimakasih atas waktu malamnya untuk jalan-jalan blusukan keliling kota melihat keadaan sisi lain masyarakat Kota Bandar Lampung yang hidup serba keterbatasan.

21.Beserta seluruh pihak yang terkait dan telah memberikan kontribusi dalam penyusunan Skripsi ini yang tidak bisa dituliskan satu per satu.

Bandar lampung, 22 Desember 2014 Penulis,

(24)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sudah berkembang sangat pesat, hal ini dapat terlihat pada setiap perkantoran suatu instansi pemerintahan telah menggunakan komputer dan internet. Masyarakat yang dinamis sudah akrab dengan perkembangan teknologi komunikasi guna mendapatkan informasi-informasi terkini. Penggunaan sistem informasi-informasi pada instansi publik bertujuan untuk mengolah data administrasi tata usaha, pelayanan masyarakat (public services), pengolahan dan dokumentasi data penduduk, perencanaan, statistika, pengambilan keputusan, dan lain sebagainya.

(25)

Meningkatnya penggunaan teknologi informasi, khususnya internet, telah membawa setiap orang dapat melaksanakan berbagai aktivitas dengan lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu. Setiap organisasi dapat memanfaatkan internet dan jaringan teknologi informasi untuk menjalankan berbagai aktivitasnya secara elektronis.

Meningkatnya penggunaan teknologi informasi, khususnya internet, telah membawa setiap orang dapat melaksanakan berbagai aktivitas dengan lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu. Setiap organisasi dapat memanfaatkan internet dan jaringan teknologi informasi untuk menjalankan berbagai aktivitasnya secara elektronis. Sistem informasi dalam suatu pemahaman yang sederhana dapat didefinisikan sebagai satu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Para pemakai biasanya tergabung dalam suatu entitas organisasi formal, seperti Departemen atau Lembaga suatu Instansi Pemerintahan yang dapat dijabarkan menjadi Direktorat, Bidang, Bagian sampai pada unit terkecil dibawahnya. Informasi menjelaskan mengenai organisasi atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin akan terjadi dimasa yang akan datang tentang organisasi tersebut.

(26)

akuntabilitas penyelenggaran pemerintah. Maka dari itu dengan kemajuan teknologi saat ini pemerintah melaksanakan proses transformasi menuju E-Government untuk mengeliminasi sekat-sekat yang ada pada birokrasi, serta membentuk jaringan sistem manajemen dan proses kerja yang memungkinkan instansi-instansi pemerintah bekerja secara terpadu.

Inisiatif E-Government di Indonesia sudah dimulai sejak beberapa waktu yang lalu. Dari pendekatan institusional, pernah berdiri Badan Koordinasi Otomatisasi Administrasi Negara (Bakotan) yang menjadi cikal bakal konsep Nusantara. Tugas utama Bakotan pada waktu itu adalah menjadi institusi yang mengkordinasikan semua upaya peningkatan kualitas pelayanan administrasi Negara melalui penggunaan teknologi informasi. Bakotan dihapuskan ketika ternyata lembaga ini dinilai tidak mampu mengemban tugas yang diberikan kepadanya. Kebijakan yang secara khusus mengatur teknologi informasi di Indonesia baru muncul sejak tahun 1997 ketika terbit Keputusan Presiden Nomor 30 tentang pembentukan Tim Kordinasi Telematika Indonesia (TKTI)[1].

(27)

sebagai Ketua TKTI dengan anggota semua menteri baik yang memimpin departemen ataupun mentri Negara. Prestasi yang dihasilkan oleh TKTI selama masa Gusdur adalah berhasil menyusun Kerangka Kebijakan Pengembangan dan Pendayagunaan Teknologi Telematika di Indonesia yang dikukuhkan sebagai bagian dari Instruksi Presiden Nomor 6/2001. Menyusul Inpres ini, pemerintah beserta wakil sector swasta bersama-sama menyusun Daftar Rencana Aksi (Action Plan) yang terdiri dari 75 item kegiatan[2]

Latar belakang terbitnya Ipres 6/2001 adalah sebagai wujud kepedulian dan komitmen akan pentingnya kebijaksanaan pemerintah dibidang Telematika serta dalam rangka mempercepat pengembangan, pembangunan dan pendayagunaan Telematika di Indonesia. Kebijakan ini berisikan arahan sebagai acuan dan landasan pemerintah, sector swasta, dunia usaha dan masyarakat dalam pengembangan dan pendayagunaan Telematika di Indonesia. Dilain pihak, sejak era kepemimpinan Soeharto, pembahasan perubahan Undang-Undang Nomor 3/89 tentang telekomunikasi terus berlangsung dan akhirnya berhasil pada masa pemerintahan Presiden Habibie, menjadi Undang-Undang Nomor 36/1999 tentang Telekomunikasi yang mulai berlaku sejak 8 September 1999. UU ini memiliki semangat untuk mengakhiri monopoli penyelenggaran telekomunikasi yang dilaksanakan oleh PT. Telkom dan PT. Indosat. Selain itu, pada UU 36/1999 ini juga menetapkan struktur pasar yang baru bagi penyelenggaraan telekomunikasi[3].

(28)

dengan adanya Instruksi Presiden Republik Indonesia No 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government. Pengembangan E-Government merupakan upaya penataan sistem manajemen dan proses kerja untuk mengembangkan penyelenggaraan pemerintah yang berbasis elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan efisien. Pemanfaatan teknologi informasi mencakup aktivitas yang berkaitan meliputi pengolahan data, pengelolaan informasi, sistem manajemen dan proses kerja secara elektronik. Selain itu, pemanfaatan kemajuan teknologi informasi agar pelayanan publik dapat diakses secara mudah dan cepat diterima oleh masyarakat[4].

(29)

telekomunikasi, penyiaran, informasi dan transaksi elektronik. Serta bantuan ahli TIK termasuk saksi ahli TIK[5].

Sebagai koordinator program P4GN di Lampung maka BNN Provinsi Lampung mempunyai tugas untuk melakukan koordinasi kepada BNNK di seluruh Lampung, Reserse Nakotika Polda Lampung, Rumah Sakit Instansi/lembaga terkait lainnya seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Departemen Agama; Ormas dan LSM yang peduli kepada program P4GN. Untuk mendukung kegiatan koordinasi BNN Provinsi Lampung yang sangat luas tersebut dengan berbagai pihak terkait maka BNNP Lampung sangat dibutuhkan adanya pengembangan sistem informasi P4GN berbasis web.

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengungkapkan jumlah pengguna internet pada 2013 mencapai 71,19 juta, meningkat 13% dari 2012 yang mencapai sekitar 63 juta pengguna. Sementara berdasarkan survey dari Indonesia Netizen tahun 2013 tercatat 74,57 juta pengguna, meningkat dari tahun sebelumnya yakni tahun 2010 tercatat 42,16 juta pengguna, tahun 2011 tercatat 55,23 juta pengguna, tahun 2012 tercatat 61,08 juta pengguna. Penetrasi jumlah pengguna internet terus meningkat. Saat ini mencapai 28% dari jumlah penduduk Indonesia yang sebanyak 248 juta orang. Kata Ketua Umum APJII, Samuel A[6].

___________________________ [1][2][3][4]

Wardiyanto, Bintoro. 2010. Revitalisasi Administrasi Negara. Graha Ilmu. Hal 58 [5]

http://www.bnn.go.id diakses pada tanggal 3 Maret 2014 [6]

(30)

Gambar 1.1 Website Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung

Sumber : Website BNN Provinsi Lampung http://bnnplampung.go.id/. Diakses pada tanggal 3 Maret 2014

Website BNN Provinsi Lampung dengan domain http://bnnplampung.go.id

(31)

lain-lain) belum dapat terkumpulkan secara keseluruhan tiap bulan, triwulan dan tiap tahun di BNNP Lampung. Hal tersebut dapat terlihat pada form-form laporan yang tidak diisi dengan lengkap, keterlambatan pengiriman data dan belum dioptimalkannya basis data P4GN dengan manajemen yang tepat dalam mengelola data-data yang ada.

Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba telah menjadi permasalahan dunia serta mengancam kehidupan individu, masyarakat, bangsa dan negara dimana saja. Laporan BNN RI menunjukan bahwa penyalahgunaan narkoba di Indonesia semakin meningkat , jumlah penyalahgunaan narkoba di Indonesia tahun 2005 ke tahun 2008 naik sekitar 20 % yaitu 2,80 juta orang menjadi sekitar 3,3 juta orang pada tahun 2008. di perkirakan jumlah penyalahgunaan narkoba meningkat sekitar 4,58 juta orang di tahun 2013. Fakta yang sangat memperihatinkan adalah bahwa dari jumlah 3,3 juta orang penyalahgunaan narkoba pada tahun 2008, sekitar 93% berada pada kelompok usia produktif yaitu umur 15-34 tahun 90% dari kelompok “Coba Pakai”. Sedangkan untuk daerah Provinsi Lampung menurut laporan BNN Provinsi Lampung pada tahun 2009 terdapat 534 kasus penyalahgunaan narkoba, pada tahun 2010 terdapat 514 kasus penyalahgunaan narkoba, pada tahun 2011 terdapat 533 kasus penyalahgunaan narkoba, pada tahun 2012 terdapat 627 kasus penyalahgunaan narkoba dan pada tahun 2013 terdapat 1.084 kasus penyalahgunaan narkoba.

(32)

menjadi tersangka kasus narkoba sebanyak 43 remaja, jumlah ini meningkat signifikan di tahun 2011 menjadi 69 remaja. Tahun 2012, jumlah tersangka remaja kasus tindak pidana narkotika kembali mengalami kenaikan. Tersangka remaja di tahun 2012 sebanyak 96 remaja, pada tahun 2013 jumlah tersangka remaja sebanyak 104 remaja, pada tahun 2014 sampai dengan bulan Juni ini saja sudah ada 49 remaja yang ditangkap karena kasus narkoba [7]. Data dari Direktorat Reserse Narkoba Polda Lampung, terlihat ada peningkatan jumlah kasus narkoba tiap tahunnya sejak tahun 2010. Pada tahun 2010, polisi mengungkap 532 kasus, jumlah ini meningkat di tahun 2011 dengan jumlah ungkapan sebanyak 535 kasus. Pada tahun 2012 terjadi peningkatan ungkapan kasus sebanyak 644 kasus, tahun 2013 polisi mengungkap 815 kasus narkotika [8].

Mengingat besarnya ancaman bahaya penyalahgunaan narkoba tersebut di atas, maka dalam upaya Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) pemerintah telah mencanangkan “Indonesia bebas

narkoba 2015” dan membentuk sebuah badan yang berfungsi sebagai pusat kordinasi program P4GN di Provinsi Lampung yaitu Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Lampung yang bertanggung jawab dibawah Gubernur sesuai dengan pasal 11 Keputusan presiden No.17 Tahun 2002 tentang BNN yang kemudian diganti dengan Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2010. Undang Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika disebut BNN memiliki fungsi untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan lembaga-

_________________________ [7]

(33)

lembaga pemerintahan dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan yang berkaitan dengan drug demand dan supply reduction, mengimplementasikan langkah-langkah pengawasan, pencegahan dan kegiatan-kegiatan untuk mencegah, memberantas penyalahgunaan serta peredaran gelap narkoba.

(34)

bahaya narkoba di Lampung. Pemaparan di atas membuat peneliti tertarik untuk meneliti fenomena tersebut. Kegiatan penelitian yang akan dilakukan yakni mengenai Sistem Informasi Manajemen Berbasis Web Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka permasalahan yang akan diungkapkan dalam penelitian ini adalah Bagaimana Sistem Informasi Manajemen Berbasis Web Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk deskripsi dan analisis serta mendapatkan fakta-fakta yang menjadi unsur-unsur yang terkait Sistem Informasi Manajemen Berbasis Web Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat memberikan manfaat yaitu:

(35)

b. Ditinjau dari kajian praktis, hasil penelitian ini mampu memberikan masukan dengan gambaran mengenai sistem informasi manajemen yang mampu mengupayakan perbaikan-perbaikan pada institusi serta memberikan informasi-informasi yang bermanfaat bagi Pemerintah Provinsi Lampung dan Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung mengenai Sistem Informasi Sektor Publik.

(36)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Beberapa peneliti terdahulu yang relevan telah mengilhami penelitian ini, sebagai referensi dalam pemilihan topik penelitian. Diantaranya yaitu:

(37)

2) adanya hambatan dalam mekanisme pasar yang memperlambat laju penetrasi prasarana jaringan informasi dan pemanfaatannya bagi kegiatan pemerintah, bisnis, pelayanan public dan serta kegiatan masyarakat. Adanya daerah serta kelompok social yang sukar mendapatkan pelayanan jaringan informasi secara komersial. 3) kultur berbagi belum ada : sharing informasi Kebanyakan masyarakat Indonesia masih “pelit” dan berada

pada tataran trafik yang rendah. Selain itu kultur mendokumentasikkan belum lazim: budaya mendokumentasikan hampir setiap kegiatan dan kesempatan belum merambah masyarakat.

(38)

penyedia jasa dalam memberikan laporan kepada pemilik proyek. 4) Selama proses pengembangan sistem informasi ini, tanggapan dan masukan dari calon pengguna sangatlah membantu dalam hal menyediakan jenis informasi, cara penyajian informasi dan cara penggunaan sistem informasi ini agar system ini berjalan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan calon pengguna. 5) Mengingat proses laporan kemajuan pekerjaan dan penagihan pembayaran dari pengajuan hingga persetujuan untuk penandatangan yang dilakukan secara online melalui internet, kesiapan infrastruktur harus disiapkan dengan baik dari segi sumber daya manusia dan peralatannya di pihak pemilik proyek maupun penyedia jasa.

B. Tinjauan Sistem Informasi Manajemen 1. Konsep Dasar Sistem

1.1. Definisi Sistem

Robert N Anthony (2012:7)1 menuliskan bahwa yang dimaksud dengan sistem adalah suatu cara tertentu dan bersifat repetitif untuk melaksanakan sesuatu atau sekelompok aktivitas. Sistem memiliki karaterisitik berupa rangkaian langkah-langkah yang berirama, terkoordinasi, dan berulang guna mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan menurut A. Rapoport (2008)2 menyebutkan bahwa dimaksud dengan sistem adalah sekumpulan elemen yang saling berhubungan untuk tujuan

1

Anthony, Rober N dan Govindarajan, Vijay. 2012. Sistem Pengendalian Manajemen

(Terjemahan). Jakarta: Salemba Empat

2

(39)

Menurut Edhi Sutanta (2013:6)3 sistem adalah sekumpulan hal atau kegiatan atau elemen yang saling berkerjasama atau yang dihubungkan dengan cara-cara tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan. Gordon B. Davis (1999:67)4 mengemukakan pengertian sistem adalah abstrak maupun fisik, abstrak adalah suatu susunan teratur gagasan atau konsepsi yang saling tergantung.

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lainnya berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Dari definisi ini dapat dirincikan lebih lanjut pengertian sistem secara umum, yaitu sebagai berikut:

a. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur. Sistem pernafasan kita terdiri dari suatu kelompok unsur, yang terdiri dari hidung, saluran pernafasan, paru-paru, dan darah. Unsur suatu sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil, yang terdiri pula dari kelompok unsur yang membentuk subsistem tersebut. b. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan.

Unsur-unsur sistem berhubungan erat satu degan yang lain dan sifat serta kerja sama antarunsur siste tersebut memunyai bentuk tertentu.

c. Unsur sistem tersebut bekerjasama unttuk mencapai tujuan sistem. Setiap sistem mempunyai tujuan tertentu.

d. Suatu sistem merupakan bagian dari sitem lain yang lebih besar.

3

Nugroho, Eko. 2008. Sistem Informasi Manajemen Konsep, Aplikasi, dan Perkembangan. Yogyakarta: CV Andi Offset

4

(40)

1.2.Karakteristik Sistem Secara Umum

Sebuah sistem memiliki model umum yaitu input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifatsifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebuah sistem. Tata Sutabri (2005:11)5 Karakteristik tersebut adalah:

a. Komponen sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi atau saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu system dapat mempunyai sistem yang lebih besar, yang disebut ”supra sistem”.

b. Batasan Sistem (Boundary)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem memungkinkan sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

5

(41)

c. Lingkungan luar sistem (Environtment)

Adalah bentuk apapun yang ada di luar lingkup atau batasan system yang mempengaruhi operasi sistem tersebut baik yang bersifat menguntungkan maupun merugikan.

d. Penghubung sistem (Interface)

Yaitu media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain. e. Masukan sistem (Input)

Yaitu energi yang dimasukkan ke dalam sistem,yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).

f. Keluaran sistem (Output)

Yaitu hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan merupakan masukan bagi subsistem yang lain.

g. Pengolah sistem (Proses)

Yaitu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. h. Sasaran sistem (Objective)

Sasaran atau tujuan sistem pasti dimiliki oleh suatu sistem dan bersifat deterministik.

(42)

2. Konsep Dasar Informasi 2.1.Definisi Informasi

Menurut Gordon B Davis (1999: 27)6 dalam konteks sistem informasi yang dimaksud dengan informasi adalah data yang telah dioleh menjadi sebuh bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang. Menurut Raymond McLeod (2011:11)7 informasi adalah data hasil pemrosesan yang memiliki makna, biasanya menceritakan suatu hal yang belum diketahui kepada pengguna. Menurut Teguh Wahyono (2004:3)8 yang dimaksud dengan informasi adalah hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk mengambil suatu keputusan. Menurut Tata Sutabri (2005:23)9 informasi didefinisikan sebagai data yang telah diklasifikasikan atau diolah untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

2.2. Kualitas Informasi

Kebutuhan informasi saat ini sangat meningkat, seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Informasi yang dibutuhkan tidak dilihat dari jumlah informasi yang dihasilkan, tetapi kualitas dari informasi (quality of information)

(43)

tersebut. Dalam Heri Suprapto (2008) kualitas informasi ditentukan oleh delapan hal yaitu :

a) Ketersediaan (availability) yaitu tersedianya informasi itu sendiri. Informasi harus dapat diperoleh (accessible) bagi orang yang hendak memanfaatkannya.

b) Mudah dipahami (comprehensibility) yaitu informasi harus mudah dipahami oleh pembuat keputusan,baik itu informasi yang menyangkut pekerjaan rutin maupun keputusan-keputusan yang bersifat strategis. Informasi yang berbelit-belit hanya akan membuat kurang efektifnya keputusan manajemen.

c) Relevan (relevance) yaitu informasi tersebut harus mempunyai manfaat untuk penerimanya.

d) Bermanfaat yaitu informasi harus bermanfaat bagi organisasi. Karena intu informasi juga harus dapat tersaji ke dalam bentukbentuk yang memungkinkan pemanfaatan oleh organisasi yang bersangkutan.

e) Informasi harus akurat yaitu informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak menyesatkan serta harus jelas mencerminkan waktunya.

f) Tepat waktu (time liness) yaitu informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.

(44)

h) Konsistensi yaitu informasi tidak boleh mengandung kontradiksi di dalam penyajiannya karena konsistensi merupakan syarat penting bagi dasar pengambilan keputusan.

Dadan Umar Daihani dalam Heri Suprapto (2008)10 menyatakan bahwa kualitas informasi ditentukan oleh tujuh hal yaitu :

a) Aksesibilitas yaitu informasi mudah didapatkan oleh pengguna informasi. Hal ini berkaitan dengan aktualisasi dari nilai informasinya.

b) Kelengkapan yaitu berkaitan dengan kelengkapan isi dari informasi, dalam hal ini tidak hanya menyangkut volume tetapi juga kesesuaian dengan harapan pengguna informasi.

c) Ketelitian yaitu berkaitan dengan kesalahan yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan pengolahan data menjadi informasi.

d) Ketepatan makna yaitu kesesuaian antara informasi yang dihasilkan dengan kebutuhan pemakai.

e) Ketepatan waktu yaitu penyampaian informasi dan aktualisasi dilakukan tepat waktu.

f) Kejelasan yaitu informasi dalam bentuk atau format disajikan dengan jelas.

g) Fleksibilitas yaitu berkaitan dengan tingkat adaptasi dari informasi yang dihasilkan terhadap kebutuhan berbagai keputusan yang akan diambil dan terhadap sekelompok pengambilan keputusan yang berbeda.

10

(45)

Usaha untuk memperoleh suatu informasi harus melalui suatu proses transformasi dengan membuat data menjadi bermakna. Dengan demikian untuk memperoleh suatu informasi diperlukan sumber daya input, yang diproses menjadi sumber daya output. Proses pengolahan informasi memerlukan alat pengolah informasi, yaitu hardware, software, dan brainware.

2.3. Dimensi/Siklus Informasi

Suatu informasi akan memiliki manfaat dalam proses pengambilan keputusan apabila informasi tersebut mempunyai kualitas dan nilai. Ketika pengembangan system (penggunaan maupun spesialis informasi) mendefinisikan output yang diberikan oleh prosesor informasi, mereka akan mempertimbangkan empat dimensi dasar informasi. Raymond McLeod (2011:43)11 keempat dimensi tersebut yaitu:

1) Relevansi

Artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan. Kalau kebutuhan informasi ini untuk suatu organiasi maka organisasi maka informasi diberbagai tingkatan dan bagian yang ada dalam organiasi tersebut. Informasi memiliki relevansi jika informasi tersebut berhubungan dengan masalah yang sedang dihadapi. Data yang relevan dengan pengambilan keputusan yang akan diambil saja yang akan disebut sebagai informasi.

11

McLeod, Jr., Raymond; Schell, George P. 2011. Sistem Informasi Managemen

(46)

2) Akurasi

Artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Pengujian terhadap hal ini biasanya dilakukan melalui pengujian yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang berbeda dan apabila hasil pengujian tersebut menghasilkan hasil yang sama maka dianggap data tersebut akurat. Idealnya, seluruh informasi seharusnya akurat. Aplikasi yang melibatkan uang, seperti penggajian, penagihan dan piutang berusaha untuk mencapai tingkat akurasi 100%. Aplikasi seperti peramalan ekonomi jangka panjang dan laporan statistic seringkali masih tetap bermanfaat meskipun kurang dari 100% akurat.

3) Ketepatan Waktu

Informasi hendaknya tersedia tepat pada saat manajer membutuhkannya untuk pengambilan keputusan sebelum situasi yang genting berkembang atau hilangnya peluang yang ada. Para pengguna hendaknya dapat memperoleh informasi yang menguraikan apa yang sedang terjadi saat ini, selain dari apa yang telah terjadi dimasa lalu.

4) Kelengkapan

(47)

Setelah melihat pejelasan diatas tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berguna dan bermanfaat bagi yang menerimanya.

3. Konsep Dasar Manajemen

Menurut Gibson, Donelly dan Ivancevich (2006: 1)12 Manajemen adalah suatu proses yang dilakukan oleh satu atau lebih individu untuk mengkoordinasikan berbagai aktifitas lain untuk mencapai hasil-hasil yang tidak bisa dicapai apabila satu individu bertindak sendiri. Menurut Haiman (2004:11)13 manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan bersama. Manajemen menurut Malayu S.P Hasibuan (2009:5)14 memberikan definisi sebagai berikut: Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Menurut G.R. Terry (2009:5)15 Manajemen adalah suatu proses terttentu yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pergerakan, dan pengawasan yag dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan manusia dan sumber daya lain. Manajemen adalah ilmu (knowledge) sekaligus kemahiran (knowhow) yang dikembangkan melalui kajian

12 13 14 15

(48)

ilmiah dan praktek. Sondang P. Siagian (1994:5)16, mendefinisikan manajemen adalah kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain.

Penjelasan mengenai fungsi manajemen yang meliputi aspek perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan, menurut pendapat Sondang P. Siagian (1994:108-135)17, yaitu sebagai berikut:

1. Perencanaan (Planning) adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang dari pada hal-hal yang akan dikerjakan dimasa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan 2. Pengorganisasian (Organizing) adalah keseluruhan proses pengelompokan

orang-orang, alat-alat, tugas-tugas, tanggung jawab dan wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakan sebagai satu kesatuan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan

3. Penggerakan (Actuating) adalah keseluruhan proses pemberian motif bekerja kepada para bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis

4. Pengawasan (Controling) adalah proses pengamatan dari pada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar supaya semua pekerjaan

1617

(49)

yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya

Berdasarkan definisi tersebut di atas, manajemen mempunyai beberapa pengertian kunci, sebagai berikut:

1. Proses yang merupakan kegiatan yang direncanakan

2. Kegiatan merencanakan, mengorganisir, mengarahkan dan mengendalikan yang sering disebut sebagai fungsi manajerial

3. Tujuan organisasi yang ingin dicapai melalui aktivitas tersebut 4. Sumber daya organisasi yang digunakan untuk mencapai tujuan.

Dengan demikian manajemen merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dalam suatu proses untuk mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan. Oleh sebab itu, kegiatan manjemen harus dilakukan melalui suatu pengawasan terhadap kegiatan yang sedang dilakukan. Pengertian ini menunjukkan bahwa manajemen merupakan suatu fungsi yang dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan dengan menggunakan tenaga orang lain dalam melakukan pengawasan terhadap kegiatan yang dilakukan.

(50)

pada administratorlah yang akan meminta orang lain agar mereka mau melakukan kerjasama yang dikerjakan agar tujuannya tercapai.

4. Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Menurut Rosyidi, Abidarin. dkk dalam Jurnal Ilmiah Manajerial (2005) Sistem Informasi Manajemen (SIM) dapat didefinisikan sebagai sekumpulan subsistem yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama dan membentuk satu kesatuan, saling berinteraksi dan bekerjasama antara bagian satu dengan yang lainnya dengan cara-cara tertentu untuk melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan (input) berupa data-data, kemudian mengolahnya (processing), dan menghasilkan keluaran (output) berupa informasi sebagai dasar bagi pengambilan keputusan yang berguna dan mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan akibatnya baik pada saat itu juga maupun di masa mendatang, mendukung kegiatan operasional, manajerial, dan strategis organisasi, dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada dan tersedia bagi fungsi tersebut guna mencapai tujuan.

George M. Scott (2004:100)18 yang mendefinisikan SIM sebagai serangkaian sub-sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktifitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.

18

Scott, George M. 2004. Prinsip-prinsip Sistem Informasi Manajemen (Terjemahan). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

19

(51)

Gordon B Davis, mendefinisikan Sistem Informasi Manajemen sebagai sebuah sistem manusia mesin yang terpadu (integrated) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi,fungsi manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem menggunakan hardware, software, prosedur, model dan sebuah database. Raymond McLeod (2008:12)19 mendefinisikan Sistem Informasi Manajemen (SIM) sebagai suatu system berbasis computer yang membuat informasi tersedia bagi para pengguna yang memiliki kebutuhan serupa. Para pengguna SIM biasanya terdiri atas entitas-entitas organusasi formal-perusahaan atau sub-unit anak formal-perusahaannya. Informasi yang diberikan oleh SIM menjelaskan perusahaan atau salah satu system utamanya dilihat dari apa yang telah terjadi dimasa lalu, apa yang sedang terjadi dan apa yang kemungkinan akan terjadi dimasa depan.

(52)

beberapa modul yang masing-masing menangani pengolahan data pada unit fungsional tertentu. Sedangkan SIM yang kompleks dikembangkan dengan tujuan untuk menangani kebutuhan informasi pada semua tingkat kegiatan manajemen untuk semua unit fungsional yang ada.

Permasalahan yang dihadapi pada pengembangan SIM pada dasarnya adalah bagaimana agar SIM yang dirancang dapat mendukung setiap unit fungsional dan semua tingkat kegiatan manajemen secara optimal. Suatu basis data yang lengkap dan kemampuan menampilkan kembali dengan cepat dan mudah terhadap data yang tersimpan pada basis data merupakan hal terpenting yang perlu diperhatikan pada perancangan SIM. Dalam Edhy Sutanta (2005), secara umum tujuan SIM dapat dikelompokkan sebagai berikut ini:

1) Agar organisasi dapat beroperasi secara efisien. SIM mengerjakan pekerjaan rutin secara lebih cepat dan mudah. Effisiensi dicapai berkat prestasi sistem pengolahan transaksi (Transaction Processing Systems/TPS).

(53)

3) Agar organisasi dapat memberikan pelayanan/service yang lebih baik. SIM memberikan kemudahan dalam mendapatkan informasi, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan.

4) Agar organisasi dapat meningkatkan kreasi/improvisasi terhadap produk yang dihasilkan. Hal ini sangat dimungkinkan karena SIM akan mengintegrasikan informasi dalam organisasi sehingga dapat membantu pengembangan usaha melalui kreasi produk.

5) Agar organisasi dapat meningkatkan usahanya. SIM yang baik akan mampu meningkatkan pangsa pasar terhadap produk yang dihasilkan. SIM akan mengakibatkan terjadinya client lockin/copetitor lock out yaitu suatu ketergantungan konsumen terhadap pelayanan yang diberikan organisasi tertentu dan kengganan untuk berpindah ke tempat lain. Tentunya hal ini tidak berarti harus mutlak terjadi pada setiap organisasi yang menerapkan SIM.

Selain dengan menjelaskan definisinya, SIM dapat dijelaskan dalam Jurnal Ilmiah Manajerial menurut Rosyidi Abidarin dkk (2005) dengan memberikan penjelasan yang didasarkan pada tiga macam tinjauan, yaitu berdasarkan komponen fisik, fungsi pengolahan, dan fungsi keluaran. Berdasarkan komponen fisik penyusunnya, dalam Gordon B. Davis (2005:96) SIM dapat terdiri atas komponen berikut:

(54)

2) Perangkat lunak (software), berupa program komputer yang meliputi sistem operasi (Operating System/OS), bahasa pemrograman (Programming Language), dan aplikasi (Application)

3) Berkas/Database (file), merupakan sekumpulan data yang disimpan dengan cara tertentu dalam memori sehingga dapat digunakan dengan mudah dan cepat.

4) Prosedur (procedure), meliputi prosedur pengoperasian SIM, manual, dan dokumen-dokumen yang memuat aturan yang terkait dengan SIM, dan lainnya

5) Manusia (brainware), meliputi operator, programmer, system analyst, manajer system informasi, manajer pada tingkat operasional, manajer pada tingkat manajerial, manajer pada tingkat strategis, teknisi, serta personal lain yang terlibat.

SIM mempunyai tugas utama melakukan transformasi data menjadi informasi. Hal ini berarti SIM bertugas menerima data masukan, mengolah data masukan, dan menghasilkan keluaran berupa informasi.

Berdasarkan fungsi pengolahan, SIM dapat terdiri atas fungsi: 1) mengolah transaksi,

2) memelihara file historis, 3) menghasilkan keluaran, dan 4) interaksi userpengolah.

(55)

2) Laporan rutin,

3) Jawaban atas pertanyaan terjadwal, 4) laporan adhoc,

5) Jawaban atas pertanyaan adhoc, serta 6) Dialog user-machine.

Agar SIM dalam suatu organisasi dapat beroperasi secara efektif, terdapat beberapa unsur yang penting, yaitu:

1) Data yang dibutuhkan, 2) Kapan data dibutuhkan, 3) Siapa yang membutuhkan, 4) Dimana data dibutuhkan,

5) Dalam bentuk apa data dibutuhkan, 6) Prioritas dari bermacam data, 7) Prosedur untuk memproses data,

8) Bagaimana pengaturan umpan balik, serta 9) Mekanisme evaluasi yang digunakan.

(56)

Sedangkan keluaran dapat berupa tingkat investasi, tanggal pengiriman, dan lainnya.

Jaringan kerja tersebut memberikan dua implikasi, yaitu:

1) SIM didesain untuk menyediakan informasi bagi setiap unit fungsional, dan 2) SIM untuk unit fungsional yang saling berhubungan dapat dikelompokkan ke

dalam suatu subsistem yang melayani kelompok itu (fungsi operasional).

Gambar 2.1 Bentuk Anatomi SIM

Sumber: Jurnal Ilmiah Manajerial (2005) Dukungan SIM dalam Kegiatan Manajemen

Jaringan kerja SIM terdiri atas:

1) perencanaan strategi dan pengendalian manajemen, 2) fungsi operasional, dan

3) unit fungsional. Rencana Standar

(Analisis)

Manajemen (Keputusan/Kontrol)

Data masukan Data

masukan

Data masukan

Pencatat data Pencatat data Pencatat data

(57)

Gambar 2.2 Hirarkhi pengendalian dalam jaringan kerja SIM

Sumber: Jurnal Ilmiah Manajerial (2005) Dukungan SIM dalam Kegiatan Manajemen

Pada kenyataannya fungsi organisatoris pada setiap organisasi tidak dapat seragam. Namun demikian, umumnya fungsi dalam suatu organisasi meliputi: 1). produksi, yaitu kegiatan produksi, produk keteknikan, dan lain-lain, 2). pemasaran, yaitu kegiatan riset pasar, promosi, penjualan, dan lain-lain, 3). logistik, meliputi kegiatan pembelian, persediaan, distribusi, dan lain-lain, dan 4). keuangan dan akuntansi, yaitu kegiatan pembelanjaan, akuntansi keuangan, akuntansi biaya, penganggaran, dan lain-lain. Pada hakekatnya, kebutuhan informasi pada setiap fungsi operasi dalam manajemen dan pada setiap tingkatan

Perenc Strategis & Pengend. Manajemen

Fungsi Operasional Fungsi Operasional

Pengendalian manajemen atas

fungsi

Pengendalian manajemen atas

fungsi

Pengendalian Operasional

Pusat Keputusan Pusat Keputusan

(58)

manajemen berbeda-beda. Kebutuhan informasi tersebut tergantung pada tiga macam faktor, yaitu: 1). fungsi operasional, 2). kegiatan manajemen, dan 3). pembuatan keputusan.

Perbedaan kebutuhan informasi tersebut terletak pada isi dan cirri informasi yang dibutuhkan. Isi informasi untuk setiap fungsi operasional tergantung pada fungsi masing-masing, misal isi informasi untuk fungsi pemasaran adalah berbeda dengan isi informasi untuk fungsi personalia. Sedangkan ciri informasi bergantung pada tingkat kegiatan manajemen yang mempengaruhi pembuatan keputusan. Informasi untuk kegiatan manajemen tingkat atas berbeda dengan informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan manajemen tingkat menengah dan bawah. Manajemen tingkat atas memerlukan informasi yang tersaring dan tidak terinci.

Keputusan manajemen diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu: 1) tidak terprogram (non programmed decission),

2) setengah terprogram (semi programmed decision), dan 3) terprogram (programmed decission).

Komponen fisik dan keluaran dalam SIM berperan untuk melaksanakan fungsi pengolahan. Elemen operasional sebagai fungsi pengolahan pada SIM terdiri atas: 1. Pengolahan transaksi, meliputi:

(59)

1) Penyajian secara langsung, 2) Penyajian berupa laporan, dan 3) Komunikasi transaksi

2. Pemeliharaan file historis 3. Pemrosesan laporan, meliputi:

a. Laporan terjadwal

b. laporan tidak terjadwal (adhoc)

4. Pemrosesan permintaan, yaitu untuk memudahkan akses data dalam SIM 5. Interaksi user-mesin, yaitu berupa aplikasi sistem informasi

Pada dasarnya sebuah sistem informasi manajemen menerima dan memproses data untuk kemudian mengubahnya menjadi informasi yang berguna bagi para pengguna informasi dalam tingkatan manajemen. Untuk memperjelas pelaksanaan dari sistem informasi manajemen diperlukan beberapa indikator dari sistem informasi manajemen. Adapun indikator-indikator dari sistem informasi manajemen yang dikemukakan oleh Gordon B. Davis dalam buku yang berjudul Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Bagian I (1995:57), yaitu:

1. Informasi

(60)

Peranan manusia disini sangat besar yaitu untuk menciptakan informasi yang akurat, tepat waktu, relevan, dan lengkap. Baik buruknya informasi yang dihasilkan tergantung dari profesionalitas dari manusia itu sendiri.

3. System

Sistem adalah suatu bentuk kerjasama yang harmonis antara bagian/komponen/sub sistem yang saling berhubungan satu dengan bagian/komponen/sub sistem lainnya untuk mencapai suatu tujuan. Selain itu sistem tidaklah berdiri sendiri tetapi juga dipengaruhi oleh lingkungan, baik itu lingkungan intern maupun lingkungan ekstern. 4. Organisasi dan manajemen

Organisasi tidak bisa lepas dari kegiatan manajemen dan begitu pula sebaliknya karena keduanya mempunyai hubungan yang begitu erat dan kuat.

5. Konsep pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan adalah tindakan pimpinan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya dalam organisasi yang dipimpinnya dengan melalui pemilihan satu diantara alternatif-alternatif yang dimungkinkan.

(61)

C. Sistem Informasi Berbasis Web 1. Pengetian Web

Revolusi informasi dimulai dengan penemuan telepon oleh Alexander Graham Bell di akhir abada ke-19. Bagi konsumen, telepon menyediakan manfaat yang signifikan kemudahan akan waktu/kesempatan yang ada. Pesatnya revolusi informasi dipercepat dengan penemuan komputer yang memperoleh momentum besar pada tahun 1990-an dengan hadirnya internet. Pada dasarnya web adalah sebuah basis data jalinan komputer di seluruh dunia yang menggunakan sebuah arsitektur pengambilan informasi yang umum. Secara konsep, web merupakan sebuah klien atau server sistem manajemen basis data. World Wide Web (WWW), lebih dikenal dengan web, merupakan salah satu layanan yang didapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke Internet. Web pada awalnya adalah ruang informasi dalam Internet, dengan menggunakan teknologi hyperteks, pemakai dituntun untuk menemukan informasi dengan mengikuti link yang disediakan dalam dokumen web yang ditampilkan dalam browser web. World wide web (www) adalah aplikasi yang paling menarik di Internet dan banyak digunakan. Informasi yang terdapat dalam www tidak hanya berupa teks tetapi juga gambar dan multimedia.

(62)

1) Server web, yang merupakan komputer dan software yang menyimpan dan mendistribusikan data ke komputer lewat Internet sesuai permintaan. 2) Browser web, yang merupakan software yang beroperasi di setiap

komputer pribadi yang meminta informasi dari server web dan menampilkannya sehingga data dapat diakses.

Kini internet identik dengan web, karena kepopuleran web sebagai standar interface pada layanan-layanan yang ada di Internet, dari awalnya sebagai penyedia informasi, kini digunakan juga untuk komunikasi dari email sampai dengan chatting, sampai dengan melakukan transaksi bisnis (commerce).

2. Kelebihan Penggunaan Web dalam Komunikasi dan Menyediakan Informasi

(63)

Web memudahkan pengguna komputer untuk berinteraksi dengan pelaku Internet lainnya dan menelusuri (informasi) di Internet. Selain itu web telah diadopsi oleh perusahaan sebagai sebagian dari strategi teknologi informasinya,karena beberapa alasan :

1) Akses informasi mudah 2) Setup server lebih mudah

3) Informasi mudah didistribusikan

4) Bebas platform; informasi dapat disajikan oleh browser web pada sistem operasi mana saja karena adanya standar dokumen berbagai tipe data dapat disajikan.

3. Cara Kerja Web

1) Informasi web disimpan dalam dokumen yang disebut dengan halaman-halaman web(web pages).

2) Web page adalah file-file yang disimpan dalam komputer yang disebut dengan server-server web (web servers).

3) Komputer-komputer membaca web page disebut sebagai web client.

(64)

D. Tinjauan E-Government 1. Pengertian E-Government

The World Bank Group mendefinisikan E-Government sebagai “the use by government agencies of information technologies (such as Wide Area Networks,

the Internet, and mobile computing) than have the ability to transform relations

with citizen, businesses, and other arms of government”. E-Government sebagai upaya penggunaan teknologi informasi oleh kantor-kantor pemerintahan untuk pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat, dunia usaha dan untuk memfasilitasi kerjasama antar insitusi pemerintah. Menurut Abidin, Zaenal 2001 dalam Wardiyanto, Bintoro (2010) pengertian dari e-government adalah suatu sistem manajemen informasi dan layanan masyarakat berbasis internet untuk merekam dan melacak informasi publik, dan member akses layanan publik, oleh instansi pemerintah.

(65)

2. Pengembangan E-Governmment

Pengembangan e-government merupakan upaya untuk mengembangkan penyelenggaraan kepemerintahaan yang berbasis (menggunakan) elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik secara efektif dan efesien. Melalui pengembangan e-government dilakukan penataan sistem manajemen dan proses kerja dilingkungan pemerintahan dengan mengoptimalisasikan pemanfaatan teknologi informasi. Pengembangan e-governace dilingkungan intansi public diarahkan untuk mencapai 4 tujuan, yaitu:

a) Pembentukan jarikan informasi dan transaksi pelayanan public yang memiliki kualitas dan lingkup yang dapat memuaskan masyarakat luas. b) Pembentukan hubungan interaktif dengan dunia usaha untuk

meningkatkan perkembangan perekonomian dan memperkuat kemampuan menghadapi perubahan dan persaingan.

c) Pembentukan mekanisme dan saluran komunikasi dengan lembaga-lembaga Negara serta penyediaan fasilitas dialog public bagi masyarakat agar dapat berpartisipasi dalam perumusan kebijakan Negara.

(66)

Berdasarkan sifat transaksi informasi dan pelayanan public yang disediakan oleh pemerintah melalui jaringan informasi, pengembangan e-government dapat dilaksanakan melalui 4 tingkatan, yaitu:

a) Tingkat 1 – Persiapan

- Pembuatan situs web sebagai media informasi dan komunikasi pada setiap lembaga.

- Sosialisasi situs web untuk internal dan publik b) Tingkat 2 – Pematangan

- Pembuatan situs web informasi public yang bersifat interaktif - Pembuatan antar muka keterhubungan dengan lembaga lain c) Tingkat 3 – Pemantapan

- Pembuatan situs web yang bersifat transaksi pelayanan public - Pembuatan inteperabilitas aplikasi dan data dengan lembaga lain d) Tingkat 4 – Pemanfaatan

- Pembuatan aplikasi untuk pelayanan yang bersifat Government to Government (G2G), Government to Business (G2B), Government to Consumers (G3C)

3. Kebijakan dan Strategi Pengembangan E-Government

(67)

a. Mengembangkan sistem pelayanan yang handal, terpercaya serta terjangkau masyarakat luas. Sasarannya antara lain, perluasan dan peningkatan kualitas jaringan koomunikasi keseluruh wilayah Negara. Sasaran lain adalah pembentukan portal informasi dan pelayanan public yang dapat mengintegrasikan system manajemen dan proses kerja instansi pemerintah.

b. Menata system manajemen dan proses kerja pemerintah agar dapat mengadopsi kemajuan teknologi informasi secara cepat.

c. Memanfaatkan teknologi informasi secara optimal. Sasaran yang ingin dicapai adalah standarisasi yang berkaitan dengan interopabilitas pertukaran dan transaksi informasi antar portal pemerintah. Standarisasi dan prosedur yang berkaitan dengan manejeman dolumen dan informasi elektronik.

d. Meningkatkan peran serta dunia usaha dan mengembangkan industry telekomunikasi dan teknologi informasi. Sasaran yang ingin dicapai adalah adanya partisipasi dunia usaha dalam mempercepat pencapaian tujuan strategis e-government.

e. Mengembangkan kapasitas sumber daya manusia. Baik pemerintah maupun masyarakat.

(68)

Agar pelaksanaan kebijakan pengembangan e-governmant dapat dilaksanakan secara sistematis dan terpadu maka penyusunan kebijakan, peraturan dan perundang-undangan, standarisasi dan panduan yang diperlukan harus konsisten dan saling mendukung. Perumusan yang akan dibuat perlu memgacu kepada kerangka yang utuh, serta diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pembentukan pelayanan public dan penguatan jaringan pengelolaan dan pengolahan informasi yang handal dan terpercaya.

E. Uraian Umum Tentang Narkoba

1. Pengertian Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya (NAPZA)

Gambar

Gambar 1.1 Website Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung
Gambar 2.1 Bentuk Anatomi SIM
Gambar 2.2 Hirarkhi pengendalian dalam jaringan kerja SIM
Gambar 2.3 Alur Kerangka Pemikiran
+5

Referensi

Dokumen terkait

Investigasi kelompok secara filosofis beranjak dari paradigma konstruktivis, yakni terdapat suatu situasi yang di dalamnya para siswa berinteraksi dan berkomunikasi

Marx juga mengerjakan edisi terjemahan jilid pertama dalam bahasa Prancis yang kemudian diterbitkan menjadi beberapa bagian (1872-1875), kemudian edisi kedua dalam bahasa

Menyusun model rambatan gelombang interferensi suara jantung dan paru melalui rongga torak hingga ke permukaan kulit dada.. Menyusun model matematis osilasi regangan dinding

Kondisi ini tentu dapat memberi dampak terhadap pola pembelian yang dilakukan remaja salah satunya adalah pembelian impulsif yang dilakukan secara online.Tujuan penelitian

Syaifuddin, Muhammad, 2012, Hukum Kontrak Memahami Kontrak Dalam Prespektif Filsafat, Teori, Dogmatik, dan Praktik Hukum , CV Mandar Maju, Bandung.. Syauffi, 2005,

Unit yang diperlukan dari karakteristik Sungai Citekin sebagai sumber adalah I ntake, Koagulasi, Flokulasi, Sedimentasi, Filtrasi dan Desinfeksi dengan kebutuhan air maksimum

Pola Hidup dan Pola Pikir Pekerja Rumahan dalam Menjawab Tantangan Untuk memenuhi Kebutuhan dasar Serta Perpaduannya Dengan Pola Pikir Pemilik IKM

Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa karyawan merasa cukup puas bekerja di perusahaan tersebut, adanya pengaruh positif yang signifikan antara kepuasan kerja terhadap